Pub Date : 2020-06-30DOI: 10.24090/insania.v25i1.3542
T. Mukti, Mutiara Arlisyah Putri Utami, Fantika Febry Puspitasari
Naturalist and kinestetic Intelligence in Early childhood become the main parameters in the stages of growth and development. This Intelligence becomes a strong foundation in the future in achieving self-success in the industrial era 4.0. In guarding the growth and development of early childhood, Sekolah Alam was an solutions to prpare for the golden generation in the future. Program evaluation carried out with the CIPP (Context Input Process Poduct) model approach aim to measures the achievement of the implementation of the organizing and outcome program for the students. The result showed that the implementation of the program was in the very good category 88,9% and outcome 87,5% student achievied the curriculum target, so it can be concluded that the Sekolah Alam curriculum was succesfully implemented to build the naturalist and kinesthetic intelligence.
{"title":"SEKOLAH ALAM: EVALUASI PROGRAM SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN KECERDASAN NATURALISTIK DAN KINESTETIK PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI","authors":"T. Mukti, Mutiara Arlisyah Putri Utami, Fantika Febry Puspitasari","doi":"10.24090/insania.v25i1.3542","DOIUrl":"https://doi.org/10.24090/insania.v25i1.3542","url":null,"abstract":"Naturalist and kinestetic Intelligence in Early childhood become the main parameters in the stages of growth and development. This Intelligence becomes a strong foundation in the future in achieving self-success in the industrial era 4.0. In guarding the growth and development of early childhood, Sekolah Alam was an solutions to prpare for the golden generation in the future. Program evaluation carried out with the CIPP (Context Input Process Poduct) model approach aim to measures the achievement of the implementation of the organizing and outcome program for the students. The result showed that the implementation of the program was in the very good category 88,9% and outcome 87,5% student achievied the curriculum target, so it can be concluded that the Sekolah Alam curriculum was succesfully implemented to build the naturalist and kinesthetic intelligence.","PeriodicalId":33505,"journal":{"name":"INSANIA Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan","volume":"199 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77468017","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-21DOI: 10.24090/insania.v25i1.3751
Sutrimo Purnomo
Artikel ini bertujuan untuk memberikan alternatif solusi bagi dunia pendidikan berupa reformulasi kepemimpinan pendidikan Islam di era revolusi industri 4.0. Era Revolusi Industri 4.0 merupakan era yang ditandai dengan adanya revolusi digital yakni perpaduan berbagai teknologi yang mengaburkan garis ruang fisik, digital, dan biologis. Era ini berimplikasi pada semakin dekatnya jarang ruang dan waktu serta mengurangi aktivitas dan komunikasi secara fisik pada lokasi geografis. Semua berubah dari manual menuju serba digital yang ternyata berdampak signifikan terhadap berbagai lini kehidupan masyarakat, termasuk pada dunia pendidikan. Apabila kepemimpinan pendidikan Islam tidak mau dan mampu beradaptasi dengan era ini, maka pendidikan Islam akan semakin tertinggal. Untuk itu perlu dilakukan reformulasi kepemimpinan pendidikan Islam, yakni melalui langkah disruptive mindset, self-driving, dan reshape or create. Dengan langkah-langkah tersebut para pemimpin pendidikan Islam akan mampu memberikan terobosan-terobosan bagi pengembangan pendidikan Islam dan memberikan jaminan kepuasan bagi para penggunanya. Reformulasi kepemimpinan pendidikan Islam ini juga perlu didukung pula dengan penguatan terhadap user, penguatan strategi, dan penguatan teknologi informasi dan komunikasi yang berlandaskan pada nilai-nilai ke-Islam-an dan applicable sehingga pendidikan Islam mampu menjawab apa yang menjadi harapan dan kebutuhan masyarakat, bukan lagi sebatas pada pendidikan yang melangit namun pendidikan yang membumi.
