Pub Date : 2022-04-25DOI: 10.35718/specta.v6i1.694
Anitaria Tandean, Syalam Ali Wira Dinata
Balikpapan City Manpower Office as 3 (three) fields, and one of them is the Field of Placement and Job Expansion. The Job Placement and Expansion Sector has annual profile data which is recorded at the Disnaker Balikpapan. The profile data used for this research is job seeker data, job vacancies, job placement (received) to the level of education. The method used for this research is Profile Analysis, which is a statistical method for analyzing data with more than two dependent variables together. This profile analysis aims to determine the characteristics of two independent populations. One of the characteristics of the population is to test the hypothesis, the hypothesis test used is the parallel test, coincident test, and similarity (level test). for each population. So that the Profile Analysis method is used to determine the characteristics of the population in the Job Placement and Expansion Sector at the Balikpapan City Manpower Office.
{"title":"Studi Kasus pada Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja terhadap Tingkat Pendidikan Tahun 2010 – 2020 di Dinas Ketenagakerjaan Kota Balikpapan Menggunakan Metode Analisis Profil","authors":"Anitaria Tandean, Syalam Ali Wira Dinata","doi":"10.35718/specta.v6i1.694","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/specta.v6i1.694","url":null,"abstract":"Balikpapan City Manpower Office as 3 (three) fields, and one of them is the Field of Placement and Job Expansion. The Job Placement and Expansion Sector has annual profile data which is recorded at the Disnaker Balikpapan. The profile data used for this research is job seeker data, job vacancies, job placement (received) to the level of education. The method used for this research is Profile Analysis, which is a statistical method for analyzing data with more than two dependent variables together. This profile analysis aims to determine the characteristics of two independent populations. One of the characteristics of the population is to test the hypothesis, the hypothesis test used is the parallel test, coincident test, and similarity (level test). for each population. So that the Profile Analysis method is used to determine the characteristics of the population in the Job Placement and Expansion Sector at the Balikpapan City Manpower Office.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45685296","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-25DOI: 10.35718/specta.v6i1.693
Siti Puspasari, Irma Fitria
Masalah penugasan berkaitan dengan pengalokasian suatu sumber ke suatu tujuan untuk mengoptimalkan pengeluaran maupun pendapatan. Permasalahan penugasan sering dijumpai hampir di semua bidang, salah satunya terdapat pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan. Dalam menjalankan tugasnya, Dinas Pekerjaan Umum membutuhkan barang-barang penunjang yang jumlahnya harus disesuaikan dengan tipe ruangan. Oleh karena itu diperlukan penyelesaian dengan masalah penugasan agar didapatkan pendistribusian barang yang optimal. Metode Pinalti dan Metode Hungarian merupakan dua metode berbeda untuk menyelesaikan masalah penugasan. Metode Pinalti diawali dengan mencari nilai pinalti pada setiap kolom atau baris sedangkan Metode Hungarian diawali dengan megurangi nilai pada baris dan kolom dengan biaya terkecil. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa jumlah pendistribusian barang dengan menggunakan kedua metode tersebut memperoleh hasil yang sama yaitu 62 barang. Metode Pinalti optimal pada iterasi ketiga sedangkan Metode Hungarian optimal pada iterasi kelima. Dari kedua metode tersebut dapat disimpulkan bahwa metode Pinalti merupakan metode yang lebih efektif untuk mengoptimalkan jumlah barang di ruang kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan.
