Dinda Rohadatul Aisyi, Hari Santoso, Ratna Djunuwati Lisminingsih
Fish-Chili- sauce processed by a mixture of cayenne pepper (Capsicum frutescens), tomatoes (Lycopersicum esculentum) and Deles fly fish (Decapterus macrosoma) as fast-food sources of protein that is favored by the public. The purpose of this study are to determine the protein and vitamin C levels of fish-chili-sauce before and after processing. The research method are used completely randomized design with two treatments, namely treatment 1 measured levels of protein and vitamin C before processing; treatment 2 measures the levels of protein and vitamin C after processing. The protein test was performed using the Kjeldahl method with a Spectrophotometer Technique. Vitamin C testing uses the Iodimetry method. The results showed that protein levels of fish before processing = 19.31% and = 20.24 mg/100g of vitamin C. After processing the fish protein content = 15.63% and = 16.28 mg/100g of vitamin C levels. Decreased fish protein levels and vitamin C levels were thought to be due to the length of processing time. The results of the analysis of the T-Test Pairs showed that there are no significant difference in the protein content of fish-chili-sauce before and after processing, but it tended to decrease. The results of the analysis of the Pairs T-Test showed that there are significant differences in the levels of vitamin C of fish-chili-sauce before and after processing.ABSTRAKSambal-ikan hasil olahan campuran cabai rawit (Capsicum frutescens), tomat (Lycopersicum esculentum) dan ikan layang Deles (Decapterus macrosoma) sebagai sumber protein cepat saji yang digemari oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar protein dan vitamin C sambal-ikan sebelum dan sesudah diolah. Metode penelitian di gunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 perlakuan yaitu perlakuan 1 mengukur kadar protein dan vitamin C sebelum diolah; perlakuan 2 kadar protein dan vitamin C sesudah diolah. Uji protein dilakukan menggunakan metode Kjeldahl dengan Teknik Spektrofotometer. Uji vitamin C menggunakan metode Iodimetri. Hasil penelitian menunjukkan kadar protein 19,31% dan kadar vitamin C 20,24 mg/100g. 15,63%. dan kadar vitamin C16,28 mg/100g. Penurunan kadar protein ikan dan kadar vitamin C diduga karena lamanya waktu proses pengolahan. Hasil analisi uji T-Test Pairs menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada kadar protein sambal-ikan sebelum dan sesudah diolah, namun cenderung mengalami penurunan. Hasil analisis uji T-Test Pairs menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada kadar vitamin C sambal-ikan sebelum dan sesudah diolah.
鱼——辣椒酱——由辣椒(Capsicum frutescens)、番茄(Lycopersicum esculentum)和飞鱼(Decapterus macrosoma)混合加工而成的速食蛋白质来源,受到公众的青睐。本研究的目的是测定鱼辣椒酱加工前后的蛋白质和维生素C含量。研究方法采用完全随机设计,分为两个处理,即处理1在加工前测量蛋白质和维生素C的水平;处理二测量加工后的蛋白质和维生素C水平。蛋白质检测采用凯氏定氮法和分光光度计技术。维生素C检测采用碘量法。结果表明,加工前鱼的蛋白质含量= 19.31%,加工后鱼的维生素C含量= 15.63%,加工后鱼的维生素C含量= 16.28 mg/100g。鱼类蛋白质含量和维生素C含量的下降被认为是由于加工时间过长。t检验对分析结果表明,鱼辣椒酱加工前后蛋白质含量无显著差异,但有降低的趋势。配对t检验分析结果显示,鱼辣椒酱加工前后维生素C含量存在显著差异。摘要:辣椒(Capsicum frutescens)、番茄(Lycopersicum esculentum)、巨腹十足猴(Decapterus macrosoma)、黄瓜(sebagai sumes)蛋白(cepat saji yang digemari oleh masyarakat)。土豆豆蛋白、维生素C、桑巴素、桑巴素和桑巴素。2、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠、腊肠;白藜芦醇2卡达尔蛋白和维生素C。Uji蛋白,孟古那坎,凯氏定氮分光光度计。乌吉维生素C蒙古那康碘酮。卡达尔蛋白质19,31%卡达尔维生素C 20,24 mg/100g。15日,63%。丹卡达尔维生素C16,28毫克/100克。Penurunan kadar蛋白质ikan dankadar维生素C diduga karena lamanya waktu处理pengolahan。用t -检验对menunjukkan tidak ada perbedaan和yang显著性的pada ada蛋白进行了Hasil分析,研究了sambal-ikan sebelum和sesuda diolah, naman cenderung mengalami penurunan。采用t检验对维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、维生素C、
{"title":"analisis kadar protein dan vitamin c pada sambal-ikan sebelum dan sesudah diolah","authors":"Dinda Rohadatul Aisyi, Hari Santoso, Ratna Djunuwati Lisminingsih","doi":"10.33474/J.SA.V2I1.2957","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/J.SA.V2I1.2957","url":null,"abstract":"Fish-Chili- sauce processed by a mixture of cayenne pepper (Capsicum frutescens), tomatoes (Lycopersicum esculentum) and Deles fly fish (Decapterus macrosoma) as fast-food sources of protein that is favored by the public. The purpose of this study are to determine the protein and vitamin C levels of fish-chili-sauce before and after processing. The research method are used completely randomized design with two treatments, namely treatment 1 measured levels of protein and vitamin C before processing; treatment 2 measures the levels of protein and vitamin C after processing. The protein test was performed using the Kjeldahl method with a Spectrophotometer Technique. Vitamin C testing uses the Iodimetry method. The results showed that protein levels of fish before processing = 19.31% and = 20.24 mg/100g of vitamin C. After processing the fish protein content = 15.63% and = 16.28 mg/100g of vitamin C levels. Decreased fish protein levels and vitamin C levels were thought to be due to the length of processing time. The results of the analysis of the T-Test Pairs showed that there are no significant difference in the protein content of fish-chili-sauce before and after processing, but it tended to decrease. The results of the analysis of the Pairs T-Test showed that there are significant differences in the levels of vitamin C of fish-chili-sauce before and after processing.ABSTRAKSambal-ikan hasil olahan campuran cabai rawit (Capsicum frutescens), tomat (Lycopersicum esculentum) dan ikan layang Deles (Decapterus macrosoma) sebagai sumber protein cepat saji yang digemari oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar protein dan vitamin C sambal-ikan sebelum dan sesudah diolah. Metode penelitian di gunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 perlakuan yaitu perlakuan 1 mengukur kadar protein dan vitamin C sebelum diolah; perlakuan 2 kadar protein dan vitamin C sesudah diolah. Uji protein dilakukan menggunakan metode Kjeldahl dengan Teknik Spektrofotometer. Uji vitamin C menggunakan metode Iodimetri. Hasil penelitian menunjukkan kadar protein 19,31% dan kadar vitamin C 20,24 mg/100g. 15,63%. dan kadar vitamin C16,28 mg/100g. Penurunan kadar protein ikan dan kadar vitamin C diduga karena lamanya waktu proses pengolahan. Hasil analisi uji T-Test Pairs menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada kadar protein sambal-ikan sebelum dan sesudah diolah, namun cenderung mengalami penurunan. Hasil analisis uji T-Test Pairs menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada kadar vitamin C sambal-ikan sebelum dan sesudah diolah.","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124777083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Leachate water is liquid waste that can arise due to the entry of water in landfills and can dissolve dissolved chemical elements such as organic matter resulting from decomposition. Slurry that has been lost gas is waste from biogas and is rich in nutrients needed in plants, but so far liquid leachate fertilizer and biogas waste have not been utilized properly. The purpose of this study was to determine the effect of leachate, bio slurry, and mixture on cucumber plant growth (Cucumis sativus L), and the best influence between leachate, bio slurry and a mixture of both. This study used an experimental method with randomized block design (RBD) with 9 treatments and 4x replications. The results of the study of Leachate Water, Bio slurry, and Mixture affected, plant length, on plant height, number of leaves, number of flowers, dry weight and plant wet weight. All treatments had an effect on