{"title":"REFORMULASI KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN ISLAM DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0","authors":"Sutrimo Purnomo","doi":"10.24090/insania.v25i1.3751","DOIUrl":"https://doi.org/10.24090/insania.v25i1.3751","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk memberikan alternatif solusi bagi dunia pendidikan berupa reformulasi kepemimpinan pendidikan Islam di era revolusi industri 4.0. Era Revolusi Industri 4.0 merupakan era yang ditandai dengan adanya revolusi digital yakni perpaduan berbagai teknologi yang mengaburkan garis ruang fisik, digital, dan biologis. Era ini berimplikasi pada semakin dekatnya jarang ruang dan waktu serta mengurangi aktivitas dan komunikasi secara fisik pada lokasi geografis. Semua berubah dari manual menuju serba digital yang ternyata berdampak signifikan terhadap berbagai lini kehidupan masyarakat, termasuk pada dunia pendidikan. Apabila kepemimpinan pendidikan Islam tidak mau dan mampu beradaptasi dengan era ini, maka pendidikan Islam akan semakin tertinggal. Untuk itu perlu dilakukan reformulasi kepemimpinan pendidikan Islam, yakni melalui langkah disruptive mindset, self-driving, dan reshape or create. Dengan langkah-langkah tersebut para pemimpin pendidikan Islam akan mampu memberikan terobosan-terobosan bagi pengembangan pendidikan Islam dan memberikan jaminan kepuasan bagi para penggunanya. Reformulasi kepemimpinan pendidikan Islam ini juga perlu didukung pula dengan penguatan terhadap user, penguatan strategi, dan penguatan teknologi informasi dan komunikasi yang berlandaskan pada nilai-nilai ke-Islam-an dan applicable sehingga pendidikan Islam mampu menjawab apa yang menjadi harapan dan kebutuhan masyarakat, bukan lagi sebatas pada pendidikan yang melangit namun pendidikan yang membumi. \u0000 ","PeriodicalId":33505,"journal":{"name":"INSANIA Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91060182","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-21DOI: 10.24090/insania.v25i1.3651
U. Nasution, C. Casmini
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relasi antara pemikiran Imam Al-Ghazali dan Ivan Pavlov dalam membentuk perilaku peserta didik dengan jalan pembiasaan. Dalam penelitian ini mengambil dua tokoh: Pertama Imam Al-Ghazali yang merupakan salah satu tokoh sufistik dengan menggunakan konsep riyadhoh dan dijuluki sebagai hujjatul Islam, Kedua Ivan Patrovich Pavlov yang merupakan salah satu tokoh teori belajar behavioristik dengan menggunakan konsep clasical conditioning dan dijuluki sebagai bapak teori behavioristik. Penelitian yang digunakan adalah library reseach dengan berpedoman pada buku-buku dari kedua tokoh tersebut. Pendekatan filosofis-historis dan content analisys menjadi acuan dalam memberikan penjelasan hasil data yang ditemukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menempuh jalan pembiasaan akan dapat memberikan perubahan pada tingkah laku seseorang. Pembiasan dilakukan melalui tiga tahapan yaitu takhalli (unconditioning stimulus), tahalli (conditioning stimulus), dan tajalli (conditioning respons) untuk dapat merefleksikan perilaku yang baik menjadi sebuah habits yang hai’ah dalam diri peserta didik.
