Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.26714/JKJ.7.1.2019.79-86
R. Hidayat, Eka Malfasari, Rina Herniyanti
Perlakuan body shaming adalah pengalaman yang di alami individu ketika kekurangan di pandang sebagai sesuatu yang negatif oleh orang lain dari bentuk tubuhnya.Efek dari perlakuan body shaming bisa membentuk citra diri positif ataukah negatif dari seorang tersebut..Tujuan penelitian ini untuk mengatahui hubungan perlakuan body shaming dengan citra diri pada mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desian penelitian korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross- Sectional. Sampel penelititan teridiri dari 103 Mahasiswa. Metode pengambilan sample adalah purposive sampling. Penelitian ini dimulai tanggal 01-03 mei 2018. Analisis yang digunakan adalah uji statistik Chi- Square. Hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue = 0,036, hal ini berarti berarti nilai p<0,05 sehingga Ho ditolak, artinya terdapat hubungan signifikan antara perlakuan body shaming dengan citra diri pada mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru, dan nilai OR (Odds Ratio) sebesar 0,343 dengan CI (Confidence Interval) 0,136-0,865. Rekomendasi penelititan ini adalah memberikan intervensi untuk mengurangi perlakuan body shaming pada remaja untuk meningkatkan citra diri. Kata kunci : Perlakuan body shaming, Citra diri. RELATIONSHIP BETWEEN BODY SHAMING TREATMENT WITH SELF-IMAGE STUDENTS ABSTRACTThe treatment of body shaming is an experience experienced by the individual when deficiency is seen as something negative by others of his or her body shape. The effect of the body shaming treatment can form a positive self-image or negative of a person.. The purpose of this study to knowing relationship treatment of body shaming with self-image at STIKes Payung Negeri Pekanbaru students. This type of research was quantitative with the descriptions of correlation research using Cross-Sectional approach. The research sample consisted of 103 Students. with purposive sampling. Tehnique this research was started on 01-03 May 2018. The analysis used Chi-Square statistical test. The result of statistical test is p value = 0.036, it means p value <0,05 so ho is rejected, it means there is a significant correlation between body shaming treatment with self image of STIKes Payung Negeri Pekanbaru student, and OR (Odds Ratio) value equal to 0.343 with CI (Confidence Interval) 0,136-0,865. This research recommendation is to provide intervention to reduce the body shaming treatment in adolescents to improve self-image. Keywords: Body shaming treatment, Self image
身体shaming治疗是一个人的经历,当缺陷被另一个人的身体形态视为消极的东西。身体shaming治疗的效果可以塑造一个人的积极或消极的自我形象,这项研究的目的是将身体shaming与学生Pekanbaru的自我贴纸联系起来。这类研究是定量的,并采用分段法进行相关研究。来自103名学生的研究样本。采样方法是采样。本研究于2018年5月01-03日开始。所使用的分析是气广场的统计测试。统计测试发现的值为pvalue = 0.036,这意味着Ho被拒绝的p< 0.05值,这意味着在Pekanbaru国家的学生贴纸上,身体得分与形象,以及0.363 - 0.865的得分或(Odds Ratio)之间存在显著的联系。这项研究的建议是通过干预来减少青少年的身体沐浴治疗来提升自我形象。身体沐浴沐浴,自我形象。身体与自我形象、学生、身体传统的关系是个体所经历的,当缺陷被他或她的身体形象描绘成负面的东西时。身体shaming的效果可以是积极的自我形象,也可以是消极的人。这项研究的目的是了解身体的相貌和Pekanbaru学生的雨伞STIKes。这是一种研究类型,用分段来概括相关研究的描述。样本研究被认为是103名学生。有采样功能。Tehnique这个研究是2018年1月开始在01-03梅。《分析过去Chi-Square统计测试。统计测试的论点是,p = 0.036价值,它意味着p value < 0。05,所以ho是rejected,它意味着身体shaming之间有浓厚,相关治疗和自我形象或伞北干巴鲁国家学生的一名大学生,和cl(赔率Ratio)价值equal to 0.343 with(广)0,136-0,865间隔。这个研究recommendation。干预的减少是车身shaming治疗在青少年to improve self-image。身体洗头,自我形象
{"title":"HUBUNGAN PERLAKUAN BODY SHAMING DENGAN CITRA DIRI MAHASISWA","authors":"R. Hidayat, Eka Malfasari, Rina Herniyanti","doi":"10.26714/JKJ.7.1.2019.79-86","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.7.1.2019.79-86","url":null,"abstract":"Perlakuan body shaming adalah pengalaman yang di alami individu ketika kekurangan di pandang sebagai sesuatu yang negatif oleh orang lain dari bentuk tubuhnya.Efek dari perlakuan body shaming bisa membentuk citra diri positif ataukah negatif dari seorang tersebut..Tujuan penelitian ini untuk mengatahui hubungan perlakuan body shaming dengan citra diri pada mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desian penelitian korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross- Sectional. Sampel penelititan teridiri dari 103 Mahasiswa. Metode pengambilan sample adalah purposive sampling. Penelitian ini dimulai tanggal 01-03 mei 2018. Analisis yang digunakan adalah uji statistik Chi- Square. Hasil uji statistik didapatkan nilai pvalue = 0,036, hal ini berarti berarti nilai p<0,05 sehingga Ho ditolak, artinya terdapat hubungan signifikan antara perlakuan body shaming dengan citra diri pada mahasiswa STIKes Payung Negeri Pekanbaru, dan nilai OR (Odds Ratio) sebesar 0,343 dengan CI (Confidence Interval) 0,136-0,865. Rekomendasi penelititan ini adalah memberikan intervensi untuk mengurangi perlakuan body shaming pada remaja untuk meningkatkan citra diri. Kata kunci : Perlakuan body shaming, Citra diri. RELATIONSHIP BETWEEN BODY SHAMING TREATMENT WITH SELF-IMAGE STUDENTS ABSTRACTThe treatment of body shaming is an experience experienced by the individual when deficiency is seen as something negative by others of his or her body shape. The effect of the body shaming treatment can form a positive self-image or negative of a person.. The purpose of this study to knowing relationship treatment of body shaming with self-image at STIKes Payung Negeri Pekanbaru students. This type of research was quantitative with the descriptions of correlation research using Cross-Sectional approach. The research sample consisted of 103 Students. with purposive sampling. Tehnique this research was started on 01-03 May 2018. The analysis used Chi-Square statistical test. The result of statistical test is p value = 0.036, it means p value <0,05 so ho is rejected, it means there is a significant correlation between body shaming treatment with self image of STIKes Payung Negeri Pekanbaru student, and OR (Odds Ratio) value equal to 0.343 with CI (Confidence Interval) 0,136-0,865. This research recommendation is to provide intervention to reduce the body shaming treatment in adolescents to improve self-image. Keywords: Body shaming treatment, Self image","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80891649","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.26714/JKJ.7.1.2019.61-70
R. Hastuti, N. Agustin, Surya Hardyana
Salah satu tanda gejala negatif skizofrenia adalah isolasi sosial. Angka kejadian gangguan jiwa mencapai 2,3 permil dari jumlah penduduk. Langkah yang dapat diberikan untuk memfasilitasi pasien isolasi sosial social untuk melakukan sosialisasi secara bertahap melalui kegiatan permainan sosialisasi kelompok yaitu berupa terapi aktivitas kelompok menggunakan kartu kuartet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan TAK : permainan kuartet terhadap kemampuan sosialisasi pada pasien isolasi sosial di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan desain penelitian pre and post test without control. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 13 responden. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji statistik bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Rata-rata umur responden dalam penelitian ini adalah 28,54 tahun dengan jenis kelamin laki-laki 7 orang. Tingkat pendidikan terbanyak SMP dengan jumlah 6 orang atau 46,2%. Pekerjaan responden terbanyak yaitu tidak bekerja 8 orang atau 61,5%. Kemampuan sosialisasi sebelum dilakukan intervensi TAK permainan kuartet tergolong kurang sebanyak 7 atau 53,8%. Sedangkan kemampuan sosialisasi setelah dilakukan intervensi TAK permainan kuartet terjadi peningkatan dimana kemampuan sosialisasi yang baik menjadi 10 orang (76,9%), dan penurunan pada kemampuan sosialisasi yang kurang menjadi 1 orang (7,7%). Hasil uji statistik dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai p-value 0,003 atau (α<0,05). Ada pengaruh penerapan TAK : permainan kuartet terhadap kemampuan sosialisasi pada pasien isolasi sosial di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. Kata kunci : Kemampuan sosialisasi, TAK permainan kuartet, isolasi sosial. THE EFFECT OF TAK IMPLEMENTATIONS : THE QUARTET GAMES CONCERING WITH THE SOCIALIZATION SKILLS IN SOCIAL ISOLATION PATIENTS ABSTRACTOne of the negative skizofrenia indication is sosial isolation. The incidence of mental disorders reached 2.3 per cent of the population. The steps which can be given for the patient's facilitate with social relation problems for socializing gradually through group socialization activities in the form of the group activity therapy using a quartet card. The aim of this study was to find out the effect of TAK implementations : the quartet games concering with the socialization skills in social isolation patients at RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Central Java. The types of this study is a quasy eksperimen with the research design pre and post test without control. The sample with the sampling of technique purposive sampling 13 respondence. The average age of respondents in this study is 28,54 years with 7 man. The highest of education is SMP (junior high school) with 6 person or 46,2%. The highest of respondents work is a jobless 8 person or (61,5%). The socialization skills before the quartet quiz game intervention were classified less than 7 or (53,8%). While for the socialization ability after
{"title":"PENGARUH PENERAPAN TAK : PERMAINAN KUARTET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIALISASI PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL","authors":"R. Hastuti, N. Agustin, Surya Hardyana","doi":"10.26714/JKJ.7.1.2019.61-70","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.7.1.2019.61-70","url":null,"abstract":"Salah satu tanda gejala negatif skizofrenia adalah isolasi sosial. Angka kejadian gangguan jiwa mencapai 2,3 permil dari jumlah penduduk. Langkah yang dapat diberikan untuk memfasilitasi pasien isolasi sosial social untuk melakukan sosialisasi secara bertahap melalui kegiatan permainan sosialisasi kelompok yaitu berupa terapi aktivitas kelompok menggunakan kartu kuartet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan TAK : permainan kuartet terhadap kemampuan sosialisasi pada pasien isolasi sosial di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. Jenis penelitian ini adalah quasy eksperimen dengan desain penelitian pre and post test without control. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 13 responden. Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Uji statistik bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Rata-rata umur responden dalam penelitian ini adalah 28,54 tahun dengan jenis kelamin laki-laki 7 orang. Tingkat pendidikan terbanyak SMP dengan jumlah 6 orang atau 46,2%. Pekerjaan responden terbanyak yaitu tidak bekerja 8 orang atau 61,5%. Kemampuan sosialisasi sebelum dilakukan intervensi TAK permainan kuartet tergolong kurang sebanyak 7 atau 53,8%. Sedangkan kemampuan sosialisasi setelah dilakukan intervensi TAK permainan kuartet terjadi peningkatan dimana kemampuan sosialisasi yang baik menjadi 10 orang (76,9%), dan penurunan pada kemampuan sosialisasi yang kurang menjadi 1 orang (7,7%). Hasil uji statistik dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai p-value 0,003 atau (α<0,05). Ada pengaruh penerapan TAK : permainan kuartet terhadap kemampuan sosialisasi pada pasien isolasi sosial di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. Kata kunci : Kemampuan sosialisasi, TAK permainan kuartet, isolasi sosial. THE EFFECT OF TAK IMPLEMENTATIONS : THE QUARTET GAMES CONCERING WITH THE SOCIALIZATION SKILLS IN SOCIAL ISOLATION PATIENTS ABSTRACTOne of the negative skizofrenia indication is sosial isolation. The incidence of mental disorders reached 2.3 per cent of the population. The steps which can be given for the patient's facilitate with social relation problems for socializing gradually through group socialization activities in the form of the group activity therapy using a quartet card. The aim of this study was to find out the effect of TAK implementations : the quartet games concering with the socialization skills in social isolation patients at RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Central Java. The types of this study is a quasy eksperimen with the research design pre and post test without control. The sample with the sampling of technique purposive sampling 13 respondence. The average age of respondents in this study is 28,54 years with 7 man. The highest of education is SMP (junior high school) with 6 person or 46,2%. The highest of respondents work is a jobless 8 person or (61,5%). The socialization skills before the quartet quiz game intervention were classified less than 7 or (53,8%). While for the socialization ability after","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85520017","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.26714/JKJ.7.1.2019.107-114
Alifia Salsabhilla, Ria Utami Panjaitan
Mahasiswa rantau mengalami berbagai perubahan dalam kehidupannya. Dimulai dari perbedaan kebudayaan, perpisahan dengan keluarga, serta adaptasi dengan lingkungan kampus. Ketidakmampuan mahasiswa untuk beradaptasi dapat berdampak pada masalah kesehatan jiwa seperti ide bunuh diri. Dukungan sosial yang rendah dapat menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan munculnya ide bunuh diri pada mahasiswa rantau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan ide bunuh diri pada mahasiswa rantau Universitas Indonesia khususnya yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Metode penelitian menggunakan desain penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional pada 239 mahasiswa rantau. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk sumber dukungan sosial serta Suicide Ideation Scale (SSI) untuk ide bunuh diri. Analisis data yang digunakan yaitu analisa univariat dan bivariat dengan uji korelasi gamma. Uji korelasi gamma digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan serta kekuatan hubungan pada dua variabel yang setingkat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan dengan kekuatan sedang antara dukungan sosial dengan ide bunuh diri pada mahasiswa rantau dengan nilai p value yaitu 0,000 (p value ≤ 0,05, r= -0,533). Skrining kesehatan mental, pendidikan kesehatan, dan meningkatkan dukungan sosial perlu dilakukan untuk mempertahankan status kesehatan mental serta mencegah munculnya masalah ide bunuh diri pada mahasiswa rantau. Kata kunci: Dukungan sosial, ide bunuh diri, mahasiswa rantau SOCIAL SUPPORT AND ITS RELATIONSHIP WITH THE SUICIDE IDEAS AMONG MIGRANT STUDENTS ABSTRACTMigrant students experience various changes in their lives. Starting from cultural differences, separation from family, and also adaptation to the campus environment. The inability of students to adapt can have an impact on mental health problems such as suicide ideas. Low social support can be one of the factors that can lead to the idea of suicide in migrant students. This research was conducted to find the correlation between social support and suicide ideas among migrant students at Universitas Indonesia,, especially those from Central Java. The methodology of this research is correlative analytic research design with a cross sectional approach to 239 migrant students. The instrument in this study was Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) questionnaire for sources of social support and the Suicide Ideation Scale (SSI) for suicide ideas. Data analysis used is univariate and bivariate analysis with gamma correlation test. The gamma correlation test is used to see whether there is a correlation and the strength of the correlation on two equal variables. The result of this research shows the significant correlation with medium strength between social support and suicide ideas among migrant students with a p value of 0,000 (p value ≤ 0.05, r=0,533). Mental hea
