Virus corona yang pertama kali muncul dan menyebar ke manusia berasal dari kota Wuhan,China pada akhir Desember 2019. Setelah ditelusuri, ternyata beberapa orang yang terinfeksimemiliki riwayat yang sama, yaitu mengunjungi pasar basah makanan laut dan hewan lokal diWuhan. Di Indonesia sendiri, saat ini sudah mencapai 8.607 kasus virus COVID-19 yangterlacak dan 720 lebih masyarakat meninggal karena virus itu. Menurut Pusat Pengendaliandan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, beberapa gejala yang perlu diwaspadai akibat terinfeksivirus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 setidaknya waspadalah saat Andamengalami demam, batuk dan sesak napas dan kekurangan indera penciuman. Tujuan daripenelitian ini adalah Merancang system informasi geografis pemetaan penyebaran covid 19 diPropinsi Maluku Utara
{"title":"SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN DAERAH PENYEBARAN COVID-19 DI PROVINSI MALUKU UTARA","authors":"Ahmad Seng, Moh Jamil","doi":"10.3387/JOSAE.V3I2.2632","DOIUrl":"https://doi.org/10.3387/JOSAE.V3I2.2632","url":null,"abstract":"Virus corona yang pertama kali muncul dan menyebar ke manusia berasal dari kota Wuhan,China pada akhir Desember 2019. Setelah ditelusuri, ternyata beberapa orang yang terinfeksimemiliki riwayat yang sama, yaitu mengunjungi pasar basah makanan laut dan hewan lokal diWuhan. Di Indonesia sendiri, saat ini sudah mencapai 8.607 kasus virus COVID-19 yangterlacak dan 720 lebih masyarakat meninggal karena virus itu. Menurut Pusat Pengendaliandan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, beberapa gejala yang perlu diwaspadai akibat terinfeksivirus corona SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 setidaknya waspadalah saat Andamengalami demam, batuk dan sesak napas dan kekurangan indera penciuman. Tujuan daripenelitian ini adalah Merancang system informasi geografis pemetaan penyebaran covid 19 diPropinsi Maluku Utara","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74327392","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peningkatan jumlah penduduk yang disertai dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi menyebabkan mobilitas yang meningkat. Hal ini kemudian berdampak pada pengunaan kendaraan bermotor maupun kendaraan roda empat yang terus bertambah sehingga bertambah pula intensitas pergerakan lalu lintas seiring dengan meningkatnya aktifitas masyarakat kota Ternate. Ruas jalan Bastiong merupakan salah satu ruas jalan yang memiliki volume lalu lintas yang tergolong tinggi, sehingga berimplikasi pada kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model matematis hubungan volume lalulintas terhadap tingkat kebisingan pada simpang tiga jalan raya Bastiong Kota Ternate. Data yang diperlukan antara lain volume kendaraan dan nilai kebisingan lalu lintas mengunakan alat Sound level meter (SLM). Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kebisingan (dBA) yang paling tinggi sebesar 86,80 dBA terjadi pada pukul 16.30-16.45 dengan total volume kendaraan sebanyak 990 kendaraan. Model matematis hubungan antara volume lalu lintas dengan tingkat kebisingan ditunjukkan dalam persamaan, Y = 51,104 + 0,012 X1 + 0,167 X2 + 0,041 X3, dengan nilai R = 0,8966 menunjukkan kategori tingkat hubungan antara variabel bebas dan terikat sangat kuat