the observed parameters at a concentration of 15 ml, 30 ml, or 45 ml, especially in observing wet weight and dry weight of plants. The treatment of leachate showed a significant difference in the wet weight concentration of 30 ml and dry weight concentration of 30 ml.Keywords: Leachate, Bio slurry, Cucumis sativus L ABSTRAKAir lindi adalah limbah cair dapat timbul karena masuknya air pada timbunan sampah dan bersifat dapat melarutkan unsur kimiawi yang terlarut antara lain materi organik hasil dari dekomposisi. Kotoran ternak (slurry) yang sudah hilang gasnya merupakan limbah dari biogas dan kaya dengan nutrisi yang di butuhkan pada tanaman, namun selama ini pupuk cair air lindi dan limbah biogas belum dimanfaatkan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh air lindi, bio slurry, dan Campuran terhadap pertumbuhan tanaman mentimun (Cucumis sativus L), dan pengaruh yang terbaik antara air lindi, bio slurry dan campuran keduanya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 4x ulangan. Hasil penelitian Pemberian Air lindi, Bio slurry, dan Campuran berpengaruh , panjang tanaman, terhadap pada tinggi tanaman, jumlah pada daun, jumlah bunga, berat kering dan berat basah tanaman, Semua perlakuan memberikan pengaruh pada parameter yang di amati baik pada konsentrasi 15 ml, 30 ml, ataupun 45 ml, khususnya pada pengamatan berat basah dan berat kering tanaman. Pada perlakuan Air lindi menunjukkan beda nyata yang signifikan yaitu pada berat basah konsentrasi 30 ml dan berat kering konsentrasi 30 ml. Kata kunci: Air lindi,Bio slurry,Cucumis sativus L
渗滤液是一种液体废物,由于垃圾填埋场的水进入而产生,可以溶解溶解的化学元素,如分解产生的有机物。失气后的浆液是沼气废弃物,富含植物所需的营养物质,但目前为止,液体渗滤液肥料和沼气废弃物还没有得到很好的利用。本研究的目的是确定渗滤液、生物浆和混合液对黄瓜植株生长的影响,以及渗滤液、生物浆和两者混合的效果最佳。本研究采用随机区组设计(RBD)的实验方法,共9个处理,4个重复。研究了渗滤液、生物浆和混合液对植株长度、株高、叶片数、花数、干重和植株湿重的影响。在15 ml、30 ml和45 ml浓度下,所有处理对观察参数都有影响,尤其是对植株湿重和干重的观察。渗滤液的湿重浓度为30 ml,干重浓度为30 ml,处理效果有显著差异。关键词:渗滤液,生物浆液,黄瓜。Kotoran ternak (slurry) yang sudah hilang gasnya merupakan limbah dari biogas kaya dengan nutrisi yang di butuhkan pada tanaman, namun selama ini pupuk cair lindi dan limbah biogas belum dimanfaatkan dengan baik。Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh air lindi,生物浆,dan Campuran terhadap pertumbuhan tanaman mentimun (Cucumis sativus L), dan pengaruh yang terbaik antara air lindi,生物浆dan Campuran keduanya。Penelitian ini menggunakan方法,实验结果:dengan ranchanan akak kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 4x ulangan。Hasil penelitian Pemberian Air lindi, Bio slurry, dan Campuran berpengaruh, panjang tanaman, terhadap pada tinggi tanaman, jumlah pada daun, jumlah bunga, berat kering dan berat basah tanaman, Semua perlakuan memberikan pengaruh paada parameter yang di amati baik paada konsentrasi 15 ml, 30 ml, ataupun 45 ml, khususnya pada pengamatan berat basah danberat kering tanaman。Kata kunci: Air lindi,生物浆,sativus L .
{"title":"Pengaruh Air Lindi dan Bio Slurry Sebagai Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L)","authors":"B. Santoso, Saimul Laili, Tintrim Rahayu","doi":"10.33474/J.SA.V1I2.2194","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/J.SA.V1I2.2194","url":null,"abstract":"Leachate water is liquid waste that can arise due to the entry of water in landfills and can dissolve dissolved chemical elements such as organic matter resulting from decomposition. Slurry that has been lost gas is waste from biogas and is rich in nutrients needed in plants, but so far liquid leachate fertilizer and biogas waste have not been utilized properly. The purpose of this study was to determine the effect of leachate, bio slurry, and mixture on cucumber plant growth (Cucumis sativus L), and the best influence between leachate, bio slurry and a mixture of both. This study used an experimental method with randomized block design (RBD) with 9 treatments and 4x replications. The results of the study of Leachate Water, Bio slurry, and Mixture affected, plant length, on plant height, number of leaves, number of flowers, dry weight and plant wet weight. All treatments had an effect on the observed parameters at a concentration of 15 ml, 30 ml, or 45 ml, especially in observing wet weight and dry weight of plants. The treatment of leachate showed a significant difference in the wet weight concentration of 30 ml and dry weight concentration of 30 ml.Keywords: Leachate, Bio slurry, Cucumis sativus L ABSTRAKAir lindi adalah limbah cair dapat timbul karena masuknya air pada timbunan sampah dan bersifat dapat melarutkan unsur kimiawi yang terlarut antara lain materi organik hasil dari dekomposisi. Kotoran ternak (slurry) yang sudah hilang gasnya merupakan limbah dari biogas dan kaya dengan nutrisi yang di butuhkan pada tanaman, namun selama ini pupuk cair air lindi dan limbah biogas belum dimanfaatkan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh air lindi, bio slurry, dan Campuran terhadap pertumbuhan tanaman mentimun (Cucumis sativus L), dan pengaruh yang terbaik antara air lindi, bio slurry dan campuran keduanya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 4x ulangan. Hasil penelitian Pemberian Air lindi, Bio slurry, dan Campuran berpengaruh , panjang tanaman, terhadap pada tinggi tanaman, jumlah pada daun, jumlah bunga, berat kering dan berat basah tanaman, Semua perlakuan memberikan pengaruh pada parameter yang di amati baik pada konsentrasi 15 ml, 30 ml, ataupun 45 ml, khususnya pada pengamatan berat basah dan berat kering tanaman. Pada perlakuan Air lindi menunjukkan beda nyata yang signifikan yaitu pada berat basah konsentrasi 30 ml dan berat kering konsentrasi 30 ml. Kata kunci: Air lindi,Bio slurry,Cucumis sativus L","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131212695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Moringa plants are one of the not only a source of food, medicine, and animal feed, they can also be an alternative energy source of fuel (biodiesel) that is environmentally friendly because the seeds contain relatively high oil. Plants are easy to grow on critical land or dry land. Moringa plants are a viable choice to be developed as a food source and; also energy. Moringa (Moringa oleifera) is a native species from the Middle East including India, Pakistan, Bangladesh, and also Indonesia, but in the real conditions, the rural environment moringa plants are less noticed and have not been cultivated. In general, the moringa is bred by cuttings but this method will inhibit the plant because the root fibers are only in cuttings and grafting. The aim of the study was to determine the effective concentration of Moringa seeds in germination. Experimental methods were used with five treatments, namely control, 25, 50, 75, and 100% and four replications. The number of research units is 20 plots / media using coconut water. The measured parameters were the number of germination, length, number of roots, root length, the number of leaves of sprouts. The treatment of 25% (P1) gave consistently optimal growth compared to the others. On the twelfth day the optimal sprout is at a concentration of 25%. Keywords: Moringa, germination, coconut waterABSTRAK Tanaman kelor merupakan salah satu tanaman tidak hanya sebagai sumber pangan, pengobatan, dan makanan ternak, tanaman ini juga dapat sebagai sumber energi alternatif bahan bakar (biodiesel) yang ramah lingkungan karena di dalam bijinya mengandung minyak relatif tinggi. Tanaman mudah tumbuh di lahan kritis atau lahan kering. Tanaman kelor menjadi pilihan yang layak untuk dikembangkan sebagai sumber pangan dan ; juga energi. Kelor (Moringa oleifera) adalah spesies asli dari Timur Tengah termasuk India, Pakistan, Bangladesh, dan juga Indonesia, tetapi pada kondisi real, di pedesaan tanaman kelor kurang diperhatikan dan belum dibudidayakan. Secara umum tanama kelor dikembangbiakan dengan setek atau cangkok dan cara ini akan menghambat tanama karena akar serabut hanya ada di setek dan cangkok. Tujuan penelitian adalah untuk menetahui konsentrasi yang efektif terhadap biji kelor dalam perkecambahan. Digunakan metode esperimen dengan lima perlakuan yaitu kontrol, 25, 50, 75, dan 100% dan empat ulangan. Jumlah unit penelitian ada 20 plot/media dengan menggunakan air kelapa. Parameter yang diukur yaitu jumlah perkecambahan, panjang, jumlah akar, panjang akar, jumlah daun kecambah secara konsisten pada perlakuan 25% (P1) memberikan pertumbuhan yang optimal dibanding lainnya. Pada hari ke duabelas perkecambahan optimal adalah pada konsentrasi 25%. Kata kunci: kelor, perkecambahan, air kelapa
