Pub Date : 2022-07-09DOI: 10.36654/educatif.v4i3.205
M. Kurniawan, Y. Hidayati, Siti Samsiyah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar IPA materi gaya magnet melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Kajen. Penelitian difokuskan pada penerapan metode eksperimen dalam peningkatan hasil belajar materi gaya magnet dengan melakukan dua siklus tindakan. Data diperoleh dengan teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Kriteria keberhasilan penelitian ini dilihat dari adanya perubahan-perubahan kearah perbaikan, baik yang terkait dengan guru maupun peserta didik. Keberhasilan ini dilihat dari dua kriteria keberhasilan yaitu proses dan produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi gaya magnet. Nilai rata-rata hasil belajar dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 9 siswa (64,29%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 14 (100%) meningkat 5 siswa (35,71%). Nilai rata-rata dari 75,00 menjadi 82,25 meningkat sebesar 7,25.
{"title":"Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Gaya Magnet melalui Metode Eksperimen pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Kajen","authors":"M. Kurniawan, Y. Hidayati, Siti Samsiyah","doi":"10.36654/educatif.v4i3.205","DOIUrl":"https://doi.org/10.36654/educatif.v4i3.205","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar IPA materi gaya magnet melalui metode eksperimen pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Kajen. Penelitian difokuskan pada penerapan metode eksperimen dalam peningkatan hasil belajar materi gaya magnet dengan melakukan dua siklus tindakan. Data diperoleh dengan teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Kriteria keberhasilan penelitian ini dilihat dari adanya perubahan-perubahan kearah perbaikan, baik yang terkait dengan guru maupun peserta didik. Keberhasilan ini dilihat dari dua kriteria keberhasilan yaitu proses dan produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi gaya magnet. Nilai rata-rata hasil belajar dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 9 siswa (64,29%) yang mendapat nilai tuntas menjadi 14 (100%) meningkat 5 siswa (35,71%). Nilai rata-rata dari 75,00 menjadi 82,25 meningkat sebesar 7,25.","PeriodicalId":399177,"journal":{"name":"Educatif Journal of Education Research","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115657205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu masalah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada peserta didik kelas II adalah kesulitan peserta didik dalam menulis dongeng yang baik dan benar. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis dongeng menggunakan big book di kelas II MIN 4 Sragen. Penelitian difokuskan pada penerapan media big book dalam peningkatan hasil belajar menulis dongeng dengan melakukan dua siklus tindakan. Data diperoleh dengan teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari empat langkah yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kriteria keberhasilan penelitian ini dilihat dari adanya perubahan- perubahan terkait keterampilan menulis dongeng peserta didik. Keberhasilan ini dilihat dari dua kriteria keberhasilan yaitu keberhasilan proses dan keberhasilan produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media big book dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menulis dongeng. Nilai rata-rata keterampilan menulis dongeng sebelum diberi tindakan yaitu 64,7 sedangkan pada siklus I diperoleh rata-rata nilai sebesar 74,4, dan pada siklus II rata-rata nilai yang diperoleh yaitu sebesar 85,6.
