Pub Date : 2021-12-01DOI: 10.35718/specta.v5i3.387
M. Maryam, Fahril Fanani, H. Efendi
Dalam mendukung Program Pengembangan Kota Hijau di Daerah Istimewa Yogyakarta salah satunya dapat dilihat dari penerapan konsep green building terutama pada kawasan perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta, dimana Yogyakarta yang terkenal dengan julukan Kota Pelajarnya dimana banyaknya perguruan tinggi diseluruh daerah Yogyakarta baik negeri maupun swasta. Konsep green campus merupakan pengembangan dari konsep green building yang harus dilakasanakan perguruan tinggi sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan lingkungan. Karena kampus merupakan tempat lahirnya para intelektual muda penerus bangsa yang diharapkan dapat menjadi pelopor maupun role model bagi institusi lain dalam pengolahan lingkungan yang baik dengan menerapkan seluruh unsur ramah lingkungan pada tiap aspeknya. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi penerapan konsep green building pada perguruan tinggi di Yogyakarta dalam mendukung program perkembangan kota hijau dengan menggunakan metode analisis spider web. Hasilnya menunjukkan bahwa secara keseluruhan penerapan green building pada perguruan tinggi di Yogyakarta telah mendukung program pengembangan kota hijau, dengan nilai rata – rata keseluruhan perguruan tinggi adalah 4,00. Perguruan tinggi dengan penerapan green building terbaik adalah dari Universitas Gajah Mada dengan total rata - rata skor keseluruhan variabel yaitu 4,16 dan perguruan tinggi dengan nilai penerapan green building terendah adalah Universitas Ahmad Dahlan dengan dengan total rata - rata skor keseluruhan variabel yaitu 3,71.
{"title":"Penerapan Konsep Green Building pada Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Mendukung Program Pengembangan Kota Hijau","authors":"M. Maryam, Fahril Fanani, H. Efendi","doi":"10.35718/specta.v5i3.387","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/specta.v5i3.387","url":null,"abstract":"Dalam mendukung Program Pengembangan Kota Hijau di Daerah Istimewa Yogyakarta salah satunya dapat dilihat dari penerapan konsep green building terutama pada kawasan perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta, dimana Yogyakarta yang terkenal dengan julukan Kota Pelajarnya dimana banyaknya perguruan tinggi diseluruh daerah Yogyakarta baik negeri maupun swasta. Konsep green campus merupakan pengembangan dari konsep green building yang harus dilakasanakan perguruan tinggi sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan lingkungan. Karena kampus merupakan tempat lahirnya para intelektual muda penerus bangsa yang diharapkan dapat menjadi pelopor maupun role model bagi institusi lain dalam pengolahan lingkungan yang baik dengan menerapkan seluruh unsur ramah lingkungan pada tiap aspeknya. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi penerapan konsep green building pada perguruan tinggi di Yogyakarta dalam mendukung program perkembangan kota hijau dengan menggunakan metode analisis spider web. Hasilnya menunjukkan bahwa secara keseluruhan penerapan green building pada perguruan tinggi di Yogyakarta telah mendukung program pengembangan kota hijau, dengan nilai rata – rata keseluruhan perguruan tinggi adalah 4,00. Perguruan tinggi dengan penerapan green building terbaik adalah dari Universitas Gajah Mada dengan total rata - rata skor keseluruhan variabel yaitu 4,16 dan perguruan tinggi dengan nilai penerapan green building terendah adalah Universitas Ahmad Dahlan dengan dengan total rata - rata skor keseluruhan variabel yaitu 3,71.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45519871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-19DOI: 10.35718/specta.v5i3.388
M. Ridhani, Miftahul Ridhoni, Andi Achmad Priyadharma
Permasalahan transportasi menjadi salah satu factor pendorong pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke lokasi baru. Oleh sebab itu sudah selayaknya aspek transportasi perlu dipertimbangkan secara matang dalam perencanaan pembangunan IKN baru. Artikel ini bertujuan untuk membahas beberapa isu strategis terkait transportasi sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk mendukung perencanaan pembangunan IKN. Artikel ini disusun melalui desk study dengan menggunakan sumber data dari buku, publikasi ilmiah, dan media elektronik. Penekanan pembahasan isu strategis diarahkan pada lessons learned negara yang berpengalaman memindahkan IKN terutama dalam aspek manajemen transportasi, tinjauan literature terkait potensi penerapan TOD pada simpul transportasi di IKN, dan tinjauan literature tentang prospek penggunaan system transportasi berkelanjutan di IKN.