{"title":"MODEL MATEMATIS HUBUNGAN VOLUME LALU LINTAS DENGAN TINGKAT KEBISINGAN PADA SIMPANG TIGA RUAS JALAN RAYA BASTIONG","authors":"M. T. Y. Saputra, Nurmaiyasa Marsaoly","doi":"10.3387/JOSAE.V3I2.2423","DOIUrl":"https://doi.org/10.3387/JOSAE.V3I2.2423","url":null,"abstract":"Peningkatan jumlah penduduk yang disertai dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi menyebabkan mobilitas yang meningkat. Hal ini kemudian berdampak pada pengunaan kendaraan bermotor maupun kendaraan roda empat yang terus bertambah sehingga bertambah pula intensitas pergerakan lalu lintas seiring dengan meningkatnya aktifitas masyarakat kota Ternate. Ruas jalan Bastiong merupakan salah satu ruas jalan yang memiliki volume lalu lintas yang tergolong tinggi, sehingga berimplikasi pada kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan model matematis hubungan volume lalulintas terhadap tingkat kebisingan pada simpang tiga jalan raya Bastiong Kota Ternate. Data yang diperlukan antara lain volume kendaraan dan nilai kebisingan lalu lintas mengunakan alat Sound level meter (SLM). Hasil penelitian diperoleh bahwa tingkat kebisingan (dBA) yang paling tinggi sebesar 86,80 dBA terjadi pada pukul 16.30-16.45 dengan total volume kendaraan sebanyak 990 kendaraan. Model matematis hubungan antara volume lalu lintas dengan tingkat kebisingan ditunjukkan dalam persamaan, Y = 51,104 + 0,012 X1 + 0,167 X2 + 0,041 X3, dengan nilai R = 0,8966 menunjukkan kategori tingkat hubungan antara variabel bebas dan terikat sangat kuat","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":"465 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79867954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sungai Aru dengan DAS-nya termasuk dalam wilayah Kabupaten Halmahera Utara. Berdasarkan peta eksisting lereng, dapat dilihat bahwa wilayah daratan Halmahera Utara didominasi oleh lahan dengan kemiringan lereng 0 – 8 %. Banjir di Kecamatan Galela Utara diakibatkan oleh naiknya muka air pada Sungai Aru karena tidak dapat mengalirkan debit banjir. Penelitian ini menggunakan metode distribusi probabilitas dan di uji menggunakan uji probabilitas untuk menghitung curah hujan rencana. Metode pelampung untuk menghitung debit sungai. Metode rasional, metode Kirpich, metode Mononobe untuk menghitung debit banjir dan Metode manning untuk menghitung kapasitas penampang rencana dan eksisting. Debit banjir pada Sungai Aru untuk periode ulang 2 tahun, 23,18 m³/detik untuk periode ulang 5 tahun, 28,26m³/detik untuk periode ulang 10 tahun, 31,45 m³/detik untuk periode ulang 20 tahun, 34,51 m3/detik. Debit rata-rata eksisting Sungai Aru sebesar 24,14 m³/detik, untuk debit rencana penampang sungai Aru sebesar 78,808 m³/detik dan untuk model desain tanggul yang sesuai dengan debit banjir di dapat tinggi jagaan tanggul 1 m untuk tinggi tanggul 2,5 m. Dari hasil pembahasan dapat dilihat penampang eksisting sungai aru tidak mampu menampung debit banjir rencana curah hujan tinggi. Sehingga penampang sungai Aru perlu di normalisasi. Maka didapatkan bahwa penampang rencana normalisasi Sungai Aru dapat mengalirkan debit banjir
