Pub Date : 2022-07-08DOI: 10.33474/j.sa.v5i1.13017
Febrian Priska Amalia Putri, Hari Santoso, Hasan Zayadi
The population of east javan langur (Trachypithecus auratus) the number in nature continues to decrease, rehabilitation is one way to preserve the population. This study aims to compare the daily activity before and after release the east javan langur. To approach the aim of the study, the researcher used focal animal sampling and scans sampling and noted with Instantaneous Sampling then calculated the percentage. Data of the observation obtained by recording the daily activities of east javan langur in the barn or in the nature includes the movement activity (walking, running, jumping and climbing) break time activity (sit back, sit alert, standing, sleeping, prone and supine), agononistic social activity ( sound, chase, and snatch the food, hit and fight), grooming activity (allo-grooming and auto-grooming) eat, drink, urination and defecation. The finding of this research showed that the presentation of daily activities of east javan langur in the barn is first, the break time activity (42, 9%), second, eat and drink activity (24, 1%), grooming (18.6%), movement (8.2%), social agonistic (3.3%), urination and defecation (2.3%) and sexual (0.6%). Then for the daily activities in the nature, movement (34.6%), break time activity (29.0%), eat and drink (22.7%), grooming (8.7%), urination and defecation (0.9%) and sexual (0%). The tentative conclusion before the high released activity in the nature is the break time activity. the highest activity of east javan langur presumed freedom of location area to doing activity like movement, temperature intensity, feed abundance and the presence of the opposite sex.Keywords: Javan Langur, Comparison of Activity, FactorABSTRAKPopulasi Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) jumlahnya di alam terus menurun, salah satu usaha pelestarianya dengan melakukan rehabilitasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan aktivitas harian sebelum dan sesudah pelepasliaran Lutung Jawa. Metode yang digunakan yaitu Focal Animal Sampling dan Scan Sampling dengan pencatatan Instantaneous Sampling kemudian dihitung persentasenya. Data pengamatan diperoleh dari pencatatan aktivitas harian lutung jawa di kandang maupun di hutan meliputi aktivitas bergerak (berjalan, berlari, melompat dan memanjat), aktivitas istirahat (duduk rileks, duduk waspada, berdiri, tidur, menelungkup dan terlentang), aktivitas sosial-agonistik (bersuara, mengejar, merebut makanan, memukul dan berkelahi), aktivitas grooming (allo-grooming dan auto-grooming), makan, minum, urinasi dan defekasi. Hasil penelitian menunjukkan persentase aktivitas di kandang yakni istirahat (42.9%), makan dan minum (24.1%), grooming (18.6%), bergerak (8.2%), sosial agonistic (3.3%), urinasi dan defekasi (2.3%) dan seksual (0.6%). Untuk aktivitas harian di hutan yakni bergerak (34.6%), istirahat (29.0%), makan & minum (22.7%), grooming (8.7%), urinasi dan defekasi (0.9%) dan seksual (0%). Kesimpulan sementara sebelum dilepasliarkan aktivitas tertinggi dalam kandang adal
东爪哇叶猴(Trachypithecus auratus)的种群数量在自然界中不断减少,恢复是保护种群的一种途径。本研究旨在比较东爪哇叶猴放生前后的日常活动。为了达到研究的目的,研究人员采用了局灶动物取样和扫描取样,并使用瞬时取样记录,然后计算百分比。通过记录东爪哇叶猴在畜棚或自然界的日常活动,获得了运动活动(走、跑、跳、爬)休息时间活动(坐、坐、立、睡、俯卧、仰卧)、激动性社会活动(声音、追逐、抢夺食物、打打打架)、梳理活动(不梳理和自梳理)进食、饮水、小便和排便等观察数据。研究结果表明,东爪哇叶猴在畜棚内的日常活动表现为:休息时间活动(42.9%)、饮食活动(24.1%)、梳理(18.6%)、运动(8.2%)、社交活动(3.3%)、排便(2.3%)和性活动(0.6%)。日常活动依次为运动(34.6%)、休息时间活动(29.0%)、饮食(22.7%)、打扮(8.7%)、排尿(0.9%)和性行为(0%)。初步结论在自然界中高释放前的活动是中断时间活动。东爪哇叶猴活动最高的假定条件包括活动的自由、温度强度、食物丰度和异性的存在等。关键词:爪哇叶猴;活动比较;因子;Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan aktivitas harian sebelum和sesudah pelepasliaran Lutung爪哇。方法杨地古那肯,杨地古那肯,杨地古那肯,杨地古那肯,杨地古那肯,杨地古那肯,杨地古那肯,杨地古那肯,杨地古那肯,杨地古那肯,杨地古那肯,杨地古那肯数据pengamatan diperoleh dari pencateh aktivitas harian jawa di kandang maupun di hutan meliputi aktivitas bergerak (berjalan, berlari, melompat dan memanjat), aktivitas istirahat (duduk rileks, duduk waspada, berdiri, tidur, menelungkup dan terlentang), aktivitas社交-agonistik (bersuara, mengejar, merebut makanan, memukul dan berkelahi), aktivitas grooming (allo-grooming和auto-grooming), makan, minum, urinasi dan defekasi。Hasil penelitian menunjukkan代表酶aktivitas di kandang yakni istirahat(42.9%)、makan dan minum(24.1%)、grooming(18.6%)、bergerak(8.2%)、social agonistic(3.3%)、urinasi dan defekasi(2.3%)和dan seksual(0.6%)。Untuk aktivitas harian di hutan yakni bergerak (34.6%), istirahat (29.0%), makan & minum (22.7%), grooming (8.7%), urinasi dan defekasi(0.9%)和seksual(0%)。kespulpan sementara sebelum dilepasliarkan aktivitas tertinggi dalam kandang adalah istirahat。Setelah dilepasliarkan活动是指在中国和中国的商业活动。Tingginya aktivitas lutung jawa diduga kebebasan luasan lokasi untuk bergerak, intensitas suhu, klimpahan pakan dan adanya lawan jenis。Kata kunci: Lutung Jawa, Perbandingan Aktivitas, Faktor
{"title":"Studi Perbandingan Aktivitas Harian Kelompok Lutung jawa Betina (Trachypithecus auratus) Sebelum dan Sesudah Dilepasliarkan Di Hutan Lindung Coban Talun","authors":"Febrian Priska Amalia Putri, Hari Santoso, Hasan Zayadi","doi":"10.33474/j.sa.v5i1.13017","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/j.sa.v5i1.13017","url":null,"abstract":"The population of east javan langur (Trachypithecus auratus) the number in nature continues to decrease, rehabilitation is one way to preserve the population. This study aims to compare the daily activity before and after release the east javan langur. To approach the aim of the study, the researcher used focal animal sampling and scans sampling and noted with Instantaneous Sampling then calculated the percentage. Data of the observation obtained by recording the daily activities of east javan langur in the barn or in the nature includes the movement activity (walking, running, jumping and climbing) break time activity (sit back, sit alert, standing, sleeping, prone and supine), agononistic social activity ( sound, chase, and snatch the food, hit and fight), grooming activity (allo-grooming and auto-grooming) eat, drink, urination and defecation. The finding of this research showed that the presentation of daily activities of east javan langur in the barn is first, the break time activity (42, 9%), second, eat and drink activity (24, 1%), grooming (18.6%), movement (8.2%), social agonistic (3.3%), urination and defecation (2.3%) and sexual (0.6%). Then for the daily activities in the nature, movement (34.6%), break time activity (29.0%), eat and drink (22.7%), grooming (8.7%), urination and defecation (0.9%) and sexual (0%). The tentative conclusion before the high released activity in the nature is the break time activity. the highest activity of east javan langur presumed freedom of location area to doing activity like movement, temperature intensity, feed abundance and the presence of the opposite sex.Keywords: Javan Langur, Comparison of Activity, FactorABSTRAKPopulasi Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) jumlahnya di alam terus menurun, salah satu usaha pelestarianya dengan melakukan rehabilitasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan aktivitas harian sebelum dan sesudah pelepasliaran Lutung Jawa. Metode yang digunakan yaitu Focal Animal Sampling dan Scan Sampling dengan pencatatan Instantaneous Sampling kemudian dihitung persentasenya. Data pengamatan diperoleh dari pencatatan aktivitas harian lutung jawa di kandang maupun di hutan meliputi aktivitas bergerak (berjalan, berlari, melompat dan memanjat), aktivitas istirahat (duduk rileks, duduk waspada, berdiri, tidur, menelungkup dan terlentang), aktivitas sosial-agonistik (bersuara, mengejar, merebut makanan, memukul dan berkelahi), aktivitas grooming (allo-grooming dan auto-grooming), makan, minum, urinasi dan defekasi. Hasil penelitian menunjukkan persentase aktivitas di kandang yakni istirahat (42.9%), makan dan minum (24.1%), grooming (18.6%), bergerak (8.2%), sosial agonistic (3.3%), urinasi dan defekasi (2.3%) dan seksual (0.6%). Untuk aktivitas harian di hutan yakni bergerak (34.6%), istirahat (29.0%), makan & minum (22.7%), grooming (8.7%), urinasi dan defekasi (0.9%) dan seksual (0%). Kesimpulan sementara sebelum dilepasliarkan aktivitas tertinggi dalam kandang adal","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"84 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130661543","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-08DOI: 10.33474/j.sa.v5i1.12819
L. Istiqomah, Saimul Laili, Hasan Zayadi
Global warming that causes climate change is due to increased emissions of greenhouse gases (GHG) in the form of CO2, CH4 and other forms in the atmosphere. The application of the agroforestry system is one of the efforts to overcome the need for agricultural land by maintaining the function of the forest and the environment. The purpose of this study was to determine the potential for carbon stored in Arabica coffee (Coffea arabica) stands and to determine abiotic factors in the locations where Arabica coffee (Coffea arabica) stands grow in agroforestry areas. This research used descriptive method and coffee stand sampling technique using non-destructive purposive sampling. For each stand sample, 25 trees were taken for each Gayo 1, p88 and Ateng coffee varieties so that the total sample size was 75 trees. Calculation data analysis includes allometric Ketterings dry weight = 0.11 D2.62 (2001) and Arifin allometric formula = 0.281 D2.0635 (2001). Analysis of biomass data carbon = dry weight x 0.47. The results showed that the largest carbon storage was found in the Gayo 1 variety, then the p88 variety and the smallest carbon storage was found in the Ateng variety. Abiotic factors in coffee agroforestry show soil moisture 18.3%, air humidity 60-75%, soil pH 7.5%, soil temperature 21°C, air temperature 21-25°C with an altitude of 900-1100 masl. Abiotic factors affect plant growth, and light intensity also affects plant biomass.Keywords: Agroforestry, Allometrics, Abiotic Factors, Carbon, Coffee