Pub Date : 2022-07-22DOI: 10.17977/um078v4i22022p183-192
Desti Nur Aini, Agung Winarno, W. Wahyuni, Muhammad Rizha, Elisabet Pandam Sembiring, E. Putri
Abstrak: Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sebuah pariwisata merupakan hal yang menjadi pemicu pengembangan suatu kawasan wisata. Dalam upaya memaksimalkan potensi seni budaya tradisional, partisipasi masyarakat sekitar yang menjadi pengelola kawasan dalam pengembangan kawasan wisata menjadi kajian tersendiri. Berkembangnya suatu kawasan wisata didukung dari partisipasi masyarakat dalam mengelolanya. Sumber daya manusia yang siap dalam mengelola kampung wisata dan sarana dan prasarana yang harus ada di desa wisata diharapkan mampu mengangkat pendapatan masyarakat desa. Berdasarkan observasi yang dilakukan kampung budaya membutuhkan pendampingan dalam pengelolaan branding “Kampung Seni dan Budaya”. Tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dari persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan. Hasil kegiatan Pengabdian kepada Msyarakat (PkM) ini adalah pendekatan ke para pegiat seni yang lebih memfokuskan pada penggalian sejarah kesenian Mentaraman di Desa Pagelaran. Pada tahap perencanaan disusun sebuah kegiatan yang saling terintegrasi dengan tahap pelaksanaan yaitu terdapat kegiatan untuk memulai kembali kegiatan seni yang sempat terhenti yaitu latihan karawitan terbatas, pelatihan pemasaran digital guna menarik minat pengunjung untuk datang kembali di kampung budaya Desa Pagelaran, dan edukasi mengenai desa wisata. Hasil kegiatan dan respon yang positif dari masyarakat menunjukkan bahwa program kerja yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tercapainya target luaran kegiatan PkM. Abstract: Community participation in the management of a tourism is a trigger for the development of a tourist area. In an effort to maximize the potential of traditional cultural arts, the participation of the surrounding community who are area managers in the development of tourist areas is a particularly study. The development of a tourist area is supported by community participation in managing it. Human resources who are ready to manage tourism villages and the facilities and infrastructure that must exist in tourism villages are expected to be able to lift the income of rural communities. Based on observations made by cultural villages, they require assistance in managing the branding of "Kampung Seni dan Budaya". The stages of community service activities are carried out from preparation, planning, and implementation. The result of this Community Service (PkM) activity is an approach to artists who focus more on excavating the history of Mentaraman art in Pagelaran Village. In the planning stage, an activity that is integrated with the implementation stage is prepared, namely there are activities to restart the activities that have stopped, namely limited karawitan practices, digital marketing training to attract visitors to come back to the cultural village of Pagelaran Village, and education about tourism villages. The results of the activities and the positive response from the community showed that the program imple
抽象地说:公众参与旅游业的管理是导致旅游业发展的原因。为了最大化传统文化艺术的潜力,成为旅游发展中区域管理人员的周边社区参与成为了一个独立的重点。一个旅游区的发展是由社区参与管理的。预计,能够管理旅游胜地、设施和基础设施的人力资源将能够提高农村人口的收入。根据文化村的观察,文化村需要在“艺术与文化之乡”的品牌管理方面进行精简。社区奉献活动的各个阶段是由准备、计划和执行完成完成的。这是对公众奉献活动的结果,是对艺术爱好者的一种追求,他们更专注于对艺术史的挖掘。在规划阶段,一项与实施相融合的活动包括重新开始被打断的艺术活动,包括有限的卡拉ok训练、数字营销培训,以吸引游客回到旅游村庄,以及对旅游村庄的教育。社区活动的结果和积极反应表明,开展的工作计划符合社区的需要,达到PkM活动的目标。抽象:社区参与旅游管理是旅游领域发展的一种触发器。在努力实现传统文化艺术的潜力时,所涉及的社区的参与是一个专门研究的领域。一个旅游地区的发展由社区参与管理。准备实施tourism的暴行和基础设施的人类资源,这些特征和设施必须存在于这些特征社区中。以文化恶棍为基础的观察,他们要求以“艺术与文化之乡”的品牌为代表。社区服务的stages of community service activities are carried out from preparation, planning and实施。这种社区服务的结果是类似于那些专注于在乡村艺术中扩展其历史的艺术家的。计划中的舞台,一个活动就是集成with the implementation是准备阶段,namely有些活动为了重启的《活动这一点已经停止,namely限量karawitan训练实践,数字营销来吸引请回来去参加文化村举办了村,教育关于旅游villages著作百科全书》。来自社区的持续活动和积极反应表明,正在实施的项目是与社区的需求和实现实现的PkM活动目标的实现相协调的。
{"title":"PELESTARIAN POTENSI BUDAYA TRADISIONAL MENTARAMAN SEBAGAI IKON KAMPUNG SENI DAN BUDAYA DI DESA PAGELARAN KABUPATEN MALANG","authors":"Desti Nur Aini, Agung Winarno, W. Wahyuni, Muhammad Rizha, Elisabet Pandam Sembiring, E. Putri","doi":"10.17977/um078v4i22022p183-192","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i22022p183-192","url":null,"abstract":"Abstrak: Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sebuah pariwisata merupakan hal yang menjadi pemicu pengembangan suatu kawasan wisata. Dalam upaya memaksimalkan potensi seni budaya tradisional, partisipasi masyarakat sekitar yang menjadi pengelola kawasan dalam pengembangan kawasan wisata menjadi kajian tersendiri. Berkembangnya suatu kawasan wisata didukung dari partisipasi masyarakat dalam mengelolanya. Sumber daya manusia yang siap dalam mengelola kampung wisata dan sarana dan prasarana yang harus ada di desa wisata diharapkan mampu mengangkat pendapatan masyarakat desa. Berdasarkan observasi yang dilakukan kampung budaya membutuhkan pendampingan dalam pengelolaan branding “Kampung Seni dan Budaya”. Tahapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dari persiapan, perencanaan, dan pelaksanaan. Hasil kegiatan Pengabdian kepada Msyarakat (PkM) ini adalah pendekatan ke para pegiat seni yang lebih memfokuskan pada penggalian sejarah kesenian Mentaraman di Desa Pagelaran. Pada tahap perencanaan disusun sebuah kegiatan yang saling terintegrasi dengan tahap pelaksanaan yaitu terdapat kegiatan untuk memulai kembali kegiatan seni yang sempat terhenti yaitu latihan karawitan terbatas, pelatihan pemasaran digital guna menarik minat pengunjung untuk datang kembali di kampung budaya Desa Pagelaran, dan edukasi mengenai desa wisata. Hasil kegiatan dan respon yang positif dari masyarakat menunjukkan bahwa program kerja yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tercapainya target luaran kegiatan PkM. Abstract: Community participation in the management of a tourism is a trigger for the development of a tourist area. In an effort to maximize the potential of traditional cultural arts, the participation of the surrounding community who are area managers in the development of tourist areas is a particularly study. The development of a tourist area is supported by community participation in managing it. Human resources who are ready to manage tourism villages and the facilities and infrastructure that must exist in tourism villages are expected to be able to lift the income of rural communities. Based on observations made by cultural villages, they require assistance in managing the branding of \"Kampung Seni dan Budaya\". The stages of community service activities are carried out from preparation, planning, and implementation. The result of this Community Service (PkM) activity is an approach to artists who focus more on excavating the history of Mentaraman art in Pagelaran Village. In the planning stage, an activity that is integrated with the implementation stage is prepared, namely there are activities to restart the activities that have stopped, namely limited karawitan practices, digital marketing training to attract visitors to come back to the cultural village of Pagelaran Village, and education about tourism villages. The results of the activities and the positive response from the community showed that the program imple","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124578572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.17977/um078v4i22022p110-118