辣木不仅是一种食物、药物和动物饲料的来源,而且还可以作为一种替代能源(生物柴油),这种燃料是环保的,因为它的种子含有相对较高的油。植物很容易在临界土地或干旱土地上生长。辣木是一种可行的食物来源;同样的能量。辣木(Moringa oleifera)是一种来自中东的本地物种,包括印度、巴基斯坦、孟加拉国和印度尼西亚,但在实际条件下,农村环境中的辣木植物很少被注意到,也没有被种植。一般来说,辣木是通过插枝繁殖的,但这种方法会抑制植株,因为根纤维只在插枝和嫁接中。本研究的目的是确定辣木种子发芽时的有效浓度。试验方法采用对照、25、50、75、100% 5个处理,4个重复。研究单位的数量为20个使用椰子水的地块/媒介。测定的参数为发芽数、长度、根数、根长、芽叶数。与其他处理相比,25% (P1)的处理始终具有最佳的生长。在第12天,芽的最佳浓度为25%。【关键词】辣木,发芽,椰子水;Tanaman kelor merupakan salah satu Tanaman tidak hanya sebagai sumber pangan, pengobatan, dan makanan ternak, Tanaman ini juga dapat sebagai sumber能源替代品;Tanaman mudah tumbuh di lahan kritis atau lahan kering。Tanaman kelor menjadi pilihan yang layak untuk dikembangkan sebagai sumber pangan dan;轭energi。辣木(Moringa oleifera) adalah种asli dari Timur Tengah termasuk印度,巴基斯坦,孟加拉国,dan juga印度尼西亚,tetapi pada kondisi real, di pedesaan tanaman Kelor kurang diperhatikan dan belum dibudidayakan。我的名字叫“我爱你”,叫“我爱你”,叫“我爱你”,叫“我爱你”,叫“我爱你”。Tujuan penelitian adalah untuk menettahui konsentrasi yang efektif terhadap biji kelor dalam perkecambahan。迪古纳坎方法实验登干利马帕拉坎亚图控制,25,50,75,丹100%丹帕拉坎。游击队单位penelitian ada 20阴谋/媒体登甘menggunakan air kelapa。参数yang diukur yitu jumlah perkecambahan, panjang, jumlah akar, panjang akar, jumlah daun kecambaah secara一致pada perlakuan 25% (P1) memberkan pertumbuhan yang最优分带法。Pada hari ke duabela perkecambahan最优adalah Pada konsentrasi 25%。Kata kunci: kelor, perkecambahan, air kelapa
{"title":"Pengaruh Pemberian Air Kelapa Terhadap Perkecambahan Biji Kelor (Moringa olifera)","authors":"A. Rofiq, Saimul Laili, Tintrim Rahayu","doi":"10.33474/J.SA.V1I2.2193","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/J.SA.V1I2.2193","url":null,"abstract":"Moringa plants are one of the not only a source of food, medicine, and animal feed, they can also be an alternative energy source of fuel (biodiesel) that is environmentally friendly because the seeds contain relatively high oil. Plants are easy to grow on critical land or dry land. Moringa plants are a viable choice to be developed as a food source and; also energy. Moringa (Moringa oleifera) is a native species from the Middle East including India, Pakistan, Bangladesh, and also Indonesia, but in the real conditions, the rural environment moringa plants are less noticed and have not been cultivated. In general, the moringa is bred by cuttings but this method will inhibit the plant because the root fibers are only in cuttings and grafting. The aim of the study was to determine the effective concentration of Moringa seeds in germination. Experimental methods were used with five treatments, namely control, 25, 50, 75, and 100% and four replications. The number of research units is 20 plots / media using coconut water. The measured parameters were the number of germination, length, number of roots, root length, the number of leaves of sprouts. The treatment of 25% (P1) gave consistently optimal growth compared to the others. On the twelfth day the optimal sprout is at a concentration of 25%. Keywords: Moringa, germination, coconut waterABSTRAK Tanaman kelor merupakan salah satu tanaman tidak hanya sebagai sumber pangan, pengobatan, dan makanan ternak, tanaman ini juga dapat sebagai sumber energi alternatif bahan bakar (biodiesel) yang ramah lingkungan karena di dalam bijinya mengandung minyak relatif tinggi. Tanaman mudah tumbuh di lahan kritis atau lahan kering. Tanaman kelor menjadi pilihan yang layak untuk dikembangkan sebagai sumber pangan dan ; juga energi. Kelor (Moringa oleifera) adalah spesies asli dari Timur Tengah termasuk India, Pakistan, Bangladesh, dan juga Indonesia, tetapi pada kondisi real, di pedesaan tanaman kelor kurang diperhatikan dan belum dibudidayakan. Secara umum tanama kelor dikembangbiakan dengan setek atau cangkok dan cara ini akan menghambat tanama karena akar serabut hanya ada di setek dan cangkok. Tujuan penelitian adalah untuk menetahui konsentrasi yang efektif terhadap biji kelor dalam perkecambahan. Digunakan metode esperimen dengan lima perlakuan yaitu kontrol, 25, 50, 75, dan 100% dan empat ulangan. Jumlah unit penelitian ada 20 plot/media dengan menggunakan air kelapa. Parameter yang diukur yaitu jumlah perkecambahan, panjang, jumlah akar, panjang akar, jumlah daun kecambah secara konsisten pada perlakuan 25% (P1) memberikan pertumbuhan yang optimal dibanding lainnya. Pada hari ke duabelas perkecambahan optimal adalah pada konsentrasi 25%. Kata kunci: kelor, perkecambahan, air kelapa ","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123637790","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tin (Ficus carica) is one of the plants that was mentioned in the Al-Qur’an (at-Tiin 1-3). The plant has the potential of its leaves that can be used as a medicine. In this research were done two tests that are histochemical test and phytochemical test. The method used is descriptive method and the data is processed by descriptive qualitative. Histochemical analysis aims to determine the profile of secondary metabolite compounds in Tin leaf (Ficus carica); among the metabolites were tested the alkaloid, terpenoid, phenol, flavonoid and lipophilic. The second test is the phytochemical test to the examine flavonoid aglycon present, among the tested it is anthocyanin, flavones, flavonol and, biflavonil by thin layer chromatography method. The result showed that the histochemical analysis of Tin leaf (Ficus carica) contain secondary alkaloid, phenol, flavonoid and lipophilic. The phytochemical test result is flavonoid aglycon that show existence is anthocyanin, flavones and biflavonil.Keywords: Tin (Ficus carica), Histochemical profile, Phytochemical test, Flavonoid, TLC.ABSTRAKTin (Ficus carica) adalah salah satu tanaman yang disebutkan di dalam kitab suci Al-Qur’an (Surat At-Tiin 1-3) yang memiliki potensi pada daunnya dapat digunakan sebagai obat. Telah dilakukan penelitian analisis histokimia dan uji fitokimia daun Tin (Ficus carica). Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif. Data diolah secara deskriptif kualitatif. Analisis histokimia bertujuan untuk mengetahui profil senyawa metabolit sekunder dalam daun Tin (Ficus carica); di antara uji metabolit dilakukan uji alkaloid, terpenoid, fenol, flavonoid dan lipofilik. Uji fitokimia bertujuan untuk memeriksa aglikon flavonoid yang ada, di antara aglikon yang diuji yaitu antosianin, flavon, flavonol dan biflavonil dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis histokimia daun Tin (Ficus carica) terdeteksi mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, fenol, flavonoid dan lipofilik. Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya senyawa antosianin, flavon dan biflavonil.Kata kunci: Tin (Ficus carica), Profil histokimia, Uji fitokomia, Flavonoid, KLT.
