Pub Date : 2018-06-30DOI: 10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.9564
A. Ilhami, R. Riandi, Siti Sriyati
Pembelajaran IPA tidak dapat dipisahkan dengan konteks lingkungan termasuk di antaranya kearifan lokal. Kawasan ikan larangan merupakan salah satu kearifan lokal yang terletak di Sumatera Barat yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan kawasan ikan larangan sebagai sumber belajar IPA. Populasi penelitian adalah siswa dan guru di SMPN 2 Gunung Omeh, Kabupaten Lima puluh Kota. Sampel penelitian berjumlah 27 orang siswa dan 3 orang guru IPA. Teknik pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu siswa yang mengikuti pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal ikan larangan . Instrumen pengumpulan data menggunakan angket. Angket terdiri dari lima aspek di antaranya kemudahan akses, keamanan, efisiensi waktu, biaya dan kesesuaian dengan materi ajar. Data dianalisis dengan menghitung jawaban angket responden kemudian dipersentasekan. Hasil penelitian menunjukkan kawasan ikan larangan memiliki persentase aspek kemudahan akses sebesar 71%, keamanan sebesar 75%, efisiensi waktu sebesar 50%, biaya sebesar 75% dan kesesuaian dengan materi ajar sebesar 89%. Simpulan penelitian bahwa kawasan ikan larangan tergolong kategori layak sebagai sumber belajar IPA. Rekomendasi penelitian ini adalah agar guru IPA dapat memanfaatkan kearifan lokal tersebut untuk pembelajaran IPA supaya lebih bermakna bagi siswa. Feasibility analysis of local wisdom ikan larangan as a science learning source. Science learning cannot be separated with the environmental context including local wisdom. Ikan larangan is one of the local wisdom located in West Sumatra related to environmental conservation. The purpose of this study is to determine the feasibility of Ikan larangan area as a source of science learning. The population and sample of the study were students and teachers at SMPN 2 Gunung Omeh Kabupaten Limapuluh Kota. The sample selection used purposive sampling technique which is the students followed the science learning based on the local wisdom of the Ikan larangan which numbered 27 students and 3 science teachers. The data collection instrument used a questionnaire. The questionnaire consisted of five aspects such as ease of access, security, time efficiency, cost and conformity with teaching materials. The data were analyzed by calculating of responden’s answers and then they were converted to percentage. The results showed that the Ikan larangan area has percentage of accessibility aspect 71%, security 75%, time efficiency50%, cost 75% and suitability with teaching materials 89%. The conclusion of this researchis the ikan larangan area was suitable for science learning. The implication of this research is that the science teacher can utilize the local wisdomfor science learning to create meaningful learning for the students.
{"title":"Analisis kelayakan kearifan lokal ikan larangan sebagai sumber belajar IPA","authors":"A. Ilhami, R. Riandi, Siti Sriyati","doi":"10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.9564","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.9564","url":null,"abstract":"Pembelajaran IPA tidak dapat dipisahkan dengan konteks lingkungan termasuk di antaranya kearifan lokal. Kawasan ikan larangan merupakan salah satu kearifan lokal yang terletak di Sumatera Barat yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan kawasan ikan larangan sebagai sumber belajar IPA. Populasi penelitian adalah siswa dan guru di SMPN 2 Gunung Omeh, Kabupaten Lima puluh Kota. Sampel penelitian berjumlah 27 orang siswa dan 3 orang guru IPA. Teknik pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu siswa yang mengikuti pembelajaran IPA berbasis kearifan lokal ikan larangan . Instrumen pengumpulan data menggunakan angket. Angket terdiri dari lima aspek di antaranya kemudahan akses, keamanan, efisiensi waktu, biaya dan kesesuaian dengan materi ajar. Data dianalisis dengan menghitung jawaban angket responden kemudian dipersentasekan. Hasil penelitian menunjukkan kawasan ikan larangan memiliki persentase aspek kemudahan akses sebesar 71%, keamanan sebesar 75%, efisiensi waktu sebesar 50%, biaya sebesar 75% dan kesesuaian dengan materi ajar sebesar 89%. Simpulan penelitian bahwa kawasan ikan larangan tergolong kategori layak sebagai sumber belajar IPA. Rekomendasi penelitian ini adalah agar guru IPA dapat memanfaatkan kearifan lokal