{"title":"Isu Strategis Terkait Transportasi dalam Pengembangan Perencanaan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru","authors":"M. Ridhani, Miftahul Ridhoni, Andi Achmad Priyadharma","doi":"10.35718/specta.v5i3.388","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/specta.v5i3.388","url":null,"abstract":"Permasalahan transportasi menjadi salah satu factor pendorong pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke lokasi baru. Oleh sebab itu sudah selayaknya aspek transportasi perlu dipertimbangkan secara matang dalam perencanaan pembangunan IKN baru. Artikel ini bertujuan untuk membahas beberapa isu strategis terkait transportasi sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk mendukung perencanaan pembangunan IKN. Artikel ini disusun melalui desk study dengan menggunakan sumber data dari buku, publikasi ilmiah, dan media elektronik. Penekanan pembahasan isu strategis diarahkan pada lessons learned negara yang berpengalaman memindahkan IKN terutama dalam aspek manajemen transportasi, tinjauan literature terkait potensi penerapan TOD pada simpul transportasi di IKN, dan tinjauan literature tentang prospek penggunaan system transportasi berkelanjutan di IKN.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43062122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-19DOI: 10.35718/SPECTA.V5I2.279
A. W. Y. Parmita, Bobby Chandra Priyandoko, H. A. Dewanto, R. A. Tanjung, Satrio Alam Bramantyo, Rizki Febriyanto
Baja ASTM A36 tergolong ke dalam baja struktural, penggunaannya banyak dalam dunia industri misal konstruksi jembatan, struktur bangunan, roda gigi, dan konstruksi kapal. Baja ASTM A36 memiliki beberapa kekurangan yaitu kapasitas kedalaman pengerasannya yang rendah, ketahanan korosi yang buruk, dan sifat mekanik seperti kekerasan yang relatif rendah. Oleh karena itu, untuk menanggulangi permasalahan baja ASTM A36 maka dilakukan proses pengerasan permukaan menggunakan metode pack carburizing dengan menggunakan variasi temperatur 850, 900, dan 950ºC dan waktu tahan selama 2 jam menggunakan karbon aktif konvensional dan energizer dari cangkang telur. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian struktur mikro, dan pengujian laju korosi (polarisasi linier). Hasil yang diperoleh yaitu proses pack carburizing berpengaruh terhadap laju korosi dari baja ASTM A36 dengan ditunjukkan oleh penurunan laju korosi yang terjadi, sementara variasi temperatur pada proses pack carburizing terhadap laju korosi dari baja ASTM A36 tidak berpengaruh secara signifikan. Variasi temperatur optimal dalam proses pack carburizing terhadap laju korosi baja ASTM A36 diperoleh pada spesimen C1 dengan variasi temperatur karburisasi sebesar 850°C dan terjadi penurunan laju korosi sebesar 48,6% dari spesimen N (tanpa perlakuan).
