Pub Date : 2020-05-02DOI: 10.20527/edumat.v8i1.8342
Romiyansah Romiyansah, Karim Karim, Siti Mawaddah
Koneksi matematis memiliki dasar bahwa matematika merupakan ilmu yang tersusun atas bagian-bagian yang saling berhubungan dan ilmu yang utuh dan terstruktur yang biasanya disebut sebagai body of knowledge. Hal inilah yang membuat kemampuan koneksi matematis sangat penting untuk dimiliki siswa. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa diantaranya dengan diterapkannya model pembelajaran inkuiri terbimbing. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kemampuan koneksi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 5 Banjarmasin dengan jumlah 33 siswa, sedangkan objek penelitiannya adalah kemampuan koneksi matematis siswa. Observasi, tes, dan dokumentasi adalah teknik pengumpulan data pada penelitian ini. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa pada aspek internal siswa mampu mengenali konsep matematika berada dalam kategori cukup. Pada aspek internal siswa mampu mengenali prinsip matematika, siswa dapat menggunakan keterkaitan antar topik matematika, dan siswa dapat mengenali prosedur matematika suatu representasi ke prosedur representasi yang ekuivalen berada pada kategori tinggi. Sedangkan pada aspek eksternal, siswa dapat menggunakan konsep dan prinsip matematika dalam kehidupan sehari-hari berada dalam kategori sangat tinggi. Kata Kunci: model pembelajaran, inkuiri terbimbing, koneksi matematis Abstract: Mathematical connections have the basis that mathematics is a science that is composed of interrelated parts, and intact and structured science that is usually referred to as the body of knowledge. This thing makes mathematical connection ability so important owned by students. The effort that can be made to improve students' mathematical connection ability is by applying the guided inquiry learning model. The purpose of this study is to analyze the mathematical connection ability of students using the guided inquiry learning model. This research is a descriptive study with 33 students of grade XI MIPA 1 of SMAN 5 Banjarmasin as the subjects while the students' mathematical connection ability as the object. Observation, testing, and documentation are the data collection techniques in this study. Descriptive statistics are used to analyze the data obtained. The results showed that after using the guided inquiry learning model, the students' mathematical connection ability in the internal aspects that students was able to recognize mathematical concepts is in the sufficient category. In the internal aspects that students being able to recognize mathematical principles, students can use the linkages between mathematical topics and students can recognize mathematical procedures of a representation to representational procedures which are equivalent are in the high category. Whil
{"title":"ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING","authors":"Romiyansah Romiyansah, Karim Karim, Siti Mawaddah","doi":"10.20527/edumat.v8i1.8342","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/edumat.v8i1.8342","url":null,"abstract":"Koneksi matematis memiliki dasar bahwa matematika merupakan ilmu yang tersusun atas bagian-bagian yang saling berhubungan dan ilmu yang utuh dan terstruktur yang biasanya disebut sebagai body of knowledge. Hal inilah yang membuat kemampuan koneksi matematis sangat penting untuk dimiliki siswa. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa diantaranya dengan diterapkannya model pembelajaran inkuiri terbimbing. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kemampuan koneksi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 5 Banjarmasin dengan jumlah 33 siswa, sedangkan objek penelitiannya adalah kemampuan koneksi matematis siswa. Observasi, tes, dan dokumentasi adalah teknik pengumpulan data pada penelitian ini. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa pada aspek internal siswa mampu mengenali konsep matematika berada dalam kategori cukup. Pada aspek internal siswa mampu mengenali prinsip matematika, siswa dapat menggunakan keterkaitan antar topik matematika, dan siswa dapat mengenali prosedur matematika suatu representasi ke prosedur representasi yang ekuivalen berada pada kategori tinggi. Sedangkan pada aspek eksternal, siswa dapat menggunakan konsep dan prinsip matematika dalam kehidupan sehari-hari berada dalam kategori sangat tinggi. Kata Kunci: model pembelajaran, inkuiri terbimbing, koneksi matematis Abstract: Mathematical connections have the basis that mathematics is a science that is composed of interrelated parts, and intact and structured science that is usually referred to as the body of knowledge. This thing makes mathematical connection ability so important owned by students. The effort that can be made to improve students' mathematical connection ability is by applying the guided inquiry learning model. The purpose of this study is to analyze the mathematical connection ability of students using the guided inquiry learning model. This research is a descriptive study with 33 students of grade XI MIPA 1 of SMAN 5 Banjarmasin as the subjects while the students' mathematical connection ability as the object. Observation, testing, and documentation are the data collection techniques in this study. Descriptive statistics are used to analyze the data obtained. The results showed that after using the guided inquiry learning model, the students' mathematical connection ability in the internal aspects that students was able to recognize mathematical concepts is in the sufficient category. In the internal aspects that students being able to recognize mathematical principles, students can use the linkages between mathematical topics and students can recognize mathematical procedures of a representation to representational procedures which are equivalent are in the high category. Whil","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"231 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123985793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-02DOI: 10.20527/edumat.v8i1.7687
E. Firmansyah, Melinda Putri Mubarika, Taryudi Taryudi, Silvia Ratnasari
Kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar siswa pada SMA Negeri 1 Baleendah masih rendah sehingga perlu ditingkatkan. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar siswa dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) . Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar matematika siswa setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) . Metode yang digunakan adalah metode campuran (mixed method) tipe Embedded. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Baleendah kelas X IPA Tahun Pelajaran 2018-2019 yang terdiri dari 8 kelas dengan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara random sebanyak 31 siswa. Penelitian yang dilakukan menghasilkan beberapa data, yaitu berupa data kuantitatif berupa hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan data kualitatif berupa hasil angket motivasi berprestasi belajar matematika siswa dan hasil observasi. Hasil analisis menunjukan: (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan Problem Based Learning (PBL) lebih baik dari pada siswa dengan pembelajaran konvensional, (2) Motivasi belajar matematika siswa dengan Problem Based Learning (PBL) lebih baik dari pada siswa dengan pembelajaran konvensional, (3)Terdapat hubungan antara motivasi belajar matematika dengan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang sangat kuat. Kata kunci : Problem Based Learning, Pemecahan Masalah, Motivasi Belajar. Abstract : Mathematical p roblem solving and student motivation in SMA Negeri 1 Baleendah are still low so it needs to be improved. Improving the ability of problem solving and student motivation can be done by applying the Problem Based Learning (PBL). The purpose of this research is to describe the improvement of students' mathematical problem solving and motivation to learn after using the Problem Based Learning (PBL). The method used is the Embedded mixed method. The population of this study was all students of SMA Negeri 1 Baleendah class X IPA in the 2018-2019 Academic Year consisting of 8 classes with a sample of 31 randomized students. The research conducted produced some data, namely in the form of quantitative data in the form of test results of problem solving abilities and qualitative data in the form of questionnaires for students' achievement in mathematics learning achievement and observation results. The results of the analysis show: (1) improvement in students' problem solving skills with Problem Based Learning (PBL) is better than students with conventional learning, (2) Motivation in learning mathematics students with Problem Based Learning (PBL) is better than students with conventional learning , (3) There is a very strong relationship between students' motivation to learn mathematics and their ability to solve mathematical problem solving abilities. K eywords: Problem Based Learning, Mathematical Problem Solving, Learning Motivation.
