Pub Date : 2021-12-01DOI: 10.28932/sentekmi2021.v1i1.63
Teguh Oktiarso, Safitri Safitri
Aktivitas Manual Material Handling (MMH) merupakan aktivitas yang memerlukan energi lebih besar dibandingkan aktivitas lainnya di gudang penyimpanan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh tinggi rak, dan bobot barang terhadap kebutuhan energi para pekerja pada aktivitas MMH. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain eksperimen untuk mengetahui respon dua faktor terhadap kebutuhan energi pekerja melalui denyut jantung. Faktor bobot barang memiliki dua jenis, yaitu 5 kg dan 10 kg sedangkan faktor tinggi rak adalah 76 cm dan 126 cm. Responden dari penelitian ini adalah empat pekerja laki-laki dalam rentang usia 18-25 tahun, sehingga rancangan dasar yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa kedua faktor memiliki pengaruh terhadap kebutuhan energi antara faktor bobot barang terhadap kebutuhan energi. Hasil perhitungan konsumsi energi menunjukkan bahwa energi yang dibutuhkan pekerja untuk melakukan aktivitas MMH pada penelitian ini masih termasuk dalam kriteria beban kerja ringan.
{"title":"Penentuan Beban dan Tinggi Rak yang Optimal terhadap Kebutuhan Energi Pekerja pada Area Penyimpanan di Mini Market X","authors":"Teguh Oktiarso, Safitri Safitri","doi":"10.28932/sentekmi2021.v1i1.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.28932/sentekmi2021.v1i1.63","url":null,"abstract":"Aktivitas Manual Material Handling (MMH) merupakan aktivitas yang memerlukan energi lebih besar dibandingkan aktivitas lainnya di gudang penyimpanan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh tinggi rak, dan bobot barang terhadap kebutuhan energi para pekerja pada aktivitas MMH. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain eksperimen untuk mengetahui respon dua faktor terhadap kebutuhan energi pekerja melalui denyut jantung. Faktor bobot barang memiliki dua jenis, yaitu 5 kg dan 10 kg sedangkan faktor tinggi rak adalah 76 cm dan 126 cm. Responden dari penelitian ini adalah empat pekerja laki-laki dalam rentang usia 18-25 tahun, sehingga rancangan dasar yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil uji ANOVA menunjukkan bahwa kedua faktor memiliki pengaruh terhadap kebutuhan energi antara faktor bobot barang terhadap kebutuhan energi. Hasil perhitungan konsumsi energi menunjukkan bahwa energi yang dibutuhkan pekerja untuk melakukan aktivitas MMH pada penelitian ini masih termasuk dalam kriteria beban kerja ringan.","PeriodicalId":342850,"journal":{"name":"Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126787655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-01DOI: 10.28932/sentekmi2021.v1i1.76
Rijalul Fikri, Aswin Mushardiyanto, Mochamad Naufal Laudza’Banin, Kristiana Maureen, Harry Patria
Berdasarkan dataset tentang informasi kemiskinan kabupaten/kota tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia, dipilih variabel bebas sebanyak dua puluh variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Kemudian dilakukan uji korelasi antar variabel bebas tersebut dan diketahui terdapat variabel yang berkorelasi dikategorikan berkorelasi sangat tinggi, dengan nilai korelasi sebesar 0,921 (Persentase Penduduk Miskin - P1 (Poverty Gap Index)) dan 0,964 (P1 (Poverty Gap Index) - P2 (Proverty Severity Index)). Variabel yang memiliki korelasi sangat tinggi jika digunakan akan menyebabkan terjadinya multikolinearitas, sehingga opsi untuk menghilangkan multikolinearitas adalah dengan menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Dengan menggunakan Proporsi Kumulatif Varians dan minimum persentase keragaman data sebesar 80% maka didapatkan output berupa dimensi data baru PCA sebanyak tiga dimensi data atau tiga variabel bebas baru. Dengan menggunakan variabel input baru berupa PCA 0, PCA 1 dan PCA 2 dilakukanlah penentuan jumlah cluster dengan metode Silhouette Coefficient dan analisa clustering menggunakan metode K-Means didapatkanlah empat kelompok/cluster, dengan jumlah anggota cluster 1 sebanyak 117 Kabupaten/Kota, cluster 2 sebanyak 154 Kabupaten/Kota, cluster 3 sebanyak 173 Kabupaten/Kota dan cluster 4 sebanyak 70 Kabupaten/Kota.