{"title":"Analisis Pengaruh Variasi Temperatur Proses Pack Carburizing Terhadap Laju Korosi Material Baja Karbon ASTM A36","authors":"A. W. Y. Parmita, Bobby Chandra Priyandoko, H. A. Dewanto, R. A. Tanjung, Satrio Alam Bramantyo, Rizki Febriyanto","doi":"10.35718/SPECTA.V5I2.279","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/SPECTA.V5I2.279","url":null,"abstract":"Baja ASTM A36 tergolong ke dalam baja struktural, penggunaannya banyak dalam dunia industri misal konstruksi jembatan, struktur bangunan, roda gigi, dan konstruksi kapal. Baja ASTM A36 memiliki beberapa kekurangan yaitu kapasitas kedalaman pengerasannya yang rendah, ketahanan korosi yang buruk, dan sifat mekanik seperti kekerasan yang relatif rendah. Oleh karena itu, untuk menanggulangi permasalahan baja ASTM A36 maka dilakukan proses pengerasan permukaan menggunakan metode pack carburizing dengan menggunakan variasi temperatur 850, 900, dan 950ºC dan waktu tahan selama 2 jam menggunakan karbon aktif konvensional dan energizer dari cangkang telur. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian struktur mikro, dan pengujian laju korosi (polarisasi linier). Hasil yang diperoleh yaitu proses pack carburizing berpengaruh terhadap laju korosi dari baja ASTM A36 dengan ditunjukkan oleh penurunan laju korosi yang terjadi, sementara variasi temperatur pada proses pack carburizing terhadap laju korosi dari baja ASTM A36 tidak berpengaruh secara signifikan. Variasi temperatur optimal dalam proses pack carburizing terhadap laju korosi baja ASTM A36 diperoleh pada spesimen C1 dengan variasi temperatur karburisasi sebesar 850°C dan terjadi penurunan laju korosi sebesar 48,6% dari spesimen N (tanpa perlakuan).","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45519791","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Batubara merupakan endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan dan bisa terbakar. Batubara mempunyai beberapa tipe yaitu antrasite, bituminous, sub-bituminous dan lignite. Pembagian jenis batubara dibagi menjadi sumber penghasil energi primer dan penghasil energi sekunder, dimana nilai jual batubara tipe lignit sebagai penghasil energi sekunder sangatlah rendah sehingga perlu dilakukan inovasi untuk mengubah batubara tipe lignit, salah satunya dengan metode pencairan batubara. Pada penelitian ini dilakukan pencairan batubara kualitas rendah yaitu lignit dan kemudian dilakukan pengujian GCMS untuk mengetahui kandungan pada minyak batubara pada batubara tipe lignit. Batubara yang digunakan berasal dari daerah Pasir Balengkong Tanah Grogot Kalimantan Timur, analisis menggunakan penambahan waktu pengambilan sampel setiap 2 jam dengan maksimal waktu operasional 6 jam. Proses pencairan batubara pertama-tama dilakukan pengujian proksimat untuk mengetahui kandungan kalori dari batubara dan volatile matter yang terkandung pada batubara sampel, kemudian dilakukan pencairan yaitu batubara yang masih berbentuk raw coal di timbang sehingga didapatkan berat 16kg, batubara yang telah di cairkan dimasukan kedalam tungku pirolisis dan kemudian dilakukan pembakaran dengan penambahan waktu dan temperatur 2 jam (0 – 200oC), 4 jam (200o – 400oC), dan 6 jam (400o – 600oC). Pengujian GCMS dilakukan untuk mengetahui kandungan pada minyak batubara, hasil pengujian menunjukan batubara lignit daerah pasir balengkong mempunyai kandungan golongan alkana, aldehid, dan fenol.