锡(Ficus carica)是古兰经(at-Tiin 1-3)中提到的植物之一。这种植物的叶子有可能被用作药物。本研究进行了组织化学试验和植物化学试验。采用描述性方法,对数据进行描述性定性处理。组织化学分析旨在确定锡叶(Ficus carica)次生代谢物化合物的分布;测定其代谢产物中生物碱、萜类、酚类、类黄酮和亲脂性。第二个试验是植物化学试验,通过薄层色谱法检测黄酮类苷的存在,其中花青素、黄酮类、黄酮醇和双黄酮油被检测。结果表明,锡叶组织化学分析中含有次生生物碱、酚类、类黄酮和亲脂性物质。植物化学试验结果为类黄酮苷,表明存在花青素、黄酮和双黄酮油。关键词:锡,组织化学特征,植物化学试验,类黄酮,薄层色谱【摘要】无花果(Ficus carica) adalah salah salah satu tanaman yang disebutkan di dalam kitab suci al - quuran (Surat At-Tiin 1-3) yang memiliki potentii pada daunnya dapat digunakan sebagai obat。滇榕组织菌群分析。Metode yang digunakan dalam penelitian ini Metode deskcript。数据拖拽格式描述质量。云南榕树(Ficus carica)白桦僵菌的代谢谱分析冬虫夏草代谢冬虫夏草生物碱、萜类、酚类、丹脂类黄酮。乌吉黄芪黄芪黄酮类杨达,乌吉黄芪黄酮类杨达,乌吉黄芪黄酮类,黄酮醇类,双黄酮类,丹丹蒙古纳坎黄芪(KLT)。黄酮类化合物的生物碱、酚、黄酮类化合物和脂脂提取物的代谢分析。黄酮类化合物,双黄酮。卡塔昆齐:锡(无花果),profile histokimia, Uji fitokomia,类黄酮,KLT。
{"title":"Profil Metabolit Skunder Daun Tin (Ficus carica) melalui Analisis Histokimia dan Deteksi Flavonoid dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)","authors":"Khoiria Anisa, Tintrim Rahayu, Ari Hayati","doi":"10.33474/J.SA.V1I1.1266","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/J.SA.V1I1.1266","url":null,"abstract":"Tin (Ficus carica) is one of the plants that was mentioned in the Al-Qur’an (at-Tiin 1-3). The plant has the potential of its leaves that can be used as a medicine. In this research were done two tests that are histochemical test and phytochemical test. The method used is descriptive method and the data is processed by descriptive qualitative. Histochemical analysis aims to determine the profile of secondary metabolite compounds in Tin leaf (Ficus carica); among the metabolites were tested the alkaloid, terpenoid, phenol, flavonoid and lipophilic. The second test is the phytochemical test to the examine flavonoid aglycon present, among the tested it is anthocyanin, flavones, flavonol and, biflavonil by thin layer chromatography method. The result showed that the histochemical analysis of Tin leaf (Ficus carica) contain secondary alkaloid, phenol, flavonoid and lipophilic. The phytochemical test result is flavonoid aglycon that show existence is anthocyanin, flavones and biflavonil.Keywords: Tin (Ficus carica), Histochemical profile, Phytochemical test, Flavonoid, TLC.ABSTRAKTin (Ficus carica) adalah salah satu tanaman yang disebutkan di dalam kitab suci Al-Qur’an (Surat At-Tiin 1-3) yang memiliki potensi pada daunnya dapat digunakan sebagai obat. Telah dilakukan penelitian analisis histokimia dan uji fitokimia daun Tin (Ficus carica). Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif. Data diolah secara deskriptif kualitatif. Analisis histokimia bertujuan untuk mengetahui profil senyawa metabolit sekunder dalam daun Tin (Ficus carica); di antara uji metabolit dilakukan uji alkaloid, terpenoid, fenol, flavonoid dan lipofilik. Uji fitokimia bertujuan untuk memeriksa aglikon flavonoid yang ada, di antara aglikon yang diuji yaitu antosianin, flavon, flavonol dan biflavonil dengan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis histokimia daun Tin (Ficus carica) terdeteksi mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, fenol, flavonoid dan lipofilik. Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya senyawa antosianin, flavon dan biflavonil.Kata kunci: Tin (Ficus carica), Profil histokimia, Uji fitokomia, Flavonoid, KLT.","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127253060","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
In vitro tissue culture is a growth optimization technique of Dendrobium orchid with according to media composition. Nutritions in the media are important for dendrobium orchid. Dendrobium orchid include plant from orchidaceae family its spread throughout the world like indonesia. Its features are easily planted, intersest is continuous and varied, easily assembled, the flower crown is not easy to fall and wither. Research aimed at obtaining media compositions that are easily available and able to fulfill the needs of orchid plants. The research was conducted using descriptive methods to compare different trearment; Vacin & Went and VW media with adding organic matter; extract bean sprouts, potato extrac, and water coconut; wich is conducted for eight weeks after planting. The result of addition organic matter on VW media was different toward organogenesis of orchid. The average number of shoots is 1.8; the number of leaves average of 6.8 and the number of roots average of 3.6 formed from two until eight weeks after culture.Keywords: tissue culture, growing media, Dendrobium orchid, organogenesis.ABSTRAKKultur jaringan in vitro adalah salah satu teknik optimalisasi pada pertumbuhan tanaman angrek Dendrobium dengan menyesuaikan komposisi medianya. Nutrisi yang terdapat di dalam media sangat penting bagi pertumbuhan anggrek. Anggrek Dendrobium termasuk tanaman dari keluarga Orchidaceae yang penyebarannya sampai ke pelosok dunia seperti Indonesia. Keistimewaanya mudah ditanam, bunganya terus-menerus dan bermacam-macam, mudah disusun, serta mahkota bunga tidak mudah jatuh dan layu. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan komposisi media yang mudah didapat dan mampu memenuhi kebutuhan tanaman anggrek. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif untuk membandingkan perlakuan media yang berbeda yaitu media Vacin & Went, dan VW dengan penambahan bahan organik; ekstrak tauge kacang hijau, ekstrak kentang, dan air kelapa muda; yang dilakukan selama delapan minggu setelah tanam. Hasil penambahan bahan organik pada media VW berbeda terhadap organogenesis eksplan anggrek. Jumlah tunas rata-rata 1,8; Jumlah daun rata-rata 6,8 dan jumlah akar rata-rata 3,6 yang terbentuk dari dua minggu setelah kultur (MSK) sampai minggu terakhir pengamatan delapan MSK.Kata kunci: kultur jaringan, media tanam, angrek Dendrobium,organogenesis.
体外组织培养是一种根据培养基组成优化兰石斛生长的技术。培养基中的营养对石斛很重要。石斛兰属兰科植物,分布于印度尼西亚等世界各地。其特点是易于种植,最浓厚的是连续多变,易于组装,花冠不易掉落和枯萎。研究的目的是获得易于获得和能够满足兰花植物需要的培养基成分。本研究采用描述性方法比较不同处理;Vacin & go和VW媒体添加有机物;豆芽提取液、马铃薯提取液、椰水提取液;在种植后进行八周。在VW培养基上添加有机物对兰花器官发生的影响是不同的。平均芽数为1.8个;培养后2 ~ 8周,平均叶片数为6.8,平均根系数为3.6。关键词:组织培养,培养基,兰花石斛,器官发生【摘要】培养方法的研究及体外培养的优化研究,对大黄石斛、大黄石斛、大黄石斛、大黄石斛、大黄石斛、大黄石斛的影响。Nutrisi yang terdapat di dalam media sangat penting bagi pertumbuhan ang希腊语。杨兰科兰科植物,杨兰科植物,杨兰科植物,杨兰科植物,杨兰科植物。keistimewananya mudah ditanam, bunganya terus-menerus dan bermacam-macam, mudah disusun, serta mahkota bunga tidak mudah jatuh dan layu。Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan komposisi media yang mudah didapat dan mampu memenuhi kebutuhan tanaman ang希腊语。杨Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif为她membandingkan perlakuan媒体berbeda yaitu媒体Vacin &去丹大众dengan penambahan bahan organik;Ekstrak tauge kacang hijau, Ekstrak kentang, Dan air kelapa muda;Yang dilakukan selama delapan minggu setelah tanam。Hasil penambahan bahan organik pada media VW berbeda terhadap organogenesis ekplan anggreek。Jumlah tunas rata-rata 1,8;Jumlah daun rata-rata 6,8 dan Jumlah akar rata-rata 3,6 yang terbentuk dari dua minggu setelah文化(MSK) sampai minggu terakhir pengamatan delapan MSK。Kata kunci:文化术语,媒介术语,石石斛,器官发生。
{"title":"Kajian Penambahan BahanOrganik Pada Media Tanam VW Pada Organogenesis AnggrekDendrobium SecaraIn Vitro","authors":"Siti Rahmah, Tintrim Rahayu, Ari Hayati","doi":"10.33474/j.sa.v1i1.1392","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/j.sa.v1i1.1392","url":null,"abstract":"In vitro tissue culture is a growth optimization technique of Dendrobium orchid with according to media composition. Nutritions in the media are important for dendrobium orchid. Dendrobium orchid include plant from orchidaceae family its spread throughout the world like indonesia. Its features are easily planted, intersest is continuous and varied, easily assembled, the flower crown is not easy to fall and wither. Research aimed at obtaining media compositions that are easily available and able to fulfill the needs of orchid plants. The research was conducted using descriptive methods to compare different trearment; Vacin & Went and VW media with adding organic matter; extract bean sprouts, potato extrac, and water coconut; wich is conducted for eight weeks after planting. The result of addition organic matter on VW media was different toward organogenesis of orchid. The average number of shoots is 1.8; the number of leaves average of 6.8 and the number of roots average of 3.6 formed from two until eight weeks after culture.Keywords: tissue culture, growing media, Dendrobium orchid, organogenesis.ABSTRAKKultur jaringan in vitro adalah salah satu teknik optimalisasi pada pertumbuhan tanaman angrek Dendrobium dengan menyesuaikan komposisi medianya. Nutrisi yang terdapat di dalam media sangat penting bagi pertumbuhan anggrek. Anggrek Dendrobium termasuk tanaman dari keluarga Orchidaceae yang penyebarannya sampai ke pelosok dunia seperti Indonesia. Keistimewaanya mudah ditanam, bunganya terus-menerus dan bermacam-macam, mudah disusun, serta mahkota bunga tidak mudah jatuh dan layu. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan komposisi media yang mudah didapat dan mampu memenuhi kebutuhan tanaman anggrek. Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif untuk membandingkan perlakuan media yang berbeda yaitu media Vacin & Went, dan VW dengan penambahan bahan organik; ekstrak tauge kacang hijau, ekstrak kentang, dan air kelapa muda; yang dilakukan selama delapan minggu setelah tanam. Hasil penambahan bahan organik pada media VW berbeda terhadap organogenesis eksplan anggrek. Jumlah tunas rata-rata 1,8; Jumlah daun rata-rata 6,8 dan jumlah akar rata-rata 3,6 yang terbentuk dari dua minggu setelah kultur (MSK) sampai minggu terakhir pengamatan delapan MSK.Kata kunci: kultur jaringan, media tanam, angrek Dendrobium,organogenesis.","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"206 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131942672","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Biogas is gas that produced by anaerobic activities or fermentation result from organic matter including dirt human and animal, domestic waste (households), biodegradable garbage or any biodegradable organic waste in anaerobic condition. Bio-slurry or biogas waste is a product of biogas processing that made from a mixture of livestock manure and water through anaerobic fermentation processes in biogas installations. This research was carried out to get the dominance value of microorganism colonies at the quantity of nitrogen and sulphur which the result of mineralization in the biogas fermentation residue, to determine the concentration of NH4+ ( % ) and sulphate ( % ) as the quantity of nitrogen and sulfur by mineralization result at the residue of the biogas fermentation process. This research was usesd method of descriptive – quantitave and SPC analysis. A value of diversity index ( H’ ) of 0.98352 and domination value (D ) of 0.10476. Microbial dominaton was obtained 31 white microbial colonies, 9 yellowish, and 17 pink. The NH4+ in the sample test was seen from nine replication days, the results of UCL value was 38.57%, LCL was 32.58%, and mean was 35.58%. The results of sulphate concentration in nine replication days was obtained the UCL 3.84%, LCL 2.72%, and the mean 3.28% of sulphate concentration.Keywords: Microorganism, nitrogen, sulphurABSTRAKBiogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau hasil fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah yang dapat didegradasi atau setiap limbah organik yang biodegradable. Bioslury atau residu biogas adalah produk proses biogas dibuat dari bahan campuran kotoran ternak dan air melalui proses fermentasi anaerob pada instalasi biogas. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai dominasi koloni mikroorganisme pada kuantitas nitrogen dan belerang hasil mineralisasi pada residu proses fermentasi biogas, menentukan kadar NH4+ (%) dan Sulfat (%) sebagai kuantitas nitrogen dan belerang hasil mineralisasi pada residu proses fermentasi biogas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif – kuantitatif serta analisis SPC. Nilai Indeks Keanekaragaman (H’) 0,98352 dan nilai dominasi (D) 0,10476. Dominasi mikroorganisme didapatkan hasil koloni mikroorganisme bewarna putih sebanyak 31, 9 kekuningan, dan 17 merah muda. Dari pengamatan NH4+ pada sampel uji diketahui dari sembilan hari ulangan, hasil nilai UCL 38,57%, LCL 32,58%, dan mean 35,58%. Hasil kadar sulfat dalam sembilan hari ulangan tersebut didapatkan hasil UCL 3,84%, LCL 2,72%, dan mean 3,28% kadar sulfat.Kata kunci: mikroorganisme, nitrogen, belerang
沼气是由人体和动物的污垢、生活垃圾(家庭)、可生物降解的垃圾或任何可生物降解的有机废物等有机物在厌氧条件下进行厌氧活动或发酵产生的气体。生物浆或沼气废物是沼气处理的产物,由禽畜粪便和水的混合物通过沼气装置中的厌氧发酵过程制成。本研究通过对沼气发酵残渣中氮硫矿化结果的微生物菌落优势值的研究,确定了沼气发酵残渣中氮硫矿化结果的NH4+浓度(%)和硫酸盐浓度(%)。本研究采用描述定量和SPC分析方法。多样性指数(H′)为0.98352,支配值(D)为0.10476。微生物优势群:白色菌落31个,黄色菌落9个,粉红色菌落17个。样品试验中的NH4+从9个复制天开始观察,结果UCL值为38.57%,LCL值为32.58%,平均值为35.58%。9个复制d的硫酸盐浓度结果为:UCL为3.84%,LCL为2.72%,平均硫酸盐浓度为3.28%。【关键词】微生物,氮,硫【摘要】沼气:阿达拉气阳dihasilkan oleh活性厌氧法发酵法hahail发酵法bahan-bahan有机termasuk kotoran mania danhewan,林巴(rumah tangga),桑巴阳dapat di降解法alhail setiap林巴有机杨可生物降解法。生物污泥、残馀沼气、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池。Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai dominasi koloni微生物pada kuantitas氮和belerang hasil mineralisasi pada残渣加工发酵沼气,menentukan kadar NH4+(%)和硫酸盐(%)sebagai kuantitas氮和belerang hasil mineralisasi pada残渣加工发酵沼气。Penelitian ini mongunakan方法描述-定量数据分析SPC。生物力学与生物力学(地球科学),1998,952;生物力学与生物力学(地球科学),1998,476。多米尼菌群didapatkan hasil koloni菌群bewarna putih与sebanyak 31,9 kekuningan, dan 17 merah muda。Dari pengamatan NH4+ pada sampel uji diketahui Dari sembilan hari ulangan, hasil nilai UCL 38,57%, LCL 32,58%, dan mean 35,58%。Hasil kadar sulfat dalam sembilan hari ulangan tersebut didapatkan Hasil UCL 3,84%, LCL 2,72%, dan mean 3,28% kadar sulfat。Kata kunci:微生物,氮,细菌
{"title":"Koloni Mikroorganisme pada Kuantitas Nitrogen dan Belerang Hasil Mineralisasi pada Residu Proses Fermentasi Biogas: Analisis Keanekaragaman","authors":"Sitti Norul Hotimah, Ahmad Syauqi, Hasan Zayadi","doi":"10.33474/J.SA.V1I1.1381","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/J.SA.V1I1.1381","url":null,"abstract":"Biogas is gas that produced by anaerobic activities or fermentation result from organic matter including dirt human and animal, domestic waste (households), biodegradable garbage or any biodegradable organic waste in anaerobic condition. Bio-slurry or biogas waste is a product of biogas processing that made from a mixture of livestock manure and water through anaerobic fermentation processes in biogas installations. This research was carried out to get the dominance value of microorganism colonies at the quantity of nitrogen and sulphur which the result of mineralization in the biogas fermentation residue, to determine the concentration of NH4+ ( % ) and sulphate ( % ) as the quantity of nitrogen and sulfur by mineralization result at the residue of the biogas fermentation process. This research was usesd method of descriptive – quantitave and SPC analysis. A value of diversity index ( H’ ) of 0.98352 and domination value (D ) of 0.10476. Microbial dominaton was obtained 31 white microbial colonies, 9 yellowish, and 17 pink. The NH4+ in the sample test was seen from nine replication days, the results of UCL value was 38.57%, LCL was 32.58%, and mean was 35.58%. The results of sulphate concentration in nine replication days was obtained the UCL 3.84%, LCL 2.72%, and the mean 3.28% of sulphate concentration.Keywords: Microorganism, nitrogen, sulphurABSTRAKBiogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau hasil fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah yang dapat didegradasi atau setiap limbah organik yang biodegradable. Bioslury atau residu biogas adalah produk proses biogas dibuat dari bahan campuran kotoran ternak dan air melalui proses fermentasi anaerob pada instalasi biogas. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan nilai dominasi koloni mikroorganisme pada kuantitas nitrogen dan belerang hasil mineralisasi pada residu proses fermentasi biogas, menentukan kadar NH4+ (%) dan Sulfat (%) sebagai kuantitas nitrogen dan belerang hasil mineralisasi pada residu proses fermentasi biogas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif – kuantitatif serta analisis SPC. Nilai Indeks Keanekaragaman (H’) 0,98352 dan nilai dominasi (D) 0,10476. Dominasi mikroorganisme didapatkan hasil koloni mikroorganisme bewarna putih sebanyak 31, 9 kekuningan, dan 17 merah muda. Dari pengamatan NH4+ pada sampel uji diketahui dari sembilan hari ulangan, hasil nilai UCL 38,57%, LCL 32,58%, dan mean 35,58%. Hasil kadar sulfat dalam sembilan hari ulangan tersebut didapatkan hasil UCL 3,84%, LCL 2,72%, dan mean 3,28% kadar sulfat.Kata kunci: mikroorganisme, nitrogen, belerang","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131989922","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Olive (Olea europaea L.) is a plant that is native of the Mediterranean region which was also able to grow in Indonesia. The plants contain secondary metabolite that will be useful for a survival of a certain species. One of the tests to know a compound of the secondary metabolite on the leaves of zaitun is the histochemical analysis. The knowledge about secondary metabolite containing on a tissue of cell can be done the continued testing for ensure secondary metabolite profile of the compound in form of 3D molecular structure that is using in silico analysis. The research aimed to know the histochemical profile and structure of 3D molecular secondary metabolite of olive leaves. The method was used descriptive-qualitative and the research was done two stages; histochemical testing and was continued with visualization of the chemical structure by ‘in silico’ method in form of chemical structure 3D image. The result showed that histochemical analysis at five these secondary metabolites contained in olive leaves; the terpenoids, an alkaloid, phenolic, lipophilic, and flavonoid. While the tannin compound undetectable. All these secondary metabolite containing in olive leaves can be seen in form of 3D structure.Keywords: Olive (Olea europaea L.), secondary metabolites, histochemical, In silicoABSTRAKZaitun (Olea europaea L.) merupakan tanaman yang berasal dari daerah Mediterania yang juga dapat tumbuh di Indonesia. Tanaman zaitun mengandung metabolit sekunder yang bermanfaat untuk pertahanan hidup suatu species tertentu. Salah satu pengujian untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder pada daun zaitun adalah dengan analisis histokimia. Pengetahuan tentang kandungan metabolit pada suatu jaringan sel dapat dilakukan pengujian lanjut untuk memastikan profil senyawa metabolit sekunder tanaman dalam bentuk struktur 3D molekular, yaitu menggunakan analisis In silico. Penelitian bertujuan untuk mengetahui profil histokimia dan struktur molekuler 3D metabolit sekunder daun zaitun. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan penelitian ini dilakukan dengan 2 tahapan; uji histokimia dan dilanjutkan dengan visualisasi struktur kimia metode in silico berupa struktur kimia gambar 3D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis histokimia pada lima metabolit sekunder terkandung pada daun zaitun yaitu terpenoid, alkaloid, fenolik, lipofil, dan flavonoid. Sedangkan senyawa tannin tidak terdeteksi. Semua senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada daun zaitun dapat dilihat dalam bentuk struktur 3D.Kata kunci: Zaitun (Olea europaea L.), Metabolit sekunder, Histokimia, In silico
橄榄(Olea europaea L.)是一种原产于地中海地区的植物,也能在印度尼西亚生长。植物含有次级代谢物,这将有助于某些物种的生存。组织化学分析是确定载屯叶片次生代谢产物化合物的方法之一。对细胞组织中含有的次生代谢物的了解,可以进行持续的测试,以确保化合物的次生代谢物以3D分子结构的形式出现,并用于硅分析。本研究旨在了解橄榄叶三维分子次生代谢物的组织化学特征和结构。研究方法采用描述-定性相结合的方法,分两个阶段进行;组织化学测试,并通过“in silico”方法以化学结构3D图像的形式对化学结构进行可视化。结果表明,对橄榄叶中5种次生代谢产物进行了组织化学分析;萜类、生物碱、酚类、亲脂类和类黄酮。而单宁化合物检测不到。橄榄叶中所含的次生代谢物均呈三维结构。关键词:橄榄(Olea europaea L.),次生代谢产物,组织化学,硅摘要:zaitun (Olea europaea L.) merupakan tanaman yang berasal dari daerah mediterranean yang juga dapat tumbuh di Indonesia。Tanaman zaiton mengandung的代谢研究是在杨氏菌群中进行的。Salah satu企鹅untuk mengetahui senyawa代谢sek下的帕达顿和zaitun adalah登根分析组织。Pengetahuan tentang kandungan metabolit pada suatu jaringan sel dapat dilakukan penguin lanjut untuk memastikan资料senyawa metabolit sekunder tanaman dalam bentukstrucktur 3D分子,yitu menggunakan分析。Penelitian bertujuan untuk mengetahui剖面,组织结构分子3D代谢研究。方法penelitian yang didiunakan adalah描述了penelitian didiakan dendenan 2 tahapan;uji hikimia, ddilanjutkan, dengan, visualvisualis - structure - kimia方法,在硅片上berupa - kimia gambar 3D。分析了帕达利马组织菌代谢中萜类、生物碱、褐黄酮、脂脂、丹类黄酮类化合物。Sedangkan senyawa单宁。Semua senyawa代谢sekunder yang terkandung pada dawn zaitun dapat dilihat dalam bentuk structur 3D。卡塔昆奇:油橄榄(Olea europaea L.),代谢组,微生物学,硅
{"title":"Profil Histokimia dan Analisis In Silico Senyawa Metabolit Sekunder pada Daun Zaitun (Olea europaea L.)","authors":"Lailatul Maghfiroh, Tintrim Rahayu, Ari Hayati","doi":"10.33474/j.sa.v1i1.1132","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/j.sa.v1i1.1132","url":null,"abstract":"Olive (Olea europaea L.) is a plant that is native of the Mediterranean region which was also able to grow in Indonesia. The plants contain secondary metabolite that will be useful for a survival of a certain species. One of the tests to know a compound of the secondary metabolite on the leaves of zaitun is the histochemical analysis. The knowledge about secondary metabolite containing on a tissue of cell can be done the continued testing for ensure secondary metabolite profile of the compound in form of 3D molecular structure that is using in silico analysis. The research aimed to know the histochemical profile and structure of 3D molecular secondary metabolite of olive leaves. The method was used descriptive-qualitative and the research was done two stages; histochemical testing and was continued with visualization of the chemical structure by ‘in silico’ method in form of chemical structure 3D image. The result showed that histochemical analysis at five these secondary metabolites contained in olive leaves; the terpenoids, an alkaloid, phenolic, lipophilic, and flavonoid. While the tannin compound undetectable. All these secondary metabolite containing in olive leaves can be seen in form of 3D structure.Keywords: Olive (Olea europaea L.), secondary metabolites, histochemical, In silicoABSTRAKZaitun (Olea europaea L.) merupakan tanaman yang berasal dari daerah Mediterania yang juga dapat tumbuh di Indonesia. Tanaman zaitun mengandung metabolit sekunder yang bermanfaat untuk pertahanan hidup suatu species tertentu. Salah satu pengujian untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder pada daun zaitun adalah dengan analisis histokimia. Pengetahuan tentang kandungan metabolit pada suatu jaringan sel dapat dilakukan pengujian lanjut untuk memastikan profil senyawa metabolit sekunder tanaman dalam bentuk struktur 3D molekular, yaitu menggunakan analisis In silico. Penelitian bertujuan untuk mengetahui profil histokimia dan struktur molekuler 3D metabolit sekunder daun zaitun. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan penelitian ini dilakukan dengan 2 tahapan; uji histokimia dan dilanjutkan dengan visualisasi struktur kimia metode in silico berupa struktur kimia gambar 3D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis histokimia pada lima metabolit sekunder terkandung pada daun zaitun yaitu terpenoid, alkaloid, fenolik, lipofil, dan flavonoid. Sedangkan senyawa tannin tidak terdeteksi. Semua senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada daun zaitun dapat dilihat dalam bentuk struktur 3D.Kata kunci: Zaitun (Olea europaea L.), Metabolit sekunder, Histokimia, In silico","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123032740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The mustard greens green (Brassica juncea L.) is one of the vegetables that has a commercial value and prospects in the community. Bio-slurry or waste of biogas is a product of the biogas processing from a animals dung, human waste and plant by mixing them with water through the process without oxygen (anaerobic) in the room is covered with metanogen bacteria. The research was carried out by the experimental method with block radomized design. Based on the results of research the effect of biogas liquid waste and solid Bio Slurry as organic fertilizer to the plants growth of mustard greens green (Brassica juncea L.). The best dosage in the organic fertilizer provision of the form of a solid is 450g (P45), while a dosage of the liquid form is 30 ml and they are not different.The key word: organic fertilizer, Bio slurry, mustard greens green.ABSTRAKTanaman sawi hijau (Brassica junceaL.) merupakan salah satu kelompok sayuran yang memiliki nilai komersial dan prospek yang tinggi di kalangan masyarakat. Bio-slurry atau limbah biogas merupakan produk dari hasil pengolahan biogas berbahan campuran kotoran yaitu kotoran manusia, kotoran ternak dan tumbuhan, proses pengelolaannya dengan cara mencampurkan kotoran ternak dengan air melalui proses tanpa oksigen (anaerobik) di dalam ruang tertutup oleh bakteri metanogen. Penelitian ini dilakukan dengan metode deksperimen dengan rancangan acak kelompok. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pemberian limbah biogas cair dan padat (Bio Slurry) sebagai pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.). Dosis yang terbaik dalam pemberian pupuk organik dari limbah biogas (Bio Slurry) bentuk padatan dalah 450g (P45), sedangkan dosis yang terbaik pemberian pupuk organik dari limbah biogas (Bio Slurry) bentuk cair adalah 30 ml dan keduanya tidak berbeda.Kata kunci: pupuk organic, Bio slurry,sawi hijau