tersebut untuk pembelajaran IPA supaya lebih bermakna bagi siswa. Feasibility analysis of local wisdom ikan larangan as a science learning source. Science learning cannot be separated with the environmental context including local wisdom. Ikan larangan is one of the local wisdom located in West Sumatra related to environmental conservation. The purpose of this study is to determine the feasibility of Ikan larangan area as a source of science learning. The population and sample of the study were students and teachers at SMPN 2 Gunung Omeh Kabupaten Limapuluh Kota. The sample selection used purposive sampling technique which is the students followed the science learning based on the local wisdom of the Ikan larangan which numbered 27 students and 3 science teachers. The data collection instrument used a questionnaire. The questionnaire consisted of five aspects such as ease of access, security, time efficiency, cost and conformity with teaching materials. The data were analyzed by calculating of responden’s answers and then they were converted to percentage. The results showed that the Ikan larangan area has percentage of accessibility aspect 71%, security 75%, time efficiency50%, cost 75% and suitability with teaching materials 89%. The conclusion of this researchis the ikan larangan area was suitable for science learning. The implication of this research is that the science teacher can utilize the local wisdomfor science learning to create meaningful learning for the students.","PeriodicalId":391106,"journal":{"name":"JURNAL BIOEDUKATIKA","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120936480","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-30DOI: 10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.8029
I. Damopolii, A. Yohanita, N. Nurhidaya, M. Murtijani
Keterampilan proses sains (KPS) merupakan keterampilan yang dibutuhkan siswa saat mereka melakukan penyelidikan. Keterampilan ini dibutuhkan oleh siswa dalam proses penyelidikan untuk memecahkan masalah dari suatu fenomena alam yang ada di sekitar mereka. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan di kelas XI IPA SMA Yapis Manokwari. Jumlah subjek sebanyak 19 orang siswa. Instrumen penelitian terdiri dari tes hasil belajar dan tes KPS. Indikator KPS yang diukur adalah mengamati, menyusun hipotesis, mengukur, interpretasi data dan membuat kesimpulan. Hasil validasi oleh ahli menunjukkan bahwa instrumen sangat valid untuk digunakan. Analisis data menggunakan persentasi capaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan proses sains siswa pada siklus I sebesar 84,21% meningkat menjadi 94,74% pada siklus II, besar peningkatan adalah 10,53%, dan berada pada ketagori baik sampai kategori sangat baik. Ketuntasan belajar siswa pada pada siklus I sebesar 89,47%, meningkat menjadi 94,74% pada siklus II. Besar peningkatan hasil belajar adalah 5,27%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Yapis Manokwari dapat ditingkatkan melalui pembelajaran berbasis inkuiri. Increasing science process skill and learning outcomes through inquiry-based learning. Science process skills (SPS) are skills students need when they conduct an investigation. These skills are required by students in the process of inquiry to solve the problem of a natural phenomenon that exists around them. The research aimed to improve the science process skills and students' achievement. The type of research was classroom action research. The research was conducted in the grade XI IPA of SMA Yapis Manokwari. The number of subjects as many as 19 students. The research instrument consists of a test of student achievement and a test of SPS. The measured SPS indicators were observing, preparing hypotheses, measuring, interpreting data and making conclusions. The result of validation by the expert showed that the instruments were very valid to use. Data analysis used percentage achievement. The results showed that the improvement of students' science process skills in the 1 st cycle of 84.21% increased to 94.74% in 2 nd cycle, the improvement was 10.53%, and was in a good category to very good category. Student learning completeness on the 1 st cycle of 89.47%, improved to 94.74% in 2 nd cycle. The improvement in students' achievement was 5.27%. The conclusion of this research is the science process skills and the students' achievement of grade XI IPA of SMA Yapis Manokwari can be improving through inquiry-based learning.