{"title":"Identifikasi Kandungan Batubara Cair Tipe Lignit Menggunakan Metode Pirolisis Daerah Kecamatan Pasir Balengkong Provinsi Kalimantan Timur","authors":"Muthia Putri Darsini Lubis, Denny Rizky Hervani, Nia Sasria","doi":"10.35718/SPECTA.V5I2.327","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/SPECTA.V5I2.327","url":null,"abstract":"Batubara merupakan endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan dan bisa terbakar. Batubara mempunyai beberapa tipe yaitu antrasite, bituminous, sub-bituminous dan lignite. Pembagian jenis batubara dibagi menjadi sumber penghasil energi primer dan penghasil energi sekunder, dimana nilai jual batubara tipe lignit sebagai penghasil energi sekunder sangatlah rendah sehingga perlu dilakukan inovasi untuk mengubah batubara tipe lignit, salah satunya dengan metode pencairan batubara. Pada penelitian ini dilakukan pencairan batubara kualitas rendah yaitu lignit dan kemudian dilakukan pengujian GCMS untuk mengetahui kandungan pada minyak batubara pada batubara tipe lignit. Batubara yang digunakan berasal dari daerah Pasir Balengkong Tanah Grogot Kalimantan Timur, analisis menggunakan penambahan waktu pengambilan sampel setiap 2 jam dengan maksimal waktu operasional 6 jam. Proses pencairan batubara pertama-tama dilakukan pengujian proksimat untuk mengetahui kandungan kalori dari batubara dan volatile matter yang terkandung pada batubara sampel, kemudian dilakukan pencairan yaitu batubara yang masih berbentuk raw coal di timbang sehingga didapatkan berat 16kg, batubara yang telah di cairkan dimasukan kedalam tungku pirolisis dan kemudian dilakukan pembakaran dengan penambahan waktu dan temperatur 2 jam (0 – 200oC), 4 jam (200o – 400oC), dan 6 jam (400o – 600oC). Pengujian GCMS dilakukan untuk mengetahui kandungan pada minyak batubara, hasil pengujian menunjukan batubara lignit daerah pasir balengkong mempunyai kandungan golongan alkana, aldehid, dan fenol.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44994091","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-19DOI: 10.35718/SPECTA.V5I2.311
Hizkia Alpha Dewanto, Muhammad Zaini Abdi, A. Maulana, Ainun Zulfikar, Gusti Umindya Nur Tajalla
Powder metallurgy samples, made from Al7075 powder from ball milling, were produced and investigated. Samples were subjected to two different variables, those were compaction pressure and sintering temperatur. Compaction pressure variables were 250, 300, and 350 MPa with constant sintering temperatur of 505oC. Sintering temperatur variations were 425, 465, and 505oC with constant compaction pressure of 350 MPa. The results of density measurement and hardness test were directly proportional to both of research variables, whereas the porosity was inversely proportional. The properties of sample with variables of 350 MPa compaction pressure and 505oC sintering temperatur were the closest one to conventional Al7075, with density of 2.173 g/cm3, 22.2% porosity, and 12.56 VHN hardness. The properties of conventional Al7075 sample were 2.8 g/cm3 density, 0.26% porosity, and 12.68 VHN hardness. The abrupt increase of hardness between 465oC and 505oC sintering temperatur was similar in pattern of its porosity decrease. This means optimum porosity decrease was started between 465oC and 505oC which affecting hardness increase. Highest hardness of powder metallurgy Al7075, which was 99% of conventional Al7075 and porosity of 22.2%, suggested wide application potential of Al7075 produced by powder metallurgy.
