Pub Date : 2019-04-01DOI: 10.21009/logistik.v12i1.13714
Henita Rahmayanti, Rafa Amar Farisi
Stasiun Sungai Lagoa PT. Kereta Api Indonesia DAOP 1 Jakarta adalah stasiun kereta kelas kecil yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Stasiun ini melayani bongkar muat petikemas. Maka dari itu penulis tertarik mengambil judul “Analisis Bongkar Muat Pada Kereta Api Petikemas 2514 Di Stasiun Sungai Lagoa PT. Kereta Api Indonesia DAOP 1 Jakarta”. Tujuan untuk mengetahui waktu ketika bongkar muat dari GD (Gerbong Datar) ke CY (Container Yard) ataupun sebaliknya, dan juga dapat diketahui apakah bongkar muat sesuai dengan SOP atau tidak? Hal ini tentu saja dapat berdampak terhadap keterlambatan kegiatan bongkar muat dan dampaknya terhadap lamanya waktu kegiatan bongkar muat berlangsung. Setelah menganalisis faktor-faktor penyebab yang ditimbulkan dalam kegitan bongkar muat maka penulis mencoba memberikan solusi terbaik untuk memecahkan masalah yang ada.Kata kunci: transportasi, jasa, pelayanan, kepuasan pelanggan.
{"title":"ANALISIS BONGKAR MUAT PADA KERETA PETIKEMAS 2514 DI STASIUN SUNGAI LAGOA PT KERETA API INDONESIA DAOP 1 JAKARTA","authors":"Henita Rahmayanti, Rafa Amar Farisi","doi":"10.21009/logistik.v12i1.13714","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/logistik.v12i1.13714","url":null,"abstract":"Stasiun Sungai Lagoa PT. Kereta Api Indonesia DAOP 1 Jakarta adalah stasiun kereta kelas kecil yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Stasiun ini melayani bongkar muat petikemas. Maka dari itu penulis tertarik mengambil judul “Analisis Bongkar Muat Pada Kereta Api Petikemas 2514 Di Stasiun Sungai Lagoa PT. Kereta Api Indonesia DAOP 1 Jakarta”. Tujuan untuk mengetahui waktu ketika bongkar muat dari GD (Gerbong Datar) ke CY (Container Yard) ataupun sebaliknya, dan juga dapat diketahui apakah bongkar muat sesuai dengan SOP atau tidak? Hal ini tentu saja dapat berdampak terhadap keterlambatan kegiatan bongkar muat dan dampaknya terhadap lamanya waktu kegiatan bongkar muat berlangsung. Setelah menganalisis faktor-faktor penyebab yang ditimbulkan dalam kegitan bongkar muat maka penulis mencoba memberikan solusi terbaik untuk memecahkan masalah yang ada.Kata kunci: transportasi, jasa, pelayanan, kepuasan pelanggan.","PeriodicalId":33809,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Industri dan Logistik","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77665797","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-01DOI: 10.21009/logistik.v12i1.13716
Yusfita Chrisnawati, Shabiah Nurhana
Penelitian ini berjudul “Analisis Kinerja Operasional Transjakarta Koridor GR 2 Tanah Abang Explorer Dalam Upaya Peningkatan Pelayanan” bertujuan untuk menganalisa komponen atau indikator kinerja operasional dalam pengoperasian Tanah Abang Explorer sekaligus sebagai salah satu syarat kelulusan program studi Diploma III Manajemen Pelabuhan Universitas Negeri Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisa Tugas Akhir ini adalah pendekatan data primer berupa survey di lapangan dan pendekatan data sekunde berupa data-data yang berkaitan dengan kinerja operasional terkait serta kepustakaan dan metode penelitian. Dari hasil data penelitian mengenai kinerja operasional transjakarta koridor GR 2 Tanah Abang Explorer dapat disimpulkan bahwa kinerja Tanah Abang Explorer sudah cukup baik dalam memberikan pelayanan kepada penumpang. Namun dengan headway yang kecil, kecepatan perjalanan dan waktu tempuh yang sesuai jadwal, pada jam sibuk Tanah Abang Explorer belum mampu mengangkut seluruh penumpang yang berada pada tempat pemberhentian yang disebabkan load factor lebih dari 70% sehingga penumpang tidak dilayani dengan baik. Dalam upaya mengatasi pemasalahan tersbut disarankan untuk memperkecil nilai headway dan menambah jumlah armada bus terutama pada jam sibuk. Semakin kecil nilai headway dan semakin besar jumlah bus, daya angkut busway akan makin tinggi dan waktu tunggu penumpang menjadi lebih kecil, sehingga dapat meningkatkan pelayanan Transjakarta Koridor GR 2 Tanah Abang Explorer.