Nurul Aini, Agus Hery S. I., Hapsari K, Annisau Nafsiah
Abstrak: Tujuan dari pengabdian ini untuk memberikan peluang usaha dengan memanfaatkan bahan-bahan dari lingkungan sekitar, yaitu dedaunan disekitar rumah agar menjadi bisnis yang menguntungkan, dan teknik yang digunakan yaitu teknik ecoprint. Pada pengabdian kali ini akan memberikan contoh bagaimana keterampilan ecoprint yang diterapkan pada tote bag dari kain blacu. Ecoprint yang di aplikasinkan pada tote bag dari kain blacu memiliki seni yang bagus sehingga harganya relative mahal. Metode dalam menyampaikan teori pembuatan ecoprint yaitu metode ceramah dan tanya jawab. Sedangkan untuk pelatihan pembuatan tote bag ecoprint menggunakan metode demonstrasi dan praktek. Warga yang menngikuti pelatihan ini sangat bersemangat dan antusias karena pelatihan ini belum pernah diberikan sebelumnya. Hasil pelatiihan tersebut sangat bagus, dan untuk lebih memaksimalkannya tentunya perlu diadakan latihan terus menerus sehingga hasilnya akan lebih memuaskan. Abstract: This service aims to provide business opportunities in utilizing the surrounding environment, namely the leaves around the house into a profitable business, by using the ecoprint technique. In this service, we will give an example of how ecoprint skills are applied to tote bags made of calico fabric. Ecoprint that is applied to a tote bag made of calico fabric has good art, so the price is relatively expensive. The method in conveying the theory of making ecoprints is the lecture and question and answer method. Meanwhile, the training on making ecoprint tote bags uses demonstration and practice methods. The residents who participated in this training were very enthusiastic and enthusiastic because this training had never been given before. The results of the training are very good, and to maximize it, of course, it is necessary to hold continuous training so that the results will be more satisfying.
{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN ECOPRINT PADA TOTE BAG DI PERUMAHAN BULAN TERANG UTAMA MALANG","authors":"Nurul Aini, Agus Hery S. I., Hapsari K, Annisau Nafsiah","doi":"10.17977/um078v4i22022p110-118","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i22022p110-118","url":null,"abstract":"Abstrak: Tujuan dari pengabdian ini untuk memberikan peluang usaha dengan memanfaatkan bahan-bahan dari lingkungan sekitar, yaitu dedaunan disekitar rumah agar menjadi bisnis yang menguntungkan, dan teknik yang digunakan yaitu teknik ecoprint. Pada pengabdian kali ini akan memberikan contoh bagaimana keterampilan ecoprint yang diterapkan pada tote bag dari kain blacu. Ecoprint yang di aplikasinkan pada tote bag dari kain blacu memiliki seni yang bagus sehingga harganya relative mahal. Metode dalam menyampaikan teori pembuatan ecoprint yaitu metode ceramah dan tanya jawab. Sedangkan untuk pelatihan pembuatan tote bag ecoprint menggunakan metode demonstrasi dan praktek. Warga yang menngikuti pelatihan ini sangat bersemangat dan antusias karena pelatihan ini belum pernah diberikan sebelumnya. Hasil pelatiihan tersebut sangat bagus, dan untuk lebih memaksimalkannya tentunya perlu diadakan latihan terus menerus sehingga hasilnya akan lebih memuaskan. Abstract: This service aims to provide business opportunities in utilizing the surrounding environment, namely the leaves around the house into a profitable business, by using the ecoprint technique. In this service, we will give an example of how ecoprint skills are applied to tote bags made of calico fabric. Ecoprint that is applied to a tote bag made of calico fabric has good art, so the price is relatively expensive. The method in conveying the theory of making ecoprints is the lecture and question and answer method. Meanwhile, the training on making ecoprint tote bags uses demonstration and practice methods. The residents who participated in this training were very enthusiastic and enthusiastic because this training had never been given before. The results of the training are very good, and to maximize it, of course, it is necessary to hold continuous training so that the results will be more satisfying.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130017509","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.17977/um078v4i22022p128-133
Rifqi Hisyam Mahendra, Agung Winarno, Agus Hermawan
Abstrak: Teknologi sudah dalam era ini sudah menjadi bagian terintegritas dari kehidupa manusia saat ini. Perkembangan teknologi tidak hanya merubah kehidupan manusia, akan tetapi sudah dapat merubah model suatu bisnis termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Keberadaan UMKM saat ini dipercaya dapat mendorong dan membantu perekonomian di Indonesia. Oleh karena itu untuk mempertahankan UMKM ini tetap eksis di bidang perekonomian maka kelompok ini harus mendapati suatu pembaruan disegala bidang. Salah satunya dalam bidang marketing menggunakan e-commerce menjajakan barang atau produk secara online sehingga profit dapat dirasakan begitu cepat. Pendampingan pada UMKM Susu Kambing Etawa ini mengkoneksikan produk mereka ke E-commerce yang bertujuan untuk memperoleh laba yang banyak serta dapat bersaing dan berkembang dalam skala yang lebih besar lagi. Abstract: Technology already in this era has become an integral part of human life today. Technological developments have not only changed human life, but have changed the model of a business, including Micro, Small and Medium Enterprises. The existence of MSMEs is currently believed to be able to encourage and help the economy in Indonesia. Therefore, to keep these MSMEs alive in the economy, this group must find something in all fields. One of them is in the field of marketing using e-commerce selling goods or products online so that profits can be felt so quickly. This assistance for the Etawa Goat Milk UMKM connects their products to E-commerce which aims to earn a lot of profit and be able to compete and develop on an even larger scale.