{"title":"Sifat Mekanik Produk Metalurgi Serbuk dari Proses Ball Milling dengan Bahan Baku Al7075 Terhadap Variasi Temperatur Sinter dan Tekanan Kompaksi","authors":"Hizkia Alpha Dewanto, Muhammad Zaini Abdi, A. Maulana, Ainun Zulfikar, Gusti Umindya Nur Tajalla","doi":"10.35718/SPECTA.V5I2.311","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/SPECTA.V5I2.311","url":null,"abstract":"Powder metallurgy samples, made from Al7075 powder from ball milling, were produced and investigated. Samples were subjected to two different variables, those were compaction pressure and sintering temperatur. Compaction pressure variables were 250, 300, and 350 MPa with constant sintering temperatur of 505oC. Sintering temperatur variations were 425, 465, and 505oC with constant compaction pressure of 350 MPa. The results of density measurement and hardness test were directly proportional to both of research variables, whereas the porosity was inversely proportional. The properties of sample with variables of 350 MPa compaction pressure and 505oC sintering temperatur were the closest one to conventional Al7075, with density of 2.173 g/cm3, 22.2% porosity, and 12.56 VHN hardness. The properties of conventional Al7075 sample were 2.8 g/cm3 density, 0.26% porosity, and 12.68 VHN hardness. The abrupt increase of hardness between 465oC and 505oC sintering temperatur was similar in pattern of its porosity decrease. This means optimum porosity decrease was started between 465oC and 505oC which affecting hardness increase. Highest hardness of powder metallurgy Al7075, which was 99% of conventional Al7075 and porosity of 22.2%, suggested wide application potential of Al7075 produced by powder metallurgy.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46941793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-19DOI: 10.35718/specta.v5i3.377
Salsabiila Kurnia Soleh, Andi Aliyah Iskandar, Astrid Damayanti
Banjir merupakan bencana yang seringkali terjadi di Jakarta, sehingga dapat menyebabkan kerugian pada aktivitas dan aksesibilitas masyarakat. Proses adaptasi masyarakat berguna untuk mengantisipasi semakin besarnya kerugian akibat bencana banjir khususnya masyarakat di daerah rawan banjir. Pemanfaatan data SIG (Sistem Informasi Geografis) dapat menjadi solusi untuk mengetahui kerawanan banjir dengan membuat peta kerawanan banjir. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan lokasi dan tingkat kerawanan banjir, mengidentifikasi karakteristik sosial masyarakat yang terkena dampak banjir, dan menentukan pola adaptasi masyarakat di Kecamatan Makasar. Variabel yang digunakan adalah jarak dari sungai, ketinggian, lereng, jenis tanah, penggunaan lahan, dan data curah hujan Jakarta Timur serta karakteristik sosial masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode scorring dan overlay dengan bantuan ArcGIS kemudian dilakukan analisis kualitatif pada hasil wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkantingkat kerawanan banjir di Kecamatan Makasar cenderung rawan hingga sangat rawan banjir, khususnya di bagian utara yaitu ; Kelurahan Kebon Pala dan Cipinang Melayu. Bagian selatan cenderung tidak rawan banjir yaitu di Kelurahan Pinang Ranti dan Makasar. Karakteristik sosial masyarakat Kecamatan Makasar umumnya berada pada usia produktif dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah. Selain itu, tingkat pendidikannya bervariatif dari SMA hingga tidak bersekolah serta tingkat partisipatifnyarendah untuk beradaptasi dengan bencana. Berdasarkan karakteristik tersebut hanya tingkat pendapatan yang dapat mempengaruhi pola. Pola adaptasi yang terbentuk adalah pola adaptasi struktural yaitu memperbaiki rumah, membuat rumah menjadi 2 lantai, dan meninggikan teras rumah di wilayah Kelurahan Cipinang dan Kebon Pala. Pola adaptasi non-struktural dengan kerja bakti dilakukan di Kelurahan Halim, Pinang Ranti dan Makasar.