{"title":"INTEGRASI PEMIKIRAN IMAM AL-GHAZALI & IVAN PAVLOV DALAM MEMBENTUK PRILAKU PESERTA DIDIK","authors":"U. Nasution, C. Casmini","doi":"10.24090/insania.v25i1.3651","DOIUrl":"https://doi.org/10.24090/insania.v25i1.3651","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis relasi antara pemikiran Imam Al-Ghazali dan Ivan Pavlov dalam membentuk perilaku peserta didik dengan jalan pembiasaan. Dalam penelitian ini mengambil dua tokoh: Pertama Imam Al-Ghazali yang merupakan salah satu tokoh sufistik dengan menggunakan konsep riyadhoh dan dijuluki sebagai hujjatul Islam, Kedua Ivan Patrovich Pavlov yang merupakan salah satu tokoh teori belajar behavioristik dengan menggunakan konsep clasical conditioning dan dijuluki sebagai bapak teori behavioristik. Penelitian yang digunakan adalah library reseach dengan berpedoman pada buku-buku dari kedua tokoh tersebut. Pendekatan filosofis-historis dan content analisys menjadi acuan dalam memberikan penjelasan hasil data yang ditemukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menempuh jalan pembiasaan akan dapat memberikan perubahan pada tingkah laku seseorang. Pembiasan dilakukan melalui tiga tahapan yaitu takhalli (unconditioning stimulus), tahalli (conditioning stimulus), dan tajalli (conditioning respons) untuk dapat merefleksikan perilaku yang baik menjadi sebuah habits yang hai’ah dalam diri peserta didik.","PeriodicalId":33505,"journal":{"name":"INSANIA Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan","volume":"54 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85682525","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-21DOI: 10.24090/insania.v25i1.3510
Siti Asdiqoh, Badruz Zaman
Implementasi pendidikan karakter pada siswa di MAN 1 Boyolali menggunakan Model Holistik yaitu seluruh warga mulai dari guru, karyawan, siswa, serta komunitas sekolah harus terlibat dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan karakter dengan memperhatikan tiga basis desain dalam implementasinya Desain pendidikan karakter berbasis kelas, desain pendidikan karakter berbasis kultur sekolah, dan desain pendidikan karakter berbasis komunitas. Faktor Pendukung Implementasi Pendidikan Karakter pada Siswa di MAN I Boyolali, yaitu: Adanya fasilitas buku pegangan yang disediakan perpustakaan yang lengkap untuk 3 program IPA, IPS, dan Agama. Kompetensi guru yang baik, sehingga dapat menjadi fasilitator, pendamping, motivator, pembimbing, serta teladan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Karakter dasar siswa yang rata-rata baik, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan model pendidikan karakter di MAN 1 Boyolali. Kurikulum pendidikan yang mendukung pendidikan karakter di MAN 1 Boyolali. Budaya demokratis yang mendukung pendidikan karakter yang menjadi kebiasaan di kelas, lingkungan sekolah dan komunitas sekolah meliputi: komite sekolah, orang tua siswa, dan Alumni. Faktor Penghambat Implementasi Pendidikan Karakter pada Siswa di MAN I Boyolali, yaitu: Pengaruh negatif dari lingkungan pergaulan siswa di luar sekolah. Budaya “Nurun†masih sangat tinggi, tanpa tau asal muasal cara penyelesainnya. Banyaknya tugas yang harus diselesaikan siswa setiap harinya, baik tugas akademik maupun tugas organisasi intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Penyalahgunaan HP dan Gadget dilingkungan kelas dan sekolah. Kurangnya kesempatan untuk saling berkomunikasi dan koordinasi antara pihak sekolah dengan komite sekolah, orang tua siswa, dan alumni.
