Pub Date : 2023-10-21DOI: 10.31941/biofarm.v19i2.3357
A. Sari
Kegiatan budidaya tanaman secara indoor dengan menerapkan konsep pertanian kota atau urban farming dapat menjadi solusi terbatasnya lahan di wilayah perkotaan. Salah satu budidaya tanaman secara indoor yang menjadi urban farming saat ini yaitu microgreens. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pertumbuhan microgreens bayam merah terhadap berbagai varietas dan berbagai komposisi media tanam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2022 di Kebun Percobaan Pertanian (KP2) Universitas Bangka Belitung, Desa Balunijuk Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang memiliki 2 faktor perlakuan, faktor pertama yaitu jenis tanaman yang terdiri atas 3 varietas, yaitu: B1 (Delima), B2 (Baret Merah) dan B3 (Read Leaf). Media tanam sebagai faktor kedua yang terdiri atas 5 jenis media tanam, yaitu: M1 (Ultisol (40%) + Pupuk Kompos (60%)), M2 (Ultisol (40%) + Arang Sekam (60%)), M3 (Ultisol (40%) + Cocopeat (60%)), M4 (Ultisol (40%) : Kulit Kayu Pinus (60%)) dan M5 (Ultisol (40%) + Pakis Cacah (60%)). Hasil penelitian diuji dengan Uji Fisher (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Pertumbuhan bayam merah microogreens dengan media tanam dan bahan organik menunjukkan hasil yang baik pada peubah tinggi tanaman dan bobot basah yaitu pada varietas Delima (ultiol+cocopeat). Kombinasi perlakuan varietas dengan media tanam dan bahan organic yang memberikan pertumbuhan tinggi tanaman yang baik pada varietas Delima (utisol+cocopeat), sedangkan peubah bobot basah varietas Red Leaf (ultisol+cocopeat) memberikan hasil yang baik.
{"title":"Pertumbuhan Beberapa Varietas Microgreens Bayam Merah pada Media Tanam Ultisol dan Bahan Organik","authors":"A. Sari","doi":"10.31941/biofarm.v19i2.3357","DOIUrl":"https://doi.org/10.31941/biofarm.v19i2.3357","url":null,"abstract":"Kegiatan budidaya tanaman secara indoor dengan menerapkan konsep pertanian kota atau urban farming dapat menjadi solusi terbatasnya lahan di wilayah perkotaan. Salah satu budidaya tanaman secara indoor yang menjadi urban farming saat ini yaitu microgreens. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pertumbuhan microgreens bayam merah terhadap berbagai varietas dan berbagai komposisi media tanam. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2022 di Kebun Percobaan Pertanian (KP2) Universitas Bangka Belitung, Desa Balunijuk Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang memiliki 2 faktor perlakuan, faktor pertama yaitu jenis tanaman yang terdiri atas 3 varietas, yaitu: B1 (Delima), B2 (Baret Merah) dan B3 (Read Leaf). Media tanam sebagai faktor kedua yang terdiri atas 5 jenis media tanam, yaitu: M1 (Ultisol (40%) + Pupuk Kompos (60%)), M2 (Ultisol (40%) + Arang Sekam (60%)), M3 (Ultisol (40%) + Cocopeat (60%)), M4 (Ultisol (40%) : Kulit Kayu Pinus (60%)) dan M5 (Ultisol (40%) + Pakis Cacah (60%)). Hasil penelitian diuji dengan Uji Fisher (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Pertumbuhan bayam merah microogreens dengan media tanam dan bahan organik menunjukkan hasil yang baik pada peubah tinggi tanaman dan bobot basah yaitu pada varietas Delima (ultiol+cocopeat). Kombinasi perlakuan varietas dengan media tanam dan bahan organic yang memberikan pertumbuhan tinggi tanaman yang baik pada varietas Delima (utisol+cocopeat), sedangkan peubah bobot basah varietas Red Leaf (ultisol+cocopeat) memberikan hasil yang baik.","PeriodicalId":340264,"journal":{"name":"Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian","volume":"73 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139315744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-21DOI: 10.31941/biofarm.v19i2.3530
Yoga Ade Nugroho, U. Barokah
ABSTRAK Budidaya melon secara hidroponik dengan sistem fertigasi menuntut produk yang ramah lingkungan. Oleh karena itu ketika ada serangan hama penyakit di pertanaman harus dikendalikan secara organik. Namun demikian hingga saat ini belum banyak ditemukan secara tepat pestisida yang cocok dalam budidaya melon secara sistem fertigasi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai jenis pestisida nabati terhadap pertumbuhan dan produksi buah melon secara fertigasi di desa Rejosari kecamatan Kemiri kabupaten Purworejo. Penelitian ini dilaksanakan di green house desa Rejosari kecamatan Kemiri kabupaten Purworejo pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2023. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan perlakuan P0= Kontrol, P1= pestisida nabati bahan dasar daun sirsak, P2= pestisida nabati bahan dasar daun mimba, P3= pestisida nabati bahan dasar kunyit. Pemberian perlakuan setiap lima hari sekali ke tanaman. Adapun varietas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pertiwi, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali dimana setiap ulangan ada 10 (sepuluh) tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pestisida nabati berpengaruh terhadap tinggi tanaman, panjang daun dan lebar daun tanaman melon dengan sistem fertigasi. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh pestisida berbahan dasar daun mimba di mana tinggi tanaman melon mencapai 439,75 cm, lebar daun 258,8 cm dan panjang daun 304,975 cm. Perlakuan paling rendah ditunjukkan oleh perlakuan kontrol yaitu tanpa pemberian pestisida nabati dengan tinggi tanaman 285,25 cm, panjang daun 179,6cm, lebar daun 175,2 cm. Kata kunci: melon, hidroponik, pestisida nabati, fertigasi.