{"title":"NORMALISASI SUNGAI ARU UNTUK MENANGGULANGI BANJIR DI KECAMATAN GALELA KABUPATEN HALMAHERA UTARA","authors":"Zulkarnain K. Misbah, Edward Rizky Ahadian","doi":"10.3387/JOSAE.V3I2.2422","DOIUrl":"https://doi.org/10.3387/JOSAE.V3I2.2422","url":null,"abstract":"Sungai Aru dengan DAS-nya termasuk dalam wilayah Kabupaten Halmahera Utara. Berdasarkan peta eksisting lereng, dapat dilihat bahwa wilayah daratan Halmahera Utara didominasi oleh lahan dengan kemiringan lereng 0 – 8 %. Banjir di Kecamatan Galela Utara diakibatkan oleh naiknya muka air pada Sungai Aru karena tidak dapat mengalirkan debit banjir. Penelitian ini menggunakan metode distribusi probabilitas dan di uji menggunakan uji probabilitas untuk menghitung curah hujan rencana. Metode pelampung untuk menghitung debit sungai. Metode rasional, metode Kirpich, metode Mononobe untuk menghitung debit banjir dan Metode manning untuk menghitung kapasitas penampang rencana dan eksisting. Debit banjir pada Sungai Aru untuk periode ulang 2 tahun, 23,18 m³/detik untuk periode ulang 5 tahun, 28,26m³/detik untuk periode ulang 10 tahun, 31,45 m³/detik untuk periode ulang 20 tahun, 34,51 m3/detik. Debit rata-rata eksisting Sungai Aru sebesar 24,14 m³/detik, untuk debit rencana penampang sungai Aru sebesar 78,808 m³/detik dan untuk model desain tanggul yang sesuai dengan debit banjir di dapat tinggi jagaan tanggul 1 m untuk tinggi tanggul 2,5 m. Dari hasil pembahasan dapat dilihat penampang eksisting sungai aru tidak mampu menampung debit banjir rencana curah hujan tinggi. Sehingga penampang sungai Aru perlu di normalisasi. Maka didapatkan bahwa penampang rencana normalisasi Sungai Aru dapat mengalirkan debit banjir","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79745075","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-10-30DOI: 10.33387/josae.v3i2.2425
A. Gaus, Nurmaiyasa Marsaoly, Muhammad Taufiq Yudha Saputra, Ilham Udin
Jalan raya merupakan tulang punggung suatu kawasan dalam menyalurkan penumpang barang dan jasa, sehingga konstruksi badan jalan harus kuat dan tahan terhadap beban lalu lintas yang berlalu lalang setiap hari. Dalam penelitian ini dicoba penggunaan plastik sebagai alternative bahan tambah aspal beton. Kemasan minuman menggunakan botol plastik merupakan hal yang umum dewasa ini, limbah botol plastiknya banyak yang terbuang dan tidak dimanfaatkan, hal ini akan menambah beban bagi pemerintah dalam mendaur ulangkan sampah plastik, diharapkan penggunaan alternative bahan tambah plastik bekas botol minuman jenis PET tersebut selain dapat membantu pemerintah dalam mendaur ulang sampah plastik, juga dapat meningkatkan kualitas perkerasan aspal beton. Pada penelitian ini yang ditinjau adalah pengaruh penambahan plastik jenis PET sebagai bahan tambah pada campuran aspal beton terhadap karakteristik Marshall yang meliputi VIM, VMA, VFB, Stabilitas, Flow, dan Marshall Quotient. Hasil penelitian menenjukan bahwa karakteristik Marshall seperti nilai VFB dengan kadar aspal 4,5% (58,35) dan Flow (3,20) cenderung lebih rendah dari campuran aspal beton normal. Sedangkan nilai Marshall cenderung meningkat terdapat pada VIM, dengan kadar aspal 4,5% (3,20), stabilitas (1214,5) dan MQ (380,34) karna pengaruh penggunaan PET dan kadar aspal dalam campuran pada komposisi tertentu menunjukan kinerja yang baik. Berdasarkan spesifikasi Bina Marga 2010 didapatkan kadar aspal optimum 6%, dapat disimpulkan bahwa penambahan PET ke dalam aspal akan meningkat kualitas aspal dan sekaligus akan meningkatkan kulitas campuran beton aspalnya