{"title":"OPTIMALISASI PEMASARAN MENGGUNAKAN E-COMMERCE UNTUK PENINGKATAN PENJUALAN UKM PENGEOLAHAN SUSU KAMBING ETAWA DI KABUPATEN LUMAJANG","authors":"Rifqi Hisyam Mahendra, Agung Winarno, Agus Hermawan","doi":"10.17977/um078v4i22022p128-133","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i22022p128-133","url":null,"abstract":"Abstrak: Teknologi sudah dalam era ini sudah menjadi bagian terintegritas dari kehidupa manusia saat ini. Perkembangan teknologi tidak hanya merubah kehidupan manusia, akan tetapi sudah dapat merubah model suatu bisnis termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Keberadaan UMKM saat ini dipercaya dapat mendorong dan membantu perekonomian di Indonesia. Oleh karena itu untuk mempertahankan UMKM ini tetap eksis di bidang perekonomian maka kelompok ini harus mendapati suatu pembaruan disegala bidang. Salah satunya dalam bidang marketing menggunakan e-commerce menjajakan barang atau produk secara online sehingga profit dapat dirasakan begitu cepat. Pendampingan pada UMKM Susu Kambing Etawa ini mengkoneksikan produk mereka ke E-commerce yang bertujuan untuk memperoleh laba yang banyak serta dapat bersaing dan berkembang dalam skala yang lebih besar lagi. Abstract: Technology already in this era has become an integral part of human life today. Technological developments have not only changed human life, but have changed the model of a business, including Micro, Small and Medium Enterprises. The existence of MSMEs is currently believed to be able to encourage and help the economy in Indonesia. Therefore, to keep these MSMEs alive in the economy, this group must find something in all fields. One of them is in the field of marketing using e-commerce selling goods or products online so that profits can be felt so quickly. This assistance for the Etawa Goat Milk UMKM connects their products to E-commerce which aims to earn a lot of profit and be able to compete and develop on an even larger scale.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134348464","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.17977/um078v4i22022p119-127
S. Susanto, Eko Naryono, Prayitno, Zakijah Irfin, Bambang Widiono, Mika Marsely
Abstrak: Posyandu Disabilitas Desa Bedali merupakan posyandu yang menangani masyarakat penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas membutuhkan penanganan yang komprehensif. Selain membutuhkan pertolongan secara medis, pasien tersebut juga menghadapi tantangan sosial di masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai melalui pelatihan ini yaitu untuk membantu masyarakat penyandang disabilitas menjadi sosok individu yang lebih mandiri untuk menambah penghasilan. Tahapan kegiatan pelatihan yang dilakukan adalah pengadaan peralatan dan bahan-bahan pembuatan sabun, uji coba pembuatan sabun transparan di Laboratorium, Pembuatan kemasan sabun dan pembuatan video tutorial pembuatan sabun transparan, pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan sabun transparan dengan memperhatikan aspek K3 dan Protokol kesehatan Covid-19. Kelompok Posyandu Disabilitas Desa Bedali sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Pada kegiatan tersebut juga diberikan bantuan satu set peralatan dan bahan pembuatan sabun padat kepada Posyandu Disabilitas Desa Bedali. Ke depannya, pengurus Posyandu akan menjual hasil produksi sabun mandi padat transparan oleh masyarakat penyandang disabilitas melalui media social, pameran, maupun market place. Abstract: Bedali Village Disability Posyandu is a posyandu that handles people with disabilities. Persons with disabilities require comprehensive treatment. In addition to needing medical help, these patients also face social challenges in society. The goal to be achieved through this training is to help people with disabilities become more independent individuals to increase their income. The stages of the training activities carried out were the procurement of equipment and materials for making soap, trials of making transparent soap in the laboratory, making soap packaging and making transparent soap making tutorial videos, implementing transparent soap making training activities by paying attention to K3 aspects and the Covid-19 health protocol. . The Disability Posyandu Group in Bedali Village was very enthusiastic about participating in the training. During this activity, a set of equipment and materials for making solid soap were also provided to the Bedali Village Posyandu with Disabilities. In the future, Posyandu management will sell transparent solid soap production by people with disabilities through social media, exhibitions, and market places.
抽象:贝大理村的残疾是负责残疾人社会的坡尚都。残疾需要全面的治疗。这些病人除了需要医疗帮助外,还面临着社会上的社会挑战。通过这项培训,我们希望实现的目标是帮助残疾社会变得更能独立、更能增加收入。训练项目的各个阶段包括采购产品和肥皂制造材料、实验室透明肥皂制造试验、肥皂包装制造和透明肥皂制作视频制作、关注K3和Covid-19卫生协议方面的透明肥皂制造培训活动。贝达利村的残疾人Posyandu集团渴望参加培训。在这项活动中,还向be大理村的残障人士Posyandu提供了一套固体肥皂材料和工具。未来,Posyandu的董事会将通过社交媒体、展览和市场向残疾人社区出售透明、透明的沐浴露。不可能的:be大理村的弊病是一种罕见的弊病。患有残疾复发的人士接受治疗。在补充医疗帮助时,这些病人在社会中面临面临的社会挑战。在培训中实现的目标是帮助残疾人变得更独立的个人来增加他们的收入。阶段》培训活动carried out procurement》是为制造肥皂,试验设备和材料的soap transparent《实验室》,让肥皂packaging和soap transparent》视频教程》,implementing soap transparent》培训活动由付出代价的关注到K3 aspects和《Covid-19健康协议。。be大理村的Posyandu集团对参与培训非常热心。在这个活动中,一组设备和制作固体肥皂的材料也向be大理村Posyandu提供Disabilities。在未来,Posyandu management将出售一个透明的纯soap产品,该产品通过社交媒体、展览和市场市场。
{"title":"PENDAMPINGAN PEMBUATAN SABUN MANDI PADAT TRANSPARAN PADA KELOMPOK POSYANDU DISABILITAS DESA BEDALI KABUPATEN MALANG","authors":"S. Susanto, Eko Naryono, Prayitno, Zakijah Irfin, Bambang Widiono, Mika Marsely","doi":"10.17977/um078v4i22022p119-127","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i22022p119-127","url":null,"abstract":"Abstrak: Posyandu Disabilitas Desa Bedali merupakan posyandu yang menangani masyarakat penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas membutuhkan penanganan yang komprehensif. Selain membutuhkan pertolongan secara medis, pasien tersebut juga menghadapi tantangan sosial di masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai melalui pelatihan ini yaitu untuk membantu masyarakat penyandang disabilitas menjadi sosok individu yang lebih mandiri untuk menambah penghasilan. Tahapan kegiatan pelatihan yang dilakukan adalah pengadaan peralatan dan bahan-bahan pembuatan sabun, uji coba pembuatan sabun transparan di Laboratorium, Pembuatan kemasan sabun dan pembuatan video tutorial pembuatan sabun transparan, pelaksanaan kegiatan pelatihan pembuatan sabun transparan dengan memperhatikan aspek K3 dan Protokol kesehatan Covid-19. Kelompok Posyandu Disabilitas Desa Bedali sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut. Pada kegiatan tersebut juga diberikan bantuan satu set peralatan dan bahan pembuatan sabun padat kepada Posyandu Disabilitas Desa Bedali. Ke depannya, pengurus Posyandu akan menjual hasil produksi sabun mandi padat transparan oleh masyarakat penyandang disabilitas melalui media social, pameran, maupun market place. Abstract: Bedali Village Disability Posyandu is a posyandu that handles people with disabilities. Persons with disabilities require comprehensive treatment. In addition to needing medical help, these patients also face social challenges in society. The goal to be achieved through this training is to help people with disabilities become more independent individuals to increase their income. The stages of the training activities carried out were the procurement of equipment and materials for making soap, trials of making transparent soap in the laboratory, making soap packaging and making transparent soap making tutorial videos, implementing transparent soap making training activities by paying attention to K3 aspects and the Covid-19 health protocol. . The Disability Posyandu Group in Bedali Village was very enthusiastic about participating in the training. During this activity, a set of equipment and materials for making solid soap were also provided to the Bedali Village Posyandu with Disabilities. In the future, Posyandu management will sell transparent solid soap production by people with disabilities through social media, exhibitions, and market places.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130352196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.17977/um078v4i22022p173-182
