Pendidikan karakter perlu diterapkan di sekolah khususnya karakter kreatif dan tanggung jawab. Model Pembelajaran kooperatif tipe scramble merupakan salah satu model yang dapat membina karakter kreatif dan tanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk membina karakter kreatif dan tanggung jawab serta mendeskripsikan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble. Metode penelitiannya adalah quasi eksperimen dengan desain equivalent time series. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII I SMPN 1 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Sedangkan teknik analisis data menggunakan statistika deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe scramble dapat membina karakter kreatif dan tanggung jawab serta dapat mengubah hasil belajar menjadi lebih baik dan terdapat hubungan antara karakter kreatif dan tanggung jawab dengan hasil belajar.Kata kunci: scramble; kreatif; tanggung jawab
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble dalam Pembelajaran Matematika untuk Membina Karakter Kreatif dan Tanggung Jawab Siswa","authors":"Normakiyah Normakiyah, Chairil Faif Pasani, Kamaliyah Kamaliyah","doi":"10.20527/EDUMAT.V6I1.5096","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/EDUMAT.V6I1.5096","url":null,"abstract":"Pendidikan karakter perlu diterapkan di sekolah khususnya karakter kreatif dan tanggung jawab. Model Pembelajaran kooperatif tipe scramble merupakan salah satu model yang dapat membina karakter kreatif dan tanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk membina karakter kreatif dan tanggung jawab serta mendeskripsikan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble. Metode penelitiannya adalah quasi eksperimen dengan desain equivalent time series. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII I SMPN 1 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Sedangkan teknik analisis data menggunakan statistika deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe scramble dapat membina karakter kreatif dan tanggung jawab serta dapat mengubah hasil belajar menjadi lebih baik dan terdapat hubungan antara karakter kreatif dan tanggung jawab dengan hasil belajar.Kata kunci: scramble; kreatif; tanggung jawab","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124903461","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-18DOI: 10.20527/EDUMAT.V6I1.5095
L. N. Safrida, Reza Ambarwati, R. Adawiyah, E. R. Albirri
Pada dunia pendidikan, kemampuan berpikir kritis kini menjadi penting untuk dikembangkan guna menghadapi tantangan abad ke-21. Keterampilan berpikir kritis diperlukan dalam rangka membuat keputusan yang diawali dari serangkaian proses berpikir secara reflektif dan beralasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis 30 mahasiswa menggunakan metode tes dan wawancara. Hasil tes kemudian dianalisis secara kuantitatif dan selanjutnya dideskripsikan ketercapaian indikator berpikir kritis pada setiap soal. Hasil analisis tes menunjukkan bahwa 23.33% atau 7 mahasiswa atau yang mulai berpikir kritis. Kelima indikator berpikir kritis hanya mampu dicapai oleh kurang dari 25% mahasiswa. Hanya 4 siswa yang berhasil mencapai kelima indikator berpikir kritis hingga menarik kesimpulan dengan tepat.Kata kunci: berpikir kritis, indikator berpikir kritis, kemampuan berpikir kritis
{"title":"Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika","authors":"L. N. Safrida, Reza Ambarwati, R. Adawiyah, E. R. Albirri","doi":"10.20527/EDUMAT.V6I1.5095","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/EDUMAT.V6I1.5095","url":null,"abstract":"Pada dunia pendidikan, kemampuan berpikir kritis kini menjadi penting untuk dikembangkan guna menghadapi tantangan abad ke-21. Keterampilan berpikir kritis diperlukan dalam rangka membuat keputusan yang diawali dari serangkaian proses berpikir secara reflektif dan beralasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis 30 mahasiswa menggunakan metode tes dan wawancara. Hasil tes kemudian dianalisis secara kuantitatif dan selanjutnya dideskripsikan ketercapaian indikator berpikir kritis pada setiap soal. Hasil analisis tes menunjukkan bahwa 23.33% atau 7 mahasiswa atau yang mulai berpikir kritis. Kelima indikator berpikir kritis hanya mampu dicapai oleh kurang dari 25% mahasiswa. Hanya 4 siswa yang berhasil mencapai kelima indikator berpikir kritis hingga menarik kesimpulan dengan tepat.Kata kunci: berpikir kritis, indikator berpikir kritis, kemampuan berpikir kritis","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114649661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-18DOI: 10.20527/EDUMAT.V6I1.5094
Chairil Faif Pasani, Fista Damayanti