{"title":"ANALISIS KINERJA OPERASIONAL TRANSJAKARTA KORIDOR GR 2 TANAH ABANG EXPLORER DALAM UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN","authors":"Yusfita Chrisnawati, Shabiah Nurhana","doi":"10.21009/logistik.v12i1.13716","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/logistik.v12i1.13716","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul “Analisis Kinerja Operasional Transjakarta Koridor GR 2 Tanah Abang Explorer Dalam Upaya Peningkatan Pelayanan” bertujuan untuk menganalisa komponen atau indikator kinerja operasional dalam pengoperasian Tanah Abang Explorer sekaligus sebagai salah satu syarat kelulusan program studi Diploma III Manajemen Pelabuhan Universitas Negeri Jakarta. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisa Tugas Akhir ini adalah pendekatan data primer berupa survey di lapangan dan pendekatan data sekunde berupa data-data yang berkaitan dengan kinerja operasional terkait serta kepustakaan dan metode penelitian. Dari hasil data penelitian mengenai kinerja operasional transjakarta koridor GR 2 Tanah Abang Explorer dapat disimpulkan bahwa kinerja Tanah Abang Explorer sudah cukup baik dalam memberikan pelayanan kepada penumpang. Namun dengan headway yang kecil, kecepatan perjalanan dan waktu tempuh yang sesuai jadwal, pada jam sibuk Tanah Abang Explorer belum mampu mengangkut seluruh penumpang yang berada pada tempat pemberhentian yang disebabkan load factor lebih dari 70% sehingga penumpang tidak dilayani dengan baik. Dalam upaya mengatasi pemasalahan tersbut disarankan untuk memperkecil nilai headway dan menambah jumlah armada bus terutama pada jam sibuk. Semakin kecil nilai headway dan semakin besar jumlah bus, daya angkut busway akan makin tinggi dan waktu tunggu penumpang menjadi lebih kecil, sehingga dapat meningkatkan pelayanan Transjakarta Koridor GR 2 Tanah Abang Explorer.","PeriodicalId":33809,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Industri dan Logistik","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79718276","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-04-01DOI: 10.21009/logistik.v12i1.13710
W. Hadi, Dyah Puspitasari
Tingginya dwelling time di pelabuhan menjadikan fungsi pelabuhan tidak sesuai. Dwelling time terdiri dari tiga komponen yaitu pre clearance, custom clearance, dan post clearance. Salah satu faktor tingginya dwelling time impor yaitu terdapat pada importir. Dwelling Time cenderung diatur oleh pengirim barang dan pada akhirnya memiliki kecenderungan untuk mengalami peningkatan. Sehingga kualitas layanan menjadi bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi dwellingi time, tetapi biaya penyimpanan di pelabuhan juga berkontribusi. Penerapan tarif progresif ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi pelabuhan sebagai gerbang lalu lintas barang, bukan sebagai tempat menyimpan peti kemas. Penerapan tarif tersebut dapat dinilai konsekuensi dari barang yang ditumpuk lama di pelabuhan dan berharap agar dapat memberikan efek jera bagi pemilik barang impor untuk tidak berlama-lama menimbun peti kemas di kawasan lini satu pelabuhan
{"title":"ANALISIS PENERAPAN TARIF PROGRESIF DALAM UPAYA MENEKAN DWELLING TIME IMPOR DI PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL","authors":"W. Hadi, Dyah Puspitasari","doi":"10.21009/logistik.v12i1.13710","DOIUrl":"https://doi.org/10.21009/logistik.v12i1.13710","url":null,"abstract":"Tingginya dwelling time di pelabuhan menjadikan fungsi pelabuhan tidak sesuai. Dwelling time terdiri dari tiga komponen yaitu pre clearance, custom clearance, dan post clearance. Salah satu faktor tingginya dwelling time impor yaitu terdapat pada importir. Dwelling Time cenderung diatur oleh pengirim barang dan pada akhirnya memiliki kecenderungan untuk mengalami peningkatan. Sehingga kualitas layanan menjadi bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi dwellingi time, tetapi biaya penyimpanan di pelabuhan juga berkontribusi. Penerapan tarif progresif ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi pelabuhan sebagai gerbang lalu lintas barang, bukan sebagai tempat menyimpan peti kemas. Penerapan tarif tersebut dapat dinilai konsekuensi dari barang yang ditumpuk lama di