Triage merupakan pengetahuan mendasar yang harus dikuasi oleh seorang relawan bencana. Triage merupaka proses pengkajian klinik singkat dalam menentukan waktu dan urutan pasien yang harus ditangani terlebih dahulu penelitian ini berfokus pada tingkat pengetahuan relawan karena tingkat pengetauan seorang relawan dapat berpengaruh pada ketrampilanya pada saat melakukan triage, Untuk mengetahaui Gambaran Pengetahuan Anggota Korps Sukarela (KSR) PMI Unit Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tentang Triage Bencana Setelah Diberikan Edukasi Menggunakan Buku Saku, Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental melalui pendekatan one case study, populasi sebanyak 50 responden dengan menggunakan teknik total sampling, Tingkat pengetahuan Anggota Korps Sukarela (KSR) PMI Unit UMP sesudah diberikan buku saku triage bencana 48 responden (96%) memiliki kategori tingkat pengetahuan baik dan 2 responden (4%) memiliki kategori tingkat pengetahuan cukup, Gambaran tingkat pengetahauan anggota Korps Sukarela (KSR) PMI Unit UMP sesudah diberikan buku saku triage bencana 48 responden (96%) memiliki kategori tingkat pengetahuan baik dan 2 responden (4%) memiliki kategori tingkat pengetahuan cukup.
{"title":"GAMBARAN PENGETAHUAN ANGGOTA KORPS SUKARELA (KSR) PMI UNIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TENTANG TRIAGE BENCANA SETELAH DIBERIKAN EDUKASI MENGGUNAKAN BUKU SAKU","authors":"Sinta Nuriyah Dewi Saputri, N. Fitriana","doi":"10.31004/jkt.v3i3.5904","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v3i3.5904","url":null,"abstract":"Triage merupakan pengetahuan mendasar yang harus dikuasi oleh seorang relawan bencana. Triage merupaka proses pengkajian klinik singkat dalam menentukan waktu dan urutan pasien yang harus ditangani terlebih dahulu penelitian ini berfokus pada tingkat pengetahuan relawan karena tingkat pengetauan seorang relawan dapat berpengaruh pada ketrampilanya pada saat melakukan triage, Untuk mengetahaui Gambaran Pengetahuan Anggota Korps Sukarela (KSR) PMI Unit Universitas Muhammadiyah Purwokerto Tentang Triage Bencana Setelah Diberikan Edukasi Menggunakan Buku Saku, Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental melalui pendekatan one case study, populasi sebanyak 50 responden dengan menggunakan teknik total sampling, Tingkat pengetahuan Anggota Korps Sukarela (KSR) PMI Unit UMP sesudah diberikan buku saku triage bencana 48 responden (96%) memiliki kategori tingkat pengetahuan baik dan 2 responden (4%) memiliki kategori tingkat pengetahuan cukup, Gambaran tingkat pengetahauan anggota Korps Sukarela (KSR) PMI Unit UMP sesudah diberikan buku saku triage bencana 48 responden (96%) memiliki kategori tingkat pengetahuan baik dan 2 responden (4%) memiliki kategori tingkat pengetahuan cukup.","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"79 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126184737","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berdasarkan persentase penggunaan jamban sehat di provinsi Riau tahun 2015 adalah 44,2% dan meningkat pada tahun 2016 yaitu menjadi 49,5%. Ada beberapa masalah yang timbul jika tidak menggunkan jamban sehat di tatanan rumah tangga yaitu mudahnya terserang dari berbagai penyakit, maka cenderung akan terjadi pencemaran lingkungan yang dapat merusak kesehatan, mudahnya terserang penyakit seperti demam tifoid dan diare. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan Jamban Sehat di kelurahan Labuh Baru Barat. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah kepala rumah tangga yang ada di Kelurahan Labuh Baru Barat yang berjumlah 50 orang. Teknik pengambilan sampel rendom sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ada hubungan pengetahuan dengan penggunan jamban dengan P value 0,000, Ada hubungan Sikap dengan penggunan jamban dengan P value 0,002, Ada hubungan pendidikan dengan penggunan jamban dengan P value 0,001, Ada hubungan Ekonomi dengan penggunan jamban denagn P value 0,000. Diharapkan kepada responden untuk meningkatakan pemahaman tentang jamban sehat dengan mengikuti penyuluhan kesehatanl
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT DI KELURAHAN LABUH BARU BARAT","authors":"Nopri Yanto, Besti Verawati","doi":"10.31004/jkt.v3i3.5620","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v3i3.5620","url":null,"abstract":"Berdasarkan persentase penggunaan jamban sehat di provinsi Riau tahun 2015 adalah 44,2% dan meningkat pada tahun 2016 yaitu menjadi 49,5%. Ada beberapa masalah yang timbul jika tidak menggunkan jamban sehat di tatanan rumah tangga yaitu mudahnya terserang dari berbagai penyakit, maka cenderung akan terjadi pencemaran lingkungan yang dapat merusak kesehatan, mudahnya terserang penyakit seperti demam tifoid dan diare. Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan Jamban Sehat di kelurahan Labuh Baru Barat. Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian adalah kepala rumah tangga yang ada di Kelurahan Labuh Baru Barat yang berjumlah 50 orang. Teknik pengambilan sampel rendom sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ada hubungan pengetahuan dengan penggunan jamban dengan P value 0,000, Ada hubungan Sikap dengan penggunan jamban dengan P value 0,002, Ada hubungan pendidikan dengan penggunan jamban dengan P value 0,001, Ada hubungan Ekonomi dengan penggunan jamban denagn P value 0,000. Diharapkan kepada responden untuk meningkatakan pemahaman tentang jamban sehat dengan mengikuti penyuluhan kesehatanl","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"1240 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129544911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sulkarnaen Sulkarnaen, Edi Sampurno, Winda Rofiyati