{"title":"Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Dongeng melalui Penggunaan Media Big Book pada Peserta Didik Kelas II MIN 4 Sragen","authors":"Fajria Rizka Kiswari, Ika Candra Sayekti, Siti Khanifah","doi":"10.36654/educatif.v4i3.206","DOIUrl":"https://doi.org/10.36654/educatif.v4i3.206","url":null,"abstract":"Salah satu masalah dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada peserta didik kelas II adalah kesulitan peserta didik dalam menulis dongeng yang baik dan benar. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis dongeng menggunakan big book di kelas II MIN 4 Sragen. Penelitian difokuskan pada penerapan media big book dalam peningkatan hasil belajar menulis dongeng dengan melakukan dua siklus tindakan. Data diperoleh dengan teknik pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari empat langkah yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Kriteria keberhasilan penelitian ini dilihat dari adanya perubahan- perubahan terkait keterampilan menulis dongeng peserta didik. Keberhasilan ini dilihat dari dua kriteria keberhasilan yaitu keberhasilan proses dan keberhasilan produk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media big book dapat meningkatkan keterampilan peserta didik dalam menulis dongeng. Nilai rata-rata keterampilan menulis dongeng sebelum diberi tindakan yaitu 64,7 sedangkan pada siklus I diperoleh rata-rata nilai sebesar 74,4, dan pada siklus II rata-rata nilai yang diperoleh yaitu sebesar 85,6.","PeriodicalId":399177,"journal":{"name":"Educatif Journal of Education Research","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115053852","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-05DOI: 10.36654/educatif.v4i3.264
Yasinta Giri
Pendidikan sebagai tempat yang penting dalam pembangunan nasional hendaknya dapat mencetak siswa yang memiliki kapabilitas sebagai manusia dengan kriteria mampu memecahkan masalah. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning diharapkan menjadi salah satu alternative permasalahan dan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Model Pembelajaran Problem Based Learning mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada mata pelajaran PKn. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metodenya adalah penelitian tindakan kelas dan tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi dan litelatur. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 20 Bandung, dengan guru PKn dan siswa siswi Kelas IX sebagai subjek penelitan.Hasil penelitian yang diperoleh adalah (a) langkah-langkah yang dilakukan guru untuk mempersiapkan pembelajaran PKn yaitu penyusunan silabus, dan RPP (b) Implikasi model pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada mata pelajaran PKn adalah model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa (c) Kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan model pembelajaran problem based learning antara lain guru yang terlalu kaku dalam hubungannya dengan siswa sehingga suasana kelas yang “menyenangkan” sulit untuk di bangun (d) Upaya untuk mengatasi kendala yang dihadapi guru adalah guru berusaha untuk menjadi fasilitator pembelajaran dengan membangun suasana yang kondusif.
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (Penelitian Tindakan Kelas Di Kelas IX SMP Negeri 20 Bandung)","authors":"Yasinta Giri","doi":"10.36654/educatif.v4i3.264","DOIUrl":"https://doi.org/10.36654/educatif.v4i3.264","url":null,"abstract":"Pendidikan sebagai tempat yang penting dalam pembangunan nasional hendaknya dapat mencetak siswa yang memiliki kapabilitas sebagai manusia dengan kriteria mampu memecahkan masalah. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning diharapkan menjadi salah satu alternative permasalahan dan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Model Pembelajaran Problem Based Learning mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa pada mata pelajaran PKn. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metodenya adalah penelitian tindakan kelas dan tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi dokumentasi dan litelatur. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 20 Bandung, dengan guru PKn dan siswa siswi Kelas IX sebagai subjek penelitan.Hasil penelitian yang diperoleh adalah (a) langkah-langkah yang dilakukan guru untuk mempersiapkan pembelajaran PKn yaitu penyusunan silabus, dan RPP (b) Implikasi model pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada mata pelajaran PKn adalah model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa (c) Kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan model pembelajaran problem based learning antara lain guru yang terlalu kaku dalam hubungannya dengan siswa sehingga suasana kelas yang “menyenangkan” sulit untuk di bangun (d) Upaya untuk mengatasi kendala yang dihadapi guru adalah guru berusaha untuk menjadi fasilitator pembelajaran dengan membangun suasana yang kondusif.","PeriodicalId":399177,"journal":{"name":"Educatif Journal of Education Research","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116189695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-05DOI: 10.36654/educatif.v4i3.265