{"title":"Pengaruh Pemberian berbagai Jenis Pestisida Nabati terhadap Pertumbuhan dan Produksi Buah Melon di Desa Rejosari, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo","authors":"Yoga Ade Nugroho, U. Barokah","doi":"10.31941/biofarm.v19i2.3530","DOIUrl":"https://doi.org/10.31941/biofarm.v19i2.3530","url":null,"abstract":"ABSTRAK Budidaya melon secara hidroponik dengan sistem fertigasi menuntut produk yang ramah lingkungan. Oleh karena itu ketika ada serangan hama penyakit di pertanaman harus dikendalikan secara organik. Namun demikian hingga saat ini belum banyak ditemukan secara tepat pestisida yang cocok dalam budidaya melon secara sistem fertigasi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemberian berbagai jenis pestisida nabati terhadap pertumbuhan dan produksi buah melon secara fertigasi di desa Rejosari kecamatan Kemiri kabupaten Purworejo. Penelitian ini dilaksanakan di green house desa Rejosari kecamatan Kemiri kabupaten Purworejo pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2023. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non Faktorial dengan perlakuan P0= Kontrol, P1= pestisida nabati bahan dasar daun sirsak, P2= pestisida nabati bahan dasar daun mimba, P3= pestisida nabati bahan dasar kunyit. Pemberian perlakuan setiap lima hari sekali ke tanaman. Adapun varietas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pertiwi, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali dimana setiap ulangan ada 10 (sepuluh) tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pestisida nabati berpengaruh terhadap tinggi tanaman, panjang daun dan lebar daun tanaman melon dengan sistem fertigasi. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh pestisida berbahan dasar daun mimba di mana tinggi tanaman melon mencapai 439,75 cm, lebar daun 258,8 cm dan panjang daun 304,975 cm. Perlakuan paling rendah ditunjukkan oleh perlakuan kontrol yaitu tanpa pemberian pestisida nabati dengan tinggi tanaman 285,25 cm, panjang daun 179,6cm, lebar daun 175,2 cm. Kata kunci: melon, hidroponik, pestisida nabati, fertigasi.","PeriodicalId":340264,"journal":{"name":"Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian","volume":"106 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139315795","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-21DOI: 10.31941/biofarm.v19i2.3324
Putri Suci Harahap
Kacang panjang merupakan bahan pangan dalam bentuk sayuran yang banyak dikomsumsi oleh masyarakat indonesia. Kebutuhan akan kacang panjang akan terus meningkat akibat bertambahnya jumlah penduduk. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil kacang panjang dengan pemberian pupuk hayati mikoriza karena dapat memperbaiki struktur tanah yang telah mengalami kerusakan. Selain itu penambahan pupuk NPK juga dapat menambah unsur hara di dalam tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk hayati mikoriza, dan pengaruh pemberian pupuk NPK, terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2023, di Jl. Balai Desa Pasar 12 Marindal II, Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktorial dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah pemberian pupuk hayati mikoriza (H) yaitu H0 : Kontrol, H1 : 2,5 g/tanaman, dan H2 : 5 g/tanaman. Sedangkan faktor kedua adalah pemberian pupuk NPK yaitu : N0 : kontrol, N1 : 10 g/tanaman, dan N2 : 20 g/tanaman. Data dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf lima persen (5%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati mikoriza dan pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm), berat hasil per plot (g), dan berat akar basah (g). Namun pada pelakuan H1N1 memberikan hasil paling baik pada pertumbuhan tinggi tanaman (cm), berat hasil per plot (g), dan berat akar basah (g).Kata kunci : kacang panjang, mikoriza, npk.