pelabuhan dan berharap agar dapat memberikan efek jera bagi pemilik barang impor untuk tidak berlama-lama menimbun peti kemas di kawasan lini satu pelabuhan","PeriodicalId":33809,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Industri dan Logistik","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79818786","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract : The purpose of this study is to optimize service time in a community health center. The average number of patients visiting is 100 to 300 per day. In certain units there is a heavy queue of patients which increases service waiting times, including registration units, inspection units, and pharmaceutical units. The initial observation data on the existing system shows the waiting time for patient services is 2,7 hours. This fact shows that the time of patient service on the existing system needs to be optimized so that the waiting time can be accelerated. This study offers a solution to optimize the service queue system using a simulation approach. The DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) Six Sigma method is used as a basis for analyzing the waiting time for services from an existing system. The results of the analysis are used in the simulation test to obtain improvement factors using several scenarios. The best simulation results are obtained with the scenario of adding operators in all units. Optimizing the waiting time of patient services using the best scenario simulation approach is shown by the decrease in waiting time of the queue system by 1,05 hours or 38,9% faster than the existing system.Keywords: System Optimizing; Public Health; Queue; Simulation; DMAIC Six SigmaAbstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan waktu tunggu pelayanan di sebuah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Rata-rata jumlah pasien yang berkunjung adalah 100 hingga 300 per hari. Pada beberapa unit tertentu terjadi antrian pasien yang padat sehingga meningkatkan waktu tunggu pelayanan, antara lain unit pendaftaran, unit pemeriksaan, dan unit farmasi. Data pengamatan awal pada sistem yang ada menunjukkan waktu tunggu pelayanan pasien adalah 2,7 jam. Fakta ini menunjukkan bahwa waktu pelayanan pasien pada sistem yang ada perlu dioptimalkan agar waktu tunggu dapat dipercepat. Penelitian ini menawarkan solusi optimalisasi sistem antrian pelayanan dengan menggunakan pendekatan simulasi. Metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) Six Sigma digunakan sebagai dasar analisis waktu tunggu pelayanan dari sistem yang sudah ada. Hasil analisis digunakan pada uji simulasi untuk mendapatkan faktor perbaikan dengan menggunakan beberapa skenario. Hasil simulasi terbaik diperoleh dengan skenario penambahan operator di semua unit. Optimasi waktu tunggu pelayanan pasien dengan menggunakan pendekatan simulasi skenario terbaik ditunjukkan oleh penurunan waktu tunggu sistem antrian sebesar 1,05 jam atau 38,9% lebih cepat dari sistem yang sudah ada.Kata kunci: Optimasi Sistem, Layanan Kesehatan, Antrian, Simulasi, DMAIC Six Sigma
摘要:本研究旨在优化社区卫生服务中心服务时间。平均每天有100 ~ 300名患者前来就诊。在某些单位,包括登记单位、检查单位和药品单位,患者排起了长队,增加了服务等待时间。现有系统的初步观察数据显示,患者服务的等待时间为2.7小时。这一事实表明,现有系统的病人服务时间需要优化,以加快等待时间。本研究提出一种利用模拟方法来优化服务排队系统的解决方案。DMAIC(定义、测量、分析、改进、控制)六西格玛方法被用作分析现有系统服务等待时间的基础。将分析结果应用于模拟试验中,得到了不同场景下的改进因子。在所有单元中加入操作员的情况下,仿真结果最好。使用最佳情景模拟方法优化病人服务的等待时间,结果显示,排队系统的等待时间比现有系统缩短了1,05小时或38.9%。关键词:系统优化;公共卫生;队列;模拟;摘要:Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan waktu tungu pelayanan di sebuah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas)。Rata-rata jumlah pasien yang berkunjung adalah每hari 100 hinga 300。Pada beberapa unit tertentu terjadi antrian pasien yang padat sehinga meningkatkan waktu tungu pelayanan, antara lain unit pendaftaran, unit peremeriksaan, dan unit farmasi。数据:数据系统,数据系统,数据系统,数据系统,数据系统。Fakta ini menunjukkan bahwa waktu pelayanan pasien pada系统yang ada perlu dioptimalkan agar waktu tungu dapat dipercepat。Penelitian ini menawarkan solusi - optimalisissysteman - pelayanan - dengan - menggunakan - pendekatan模拟。方法:定义、测量、分析、改进、控制(DMAIC)六西格玛(DMAIC)是一种有效的方法。Hasil分析digunakan pada uji模拟untuk mendapatkan因子为perbaikan dengan menggunakan beberapa情景。在此基础上,建立了一种新型的仿真系统。优化waktu tung - gu pelayanan的pasien dengan menggunakan pendekatan模拟的情景,terbaik ditunjukkan oleh penurunan waktu tung - gu系统,2005年,在全国范围内,有38,9%的空间空间系统,杨苏达达ada。Kata kunci: Optimasi system, Layanan Kesehatan, Antrian, Simulasi, DMAIC六西格玛