{"title":"OPTIMASI JUMLAH BARANG MENGGUNAKAN METODE PINALTI DAN METODE HUNGARIAN (STUDI KASUS: RUANG KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA BALIKPAPAN)","authors":"Siti Puspasari, Irma Fitria","doi":"10.35718/specta.v6i1.693","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/specta.v6i1.693","url":null,"abstract":"Masalah penugasan berkaitan dengan pengalokasian suatu sumber ke suatu tujuan untuk mengoptimalkan pengeluaran maupun pendapatan. Permasalahan penugasan sering dijumpai hampir di semua bidang, salah satunya terdapat pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan. Dalam menjalankan tugasnya, Dinas Pekerjaan Umum membutuhkan barang-barang penunjang yang jumlahnya harus disesuaikan dengan tipe ruangan. Oleh karena itu diperlukan penyelesaian dengan masalah penugasan agar didapatkan pendistribusian barang yang optimal. Metode Pinalti dan Metode Hungarian merupakan dua metode berbeda untuk menyelesaikan masalah penugasan. Metode Pinalti diawali dengan mencari nilai pinalti pada setiap kolom atau baris sedangkan Metode Hungarian diawali dengan megurangi nilai pada baris dan kolom dengan biaya terkecil. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa jumlah pendistribusian barang dengan menggunakan kedua metode tersebut memperoleh hasil yang sama yaitu 62 barang. Metode Pinalti optimal pada iterasi ketiga sedangkan Metode Hungarian optimal pada iterasi kelima. Dari kedua metode tersebut dapat disimpulkan bahwa metode Pinalti merupakan metode yang lebih efektif untuk mengoptimalkan jumlah barang di ruang kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41792240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pandemi covid-19 yang mulai memasuki Indonesia bulan Maret 2020 memberikan dampak pada berbagai sektor di Indonesia, salah satunya adalah ekonomi. Pandemi ini tidak hanya memberikan dampak di kota-kota besar namun sudah menyeluruh sampai kecamatan maupun desa. Misalnya adalah pandemi covid-19 berpengaruh terhadap transaksi jual beli di pasar tradisonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak Covid-19 terhadap pendapatan pedagang di Pasar Induk, Sangata Utara. Pada penelitian ini menggunakan data primer, dimana pada penelitian ini pedagang dikategorikan menjadi empat kategori yaitu pedagang pakaian, pedagang ikan/daging, pedagang sayur dan buah dan pedagang sembako. berdasarkan data yang diperoleh didapatkan informasi bahwa kategori yang mengalami penurunan pendapatan paling besar adalah pedagang pakaian (61%) dan kategori pedagang yang mengalami penurunan pendapatan paling kecil adalah pedagang ikan/daging (31,25%). Menggunakan uji t didapatkan informasi bahwa untuk semua kategori pedagang mengalami perbedaaan pendapatan yang signifikan antara sebelum pandemi dan selama pandemi covid-19.
{"title":"Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan Pedagang di Pasar Induk Sangata Utara","authors":"Gebryani Rante Lembang, Diana Nurlaily, Irma Fitria","doi":"10.35718/specta.v6i1.698","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/specta.v6i1.698","url":null,"abstract":"Pandemi covid-19 yang mulai memasuki Indonesia bulan Maret 2020 memberikan dampak pada berbagai sektor di Indonesia, salah satunya adalah ekonomi. Pandemi ini tidak hanya memberikan dampak di kota-kota besar namun sudah menyeluruh sampai kecamatan maupun desa. Misalnya adalah pandemi covid-19 berpengaruh terhadap transaksi jual beli di pasar tradisonal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak Covid-19 terhadap pendapatan pedagang di Pasar Induk, Sangata Utara. Pada penelitian ini menggunakan data primer, dimana pada penelitian ini pedagang dikategorikan menjadi empat kategori yaitu pedagang pakaian, pedagang ikan/daging, pedagang sayur dan buah dan pedagang sembako. berdasarkan data yang diperoleh didapatkan informasi bahwa kategori yang mengalami penurunan pendapatan paling besar adalah pedagang pakaian (61%) dan kategori pedagang yang mengalami penurunan pendapatan paling kecil adalah pedagang ikan/daging (31,25%). Menggunakan uji t didapatkan informasi bahwa untuk semua kategori pedagang mengalami perbedaaan pendapatan yang signifikan antara sebelum pandemi dan selama pandemi covid-19.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48434715","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-25DOI: 10.35718/specta.v6i1.697
Fahrul Usman, G. M. Tinungki, E. T. Herdiani
Geostatistik merupakan suatu metode dalam ilmu statistika yang digunakan dalam distribusi keruangan. Geostatistik memuat korelasi antar sampel data yang di dalamnya terdapat variabel teregionalisasi yang disebut kriging. Kriging mampu memberikan taksiran yang sangat baik dengan meminimalkan variansi kesalahan melalui korelasi antar sampel titik bor. Identifikasi model dalam semivariogram diperoleh model terpilih yaitu model eksponensial untuk lapisan limonit, model spherikal untuk lapisan saprolit, dan model gaussian untuk lapisan bedrock. Model tersebut terpilih yang menunjukkan nilai RMSE untuk lapisan limonit sebesar 0.13, untuk lapisan saprolit sebesar 0.52, dan lapisan bedrock sebesar 0.15. Penghalusan model pada kurva dideteksi oleh ordinary least square (OLS) yang meberikan hasil yang sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan model yang sudah mendekati sill secara asimtotik dan range sama dengan jarak dimana model kurva sudah mendekati 95% maksimum. Dengan demikian, studi ini secara meyakinkan membuktikan bahwa dengan pemilihan model yang tepat dalam semivariogram eksperimental maka memberikan hasil prediksi kadar Ni yang baik dan akurat.