VarietiesABSTRAKPemanasan global yang menimbulkan perubahan iklim dikarenakan meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK) dalam bentuk CO2, CH4dan bentuk lainnyadi atmosfer. Penerapan sistem agroforestri merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kebutuhan lahan pertanian dengan mempertahankan fungsi hutan dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi karbon tersimpan pada tegakan varietas kopi Arabika (Coffea arabica) dan untuk mengetahui faktor abiotik di lokasi tempat tumbuh tegakan varietas kopi Arabika (Coffea arabica) di lahan agroforestri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan teknik sampling tegakan kopi menggunakan purposive sampling non-destructive. Tiap sampel tegakan diambil 25 pohon pada setiap varietas kopi Gayo 1, p88 dan Ateng sehingga jumlah sampel keseluruhan 75 pohon. Analisa data perhitungan meliputi allometrik Ketterings berat kering = 0,11 ρ D2,62 (2001) dan rumus allometrik Arifin = 0,281 D2,0635 (2001). Analilis data biomasa karbon = berat kering x 0,47. Hasil penelitian menunjukkan simpanan karbon terbesar terdapat pada varietas Gayo 1, kemudian varietas p88 dan simpanan karbon paling kecil terdapat pada varietas Ateng. Faktor abiotik di agroforestri kopi menunjukkan kelembaban tanah 18,3%, kelembaban udara 60-75%, pH tanah 7,5%, suhu tanah 21°C, Suhu udara 21-25°C dengan ketinggian 900-1100 mdpl. Faktor abiotik berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, dan intensitas cahaya juga berpengaruh terhadap biomassa tan
导致气候变化的全球变暖是由于大气中以二氧化碳、甲烷和其他形式排放的温室气体(GHG)增加。农林复合系统的应用是通过保持森林和环境的功能来克服对农业用地需求的努力之一。本研究的目的是确定阿拉比卡咖啡(Coffea Arabica)林的碳储量潜力,并确定农林业地区阿拉比卡咖啡(Coffea Arabica)林生长地点的非生物因素。本研究采用描述性方法和咖啡架抽样技术,采用非破坏性目的抽样。对于每个林分样本,每个加约1、p88和阿腾咖啡品种取25棵树,总样本量为75棵树。计算数据分析包括异速生长Ketterings干重= 0.11 D2.62(2001)和Arifin异速生长公式= 0.281 D2.0635(2001)。生物量数据分析碳=干重x 0.47。结果表明,加约1号品种碳储量最大,p88次之,阿腾品种碳储量最小。咖啡农林业的非生物因子表现为土壤湿度18.3%,空气湿度60 ~ 75%,土壤pH值7.5%,土壤温度21℃,空气温度21 ~ 25℃,海拔900 ~ 1100海拔。非生物因子影响植物生长,光照强度也影响植物生物量。【关键词】农林业,异素测量,非生物因子,碳,咖啡品种】【摘要】pemanasan global yang menimbulkan perubahan iklim dikarenakan meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK) dalam bentuk CO2, CH4dan bentuk lainnyadi atmos。日本农林业系统,农林业,农林业,农林业,农林业,农林业,农林业,农林业,农林业,农林业,农林业,农林业,农林业Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi碳simpan pada tegakan varetas kopi Arabika(阿拉比卡咖啡)和untuk mengetaika(阿拉比卡咖啡)因子为abiotik di lokasi tempat tumbuh tegakan varetas kopi Arabika(阿拉比卡咖啡)di lahan农林业。Penelitian ini mongunakan方法,说明了tegakan抽样,tegakan kopi menggunakan目的抽样,非破坏性。Tiap sample tegakan diambil 25 pohon pada setiap varietas kopi Gayo 1, p88 dan Ateng seingga jumlah sample keseluruhan 75 pohon。分析数据perhitungan meliputi allometrik Ketterings berkering = 0,11 ρ D2,62(2001)和rumus allometrik Arifin = 0,281 ρ D2,0635(2001)。analyilis数据biomasa carbon = berat kering x 0,47。Hasil penelitian menunjukkan simpanan carbon terbesar terdapat pada varetas Gayo 1, kemudian varetas p88和simpanan carbon paling kecil terdapat pada varetas Ateng。农林业生产因子(ftor biotik di agroforestry kopi menunjukkan kelembaban tanah 18.3%, kelembaban udara 60-75%, pH tanah 7.5%, suhu tanah 21°C, suhu udara 21-25°C, dengan ketinggian 900-1100 mdpl。Faktor abiotik berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, dan intensitas cahaya juga berpengaruh terhadap biomassa tanaman。Kata kunci:农林业,异速生长,阿比奥提克,碳,Kopi品种
{"title":"Estimasi Karbon pada Tegakan Varietas Kopi Arabika (Coffea arabica) Di Lahan Agroforestri Precet Wilayah Resort Pemangkuan Hutan Wagir KPH Malang","authors":"L. Istiqomah, Saimul Laili, Hasan Zayadi","doi":"10.33474/j.sa.v5i1.12819","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/j.sa.v5i1.12819","url":null,"abstract":"Global warming that causes climate change is due to increased emissions of greenhouse gases (GHG) in the form of CO2, CH4 and other forms in the atmosphere. The application of the agroforestry system is one of the efforts to overcome the need for agricultural land by maintaining the function of the forest and the environment. The purpose of this study was to determine the potential for carbon stored in Arabica coffee (Coffea arabica) stands and to determine abiotic factors in the locations where Arabica coffee (Coffea arabica) stands grow in agroforestry areas. This research used descriptive method and coffee stand sampling technique using non-destructive purposive sampling. For each stand sample, 25 trees were taken for each Gayo 1, p88 and Ateng coffee varieties so that the total sample size was 75 trees. Calculation data analysis includes allometric Ketterings dry weight = 0.11 D2.62 (2001) and Arifin allometric formula = 0.281 D2.0635 (2001). Analysis of biomass data carbon = dry weight x 0.47. The results showed that the largest carbon storage was found in the Gayo 1 variety, then the p88 variety and the smallest carbon storage was found in the Ateng variety. Abiotic factors in coffee agroforestry show soil moisture 18.3%, air humidity 60-75%, soil pH 7.5%, soil temperature 21°C, air temperature 21-25°C with an altitude of 900-1100 masl. Abiotic factors affect plant growth, and light intensity also affects plant biomass.Keywords: Agroforestry, Allometrics, Abiotic Factors, Carbon, Coffee VarietiesABSTRAKPemanasan global yang menimbulkan perubahan iklim dikarenakan meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK) dalam bentuk CO2, CH4dan bentuk lainnyadi atmosfer. Penerapan sistem agroforestri merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kebutuhan lahan pertanian dengan mempertahankan fungsi hutan dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi karbon tersimpan pada tegakan varietas kopi Arabika (Coffea arabica) dan untuk mengetahui faktor abiotik di lokasi tempat tumbuh tegakan varietas kopi Arabika (Coffea arabica) di lahan agroforestri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan teknik sampling tegakan kopi menggunakan purposive sampling non-destructive. Tiap sampel tegakan diambil 25 pohon pada setiap varietas kopi Gayo 1, p88 dan Ateng sehingga jumlah sampel keseluruhan 75 pohon. Analisa data perhitungan meliputi allometrik Ketterings berat kering = 0,11 ρ D2,62 (2001) dan rumus allometrik Arifin = 0,281 D2,0635 (2001). Analilis data biomasa karbon = berat kering x 0,47. Hasil penelitian menunjukkan simpanan karbon terbesar terdapat pada varietas Gayo 1, kemudian varietas p88 dan simpanan karbon paling kecil terdapat pada varietas Ateng. Faktor abiotik di agroforestri kopi menunjukkan kelembaban tanah 18,3%, kelembaban udara 60-75%, pH tanah 7,5%, suhu tanah 21°C, Suhu udara 21-25°C dengan ketinggian 900-1100 mdpl. Faktor abiotik berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, dan intensitas cahaya juga berpengaruh terhadap biomassa tan","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129883446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-08DOI: 10.33474/j.sa.v5i1.15541
Dyan Aprillia Susanti, Nour Athiroh Abdoes Sjakoer, Nurul Jadid Mubarokati
Hypertension is an increase in blood pressure that exceeds normal limits. In patients with hypertension, systolic blood pressure is 140 mmHg and diastolic blood pressure is 90 mmHg and comes from a complex and interconnected environment. Hypertension is a non-communicable disease that can cause death in humans and is closely related to cardiovascular disease. Hypertension is considered the main cause of 9.4 million deaths that occur in the world's population every year. Disorders of blood vessels around the brain due to hypertension can cause death. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the methanolic extract of the combination of Mango Mistletoe and Mistletoe Tea (EMKBTBM) given to rats with hypertension model on the histopathological features of the brain in hypertensive rats (DOCA-salt) preventive model. The method used in this study was the true experimental method and the RAL research design on 25 male wistar rats with 3 treatments (PI, PII, PIII), (K-) group without any treatment (without administration of DOCA Salt and EMKBTBM) and (K+) using DOCA-Salt induction without giving EMKBTBM, and 5 times replication. The EMKBTBM was given with a ratio of mango mistletoe: tea mistletoe which was 3:1 and then given at a dose of 50, 100, 200 mg/KgBB in the treatment of PI, PII, PIII. Data analysis was carried out by using ANOVA statistical test using the JAMOVI application. Based on the results of the study, it was shown that giving EMKBTBM to rats had the effect of reducing the amount of damage (necrosis) in the white matter area of the brain. The administration of EMBTBM at a dose of 50 mg/KgBW was the most optimum dose in reducing the amount of white matter cell necrosis in the male wistar rat brain.Keywords:3 Brain Necrosis, Hypertension, Mango Mistletoe, Tea MistletoeABSTRAKHipertensi merupakan bertambahnya tekanan darah melebihi batas normal. Pada penderita hipertensi, tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg serta berasal dari lingkungan yang kompleks dan saling berhubungan. Hipertensi ialah penyakit tidak menular yang dapat mengakibatkan kematian pada manusia dan berkaitan erat dengan penyakit kardiovaskular. Hipertensi dianggap sebagai sebab utama 9,4 juta kematian yang terjadi pada penduduk dunia pada setiap tahunnya. Gangguan pembuluh darah disekitar otak akibat hipertensi dapat menebabkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas Ekstrak Metanolik Kombinasi Benalu Mangga dan Benalu Teh (EMKBTBM) yang diberikan pada tikus model hipertensi terhadap gambaran histopatologi otak pada tikus hipertensi (DOCA-garam) model preventif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode true eksperimental serta desain penelitian RAL pada 25 ekor tikus wistar jantan dengan 3 perlakuan (PI, PII, PIII), (K-) kelompok tanpa perlakuan apapun (tanpa pemberian DOCA Garam dan EMKBTBM) dan (K+) menggunakan induksi DOCA-Garam tanpa pemberian EMKBTBM, serta 5x ulang
