Latar Belakang : Sistem informasi kesehatan memiliki peranan yang sangat penting dalam pencatatan dan pelaporan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA). Tidak berjalannya sistem informasi kesehatan akan sangat menyulitkan kegiatan monitoring, evaluasi, dan perencanaan program KIA. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan cara systematic review terhadap 3 penelitian akademik sebelumnya yang bertujuan untuk menganalisis implementasi sistem penjaminan mutu data rutin program PWS KIA. Ketiga penelitian tersebut dilakukan dengan metode penelitian kualitatif. Subyek penelitian petugas yang bertanggungjawab mengelola data rutin KIA di puskesmas dan Dinas kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi dokumen menggunakan ceklist sesuai dengan Routine Data Quality Assessment (RDQA) tools. Analisis dilakukan dengan pendekatan content analysis. Hasil : penelitian systematic review menunjukkan Penjaminan mutu data rutin KIA dalam hal komponen dan standar, pemantauan ketepatan waktu pelaporan dan data yang harus dilaporkan sudah dilakukan oleh Petugas pengelola data PWS KIA di puskesmas dan Dinas Kesehatan sesuai dengan pedoman yang ada. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian terhadap data terkait indikator kesehatan anak yang diukur melalui dimensi kualitas data akurasi, konsistensi dan kelengkapan data merekomendasikan data cakupan imunisasi campak sebagai indikator yang paling berkualitas dalam menggambarkan kesehatan anak Kata kunci : Routine Data Quality Asessment (RDQA), PWS KIA, Pencatatan dan Pelaporan, Mutu data.
{"title":"Penilaian kualitas data rutin program kesehatan ibu dan anak dengan routine data quality asessment (rdqa)","authors":"Yuliastari Yuliastari","doi":"10.22146/jisph.11572","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.11572","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Sistem informasi kesehatan memiliki peranan yang sangat penting dalam pencatatan dan pelaporan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA). Tidak berjalannya sistem informasi kesehatan akan sangat menyulitkan kegiatan monitoring, evaluasi, dan perencanaan program KIA. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan cara systematic review terhadap 3 penelitian akademik sebelumnya yang bertujuan untuk menganalisis implementasi sistem penjaminan mutu data rutin program PWS KIA. Ketiga penelitian tersebut dilakukan dengan metode penelitian kualitatif. Subyek penelitian petugas yang bertanggungjawab mengelola data rutin KIA di puskesmas dan Dinas kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi dokumen menggunakan ceklist sesuai dengan Routine Data Quality Assessment (RDQA) tools. Analisis dilakukan dengan pendekatan content analysis. Hasil : penelitian systematic review menunjukkan Penjaminan mutu data rutin KIA dalam hal komponen dan standar, pemantauan ketepatan waktu pelaporan dan data yang harus dilaporkan sudah dilakukan oleh Petugas pengelola data PWS KIA di puskesmas dan Dinas Kesehatan sesuai dengan pedoman yang ada. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian terhadap data terkait indikator kesehatan anak yang diukur melalui dimensi kualitas data akurasi, konsistensi dan kelengkapan data merekomendasikan data cakupan imunisasi campak sebagai indikator yang paling berkualitas dalam menggambarkan kesehatan anak Kata kunci : Routine Data Quality Asessment (RDQA), PWS KIA, Pencatatan dan Pelaporan, Mutu data.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127239851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : Penerapan sistem informasi pengelolaan keuangan berkontribusi terhadap produktivitas maupun pengukuran kinerja dan peningkatan kualitas laporan. Dengan sistem tersebut, alur pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan efektif dan efisiensi. Sistem ini terkoneksi langsung dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dan Pemerintah Pusat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi kinerja sistem informasi pengelolaan keuangan daerah di rumah sakit Meuraxa Kota Banda Aceh. Metode : Penelitian melibatkan 7 (orang) yang terdiri dari pengguna langsung dan pengguna tidak langsung. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tersebut sangat berperan penting dan akurat dalam pelaksanaan pelaporan, baik laporan mingguan, bulanan, juga pelaporan akhir tahun. Sehingga kedepannya diharapkan adanya penambahan menu aplikasi yang mampu mem- bridging dengan aplikasi SIMRS dan SAK yang akan diterapkan.