S. Sutrisno, Siti Zulaikah, Eny Latifah, Hari Wisodo
Abstrak: Program pelatihan pembuatan daya listrik berbasis panel surya ini merupakan teknologi tepat guna yang perlu dikenalkan pada masyarakat, mengingat bahan dan peralatannya mudah diperoleh dipasaran. Adapun manfaat dari pelatihan ini untuk berbagai pihak, selain bagi warga miskin, namun juga bagi pihak masyarakat lain yaitu mendapatkan keterampilan dalam pembuatan daya listrik dari panel surya sehingga dapat menjaga penerangan rumah tangga menjadi murah. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan pengabdian kepada nasyarakat ini adalah terlaksana dengan baik, dan sebuah penerangan lampu LED 25 Wat 12 Volt dengan suber daya dari panel surya dengan penyimpanan arus menggunakan accu/aki 60 AH yang setiap malam beroperasi dari jam 18.00 sampai jam 24.00 setiap hari, serta perawatan peralatan daya litrik berbasis panel surya ini diserahkan kepada masyarakat sasaran yang telah ikut pelatihan. Abstract: This solar panel-based electrical power training program is an appropriate technology that needs to be introduced to the public, considering that the materials and equipment are easily available in the market. The benefits of this training are for various parties, apart from the poor, but also for other communities, namely gaining skills in making electricity from solar panels so that they can keep household lighting cheap. The results obtained from the implementation of this community service are carried out well, and a 25 Watt 12 Volt LED lamp with a power source from a solar panel with current storage using a 60 AH battery which operates every night from 18.00 to 24.00 every day , as well as the maintenance of solar panel-based electric power equipment is handed over to the target community who have participated in the training.
抽象:考虑到现有的材料和设备很容易在市场上获得,这种以太阳能为基础的电力开发培训计划是一种适合社区推广的技术。至于这些培训对不同各方的好处,除了对穷人,也对其他公民的好处是,从太阳能电池板获得电力制造技能,使家庭照明更便宜。奉献nasyarakat实施的结果是实现得很好,和一个LED灯照明电源用suber 25瓦特12伏特电池存储太阳能电池板的电流用accu - 60啊每天晚上运行的小时每天6点到24点,这个基于litrik功率的太阳能电池板和治疗设备交给社区参加了培训的目标。不建议:这种基于太阳能电力培训项目正在接近一种需要向公众介绍的技术,考虑到材料和设备在市场上几乎是可行的。这项培训的好处是不同的参与者,与穷人分开,但同时也是其他社区,namely gaining skills从太阳能仓库供电,这样他们就可以保持房子的照明费用。《implementation of The results获得来自这个社区服务carried out嗯,和一个是25瓦12伏电源LED灯with a源代码从a和当前存储太阳能电池板用60啊炮台哪种operates每夜从每天18点到24点,as well as panel-based太阳能电力设备维修》是handed通过世卫组织目标社区有participated》《培训。
{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN DAYA LISTRIK BERBASIS PANEL SURYA BAGI RUMAH TANGGA MISKIN DI DESA JATISARI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG","authors":"S. Sutrisno, Siti Zulaikah, Eny Latifah, Hari Wisodo","doi":"10.17977/um078v4i22022p173-182","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i22022p173-182","url":null,"abstract":"Abstrak: Program pelatihan pembuatan daya listrik berbasis panel surya ini merupakan teknologi tepat guna yang perlu dikenalkan pada masyarakat, mengingat bahan dan peralatannya mudah diperoleh dipasaran. Adapun manfaat dari pelatihan ini untuk berbagai pihak, selain bagi warga miskin, namun juga bagi pihak masyarakat lain yaitu mendapatkan keterampilan dalam pembuatan daya listrik dari panel surya sehingga dapat menjaga penerangan rumah tangga menjadi murah. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan pengabdian kepada nasyarakat ini adalah terlaksana dengan baik, dan sebuah penerangan lampu LED 25 Wat 12 Volt dengan suber daya dari panel surya dengan penyimpanan arus menggunakan accu/aki 60 AH yang setiap malam beroperasi dari jam 18.00 sampai jam 24.00 setiap hari, serta perawatan peralatan daya litrik berbasis panel surya ini diserahkan kepada masyarakat sasaran yang telah ikut pelatihan. Abstract: This solar panel-based electrical power training program is an appropriate technology that needs to be introduced to the public, considering that the materials and equipment are easily available in the market. The benefits of this training are for various parties, apart from the poor, but also for other communities, namely gaining skills in making electricity from solar panels so that they can keep household lighting cheap. The results obtained from the implementation of this community service are carried out well, and a 25 Watt 12 Volt LED lamp with a power source from a solar panel with current storage using a 60 AH battery which operates every night from 18.00 to 24.00 every day , as well as the maintenance of solar panel-based electric power equipment is handed over to the target community who have participated in the training.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124723205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Tanaman kelor mudah tumbuh di daerah tropis termasuk di Desa Tenggiring. Namun, tak banyak ragam pengolahan yang dihasilkan dari tanaman kelor terutama daunnya. Pengolahan dari daun kelor selama ini di Desa Tenggiring juga hanya menghasilkan olahan sayur kelor saja. Selain itu, di Desa Tenggiring juga menginginkan adanya UMKM milik desa yang diolah bersama. Dari dua permasalahan tersebut, KKN UM 2021 Desa Tenggiring mengadakan pelatihan pengolahan daun kelor menjadi produk mie untuk UMKM. Pelaksanaan acara dilakukan di Balai Desa Tenggiring dan diikuti oleh sepuluh peserta dari anggota PKK. Tahapan pertama yang dilakukan adalah persiapan. Tahap kedua yaitu pelaksanaan kegiatan. Dan tahap yang terakhir adalah evaluasi. Hasil dari kegiatan ini adalah respon yang positif dari para peserta. Selain itu, para peserta juga mendapat informasi dan pengetahuan baru terkait manfaat dan kandungan dari daun kelor serta tentang pembuatan ragam olahan dari daun kelor selain sayuran. Kegiatan ini menjadi jalan baru bagi desa untuk memiliki UMKM baru yang diolah bersama. Abstract: Moringa plants are easy to grow in the tropics, including in Tenggiring Village. However, not much variety of processing is produced from the Moringa plant, especially the leaves. The processing of Moringa leaves so far in Tenggiring Village also only produces processed Moringa vegetables. In addition, Tenggiring Village also wants village-owned SMEs to be processed together. From these two problems, the 2021 UM KKN in Tenggiring Village held training on processing Moringa leaves into noodle products for MSMEs. The event was held at the Tenggiring Village Hall and was attended by ten participants from PKK members. The first step is preparation. The second stage is the implementation of activities. And the last stage is evaluation. The result of this activity is a positive response from the participants. In addition, the participants also received new information and knowledge related to the benefits and content of Moringa leaves and about making various preparations from Moringa leaves other than vegetables. This activity is a new way for villages to have new MSMEs that are processed together.
