Pub Date : 2022-07-12DOI: 10.17977/um078v4i12022p93-101
Muhammad Aris Ichwanto, Dimas Andi Asmara, L. Ramdhani, R. Nursafitri, Najla Najla
Abstrak: Kotoran kambing dapat dijadikan pupuk organik karena memiliki unsur hara yang sangat tinggi, hal tersebut didukung dengan adanya kotoran kambing bercampur dengan urine yang juga memiliki unsur hara. Mayoritas warga Desa Kasembon memiliki lahan pertanian dan hewan ternak. Namun, fakta di lapangan kotoran hewan ternak tersebut langsung dibuang tanpa adanya pengolahan. Sehingga, sangat penting untuk memanfaatkan kotoran hewan ternak menjadi lebih bermanfaat dengan mengolahnya menjadi pupuk organik agar tidak bergantung terhadap pupuk kimia. Penggunaan pupuk kimia terlalu sering akan berdampak tidak baik bagi tanah dan tanaman. Tahapan dalam pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari: (1) Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dimasyarakat, (2) Merancang kegiatan pengabdian (KKN), (3) Melaksanakan kegiatan pengabdian (KKN) dan (4) Evaluasi kegiatan. Adapun hasil dari pengabdian ini adalah warga mengetahui cara untuk mengolah kotoran hewan menjadi pupuk organik. Abstract: Goat manure can be used as organic fertilizer because it has very high nutrients, this is supported by the presence of goat manure mixed with urine which also has nutrients. Kasembon Village residents own agricultural land and livestock. However, the facts on the ground are that the livestock are immediately disposed of without any processing. So, it is very important to make use of livestock products to be more useful by processing them into organic fertilizers so they don't depend on animals from chemical fertilizers. The use of chemical fertilizers too often will have a bad impact on the soil and plants. The stages in this implementation consist of: (1) activities that occur in the community, (2) Designing service activities (KKN), (3) Implementation of activities (KKN) and (4) Evaluation of activities. The result of this service is that residents know how to process animal waste into organic fertilizer.
{"title":"PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN KAMBING SEBAGAI PUPUK ORGANIK DI DESA KASEMBON, KECAMATAN BULULAWANG","authors":"Muhammad Aris Ichwanto, Dimas Andi Asmara, L. Ramdhani, R. Nursafitri, Najla Najla","doi":"10.17977/um078v4i12022p93-101","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i12022p93-101","url":null,"abstract":"Abstrak: Kotoran kambing dapat dijadikan pupuk organik karena memiliki unsur hara yang sangat tinggi, hal tersebut didukung dengan adanya kotoran kambing bercampur dengan urine yang juga memiliki unsur hara. Mayoritas warga Desa Kasembon memiliki lahan pertanian dan hewan ternak. Namun, fakta di lapangan kotoran hewan ternak tersebut langsung dibuang tanpa adanya pengolahan. Sehingga, sangat penting untuk memanfaatkan kotoran hewan ternak menjadi lebih bermanfaat dengan mengolahnya menjadi pupuk organik agar tidak bergantung terhadap pupuk kimia. Penggunaan pupuk kimia terlalu sering akan berdampak tidak baik bagi tanah dan tanaman. Tahapan dalam pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari: (1) Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dimasyarakat, (2) Merancang kegiatan pengabdian (KKN), (3) Melaksanakan kegiatan pengabdian (KKN) dan (4) Evaluasi kegiatan. Adapun hasil dari pengabdian ini adalah warga mengetahui cara untuk mengolah kotoran hewan menjadi pupuk organik. Abstract: Goat manure can be used as organic fertilizer because it has very high nutrients, this is supported by the presence of goat manure mixed with urine which also has nutrients. Kasembon Village residents own agricultural land and livestock. However, the facts on the ground are that the livestock are immediately disposed of without any processing. So, it is very important to make use of livestock products to be more useful by processing them into organic fertilizers so they don't depend on animals from chemical fertilizers. The use of chemical fertilizers too often will have a bad impact on the soil and plants. The stages in this implementation consist of: (1) activities that occur in the community, (2) Designing service activities (KKN), (3) Implementation of activities (KKN) and (4) Evaluation of activities. The result of this service is that residents know how to process animal waste into organic fertilizer.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121961534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-15DOI: 10.17977/um078v4i12022p85-92
A. Priyambodo, Alfina Arifatunnisa, Azimah Wardahtul Ishlah, Muhammad Bustomi Radja, Pramudya Surya Nugraha, Sutraeni Sutraeni
Abstrak: Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa yang memiliki ketinggian 3676 m di atas permukaan laut dan termasuk salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Pada Sabtu, 4 Desember 2021, pukul 14:50 WIB, Gunung Semeru mengalami erupsi. Dusun Argosuko - Desa Argoyuwono merupakan salah satu desa di area ring 2 - KRB III. Namun, tingkat kesiapsiagaan masyarakat sekitar masih rendah. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam masyarakat sekitar dalam menghadapi bencana alam khususnya gunung meletus di Dusun Argosuko, Desa Argoyuwono, Kecamatan Ampelgading, Jawa Timur. Mahasiswa KKN PTN JATIM PEDULI SEMERU - UM 2021/2022 zona 3 dan 4 Dusun Argosuko bersama dengan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) dan PMI Pusat melakukan program kerja mitigasi bencana berupa pemasangan rambu bencana menuju titik kumpul sementara, yaitu Balai Dusun Argosuko. Didapatkan hasil berupa total 6 rambu bencana berhasil dipasang, dengan rincian 5 rambu bencana arah jalur evakuasi dan 1 rambu bencana titik kumpul. Abstract: Mount Semeru is the highest mountain on the island of Java which has a height of 3676 m above sea level and is one of the most active volcanoes in Indonesia. On Saturday, December 4, 2021, at 14:50 WIB, Mount Semeru erupted. Argosuko Hamlet - Argoyuwono Village is one of the villages in the ring 2 area - KRB III. However, the level of preparedness of the surrounding community is still low. The purpose of this service is to increase preparedness in the surrounding community in dealing with natural disasters, especially volcanic eruptions in Argosuko Hamlet, Argoyuwono Village, Ampelgading District, East Java. Students of KKN PTN JATIM PEDULI SEMERU - UM 2021/2022 zones 3 and 4 Argosuko Hamlet together with Community-Based Disaster Preparedness (SIBAT) and PMI Center carried out a disaster mitigation work program in the form of installing disaster signs to a temporary gathering point, namely the Argosuko Hamlet Hall. The results were that a total of 6 disaster signs were successfully installed, with details of 5 disaster signs for evacuation routes and 1 disaster sign for gathering points.