{"title":"Kinerja sistem informasi pengelolaan keuangan aerah (SIPKD) di BLUD RSUD Meuraxa","authors":"S. Wulandari","doi":"10.22146/jisph.6757","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.6757","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Penerapan sistem informasi pengelolaan keuangan berkontribusi terhadap produktivitas maupun pengukuran kinerja dan peningkatan kualitas laporan. Dengan sistem tersebut, alur pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan efektif dan efisiensi. Sistem ini terkoneksi langsung dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dan Pemerintah Pusat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi kinerja sistem informasi pengelolaan keuangan daerah di rumah sakit Meuraxa Kota Banda Aceh. Metode : Penelitian melibatkan 7 (orang) yang terdiri dari pengguna langsung dan pengguna tidak langsung. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem tersebut sangat berperan penting dan akurat dalam pelaksanaan pelaporan, baik laporan mingguan, bulanan, juga pelaporan akhir tahun. Sehingga kedepannya diharapkan adanya penambahan menu aplikasi yang mampu mem- bridging dengan aplikasi SIMRS dan SAK yang akan diterapkan.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114903615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Belum adanya sistem informasi untuk mendukung sistem pelaporan keuangan dari penerimaan pasien secara komputerisasi mengakibatkan ketidakefisiensian dan kurangnya akurasi laporan penerimaan keuangan. Untuk peningkatan pelayanan dan kinerja bendahara penerimaan serta staf ruangan pembayaran dalam pembuatan pelaporan penerimaan yang cepat, tepat serta akurat maka sangat perlu dibuat suatu sistem informasi pelaporan penerimaan keuangan secara komputerisasi untuk mempersingkat waktu entri data laporan harian, bulanan dan laporan tahunan. Tujuan: Menganalisis dan merancang sistem informasi pelaporan penerimaan keuangan di RSUD Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang. Metode: Penelitian ini adalah penelitian action research, menggunakan metode wawancara mendalam serta observasi dan studi dokumen yang diakukan untuk melihat permasalahan dan kebutuhan pada sistem pelaporan penerimaan keuangan yang sedang berjalan pada saat ini. Hasil: Penerimaan keuangan RSUD di dapat dari penagihan perawatan pasien di dapat dari pasien umum, BPJS dan Jamsoskes Sumsel sehingga dalam membuat rancangan pelaporan penerimaan keuangan ini dimasukan pula modul untuk pembayaran pasien. Perancangan di lakukan dari: DFD, ERD dan Interface System. Kesimpulan: Berdasarkan perancangan Prototype sistem yang telah dilakukan sistem yang dibangun dapat menghasilkan output yaitu laporan harian, laporan bulanan dan laporan tahunan. Sistem juga dapat menghasilkan data pendukung pelaporan penerimaan keuangan, seperti laporan penerimaan dari setiap ruangan dan kuitansi pembayaran pasien serta data pasien secara lengkap, sehingga dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempercepat kerja petugas dan memperbaiki keakuratan data serta pelaporan yang dihasilkan.
{"title":"Kebutuhan sistem informasi untuk efisiensi dalam pelaporan penerimaan keuangan rsud tebing tinggi Kabupaten Empat Lawang","authors":"Jis Aprianti","doi":"10.22146/jisph.16579","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.16579","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Belum adanya sistem informasi untuk mendukung sistem pelaporan keuangan dari penerimaan pasien secara komputerisasi mengakibatkan ketidakefisiensian dan kurangnya akurasi laporan penerimaan keuangan. Untuk peningkatan pelayanan dan kinerja bendahara penerimaan serta staf ruangan pembayaran dalam pembuatan pelaporan penerimaan yang cepat, tepat serta akurat maka sangat perlu dibuat suatu sistem informasi pelaporan penerimaan keuangan secara komputerisasi untuk mempersingkat waktu entri data laporan harian, bulanan dan laporan tahunan. Tujuan: Menganalisis dan merancang sistem informasi pelaporan penerimaan keuangan di RSUD Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang. Metode: Penelitian ini adalah penelitian action research, menggunakan metode wawancara mendalam serta observasi dan studi dokumen yang diakukan untuk melihat permasalahan dan kebutuhan pada sistem pelaporan penerimaan keuangan yang sedang berjalan pada saat ini. Hasil: Penerimaan keuangan RSUD di dapat dari penagihan perawatan pasien di dapat dari pasien umum, BPJS dan Jamsoskes Sumsel sehingga dalam membuat rancangan pelaporan penerimaan keuangan ini dimasukan pula modul untuk pembayaran pasien. Perancangan di lakukan dari: DFD, ERD dan Interface System. Kesimpulan: Berdasarkan perancangan Prototype sistem yang telah dilakukan sistem yang dibangun dapat menghasilkan output yaitu laporan harian, laporan bulanan dan laporan tahunan. Sistem juga dapat menghasilkan data pendukung pelaporan penerimaan keuangan, seperti laporan penerimaan dari setiap ruangan dan kuitansi pembayaran pasien serta data pasien secara lengkap, sehingga dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempercepat kerja petugas dan memperbaiki keakuratan data serta pelaporan yang dihasilkan.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134280428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Pada tahun 2009 sebagai respon atas kebutuhan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif, Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang membuka pelayanan kesehatan umum atau non jiwa, yang otomatis meningkatkan jumlah kunjungan pasien pada unit rawat jalan. Hal ini menyebabkan dokumen rekam medis yang harus disimpan semakin hari semakin banyak, menyebabkan terganggunya proses pengambilan kembali dokumen rekam medis sehingga mengurangi mutu dan kualitas pelayanan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun desain model pengembangan sistem informasi untuk mendukung pelayanan rekam medis unit rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Metodologi Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus deskriptif. Subyek penelitian terdiri dari 14 orang, pengguna langsung maupun tidak langsung dari sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi menggunakan alat bantu kamera dan perekam. Hasil: Pengelolaan data rekam medis pada unit rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang mulai dari input data, proses, sampai menghasilkan laporan belum optimal sehingga mengakibatkan data dan informasi yang tersedia kurang akurat dan kurang tepat waktu. Selanjutnya disusun desain model pengembangan sistem informasi untuk mendukung pelayanan rekam medis unit rawat jalan, yaitu desain input, desain output, desain proses, desain data base dan desain user interface. Kesimpulan: Desain sistem disusun berdasarkan kebutuhan data dan informasi oleh pihak internal maupun pihak eksternal rumah sakit. Desain sistem yang disusun akan menghasilkan laporan-laporan yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit, sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan di rumah sakit.