{"title":"Meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa melalui pembelajaran berbasis inkuiri","authors":"I. Damopolii, A. Yohanita, N. Nurhidaya, M. Murtijani","doi":"10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.8029","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.8029","url":null,"abstract":"Keterampilan proses sains (KPS) merupakan keterampilan yang dibutuhkan siswa saat mereka melakukan penyelidikan. Keterampilan ini dibutuhkan oleh siswa dalam proses penyelidikan untuk memecahkan masalah dari suatu fenomena alam yang ada di sekitar mereka. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan di kelas XI IPA SMA Yapis Manokwari. Jumlah subjek sebanyak 19 orang siswa. Instrumen penelitian terdiri dari tes hasil belajar dan tes KPS. Indikator KPS yang diukur adalah mengamati, menyusun hipotesis, mengukur, interpretasi data dan membuat kesimpulan. Hasil validasi oleh ahli menunjukkan bahwa instrumen sangat valid untuk digunakan. Analisis data menggunakan persentasi capaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan proses sains siswa pada siklus I sebesar 84,21% meningkat menjadi 94,74% pada siklus II, besar peningkatan adalah 10,53%, dan berada pada ketagori baik sampai kategori sangat baik. Ketuntasan belajar siswa pada pada siklus I sebesar 89,47%, meningkat menjadi 94,74% pada siklus II. Besar peningkatan hasil belajar adalah 5,27%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa kelas XI IPA SMA Yapis Manokwari dapat ditingkatkan melalui pembelajaran berbasis inkuiri. Increasing science process skill and learning outcomes through inquiry-based learning. Science process skills (SPS) are skills students need when they conduct an investigation. These skills are required by students in the process of inquiry to solve the problem of a natural phenomenon that exists around them. The research aimed to improve the science process skills and students' achievement. The type of research was classroom action research. The research was conducted in the grade XI IPA of SMA Yapis Manokwari. The number of subjects as many as 19 students. The research instrument consists of a test of student achievement and a test of SPS. The measured SPS indicators were observing, preparing hypotheses, measuring, interpreting data and making conclusions. The result of validation by the expert showed that the instruments were very valid to use. Data analysis used percentage achievement. The results showed that the improvement of students' science process skills in the 1 st cycle of 84.21% increased to 94.74% in 2 nd cycle, the improvement was 10.53%, and was in a good category to very good category. Student learning completeness on the 1 st cycle of 89.47%, improved to 94.74% in 2 nd cycle. The improvement in students' achievement was 5.27%. The conclusion of this research is the science process skills and the students' achievement of grade XI IPA of SMA Yapis Manokwari can be improving through inquiry-based learning.","PeriodicalId":391106,"journal":{"name":"JURNAL BIOEDUKATIKA","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132951241","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-30DOI: 10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.9423
M. Fitriansyah, Y. F. Arifin, D. Biyatmoko
Pembelajaran dengan menggunakan buku ilmiah populer berdasarkan potensi lokal yang dimiliki sebuah daerah merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran materi invertebrata khususnya echinodermata yang memiliki materi cukup banyak dan kompleks. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas prototipe buku ilmiah populer yang berjudul “Hewan Berduri dari Pesisir Pulau Denawan”. Metode penelitian yang digunakan ialah model pengembangan oleh Plomp dan Nieveen yang dibatasi sampai pada fase evaluasi formatif berdasarkan model Tessmer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ilmiah populer yang telah dikembangkan memperoleh kriteria sangat valid berdasarkan hasil validasi ahli dengan rata-rata persentase sebesar 88,02% dan guru mitra dengan persentase sebesar 90,1%, sedangkan berdasarkan uji perorangan buku ilmiah populer ini mendapatkan kriteria sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 90,1%. Hasil tersebut menggambarkan bahwa buku ilmiah populer yang telah dikembangkan memiliki tingkat validitas yang sangat tinggi karena telah bersifat kontekstual, memiliki bahasa yang mudah dipahami, memiliki tampilan yang menarik, sesuai dengan pembelajaran