印度尼西亚:塞默鲁山是爪哇岛上最高的山,海拔3676米(3676英尺),是印尼最活跃的火山之一。2021年12月4日(星期六)下午2时50分,塞默鲁火山爆发。Argosuko - Argoyuwono村是第二- KRB III环路中的一个村庄。然而,周边社区的警戒水平仍然很低。这种奉献的目的是提高社区对自然灾害的准备,特别是在东爪哇省阿格尤瓦诺村的阿格苏库村爆发的火山。学生们知道了。已成功安装了6个灾难预警信标,并详细列出了5个疏散路线警告标志和1个集合点警告。不可能:Semeru山是爪哇岛上海拔3676米高的海拔,是印尼最活跃的火山之一。星期六,2021年12月4日,下午2点50分,Semeru erupted山。两场比赛中的恶棍之一——第三场。悬浮,社区内的准备水平仍然很低。这项服务的目的是增加社区对自然灾害的准备,特别是在爪哇东阿戈夫村、阿戈尤瓦诺村、阿戈夫诺村的火山爆发。学生的拉线PTN贾汀关心伊东-嗯2021/2022区域3和4一起Argosuko哈姆雷特Community-Based灾难意见(SIBAT)和红十字会中心carried out a灾难mitigation in the form of installing项目工作到a的《灾难》暂时佃农point,霍尔namely Argosuko哈姆雷特》。据推测,总共有六种失望信号成功安装,五种失望信号进行评估,一种失望信号收集点。
{"title":"PENINGKATAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA GUNUNG MELETUS MELALUI PEMASANGAN RAMBU BENCANA DI DUSUN ARGOSUKO – ARGOYUWONO","authors":"A. Priyambodo, Alfina Arifatunnisa, Azimah Wardahtul Ishlah, Muhammad Bustomi Radja, Pramudya Surya Nugraha, Sutraeni Sutraeni","doi":"10.17977/um078v4i12022p85-92","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i12022p85-92","url":null,"abstract":"Abstrak: Gunung Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa yang memiliki ketinggian 3676 m di atas permukaan laut dan termasuk salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Pada Sabtu, 4 Desember 2021, pukul 14:50 WIB, Gunung Semeru mengalami erupsi. Dusun Argosuko - Desa Argoyuwono merupakan salah satu desa di area ring 2 - KRB III. Namun, tingkat kesiapsiagaan masyarakat sekitar masih rendah. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam masyarakat sekitar dalam menghadapi bencana alam khususnya gunung meletus di Dusun Argosuko, Desa Argoyuwono, Kecamatan Ampelgading, Jawa Timur. Mahasiswa KKN PTN JATIM PEDULI SEMERU - UM 2021/2022 zona 3 dan 4 Dusun Argosuko bersama dengan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) dan PMI Pusat melakukan program kerja mitigasi bencana berupa pemasangan rambu bencana menuju titik kumpul sementara, yaitu Balai Dusun Argosuko. Didapatkan hasil berupa total 6 rambu bencana berhasil dipasang, dengan rincian 5 rambu bencana arah jalur evakuasi dan 1 rambu bencana titik kumpul. Abstract: Mount Semeru is the highest mountain on the island of Java which has a height of 3676 m above sea level and is one of the most active volcanoes in Indonesia. On Saturday, December 4, 2021, at 14:50 WIB, Mount Semeru erupted. Argosuko Hamlet - Argoyuwono Village is one of the villages in the ring 2 area - KRB III. However, the level of preparedness of the surrounding community is still low. The purpose of this service is to increase preparedness in the surrounding community in dealing with natural disasters, especially volcanic eruptions in Argosuko Hamlet, Argoyuwono Village, Ampelgading District, East Java. Students of KKN PTN JATIM PEDULI SEMERU - UM 2021/2022 zones 3 and 4 Argosuko Hamlet together with Community-Based Disaster Preparedness (SIBAT) and PMI Center carried out a disaster mitigation work program in the form of installing disaster signs to a temporary gathering point, namely the Argosuko Hamlet Hall. The results were that a total of 6 disaster signs were successfully installed, with details of 5 disaster signs for evacuation routes and 1 disaster sign for gathering points.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129317755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-14DOI: 10.17977/um078v4i12022p68-76
Ayu Kartika Ningrum, Lely Fitrianingrum, Martina Surya Angelina, M. Firdaus
Abstrak: Menabung adalah suatu kegiatan menyimpan atau menyisihkan sejumlah uang agar berguna di masa depan ketika diperlukan. Menabung sangat baik bila diajarkan kepada anak-anak sejak usia dini. Memiliki tabungan bisa membatu ketika terjadi suatu hal mendesak yang membutuhkan uang. Di usia dini, kebanyakan anak-anak belum bisa mengontrol emosinya saat mereka menginginkan suatu hal atau barang. Mengingat budaya menabung dikalangan siswa-siwa di Indonesia masih rendah, pengetahuan tentang menabung usia dini sangatlah penting untuk dilakukan. Namun, banyak anak-anak usia dini yang belum mengerti manfaat dari menabung seperti siswa kelas 5 SDN 1 Gedogwetan. Penyuluhan ini adalah bentuk pengabdian Mahasiswa MBKM-Membangun Desa UM. Dengan harapan siswa SDN 1 Gedogwetan termotivasi untuk menabung sejak dini. Metode dilakukan melalui tiga tahapan diantaranya tahap persiapan, tahap pelaksanaan sosialisasi, dan tahap pelaporan. Abstract: Saving is an activity to save or set aside some money to be useful in the future when needed. Saving is very good when taught to children from an early age. Having savings can be helpful when something urgent happens that requires money. At an early age, most children cannot control their emotions when they want something or something. Given that the culture of saving among students in Indonesia is still low, knowledge about saving at an early age is very important. However, many young children do not understand the benefits of saving, such as the 5th grade students of SDN 1 Gedogwetan. This counseling is a form of community service for MBKM-Building UM Village Students. It is hoped that the students of SDN 1 Gedogwetan will be motivated to save from an early age.