{"title":"Desain sistem informasi untuk mendukung pelayanan rekam medis unit rawat jalan di rumah sakit jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang","authors":"Sri Utami, S. Hartati, Eko Nugroho","doi":"10.22146/jisph.9193","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.9193","url":null,"abstract":"Latar belakang: Pada tahun 2009 sebagai respon atas kebutuhan dari masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif, Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang membuka pelayanan kesehatan umum atau non jiwa, yang otomatis meningkatkan jumlah kunjungan pasien pada unit rawat jalan. Hal ini menyebabkan dokumen rekam medis yang harus disimpan semakin hari semakin banyak, menyebabkan terganggunya proses pengambilan kembali dokumen rekam medis sehingga mengurangi mutu dan kualitas pelayanan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun desain model pengembangan sistem informasi untuk mendukung pelayanan rekam medis unit rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang. Metodologi Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus deskriptif. Subyek penelitian terdiri dari 14 orang, pengguna langsung maupun tidak langsung dari sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi menggunakan alat bantu kamera dan perekam. Hasil: Pengelolaan data rekam medis pada unit rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang mulai dari input data, proses, sampai menghasilkan laporan belum optimal sehingga mengakibatkan data dan informasi yang tersedia kurang akurat dan kurang tepat waktu. Selanjutnya disusun desain model pengembangan sistem informasi untuk mendukung pelayanan rekam medis unit rawat jalan, yaitu desain input, desain output, desain proses, desain data base dan desain user interface. Kesimpulan: Desain sistem disusun berdasarkan kebutuhan data dan informasi oleh pihak internal maupun pihak eksternal rumah sakit. Desain sistem yang disusun akan menghasilkan laporan-laporan yang sesuai dengan kebutuhan rumah sakit, sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan di rumah sakit.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"212 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114018134","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAK -Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah rumah sakit yang menerapkan teknologi informasi dalam pelayanan kepada pasien sejak tahun 2007, kendala yang dihadapi, sistem informasi billing yang terintegrasi tidak mendukung pelayanan pasien menjadi cepat. Proses transaksi elektronik di rumah sakit terhambat, seperti entry dan pengambilan data dari sistem akibatnya pelayanan pasien dan kepuasan pasien menjadi menurun.Metode penelitian: Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel 73 operator billing namun ada 2 kuesioner yang tidak termasuk kedalam kriteria inklusi, sehingga hanya 71 data kuesioner yang dapat diolah. Analisis data kuantitatif menggunakan aplikasi smartPLS yang dilakukan dengan mencari nilai inner model dan outer model.Hasil Penelitian: Berdasar hasil pengujian hipotesis pada inner model dalam path-analysis beberapa konstruk yang tidak berpengaruh yaitu kualitas sistem terhadap penggunaan, kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna, kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna, kepuasan pengguna terhadap penggunaan serta sebaliknya. Sedangkan untuk konstruk kualitas informasi terhadap penggunaan, kualitas layanan terhadap penggunaan, kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna, penggunaan terhadap net benefit dan kepuasan pengguna terhadap net benefit secara signifikan berpengaruh.Kesimpulan: Penelitian ini membuktikan bahwa tidak semua hipotesis yang diajukan terbukti secara empiris. Beberapa hipotesis yang tidak berpengaruh antara lain kualitas sistem terhadap penggunaan, kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna, kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna, kepuasan pengguna terhadap penggunaan serta sebaliknya dikarenakan sistem informasi yang digunakan bersifat mandatory sehingga operator billing tidak mempunyai alasan untuk tidak menggunakan sistem tersebut karena sistem tersebut digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi..Kata kunci: Kualitas Sistem,Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan, Intensitas Penggunaan, Kepuasan Pengguna, Kentungan Bersih.