高血压是指血压升高超过正常范围。在高血压患者中,收缩压为140 mmHg,舒张压为90 mmHg,这是一个复杂且相互关联的环境。高血压是一种可导致人类死亡的非传染性疾病,与心血管疾病密切相关。高血压被认为是每年世界人口中940万人死亡的主要原因。高血压引起的脑周围血管紊乱会导致死亡。本研究旨在探讨芒果槲寄生与槲寄生茶联合甲醇提取物(EMKBTBM)对高血压大鼠(doca -盐)预防模型大鼠脑组织病理学特征的影响。本研究采用真实实验方法和RAL研究设计,25只雄性wistar大鼠分为3种处理(PI、PII、PIII), (K-)组不处理(不给DOCA盐和EMKBTBM), (K+)组用DOCA盐诱导,不给EMKBTBM, 5次重复。EMKBTBM以芒果槲寄生与茶槲寄生的比例3:1给药,分别以50、100、200 mg/KgBB的剂量治疗PI、PII、PIII。数据分析采用方差分析统计检验,采用JAMOVI应用程序。根据研究结果,给大鼠注射EMKBTBM可以减少大脑白质区域的损伤(坏死)。以50mg /KgBW剂量的EMBTBM对减少雄性wistar大鼠脑白质细胞坏死的最优剂量。关键词:3脑坏死,高血压,芒果槲寄生,茶槲寄生血压升高,血压升高,血压升高,血压升高,血压升高,血压升高,血压升高,血压升高,血压升高,血压升高。高血压、高血压、高血压、高血压、高血压、高血压、高血压、高血压、心血管。Hipertensi dianggap sebagai sebab utama 9,4 juta kematian yang terjadi pada penduduk dunia pada setiap tahunnya。港关市的彭布卢赫市的疾病预防控制中心,是一所患有高血压的医院。(3)组织病理学上对高血压模型(DOCA-garam)的预防作用。Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Metode true ekta desain penelitian rada 25 ekor tikus wistar jantan dengan 3 perlakuan (PI, PII, PIII), (K-) kelompok tanpa perlakuan apapun (tanpa pemberian DOCA Garam dan EMKBTBM), (K+) menggunakan induksi DOCA-Garam tanpa pemberian EMKBTBM, serta 5x ulangan。Pemberian EMKBTBM丹参参与benalu mangga: benalu yatu 3:1 kemudian diberikan denggan剂量50、100、200 mg/KgBB; perlakuan PI、PII、PIII。分析数据采用方差分析,方差分析采用方差分析。Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pemberian EMKBTBM padtius mempunyai efek yitat mengurangi jumlah kerusakan(坏死)区白质坏死。Pemberian EMBTBM dengan剂量50 mg/KgBB merupakan剂量可达到最佳剂量。Kata kunci: Benalu Teh, Benalu Mangga, Hipertensi, Nekrosis Otak
{"title":"Gambaran Histopatologi Otak Pada Tikus Hipertensi (DOCA-Garam) yang Dipapar Ekstrak Metanolik Kombinasi Benalu Teh dan Benalu Mangga Model Preventif","authors":"Dyan Aprillia Susanti, Nour Athiroh Abdoes Sjakoer, Nurul Jadid Mubarokati","doi":"10.33474/j.sa.v5i1.15541","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/j.sa.v5i1.15541","url":null,"abstract":"Hypertension is an increase in blood pressure that exceeds normal limits. In patients with hypertension, systolic blood pressure is 140 mmHg and diastolic blood pressure is 90 mmHg and comes from a complex and interconnected environment. Hypertension is a non-communicable disease that can cause death in humans and is closely related to cardiovascular disease. Hypertension is considered the main cause of 9.4 million deaths that occur in the world's population every year. Disorders of blood vessels around the brain due to hypertension can cause death. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the methanolic extract of the combination of Mango Mistletoe and Mistletoe Tea (EMKBTBM) given to rats with hypertension model on the histopathological features of the brain in hypertensive rats (DOCA-salt) preventive model. The method used in this study was the true experimental method and the RAL research design on 25 male wistar rats with 3 treatments (PI, PII, PIII), (K-) group without any treatment (without administration of DOCA Salt and EMKBTBM) and (K+) using DOCA-Salt induction without giving EMKBTBM, and 5 times replication. The EMKBTBM was given with a ratio of mango mistletoe: tea mistletoe which was 3:1 and then given at a dose of 50, 100, 200 mg/KgBB in the treatment of PI, PII, PIII. Data analysis was carried out by using ANOVA statistical test using the JAMOVI application. Based on the results of the study, it was shown that giving EMKBTBM to rats had the effect of reducing the amount of damage (necrosis) in the white matter area of the brain. The administration of EMBTBM at a dose of 50 mg/KgBW was the most optimum dose in reducing the amount of white matter cell necrosis in the male wistar rat brain.Keywords:3 Brain Necrosis, Hypertension, Mango Mistletoe, Tea MistletoeABSTRAKHipertensi merupakan bertambahnya tekanan darah melebihi batas normal. Pada penderita hipertensi, tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah diastolik 90 mmHg serta berasal dari lingkungan yang kompleks dan saling berhubungan. Hipertensi ialah penyakit tidak menular yang dapat mengakibatkan kematian pada manusia dan berkaitan erat dengan penyakit kardiovaskular. Hipertensi dianggap sebagai sebab utama 9,4 juta kematian yang terjadi pada penduduk dunia pada setiap tahunnya. Gangguan pembuluh darah disekitar otak akibat hipertensi dapat menebabkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas Ekstrak Metanolik Kombinasi Benalu Mangga dan Benalu Teh (EMKBTBM) yang diberikan pada tikus model hipertensi terhadap gambaran histopatologi otak pada tikus hipertensi (DOCA-garam) model preventif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode true eksperimental serta desain penelitian RAL pada 25 ekor tikus wistar jantan dengan 3 perlakuan (PI, PII, PIII), (K-) kelompok tanpa perlakuan apapun (tanpa pemberian DOCA Garam dan EMKBTBM) dan (K+) menggunakan induksi DOCA-Garam tanpa pemberian EMKBTBM, serta 5x ulang","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126639635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstractPlankton is an organism that has a very small size or micro-organisms that live floating in the waters. This study aims to compare the abundance, diversity, uniformity, dominance, importance of plankton and water quality in milkfish and shrimp polyculture ponds in the Tebaloan village, Duduksampeyan District, Gresik Regency. This research was conducted in Tebaloan Village, Duduksampean District and sampling was carried out at 08.00-10-00 WIB. The plankton sample method uses purposive sampling. The results showed the diversity of plankton consisting of 20 plankton with 16 phytoplankton and 4 zooplankton. At station I, the most common classes were Bacillariophyceae, Cyanophyceae and Chlophyceae. Meanwhile, at station II, the classes were mostly Cyanophyceae. In the community structure, the Diversity Index (H') value is 1.21-1.97 which is categorized as medium. The Uniformity Index (E) is 0.13-0.21 which is categorized as low. Meanwhile, the Dominance Index (C) is 0.39-0.52, at station I is categorized as high and at station II categorized as low. Parameters carried out during the study were temperature, water brightness, TDS, salinity, pH, DO, dissolved CO2 and nitrate. The results of water quality measurements in both polyculture ponds were categorized as medium or poor pond waters for cultivating milkfish and vannamei shrimp.Keywords: Plankton, Community Structure, Polyculture PondABSTRAKPlankton merupakan organisme yang memiliki ukuran yang sangat kecil atau bisa juga disebut jasad renik yang hidup melayang di perairan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kelimpahan, diversitas, keseragaman, dominansi, nilai penting plankton dan kualitas air pada tambak polikultur bandeng dan udang di Desa Tebaloan Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik. Penelitian ini dilakukan di Desa Tebaloan Kecamatan Duduksampean dan pengambilan sampel dilakukan pada pukul 08.00-10-00 WIB. Metode sampel plankton menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan keanekaraaman plankton yang terdiri dari 20 plankton dengan 16 fitoplankton dan 4 zooplankton. Pada stasiun I paling banyak ditemukan adalah kelas Bacillariophyceae, Cyanophyceae dan Chlophyceae. Sedangkan pada stasiun II ditemukan paling banyak adalah kelas Cyanophyceae. Pada struktur komunitas nilai Indeks Keanekaragaman (H’) 1.21-1.97 yang dikategorikan sedang. Nilai Indeks Keseragaman (E) 0.13-0.21 yang dikategorikan rendah. Sedangkan nilai Indeks Dominansi (C) 0.39-0.52, pada stasiun I dikategorikan tinggi dan pada stasiun II dikategorikan rendah. Parameter yang dilakukan saat penelitian adalah suhu, kecerahan air, TDS, salinitas, pH, DO, CO2 terlarut dan nitrat. Hasil pengukuran kualitas air pada kedua tambak polikultur dikategorikan sebagai perairan tambak sedang atau kurang baik untuk membudidayakan ikan bandeng dan udang vannamei.Kata kunci : Plankton, Struktur Komunitas, Tambak Polikultur
摘要浮游生物是一种体积很小的生物或生活在水中的微生物。本研究旨在比较Gresik reggency Duduksampeyan地区Tebaloan村遮目鱼和对虾混养池中浮游生物的丰度、多样性、均匀性、优势度、重要性和水质。本研究在Duduksampean区Tebaloan村进行,采样时间为8:00 - 10:00 WIB。浮游生物取样法采用目的性取样。结果表明:浮游生物多样性为浮游生物20种,其中浮游植物16种,浮游动物4种。在第1站,最常见的分类是硅藻、蓝藻和绿藻。与此同时,在第二站,蓝藻类居多。在群落结构中,多样性指数(H’)值为1.21 ~ 1.97,属于中等。均匀性指数(E)为0.13 ~ 0.21,属于低水平。同时,优势度指数(C)为0.39 ~ 0.52,ⅰ站为高,ⅱ站为低。研究的参数包括温度、水亮度、TDS、盐度、pH、DO、溶解CO2和硝酸盐。两个混养池的水质测量结果均为中等或较差的塘水,可用于养殖遮目鱼和凡纳米对虾。关键词:浮游生物,群落结构,混养池塘。摘要:浮游生物,浮游生物,杨氏微生物,ukuran,浮游生物,浮游生物,kecil,浮游生物,bisa juga dise, jasad renik,浮游生物,浮游生物,群落结构,复合池塘。Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kelimpahan, diversitas, keseragaman, dominansi, nilai penting浮游生物dankualitas air paada tambak政治文化bandeng danudang di Desa Tebaloan Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik。Penelitian ini dilakukan di Desa Tebaloan Kecamatan Duduksampean dan pengambilan样本dilakukan pada pukul 08.00-10-00 WIB。方法取样浮游生物蒙古纳坎目的取样。Hasil penelitian menunjukkan keanekaraaman浮游生物yang terdiri dari 20浮游生物dengan 16浮游生物dan4浮游动物。研究了榕树的生长特征,并对其进行了分析。青藻科。[2][1][1][1][1][1][1][1][1][1][1]。Nilai Indeks Keseragaman (E) 0.13-0.21 yang dicategororikan rendah。Sedangkan nilai Indeks domini (C) 0.39-0.52, pada stasiun I dikategorikan tinggi dan pada stasiun II dikategorikan rendah。参数:阳迪拉库坎沙硝硝酸碱、空气、TDS、盐度、pH、DO、CO2、硝酸盐。哈西企鹅kualitas air paada kedua tambak政治文化dikategorikan sebagai perairan tambak sedang atau kurang baik untuk membudidayakan ikkan bandeng dan udang vannamei。Kata kunci:浮游生物,Struktur Komunitas, Tambak policulr