rantau学生的生活发生了变化。从文化差异,与家庭分离,适应校园环境。学生无法适应环境会导致自杀等心理健康问题。缺乏社会支持可能是导致rantau学生自杀念头的一个因素。该研究的目的是确定来自爪哇岛中部地区的印尼大学学生自杀的社会支持关系。研究方法采用了分析相关研究设计,采用了239名rantau学生的交叉方法。这项研究的工具是社会支持的多方面问卷调查,以及自杀的自杀意向。使用的数据分析与伽玛相关测试对univariat和bivariat的分析。伽玛相关测试用来确定两个级别变量中是否存在关系和关系强度。研究结果显示有重大关系的力量正在对大学生社会支持与自杀的想法p p值的出租价值万(价值≤0。05,r = -0,533)。必须进行心理健康、卫生教育和增加社会支持筛查,以保持心理健康状况,防止rantau学生出现自杀念头问题。关键词:社会支持、自杀念头、学生、社会支持和其与自杀理想的关系以及学生之间的关系。从文化差异开始,与家庭分离,并同时适应校园环境。任何地方的学生都可以对精神健康有影响,这就像自杀式的问题。低社会支持可以是导致移民学生自杀的因素之一。这项研究的目的是在印尼大学的社交支持和自杀意识之间找到相关的联系,特别是来自中央爪哇的这些联系。本研究的药理学是一种相关分析研究设计,具有十字向239 migrant stuts的交叉诊断。这项研究的工具是对社会支持资源和自杀理想天平的多方面问题。动用数据分析是单变量和双变量分析与伽玛相关测试。伽玛相关测试是用来看看在两个相等变量上是否有相关性和相关性的力量。这个研究论点》节目《浓厚,相关支援力量之间社交媒介和自杀的想法》移民学生with a p p value of万(价值≤0。05,r = 0.533)。心理健康筛查、健康教育和增加的社会支持需要解决心理健康状况和预防自杀理想问题。社会支持,自杀想法,移民学生
{"title":"DUKUNGAN SOSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN IDE BUNUH DIRI PADA MAHASISWA RANTAU","authors":"Alifia Salsabhilla, Ria Utami Panjaitan","doi":"10.26714/JKJ.7.1.2019.107-114","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.7.1.2019.107-114","url":null,"abstract":"Mahasiswa rantau mengalami berbagai perubahan dalam kehidupannya. Dimulai dari perbedaan kebudayaan, perpisahan dengan keluarga, serta adaptasi dengan lingkungan kampus. Ketidakmampuan mahasiswa untuk beradaptasi dapat berdampak pada masalah kesehatan jiwa seperti ide bunuh diri. Dukungan sosial yang rendah dapat menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan munculnya ide bunuh diri pada mahasiswa rantau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan ide bunuh diri pada mahasiswa rantau Universitas Indonesia khususnya yang berasal dari daerah Jawa Tengah. Metode penelitian menggunakan desain penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional pada 239 mahasiswa rantau. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk sumber dukungan sosial serta Suicide Ideation Scale (SSI) untuk ide bunuh diri. Analisis data yang digunakan yaitu analisa univariat dan bivariat dengan uji korelasi gamma. Uji korelasi gamma digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan serta kekuatan hubungan pada dua variabel yang setingkat. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan signifikan dengan kekuatan sedang antara dukungan sosial dengan ide bunuh diri pada mahasiswa rantau dengan nilai p value yaitu 0,000 (p value ≤ 0,05, r= -0,533). Skrining kesehatan mental, pendidikan kesehatan, dan meningkatkan dukungan sosial perlu dilakukan untuk mempertahankan status kesehatan mental serta mencegah munculnya masalah ide bunuh diri pada mahasiswa rantau. Kata kunci: Dukungan sosial, ide bunuh diri, mahasiswa rantau SOCIAL SUPPORT AND ITS RELATIONSHIP WITH THE SUICIDE IDEAS AMONG MIGRANT STUDENTS ABSTRACTMigrant students experience various changes in their lives. Starting from cultural differences, separation from family, and also adaptation to the campus environment. The inability of students to adapt can have an impact on mental health problems such as suicide ideas. Low social support can be one of the factors that can lead to the idea of suicide in migrant students. This research was conducted to find the correlation between social support and suicide ideas among migrant students at Universitas Indonesia,, especially those from Central Java. The methodology of this research is correlative analytic research design with a cross sectional approach to 239 migrant students. The instrument in this study was Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) questionnaire for sources of social support and the Suicide Ideation Scale (SSI) for suicide ideas. Data analysis used is univariate and bivariate analysis with gamma correlation test. The gamma correlation test is used to see whether there is a correlation and the strength of the correlation on two equal variables. The result of this research shows the significant correlation with medium strength between social support and suicide ideas among migrant students with a p value of 0,000 (p value ≤ 0.05, r=0,533). Mental hea","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"113 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86471120","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.26714/JKJ.7.1.2019.87-94
U. Hasanah
Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius dan harus segera ditanggulangi. Masih adanya sikap masyarakat yang negatif serta memiliki pengetahuan yang rendah tentang gangguan jiwa perlu mendapatkan perhatian. Salah satu cara yang tepat untuk merubah sikap dan meningkatkan pengetahuan masyarakat adalah melalui penyuluhan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap perubahan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat pada penderita gangguan jiwa. Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi experiment, bentuk desain yang dipakai adalah desain one group pre test-post test. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini akan diambil sebesar 10% dari jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 47 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, penyuluhan dengan media power point dan leaflet. Hasil uji normalitas didapatkan data berdistribusi normal sehingga untuk analisis data menggunakan uji paired sample t test. Hasil analisis menunjukkan p value 0,000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pasien gangguan jiwa. Kata kunci: penyuluhan kesehatan, pengetahuan, sikap, gangguan jiwa. THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON CHANGES IN COMMUNITY KNOWLEDGE AND ATTITUDES IN MENTAL DISORDERS ABSTRACTMental disorder is a serious public health problem and must be addressed immediately. The existence of negative community attitudes and low knowledge about mental disorders needs attention. One of the right ways to change attitudes and improve people's knowledge is through health education. The aims of this study is to determine the effect of health education on changes in the level of knowledge and attitudes in people with mental disorders. This type of research uses the quasi experiment method, using one group pre-post test. The sample in the study used in this study will be taken at 10% of the total population. A number of 47 samples were recruited using purposive sampling technique. The research instrument used questionnaires, counseling with power point media and leaflets. The results of the normality test obtained normal distribution data so that for data analysis using paired sample t test. The results of the analysis show p value 0,000. The results of this study indicate that health education can improve people's knowledge and attitudes towards mental disorder patients. Keywords: health education, knowledge, attitude, mental disorder