{"title":"Penilaian kualitas billing sytsem dengan pendekatan model Delone dan Mclean di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta","authors":"T. Wahyuningsih","doi":"10.22146/jisph.17020","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.17020","url":null,"abstract":"ABSTRAK -Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah rumah sakit yang menerapkan teknologi informasi dalam pelayanan kepada pasien sejak tahun 2007, kendala yang dihadapi, sistem informasi billing yang terintegrasi tidak mendukung pelayanan pasien menjadi cepat. Proses transaksi elektronik di rumah sakit terhambat, seperti entry dan pengambilan data dari sistem akibatnya pelayanan pasien dan kepuasan pasien menjadi menurun.Metode penelitian: Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah sampel 73 operator billing namun ada 2 kuesioner yang tidak termasuk kedalam kriteria inklusi, sehingga hanya 71 data kuesioner yang dapat diolah. Analisis data kuantitatif menggunakan aplikasi smartPLS yang dilakukan dengan mencari nilai inner model dan outer model.Hasil Penelitian: Berdasar hasil pengujian hipotesis pada inner model dalam path-analysis beberapa konstruk yang tidak berpengaruh yaitu kualitas sistem terhadap penggunaan, kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna, kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna, kepuasan pengguna terhadap penggunaan serta sebaliknya. Sedangkan untuk konstruk kualitas informasi terhadap penggunaan, kualitas layanan terhadap penggunaan, kualitas layanan terhadap kepuasan pengguna, penggunaan terhadap net benefit dan kepuasan pengguna terhadap net benefit secara signifikan berpengaruh.Kesimpulan: Penelitian ini membuktikan bahwa tidak semua hipotesis yang diajukan terbukti secara empiris. Beberapa hipotesis yang tidak berpengaruh antara lain kualitas sistem terhadap penggunaan, kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna, kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna, kepuasan pengguna terhadap penggunaan serta sebaliknya dikarenakan sistem informasi yang digunakan bersifat mandatory sehingga operator billing tidak mempunyai alasan untuk tidak menggunakan sistem tersebut karena sistem tersebut digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi..Kata kunci: Kualitas Sistem,Kualitas Informasi, Kualitas Pelayanan, Intensitas Penggunaan, Kepuasan Pengguna, Kentungan Bersih.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123985536","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Guardian Yoki Sanjaya, A. Fuad, Lutfan Lazuardi, Furqonudin Ramdhani, Wan Aisyiah Baros, Erzan Dhanalvin
Latar Belakang : BPJS Kesehatan dalam pencapaian Universal Health Coverage pada tahun 2019 akan memiliki salah satu basis data pelayanan kesehatan terbesar di dunia. Seiring dengan meningkatnya volume data yang tersimpan, semakin cepatnya proses mengumpulkan dan menghasilkan data, keragaman datanya serta kebutuhan terhadap kualitas data yang mencerminkan fakta, maka menjadi penting bagi BPJS Kesehatan untuk mengkaji kondisi manajemen data saat ini serta penyiapan database riset sebagai salah satu output. Metode Penelitian : Pendekatan kulitatif dilakukan untuk mengembangkan database riset BPJS Kesehatan. Literatur review, diskusi kelompok terarah dan identifikasi data di BPJS Kesehatan dilakukan untuk menggali konsep database riset untuk jaminan kesehatan nasional. Hasil : Database riset BPJS Kesehatan termasuk dalam konsep big data analytics karena volume, jumlah dan frekuensi yang tinggi serta tipe datanya yang beragam. Terdapat 5 dataset yang disepakati untuk dijadikan database riset BPJS Kesehatan. Jumlah peserta BPJS yang terus bertambah menuntut perlunya tatakelola data yang baik untuk memastikan representatif database riset terhadap pertumbuhan tersebut. Kesimpulan : Terdapat 3 aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan database riset BPJS Kesehatan, yaitu konsep big data analytics , representasi database riset yang diambil dari transaksi data di BPJS Kesehatan dan manajemen data yang baik.