saintifik, dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Buku ilmiah populer “Hewan Berduri dari Pesisir Pulau Denawan” dapat menjadi media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada materi echinodermata. The validity of echinodermata's popular scientific book in Pulau Sembilan Kotabaru for senior high school students' in the coastal area. Learning by using popular scientific books based on local potential owned by a region is one solution that can be used to overcome the problems that often arise in the learning of invertebrate materials, especially echinoderms that have enough material and complex. This development research aims to describe the validity of the prototype of a popular scientific book entitled “Hewan Berduri dari Pesisir Pulau Denawan”. The research method used is a development model by Plomp and Nieveen which is limited to formative evaluation phase based on Tessmer model. The results showed that the popular scientific books that have been developed to obtain criteria very valid based on the validation of experts with average percentage of 88.02% and partner teachers with a percentage of 90.1%, while based on the individual test of this popular scientific book get very criteria both with an average percentage of 90.1%. These results illustrate that popular scientific books that have been developed have a very high degree of validity because they are contextual, have a language that is easy to understand, has an attractive appearance, in accordance with scientific learning, and can develop critical thinking skills. The popular scientific book “Hewan Berduri dari Pesisir Pulau Denawan” can be a medium of learning to improve the quality of lea
使用一本基于该地区的本土潜力的流行科学书籍进行学习,是解决在研究无脊椎动物特别是具有相当复杂物质的echinodereye中经常出现的问题的有效方法之一。这一发展的研究旨在描述一本受欢迎的科学书籍的原型有效性,名为“登纳万岛海岸的带刺动物”。实验方法是Plomp和Nieveen的开发模式,其限制在Tessmer模型的形成评价阶段。研究结果表明,被开发出来的受欢迎的科学书籍根据专家验证的平均百分比为88.02%,教师为90.1%的比例与教师为90.1%的比例取得了非常有效的标准。这一结果说明,一本受欢迎的受欢迎的科学书籍,其有效性很高,因为它具有语境性,易于理解的语言,有一个吸引人的外观,与科学学习一致,并可以发展批判性思维能力。一本受欢迎的科学书籍《登纳万岛海岸上多刺的动物》可以成为一种学习媒介,以提高学生在棘皮材料上的学习质量和学习成绩。埃奇诺德马塔在九座新岛上的著名科学书籍的有效性。通过使用当地可能拥有的可用的知识知识来学习,这是一种解决方案,可以用来解决在学习无脊椎动物材料方面存在的问题,特别是有足够的材料和综合性。这一发展研究旨在描述受欢迎的科学书籍《德纳万岛沿岸的带刺动物》原型的有效性。Plomp和neveen的研究方法是基于测试模型的发展模式。《大众科学books results那里那那有被developed要得到有效criteria非常validation》改编自《养育平均percentage of 88。02%和搭档师范with a percentage of 90。1%,而改编自单个测试这个流行的科学百科得到非常和90年代平均percentage of The criteria两人1%。这些不断增长的、受欢迎的科学书籍的特点是非常有效的,因为它们是conconct,有一种容易理解的语言,具有一种吸引人的能力,具有科学学习的能力,可以发展出一种批判思维思维的技能。《大众科学书籍》《登纳万岛海岸多刺的动物》可能是一种学习的媒介,以激发学习和学生学习的品质。
{"title":"Validitas buku ilmiah populer tentang Echinodermata di Pulau Sembilan Kotabaru untuk siswa SMA di kawasan pesisir","authors":"M. Fitriansyah, Y. F. Arifin, D. Biyatmoko","doi":"10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.9423","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.9423","url":null,"abstract":"Pembelajaran dengan menggunakan buku ilmiah populer berdasarkan potensi lokal yang dimiliki sebuah daerah merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran materi invertebrata khususnya echinodermata yang memiliki materi cukup banyak dan kompleks. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas prototipe buku ilmiah populer yang berjudul “Hewan Berduri dari Pesisir Pulau Denawan”. Metode penelitian yang digunakan ialah model pengembangan oleh Plomp dan Nieveen yang dibatasi sampai pada fase evaluasi formatif berdasarkan model Tessmer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku ilmiah populer yang telah dikembangkan memperoleh kriteria sangat valid berdasarkan hasil validasi ahli dengan rata-rata persentase sebesar 88,02% dan guru mitra dengan persentase sebesar 90,1%, sedangkan berdasarkan uji perorangan buku ilmiah populer ini mendapatkan kriteria sangat baik dengan persentase rata-rata sebesar 90,1%. Hasil tersebut menggambarkan bahwa buku ilmiah populer yang telah dikembangkan memiliki tingkat validitas yang sangat tinggi karena telah bersifat kontekstual, memiliki bahasa yang mudah dipahami, memiliki tampilan yang menarik, sesuai dengan pembelajaran saintifik, dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Buku ilmiah populer “Hewan Berduri dari Pesisir Pulau Denawan” dapat menjadi media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada materi echinodermata. The validity of echinodermata's popular scientific book in Pulau Sembilan Kotabaru for senior high school students' in the coastal area. Learning by using popular scientific books based on local potential owned by a region is one solution