{"title":"Model Semivariogram dalam Menaksir Sebaran Kadar Ni Menggunakan Metode Ordinary Kriging (Studi Kasus Endapan Nikel Laterit di PT Vale Indonesia Tbk)","authors":"Fahrul Usman, G. M. Tinungki, E. T. Herdiani","doi":"10.35718/specta.v6i1.697","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/specta.v6i1.697","url":null,"abstract":"Geostatistik merupakan suatu metode dalam ilmu statistika yang digunakan dalam distribusi keruangan. Geostatistik memuat korelasi antar sampel data yang di dalamnya terdapat variabel teregionalisasi yang disebut kriging. Kriging mampu memberikan taksiran yang sangat baik dengan meminimalkan variansi kesalahan melalui korelasi antar sampel titik bor. Identifikasi model dalam semivariogram diperoleh model terpilih yaitu model eksponensial untuk lapisan limonit, model spherikal untuk lapisan saprolit, dan model gaussian untuk lapisan bedrock. Model tersebut terpilih yang menunjukkan nilai RMSE untuk lapisan limonit sebesar 0.13, untuk lapisan saprolit sebesar 0.52, dan lapisan bedrock sebesar 0.15. Penghalusan model pada kurva dideteksi oleh ordinary least square (OLS) yang meberikan hasil yang sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan model yang sudah mendekati sill secara asimtotik dan range sama dengan jarak dimana model kurva sudah mendekati 95% maksimum. Dengan demikian, studi ini secara meyakinkan membuktikan bahwa dengan pemilihan model yang tepat dalam semivariogram eksperimental maka memberikan hasil prediksi kadar Ni yang baik dan akurat.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42218159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-25DOI: 10.35718/specta.v6i1.696
Muhamad Reinaldy Hermawan, Muhammad Akbar Pratama, Muhammad Raihan Rahman, Ariyadi
Pada zaman modern ini banyak tempat umum yang memiliki banyak pengunjung setiap harinya. Namun, dikarenakan rasio petugas yang tidak sebanding dengan pengunjung, maka dibutuhkanlah sebuah alat pembantu untuk mendeteksi pelanggaran yang terjadi di tempat umum. Maka dikembangkanlah aplikasi Android VisiTrack. Aplikasi ini mendeteksi pelanggaran yang terjadi di tempat umum lewat kamera CCTV yang telah disambungkan dengan model pembelajaran mesin pada layanan cloud. Ketika pelanggaran berhasil dideteksi, maka layanan cloud akan mengirimkan notifikasi kepada aplikasi Android sehingga pelanggaran yang terjadi bisa diatasi oleh petugas yang sedang bekerja. Aplikasi ini juga menerapkan pola arsitektur MVVM sehingga pengembangan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan dokumentasi dapat diikuti dengan mudah. Hasil jadi dari aplikasi ini memiliki tingkat akurasi sebesar 95.59% dan sudah berhasil untuk mengirimkan notifikasi pelanggaran yang terdeteksi ke telepon genggam petugas.