{"title":"PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA","authors":"U. Hasanah","doi":"10.26714/JKJ.7.1.2019.87-94","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.7.1.2019.87-94","url":null,"abstract":"Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius dan harus segera ditanggulangi. Masih adanya sikap masyarakat yang negatif serta memiliki pengetahuan yang rendah tentang gangguan jiwa perlu mendapatkan perhatian. Salah satu cara yang tepat untuk merubah sikap dan meningkatkan pengetahuan masyarakat adalah melalui penyuluhan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap perubahan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat pada penderita gangguan jiwa. Jenis penelitian ini menggunakan metode quasi experiment, bentuk desain yang dipakai adalah desain one group pre test-post test. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian yang digunakan dalam penelitian ini akan diambil sebesar 10% dari jumlah populasi yang ada yaitu sebanyak 47 orang. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, penyuluhan dengan media power point dan leaflet. Hasil uji normalitas didapatkan data berdistribusi normal sehingga untuk analisis data menggunakan uji paired sample t test. Hasil analisis menunjukkan p value 0,000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap pasien gangguan jiwa. Kata kunci: penyuluhan kesehatan, pengetahuan, sikap, gangguan jiwa. THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON CHANGES IN COMMUNITY KNOWLEDGE AND ATTITUDES IN MENTAL DISORDERS ABSTRACTMental disorder is a serious public health problem and must be addressed immediately. The existence of negative community attitudes and low knowledge about mental disorders needs attention. One of the right ways to change attitudes and improve people's knowledge is through health education. The aims of this study is to determine the effect of health education on changes in the level of knowledge and attitudes in people with mental disorders. This type of research uses the quasi experiment method, using one group pre-post test. The sample in the study used in this study will be taken at 10% of the total population. A number of 47 samples were recruited using purposive sampling technique. The research instrument used questionnaires, counseling with power point media and leaflets. The results of the normality test obtained normal distribution data so that for data analysis using paired sample t test. The results of the analysis show p value 0,000. The results of this study indicate that health education can improve people's knowledge and attitudes towards mental disorder patients. Keywords: health education, knowledge, attitude, mental disorder","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91201299","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.26714/JKJ.7.1.2019.33-38
Tantri Widyarti Utami, Farial Nurhayati
Kebutuhan akan pentingnya penggunaan internet dalam semua aspek saat ini membawa kepada konsekuensi meningkatnya kecanduan terhadap internet atau yang dikenal dengan istilah internet addiction. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kecanduan internet dengan interaksi sosial remaja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode simple random sampling yang melibatkan 266 siswa SMA . Instrumen yang digunakan adalah Internet addiction test (IAT) yang berisi 20 poin pertanyaan, kuesioner social interaction scale berisi 20 item pertanyaan. Sample menggunakan simple random sampling dengan kriteria inklusi remaja usia 15-17 tahun, kelas X dan XI dan ada ditempat saat pengambilan data. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kecanduan internet dengan interaksi sosial remaja (p value= 0,001). Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu keperawatan jiwa penanganan kecanduan internet dan upaya meningkatkan interaksi sosial remaja. Kata kunci: Kecanduan internet, interaksi sosial, remaja. INTERNET ADDICTION IS RELATED TO SOCIAL INTERACTION IN ADOLESCENT ABSTRACTThe important need of internet usage in all aspects leads to the consequences of increasing addiction to the internet known as internet addiction The aim of t e study was to determine the relationship between internet addiction and adolescent social interaction. This study used a cross sectional study design with a simple random sampling method involving 266 high school students. the instrument used is the Internet Addiction test (IAT) which contains 20 question, a social interaction scale questionnaire containing 20 question. Sample technique used simple random sampling with the inclusion criteria of adolescents aged 15-17 years, class X and XI and is there when taking data.Data analyis used the chi square test . Results showed there was an association between internet addiction and adolescent social interaction (p value = 0.001). This research is expected to be useful to develop mental nursing science in handling internet addiction and efforts to improve adolescent social interaction. Keywords: internet addiction, social interaction, adolescent
{"title":"KECANDUAN INTERNET BERHUBUNGAN DENGAN INTERAKSI SOSIAL REMAJA","authors":"Tantri Widyarti Utami, Farial Nurhayati","doi":"10.26714/JKJ.7.1.2019.33-38","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.7.1.2019.33-38","url":null,"abstract":"Kebutuhan akan pentingnya penggunaan internet dalam semua aspek saat ini membawa kepada konsekuensi meningkatnya kecanduan terhadap internet atau yang dikenal dengan istilah internet addiction. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara kecanduan internet dengan interaksi sosial remaja. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan metode simple random sampling yang melibatkan 266 siswa SMA . Instrumen yang digunakan adalah Internet addiction test (IAT) yang berisi 20 poin pertanyaan, kuesioner social interaction scale berisi 20 item pertanyaan. Sample menggunakan simple random sampling dengan kriteria inklusi remaja usia 15-17 tahun, kelas X dan XI dan ada ditempat saat pengambilan data. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kecanduan internet dengan interaksi sosial remaja (p value= 0,001). Penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk pengembangan ilmu keperawatan jiwa penanganan kecanduan internet dan upaya meningkatkan interaksi sosial remaja. Kata kunci: Kecanduan internet, interaksi sosial, remaja. INTERNET ADDICTION IS RELATED TO SOCIAL INTERACTION IN ADOLESCENT ABSTRACTThe important need of internet usage in all aspects leads to the consequences of increasing addiction to the internet known as internet addiction The aim of t e study was to determine the relationship between internet addiction and adolescent social interaction. This study used a cross sectional study design with a simple random sampling method involving 266 high school students. the instrument used is the Internet Addiction test (IAT) which contains 20 question, a social interaction scale questionnaire containing 20 question. Sample technique used simple random sampling with the inclusion criteria of adolescents aged 15-17 years, class X and XI and is there when taking data.Data analyis used the chi square test . Results showed there was an association between internet addiction and adolescent social interaction (p value = 0.001). This research is expected to be useful to develop mental nursing science in handling internet addiction and efforts to improve adolescent social interaction. Keywords: internet addiction, social interaction, adolescent","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"98 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81275707","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.26714/JKJ.7.1.2019.95-100
Fajar Rinawati, S. Sucipto