根据印度尼西亚统计局发布的2020年地区/城市贫困信息的数据,选择了本研究中使用的20个变量的自由变量。然后对自由变量之间的相关性进行测试,这些变量被认为非常高,其相关性值为0.921(贫困人口百分比- P1 (Poverty Gap Index)和0.964 (P1) (pverty Gap Index)。如果使用,具有相关性的变量非常高,它们会导致多角整理,所以消除多角分析的选项是使用主方程分析(PCA)。通过使用变量的累积比例和数据多样性的最小百分比为80%,就会获得新的PCA数据维度为三维数据或三个新的自由变量。输入变量用PCA PCA PCA 0、1和2的新定位dilakukanlah侧影Coefficient和聚类分析方法使用集群的数量方法K-Means didapatkanlah四组1 -集群,集群成员的数量多达117 - 2,城市集群多达154个县县城市,三县共有173 -星系团和四县多达70 -城市星团。
{"title":"Pengelompokan Kabupaten/Kota di Indonesia Berdasarkan Informasi Kemiskinan Tahun 2020 Menggunakan Metode K-Means Clustering Analysis","authors":"Rijalul Fikri, Aswin Mushardiyanto, Mochamad Naufal Laudza’Banin, Kristiana Maureen, Harry Patria","doi":"10.28932/sentekmi2021.v1i1.76","DOIUrl":"https://doi.org/10.28932/sentekmi2021.v1i1.76","url":null,"abstract":"Berdasarkan dataset tentang informasi kemiskinan kabupaten/kota tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia, dipilih variabel bebas sebanyak dua puluh variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Kemudian dilakukan uji korelasi antar variabel bebas tersebut dan diketahui terdapat variabel yang berkorelasi dikategorikan berkorelasi sangat tinggi, dengan nilai korelasi sebesar 0,921 (Persentase Penduduk Miskin - P1 (Poverty Gap Index)) dan 0,964 (P1 (Poverty Gap Index) - P2 (Proverty Severity Index)). Variabel yang memiliki korelasi sangat tinggi jika digunakan akan menyebabkan terjadinya multikolinearitas, sehingga opsi untuk menghilangkan multikolinearitas adalah dengan menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Dengan menggunakan Proporsi Kumulatif Varians dan minimum persentase keragaman data sebesar 80% maka didapatkan output berupa dimensi data baru PCA sebanyak tiga dimensi data atau tiga variabel bebas baru. Dengan menggunakan variabel input baru berupa PCA 0, PCA 1 dan PCA 2 dilakukanlah penentuan jumlah cluster dengan metode Silhouette Coefficient dan analisa clustering menggunakan metode K-Means didapatkanlah empat kelompok/cluster, dengan jumlah anggota cluster 1 sebanyak 117 Kabupaten/Kota, cluster 2 sebanyak 154 Kabupaten/Kota, cluster 3 sebanyak 173 Kabupaten/Kota dan cluster 4 sebanyak 70 Kabupaten/Kota.","PeriodicalId":342850,"journal":{"name":"Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132574655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-01DOI: 10.28932/sentekmi2021.v1i1.28
R. Silalahi, Imam Zarkasyi
Pertanian di Indonesia merupakan salah satu penyokong utama dalam mendukung ketahanan pangan. Diketahui jumlah kebutuhan pupuk organik adalah sebesar 12,4 juta ton, dibantu oleh perusahaan badan usaha milik negara, jumlah kebutuhan yang dapat dipenuhi adalah 10,8%. Terdapat peluang besar untuk membuat bisnis pupuk organik cair berdasarkan jumlah kebutuhan yang ada. Sebelumnya, perlu dilakukan riset pasar dan studi kelayakan bisnis menggunakan aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan operasional, aspek hukum dan manajemen, serta aspek keuangan. Riset pasar dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada komunitas petani organik. Aspek pasar & pemasaran diperoleh hasil berupa tingginya permintaan dan kecilnya persaingan. Aspek teknis dan operasional diperoleh hasil uji coba pupuk dan lokasi bisnis. Aspek hukum diperoleh bentuk usaha, langkah, dan dokumen yang diperlukan. Aspek manajemen, diperoleh jumlah pekerja yang dibutuhkan dan deskripsi pekerjaannya. Pada aspek keuangan diperoleh data mencakup biaya yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan hasil perhitungan penilaian investasi yang terdiri dari hasil payback period pada bulan Maret tahun pertama bisnis dijalankan mengalami keuntungan, IRR sebesar 473.83% > MARR yakni 34,56%, dan nilai NPV > 0 sebesar Rp 340,847,497. Berdasarkan empat aspek penilaian studi kelayakan bisnis dan perhitungan penilaian investasi, diambil kesimpulan bahwa bisnis pupuk organik cair dari ikan lemuru layak untuk dijalankan.
