Ahmad Hariandi, Ira Rohaya Sitio, Putri Ramadhani, Adi Priyono, Yuliana Susanti
Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan strategi yang digunakan guru kelas dalam meningkatkan gerakan 6 S di kelas IV C SD Negeri 64/I Muara Bulian. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan dengan Guru Kelas IV C SD Negeri 64/I Muara Bulian. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan model interaktif (Miles dan Huberman), sedangkan uji validitas data menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat lima macam strategi yang digunakan Guru Kelas IV C di SD Negeri 64/I Muara Bulian, yaitu poster-poster didinding kelas, pemaknaan kalimat yang terdapat dalam slogan maupun poster yang terpajang.
本研究的目的是描述一名教师使用的策略,在国家64/I河口IV - C - SD班提高6 S运动。本研究采用描述性质的方法。采用观察技术和访谈技术收集数据。采访进行了来自布连湾64级4班教师的采访。数据分析技术是使用交互式模型(Miles和Huberman)进行的,而数据有效性测试是使用数据三角法进行的。这项研究发现,第四节课的四年级教师在Bulian小学(SD of Negeri 64/I)使用了五种策略,即教室墙上的海报,在活动栏和海报上的短语都被划掉了。
{"title":"Strategi Guru dalam Meningkatkan Gerakan 6 S di Kelas IV C SDN 64/I Muara Bulian","authors":"Ahmad Hariandi, Ira Rohaya Sitio, Putri Ramadhani, Adi Priyono, Yuliana Susanti","doi":"10.19109/jip.v6i1.4669","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/jip.v6i1.4669","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan strategi yang digunakan guru kelas dalam meningkatkan gerakan 6 S di kelas IV C SD Negeri 64/I Muara Bulian. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Wawancara dilakukan dengan Guru Kelas IV C SD Negeri 64/I Muara Bulian. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan model interaktif (Miles dan Huberman), sedangkan uji validitas data menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat lima macam strategi yang digunakan Guru Kelas IV C di SD Negeri 64/I Muara Bulian, yaitu poster-poster didinding kelas, pemaknaan kalimat yang terdapat dalam slogan maupun poster yang terpajang.","PeriodicalId":358788,"journal":{"name":"JIP Jurnal Ilmiah PGMI","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131756918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa SD Al Madina dalam membaca Al Qur’an sebelum menggunakan metode Tilawati, penerapan metode tilawati di SD Al Madina dan dampak yang dihasilkan dalam menerapkan Metode Tilawati di SD Al Madina Wonosobo. Metode penelitian yang dilakaukan adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, wawancara dan juga observasi. Hasil pada penelitian ini adalah siswa SD Al Madina sebelum menggunakan metode tilawati sudah cukup menguasai materi namun kemampuan setiap siswa tidak sama dan kurang merata, penerapan metode tilawati di SD Al Madina menggunakan pendekatan klasikal dan individual dengan tiga teknik yaitu; teknik satu guru membaca siswa mendengarkan, teknik dua guru membaca siswa menirukan, dan teknik tiga guru dan siswa membaca bersama-sama, dampak yang dihasilkan dalam menerapkan metode tilawati ini semua siswa mendapatkan pembelajaran yang sama yang berdampak pada kemampuan yang merata pada tiap-tiap siswa dalam membaca Al Qur’an dengan irama.