{"title":"IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA MADRASAH ALIYAH","authors":"Siti Asdiqoh, Badruz Zaman","doi":"10.24090/insania.v25i1.3510","DOIUrl":"https://doi.org/10.24090/insania.v25i1.3510","url":null,"abstract":"Implementasi pendidikan karakter pada siswa di MAN 1 Boyolali menggunakan Model Holistik yaitu seluruh warga mulai dari guru, karyawan, siswa, serta komunitas sekolah harus terlibat dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan karakter dengan memperhatikan tiga basis desain dalam implementasinya Desain pendidikan karakter berbasis kelas, desain pendidikan karakter berbasis kultur sekolah, dan desain pendidikan karakter berbasis komunitas. Faktor Pendukung Implementasi Pendidikan Karakter pada Siswa di MAN I Boyolali, yaitu: Adanya fasilitas buku pegangan yang disediakan perpustakaan yang lengkap untuk 3 program IPA, IPS, dan Agama. Kompetensi guru yang baik, sehingga dapat menjadi fasilitator, pendamping, motivator, pembimbing, serta teladan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Karakter dasar siswa yang rata-rata baik, sehingga dapat menyesuaikan diri dengan model pendidikan karakter di MAN 1 Boyolali. Kurikulum pendidikan yang mendukung pendidikan karakter di MAN 1 Boyolali. Budaya demokratis yang mendukung pendidikan karakter yang menjadi kebiasaan di kelas, lingkungan sekolah dan komunitas sekolah meliputi: komite sekolah, orang tua siswa, dan Alumni. Faktor Penghambat Implementasi Pendidikan Karakter pada Siswa di MAN I Boyolali, yaitu: Pengaruh negatif dari lingkungan pergaulan siswa di luar sekolah. Budaya “Nurun†masih sangat tinggi, tanpa tau asal muasal cara penyelesainnya. Banyaknya tugas yang harus diselesaikan siswa setiap harinya, baik tugas akademik maupun tugas organisasi intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Penyalahgunaan HP dan Gadget dilingkungan kelas dan sekolah. Kurangnya kesempatan untuk saling berkomunikasi dan koordinasi antara pihak sekolah dengan komite sekolah, orang tua siswa, dan alumni.","PeriodicalId":33505,"journal":{"name":"INSANIA Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88570911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-21DOI: 10.24090/insania.v25i1.3767
Umi Farkhatun
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya minat baca siswa Indonesia sebagai salah satu keterampilan dalam literasi. Sebagai alternatif solusi dari hal tersebut, diperlukan sebuah program penguatan literasi yang efektif bagi anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas program kelas penulis cilik sebagai program penguatan literasi anak. Subjeknya adalah 20 peserta kelas penulis cilik di PKBM Ar Rosyid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kelas penulis cilik efektif dalam penguatan literasi anak-anak karena melalui metode pembelajaran yang menarik, program ini telah berhasil menerbitkan dua buah buku antologi yang ditulis oleh 67 penulis cilik.
这项研究的背景是,对印尼学生作为识字技能之一的学习兴趣较低。作为解决方案的另一种选择,需要对儿童进行有效的强化扫盲计划。本研究旨在探讨儿童识字计划作为加强儿童识字计划的有效性。该主题是PKBM Ar Rosyid的20名初级作家。本研究采用的方法是描述性的。研究表明,儿童识字班在加强儿童识字方面是有效的,因为通过有趣的学习方法,该项目成功地出版了67位儿童作家所写的两本选集。
{"title":"The PENGUATAN LITERASI ANAK MELALUI PROGRAM KELAS PENULIS CILIK","authors":"Umi Farkhatun","doi":"10.24090/insania.v25i1.3767","DOIUrl":"https://doi.org/10.24090/insania.v25i1.3767","url":null,"abstract":"Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya minat baca siswa Indonesia sebagai salah satu keterampilan dalam literasi. Sebagai alternatif solusi dari hal tersebut, diperlukan sebuah program penguatan literasi yang efektif bagi anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas program kelas penulis cilik sebagai program penguatan literasi anak. Subjeknya adalah 20 peserta kelas penulis cilik di PKBM Ar Rosyid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kelas penulis cilik efektif dalam penguatan literasi anak-anak karena melalui metode pembelajaran yang menarik, program ini telah berhasil menerbitkan dua buah buku antologi yang ditulis oleh 67 penulis cilik.","PeriodicalId":33505,"journal":{"name":"INSANIA Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan","volume":"111 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85353300","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-21DOI: 10.24090/insania.v25i1.3575
S. Siswadi
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif. Adapun pendekatan yang dipilih adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan model manajemen kurikulum pada program full day school di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat dirumuskan model manajemen kurikulum pada program full day school di Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebagai berikut: (1) Langkah pertama dalam manajemen kurikulum program full day school di MI adalah dengan menyusun rencana kurikulum program full day school. (2) Langkah kedua yang dilakukan dalam manajemen kurikulum program full day school di MI adalah dengan mengorganisasikan kurukulum program full day school. (3) Langkah ketiga yang dilakukan dalam manajemen kurikulum program full day school di MI adalah dengan melaksanakan (implementasi) kurukulum program full day school. (4) Langkah keempat yang dilakukan dalam manajemen kurikulum program full day school di MI adalah dengan evaluasi kurikulum program full day school.