Penderita hipertensi memiliki banyak tanda gejala dalam aspek psikologis maupun fisik. Salah satu gangguan psikologis pada pasien dengan hipertensi adalah kecemasan yang akan mempengaruhi kulaitas tidur penderita hipertensi menjadi lebih buruk.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada lansia dengan hipertensi di Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kasihan II Bantul dengan sampel terdiri 107 responden lansia dengan hipertensi yang dipilih dengan menggunakan teknik accidental sampling. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner tingkat kecemasan dan kualitas tidur. Teknik analisis data menggunakan Kendall Tau.Penelitian ini menunjukan sebagian besar sampel adalah termasuk dalam kategori kecemasan sedang yaitu sebanyak 38 responden (35,5%), dan sebagian besar adalah termasuk kategori kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 58 responden (54,2%). Hasil uji korelasi Kendall Tau diperoleh nilai P value 0.000 ?0.05, yang artinya terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada lansia dengan hipertensi di Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta.Penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada lansia dengan hipertensi di Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL YOGYAKARTA","authors":"Sulkarnaen Sulkarnaen, Edi Sampurno, Winda Rofiyati","doi":"10.31004/jkt.v3i3.5737","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v3i3.5737","url":null,"abstract":"Penderita hipertensi memiliki banyak tanda gejala dalam aspek psikologis maupun fisik. Salah satu gangguan psikologis pada pasien dengan hipertensi adalah kecemasan yang akan mempengaruhi kulaitas tidur penderita hipertensi menjadi lebih buruk.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada lansia dengan hipertensi di Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kasihan II Bantul dengan sampel terdiri 107 responden lansia dengan hipertensi yang dipilih dengan menggunakan teknik accidental sampling. Pengambilan data dilakukan dengan pengisian kuesioner tingkat kecemasan dan kualitas tidur. Teknik analisis data menggunakan Kendall Tau.Penelitian ini menunjukan sebagian besar sampel adalah termasuk dalam kategori kecemasan sedang yaitu sebanyak 38 responden (35,5%), dan sebagian besar adalah termasuk kategori kualitas tidur buruk yaitu sebanyak 58 responden (54,2%). Hasil uji korelasi Kendall Tau diperoleh nilai P value 0.000 ?0.05, yang artinya terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada lansia dengan hipertensi di Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta.Penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada lansia dengan hipertensi di Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"26 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131239772","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The level of family welfare in Indonesia is still considered stagnant and has not shown a significant increase. The number of programs from the government which are allegedly able to help strengthen family welfare, is not enough to produce a prosperous family. Several studies have stated that the level of family welfare is influenced by several factors, one of which is the existence of a community empowerment forum in which there are activities to support the family economy. Assessing this, the Head of the Damandiri Foundation, Dr. Haryono Suyono, M.A., Ph.D, established the Pos Community Empowerment (Posdaya) to help improve the level of family welfare through quality empowerment. The Community Empowerment Post (Posdaya) is a forum for communication, advocacy, information, education, and an integrated forum for strengthening family welfare activities. Through empowerment activities in the Community Empowerment Post (Posdaya) it is hoped that it can improve family welfare through the establishment of family functions as a whole. This study uses a qualitative method. Considering the purpose of the research is to dig deeper into the data in the field, so that the qualitative method is the right choice. The research theory is based on the theory of effectiveness. The theory is in line with the desired research results, namely if a result or output of an activity is getting closer to the target, it means that the effectiveness is higher. Data analysis techniques in this study are data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The results showed that Posdaya Bacang was considered capable of increasing the level of family welfare.