{"title":"Pengembangan Aplikasi Deteksi Pelanggaran Protokol Covid-19 dengan metode Convolutional Neural Network berbasis Arsitektur MVVM","authors":"Muhamad Reinaldy Hermawan, Muhammad Akbar Pratama, Muhammad Raihan Rahman, Ariyadi","doi":"10.35718/specta.v6i1.696","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/specta.v6i1.696","url":null,"abstract":"Pada zaman modern ini banyak tempat umum yang memiliki banyak pengunjung setiap harinya. Namun, dikarenakan rasio petugas yang tidak sebanding dengan pengunjung, maka dibutuhkanlah sebuah alat pembantu untuk mendeteksi pelanggaran yang terjadi di tempat umum. Maka dikembangkanlah aplikasi Android VisiTrack. Aplikasi ini mendeteksi pelanggaran yang terjadi di tempat umum lewat kamera CCTV yang telah disambungkan dengan model pembelajaran mesin pada layanan cloud. Ketika pelanggaran berhasil dideteksi, maka layanan cloud akan mengirimkan notifikasi kepada aplikasi Android sehingga pelanggaran yang terjadi bisa diatasi oleh petugas yang sedang bekerja. Aplikasi ini juga menerapkan pola arsitektur MVVM sehingga pengembangan dapat dilakukan dengan lebih mudah dan dokumentasi dapat diikuti dengan mudah. Hasil jadi dari aplikasi ini memiliki tingkat akurasi sebesar 95.59% dan sudah berhasil untuk mengirimkan notifikasi pelanggaran yang terdeteksi ke telepon genggam petugas.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43313226","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Paper ini membahas tentang kekuatan poonton lift setelah ditambahkan upper deck dan lower deck yang berfungsi sebagai lantai penunjang yang menjadi pijakan para worker ketika reparasi kapal dilakukan di atas poonton lift. Tujuan penelitian ini mengetahui nilai kekuatan poonton lift setelah dilakukan penambahan lantai penunjang dengan memperhatikan faktor safety kontruksi. Metode yang digunakan adalah Shear Force Bending Momen (SFBM) dengan pendekatan numerik. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa untuk ukuran lower deck yang tepat pada poonton lift yakni lebar 7.082 m dengan ketebalan plat 8 mm dan menggunakan penampang profil berukuran L 100x65x11. Sedangkan untuk ukuran upper deck yang tepat memiliki lebar masing masing 1.46 m pada sisi kiri dan sisi kanan, ketebalan plat 7 mm, serta memiliki profil berukuran L 180x90x10. Pada konstruksi poonton lift untuk masing-masing skenario operasi dideteksi tegangan maksimum dengan skenaria berisi muatan kapal (σ) = 107.17 MPa pada bottom dan (σ) = 214.56 MPa pada deck. Sedangkan tegangan maksimum dideteksi dengan skenario tanpa muatan kapal yakni (σ) = 57.66 MPa pada bottom dan (σ) = 115.45 MPa pada deck. Untuk nilai safety factor pontoon lift setelah penambahan upper deck dan lower deck didapatkan relatif aman karena berada pada nilai minimum 1.29.