Mahasiswa keperawatan adalah calon perawat yang harus memiliki kemampuan, baik pengetahuan, sikap dan keterampilan yang baik. Kemampuan mahasiswa ini dapat dipengaruhi oleh stres dan motivasi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin melihat faktor apa saja yang berpengaruh terhadap stres dan motivasi belajar mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif analisis yang menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi stres dan motivasi belajar mahasiswa. Analisa data menggunakan uji statistik dengan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal, yaitu (1) jenis kelamin, tempat tinggal, penghasilan orang tua, pekerjaan orang tua dan urutan anak, semuanya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap stres, (2) jenis kelamin, tempat tinggal, penghasilan orang tua, pekerjaan orang tua dan urutan anak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa, dan hanya penghasilan orang tua yang berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa dengan nilai p-value 0.048 (p-value < 0.05). Orang tua merupakan orang yang bertanggung jawab dalam biaya pendidikan anaknya, namun secara tidak langsung, jika mahasiswa tersebut mengalami tunggakan biaya pendidikan, hal ini akan mempengaruhi psikologis anak untuk belajar. Kata kunci: faktor, stres, motivasi, dan mahasiswa ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING STRESS AND STUDENT LEARNING MOTIVATION ABSTRACTNursing students are prospective nurses who must have the ability, including good knowledge, attitude and good skills. This student ability can be influenced by stress and motivation in the learning process. Based on this, the researcher wants to see what factors influence student stress and learning motivation. This research is a quantitative research with descriptive analysis research design that analyzes the factors that influence stress and student learning motivation. Data analysis using statistical tests with linear regression. The results showed several things, the first gender, place of residence, parents 'income, parent's work and the order of children, all of which did not significantly influence stress, the second gender, place of residence, parents' income, parent's work and the order of children does not significantly influence student learning motivation, and only parents 'income significantly influences students' learning motivation with a p-value: 0.048 (p-value <0.05). Parents are responsible for their children's education costs, but indirectly, if the student experiences delinquent tuition fees, this will affect the child's psychological learning. Keywords: factors, stress, motivation, and students
护理学生是未来的护士,他们必须有良好的技能、知识、态度和技能。学生的能力可能受到学习过程中的压力和动力的影响。基于此,研究人员希望了解是什么因素影响了学生的压力和学习动机。该研究是一种定量研究,具有描述性分析设计,分析影响学生压力和学习动机的因素。用线性回归进行统计分析。研究表明,一些事情:(1)性别、住所、父母收入、父母工作和孩子的先后顺序,都对压力没有显著影响;(2)性别、生活区、父母收入、工作和孩子的先后顺序对学生的学习动机没有显著影响;只有父母的收入对p-价值048 (p-价值< 0.05)的学生学习动机有重大影响。父母是孩子教育费用的负责人,但间接地,如果学生拖欠教育费用,就会影响孩子的心理学习。关键字:因素、压力、动机和学生因素分析影响压力和学生学习学生动机是一种保障的技能,包括好知识、好知识、好技能。这个学生的能力可能会受到学习过程中的压力和动力的影响。基于此,研究人员想了解影响学生压力和学习动力的因素。这是一个量化研究,描述分析研究设计,分析影响压力和学生学习动力的因素。数据分析用线性回归进行统计测试。The results那里好几个事情,第一公馆之地方,父母的性别》收入,家长的工作和儿童,所有勋章》哪种nid not significantly压力影响,《性别第二、广场的住宅、家长“收入,家长的工作和儿童确实不是significantly勋章只影响学生学习motivation,和父母“收入significantly influences学生“学习motivation with a p-value: 0.048 (p-value < 0 . 05)。父母对他们的孩子的教育伙伴负有责任,但坦率地说,如果学生体验剥夺孩子的学习能力,这将影响孩子的心理学习。重点:因素、压力、动力和学习
{"title":"ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRES DAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA","authors":"Fajar Rinawati, S. Sucipto","doi":"10.26714/JKJ.7.1.2019.95-100","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.7.1.2019.95-100","url":null,"abstract":"Mahasiswa keperawatan adalah calon perawat yang harus memiliki kemampuan, baik pengetahuan, sikap dan keterampilan yang baik. Kemampuan mahasiswa ini dapat dipengaruhi oleh stres dan motivasi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin melihat faktor apa saja yang berpengaruh terhadap stres dan motivasi belajar mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif analisis yang menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi stres dan motivasi belajar mahasiswa. Analisa data menggunakan uji statistik dengan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan beberapa hal, yaitu (1) jenis kelamin, tempat tinggal, penghasilan orang tua, pekerjaan orang tua dan urutan anak, semuanya tidak berpengaruh secara signifikan terhadap stres, (2) jenis kelamin, tempat tinggal, penghasilan orang tua, pekerjaan orang tua dan urutan anak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa, dan hanya penghasilan orang tua yang berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa dengan nilai p-value 0.048 (p-value < 0.05). Orang tua merupakan orang yang bertanggung jawab dalam biaya pendidikan anaknya, namun secara tidak langsung, jika mahasiswa tersebut mengalami tunggakan biaya pendidikan, hal ini akan mempengaruhi psikologis anak untuk belajar. Kata kunci: faktor, stres, motivasi, dan mahasiswa ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING STRESS AND STUDENT LEARNING MOTIVATION ABSTRACTNursing students are prospective nurses who must have the ability, including good knowledge, attitude and good skills. This student ability can be influenced by stress and motivation in the learning process. Based on this, the researcher wants to see what factors influence student stress and learning motivation. This research is a quantitative research with descriptive analysis research design that analyzes the factors that influence stress and student learning motivation. Data analysis using statistical tests with linear regression. The results showed several things, the first gender, place of residence, parents 'income, parent's work and the order of children, all of which did not significantly influence stress, the second gender, place of residence, parents' income, parent's work and the order of children does not significantly influence student learning motivation, and only parents 'income significantly influences students' learning motivation with a p-value: 0.048 (p-value <0.05). Parents are responsible for their children's education costs, but indirectly, if the student experiences delinquent tuition fees, this will affect the child's psychological learning. Keywords: factors, stress, motivation, and students","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86140492","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.26714/JKJ.7.1.2019.19-26
Susanti Niman
Gangguan jiwa merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan individu kurang produktif.Family caregiver adalah individu yang memberikan bantuan kepada keluarganya yang mengalami penyakit.Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena pengalaman family caregiver dalam merawat keluarga yang mengalami gangguan jiwa.Hasil penelitian diharapkan berguna bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan.Peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi.Penelitian dilakukan di poliklinik jiwa dewasa, Grha Atma Bandung. Hasil penelitian terhadap 7 informan diperoleh 5 Tema, yaitu : (1) Emosi family caregiver saat pertama kali mengetahui anggota keluarga mengalami gangguan jiwa, (2) Peran keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, (3) Tugas keluarga yang dijalani family caregiver dalam membantu proses penyembuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, (4) Beban yang dirasakan family caregiver saat merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dan (5) Makna hidup yang dirasakan family caregiver dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Family caregiver disarankan mengikuti kegiatan komunitas mengenai gangguan jiwa. Kata kunci :Gangguan jiwa, family caregiver, pengalaman THE PHENOMENON OF FAMILY CAREGIVER EXPERIENCE IN CARING FOR FAMILIES WITH MENTAL DISORDERS ABSTRACTMental disorders are health problems that cause individuals to be less productive. Family caregivers are individuals who provide assistance to their families who have the disease. The study aims to describe the phenomenon of family caregiver experience in caring for families with mental disorders. The results of the study are expected to be useful for the community in improving the quality of health. The researcher used descriptive qualitative research design with phenomenology approach. The study was conducted in adult psychiatric clinic, Grha Atma Bandung. The results of research on 7 informants obtained 5 Themes : (1) Family caregiver emotions when the first time to know family members have mental disorders, (2) The role of families in caring for family members who have mental disorders, (3) Family duties undertaken family caregiver in helping the healing process of family members who have mental disorders, (4) The burden felt by family caregiver when caring for family members who have mental disorders and (5) meaning of life that caregiver family felt in caring for family members who have mental disorders. Family caregiver suggested to follow community activities about mental disorders. Keywords: Mental Disorders, Family caregiver, Experience