摘要:储蓄是一种储蓄或留出一些钱的活动,以在未来需要时发挥作用。存钱很好如果从小就教给孩子们。当需要钱的紧急情况发生时,拥有储蓄是有帮助的。大多数孩子在很小的时候就无法控制自己的情绪,因为他们想要某样东西或某样东西。鉴于存钱siswa-siwa欢迎印尼文化仍然很低,储蓄过早的知识是非常重要的做法。然而,许多年轻人还不明白储蓄的好处,比如5年级SDN 1 Gedogwetan学生。这些教育是为了帮助mbkm的学生建立村庄。以期激励学生SDN 1 Gedogwetan及早储蓄。方法通过其中三个阶段准备阶段、执行阶段报告,社会化阶段。抽象:储蓄是一个活动拯救或套除了《未来的时候需要一些钱成为有用的话。储蓄很好当教到儿童从早期的时代。玩得储蓄可以成为乐于助人当急发生that requires钱”的东西。在很小的时候,大多数孩子在想要什么东西的时候就无法控制自己的情绪。在印尼,拯救学生的文化仍然很低,知道如何在一个更早的时代拯救学生的知识是非常重要的。但是很多杨,儿童不明白储蓄,美国如此之benefits SDN 1 Gedogwetan之第五年级学生。这个咨询is a form of为MBKM-Building嗯村学生社区服务。学生》是hoped that SDN 1 Gedogwetan威尔成为一书说拯救从早期的时代。
{"title":"MENABUNG CERIA BERSAMA SDN 1 GEDOGWETAN SEBAGAI BENTUK KEPEDULIAN AKAN LITERASI KEUANGAN SEJAK DINI","authors":"Ayu Kartika Ningrum, Lely Fitrianingrum, Martina Surya Angelina, M. Firdaus","doi":"10.17977/um078v4i12022p68-76","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i12022p68-76","url":null,"abstract":"Abstrak: Menabung adalah suatu kegiatan menyimpan atau menyisihkan sejumlah uang agar berguna di masa depan ketika diperlukan. Menabung sangat baik bila diajarkan kepada anak-anak sejak usia dini. Memiliki tabungan bisa membatu ketika terjadi suatu hal mendesak yang membutuhkan uang. Di usia dini, kebanyakan anak-anak belum bisa mengontrol emosinya saat mereka menginginkan suatu hal atau barang. Mengingat budaya menabung dikalangan siswa-siwa di Indonesia masih rendah, pengetahuan tentang menabung usia dini sangatlah penting untuk dilakukan. Namun, banyak anak-anak usia dini yang belum mengerti manfaat dari menabung seperti siswa kelas 5 SDN 1 Gedogwetan. Penyuluhan ini adalah bentuk pengabdian Mahasiswa MBKM-Membangun Desa UM. Dengan harapan siswa SDN 1 Gedogwetan termotivasi untuk menabung sejak dini. Metode dilakukan melalui tiga tahapan diantaranya tahap persiapan, tahap pelaksanaan sosialisasi, dan tahap pelaporan. Abstract: Saving is an activity to save or set aside some money to be useful in the future when needed. Saving is very good when taught to children from an early age. Having savings can be helpful when something urgent happens that requires money. At an early age, most children cannot control their emotions when they want something or something. Given that the culture of saving among students in Indonesia is still low, knowledge about saving at an early age is very important. However, many young children do not understand the benefits of saving, such as the 5th grade students of SDN 1 Gedogwetan. This counseling is a form of community service for MBKM-Building UM Village Students. It is hoped that the students of SDN 1 Gedogwetan will be motivated to save from an early age.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"107 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124039375","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-14DOI: 10.17977/um078v4i12022p37-48
H. Sumarsono, Qurrotu Ayniy, Rokhman Rokhman
Abstrak: Setiap usaha memiliki andil dalam perekonomian di Indonesia sekalipun pengusaha berskala kecil atau UMKM. Dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari, kabupaten Malang, salah satu peranan penting selain sektor pertanian yakni Usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pemberian pelatihan soft skill bagi pelaku UMKM atau pelaku usaha Desa Gunungrejo mengenai pencatatan keuangan sederhana dan juga cara menentukan harga jual yang sesuai dengan standar bisnis merupakan tujuan dari pelatihan ini. Dampak positif dari pelatihan ini mampu meningkatkan pemahaman para pelaku usaha mengenai bagaimana harga jual seharusnya ditentukan serta untuk pengelolaan keuangan usaha yang lebih efektif bagaimana pencatatan keuangan yang harus dilakukan. Sosialisasi dan praktek dijadikan sebagai teknik dalam kegiatan pelatihan. Pengetahuan serta ketrampilan yang lebih baik dalam melakukan pencatatan keuangan sederhana serta pengetahuan perhitungan harga jual sesuai standar merupakan hasil dari pelatihan ini. Abstract: Every business has a role in the economy in Indonesia, even small-scale entrepreneurs or SMEs. In development and economic growth in Gunungrejo Village, Singosari District, Malang Regency, one of the important roles besides the agricultural sector is Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). Providing soft skill training for MSME actors or Gunungrejo Village entrepreneurs regarding simple financial records and also how to determine selling prices in accordance with business standards is the goal of this training. The positive impact of this training was able to increase the understanding of business actors regarding how the selling price should be determined as well as for more effective business financial management how financial records should be carried out. Socialization and practice are used as techniques in training activities. Better knowledge and skills in carrying out simple financial records as well as knowledge of calculating selling prices according to standards are the result of this training.
{"title":"URGENSI LITERASI KEUANGAN DAN PERENCANAAN USAHA BAGI MASYARAKAT DESA GUNUNGREJO, KECAMATAN SINGOSARI, KABUPATEN MALANG","authors":"H. Sumarsono, Qurrotu Ayniy, Rokhman Rokhman","doi":"10.17977/um078v4i12022p37-48","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i12022p37-48","url":null,"abstract":"Abstrak: Setiap usaha memiliki andil dalam perekonomian di Indonesia sekalipun pengusaha berskala kecil atau UMKM. Dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari, kabupaten Malang, salah satu peranan penting selain sektor pertanian yakni Usaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pemberian pelatihan soft skill bagi pelaku UMKM atau pelaku usaha Desa Gunungrejo mengenai pencatatan keuangan sederhana dan juga cara menentukan harga jual yang sesuai dengan standar bisnis merupakan tujuan dari pelatihan ini. Dampak positif dari pelatihan ini mampu meningkatkan pemahaman para pelaku usaha mengenai bagaimana harga jual seharusnya ditentukan serta untuk pengelolaan keuangan usaha yang lebih efektif bagaimana pencatatan keuangan yang harus dilakukan. Sosialisasi dan praktek dijadikan sebagai teknik dalam kegiatan pelatihan. Pengetahuan serta ketrampilan yang lebih baik dalam melakukan pencatatan keuangan sederhana serta pengetahuan perhitungan harga jual sesuai standar merupakan hasil dari pelatihan ini. Abstract: Every business has a role in the economy in Indonesia, even small-scale entrepreneurs or SMEs. In development and economic growth in Gunungrejo Village, Singosari District, Malang Regency, one of the important roles besides the agricultural sector is Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs). Providing soft skill training for MSME actors or Gunungrejo Village entrepreneurs regarding simple financial records and also how to determine selling prices in accordance with business standards is the goal of this training. The positive impact of this training was able to increase the understanding of business actors regarding how the selling price should be determined as well as for more effective business financial management how financial records should be carried out. Socialization and practice are used as techniques in training activities. Better knowledge and skills in carrying out simple financial records as well as knowledge of calculating selling prices according to standards are the result of this training.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114243096","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-14DOI: 10.17977/um078v4i12022p77-84
M. Firdaus, S. Hamidah, S. Fitrianingsih
Abstrak: Industri tahu saat ini menjadi industri yang banyak sekali dijumpai pada rumah tangga di Indonesia. Tahu merupakan hasil fermentasi kedelai yang diambil sarinya. Banyak kandungan zat yang dibutuhkan oleh tubuh yang diperoleh dari. Selain dari tahu ternyata limpah padat atau ampas tahu juga memiliki kandungan protein yang tidak kalah dari tahu itu sendiri. Namun kenyataannya ampas tahu hanya digunakan untuk pakan ternak oleh sebagian pemilik industri tahu di Desa Gedogwetan ataupun Tempe Gembus dan juga hanya dibuang percuma yangmana nantinya akan menimbulkan masalah baru yakni pencemaran lingkungan. Sehingga kelompok mahasiswa UM MBKM Membangun Desa Gedogwetan memiliki inovasi untuk membuat ampas tahu menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih yaitu Kerupuk Ampas Tahu. Metode yang digunakan dalam proses penyampaian inovasi dalam pengabdian ini adalah sosialisasi dan praktik secara langsung bersama dengan ibu PKK Desa Gedogwetan. Selain menambah penghasilan bagi pemilik industri tahu juga menjadi peluang terciptanya laparangan pekerjaan baru bagi masyarakat Desa Gedogwetan. Abstract: The tofu industry is currently an industry that is often found in households in Indonesia. Tofu is the product of fermented soybeans from which the juice is extracted. Many substances that are needed by the body are obtained from. Apart from tofu, it turns out that it is abundantly dense or tofu dregs also has a protein content that is not inferior to tofu itself. However, in reality, the tofu dregs are only used for animal feed by some owners of the tofu industry in Gedogwetan or Tempe Gembus Villages and are also only thrown away, which will later cause a new problem, namely environmental pollution. So that the UM MBKM student group Building Gedogwetan Village has an innovation to make tofu dregs into a product that has more selling value, namely Tofu Dregs Crackers. The method used in the process of delivering innovation in this service is direct socialization and practice with PKK women in Gedogwetan Village. In addition to increasing income for the owners of the tofu industry, it is also an opportunity to create new job opportunities for the people of Gedogwetan Village.