{"title":"MODEL MANAJEMEN KURIKULUM PADA PROGRAM FULLDAY SCHOOL DI MADRASAH IBTIDAIYAH (Studi Deskriptif pada MI al-Azhary kecamatan Ajibarang kabupaten Banyumas)","authors":"S. Siswadi","doi":"10.24090/insania.v25i1.3575","DOIUrl":"https://doi.org/10.24090/insania.v25i1.3575","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif. Adapun pendekatan yang dipilih adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan model manajemen kurikulum pada program full day school di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat dirumuskan model manajemen kurikulum pada program full day school di Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebagai berikut: (1) Langkah pertama dalam manajemen kurikulum program full day school di MI adalah dengan menyusun rencana kurikulum program full day school. (2) Langkah kedua yang dilakukan dalam manajemen kurikulum program full day school di MI adalah dengan mengorganisasikan kurukulum program full day school. (3) Langkah ketiga yang dilakukan dalam manajemen kurikulum program full day school di MI adalah dengan melaksanakan (implementasi) kurukulum program full day school. (4) Langkah keempat yang dilakukan dalam manajemen kurikulum program full day school di MI adalah dengan evaluasi kurikulum program full day school.","PeriodicalId":33505,"journal":{"name":"INSANIA Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79555244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-15DOI: 10.24090/insania.v25i1.3586
M. I. Arrosyad, Chairul Fuad, Sefty Amelya, Hayuna Hayuna, Susni Martuti
Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di SD Negeri 9 Mendo Barat dalam membentuk karakter dan minat siswa, 2) mengetahui kelebihan dan kekurangan kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di SD Negeri 9 Mendo Barat dalam membentuk karakter dan minat siswa. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif-kualitatif, pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara, observasi, dokumentasi, dan sumber di analisis dengan menggunakan teknik analisis data secara induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ektrakurikuler memberikan kontribusi positif terhadap pembentukan karakter di siplin siswa di lingkungan SD Negeri 9 Mendo Barat. Siswa kelas atas mengikuti ekstrakurikuler di sekolah mempunyai kedisplinan yang lebih baik dan lebih membentuk karakter pribadi siswa dari siswa lainnya. Sikap di siplin tersebut berupa, tertib mengikuti upacara bendera, datang tepat waktu, berpakaiaan rapi sesuai peraturan sekolah, patuh kepada guru, menjaga kebersihan, tidak membolos, tidak terlibat dalam perkelahian, tidak merokok, menghormati yang lebih tua tidak membuat keributan saat pembelajaran ataupun jam istirahat, mentaati jadwal kegiatan sekolah. ekstrakurikuler yang banyak di minati yaitu pramuka
{"title":"IMPLEMENTATION OF CHARACTER-BASED STUDENT EXTRACURRICULARS IN SD NENDER 9 MENDO BARAT","authors":"M. I. Arrosyad, Chairul Fuad, Sefty Amelya, Hayuna Hayuna, Susni Martuti","doi":"10.24090/insania.v25i1.3586","DOIUrl":"https://doi.org/10.24090/insania.v25i1.3586","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan 1) untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di SD Negeri 9 Mendo Barat dalam membentuk karakter dan minat siswa, 2) mengetahui kelebihan dan kekurangan kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di SD Negeri 9 Mendo Barat dalam membentuk karakter dan minat siswa. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif-kualitatif, pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara, observasi, dokumentasi, dan sumber di analisis dengan menggunakan teknik analisis data secara induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan ektrakurikuler memberikan kontribusi positif terhadap pembentukan karakter di siplin siswa di lingkungan SD Negeri 9 Mendo Barat. Siswa kelas atas mengikuti ekstrakurikuler di sekolah mempunyai kedisplinan yang lebih baik dan lebih membentuk karakter pribadi siswa dari siswa lainnya. Sikap di siplin tersebut berupa, tertib mengikuti upacara bendera, datang tepat waktu, berpakaiaan rapi sesuai peraturan sekolah, patuh kepada guru, menjaga kebersihan, tidak membolos, tidak terlibat dalam perkelahian, tidak merokok, menghormati yang lebih tua tidak membuat keributan saat pembelajaran ataupun jam istirahat, mentaati jadwal kegiatan sekolah. ekstrakurikuler yang banyak di minati yaitu pramuka","PeriodicalId":33505,"journal":{"name":"INSANIA Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73033804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-15DOI: 10.24090/insania.v25i1.2820