that can be used to overcome the problems that often arise in the learning of invertebrate materials, especially echinoderms that have enough material and complex. This development research aims to describe the validity of the prototype of a popular scientific book entitled “Hewan Berduri dari Pesisir Pulau Denawan”. The research method used is a development model by Plomp and Nieveen which is limited to formative evaluation phase based on Tessmer model. The results showed that the popular scientific books that have been developed to obtain criteria very valid based on the validation of experts with average percentage of 88.02% and partner teachers with a percentage of 90.1%, while based on the individual test of this popular scientific book get very criteria both with an average percentage of 90.1%. These results illustrate that popular scientific books that have been developed have a very high degree of validity because they are contextual, have a language that is easy to understand, has an attractive appearance, in accordance with scientific learning, and can develop critical thinking skills. The popular scientific book “Hewan Berduri dari Pesisir Pulau Denawan” can be a medium of learning to improve the quality of lea","PeriodicalId":391106,"journal":{"name":"JURNAL BIOEDUKATIKA","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133231582","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-30DOI: 10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.7364
Zayyana Fatati Azizah, Atika Ayu Kusumaningtyas, Annisa Dhimar Anugraheni, D. Sari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas preliminary product Fung-Cube yang dikembangkan pada pembelajaran Fungi untuk siswa SMA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan ( Research and Development ) yang terdiri dari tahap define dan design yang merupakan bagian dari model 4-D Thiagarajan meliputi tahap define, design, develop, dan disseminate. Tahap develop dan disseminate tidak disertakan karena penelitian hanya sampai pada tahap perancangan ( design ) Fung-Cube. Karakteristik preliminary product Fung-Cube yang dikembangkan terletak pada bentuk nyata jamur makro dan media tanam dari pemanfaatan limbah kayu dan kain yang memvisualisasikan materi Fungi dan lingkungan. Sampel penelitian adalah sampel yang divalidasi oleh 2 validator ahli. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket validasi ahli, lembar observasi untuk analisis karakteristik siswa, dan wawancara untuk analisis kebutuhan. Data yang di uji validitasnya adalah angket validasi preliminary product Fung-Cube. Analisis data dilakukan dengan mengolah angket lembar validasi ahli menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preliminary product Fung-Cube dinyatakan sangat valid digunakan pada pembelajaran Fungi untuk siswa SMA, yang ditunjukkan dengan nilai hasil validasi ahli materi sebesar 94,2% dan ahli desain sebesar 96,9%. Pengembangan preliminary product media Fung-Cube sangat valid digunakan dalam pembelajaran Fungi untuk siswa SMA dan siap untuk di uji coba terbatas. Preliminary product fung-cube validation on fungi learning for high school students . This research aims to know the validity of preliminary product Fung-Cube developed on Fungi learning for high school students. This research is a research and development (R & D) consists of define and design stage which is part of Thiagarajan 4-D models included define, design, develop, and disseminate stage. The develop and disseminate stage is not included because the research only at the design stage of Fung-Cube. The characteristics of preliminary product Fung-Cube developed lies in the real macro Fungi and plant medium from wood waste and patchwork visualize Fungi and environment material. The research sample includes a product validation sample of 2 expert validators. The data collection instruments used expert appraisal questionnaire, observation sheets for target-population analysis, and interviews for needs analysis. The validity test addressed to the questionnaire of preliminary product Fung-Cube. The data analysis by processing expert appraisal questionnaire used percentage. The results of the research showed that preliminary product Fung-Cube was very valid on Fungi learning for high school students, shown by the validation value of material expert 94.2% and design experts 96.9%. Preliminary product Fung-Cube development was very valid on Fungi learning for high school students and ready for a developmental testing.