芥菜绿(Brassica juncea L.)是一种具有商业价值和应用前景的蔬菜。生物浆或沼气废物是由动物粪便、人类粪便和植物粪便与水混合而成的沼气处理产物,通过无氧(厌氧)的过程,在室内布满了腐殖细菌。采用分块随机化设计的实验方法进行了研究。本试验研究了沼液废液和固体生物浆作为有机肥对芥菜绿(Brassica juncea L.)植株生长的影响。固体形式的有机肥提供的最佳用量为450g (P45),而液体形式的用量为30ml,两者没有区别。关键词:有机肥,生物浆,芥菜绿。摘要/ abstract摘要:芸苔属植物(Brassica junceaL.),花椰菜(merupakan salah satu kelompok sayuran yang memiliki nilai)。生物浆是一种天然沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池、沼气池。Penelitian ini dilakukan dengan方法desperimen dengan rancangan akakompok。Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pemberian limbah沼气cair dan padat(生物浆)sebagai pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau(芸苔属)。Dosis yang terbaik dalam pemberian pupuk organik dari limbah沼气(bioslurry) bentuk padatan dalah 450g (P45), sedangkan Dosis yang terbaik pemberian pupuk organik dari limbah沼气(bioslurry) bentuk cair adalah 30ml dan keduanya tidak berbeda。Kata kunci: pupuk organic, Bio slurry,sawi hijau
{"title":"Pengaruh Pemberian Limbah Biogas Cair dan Padat (Bio Slurry) sebagai Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea)","authors":"Afif Hilmi, Saimul Laili, Tintrim Rahayu","doi":"10.33474/j.sa.v1i1.1417","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/j.sa.v1i1.1417","url":null,"abstract":"The mustard greens green (Brassica juncea L.) is one of the vegetables that has a commercial value and prospects in the community. Bio-slurry or waste of biogas is a product of the biogas processing from a animals dung, human waste and plant by mixing them with water through the process without oxygen (anaerobic) in the room is covered with metanogen bacteria. The research was carried out by the experimental method with block radomized design. Based on the results of research the effect of biogas liquid waste and solid Bio Slurry as organic fertilizer to the plants growth of mustard greens green (Brassica juncea L.). The best dosage in the organic fertilizer provision of the form of a solid is 450g (P45), while a dosage of the liquid form is 30 ml and they are not different.The key word: organic fertilizer, Bio slurry, mustard greens green.ABSTRAKTanaman sawi hijau (Brassica junceaL.) merupakan salah satu kelompok sayuran yang memiliki nilai komersial dan prospek yang tinggi di kalangan masyarakat. Bio-slurry atau limbah biogas merupakan produk dari hasil pengolahan biogas berbahan campuran kotoran yaitu kotoran manusia, kotoran ternak dan tumbuhan, proses pengelolaannya dengan cara mencampurkan kotoran ternak dengan air melalui proses tanpa oksigen (anaerobik) di dalam ruang tertutup oleh bakteri metanogen. Penelitian ini dilakukan dengan metode deksperimen dengan rancangan acak kelompok. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pemberian limbah biogas cair dan padat (Bio Slurry) sebagai pupuk organik terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.). Dosis yang terbaik dalam pemberian pupuk organik dari limbah biogas (Bio Slurry) bentuk padatan dalah 450g (P45), sedangkan dosis yang terbaik pemberian pupuk organik dari limbah biogas (Bio Slurry) bentuk cair adalah 30 ml dan keduanya tidak berbeda.Kata kunci: pupuk organic, Bio slurry,sawi hijau","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130984908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A diuretic is a compound that can stimulate urine releasing. The content of gingerol, curcumin and flavonoids in red ginger - white turmeric is thought to be efficacious as urine laxative. This study aims to determine efficacy of red ginger stew - white turmeric as urine laxative and to determine the level of differences in NaCl before and after drinking red ginger stew - white turmeric. The test was carried out by giving one1 cup (250 ml) of red ginger - white turmeric stew every day for 5 days. Using a quasi-experimental method with posttest pretest design was done. Data analysis uses percentage calculation. The results showed that administration of red ginger stew - white turmeric efficacious as a urine laxative which is characterized by increased intensity of urinary discharge, pH and NaCl of urine levels, as well as urine color that is getting transparent and clearer. Keywords: red ginger stew - white turmeric, urine laxative ABSTRAKDiuretikum adalah suatu senyawa yang dapat merangsang pengeluaran urin. kandungan senyawa gingerol, kurkumin dan flavonoid pada jahe merah – kunyit putih diduga berkhasiat sebagai peluruh urin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat rebusan jahe merah - kunyit putih sebagai peluruh urin dan untuk mengetahui kadar perbedaan NaCl sebelum dan sesudah minum rebusan jahe merah – kunyit putih. Pengujian dilakukan dengan pemberian rebusan jahe merah – kunyit putih sebanyak 1 gelas (250 ml) perhari selama 5 hari. Menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan pre-tes post-test. Analisis data menggunakan perhitungan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian rebusan jahe merah – kunyit putih berkhasiat sebagi peluruh urin, yang ditandai dengan meningkatnya intensitas pengeluaran urin, pH urin dan Kadar NaCl urin, serta warna urin yang semakin muda dan jernih.Kata kunci: rebusan jahe merah – kunyit putih, peluruh urin
利尿剂是一种能刺激尿液释放的化合物。红姜、白姜黄中的姜辣素、姜黄素和黄酮类化合物被认为是有效的尿泻药。本研究旨在确定红姜炖白姜黄作为尿泻药的功效,并测定饮用红姜炖白姜黄前后的NaCl水平差异。该试验是通过每天给1杯(250毫升)红姜-白姜黄炖菜进行的,持续5天。采用准实验方法进行后测前测设计。数据分析使用百分比计算。结果表明,红姜炖白姜黄作为一种有效的尿泻药,其特点是排尿强度增加,尿pH和NaCl水平升高,尿液颜色变得透明和清晰。【关键词】红姜炖白姜黄;尿泻剂;利尿素;干冬瓜姜辣素,冬瓜丹黄酮类化合物,冬瓜素,冬瓜素,冬瓜素,冬瓜素。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat rebusan jahe merah - kunyit putih sebagai peluruh urin dan untuk mengetahui kadar perbedaan NaCl sebelum dan sesudah minum rebusan jahe merah - kunyit putih。企鹅dilakukan dengan pemberian rebusan jahe merah - kunyit putih with sebanyak 1 gelas(250毫升)perhari selama 5 hari。蒙古那坎方法准实验前、后试验。分析数据,蒙古纳坎perhitungan代表。Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian rebusan jahe merah - kunyit putih berkhasiat sebagi peluruh urin, yang ditandai dengan脑膜炎katnya intensitas peneluuran urin, pH urin dan Kadar NaCl urin, serta warna urin yang semakin muda danjeri。Kata kunci: rebusan jahe merah - kunyit putih, peluruh urin
{"title":"Rebusan Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var Rubrum) – Kunyit Putih (Curcuma zedoaria Rosc.) sebagai Jamu Peluruh Urin","authors":"M. Sholehuddin, H. Santoso, A. Syauqi","doi":"10.33474/J.SA.V1I1.1421","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/J.SA.V1I1.1421","url":null,"abstract":" A diuretic is a compound that can stimulate urine releasing. The content of gingerol, curcumin and flavonoids in red ginger - white turmeric is thought to be efficacious as urine laxative. This study aims to determine efficacy of red ginger stew - white turmeric as urine laxative and to determine the level of differences in NaCl before and after drinking red ginger stew - white turmeric. The test was carried out by giving one1 cup (250 ml) of red ginger - white turmeric stew every day for 5 days. Using a quasi-experimental method with posttest pretest design was done. Data analysis uses percentage calculation. The results showed that administration of red ginger stew - white turmeric efficacious as a urine laxative which is characterized by increased intensity of urinary discharge, pH and NaCl of urine levels, as well as urine color that is getting transparent and clearer. Keywords: red ginger stew - white turmeric, urine laxative ABSTRAKDiuretikum adalah suatu senyawa yang dapat merangsang pengeluaran urin. kandungan senyawa gingerol, kurkumin dan flavonoid pada jahe merah – kunyit putih diduga berkhasiat sebagai peluruh urin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui khasiat rebusan jahe merah - kunyit putih sebagai peluruh urin dan untuk mengetahui kadar perbedaan NaCl sebelum dan sesudah minum rebusan jahe merah – kunyit putih. Pengujian dilakukan dengan pemberian rebusan jahe merah – kunyit putih sebanyak 1 gelas (250 ml) perhari selama 5 hari. Menggunakan metode quasi eksperimen dengan rancangan pre-tes post-test. Analisis data menggunakan perhitungan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian rebusan jahe merah – kunyit putih berkhasiat sebagi peluruh urin, yang ditandai dengan meningkatnya intensitas pengeluaran urin, pH urin dan Kadar NaCl urin, serta warna urin yang semakin muda dan jernih.Kata kunci: rebusan jahe merah – kunyit putih, peluruh urin","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128806257","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