长豆是印尼人广泛食用的蔬菜类食品。由于人口不断增加,对长豆的需求将继续增加。提高长豆产量的方法之一是施用菌根生物肥料,因为它可以改善受损土壤的结构。此外,添加氮磷钾肥料也能增加土壤中的养分。本研究的目的是确定菌根生物肥料和氮磷钾肥料对长豆类植物生长和产量的影响。本研究于 2023 年 5 月至 6 月在北苏门答腊省德利塞尔当县 Patumbak 区 Jl. Balai Desa Pasar 12 Marindal II 进行,采用两因子随机分组设计(RAK)和 3 次重复。第一个因子是菌根生物施肥(H),即 H0:对照,H1:2.5克/株,H2:5克/株。第二个因素是氮磷钾肥料的施用量,即N0:对照;N1:10克/株,N2:20克/株。数据采用方差分析(ANOVA)进行分析,并在百分之五(5%)的水平上进一步进行邓肯多范围检验(DMRT)。 结果表明,施用菌根生物肥和氮磷钾肥对株高(厘米)、每小区产量(克)和湿根重(克)没有显著影响。然而,H1N1 处理对株高(厘米)、每小区产量(克)和湿根重(克)的生长效果最好。
{"title":"Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati Mikoriza dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)","authors":"Putri Suci Harahap","doi":"10.31941/biofarm.v19i2.3324","DOIUrl":"https://doi.org/10.31941/biofarm.v19i2.3324","url":null,"abstract":"Kacang panjang merupakan bahan pangan dalam bentuk sayuran yang banyak dikomsumsi oleh masyarakat indonesia. Kebutuhan akan kacang panjang akan terus meningkat akibat bertambahnya jumlah penduduk. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil kacang panjang dengan pemberian pupuk hayati mikoriza karena dapat memperbaiki struktur tanah yang telah mengalami kerusakan. Selain itu penambahan pupuk NPK juga dapat menambah unsur hara di dalam tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk hayati mikoriza, dan pengaruh pemberian pupuk NPK, terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2023, di Jl. Balai Desa Pasar 12 Marindal II, Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dua faktorial dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah pemberian pupuk hayati mikoriza (H) yaitu H0 : Kontrol, H1 : 2,5 g/tanaman, dan H2 : 5 g/tanaman. Sedangkan faktor kedua adalah pemberian pupuk NPK yaitu : N0 : kontrol, N1 : 10 g/tanaman, dan N2 : 20 g/tanaman. Data dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) dan uji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf lima persen (5%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati mikoriza dan pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman (cm), berat hasil per plot (g), dan berat akar basah (g). Namun pada pelakuan H1N1 memberikan hasil paling baik pada pertumbuhan tinggi tanaman (cm), berat hasil per plot (g), dan berat akar basah (g).Kata kunci : kacang panjang, mikoriza, npk.","PeriodicalId":340264,"journal":{"name":"Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139315798","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-21DOI: 10.31941/biofarm.v19i2.3409
Hannugra Essa Alhaffiz, D. Nurhayati, Kharis Triyono
Penelitian tentang “Pengaruh Macam – Macam Kombinasi Media Tanam Dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.)”, penelitian ini dilakukan di Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kec. Colomadu, Kab. Karanganyar dari bulan Desember 2022 – Maret 2023. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian berbagai Media Tanam serta Dosis Pupuk NPK terhadap pertumbuhan rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) dan mencari komposisi Media Tanam untuk pertumbuhan tanaman Kunyit (Curcuma domestica Val.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama pemberian berbagai macam Media Tanam (M) yang terdiri dari 4 taraf yaitu (M0) Tanah (kontrol), (M1)Tanah + Sekam Padi, (M2)Tanah + Arang Sekam padi, (M3)Tanah + Cocopeat. Faktor kedua adalah pemberian Pupuk NPK (N) yang terdiri dari 4 taraf yaitu (N0) tanpa dosis (0 g/tanaman), (N1) 150kg/ha (5,39 g/tanaman), (N2) 200 kg/ha (7,19 g/tanaman), (N3) 250 kg/ha (8,99 g/tanaman). Data pengamatan di analisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji BNJ dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perlakuan media tanam berpengaruh nyata terhadap pengamatan berat basah brangkasan, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah rimpang. 2) Perlakuan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah brangkasan, berat basah rimpang. 3) Interkasi antar perlakuan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat basah brangkasan, berat basah rimpang.