{"title":"Struktur Komunitas Plankton Tambak Polikultur Bandeng (Chanos chanos) dan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Desa Tebaloan Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik","authors":"Zumrotul Muaffah, Saimul Laili, Ratna Djuniwati Lisminingsih","doi":"10.33474/j.sa.v4i2.11894","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/j.sa.v4i2.11894","url":null,"abstract":"AbstractPlankton is an organism that has a very small size or micro-organisms that live floating in the waters. This study aims to compare the abundance, diversity, uniformity, dominance, importance of plankton and water quality in milkfish and shrimp polyculture ponds in the Tebaloan village, Duduksampeyan District, Gresik Regency. This research was conducted in Tebaloan Village, Duduksampean District and sampling was carried out at 08.00-10-00 WIB. The plankton sample method uses purposive sampling. The results showed the diversity of plankton consisting of 20 plankton with 16 phytoplankton and 4 zooplankton. At station I, the most common classes were Bacillariophyceae, Cyanophyceae and Chlophyceae. Meanwhile, at station II, the classes were mostly Cyanophyceae. In the community structure, the Diversity Index (H') value is 1.21-1.97 which is categorized as medium. The Uniformity Index (E) is 0.13-0.21 which is categorized as low. Meanwhile, the Dominance Index (C) is 0.39-0.52, at station I is categorized as high and at station II categorized as low. Parameters carried out during the study were temperature, water brightness, TDS, salinity, pH, DO, dissolved CO2 and nitrate. The results of water quality measurements in both polyculture ponds were categorized as medium or poor pond waters for cultivating milkfish and vannamei shrimp.Keywords: Plankton, Community Structure, Polyculture PondABSTRAKPlankton merupakan organisme yang memiliki ukuran yang sangat kecil atau bisa juga disebut jasad renik yang hidup melayang di perairan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kelimpahan, diversitas, keseragaman, dominansi, nilai penting plankton dan kualitas air pada tambak polikultur bandeng dan udang di Desa Tebaloan Kecamatan Duduksampeyan Kabupaten Gresik. Penelitian ini dilakukan di Desa Tebaloan Kecamatan Duduksampean dan pengambilan sampel dilakukan pada pukul 08.00-10-00 WIB. Metode sampel plankton menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan keanekaraaman plankton yang terdiri dari 20 plankton dengan 16 fitoplankton dan 4 zooplankton. Pada stasiun I paling banyak ditemukan adalah kelas Bacillariophyceae, Cyanophyceae dan Chlophyceae. Sedangkan pada stasiun II ditemukan paling banyak adalah kelas Cyanophyceae. Pada struktur komunitas nilai Indeks Keanekaragaman (H’) 1.21-1.97 yang dikategorikan sedang. Nilai Indeks Keseragaman (E) 0.13-0.21 yang dikategorikan rendah. Sedangkan nilai Indeks Dominansi (C) 0.39-0.52, pada stasiun I dikategorikan tinggi dan pada stasiun II dikategorikan rendah. Parameter yang dilakukan saat penelitian adalah suhu, kecerahan air, TDS, salinitas, pH, DO, CO2 terlarut dan nitrat. Hasil pengukuran kualitas air pada kedua tambak polikultur dikategorikan sebagai perairan tambak sedang atau kurang baik untuk membudidayakan ikan bandeng dan udang vannamei.Kata kunci : Plankton, Struktur Komunitas, Tambak Polikultur","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129510338","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-25DOI: 10.33474/j.sa.v4i2.11255
Viki Amaliyah, Hari Santoso, Ahmad Syauqi
The use of chlorpyrifos pesticide as an agricultural pest exterminator if excessive and carried out continuously can have a large negative impact on biotic and abiotic life. Fish as one of the environmental bioindicators of pesticide contamination, because the gill organs will receive chemical effects in taking oxygen in pesticide-contaminated water ponds. The purpose of this study was to analyze the level of damage to the gill tissue of carp (Cyprinus carpio) exposed to the pesticide chlorpyrifos at various concentration levels. This research was carried out at the Punten Freshwater Cultivation Installation, Batu City, East Java. Using the experimental method with concentrations of acute toxicity treatment (LC50) namely K1 0.25 ppm, K2 0.30 ppm, K3 0.35 ppm, K4 0.40 ppm, K5 0.45 ppm. The research data were analyzed descriptively in the form of tables and graphs. The results of the preliminary acute toxicity test (LC50) were in the range of K1 0.25 ppm and K2 0.30 ppm. Furthermore, Alizarin Red staining was performed to give color to the gills. The results of acute toxicity test (LC50) Total percentage of damage at a concentration of 0.25 ppm 22.28% and a concentration of 0.30 ppm 77.54%. Damage to gill tissue exposed to the pesticide chlorpyrifos showed an acute level occurred at a concentration of 0.30ppm, where the higher the concentration, the higher the gill damage.Keywords: Chorphyrifos Pesticide, Cyprinus carpio, Precentage of DamageABSTRAKPenggunaan pestisida klorpirifos sebagai pembasmi hama pertanian bila berlebihan dan dilakukan secara terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif yang besar bagi kehidupan biotik dan abiotik. Ikan sebagai salah satu bioindikator lingkungan tercemar pestisida, karena organ insang akan menerima efek kimiawi dalam mengambil oksigen pada kolam perairan yang tercemar pestisida. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kerusakan jaringan insang ikan mas (Cyprinus carpio) yang terpapar pestisida klorpirifos pada berbagai level konsentrasi. Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Budidaya Air Tawar Punten, Kota Batu, Jawa Timur. Menggunakan metode eksperimen dengankonsentrasi perlakuan toksisitas akut (LC50) yaitu K1 0,25 ppm, K2 0,30 ppm, K3 0,35 ppm, K4 0,40 ppm, K5 0,45 ppm. Data penelitian dianalisis secara deskriptif dalam bentuk Tabel dan Grafik. Hasil uji pendahuluan toksisitas akut (LC50) berada pada kisaran K1 0,25 ppm dan K2 0,30 ppm. Selanjutnya dilakukan pewarnaan Alizarin Red untuk memberi warna pada insang. Hasil uji toksisitas akut (LC50) Total presentase kerusakan pada konsentrasi 0,25 ppm 22,28% dan konsentrasi 0,30 ppm 77,54%. Kerusakan jaringan insang yang terpapar pestisida klorpirifos memperlihatkan tingkat akut terjadi pada perlakuan konsentrasi 0,30ppm, dimana semakin tinggi konsentrasi akan semakin tinggi kerusakan insang.Kata kunci : Pestisida Klorpirifos, Cyprinus carpio, Kerusakan Insang.
毒死蜱农药作为农业害虫灭虫剂,如果过量和持续使用,会对生物和非生物生命产生很大的负面影响。鱼类作为农药污染的环境生物指标之一,在农药污染的池塘中,鳃器官在吸氧过程中会发生化学作用。本研究的目的是分析不同浓度毒死蜱对鲤鱼鳃组织的损害程度。这项研究是在东爪哇拔都市Punten淡水栽培装置进行的。采用实验方法用急性毒性处理浓度(LC50)分别为K1 0.25 ppm、K2 0.30 ppm、K3 0.35 ppm、K4 0.40 ppm、K5 0.45 ppm。研究数据以表格和图表的形式进行描述性分析。初步急性毒性试验(LC50)结果在K1 0.25 ppm和K2 0.30 ppm范围内。此外,进行茜素红染色使鳃显色。急性毒性试验结果(LC50)在0.25 ppm和0.30 ppm浓度下总损伤百分率分别为22.28%和77.54%。暴露于毒死蜱杀虫剂的鳃组织损伤显示,浓度为0.30ppm时出现急性水平,浓度越高,鳃损伤越严重。摘要:彭家南的绿僵菌、黑僵菌、黑僵菌、黑僵菌、黑僵菌、黑僵菌、黑僵菌、黑僵菌、黑僵菌、黑僵菌、黑僵菌、黑僵菌。Ikan sebagai salah satu生物指标lingkungan termaricersida, karena脏器insang akan menerima efek kimiawi dalam mengbil oksigen paada kolam perairan yang termaricersida。图juan penelitian ini adalah untuk menganalis tingkat kerusakan jarning and insangikan mas (Cyprinus carpio) yang terpapar pestirsida klorpirifos pada berbagai水平konsentrasi。Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Budidaya Air Tawar Punten, Kota Batu,爪哇帖木儿。孟古那坎方法测定了kk1 0,25 ppm、kk2 0,30 ppm、k30 0,35 ppm、k40 0,40 ppm、k50 0,45 ppm。数据统计分析,数据分析,数据分析,数据分析,数据分析。Hasil uji pendahuluan toksisitas akut (LC50) berada pada kisaran K1 0,25 ppm和K2 0,30 ppm。Selanjutnya dilakukan pewarnaan Alizarin Red untuk成员warna padang。Hasil uji toksisitas akut (LC50)总呈现出kerusakan paas (0,25 ppm) 22.28%和konsentrasi (0,30 ppm) 77.54%。Kerusakan jaringan insang yang terpapar pestilsida klorpirifos memperlihatkan tingkat akut terjadi padperlakuan konsentrasi 0,30ppm, dimana semakin tinggi konsentrasi akan semakin tinggi Kerusakan insang。Klorpirifos, Cyprinus carpio, Kerusakan Insang。
{"title":"Analisis Kerusakan Jaringan Insang Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) Setelah Terpapar Pestisida Klorpirifos","authors":"Viki Amaliyah, Hari Santoso, Ahmad Syauqi","doi":"10.33474/j.sa.v4i2.11255","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/j.sa.v4i2.11255","url":null,"abstract":"The use of chlorpyrifos pesticide as an agricultural pest exterminator if excessive and carried out continuously can have a large negative impact on biotic and abiotic life. Fish as one of the environmental bioindicators of pesticide contamination, because the gill organs will receive chemical effects in taking oxygen in pesticide-contaminated water ponds. The purpose of this study was to analyze the level of damage to the gill tissue of carp (Cyprinus carpio) exposed to the pesticide chlorpyrifos at various concentration levels. This research was carried out at the Punten Freshwater Cultivation Installation, Batu City, East Java. Using the experimental method with concentrations of acute toxicity treatment (LC50) namely K1 0.25 ppm, K2 0.30 ppm, K3 0.35 ppm, K4 0.40 ppm, K5 0.45 ppm. The research data were analyzed descriptively in the form of tables and graphs. The results of the preliminary acute toxicity test (LC50) were in the range of K1 0.25 ppm and K2 0.30 ppm. Furthermore, Alizarin Red staining was performed to give color to the gills. The results of acute toxicity test (LC50) Total percentage of damage at a concentration of 0.25 ppm 22.28% and a concentration of 0.30 ppm 77.54%. Damage to gill tissue exposed to the pesticide chlorpyrifos showed an acute level occurred at a concentration of 0.30ppm, where the higher the concentration, the higher the gill damage.Keywords: Chorphyrifos Pesticide, Cyprinus carpio, Precentage of DamageABSTRAKPenggunaan pestisida klorpirifos sebagai pembasmi hama pertanian bila berlebihan dan dilakukan secara terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif yang besar bagi kehidupan biotik dan abiotik. Ikan sebagai salah satu bioindikator lingkungan tercemar pestisida, karena organ insang akan menerima efek kimiawi dalam mengambil oksigen pada kolam perairan yang tercemar pestisida. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kerusakan jaringan insang ikan mas (Cyprinus carpio) yang terpapar pestisida klorpirifos pada berbagai level konsentrasi. Penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Budidaya Air Tawar Punten, Kota Batu, Jawa Timur. Menggunakan metode eksperimen dengankonsentrasi perlakuan toksisitas akut (LC50) yaitu K1 0,25 ppm, K2 0,30 ppm, K3 0,35 ppm, K4 0,40 ppm, K5 0,45 ppm. Data penelitian dianalisis secara deskriptif dalam bentuk Tabel dan Grafik. Hasil uji pendahuluan toksisitas akut (LC50) berada pada kisaran K1 0,25 ppm dan K2 0,30 ppm. Selanjutnya dilakukan pewarnaan Alizarin Red untuk memberi warna pada insang. Hasil uji toksisitas akut (LC50) Total presentase kerusakan pada konsentrasi 0,25 ppm 22,28% dan konsentrasi 0,30 ppm 77,54%. Kerusakan jaringan insang yang terpapar pestisida klorpirifos memperlihatkan tingkat akut terjadi pada perlakuan konsentrasi 0,30ppm, dimana semakin tinggi konsentrasi akan semakin tinggi kerusakan insang.Kata kunci : Pestisida Klorpirifos, Cyprinus carpio, Kerusakan Insang.","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127023521","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pre-harvest fish mortality was often found in polyculture vannamei shrimp and milkfish in Duduksampeyan. This is thought to be caused by declining water quality. This study aims to evaluate water quality based on physico-chemical parameters and biotic index in vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) and milkfish (Chanos chanos) ponds. The study was carried out in February-March 2021 in Duduksampeyan using a purposive sampling method from 3 stations, vannamei shrimp ponds (station 1), milkfish ponds (station 2) and polyculture ponds (station 3) at 3 sampling points located at the inlet/outlet, middle and edge. Data analysis using ANOVA followed Tukey's test to compare data from the three stations. Correlation analysis, PCA and cluster to determine the relationship between environmental parameters and plankton. The physico-chemical parameter values were in accordance with SNI8037.1:2014 except for salinity, suspended solids at the three stations, brightness at station 3, dissolved solids at station 2. Station 1 found 8 classes with 17 genera, station 2 contained 8 classes with 11 genera and stations 3 there are 7 classes with 14 genera. The most common genera found at station 1 were Synechocystis, Spirulina, station 2 Synechocystis, Pandornia, Chaetoceros, station 3 Synechocystis, Pandornia, Spirulina. The diversity index value is between 1.7-3.1ind/L. Human activities such as settlements, livestock and agriculture are thought to be the cause of the decline in water quality from being eutrophic to hypereutrophic (TDI). The relationship between plankton and environmental parameters shows that at station 3 the optimum results are obtained to support the life of aquatic biota.Keywords: Physics-Chemistry, Diversity Index, Water Quality, PlanktonABSTRAKKematian ikan pra panen banyak dijumpai pada tambak budidaya polikultur udang vannamei dan ikan bandeng di Kecamatan Duduksampeyan. Hal ini diduga disebabkan oleh menurunnya kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas air berdasarkan parameter fisika-kimia dan indeks biotik di tambak udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dan ikan bandeng (Chanos chanos). Penelitian dilaksanakan pada Februari-Maret 2021 di Kecamatan Duduksampeyan menggunakan metode purposive sampling dari 3 stasiun yaitu tambak udang vannamei (stasiun 1), tambak ikan bandeng (stasiun 2) dan tambak polikultur (stasiun 3) di 3 titik sampling yang berada di inlet/outlet, tengah dan tepi. Analisis data menggunakan ANOVA dilanjutkan Uji Tukey untuk membandingkan data dari ketiga stasiun. Selanjutnya dianalisis korelasi, PCA dan cluster untuk mengetahui hubungan antara parameter lingkungan dengan plankton. Nilai parameter fisika-kimia telah sesuai SNI 8037.1:2014 terkecuali salinitas, padatan tersuspensi di ketiga stasiun, kecerahan pada stasiun 3 dan padatan terlarut pada stasiun 2. Stasiun 1 ditemukan 8 kelas dengan 17 genus, stasiun 2 terdapat 8 kelas dengan 11 genus dan stasiun 3 terdapat 7 kelas dengan 14 genus. Genus
在Duduksampeyan混养的凡纳米虾和遮目鱼中经常发现收获前鱼类死亡。这被认为是由水质下降引起的。以凡纳滨对虾(Litopenaeus vannamei)和遮目鱼(Chanos Chanos)为研究对象,利用理化参数和生物指标对池内水质进行评价。该研究于2021年2月至3月在Duduksampeyan进行,采用目的采样方法,在入口/出口、中部和边缘的3个采样点,从3个站点,凡纳美对虾池(1号站)、目鱼池(2号站)和混养池(3号站)进行采样。数据分析采用方差分析遵循Tukey的检验来比较三个站点的数据。相关分析、主成分分析和聚类分析确定环境参数与浮游生物的关系。除盐度、3个站点的悬浮物、3个站点的亮度、2个站点的溶解物外,理化参数值均符合SNI8037.1:2014标准。站1有8个类,17个属;站2有8个类,11个属;站3有7个类,14个属。1站最常见的属为聚囊藻、螺旋藻、2站聚囊藻、Pandornia、Chaetoceros、3站聚囊藻、Pandornia、螺旋藻。多样性指数值在1.7 ~ 3.1ind/L之间。人类活动,如定居、牲畜和农业被认为是水质从富营养化到高富营养化(TDI)下降的原因。浮游生物与环境参数的关系表明,在3站位获得了支持水生生物群生命的最佳结果。关键词:物理化学,多样性指数,水质,浮游生物哈尔尼·迪杜加·迪布巴坎·奥雷连诺·库利塔斯空气。Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas air berdasarkan参数finisika -kimia dan indeks biotik di tambak udang vannamei(凡纳滨对虾)和ikan bandeng(凡纳滨对虾)。Penelitian dilaksanakan paada 2月-市场2021 di Kecamatan Duduksampeyan menggunakan方法目的取样dari 3 stasiun yitu tambak udang vannamei (stasiun 1), tambak ikkan bandeng (stasiun 2), tambak policulr (stasiun 3), dititik取样yang berada di进出口,tengah dan tepi。分析数据menggunakan ANOVA dilanjutkan Uji Tukey untuk membandingkan数据dari ketiga stasion。Selanjutnya dianaliskorelasi, PCA聚类untuk mengetahui hubungan antara参数lingkungan dengan浮游生物。Nilai parameter fisika-kimia telah sesuai SNI 80371:2014 terkecuali salinitas, padatan tersuspensi di ketiga stasiun, kecerahan padstasiun 3和padatan terlarut padstasiun 2。Stasiun 1 ditemukan 8 kelas dengan 17属,Stasiun 2 terdapat 8 kelas dengan 11属,Stasiun 3 terdapat 7 kelas dengan 14属。杨帕林榕树属:1叶图聚囊藻,螺旋藻,2聚囊藻,Pandornia,毛藻,3聚囊藻,Pandornia,螺旋藻。Nilai的多样性指数为1.7-3.1ind/L。【译】在这篇文章中,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。Hubungan antara浮游生物邓干参数lingkungan menunjukkan bahwa padstasiun 3 diperoleh hasil yang最优untuk mendukung kehidupan生物群perairan。Kata kunci: Fisika-Kimia, Indeks Keanekaragaman, Kualitas Air, Plankton
{"title":"Evaluasi Kualitas Air Perairan Tambak Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dan Ikan Bandeng (Chanos chanos) di Kecamatan Duduk Sampeyan Kabupaten Gresik","authors":"Elok Muwafiqoh, Saimul Laili, Hamdani Dwi Prasetyo","doi":"10.33474/j.sa.v4i2.11871","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/j.sa.v4i2.11871","url":null,"abstract":"Pre-harvest fish mortality was often found in polyculture vannamei shrimp and milkfish in Duduksampeyan. This is thought to be caused by declining water quality. This study aims to evaluate water quality based on physico-chemical parameters and biotic index in vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) and milkfish (Chanos chanos) ponds. The study was carried out in February-March 2021 in Duduksampeyan using a purposive sampling method from 3 stations, vannamei shrimp ponds (station 1), milkfish ponds (station 2) and polyculture ponds (station 3) at 3 sampling points located at the inlet/outlet, middle and edge. Data analysis using ANOVA followed Tukey's test to compare data from the three stations. Correlation analysis, PCA and cluster to determine the relationship between environmental parameters and plankton. The physico-chemical parameter values were in accordance with SNI8037.1:2014 except for salinity, suspended solids at the three stations, brightness at station 3, dissolved solids at station 2. Station 1 found 8 classes with 17 genera, station 2 contained 8 classes with 11 genera and stations 3 there are 7 classes with 14 genera. The most common genera found at station 1 were Synechocystis, Spirulina, station 2 Synechocystis, Pandornia, Chaetoceros, station 3 Synechocystis, Pandornia, Spirulina. The diversity index value is between 1.7-3.1ind/L. Human activities such as settlements, livestock and agriculture are thought to be the cause of the decline in water quality from being eutrophic to hypereutrophic (TDI). The relationship between plankton and environmental parameters shows that at station 3 the optimum results are obtained to support the life of aquatic biota.Keywords: Physics-Chemistry, Diversity Index, Water Quality, PlanktonABSTRAKKematian ikan pra panen banyak dijumpai pada tambak budidaya polikultur udang vannamei dan ikan bandeng di Kecamatan Duduksampeyan. Hal ini diduga disebabkan oleh menurunnya kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas air berdasarkan parameter fisika-kimia dan indeks biotik di tambak udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dan ikan bandeng (Chanos chanos). Penelitian dilaksanakan pada Februari-Maret 2021 di Kecamatan Duduksampeyan menggunakan metode purposive sampling dari 3 stasiun yaitu tambak udang vannamei (stasiun 1), tambak ikan bandeng (stasiun 2) dan tambak polikultur (stasiun 3) di 3 titik sampling yang berada di inlet/outlet, tengah dan tepi. Analisis data menggunakan ANOVA dilanjutkan Uji Tukey untuk membandingkan data dari ketiga stasiun. Selanjutnya dianalisis korelasi, PCA dan cluster untuk mengetahui hubungan antara parameter lingkungan dengan plankton. Nilai parameter fisika-kimia telah sesuai SNI 8037.1:2014 terkecuali salinitas, padatan tersuspensi di ketiga stasiun, kecerahan pada stasiun 3 dan padatan terlarut pada stasiun 2. Stasiun 1 ditemukan 8 kelas dengan 17 genus, stasiun 2 terdapat 8 kelas dengan 11 genus dan stasiun 3 terdapat 7 kelas dengan 14 genus. Genus ","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133037414","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Phytoplankton is microscopic organisms that has a role primary producer and bioindicator of a waters. This study aims to analyze the differences in the phytoplankton community in ponds near and far from settlements as well as to find the condition of the waters. Stations by purposive sampling at 2 stations. The research was conducted in February 2021 in Tanggulrejo Village, Manyar District, Gresik Regency. Phytoplankton samples were analyzed using diversity index (H'), uniformity index (E), dominance index (C), and important value index (INP). The water quality parameters measured were temperature, air brightness, TDS, salinity, DO, dissolved CO2, pH, and nitrate. Statistical test analysis is t test and PCA. The results highest phytoplankton community structure in ponds near settlements, namely, Bacillariophyceae and there were 17 genera, while those far from settlements highest was Cyanophyceae and there were 11 genera. The diversity index value (H') of ponds near medium to settlements is 2.48 while ponds far from settlements is 1.8 which describes the category of phytoplankton community. The Uniformity Index (E) value ponds near settlements