1 Baleendah公立高中学生解决问题的能力和学习动机仍然很低,因此需要加强。提高学生的解决问题的能力和学习动机,可以通过应用基于学习模式(PBL)来实现。研究的目的是在使用基于学习问题的学习模式(PBL)后,描述学生解决问题的能力和学习数学的动机的提高。使用的方法是嵌入式混合法。本研究的学生全部是SMA 1 Baleendah 2017 -2019年级X班的学生,共有8个班,其中包括31名学生。研究产生了一些数据,其中包括定量数据测试问题解决能力测试的结果,以及学生数学成绩优异的动机和观察结果的结果。分析结果显示:(1)提高学生解决问题的能力和基于问题的学习(PBL)比传统,(2)学习动机的学生学数学的学生基于问题的学习(PBL)学习的学生比传统,(3)有动力学习数学和成就之间的关系解决数学问题的能力很强的学生。关键词:基于学习的问题,解决问题的方法,学习的动力。学生在SMA Negeri 1 baleeneth仍然很低,所以需要被抚养。增加问题解决和学生激励的能力可以通过应用基于学习的问题来实现。这项研究的目的是描述学生在使用基于学习的问题后解决和激励学生学习的影响。人们使用的方法是嵌入的混合方法。这项研究的人口都是SMA 1 Baleendah X IPA的年度学生,8年级的成绩为31次randomimized students。研究指导产生一些数据,而在问题解决能力和对等数据测试形式中的问题解决能力和对等等数据。results》分析:(1)节目improvement in)学生对问题解决技能和基于问题的学习(PBL)是比学生conventional一起学习,(2)Motivation和基于问题的学习数学的学生一起学习(PBL)是比学生conventional学习,(3)学生“Motivation之间有一个非常强壮的关系是他们学习数学和不在乎去参加解决mathematical问题解决能力。K爱言语:以学习为基础的问题,数学解决问题,学习动力。
{"title":"PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA","authors":"E. Firmansyah, Melinda Putri Mubarika, Taryudi Taryudi, Silvia Ratnasari","doi":"10.20527/edumat.v8i1.7687","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/edumat.v8i1.7687","url":null,"abstract":"Kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar siswa pada SMA Negeri 1 Baleendah masih rendah sehingga perlu ditingkatkan. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar siswa dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) . Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar matematika siswa setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) . Metode yang digunakan adalah metode campuran (mixed method) tipe Embedded. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Baleendah kelas X IPA Tahun Pelajaran 2018-2019 yang terdiri dari 8 kelas dengan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara random sebanyak 31 siswa. Penelitian yang dilakukan menghasilkan beberapa data, yaitu berupa data kuantitatif berupa hasil tes kemampuan pemecahan masalah dan data kualitatif berupa hasil angket motivasi berprestasi belajar matematika siswa dan hasil observasi. Hasil analisis menunjukan: (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan Problem Based Learning (PBL) lebih baik dari pada siswa dengan pembelajaran konvensional, (2) Motivasi belajar matematika siswa dengan Problem Based Learning (PBL) lebih baik dari pada siswa dengan pembelajaran konvensional, (3)Terdapat hubungan antara motivasi belajar matematika dengan pencapaian kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang sangat kuat. Kata kunci : Problem Based Learning, Pemecahan Masalah, Motivasi Belajar. Abstract : Mathematical p roblem solving and student motivation in SMA Negeri 1 Baleendah are still low so it needs to be improved. Improving the ability of problem solving and student motivation can be done by applying the Problem Based Learning (PBL). The purpose of this research is to describe the improvement of students' mathematical problem solving and motivation to learn after using the Problem Based Learning (PBL). The method used is the Embedded mixed method. The population of this study was all students of SMA Negeri 1 Baleendah class X IPA in the 2018-2019 Academic Year consisting of 8 classes with a sample of 31 randomized students. The research conducted produced some data, namely in the form of quantitative data in the form of test results of problem solving abilities and qualitative data in the form of questionnaires for students' achievement in mathematics learning achievement and observation results. The results of the analysis show: (1) improvement in students' problem solving skills with Problem Based Learning (PBL) is better than students with conventional learning, (2) Motivation in learning mathematics students with Problem Based Learning (PBL) is better than students with conventional learning , (3) There is a very strong relationship between students' motivation to learn mathematics and their ability to solve mathematical problem solving abilities. K eywords: Problem Based Learning, Mathematical Problem Solving, Learning Motivation.","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116188286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-23DOI: 10.20527/edumat.v7i2.7102
Mardhiyah Nur Afifah, Firdha Nor Septiarini, Firyal Hasna Afifah
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMP yang ditinjau dari perbedaan gender dengan mengukur beberapa kemampuan HOTS diantaranya menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasikan. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif deskriptif serta menggunakan teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verivikasi. Subjek penelitian ini berjumlah 20 siswa dengan kategori 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa perempuan cenderung melakukan kesalahan dalam menganalisis dan mengkreasikan dalam menjawab pertanyaan dengan persentase menganalisis sebesar 70%, dan mengkreasikan dengan persentase 66%, sedangkan pada siswa laki-laki cenderung melakukan kesalahan dalam mengevaluasi pertanyaan yang ada dengan persentase sebesar 60%, dikarenakan banyak dari sebagian siswa laki-laki salah dalam menjawab pernyataan dari soal yang diberikan. Kata Kunci: HOTS, Gender, Siswa SMP Abstract: This study aims to describe the higher order thinking skill of junior high school students in terms of gender differences by measuring some HOTS abilities including analyzing, evaluating and creating. This type of research is descriptive qualitative research and uses data analysis techniques by data reduction, data presentation, and verification. The subjects of this study were 20 students in the category of 10 male students and 10 female students. The results showed that female students tended to make mistakes in analyzing and creating answers to questions with a percentage of analysis of 70%, and created with a percentage of 66%, while male students tended to make mistakes in evaluating existing questions with a percentage of 60%, because many of the male students are wrong in answering statements from the questions given. Keywords: HOTS, Gender, Junior High School Students
本研究旨在描述中学生的高层次思维能力,这些思维能力涉及性别差异,其中包括分析、评估和创造力。研究类型是描述性质的研究,采用数据还原、数据演示和验证的分析技术。本研究对象为20名学生,类别为10个男孩和10个女孩。研究结果表明,女学生倾向于做分析和mengkreasikan回答中的错误与分析比例高达70%,mengkreasikan比例为66%,而男人往往犯错的学生评估中有60%比例的问题,由于很多部分学生们在回答中所带来的问题的声明。关键词:HOTS,性别,初中学生:这一研究旨在描述高级高中在性别差异中的高级学习技能,通过测量分析、评估和创造。这一研究的类型是通过折解数据、演示数据和验证来解构数据分析和uses数据分析技术。这次研究的题目是20名学生,类别为10名男性学生和10名女性学生。results那里的女性学生tended让错误在analyzing和创建到问题的答案a percentage of 70%的分析,和创造了with a percentage of 66%,而男学生tended让错误在evaluating 60%和a percentage of The existing问题,因为许多男学生都错了,在回答statements》从《问题赐予。辣妹,性别,初中学生