{"title":"Pengaruh Macam-Macam Kombinasi Media Tanam dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.)","authors":"Hannugra Essa Alhaffiz, D. Nurhayati, Kharis Triyono","doi":"10.31941/biofarm.v19i2.3409","DOIUrl":"https://doi.org/10.31941/biofarm.v19i2.3409","url":null,"abstract":"Penelitian tentang “Pengaruh Macam – Macam Kombinasi Media Tanam Dan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.)”, penelitian ini dilakukan di Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kec. Colomadu, Kab. Karanganyar dari bulan Desember 2022 – Maret 2023. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian berbagai Media Tanam serta Dosis Pupuk NPK terhadap pertumbuhan rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) dan mencari komposisi Media Tanam untuk pertumbuhan tanaman Kunyit (Curcuma domestica Val.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial terdiri dari dua faktor. Faktor pertama pemberian berbagai macam Media Tanam (M) yang terdiri dari 4 taraf yaitu (M0) Tanah (kontrol), (M1)Tanah + Sekam Padi, (M2)Tanah + Arang Sekam padi, (M3)Tanah + Cocopeat. Faktor kedua adalah pemberian Pupuk NPK (N) yang terdiri dari 4 taraf yaitu (N0) tanpa dosis (0 g/tanaman), (N1) 150kg/ha (5,39 g/tanaman), (N2) 200 kg/ha (7,19 g/tanaman), (N3) 250 kg/ha (8,99 g/tanaman). Data pengamatan di analisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji BNJ dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Perlakuan media tanam berpengaruh nyata terhadap pengamatan berat basah brangkasan, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah rimpang. 2) Perlakuan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah brangkasan, berat basah rimpang. 3) Interkasi antar perlakuan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat basah brangkasan, berat basah rimpang.","PeriodicalId":340264,"journal":{"name":"Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian","volume":"116 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139315813","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-21DOI: 10.31941/biofarm.v19i2.3286
A. Azzahra, Ida Yayu Nurul Hizqiyah, Cartono Cartono
Ulat merupakan konsumen di piramida ekosistem yang memakan tanaman termasuk tanaman hias. Salah satu ulat yang menyerang tanaman hias lili putih adalah ulat grayak. Pestisida kimia digunakan untuk mengendalikan hama tetapi dapat merusak lingkungan, alternatifnya digunakan pestisida nabati. Penelitian ini bermaksud untuk menguji efektivitas ekstrak daun tembakau terhadap mortalitas ulat grayak sebagai pestisida nabati serta untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun tembakau pada konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% terhadap mortalitas ulat grayak dan ekstrak daun tembakau dikatakan mampu mematikan ulat grayak apabila mencapai LC50. Penelitian ini termasuk eksperimental laboratorium pendekatan kuantitatif. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL dengan populasi yang digunakan adalah hama 10 ulat grayak setiap perlakuan pengulangan, dengan 5 kali perlakuan dan 4 kali pengulangan seraya pengamatan langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun tembakau dapat digunakan sebagai pestisida nabati untuk mematikan ulat grayak. Ekstrak daun tembakau 50% memiliki tingkat mortalitas paling tinggi yaitu 80%, sedangkan untuk LC 50% kematian dari jumlah total sampel larva diperlukan ekstrak tembakau konsentrasi 30%. Hal ini menunjukan bahwa ekstrak daun tembakau efektif untuk membunuh larva ulat grayak.
{"title":"Efektivitas Ekstrak Daun Tembakau terhadap Mortalitas Hama Ulat Grayak pada Tanaman Hias Lili Putih","authors":"A. Azzahra, Ida Yayu Nurul Hizqiyah, Cartono Cartono","doi":"10.31941/biofarm.v19i2.3286","DOIUrl":"https://doi.org/10.31941/biofarm.v19i2.3286","url":null,"abstract":"Ulat merupakan konsumen di piramida ekosistem yang memakan tanaman termasuk tanaman hias. Salah satu ulat yang menyerang tanaman hias lili putih adalah ulat grayak. Pestisida kimia digunakan untuk mengendalikan hama tetapi dapat merusak lingkungan, alternatifnya digunakan pestisida nabati. Penelitian ini bermaksud untuk menguji efektivitas ekstrak daun tembakau terhadap mortalitas ulat grayak sebagai pestisida nabati serta untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun tembakau pada konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% terhadap mortalitas ulat grayak dan ekstrak daun tembakau dikatakan mampu mematikan ulat grayak apabila mencapai LC50. Penelitian ini termasuk eksperimental laboratorium pendekatan kuantitatif. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAL dengan populasi yang digunakan adalah hama 10 ulat grayak setiap perlakuan pengulangan, dengan 5 kali perlakuan dan 4 kali pengulangan seraya pengamatan langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun tembakau dapat digunakan sebagai pestisida nabati untuk mematikan ulat grayak. Ekstrak daun tembakau 50% memiliki tingkat mortalitas paling tinggi yaitu 80%, sedangkan untuk LC 50% kematian dari jumlah total sampel larva diperlukan ekstrak tembakau konsentrasi 30%. Hal ini menunjukan bahwa ekstrak daun tembakau efektif untuk membunuh larva ulat grayak.","PeriodicalId":340264,"journal":{"name":"Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139315679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-21DOI: 10.31941/biofarm.v19i2.3289
Risma Herliana, Cartono Cartono, Ida Yayu Nurul Hizqiyah
Tanaman hias sirih brazil rentan terhadap pembusukan jika sirkulasi media tanam tidak baik dan mudah mengering serta terbakar jika media terlalu kering. Media tanam PUKCAPEDIA merupakan media tanam yang dapat menyimpan air dan memberikan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas media tanam PUKCAPEDIA terhadap pertumbuhan tanaman hias sirih brazil (Philodendron hederaceum brasil). Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pertumbuhan yang signifikan pada setiap parameter penelitian, seperti panjang batang utama, jumlah daun, lebar daun, diameter batang utama, dan panjang akar. Perlakuan T1 (Media tanam PUKCAPEDIA + Sekam Bakar = 1:1) menunjukkan pertumbuhan optimal pada panjang batang utama dan lebar daun. Perlakuan T2 (Media tanam PUKCAPEDIA + Sekam Bakar = 1:2) menunjukkan pertumbuhan optimal pada jumlah daun dan panjang akar. Perlakuan T3 (Media tanam PUKCAPEDIA + Sekam Bakar = 1:3) menunjukkan pertumbuhan optimal pada diameter batang.