{"title":"EFEKTIVITAS PENERAPAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA DI POSDAYA BACANG, KELURAHAN SRENGSENG SAWAH DALAM TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA","authors":"Ajeng Dinantika Rahayu, Balqis Triaya Dewanti, Mikha Tiffani, Shifa Aulia Maghfiroh, Triayu Nur Afifah","doi":"10.31004/jkt.v3i2.5166","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v3i2.5166","url":null,"abstract":"The level of family welfare in Indonesia is still considered stagnant and has not shown a significant increase. The number of programs from the government which are allegedly able to help strengthen family welfare, is not enough to produce a prosperous family. Several studies have stated that the level of family welfare is influenced by several factors, one of which is the existence of a community empowerment forum in which there are activities to support the family economy. Assessing this, the Head of the Damandiri Foundation, Dr. Haryono Suyono, M.A., Ph.D, established the Pos Community Empowerment (Posdaya) to help improve the level of family welfare through quality empowerment. The Community Empowerment Post (Posdaya) is a forum for communication, advocacy, information, education, and an integrated forum for strengthening family welfare activities. Through empowerment activities in the Community Empowerment Post (Posdaya) it is hoped that it can improve family welfare through the establishment of family functions as a whole. This study uses a qualitative method. Considering the purpose of the research is to dig deeper into the data in the field, so that the qualitative method is the right choice. The research theory is based on the theory of effectiveness. The theory is in line with the desired research results, namely if a result or output of an activity is getting closer to the target, it means that the effectiveness is higher. Data analysis techniques in this study are data reduction, data display, and conclusion drawing/verification. The results showed that Posdaya Bacang was considered capable of increasing the level of family welfare.","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"272 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121819175","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adolescent Behavior Deviation can also be referred to as juvenile delinquency, is an act that violates norms, rules or laws in society that is carried out at the age of adolescence or the transition during childhood and adulthood. Data from the National Commission for Child Protection released the number of cases of brawl between students in 2011 as many as 341 cases and 95 fatalities. According to data from the Principal through BK Teachers at SMPS-PSM Kota Bukittinggi the number of SMPS-PSM students is 51 students, of the many students on average every month they enter the BK room as many as 4-8 students and 5 out of 10 students are late to school, There are some students who do not make homework until leaving school before returning home. The aim of the study is to determine the relationship between discipline and peer influence with juvenile delinquency in students at SMP-PSM Kota Bukittinggi in 2020. The method used is descriptive analytic with cross sectional design with tools measure the questionnaire. The sampling technique used was total sampling with a sample of 51 people in the study, then processed using the chi-square-test. The results showed that univariate students were not disciplined (45.1%), students with peer influence were (70.6%) and most of the students committed juvenile delinquency (78.4%) and the bivariate results found that there was a relationship between discipline. with juvenile delinquency obtained p value = 0.00 (p <0.05), and there is a relationship between peer influence and juvenile delinquency obtained p value = 0.001 (p <0.005). The conclusion of this study is that there is a relationship between discipline and peer influence with juvenile delinquency in SMP-PSM Kota Bukittinggi in 2020. It is hoped that schools will improve student discipline to reduce juvenile delinquency. For further researchers, it can examine the relationship between self-motivation and juvenile delinquency. Keywords: Discipline, Juvenile Delinquency, Peers