{"title":"Studi Kelayakan Bisnis Pembuatan Pupuk Organik Cair Berbahan Dasar Limbah Ikan Lemuru","authors":"R. Silalahi, Imam Zarkasyi","doi":"10.28932/sentekmi2021.v1i1.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.28932/sentekmi2021.v1i1.28","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Pertanian di Indonesia merupakan salah satu penyokong utama dalam mendukung ketahanan pangan. Diketahui jumlah kebutuhan pupuk organik adalah sebesar 12,4 juta ton, dibantu oleh perusahaan badan usaha milik negara, jumlah kebutuhan yang dapat dipenuhi adalah 10,8%. Terdapat peluang besar untuk membuat bisnis pupuk organik cair berdasarkan jumlah kebutuhan yang ada. Sebelumnya, perlu dilakukan riset pasar dan studi kelayakan bisnis menggunakan aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan operasional, aspek hukum dan manajemen, serta aspek keuangan. Riset pasar dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada komunitas petani organik. Aspek pasar & pemasaran diperoleh hasil berupa tingginya permintaan dan kecilnya persaingan. Aspek teknis dan operasional diperoleh hasil uji coba pupuk dan lokasi bisnis. Aspek hukum diperoleh bentuk usaha, langkah, dan dokumen yang diperlukan. Aspek manajemen, diperoleh jumlah pekerja yang dibutuhkan dan deskripsi pekerjaannya. Pada aspek keuangan diperoleh data mencakup biaya yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan hasil perhitungan penilaian investasi yang terdiri dari hasil payback period pada bulan Maret tahun pertama bisnis dijalankan mengalami keuntungan, IRR sebesar 473.83% > MARR yakni 34,56%, dan nilai NPV > 0 sebesar Rp 340,847,497. Berdasarkan empat aspek penilaian studi kelayakan bisnis dan perhitungan penilaian investasi, diambil kesimpulan bahwa bisnis pupuk organik cair dari ikan lemuru layak untuk dijalankan. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":342850,"journal":{"name":"Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124319698","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PT HEW merupakan perusahaan manufacture yang bergerak dalam bidang industri obat tradisional dan pangan olahan. Dalam proses produksinya, MHS melalui 3 tahapan proses yaitu pengolahan, pengemasan primer dan pengemasan sekunder. Permasalahan yang terjadi adalah target produksi dari proses pengemasan, baik primer maupun sekunder belum tercapai. Tidak tercapainya target produksi tersebut disebabkan oleh terdapatnya waste yang menyebabkan aktivitas produksi berjalan kurang optimal. Waste yang ditemukan selama observasi awal yaitu unnecessary inventory berupa WIP, defect, unnecessary motion, inappropriate processing, excessive transportation dan waiting time. Penelitian ini menggunakan value stream mapping untuk memetakan seluruh aliran informasi dan material guna mengidentifikasi waste yang ada di dalam proses produksi. Setelah diidentifikasi, akan ada usulan perbaikan untuk mereduksi waste yang ada. Penelitian dimulai dengan pengambilan data waktu menggunakan stopwatch time study. Waktu proses digunakan dalam value stream mapping untuk mengetahui alur proses dan lead time produksi. Penelitian ini menghasilkan usulan perbaikan yang terdiri atas 5 tindakan. Pada future state mapmenghasilkan production lead time berkurang sebanyak 34.57%, total cycle time berkurang sebanyak 51.85%, line efficiency meningkat sebanyak 11.07% dan aktivitas non value added berkurang sebanyak 61.53% serta target produksi meningkat menjadi 140%.