{"title":"PENGOLAHAN AMPAS TAHU MENJADI PRODUK DENGAN NILAI JUAL LEBIH BERSAMA IBU PKK GEDOGWETAN DESA GEDOGWETAN","authors":"M. Firdaus, S. Hamidah, S. Fitrianingsih","doi":"10.17977/um078v4i12022p77-84","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i12022p77-84","url":null,"abstract":"Abstrak: Industri tahu saat ini menjadi industri yang banyak sekali dijumpai pada rumah tangga di Indonesia. Tahu merupakan hasil fermentasi kedelai yang diambil sarinya. Banyak kandungan zat yang dibutuhkan oleh tubuh yang diperoleh dari. Selain dari tahu ternyata limpah padat atau ampas tahu juga memiliki kandungan protein yang tidak kalah dari tahu itu sendiri. Namun kenyataannya ampas tahu hanya digunakan untuk pakan ternak oleh sebagian pemilik industri tahu di Desa Gedogwetan ataupun Tempe Gembus dan juga hanya dibuang percuma yangmana nantinya akan menimbulkan masalah baru yakni pencemaran lingkungan. Sehingga kelompok mahasiswa UM MBKM Membangun Desa Gedogwetan memiliki inovasi untuk membuat ampas tahu menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih yaitu Kerupuk Ampas Tahu. Metode yang digunakan dalam proses penyampaian inovasi dalam pengabdian ini adalah sosialisasi dan praktik secara langsung bersama dengan ibu PKK Desa Gedogwetan. Selain menambah penghasilan bagi pemilik industri tahu juga menjadi peluang terciptanya laparangan pekerjaan baru bagi masyarakat Desa Gedogwetan. Abstract: The tofu industry is currently an industry that is often found in households in Indonesia. Tofu is the product of fermented soybeans from which the juice is extracted. Many substances that are needed by the body are obtained from. Apart from tofu, it turns out that it is abundantly dense or tofu dregs also has a protein content that is not inferior to tofu itself. However, in reality, the tofu dregs are only used for animal feed by some owners of the tofu industry in Gedogwetan or Tempe Gembus Villages and are also only thrown away, which will later cause a new problem, namely environmental pollution. So that the UM MBKM student group Building Gedogwetan Village has an innovation to make tofu dregs into a product that has more selling value, namely Tofu Dregs Crackers. The method used in the process of delivering innovation in this service is direct socialization and practice with PKK women in Gedogwetan Village. In addition to increasing income for the owners of the tofu industry, it is also an opportunity to create new job opportunities for the people of Gedogwetan Village.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130687558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Tim pengabdian melakukan observasi di Desa Duwet Krajan, ditemukan Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) belum memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja kepala desa sebagai penyelenggaraan pemerintahan, serta terdapat beberapa kendala yang sering muncul selama penggunaan sistem keuangan desa (SISKEUDES), antara lain sistem error, ketidakmampuan pengguna, serta kurangnya sarana dan prasarana pendukung. Hal tersebut mengakibatkan kurang berkembangnya pengetahuan mengenai sistem siskeudes dalam upaya pengembangan potensi di Desa Duwet Krajan. Oleh karena itu, diadakannya penyuluhan dan pendampingan melalui kegiatan ini berupa tanya-jawab mengenai Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) dengan tujuan untuk membantu memperbaiki penggunaan aplikasi sistem keuangan desa (siskeudes) dan menjadi penguat di masing-masing desa Metode yang digunakan pada pengabdian ini yaitu perencanaan kegiatan melalui observasi dan mempersiapkan materi penyuluhan dan pendampingan untuk penggunaan aplikasi sistem keuangan desa (SISKEUDES) di Desa Duwet Krajan dan evaluasi penyuluhan dan pendampingan untuk lebih dikembangakan, Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 November 2021 di Balai Desa Duwet Krajan. Sehingga hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penyuluhan dan pendampingan di Desa Duwet Krajan telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan pemerintah tetapi kurang optimal. Abstract: The service team made observations in Duwet Krajan Village, it was found that the Village Financial System (SISKEUDES) did not yet have a significant influence on the performance of the village head as governance, and there were several obstacles that often appeared during the use of the village financial system (SISKEUDES), including system errors , user incompetence, and lack of supporting facilities and infrastructure. This resulted in a lack of knowledge about the siskeudes system in an effort to develop potential in Duwet Krajan Village. Therefore, holding counseling and assistance through this activity in the form of questions and answers regarding the Village Financial System (SISKEUDES) with the aim of helping to improve the use of the village financial system application (siskeudes) and become a reinforcement in each village The method used in this service is planning activities through observation and preparing counseling and mentoring materials for the use of the village financial system application (SISKEUDES) in Duwet Krajan Village and evaluating counseling and mentoring for further development. This activity was carried out on November 10, 2021 at the Duwet Krajan Village Hall. So the results obtained indicate that counseling and assistance in Duwet Krajan Village have carried out their duties in accordance with government regulations but are not optimal.