{"title":"ANALISIS HIGHER ORDER THINKING SKILLS SISWA SMP DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER","authors":"Mardhiyah Nur Afifah, Firdha Nor Septiarini, Firyal Hasna Afifah","doi":"10.20527/edumat.v7i2.7102","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/edumat.v7i2.7102","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMP yang ditinjau dari perbedaan gender dengan mengukur beberapa kemampuan HOTS diantaranya menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasikan. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif deskriptif serta menggunakan teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verivikasi. Subjek penelitian ini berjumlah 20 siswa dengan kategori 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa perempuan cenderung melakukan kesalahan dalam menganalisis dan mengkreasikan dalam menjawab pertanyaan dengan persentase menganalisis sebesar 70%, dan mengkreasikan dengan persentase 66%, sedangkan pada siswa laki-laki cenderung melakukan kesalahan dalam mengevaluasi pertanyaan yang ada dengan persentase sebesar 60%, dikarenakan banyak dari sebagian siswa laki-laki salah dalam menjawab pernyataan dari soal yang diberikan. Kata Kunci: HOTS, Gender, Siswa SMP Abstract: This study aims to describe the higher order thinking skill of junior high school students in terms of gender differences by measuring some HOTS abilities including analyzing, evaluating and creating. This type of research is descriptive qualitative research and uses data analysis techniques by data reduction, data presentation, and verification. The subjects of this study were 20 students in the category of 10 male students and 10 female students. The results showed that female students tended to make mistakes in analyzing and creating answers to questions with a percentage of analysis of 70%, and created with a percentage of 66%, while male students tended to make mistakes in evaluating existing questions with a percentage of 60%, because many of the male students are wrong in answering statements from the questions given. Keywords: HOTS, Gender, Junior High School Students","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116018496","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-24DOI: 10.20527/EDUMAT.V7I1.6095
Efa Aufa Azqia, Muhyani Muhyani, Yono Yono
Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap prestasi belajar dan karakter mandiri siswa. Membandingkan pembelajaran matematika materi sudut dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dan pendekatan konvensional dilihat dari prestasi belajar dan karakter mandiri siswa merupakan tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis penelitian quasi experimental design dalam penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.Tes prestasi belajar dan lembar penilaian karakter mandiri adalah instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa yang tidak diberi perlakuan. Nilai rata-rata prestasi belajar kelas eksperimen adalah 88,16 sedangkan pada kelas kontrol adalah 74,16. Sedangkan nilai rata-rata pada karakter mandiri siswa pada kelas eksperimen 24,44 sedangkan kelas kontrol 18,32. Berdasarkan uji hipotesis prestasi belajar nilai t hitung 4,428> t tabel 2,06 dan hipotesis karakter mandiri nilai t hitung 4,428 > t tabel 2,06 7,905 dalam taraf 5%. Maka Ha diterima dan Ho ditolak, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap prestasi belajar dan karakter mandiri siswa di SD IT Al-Madinah. Kata kunci : Matematika Realistik, Prestasi Belajar, Karakter Mandiri Abstract: This study discusses the effect of Realistic Mathematics Education approach on students’ learning achievement and independent character. Comparing mathematical learning onangle concept using Realistic Mathematics Education approaches and conventional approaches viewed from students’ learning achievement and independent character of students is the goal of the study. The research uses a quantitative method with quasi experimental design typeby using two classes namely the experimental class and the control class. The instruments used to collect the data are learning achievement test and independent character assessment sheets. The results of the study show that students who were given treatment using a realistic mathematical approach had a higher average score than the average score of students who were not treated. The average score of the learning achievement in experimental class is 88.16 while in the control class is 74.16. While the average score of the students’ independent character in the experimental class is 24.44 while in the control class is 18.32. Based on the hypothesis testing of learning achievement score, the value of t calc 4.428 is greater than t crit 2,06 and the hypothesis testing of the independent character score, the values t calc 7.905 is greater than t crit 2.06 in level 5%. Then Ha is accepted and Ho is rejected. It can be concluded that there is an effect of the Realistic Mathematics Education approach on student
摘要:本研究涉及现实数学方法对学生学习成绩和性格的影响。将角度材料的数学学习与使用现实数学方法和传统方法从学生的学习成绩和自力更生性格来比较是这项研究的目标。本研究采用采用实验类别和控制类等定量研究类型的实验类别。学习成绩测试和自我性格评估表是研究人员用来收集数据的工具。研究结果表明,使用现实数学方法治疗的学生平均分数比不接受治疗的学生高。实验类学习成绩的平均成绩是88.16,控制类的平均成绩是74.16。而实验课2444学生的平均成绩是18.32。根据研究成绩假设的测试,t值为4.428 > t表2.06和自我字符假设t值为4.428 > t表2,67,905为5%。然后哈被接受并被拒绝,可能会得出结论,数学现实方法对麦地那SD IT - al -麦地那学生的自学成绩和性格的影响。关键词:数学现实、学习成就、自我假设性格:这项研究揭示了学生学习成绩和独立性特征的现实数学效果。用现实教育教育和惯例的方法比较学生的目标是学习的目标。研究用的是一种量量的方法,用两种方法使用实验级和控制级。工具用来收集数据,学习成就,独立评估表。研究结果显示,这些学生使用现实数学的方法进行治疗,平均成绩比不治疗的学生高得多。平均成绩是88.16,控制级是74.16。虽然学生的平均成绩是24.44,控制级是18.32。基于学习成绩的假设测试,4428的分数比t crit 2.06大,独立character分数的假设测试比t . 7905大。然后他被接受了,Ho被拒绝了。这可能会得出结论,在麦地那小学的教育成就和独立性特点中,存在着现实数学教育的影响。数学教育,学习成就,独立性格
{"title":"PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PRESTASI DAN KARAKTER MANDIRI SISWA KELAS 3 DI SD IT AL-MADINAH","authors":"Efa Aufa Azqia, Muhyani Muhyani, Yono Yono","doi":"10.20527/EDUMAT.V7I1.6095","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/EDUMAT.V7I1.6095","url":null,"abstract":"Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap prestasi belajar dan karakter mandiri siswa. Membandingkan pembelajaran matematika materi sudut dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dan pendekatan konvensional dilihat dari prestasi belajar dan karakter mandiri siswa merupakan tujuan dari penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis penelitian quasi experimental design dalam penelitian ini menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.Tes prestasi belajar dan lembar penilaian karakter mandiri adalah instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa yang diberi perlakuan dengan menggunakan pendekatan matematika realistik memiliki nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa yang tidak diberi perlakuan. Nilai rata-rata prestasi belajar kelas eksperimen adalah 88,16 sedangkan pada kelas kontrol adalah 74,16. Sedangkan nilai rata-rata pada karakter mandiri siswa pada kelas eksperimen 24,44 sedangkan kelas kontrol 18,32. Berdasarkan uji hipotesis prestasi belajar nilai t hitung 4,428> t tabel 2,06 dan hipotesis karakter mandiri nilai t hitung 4,428 > t tabel 2,06 7,905 dalam taraf 5%. Maka Ha diterima dan Ho ditolak, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendekatan matematika realistik terhadap prestasi belajar dan karakter mandiri siswa di SD IT Al-Madinah. Kata kunci : Matematika Realistik, Prestasi Belajar, Karakter Mandiri Abstract: This study discusses the effect of Realistic Mathematics Education approach on students’ learning achievement and independent character. Comparing mathematical learning onangle concept using Realistic Mathematics Education approaches and conventional approaches viewed from students’ learning achievement and independent character of students is the goal of the study. The research uses a quantitative method with quasi experimental design typeby using two classes namely the experimental class and the control class. The instruments used to collect the data are learning achievement test and independent character assessment sheets. The results of the study show that students who were given treatment using a realistic mathematical approach had a higher average score than the average score of students who were not treated. The average score of the learning achievement in experimental class is 88.16 while in the control class is 74.16. While the average score of the students’ independent character in the experimental class is 24.44 while in the control class is 18.32. Based on the hypothesis testing of learning achievement score, the value of t calc 4.428 is greater than t crit 2,06 and the hypothesis testing of the independent character score, the values t calc 7.905 is greater than t crit 2.06 in level 5%. Then Ha is accepted and Ho is rejected. It can be concluded that there is an effect of the Realistic Mathematics Education approach on student","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115964383","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-24DOI: 10.20527/EDUMAT.V7I1.6350