{"title":"Usulan Perbaikan Lintasan Produksi Minyak Herba Sinergi Menggunakan Value Stream Mapping (Studi Kasus: PT Herba Emas Wahidatama)","authors":"Reza Trisnani, Amanda Sofiana, Tigar Putri Adhiana","doi":"10.28932/sentekmi2021.v1i1.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.28932/sentekmi2021.v1i1.6","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000PT HEW merupakan perusahaan manufacture yang bergerak dalam bidang industri obat tradisional dan pangan olahan. Dalam proses produksinya, MHS melalui 3 tahapan proses yaitu pengolahan, pengemasan primer dan pengemasan sekunder. Permasalahan yang terjadi adalah target produksi dari proses pengemasan, baik primer maupun sekunder belum tercapai. Tidak tercapainya target produksi tersebut disebabkan oleh terdapatnya waste yang menyebabkan aktivitas produksi berjalan kurang optimal. Waste yang ditemukan selama observasi awal yaitu unnecessary inventory berupa WIP, defect, unnecessary motion, inappropriate processing, excessive transportation dan waiting time. Penelitian ini menggunakan value stream mapping untuk memetakan seluruh aliran informasi dan material guna mengidentifikasi waste yang ada di dalam proses produksi. Setelah diidentifikasi, akan ada usulan perbaikan untuk mereduksi waste yang ada. Penelitian dimulai dengan pengambilan data waktu menggunakan stopwatch time study. Waktu proses digunakan dalam value stream mapping untuk mengetahui alur proses dan lead time produksi. Penelitian ini menghasilkan usulan perbaikan yang terdiri atas 5 tindakan. Pada future state mapmenghasilkan production lead time berkurang sebanyak 34.57%, total cycle time berkurang sebanyak 51.85%, line efficiency meningkat sebanyak 11.07% dan aktivitas non value added berkurang sebanyak 61.53% serta target produksi meningkat menjadi 140%. \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":342850,"journal":{"name":"Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri","volume":"68 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116693108","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-01DOI: 10.28932/sentekmi2021.v1i1.72
Sri Hartanti, Maria Rina Puspita Sari
Proyek konstruksi memiliki tekanan bagi para pekerja, sehingga memicu kelelahan, penyakit akibat kerja, sehingga menurunkan produktivitas. Pekerja melakukan penanganan material yang tidak tepat menggunakan Manual Material Handling, menyebabkan pekerja mengalami nyeri pada bagian tubuh. Otot para pekerja menerima beban statis terus-menerus dalam jangka waktu lama berpotensi mengakibatkan gangguan muskuloskeletal. Tujuan penelitian untuk menganalisis postur kerja para pekerja proyek konstruksi pembangunan Jembatan Mlowo, Cs Nguter Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental di lokasi proyek, kemudian dianalisis menggunakan kuesioner CMDQ dan metode REBA. Terdapat 7 aktivitas yang dianalisis dalam penelitian ini, sebab memiliki tingkat risiko tinggi dan dilakukan berulang, antara lain aktivitas penulangan, pemindahan baja tulangan, pengecoran (menahan bak penuang cor), pemasangan bagesting, pengecoran (mengalirkan cor), pemindahan girder, dan pemindahan las listrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua aktivitas memerlukan proses perbaikan. Berdasarkan kuesioner CMDQ, bagian tubuh yang sering dirasakan nyeri oleh pekerja adalah lengan atas. Penilaian dengan REBA, penulangan skor 7 (perlu perbaikan), pemindahan baja tulangan skor 10 (harus segara perbaikan), pengecoran (menahan bak) skor 11 (saat ini dilakukan perbaikan), pemasangan bagesting skor 7 (perlu perbaikan), mengalirkan pengecoran skor 9 (segera perbaikan), pemindahan girder skor 12 (perbaikan saat ini), dan pemindahan las listrik skor 10 (segera perbaikan).