{"title":"Kajian Kekuatan Pontoon Lift Dengan Penambahan Upper Deck dan Lower Deck Menggunakan Metode SFBM","authors":"Mangapoi E.H.A. Purba, Alamsyah, S.T., M.T., Wira Setiawan, S.T., M.T.","doi":"10.35718/specta.v6i1.331","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/specta.v6i1.331","url":null,"abstract":"Paper ini membahas tentang kekuatan poonton lift setelah ditambahkan upper deck dan lower deck yang berfungsi sebagai lantai penunjang yang menjadi pijakan para worker ketika reparasi kapal dilakukan di atas poonton lift. Tujuan penelitian ini mengetahui nilai kekuatan poonton lift setelah dilakukan penambahan lantai penunjang dengan memperhatikan faktor safety kontruksi. Metode yang digunakan adalah Shear Force Bending Momen (SFBM) dengan pendekatan numerik. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa untuk ukuran lower deck yang tepat pada poonton lift yakni lebar 7.082 m dengan ketebalan plat 8 mm dan menggunakan penampang profil berukuran L 100x65x11. Sedangkan untuk ukuran upper deck yang tepat memiliki lebar masing masing 1.46 m pada sisi kiri dan sisi kanan, ketebalan plat 7 mm, serta memiliki profil berukuran L 180x90x10. Pada konstruksi poonton lift untuk masing-masing skenario operasi dideteksi tegangan maksimum dengan skenaria berisi muatan kapal (σ) = 107.17 MPa pada bottom dan (σ) = 214.56 MPa pada deck. Sedangkan tegangan maksimum dideteksi dengan skenario tanpa muatan kapal yakni (σ) = 57.66 MPa pada bottom dan (σ) = 115.45 MPa pada deck. Untuk nilai safety factor pontoon lift setelah penambahan upper deck dan lower deck didapatkan relatif aman karena berada pada nilai minimum 1.29.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41819595","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-25DOI: 10.35718/specta.v6i1.550
Farhan Ryan, Bintang Mahakarya Sembahen, Muhammad Abi Fajar, Muhammad Attorik Falensky, Supriatna
Program Sustainable Development Goals (SDGs) harus segera diwujudkan untuk kualitas kehidupan masyarakat dunia yang lebih baik. Poin ke-13 SDGs berusaha menjawab ancaman perubahan iklim dan pemanasan global, dan blue carbon merupakan bagian dari jawaban tersebut yang dapat diandalkan untuk menyerap karbon dioksida dan mengurangi jumlah gas rumah kaca. Indonesia merupakan negara terbesar dengan pulau terbanyak, 13.466 pulau, dan negara dengan garis pantai terpanjang yang terbentang lebih dari 95.180 km dimana menampung beberapa ekosistem laut tropis terkaya di dunia, dimana Lampung merupakan provinsi yang mempunyai hutan mangrove terkecil ketiga di Pulau Sumatera. Sayangnya 50% kerusakan mangrove di Lampung terjadi di pesisir timurnya, dan Desa margasari salah satu kawasan pesisir terdampak degradasi yang kian terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis perubahan luas kawasan mangrove di Desa Margasari Kabupaten Lampung Timur selama periode 2014 – 2020 yang diketahui melalui citra satelit Landsat dan (2) mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perubahan kawasan mangrove di Desa Margasari Kabupaten Lampung Timur. Untuk memperoleh perubahan luas kawasan mangrove digunakan NDVI dengan menganalisis persentase penurunan serta luasannya di tahun yang beda. Selain itu, Klasifikasi Unsupervised juga dilakukan untuk mengidentifikasi faktor penyebab perubahan tersebut. Pada kesimpulannya luasan kawasan Mangrove menurun pada tahun 2014-2017 sebesar -10,75%; dan 2017-2020 sebesar -42,98% diikuti dengan meningkatnya tambak, merambahnya pemukiman, serta faktor alami, sehingga hal-hal tersebut dapat disimpulkan sebagai ancaman terbesar bagi pelestarian mangrove.