{"title":"Validasi preliminary product Fung-Cube pada pembelajaran fungi untuk siswa SMA","authors":"Zayyana Fatati Azizah, Atika Ayu Kusumaningtyas, Annisa Dhimar Anugraheni, D. Sari","doi":"10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.7364","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.7364","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas preliminary product Fung-Cube yang dikembangkan pada pembelajaran Fungi untuk siswa SMA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan ( Research and Development ) yang terdiri dari tahap define dan design yang merupakan bagian dari model 4-D Thiagarajan meliputi tahap define, design, develop, dan disseminate. Tahap develop dan disseminate tidak disertakan karena penelitian hanya sampai pada tahap perancangan ( design ) Fung-Cube. Karakteristik preliminary product Fung-Cube yang dikembangkan terletak pada bentuk nyata jamur makro dan media tanam dari pemanfaatan limbah kayu dan kain yang memvisualisasikan materi Fungi dan lingkungan. Sampel penelitian adalah sampel yang divalidasi oleh 2 validator ahli. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah angket validasi ahli, lembar observasi untuk analisis karakteristik siswa, dan wawancara untuk analisis kebutuhan. Data yang di uji validitasnya adalah angket validasi preliminary product Fung-Cube. Analisis data dilakukan dengan mengolah angket lembar validasi ahli menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa preliminary product Fung-Cube dinyatakan sangat valid digunakan pada pembelajaran Fungi untuk siswa SMA, yang ditunjukkan dengan nilai hasil validasi ahli materi sebesar 94,2% dan ahli desain sebesar 96,9%. Pengembangan preliminary product media Fung-Cube sangat valid digunakan dalam pembelajaran Fungi untuk siswa SMA dan siap untuk di uji coba terbatas. Preliminary product fung-cube validation on fungi learning for high school students . This research aims to know the validity of preliminary product Fung-Cube developed on Fungi learning for high school students. This research is a research and development (R & D) consists of define and design stage which is part of Thiagarajan 4-D models included define, design, develop, and disseminate stage. The develop and disseminate stage is not included because the research only at the design stage of Fung-Cube. The characteristics of preliminary product Fung-Cube developed lies in the real macro Fungi and plant medium from wood waste and patchwork visualize Fungi and environment material. The research sample includes a product validation sample of 2 expert validators. The data collection instruments used expert appraisal questionnaire, observation sheets for target-population analysis, and interviews for needs analysis. The validity test addressed to the questionnaire of preliminary product Fung-Cube. The data analysis by processing expert appraisal questionnaire used percentage. The results of the research showed that preliminary product Fung-Cube was very valid on Fungi learning for high school students, shown by the validation value of material expert 94.2% and design experts 96.9%. Preliminary product Fung-Cube development was very valid on Fungi learning for high school students and ready for a developmental testing.","PeriodicalId":391106,"journal":{"name":"JURNAL BIOEDUKATIKA","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126895905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-30DOI: 10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.7287
Jahidin Jahidin, Latifah Rabani
Miskonsepsi materi ekologi adalah kesalahpahaman konsep atau sub konsep ekologi yang menyimpang dari kaidah-kaidah ilmiah. Kajian ini menjadi rujukan guru biologi Madrasah Aliyah (MA) dalam mereduksi miskonsepsi ekologi sebelum pelaksanaan lomba Kompetisi Sains Madrasah (KSM). Penelitian ini bertujuan mengungkap persentase miskonsepsi materi ekologi dan menyusun deskripsi miskonsepsi pada setiap sub materi ekosistem, bioremediasi, konservasi, pencemaran, populasi, adaptasi, dan simbiosis. Instrumen tes yang digunakan adalah soal KSM-MA Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2017. Persentase soal materi ekologi adalah 15% dari total soal 100 nomor dengan gradasi 3 butir soal adaptasi, 3 butir soal pencemaran, 2 butir soal simbiosis, 3 butir soal ekosistem, dan masing-masing 1 butir soal populasi, komunitas, konservasi, dan bioremediasi. Subyek penelitian adalah peserta lomba KSM-MA Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017 berjumlah 14 siswa, yaitu peserta dari 12 Kabupaten dan 2 Kota Madya. Analisis miskonsepsi melibatkan dua tahap kegiatan, yaitu pengidentifikasian dan pendeskripsian miskonsepsi. Hasil penelitian menunjukkan miskonsepsi materi ekologi mencapai 64%. Miskonsepsi terjadi pada semua sub materi dengan persentase yang berbeda, yaitu konservasi, bioremediasi, pupulasi, pencemaran, ekosistem, adaptasi, komunitas, dan simbiosis. Persentase miskonsepsi tertinggi terjadi pada sub materi konservasi, sedangkan terendah terjadi pada sub materi simbiosis. Misconception Ecology: An Analysis Of The Test Results Of