{"title":"KARAKTERISTIK MARSHAL CAMPURAN ASPAL BETON MENGGUNAKAN LIMBAH PLASTIK","authors":"A. Gaus, Nurmaiyasa Marsaoly, Muhammad Taufiq Yudha Saputra, Ilham Udin","doi":"10.33387/josae.v3i2.2425","DOIUrl":"https://doi.org/10.33387/josae.v3i2.2425","url":null,"abstract":"Jalan raya merupakan tulang punggung suatu kawasan dalam menyalurkan penumpang barang dan jasa, sehingga konstruksi badan jalan harus kuat dan tahan terhadap beban lalu lintas yang berlalu lalang setiap hari. Dalam penelitian ini dicoba penggunaan plastik sebagai alternative bahan tambah aspal beton. Kemasan minuman menggunakan botol plastik merupakan hal yang umum dewasa ini, limbah botol plastiknya banyak yang terbuang dan tidak dimanfaatkan, hal ini akan menambah beban bagi pemerintah dalam mendaur ulangkan sampah plastik, diharapkan penggunaan alternative bahan tambah plastik bekas botol minuman jenis PET tersebut selain dapat membantu pemerintah dalam mendaur ulang sampah plastik, juga dapat meningkatkan kualitas perkerasan aspal beton. Pada penelitian ini yang ditinjau adalah pengaruh penambahan plastik jenis PET sebagai bahan tambah pada campuran aspal beton terhadap karakteristik Marshall yang meliputi VIM, VMA, VFB, Stabilitas, Flow, dan Marshall Quotient. Hasil penelitian menenjukan bahwa karakteristik Marshall seperti nilai VFB dengan kadar aspal 4,5% (58,35) dan Flow (3,20) cenderung lebih rendah dari campuran aspal beton normal. Sedangkan nilai Marshall cenderung meningkat terdapat pada VIM, dengan kadar aspal 4,5% (3,20), stabilitas (1214,5) dan MQ (380,34) karna pengaruh penggunaan PET dan kadar aspal dalam campuran pada komposisi tertentu menunjukan kinerja yang baik. Berdasarkan spesifikasi Bina Marga 2010 didapatkan kadar aspal optimum 6%, dapat disimpulkan bahwa penambahan PET ke dalam aspal akan meningkat kualitas aspal dan sekaligus akan meningkatkan kulitas campuran beton aspalnya","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":"3478 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86642313","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abu batubara merupakan limbah sisa pembakaran batubara pada PLTU, baik berupa fly ash maupun bottom ash. PLTU PT. Wanatiara Persada terkategori PLTU Mulut Tambang karena letaknya dalam lokasi wilayah izin penambangan. Abu batubara sisa pembakarannya masih terkategori limbah B3 sehingga perlu diidentifikasi potensi pemanfaatannya (salah satunya sumber LTJ) guna mengurangi volumenya yang besar. Fly ash ukuran butirnya lebih halus (76,15% lolos ayakan 200 mesh) dibandingkan bottom ash (hanya 6,75% lolos ayakan 200 mesh) sesuai dengan hasil ayak basah dan pengamatan morfologi butir dengan menggunakan mikroskop bijih. Kandungan mineral bottom ash adalah kuarsa, aragonite, siderite dan hematit sedangkan fly ash kandungannya kuarsa, muskovit, periclase, hematit, magnetit dan pirit. Oksida dominannya untuk kedua sampel adalah SiO2 (50,6-67,9%), Al2O3 (8,15-21,9%), Fe2O3 (7,76-10,8), dan CaO (2,55-7,54%). Abu batubaranya terkategori kelas F. Kandungan logam tanah jarangnya untuk fly ash sebesar 190,07 ppm sedangkan pada bottom ash sebesar 142,64 ppm. Kandungan LTJ yang dominan pada sampel fly ash adalah Ce (61,8 ppm), Nd (31,8 ppm), Y (26,3 ppm), La (23,9 ppm) sedangkan pada bottom ash 4 unsur tersebut juga dominan, dimana Ce (46,2 ppm), Nd (24,1 ppm), Y (21 ppm), dan La (18,6 ppm). LTJ yang dominan adalah LTJ ringan (LREE) dibandingkan LTJ berat (HREE), perbandingannya adalah 175,27 ppm : 14,8 ppm atau 11,84 : 1 (sampel fly ash) sedangkan sampel bottom ash perbandingannya 131,04 ppm : 11,6 ppm atau 11,3 : 1.