{"title":"Penggunaan Teknologi Geospasial dalam Upaya Konservasi Mangrove di Desa Margasari, Kabupaten Lampung Timur","authors":"Farhan Ryan, Bintang Mahakarya Sembahen, Muhammad Abi Fajar, Muhammad Attorik Falensky, Supriatna","doi":"10.35718/specta.v6i1.550","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/specta.v6i1.550","url":null,"abstract":"Program Sustainable Development Goals (SDGs) harus segera diwujudkan untuk kualitas kehidupan masyarakat dunia yang lebih baik. Poin ke-13 SDGs berusaha menjawab ancaman perubahan iklim dan pemanasan global, dan blue carbon merupakan bagian dari jawaban tersebut yang dapat diandalkan untuk menyerap karbon dioksida dan mengurangi jumlah gas rumah kaca. Indonesia merupakan negara terbesar dengan pulau terbanyak, 13.466 pulau, dan negara dengan garis pantai terpanjang yang terbentang lebih dari 95.180 km dimana menampung beberapa ekosistem laut tropis terkaya di dunia, dimana Lampung merupakan provinsi yang mempunyai hutan mangrove terkecil ketiga di Pulau Sumatera. Sayangnya 50% kerusakan mangrove di Lampung terjadi di pesisir timurnya, dan Desa margasari salah satu kawasan pesisir terdampak degradasi yang kian terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis perubahan luas kawasan mangrove di Desa Margasari Kabupaten Lampung Timur selama periode 2014 – 2020 yang diketahui melalui citra satelit Landsat dan (2) mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perubahan kawasan mangrove di Desa Margasari Kabupaten Lampung Timur. Untuk memperoleh perubahan luas kawasan mangrove digunakan NDVI dengan menganalisis persentase penurunan serta luasannya di tahun yang beda. Selain itu, Klasifikasi Unsupervised juga dilakukan untuk mengidentifikasi faktor penyebab perubahan tersebut. Pada kesimpulannya luasan kawasan Mangrove menurun pada tahun 2014-2017 sebesar -10,75%; dan 2017-2020 sebesar -42,98% diikuti dengan meningkatnya tambak, merambahnya pemukiman, serta faktor alami, sehingga hal-hal tersebut dapat disimpulkan sebagai ancaman terbesar bagi pelestarian mangrove.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44751045","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Polusi udara yang keluar dan menyebar dari cerobong asap industri dapat menimbulkan berbagai macam penyakit bagi masyarakat. Jangkauan penyebaran polusi udara yang bervariasi dan bergantung pada berbagai faktor seperti kecepatan dan arah angin, ketinggian cerobong, dan konsentrasi polutan perlu mendapat perhatian agar tidak menimbulkan dampak negatif pada masyarakat di suatu pemukiman. Oleh karena itu, dalam penelitian ini model Gaussian plume digunakan untuk menentukan pola penyebaran polusi udara dan konsentrasinya. Polutan yang diamati adalah SO2, NO2, dan CO2 dengan konsentrasi yang berbeda dan memperhatikan dua nilai kecepatan angin serta intensitas cahaya matahari. Dengan mengikuti solusi model Gaussian Plume yang diperoleh dengan transformasi Laplace dapat ditentukan jarak aman pemukiman dari cerobong asap industri. Lebih lanjut, kondisi stabilitas atmosfer juga mempengaruhi besarnya nilai konsentrasi maksimum. Semakin stabil kondisi atmosfer mengakibatkan konsentrasi maksimal pada masing-masing polutan menurun dan semakin jauh polutan mencapai titik maksimum dari cerobong asap.