抽象:村里的团队奉献做观察Duwet Krajan,发现村庄(SISKEUDES)金融体系还没有对性能有显著影响村长作为政府安排,以及有一些使用中经常出现的障碍(SISKEUDES)的村庄,包括金融系统错误,用户不足,以及缺乏基础设施和工具支持。这导致了对系统系统的认识在杜湿Krajan村的开发潜力的缺乏。因此,举行咨询和辅导,通过这个活动问答的村庄(SISKEUDES)金融体系的目的是帮助修复金融系统应用使用率(SISKEUDES)的村庄,成为这个放大器奉献在每个村庄使用的方法就是通过观察活动的策划和准备咨询和辅导材料使用金融系统应用(SISKEUDES)村村庄Duwet Krajan和评估2021年11月10日,在Duwet Krajan村礼堂举行了培训和协助工作。因此,所得的结果表明,在杜韦特Krajan村,辅导和辅导工作是按照政府的规定进行的,但不是最理想的。抽象:《Duwet服务团队让一名Krajan村,是找到那个村金融系统杂志》(SISKEUDES)还没有有一个浓厚,影响了美国在《村演出头治理,和有好几个obstacles那个经常在用》期间appeared村金融系统(SISKEUDES)在内的系统错误,用户incompetence》和supporting缺乏facilities和基础设施。这是关于学生系统的最新知识,以方便在杜简村发挥潜力。这就是,持有咨询和协助活动经历这一切关于《in the form of问题和答案村金融系统(SISKEUDES)和援助之aim to improve村金融系统应用程序(SISKEUDES之用)和《方法成为每一束reinforcement村过去在这个服务是策划活动通过observation preparing咨询和辅导材料为《村利用金融系统中的应用程序(SISKEUDES) Duwet Krajan村与评估评估与指导进一步发展。2021年11月10日,在肮脏的Krajan Village Hall,这种活动就被埋葬了。因此,在Krajan Village的背对地提出的质疑和协助使他们的利益与政府的规定相称,但并非最理想的。
{"title":"PENYULUHAN APLIKASI SISTEM KEUANGAN DESA (SISKEUDES) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERANGKAT DESA DI DESA DUWET KRAJAN","authors":"Tomy Rizky Izzalqurny, Ahmad Hikami, Gita Gloria Christy, Faridah Puteri Permatasari","doi":"10.17977/um078v4i12022p57-67","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i12022p57-67","url":null,"abstract":"Abstrak: Tim pengabdian melakukan observasi di Desa Duwet Krajan, ditemukan Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) belum memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja kepala desa sebagai penyelenggaraan pemerintahan, serta terdapat beberapa kendala yang sering muncul selama penggunaan sistem keuangan desa (SISKEUDES), antara lain sistem error, ketidakmampuan pengguna, serta kurangnya sarana dan prasarana pendukung. Hal tersebut mengakibatkan kurang berkembangnya pengetahuan mengenai sistem siskeudes dalam upaya pengembangan potensi di Desa Duwet Krajan. Oleh karena itu, diadakannya penyuluhan dan pendampingan melalui kegiatan ini berupa tanya-jawab mengenai Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) dengan tujuan untuk membantu memperbaiki penggunaan aplikasi sistem keuangan desa (siskeudes) dan menjadi penguat di masing-masing desa Metode yang digunakan pada pengabdian ini yaitu perencanaan kegiatan melalui observasi dan mempersiapkan materi penyuluhan dan pendampingan untuk penggunaan aplikasi sistem keuangan desa (SISKEUDES) di Desa Duwet Krajan dan evaluasi penyuluhan dan pendampingan untuk lebih dikembangakan, Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 November 2021 di Balai Desa Duwet Krajan. Sehingga hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa penyuluhan dan pendampingan di Desa Duwet Krajan telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan pemerintah tetapi kurang optimal. Abstract: The service team made observations in Duwet Krajan Village, it was found that the Village Financial System (SISKEUDES) did not yet have a significant influence on the performance of the village head as governance, and there were several obstacles that often appeared during the use of the village financial system (SISKEUDES), including system errors , user incompetence, and lack of supporting facilities and infrastructure. This resulted in a lack of knowledge about the siskeudes system in an effort to develop potential in Duwet Krajan Village. Therefore, holding counseling and assistance through this activity in the form of questions and answers regarding the Village Financial System (SISKEUDES) with the aim of helping to improve the use of the village financial system application (siskeudes) and become a reinforcement in each village The method used in this service is planning activities through observation and preparing counseling and mentoring materials for the use of the village financial system application (SISKEUDES) in Duwet Krajan Village and evaluating counseling and mentoring for further development. This activity was carried out on November 10, 2021 at the Duwet Krajan Village Hall. So the results obtained indicate that counseling and assistance in Duwet Krajan Village have carried out their duties in accordance with government regulations but are not optimal.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129167880","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-14DOI: 10.17977/um078v4i12022p49-56
Y. Agustina, Umi Masruro
Abstrak: Pelatihan Pembuatan KITAGO (Kripik Tahu Warujinggo) Bagi PKK Desa Warujinggo Kecamatan Leces merupakan bagian dari program kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UM 2021 untuk memberikan pelatihan mengembangkan produk Desa Warujinggo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode kualitatif dekriptif. Tujuan dari pelatihan ini untuk memberikan pelatihan pengolahan tahu dikarenakan di Desa Warujinggo terdapat pabrik tahu dan memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat. Manfaat dari pelatihan ini yaitu memberikan pengetahuan dan cara pengembangan produk desa yang selanjutnya dapat di implementasikan untuk masyarakat luas. Target khusus dari pelatihan ini adalah Ibu PKK dan target umummya adalah masyarakat Desa Warujinggo. Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Balai Desa Warujinggo dengan partisipan sebanyak tujuh orang ibu-ibu PKK, tiga perangkat desa, dan enam belas mahasiswa. Kegiatan yang dilaksanakan mendapat tanggapan yang positif dari para hadirin dikarenakan pelatihan yang diselenggarakan cukup menarik dan bermanfaat untuk diterapkan. Hasil dari pelatihan ini berupa produk makanan yang bahan utamanya adalah tahu dan dinamai dengan “KITAGO” Kripik Tahu Warujinggo. Mahasiswa mencontohkan dari cara membuat, mengemas, dan memasarkannya. Kegiatan pelatihan ini perlu dibudidayakan secara terus menerus untuk mendukung kemajuan sebuah desa dengan memanfaatkan potensi yang ada untuk terus dikembangkan dengan baik dan berkelanjutan. Abstract: Training on Making KITAGO (Kripik Tahu Warujinggo) for PKK in Warujinggo Village, Leces District is part of an activity program carried out by 2021 UM KKN students to provide training to develop Warujinggo Village products. The method used in this research is descriptive qualitative method. The purpose of this training is to provide training on tofu processing because in Warujinggo Village there is a tofu factory and it provides new business opportunities for the community. The benefit of this training is to provide knowledge and ways to develop village products which can then be implemented for the wider community. The specific target of this training is Ms. PKK and the general target is the people of Warujinggo Village. The training activity was carried out at the Warujinggo Village Hall with seven PKK women, three village officials, and sixteen students participating. The activities carried out received positive responses from the audience because the training held was quite interesting and useful to implement. The results of this training are in the form of food products whose main ingredient is tofu and named “KITAGO” Warujinggo Tofu Chips. Students give an example of how to make, package, and market it. This training activity needs to be cultivated continuously to support the progress of a village by utilizing the existing potential to be developed properly and sustainably.