青少年行为偏差也可称为青少年犯罪,是一种违反社会规范、规则或法律的行为,发生在青春期或儿童期和成年期的过渡时期。国家儿童保护委员会公布的数据显示,2011年发生的学生斗殴事件多达341起,造成95人死亡。根据校长通过BK老师提供的数据,SMPS-PSM Kota Bukittinggi的学生人数为51人,平均每个月进入BK教室的学生多达4-8人,10个学生中有5个迟到,有一些学生直到放学后才回家做作业。本研究的目的是确定纪律和同伴影响与2020年哥打武吉丁吉SMP-PSM学生青少年犯罪之间的关系。采用的方法是描述性分析与横断面设计与工具测量问卷。使用的抽样技术是在研究中对51人的样本进行总抽样,然后使用卡方检验进行处理。结果显示,单变量学生未受纪律处分(45.1%),有同伴影响的学生(70.6%),大多数学生有青少年犯罪(78.4%),双变量结果发现纪律与青少年犯罪之间存在关系。青少年犯罪与同伴影响的关系p值= 0.00 (p <0.05),青少年犯罪与同伴影响的关系p值= 0.001 (p <0.005)。本研究的结论是:在哥打武吉廷吉市2020年的SMP-PSM青少年犯罪中,纪律和同伴影响存在相关关系。希望学校能加强学生纪律,减少青少年犯罪。对于进一步的研究,它可以检验自我激励与青少年犯罪之间的关系。关键词:纪律;青少年犯罪;同伴
{"title":"HUBUNGAN KEDISIPLINAN DAN PENGARUH TEMAN SEBAYA DENGAN KENAKALAN REMAJA PADA REMAJA DI SMPS-PSM KOTA BUKITTINGGI","authors":"Falerisiska Yunere, Millia Anggraini, Mayang Hartia Ningrum","doi":"10.31004/jkt.v3i2.4693","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v3i2.4693","url":null,"abstract":"Adolescent Behavior Deviation can also be referred to as juvenile delinquency, is an act that violates norms, rules or laws in society that is carried out at the age of adolescence or the transition during childhood and adulthood. Data from the National Commission for Child Protection released the number of cases of brawl between students in 2011 as many as 341 cases and 95 fatalities. According to data from the Principal through BK Teachers at SMPS-PSM Kota Bukittinggi the number of SMPS-PSM students is 51 students, of the many students on average every month they enter the BK room as many as 4-8 students and 5 out of 10 students are late to school, There are some students who do not make homework until leaving school before returning home. The aim of the study is to determine the relationship between discipline and peer influence with juvenile delinquency in students at SMP-PSM Kota Bukittinggi in 2020. The method used is descriptive analytic with cross sectional design with tools measure the questionnaire. The sampling technique used was total sampling with a sample of 51 people in the study, then processed using the chi-square-test. The results showed that univariate students were not disciplined (45.1%), students with peer influence were (70.6%) and most of the students committed juvenile delinquency (78.4%) and the bivariate results found that there was a relationship between discipline. with juvenile delinquency obtained p value = 0.00 (p <0.05), and there is a relationship between peer influence and juvenile delinquency obtained p value = 0.001 (p <0.005). The conclusion of this study is that there is a relationship between discipline and peer influence with juvenile delinquency in SMP-PSM Kota Bukittinggi in 2020. It is hoped that schools will improve student discipline to reduce juvenile delinquency. For further researchers, it can examine the relationship between self-motivation and juvenile delinquency. \u0000Keywords: Discipline, Juvenile Delinquency, Peers","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"220 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115279409","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hypnobirthing bertujuan agar ibu dapat melahirkan dengan nyaman dan menghilangkan rasa sakit melahirkan tanpa bantuan obat bius apapun. Hypnobirthing mengekspolarasi mitos bahwa rasa sakit adalah hal yang wajar dan dibutuhkan saat melahirkan normal. Saat wanita yang melahirkan terbebas dari rasa takut. Penelitian ini bertujuan untuk mencari efektifitas hypnobirthing pada ibu bersalin terhadap apgar scor satu menit pertama pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar. Penelitian dilaksanakan bulan November 2020-Januari 2021 di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Eksperiment Two Group dengan rancangan Posttest Only With Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin dan diperoleh sampel sebanyak 30 orang dimana 15 orang yang diberikan hypnobirthing dan 15 orang tidak diberi hypnobirthing dengan pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden dijadikan sampel, ibu yang diberikan hypnobirthing sebanyak 15 orang (50,0%) dan yang tidak diberikan hypnobirthing sebanyak 15 orang (50,0%) dan pada ibu yang diberikan hypnobirthing memiliki apgar skor normal sebanyak 12 orang (80,0%) dan yang memiliki apgar skor tidak normal sebanyak 3 orang (20%), sedangkan pada ibu yang tidak diberikan hypnobirthing memiliki apgar skor normal sebanyak 4 orang (26,67%) dan yang tidak memiliki apgar skor normal sebanyak 11 orang (73,33%). Terdapat efektifitas hypnobirthing pada ibu bersalin terhadap APGAR Scor satu menit pertama pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Diharapkan kepada bidan yang bertugas agar lebih meningkatkan perhatiannya dalam memberikan informasi tentang hypnobirthing pada ibu bersalin terhadap APGAR Skor satu menit pertama pada bayi baru lahir.