{"title":"PENGALAMAN FAMILY CAREGIVERDALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA","authors":"Susanti Niman","doi":"10.26714/JKJ.7.1.2019.19-26","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.7.1.2019.19-26","url":null,"abstract":"Gangguan jiwa merupakan masalah kesehatan yang menyebabkan individu kurang produktif.Family caregiver adalah individu yang memberikan bantuan kepada keluarganya yang mengalami penyakit.Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena pengalaman family caregiver dalam merawat keluarga yang mengalami gangguan jiwa.Hasil penelitian diharapkan berguna bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatan.Peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi.Penelitian dilakukan di poliklinik jiwa dewasa, Grha Atma Bandung. Hasil penelitian terhadap 7 informan diperoleh 5 Tema, yaitu : (1) Emosi family caregiver saat pertama kali mengetahui anggota keluarga mengalami gangguan jiwa, (2) Peran keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, (3) Tugas keluarga yang dijalani family caregiver dalam membantu proses penyembuhan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa, (4) Beban yang dirasakan family caregiver saat merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dan (5) Makna hidup yang dirasakan family caregiver dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Family caregiver disarankan mengikuti kegiatan komunitas mengenai gangguan jiwa. Kata kunci :Gangguan jiwa, family caregiver, pengalaman THE PHENOMENON OF FAMILY CAREGIVER EXPERIENCE IN CARING FOR FAMILIES WITH MENTAL DISORDERS ABSTRACTMental disorders are health problems that cause individuals to be less productive. Family caregivers are individuals who provide assistance to their families who have the disease. The study aims to describe the phenomenon of family caregiver experience in caring for families with mental disorders. The results of the study are expected to be useful for the community in improving the quality of health. The researcher used descriptive qualitative research design with phenomenology approach. The study was conducted in adult psychiatric clinic, Grha Atma Bandung. The results of research on 7 informants obtained 5 Themes : (1) Family caregiver emotions when the first time to know family members have mental disorders, (2) The role of families in caring for family members who have mental disorders, (3) Family duties undertaken family caregiver in helping the healing process of family members who have mental disorders, (4) The burden felt by family caregiver when caring for family members who have mental disorders and (5) meaning of life that caregiver family felt in caring for family members who have mental disorders. Family caregiver suggested to follow community activities about mental disorders. Keywords: Mental Disorders, Family caregiver, Experience","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"109 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74489131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.26714/JKJ.7.1.2019.39-46
Jesika Pasaribu
Skizofrenia adalah gangguan mental yang sangat berat yang ditandai dengan gejala positif, gejala negatif dan gangguan kognitif. Kondisi kronis yang dialami pasien berpotensi mengalami relaps. Penelitian ini dilakukan di RSKD Duren Sawit bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat terhadap relaps pasien Skizofrenia. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian longitudinal yakni cross-sectional berulang (time-series). Jumlah sampel sebanyak 48 responden yang diperoleh dengan teknik total sampling. Hipotesis di uji dengan mengguanakan uji chi square. Alat ukur penelitian : PANSS dan lembar observasi pemantauan minum obat. Pengambilan data dilakukan setiap bulan (selama 3 bulan) saat responden kontrol ke poliklinik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan kepatuhan minum obat terhadap relaps pasien Skizofrenia (p value =0,043). Diharapkan perawat dan keluarga pasien tetap melanjutkan pemantauan minum obat kepada pasien dengan lembar observasi. Penelitian ini juga merekomendasikan kepada perawat agar memberikan psikoedukasi keluarga tentang psikofarmaka pada pasien. Kata kunci: relaps, kepatuhan minum obat, Skizofrenia MEDICATION ADHERENCE INDUCED RELAPSE IN SCHIZOPHRENIC PATIENT ABSTRACTSchizophrenia is a very severe mental disorder characterized by positive symptoms, negative symptoms, and cognitive impairment. Chronic conditions experienced by patients potentially lead to an experience of recurrence. The study was conducted at RSKD Duren Sawit to reveal the relationship of medication adherence to recurrence of schizophrenic patients.This study type of quantitative research using a longitudinal research design: cross-sectional (time-series). The number of samples was 48 respondents obtained by the total sampling technique. The hypothesis was tested using the chi-square test. The instruments used in this study were PANSS and an observation sheet of taking the medication. Data retrieval was taken every month (for 3 months). The results showed that there was a relationship between medication adherence to Schizophrenia relapse (p-value = 0.043). It is well expected that nurses and families keep observing of taking medication with an observation sheet. This study also recommends that nurses give family psycho-education about medication to patients. Keywords: Schizophrenia, Relapse, Compliance
{"title":"KEPATUHAN MINUM OBAT MEMPENGARUHI RELAPS PASIEN SKIZOFRENIA","authors":"Jesika Pasaribu","doi":"10.26714/JKJ.7.1.2019.39-46","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.7.1.2019.39-46","url":null,"abstract":"Skizofrenia adalah gangguan mental yang sangat berat yang ditandai dengan gejala positif, gejala negatif dan gangguan kognitif. Kondisi kronis yang dialami pasien berpotensi mengalami relaps. Penelitian ini dilakukan di RSKD Duren Sawit bertujuan untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat terhadap relaps pasien Skizofrenia. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian longitudinal yakni cross-sectional berulang (time-series). Jumlah sampel sebanyak 48 responden yang diperoleh dengan teknik total sampling. Hipotesis di uji dengan mengguanakan uji chi square. Alat ukur penelitian : PANSS dan lembar observasi pemantauan minum obat. Pengambilan data dilakukan setiap bulan (selama 3 bulan) saat responden kontrol ke poliklinik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan kepatuhan minum obat terhadap relaps pasien Skizofrenia (p value =0,043). Diharapkan perawat dan keluarga pasien tetap melanjutkan pemantauan minum obat kepada pasien dengan lembar observasi. Penelitian ini juga merekomendasikan kepada perawat agar memberikan psikoedukasi keluarga tentang psikofarmaka pada pasien. Kata kunci: relaps, kepatuhan minum obat, Skizofrenia MEDICATION ADHERENCE INDUCED RELAPSE IN SCHIZOPHRENIC PATIENT ABSTRACTSchizophrenia is a very severe mental disorder characterized by positive symptoms, negative symptoms, and cognitive impairment. Chronic conditions experienced by patients potentially lead to an experience of recurrence. The study was conducted at RSKD Duren Sawit to reveal the relationship of medication adherence to recurrence of schizophrenic patients.This study type of quantitative research using a longitudinal research design: cross-sectional (time-series). The number of samples was 48 respondents obtained by the total sampling technique. The hypothesis was tested using the chi-square test. The instruments used in this study were PANSS and an observation sheet of taking the medication. Data retrieval was taken every month (for 3 months). The results showed that there was a relationship between medication adherence to Schizophrenia relapse (p-value = 0.043). It is well expected that nurses and families keep observing of taking medication with an observation sheet. This study also recommends that nurses give family psycho-education about medication to patients. Keywords: Schizophrenia, Relapse, Compliance","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"57 3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78428662","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.26714/JKJ.7.1.2019.7-12
D. Retnowati
Storytelling merupakan suatu proses kreatif anak-anak yang dalam perkembangannya senantiasa mengaktifkan bukan hanya aspek intelektual saja tetapi juga aspek kepekaan, kehalusan budi, emosi, seni, daya berfantasi, dan imajinasi anak yang tidak hanya mengutamakan kemampuan otak kiri tetapi juga kemampuan otak kanan. Berbicara mengenai storytelling, secara umum semua anak-anak senang mendengarkan storytelling, baik anak balita, usia sekolah dasar, maupun yang telah beranjak remaja bahkan orang dewasa. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kegiatan storytelling terhadap tumbuh kembang anak usia 3-5 tahun di TK/KB Petra Kediri. Desain penelitian menggunakan pre eksperimental. Tehnik pengambilan sampel total sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Uji Statistik menggunakan wilcoxon sign rank test dengan α = 0,05.Penelitian ini diketahui bahwa dari 30 responden sebelum diberikan storytelling mengalami tumbuh kembang meragukan sebanyak 27 anak (90%) dan 3anak (10%) mengalami tumbuh kembang menyimpang, sedangkan sesudah diberikan storytelling mengalami tumbuh kembang sesuai sebanyak 20 anak (66,7%) dan sebesar 10 anak (33,3%) mengalami tumbuh kembang meragukan. Kesimpulan diperoleh nilai p = 0,000 dengan α =0,05 dimana p<α sehingga Ho ditolak yang artinya ada pengaruh kegiatan storytelling terhadap tumbuh kembang anak.Hasil penelitian setelah dilakukan kegiatan storytelling di dapatkan bahwa ada pengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Di harapkan guru di KB-TK Petra kediri untuk meningkatkan kegiatan storytelling. Kata Kunci : Storytelling, Tumbuh kembang, Anak Usia 3-5 Tahun. STORYTELLING IMPLEMENTATION IN AGE CHILDREN 3-5 YEARS AS A DEVELOPMENT STIMULATION EFFORTS ABSTRACTStorytelling is a creative process of children who in its development always activates not only intellectual aspects but also aspects of sensitivity, refinement, emotion, art, fantasy power, andimagination of children who not only prioritize left brain abilities but also the ability of the right brain. Speaking of storytelling, in general all children love to listen to storytelling, both toddlers,elementary school age, and those who have grown up even adults. The purpose of the study was to determine the effect of storytelling activities on the growth of children aged 3-5 years in Petra Kediri Kindergarten / KB. The research design uses pre experimental. Total sampling technique with asample of 30 respondents. The Statistical Test used the Wilcoxon sign rank test with α = 0.05. Thisstudy found that of the 30 respondents before being given storytelling, there were 27 children (90%)and 3 children (10%) experiencing deviant growth and development, while after being given storytelling. experienced growth and development according to as many as 20 children (66.7%) and as many as 10 children (33.3%) experienced dubious growth growth. Conclusions obtained p value =0,000 with α = 0.05 where p <α so that Ho is rejected, which means there is the influence of s
故事是一个创造性的过程,孩子们的发展不仅激发了智力的各个方面,而且促进了孩子们的敏感、情感的微妙、情感的微妙、艺术、幻想能力和想象力,这些不仅集中在左脑技能上,而且集中在右脑能力上。说到讲故事,一般来说,所有的孩子都喜欢听故事,无论是幼儿,小学年龄,还是青少年,甚至是成年人。研究的目的是确定讲故事活动对3-5岁的孩子在佩特拉·凯迪成长的影响。使用预实验设计研究。技术样本采样与30名受访者的样本计数。统计测试用wilcoxon等级测试签约α= 0。05。这项研究发现,在进行叙述之前的30名受访者中,有27名儿童(90%)和3名儿童(10%)经历了异常增长,而在讲述了20名儿童(66.7%)和10名儿童(33.3%)的情况下,有问题的增长。所得结论与α= 0。05 p =万价值p <α在哪里所以Ho拒绝意味着有影响力的故事活动对儿童遍地开花。完成的故事活动后的研究结果显示,对儿童烟花的生长有影响。希望在KB-TK - tk kediri的教师改进讲故事活动。关键词:故事,开花,3-5岁的孩子。故事IMPLEMENTATION IN AGE, 3 - 5年的美国儿童发展刺激EFFORTS ABSTRACTStorytelling知识的过程是一个儿童的世卫组织在它的发展总是activates不仅知识分子的aspects但也aspects of敏感性refinement情感,艺术,梦幻儿童之权力,andimagination世卫组织不仅prioritize左大脑能力但也不在乎》对大脑。说到故事,所有的孩子都喜欢听故事,两个人都是哑巴,小学时代,甚至是成年人。这项研究的目的是确定儿童成长3-5年的教学效果。实验前研发预试验。30次响应的技术样本总数。《Wilcoxon统计测试以前签兰克测试和α= 0。05。在接受故事之前,有27个孩子(90%)和3个孩子(10%)经历了恶魔的成长和发展,而在研究故事之后。20个儿童(66。7%)和10个儿童(33.3%)的儿童经历了可疑的成长。Conclusions获得p value =万与α= 0。05 p <α,所以那Ho在哪里rejected影响》,这意味着在儿童讲故事活动上的增长和发展。研究后故事的结果显示,有对儿童发展的影响。在佩特拉的幼儿园里,小心翼翼的行为会给人留下深刻的印象。序曲:讲故事,Growing,儿童5 -5年
{"title":"IMPLEMENTASI STORYTELLING PADA ANAK UMUR 3-5 TAHUN SEBAGAI UPAYA STIMULASI PERKEMBANGAN","authors":"D. Retnowati","doi":"10.26714/JKJ.7.1.2019.7-12","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.7.1.2019.7-12","url":null,"abstract":"Storytelling merupakan suatu proses kreatif anak-anak yang dalam perkembangannya senantiasa mengaktifkan bukan hanya aspek intelektual saja tetapi juga aspek kepekaan, kehalusan budi, emosi, seni, daya berfantasi, dan imajinasi anak yang tidak hanya mengutamakan kemampuan otak kiri tetapi juga kemampuan otak kanan. Berbicara mengenai storytelling, secara umum semua anak-anak senang mendengarkan storytelling, baik anak balita, usia sekolah dasar, maupun yang telah beranjak remaja bahkan orang dewasa. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kegiatan storytelling terhadap tumbuh kembang anak usia 3-5 tahun di TK/KB Petra Kediri. Desain penelitian menggunakan pre eksperimental. Tehnik pengambilan sampel total sampling dengan jumlah sampel 30 responden. Uji Statistik menggunakan wilcoxon sign rank test dengan α = 0,05.Penelitian ini diketahui bahwa dari 30 responden sebelum diberikan storytelling mengalami tumbuh kembang meragukan sebanyak 27 anak (90%) dan 3anak (10%) mengalami tumbuh kembang menyimpang, sedangkan sesudah diberikan storytelling mengalami tumbuh kembang sesuai sebanyak 20 anak (66,7%) dan sebesar 10 anak (33,3%) mengalami tumbuh kembang meragukan. Kesimpulan diperoleh nilai p = 0,000 dengan α =0,05 dimana p<α sehingga Ho ditolak yang artinya ada pengaruh kegiatan storytelling terhadap tumbuh kembang anak.Hasil penelitian setelah dilakukan kegiatan storytelling di dapatkan bahwa ada pengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Di harapkan guru di KB-TK Petra kediri untuk meningkatkan kegiatan storytelling. Kata Kunci : Storytelling, Tumbuh kembang, Anak Usia 3-5 Tahun. STORYTELLING IMPLEMENTATION IN AGE CHILDREN 3-5 YEARS AS A DEVELOPMENT STIMULATION EFFORTS ABSTRACTStorytelling is a creative process of children who in its development always activates not only intellectual aspects but also aspects of sensitivity, refinement, emotion, art, fantasy