Juwita Siti Nurlaeli
Penelitian ini membahas tentang peningkatan berpikir kritisi siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran IPS. Merujuk pada keterampilan abad 21 yang dimana siswa perlu memiliki keterampilan berpikir kritis siswa, untuk meningkatkan hal tersebut melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai proses peningkatan berpikir kritis siswa. Data penelitian dikumpulkan melalui studi kepustakaan dari berbagai macam dokumen teori. Peneliti menginterprtasikan data dan fakta untuk memperoleh penjelasan tentang peningkatan berpikir kritisis siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Hasil studi menyimpulkan bahsa pembelajaran IPS merupakan proses pembelajaran yang dimana kumpulan dari berbagai bidang studi sosial seperti Sejarah, Ekonomi, Sosiologi dan Geografi yang selalu berkaitan dengan permasalahan lingkungan sosial. Pada pembelajaran IPS ini dibutuhkan berpikir kritis siswa yang bisa mengaitkan materi dan masalah sosial yang ada diilingkungan sekitar siswa. Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan salah satu cara untuk peningkatan berpikir kritis siswa dimana siswa akan peka terhadap masalah-masalah sosial dan bisa memecahkan permasalahan sosial tersebut yang dikaitkan dengan teori yang dipelajari
{"title":"Peningkatan Berpikir Kritis Siswa Melalu Model Pembelajaran Problem Based Learning dalam Pembelajaran IPS Kelas VII B di SMP Bakti Nusantara 666 Bandung","authors":"Juwita Siti Nurlaeli","doi":"10.36654/educatif.v4i3.265","DOIUrl":"https://doi.org/10.36654/educatif.v4i3.265","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang peningkatan berpikir kritisi siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran IPS. Merujuk pada keterampilan abad 21 yang dimana siswa perlu memiliki keterampilan berpikir kritis siswa, untuk meningkatkan hal tersebut melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai proses peningkatan berpikir kritis siswa. Data penelitian dikumpulkan melalui studi kepustakaan dari berbagai macam dokumen teori. Peneliti menginterprtasikan data dan fakta untuk memperoleh penjelasan tentang peningkatan berpikir kritisis siswa melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Hasil studi menyimpulkan bahsa pembelajaran IPS merupakan proses pembelajaran yang dimana kumpulan dari berbagai bidang studi sosial seperti Sejarah, Ekonomi, Sosiologi dan Geografi yang selalu berkaitan dengan permasalahan lingkungan sosial. Pada pembelajaran IPS ini dibutuhkan berpikir kritis siswa yang bisa mengaitkan materi dan masalah sosial yang ada diilingkungan sekitar siswa. Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan salah satu cara untuk peningkatan berpikir kritis siswa dimana siswa akan peka terhadap masalah-masalah sosial dan bisa memecahkan permasalahan sosial tersebut yang dikaitkan dengan teori yang dipelajari","PeriodicalId":399177,"journal":{"name":"Educatif Journal of Education Research","volume":"186 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123053392","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-01DOI: 10.36654/educatif.v4i3.281
Lia Kurniati
Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match merupakan model pembelajaran yang digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa dengan menggunakan kartu soal dan kartu jawaban sehingga membangkitkan semangat belajar siswa. dengan tujuan 1) mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match sehingga dapat meningkatkan hasil belajar, 2) Untuk meningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem gerak melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match di kelas XI SMA Negeri 1 Pangkalan Susu. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Metode pengumpulan data dilaksanakan dalam dua siklus dengan tahapan tiap siklus adalah perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Pangkalan Susu yang yang berjumlah 34 orang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan. Hasil analisis data pada siklus I dan II secara berturut menunjukkan bahwa 1) siswa yang aktif dan bersemangat selama kegiatan berlangsung sebanyak 21 orang (61,76%); 25 orang (73,52%). 2) siswa yang bekerjasama dengan teman sebanyak 20 orang (58,82%); 23 orang (67,64%); 3); siswa yang dapat memasangkan kartu dengan benar sebanyak 16 orang (47, 05%); 25 orang (73,52%); 4) siswa yang mampu memberi pendapat/ide 8 (23,52%) 12 orang (35,29%); 5) siswa yang dapat mengkoreksi kartu yang salah sebanyak 10 (29,41%) 10 orang (29,41%). Perolehan nilai rata-rata tes hasil belajar kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Pangkalan Susu dengan menerakan model pembelajaran Make a Match Pada Siklus I sebanyak 22 orang atau 64,70% dan Pada Siklus II sebanyak 29 orang atau 85,29%.