{"title":"PEMANFAATAN DAUN KELOR SEBAGAI PRODUK UMKM DI DESA TENGGIRING, KECAMATAN SAMBENG, KABUPATEN LAMONGAN","authors":"Achmad Murdiono, Rifda Salsabila, Wilda Qurrota A'yuna","doi":"10.17977/um078v4i22022p142-153","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i22022p142-153","url":null,"abstract":"Abstrak: Tanaman kelor mudah tumbuh di daerah tropis termasuk di Desa Tenggiring. Namun, tak banyak ragam pengolahan yang dihasilkan dari tanaman kelor terutama daunnya. Pengolahan dari daun kelor selama ini di Desa Tenggiring juga hanya menghasilkan olahan sayur kelor saja. Selain itu, di Desa Tenggiring juga menginginkan adanya UMKM milik desa yang diolah bersama. Dari dua permasalahan tersebut, KKN UM 2021 Desa Tenggiring mengadakan pelatihan pengolahan daun kelor menjadi produk mie untuk UMKM. Pelaksanaan acara dilakukan di Balai Desa Tenggiring dan diikuti oleh sepuluh peserta dari anggota PKK. Tahapan pertama yang dilakukan adalah persiapan. Tahap kedua yaitu pelaksanaan kegiatan. Dan tahap yang terakhir adalah evaluasi. Hasil dari kegiatan ini adalah respon yang positif dari para peserta. Selain itu, para peserta juga mendapat informasi dan pengetahuan baru terkait manfaat dan kandungan dari daun kelor serta tentang pembuatan ragam olahan dari daun kelor selain sayuran. Kegiatan ini menjadi jalan baru bagi desa untuk memiliki UMKM baru yang diolah bersama. Abstract: Moringa plants are easy to grow in the tropics, including in Tenggiring Village. However, not much variety of processing is produced from the Moringa plant, especially the leaves. The processing of Moringa leaves so far in Tenggiring Village also only produces processed Moringa vegetables. In addition, Tenggiring Village also wants village-owned SMEs to be processed together. From these two problems, the 2021 UM KKN in Tenggiring Village held training on processing Moringa leaves into noodle products for MSMEs. The event was held at the Tenggiring Village Hall and was attended by ten participants from PKK members. The first step is preparation. The second stage is the implementation of activities. And the last stage is evaluation. The result of this activity is a positive response from the participants. In addition, the participants also received new information and knowledge related to the benefits and content of Moringa leaves and about making various preparations from Moringa leaves other than vegetables. This activity is a new way for villages to have new MSMEs that are processed together.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124761716","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.17977/um078v4i22022p163-172
A. Priyambodo, Anggi Andrean, Diah Ayu Kamila, Mukhammad Riyadi Erwanenda, Rifdatul Tri Ambar Sari, Zalfa Luthfia Nafi'ah
Abstrak: Lansia adalah orang yang telah berusia 60 tahun ke atas. Lansia akan mengalami penurunan kesehatan secara alamiah maupun akibat penyakit yang diderita. Penyakit yang sering terjadi pada kelompok lansiayaitu antara lain Diabetes Melitus (DM) dan hipertensi. Posyandu Lansia merupakan sebagai media pelayanan dalam kesehatan yang bersumber daya masyarakat (UKBM), dimana tugasnya melayani penduduk lansia memiliki program skrining kesehatan yang bertujuan sebagai usaha dalam mendeteksi dini terhadap suatu penyakit. Program skrining kesehatan pada Posyandu lansia kali ini bertujuan untuk membantu lansia di Dusun Argosuko, Desa Argoyuwono dalam deteksi dini potensi hipertensi dan diabetes melitus. Hasil pemeriksaan memperlihatkan bahwa sebagian besar lansia di Dusun Argosuko berpotensi terkena hipertensi dan beberapa lansia lainnya terindikasi diabetes mellitus. Hipertensi dan diabetes mellitus adalah termasuk salah satu penyakit yang tidak bisa disembuhkan, namun penyakit tersebut dapat dikontrol sehingga perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin. Program skrining kesehatan pada posyandu lansia kali ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan derajat kesehatan lansia di Dusun Argosuko. Abstract: Elderly are people who are aged 60 years and over. The elderly will experience a decrease in health naturally or due to illness. Diseases that often occur in the elderly group include Diabetes Mellitus (DM) and hypertension. The Elderly Posyandu is a service media in health based on community resources (UKBM), where its task is to serve the elderly population and has a health screening program that aims as an effort to detect a disease early. This health screening program at the Posyandu for the elderly aims to help the elderly in Argosuko Hamlet, Argoyuwono Village in early detection of potential hypertension and diabetes mellitus. The results of the examination showed that most of the elderly in Argosuko Hamlet had the potential to be affected by hypertension and several other elderly indicated diabetes mellitus. Hypertension and diabetes mellitus are diseases that cannot be cured, but these diseases can be controlled so they need to be checked regularly. The health screening program at the Posyandu for the elderly is expected to help improve the health status of the elderly in Argosuko Hamlet.