{"title":"EFEKTIFITAS HYPNOBIRTHING PADA IBU BERSALIN PRIMIPARA TERHADAP APGAR SKOR SATU MENIT PERTAMA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH","authors":"Syamsuryanita Syamsuryanita","doi":"10.31004/jkt.v3i2.7767","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v3i2.7767","url":null,"abstract":"Hypnobirthing bertujuan agar ibu dapat melahirkan dengan nyaman dan menghilangkan rasa sakit melahirkan tanpa bantuan obat bius apapun. Hypnobirthing mengekspolarasi mitos bahwa rasa sakit adalah hal yang wajar dan dibutuhkan saat melahirkan normal. Saat wanita yang melahirkan terbebas dari rasa takut. Penelitian ini bertujuan untuk mencari efektifitas hypnobirthing pada ibu bersalin terhadap apgar scor satu menit pertama pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar. Penelitian dilaksanakan bulan November 2020-Januari 2021 di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Eksperiment Two Group dengan rancangan Posttest Only With Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin dan diperoleh sampel sebanyak 30 orang dimana 15 orang yang diberikan hypnobirthing dan 15 orang tidak diberi hypnobirthing dengan pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden dijadikan sampel, ibu yang diberikan hypnobirthing sebanyak 15 orang (50,0%) dan yang tidak diberikan hypnobirthing sebanyak 15 orang (50,0%) dan pada ibu yang diberikan hypnobirthing memiliki apgar skor normal sebanyak 12 orang (80,0%) dan yang memiliki apgar skor tidak normal sebanyak 3 orang (20%), sedangkan pada ibu yang tidak diberikan hypnobirthing memiliki apgar skor normal sebanyak 4 orang (26,67%) dan yang tidak memiliki apgar skor normal sebanyak 11 orang (73,33%). Terdapat efektifitas hypnobirthing pada ibu bersalin terhadap APGAR Scor satu menit pertama pada bayi baru lahir di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Diharapkan kepada bidan yang bertugas agar lebih meningkatkan perhatiannya dalam memberikan informasi tentang hypnobirthing pada ibu bersalin terhadap APGAR Skor satu menit pertama pada bayi baru lahir.","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123855740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyimpanan obat merupakan kegiatan dan usaha untuk mengelola barang persediaan sehingga harus dilakukan agar kualitas dapat diperhatikan, barang terhindar dari kerusakan fisik, pencarian barang mudah dan cepat, barang terhindar dari pencuri dan mempermudah pengawasan stock. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penyimpanan obat di Puskesmas Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu berdasarkan Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian. Penelitian dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data melalui observasi langsung, yaitu mengamati gudang obat Puskemas Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Hasil penelitian menunjukan bahwa profil penyimpanan obat di Puskesmas Sindang Dataran bernilai sangat baik dalam penyimpanan obat menurut permenkes No 74 tahun 2016, kriteria yang terpenuhi meliputi pengaturan gudang penyimpanan obat (90%), penyusunan penyimpanan obat (80%), dan pengamatan mutu obat (100%).