{"title":"Meningkatan Hasil Belajar Biologi pada Materi Sistem Gerak Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match pada Siswa Kelas XI IPA","authors":"Lia Kurniati","doi":"10.36654/educatif.v4i3.281","DOIUrl":"https://doi.org/10.36654/educatif.v4i3.281","url":null,"abstract":"Model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match merupakan model pembelajaran yang digunakan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa dengan menggunakan kartu soal dan kartu jawaban sehingga membangkitkan semangat belajar siswa. dengan tujuan 1) mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match sehingga dapat meningkatkan hasil belajar, 2) Untuk meningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem gerak melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match di kelas XI SMA Negeri 1 Pangkalan Susu. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Metode pengumpulan data dilaksanakan dalam dua siklus dengan tahapan tiap siklus adalah perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Pangkalan Susu yang yang berjumlah 34 orang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa perempuan. Hasil analisis data pada siklus I dan II secara berturut menunjukkan bahwa 1) siswa yang aktif dan bersemangat selama kegiatan berlangsung sebanyak 21 orang (61,76%); 25 orang (73,52%). 2) siswa yang bekerjasama dengan teman sebanyak 20 orang (58,82%); 23 orang (67,64%); 3); siswa yang dapat memasangkan kartu dengan benar sebanyak 16 orang (47, 05%); 25 orang (73,52%); 4) siswa yang mampu memberi pendapat/ide 8 (23,52%) 12 orang (35,29%); 5) siswa yang dapat mengkoreksi kartu yang salah sebanyak 10 (29,41%) 10 orang (29,41%). Perolehan nilai rata-rata tes hasil belajar kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Pangkalan Susu dengan menerakan model pembelajaran Make a Match Pada Siklus I sebanyak 22 orang atau 64,70% dan Pada Siklus II sebanyak 29 orang atau 85,29%.","PeriodicalId":399177,"journal":{"name":"Educatif Journal of Education Research","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117228929","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-01DOI: 10.36654/educatif.v4i3.283
Hesti Tri Wibowo
Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pelayanan Farmasi dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Adapun yang menjadi metode dalam pengumpulan data adalah melalui observasi dan tes. Subject penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Farmasi tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 20 peserta didik yang terdiri dari 2 peserta didik laki-laki dan 18 peserta didik perempuan. Teknik analisis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi menggunakan lembar pengamatan keterampilan guru, aktivitas peserta didik, serta catatan selama pembelajaran dan data kuantitatif diambil dari tes peserta didik. Berdasarkan analisis data, hasil analisis data menunjukan data kuantitatif diambil dari Pre-test dan Post-test. Berdasarkan analisis data, hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata Pre-Test peserta didik adalah 48,00. Didapatkan dari hasil pre-test, terdapat 2 atau 10,00% peserta didik yang lulus KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Hasil post-test pada siklus 1, terdapat 9 atau 45,00% peserta didik yang lulus KKM mengingat nilai rata-rata tes mereka adalah 64,00. Hasil post-test siklus 2 terdapat 18 atau 90,00% peserta didik yang lulus KKM dengan rata- rata 82,00. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar pada peserta didik kelas XI Farmasi pada mata pelajaran Pelayanan Farmasi di SMK Tunas Karya Berlian Gunungwungkal.