{"title":"Pola Adaptasi Masyarakat Daerah Rawan Banjir Berdasarkan Karakteristik Sosial Masyarakat (Studi Kasus ; Kecamatan Makasar, Jakarta Timur)","authors":"Salsabiila Kurnia Soleh, Andi Aliyah Iskandar, Astrid Damayanti","doi":"10.35718/specta.v5i3.377","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/specta.v5i3.377","url":null,"abstract":"Banjir merupakan bencana yang seringkali terjadi di Jakarta, sehingga dapat menyebabkan kerugian pada aktivitas dan aksesibilitas masyarakat. Proses adaptasi masyarakat berguna untuk mengantisipasi semakin besarnya kerugian akibat bencana banjir khususnya masyarakat di daerah rawan banjir. Pemanfaatan data SIG (Sistem Informasi Geografis) dapat menjadi solusi untuk mengetahui kerawanan banjir dengan membuat peta kerawanan banjir. Tujuan penelitian ini adalah untuk memetakan lokasi dan tingkat kerawanan banjir, mengidentifikasi karakteristik sosial masyarakat yang terkena dampak banjir, dan menentukan pola adaptasi masyarakat di Kecamatan Makasar. Variabel yang digunakan adalah jarak dari sungai, ketinggian, lereng, jenis tanah, penggunaan lahan, dan data curah hujan Jakarta Timur serta karakteristik sosial masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode scorring dan overlay dengan bantuan ArcGIS kemudian dilakukan analisis kualitatif pada hasil wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkantingkat kerawanan banjir di Kecamatan Makasar cenderung rawan hingga sangat rawan banjir, khususnya di bagian utara yaitu ; Kelurahan Kebon Pala dan Cipinang Melayu. Bagian selatan cenderung tidak rawan banjir yaitu di Kelurahan Pinang Ranti dan Makasar. Karakteristik sosial masyarakat Kecamatan Makasar umumnya berada pada usia produktif dengan tingkat pendapatan menengah ke bawah. Selain itu, tingkat pendidikannya bervariatif dari SMA hingga tidak bersekolah serta tingkat partisipatifnyarendah untuk beradaptasi dengan bencana. Berdasarkan karakteristik tersebut hanya tingkat pendapatan yang dapat mempengaruhi pola. Pola adaptasi yang terbentuk adalah pola adaptasi struktural yaitu memperbaiki rumah, membuat rumah menjadi 2 lantai, dan meninggikan teras rumah di wilayah Kelurahan Cipinang dan Kebon Pala. Pola adaptasi non-struktural dengan kerja bakti dilakukan di Kelurahan Halim, Pinang Ranti dan Makasar.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44506057","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-19DOI: 10.35718/SPECTA.V5I2.361
Muhammad Ghufron, Istiroyah Istiroyah, Rena Wahju Dhiaul In’am
Peningkatan kekerasan paduan baja dapat dilakukan dengan meningkatkan kandungan karbon dipermukaanya. Baja AISI 316 L yang memiliki kekerasan awal 189 HV300 dapat ditingkatkan kekerasannya melalui peningkatan jumlah karbon dipermukaan dengan metode pack carburizing. Pada penelitian ini kayu mahoni digunakan sebagai sumber karbon aktif yang diperoleh dengan pemanasan dan pengayakan 150 mesh. Pack carburizing dilakukan pada suhu tinggi yakni 700oC, 750oC, 800oC dan 850oC selama 8 dan 16 jam yang kemudian dilakukan uji kekerasan menggunakan micro vickers hardness tester. Semua spesimen hasil pack carburizing mengalami kenaikan kekerasan dibandingkan dengan spesimen tanpa perlakuan dengan range kenaikan sebesar 24-367 HV3. Kekerasan tertinggi diperoleh pada pemanasan selama 16 jam pada suhu 700oC. Hasil pengujian sudut kontak menunjukkan adanya perubahan sifat pada permukaan dari hidrofilik ke hidrofobik untuk semua sampel sementara dari hasil mikroskop optik diperoleh distribusi ukuran butir kurang dari 60 µm dengan dominan range 15-25 µm.
