Salah satu daerah di Kalimantan Barat yang wilayahnya langsung berbatasan darat dengan Malaysia ialah Kabupaten Sanggau. Dilihat dari struktur ekonominya, Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Kelautan; Sektor Industri Pengolahan; serta Sektor Perdagangan Besar & Eceran, Reparasi Mobil & Sepeda Motor merupakan tiga sektor utama penopang perekonomian Sanggau. Untuk mengetahui apakah ketiga sektor tersebut merupakan sektor unggulan di Kabupaten Sanggau, dibutuhkan analisis yang mendalam untuk mengetahuinya. Dengan menggunakan analisis Tipologi Klassen akan dilakukan pemetaan potensi daerah di kabupaten ini. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan peroleh hasil sebagai berikut. Sektor Konstruksi dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor masuk ke dalam sektor unggulan (Kuadran I). Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Sektor Pertambangan dan Penggalian; dan Sektor Industri Pengolahan masuk ke dalam sektor berkembang (Kuadran II). Sektor Pengadaan Listrik dan Gas; Sektor Transportasi dan Pergudangan; Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Sektor Informasi dan Komunikasi; Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi; Sektor Jasa Perusahaan; Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib; serta Sektor Jasa Lainnya masuk ke dalam sektor potensial (Kuadran III). Sementara Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang; Sektor Real Estate; Sektor Jasa Pendidikan; Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial masuk ke dalam sektor terbelakang (Kuadran IV). Adapun rekomendasi untuk mengoptimalkan pengembangan potensi ekonomi di Kabupaten Sanggau adalah melalui promosi dan ekspansi untuk sektor unggulan, intensifikasi untuk sektor yang masih berkembang, dan ekstensifikasi untuk sektor potensial.
{"title":"Analisis Pemetaan Potensi Daerah Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat","authors":"P. Rejeki","doi":"10.31845/JWK.V21I1.60","DOIUrl":"https://doi.org/10.31845/JWK.V21I1.60","url":null,"abstract":"Salah satu daerah di Kalimantan Barat yang wilayahnya langsung berbatasan darat dengan Malaysia ialah Kabupaten Sanggau. Dilihat dari struktur ekonominya, Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Kelautan; Sektor Industri Pengolahan; serta Sektor Perdagangan Besar & Eceran, Reparasi Mobil & Sepeda Motor merupakan tiga sektor utama penopang perekonomian Sanggau. Untuk mengetahui apakah ketiga sektor tersebut merupakan sektor unggulan di Kabupaten Sanggau, dibutuhkan analisis yang mendalam untuk mengetahuinya. Dengan menggunakan analisis Tipologi Klassen akan dilakukan pemetaan potensi daerah di kabupaten ini. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan peroleh hasil sebagai berikut. Sektor Konstruksi dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor masuk ke dalam sektor unggulan (Kuadran I). Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Sektor Pertambangan dan Penggalian; dan Sektor Industri Pengolahan masuk ke dalam sektor berkembang (Kuadran II). Sektor Pengadaan Listrik dan Gas; Sektor Transportasi dan Pergudangan; Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Sektor Informasi dan Komunikasi; Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi; Sektor Jasa Perusahaan; Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib; serta Sektor Jasa Lainnya masuk ke dalam sektor potensial (Kuadran III). Sementara Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang; Sektor Real Estate; Sektor Jasa Pendidikan; Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial masuk ke dalam sektor terbelakang (Kuadran IV). Adapun rekomendasi untuk mengoptimalkan pengembangan potensi ekonomi di Kabupaten Sanggau adalah melalui promosi dan ekspansi untuk sektor unggulan, intensifikasi untuk sektor yang masih berkembang, dan ekstensifikasi untuk sektor potensial.","PeriodicalId":33785,"journal":{"name":"Jurnal Wacana Kinerja","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84394137","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini menggambarkan hasil penelitian mengenai Kinerja Pelaksana Program Keluarga Harapan Kecamatan di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya peningkatan kinerja yang dihasilkan oleh Pelaksana Program Keluarga Harapan Kecamatan di Kecamatan Ujungberung dari tahun 2014-2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Pelaksana PKH Kecamatan di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan teori dari Guest mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu dalam sebuah organisasi. Adapun dimensi-dimensinya adalah quality (kualitas), commitment (komitment), dan flexibility (fleksibilitas). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui studi kepustakaan dan studi lapangan (observasi, wawancara, dan observasi non partisipan). Sedangkan untuk teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik purposeful sampling. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan bahwa belum adanya peningkatan kinerja Pelaksana Program Keluarga Harapan Kecamatan di Kecamatan Ujungberung karena (1) walaupun sudah dilakukan bimbingan teknis dan bimbingan pemantapan terhadap Pelaksana PKH Kecamatan, tapi pelaksana PKH Kecamatan Ujungberung belum melaksanakan tugasnya sesuai dengan tupoksi; (2) masih ada pelaksana PKH Kecamatan Ujungberung yang menyalahi kode etik dari pelaksana PKH Kecamatan; (3) komunikasi yang terbangun antara pelaksana PKH Kecamatan Ujungberung dengan ketua kelompok peserta PKH belum sepenuhnya baik. Dan berdasarkan Teori Guest, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Pelaksana PKH Kecamatan Ujungberung adalah faktor komitmen dan fleksibilitas dalam melaksanakan tupoksi di lapangan.
{"title":"Kinerja Pelaksana Program Keluarga Harapan Kecamatan Di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Dari Tahun 2014-2016","authors":"Utari Utari","doi":"10.31845/JWK.V21I1.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.31845/JWK.V21I1.66","url":null,"abstract":"Penelitian ini menggambarkan hasil penelitian mengenai Kinerja Pelaksana Program Keluarga Harapan Kecamatan di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya peningkatan kinerja yang dihasilkan oleh Pelaksana Program Keluarga Harapan Kecamatan di Kecamatan Ujungberung dari tahun 2014-2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Pelaksana PKH Kecamatan di Kecamatan Ujungberung Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan teori dari Guest mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu dalam sebuah organisasi. Adapun dimensi-dimensinya adalah quality (kualitas), commitment (komitment), dan flexibility (fleksibilitas). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui studi kepustakaan dan studi lapangan (observasi, wawancara, dan observasi non partisipan). Sedangkan untuk teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik purposeful sampling. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan bahwa belum adanya peningkatan kinerja Pelaksana Program Keluarga Harapan Kecamatan di Kecamatan Ujungberung karena (1) walaupun sudah dilakukan bimbingan teknis dan bimbingan pemantapan terhadap Pelaksana PKH Kecamatan, tapi pelaksana PKH Kecamatan Ujungberung belum melaksanakan tugasnya sesuai dengan tupoksi; (2) masih ada pelaksana PKH Kecamatan Ujungberung yang menyalahi kode etik dari pelaksana PKH Kecamatan; (3) komunikasi yang terbangun antara pelaksana PKH Kecamatan Ujungberung dengan ketua kelompok peserta PKH belum sepenuhnya baik. Dan berdasarkan Teori Guest, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Pelaksana PKH Kecamatan Ujungberung adalah faktor komitmen dan fleksibilitas dalam melaksanakan tupoksi di lapangan.","PeriodicalId":33785,"journal":{"name":"Jurnal Wacana Kinerja","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80531501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Studi menunjukkan bahwa inovasi pemerintah daerah perlu terus didorong dalam rangka untuk memperbaiki kinerja reformasi birokrasi dan menyelesaikan berbagai persoalan kontekstual yang terjadi di tingkat daerah. Sejak tahun 2014, pemerintah pusat melalui Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi, terus mendukung dan mendorong pemerintah daerah untuk menggalakan inovasi. Makalah ini menjelaskan desain inovasi pemerintah daerah yang berkelanjutan dalam rangka untuk meningkatkan minat baca di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Peningkatan minat baca telah menjadi isu pengembangan strategis di Kabupaten Ciamis sebagaimana tercantum dalam rencana pembangunan daerah 2014-2019. Dengan menggunakan metode studi kasus, penelitian ini berupaya menjawab persoalan rendahnya minat baca dengan membuat desain Model Stakeholders Partnership yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Dalam hal ini, kejelasan rumusan visi dan peran masing-masing stakeholder yang terlibat, kejelasan saluran yang digunakan untuk membangun komunikasi antar pemangku kepentingan, dukungan peraturan dan pemasaran melalui media sosial merupakan faktor penting bagi inovasi pemerintah daerah yang berkelanjutan terutama dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat.