In the study of the exploration of knowledge of medicinal plants among the younger generation Mandangin Island has the purpose to inventory and describe the types of plants and explore the knowledge of the younger generation about medicinal plants on Mandangin Island. This research was conducted on Mandangin Island in June-July 2018. The tools and materials used in this study were questionnaires, digital cameras and all medicinal plants that were known by the respondents while the research method used was descriptive explorative method, namely literature study, observation in the field , and interviews using questionnaires. The sampling technique uses purposive sampling technique with the number of respondents taken as many as 100 respondents in the age range between 16-30 years. While the data analysis used in this study is a descriptive statistical analysis that covers the value of respondents' perceptions based on the scale and analysis of data resulting from community perceptions of medicinal plants. From the results of research that has been done that the level of knowledge of young genes on medicinal plants on Mandangin Island has a high score of 91%. The plants found by the young generation amount to 21 species and only 16 types of medicinal plants are used as medicine by the younger generation.ABSTRAKDalam penelitian tentang eksplorasi pengetahuan tumbuhan obat di kalangan generasi muda Pulau Mandangin memiliki tujuan untuk menginventarisasi dan mendiskripsikan jenis-jenis tumbuhan serta menggali pengetahuan generasi muda tentang tumbuhan obat di Pulau Mandangin. Penelitian ini dilakukan di Pulau Mandangin pada bulan juni-juli 2018. Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner, kamera digital dan semua tumbuhan obat yang diketahui oleh responden sedangkan metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif eksploratif yaitu studi pustaka, pengamatan di lapangan, dan wawancara menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampelnya menggunkan teknik purposive sampling dengan jumlah responden yang diambil sebanyak 100 responden pada kisaran umur antar 16-30 tahun. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistika deskriptif yang mencangkup nilai persepsi responden berdasarkan skala dan analisis data hasil persepsi masyarakat terhadap tumbuhan obat. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan bahwa tingkat pengetahuan genarasi muda terhadap tumbuhan obat di Pulau Mandangin memiliki nilai skor tinggi yaitu sebanyak 91%. Tumbuhan yang di ketahaui oleh generasi muda berjumlah 21 jenis dan hanya 16 jenis tumbuhan obat saja yang digunakan sebagai obat oleh generasi muda.Kata Kunci: Pengetahuan Tentang Tumbuhan Obat, Generasi Muda Dan Jenis Tumbuhan Obat
在曼当金岛年轻一代药用植物知识探索研究中,目的是清点和描述植物种类,探索曼当金岛年轻一代药用植物知识。本研究于2018年6月至7月在Mandangin岛进行。本研究使用的工具和材料为调查问卷、数码相机和被调查者所知道的所有药用植物,研究方法为描述性探索性方法,即文献研究法、实地观察法和问卷访谈法。抽样技术采用有目的抽样技术,调查对象的年龄在16-30岁之间,最多可达100人。而本研究中使用的数据分析是一种描述性统计分析,涵盖了基于社区对药用植物的看法的规模和数据分析的受访者的看法的价值。从已经完成的研究结果来看,Mandangin岛上药用植物的年轻基因的知识水平达到了91%的高分。年轻一代发现的植物达21种,被年轻一代用作药物的药用植物只有16种。ABSTRAKDalam penelitian tentang eksplorasi pengetahuan tumbuhan obat di kalangan generasi穆达乌敏岛Mandangin memiliki tujuan为她menginventarisasi丹mendiskripsikan jenis-jenis tumbuhan舒达menggali pengetahuan generasi穆达tentang tumbuhan obat迪乌敏岛Mandangin。Penelitian ini dilakukan di Pulau Mandangin padadbulan 2018年7月6日。Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini yucakan kuesoner,相机数码dan semua tumbuhan obat yang diketahui oleh响应sedangkan方法penelitian yang digunakan yucaan方法deskriptieksploratif yucan研究pustaka, pengamatan di lapangan, dan wawanka menggunakan kuesoner。彭甘比兰抽样,孟甘比兰抽样,目的抽样,登甘抽样,杨丹丹抽样,百人抽样,帕达抽样,新疆抽样,16-30。Sedangkan分析数据yang digunakan dalam penelitian ini adalah分析统计文件,yang menencangkup nilai调查数据,dasarkan skala分析数据hasil persepsi masyarakat terhadap tumbuhan obat。Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan bahwa tingkat pengetahuan genarasi muda terhadap tumbuhan obat di Pulau Mandangin memoriliki nilai skor tinggi yitu sebanyak 91%。Tumbuhan yang di ketahaui oleh generasi muda berjumlah 21 jenis dan hanya 16 jenis Tumbuhan obat saja yang digunakan sebagai obeh generasi muda。Kata Kunci: Pengetahuan Tentang Tumbuhan Obat, Generasi Muda Dan Jenis Tumbuhan Obat
{"title":"Eksplorasi Pengetahuan tentang Tumbuhan Obat di Kalangan Generasi Muda Pulau Mandangin Kecamatan Sampang kabupaten Sampang Madura","authors":"Hosnia Sari, Ari Hayati, Tintrim Rahayu","doi":"10.33474/j.sa.v1i1.1424","DOIUrl":"https://doi.org/10.33474/j.sa.v1i1.1424","url":null,"abstract":"In the study of the exploration of knowledge of medicinal plants among the younger generation Mandangin Island has the purpose to inventory and describe the types of plants and explore the knowledge of the younger generation about medicinal plants on Mandangin Island. This research was conducted on Mandangin Island in June-July 2018. The tools and materials used in this study were questionnaires, digital cameras and all medicinal plants that were known by the respondents while the research method used was descriptive explorative method, namely literature study, observation in the field , and interviews using questionnaires. The sampling technique uses purposive sampling technique with the number of respondents taken as many as 100 respondents in the age range between 16-30 years. While the data analysis used in this study is a descriptive statistical analysis that covers the value of respondents' perceptions based on the scale and analysis of data resulting from community perceptions of medicinal plants. From the results of research that has been done that the level of knowledge of young genes on medicinal plants on Mandangin Island has a high score of 91%. The plants found by the young generation amount to 21 species and only 16 types of medicinal plants are used as medicine by the younger generation.ABSTRAKDalam penelitian tentang eksplorasi pengetahuan tumbuhan obat di kalangan generasi muda Pulau Mandangin memiliki tujuan untuk menginventarisasi dan mendiskripsikan jenis-jenis tumbuhan serta menggali pengetahuan generasi muda tentang tumbuhan obat di Pulau Mandangin. Penelitian ini dilakukan di Pulau Mandangin pada bulan juni-juli 2018. Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner, kamera digital dan semua tumbuhan obat yang diketahui oleh responden sedangkan metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif eksploratif yaitu studi pustaka, pengamatan di lapangan, dan wawancara menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampelnya menggunkan teknik purposive sampling dengan jumlah responden yang diambil sebanyak 100 responden pada kisaran umur antar 16-30 tahun. Sedangkan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistika deskriptif yang mencangkup nilai persepsi responden berdasarkan skala dan analisis data hasil persepsi masyarakat terhadap tumbuhan obat. Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan bahwa tingkat pengetahuan genarasi muda terhadap tumbuhan obat di Pulau Mandangin memiliki nilai skor tinggi yaitu sebanyak 91%. Tumbuhan yang di ketahaui oleh generasi muda berjumlah 21 jenis dan hanya 16 jenis tumbuhan obat saja yang digunakan sebagai obat oleh generasi muda.Kata Kunci: Pengetahuan Tentang Tumbuhan Obat, Generasi Muda Dan Jenis Tumbuhan Obat","PeriodicalId":346598,"journal":{"name":"Jurnal SAINS ALAMI (Known Nature)","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133249891","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}