煤灰是在飞烟灰和灰烬中燃烧煤炭的残余废物。因为它位于采矿区,所以它位于采矿区。燃烧后的煤烟仍在B3废物中,因此需要确定其使用潜力(LTJ的一个来源),以降低其体积。苍蝇灰的体积比底部的蜡要细(76.15%通过ayakan 200 mesh),根据潮湿的ayak和使用矿石显微镜观察颗粒的形态。后灰的矿物含量为石英、蛛形纲动物、铁血体和赤铁矿,而母灰质为石英、肌酸、心包、赤铁矿、磁铁矿和黄铁矿。两个样本的氧化物分别是SiO2(50.6 - 67.9%)、Al2O3(8.15 - 21.9%)、Fe2O3(7.76 - 10.8)和CaO(2,55-7,54%)。他的骨灰木炭含量为F级,是高度浓缩的热粘土,为190.07 ppm,而在底部的灰为142,64 ppm。在fly ash样本中,LTJ的主要成分是Ce (61.ppm), Nd (31.8 ppm), Y (26.3 ppm), La (23.3 ppm),而在ashy之下,4种元素也占主导地位,其中Ce (46.2 ppm), ne (24.1 ppm), Y (2ppm)和La (18.6 ppm)。占多数的是温和的LTJ (LREE),比较重的LTJ (HREE),比较是175.27 ppm: 14.8 ppm或11.84:1(样本fly ash); 1(样本bottom ashy);
{"title":"ANALISIS POTENSI LOGAM TANAH JARANG ABU BATUBARA LIMBAH PLTU MULUT TAMBANG PT. WANATIARA PERSADA KAWASI OBI","authors":"S. H. Abbas, F. Firman.","doi":"10.3387/JOSAE.V3I2.2424","DOIUrl":"https://doi.org/10.3387/JOSAE.V3I2.2424","url":null,"abstract":"Abu batubara merupakan limbah sisa pembakaran batubara pada PLTU, baik berupa fly ash maupun bottom ash. PLTU PT. Wanatiara Persada terkategori PLTU Mulut Tambang karena letaknya dalam lokasi wilayah izin penambangan. Abu batubara sisa pembakarannya masih terkategori limbah B3 sehingga perlu diidentifikasi potensi pemanfaatannya (salah satunya sumber LTJ) guna mengurangi volumenya yang besar. Fly ash ukuran butirnya lebih halus (76,15% lolos ayakan 200 mesh) dibandingkan bottom ash (hanya 6,75% lolos ayakan 200 mesh) sesuai dengan hasil ayak basah dan pengamatan morfologi butir dengan menggunakan mikroskop bijih. Kandungan mineral bottom ash adalah kuarsa, aragonite, siderite dan hematit sedangkan fly ash kandungannya kuarsa, muskovit, periclase, hematit, magnetit dan pirit. Oksida dominannya untuk kedua sampel adalah SiO2 (50,6-67,9%), Al2O3 (8,15-21,9%), Fe2O3 (7,76-10,8), dan CaO (2,55-7,54%). Abu batubaranya terkategori kelas F. Kandungan logam tanah jarangnya untuk fly ash sebesar 190,07 ppm sedangkan pada bottom ash sebesar 142,64 ppm. Kandungan LTJ yang dominan pada sampel fly ash adalah Ce (61,8 ppm), Nd (31,8 ppm), Y (26,3 ppm), La (23,9 ppm) sedangkan pada bottom ash 4 unsur tersebut juga dominan, dimana Ce (46,2 ppm), Nd (24,1 ppm), Y (21 ppm), dan La (18,6 ppm). LTJ yang dominan adalah LTJ ringan (LREE) dibandingkan LTJ berat (HREE), perbandingannya adalah 175,27 ppm : 14,8 ppm atau 11,84 : 1 (sampel fly ash) sedangkan sampel bottom ash perbandingannya 131,04 ppm : 11,6 ppm atau 11,3 : 1.","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":"29 24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74052286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mohamad Muzni Harbelubun, Sherly Asriany, Antonius F Raffelc
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengembangan dan penataan lingkungan permukiman dalam menunjang kelestarian Benteng Fort Oranje sebagai situs bersejarah di Kota Ternate. Obyek dalam penelitian ini adalah kondisi fisik lingkungan permukiman di sekitar benteng Fort Oranje. Lokasi dan objek penelitian adalah Benteng Fort Oranje di wilayah Ternate, Maluku Utara karena merupakan lokasi kawasan situs cagar budaya dan ilmu pengetahuan. Metoda penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui analisis SWOT. Hasil penelitian ini diharapkan dapat melestarikan lingkungan kawasan bersejarah Benteng Fort Oranje melalui konservasi, rehabilitasi, restorasi, dan konsolidasi fisik lingkungan permukiman. Disamping itu dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah daerah (Pemda) yang mempunyai wewenang untuk menata permukiman dan lingkungan.