{"title":"Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI Farmasi Klinis dan Komunitas di SMK Tunas Karya Berlian Gunungwungkal pada Mata Pelajaran Produktif Pelayanan Farmasi Materi Pemberian Informasi Obat Melalui Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)","authors":"Hesti Tri Wibowo","doi":"10.36654/educatif.v4i3.283","DOIUrl":"https://doi.org/10.36654/educatif.v4i3.283","url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pelayanan Farmasi dengan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Adapun yang menjadi metode dalam pengumpulan data adalah melalui observasi dan tes. Subject penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Farmasi tahun pelajaran 2021/2022 yang berjumlah 20 peserta didik yang terdiri dari 2 peserta didik laki-laki dan 18 peserta didik perempuan. Teknik analisis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi menggunakan lembar pengamatan keterampilan guru, aktivitas peserta didik, serta catatan selama pembelajaran dan data kuantitatif diambil dari tes peserta didik. Berdasarkan analisis data, hasil analisis data menunjukan data kuantitatif diambil dari Pre-test dan Post-test. Berdasarkan analisis data, hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata Pre-Test peserta didik adalah 48,00. Didapatkan dari hasil pre-test, terdapat 2 atau 10,00% peserta didik yang lulus KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum). Hasil post-test pada siklus 1, terdapat 9 atau 45,00% peserta didik yang lulus KKM mengingat nilai rata-rata tes mereka adalah 64,00. Hasil post-test siklus 2 terdapat 18 atau 90,00% peserta didik yang lulus KKM dengan rata- rata 82,00. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan hasil belajar pada peserta didik kelas XI Farmasi pada mata pelajaran Pelayanan Farmasi di SMK Tunas Karya Berlian Gunungwungkal.","PeriodicalId":399177,"journal":{"name":"Educatif Journal of Education Research","volume":"512 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123064070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-01DOI: 10.36654/educatif.v4i3.282
Nurhairina Nurhairina
Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah (peminatan) dengan model pembelajaran example non example. Adapun yang menjadi metode dalam pengumpulan data adalah melalui observasi dan tes. Subjeck penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS 3 yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan teknik analisis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diambil dari angket dan data kuantitatif diambil dari tes . berdasarkan abalisis data hasil analisis data menunjukan Data kuantitatif diambil dari pre-test dan post-test. Berdasarkan analisis data, hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa adalah 59,02. Didapatkan dari hasil pre-test, terdapat 6 atau 16,66% siswa yang lulus KKMKriteria Ketuntasan Minimum. Hasil post-test pada siklus 1, terdapat 13 atau 36,11% siswa yang lulus KKM mengingat nilai rata-rata tes mereka adalah 74, 58. Hasil post-test siklus 2 terdapat 34 atau 94,44% siswa yang lulus KKM dengan rata-rata 87,77. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran example no example dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI IIS3 pada mata pelajaran sejarah di SMAN 1 PANGKALAN SUSU.
{"title":"Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sejarah dengan Menggunakan Model Pembelajaran Example Non Example di SMAN 1 Pangkalan Susu Siswa Kelas XI Iis 3","authors":"Nurhairina Nurhairina","doi":"10.36654/educatif.v4i3.282","DOIUrl":"https://doi.org/10.36654/educatif.v4i3.282","url":null,"abstract":"Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah (peminatan) dengan model pembelajaran example non example. Adapun yang menjadi metode dalam pengumpulan data adalah melalui observasi dan tes. Subjeck penelitian ini adalah siswa kelas XI IIS 3 yang berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan teknik analisis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diambil dari angket dan data kuantitatif diambil dari tes . berdasarkan abalisis data hasil analisis data menunjukan Data kuantitatif diambil dari pre-test dan post-test. Berdasarkan analisis data, hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa adalah 59,02. Didapatkan dari hasil pre-test, terdapat 6 atau 16,66% siswa yang lulus KKMKriteria Ketuntasan Minimum. Hasil post-test pada siklus 1, terdapat 13 atau 36,11% siswa yang lulus KKM mengingat nilai rata-rata tes mereka adalah 74, 58. Hasil post-test siklus 2 terdapat 34 atau 94,44% siswa yang lulus KKM dengan rata-rata 87,77. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran example no example dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI IIS3 pada mata pelajaran sejarah di SMAN 1 PANGKALAN SUSU.","PeriodicalId":399177,"journal":{"name":"Educatif Journal of Education Research","volume":"223 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132811737","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-28DOI: 10.36654/educatif.v4i2.204
Darmi, S. Nurhayati
Tujuan penelitian untuk meningkatkan kemampuan menggambar dengan teknik Spuit pada anak kelompok B TK Kartika III. Teknik Spuit adalah membuat atau melakukan sesuatu dengan sebuah semprotan yang berfungsi membentuk motif dekorasi sesuai dengan corak mata Spuit yang sudah dimodifikasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek pada penelitian ini adalah anak kelompok B TK Kartika III Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, yang berjumlah 16 anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan10 anak perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi dan pedoman wawancara. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah apabila perhitungan persentase menunjukkan 75 % anak mengalami peningkatan pada kemampuan menggambar dengan teknik Spuit. Pada saat dilakukan observasi hasil awal presentase kemampuan menggambar anak adalah 55,56 %, setelah diadakan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 71.,70 %. Persentase ini belum mencapai indikator keberhasilan yang diinginkan, maka dilakukan tindakan pada siklus II dan mendapatkan persentase sebesar 82,99%, perolehan persentase ini dikategorikan pada predikat sangat baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik Spuit dapat meningkatkan kemampuan menggambar anak kelompok B TK Kartika III Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.