{"title":"Efektivitas Media Tanam PUKCAPEDIA Terhadap Pertumbuhan Tanaman Hias Sirih Brazil (Philodendron Hederaceum Brasil)","authors":"Risma Herliana, Cartono Cartono, Ida Yayu Nurul Hizqiyah","doi":"10.31941/biofarm.v19i2.3289","DOIUrl":"https://doi.org/10.31941/biofarm.v19i2.3289","url":null,"abstract":"Tanaman hias sirih brazil rentan terhadap pembusukan jika sirkulasi media tanam tidak baik dan mudah mengering serta terbakar jika media terlalu kering. Media tanam PUKCAPEDIA merupakan media tanam yang dapat menyimpan air dan memberikan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas media tanam PUKCAPEDIA terhadap pertumbuhan tanaman hias sirih brazil (Philodendron hederaceum brasil). Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pertumbuhan yang signifikan pada setiap parameter penelitian, seperti panjang batang utama, jumlah daun, lebar daun, diameter batang utama, dan panjang akar. Perlakuan T1 (Media tanam PUKCAPEDIA + Sekam Bakar = 1:1) menunjukkan pertumbuhan optimal pada panjang batang utama dan lebar daun. Perlakuan T2 (Media tanam PUKCAPEDIA + Sekam Bakar = 1:2) menunjukkan pertumbuhan optimal pada jumlah daun dan panjang akar. Perlakuan T3 (Media tanam PUKCAPEDIA + Sekam Bakar = 1:3) menunjukkan pertumbuhan optimal pada diameter batang.","PeriodicalId":340264,"journal":{"name":"Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139315768","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-21DOI: 10.31941/biofarm.v19i2.3413
Mochammad Deddy Al David
Jagung merupakan tanaman pangan terpenting kedua setelah beras, mayoritas masyarakat Asia menggunakan jagung ini sebagai pakan ternak dan pengganti beras. Rata – rata produksi jagung nasional mencapai 4,89 ton/ha tentu hal ini tidak mampu mencukupi kebutuhan jagung nasional oleh karena itu adanya tambahan jagung impor, penyebab kurangnya persediaan jagung disebabkan oleh banyak hal salah satunya ialah hama Spodoptera frugiperda. S. frugiperda (Lepidoptera : Noctuidae) merupakan hama invasif yang diketahui memiliki inang utama yaitu tanaman jagung. S. frugiperda menyerang jagung pada fase vegetatif sebesar 80 % sehingga mampu menyebabkan gagal panen jika tidak dilakukan pengendalian. Pengendalian hama menggunakan cendawan entomopatogen L. lecanii yang memiliki beberapa keunggulan diantaranya ramah lingkungan dan mudah ditemukan. Cendawan ini memiliki kemampuan yang dapat menggendalikan berbagai macam hama diantaranya S. litura, WBC dan ulat kubis. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui keefektivitas cendawan entompatogen l. lecanii dalam mengendalikan S. frugiperda. Penelitian menggunakan RAL dan 6 perlakuan kerapatan spora (106 , 107 , 108 ,109 ,1010 dan 100 konidia/ml) dengan 4 ulangan. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa cendawan entomopatogen L. lecanii mampu mengendalikan populasi S. frugiperda dengan mortalitas tertinggi sebesar 33%.