power, andimagination of children who not only prioritize left brain abilities but also the ability of the right brain. Speaking of storytelling, in general all children love to listen to storytelling, both toddlers,elementary school age, and those who have grown up even adults. The purpose of the study was to determine the effect of storytelling activities on the growth of children aged 3-5 years in Petra Kediri Kindergarten / KB. The research design uses pre experimental. Total sampling technique with asample of 30 respondents. The Statistical Test used the Wilcoxon sign rank test with α = 0.05. Thisstudy found that of the 30 respondents before being given storytelling, there were 27 children (90%)and 3 children (10%) experiencing deviant growth and development, while after being given storytelling. experienced growth and development according to as many as 20 children (66.7%) and as many as 10 children (33.3%) experienced dubious growth growth. Conclusions obtained p value =0,000 with α = 0.05 where p <α so that Ho is rejected, which means there is the influence of s","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74346517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-27DOI: 10.26714/JKJ.7.1.2019.27-32
A. R. Suwardi, Desi Ariyana Rahayu
Nyeri adalah keluhan yang umum pasca pengobatan bagi penderita kanker, bahkan bertahun-tahun setelah pengobatan. Pengendalian nyeri dapat dilakukan dengan pengobatannon farmakologis, diantaranya menggunakan terapi murottal yaitu terapi dengan mendengarkan alunan ayat-ayat suci al-qur’an yang dibacakan oleh ‘qori. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas terapi musik klasik dengan terapi murottal terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien kanker. Jenis penelitian Quasy Eksperimental dengan menggunakan bentuk rancangan three group pre and post test with kontrol design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien kanker yang mengalami nyeri. Sampel berjumlah 75 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling, yang terdiri dari kelompoki ntervensi dan kelompok kontrol. Analisis data dengan menggunakan Kruskal Wallis dan Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat nyeri pada kelompok intervensi sesudah diberikan terapi murottal sebesar 13,00. Hal ini menujukkan terjadinya penurunan tingkat nyeri setelah diberikan terapi murottal. Ada pengaruh pemberian terapi murottal terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien kanker di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan nilai p=0,000 (p-value<0.05). Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada perawat, pasien kanker, mahasiswa agar dapat membantu memenuhi kebutuhan diri akan rasa nyaman dalam pengontrolan nyeri. Kata kunci : Terapi musik klasik, terapi murottal, kanker, tingkat nyeri EFFECTIVENESS OF MUROTTAL THERAPY IN DECREASING PAIN LEVEL OF CANCER PATIENTS ABSTRACTPain is a common complaint post-treatment for cancer sufferers, even years after treatment. Pain kontrol can be done by non pharmacological treatment, including using murottal therapy is therapy by listening to the strains of holy verses of the Qur'an which is read by ' Qori. Research objectives to determine the effectiveness of classical musik therapy with murottal therapy to decrease the level of pain in cancer patients. Types of experimental Quasy research using the design form Three Group Pre and Post Test with Kontrol Design. The population in this study is a cancer patient who is experiencing pain. Samples numbered 75 respondents using the purposive sampling technique, consisting of intervention groups and kontrol groups. Data analysis using Kruskal Wallis and Wilcoxon. The results showed that the average level of pain in the intervention group after Murottal therapy was 13,00. This shows the occurrence of pain reduction after being given murottal therapy. There is an influence on the treatment of murottal to decrease the level of pain in cancer patients in the Islamic hospital Sultan Agung Semarang with a value P = 0,000 (P-value < 0.05). The study provided recommendations to nurses, cancer patients, students in order to help meet the self-need for comfort in pain kontrol. Keywords: Classic musik therapy, murottal therapy, cancer , the level of pain
{"title":"EFEKTIFITAS TERAPI MUROTTAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT NYERI PADA PASIEN KANKER","authors":"A. R. Suwardi, Desi Ariyana Rahayu","doi":"10.26714/JKJ.7.1.2019.27-32","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/JKJ.7.1.2019.27-32","url":null,"abstract":"Nyeri adalah keluhan yang umum pasca pengobatan bagi penderita kanker, bahkan bertahun-tahun setelah pengobatan. Pengendalian nyeri dapat dilakukan dengan pengobatannon farmakologis, diantaranya menggunakan terapi murottal yaitu terapi dengan mendengarkan alunan ayat-ayat suci al-qur’an yang dibacakan oleh ‘qori. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas terapi musik klasik dengan terapi murottal terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien kanker. Jenis penelitian Quasy Eksperimental dengan menggunakan bentuk rancangan three group pre and post test with kontrol design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien kanker yang mengalami nyeri. Sampel berjumlah 75 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling, yang terdiri dari kelompoki ntervensi dan kelompok kontrol. Analisis data dengan menggunakan Kruskal Wallis dan Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat nyeri pada kelompok intervensi sesudah diberikan terapi murottal sebesar 13,00. Hal ini menujukkan terjadinya penurunan tingkat nyeri setelah diberikan terapi murottal. Ada pengaruh pemberian terapi murottal terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien kanker di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan nilai p=0,000 (p-value<0.05). Penelitian ini memberikan rekomendasi kepada perawat, pasien kanker, mahasiswa agar dapat membantu memenuhi kebutuhan diri akan rasa nyaman dalam pengontrolan nyeri. Kata kunci : Terapi musik klasik, terapi murottal, kanker, tingkat nyeri EFFECTIVENESS OF MUROTTAL THERAPY IN DECREASING PAIN LEVEL OF CANCER PATIENTS ABSTRACTPain is a common complaint post-treatment for cancer sufferers, even years after treatment. Pain kontrol can be done by non pharmacological treatment, including using murottal therapy is therapy by listening to the strains of holy verses of the Qur'an which is read by ' Qori. Research objectives to determine the effectiveness of classical musik therapy with murottal therapy to decrease the level of pain in cancer patients. Types of experimental Quasy research using the design form Three Group Pre and Post Test with Kontrol Design. The population in this study is a cancer patient who is experiencing pain. Samples numbered 75 respondents using the purposive sampling technique, consisting of intervention groups and kontrol groups. Data analysis using Kruskal Wallis and Wilcoxon. The results showed that the average level of pain in the intervention group after Murottal therapy was 13,00. This shows the occurrence of pain reduction after being given murottal therapy. There is an influence on the treatment of murottal to decrease the level of pain in cancer patients in the Islamic hospital Sultan Agung Semarang with a value P = 0,000 (P-value < 0.05). The study provided recommendations to nurses, cancer patients, students in order to help meet the self-need for comfort in pain kontrol. Keywords: Classic musik therapy, murottal therapy, cancer , the level of pain","PeriodicalId":33952,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82850803","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}