首页 > 最新文献

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan最新文献

英文 中文
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Pengisian Buku Kia Oleh Ibu Terhadap Stimulasi Dan Perkembangan Anak Usi 0-3 Tahun Di Puskesmas Tambak Pulau Bawean-Gresik Bawant Greek Extra University母亲Kia书籍的医疗收藏经理面对0-3岁儿童的刺激和发展
IF 0.1 Pub Date : 2019-04-01 DOI: 10.22435/hsr.v22i2.1973
Astik Umiyah, Nidn. Irwanto, Nidn. Windhu Purnomo
One factor infl uencing children development is mother’s knowledge concerning the actual process of child development. Health counseling to the mother is one option to maintain the children’s health, as well as to monitor their development. This study was to analyze the infl uence of health counseling concerning mothers’ practice in fi lling mother and child health book towards stimulation and development in children aged 0-3 years in Tambak Health Center, Bawean Island, Gresik Regency. This applied quasi-experimental pretest - posttest group design, with provision of health counseling as intervention. This study was conducted in Tambak Health Center at Bawean Island for 3 months, with overall sample consisted of 60 mothers with children aged 0-3 years, divided into 30 each in the treatment and the control groups. Questionnaires were utilized and analysis was done using the Mann-Whitney Test. The results indicated signifi cant value of p (p> 0.05) meaning that stimulation provided no diff erence between the treatment and control groups, but a downward trend occurred every month, with the fi rst month (p = 0.937), the second month (p = 0.289) and the third month (p = 0.213) On the other hand, development provided the infl uence with value of p <0.05. Counseling on fi lling up MCH book can improve mother’s ability to stimulate the development of children aged 0-3 years and mother can provide stimulation at every stage of child development through MCH book. Abstrak Salah satu faktor yang memengaruhi perkembangan anak adalah ketidaktahuan ibu tentang proses perkembangan anak sesungguhnya, penyuluhan kesehatan kepada ibu merupakan salah satu cara untuk bagaimana menjaga kesehatan anak dan cara pemantauan perkembangan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pengisian BuKu KIA terhadap stimulasi dan perkembangan pada anak usia 0-3 Tahun di Puskesmas Tambak Pulau Bawean-Kab.Gresik. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen pretest post test group design, intervensi yang diberikan berupa pemberian penyuluhan kesehatan. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tambak Pulau Bawean selama 3 bulan, keseluruhan sampel berjumlah 60 ibu yang terdiri dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing 30 ibu yang mempunyai anak usia 0-3 tahun. Instrumen menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji MannWhitney. Hasil uji statistik nilai signifi kan (p> 0,05) arti bahwa stimulasi tidak ada perbedaan antar kelompok perlakuan dan kontrol, tetapi ada penurunan tren tiap bulan yang terjadi yaitu bulan pertama (p=0,937), bulan kedua (p=0,289),dan bulan ketiga (p=0,213). Sedangkan perkembangan ada pengaruh (p< 0,05). Pemberian penyuluhan kesehatan tentang pengisian Buku KIA oleh ibu dapat meningkatkan kemampuan ibu dalam menstimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun dan ibu dapat memberikan stimulasi di setiap tahapan usia perkembangan anak melalui Buku KIA.  