{"title":"OPTIMASI SISTEM ANTRIAN PADA LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIMULASI","authors":"Widya Setia Findari, Yohanes Anton Nugroho","doi":"10.30988/JMIL.V3I1.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.30988/JMIL.V3I1.41","url":null,"abstract":"Abstract : The purpose of this study is to optimize service time in a community health center. The average number of patients visiting is 100 to 300 per day. In certain units there is a heavy queue of patients which increases service waiting times, including registration units, inspection units, and pharmaceutical units. The initial observation data on the existing system shows the waiting time for patient services is 2,7 hours. This fact shows that the time of patient service on the existing system needs to be optimized so that the waiting time can be accelerated. This study offers a solution to optimize the service queue system using a simulation approach. The DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) Six Sigma method is used as a basis for analyzing the waiting time for services from an existing system. The results of the analysis are used in the simulation test to obtain improvement factors using several scenarios. The best simulation results are obtained with the scenario of adding operators in all units. Optimizing the waiting time of patient services using the best scenario simulation approach is shown by the decrease in waiting time of the queue system by 1,05 hours or 38,9% faster than the existing system.Keywords: System Optimizing; Public Health; Queue; Simulation; DMAIC Six SigmaAbstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan waktu tunggu pelayanan di sebuah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas). Rata-rata jumlah pasien yang berkunjung adalah 100 hingga 300 per hari. Pada beberapa unit tertentu terjadi antrian pasien yang padat sehingga meningkatkan waktu tunggu pelayanan, antara lain unit pendaftaran, unit pemeriksaan, dan unit farmasi. Data pengamatan awal pada sistem yang ada menunjukkan waktu tunggu pelayanan pasien adalah 2,7 jam. Fakta ini menunjukkan bahwa waktu pelayanan pasien pada sistem yang ada perlu dioptimalkan agar waktu tunggu dapat dipercepat. Penelitian ini menawarkan solusi optimalisasi sistem antrian pelayanan dengan menggunakan pendekatan simulasi. Metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) Six Sigma digunakan sebagai dasar analisis waktu tunggu pelayanan dari sistem yang sudah ada. Hasil analisis digunakan pada uji simulasi untuk mendapatkan faktor perbaikan dengan menggunakan beberapa skenario. Hasil simulasi terbaik diperoleh dengan skenario penambahan operator di semua unit. Optimasi waktu tunggu pelayanan pasien dengan menggunakan pendekatan simulasi skenario terbaik ditunjukkan oleh penurunan waktu tunggu sistem antrian sebesar 1,05 jam atau 38,9% lebih cepat dari sistem yang sudah ada.Kata kunci: Optimasi Sistem, Layanan Kesehatan, Antrian, Simulasi, DMAIC Six Sigma","PeriodicalId":33809,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Industri dan Logistik","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84886232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract : The implementation of concept Industry 4.0 in Indonesia has been studied in this paper. The study was motivated after the launcing of Making Indonesia 4.0 by the President of the Republic of Indonesia in April 2018. The study aims to study the concept of IR 4.0 for its implementation in Indonesia. Methods include collecting various references with industry 4.0 keywords, applying information technology, pharmaceutical industry and manufacturing industries. The results of the study concluded that industry 4.0 was an era that empowered the role of manufacturing digitalization and supply networks that involved the integration of digital information from various sources and locations to drive manufacturing and distribution physically. It is