背景:BPJS健康在2019年实现普遍健康保障将拥有世界上最大的卫生服务数据库之一。随着储存的数据数量增加,收集和生成数据的速度越快,数据的多样性和反映事实的数据质量的需求就越重要,因此,健康BPJS对审查当前数据管理条件和作为输出之一建立研究数据库至关重要。研究方法:用于开发健康BPJS研究数据库的讲座方法。在BPJS中进行的文献综述、焦点小组讨论和数据识别是为了挖掘国家健康保险研究数据库的概念。结果:BPJS健康研究数据库包括大数据分析的概念,因为它的体积、数量和频率以及不同的数据类型。有5个同意为健康BPJS研究数据库找到的数据集。越来越多的BPJS参与者需要tatakelola良好的数据来确保对这种增长的研究数据库的代表。结论:BPJS健康研究数据库开发中需要考虑三个重要方面,即big data analytics概念,即从健康BPJS数据交易和良好数据管理中检索的研究数据库表现。
{"title":"Pengembangan Database Riset BPJS Kesehatan","authors":"Guardian Yoki Sanjaya, A. Fuad, Lutfan Lazuardi, Furqonudin Ramdhani, Wan Aisyiah Baros, Erzan Dhanalvin","doi":"10.22146/jisph.9138","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.9138","url":null,"abstract":"Latar Belakang : BPJS Kesehatan dalam pencapaian Universal Health Coverage pada tahun 2019 akan memiliki salah satu basis data pelayanan kesehatan terbesar di dunia. Seiring dengan meningkatnya volume data yang tersimpan, semakin cepatnya proses mengumpulkan dan menghasilkan data, keragaman datanya serta kebutuhan terhadap kualitas data yang mencerminkan fakta, maka menjadi penting bagi BPJS Kesehatan untuk mengkaji kondisi manajemen data saat ini serta penyiapan database riset sebagai salah satu output. Metode Penelitian : Pendekatan kulitatif dilakukan untuk mengembangkan database riset BPJS Kesehatan. Literatur review, diskusi kelompok terarah dan identifikasi data di BPJS Kesehatan dilakukan untuk menggali konsep database riset untuk jaminan kesehatan nasional. Hasil : Database riset BPJS Kesehatan termasuk dalam konsep big data analytics karena volume, jumlah dan frekuensi yang tinggi serta tipe datanya yang beragam. Terdapat 5 dataset yang disepakati untuk dijadikan database riset BPJS Kesehatan. Jumlah peserta BPJS yang terus bertambah menuntut perlunya tatakelola data yang baik untuk memastikan representatif database riset terhadap pertumbuhan tersebut. Kesimpulan : Terdapat 3 aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan database riset BPJS Kesehatan, yaitu konsep big data analytics , representasi database riset yang diambil dari transaksi data di BPJS Kesehatan dan manajemen data yang baik.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129092306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Klinik Az-Zahra di Kota Tasikmalaya memiliki kendala dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat karena rekam medis berbasis kertas yang ada tidak mendata pasien secara sistematis. Hal ini membuat petugas kesulitan dalam melacak data pasien. Kendala lainnya adalah terjadinya duplikasi data. Selain itu, pemilik klinik juga menginginkan terstrukturnya data pasien yang menjadi acuan untuk membuat laporan. Tujuan: Merancang sistem informasi klinik untuk mendukung kegiatan pelayanan di Klinik Az-Zahra di Kota Tasikmalaya Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif melalui tahapan action research pada perancangan sistem informasi klinik dengan pendekatan prototyping. Subjek pada penelitian ini adalah 1 orang dokter, 2 orang petugas rekam medis, 1 orang bidan, dan 1 orang perawat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mendalam. Analisis data hasil observasi dan wawancara yang dianggap relevan dipakai sebagai pedoman pada tahap perancangan sistem. Hasil: Telah dilaksanakan identifikasi kebutuhan sistem, membuat desain proses, desain basis data dan desain antar muka serta uji coba prototipe sistem informasi klinik. Kesimpulan: Kebutuhan data sistem informasi Klinik Az-Zahra Kota Tasikmalaya meliputi identitas pasien, riwayat kunjungan, catatan alergi, gaya hidup, imunisasi, riwayat penyakit, serta riwayat catatan kesehatan pribadi yang lebih lengkap pada prototipe sistem informasi klinik yang telah dikembangkan.
{"title":"Pengembangan prototipe sistem informasi klinik di klinik Az-zahra Kota Tasikmalaya","authors":"Rizky Subagja","doi":"10.22146/jisph.18082","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.18082","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Klinik Az-Zahra di Kota Tasikmalaya memiliki kendala dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat karena rekam medis berbasis kertas yang ada tidak mendata pasien secara sistematis. Hal ini membuat petugas kesulitan dalam melacak data pasien. Kendala lainnya adalah terjadinya duplikasi data. Selain itu, pemilik klinik juga menginginkan terstrukturnya data pasien yang menjadi acuan untuk membuat laporan. Tujuan: Merancang sistem informasi klinik untuk mendukung kegiatan pelayanan di Klinik Az-Zahra di Kota Tasikmalaya Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif melalui tahapan action research pada perancangan sistem informasi klinik dengan pendekatan prototyping. Subjek pada penelitian ini adalah 1 orang dokter, 2 orang petugas rekam medis, 1 orang bidan, dan 1 orang perawat. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara mendalam. Analisis data hasil observasi dan wawancara yang dianggap relevan dipakai sebagai pedoman pada tahap perancangan sistem. Hasil: Telah dilaksanakan identifikasi kebutuhan sistem, membuat desain proses, desain basis data dan desain antar muka serta uji coba prototipe sistem informasi klinik. Kesimpulan: Kebutuhan data sistem informasi Klinik Az-Zahra Kota Tasikmalaya meliputi identitas pasien, riwayat kunjungan, catatan alergi, gaya hidup, imunisasi, riwayat penyakit, serta riwayat catatan kesehatan pribadi yang lebih lengkap pada prototipe sistem informasi klinik yang telah dikembangkan.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"273 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114532362","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi, Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PMI DIY) menggunakan internet seperti Twitter, Facebook, dan situs web sebagai sarana untuk menyebarkan informasi stok darah kepada masyarakat. Perlu adanya intDroperabilitas agar sistem yang berbeda dapat saling bekerjasama. Web service dapat menjadi jembatan antar berbagai sistem di internet sehingga tidak terjadi pemasukan ulang data secara manual. Metode: Penelitian merupakan penelitian tindakan (action research). Penelitian terbagi menjadi 4 tahap utama yaitu indentifikasi masalah, perencanaan, tindakan, dan evaluasi. Pengembangan sistem dilaksanakan dengan menggunakan metode Scrum dan Waterfall. Pada tahap evaluasi dilakukan uji fungsionalitas, pengukuran tingkat interoperabilitas, dan survei penilaian kepuasan pengguna akhir. Hasil: Informasi stok darah PMI DIY yang telah disebarkan melalui Twitter dapat ditampilkan secara otomatis di situs web afiliasi PMI DIY menjadikan pengelola web bekerja secara efisien. Pengembangan dengan menggunakan metode Scrum memerlukan waktu selama 3 minggu, lebih sedikit 60% dibandingkan dengan waktu pengembangan menggunakan metode Waterfall. Interoperabilitas sistem dapat ditingkatkan dari tingkat 1 menjadi tingkat 3 dalam skala LISI. Tingkat kepuasan pengguna atas informasi stok darah yang disajikan pada situs web setelah dilakukan pengembangan sistem mencapai 85 %. Kesimpulan: Metode Scrum dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk mengembangkan interoperabilitas sistem dengan waktu yang efisien. Kata kunci : interoperabilitas, stok darah, web service, Scrum.
{"title":"Pengembangan interoperabilitas informasi stok darah berbasis web service di Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta dengan menggunakan metode scrum","authors":"Adiharsa Winahyu","doi":"10.22146/jisph.9002","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.9002","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi, Palang Merah Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PMI DIY) menggunakan internet seperti Twitter, Facebook, dan situs web sebagai sarana untuk menyebarkan informasi stok darah kepada masyarakat. Perlu adanya intDroperabilitas agar sistem yang berbeda dapat saling bekerjasama. Web service dapat menjadi jembatan antar berbagai sistem di internet sehingga tidak terjadi pemasukan ulang data secara manual. Metode: Penelitian merupakan penelitian tindakan (action research). Penelitian terbagi menjadi 4 tahap utama yaitu indentifikasi masalah, perencanaan, tindakan, dan evaluasi. Pengembangan sistem dilaksanakan dengan menggunakan metode Scrum dan Waterfall. Pada tahap evaluasi dilakukan uji fungsionalitas, pengukuran tingkat interoperabilitas, dan survei penilaian kepuasan pengguna akhir. Hasil: Informasi stok darah PMI DIY yang telah disebarkan melalui Twitter dapat ditampilkan secara otomatis di situs web afiliasi PMI DIY menjadikan pengelola web bekerja secara efisien. Pengembangan dengan menggunakan metode Scrum memerlukan waktu selama 3 minggu, lebih sedikit 60% dibandingkan dengan waktu pengembangan menggunakan metode Waterfall. Interoperabilitas sistem dapat ditingkatkan dari tingkat 1 menjadi tingkat 3 dalam skala LISI. Tingkat kepuasan pengguna atas informasi stok darah yang disajikan pada situs web setelah dilakukan pengembangan sistem mencapai 85 %. Kesimpulan: Metode Scrum dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk mengembangkan interoperabilitas sistem dengan waktu yang efisien. Kata kunci : interoperabilitas, stok darah, web service, Scrum.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"44 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114131136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