Sekarang ini nilai-nilai karakter semakin memudar, sehingga pendidikan karakter perlu diterapkan salah satunya melaui pendidkan sekolah khususnya karakter kreatif dan tanggung jawab. Model pembelajaran group investigation adalah model yang dapat membina karakter kreatif dan tanggung jawab. Tujuan penelitian ini adalah membina karakter kreatif dan tanggung jawab serta memperbaiki hasil belajar siswa dengan mengunakan penerapan model pembelajaran group investigation dan menganalisis hubungan antara karakter kreatif dan tanggung jawab dengan hasil belajar. Metode penelitiannya adalah quasi eksperimen. Sampel penelitiannya adalah siswa kelas VIIIB SMPN 1 Banjarmasin. Teknik mengumpulkan data dengan observasi kelas dan tes uraian. Teknik penyelidikan data fakta dengan memakai statistika penjabaran dan inferensial. Hasil penelitian menunjukan model pembelajaran group investigation dapat membina karakter kreatif dan tanggung jawab siswa serta bisa memperbagus nilai siswa, ada kaitan antara perilaku kreatif dan tanggung jawab dengan nilai siswa.Kata Kunci: group investigation; kreatif; tanggungjawab
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dalam Pembelajaran Matematika untuk Membina Karakter Kreatif dan Tanggung Jawab","authors":"Chairil Faif Pasani, Fista Damayanti","doi":"10.20527/EDUMAT.V6I1.5094","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/EDUMAT.V6I1.5094","url":null,"abstract":"Sekarang ini nilai-nilai karakter semakin memudar, sehingga pendidikan karakter perlu diterapkan salah satunya melaui pendidkan sekolah khususnya karakter kreatif dan tanggung jawab. Model pembelajaran group investigation adalah model yang dapat membina karakter kreatif dan tanggung jawab. Tujuan penelitian ini adalah membina karakter kreatif dan tanggung jawab serta memperbaiki hasil belajar siswa dengan mengunakan penerapan model pembelajaran group investigation dan menganalisis hubungan antara karakter kreatif dan tanggung jawab dengan hasil belajar. Metode penelitiannya adalah quasi eksperimen. Sampel penelitiannya adalah siswa kelas VIIIB SMPN 1 Banjarmasin. Teknik mengumpulkan data dengan observasi kelas dan tes uraian. Teknik penyelidikan data fakta dengan memakai statistika penjabaran dan inferensial. Hasil penelitian menunjukan model pembelajaran group investigation dapat membina karakter kreatif dan tanggung jawab siswa serta bisa memperbagus nilai siswa, ada kaitan antara perilaku kreatif dan tanggung jawab dengan nilai siswa.Kata Kunci: group investigation; kreatif; tanggungjawab","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"71 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129342092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-18DOI: 10.20527/edumat.v6i1.5130
Rahmita Noorbaiti, Noor Fajriah, R. Sukmawati
Setiap siswa adalah unik atau berbeda satu sama lain. Salah satu keunikan tersebut yaitu gaya belajar masing-masing siswa. Gaya belajar merupakan kecenderungan seseorang dalam memperoleh dan menciptakan pengalaman dan terkait dengan indera yang dimiliki. Gaya belajar dibagi menjadi gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik atau dikenal dengan VAK. Oleh karena itu, di antara tugas guru adalah merancang pembelajaraan yang dapat mengakomodasi ketiga gaya belajar VAK. Atas dasar tersebut, maka dilaksanakan penelitian mengenai implementasi (penerapan) model pembelajaran VAK dengan tujuan mengetahui respon dan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran dengan model VAK. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang terdiri dari 6 kali pertemuan pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi hasil belajar yang bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajarannya, hasil belajar siswa, serta respon siswa terhadap pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII E MTsN Mulawarman Banjarmasin sejumlah 34 orang. Objek dalam penelitian adalah hasil belajar serta respon siswa terhadap model pembelajaran VAK pada pokok bahasan perbandingan dan aritmatika sosial. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk mengukur hasil belajar siswa dan angket untuk mengukur respon siswa. Teknik analisis data menggunakan perhitungan nilai rata-rata hasil belajar siswa dan persentase. Data yang diperoleh selama penelitian menunjukkan bahwa melalui implementasi model pembelajaran VAK hasil belajar siswa pada pelajaran matematika di kelas VII E MTsN Mulawarman Banjarmasin berada pada kualifikasi amat baik. Subjek penelitian yang dalam penelitian ini siswa kelas VII memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model VAK. Kata kunci: gaya belajar VAK, model pembelajaran VAK, hasil belajar, respon siswa