{"title":"ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN DAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI SEKITAR BENTENG FORT ORANJE","authors":"Mohamad Muzni Harbelubun, Sherly Asriany, Antonius F Raffelc","doi":"10.3387/JOSAE.V3I2.2662","DOIUrl":"https://doi.org/10.3387/JOSAE.V3I2.2662","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengembangan dan penataan lingkungan permukiman dalam menunjang kelestarian Benteng Fort Oranje sebagai situs bersejarah di Kota Ternate. Obyek dalam penelitian ini adalah kondisi fisik lingkungan permukiman di sekitar benteng Fort Oranje. Lokasi dan objek penelitian adalah Benteng Fort Oranje di wilayah Ternate, Maluku Utara karena merupakan lokasi kawasan situs cagar budaya dan ilmu pengetahuan. Metoda penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui analisis SWOT. Hasil penelitian ini diharapkan dapat melestarikan lingkungan kawasan bersejarah Benteng Fort Oranje melalui konservasi, rehabilitasi, restorasi, dan konsolidasi fisik lingkungan permukiman. Disamping itu dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah daerah (Pemda) yang mempunyai wewenang untuk menata permukiman dan lingkungan.","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":"49 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90419133","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ummu Humaira Mubin, A. Gaus, Andi Arifah Pasri, Yuni Damayanti
Kecelakaan lalu lintas menelan korban sekitar 1,2 juta jiwa manusia setiap tahun. Ada tiga faktorutama yang menyebabkan terjadinya kecelakaan, pertama adalah faktor manusia yaitupengemudi kendaraan dan pejalan kaki, kedua adalah faktor prasarana yaitu jalan, dan yangterakhir adalah faktor sarana yaitu kendaraan. Pada ruas jalan ini juga masih banyakkekurangan dari segi standar teknis dan tingkat kepentingan penanganannya. Untuk itupenelitan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelaikan fungsi jalan serta perbaikan yangdiperlukan agar jalan menjadi laik menurut Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ) berdasarkanPeraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 11/PRT/M/2010 dan merekomendasikanpenanganan teknis. Data yang diperlukan untuk mengetahui angka kecelakaan yang terjadi padaruas jalan ini yaitu data kecelakaan dari Polres Kota Weda dan analisis uji laik fungsi teknisjalan yang dilakukan dengan maksud menilai seberapa besar penyimpangan dimensi antara hasilukur dilapangan terhadap persyaratan teknisnya meliputi : teknis geometrik jalan, teknisstruktur perkerasan jalan, teknis struktur bangunan pelengkap jalan, teknis pemanfaatan bagianjalan, teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan teknis perlengkapanjalan. Berdasarkan hasil penelitian untuk teknis uji laik fungsi jalan pada jalan utama yang adapada pusat Kota Weda diperoleh kategori Laik Fungsi Bersyarat (LS), akan tetapi ruas jalantersebut masih dapat memberikan jaminan keamanan dan keselamatan untuk pengguna jalan.
{"title":"UJI LAIK FUNGSI JALAN DALAM MEWUJUDKAN JALAN YANG BERKESELAMATAN STUDI KASUS JALAN UTAMA KOTA WEDA","authors":"Ummu Humaira Mubin, A. Gaus, Andi Arifah Pasri, Yuni Damayanti","doi":"10.3387/JOSAE.V3I1.2206","DOIUrl":"https://doi.org/10.3387/JOSAE.V3I1.2206","url":null,"abstract":"Kecelakaan lalu lintas menelan korban sekitar 1,2 juta jiwa manusia setiap tahun. Ada tiga faktorutama yang menyebabkan terjadinya kecelakaan, pertama adalah faktor manusia yaitupengemudi kendaraan dan pejalan kaki, kedua adalah faktor prasarana yaitu jalan, dan yangterakhir adalah faktor sarana yaitu kendaraan. Pada ruas jalan ini juga masih banyakkekurangan dari segi standar teknis dan tingkat kepentingan penanganannya. Untuk itupenelitan ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelaikan fungsi jalan serta perbaikan yangdiperlukan agar jalan menjadi laik menurut Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ) berdasarkanPeraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 11/PRT/M/2010 dan merekomendasikanpenanganan teknis. Data yang diperlukan untuk mengetahui angka kecelakaan yang terjadi padaruas jalan ini yaitu data kecelakaan dari Polres Kota Weda dan analisis uji laik fungsi teknisjalan yang dilakukan dengan maksud menilai seberapa besar penyimpangan dimensi antara hasilukur dilapangan terhadap persyaratan teknisnya meliputi : teknis geometrik jalan, teknisstruktur perkerasan jalan, teknis struktur bangunan pelengkap jalan, teknis pemanfaatan bagianjalan, teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas, dan teknis perlengkapanjalan. Berdasarkan hasil penelitian untuk teknis uji laik fungsi jalan pada jalan utama yang adapada pusat Kota Weda diperoleh kategori Laik Fungsi Bersyarat (LS), akan tetapi ruas jalantersebut masih dapat memberikan jaminan keamanan dan keselamatan untuk pengguna jalan.","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":"04 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88785465","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Edward Rizki Ahadian, M. Rizal, Erwinsyah Tuhuteru