{"title":"Pengerasan Baja AISI 316L Menggunakan Metode Pack Carburizing Bersumber Karbon Kayu Mahoni","authors":"Muhammad Ghufron, Istiroyah Istiroyah, Rena Wahju Dhiaul In’am","doi":"10.35718/SPECTA.V5I2.361","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/SPECTA.V5I2.361","url":null,"abstract":"Peningkatan kekerasan paduan baja dapat dilakukan dengan meningkatkan kandungan karbon dipermukaanya. Baja AISI 316 L yang memiliki kekerasan awal 189 HV300 dapat ditingkatkan kekerasannya melalui peningkatan jumlah karbon dipermukaan dengan metode pack carburizing. Pada penelitian ini kayu mahoni digunakan sebagai sumber karbon aktif yang diperoleh dengan pemanasan dan pengayakan 150 mesh. Pack carburizing dilakukan pada suhu tinggi yakni 700oC, 750oC, 800oC dan 850oC selama 8 dan 16 jam yang kemudian dilakukan uji kekerasan menggunakan micro vickers hardness tester. Semua spesimen hasil pack carburizing mengalami kenaikan kekerasan dibandingkan dengan spesimen tanpa perlakuan dengan range kenaikan sebesar 24-367 HV3. Kekerasan tertinggi diperoleh pada pemanasan selama 16 jam pada suhu 700oC. Hasil pengujian sudut kontak menunjukkan adanya perubahan sifat pada permukaan dari hidrofilik ke hidrofobik untuk semua sampel sementara dari hasil mikroskop optik diperoleh distribusi ukuran butir kurang dari 60 µm dengan dominan range 15-25 µm.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45630297","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-17DOI: 10.35718/SPECTA.V5I2.188
T. A. Amatosa, M. Loretero, E. Taboada, K. J. Lim
In this study, the effectiveness of mango polyphenol (MPP) powder in seawater pH 7.4 as a natural treatment on the mechanical properties of unidirectional full culm bamboo (Dendrocalamus asper) was investigated. Our observations are explained through the changes in MPP percentage of 5, 10, and 20 of the raw material upon treatment, where the 10% amount of MPP are dominant in compressive strength with 43.83 MPa at the top part (nodal), 10% amount of MPP in compressive strength with 47.13 MPa at the middle part (non-nodal), and 5% in flexural strength with 43.07 MPa at the top part. The treatment process combining sea-water absorption plus mango polyphenol powder is more effective in improving mechanical properties with MPP variations than using them alone. Finally, materials identified as having favorable effects on full bamboo culm.
{"title":"Influence of Mango Polyphenol Treatment in Mechanical Properties of Dendrocalamus Asper Bamboo","authors":"T. A. Amatosa, M. Loretero, E. Taboada, K. J. Lim","doi":"10.35718/SPECTA.V5I2.188","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/SPECTA.V5I2.188","url":null,"abstract":"In this study, the effectiveness of mango polyphenol (MPP) powder in seawater pH 7.4 as a natural treatment on the mechanical properties of unidirectional full culm bamboo (Dendrocalamus asper) was investigated. Our observations are explained through the changes in MPP percentage of 5, 10, and 20 of the raw material upon treatment, where the 10% amount of MPP are dominant in compressive strength with 43.83 MPa at the top part (nodal), 10% amount of MPP in compressive strength with 47.13 MPa at the middle part (non-nodal), and 5% in flexural strength with 43.07 MPa at the top part. The treatment process combining sea-water absorption plus mango polyphenol powder is more effective in improving mechanical properties with MPP variations than using them alone. Finally, materials identified as having favorable effects on full bamboo culm.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43495967","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-01DOI: 10.35718/SPECTA.V5I2.260
Melinda Andriyati, Soleh Ardiansyah, M. L. Putra
As systems and methods that analyze data, Business Intelligence aims to gain insight. BMKG Kota Balikpapan has an obstacle in data management which takes almost two days. Data management consists of data processing, data analysis, data storage, and data accessing. BMKG Kota Balikpapan's problem can be answered by using Pentaho which is a proper tool for presenting the information from data management processes to gain knowledge. Business Intelligence implementation was performed by adopting a business intelligence roadmap: the business analysis phase, design phase, construction phase, and deployment phase. In conclusion, weather data processing into normal data by Pentaho has been done successfully. Normal data consists of normal data of rainfall, temperature, and humidity, which will be displayed on the dashboard created using Pentaho. The dashboard was displayed on the website localhost that has been built by using the MySQL database as a data storage and Pentaho in conducting the analysis and creation of the dashboard. Forecast for average temperature data in January 2019 also has been done by using Weka. The results of the comparison of original data and forecasting data showed a difference of 0.0573. The comparison of the data shows that Weka can be used as an alternative tool for BMKG of Balikpapan to weather forecasts.