{"title":"DETEKSI DINI HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS PADA LANSIA DI DESA ARGOYUWONO, KECAMATAN AMPELGADING","authors":"A. Priyambodo, Anggi Andrean, Diah Ayu Kamila, Mukhammad Riyadi Erwanenda, Rifdatul Tri Ambar Sari, Zalfa Luthfia Nafi'ah","doi":"10.17977/um078v4i22022p163-172","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i22022p163-172","url":null,"abstract":"Abstrak: Lansia adalah orang yang telah berusia 60 tahun ke atas. Lansia akan mengalami penurunan kesehatan secara alamiah maupun akibat penyakit yang diderita. Penyakit yang sering terjadi pada kelompok lansiayaitu antara lain Diabetes Melitus (DM) dan hipertensi. Posyandu Lansia merupakan sebagai media pelayanan dalam kesehatan yang bersumber daya masyarakat (UKBM), dimana tugasnya melayani penduduk lansia memiliki program skrining kesehatan yang bertujuan sebagai usaha dalam mendeteksi dini terhadap suatu penyakit. Program skrining kesehatan pada Posyandu lansia kali ini bertujuan untuk membantu lansia di Dusun Argosuko, Desa Argoyuwono dalam deteksi dini potensi hipertensi dan diabetes melitus. Hasil pemeriksaan memperlihatkan bahwa sebagian besar lansia di Dusun Argosuko berpotensi terkena hipertensi dan beberapa lansia lainnya terindikasi diabetes mellitus. Hipertensi dan diabetes mellitus adalah termasuk salah satu penyakit yang tidak bisa disembuhkan, namun penyakit tersebut dapat dikontrol sehingga perlu dilakukan pemeriksaan secara rutin. Program skrining kesehatan pada posyandu lansia kali ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan derajat kesehatan lansia di Dusun Argosuko. Abstract: Elderly are people who are aged 60 years and over. The elderly will experience a decrease in health naturally or due to illness. Diseases that often occur in the elderly group include Diabetes Mellitus (DM) and hypertension. The Elderly Posyandu is a service media in health based on community resources (UKBM), where its task is to serve the elderly population and has a health screening program that aims as an effort to detect a disease early. This health screening program at the Posyandu for the elderly aims to help the elderly in Argosuko Hamlet, Argoyuwono Village in early detection of potential hypertension and diabetes mellitus. The results of the examination showed that most of the elderly in Argosuko Hamlet had the potential to be affected by hypertension and several other elderly indicated diabetes mellitus. Hypertension and diabetes mellitus are diseases that cannot be cured, but these diseases can be controlled so they need to be checked regularly. The health screening program at the Posyandu for the elderly is expected to help improve the health status of the elderly in Argosuko Hamlet.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124502227","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.17977/um078v4i22022p154-162
M. Firdaus, P. Azizah, Rohmatus Sa’adah
Abstrak: Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) yang berdiri di Desa Gedog Wetan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang sebagai pilar penting yang menjadi penyangga perekonomian bagi masyarakat Desa Gedog Wetan. Hal ini ditandai dengan rata-rata mata pencaharian masyarakat sebagai pelaku industri, yaitu industri tahu, industri sangkar burung, dan industri pandai besi. Dalam pelaksanaannya, pelaku industri di Desa Gedog Wetan masih menggunakan cara-cara konvensional dalam upaya pemasaran produk di mana hasil produksi akan dijual kepada pengepul yang sudah menjadi konsumen tetapnya. Berdasarkan hasil observasi, pelaku usaha tersebut mengaku masih kesulitan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini, sehingga sasaran pasar mereka masih sangat terbatas. Kegiatan ini menggunakan metode pendekatan yaitu dengan melakukan observasi kepada pelaku usaha untuk melihat kendala yang mereka hadapi secara langsung. Dilanjutkan dengan metode pengarahan melalui pemaparan materi melalui sosialisasi guna memperdalam strategi-strategi yang dapat pelaku industri lakukan untuk lebih memperluas pangsa pasar. Hasil dari pemaparan materi ini menunjukkan bahwa untuk memperluas pasar produksi sebaiknya memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini sehingga lebih memaksimalkan income usaha. Selain itu, dalam usaha pemasaran hendaklah menonjolkan suatu hal yang menjadi ciri khas dari produk yang diciptakan sehingga mampu bersaing dengan pangsa pasar luas. Abstract: Medium, Small, and Micro Enterprises (MSMEs) are established in Gedog Wetan Village, Turen District, Malang Regency as an important pillar that supports the economy for the people of Gedog Wetan Village. This is indicated by the average livelihood of the community as industry players, namely the tofu industry, bird cage industry, and blacksmith industry. In practice, industrial players in Gedog Wetan Village still use conventional methods in product marketing efforts where the products will be sold to collectors who have become permanent consumers. Based on the results of observations, these business actors admit that they are still having difficulties in utilizing current advances in information technology, so that their target market is still very limited. This activity uses an approach method, namely by observing business actors to see the obstacles they face directly. Followed by the method of direction through the presentation of material through socialization in order to deepen the strategies that industry players can do to further expand market share. The results of the presentation of this material indicate that in order to expand the production market, it is better to take advantage of current technological developments so as to maximize business income. In addition, the marketing effort should highlight something that is the hallmark of the product created so that it can compete with a broad market share. Followed by the directive method through material presentation through socialization in or