{"title":"Analisis Perbaikan Postur Kerja dengan Cornell Musculoskeletal Discomfort Questionnaires (CMDQ) dan Metode Rapid Entire Body Assesment (REBA) Beban Fisik Pekerja Konstruksi (Studi Kasus: Pembangunan Jembatan Mlowo, Cs Nguter Sukoharjo)","authors":"Sri Hartanti, Maria Rina Puspita Sari","doi":"10.28932/sentekmi2021.v1i1.72","DOIUrl":"https://doi.org/10.28932/sentekmi2021.v1i1.72","url":null,"abstract":"Proyek konstruksi memiliki tekanan bagi para pekerja, sehingga memicu kelelahan, penyakit akibat kerja, sehingga menurunkan produktivitas. Pekerja melakukan penanganan material yang tidak tepat menggunakan Manual Material Handling, menyebabkan pekerja mengalami nyeri pada bagian tubuh. Otot para pekerja menerima beban statis terus-menerus dalam jangka waktu lama berpotensi mengakibatkan gangguan muskuloskeletal. Tujuan penelitian untuk menganalisis postur kerja para pekerja proyek konstruksi pembangunan Jembatan Mlowo, Cs Nguter Sukoharjo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental di lokasi proyek, kemudian dianalisis menggunakan kuesioner CMDQ dan metode REBA. Terdapat 7 aktivitas yang dianalisis dalam penelitian ini, sebab memiliki tingkat risiko tinggi dan dilakukan berulang, antara lain aktivitas penulangan, pemindahan baja tulangan, pengecoran (menahan bak penuang cor), pemasangan bagesting, pengecoran (mengalirkan cor), pemindahan girder, dan pemindahan las listrik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua aktivitas memerlukan proses perbaikan. Berdasarkan kuesioner CMDQ, bagian tubuh yang sering dirasakan nyeri oleh pekerja adalah lengan atas. Penilaian dengan REBA, penulangan skor 7 (perlu perbaikan), pemindahan baja tulangan skor 10 (harus segara perbaikan), pengecoran (menahan bak) skor 11 (saat ini dilakukan perbaikan), pemasangan bagesting skor 7 (perlu perbaikan), mengalirkan pengecoran skor 9 (segera perbaikan), pemindahan girder skor 12 (perbaikan saat ini), dan pemindahan las listrik skor 10 (segera perbaikan).","PeriodicalId":342850,"journal":{"name":"Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133016683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-01DOI: 10.28932/sentekmi2021.v1i1.75
Fulgensius Fredo Ando Dido Purba, M. Hermawan
Detail Box merupakan unit bisnis pencucian mobil dan detailing yang telah berdiri sejak tahun 2015. Dari tahun 2018 sampai dengan 2020 terjadi penurunan omset sebesar 17,6% yang diduga karena turunnya loyalitas konsumen dan strategi marketing yang kurang tepat. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui tingkat kinerja, tingkat kepentingan pelayanan, variabel yang mempengaruhi loyalitas, segmentation, targeting, dan positioning serta memberikan usulan bauran pemasaran dalam rangka meningkatkan loyalitas konsumen yang berdampak pada omset penjualan. Data yang dikumpulkan yaitu, profil konsumen, tingkat kinerja perusahaan sebagai variabel terikat, tingkat kepentingan pelayanan dan tingkat loyalitas konsumen sebagai variabel bebas dengan cara menyebarkan kuesioner yang dibuat berdasarkan teori marketing mix dan Loyalitas Griffin. Data tersebut akan diolah menggunakan Segmentation, Targeting, dan Positioning, Multiple Regression Analysis (MRA) dan Important performance Analysis (IPA). Terdapat tiga variabel yang mempengaruhi loyalitas konsumen yaitu kebersihan body, lokasi mudah dijangkau dan kenyamanan ruang tunggu. Rata-rata loyalitas konsumen bernilai 3,04 dari skala 4 dengan target adalah, ekonomi menengah ke atas, memiliki hobby automotive dengan positioning adalah “We Clean Your Car and Care Your Paint”. Usulan yang dapat diberikan adalah memberikan pelayanan tambahan yaitu pengecekan kondisi fisik mobil, membuka cabang baru, memberikan edukasi alat, bahan, teknik pencucian mobil dan melakukan promosi melalui event otomotif.