{"title":"PROFIL PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS SINDANG DATARAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU","authors":"Shellyna Fransiska Marbun, Suciana Rahmawati, Iksan Iksan","doi":"10.31004/jkt.v3i2.5084","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v3i2.5084","url":null,"abstract":" \u0000Penyimpanan obat merupakan kegiatan dan usaha untuk mengelola barang persediaan sehingga harus dilakukan agar kualitas dapat diperhatikan, barang terhindar dari kerusakan fisik, pencarian barang mudah dan cepat, barang terhindar dari pencuri dan mempermudah pengawasan stock. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penyimpanan obat di Puskesmas Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu berdasarkan Permenkes Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian. Penelitian dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data melalui observasi langsung, yaitu mengamati gudang obat Puskemas Sindang Dataran Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Hasil penelitian menunjukan bahwa profil penyimpanan obat di Puskesmas Sindang Dataran bernilai sangat baik dalam penyimpanan obat menurut permenkes No 74 tahun 2016, kriteria yang terpenuhi meliputi pengaturan gudang penyimpanan obat (90%), penyusunan penyimpanan obat (80%), dan pengamatan mutu obat (100%).","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"361 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134228178","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berbagai Perubahan terjadi dalam berbagai aspek kehidupan wanita di masa nifas. Ibu menyesuaikan diri dengan berbagai masalah, dan memanfaatkan masa nifas untuk meningkatkan adaptasi mereka terhadap berbagai perubahan yang terjadi. Berbagai perubahan akan dialami baik secara fisik maupun psikologi. Perubahan ini tentu akan berdampak terhadap kesehatan dan penyesuain diri selama masa nifas. Tujuan penelitian adalah untuk melihat respon ibu selama masa nifas. Desain penelitian menggunakan pendekatan studi fenomenologi deskriptif. Penelitian dilaksanakan di tujuh Puskesmas yang ada di Kota Bukittinggi. Sebanyak delapan orang partisipan yang terlibat dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam (indp interview) sampai data jenuh atau sampai saturasi data dicapai, Analisa data dalam penelitian menggunakan teknik Colaizzi. Terdapat empat tema dari hasil penelitian (1) adapatasi terhadap perubahan fisik, (2) adaptasi terhadap perubahan psikologis dengan subtema menjalani taking hold terhadap diri sendiri dan bayi, (3) adaptasi terhadap peran baru dan (4) makna kunjungan nifas. Peran tenaga kesehatan sangat dibutuhkan selama masa adaptasi ini terutama di minggu pertama setelah ibu melahirkan. Kesimpulan kemampuan adaptasi sangat membantu ibu selama masa nifas, baik adaptasi secara fisik maupun psikologis. Dengan kemampuan adaptasi tersebut kesehatan ibu dapat terjaga dengan baik, dan dapat mengantisipasi resiko komplikasi yang dapat terjadi, serta dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi terhadap peran baru yang akan dijalani selama masa nifas.
{"title":"STUDI FENOMONOLOGI RESPON IBU SELAMA MASA NIFAS DI KOTA BUKITTINGGI","authors":"Maidaliza Maidaliza","doi":"10.31004/jkt.v3i2.4560","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v3i2.4560","url":null,"abstract":"Berbagai Perubahan terjadi dalam berbagai aspek kehidupan wanita di masa nifas. Ibu menyesuaikan diri dengan berbagai masalah, dan memanfaatkan masa nifas untuk meningkatkan adaptasi mereka terhadap berbagai perubahan yang terjadi. Berbagai perubahan akan dialami baik secara fisik maupun psikologi. Perubahan ini tentu akan berdampak terhadap kesehatan dan penyesuain diri selama masa nifas. Tujuan penelitian adalah untuk melihat respon ibu selama masa nifas. Desain penelitian menggunakan pendekatan studi fenomenologi deskriptif. Penelitian dilaksanakan di tujuh Puskesmas yang ada di Kota Bukittinggi. Sebanyak delapan orang partisipan yang terlibat dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam (indp interview) sampai data jenuh atau sampai saturasi data