概念:位于贫穷地区Gedog Wetan村的中小企业、小企业和微企业(UMKM)是该地区经济支柱,为Gedog Wetan社区的经济支柱。它的特点是普通的民生工业、豆腐工业、鸟笼工业和铁匠。在此过程中,Gedog Wetan村的工业参与者仍在使用传统的手段,将产品的产品卖给传统消费者。据观察,商人声称很难利用现有的信息技术,因此他们的市场目标仍然非常有限。该活动采用一种方法,即对企业进行观察,观察其直接面临的障碍。接着是通过社会化进行的实质性接触,以加深行业参与者可以采取的进一步扩大市场份额的战略。这些物质暴露的结果表明,扩大市场应该利用当前的技术发展使生产更营业收入最大化。此外,在市场营销中,应该强调一种产品的特点,这种产品具有与大市场竞争的能力。Abstract:媒体、小企业和微型企业(MSMEs)在图伦地区的Gedog Wetan Village建立起来,这是为Gedog Wetan村的人民提供经济支持的重要支柱。这是被社区作为工业罢工者、namely豆腐业、鸟笼工业和铁匠行业的共同利益所影响的。在实践中,位于Gedog Wetan村的实业家仍然使用传统的产品营销方法,在那里他们的产品将成为成为可持续发展的消费者。基于观察的结果,这些商业活动人士补充说,他们在信息技术方面仍然面临困难,所以他们的目标仍然非常有限。这些行动让商业演员直接看到他们的脸。其后果是通过社会组织组织的可扩展市场的战略加以跟进。这种要求扩大产品市场的indicats of this indication of this indication此外,effort的市场应该更加明亮,这是产品创造的财富,这样它就可以与不同的市场份额共享。根据指示的方法,通过社会的协调,可以深入工业玩家可以扩大市场的战略。这种要求扩大产品市场的indicats of this indication of this indication此外,effort的市场应该更加明亮,这是产品创造的特点,这样它就可以与广泛的市场份额共享。根据指示的方法,通过社会的协调,可以深入工业玩家可以扩大市场的战略。这种要求扩大产品市场的indicats of this indication of this indication此外,effort的市场应该更加明亮,这是产品创造的特点,这样它就可以与广泛的市场份额共享。
{"title":"PENTINGNYA DIGITAL MARKETING SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN UMKM DI ERA 4.0","authors":"M. Firdaus, P. Azizah, Rohmatus Sa’adah","doi":"10.17977/um078v4i22022p154-162","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i22022p154-162","url":null,"abstract":"Abstrak: Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) yang berdiri di Desa Gedog Wetan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang sebagai pilar penting yang menjadi penyangga perekonomian bagi masyarakat Desa Gedog Wetan. Hal ini ditandai dengan rata-rata mata pencaharian masyarakat sebagai pelaku industri, yaitu industri tahu, industri sangkar burung, dan industri pandai besi. Dalam pelaksanaannya, pelaku industri di Desa Gedog Wetan masih menggunakan cara-cara konvensional dalam upaya pemasaran produk di mana hasil produksi akan dijual kepada pengepul yang sudah menjadi konsumen tetapnya. Berdasarkan hasil observasi, pelaku usaha tersebut mengaku masih kesulitan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini, sehingga sasaran pasar mereka masih sangat terbatas. Kegiatan ini menggunakan metode pendekatan yaitu dengan melakukan observasi kepada pelaku usaha untuk melihat kendala yang mereka hadapi secara langsung. Dilanjutkan dengan metode pengarahan melalui pemaparan materi melalui sosialisasi guna memperdalam strategi-strategi yang dapat pelaku industri lakukan untuk lebih memperluas pangsa pasar. Hasil dari pemaparan materi ini menunjukkan bahwa untuk memperluas pasar produksi sebaiknya memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini sehingga lebih memaksimalkan income usaha. Selain itu, dalam usaha pemasaran hendaklah menonjolkan suatu hal yang menjadi ciri khas dari produk yang diciptakan sehingga mampu bersaing dengan pangsa pasar luas. Abstract: Medium, Small, and Micro Enterprises (MSMEs) are established in Gedog Wetan Village, Turen District, Malang Regency as an important pillar that supports the economy for the people of Gedog Wetan Village. This is indicated by the average livelihood of the community as industry players, namely the tofu industry, bird cage industry, and blacksmith industry. In practice, industrial players in Gedog Wetan Village still use conventional methods in product marketing efforts where the products will be sold to collectors who have become permanent consumers. Based on the results of observations, these business actors admit that they are still having difficulties in utilizing current advances in information technology, so that their target market is still very limited. This activity uses an approach method, namely by observing business actors to see the obstacles they face directly. Followed by the method of direction through the presentation of material through socialization in order to deepen the strategies that industry players can do to further expand market share. The results of the presentation of this material indicate that in order to expand the production market, it is better to take advantage of current technological developments so as to maximize business income. In addition, the marketing effort should highlight something that is the hallmark of the product created so that it can compete with a broad market share. Followed by the directive method through material presentation through socialization in or","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131998332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.17977/um078v4i22022p134-141
Y. Agustina, Achmad Sayrofi, Teguh Rahmat Maulana, Santi Dwi Retno E. P.
Abstrak: Roda matematika yang memuat rumus-rumus yang berkaitan dengan teori bangun ruang dan bangun datar ini bertujuan untuk membantu siswa sekolah dasar/madrasah setingkat Ibtidaiyah dalam matematika merupakan pengembangan media pembelajaran. Penyampaian materi melalui media pembelajaran terkait rumus pada bangun ruang dan bangun datar kepada siswa memiliki tujuan guna mempermudah guru dalam menyampaikan pembelajaran. RnD atau (Research and Development) merupakan jenis penelitian yang digunakan. Penggunaan metode Rnd dikarenakan peneliti telah mengembangkan suatu produk baru sebagai salah satu bentuk pengabdian terhadap masyarakat. Hasil pengembangan media pembelajaran roda matematika akan diberikan kepada pihak Sekolah Dasar Negeri Purworejo 02, Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Penyampaian materi dikelas merupakan faktor yang membuat RnD atau (Research and Development) dikatakan efektif terhadap media pembelajaran roda rumus matematika. Pembelajaran menggunakan buku cetak terkait pemahaman rumus matematika terkait bangun datar dan bangun ruang dianggap tidak menarik minat siswa dibandingkan adanya media pembelajaran roda rumus matematika yang didesain menarik. Abstract: The mathematical wheel that contains formulas related to the theory of geometric shapes and flat shapes aims to help elementary school/madrasah students at the Ibtidaiyah level in mathematics as a learning media development. Submission of material through learning media related to formulas in spatial and flat shapes to students has the aim of making it easier for teachers to convey learning. RnD or (Research and Development) is the type of research used. The use of the Rnd method is because researchers have developed a new product as a form of community service. The results of the development of the mathematics wheel learning media will be given to the Purworejo 02 State Elementary School, Purworejo Village, Ngantang District, Malang Regency. Submission of material in class is a factor that makes RnD or (Research and Development) effective against learning media for the wheel of mathematical formulas. Learning to use printed books related to understanding mathematical formulas related to flat shapes and shapes is considered not to attract students' interest compared to the interestingly designed mathematical formula wheel learning media.