M. Miftah
Fitrah manusia dalam Islam bukan berarti “kosong†tanpa mempunyai bekal apapun, melainkan fitrah disini diartikan membawa bakat atau disebut dengan potensi insaniah. Masing-masing individu memiliki potensi unik dan berbeda dengan individu lain. Perbedaan potensi inilah sebagai salah satu potensi indigenous masing-masing individu, potensi disini dapat menjadi kekuatan sekaligus kelemahan disisi yang lain, tinggal bagaimana individu mengembangkan dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Model pembelajaran Quantum learning secara praksis memadukan keunikan-keunikan yang muncul dari individu sehingga menjadi keterpaduan “simfoni†yang akan melejitkan seluruh potensi yang dimiliki individu, tanpa menutup dan mengabaikan keunikan dan perbedaan potensi yang dimiliki peserta didik. Melalui pendekatan teori psikoanalisa Sigmund Freud (id, ego, superego) ditemukan benang merah antara keterpaduan potensi individual dalam melejitkan potensi yang dimiliki individu dalam perspektif pendidikan Islam. Naluri manusia menginginkan akan kenyamanan dan kebahagian dalam pelbagai situasi, dalam hal ini quatum learning dapat menyelaraskan tiga unsur (id, ego, superego) yang dimilki manusia dalam proses pembelajaran
{"title":"QUANTUM LEARNING DAN FITRAH MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM","authors":"M. Miftah","doi":"10.24090/insania.v25i1.2820","DOIUrl":"https://doi.org/10.24090/insania.v25i1.2820","url":null,"abstract":"Fitrah manusia dalam Islam bukan berarti “kosong†tanpa mempunyai bekal apapun, melainkan fitrah disini diartikan membawa bakat atau disebut dengan potensi insaniah. Masing-masing individu memiliki potensi unik dan berbeda dengan individu lain. Perbedaan potensi inilah sebagai salah satu potensi indigenous masing-masing individu, potensi disini dapat menjadi kekuatan sekaligus kelemahan disisi yang lain, tinggal bagaimana individu mengembangkan dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya. Model pembelajaran Quantum learning secara praksis memadukan keunikan-keunikan yang muncul dari individu sehingga menjadi keterpaduan “simfoni†yang akan melejitkan seluruh potensi yang dimiliki individu, tanpa menutup dan mengabaikan keunikan dan perbedaan potensi yang dimiliki peserta didik. Melalui pendekatan teori psikoanalisa Sigmund Freud (id, ego, superego) ditemukan benang merah antara keterpaduan potensi individual dalam melejitkan potensi yang dimiliki individu dalam perspektif pendidikan Islam. Naluri manusia menginginkan akan kenyamanan dan kebahagian dalam pelbagai situasi, dalam hal ini quatum learning dapat menyelaraskan tiga unsur (id, ego, superego) yang dimilki manusia dalam proses pembelajaran","PeriodicalId":33505,"journal":{"name":"INSANIA Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78591040","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-15DOI: 10.24090/insania.v25i1.3365
Aji Hermawan
The growth of radical movement has been spread in education areas today, particularly in school. The growth is systematically need to be prevented. In Islamic educational context, the action that should be put is through internalization of Islamic moderation values in school. The Islamic moderation values that include tolerant, justice, balance (harmony), and equality can be fostered by education of Islamic religion (PAI) as the basic of the development. There are two important models that should be concerned with the internalization, i.e through official curriculum and hidden curriculum. Of course, the official curriculum should be the basic of the internalization, but it is not enough, it necessary to strengthen through hidden curriculum by construct the socio-cultural context that support to the transformation of Islamic moderation values in the school environment. If this process is runing well, the internalization of Islamic moderation values will reach to the optimal result and surely weaken the spread of Islamic radical movement. This article will explore and analyse the models of internalization especially on hidden curriculum in the school