found that, There are five main technologies for IR 4.0, namely Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Wearable Technology (WT), Advanced Robotic (AR) and 3D Printing (3DP). Each component of technology can be used in various industries and manufacturing. The implementation of IR 4.0 would likely provide more benefits and advantages such as increase effieciency and effectivty in manufacturing industries.Keywords: Concept of IR 4.0, application of information technology, manufacturing industry.Abstrak : Telah dilakukan kajian yang mempelajari konsep Industri 4.0 (IR.4.0)untuk penerapannya di Indonesia. Kajian dilatar belakangi oleh dicanangkannya making Industri 4.0 oleh Presiden RI pada bulan April 2018. Kajian bertujuan mempelajari konsep IR 4.0 untuk implementasinya di Indonesia. Metode meliputi pengumpulan berbagai referensi dengan kata kunci industry 4.0, penerapan teknologi informasi, industru farmasi dan industry manufaktur. Selanjutnya referensi tersebut dianalisis dan diskripsi sehingga menghasilkan suatu ringkasan. Hasil kajian menyimpulkan bahwa industry 4.0 merupakan era yang memberdayakan peran digitalisasi manufaktur dan jaringan suplai yang melibatkan integrasi informasi digital dari berbagai sumber dan lokasi untuk menggerakkan manufaktur dan distribusi secara fisik. Terdapat lima teknologi utama IR 4.0, yaitu artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Wearable Technology (WT), Advanced Robotic (AR) dan 3D Printing (3DP). Masing-masing komponen teknologi dapat dimanfaatkan pada berbagai industry dan manufaktur. Pemanfaatan IR 4.0 diyakini akan memberikan manfaat dan keuntunganyang lebih banyak (misalnya kinerja menjadi lebih efektif dan lebih efisien).Kata kunci : Konsep IR 4.0, penerapan teknologi informasi, industry manufaktur.
摘要:本文研究了工业4.0概念在印尼的实施情况。这项研究是在2018年4月印度尼西亚共和国总统启动“制造印度尼西亚4.0”之后发起的。该研究旨在研究工业4.0的概念,以便在印度尼西亚实施。方法包括以工业4.0为关键词收集各类文献,应用信息技术、医药行业和制造业等。该研究的结论是,工业4.0是一个赋予制造业数字化和供应网络作用的时代,涉及来自不同来源和地点的数字信息的集成,以推动制造和分销。研究发现,工业革命4.0有五大主要技术,即人工智能(AI)、物联网(IoT)、可穿戴技术(WT)、先进机器人(AR)和3D打印(3DP)。技术的每个组成部分都可以用于各种工业和制造业。工业4.0的实施可能会带来更多的好处和优势,例如提高制造业的效率和效益。关键词:工业4.0概念,信息技术应用,制造业摘要:Telah dilakukan kajian yang mempelajari konsep工业4.0 (IR.4.0)在印度尼西亚的penerapannya。Kajian dilatar belakangi oleh dicanangkannya制造工业4.0 oleh总统帕达于2018年4月发布。Kajian bertujuan mempelajari konsep工业4.0在印度尼西亚的实施。工业4.0,日本技术信息化,工业农场,工业制造。Selanjutnya参考文献,但分析和分析,但diskripsi seingga menghasilkan suatu ringkasan。Hasil kajian menypulkkan bahwa工业4.0 merupakan时代yang成员dalakan peran digitalisisan manufacture and jaringan suplan yang melibatkan integrasinformasi digital dari berbagai number and lokasi untuk menggerakkan manufacture and distribution业务secara finisik。包括工业4.0、人工智能、物联网、可穿戴技术、先进机器人和3D打印。Masing-masing komponen各种dapat dimanfaatkan篇berbagai行业丹manufaktur。Pemanfaatan IR 4.0 diyakini akan memberikan manfaat dan keuntunanyang lebih banyak (misalnya kinerja menjadi lebih efektif dan lebih efisien)。Kata kunci: Konsep工业4.0,日本技术信息,工业制造。
{"title":"KAJIAN INDUSTRI 4.0 UNTUK PENERAPANNYA DI INDONESIA","authors":"Suharman Hadi, H. Murti","doi":"10.30988/JMIL.V3I1.59","DOIUrl":"https://doi.org/10.30988/JMIL.V3I1.59","url":null,"abstract":"Abstract : The implementation of concept Industry 4.0 in Indonesia has been studied in this paper. The study was motivated after the launcing of Making Indonesia 4.0 by the President of the Republic of Indonesia in April 2018. The study aims to study the concept of IR 4.0 for its implementation in Indonesia. Methods include collecting various references with industry 4.0 keywords, applying information technology, pharmaceutical industry and manufacturing industries. The results of the study concluded that industry 4.0 was an era that empowered the role of manufacturing digitalization and supply networks that involved the integration of digital information from various sources and locations to drive manufacturing and distribution physically. It is found that, There are five main technologies for IR 4.0, namely Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Wearable Technology (WT), Advanced Robotic (AR) and 3D Printing (3DP). Each component of technology can be used in various industries and manufacturing. The