LatarBelakang: ICD merupakan klasifikasi penyakit dan masalah kesehatan dalam bentuk huruf dan angka (WHO 2011). Kode ICD dirasa belum dapat memenuhi kebutuhan informasi koding morbiditas, karena untuk Puskesmas masih terdapatnya masalah 63,16% pada 12 Bab yang digunakan (Wockenfuss et al., 2009). Puskesmas lebih tepat menggunakan ICPC-2R, dengan konsep episode pelayanan pasien/ RFE yang juga tercakup dalam sistem PCARE. Diperlukan konversi antara ICD ke ICPC-2R agar keduanya dapat terbaca dari mapping terminologi medis yang sama untuk menyatukan dua prinsip koding tersebut.Tujuan: 1). Mengetahui hasil mapping konversi ICPC-2R dari ICD pada SIMPUS; 2). Mengetahui dimensi mutu yang mempengaruhi kualitas pelayanan dari penerapan konversi; dan 3). Melakukan evaluasi hasil penerapan konversi.Metode:Penelitian diskriptif analitik dengan rancangan bersifat observasional. Indept interview pada subyek penelitian 18 responden data SIMPUS Puskesmas Sukoharjo dan Puskesmas Mojolaban. Data dianalisis secara deskriptif dan kualitatif pada konversi SIMPUS web based dan tanpa konversi SIMPUS single user dari software standard ICPC-2R bahasa Indonesia sesuai lisensi WONCA.Hasil: Mapping konversi ICPC-2R dari ICD pada SIMPUS berhasil dilakukan. Sebelum konversi, dilakukan identifikasi 431 kode ICD pada SIMPUS. 261 (57,62%) sesuai, 192 (42,38%) tidak sesuai. Dilakukan desain ulang data base, dan memasukkan konversi ICPC-2R dalam SIMPUS. Pengaturan ulang koding juga dilakukan menggunakan ICPC-2R. Berdasarkan ijin dan kebijakan DKK maka dari standard 3801 kode, yang bisa dipakai 190 (4,99%) sedangkan yang tidak dipakai 3611 (95,01%). Hasil koding yang benar meningkat 94,92% dan koding salah 5,08%. Perbaikan koding data base, upgrade, dan ujicoba semakin lengkap dengan dimasukkannya data bayar dan query. Bahasa terminologi medis dari diagnosis pasien diperbaiki sebanyak 117. Dari segi penggunaan setelah konversi, SIMPUS dirasakan efektif (53,7%). Pemeriksaan sakit perut dan pengambilan test hasil golongan darah, ICPC-2R dimasukkan dalam koding B60, tetapi tidak ada padanan konversi ini di ICD-10. Hasil koding ICPC-2R tertinggi R74 untuk Infeksi Saluran Napas Akut. Dibutuhkan Man, Money, Material, Method yang handal untuk implementasinya secara maksimal.Kesimpulan: ICPC-2R sangat layak untuk diterapkan di Puskesmas sebagai pengganti/pelengkap ICD-10 dan lebih sesuai karena berbasis episode pelayanan. ICPC-2R akan mampu mendukung upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Jika dapat dilaksanakan secara utuh dalam electronic medical record dalam SIMPUS, dapat diketahui status data kesakitan (severity illness) dan status kondisi pasien. Dijalankannya secara konsisten dan reliable, akan sangat mendukung program monitoring dan evaluasi program Puskesmas. Konsep ini dapat digunakan untuk mengetahui riwayat kesehatan pasien secara menyeluruh, kondisi epidemiologi dari kasus penyakit dan pengobatan pasien secara berkesinambungan. Jika konversi diterapkan 100%, dapat membantu kons
{"title":"Evaluasi konversi icpc-2r dari icd sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan puskesmas","authors":"D. Suryani","doi":"10.22146/jisph.8688","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.8688","url":null,"abstract":"LatarBelakang: ICD merupakan klasifikasi penyakit dan masalah kesehatan dalam bentuk huruf dan angka (WHO 2011). Kode ICD dirasa belum dapat memenuhi kebutuhan informasi koding morbiditas, karena untuk Puskesmas masih terdapatnya masalah 63,16% pada 12 Bab yang digunakan (Wockenfuss et al., 2009). Puskesmas lebih tepat menggunakan ICPC-2R, dengan konsep episode pelayanan pasien/ RFE yang juga tercakup dalam sistem PCARE. Diperlukan konversi antara ICD ke ICPC-2R agar keduanya dapat terbaca dari mapping terminologi medis yang sama untuk menyatukan dua prinsip koding tersebut.Tujuan: 1). Mengetahui hasil mapping konversi ICPC-2R dari ICD pada SIMPUS; 2). Mengetahui dimensi mutu yang mempengaruhi kualitas pelayanan dari penerapan konversi; dan 3). Melakukan evaluasi hasil penerapan konversi.Metode:Penelitian diskriptif analitik dengan rancangan bersifat observasional. Indept interview pada subyek penelitian 18 responden data SIMPUS Puskesmas Sukoharjo dan Puskesmas Mojolaban. Data dianalisis secara deskriptif dan kualitatif pada konversi SIMPUS web based dan tanpa konversi SIMPUS single user dari software standard ICPC-2R bahasa Indonesia sesuai lisensi WONCA.Hasil: Mapping konversi ICPC-2R dari ICD pada SIMPUS berhasil dilakukan. Sebelum konversi, dilakukan identifikasi 431 kode ICD pada SIMPUS. 261 (57,62%) sesuai, 192 (42,38%) tidak sesuai. Dilakukan desain ulang data base, dan memasukkan konversi ICPC-2R dalam SIMPUS. Pengaturan ulang koding juga dilakukan menggunakan ICPC-2R. Berdasarkan ijin dan kebijakan DKK maka dari standard 3801 kode, yang bisa dipakai 190 (4,99%) sedangkan yang tidak dipakai 3611 (95,01%). Hasil koding yang benar meningkat 94,92% dan koding salah 5,08%. Perbaikan koding data base, upgrade, dan ujicoba semakin lengkap dengan dimasukkannya data bayar dan query. Bahasa terminologi medis dari diagnosis pasien diperbaiki sebanyak 117. Dari segi penggunaan setelah konversi, SIMPUS dirasakan efektif (53,7%). Pemeriksaan sakit perut dan pengambilan test hasil golongan darah, ICPC-2R dimasukkan dalam koding B60, tetapi tidak ada padanan konversi ini di ICD-10. Hasil koding ICPC-2R tertinggi R74 untuk Infeksi Saluran Napas Akut. Dibutuhkan Man, Money, Material, Method yang handal untuk implementasinya secara maksimal.Kesimpulan: ICPC-2R sangat layak untuk diterapkan di Puskesmas sebagai pengganti/pelengkap