is 0, 242, while ponds far from settlements is 0,242 which describes the uneven distribution of phytoplankton. The value of the Dominance Index (C) which is close to the settlement is 0.274, while pond far from the settlement is 0.476, which indicates there is no dominance of a particular genus. The results of water quality parameters indicate that the condition of the shrimp pond waters is polluted because it exceeds the SNI threshold for aquaculture.Keywords: Community Structure, Phytoplankton, Shrimp PondABSTRAKFitoplankton merupakan salah satu oragnisme mikroskopis yang mempunyai peran sebagai produsen primer dan dapat dijadikan sebagai bioindikator suatu perairan, salah satunya tambak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan struktur komunitas fitoplankton pada tambak yang dekat dan jauh dengan pemukiman sekaligus mengevaluasi kondisi perairannya. Penentuan stasiun secara purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara random di 2 stasiun, masing-masing stasiun tiga titik. Penelitian dilakukan pada Februari 2021 di Desa Tanggulrejo Kecematan Manyar, Kabupaten Gresik. Sampel fitoplankton dianalisis menggunakan indeks keanekargaman (H’), indeks keseragaman (E), indeks dominasi (C), dan indeks nilai penting (INP). Parameter kualitas air yang diukur yaitu suhu, kecerahan air, TDS, salinitas, DO, CO2 terlarut, pH, dan nitrat. Analisis uji statistik yang digunakan adalah uji t dan PCA. Hasil penelitian menujukkan struktur komunitas fitoplankton tertinggi pada tambak yang dekat pemukiman yaitu, Bacillariophyceae dan ada 17 genus, sedangkan yang jauh dari pemukiman yang tertinggi adalah Cyanophyceae dan ada 11 genus. Nilai Indeks keanekaragaman (H’) tambak dekat dengan pemukiman adalah 2,48, sedangkan tambak jauh dari pemukiman adalah 1,8 yang menggambarkan komunitas fitoplankton kategori sed
浮游植物是一种具有水体主要生产者和生物指示物作用的微生物。本研究旨在分析定居点附近和远离定居点的池塘中浮游植物群落的差异,并了解水域状况。在2个监测站进行有目的抽样。该研究于2021年2月在Gresik县Manyar区的Tanggulrejo村进行。采用多样性指数(H′)、均匀度指数(E)、优势度指数(C)和重要值指数(INP)对浮游植物样品进行分析。测量的水质参数包括温度、空气亮度、TDS、盐度、DO、溶解CO2、pH和硝酸盐。统计检验分析采用t检验和PCA。结果表明,靠近聚落的池塘浮游植物群落结构最高,为硅藻门,共有17属;远离聚落的池塘浮游植物群落结构最高,为蓝藻门,共有11属。中至聚落附近池塘的多样性指数(H’)为2.48,而远离聚落的池塘的多样性指数(H’)为1.8,描述了浮游植物群落的类别。均匀度指数(E)值在聚落附近为0,242,在聚落附近为0,242,反映了浮游植物分布的不均匀性。离沉降较近的池塘优势度指数(C)为0.274,离沉降较远的池塘优势度指数(C)为0.476,说明没有某一属的优势度。水质参数分析结果表明,该对虾池水体超过养殖SNI阈值,受到污染。摘要浮游生物merupakan salah satu oragnisme microskopis yang mempunyai peran sebagai产物引物dan dapat dijadikan sebagai生物指标suatu perairan, salah satunya tambak。Penelitian ini bertujuan untuk menganalis perbedais和strucktur komunitas浮游生物pada tambak yang dekat dan jauh dengan pemukiman sekaligus mengevaluasi kondisi perairannya。五组取样取样有目的取样;二组取样取样随机取样;二组取样取样取样。Penelitian dilakukan pada february 2021 di Desa Tanggulrejo Kecematan Manyar, Kabupaten Gresik。浮游生物样本分析menggunakan indeks keanekargaman (H′),indeks keseragaman (E), indeks dominasi (C),和indeks nilai penting (INP)。参数:高丽塔空气阳diukur yaitsuhu,克奇拉罕空气,TDS,盐度,DO, CO2 terlarut, pH, dan nitrat。用主成分分析法(PCA)对数据进行分析。Hasil penelitian menujukkan struktur komunitas浮游生物tertinggi pada tambak yang dekat pemukiman yitu,硅藻类丹达17属,sedangkan yang jauh dari pemukiman yang tertinggi adalah蓝藻类丹达11属。Nilai Indeks keanekaragaman (H ') tambak dekat dengan pemukiman adalah 2,48, sedangkan tambak jauh dari pemukiman adalah 1,8, yang menggambarkan komunitas浮游生物kategori sedang。Nilai Indeks Keseragaman (E) tambak dekat pemukiman adalah 0,242, sedangkan tambak jauh dari pemukiman adalah 0,242, yang menggambarkan tidak merata distribusi fitoplankton。Nilai Indeks Dominasi (C) yang dekat dengan pemukiman adalah 0,274, sedangkan tambak jauh dari pemukiman adalah 0,476, yang menggambarkan tidak ada Dominasi genus tertentu。Hasil企鹅参数kualitas air menunjukkan kondisi perairan tambak udang yang tercemar karena melebihi ambang batas SNI buddidaya。Kata kunci: Struktur Komunitas,浮游生物,Tambak Udang
{"title":"Analisis Struktur Komunitas Fitoplankton pada Perairan Tambak Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.","authors":"Ilvi Iftitahur Rahmah, Saimul Laili, Ratna Djuniwati Lisminingsih","doi":"10.33474/j.sa.v4i2.11882","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/j.sa.v4i2.11882","url":null,"abstract":"Phytoplankton is microscopic organisms that has a role primary producer and bioindicator of a waters. This study aims to analyze the differences in the phytoplankton community in ponds near and far from settlements as well as to find the condition of the waters. Stations by purposive sampling at 2 stations. The research was conducted in February 2021 in Tanggulrejo Village, Manyar District, Gresik Regency. Phytoplankton samples were analyzed using diversity index (H'), uniformity index (E), dominance index (C), and important value index (INP). The water quality parameters measured were temperature, air brightness, TDS, salinity, DO, dissolved CO2, pH, and nitrate. Statistical test analysis is t test and PCA. The results highest phytoplankton community structure in ponds near settlements, namely, Bacillariophyceae and there were 17 genera, while those far from settlements highest was Cyanophyceae and there were 11 genera. The diversity index value (H') of ponds near medium to settlements is 2.48 while ponds far from settlements is 1.8 which describes the category of phytoplankton community. The Uniformity Index (E) value ponds near settlements is 0, 242, while ponds far from settlements is 0,242 which describes the uneven distribution of phytoplankton. The value of the Dominance Index (C) which is close to the settlement is 0.274, while pond far from the settlement is 0.476, which indicates there is no dominance of a particular genus. The results of water quality parameters indicate that the condition of the shrimp pond waters is polluted because it exceeds the SNI threshold for aquaculture.Keywords: Community Structure, Phytoplankton, Shrimp PondABSTRAKFitoplankton merupakan salah satu oragnisme mikroskopis yang mempunyai peran sebagai produsen primer dan dapat dijadikan sebagai bioindikator suatu perairan, salah satunya tambak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan struktur komunitas fitoplankton pada tambak yang dekat dan jauh dengan pemukiman sekaligus mengevaluasi kondisi perairannya. Penentuan stasiun secara purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara random di 2 stasiun, masing-masing stasiun tiga titik. Penelitian dilakukan pada Februari 2021 di Desa Tanggulrejo Kecematan Manyar, Kabupaten Gresik. Sampel fitoplankton dianalisis menggunakan indeks keanekargaman (H’), indeks keseragaman (E), indeks dominasi (C), dan indeks nilai penting (INP). Parameter kualitas air yang diukur yaitu suhu, kecerahan air, TDS, salinitas, DO, CO2 terlarut, pH, dan nitrat. Analisis uji statistik yang digunakan adalah uji t dan PCA. Hasil penelitian menujukkan struktur komunitas fitoplankton tertinggi pada tambak yang dekat pemukiman yaitu, Bacillariophyceae dan ada 17 genus, sedangkan yang jauh dari pemukiman yang tertinggi adalah Cyanophyceae dan ada 11 genus. Nilai Indeks keanekaragaman (H’) tambak dekat dengan pemukiman adalah 2,48, sedangkan tambak jauh dari pemukiman adalah 1,8 yang menggambarkan komunitas fitoplankton kategori sed","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121401398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-25DOI: 10.33474/j.sa.v4i2.12389
Baihaqi Musytawan, L. Hakim, Hasan Zayadi
Ecotourism according to The International Ecotourism Society (TIES), is a responsible journey into natural areas that preserves the environment, maintains the welfare of local communities, and involves interpretation and education that includes management staff and visiting guests. This research is located in Poncokusumo District, Malang Regency. The data collection method uses field observation techniques assisted by GPS to determine the coordinates of the points. The interview method was used to find out more detailed information about the suitability of ecotourism. The data obtained were processed using spatial analysis techniques using the QGIS 10.3 application. The results of the spatial analysis obtained 9 ecotourism locations spread over 4 villages namely Wringinanom, Gubugklakah, Poncokusumo and Ngadas. The next stage is to find out the suitability of tourism activities in the context of ecotourism with field observations and interviews aimed at tourism managers. The data obtained that ecotourism in Poncokusumo District has not all applied the 3 principles of ecotourism according to the 2015 TIES Definition, especially on the principle of interpretation in River Tubing Ledok Amprong, Coban Bidadari and Gunungsari Sunset.Keywords: Ecotourism, Mapping, Poncokusumo, Suitability.ABSTRAKEkowisata menurut The International Ecotourism Society (TIES), sebuah perjalanan yang bertanggung jawab ke dalam daerah atau area alami (natural areas) yang melestarikan lingkungan, mempertahankan kesejahteraan masyarakat setempat, serta melibatkan interpretasi dan pendidikan yang mencakup staff pengelola dan tamu yang berkunjung. Penelitian ini bertempat di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Metode pengambilan data menggunakan teknik observasi lapangan yang dibantu dengan GPS untuk menentukan titik koordinat. Metode wawancara digunakan untuk mengetahui informasi lebih detail tentang kesesuaian ekowisata. Data yang diperoleh diolah menggunakan teknik analisis spasial menggunakan aplikasi QGIS 10.3. Hasil analisis spasial diperoleh 9 lokasi ekowisata yang tersebar pada 4 desa yaitu Wringinanom, Gubugklakah, Poncokusumo dan Ngadas. Tahapan selanjutnya yaitu mengetahui kesesuaian kegiatan wisata dalam konteks ekowisata dengan teknik observasi lapang dan wawancara yang ditujukan kepada pengelola wisata. Data yang diperoleh bahwa ekowisata di Kecamatan Poncokusumo belum semua menerapkan 3 prinsip ekowisata menurut Definisi TIES 2015 terutama pada prinsip interpretasi pada ekowista River Tubing Ledok Amprong, Coban Bidadari dan Gunungsari Sunset.Kata kunci : Ekowisata, Kesesuaian, Pemetaan, Poncokusumo.