implementation of IR 4.0 would likely provide more benefits and advantages such as increase effieciency and effectivty in manufacturing industries.Keywords: Concept of IR 4.0, application of information technology, manufacturing industry.Abstrak : Telah dilakukan kajian yang mempelajari konsep Industri 4.0 (IR.4.0)untuk penerapannya di Indonesia. Kajian dilatar belakangi oleh dicanangkannya making Industri 4.0 oleh Presiden RI pada bulan April 2018. Kajian bertujuan mempelajari konsep IR 4.0 untuk implementasinya di Indonesia. Metode meliputi pengumpulan berbagai referensi dengan kata kunci industry 4.0, penerapan teknologi informasi, industru farmasi dan industry manufaktur. Selanjutnya referensi tersebut dianalisis dan diskripsi sehingga menghasilkan suatu ringkasan. Hasil kajian menyimpulkan bahwa industry 4.0 merupakan era yang memberdayakan peran digitalisasi manufaktur dan jaringan suplai yang melibatkan integrasi informasi digital dari berbagai sumber dan lokasi untuk menggerakkan manufaktur dan distribusi secara fisik. Terdapat lima teknologi utama IR 4.0, yaitu artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), Wearable Technology (WT), Advanced Robotic (AR) dan 3D Printing (3DP). Masing-masing komponen teknologi dapat dimanfaatkan pada berbagai industry dan manufaktur. Pemanfaatan IR 4.0 diyakini akan memberikan manfaat dan keuntunganyang lebih banyak (misalnya kinerja menjadi lebih efektif dan lebih efisien).Kata kunci : Konsep IR 4.0, penerapan teknologi informasi, industry manufaktur.","PeriodicalId":33809,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Industri dan Logistik","volume":"80 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77118172","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-01DOI: 10.15358/9783800658909-69
A. Huber, Klaus Laverentz
{"title":"3 Beschaffungslogistik","authors":"A. Huber, Klaus Laverentz","doi":"10.15358/9783800658909-69","DOIUrl":"https://doi.org/10.15358/9783800658909-69","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":33809,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Industri dan Logistik","volume":"114 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75935644","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-01DOI: 10.15358/9783800641833_241
A. Huber, Klaus Laverentz
{"title":"Lösungshinweise zu den Aufgaben","authors":"A. Huber, Klaus Laverentz","doi":"10.15358/9783800641833_241","DOIUrl":"https://doi.org/10.15358/9783800641833_241","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":33809,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Industri dan Logistik","volume":"193 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83085689","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-01DOI: 10.15358/9783800658909-147
A. Huber, Klaus Laverentz
{"title":"7 Supply Chain Management","authors":"A. Huber, Klaus Laverentz","doi":"10.15358/9783800658909-147","DOIUrl":"https://doi.org/10.15358/9783800658909-147","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":33809,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Industri dan Logistik","volume":"88 1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83611290","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-01DOI: 10.15358/9783800658909-i
A. Huber, Klaus Laverentz
{"title":"Titelei/Inhaltsverzeichnis","authors":"A. Huber, Klaus Laverentz","doi":"10.15358/9783800658909-i","DOIUrl":"https://doi.org/10.15358/9783800658909-i","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":33809,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Industri dan Logistik","volume":"206 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73739992","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-01DOI: 10.15358/9783800658909-165
A. Huber, Klaus Laverentz
{"title":"8 Logistische Supportsysteme","authors":"A. Huber, Klaus Laverentz","doi":"10.15358/9783800658909-165","DOIUrl":"https://doi.org/10.15358/9783800658909-165","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":33809,"journal":{"name":"Jurnal Manajemen Industri dan Logistik","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85204921","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}