{"title":"Analisis Metode Tilawati dalam Pembelajaran Baca Tulis Al Qur’an di SD Al Madina Wonosobo","authors":"Andri Sungkowo","doi":"10.19109/jip.v6i1.4179","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/jip.v6i1.4179","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa SD Al Madina dalam membaca Al Qur’an sebelum menggunakan metode Tilawati, penerapan metode tilawati di SD Al Madina dan dampak yang dihasilkan dalam menerapkan Metode Tilawati di SD Al Madina Wonosobo. Metode penelitian yang dilakaukan adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, wawancara dan juga observasi. Hasil pada penelitian ini adalah siswa SD Al Madina sebelum menggunakan metode tilawati sudah cukup menguasai materi namun kemampuan setiap siswa tidak sama dan kurang merata, penerapan metode tilawati di SD Al Madina menggunakan pendekatan klasikal dan individual dengan tiga teknik yaitu; teknik satu guru membaca siswa mendengarkan, teknik dua guru membaca siswa menirukan, dan teknik tiga guru dan siswa membaca bersama-sama, dampak yang dihasilkan dalam menerapkan metode tilawati ini semua siswa mendapatkan pembelajaran yang sama yang berdampak pada kemampuan yang merata pada tiap-tiap siswa dalam membaca Al Qur’an dengan irama.","PeriodicalId":358788,"journal":{"name":"JIP Jurnal Ilmiah PGMI","volume":"179 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128169009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
kerusakan. Sumber daya alam yang semakin menipis akibat ekploitasi besar-besaran oleh manusia. Hal tersebut tentu mengancam keberlangsungan hidup semua makhluk. Manusia sudah mengalami kemerosotan karakter. Diperlukannya kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Lembaga pendidikan memiliki peran atas hal tersebut. Sekolah dasar sebagai jenjang awal peserta didik menerima ilmu menjadi sarana yang sesuai untuk menanamkan karakter peduli lingkungan. Hasil belajar yang baik tidak hanya diukur dari nilai myang tinggi, tetapi juga sikap dan keterampiulan yang baik. Sehingga sekolah memiliki tanggungjawab akan hal tersebut, yakni salah satunya dengan karakter peduli lingkungan, mengingat urgensinya saat ini. Prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oelh bagaimana peserta didik memahami pelajaran saja, tetapi juga lingkungan sekolah yang mendukung. Ketika li9ngkungan sekolah mendukung, maka secara langsung akan berdampak pada kecerdasan emosional peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan ialah studi kasus. Objek dalam penelitian ini adalah tempat, pelaku dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergis. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui upaya penanaman pendidikan karakter peduli lingkungan pada peserta didik dan hasilnya terhadap kecerdasan emosional peserta didik.
{"title":"Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Terhadap Perkembangan Kecerdasan Emosional Peserta Didik di Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung","authors":"Syofnidah Ifrianti, Ayu Reza Ningrum","doi":"10.19109/jip.v6i2.7085","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/jip.v6i2.7085","url":null,"abstract":"kerusakan. Sumber daya alam yang semakin menipis akibat ekploitasi besar-besaran oleh manusia. Hal tersebut tentu mengancam keberlangsungan hidup semua makhluk. Manusia sudah mengalami kemerosotan karakter. Diperlukannya kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Lembaga pendidikan memiliki peran atas hal tersebut. Sekolah dasar sebagai jenjang awal peserta didik menerima ilmu menjadi sarana yang sesuai untuk menanamkan karakter peduli lingkungan. Hasil belajar yang baik tidak hanya diukur dari nilai myang tinggi, tetapi juga sikap dan keterampiulan yang baik. Sehingga sekolah memiliki tanggungjawab akan hal tersebut, yakni salah satunya dengan karakter peduli lingkungan, mengingat urgensinya saat ini. Prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oelh bagaimana peserta didik memahami pelajaran saja, tetapi juga lingkungan sekolah yang mendukung. Ketika li9ngkungan sekolah mendukung, maka secara langsung akan berdampak pada kecerdasan emosional peserta didik. \u0000Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan ialah studi kasus. Objek dalam penelitian ini adalah tempat, pelaku dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergis. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui upaya penanaman pendidikan karakter peduli lingkungan pada peserta didik dan hasilnya terhadap kecerdasan emosional peserta didik.","PeriodicalId":358788,"journal":{"name":"JIP Jurnal Ilmiah PGMI","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123038302","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lingkungan alam di sekitar bisa dijadikan sumber belajar yang menarik bagi siswa kelas bawah, karena anak pada tahapan ini perlu pembelajaran yang konkret. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses dan prosedur pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD Alam Ma’had Islam Pekalongan beserta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif, data diambil berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas 3, serta hasil observasi proses pembelajaran IPA di kelas 3. Hasil penelitian adalah dalam prosedur pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar IPA yang pertama adalah perencanaaan dengan membuat RPP. Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam perencanaan ini adalah dengan memperhatikan sumber belajar, media belajar, dan metode belajar. Kedua, pelaksanaan pembelajaran diawali dengan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Ketiga, evaluasi dalam pembelajaran IPA dengan tanya jawab dan penugasan. Adapun faktor yang menjadi pendukung adalah pengetahuan guru mengenai pembelajaran di lingkungan alam yang memadai, persiapan matang yang dilakukan guru sebelum pembelajaran, peraturan sekolah yang mengharuskan menggunakan lingkungan alam sebagai sumber belajar, antusias dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran, sarana dan prasana dalam pemanfaatan alam sebagai sumber belajar. Kemudian untuk faktor penghambat adalah cuaca yang kurang mendukung, siswa yang terlalu aktif susah dikondisikan, dan kurang maksimal pemanfaatannya jika tidak ada media atau alat dan bahan pendukung
周围的自然环境可以成为低年级学生感兴趣的学习资源,因为现阶段的儿童需要具体的学习。本研究的目的是要了解野生动物利用的过程和程序,作为pekaldan al - mahad伊斯兰小学自然科学课程的学习资源,以及它的支持和抑制因素。该研究包括基于描述性定性方法的实地研究,根据对校长和三年级教师的采访,以及对三年级科学学习过程的观察,收集数据。这项研究的结果是利用自然环境作为第一种科学研究资源的过程,它将通过制造RPP来进行规划。在这些计划中需要考虑的是学习资源、学习媒介和学习方法。第二,学习活动以介绍、核心活动和结束语开始。第三,通过询问和作业来评估科学学习。至于支持因素是教师在自然环境中的学习知识、教师在学习前的充分准备、学校法规要求利用自然环境作为学习资源、学生在自然利用资源方面的热情和热情。阻燃因素是不太受欢迎的天气、过度活跃的学生缺乏条件,以及在没有媒体、工具和支持材料的情况下的过度利用
{"title":"Pemanfaatan Lingkungan Alam Sebagai Sumber Belajar IPA Kelas 3 Sekolah Dasar (SD) Alam Ma’had Islam Pekalongan","authors":"Muhammad Khoiruzzadi, N. Amalia","doi":"10.19109/jip.v6i2.5567","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/jip.v6i2.5567","url":null,"abstract":"Lingkungan alam di sekitar bisa dijadikan sumber belajar yang menarik bagi siswa kelas bawah, karena anak pada tahapan ini perlu pembelajaran yang konkret. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses dan prosedur pemanfaatan lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD Alam Ma’had Islam Pekalongan beserta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif, data diambil berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas 3, serta hasil observasi proses pembelajaran IPA di kelas 3. Hasil penelitian adalah dalam prosedur pemanfaatan lingkungan alam sebagai sumber belajar IPA yang pertama adalah perencanaaan dengan membuat RPP. Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam perencanaan ini adalah dengan memperhatikan sumber belajar, media belajar, dan metode belajar. Kedua, pelaksanaan pembelajaran diawali dengan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Ketiga, evaluasi dalam pembelajaran IPA dengan tanya jawab dan penugasan. Adapun faktor yang menjadi pendukung adalah pengetahuan guru mengenai pembelajaran di lingkungan alam yang memadai, persiapan matang yang dilakukan guru sebelum pembelajaran, peraturan sekolah yang mengharuskan menggunakan lingkungan alam sebagai sumber belajar, antusias dan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran, sarana dan prasana dalam pemanfaatan alam sebagai sumber belajar. Kemudian untuk faktor penghambat adalah cuaca yang kurang mendukung, siswa yang terlalu aktif susah dikondisikan, dan kurang maksimal pemanfaatannya jika tidak ada media atau alat dan bahan pendukung","PeriodicalId":358788,"journal":{"name":"JIP Jurnal Ilmiah PGMI","volume":"184 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132374523","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Literasi baca tulis masyarakat Indonesia relatif rendah di mata Internasional, dapat dilihat dari prestasi negara Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA) yang diprakarsai oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). Artikel ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi baca tulis anak usia dasar meggunakan studi analisis perkembangan bahasa anak usia 7-12 tahun di MI Salafiyah Tajungsari Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Adapun alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara online dan studi literatur. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan bahasa anak dapat dianalisis menggunakan 4 aspek, yaitu fonologi (bunyi bahasa), morfologi (bentuk kata), sintaksis (seluk beluk kalimat), dan semantik (makna kata). Hasil capaian dari keempat aspek tersebut menunjukkan bahwa siswa MI Salafiyah Tajungsari telah mengalami perkembangan bahasa sesuai dengan usianya dan literasi baca tulis juga sudah tergolong tinggi, hanya saja sarana dan prasarana masih memerlukan penyempurnaan.