{"title":"NILAI MODERASI ISLAM DAN INTERNALISASINYA DI SEKOLAH","authors":"Aji Hermawan","doi":"10.24090/insania.v25i1.3365","DOIUrl":"https://doi.org/10.24090/insania.v25i1.3365","url":null,"abstract":"The growth of radical movement has been spread in education areas today, particularly in school. The growth is systematically need to be prevented. In Islamic educational context, the action that should be put is through internalization of Islamic moderation values in school. The Islamic moderation values that include tolerant, justice, balance (harmony), and equality can be fostered by education of Islamic religion (PAI) as the basic of the development. There are two important models that should be concerned with the internalization, i.e through official curriculum and hidden curriculum. Of course, the official curriculum should be the basic of the internalization, but it is not enough, it necessary to strengthen through hidden curriculum by construct the socio-cultural context that support to the transformation of Islamic moderation values in the school environment. If this process is runing well, the internalization of Islamic moderation values will reach to the optimal result and surely weaken the spread of Islamic radical movement. This article will explore and analyse the models of internalization especially on hidden curriculum in the school","PeriodicalId":33505,"journal":{"name":"INSANIA Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91146722","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-15DOI: 10.24090/insania.v25i1.3467
Nurul Fauziyyah
The purpose of this study was to review the shifting paradigm of educators that should be adjusted to the development and needs of the current generations or in other words educators must be smart to digital age students. This study was conducted by previous studies and associated with the facts that occur at this time or also known as a literature study. The data analysis method used in this study is descriptive analysis method. Results showed that the root reason to shift the old paradigm in education system is not just about technology, but it tends to the needs of ‘new environment’ in learning process for digital age students. Having good skill in technology is a must, but smart educators have greater challange to interprate that skill to create an interesting learning process to absorb the best result from the education system. That is why educators have to shift the old paradigm in education system. Educators have to improve their creativity to create an enjoyable class to attract students’ attention.
{"title":"SMART EDUCATORS FOR DIGITAL AGE STUDENTS","authors":"Nurul Fauziyyah","doi":"10.24090/insania.v25i1.3467","DOIUrl":"https://doi.org/10.24090/insania.v25i1.3467","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to review the shifting paradigm of educators that should be adjusted to the development and needs of the current generations or in other words educators must be smart to digital age students. This study was conducted by previous studies and associated with the facts that occur at this time or also known as a literature study. The data analysis method used in this study is descriptive analysis method. Results showed that the root reason to shift the old paradigm in education system is not just about technology, but it tends to the needs of ‘new environment’ in learning process for digital age students. Having good skill in technology is a must, but smart educators have greater challange to interprate that skill to create an interesting learning process to absorb the best result from the education system. That is why educators have to shift the old paradigm in education system. Educators have to improve their creativity to create an enjoyable class to attract students’ attention.","PeriodicalId":33505,"journal":{"name":"INSANIA Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87065033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}