摘要:为warujk村PKK举办的KITAGO制作培训(Kripik知道warujtinces)是KKN UM 2021学生发起的活动项目的一部分,为warujum村产品的开发提供培训。本研究采用的方法是定性解密法。这项培训的目的是提供在warujtino村提供豆腐工厂,为社区提供新的商业机会。培训的好处是提供农村产品的知识和发展方式,以便广泛实施。这次训练的特殊目标是PKK的母亲和将军目标是warujo村。在warujk村大厅举行了一项培训活动,共有7名库尔德妇女、3件村庄服装和16名学生参加。所进行的活动由于所举行的训练有趣且有益,因此得到了与会人士的积极响应。这项培训的结果是一种主要成分是know的食品,并以“KITAGO”知道warujo”命名。学生是如何制作、包装和销售的榜样。这种训练活动需要不断培养,以利用村庄的潜力继续发展和可持续。学生:在华沙村的PKK地区,Leces地区是2021年招聘的一个活动项目的一部分。这项研究使用的方法是descrive quality method。这项培训的目的是提供豆腐管理,因为在华沙的村庄有一个豆腐工厂,它为社区提供了新的商业机会。这次培训的好处是为村产品提供知识,并为其广泛的社区提供产品。这次培训的具体目标是PKK女士,将军目标是华沙村的人民。七名库尔德妇女、三名村民和六名学生参加的学生在华沙村大厅被肢解。活动从观众那里得到积极的反应,因为被接受的培训非常有趣,而且很有用。这种训练的结果是在食品生产中,他们称之为豆腐片和豆腐片。学生们展示了如何制作、包装和市场。这种培训活动需要不断培养,以实用的存在为动力,支持一个村庄的进步。
{"title":"KITAGO (KRIPIK TAHU WARUJINGGO): PEMANFAATAN POTENSI DESA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN","authors":"Y. Agustina, Umi Masruro","doi":"10.17977/um078v4i12022p49-56","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i12022p49-56","url":null,"abstract":"Abstrak: Pelatihan Pembuatan KITAGO (Kripik Tahu Warujinggo) Bagi PKK Desa Warujinggo Kecamatan Leces merupakan bagian dari program kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN UM 2021 untuk memberikan pelatihan mengembangkan produk Desa Warujinggo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode kualitatif dekriptif. Tujuan dari pelatihan ini untuk memberikan pelatihan pengolahan tahu dikarenakan di Desa Warujinggo terdapat pabrik tahu dan memberikan peluang usaha baru bagi masyarakat. Manfaat dari pelatihan ini yaitu memberikan pengetahuan dan cara pengembangan produk desa yang selanjutnya dapat di implementasikan untuk masyarakat luas. Target khusus dari pelatihan ini adalah Ibu PKK dan target umummya adalah masyarakat Desa Warujinggo. Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Balai Desa Warujinggo dengan partisipan sebanyak tujuh orang ibu-ibu PKK, tiga perangkat desa, dan enam belas mahasiswa. Kegiatan yang dilaksanakan mendapat tanggapan yang positif dari para hadirin dikarenakan pelatihan yang diselenggarakan cukup menarik dan bermanfaat untuk diterapkan. Hasil dari pelatihan ini berupa produk makanan yang bahan utamanya adalah tahu dan dinamai dengan “KITAGO” Kripik Tahu Warujinggo. Mahasiswa mencontohkan dari cara membuat, mengemas, dan memasarkannya. Kegiatan pelatihan ini perlu dibudidayakan secara terus menerus untuk mendukung kemajuan sebuah desa dengan memanfaatkan potensi yang ada untuk terus dikembangkan dengan baik dan berkelanjutan. Abstract: Training on Making KITAGO (Kripik Tahu Warujinggo) for PKK in Warujinggo Village, Leces District is part of an activity program carried out by 2021 UM KKN students to provide training to develop Warujinggo Village products. The method used in this research is descriptive qualitative method. The purpose of this training is to provide training on tofu processing because in Warujinggo Village there is a tofu factory and it provides new business opportunities for the community. The benefit of this training is to provide knowledge and ways to develop village products which can then be implemented for the wider community. The specific target of this training is Ms. PKK and the general target is the people of Warujinggo Village. The training activity was carried out at the Warujinggo Village Hall with seven PKK women, three village officials, and sixteen students participating. The activities carried out received positive responses from the audience because the training held was quite interesting and useful to implement. The results of this training are in the form of food products whose main ingredient is tofu and named “KITAGO” Warujinggo Tofu Chips. Students give an example of how to make, package, and market it. This training activity needs to be cultivated continuously to support the progress of a village by utilizing the existing potential to be developed properly and sustainably.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133078996","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-09DOI: 10.17977/um078v4i12022p1-10
Achmad Murdiono, Amilatus Sholihah, Awanda Setya San Fajar Pratama, Mia Andika
Abstrak: Limbah jerami dan sekam yang dihasilkan dari sektor padi melimpah dan jarang dimanfaatkan secara optimal. Di sisi lain, sampah plastik dari peralatan dapur juga ditemukan. Permasalahan yang dapat dimunculkan dari warga di Desa Maindu yang sebagian besar adalah petani padi adalah bagaimana memanfaatkan limbah jerami dan sekam serta mengurangi sampah plastik di desa tersebut. Pemanfaatan limbah yang hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan limbah sekam yang dibiarkan menumpuk di satu tempat. Tujuan pengabdian ini adalah mengedukasi masyarakat tentang pengolahan limbah jerami dan sekam yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi produk sabun pembersih kerak yang dapat memaksimalkan pemanfaatan limbah jerami dan sekam, lebih hemat dan mengurangi penggunaan plastik dan material SLS sehingga dapat membantu menjaga lingkungan dengan menggunakan material tersebut. alami sebagai sabun cuci peralatan dapur.Metode yang digunakan adalah eksperimen dan pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa limbah jerami dan sekam dapat diolah menjadi sabun pencuci piring untuk peralatan dapur, selain itu dapat meminimalisir permasalahan lain seperti pencemaran lingkungan. Abstract: Straw and husk waste produced from the rice sector is abundant and rarely used optimally. On the other hand, plastic waste from kitchen utensils was also found. The problem that can be raised from residents in Maindu Village, most of whom are rice farmers, is how to utilize straw and husk waste and reduce plastic waste in the village. Utilization of waste that is only used as animal feed and husk waste that is allowed to accumulate in one place. The purpose of this service is to educate the public about processing straw and husk waste that has not been utilized by the community into descaling soap products that can maximize the utilization of straw and husk waste, be more efficient and reduce the use of plastic and SLS materials so that they can help protect the environment by using these materials. naturally as a kitchen utensil laundry soap. The method used is experiment and training. The results of the activity show that straw and husk waste can be processed into dishwashing soap for kitchen utensils, besides that it can minimize other problems such as environmental pollution.