{"title":"Kemampuan Literasi Baca Tulis Anak Usia Dasar (Studi Analisis Perkembangan Bahasa Anak Usia 7-12 Tahun di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah Tajungsari Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati)","authors":"Muh Syauqi Malik, Maemunah Maemunah","doi":"10.19109/jip.v6i2.5754","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/jip.v6i2.5754","url":null,"abstract":"Literasi baca tulis masyarakat Indonesia relatif rendah di mata Internasional, dapat dilihat dari prestasi negara Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA) yang diprakarsai oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). Artikel ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi baca tulis anak usia dasar meggunakan studi analisis perkembangan bahasa anak usia 7-12 tahun di MI Salafiyah Tajungsari Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Adapun alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara online dan studi literatur. Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan bahasa anak dapat dianalisis menggunakan 4 aspek, yaitu fonologi (bunyi bahasa), morfologi (bentuk kata), sintaksis (seluk beluk kalimat), dan semantik (makna kata). Hasil capaian dari keempat aspek tersebut menunjukkan bahwa siswa MI Salafiyah Tajungsari telah mengalami perkembangan bahasa sesuai dengan usianya dan literasi baca tulis juga sudah tergolong tinggi, hanya saja sarana dan prasarana masih memerlukan penyempurnaan.","PeriodicalId":358788,"journal":{"name":"JIP Jurnal Ilmiah PGMI","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122645346","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis penguatan pendidikan karakter disiplin dan peduli sosial pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar Negeri 03 Kota Pagaralam mecakup perencanaan yang dilakukan oleh guru dalam penguatan karakter kedisiplinan dan peduli sosial pada pembelajaran tematik pada kelas I, dan pelaksanaan pembelajaran tematik dalam penguatan karakter kedisiplinan dan peduli sosial siswa kelas I. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus (case study). Hasil penelitian menunjukkan pada proses perencanaan pembelajaran karakter disiplin dan peduli sosial termuat pada silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan Pembelajaran Tematik menggunakan pendekatan Saintifik, model pembelajaran Problem Based Learning, dan metode yang dipakai dalam penguatan karakter yaitu reward and punishment dan tutor sebaya.
{"title":"Penguatan Pendidikan Karakter Disiplin dan Peduli Sosial pada Pembelajaran Tematik Kelas I di Sekolah Dasar Negeri 03 Kota Pagaralam","authors":"Aquami Aquami, Mardiah Astuti, S. Sunardi","doi":"10.19109/jip.v6i2.6540","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/jip.v6i2.6540","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis penguatan pendidikan karakter disiplin dan peduli sosial pada Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar Negeri 03 Kota Pagaralam mecakup perencanaan yang dilakukan oleh guru dalam penguatan karakter kedisiplinan dan peduli sosial pada pembelajaran tematik pada kelas I, dan pelaksanaan pembelajaran tematik dalam penguatan karakter kedisiplinan dan peduli sosial siswa kelas I. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus (case study). Hasil penelitian menunjukkan pada proses perencanaan pembelajaran karakter disiplin dan peduli sosial termuat pada silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan Pembelajaran Tematik menggunakan pendekatan Saintifik, model pembelajaran Problem Based Learning, dan metode yang dipakai dalam penguatan karakter yaitu reward and punishment dan tutor sebaya.","PeriodicalId":358788,"journal":{"name":"JIP Jurnal Ilmiah PGMI","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131471113","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan penerapan probem based learning dalam meningkatkan higher order thinking skills mahasiswa pada mata kuliah materi IPA MI; (2) Menjelaskan peningkatan higher order thinking skills mahasiswa ditinjau dari hasil belajar setelah menerapkan probem based learning pada mata kuliah materi IPA MI; (3) Menganalisis kendala yang dihadapi dalam menerapkan probem based learning dalam meningkatkan higher order thinking skills mahasiswa pada mata kuliah materi IPA MI. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan evaluasi, serta tahap refleksi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data meliputi mereduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini antara lain: (1) Penerapan probem based learning dalam meningkatkan higher order thinking skills mahasiswa pada mata kuliah materi IPA MI dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: membuka pembelajaran, menyampaikan materi pembelajaran, orientasi masalah kepada peserta didik, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan mepresentasikan artefak atau exhibit, menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran, dan menutup pembelajaran; (2) Kemampuan higher order thinking skills mahasiswa ditinjau dari hasil belajar pada mata kuliah materi IPA MI meningkat pada setiap siklusnya. Pada siklus I kemampuan higher order thinking skills mahasiswa mendapatkan nilai 65 dengan kategori cukup. Pada siklus II meningkat menjadi 70 dengan kategori cukup. Demikian juga pada siklus III mengalami peningkatan nilai menjadi 76 dengan kategori baik. Masing-masing peningkatan Higher Order Thinking Skills mahasiswa jika dihitung dari siklus I ke siklus II peningkatanya sebesar 5, pada siklus II ke siklus III sebesar 6, dan jika dihitung secara keseluruhan dari siklus I ke siklus III meningkat sebesar 11; (3) Kendala yang dihadapi dalam menerapkan probem based learning dalam meningkatkan higher order thinking skills mahasiswa pada mata kuliah materi IPA MI adalah permasalahan yang berkaitan dengan fokus masalah, merumuskan masalah, pengelolaan diskusi kelompok, manajemen waktu, dan produk hasil belajar.
本研究旨在:(1)描述在提高学生思考技能课程中更高水平水平学习的基础知识的应用;(2)解释了产量高阶技能(united nations high commissioner for refugees)表示学生思考后应用基于probem学习材料科学课程的MI;(3)分析应用基础知识的障碍,以提高学生在科学材料方面的更高层次的思考技能。这项研究使用课堂行动研究设计(PTK)。这项研究进行了三个周期。每个周期由四个活动阶段组成:计划阶段、实施阶段、观察和评估阶段以及反射阶段。利用观测数据收集的方法,测试、面试和文档。包括演出变成了一个数据,数据分析和得出结论。这些研究结果包括:(1)应用基于probem学习中提高高阶思考技能的学生眼睛上大学材料科学MI处理步骤如下:打开学习,传达学习材料、迎新学习者对学习者的问题,组织引导个人和团体的调查,开发和或mepresentasikan文物展览,分析和评估解决问题,做学习评估和反思的过程,学习并关闭;2)学生心理技能的最高水平是在每个周期的科学课程中学习成绩的提高。在周期我高阶技能学生思考能力得到足够65值与类别。在第二次周期中,它的类别将增加到70个。在第三周期中,成绩也增加到76分。每人增加高阶思考技能的学生如果周期的计算我第二次到II peningkatanya 5大周期,周期计算到III大6周期,如果我去循环周期的整体III增加11个;(3)在以科学材料为基础的学习过程中,在提高学生思考技能水平方面所面临的障碍与集中问题、制定问题、小组讨论、时间管理和学习产品有关。
{"title":"Penerapan Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Higher Order Thinking Skills (HOTS) Ditinjau dari Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Materi IPA MI","authors":"M. Afandi, Tutut Handayani","doi":"10.19109/jip.v6i1.4330","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/jip.v6i1.4330","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan penerapan probem based learning dalam meningkatkan higher order thinking skills mahasiswa pada mata kuliah materi IPA MI; (2) Menjelaskan peningkatan higher order thinking skills mahasiswa ditinjau dari hasil belajar setelah menerapkan probem based learning pada mata kuliah materi IPA MI; (3) Menganalisis kendala yang dihadapi dalam menerapkan probem based learning dalam meningkatkan higher order thinking skills mahasiswa pada mata kuliah materi IPA MI. \u0000Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan evaluasi, serta tahap refleksi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data meliputi mereduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. \u0000Hasil penelitian ini antara lain: (1) Penerapan probem based learning dalam meningkatkan higher order thinking skills mahasiswa pada mata kuliah materi IPA MI dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: membuka pembelajaran, menyampaikan materi pembelajaran, orientasi masalah kepada peserta didik, mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan mepresentasikan artefak atau exhibit, menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, melakukan evaluasi dan refleksi pembelajaran, dan menutup pembelajaran; (2) Kemampuan higher order thinking skills mahasiswa ditinjau dari hasil belajar pada mata kuliah materi IPA MI meningkat pada setiap siklusnya. Pada siklus I kemampuan higher order thinking skills mahasiswa mendapatkan nilai 65 dengan kategori cukup. Pada siklus II meningkat menjadi 70 dengan kategori cukup. Demikian juga pada siklus III mengalami peningkatan nilai menjadi 76 dengan kategori baik. Masing-masing peningkatan Higher Order Thinking Skills mahasiswa jika dihitung dari siklus I ke siklus II peningkatanya sebesar 5, pada siklus II ke siklus III sebesar 6, dan jika dihitung secara keseluruhan dari siklus I ke siklus III meningkat sebesar 11; (3) Kendala yang dihadapi dalam menerapkan probem based learning dalam meningkatkan higher order thinking skills mahasiswa pada mata kuliah materi IPA MI adalah permasalahan yang berkaitan dengan fokus masalah, merumuskan masalah, pengelolaan diskusi kelompok, manajemen waktu, dan produk hasil belajar.","PeriodicalId":358788,"journal":{"name":"JIP Jurnal Ilmiah PGMI","volume":"176 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134230743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research based on problem that we found in Madrash Ibtidaiyah Negeri I Grade V (Five) B in Pariaman City. There were 15 out of 22 students is passive and rarely communicate during learning. We know that communication is essential activity to make learning more active. The goal of this research is to describe: 1) what kind of communication between teacher and students during learning; 2) learning activity; 3) why student rarely communicate during learning. This research used descriptive qualitative methods. The subject of this research are 22 students and their teacher in Islamic Elementary School I Grade VB in Pariaman City. The data were collected through observation, interview, and document. The result of this research were: 1) there are three kind of communication conducted Madrash Ibtidaiyah Negeri I Grade VB in Pariaman City, those are: one way, two ways, and many ways communication; 2) during learning activity, the teacher more active than the student and most of the student are passive and rarely communicate. In other words, the learning activity focus on teacher; 3) students do not really like some of the course with specific reason in thematic learning
本研究基于我们在Pariaman市Madrash Ibtidaiyah Negeri I Grade V (Five) B中发现的问题。22名学生中有15名是被动的,在学习过程中很少交流。我们知道,交流是使学习更加活跃的必要活动。本研究的目的是描述:1)在学习过程中,教师与学生之间的交流是什么样的;2)学习活动;3)为什么学生在学习过程中很少交流。本研究采用描述性定性方法。本研究的对象是Pariaman市伊斯兰小学一年级VB班的22名学生和他们的老师。采用观察法、访谈法和文献法收集资料。研究结果表明:1)在Pariaman市进行的Madrash Ibtidaiyah Negeri I Grade VB传播有三种类型,即单向传播、双向传播和多方式传播;2)在学习活动中,老师比学生更主动,学生大多是被动的,很少交流。换句话说,学习活动以教师为中心;3)在专题学习中,学生对某些课程不太喜欢,有特定的原因
{"title":"Communicative Thematic Learning in Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Kota Pariaman","authors":"Zulvia Trinova, Zulfahmi H B, W. Hamidah","doi":"10.19109/jip.v6i2.5475","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/jip.v6i2.5475","url":null,"abstract":"This research based on problem that we found in Madrash Ibtidaiyah Negeri I Grade V (Five) B in Pariaman City. There were 15 out of 22 students is passive and rarely communicate during learning. We know that communication is essential activity to make learning more active. The goal of this research is to describe: 1) what kind of communication between teacher and students during learning; 2) learning activity; 3) why student rarely communicate during learning. This research used descriptive qualitative methods. The subject of this research are 22 students