U. Hasanah, Agni Danaryanti, Yuni Suryaningsih
Abstrak: Ujian nasional merupakan salah satu evaluasi hasil belajar peserta didik. Salah satu tujuan ujian nasional yaitu pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan. Pada tahun 2017/2018 terjadi penurunan hasil ujian nasional salah satunya mata pelajaran matematika. Penurunan tersebut disebabkan adanya soal berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) . Oleh karena itu, tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan komposisi soal berpikir tingkat tinggi pada ujian nasional matematika tahun pelajaran 2017/2018 jurusan IPA dan jurusan IPS serta mendekripsikan soal yang memenuhi aspek telaah HOTS menurut WIdana. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan berdasarkan aspek telaah HOTS menurut Widana. Aspek telaah HOTS terdiri dari stimulus menarik, stimulus kontekstual, level kognitif HOTS dan jawaban tersirat pada stimulus. Sampel pada penelitian diambil masing-masing 3 paket pada jurusan IPA dan IPS. Teknik analisis data yang digunakan adalah persentase. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh banyaknya soal yang termasuk berpikir tingkat tinggi pada ujian nasional matematika tahun pelajaran 2017/2018 jurusan IPA sebanyak 16 soal (13,33%) dari 120 soal, sedangkan jurusan IPS sebanyak 13 soal (10,83%) dari 120 soal. Aspek telaah menurut Widana yang sering terjadi adalah stimulus menarik yaitu soal yang berbentuk cerita, stimulus kontekstual yaitu soal yang disajikan berbentuk teks sesuai dunia nyata, level kognitif yaitu melalui proses berpikir menelaah dan menerapkan informasi serta jawaban tersirat yang mana memerlukan pemahaman informasi. Kata kunci : Berpikir tingkat tinggi, ujian nasional, aspek telaah HOTS Abstra ct : National exam is one of the student learning outcomes evaluations. One of the natioal exam goals is mapping the program quality and/or educational units. In 2017/2018, there was a decline in outcomes of the national exam, one of them was mathematics. The decline was caused by the existence of high-level thinking pro-blems or Higher Order Thinking Skills (HOTS). Therefore, the purpose of this study is to describe the composition of high-level thingking questions in 2017/2018 academic year national exam in science and social majors, and to describe the questions that comply the aspects of HOTS analysis according to Widana. The method of this research is descriptive based on the aspects of HOTS analysis according to Widana. The aspects of HOTS analysis are interesting stimulus, contextual stimulus, HOTS cognitive level, and implicit answer on stimulus. The samples in the research were three packages of mathematical questions for each in science and social majors. Data were analyzed by using percentage. Based on the result of this study, it was obtained the number of questions that included high-level thinking on the national exam in 2017/2018 academic year, those were 16 out of 120 questions (13,33%) in science major and 13 out of 120 questions (10,83%) in social major. The aspects of analysis acco
摘要:国家考试是学习者学习成绩的评估之一。全国考试的目标之一是项目质量导图和/或教育单元。到2017/2018年,其中一门数学课的国家考试成绩下降。这种下降是由于高水平或更高层次的思维技能。因此,研究的目的是描述2018 /2018年国家数学考试中存在的高度思考的论文。本研究方法是根据Widana的研究角度进行的描述性研究。研究的各个方面包括有趣的刺激、背景刺激、认知刺激和隐含的刺激。研究样本分别从自然科学和社会科学专业获得3个样本。所使用的数据分析技术是百分比。根据这项研究,在2017/2018年的国家数学考试中,计算机科学专业的平均水平为120个学科中的16个(13.33%),而ip专业为120个学科中的13个(10.83%)。经常学习的Widana认为,学习的方面是一个有趣的刺激的故事,上下文刺激,以文本的形式呈现在现实世界,这是一种认知层面,即通过思考学习和应用隐含的信息和答案,这需要理解信息。关键词:思考高级,国家考试,学习方面。自然支出的目标之一是制定高质量和/或教育制度。2017/2018年,国家考试外考有一条脱氧核糖核酸,其中一个是数学。decline是由高水平的支持思考或更高的思考技能的存在引起的。因此,这项研究的目的是在2018年至2017/年度全国科研专业考试中提出以下问题,并描述这些问题的问题本研究的方法基于基于基于Widana分析的aspects。兴奋分析的问题是对刺激、意识刺激、认知水平和对刺激的假设。研究的样本是数学和社会专业的三个案例问题。数据是用percentage对其进行的分析。根据这项研究的结果,调查结果显示,在2017/2018年的国家考试中,涉及高水平思考的问题数量,在社交专业中有120个问题(13.33%)有13个问题(10.83%)。分析之aspects弥足Widana那经常occur是有趣刺激刺激就是word, contextual问题就是一个问题由in The form of短信accord-ing级到写实,cognitive就是《analysing applying资讯和思想的过程中容忍回答哪个require谅解资讯网。重点词:高阶思维技能,国家考试,分析分析
{"title":"Analisis Soal Ujian Nasional Matematika SMA Tahun Ajaran 2017/2018 Ditinjau dari Aspek Berpikir Tingkat Tinggi","authors":"U. Hasanah, Agni Danaryanti, Yuni Suryaningsih","doi":"10.20527/EDUMAT.V7I1.6350","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/EDUMAT.V7I1.6350","url":null,"abstract":"Abstrak: Ujian nasional merupakan salah satu evaluasi hasil belajar peserta didik. Salah satu tujuan ujian nasional yaitu pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan. Pada tahun 2017/2018 terjadi penurunan hasil ujian nasional salah satunya mata pelajaran matematika. Penurunan tersebut disebabkan adanya soal berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) . Oleh karena itu, tujuan penelitian yaitu mendeskripsikan komposisi soal berpikir tingkat tinggi pada ujian nasional matematika tahun pelajaran 2017/2018 jurusan IPA dan jurusan IPS serta mendekripsikan soal yang memenuhi aspek telaah HOTS menurut WIdana. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan berdasarkan aspek telaah HOTS menurut Widana. Aspek telaah HOTS terdiri dari stimulus menarik, stimulus kontekstual, level kognitif HOTS dan jawaban tersirat pada stimulus. Sampel pada penelitian diambil masing-masing 3 paket pada jurusan IPA dan IPS. Teknik analisis data yang digunakan adalah persentase. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh banyaknya soal yang termasuk berpikir tingkat tinggi pada ujian nasional matematika tahun pelajaran 2017/2018 jurusan IPA sebanyak 16 soal (13,33%) dari 120 soal, sedangkan jurusan IPS sebanyak 13 soal (10,83%) dari 120 soal. Aspek telaah menurut Widana yang sering terjadi adalah stimulus menarik yaitu soal yang berbentuk cerita, stimulus kontekstual yaitu soal yang disajikan berbentuk teks sesuai dunia nyata, level kognitif yaitu melalui proses berpikir menelaah dan menerapkan informasi serta jawaban tersirat yang mana memerlukan pemahaman informasi. Kata kunci : Berpikir tingkat tinggi, ujian nasional, aspek telaah HOTS Abstra ct : National exam is one of the student learning outcomes evaluations. One of the natioal exam goals is mapping the program quality and/or educational units. In 2017/2018, there was a decline in outcomes of the national exam, one of them was mathematics. The decline was caused by the existence of high-level thinking pro-blems or Higher Order Thinking Skills (HOTS). Therefore, the purpose of this study is to describe the composition of high-level thingking questions in 2017/2018 academic year national exam in science and social majors, and to describe the questions that comply the aspects of HOTS analysis according to Widana. The method of this research is descriptive based on the aspects of HOTS analysis according to Widana. The aspects of HOTS analysis are interesting stimulus, contextual stimulus, HOTS cognitive level, and implicit answer on stimulus. The samples in the research were three packages of mathematical questions for each in science and social majors. Data were analyzed by using percentage. Based on the result of this study, it was obtained the number of questions that included high-level thinking on the national exam in 2017/2018 academic year, those were 16 out of 120 questions (13,33%) in science major and 13 out of 120 questions (10,83%) in social major. The aspects of analysis acco","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127368863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ab strak : Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap pada matematika dengan pemahaman konsep matematika Siswa SMP di Kecamatan Langke Rembong. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 4 Langke Rembong yang berjumlah 196 siswa. Kemudian sampel dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 66 siswa.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket dan tes. Angket digunakan untuk memperoleh data sikap siswa terhadap pembelajaran matematika. Tes digunakan untuk memperoleh data pemahaman konsep matematika siswa. Sebelum data dianalisis secara iferensial, dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu, yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Hasil pengujian menunjukkan data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan berpola linear. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan korelasi Product Moment. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap pada matematika dengan pemahaman konsep matematika siswa SMP di Kecamatan Langke Rembong Besarnya sumbangan sikap siswa pada matematika terhadap pemahaman konsep matematika siswa adalah sebesar 20,25% dan sisanya 79,75% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Kata Kunci : sikap pada matematika, pemahaman konsep matematika Abstract : The research aimed to determine the correlation between attitudes toward mathematics and students’ understanding of mathematical concepts in Langke Rembong District, NTT, Indonesia. This study was correlational research. The population in this study w as196 eight grade students of SMPN 4 Langke Rembong. Then, the sample was selected by using the Simple Random Sampling technique and obtained a total sample of 66 students. Data collection techniques were carried out by questionnaire and test. The questionnaire was used to obtain data on student’s attitudes toward mathematics learning. Tests were used to obtain data on students’ understanding of mathematical concepts. Before the data was analyzed by using inferential statistic, the prerequisite analysis test was performed which includes the normality test and linearity test. The test results showed that the data was normally distributed and had linear patterns. After that, Product Moment correlation was used in hypothesis testing . The results of this study showed that there was a positive and significant correlation between attitudes toward mathematics and the understanding of the mathematical concept of junior high school students in Langke Rembong District. The magnitude of the contribution of students' attitudes toward mathematics to students' understanding of mathematical concepts is 20.25%, and the remaining 79.75% is determined by other factors that did not include in the research . Keywords : attitudes in mathematics, understanding of mathematical concepts
{"title":"HUBUNGAN ANTARA SIKAP PADA MATEMATIKA DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP DI KECAMATAN LANGKE REMBONG","authors":"Valeria Suryani Kurnila, Yohana Susanti Sunarti Danto, Ricardus Jundu, Silfanus Jelatu","doi":"10.20527/EDUMAT.V7I1.5898","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/EDUMAT.V7I1.5898","url":null,"abstract":"Ab strak : Penelitian memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap pada matematika dengan pemahaman konsep matematika Siswa SMP di Kecamatan Langke Rembong. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 4 Langke Rembong yang berjumlah 196 siswa. Kemudian sampel dipilih menggunakan teknik Simple Random Sampling dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 66 siswa.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket dan tes. Angket digunakan untuk memperoleh data sikap siswa terhadap pembelajaran matematika. Tes digunakan untuk memperoleh data pemahaman konsep matematika siswa. Sebelum data dianalisis secara iferensial, dilakukan uji prasyarat analisis terlebih dahulu, yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Hasil pengujian menunjukkan data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan berpola linear. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan korelasi Product Moment. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap pada matematika dengan pemahaman konsep matematika siswa SMP di Kecamatan Langke Rembong Besarnya sumbangan sikap siswa pada matematika terhadap pemahaman konsep matematika siswa adalah sebesar 20,25% dan sisanya 79,75% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Kata Kunci : sikap pada matematika, pemahaman konsep matematika Abstract : The research aimed to determine the correlation between attitudes toward mathematics and students’ understanding of mathematical concepts in Langke Rembong District, NTT, Indonesia. This study was correlational research. The population in this study w as196 eight grade students of SMPN 4 Langke Rembong. Then, the sample was selected by using the Simple Random Sampling technique and obtained a total sample of 66 students. Data collection techniques were carried out by questionnaire and test. The questionnaire was used to obtain data on student’s attitudes toward mathematics learning. Tests were used to obtain data on students’ understanding of mathematical concepts. Before the data was analyzed by using inferential statistic, the prerequisite analysis test was performed which includes the normality test and linearity test. The test results showed that the data was normally distributed and had linear patterns. After that, Product Moment correlation was used in hypothesis testing . The results of this study showed that there was a positive and significant correlation between attitudes toward mathematics and the understanding of the mathematical concept of junior high school students in Langke Rembong District. The magnitude of the contribution of students' attitudes toward mathematics to students' understanding of mathematical concepts is 20.25%, and the remaining 79.75% is determined by other factors that did not include in the research . Keywords : attitudes in mathematics, understanding of mathematical concepts","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"194 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116241336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Terbukanya sumber belajar yang luas bagi siswa memberikan ruang kepada guru untuk beralih dari teacher centered learning menuju student centered learning. Hal ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran berbasis blended learning menggunakan model flipped classroom yang memadukan pembelajaran online di rumah dan tatap muka di kelas. Dengan adanya internet yang menyediakan berbagai learning management system seperti Google Classroom, guru dapat membuat kelas virtual untuk melaksanakan pembelajaran online di rumah agar siswa terlatih bertindak aktif dan mandiri dalam belajar. Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran blended learning, menilai hasil belajar siswa, mengetahui perbedaan hasil belajar siswa laki-laki dengan perempuan, dan menilai tanggapan siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif mengambil subjek siswa kelas VII A SMP Negeri 9 Banjarmasin tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes, dan kuesioner. Teknik analisis data berupa statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan proses pembelajaran berada pada kategori sangat baik, hasil belajar siswa berada pada kategori cukup, terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa laki-laki dengan perempuan, dan tanggapan siswa berada pada kategori sangat tinggi. Kata kunci: Blended Learning, Flipped Classroom, Google Classroom Abstract: The opening of extensive learning resources for students provides space for teachers to switch from teacher centered learning to student centered learning. This can be implemented in blended learning using a flipped classroom model that combines online learning at home and face to face in class. With the internet that provides various learning management systems such as Google Classroom, teachers can create virtual classes to carry out online learning at home so that trained students act actively and independently in learning. This research is aimed to describe the blended learning process, assess student learning outcomes, know differences in learning outcomes between male and female students, and assess student responses. This study used a descriptive method taking the subject of students grade VII A in SMP Negeri 9 Banjarmasin in the school year 2018/2019 totaling 36 students. Data collection techniques in the form of observations, tests, and questionnaires. The data analysis techniques were descriptive and inferential statistics. The results showed that the learning process was in a very good category, student learning outcomes were in a sufficient category, there were differences in learning outcomes between male and female students, and student responses were in the very high category. Keywords: Blended Learning, Flipped Classroom, Google Classroom
摘要:开放一个广泛的学习资源,为教师提供空间,从中心教学到学生学习。它可以在基于混合学习的学习中实现,使用flipped课堂课堂学习模式,将家庭在线学习和课堂面对面结合起来。有了互联网提供诸如谷歌课堂这样的学习管理系统,教师可以创建一个虚拟的课堂来进行家庭网上学习,让学生在学习中表现得活跃和独立。本研究旨在描述混合学习的过程,评估学生的学习结果,了解男孩和女孩的学习结果的不同,并评估学生的反应。本研究采用描述性的方法,以sma Negeri 9 Banjarmasin 2017 /2019年度第七班学生为例,共36名学生。观察、测试和问卷的数据收集技术。剖析和差异统计的数据分析技术。研究结果表明,学习过程属于优秀的类别,学生属于足够的类别,男孩和女孩之间存在学习结果的差异,学生的反应属于非常高的类别。关键词:混合学习,Flipped课堂,谷歌课堂授权:从中心学习到学生中心的学习,开放了扩展学习的空间。这可能是通过一个flipped课堂模式的联合学习,在课堂上进行联合学习。由于互联网上支持各种各样的学习管理系统,教师可以在家里创建虚拟的课堂,这样那些被训练的学生就可以行动起来,独立于学习。这个研究已经允许描述混合学习过程,评估学生学习的结果,知道男性和女性学生学习的不同之处,以及学生责任。这项研究使用了一种descrive method在SMP Negeri 9 Banjarmasin到2018/2019年度36个学生的硕士学位。数据收集技术通过观察、测试和提问。数据分析技术是描述和不相关统计。结果表明,学习的过程在很大程度上是一致的,学生学习的结果在男性和女性学生之间存在差异,学生责任在很大程度上相互关系。Keywords:混合学习,Flipped课堂,谷歌课堂
{"title":"PENERAPAN BLENDED LEARNING MENGGUNAKAN MODEL FLIPPED CLASSROOM BERBANTUAN GOOGLE CLASSROOM DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP","authors":"Meyla Kurniawati, Harja Santanapurba, Elli Kusumawati","doi":"10.20527/EDUMAT.V7I1.6827","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/EDUMAT.V7I1.6827","url":null,"abstract":"Abstrak: Terbukanya sumber belajar yang luas bagi siswa memberikan ruang kepada guru untuk beralih dari teacher centered learning menuju student centered learning. Hal ini dapat diimplementasikan dalam pembelajaran berbasis blended learning menggunakan model flipped classroom yang memadukan pembelajaran online di rumah dan tatap muka di kelas. Dengan adanya internet yang menyediakan berbagai learning management system seperti Google Classroom, guru dapat membuat kelas virtual untuk melaksanakan pembelajaran online di rumah agar siswa terlatih bertindak aktif dan mandiri dalam belajar. Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran blended learning, menilai hasil belajar siswa, mengetahui perbedaan hasil belajar siswa laki-laki dengan perempuan, dan menilai tanggapan siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif mengambil subjek siswa kelas VII A SMP Negeri 9 Banjarmasin tahun pelajaran 2018/2019 berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes, dan kuesioner. Teknik analisis data berupa statistik deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan proses pembelajaran berada pada kategori sangat baik, hasil belajar siswa berada pada kategori cukup, terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa laki-laki dengan perempuan, dan tanggapan siswa berada pada kategori sangat tinggi. Kata kunci: Blended Learning, Flipped Classroom, Google Classroom Abstract: The opening of extensive learning resources for students provides space for teachers to switch from teacher centered learning to student centered learning. This can be implemented in blended learning using a flipped classroom model that combines online learning at home and face to face in class. With the internet that provides various learning management systems such as Google Classroom, teachers can create virtual classes to carry out online learning at home so that trained students act actively and independently in learning. This research is aimed to describe the blended learning process, assess student learning outcomes, know differences in learning outcomes between male and female students, and assess student responses. This study used a descriptive method taking the subject of students grade VII A in SMP Negeri 9 Banjarmasin in the school year 2018/2019 totaling 36 students. Data collection techniques in the form of observations, tests, and questionnaires. The data analysis techniques were descriptive and inferential statistics. The results showed that the learning process was in a very good category, student learning outcomes were in a sufficient category, there were differences in learning outcomes between male and female students, and student responses were in the very high category. Keywords: Blended Learning, Flipped Classroom, Google Classroom","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130684139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-24DOI: 10.20527/EDUMAT.V7I1.6825
Heppi Sudarmawan
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Number Heads Together (NHT) di kelas VIII A MTs Rahmaniyah pada materi lingkaran dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model spiral Kemmis dan McTaggart. Subjek dari penelitian ini sebanyak 20 orang siswa. Soal tes dan lembar observasi adalah instrumen yang digunakan untuk mengambil data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ketuntasan siswa mencapai 65,00 % pada siklus I. Ketuntasan meningkat menjadi 80,00 % pada siklus II. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A MTs Rahmaniyah pada materi lingkaran. Kata Kunci: Number Heads Together, Hasil Belajar, Lingkaran Abstract: The purpose of this study was to describe learning by applying the Number Heads Together (NHT) learning model in VIII A grade of MTs Rahmaniyah on circle material and to determine the improvement of student learning outcomes. The research conducted was classroom action research using the spiral model Kemmis and McTaggart. The subjects of this study were 20 students. Test questions and observation sheets are instruments used to retrieve research data. The results showed that the percentage of student completeness for circle material reached 65.00% in cycle I. The completeness increased to 80.00% in cycle II. These results indicate that the use of the NHT learning model can improve the learning outcomes of class VIII A MTs Rahmaniyah in circle material. Keywords: Number Heads Together, Learning outcomes, Circle.