{"title":"Meningkatkan Kemampuan Menggambar melalui Teknik Spuit pada Anak Kelompok B TK Kartika III","authors":"Darmi, S. Nurhayati","doi":"10.36654/educatif.v4i2.204","DOIUrl":"https://doi.org/10.36654/educatif.v4i2.204","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian untuk meningkatkan kemampuan menggambar dengan teknik Spuit pada anak kelompok B TK Kartika III. Teknik Spuit adalah membuat atau melakukan sesuatu dengan sebuah semprotan yang berfungsi membentuk motif dekorasi sesuai dengan corak mata Spuit yang sudah dimodifikasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subyek pada penelitian ini adalah anak kelompok B TK Kartika III Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, yang berjumlah 16 anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan10 anak perempuan. \u0000Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi dan pedoman wawancara. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah apabila perhitungan persentase menunjukkan 75 % anak mengalami peningkatan pada kemampuan menggambar dengan teknik Spuit. Pada saat dilakukan observasi hasil awal presentase kemampuan menggambar anak adalah 55,56 %, setelah diadakan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 71.,70 %. Persentase ini belum mencapai indikator keberhasilan yang diinginkan, maka dilakukan tindakan pada siklus II dan mendapatkan persentase sebesar 82,99%, perolehan persentase ini dikategorikan pada predikat sangat baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa teknik Spuit dapat meningkatkan kemampuan menggambar anak kelompok B TK Kartika III Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.","PeriodicalId":399177,"journal":{"name":"Educatif Journal of Education Research","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127854855","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-17DOI: 10.36654/educatif.v4i2.203
Sarsidi Sarsidi
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca teks drama melalui Contextual Teaching and Learning, pada siswa kelas VI SD Muhammadiyah Sukorejo Ngawen Gunungkidul semester 1 tahun 2020/2021? Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: wawancara berstruktur dan wawancara terbuka. Teknik analisis data yang digunakan yaitu Teknik tes dan non tes yaitu observasi, wawancara, jurnal guru, jurnal siswa, dan dokumentasi poto kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian yaitu: 1) Hasil penilaian guru terhadap keterampilan membaca teks drama Kemajuan tiap aspeknya antara, lain, aspek penokohan (perwatakan) menunjukan nilai 34 dengan rata-rata = 8,33%. Aspek alur (plot) menunjukan nilai 34 dengan rata-rata = 8,32%. Aspek cakapan (dialog) menunjukan nilai 18 dengan rata-rata = 8,3%. Aspek latar (setting) menunjukan nilai 36 dengan rata-rata = 25%. Aspek tema menunjukan nilai 22 dengan rata-rata = 4,32%. Aspek amanat menunjukan nilai 48 dengan rata-rata = 26,36% keberhasilan proses pembelajaran pada siklus 1 tingkatan cukup ( C) yaitu 67,3% dan pembelajaran pada siklus 2 pada tingkatan baik sekali (A) yaitu 85,28%. Melihat data capaian hasil belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia diadakan pendekatan konstektual tersebut, menunjukkan bahwa proses pembelajaran dan hasil belajar sudah seperti yang diharapkan, sudah sesuai dengan target ditetapkan.