and their teacher in Islamic Elementary School I Grade VB in Pariaman City. The data were collected through observation, interview, and document. The result of this research were: 1) there are three kind of communication conducted Madrash Ibtidaiyah Negeri I Grade VB in Pariaman City, those are: one way, two ways, and many ways communication; 2) during learning activity, the teacher more active than the student and most of the student are passive and rarely communicate. In other words, the learning activity focus on teacher; 3) students do not really like some of the course with specific reason in thematic learning","PeriodicalId":358788,"journal":{"name":"JIP Jurnal Ilmiah PGMI","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122896930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses integrasi mata pelajaran IPA dengan nilai-nilai Islam melalui pendekatan bayani di kelas IIIC MI Negeri 1 Yogyakarta.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.Adapun temuan dari hasil penelitian ini adalah tujuan dari integrasi pembelajaran IPA dengan nilai-nilai Islam yang diimplementasikan pada kelas IIIC di MI Negeri Yogyakarta yaitu meningkatkan ketaqwaan didalam diri siswa kepada Allah swt atas penciptaanya alam semesta, membentuk karakter yang mulia dan dapat mengambil hikmah dari nilai-nilai yang terkandung pada pelajaran IPA, meningkatkan rasa cinta dengan alam semesta, seperti tidak membuang sampah sembarangan yang akan merusak lingkungan, tidak menebang pohon sembarangan dan lain sebagainya, serta siswa dapat lebih giat dalam belajar IPA dan siswa dapat mengetahui dan mengamalkan ayat-ayat Al-Quran maupun Hadist yang berkaitan dengan materi IPA.Terdapat beberapa yang menyebabkan guru pembelajaran tidak mengintegrasikan pembelajaran dengan nilai Islam yaitu: 1) latarbelakang pendidikan guru yang tidak linier atau bukan dari lulusan pendidikan Islam, 2) guru hanya terfokus pada materi ajar yang disampaikan, dan 3) kurangnya kesadaran dalam diri guru tentang pentingnya penanaman nilai Islam pada setiap mata pelajaran.
{"title":"Integrasi Mata Pelajaran IPA dengan Nilai-Nilai Islam melalui Pendekatan Bayani di Kelas IIIC MI Negeri 1 Yogyakarta","authors":"Wina Calista, Hani Atus Sholikhah","doi":"10.19109/jip.v5i2.3582","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/jip.v5i2.3582","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses integrasi mata pelajaran IPA dengan nilai-nilai Islam melalui pendekatan bayani di kelas IIIC MI Negeri 1 Yogyakarta.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.Adapun temuan dari hasil penelitian ini adalah tujuan dari integrasi pembelajaran IPA dengan nilai-nilai Islam yang diimplementasikan pada kelas IIIC di MI Negeri Yogyakarta yaitu meningkatkan ketaqwaan didalam diri siswa kepada Allah swt atas penciptaanya alam semesta, membentuk karakter yang mulia dan dapat mengambil hikmah dari nilai-nilai yang terkandung pada pelajaran IPA, meningkatkan rasa cinta dengan alam semesta, seperti tidak membuang sampah sembarangan yang akan merusak lingkungan, tidak menebang pohon sembarangan dan lain sebagainya, serta siswa dapat lebih giat dalam belajar IPA dan siswa dapat mengetahui dan mengamalkan ayat-ayat Al-Quran maupun Hadist yang berkaitan dengan materi IPA.Terdapat beberapa yang menyebabkan guru pembelajaran tidak mengintegrasikan pembelajaran dengan nilai Islam yaitu: 1) latarbelakang pendidikan guru yang tidak linier atau bukan dari lulusan pendidikan Islam, 2) guru hanya terfokus pada materi ajar yang disampaikan, dan 3) kurangnya kesadaran dalam diri guru tentang pentingnya penanaman nilai Islam pada setiap mata pelajaran.","PeriodicalId":358788,"journal":{"name":"JIP Jurnal Ilmiah PGMI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129840159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan pada penelitian ini adalah menemukan model pengembangan yang dimuat dalam multimedia untuk memperoleh