dicapai, Analisa data dalam penelitian menggunakan teknik Colaizzi. Terdapat empat tema dari hasil penelitian (1) adapatasi terhadap perubahan fisik, (2) adaptasi terhadap perubahan psikologis dengan subtema menjalani taking hold terhadap diri sendiri dan bayi, (3) adaptasi terhadap peran baru dan (4) makna kunjungan nifas. Peran tenaga kesehatan sangat dibutuhkan selama masa adaptasi ini terutama di minggu pertama setelah ibu melahirkan. Kesimpulan kemampuan adaptasi sangat membantu ibu selama masa nifas, baik adaptasi secara fisik maupun psikologis. Dengan kemampuan adaptasi tersebut kesehatan ibu dapat terjaga dengan baik, dan dapat mengantisipasi resiko komplikasi yang dapat terjadi, serta dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi terhadap peran baru yang akan dijalani selama masa nifas.","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124512441","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Melihat angka kejadian sindroma dyspepsia di Indonesia mencapai 40-50% dan di Sumatera Barat sindroma dyspepsia menempati urutan pertama. Adanya..perubahan gaya hidup..dan perubahan pola makan masih menjadi salah satu penyebab tersering terjadinya gangguan pencernaan, termasuk dispepsia Berdasarkan survey awal di Puskesmas X Kota Payakumbuh sebanyak 10 orang pasien melaporkan gejala yang mereka alami pola makan, mengkonsumsi makanan/minuman yang bersifat iritatif . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan makanan iritatif dengan kejadian sindroma dyspepsia di wilayah kerja Puskesmas X Kota Payakumbuh. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analitik dengan desain Cross Sectional, sampel sebanyak 40 orang responden, metode sampling adalah purposive sampling.Variabel independen adalah pola makan dan makanan iritatif sedangkan variabel dependen adalah kejadian dispepsia. Instrumen menggunakan kuisioner terdiri dari pola makan terdapat 11 pertanyaan, mengkonsumsi makanan/minuman iritatif terdapat 8 pertanyaan, sindroma dispepsia terdapat 7 pertanyaan, analisis data mengunakan uji Chi Square. Pola makan sebagian besar tidak teratur (60%), makanan iritatif sebagian besar dikonsusmsi bersifat tidak iritatif (87,5%), hasil uji statistik pola makan dengan kejadian sindrom dispepsia (P value 0,497) dan mengkonsumsi makanan iritatif (P value 0,271) dengan kejadian sindroma dispepsia. Tidak terdapat hubungan pola makan dan makanan iritatif dengan kejadian sindrom dispepsia.
{"title":"HUBUNGAN POLA MAKAN DAN MAKANAN IRITATIF DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA DI PUSKESMAS X KOTA PAYAKUMBUH","authors":"Vera Sesrianty, Nursyila Apzari Hamzah","doi":"10.31004/jkt.v3i2.4952","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v3i2.4952","url":null,"abstract":"Melihat angka kejadian sindroma dyspepsia di Indonesia mencapai 40-50% dan di Sumatera Barat sindroma dyspepsia menempati urutan pertama. Adanya..perubahan gaya hidup..dan perubahan pola makan masih menjadi salah satu penyebab tersering terjadinya gangguan pencernaan, termasuk dispepsia Berdasarkan survey awal di Puskesmas X Kota Payakumbuh sebanyak 10 orang pasien melaporkan gejala yang mereka alami pola makan, mengkonsumsi makanan/minuman yang bersifat iritatif . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dan makanan iritatif dengan kejadian sindroma dyspepsia di wilayah kerja Puskesmas X Kota Payakumbuh. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analitik dengan desain Cross Sectional, sampel sebanyak 40 orang responden, metode sampling adalah purposive sampling.Variabel independen adalah pola makan dan makanan iritatif sedangkan variabel dependen adalah kejadian dispepsia. Instrumen menggunakan kuisioner terdiri dari pola makan terdapat 11 pertanyaan, mengkonsumsi makanan/minuman iritatif terdapat 8 pertanyaan, sindroma dispepsia terdapat 7 pertanyaan, analisis data mengunakan uji Chi Square. Pola makan sebagian besar tidak teratur (60%), makanan iritatif sebagian besar dikonsusmsi bersifat tidak iritatif (87,5%), hasil uji statistik pola makan dengan kejadian sindrom dispepsia (P value 0,497) dan mengkonsumsi makanan iritatif (P value 0,271) dengan kejadian sindroma dispepsia. Tidak terdapat hubungan pola makan dan makanan iritatif dengan kejadian sindrom dispepsia.","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127334705","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