{"title":"Implementasi Model Pembelajaran Visual-Auditori-Kinestetik (VAK) pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas VII E MTsN Mulawarman Banjarmasin","authors":"Rahmita Noorbaiti, Noor Fajriah, R. Sukmawati","doi":"10.20527/edumat.v6i1.5130","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/edumat.v6i1.5130","url":null,"abstract":"Setiap siswa adalah unik atau berbeda satu sama lain. Salah satu keunikan tersebut yaitu gaya belajar masing-masing siswa. Gaya belajar merupakan kecenderungan seseorang dalam memperoleh dan menciptakan pengalaman dan terkait dengan indera yang dimiliki. Gaya belajar dibagi menjadi gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik atau dikenal dengan VAK. Oleh karena itu, di antara tugas guru adalah merancang pembelajaraan yang dapat mengakomodasi ketiga gaya belajar VAK. Atas dasar tersebut, maka dilaksanakan penelitian mengenai implementasi (penerapan) model pembelajaran VAK dengan tujuan mengetahui respon dan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran dengan model VAK. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang terdiri dari 6 kali pertemuan pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi hasil belajar yang bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajarannya, hasil belajar siswa, serta respon siswa terhadap pembelajaran. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII E MTsN Mulawarman Banjarmasin sejumlah 34 orang. Objek dalam penelitian adalah hasil belajar serta respon siswa terhadap model pembelajaran VAK pada pokok bahasan perbandingan dan aritmatika sosial. Teknik pengumpulan data menggunakan tes untuk mengukur hasil belajar siswa dan angket untuk mengukur respon siswa. Teknik analisis data menggunakan perhitungan nilai rata-rata hasil belajar siswa dan persentase. Data yang diperoleh selama penelitian menunjukkan bahwa melalui implementasi model pembelajaran VAK hasil belajar siswa pada pelajaran matematika di kelas VII E MTsN Mulawarman Banjarmasin berada pada kualifikasi amat baik. Subjek penelitian yang dalam penelitian ini siswa kelas VII memberikan respon positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model VAK. Kata kunci: gaya belajar VAK, model pembelajaran VAK, hasil belajar, respon siswa","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"145 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115592839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-18DOI: 10.20527/EDUMAT.V6I1.5125
Angga Putra Priatmoko, Karim Karim, R. Sukmawati
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut peran pendidikan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan intelektual tinggi. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika adalah dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2006 yang menekankan bahwa melalui pembelajaran matematika dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif. Salah satu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa adalah pendekatan matematika realistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui melalui pendekatan matematika realistik dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII SMP. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan subjek siswa kelas VII SMP Negeri 21 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran matematika dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Kata kunci: kemampuan berpikir kreatif, pendekatan matematika realistik
{"title":"Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa melalui Pendekatan Matematika Realistik","authors":"Angga Putra Priatmoko, Karim Karim, R. Sukmawati","doi":"10.20527/EDUMAT.V6I1.5125","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/EDUMAT.V6I1.5125","url":null,"abstract":"Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut peran pendidikan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan intelektual tinggi. Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika adalah dengan menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2006 yang menekankan bahwa melalui pembelajaran matematika dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kreatif. Salah satu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa adalah pendekatan matematika realistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui melalui pendekatan matematika realistik dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VII SMP. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan subjek siswa kelas VII SMP Negeri 21 Banjarmasin Tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan matematika realistik dalam pembelajaran matematika dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Kata kunci: kemampuan berpikir kreatif, pendekatan matematika realistik","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115477411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-18DOI: 10.20527/edumat.v6i1.5124
Elya Sukaisih