kecakapan melafalkan bacaan dan gerakan salat, mendeskripsikan kemampuan siswa melafalkan bacaan salat dengan menggunakan multimedia, mendeskripsikan kemampuan siswa dalam mempraktekkan gerakan salat dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran Fiqih yang sesuai dengan karakteristik siswa kelas II. Jenis penelitian ini adalah penelitian research and development (R&D) dengan mengadopsi prosedur pengembangan yang dilakukan Borg dan Gall (1983) mengembangkan pembelajaran mini (mini course) melalui 10 langkah, yaitu: (1) melakukan penelitian pendahuluan, (2) melakukan perencanaan, (3) mengembangkan jenis/bentuk produk awal, (4) melakukan uji coba lapangan tahap awal, (5) melakukan revisi terhadap produk utama, (6) melakukan uji coba lapangan utama, (7) melakukan revisi terhadap produk operasional, (8) melakukan uji lapangan operasional, (9) melakukan revisi terhadap produk akhir. (10) mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk. Perolehan hasil belajar berdasarkan uji coba lapangan yang diukur menggunakan tes pencapaian hasil belajar, menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam melafalkan bacaan salat pada tes awal rata-rata 76,85 dan nilai akhir 86,2. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan perolehan hasil belajar sebesar 9,35. Kemampuan siswa dalam mempraktekkan gerakan salat pada tes awal (pre test) dengan nilai rata-rata 86,8 dan nilai akhir 99,5. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan perolehan hasil belajar sebesar 12,7. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa produk multimedia pembelajaran memiliki tingkat keterpakaian dan menarik sebagai sumber belajar.
{"title":"Pengembangan Multimedia untuk Kecakapan Melafalkan Bacaan dan Gerakan Salat pada Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Negeri Teladan Pontianak","authors":"Asyha Asyha","doi":"10.19109/jip.v5i2.3659","DOIUrl":"https://doi.org/10.19109/jip.v5i2.3659","url":null,"abstract":"Tujuan pada penelitian ini adalah menemukan model pengembangan yang dimuat dalam multimedia untuk memperoleh kecakapan melafalkan bacaan dan gerakan salat, mendeskripsikan kemampuan siswa melafalkan bacaan salat dengan menggunakan multimedia, mendeskripsikan kemampuan siswa dalam mempraktekkan gerakan salat dengan menggunakan multimedia dalam pembelajaran Fiqih yang sesuai dengan karakteristik siswa kelas II. \u0000Jenis penelitian ini adalah penelitian research and development (R&D) dengan mengadopsi prosedur pengembangan yang dilakukan Borg dan Gall (1983) mengembangkan pembelajaran mini (mini course) melalui 10 langkah, yaitu: (1) melakukan penelitian pendahuluan, (2) melakukan perencanaan, (3) mengembangkan jenis/bentuk produk awal, (4) melakukan uji coba lapangan tahap awal, (5) melakukan revisi terhadap produk utama, (6) melakukan uji coba lapangan utama, (7) melakukan revisi terhadap produk operasional, (8) melakukan uji lapangan operasional, (9) melakukan revisi terhadap produk akhir. (10) mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk. \u0000Perolehan hasil belajar berdasarkan uji coba lapangan yang diukur menggunakan tes pencapaian hasil belajar, menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam melafalkan bacaan salat pada tes awal rata-rata 76,85 dan nilai akhir 86,2. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan perolehan hasil belajar sebesar 9,35. Kemampuan siswa dalam mempraktekkan gerakan salat pada tes awal (pre test) dengan nilai rata-rata 86,8 dan nilai akhir 99,5. Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan perolehan hasil belajar sebesar 12,7. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa produk multimedia pembelajaran memiliki tingkat keterpakaian dan menarik sebagai sumber belajar.","PeriodicalId":358788,"journal":{"name":"JIP Jurnal Ilmiah PGMI","volume":"43 9","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132399851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}