{"title":"Model Inovasi Akselerasi Minat Baca yang Berkelanjutan Di Kabupaten Ciamis","authors":"Krismiyati Tasrin","doi":"10.31845/jwk.v21i1.70","DOIUrl":"https://doi.org/10.31845/jwk.v21i1.70","url":null,"abstract":"Studi menunjukkan bahwa inovasi pemerintah daerah perlu terus didorong dalam rangka untuk memperbaiki kinerja reformasi birokrasi dan menyelesaikan berbagai persoalan kontekstual yang terjadi di tingkat daerah. Sejak tahun 2014, pemerintah pusat melalui Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi, terus mendukung dan mendorong pemerintah daerah untuk menggalakan inovasi. Makalah ini menjelaskan desain inovasi pemerintah daerah yang berkelanjutan dalam rangka untuk meningkatkan minat baca di Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Peningkatan minat baca telah menjadi isu pengembangan strategis di Kabupaten Ciamis sebagaimana tercantum dalam rencana pembangunan daerah 2014-2019. Dengan menggunakan metode studi kasus, penelitian ini berupaya menjawab persoalan rendahnya minat baca dengan membuat desain Model Stakeholders Partnership yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Dalam hal ini, kejelasan rumusan visi dan peran masing-masing stakeholder yang terlibat, kejelasan saluran yang digunakan untuk membangun komunikasi antar pemangku kepentingan, dukungan peraturan dan pemasaran melalui media sosial merupakan faktor penting bagi inovasi pemerintah daerah yang berkelanjutan terutama dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat.","PeriodicalId":33785,"journal":{"name":"Jurnal Wacana Kinerja","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88405909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research is about Management Analysis Village Owned Enterprise “Hanyukupi”, aims to know how actualization of the management of Village Owned Enterprise “Hanyukupi”. The research used descriptive qualitative method. Informen were taken by purposive sampling and data were obstained through secondary data, observation, and indepth interviews. The result showed that Village Owned Enterprise “Hanyukupi” has implemented the standard principles of management are planning, organizing, staffing, leadership, and controlling. Management of planning has been implemented by preparing annual working plan. Organizing management were done by preparing article of association and by the laws as guideline for the members. The organization structured the organization as the guidance to mobilized all component of organization. Staffing management were done through placement personnel based on the right man on the right place, recruitment, and development the carreer. Leadership management were done by administering the functions of leadership implemented by the leader. Controlling management were done through effort to support Village Owned Enterprise evaluated attainment the performance of organization with effectiveness and efficient. In order to realization sustainable improvement the management of Village Owned Enterprise need effort improvement to be good performance, professional, and accountable with preparing vision, mission, and goals into Bussiness Strategic Plan.