{"title":"Analisis dan Usulan Bauran Pemasaran Menggunakan Multiple Regression Analysis dan Importance Performance Analysis untuk Meningkatkan Loyalitas Konsumen","authors":"Fulgensius Fredo Ando Dido Purba, M. Hermawan","doi":"10.28932/sentekmi2021.v1i1.75","DOIUrl":"https://doi.org/10.28932/sentekmi2021.v1i1.75","url":null,"abstract":"Detail Box merupakan unit bisnis pencucian mobil dan detailing yang telah berdiri sejak tahun 2015. Dari tahun 2018 sampai dengan 2020 terjadi penurunan omset sebesar 17,6% yang diduga karena turunnya loyalitas konsumen dan strategi marketing yang kurang tepat. Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui tingkat kinerja, tingkat kepentingan pelayanan, variabel yang mempengaruhi loyalitas, segmentation, targeting, dan positioning serta memberikan usulan bauran pemasaran dalam rangka meningkatkan loyalitas konsumen yang berdampak pada omset penjualan. Data yang dikumpulkan yaitu, profil konsumen, tingkat kinerja perusahaan sebagai variabel terikat, tingkat kepentingan pelayanan dan tingkat loyalitas konsumen sebagai variabel bebas dengan cara menyebarkan kuesioner yang dibuat berdasarkan teori marketing mix dan Loyalitas Griffin. Data tersebut akan diolah menggunakan Segmentation, Targeting, dan Positioning, Multiple Regression Analysis (MRA) dan Important performance Analysis (IPA). Terdapat tiga variabel yang mempengaruhi loyalitas konsumen yaitu kebersihan body, lokasi mudah dijangkau dan kenyamanan ruang tunggu. Rata-rata loyalitas konsumen bernilai 3,04 dari skala 4 dengan target adalah, ekonomi menengah ke atas, memiliki hobby automotive dengan positioning adalah “We Clean Your Car and Care Your Paint”. Usulan yang dapat diberikan adalah memberikan pelayanan tambahan yaitu pengecekan kondisi fisik mobil, membuka cabang baru, memberikan edukasi alat, bahan, teknik pencucian mobil dan melakukan promosi melalui event otomotif.","PeriodicalId":342850,"journal":{"name":"Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130161724","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-01DOI: 10.28932/sentekmi2021.v1i1.61
Linda Lestari, Maulida Boru Butar Butar
Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Z merupakan RPH yang berada di Kota Bekasi dengan tugas membantu pemerintahan Kota Bekasi dalam memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat Kota Bekasi. Disediakan dua jenis sapi untuk pemenuhan kebutuhan daging sapi yaitu sapi impor dan sapi lokal. Permasalahan yang terjadi adalah saat ini di RPH Z belum memiliki perencanaan pengadaan dan pengendalian persediaan sapi yang mengakibatkan biaya pengadaan dan biaya persediaan tinggi. Dibutuhkan adanya perencanaan pengadaan dan persediaan sapi pada RPH Z agar biaya pengadaan dan persediaan dapat diminimasi tanpa mengganggu pemenuhan permintaan daging sapi. Makalah ini akan melakukan peramalan permintaan terlebih dahulu dengan menggunakan metode Triple Exponential Smoothing karena data permintaan daging sapi termasuk data musiman dan trend. Hasil peramalan digunakan untuk optimasi biaya pengadaan dan persedian sapi di RPH dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), kemudian hasil dari penggunaan metode EOQ akan dibandingkan penghematannya dengan biaya pengadaan dan persediaan berdasarkan kondisi aktual di RPH.
{"title":"Optimasi Biaya Pengadaan dan Persediaan Sapi pada RPH Z Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ)","authors":"Linda Lestari, Maulida Boru Butar Butar","doi":"10.28932/sentekmi2021.v1i1.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.28932/sentekmi2021.v1i1.61","url":null,"abstract":"Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Z merupakan RPH yang berada di Kota Bekasi dengan tugas membantu pemerintahan Kota Bekasi dalam memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat Kota Bekasi. Disediakan dua jenis sapi untuk pemenuhan kebutuhan daging sapi yaitu sapi impor dan sapi lokal. Permasalahan yang terjadi adalah saat ini di RPH Z belum memiliki perencanaan pengadaan dan pengendalian persediaan sapi yang mengakibatkan biaya pengadaan dan biaya persediaan tinggi. Dibutuhkan adanya perencanaan pengadaan dan persediaan sapi pada RPH Z agar biaya pengadaan dan persediaan dapat diminimasi tanpa mengganggu pemenuhan permintaan daging sapi. Makalah ini akan melakukan peramalan permintaan terlebih dahulu dengan menggunakan metode Triple Exponential Smoothing karena data permintaan daging sapi termasuk data musiman dan trend. Hasil peramalan digunakan untuk optimasi biaya pengadaan dan persedian sapi di RPH dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ), kemudian hasil dari penggunaan metode EOQ akan dibandingkan penghematannya dengan biaya pengadaan dan persediaan berdasarkan kondisi aktual di RPH.","PeriodicalId":342850,"journal":{"name":"Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128323064","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Industri tidak terlepas dari aktivitas maintenance, data mengenai manajemen perawatan fasilitas menjadi penting untuk diketahui semua orang agar bisa selalu memantau kondisi equipment dan lingkungan pabrik apabila terjadi ketidaknormalan, banyak industri masih menggunakan metode konvensional (paper-based) dalam record perawatan, hal ini kurang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah penerapan Sistem Informasi data TPM menggunakan media interaktif sebagai sentralisasi data. Media interaktif ini dibuat dengan memanfaatkan Google Apps seperti Google form, Google site, serta Google spreadsheet dan formula yang terdapat di dalamnya dan disatukan dalam bentuk website yang dikemas dalam bentuk QR code. Output yang dihasilkan yaitu website untuk menampilkan informasi mengenai jadwal dan prosedur perawatan mesin dan atau fokus area tertentu. Manajemen lebih mudah untuk menilai dan memberikan review terkait pekerjaan yang berhubungan dengan TPM di lapangan dengan lebih mudah.