抽象:由水稻生产的稻草和谷壳的废弃物很少得到最佳利用。另一方面,也发现了厨房用具的塑料垃圾。Maindu村的居民可能会遇到的问题是,他们中的大多数是农民,他们是如何利用稻草和谷壳的废弃物,并减少村里的塑料垃圾。只用作饲料的废物使用和堆积在一个地方的无用无用的谷壳。这种奉献的目的是教育社区如何将未被利用的稻草和谷壳废物加工成外壳清洁剂产品,从而最大限度地利用稻草和谷壳的废物,更经济地减少塑料和材料的使用,从而通过使用这些材料来帮助保护环境。天然如肥皂洗厨房用品。所使用的方法是实验和训练。活动的结果表明,稻草和谷壳的废弃物可以用作厨房用品的洗洁皂,同时也可以将污染等其他问题降到最低。抽象:另一方面,塑料的浪费来自厨房的鉴定还没有找到。唯一能从农村居民中培养出来的问题是,大多数是稻田,如何在村庄中滋生滋生、水污染和减少塑料的浪费。浪费的实用主义只有在动物的食物和森林废物允许在一个地方定居下来的时候才使用。《公共的目的这service to educate)关于加工稻草和husk浪费那已不是被utilized:《社区进soap descaling产品那可以maximize The utilization of稻草husk浪费,be more efficient和减少塑料和SLS材料之用,所以那他们能帮助保护环境的:用这些材料。很自然,美国的洗衣厂露出了肥皂的痕迹。使用的方法是实验和训练。煽动和破坏的行为的结果可以通过验证厨房稀释肥皂,除了最小化其他类似环境污染的问题。
{"title":"PEMANFAATAN LIMBAH JERAMI DAN SEKAM MENJADI PRODUK SABUN CUCI BERNILAI EKONOMIS BAGI MASYARAKAT DESA MAINDU","authors":"Achmad Murdiono, Amilatus Sholihah, Awanda Setya San Fajar Pratama, Mia Andika","doi":"10.17977/um078v4i12022p1-10","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i12022p1-10","url":null,"abstract":"Abstrak: Limbah jerami dan sekam yang dihasilkan dari sektor padi melimpah dan jarang dimanfaatkan secara optimal. Di sisi lain, sampah plastik dari peralatan dapur juga ditemukan. Permasalahan yang dapat dimunculkan dari warga di Desa Maindu yang sebagian besar adalah petani padi adalah bagaimana memanfaatkan limbah jerami dan sekam serta mengurangi sampah plastik di desa tersebut. Pemanfaatan limbah yang hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan limbah sekam yang dibiarkan menumpuk di satu tempat. Tujuan pengabdian ini adalah mengedukasi masyarakat tentang pengolahan limbah jerami dan sekam yang belum dimanfaatkan oleh masyarakat menjadi produk sabun pembersih kerak yang dapat memaksimalkan pemanfaatan limbah jerami dan sekam, lebih hemat dan mengurangi penggunaan plastik dan material SLS sehingga dapat membantu menjaga lingkungan dengan menggunakan material tersebut. alami sebagai sabun cuci peralatan dapur.Metode yang digunakan adalah eksperimen dan pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa limbah jerami dan sekam dapat diolah menjadi sabun pencuci piring untuk peralatan dapur, selain itu dapat meminimalisir permasalahan lain seperti pencemaran lingkungan. Abstract: Straw and husk waste produced from the rice sector is abundant and rarely used optimally. On the other hand, plastic waste from kitchen utensils was also found. The problem that can be raised from residents in Maindu Village, most of whom are rice farmers, is how to utilize straw and husk waste and reduce plastic waste in the village. Utilization of waste that is only used as animal feed and husk waste that is allowed to accumulate in one place. The purpose of this service is to educate the public about processing straw and husk waste that has not been utilized by the community into descaling soap products that can maximize the utilization of straw and husk waste, be more efficient and reduce the use of plastic and SLS materials so that they can help protect the environment by using these materials. naturally as a kitchen utensil laundry soap. The method used is experiment and training. The results of the activity show that straw and husk waste can be processed into dishwashing soap for kitchen utensils, besides that it can minimize other problems such as environmental pollution.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129672854","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Upaya pelestarian lingkungan sangat penting untuk keberlangsungan dari lingkungan itu sendiri. Desa Pandanrejo merupakan salah satu desa di Kota batu yang memiliki banyak potensi, terutama pada sektor perkebunan dan pariwisata, yang dimana potensi tersebut besar kaitannya dengan lestarianya lingkungan. Upaya pelestarian lingkungan tersebut akan lebih efektif apabila diajarkan kepada para anak-anak yang akan menjadi calon penerus, akan tetapi kondisi anak-anak saat ini cenderung ketergantungan terhadap smartphone, sehingga mengakibatkan anak-anak cenderung kurang peduli atau apatis dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Sehingga dengan adanya permasalahan tersebut, Sekolah Alam akan menjadi sebuah jawaban, yang di mana Sekolah Alam ini menggabungkan antara upaya pelestarian lingkungan dengan upaya pencegahan ketergantungan anak dengan smartphone. Artikel ini merupakan artikel pengabdian, yang ditulis dengan metode kualitatif, dengan cara memperoleh data dengan metode observasional sehingga menggambarkan kondisi amatan ke dalam bentuk teks deskriptif. Abstract: Efforts to preserve the environment are very important for the sustainability of the environment itself. Pandanrejo Village is one of the villages in Batu City that has a lot of potential, especially in the plantation and tourism sectors, where the potential is big in relation to environmental sustainability. These environmental conservation efforts will be more effective if taught to children who will become potential successors, but the current condition of children tends to be dependent on smartphones, resulting in children tending to be less concerned or apathetic with the surrounding environmental conditions. So that with these problems, the Sekolah Alam will be the answer, where this Sekolah Alam combines environmental conservation efforts with efforts to prevent children's dependence on smartphones. This article is a dedication article, written using a qualitative method, by obtaining data using the observational method so as to describe the observed conditions in the form of descriptive text.