{"title":"Model Matematika Penyebaran Polusi Udara untuk Menentukan Jarak Aman Pemukiman dari Cerobong Asap Industri","authors":"Adinda Laili Febriyanti, Sigit Pancahayani, Muliady Faisal","doi":"10.35718/specta.v6i1.692","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/specta.v6i1.692","url":null,"abstract":"Polusi udara yang keluar dan menyebar dari cerobong asap industri dapat menimbulkan berbagai macam penyakit bagi masyarakat. Jangkauan penyebaran polusi udara yang bervariasi dan bergantung pada berbagai faktor seperti kecepatan dan arah angin, ketinggian cerobong, dan konsentrasi polutan perlu mendapat perhatian agar tidak menimbulkan dampak negatif pada masyarakat di suatu pemukiman. Oleh karena itu, dalam penelitian ini model Gaussian plume digunakan untuk menentukan pola penyebaran polusi udara dan konsentrasinya. Polutan yang diamati adalah SO2, NO2, dan CO2 dengan konsentrasi yang berbeda dan memperhatikan dua nilai kecepatan angin serta intensitas cahaya matahari. Dengan mengikuti solusi model Gaussian Plume yang diperoleh dengan transformasi Laplace dapat ditentukan jarak aman pemukiman dari cerobong asap industri. Lebih lanjut, kondisi stabilitas atmosfer juga mempengaruhi besarnya nilai konsentrasi maksimum. Semakin stabil kondisi atmosfer mengakibatkan konsentrasi maksimal pada masing-masing polutan menurun dan semakin jauh polutan mencapai titik maksimum dari cerobong asap.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46248743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-25DOI: 10.35718/specta.v6i1.700
Fery Darmawan, M. Ihsan Alfani Putera, S. R. Natasia
Surat merupakan salah satu bentuk dari komunikasi dengan tujuan untuk memberitahu isi surat, oleh karena itu setiap surat memiliki informasi penting. Pada Kelurahan Sepinggan terdapat juga proses surat menyurat, akan tetapi proses pencatatan, pengarsipan dan perekapan laporan masih dilakukan secara manual. Berdasarkan permasalahan, penelitian ini telah melakukan perancangan dan pembanguan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Surat (SIPS) berbasis website dengan menggunakan metode Personal Extreme Programming. Penelitian ini diawali dengan wawancara kepada pihak Kelurahan untuk mengetahui proses surat saat ini, kemudian dilakukan studi literatur, kemudian dilakukan pengembangan sistem, kemudian dilakukan penyerahan aplikasi dan user training hingga penarikan kesimpulan. Hasil yang didapatkan adalah terapat 25 user story dan 32 story point, yang dibagi menjadi 5 iteras dengan waktu pengerjaan sistem selama 32 hari. Pada setiap proses pengerjaan iterasi berjalan lancar, sesuai dengan timeline waktunya dan fitur yang diterapkan dapat berfungsi dengan baik. Kemudian dilakukan penyerahan aplikasi dan user training, berdasarkan hasil kuisioner user merasa puas dengan sistem yang dibangun karena sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Selain itu user merasa dengan adanya sistem informasi ini mempermudah proses pengelolaan surat yang ada di Kelurahan dan sistem mudah untuk dioperasikan. Sistem informasi ini dibangun untuk memepermudah pihak Kelurahan dalam melakukan pencatatan, pengarsipan, dan rekapitulasi laporan surat.
{"title":"Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Surat Menggunakan Metode Personal Extreme Programming (Studi Kasus: Kelurahan Sepinggan)","authors":"Fery Darmawan, M. Ihsan Alfani Putera, S. R. Natasia","doi":"10.35718/specta.v6i1.700","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/specta.v6i1.700","url":null,"abstract":"Surat merupakan salah satu bentuk dari komunikasi dengan tujuan untuk memberitahu isi surat, oleh karena itu setiap surat memiliki informasi penting. Pada Kelurahan Sepinggan terdapat juga proses surat menyurat, akan tetapi proses pencatatan, pengarsipan dan perekapan laporan masih dilakukan secara manual. Berdasarkan permasalahan, penelitian ini telah melakukan perancangan dan pembanguan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Surat (SIPS) berbasis website dengan menggunakan metode Personal Extreme Programming. Penelitian ini diawali dengan wawancara kepada pihak Kelurahan untuk mengetahui proses surat saat ini, kemudian dilakukan studi literatur, kemudian dilakukan pengembangan sistem, kemudian dilakukan penyerahan aplikasi dan user training hingga penarikan kesimpulan. Hasil yang didapatkan adalah terapat 25 user story dan 32 story