根据国际生态旅游协会(TIES)的说法,生态旅游是一种负责任的自然之旅,可以保护环境,维护当地社区的福利,并包括管理人员和游客的解释和教育。本研究位于玛琅摄政Poncokusumo区。数据收集方法利用GPS辅助的野外观测技术确定点的坐标。采用访谈法对生态旅游的适宜性进行更详细的了解。使用QGIS 10.3应用程序对获得的数据进行空间分析技术处理。空间分析结果得到了9个生态旅游点,分布在Wringinanom、Gubugklakah、Poncokusumo和Ngadas 4个村庄。下一阶段是通过实地观察和针对旅游管理者的访谈,找出旅游活动在生态旅游背景下的适用性。所获得的数据表明,Poncokusumo地区的生态旅游并没有完全按照2015年TIES定义应用生态旅游的3个原则,特别是在River Tubing Ledok Amprong, Coban Bidadari和Gunungsari Sunset的解释原则。关键词:生态旅游;制图;庞库苏摩;摘要:国际生态旅游学会(TIES), sebuah perjalanan yang bertanggung jawab ke dalam daerah atau area alami(自然区域)yang melestarikan lingkungan, member pertahankan kesejahteraan masyarakat setempat, serta melibatkan interpretasi dan pendidikan yang menakup工作人员pengelola dan tamu yang berkunjung。Penelitian ini bertempat di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang。方法:彭甘比兰数据,孟古那坎技术观测站,拉彭甘,杨迪班图,登甘,GPS, untuk, menentukan, titik坐标。方法wawanka digunakan untuk mengetahui信息的详细记录,以供参考。数据yang diperoleh diolah menggunakan技术分析空间menggunakan应用于QGIS 10.3。Hasil分析特殊的双分子分子,9个lokasi ekkowisata, 2个tersebar, 4个desa, Wringinanom, Gubugklakah, Poncokusumo和Ngadas。塔哈潘,世界卫生组织,世界卫生组织,世界卫生组织,世界卫生组织,世界卫生组织,世界卫生组织,世界卫生组织,世界卫生组织。数据yang diperoleh bahwa ekowisata di Kecamatan Poncokusumo belum semua menerapkan 3 prinsip ekowisata menurut Definisi TIES 2015 terutama pada prinsip interpretasi pada ekowista River pipe Ledok Amprong, Coban Bidadari dan Gunungsari Sunset。Kata kunci: Ekowisata, Kesesuaian, Pemetaan, Poncokusumo。
{"title":"Pemetaan Potensi Ekowisata di Wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang","authors":"Baihaqi Musytawan, L. Hakim, Hasan Zayadi","doi":"10.33474/j.sa.v4i2.12389","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/j.sa.v4i2.12389","url":null,"abstract":"Ecotourism according to The International Ecotourism Society (TIES), is a responsible journey into natural areas that preserves the environment, maintains the welfare of local communities, and involves interpretation and education that includes management staff and visiting guests. This research is located in Poncokusumo District, Malang Regency. The data collection method uses field observation techniques assisted by GPS to determine the coordinates of the points. The interview method was used to find out more detailed information about the suitability of ecotourism. The data obtained were processed using spatial analysis techniques using the QGIS 10.3 application. The results of the spatial analysis obtained 9 ecotourism locations spread over 4 villages namely Wringinanom, Gubugklakah, Poncokusumo and Ngadas. The next stage is to find out the suitability of tourism activities in the context of ecotourism with field observations and interviews aimed at tourism managers. The data obtained that ecotourism in Poncokusumo District has not all applied the 3 principles of ecotourism according to the 2015 TIES Definition, especially on the principle of interpretation in River Tubing Ledok Amprong, Coban Bidadari and Gunungsari Sunset.Keywords: Ecotourism, Mapping, Poncokusumo, Suitability.ABSTRAKEkowisata menurut The International Ecotourism Society (TIES), sebuah perjalanan yang bertanggung jawab ke dalam daerah atau area alami (natural areas) yang melestarikan lingkungan, mempertahankan kesejahteraan masyarakat setempat, serta melibatkan interpretasi dan pendidikan yang mencakup staff pengelola dan tamu yang berkunjung. Penelitian ini bertempat di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Metode pengambilan data menggunakan teknik observasi lapangan yang dibantu dengan GPS untuk menentukan titik koordinat. Metode wawancara digunakan untuk mengetahui informasi lebih detail tentang kesesuaian ekowisata. Data yang diperoleh diolah menggunakan teknik analisis spasial menggunakan aplikasi QGIS 10.3. Hasil analisis spasial diperoleh 9 lokasi ekowisata yang tersebar pada 4 desa yaitu Wringinanom, Gubugklakah, Poncokusumo dan Ngadas. Tahapan selanjutnya yaitu mengetahui kesesuaian kegiatan wisata dalam konteks ekowisata dengan teknik observasi lapang dan wawancara yang ditujukan kepada pengelola wisata. Data yang diperoleh bahwa ekowisata di Kecamatan Poncokusumo belum semua menerapkan 3 prinsip ekowisata menurut Definisi TIES 2015 terutama pada prinsip interpretasi pada ekowista River Tubing Ledok Amprong, Coban Bidadari dan Gunungsari Sunset.Kata kunci : Ekowisata, Kesesuaian, Pemetaan, Poncokusumo.","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132064226","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Activities in pond management cause many problems, such as pests and diseases that cause pre-harvest death. This study aims to evaluate water quality based on physicochemical parameters and biological index in vannamei shrimp, milkfish and grouper ponds. This research was conducted in Campurejo Village, Gresik in February-March 2021 using a purposive sampling method from 3 stations, namely station 1 for shrimp ponds, station 2 for milkfish ponds and station 3 for grouper ponds with 3 points, namely inlet, outlet and center. The data obtained were analyzed by ANOVA test to analyze or compare data from more than two independent groups and continued with the Tukey test to determine which treatment groups had the same or different effects on each other, then the Parcipal Component Analysis test and cluster test to determine the clustering based on the level of similarity of plankton species using Paleonthological Statistics Version 4.05 software. Measurement of physico-chemical parameters of water quality based on SNI 8037.1:2014 except for brightness parameters at station 1, Dissolved Solids and Salinity at all three stations. Observation and identification of plankton at station 1 found 7 classes with a total of 16 genera, at station 2 found 8 classes with a total of 16 genera and at station 3 found 8 classes with a total of 14 genera. The diversity index ranges from 2.1-2.6 ind/L which is categorized as medium species diversity. The most common genera were Pandornia, Coelastrum and Synechocystis. The Trophic Diatom Index at all stations was categorized as eutrophic.Keywords: Physics-Chemistry, Diversity Index, Water Quality, PlanktonABSTRAKAktivitas dalam pengelolaan tambak saat ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti serangan hama dan penyakit yang menyebabkan kematian pra panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas perairan berdasarkan parameter fisika kimia dan indeks biologi ditambak udang vannamei, ikan bandeng dan ikan kerapu. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Campurejo Kabupaten Gresik pada bulan Februari-Maret 2021 menggunakan metode purposive sampling dari 3 stasiun yaitu stasiun 1 tambak udang, stasiun 2 tambak bandeng dan stasiun 3 tambak kerapu dengan 3 titik yaitu inlet, outlet dan tengah. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANOVA untuk menganalisis atau membandingkan data lebih dari dua kelompok independent dan dilanjut uji tukey untuk mengetahui kelompok perlakuan yang memiliki pengaruh sama atau berbeda antara satu dengan yang lain, selanjutnya uji Parcipal Component Analysis dan uji cluster untuk mengetahui klasterisasi berdasarkan tingkat kesamaan jenis plankton dengan menggunakan software Paleonthological Statistic Versi 4.05. Pengukuran parameter fisika-kimia kualitas perairan berdasarkan SNI 8037.1:2014 kecuali parameter kecerahan pada stasiun 1, Padatan Terlarut dan Salinitas pada ketiga stasiun. Pengamatan dan identifikasi plankton pada stasiun 1 ditemukan 7 kelas dengan total 16 genus, pada stas
池塘管理的活动引起许多问题,例如导致收获前死亡的病虫害。利用物化参数和生物指标对凡纳梅对虾、遮目鱼和石斑鱼池塘的水质进行了评价。本研究于2021年2 - 3月在Gresik的Campurejo村进行,采用3个站点的目的采样方法,分别为1号站对虾池、2号站目鱼池和3号站石斑鱼池,设入口、出口和中心3个点。对得到的数据进行ANOVA检验,对两个以上独立组的数据进行分析或比较,并继续进行Tukey检验,以确定哪些处理组对彼此的影响相同或不同,然后使用Paleonthological Statistics Version 4.05软件进行部分成分分析检验和聚类检验,根据浮游生物物种的相似程度确定聚类。基于SNI 8037.1:2014的水质理化参数测量(除1站亮度参数、3站溶解固形物和盐度参数外)浮游生物观测鉴定1站发现7类,共16属;2站发现8类,共16属;3站发现8类,共14属。多样性指数为2.1 ~ 2.6 ind/L,属中等物种多样性。最常见的属是Pandornia、Coelastrum和Synechocystis。各监测站的营养硅藻指数均为富营养化。关键词:物理化学、多样性指数、水质、浮游生物Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluaskualitas perairan berdasarkan参数finisika kimia danindeks生物学,udang vannamei, kan bandeng dankan kerapu。Penelitian ini dilaksanakan di Desa Campurejo Kabupaten Gresik paada bulan 2月-市场2021孟古纳坎方法目的取样达3 stasiun yitu stasiun 1 tambak udang, stasiun 2 tambak bandeng dan stasiun 3 tambak kerapu dengan 3 titik yitu入口,出口丹tengah。数据杨diperoleh dianoleh dianoleh klasterisasi berdasarkan tingkat kesamaan jenis浮游生物dengan menggunakan软件(古生物统计版)4.05。企鹅参数kecerahan pada stasiun 1, Padatan Terlarut dan Salinitas pada ketiga stasiun。彭马丹丹属浮游生物:帕达斯塔宁1、迪特姆坎7、克拉登甘共16属,帕达斯塔宁2、迪特姆坎8、克拉登甘共16属,帕达斯塔宁3、迪特姆坎8、克拉登甘共14属。索引keanekaragaman berkisar antara 2.1-2.6 ind/L yang dicategororikan sebagai keanekaragaman jenis sedang。杨帕林榕树属,菩提树属,野树属。营养硅藻指数(pada semua stasiun dikategorikan eutrofik)Kata kunci: Fisika-Kimia, Indeks Keanekaragaman, Kualitas Air, Plankton