{"title":"MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII A MTS RAHMANIYAH DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI LINGKARAN","authors":"Heppi Sudarmawan","doi":"10.20527/EDUMAT.V7I1.6825","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/EDUMAT.V7I1.6825","url":null,"abstract":"Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Number Heads Together (NHT) di kelas VIII A MTs Rahmaniyah pada materi lingkaran dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model spiral Kemmis dan McTaggart. Subjek dari penelitian ini sebanyak 20 orang siswa. Soal tes dan lembar observasi adalah instrumen yang digunakan untuk mengambil data penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ketuntasan siswa mencapai 65,00 % pada siklus I. Ketuntasan meningkat menjadi 80,00 % pada siklus II. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A MTs Rahmaniyah pada materi lingkaran. Kata Kunci: Number Heads Together, Hasil Belajar, Lingkaran Abstract: The purpose of this study was to describe learning by applying the Number Heads Together (NHT) learning model in VIII A grade of MTs Rahmaniyah on circle material and to determine the improvement of student learning outcomes. The research conducted was classroom action research using the spiral model Kemmis and McTaggart. The subjects of this study were 20 students. Test questions and observation sheets are instruments used to retrieve research data. The results showed that the percentage of student completeness for circle material reached 65.00% in cycle I. The completeness increased to 80.00% in cycle II. These results indicate that the use of the NHT learning model can improve the learning outcomes of class VIII A MTs Rahmaniyah in circle material. Keywords: Number Heads Together, Learning outcomes, Circle.","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132080585","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-24DOI: 10.20527/EDUMAT.V7I1.5558
Wida Arumsari, Cita Dwi Rosita, Anggita Maharani
Abstrak : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada materi turunan. Masih banyak siswa yang kurang dalam berpikir kritis belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kurikulum. Salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis yaitu dengan cara penggunaan bahan ajar dalam bentuk modul. Modul ini berisikan indikator-indikator berpikir kritis matematis dan kompetensi dasar yang sesuai dengan kurikulum 2013 revisi 2017. Penelitian ini difokuskan pada kemampuan berpikir kritis matematis pada materi turunan yaitu submateri operasi fungsi turunan operasiperkalian, persamaan garis singgung kurva, fungsi naik dan turun, nilai stationer, nilai maksimum dan minimum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana mendesain bahan ajar materi turunan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa, dan melihat seberapa besar peningkatan yang dialami siswa denganbahan ajar yang dikembangkan. Pada penelitian ini digunakan metode Didactical Design Research (DDR) melalui tiga tahapan yaitu analisis situasi didaktis, analisis metapedadidaktik dan analisis restrosfektif. Data diperoleh melalui analisis learning obstacle . Bahan ajar disusun berdasarkan tabel antisipasi didaktis pedagogis dan validasi ahli kemudian diuji praktikalitas serta dilihat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswanya. Hasil penelitian ini adalah: (1) Draf modul materi turunan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dengan kriteria kevalidan cukup valid dan uji kepraktikalitas dengan kriteria praktis. (2) Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis berada kriteria rata-rata sedang sebesar 0,47. Kata Kunci : Learning Obstacle , Desain Didaktis, Berpikir Kritis Matematis Abstract : This research was conducte d by the background of the students' low mathematical critical thinking abilities in derivative of function . There we re many students who not be able to thinking critically that had not been appropriate with what is expected by curriculum. One of the ways to develop mathematical critical thinking skills is by using teaching materials in the form of modules. Th e module contains indicators of mathematical critical thinking and basic competencies that refer to the curriculum of 2013 revised in 2017. This study focuses on mathematical critical thinking skills in derivative of function those are operations derivative functions of multiplication operations, curve tangent equations, increasing and decreasing functions, stationary values, maximum and minimum values. The purpose of this study are to find out how to design derivative of function teaching materials that can improve students' mathematical critical thinking skills, and to know how the students’ improvement using the teaching material which was develop . This research used the Didactical Design Research (DDR) method through three st e ps, namely didactic situation analysis, meta-pedadi da ctic analysi
{"title":"DESAIN BAHAN AJAR MATERI TURUNAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA","authors":"Wida Arumsari, Cita Dwi Rosita, Anggita Maharani","doi":"10.20527/EDUMAT.V7I1.5558","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/EDUMAT.V7I1.5558","url":null,"abstract":"Abstrak : Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada materi turunan. Masih banyak siswa yang kurang dalam berpikir kritis belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kurikulum. Salah satu cara untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis matematis yaitu dengan cara penggunaan bahan ajar dalam bentuk modul. Modul ini berisikan indikator-indikator berpikir kritis matematis dan kompetensi dasar yang sesuai dengan kurikulum 2013 revisi 2017. Penelitian ini difokuskan pada kemampuan berpikir kritis matematis pada materi turunan yaitu submateri operasi fungsi turunan operasiperkalian, persamaan garis singgung kurva, fungsi naik dan turun, nilai stationer, nilai maksimum dan minimum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana mendesain bahan ajar materi turunan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa, dan melihat seberapa besar peningkatan yang dialami siswa denganbahan ajar yang dikembangkan. Pada penelitian ini digunakan metode Didactical Design Research (DDR) melalui tiga tahapan yaitu analisis situasi didaktis, analisis metapedadidaktik dan analisis restrosfektif. Data diperoleh melalui analisis learning obstacle . Bahan ajar disusun berdasarkan tabel antisipasi didaktis pedagogis dan validasi ahli kemudian diuji praktikalitas serta dilihat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswanya. Hasil penelitian ini adalah: (1) Draf modul materi turunan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis dengan kriteria kevalidan cukup valid dan uji kepraktikalitas dengan kriteria praktis. (2) Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis berada kriteria rata-rata sedang sebesar 0,47. Kata Kunci : Learning Obstacle , Desain Didaktis, Berpikir Kritis Matematis Abstract : This research was conducte d by the background of the students' low mathematical critical thinking abilities in derivative of function . There we re many students who not be able to thinking critically that had not been appropriate with what is expected by curriculum. One of the ways to develop mathematical critical thinking skills is by using teaching materials in the form of modules. Th e module contains indicators of mathematical critical thinking and basic competencies that refer to the curriculum of 2013 revised in 2017. This study focuses on mathematical critical thinking skills in derivative of function those are operations derivative functions of multiplication operations, curve tangent equations, increasing and decreasing functions, stationary values, maximum and minimum values. The purpose of this study are to find out how to design derivative of function teaching materials that can improve students' mathematical critical thinking skills, and to know how the students’ improvement using the teaching material which was develop . This research used the Didactical Design Research (DDR) method through three st e ps, namely didactic situation analysis, meta-pedadi da ctic analysi","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"64 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114857101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-07-24DOI: 10.20527/EDUMAT.V7I1.6106