Sains Madrasah Aliyah Competition. The misconception of ecological material is a misunderstanding of ecological concepts or sub-concepts that deviate from scientific rules. This study is important because it is the reference of the biology teacher of Madrasah Aliyah (MA) in reducing the ecological misconception before the implementation of the Madrasah Science Competition (KSM). This study aims to reveal the percentage of misconceptions of ecological material and develop a description of misconception on each sub-material ecosystem, bioremediation, conservation, pollution, population, adaptation, and symbiosis. The test instrument used is the KSM-MA of the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia in 2017. The percentage of ecological matter is 15% out of a total of 100 questions. Gradation item consists of 3 items about adaptation, 3 items about contamination, 3 items about symbiosis, 2 items about ecosystem, and each 1 item about population, community, conservation, and bioremediation. The subjects were 14 participants of KSM-MA contest in Southeast Sulawesi Province in 2017. The contestants came from 12 regencies and 2 municipalities. Misconception analysis involves two stages of activity, the identification and description of misconception. The results showed 64% misconception of ecological material. Sub-material with a misconception level below 50% occurs in the symbiotic and the community, while the misconceptio
{"title":"Miskonsepsi ekologi: Sebuah analisis hasil tes kompetisi sains Madrasah Aliyah","authors":"Jahidin Jahidin, Latifah Rabani","doi":"10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.7287","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.7287","url":null,"abstract":"Miskonsepsi materi ekologi adalah kesalahpahaman konsep atau sub konsep ekologi yang menyimpang dari kaidah-kaidah ilmiah. Kajian ini menjadi rujukan guru biologi Madrasah Aliyah (MA) dalam mereduksi miskonsepsi ekologi sebelum pelaksanaan lomba Kompetisi Sains Madrasah (KSM). Penelitian ini bertujuan mengungkap persentase miskonsepsi materi ekologi dan menyusun deskripsi miskonsepsi pada setiap sub materi ekosistem, bioremediasi, konservasi, pencemaran, populasi, adaptasi, dan simbiosis. Instrumen tes yang digunakan adalah soal KSM-MA Kementerian Agama Republik Indonesia tahun 2017. Persentase soal materi ekologi adalah 15% dari total soal 100 nomor dengan gradasi 3 butir soal adaptasi, 3 butir soal pencemaran, 2 butir soal simbiosis, 3 butir soal ekosistem, dan masing-masing 1 butir soal populasi, komunitas, konservasi, dan bioremediasi. Subyek penelitian adalah peserta lomba KSM-MA Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2017 berjumlah 14 siswa, yaitu peserta dari 12 Kabupaten dan 2 Kota Madya. Analisis miskonsepsi melibatkan dua tahap kegiatan, yaitu pengidentifikasian dan pendeskripsian miskonsepsi. Hasil penelitian menunjukkan miskonsepsi materi ekologi mencapai 64%. Miskonsepsi terjadi pada semua sub materi dengan persentase yang berbeda, yaitu konservasi, bioremediasi, pupulasi, pencemaran, ekosistem, adaptasi, komunitas, dan simbiosis. Persentase miskonsepsi tertinggi terjadi pada sub materi konservasi, sedangkan terendah terjadi pada sub materi simbiosis. Misconception Ecology: An Analysis Of The Test Results Of Sains Madrasah Aliyah Competition. The misconception of ecological material is a misunderstanding of ecological concepts or sub-concepts that deviate from scientific rules. This study is important because it is the reference of the biology teacher of Madrasah Aliyah (MA) in reducing the ecological misconception before the implementation of the Madrasah Science Competition (KSM). This study aims to reveal the percentage of misconceptions of ecological material and develop a description of misconception on each sub-material ecosystem, bioremediation, conservation, pollution, population, adaptation, and symbiosis. The test instrument used is the KSM-MA of the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia in 2017. The percentage of ecological matter is 15% out of a total of 100 questions. Gradation item consists of 3 items about adaptation, 3 items about contamination, 3 items about symbiosis, 2 items about ecosystem, and each 1 item about population, community, conservation, and bioremediation. The subjects were 14 participants of KSM-MA contest in Southeast Sulawesi Province in 2017. The contestants came from 12 regencies and 2 municipalities. Misconception analysis involves two stages of activity, the identification and description of misconception. The results showed 64% misconception of ecological material. Sub-material with a misconception level below 50% occurs in the symbiotic and the community, while the misconceptio","PeriodicalId":391106,"journal":{"name":"JURNAL BIOEDUKATIKA","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123687442","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-06-30DOI: 10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.7263