{"title":"Penerapan Sistem Informasi Data TPM yang Terpusat Menggunakan Media Interaktif","authors":"Dianta Mustofa Kamal, Seto Tjahyono, Yuli Mafendro Des, Windu Asri Mumpuni","doi":"10.28932/sentekmi2021.v1i1.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.28932/sentekmi2021.v1i1.43","url":null,"abstract":"Industri tidak terlepas dari aktivitas maintenance, data mengenai manajemen perawatan fasilitas menjadi penting untuk diketahui semua orang agar bisa selalu memantau kondisi equipment dan lingkungan pabrik apabila terjadi ketidaknormalan, banyak industri masih menggunakan metode konvensional (paper-based) dalam record perawatan, hal ini kurang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini adalah penerapan Sistem Informasi data TPM menggunakan media interaktif sebagai sentralisasi data. Media interaktif ini dibuat dengan memanfaatkan Google Apps seperti Google form, Google site, serta Google spreadsheet dan formula yang terdapat di dalamnya dan disatukan dalam bentuk website yang dikemas dalam bentuk QR code. Output yang dihasilkan yaitu website untuk menampilkan informasi mengenai jadwal dan prosedur perawatan mesin dan atau fokus area tertentu. Manajemen lebih mudah untuk menilai dan memberikan review terkait pekerjaan yang berhubungan dengan TPM di lapangan dengan lebih mudah.","PeriodicalId":342850,"journal":{"name":"Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123549178","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-01DOI: 10.28932/sentekmi2021.v1i1.51
Jessica Priscillia Gunawan, Herry Christian Palit, Debora Anne Yang Aysia
Pandemi COVID-19 tengah merebak di penjuru dunia, termasuk juga di Indonesia. Pemerintah terus berupaya untuk meminimalisir penyebaran dari virus ini, salah satunya dengan kebijakan pembelajaran daring untuk pelajar. Kebijakan ini menjadi kebiasaan baru di kalangan pelajar dan menuntut pelajar untuk mampu beradaptasi. Kebiasaan baru pelajar untuk melakukan pembelajaran secara daring merubah kebiasaan tidur dan mempengaruhi kualitas tidur pelajar. Kualitas tidur akan berdampak terhadap performansi pelajar pada bidang akademik. Kualitas tidur yang buruk menyebabkan sulit untuk berkonsentrasi, menjadi lebih emosional, dan menurunkan tingkat produktivitas. Sampel penelitian terdiri atas 200 pelajar siswa Sekolah Menengah Atas dan Mahasiswa Strata 1 yang melakukan pembelajaran daring yang berdomisili di beberapa daerah di Jawa Timur. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pengukuran kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dalam Bahasa Indonesia, dan disebarkan secara daring dalam bentuk Google form. Pengolahan data menggunakan statistik deskriptif dengan tabulasi silang dan statistik non-parametrik dengan uji beda Mann-Whitney Test. Hasil penelitian menunjukkan 72,5% responden memiliki kualitas tidur buruk. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kualitas tidur tidak dipengaruhi oleh jenjang pendidikan dan durasi penggunaan gadget, namun dipengaruhi oleh jenis kelamin dan durasi tidur pada malam hari.