{"title":"Evaluasi Kualitas Air Perairan Tambak Air Payau Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei), Ikan Bandeng (Chanos chanos) dan Ikan Kerapu (Ephinephelus sp.) di Desa Campurejo Kabupaten Gresik","authors":"Irma Syahlizawati, Saimul Laili, Hamdani Dwi Prasetyo","doi":"10.33474/j.sa.v4i2.11870","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/j.sa.v4i2.11870","url":null,"abstract":"Activities in pond management cause many problems, such as pests and diseases that cause pre-harvest death. This study aims to evaluate water quality based on physicochemical parameters and biological index in vannamei shrimp, milkfish and grouper ponds. This research was conducted in Campurejo Village, Gresik in February-March 2021 using a purposive sampling method from 3 stations, namely station 1 for shrimp ponds, station 2 for milkfish ponds and station 3 for grouper ponds with 3 points, namely inlet, outlet and center. The data obtained were analyzed by ANOVA test to analyze or compare data from more than two independent groups and continued with the Tukey test to determine which treatment groups had the same or different effects on each other, then the Parcipal Component Analysis test and cluster test to determine the clustering based on the level of similarity of plankton species using Paleonthological Statistics Version 4.05 software. Measurement of physico-chemical parameters of water quality based on SNI 8037.1:2014 except for brightness parameters at station 1, Dissolved Solids and Salinity at all three stations. Observation and identification of plankton at station 1 found 7 classes with a total of 16 genera, at station 2 found 8 classes with a total of 16 genera and at station 3 found 8 classes with a total of 14 genera. The diversity index ranges from 2.1-2.6 ind/L which is categorized as medium species diversity. The most common genera were Pandornia, Coelastrum and Synechocystis. The Trophic Diatom Index at all stations was categorized as eutrophic.Keywords: Physics-Chemistry, Diversity Index, Water Quality, PlanktonABSTRAKAktivitas dalam pengelolaan tambak saat ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti serangan hama dan penyakit yang menyebabkan kematian pra panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas perairan berdasarkan parameter fisika kimia dan indeks biologi ditambak udang vannamei, ikan bandeng dan ikan kerapu. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Campurejo Kabupaten Gresik pada bulan Februari-Maret 2021 menggunakan metode purposive sampling dari 3 stasiun yaitu stasiun 1 tambak udang, stasiun 2 tambak bandeng dan stasiun 3 tambak kerapu dengan 3 titik yaitu inlet, outlet dan tengah. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANOVA untuk menganalisis atau membandingkan data lebih dari dua kelompok independent dan dilanjut uji tukey untuk mengetahui kelompok perlakuan yang memiliki pengaruh sama atau berbeda antara satu dengan yang lain, selanjutnya uji Parcipal Component Analysis dan uji cluster untuk mengetahui klasterisasi berdasarkan tingkat kesamaan jenis plankton dengan menggunakan software Paleonthological Statistic Versi 4.05. Pengukuran parameter fisika-kimia kualitas perairan berdasarkan SNI 8037.1:2014 kecuali parameter kecerahan pada stasiun 1, Padatan Terlarut dan Salinitas pada ketiga stasiun. Pengamatan dan identifikasi plankton pada stasiun 1 ditemukan 7 kelas dengan total 16 genus, pada stas","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122211522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-25DOI: 10.33474/j.sa.v4i2.11954
Ririn Alfiatu Rohimah, Hari Santosa, Ahmad Syauqi
ABSTRACTChlorpyrifos is classified as an organophosphate type pesticide, in its use it is often applied to agricultural activities. The uncontrolled use of pesticides has an impact on environmental pollution, especially aquatic biota such as fish. The purpose of this study was to analyze the acute concentration of the pesticide chlorpyrifos on Goldfish (Cyprinus carpio). The organism that is used as the object of this experiment is the goldfish (Cyprinus carpio) because it is considered that this type of fish has characteristics that are sensitive to all environmental change activities in the aquatic ecosystem and have fulfilled the requirements as one of the bioindicators of waters to changes in the surrounding environment. The research method is experiment with preliminary research, acute toxicity test (LC50), real test (sub lethal). The concentration of treatment in experimental animals included sublethal test K0 (control) 0 ppm, K1 0.25 ppm, K2 0.30 ppm, K3 0.35 ppm, K4 0.40 ppm, K5 0.45 ppm. The upper lethal threshold value was 0.5 ppm and the lower lethal threshold was 0.25 ppm based on the results of the preliminary test. Acute toxicity test ranges from K1 0.25 ppm to K5 0.45 ppm. The results of the acute toxicity test (LC50) at K1 0.25 ppm. There is a relationship between increased mortality of test animals with increasing concentrations of pesticides in the research media. An increase in the concentration of chlorpyrifos pesticide in the media of goldfish test animals has a very strong correlation with the number of operculum movements (opening and closing). The greater the concentration of chlorpyrifos pesticide, the faster the goldfish will experience a decrease in operculum movement.Keywords:Goldfish (Cyprinus carpio), Chlorpyrifos pesticideABSTRAK Klorpirifos digolongkan pada pestisida jenis orghanoposfat, dalam penggunaannya sering diaplikasikan pada kegiatan pertanian. Penggunaan pestisida yang kurang terkontrol berdampak terhadap pencemaran lingkungan, khususnya biota perairan seperti ikan. Tujuan daripada dilaksanakannya penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap konsentrasi akut pestisida klorpirifos terhadap Ikan Mas (Cyprinus carpio). Organisme yang dijadikan sebagai objek dari eksperimen ini adalah ikan mas (Cyprinus carpio) karena dinilai ikan jenis ini memiliki karakteristik yang sensitif terhadap segala aktivitas perubahan lingkungan dalam ekosistem akuatik dan telah memenuhi persyaratan sebagai salah satu bioindikator perairan terhadap perubahan lingkungan sekitarnya. Metode penelitian adalah eksperimen dengan penelitian pendahuluan, uji toksisitas akut (LC50), uji sesungguhnya (sub letal). Konsentrasi perlakuan pada hewan coba meliputi uji subletal K0 (kontrol) 0 ppm, K1 0,25 ppm, K2 0,30 ppm, K3 0,35 ppm, K4 0,40 ppm, K5 0,45 ppm. Diperoleh nilai ambang letal atas sebesar 0,5 ppm dan letal bawah sebesar 0,25 ppm berdasarkan hasil uji pendahuluan. Uji toksisitas akut kisaran K1 0,25 ppm sampai dengan K5 0,45 ppm.
摘要毒死蜱属于有机磷类农药,在其使用中经常被应用于农业活动。不加控制地使用农药会对环境造成污染,特别是对鱼类等水生生物。本研究的目的是分析毒死蜱在金鱼体内的急性浓度。本实验选用金鱼(Cyprinus carpio)作为实验对象,因为认为金鱼具有对水生生态系统中所有环境变化活动都敏感的特点,满足了作为水体生物指示物之一对周围环境变化的要求。研究方法为初步研究、急性毒性试验(LC50)、实试(亚致死)试验。实验动物处理浓度包括亚致死试验K0(对照)0 ppm、K1 0.25 ppm、K2 0.30 ppm、K3 0.35 ppm、K4 0.40 ppm、K5 0.45 ppm。根据初步试验结果,上致死阈值为0.5 ppm,下致死阈值为0.25 ppm。急性毒性测试范围为K1 0.25 ppm至K5 0.45 ppm。K1 0.25 ppm下的急性毒性试验(LC50)结果。试验动物死亡率的增加与研究介质中杀虫剂浓度的增加有关。金鱼试验动物培养基中毒死蜱农药浓度的增加与盖运动次数(打开和关闭)有很强的相关性。毒死蜱农药浓度越大,金鱼的包盖运动下降越快。关键词:金鱼(Cyprinus carpio),毒死蜱(chlorpyrios pestisida jenis)有机有机肥,大虾(dalam penggunaannya),水(diplikasikan pada kegiatan);彭家南鼠疫,杨库朗,疫病防治,林昆干,胡士尼亚,生物群,鼠疫防治。图juan daripada dilaksanakannya penelitian ini adalah melakukan分析terhadap konsentrasi akut pestisda klorpifos terhadap Ikan Mas(鲤)。有机体yang dijadikan sebagai objek dari eksperimen ini adalah ikan mas (Cyprinus carpio) karena dinilai ikan jenis ini memoriliki karakteristik yang sensitif terhadap segala aktivitas perubahan lingkungan dalam生态系统akuatik dan telah memenuhi perairan terhadap perubahan lingkungan salah satu生物指标perairan terhadap perubahan lingkungan sekitarya。Metode penelitian adalah eksperen dengan penelitian pendahuluan, uji toksisitas akut (LC50), uji sesongguhnya(亚胎盘)。Konsentrasi perlakuan padhewan coba meliputi uji subletal K0(对照)0 ppm, K1 0、25 ppm, K2 0、30 ppm, k30、35 ppm, k40、40 ppm, k50、45 ppm。Diperoleh nilai ambang浓度为0.5 ppm,浓度为0.25 ppm,浓度为0.25 ppm,浓度为0.25 ppm。Uji toksisitas akut kisaran K1 0,25 ppm sampai dengan k5,45 ppm。Hasil uji toksisitas akut (LC50) pad K1 0,25 ppm。鼠疫防治与死亡的关系:鼠疫防治与死亡的关系;鼠疫防治与死亡的关系。在鼠疫防治方面,鼠疫防治是一项重要的科学技术,也是一项重要的科学技术。赤霉病病原学研究:赤霉病病原学研究:赤霉病病原学Kata kunci: Ikan Mas (Cyprinus carpio), Pestisida Klorpirifos, Uji Toksisitas Akut
{"title":"Analisis Konsentrasi Pestisida Klorpirifos pada Letal Ikan Mas (Cyprinus carpio)","authors":"Ririn Alfiatu Rohimah, Hari Santosa, Ahmad Syauqi","doi":"10.33474/j.sa.v4i2.11954","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/j.sa.v4i2.11954","url":null,"abstract":"ABSTRACTChlorpyrifos is classified as an organophosphate type pesticide, in its use it is often applied to agricultural activities. The uncontrolled use of pesticides has an impact on environmental pollution, especially aquatic biota such as fish. The purpose of this study was to analyze the acute concentration of the pesticide chlorpyrifos on Goldfish (Cyprinus carpio). The organism that is used as the object of this experiment is the goldfish (Cyprinus carpio) because it is considered that this type of fish has characteristics that are sensitive to all environmental change activities in the aquatic ecosystem and have fulfilled the requirements as one of the bioindicators of waters to changes in the surrounding environment. The research method is experiment with preliminary research, acute toxicity test (LC50), real test (sub lethal). The concentration of treatment in experimental animals included sublethal test K0 (control) 0 ppm, K1 0.25 ppm, K2 0.30 ppm, K3 0.35 ppm, K4 0.40 ppm, K5 0.45 ppm. The upper lethal threshold value was 0.5 ppm and the lower lethal threshold was 0.25 ppm based on the results of the preliminary test. Acute toxicity test ranges from K1 0.25 ppm to K5 0.45 ppm. The results of the acute toxicity test (LC50) at K1 0.25 ppm. There is a relationship between increased mortality of test animals with increasing concentrations of pesticides in the research media. An increase in the concentration of chlorpyrifos pesticide in the media of goldfish test animals has a very strong correlation with the number of operculum movements (opening and closing). The greater the concentration of chlorpyrifos pesticide, the faster the goldfish will experience a decrease in operculum movement.Keywords:Goldfish (Cyprinus carpio), Chlorpyrifos pesticideABSTRAK Klorpirifos digolongkan pada pestisida jenis orghanoposfat, dalam penggunaannya sering diaplikasikan pada kegiatan pertanian. Penggunaan pestisida yang kurang terkontrol berdampak terhadap pencemaran lingkungan, khususnya biota perairan seperti ikan. Tujuan daripada dilaksanakannya penelitian ini adalah melakukan analisis terhadap konsentrasi akut pestisida klorpirifos terhadap Ikan Mas (Cyprinus carpio). Organisme yang dijadikan sebagai objek dari eksperimen ini adalah ikan mas (Cyprinus carpio) karena dinilai ikan jenis ini memiliki karakteristik yang sensitif terhadap segala aktivitas perubahan lingkungan dalam ekosistem akuatik dan telah memenuhi persyaratan sebagai salah satu bioindikator perairan terhadap perubahan lingkungan sekitarnya. Metode penelitian adalah eksperimen dengan penelitian pendahuluan, uji toksisitas akut (LC50), uji sesungguhnya (sub letal). Konsentrasi perlakuan pada hewan coba meliputi uji subletal K0 (kontrol) 0 ppm, K1 0,25 ppm, K2 0,30 ppm, K3 0,35 ppm, K4 0,40 ppm, K5 0,45 ppm. Diperoleh nilai ambang letal atas sebesar 0,5 ppm dan letal bawah sebesar 0,25 ppm berdasarkan hasil uji pendahuluan. Uji toksisitas akut kisaran K1 0,25 ppm sampai dengan K5 0,45 ppm. ","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"156 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129124921","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}