{"title":"Peningkatan Keterampilan Membaca Teks Drama Melalui Contextual Teaching and Learning","authors":"Sarsidi Sarsidi","doi":"10.36654/educatif.v4i2.203","DOIUrl":"https://doi.org/10.36654/educatif.v4i2.203","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan membaca teks drama melalui Contextual Teaching and Learning, pada siswa kelas VI SD Muhammadiyah Sukorejo Ngawen Gunungkidul semester 1 tahun 2020/2021? Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: wawancara berstruktur dan wawancara terbuka. Teknik analisis data yang digunakan yaitu Teknik tes dan non tes yaitu observasi, wawancara, jurnal guru, jurnal siswa, dan dokumentasi poto kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian yaitu: 1) Hasil penilaian guru terhadap keterampilan membaca teks drama Kemajuan tiap aspeknya antara, lain, aspek penokohan (perwatakan) menunjukan nilai 34 dengan rata-rata = 8,33%. Aspek alur (plot) menunjukan nilai 34 dengan rata-rata = 8,32%. Aspek cakapan (dialog) menunjukan nilai 18 dengan rata-rata = 8,3%. Aspek latar (setting) menunjukan nilai 36 dengan rata-rata = 25%. Aspek tema menunjukan nilai 22 dengan rata-rata = 4,32%. Aspek amanat menunjukan nilai 48 dengan rata-rata = 26,36% keberhasilan proses pembelajaran pada siklus 1 tingkatan cukup ( C) yaitu 67,3% dan pembelajaran pada siklus 2 pada tingkatan baik sekali (A) yaitu 85,28%. Melihat data capaian hasil belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia diadakan pendekatan konstektual tersebut, menunjukkan bahwa proses pembelajaran dan hasil belajar sudah seperti yang diharapkan, sudah sesuai dengan target ditetapkan.","PeriodicalId":399177,"journal":{"name":"Educatif Journal of Education Research","volume":"351 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116670126","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-08DOI: 10.36654/educatif.v4i2.272
Ismi Rafiqah
Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan diajarkan kepada semua siswa SMA/MA dan SMK/MAK sebagaimana tercantum dalam Kurikulum 2013. Pemberian materi ini antara lain untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak dini dan merupakan langkah yang baik untuk menyiapkan lahirnya lebih banyak lagi wirausaha di Indonesia. Oleh karenanya, upaya yang dilakukan dalam pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan adalah menerapkan pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, untuk mengetahui aktivitas siswa terhadap pembelajaran, untuk mengetahui suasana yang PAIKEM dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Instrument yang digunakan adalah tes, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta lembar angket dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dan terciptanya suasana yang PAIKEM. Subjek penelitian ini 30 siswa, pada siklus I, siswa yang tuntas belajar adalah 14 siswa dengan persentase ketuntasan klasikal 46,7% dan pada siklus II, siswa yang tuntas belajar adalah 26 orang dengan persentase ketuntasan klasikal 86,67%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan terciptanya suasana PAIKEM pada materi pokok penghitungan biaya produksi.
{"title":"Menciptakan PAIKEM melalui Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Materi Pokok Penghitungan Biaya Produksi","authors":"Ismi Rafiqah","doi":"10.36654/educatif.v4i2.272","DOIUrl":"https://doi.org/10.36654/educatif.v4i2.272","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan diajarkan kepada semua siswa SMA/MA dan SMK/MAK sebagaimana tercantum dalam Kurikulum 2013. Pemberian materi ini antara lain untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan sejak dini dan merupakan langkah yang baik untuk menyiapkan lahirnya lebih banyak lagi wirausaha di Indonesia. Oleh karenanya, upaya yang dilakukan dalam pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan adalah menerapkan pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa, untuk mengetahui aktivitas siswa terhadap pembelajaran, untuk mengetahui suasana yang PAIKEM dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Instrument yang digunakan adalah tes, lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta lembar angket dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dan terciptanya suasana yang PAIKEM. Subjek penelitian ini 30 siswa, pada siklus I, siswa yang tuntas belajar adalah 14 siswa dengan persentase ketuntasan klasikal 46,7% dan pada siklus II, siswa yang tuntas belajar adalah 26 orang dengan persentase ketuntasan klasikal 86,67%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan terciptanya suasana PAIKEM pada materi pokok penghitungan biaya produksi. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":399177,"journal":{"name":"Educatif Journal of Education Research","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114151137","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}