{"title":"Analisis Manajemen Badan Usaha Milik Desa (BUMDESA) “Hanyukupi” Desa Ponjong Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunungkidul","authors":"Evi Nilawati","doi":"10.31845/JWK.V21I1.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.31845/JWK.V21I1.65","url":null,"abstract":"This research is about Management Analysis Village Owned Enterprise “Hanyukupi”, aims to know how actualization of the management of Village Owned Enterprise “Hanyukupi”. The research used descriptive qualitative method. Informen were taken by purposive sampling and data were obstained through secondary data, observation, and indepth interviews. The result showed that Village Owned Enterprise “Hanyukupi” has implemented the standard principles of management are planning, organizing, staffing, leadership, and controlling. Management of planning has been implemented by preparing annual working plan. Organizing management were done by preparing article of association and by the laws as guideline for the members. The organization structured the organization as the guidance to mobilized all component of organization. Staffing management were done through placement personnel based on the right man on the right place, recruitment, and development the carreer. Leadership management were done by administering the functions of leadership implemented by the leader. Controlling management were done through effort to support Village Owned Enterprise evaluated attainment the performance of organization with effectiveness and efficient. In order to realization sustainable improvement the management of Village Owned Enterprise need effort improvement to be good performance, professional, and accountable with preparing vision, mission, and goals into Bussiness Strategic Plan.","PeriodicalId":33785,"journal":{"name":"Jurnal Wacana Kinerja","volume":"138 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73020566","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Based on the spirit of reform required a fundamental change in improving the welfare of society widely, it needs empowerment and support community involvement in development planning and implementation. Top-down development of paradigm in the centralized Orde Baru regime immediately changed with the issuance of Constitution No. 25 in 2004 about National Development Planning System, with the strengthening of aspiration and inclusion of stakeholders from the lowest level to the highest level. In order to optimize the implementation of development, one way that must be taken is strategic planning. During the 10 years of implementation, we need to know the extent to where public participation in the activity today. Therefore through this paper, the research objectives formulated to determine how public participation in the implementation of the strategic plan. This study also determined descriptive method study using a quantitative approach. And, by taking the locus of research in the Rappocini district, Makassar, it obtained analysis results that the level of public participation is relative to be good enough to the planning and implementation of strategic planning, but in terms of maintenance tends, it has the opposite results. In anticipation of these terms, it needs persuasive approaches to encourage more optimal public confidence in supporting the implementation of the development.
{"title":"Analisis Partisipasi Masyarakat Terhadap Implementasi Perencanaan Strategis Di Kecamatan Rappocini - Kota Makassar (Analysis Of Public Participation To The Strategic Planning Implementation In Rappocini District - Makassar City)","authors":"Hariawan Bihamding","doi":"10.31845/JWK.V21I1.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.31845/JWK.V21I1.83","url":null,"abstract":"Based on the spirit of reform required a fundamental change in improving the welfare of society widely, it needs empowerment and support community involvement in development planning and implementation. Top-down development of paradigm in the centralized Orde Baru regime immediately changed with the issuance of Constitution No. 25 in 2004 about National Development Planning System, with the strengthening of aspiration and inclusion of stakeholders from the lowest level to the highest level. In order to optimize the implementation of development, one way that must be taken is strategic planning. During the 10 years of implementation, we need to know the extent to where public participation in the activity today. Therefore through this paper, the research objectives formulated to determine how public participation in the implementation of the strategic plan. This study also determined descriptive method study using a quantitative approach. And, by taking the locus of research in the Rappocini district, Makassar, it obtained analysis results that the level of public participation is relative to be good enough to the planning and implementation of strategic planning, but in terms of maintenance tends, it has the opposite results. In anticipation of these terms, it needs persuasive approaches to encourage more optimal public confidence in supporting the implementation of the development.","PeriodicalId":33785,"journal":{"name":"Jurnal Wacana Kinerja","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87683806","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Inovasi bukanlah suatu hal yang baru dalam peradaban manusia, karena sejak dahulu manusia telah berpikir bagaimana caranya untuk menghasilkan api dengan membenturkan dua buah batu atau dengan memfokuskan sinar matahari dengan menggunakan kaca cekung. Dari dua contoh hal tersebut dapat kita asumsikan bahwa pada dasarnya manusia sudah melakukan inovasi sejak zaman dahulu, namun hal tersebut seringkali tidak disadari sebagai bagian dari sebuah Inovasi karena adanya persepsi bahwa inovasi itu mutlak bagian dari ilmu sains dan harus ditemukan dalam sebuah penelitian di sebuah laboratorium khusus, inovasi itu sulit karena harus melibatkan teknologi yang canggih, inovasi itu dilakukan hanya oleh kalangan tertentu seperti para insinyur, teknisi, atau ilmuwan eksakta. Dengan masih memegang persepsi tersebut, akan sulit bagi kita dalam memahami konsep inovasi secara komprehensif. Dalam memberikan pemahaman yang lebih komprehensif, Tri Widodo, yang merupakan Kepala Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN, melalui Buku Inovasi Harga Mati ini menghadirkan pemahaman-pemahaman baru terkait dengan definisi dari inovasi, mengapa harus berinovasi, seluk beluk memulai inovasi, bagaimana melakukan inovasi di bidang sosial yaitu Inovasi Administrasi Negara dan hambatan-hambatan dalam melakukan atau mengembangkan inovasi.