Pembangunan perlu dilakukan dengan efisien dan efektif yang salah satunya yaitu berhubungandengan pengadaan material untuk konstruksi. Dalam pelaksanaan pembangunan proyekkonstruksi, sumber daya material memiliki nilai biaya terbesar, sehingga perlakuan terhadapmaterial harus dilakukan dengan baik agar mendapat keuntungan yang baik. Untukmendapatkan material yang baik kita harus juga memilih supplier atau pemasok yangbertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria manakah yang palingberpengaruh berdasarkan persepsi kontraktor. Metode yang digunakan adalah metode analyticalhierarchy process melalui pembagian kuesioner dan wawancara pada beberapa perusahaan.Berdasarkan hasil analisis dari perhitungan analytical hierarchy process menyatakan bahwa dalampemilihan supplier material semen menurut persepsi kontraktor, kriteria pertama yang palingberpengaruh atau priotitas tertinggi adalah harga dengan nilai bobot/presentasi sebesar 26,77%.Selanjutnya layanan dengan nilai bobot/presentasi sebesar 24,70%, ketepatan jumlah dengannilai bobot/presentasi sebesar 18,39%, ketepatan pengiriman dengan nilai bobot/presentasisebesar 15,72%. Dan yang terakhir kualitas dengan bobot/presentasi sebesar 14,42%.
{"title":"KRITERIA PEMILIHAN SUPPLIER MATERIAL SEMEN OLEH KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI KOTA TERNATE","authors":"Edward Rizki Ahadian, M. Rizal, Erwinsyah Tuhuteru","doi":"10.3387/JOSAE.V3I1.2077","DOIUrl":"https://doi.org/10.3387/JOSAE.V3I1.2077","url":null,"abstract":"Pembangunan perlu dilakukan dengan efisien dan efektif yang salah satunya yaitu berhubungandengan pengadaan material untuk konstruksi. Dalam pelaksanaan pembangunan proyekkonstruksi, sumber daya material memiliki nilai biaya terbesar, sehingga perlakuan terhadapmaterial harus dilakukan dengan baik agar mendapat keuntungan yang baik. Untukmendapatkan material yang baik kita harus juga memilih supplier atau pemasok yangbertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria manakah yang palingberpengaruh berdasarkan persepsi kontraktor. Metode yang digunakan adalah metode analyticalhierarchy process melalui pembagian kuesioner dan wawancara pada beberapa perusahaan.Berdasarkan hasil analisis dari perhitungan analytical hierarchy process menyatakan bahwa dalampemilihan supplier material semen menurut persepsi kontraktor, kriteria pertama yang palingberpengaruh atau priotitas tertinggi adalah harga dengan nilai bobot/presentasi sebesar 26,77%.Selanjutnya layanan dengan nilai bobot/presentasi sebesar 24,70%, ketepatan jumlah dengannilai bobot/presentasi sebesar 18,39%, ketepatan pengiriman dengan nilai bobot/presentasisebesar 15,72%. Dan yang terakhir kualitas dengan bobot/presentasi sebesar 14,42%.","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":"67 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91104642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Coal combustion product (CCP) from Bangko Barat Power Plant is used as landfill material in acidic overburden layers. CCP is categorized as hazardous and toxic waste (PP No.101/2014) from specific sources and is known to contain heavy metals. This study aims to analyze the heavy metal content of coal combustion product from Bangko Barat Power Plant, Muara Enim Regency, South Sumatra Province. Heavy metal content of CCP includes Hg, Cd, Cu, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, Zn dan Mn. Heavy metal content analysis to ensure overburden piling by utilizing CCP, either with a long-term safe coating or mixing scheme. The analysis was carried out by using ICP-MS test, XRF test, XRD test, analysis of grain size and grain morphology. Samples of fly ash and bottom ash were categorized as non- hazardous and toxic waste based on the results of the ICP-MS test compared to the values of TK-A, TK-B and TK-C. Heavy metal content that needs attention from coal ash is As (4.4-20 ppm), Cr (26-43 ppm), Cu (30.7-42.6 ppm), Pb (22,2-29,3 ppm), Zn (77.5-128 ppm), Ni (10,6-24,8 ppm) and Mn (144-396 ppm). The content of other heavy metals is relatively low (Hg, Cd, Ag and Sn) and the threshold is not exceeded. Monitoring the quality of runoff water from landfill area using CCP to be controlled so that the heavy metal content does not endanger the health of living things.