point, yang dibagi menjadi 5 iteras dengan waktu pengerjaan sistem selama 32 hari. Pada setiap proses pengerjaan iterasi berjalan lancar, sesuai dengan timeline waktunya dan fitur yang diterapkan dapat berfungsi dengan baik. Kemudian dilakukan penyerahan aplikasi dan user training, berdasarkan hasil kuisioner user merasa puas dengan sistem yang dibangun karena sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Selain itu user merasa dengan adanya sistem informasi ini mempermudah proses pengelolaan surat yang ada di Kelurahan dan sistem mudah untuk dioperasikan. Sistem informasi ini dibangun untuk memepermudah pihak Kelurahan dalam melakukan pencatatan, pengarsipan, dan rekapitulasi laporan surat.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48876927","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-25DOI: 10.35718/specta.v6i1.287
Katon Muhammad, Yudi Syahrullah
Isu sustainability untuk mengurangi dampak lingkungan saat ini menjadi perhatian besar bagi para pelaku Industri dan juga pemerintah di seluruh dunia. Menurut UNEP, aktivitas industri berkontribusi cukup besar terhadap pencemaran lingkungan, penggunaan bahan baku sebesar 40%, limbah padat 25%, limbah cair 25%, dan kontribusi terbesar lainya dari efek rumah kaca sebesar 40%. Disisi lain, Industri Kecil Menengah (IKM) knalpot di Kabuapaten Purbalingga tumbuh dan berkembang dengan pesat. Perkembangan industri selain berdampak pada aspek sosial, juga berdampak pada aspek lingkungan. Oleh sebab itu, diperlukan suatu studi komprehensif untuk mengevaluasi dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas industri. Salah satu metode yang dapat digunakan ialah Life Cycle Assesment (LCA). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi dampak lingkungan yang disebabkan oleh konsumsi energi, pemilihan material dan aktivitas produksi pada IKM knalpot di Purbalingga. Didalam proses produksi IKM diukur penggunaan energi dan perhitungan life cycle assessment menggunakan pendekatan gate to gate. Dari hasil pengukuran didapatkan bahwa penilaian impact assessment dengan menggunakan software SimaPro 9.1 nilai Single Score dari produk knalpot stainless steel memiliki nilai 1065.70 pt lebih tinggi dibandingkan dengan produk dengan bahan baku menggunakan plat besi 100.89 pt. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa plat besi dalam penggunaan sebagai material untuk bahan baku produk knalpot dinilai lebih ramah lingkungan.
{"title":"Penerapan Life Cycle Assessment (LCA) untuk Mengurangi Dampak Lingkungan pada Proses Produksi IKM Knalpot Purbalingga","authors":"Katon Muhammad, Yudi Syahrullah","doi":"10.35718/specta.v6i1.287","DOIUrl":"https://doi.org/10.35718/specta.v6i1.287","url":null,"abstract":"Isu sustainability untuk mengurangi dampak lingkungan saat ini menjadi perhatian besar bagi para pelaku Industri dan juga pemerintah di seluruh dunia. Menurut UNEP, aktivitas industri berkontribusi cukup besar terhadap pencemaran lingkungan, penggunaan bahan baku sebesar 40%, limbah padat 25%, limbah cair 25%, dan kontribusi terbesar lainya dari efek rumah kaca sebesar 40%. Disisi lain, Industri Kecil Menengah (IKM) knalpot di Kabuapaten Purbalingga tumbuh dan berkembang dengan pesat. Perkembangan industri selain berdampak pada aspek sosial, juga berdampak pada aspek lingkungan. Oleh sebab itu, diperlukan suatu studi komprehensif untuk mengevaluasi dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas industri. Salah satu metode yang dapat digunakan ialah Life Cycle Assesment (LCA). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi dampak lingkungan yang disebabkan oleh konsumsi energi, pemilihan material dan aktivitas produksi pada IKM knalpot di Purbalingga. Didalam proses produksi IKM diukur penggunaan energi dan perhitungan life cycle assessment menggunakan pendekatan gate to gate. Dari hasil pengukuran didapatkan bahwa penilaian impact assessment dengan menggunakan software SimaPro 9.1 nilai Single Score dari produk knalpot stainless steel memiliki nilai 1065.70 pt lebih tinggi dibandingkan dengan produk dengan bahan baku menggunakan plat besi 100.89 pt. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa plat besi dalam penggunaan sebagai material untuk bahan baku produk knalpot dinilai lebih ramah lingkungan.","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42705085","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}