{"title":"Tingkat Kualitas Tidur Pelajar Selama Pembelajaran Daring","authors":"Jessica Priscillia Gunawan, Herry Christian Palit, Debora Anne Yang Aysia","doi":"10.28932/sentekmi2021.v1i1.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.28932/sentekmi2021.v1i1.51","url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 tengah merebak di penjuru dunia, termasuk juga di Indonesia. Pemerintah terus berupaya untuk meminimalisir penyebaran dari virus ini, salah satunya dengan kebijakan pembelajaran daring untuk pelajar. Kebijakan ini menjadi kebiasaan baru di kalangan pelajar dan menuntut pelajar untuk mampu beradaptasi. Kebiasaan baru pelajar untuk melakukan pembelajaran secara daring merubah kebiasaan tidur dan mempengaruhi kualitas tidur pelajar. Kualitas tidur akan berdampak terhadap performansi pelajar pada bidang akademik. Kualitas tidur yang buruk menyebabkan sulit untuk berkonsentrasi, menjadi lebih emosional, dan menurunkan tingkat produktivitas. Sampel penelitian terdiri atas 200 pelajar siswa Sekolah Menengah Atas dan Mahasiswa Strata 1 yang melakukan pembelajaran daring yang berdomisili di beberapa daerah di Jawa Timur. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Pengukuran kualitas tidur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dalam Bahasa Indonesia, dan disebarkan secara daring dalam bentuk Google form. Pengolahan data menggunakan statistik deskriptif dengan tabulasi silang dan statistik non-parametrik dengan uji beda Mann-Whitney Test. Hasil penelitian menunjukkan 72,5% responden memiliki kualitas tidur buruk. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kualitas tidur tidak dipengaruhi oleh jenjang pendidikan dan durasi penggunaan gadget, namun dipengaruhi oleh jenis kelamin dan durasi tidur pada malam hari.","PeriodicalId":342850,"journal":{"name":"Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134409921","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-01DOI: 10.28932/sentekmi2021.v1i1.53
Bertha Brigitta, M. Hermawan
Toko XYZ merupakan toko grosir/eceran yang berada di Kota Lahat, Sumatera Selatan yang saat ini sedang mengalami penurunan omzet sebesar 27% dari tahun 2018 hingga saat ini. Penurunan tersebut dikarenakan adanya konsumen yang tidak berbelanja lagi pada Toko XYZ dengan keluhan proses penjualan yang lama dan kesalahan pemberian harga/jumlah/jenis barang. Selain itu pemilik juga mengalami kesulitan dalam mengkontrol barang yang ada di gudang sehingga terjadinya pemesanan barang yang berulang dan barang yang tidak terjual, pemilik juga merasa kesulitan dalam melakukan penagihan hutang karena penyimpanan data yang masih kurang rapi. Masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini akan diselesaikan dengan usulan prosedur baru pada Toko XYZ dan penggunaan sistem informasi yang terintegrasi untuk prosedur penjualan, pembelian, data stock gudang, dan penyimpanan nota hutang yang berbentuk rancangan User Interface. Sistem Informasi ini juga akan didukung dengan perbaikan tata letak gudang dengan menggunakan metode Activity Relationship Diagram (ARD).
{"title":"Usulan Perancangan Sistem Informasi Penjualan, Pengendalian Barang, dan Penyimpanan Data pada Toko XYZ (Studi Kasus di Toko XYZ, Lahat, Sumatera Selatan)","authors":"Bertha Brigitta, M. Hermawan","doi":"10.28932/sentekmi2021.v1i1.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.28932/sentekmi2021.v1i1.53","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000Toko XYZ merupakan toko grosir/eceran yang berada di Kota Lahat, Sumatera Selatan yang saat ini sedang mengalami penurunan omzet sebesar 27% dari tahun 2018 hingga saat ini. Penurunan tersebut dikarenakan adanya konsumen yang tidak berbelanja lagi pada Toko XYZ dengan keluhan proses penjualan yang lama dan kesalahan pemberian harga/jumlah/jenis barang. Selain itu pemilik juga mengalami kesulitan dalam mengkontrol barang yang ada di gudang sehingga terjadinya pemesanan barang yang berulang dan barang yang tidak terjual, pemilik juga merasa kesulitan dalam melakukan penagihan hutang karena penyimpanan data yang masih kurang rapi. Masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini akan diselesaikan dengan usulan prosedur baru pada Toko XYZ dan penggunaan sistem informasi yang terintegrasi untuk prosedur penjualan, pembelian, data stock gudang, dan penyimpanan nota hutang yang berbentuk rancangan User Interface. Sistem Informasi ini juga akan didukung dengan perbaikan tata letak gudang dengan menggunakan metode Activity Relationship Diagram (ARD). \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":342850,"journal":{"name":"Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115731184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}