{"title":"UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN DAN PENCEGAHAN ANAK KETERGANTUNGAN SMARTPHONE BERBASIS SEKOLAH ALAM PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA PANDANREJO KOTA BATU","authors":"Hendika Wicaksana, Raveda Melinia Agatha, Siti Mas'ula","doi":"10.17977/um078v4i12022p11-27","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i12022p11-27","url":null,"abstract":"Abstrak: Upaya pelestarian lingkungan sangat penting untuk keberlangsungan dari lingkungan itu sendiri. Desa Pandanrejo merupakan salah satu desa di Kota batu yang memiliki banyak potensi, terutama pada sektor perkebunan dan pariwisata, yang dimana potensi tersebut besar kaitannya dengan lestarianya lingkungan. Upaya pelestarian lingkungan tersebut akan lebih efektif apabila diajarkan kepada para anak-anak yang akan menjadi calon penerus, akan tetapi kondisi anak-anak saat ini cenderung ketergantungan terhadap smartphone, sehingga mengakibatkan anak-anak cenderung kurang peduli atau apatis dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Sehingga dengan adanya permasalahan tersebut, Sekolah Alam akan menjadi sebuah jawaban, yang di mana Sekolah Alam ini menggabungkan antara upaya pelestarian lingkungan dengan upaya pencegahan ketergantungan anak dengan smartphone. Artikel ini merupakan artikel pengabdian, yang ditulis dengan metode kualitatif, dengan cara memperoleh data dengan metode observasional sehingga menggambarkan kondisi amatan ke dalam bentuk teks deskriptif. Abstract: Efforts to preserve the environment are very important for the sustainability of the environment itself. Pandanrejo Village is one of the villages in Batu City that has a lot of potential, especially in the plantation and tourism sectors, where the potential is big in relation to environmental sustainability. These environmental conservation efforts will be more effective if taught to children who will become potential successors, but the current condition of children tends to be dependent on smartphones, resulting in children tending to be less concerned or apathetic with the surrounding environmental conditions. So that with these problems, the Sekolah Alam will be the answer, where this Sekolah Alam combines environmental conservation efforts with efforts to prevent children's dependence on smartphones. This article is a dedication article, written using a qualitative method, by obtaining data using the observational method so as to describe the observed conditions in the form of descriptive text.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132199449","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Desa Ringinsari terletak di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Kecamatan Sumbermanjing Wetan karena terletak di wilayah pegunungan dan dataran laut maka memiliki potensi yang sangat berlimpah, baik itu komoditas pertaniatan maupun kelautan. Potensi Komoditas pertanian antara lain tebu, jagung, kelapa, ubi, kayu jati, kayu mahoni, kayu sengon, dan tanaman obat. Komoditas peternakan antara lain sapi, kambing, ayam, kerbau, entok, kuda. Sementara komoditas perikanan terdapat budidaya lele yang sedang di kembangkan oleh warga Desa Ringinsari. Permasalahan yang sering terjadi ialah terus meningkatnya harga pakan lele yang tidak sejalan dengan harga jualnya dan minimnya pengetahuan warga Desa Ringinsari akan pemanfaatan bahan lokal sebagai alternatif pangan. Tujuannya agar pembudidaya dapat mencapai perbandingan antara berat pakan ikan yang sudah diberikan dalam siklus periode tertentu, dengan berat total (biomass) yang dihasilkan / FCR (Food Convertion Ratio) dengan baik dan maksimal. Metode yang digunakan yaitu dengan memberikan sosialisasi dengan menghadirkan pembicara yang berasal dari dina perikanan dan melakukan diskusi pembuatan alternatif pakan serta pemanfaatan bahan lokal sebagai bahan baku yang akan digunakan nantinya. Berdasarkan hasil yang diperoleh, banyak pembudidaya mengalami peningkatan pengetahuan akan cara pembuatan alternatif pakan ikan lele. Abstract: Ringinsari Village is located in Sumbermanjing Wetan District, Malang Regency. Sumbermanjing Wetan District because it is located in a mountainous area and sea plains, it has very abundant potential, both agricultural and marine commodities. Potential agricultural commodities include sugar cane, corn, coconut, sweet potato, teak wood, mahogany wood, sengon wood, and medicinal plants. Livestock commodities include cows, goats, chickens, buffaloes, ducks, horses. While the fishery commodity is catfish cultivation which is being developed by the residents of Ringinsari Village. The problem that often occurs is that the price of catfish feed continues to increase which is not in line with the selling price and the lack of knowledge of Ringinsari Village residents about the use of local ingredients as alternative food. The goal is that cultivators can achieve a good and maximum comparison between the weight of fish feed that has been given in a certain period cycle, and the total weight (biomass) produced / FCR (Food Conversion Ratio). The method used is to provide socialization by presenting speakers from the fisheries department and discussing the manufacture of alternative feeds and the use of local materials as raw materials that will be used later. Based on the results obtained, many farmers have increased knowledge of how to make alternative catfish feeds.
{"title":"MEMBANGUN EKONOMI MASYARAKAT DESA RINGINSARI YANG MANDIRI DENGAN BUDIDAYA DAN PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF","authors":"Hendro Permadi, Nafi’ Ulul Azka, Maulana Hafizh Quraani","doi":"10.17977/um078v4i12022p28-36","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i12022p28-36","url":null,"abstract":"Abstrak: Desa Ringinsari terletak di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Kecamatan Sumbermanjing Wetan karena terletak di wilayah pegunungan dan dataran laut maka memiliki potensi yang sangat berlimpah, baik itu komoditas pertaniatan maupun kelautan. Potensi Komoditas pertanian antara lain tebu, jagung, kelapa, ubi, kayu jati, kayu mahoni, kayu sengon, dan tanaman obat. Komoditas peternakan antara lain sapi, kambing, ayam, kerbau, entok, kuda. Sementara komoditas perikanan terdapat budidaya lele yang sedang di kembangkan oleh warga Desa Ringinsari. Permasalahan yang sering terjadi ialah terus meningkatnya harga pakan lele yang tidak sejalan dengan harga jualnya dan minimnya pengetahuan warga Desa Ringinsari akan pemanfaatan bahan lokal sebagai alternatif pangan. Tujuannya agar pembudidaya dapat mencapai perbandingan antara berat pakan ikan yang sudah diberikan dalam siklus periode tertentu, dengan berat total (biomass) yang dihasilkan / FCR (Food Convertion Ratio) dengan baik dan maksimal. Metode yang digunakan yaitu dengan memberikan sosialisasi dengan menghadirkan pembicara yang berasal dari dina perikanan dan melakukan diskusi pembuatan alternatif pakan serta pemanfaatan bahan lokal sebagai bahan baku yang akan digunakan nantinya. Berdasarkan hasil yang diperoleh, banyak pembudidaya mengalami peningkatan pengetahuan akan cara pembuatan alternatif pakan ikan lele. Abstract: Ringinsari Village is located in Sumbermanjing Wetan District, Malang Regency. Sumbermanjing Wetan District because it is located in a mountainous area and sea plains, it has very abundant potential, both agricultural and marine commodities. Potential agricultural commodities include sugar cane, corn, coconut, sweet potato, teak wood, mahogany wood, sengon wood, and medicinal plants. Livestock commodities include cows, goats, chickens, buffaloes, ducks, horses. While the fishery commodity is catfish cultivation which is being developed by the residents of Ringinsari Village. The problem that often occurs is that the price of catfish feed continues to increase which is not in line with the selling price and the lack of knowledge of Ringinsari Village residents about the use of local ingredients as alternative food. The goal is that cultivators can achieve a good and maximum comparison between the weight of fish feed that has been given in a certain period cycle, and the total weight (biomass) produced / FCR (Food Conversion Ratio). The method used is to provide socialization by presenting speakers from the fisheries department and discussing the manufacture of alternative feeds and the use of local materials as raw materials that will be used later. Based on the results obtained, many farmers have increased knowledge of how to make alternative catfish feeds.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124627098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}