Permasalahan pada pembelajaran matematika di sekolah, khususnya MTsN 1 Hulu Sungai Utara adalah hasil belajar siswa yang rendah, demikian juga efektivitas guru dalam pembelajaran yang belum optimal. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan karena kegiatan belajar mengajar matematika di kelas tidak melibatkan siswa, siswa terbiasa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru. Kurang bervariasinya metode dan model pembelajaran yang digunakan guru menyebabkan siswa tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran TGT diharapkan dapat menjadi salah satu solusi guna mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Hulu Sungai Utara dengan subjek penelitian kelas IX A yang terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 12 perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Terdapat dua kali pertemuan dalam setiap siklus. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru serta tes tertulis. Tes hasil belajar dan teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data, sedangkan teknik persentase digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan mengajar guru lebih aktif dan kreatif, serta keaktifan belajar siswa semakin meningkat. Selain itu terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan mengggunakan model TGT. Hasil ini diketahui dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar siswa dari 70,58 pada siklus I menjadi 75,77 pada siklus II, serta meningkatnya ketuntasan belajar siswa dari 69% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II. Kata Kunci: Model Pembelajaran TGT, hasil belajar siswa
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IX A pada Materi Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar di MTsN Hulu Sungai Utara","authors":"Elya Sukaisih","doi":"10.20527/edumat.v6i1.5124","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/edumat.v6i1.5124","url":null,"abstract":"Permasalahan pada pembelajaran matematika di sekolah, khususnya MTsN 1 Hulu Sungai Utara adalah hasil belajar siswa yang rendah, demikian juga efektivitas guru dalam pembelajaran yang belum optimal. Rendahnya hasil belajar siswa tersebut disebabkan karena kegiatan belajar mengajar matematika di kelas tidak melibatkan siswa, siswa terbiasa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru. Kurang bervariasinya metode dan model pembelajaran yang digunakan guru menyebabkan siswa tidak aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran TGT diharapkan dapat menjadi salah satu solusi guna mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Hulu Sungai Utara dengan subjek penelitian kelas IX A yang terdiri atas 14 siswa laki-laki dan 12 perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Terdapat dua kali pertemuan dalam setiap siklus. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan guru serta tes tertulis. Tes hasil belajar dan teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data, sedangkan teknik persentase digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan mengajar guru lebih aktif dan kreatif, serta keaktifan belajar siswa semakin meningkat. Selain itu terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan mengggunakan model TGT. Hasil ini diketahui dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar siswa dari 70,58 pada siklus I menjadi 75,77 pada siklus II, serta meningkatnya ketuntasan belajar siswa dari 69% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II. Kata Kunci: Model Pembelajaran TGT, hasil belajar siswa","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123808256","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-07-18DOI: 10.20527/edumat.v6i1.5119
Alfian Mucti, M. Izzatin, R. Nurmala
Media “Card 24” merupakan media pembelajaran matematika pada operasi hitung campuran. Metode yang digunakan adalah metode R&D: (1) studi pendahuluan yang meliputi: potensi dan masalah, pengumpulan informasi, (2) tahap studi pengembangan meliputi: desain, validasi, revisi desain serta uji coba, dan (3) tahap evaluasi. Media “Card 24” dinyatakan valid yang ditunjukkan dengan penilaian isi oleh ahli media untuk aspek penyajian dengan rata-rata skor 3,21 pada kategori “valid”, aspek grafik skor 2,92 kategori “valid”. Selanjutnya respon positif siswa dengan skor 3,63 dan presentase 90,74% sehingga produk termasuk kategori sangat baik.Kata Kunci : Media Card ”24”, R&D, operasi hitung
{"title":"Pengembangan Media “Card 24” pada Siswa SD Kelas V dalam Operasi Hitung Bilangan Bulat","authors":"Alfian Mucti, M. Izzatin, R. Nurmala","doi":"10.20527/edumat.v6i1.5119","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/edumat.v6i1.5119","url":null,"abstract":"Media “Card 24” merupakan media pembelajaran matematika pada operasi hitung campuran. Metode yang digunakan adalah metode R&D: (1) studi pendahuluan yang meliputi: potensi dan masalah, pengumpulan informasi, (2) tahap studi pengembangan meliputi: desain, validasi, revisi desain serta uji coba, dan (3) tahap evaluasi. Media “Card 24” dinyatakan valid yang ditunjukkan dengan penilaian isi oleh ahli media untuk aspek penyajian dengan rata-rata skor 3,21 pada kategori “valid”, aspek grafik skor 2,92 kategori “valid”. Selanjutnya respon positif siswa dengan skor 3,63 dan presentase 90,74% sehingga produk termasuk kategori sangat baik.Kata Kunci : Media Card ”24”, R&D, operasi hitung","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126650819","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}