{"title":"ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT ABU BATUBARA PLTU BANGKO BARAT KAB. MUARA ENIM SUMATERA SELATAN","authors":"F. Firman.","doi":"10.3387/JOSAE.V3I1.2070","DOIUrl":"https://doi.org/10.3387/JOSAE.V3I1.2070","url":null,"abstract":"Coal combustion product (CCP) from Bangko Barat Power Plant is used as landfill material in acidic overburden layers. CCP is categorized as hazardous and toxic waste (PP No.101/2014) from specific sources and is known to contain heavy metals. This study aims to analyze the heavy metal content of coal combustion product from Bangko Barat Power Plant, Muara Enim Regency, South Sumatra Province. Heavy metal content of CCP includes Hg, Cd, Cu, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, Zn dan Mn. Heavy metal content analysis to ensure overburden piling by utilizing CCP, either with a long-term safe coating or mixing scheme. The analysis was carried out by using ICP-MS test, XRF test, XRD test, analysis of grain size and grain morphology. Samples of fly ash and bottom ash were categorized as non- hazardous and toxic waste based on the results of the ICP-MS test compared to the values of TK-A, TK-B and TK-C. Heavy metal content that needs attention from coal ash is As (4.4-20 ppm), Cr (26-43 ppm), Cu (30.7-42.6 ppm), Pb (22,2-29,3 ppm), Zn (77.5-128 ppm), Ni (10,6-24,8 ppm) and Mn (144-396 ppm). The content of other heavy metals is relatively low (Hg, Cd, Ag and Sn) and the threshold is not exceeded. Monitoring the quality of runoff water from landfill area using CCP to be controlled so that the heavy metal content does not endanger the health of living things.","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":"115 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73273525","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nikel laterit adalah produk residual pelapukan kimia pada batuan ultrabasa. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultrabasa tersingkap di permukaan bumi. Pelapukan pada peridotit menyebabkan unsur-unsur dengan mobilitas rendah sampai immobile seperti Ni, Fe dan Co mengalami pengkayaan secara residual dan sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik geokimia endapan nikel laterit di daerah Pulau Obi. Kandungan unsur dan oksida ditentukan dengan analisis XRF. Kondisi morfologi, lithologi serta struktur lokal dapat mempengaruhi pola penyebaran unsur pada profil geokimia seperti pembentukan rekahan pada batuan dasar. Hal ini akan mempengaruhi tingkat pelapukan dan pengkayaan serta distribusi unsur Ni, Fe, Co, oksida SiO2, CaO dan MgO, berdasarkan hasil analisis petrografi. Pada profil laterit, zona laterisasi seperti limonit, saprolit dan bedrock.
{"title":"KARAKTERISTIK GEOKIMIA ENDAPAN BIJIH NIKEL LATERIT PULAU OBI HALMAHERA SELATAN PROVINSI MALUKU UTARA","authors":"A. Haya, Kamil La Halo","doi":"10.3387/JOSAE.V2I1.3028","DOIUrl":"https://doi.org/10.3387/JOSAE.V2I1.3028","url":null,"abstract":"Nikel laterit adalah produk residual pelapukan kimia pada batuan ultrabasa. Proses ini berlangsung selama jutaan tahun dimulai ketika batuan ultrabasa tersingkap di permukaan bumi. Pelapukan pada peridotit menyebabkan unsur-unsur dengan mobilitas rendah sampai immobile seperti Ni, Fe dan Co mengalami pengkayaan secara residual dan sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik geokimia endapan nikel laterit di daerah Pulau Obi. Kandungan unsur dan oksida ditentukan dengan analisis XRF. Kondisi morfologi, lithologi serta struktur lokal dapat mempengaruhi pola penyebaran unsur pada profil geokimia seperti pembentukan rekahan pada batuan dasar. Hal ini akan mempengaruhi tingkat pelapukan dan pengkayaan serta distribusi unsur Ni, Fe, Co, oksida SiO2, CaO dan MgO, berdasarkan hasil analisis petrografi. Pada profil laterit, zona laterisasi seperti limonit, saprolit dan bedrock.","PeriodicalId":36368,"journal":{"name":"AIUB Journal of Science and Engineering","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82813694","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}