作为分析数据的系统和方法,商业智能旨在获得洞察力。BMKG Kota Balikpapan在数据管理方面遇到了一个障碍,需要将近两天的时间。数据管理包括数据处理、数据分析、数据存储和数据访问。BMKG Kota Balikpapan的问题可以通过使用Pentaho来回答,Pentaho是一种适当的工具,用于展示数据管理过程中的信息以获得知识。业务智能的实现是通过采用业务智能路线图来执行的:业务分析阶段、设计阶段、构建阶段和部署阶段。总之,Pentaho已经成功地将天气数据处理为正常数据。正常数据包括降雨量、温度和湿度的正常数据,这些数据将显示在使用Pentaho创建的仪表板上。该仪表板显示在localhost网站上,该网站是通过使用MySQL数据库作为数据存储和Pentaho进行仪表板的分析和创建而构建的。2019年1月的平均气温数据也通过Weka进行了预测。原始数据与预测数据的比较结果显示差异为0.0573。数据比较表明,Weka可以作为Balikpapan BMKG的天气预报替代工具。
{"title":"Penerapan Business Intelligence pada Data Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)","authors":"Melinda Andriyati, Soleh Ardiansyah, M. L. Putra","doi":"10.35718/SPECTA.V5I2.260","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/SPECTA.V5I2.260","url":null,"abstract":"As systems and methods that analyze data, Business Intelligence aims to gain insight. BMKG Kota Balikpapan has an obstacle in data management which takes almost two days. Data management consists of data processing, data analysis, data storage, and data accessing. BMKG Kota Balikpapan's problem can be answered by using Pentaho which is a proper tool for presenting the information from data management processes to gain knowledge. Business Intelligence implementation was performed by adopting a business intelligence roadmap: the business analysis phase, design phase, construction phase, and deployment phase. In conclusion, weather data processing into normal data by Pentaho has been done successfully. Normal data consists of normal data of rainfall, temperature, and humidity, which will be displayed on the dashboard created using Pentaho. The dashboard was displayed on the website localhost that has been built by using the MySQL database as a data storage and Pentaho in conducting the analysis and creation of the dashboard. Forecast for average temperature data in January 2019 also has been done by using Weka. The results of the comparison of original data and forecasting data showed a difference of 0.0573. The comparison of the data shows that Weka can be used as an alternative tool for BMKG of Balikpapan to weather forecasts.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43363128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-04-23DOI: 10.35718/SPECTA.V5I2.238
Riana Sulistyowati, Nashrul Millah
Flooding occurred in several areas in Balikpapan is still a big issue. Floods that occurred in several places in Balikpapan were basically caused by the unavailability of trenches and places to drain rainwater. This causes rainwater going straight down the road and creating a puddle. One way to anticipate the occurrence of floods is to know the conditions that trigger floods, which are rainfall and air temperature. For this reason, it is a necessary to create a classification system for the level of rainfall and air temperature that affect flooding. The method that can be used for this problem is fuzzy logic, specifically the Tsukamoto method. Tsukamoto method of fuzzy logic is one of the most frequently used methods for prediction. Therefore, method can be used to identify floods. Input variables used in this study are rainfall and temperature, while the output variable is flood or not flood.
{"title":"Penerapan Metode Fuzzy Tsukamoto untuk Mengidentifikasi Banjir Berdasarkan Curah Hujan dan Suhu di Kota Balikpapan pada Tahun 2015 sampai 2019","authors":"Riana Sulistyowati, Nashrul Millah","doi":"10.35718/SPECTA.V5I2.238","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/SPECTA.V5I2.238","url":null,"abstract":"Flooding occurred in several areas in Balikpapan is still a big issue. Floods that occurred in several places in Balikpapan were basically caused by the unavailability of trenches and places to drain rainwater. This causes rainwater going straight down the road and creating a puddle. One way to anticipate the occurrence of floods is to know the conditions that trigger floods, which are rainfall and air temperature. For this reason, it is a necessary to create a classification system for the level of rainfall and air temperature that affect flooding. The method that can be used for this problem is fuzzy logic, specifically the Tsukamoto method. Tsukamoto method of fuzzy logic is one of the most frequently used methods for prediction. Therefore, method can be used to identify floods. Input variables used in this study are rainfall and temperature, while the output variable is flood or not flood.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46240026","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}