ICD-10 dan lebih sesuai karena berbasis episode pelayanan. ICPC-2R akan mampu mendukung upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Jika dapat dilaksanakan secara utuh dalam electronic medical record dalam SIMPUS, dapat diketahui status data kesakitan (severity illness) dan status kondisi pasien. Dijalankannya secara konsisten dan reliable, akan sangat mendukung program monitoring dan evaluasi program Puskesmas. Konsep ini dapat digunakan untuk mengetahui riwayat kesehatan pasien secara menyeluruh, kondisi epidemiologi dari kasus penyakit dan pengobatan pasien secara berkesinambungan. Jika konversi diterapkan 100%, dapat membantu kons","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128067555","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Klinik Dokter Keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada masih menggunakan rekam medis berbasis kertas. Masalah yang sering terjadi pada dokumen rekam medis berbasis kertas adalah dokumen yang tidak dikelola dengan baik, rawan kerusakan, tidak lengkap dalam pencatatan, serta data yang redundan. Dibutuhkan prototipe rekam medis elektronik yang dapat diterapkan di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada. Tujuan: Mengembangkan prototipe rekam medis elektronik yang dapat diterapkan di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap 2 orang dokter keluarga dan 1 orang petugas rekam medis serta studi dokumentasi rekam medis berbasis kertas yang terdapat di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada. Pada tahap ini juga dilakukan focus group discussion (FGD) yang melibatkan 9 orang mahasiswa S2 Kedokteran Keluarga Universitas Gadjah Mada. Hasil dari analisis kebutuhan selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam perancangan dan pembuatan prototipe. Hasil: Prototipe rekam medis elektronik Klinik Dokter Keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada dikembangkan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan menggunakan teknologi berbasis web. 66,77% responden menyatakan puas dengan prototipe rekam medis elektronik yang telah dikembangkan. Kesimpulan: Kebutuhan data rekam medis elektronik Klinik Dokter Keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada meliputi identitas pasien, riwayat kunjungan, catatan alergi, gaya hidup, imunisasi, riwayat operasi, riwayat penyakit terdahulu, serta riwayat penyakit keluarga. Integrasi dengan basis data BPJS menjadi salah satu faktor yang membuat pengguna puas dengan prototipe rekam medis elektronik yang telah dikembangkan.
{"title":"Pengembangan prototipe rekam medis elektronik di klinik dokter keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada","authors":"Dian Budi Santoso","doi":"10.22146/jisph.9315","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jisph.9315","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Klinik Dokter Keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada masih menggunakan rekam medis berbasis kertas. Masalah yang sering terjadi pada dokumen rekam medis berbasis kertas adalah dokumen yang tidak dikelola dengan baik, rawan kerusakan, tidak lengkap dalam pencatatan, serta data yang redundan. Dibutuhkan prototipe rekam medis elektronik yang dapat diterapkan di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada. Tujuan: Mengembangkan prototipe rekam medis elektronik yang dapat diterapkan di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada. Metode Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah research and development. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap 2 orang dokter keluarga dan 1 orang petugas rekam medis serta studi dokumentasi rekam medis berbasis kertas yang terdapat di Klinik Dokter Keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada. Pada tahap ini juga dilakukan focus group discussion (FGD) yang melibatkan 9 orang mahasiswa S2 Kedokteran Keluarga Universitas Gadjah Mada. Hasil dari analisis kebutuhan selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam perancangan dan pembuatan prototipe. Hasil: Prototipe rekam medis elektronik Klinik Dokter Keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada dikembangkan sesuai dengan hasil analisis kebutuhan menggunakan teknologi berbasis web. 66,77% responden menyatakan puas dengan prototipe rekam medis elektronik yang telah dikembangkan. Kesimpulan: Kebutuhan data rekam medis elektronik Klinik Dokter Keluarga Korpagama Universitas Gadjah Mada meliputi identitas pasien, riwayat kunjungan, catatan alergi, gaya hidup, imunisasi, riwayat operasi, riwayat penyakit terdahulu, serta riwayat penyakit keluarga. Integrasi dengan basis data BPJS menjadi salah satu faktor yang membuat pengguna puas dengan prototipe rekam medis elektronik yang telah dikembangkan.","PeriodicalId":365453,"journal":{"name":"Journal of Information Systems for Public Health","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121807889","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}