HMG-CoA reductase merupakan enzim yang dapat memetabolisme kolesterol. Tahapan dalam biosintesis kolesterol yaitu sintesis asam mevalonat dari acetil-CoA, pembentukan isoprenoid, pembentukan skualen dan sintesis kolesterol. Simvastatin dikenal sebagai HMG-CoA reductase inhibitor (3-hydroxy-3methylglutary co-enzym A), menyebabkan pengurangan tidak hanya kolestrol tetapi juga berbagai metabolit antara yaitu pembentukan isoprenoid yang merupakan kunci dalam sinyal seluler dan pengendalian fungsi sel. Hambatan isoprenoid ini dapat menurunkan aktivasi Nf-kB melalui jalur Rho/ROCK dari isoprenoid antara jalur biosintesis kolesterol yang merupakan respon seluler pembentuk sitokin pro inflamasi. Hal tersebut yang membuat Simvastatin dapat bekerja pada non lipid dependent effect yaitu efek pleiotropik sebagai antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa efek pleiotropik Simvastatin sebagai antiinflamasi pada tikus putih. Desain penelitian yaitu penelitian experimental post test only control desaign dengan menggunakan lima kelompok uji yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok perlakuan yang terbagi menjadi tiga dosis perlakuan pada masing-masing obat. Efektivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode induksi karagenan 1% intraplantar yang dilihat efek inhibisi inflamasinya selama 9 jam. Hasil penelitian menunjukkan persen inhibisi inflamasi pada simvastatin dosis 1,8mg/KgBB; dosis 3,6mg/KgBB; dosis 7,2mg/kgBB yaitu 79,92%; 89,05% dan 79,92%. HMG-CoA reductase inhibitor simvastatin memiliki efek pleiotropik antiinflamasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang signifikan (p=0,019).
{"title":"ANALISIS EFEKTIVITAS PLEIOTROPIK ANTIINFLAMASI SIMVASTATIN PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS)","authors":"Rizal Rizal, Rahmat Ismail, Abulkhair Abdullah","doi":"10.31004/jkt.v3i2.4100","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/jkt.v3i2.4100","url":null,"abstract":"HMG-CoA reductase merupakan enzim yang dapat memetabolisme kolesterol. Tahapan dalam biosintesis kolesterol yaitu sintesis asam mevalonat dari acetil-CoA, pembentukan isoprenoid, pembentukan skualen dan sintesis kolesterol. Simvastatin dikenal sebagai HMG-CoA reductase inhibitor (3-hydroxy-3methylglutary co-enzym A), menyebabkan pengurangan tidak hanya kolestrol tetapi juga berbagai metabolit antara yaitu pembentukan isoprenoid yang merupakan kunci dalam sinyal seluler dan pengendalian fungsi sel. Hambatan isoprenoid ini dapat menurunkan aktivasi Nf-kB melalui jalur Rho/ROCK dari isoprenoid antara jalur biosintesis kolesterol yang merupakan respon seluler pembentuk sitokin pro inflamasi. Hal tersebut yang membuat Simvastatin dapat bekerja pada non lipid dependent effect yaitu efek pleiotropik sebagai antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisa efek pleiotropik Simvastatin sebagai antiinflamasi pada tikus putih. Desain penelitian yaitu penelitian experimental post test only control desaign dengan menggunakan lima kelompok uji yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan kelompok perlakuan yang terbagi menjadi tiga dosis perlakuan pada masing-masing obat. Efektivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode induksi karagenan 1% intraplantar yang dilihat efek inhibisi inflamasinya selama 9 jam. Hasil penelitian menunjukkan persen inhibisi inflamasi pada simvastatin dosis 1,8mg/KgBB; dosis 3,6mg/KgBB; dosis 7,2mg/kgBB yaitu 79,92%; 89,05% dan 79,92%. HMG-CoA reductase inhibitor simvastatin memiliki efek pleiotropik antiinflamasi pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang signifikan (p=0,019).","PeriodicalId":380921,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Tambusai","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132141838","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}