S. Putriyani, S. Suparman
Ab strak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam hal: 1) aktivitas siswa; 2) aktivitas guru dalam pembelajaran; 3) respon siswa; 4) hasil belajar matematika siswa setelah penerapan kombinasi tipe NHT dan Tipe TGT. Penelitian yang berjenis eksperimen semu ini mengambil data tentang aktivitas siswa dan keterlaksanaan aktivitas guru yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi. Data hasil belajar menggunakan instrumen tes dan data respon siswa diambil menggunakan angket respon. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa, aktivitas guru, aktivitas siswa serta respons siswa dan analisis statistik inferensial untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aktivitas siswa berada pada kategori baik; (2) kemampuan guru mengelola pembelajaran berada dalam kategori sangat baik; (3) siswa memberikan respons positif terhadap pembelajaran; (4) hasil belajar siswa setelah diajar dengan kombinasi model kooperatif tipe NHT dan tipe TGT mencapai ketuntasan belajar 96,43 % mencapai KKM dengan nilai rata-rata 83,04 dari nilai ideal 100 dengan standar deviasi 10,04, sehingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan dengan nilai t hitung = -38,550, dk = 27, dan taraf signifikansi 0,05 dengan t tabel = 1,7033 dan nilai p<0,05. Selain itu, pengujian rata-rata hasil gain ternormalisasi diperoleh nilai t hitung = 18,882 dan nilai p<0,05 sehingga disimpulkan bahwa rata-rata gain ternormalisasi yang diajar menerapkan kombinasi tipe NHT dan tipe TGT lebih dari 0,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika melalui kombinasi kooperatif tipe TGT dan tipe NHT efektif diterapkan pada siswa kelas XI Ilmu Alam SMAN 2 Enrekang. Sehingga hasil penelitian ini memberi referensi kepada guru bahwa penerapan kombinasi kooperatif tipe NHT dan tipe TGT efektif dalam pembelajaran matematika. Kata kunci : efektifitas, model kooperatif, tipe numbered head together (NHT), team games tournament (TGT) Abstract: This study aimed to determine the effectiveness of the implementation of the combination of cooperative learning type Numbered Head Together (NHT) and the Teams Games Tournament (TGT) in terms of: 1) student activity; 2) teacher activities in learning; 3) student response; 4) students' mathematics learning outcomes after the implementation of the combination NHT and TGT. The quasi-experimental research took data about the student activity and the implementation of teacher activities obtained using observation sheets. Learning outcomes data were taken by using test instruments and student response data were taken by using a questionnaire response. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis to describe student learning outcomes, teacher activities, s
Ab赛:本研究旨在确定合作学习模式共nuht (NHT)和技术比赛比赛(TGT)在以下方面的有效应用;2)教师的学习活动;3)学生的回答;4)学生在使用NHT和TGT类型的组合后学习数学结果。伪研究对象收集了通过观察表获得的学生活动和教师参与式活动的数据。学习使用测试工具的结果数据和学生的响应数据使用响应框检索。使用的数据分析技术是描述性统计分析来描述学生学习、教师活动、学生活动以及学生反应和学生统计分析,并用uj -t来测试研究假设。研究结果表明:(1)学生的活动属于好的类别;(2)教师管理学习的能力属于优秀的类别;(3)学生对学习作出积极反应;(4)教导学生学习结果之后结合合作社NHT类型模型和TGT达到ketuntasan学习96.43类型%的平均成绩达到m 83.04标准差的理想价值100 10.04,学生的学习成果显著的增长数的t值= -38,550 dk = 27,重要性程度0。05 = 1.7033表t和p值< 0。05。此外,测试增益正常化的平均结果为t计数= 18.882和p< 0.05分数,从而得出结论,被教导的平均增益正常化率超过0.3。因此,这项研究向教师指出,在不同的数学学习中,使用NHT类型和TGT类型的合作组合是有效的。关键字:学生活动、合作模式、团队比赛(NHT)、团队比赛(TGT):2)教学活动;3)学生责任;学生们在NHT和TGT的实施后才知道学习。通过观察表对学生活动和教师活动的实施进行了相关研究。学习结果是通过仪器测试和学生反应来获取的数据是通过一个问题反应来获取的。used技术分析数据分析是对学生学习的描述,老师的活动,学生的活动和学生的辩论分析,用t测试研究假设分析。研究结果显示:(1)学生行为良好;(2)教师的能力学习管理是在很好的饮食中;(3)学生对学习有积极的反应;(4)学生学习之后的outcomes身为教by a型合作的《NHT和TGT achieved学习completeness 96。43%的伸向m with an平均价值83。04理想价值》从100 with a standard deviation) 10 . 04,所以那个学生的学习和t价值= -38,550 outcomes增加significantly, dk = 27, t和a级的遗迹》0。05和桌7033和p < 0 = 1。05。此外,平均结果是由t = 18,882和p <0.05的值验证的,因此结论是,正常的增益平均结果是被教导应用NHT的组合和TGT大于0.3。因此,这种研究提供的参考资料有助于教学,即应用NHT合作的应用和TGT对数学学习有效。Keywords:有效、合作模式、聚头、比赛比赛(NHT)
{"title":"EFEKTIVITAS KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE TGT PADA SISWA KELAS XI ILMU ALAM SMAN 2 ENREKANG","authors":"S. Putriyani, S. Suparman","doi":"10.20527/EDUMAT.V7I1.6106","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/EDUMAT.V7I1.6106","url":null,"abstract":"Ab strak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dan tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam hal: 1) aktivitas siswa; 2) aktivitas guru dalam pembelajaran; 3) respon siswa; 4) hasil belajar matematika siswa setelah penerapan kombinasi tipe NHT dan Tipe TGT. Penelitian yang berjenis eksperimen semu ini mengambil data tentang aktivitas siswa dan keterlaksanaan aktivitas guru yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi. Data hasil belajar menggunakan instrumen tes dan data respon siswa diambil menggunakan angket respon. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa, aktivitas guru, aktivitas siswa serta respons siswa dan analisis statistik inferensial untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aktivitas siswa berada pada kategori baik; (2) kemampuan guru mengelola pembelajaran berada dalam kategori sangat baik; (3) siswa memberikan respons positif terhadap pembelajaran; (4) hasil belajar siswa setelah diajar dengan kombinasi model kooperatif tipe NHT dan tipe TGT mencapai ketuntasan belajar 96,43 % mencapai KKM dengan nilai rata-rata 83,04 dari nilai ideal 100 dengan standar deviasi 10,04, sehingga hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan dengan nilai t hitung = -38,550, dk = 27, dan taraf signifikansi 0,05 dengan t tabel = 1,7033 dan nilai p<0,05. Selain itu, pengujian rata-rata hasil gain ternormalisasi diperoleh nilai t hitung = 18,882 dan nilai p<0,05 sehingga disimpulkan bahwa rata-rata gain ternormalisasi yang diajar menerapkan kombinasi tipe NHT dan tipe TGT lebih dari 0,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika melalui kombinasi kooperatif tipe TGT dan tipe NHT efektif diterapkan pada siswa kelas XI Ilmu Alam SMAN 2 Enrekang. Sehingga hasil penelitian ini memberi referensi kepada guru bahwa penerapan kombinasi kooperatif tipe NHT dan tipe TGT efektif dalam pembelajaran matematika. Kata kunci : efektifitas, model kooperatif, tipe numbered head together (NHT), team games tournament (TGT) Abstract: This study aimed to determine the effectiveness of the implementation of the combination of cooperative learning type Numbered Head Together (NHT) and the Teams Games Tournament (TGT) in terms of: 1) student activity; 2) teacher activities in learning; 3) student response; 4) students' mathematics learning outcomes after the implementation of the combination NHT and TGT. The quasi-experimental research took data about the student activity and the implementation of teacher activities obtained using observation sheets. Learning outcomes data were taken by using test instruments and student response data were taken by using a questionnaire response. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis to describe student learning outcomes, teacher activities, s","PeriodicalId":340171,"journal":{"name":"EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126809229","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}