{"title":"IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN RODA RUMUS MATEMATIKA TERHADAP TEORI BANGUN RUANG DAN BANGUN DATAR","authors":"Y. Agustina, Achmad Sayrofi, Teguh Rahmat Maulana, Santi Dwi Retno E. P.","doi":"10.17977/um078v4i22022p134-141","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i22022p134-141","url":null,"abstract":"Abstrak: Roda matematika yang memuat rumus-rumus yang berkaitan dengan teori bangun ruang dan bangun datar ini bertujuan untuk membantu siswa sekolah dasar/madrasah setingkat Ibtidaiyah dalam matematika merupakan pengembangan media pembelajaran. Penyampaian materi melalui media pembelajaran terkait rumus pada bangun ruang dan bangun datar kepada siswa memiliki tujuan guna mempermudah guru dalam menyampaikan pembelajaran. RnD atau (Research and Development) merupakan jenis penelitian yang digunakan. Penggunaan metode Rnd dikarenakan peneliti telah mengembangkan suatu produk baru sebagai salah satu bentuk pengabdian terhadap masyarakat. Hasil pengembangan media pembelajaran roda matematika akan diberikan kepada pihak Sekolah Dasar Negeri Purworejo 02, Desa Purworejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Penyampaian materi dikelas merupakan faktor yang membuat RnD atau (Research and Development) dikatakan efektif terhadap media pembelajaran roda rumus matematika. Pembelajaran menggunakan buku cetak terkait pemahaman rumus matematika terkait bangun datar dan bangun ruang dianggap tidak menarik minat siswa dibandingkan adanya media pembelajaran roda rumus matematika yang didesain menarik. Abstract: The mathematical wheel that contains formulas related to the theory of geometric shapes and flat shapes aims to help elementary school/madrasah students at the Ibtidaiyah level in mathematics as a learning media development. Submission of material through learning media related to formulas in spatial and flat shapes to students has the aim of making it easier for teachers to convey learning. RnD or (Research and Development) is the type of research used. The use of the Rnd method is because researchers have developed a new product as a form of community service. The results of the development of the mathematics wheel learning media will be given to the Purworejo 02 State Elementary School, Purworejo Village, Ngantang District, Malang Regency. Submission of material in class is a factor that makes RnD or (Research and Development) effective against learning media for the wheel of mathematical formulas. Learning to use printed books related to understanding mathematical formulas related to flat shapes and shapes is considered not to attract students' interest compared to the interestingly designed mathematical formula wheel learning media.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"87 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124854317","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-14DOI: 10.17977/um078v4i22022p102-109
I. Ramadhan, Irene Aprilita Tiara Putri Yunen, Dita Syahrani, S. Rosdiana, Muhammad Rozakullah Al-Ariki
Abstrak: Pandemi COVID-19 melumpuhkan berbagai bidang kehidupan manusia, terutama bidang ekonomi yang menyebabkan semakin meningkatnya penggunaan listrik karena segala kegiatan, seperti bekerja dan sekolah dilakukan dari rumah. Sumber energi listrik di permukaan bumi ini sangat terbatas, sedangkan kebutuhan energi listrik di Indonesia terus meningkat. Kesadaran masyarakat untuk berhemat energi listrik masih rendah. Sementara, ada beberapa energi alam yang ramah lingkungan, aman, dan persediaannya tidak terbatas. Salah satu sumber energi tersebut adalah matahari. Tujuan dari pembuatan lampu bertenaga surya ini adalah sebagai inovasi dalam memanfaatkan tenaga surya untuk penerangan di malam hari dan sebagai bentuk penghematan listrik khususnya di Balai Desa Tlasih, Tulangan, Sidoarjo.Adanya permasalahan tersebut membuat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2020/2021 Universitas Negeri Malang, mengadakan program kegiatan pembuatan lampu bertenaga surya. Dengan adanya program kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kreativitas masyarakat sekitar untuk berinovasi, terutama dalam memanfaatkan sumber daya alam. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu 1) perencanaan, 2) persiapan, 3) pembuatan, 4) uji coba, 5) perbaikan, dan 6) pemasangan lampu di beberapa titik Balai Desa Tlasih. Dengan adanya lampu bertenaga surya ini, permasalahan mengenai kurangnya penerangan di balai desa dapat terselesaikan dan tidak membutuhkan tambahan biaya karena tidak menggunakan energi listrik. Abstract: COVID-19 Pandemic has paralyzed various sectors in human life, particularly in economic which cause the escalation of electricity usage for various activities, such as working and learning from home. Electric sources on the earth are limited, while the demand of electricity continues to increase. The public awareness of electricity saving is still on the low level. Meanwhile, there are several environmentally friendly, safe, and unlimited reserves of natural energy sources. One of those sources of energy is the sun. The aim of creating the solar-powered lamp is as an innovation in utilizing solar power for lighting at night and as a form of saving electricity, especially at the Village Hall of Tlasih, Tulangan, Sidoarjo. With these problems, the students of KKN Universitas Negeri Malang 2020/2021, establish a program to make a solar-powered lamp. This program is expected to increase the public creativity in the village to innovate, especially in utilizing natural resources. This activity was carried out through several stages, namely 1) planning, 2) preparation, 3) manufacture, 4) testing, 5) repairing, and 6) installing lights at several points in the Tlasih Village Hall. With this solar-powered lamp, the lack of lighting problems in the village hall can be resolved and do not need additional charges because it does not use electrical energy.
{"title":"PEMANFAATAN ENERGI SURYA DALAM PEMBUATAN LAMPU SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR PENGGUNAAN LISTRIK","authors":"I. Ramadhan, Irene Aprilita Tiara Putri Yunen, Dita Syahrani, S. Rosdiana, Muhammad Rozakullah Al-Ariki","doi":"10.17977/um078v4i22022p102-109","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um078v4i22022p102-109","url":null,"abstract":"Abstrak: Pandemi COVID-19 melumpuhkan berbagai bidang kehidupan manusia, terutama bidang ekonomi yang menyebabkan semakin meningkatnya penggunaan listrik karena segala kegiatan, seperti bekerja dan sekolah dilakukan dari rumah. Sumber energi listrik di permukaan bumi ini sangat terbatas, sedangkan kebutuhan energi listrik di Indonesia terus meningkat. Kesadaran masyarakat untuk berhemat energi listrik masih rendah. Sementara, ada beberapa energi alam yang ramah lingkungan, aman, dan persediaannya tidak terbatas. Salah satu sumber energi tersebut adalah matahari. Tujuan dari pembuatan lampu bertenaga surya ini adalah sebagai inovasi dalam memanfaatkan tenaga surya untuk penerangan di malam hari dan sebagai bentuk penghematan listrik khususnya di Balai Desa Tlasih, Tulangan, Sidoarjo.Adanya permasalahan tersebut membuat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tahun 2020/2021 Universitas Negeri Malang, mengadakan program kegiatan pembuatan lampu bertenaga surya. Dengan adanya program kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kreativitas masyarakat sekitar untuk berinovasi, terutama dalam memanfaatkan sumber daya alam. Kegiatan ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu 1) perencanaan, 2) persiapan, 3) pembuatan, 4) uji coba, 5) perbaikan, dan 6) pemasangan lampu di beberapa titik Balai Desa Tlasih. Dengan adanya lampu bertenaga surya ini, permasalahan mengenai kurangnya penerangan di balai desa dapat terselesaikan dan tidak membutuhkan tambahan biaya karena tidak menggunakan energi listrik. Abstract: COVID-19 Pandemic has paralyzed various sectors in human life, particularly in economic which cause the escalation of electricity usage for various activities, such as working and learning from home. Electric sources on the earth are limited, while the demand of electricity continues to increase. The public awareness of electricity saving is still on the low level. Meanwhile, there are several environmentally friendly, safe, and unlimited reserves of natural energy sources. One of those sources of energy is the sun. The aim of creating the solar-powered lamp is as an innovation in utilizing solar power for lighting at night and as a form of saving electricity, especially at the Village Hall of Tlasih, Tulangan, Sidoarjo. With these problems, the students of KKN Universitas Negeri Malang 2020/2021, establish a program to make a solar-powered lamp. This program is expected to increase the public creativity in the village to innovate, especially in utilizing natural resources. This activity was carried out through several stages, namely 1) planning, 2) preparation, 3) manufacture, 4) testing, 5) repairing, and 6) installing lights at several points in the Tlasih Village Hall. With this solar-powered lamp, the lack of lighting problems in the village hall can be resolved and do not need additional charges because it does not use electrical energy.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125341922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}