{"title":"Inovasi Harga Mati : Sebuah Pengantar Inovasi Administrasi Negara","authors":"H. Saputro","doi":"10.31845/jwk.v21i1.130","DOIUrl":"https://doi.org/10.31845/jwk.v21i1.130","url":null,"abstract":"Inovasi bukanlah suatu hal yang baru dalam peradaban manusia, karena sejak dahulu manusia telah berpikir bagaimana caranya untuk menghasilkan api dengan membenturkan dua buah batu atau dengan memfokuskan sinar matahari dengan menggunakan kaca cekung. Dari dua contoh hal tersebut dapat kita asumsikan bahwa pada dasarnya manusia sudah melakukan inovasi sejak zaman dahulu, namun hal tersebut seringkali tidak disadari sebagai bagian dari sebuah Inovasi karena adanya persepsi bahwa inovasi itu mutlak bagian dari ilmu sains dan harus ditemukan dalam sebuah penelitian di sebuah laboratorium khusus, inovasi itu sulit karena harus melibatkan teknologi yang canggih, inovasi itu dilakukan hanya oleh kalangan tertentu seperti para insinyur, teknisi, atau ilmuwan eksakta. Dengan masih memegang persepsi tersebut, akan sulit bagi kita dalam memahami konsep inovasi secara komprehensif. Dalam memberikan pemahaman yang lebih komprehensif, Tri Widodo, yang merupakan Kepala Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN, melalui Buku Inovasi Harga Mati ini menghadirkan pemahaman-pemahaman baru terkait dengan definisi dari inovasi, mengapa harus berinovasi, seluk beluk memulai inovasi, bagaimana melakukan inovasi di bidang sosial yaitu Inovasi Administrasi Negara dan hambatan-hambatan dalam melakukan atau mengembangkan inovasi.","PeriodicalId":33785,"journal":{"name":"Jurnal Wacana Kinerja","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73261697","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada tahun 2018 ini ada sebanyak 171 Daerah yang mengadakan pemilihan kepala daerah secara langsung. Ada 17 provinsi; 115 kabupaten dan 39 kota yang menyelenggarakan pesta demokrasi untuk memilih pemimpin daerahnya. Para pemimpin baru inilah yang akan mengendalikan roda pemerintahan daerah selama lima tahun kedepan dan menghasilkan beragam kebijakan di berbagai sektor dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
{"title":"Pemimpin Baru Dan Tantangan Peningkatan Kualitas Kebijakan Publik","authors":"Shafiera Amalia","doi":"10.31845/jwk.v21i1.131","DOIUrl":"https://doi.org/10.31845/jwk.v21i1.131","url":null,"abstract":"Pada tahun 2018 ini ada sebanyak 171 Daerah yang mengadakan pemilihan kepala daerah secara langsung. Ada 17 provinsi; 115 kabupaten dan 39 kota yang menyelenggarakan pesta demokrasi untuk memilih pemimpin daerahnya. Para pemimpin baru inilah yang akan mengendalikan roda pemerintahan daerah selama lima tahun kedepan dan menghasilkan beragam kebijakan di berbagai sektor dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.","PeriodicalId":33785,"journal":{"name":"Jurnal Wacana Kinerja","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86007008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}