C. Devi, T. S. G. Utari, Mia Nurkanti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran MIVI dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada topik sistem gerak manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian Pre-Experimental Design dengan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design . Subjek dari penelitian ini ditentukan dengan teknik purpossive sampling yaitu siswa kelas XI MIA-7 di SMA Negeri 20 Bandung pada semester ganjil tahun ajaran 2017-2018 . Hasil penelitian pada aspek kognitif didapatkan skor rata-rata Pretest sebesar 42,70 dan skor rata-rata Posttest sebesar 82,46 serta dari hasil uji N-Gain didapatkan skor sebesar 0,69 dengan kategori sedang. Kemudian, hasil penelitian pada aspek afektif mendapatkan skor rata-rata sebesar 85 dengan kategori baik dan aspek psikomotor mendapatkan skor rata-rata sebesar 86 dengan kategori sangat baik. Sedangkan, hasil angket dari keseluruhan siswa didapatkan respon positif sebesar 79% dengan kategori hampir seluruhnya. Dari data hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran MIVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada topik sistem gerak manusia. The use of MIVI (Media Interaktif Visual) learning media to increase the students’ learning outcomes in the human mechanical system topic . The aim of this research is to explore the use of MIVI learning media in the increasing of students’ learning outcomes in the human mechanical system topic. This research uses Pre-Experiment Design method with using research design of One-Group Pretest-Posttest Design. The subjects in this research are determined by purposive sampling technic; they are students of XI MIA-7 SMA Negeri 20 Bandung in the 2017-2018 school year. The result of this research shows that in the cognitive aspect get the average point Pretest is 42,70 and Posttest is 82,46 and then the test result of N-Gain is 42,70 as medium category. Thus, the result of this research in affective aspect gets 85 point in average as well category and psychomotor gets 86 in average as very well category. Whereas, from all the students’ questionnaire get positive result that is 79% with all categories. From all those data of this research conclude that the use of MIVI learning media can increase the students’ learning outcomes in the human mechanical system topic.
{"title":"Penggunaan media pembelajaran MIVI (Media Interaktif Visual) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada topik sistem gerak manusia","authors":"C. Devi, T. S. G. Utari, Mia Nurkanti","doi":"10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.7263","DOIUrl":"https://doi.org/10.26555/BIOEDUKATIKA.V6I1.7263","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran MIVI dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada topik sistem gerak manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Experiment dengan menggunakan rancangan penelitian Pre-Experimental Design dengan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design . Subjek dari penelitian ini ditentukan dengan teknik purpossive sampling yaitu siswa kelas XI MIA-7 di SMA Negeri 20 Bandung pada semester ganjil tahun ajaran 2017-2018 . Hasil penelitian pada aspek kognitif didapatkan skor rata-rata Pretest sebesar 42,70 dan skor rata-rata Posttest sebesar 82,46 serta dari hasil uji N-Gain didapatkan skor sebesar 0,69 dengan kategori sedang. Kemudian, hasil penelitian pada aspek afektif mendapatkan skor rata-rata sebesar 85 dengan kategori baik dan aspek psikomotor mendapatkan skor rata-rata sebesar 86 dengan kategori sangat baik. Sedangkan, hasil angket dari keseluruhan siswa didapatkan respon positif sebesar 79% dengan kategori hampir seluruhnya. Dari data hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran MIVI dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada topik sistem gerak manusia. The use of MIVI (Media Interaktif Visual) learning media to increase the students’ learning outcomes in the human mechanical system topic . The aim of this research is to explore the use of MIVI learning media in the increasing of students’ learning outcomes in the human mechanical system topic. This research uses Pre-Experiment Design method with using research design of One-Group Pretest-Posttest Design. The subjects in this research are determined by purposive sampling technic; they are students of XI MIA-7 SMA Negeri 20 Bandung in the 2017-2018 school year. The result of this research shows that in the cognitive aspect get the average point Pretest is 42,70 and Posttest is 82,46 and then the test result of N-Gain is 42,70 as medium category. Thus, the result of this research in affective aspect gets 85 point in average as well category and psychomotor gets 86 in average as very well category. Whereas, from all the students’ questionnaire get positive result that is 79% with all categories. From all those data of this research conclude that the use of MIVI learning media can increase the students’ learning outcomes in the human mechanical system topic.","PeriodicalId":391106,"journal":{"name":"JURNAL BIOEDUKATIKA","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133166180","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}