玉米是仅次于大米的第二大粮食作物,大多数亚洲人将玉米作为动物饲料和大米的替代品。全国玉米平均产量为 4.89 吨/公顷,这当然无法满足全国的玉米需求,因此需要额外进口玉米,造成玉米供应不足的原因有很多,其中之一就是害虫 Spodoptera frugiperda。S. frugiperda(鳞翅目:夜蛾科)是一种入侵性害虫,已知其主要宿主是玉米植株。S. frugiperda 在玉米无性繁殖期的侵害率高达 80%,如果不加以控制,会导致作物歉收。使用昆虫病原真菌 L. lecanii 控制害虫有几个优点,包括环保和容易找到。这种真菌能控制多种害虫,包括 S.litura、WBC 和卷心菜毛虫。本研究的目的是确定内生真菌 L. lecanii 在控制 S. frugiperda 方面的效果。研究使用了 RAL 和 6 种孢子密度处理(106、107、108、109、1010 和 100 分生孢子/毫升),4 次重复。研究结果表明,昆虫病原真菌 L. lecanii 能够控制食蚜蝇的数量,死亡率最高,达到 33%。
{"title":"Uji Cendawan Lecanicillium Lecanii Terhadap Serangga Ulat Grayak (Spodoptera Frugiperda) secara In Vitro","authors":"Mochammad Deddy Al David","doi":"10.31941/biofarm.v19i2.3413","DOIUrl":"https://doi.org/10.31941/biofarm.v19i2.3413","url":null,"abstract":"Jagung merupakan tanaman pangan terpenting kedua setelah beras, mayoritas masyarakat Asia menggunakan jagung ini sebagai pakan ternak dan pengganti beras. Rata – rata produksi jagung nasional mencapai 4,89 ton/ha tentu hal ini tidak mampu mencukupi kebutuhan jagung nasional oleh karena itu adanya tambahan jagung impor, penyebab kurangnya persediaan jagung disebabkan oleh banyak hal salah satunya ialah hama Spodoptera frugiperda. S. frugiperda (Lepidoptera : Noctuidae) merupakan hama invasif yang diketahui memiliki inang utama yaitu tanaman jagung. S. frugiperda menyerang jagung pada fase vegetatif sebesar 80 % sehingga mampu menyebabkan gagal panen jika tidak dilakukan pengendalian. Pengendalian hama menggunakan cendawan entomopatogen L. lecanii yang memiliki beberapa keunggulan diantaranya ramah lingkungan dan mudah ditemukan. Cendawan ini memiliki kemampuan yang dapat menggendalikan berbagai macam hama diantaranya S. litura, WBC dan ulat kubis. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui keefektivitas cendawan entompatogen l. lecanii dalam mengendalikan S. frugiperda. Penelitian menggunakan RAL dan 6 perlakuan kerapatan spora (106 , 107 , 108 ,109 ,1010 dan 100 konidia/ml) dengan 4 ulangan. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa cendawan entomopatogen L. lecanii mampu mengendalikan populasi S. frugiperda dengan mortalitas tertinggi sebesar 33%.","PeriodicalId":340264,"journal":{"name":"Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian","volume":"203 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139315772","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-21DOI: 10.31941/biofarm.v19i2.3394
Faisatul Iksan
Penelitian yang berjudul Kajian Dosis Pupuk NPK Dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.), dilaksanakan di Kebun Benih Hortikultura Tohudan yang terletak di Jl. Senden, Merten, Tohudan, Kec. Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dari bulan Januari 2023 sampai dengan bulan Maret 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian Pupuk NPK dan Kandang Sapi, serta mengetahui dosis terbaik pada pertumbuhan dan hasil Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali dan terdapat 16 kombinasi perlakuan. Faktor pertama adalah pemberian dosis pupuk NPK (N), terdiri dari 4 taraf yaitu:N0 (Kontrol), N1(2 g/tanaman), N2 (4 g/tanaman), N3 ( 6 g/tanaman) , Pupuk Kandang Sapi (K) sebagai faktor kedua terdiri dari 4 taraf yaitu: K0 (kontrol), K1 (300 g/tanaman) dan K2 (600 g/tanaman), K3 (900 g/tanaman). Data pengamatan di analisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNJ dengan taraf 5 %. Parameter yang diamati meliputi; tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah, panjang buah, buah, berat buah dan berat biji kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pupuk kandang sapi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil kacang panjang, sedangkan pupuk NPK berpengaruh pada semua parameter. Dosis terbaik yaitu NPK 4 g/tanaman (N2) yang berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah, panjang buah, berat buah , dan berat biji kering. Tidak terjadi interaksi antara pupuk NPK dan pupuk Kandang Sapi pada semua parameter pertumbuhan dan hasil pada kacang panjang (Vigna sinensis L.). Kata kunci : Kacang panjang, pupuk kandang sapi, pupuk NPK
{"title":"Kajian Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Panjang (Vigna sinensis L)","authors":"Faisatul Iksan","doi":"10.31941/biofarm.v19i2.3394","DOIUrl":"https://doi.org/10.31941/biofarm.v19i2.3394","url":null,"abstract":"Penelitian yang berjudul Kajian Dosis Pupuk NPK Dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.), dilaksanakan di Kebun Benih Hortikultura Tohudan yang terletak di Jl. Senden, Merten, Tohudan, Kec. Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dari bulan Januari 2023 sampai dengan bulan Maret 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian Pupuk NPK dan Kandang Sapi, serta mengetahui dosis terbaik pada pertumbuhan dan hasil Kacang Panjang (Vigna sinensis L.). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan 2 faktor perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali dan terdapat 16 kombinasi perlakuan. Faktor pertama adalah pemberian dosis pupuk NPK (N), terdiri dari 4 taraf yaitu:N0 (Kontrol), N1(2 g/tanaman), N2 (4 g/tanaman), N3 ( 6 g/tanaman) , Pupuk Kandang Sapi (K) sebagai faktor kedua terdiri dari 4 taraf yaitu: K0 (kontrol), K1 (300 g/tanaman) dan K2 (600 g/tanaman), K3 (900 g/tanaman). Data pengamatan di analisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji BNJ dengan taraf 5 %. Parameter yang diamati meliputi; tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah, panjang buah, buah, berat buah dan berat biji kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pupuk kandang sapi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil kacang panjang, sedangkan pupuk NPK berpengaruh pada semua parameter. Dosis terbaik yaitu NPK 4 g/tanaman (N2) yang berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, jumlah buah, panjang buah, berat buah , dan berat biji kering. Tidak terjadi interaksi antara pupuk NPK dan pupuk Kandang Sapi pada semua parameter pertumbuhan dan hasil pada kacang panjang (Vigna sinensis L.). Kata kunci : Kacang panjang, pupuk kandang sapi, pupuk NPK","PeriodicalId":340264,"journal":{"name":"Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian","volume":"83 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139315781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-21DOI: 10.31941/biofarm.v19i2.3393
Mohamad Ananda Haryanto, P. Priyono, Efi Nikmatu Sholihah
Penelitian ini berjudul “Efek Penggunaan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Jagung Manis (Zea mays saccharata L.)” bertujuan untuk menganalisis efek dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil 3 varietas jagung manis (Zea mays saccharata L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2023, di Kebun Benih Hortikultura Tohudan Colomadu, Karanganyar. Ketinggian tempat ±105 mdpl, jenis tanah regosol dan pH tanah 6,5-7. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial, dengan metode Split Plot terdiri dari 2 faktor perlakuan yaitu 3 macam varietas jagung manis dan 4 macam dosis pupuk NPK, Varietas jagung manis (V) terdiri dari V1: Varietas Sweet Boy, V2 : Varietas Bonanza F1, V3 : Varietas Talenta. Dosis pupuk NPK (D) terdiri dari D0 : Tanpa Pupuk NPK (kontrol), D1 : Dosis Pupuk NPK 5 g/tanaman, D2 : Dosis Pupuk NPK 10 g/tanaman, D3 : Dosis Pupuk NPK 15 g/tanaman. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ 5%. Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter batang (cm), jumlah tongkol per tanaman (tongkol), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), berat segar tongkol berkelobot (g), berat segar tongkol tanpa kelobot (g), dan berat segar brangkasan (g). Hasil penelitian ini yaitu perlakuan varietas Bonanza dan dosis pupuk NPK 10 g/tanaman (V2D2) mengahasilkan nilai tertinggi pada parameter jumlah daun sebesar 14,33 helai, parameter diameter batang sebesar 2,79 cm, parameter jumlah tongkol per tanaman sebesar 2,00 tongkol, parameter panjang tongkol sebesar 20,17 cm, parameter diameter tongkol sebesar 4,80 cm, parameter berat segar tongkol tanpa kelobot sebesar 390,09 g per tanaman, dan parameter berat segar brangkasan 234,15 g. Sedangkan perlakuan varietas Bonanza dan dosis pupuk NPK 15 g/tanaman menghasilkan nilai tertinggi untuk parameter tinggi tanaman sebesar 149,61 cm. Perlakuan varietas Talenta dan dosis pupuk NPK 10 g/tanaman (V3D2) menghasilkan nilai tertinggi pada parameter pengamatan berat segar tongkol berkelobot sebesar 397,97 g/tanaman. Kata kunci : dosis pupuk NPK, jagung manis, varietas
{"title":"Efek Penggunaan Dosis Pupuk Npk Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung Manis (Zea mays saccharata L.)","authors":"Mohamad Ananda Haryanto, P. Priyono, Efi Nikmatu Sholihah","doi":"10.31941/biofarm.v19i2.3393","DOIUrl":"https://doi.org/10.31941/biofarm.v19i2.3393","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul “Efek Penggunaan Dosis Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Jagung Manis (Zea mays saccharata L.)” bertujuan untuk menganalisis efek dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil 3 varietas jagung manis (Zea mays saccharata L.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2023, di Kebun Benih Hortikultura Tohudan Colomadu, Karanganyar. Ketinggian tempat ±105 mdpl, jenis tanah regosol dan pH tanah 6,5-7. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial, dengan metode Split Plot terdiri dari 2 faktor perlakuan yaitu 3 macam varietas jagung manis dan 4 macam dosis pupuk NPK, Varietas jagung manis (V) terdiri dari V1: Varietas Sweet Boy, V2 : Varietas Bonanza F1, V3 : Varietas Talenta. Dosis pupuk NPK (D) terdiri dari D0 : Tanpa Pupuk NPK (kontrol), D1 : Dosis Pupuk NPK 5 g/tanaman, D2 : Dosis Pupuk NPK 10 g/tanaman, D3 : Dosis Pupuk NPK 15 g/tanaman. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis ragam dilanjutkan dengan uji lanjut BNJ 5%. Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), diameter batang (cm), jumlah tongkol per tanaman (tongkol), panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), berat segar tongkol berkelobot (g), berat segar tongkol tanpa kelobot (g), dan berat segar brangkasan (g). Hasil penelitian ini yaitu perlakuan varietas Bonanza dan dosis pupuk NPK 10 g/tanaman (V2D2) mengahasilkan nilai tertinggi pada parameter jumlah daun sebesar 14,33 helai, parameter diameter batang sebesar 2,79 cm, parameter jumlah tongkol per tanaman sebesar 2,00 tongkol, parameter panjang tongkol sebesar 20,17 cm, parameter diameter tongkol sebesar 4,80 cm, parameter berat segar tongkol tanpa kelobot sebesar 390,09 g per tanaman, dan parameter berat segar brangkasan 234,15 g. Sedangkan perlakuan varietas Bonanza dan dosis pupuk NPK 15 g/tanaman menghasilkan nilai tertinggi untuk parameter tinggi tanaman sebesar 149,61 cm. Perlakuan varietas Talenta dan dosis pupuk NPK 10 g/tanaman (V3D2) menghasilkan nilai tertinggi pada parameter pengamatan berat segar tongkol berkelobot sebesar 397,97 g/tanaman. Kata kunci : dosis pupuk NPK, jagung manis, varietas","PeriodicalId":340264,"journal":{"name":"Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139315733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-10-21DOI: 10.31941/biofarm.v19i2.3079
Nolla Dwi Elvira, Sri Wiyatiningsih, Penta Suryaminarsih
Bawang merah memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Penggunaan kultivar sangat berpengaruh terhadap peningkatan produksi. Formula biopestisida Fobio memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman karena adanya peran dari mikroorganisme sebagai Plant Growth Promoting Rhizomicroorganism (PGPR). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh biopestisida Fobio dalam meningkatkan pertumbuhan berbagai kultivar bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Desa Sukorejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. percobaan ini menggunakan rancangan petak terbagi dengan dua faktor, petak utama konsentrasi formula biopestisida (fobio) 3 taraf yaitu kontrol, 5 ml/liter, 10 ml/liter dan anak petak kultivar bawang merah 3 jenis yaitu Tajuk, Biru Lanchor, Super Philip. Parameter pengamatan pada penelitian ini yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan Biopestisida fobio konsentrasi 10 ml/liter mampu meningkatkan pertumbuhan masing-masing kultivar. Nilai rata-rata tertinggi parameter tinggi tanaman terletak pada faktor perlakuan konsentrasi biopestisida 10 ml/liter yaitu 34,24 cm dan faktor perlakuan kultivar super philip yaitu 32,02 cm. Nilai rata-rata tertinggi jumlah daun terletak pada perlakuan kombinasi K10BT yaitu 31,67 helai.
{"title":"Pengaruh Formula Biopestisida (Fobio) sebagai PGPR terhadap Pertumbuhan Berbagai Kultivar Bawang Merah","authors":"Nolla Dwi Elvira, Sri Wiyatiningsih, Penta Suryaminarsih","doi":"10.31941/biofarm.v19i2.3079","DOIUrl":"https://doi.org/10.31941/biofarm.v19i2.3079","url":null,"abstract":"Bawang merah memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Penggunaan kultivar sangat berpengaruh terhadap peningkatan produksi. Formula biopestisida Fobio memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman karena adanya peran dari mikroorganisme sebagai Plant Growth Promoting Rhizomicroorganism (PGPR). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh biopestisida Fobio dalam meningkatkan pertumbuhan berbagai kultivar bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Desa Sukorejo, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. percobaan ini menggunakan rancangan petak terbagi dengan dua faktor, petak utama konsentrasi formula biopestisida (fobio) 3 taraf yaitu kontrol, 5 ml/liter, 10 ml/liter dan anak petak kultivar bawang merah 3 jenis yaitu Tajuk, Biru Lanchor, Super Philip. Parameter pengamatan pada penelitian ini yaitu tinggi tanaman dan jumlah daun. Hasil penelitian menunjukkan Biopestisida fobio konsentrasi 10 ml/liter mampu meningkatkan pertumbuhan masing-masing kultivar. Nilai rata-rata tertinggi parameter tinggi tanaman terletak pada faktor perlakuan konsentrasi biopestisida 10 ml/liter yaitu 34,24 cm dan faktor perlakuan kultivar super philip yaitu 32,02 cm. Nilai rata-rata tertinggi jumlah daun terletak pada perlakuan kombinasi K10BT yaitu 31,67 helai.","PeriodicalId":340264,"journal":{"name":"Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian","volume":"69 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139315755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}