影响儿童发展的一个因素是母亲对儿童发展实际过程的了解。向母亲提供健康咨询是维持儿童健康和监测其发育的一种选择。本研究旨在分析格列西克州巴威岛Tambak保健中心母亲填写《母婴健康手册》的健康咨询行为对0-3岁儿童刺激与发展的影响。本研究采用准实验前测-后测组设计,提供健康咨询作为干预。本研究在ba断奶岛Tambak健康中心进行,为期3个月,总样本包括60名0-3岁儿童的母亲,分为治疗组和对照组各30名。采用问卷调查,采用曼-惠特尼检验进行分析。结果显示p值显著(p < 0.05),即刺激对治疗组和对照组的影响无显著性差异,但每个月都有下降趋势,第1个月(p = 0.937)、第2个月(p = 0.289)和第3个月(p = 0.213)。另一方面,发育对治疗组和对照组的影响为p < 0.05)。Tetapi Ada penurunan trent tiap bulan Yang terjadi yitu bulan pertama (p= 0.937), bulan kedua (p= 0.289),dan bulan ketiga (p= 0.213)。Sedangkan perkembangan ada pengaruh (p< 0.05)。马来西亚penyuluhan kesehatan tentang pengisian Buku KIA oleh ibu dapat meningkatkan kemampuan ibu dalam menstimulasi perkembangan anak KIA 0-3 tahun danbubuat memberkan stimulasi di seap tahapanusia perkembangan anak melalui Buku KIA。
{"title":"Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Pengisian Buku Kia Oleh Ibu Terhadap Stimulasi Dan Perkembangan Anak Usi 0-3 Tahun Di Puskesmas Tambak Pulau Bawean-Gresik","authors":"Astik Umiyah, Nidn. Irwanto, Nidn. Windhu Purnomo","doi":"10.22435/hsr.v22i2.1973","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsr.v22i2.1973","url":null,"abstract":"One factor infl uencing children development is mother’s knowledge concerning the actual process of child development. Health counseling to the mother is one option to maintain the children’s health, as well as to monitor their development. This study was to analyze the infl uence of health counseling concerning mothers’ practice in fi lling mother and child health book towards stimulation and development in children aged 0-3 years in Tambak Health Center, Bawean Island, Gresik Regency. This applied quasi-experimental pretest - posttest group design, with provision of health counseling as intervention. This study was conducted in Tambak Health Center at Bawean Island for 3 months, with overall sample consisted of 60 mothers with children aged 0-3 years, divided into 30 each in the treatment and the control groups. Questionnaires were utilized and analysis was done using the Mann-Whitney Test. The results indicated signifi cant value of p (p> 0.05) meaning that stimulation provided no diff erence between the treatment and control groups, but a downward trend occurred every month, with the fi rst month (p = 0.937), the second month (p = 0.289) and the third month (p = 0.213) On the other hand, development provided the infl uence with value of p <0.05. Counseling on fi lling up MCH book can improve mother’s ability to stimulate the development of children aged 0-3 years and mother can provide stimulation at every stage of child development through MCH book. \u0000Abstrak \u0000Salah satu faktor yang memengaruhi perkembangan anak adalah ketidaktahuan ibu tentang proses perkembangan anak sesungguhnya, penyuluhan kesehatan kepada ibu merupakan salah satu cara untuk bagaimana menjaga kesehatan anak dan cara pemantauan perkembangan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penyuluhan kesehatan tentang pengisian BuKu KIA terhadap stimulasi dan perkembangan pada anak usia 0-3 Tahun di Puskesmas Tambak Pulau Bawean-Kab.Gresik. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen pretest post test group design, intervensi yang diberikan berupa pemberian penyuluhan kesehatan. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Tambak Pulau Bawean selama 3 bulan, keseluruhan sampel berjumlah 60 ibu yang terdiri dari kelompok perlakuan dan kelompok kontrol masing-masing 30 ibu yang mempunyai anak usia 0-3 tahun. Instrumen menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji MannWhitney. Hasil uji statistik nilai signifi kan (p> 0,05) arti bahwa stimulasi tidak ada perbedaan antar kelompok perlakuan dan kontrol, tetapi ada penurunan tren tiap bulan yang terjadi yaitu bulan pertama (p=0,937), bulan kedua (p=0,289),dan bulan ketiga (p=0,213). Sedangkan perkembangan ada pengaruh (p< 0,05). Pemberian penyuluhan kesehatan tentang pengisian Buku KIA oleh ibu dapat meningkatkan kemampuan ibu dalam menstimulasi perkembangan anak usia 0-3 tahun dan ibu dapat memberikan stimulasi di setiap tahapan usia perkembangan anak melalui Buku KIA. \u0000 ","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42220202","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
HUBUNGAN USIA, JENIS KELAMIN DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA BALITA DI INDONESIA 在印度尼西亚,年龄、性别和体重的关系诞生于幼儿贫血
IF 0.1 Pub Date : 2019-01-02 DOI: 10.22435/HSR.V21I4.260
Syajaratuddur Faiqah, Ristrini Ristrini, Irmayani Irmayani
Anemia is a condition where haemoglobin is below the normal value. Anaemia is often meet at children and pregnant women. Many factors cause anaemia i.e. iron, deficiency of folic acid and vitamin B12,  Babies who are born prematurely or have a low birth weight . The aim of this research was to know correlation between age, sex, birthweight  with anemia. This study is a part of Basic health research (Riskesdas) 2013 data. The study population was children under five years old, who were respondents Riskesdas 2013,  analysis used in this study is the Chi-Square test. The results showed that 194,668 children, the highest anemia at the age of 12-24 months  36,1%, female gender 57,9%, low birth weight 20,6%, prevalence anemia 20,4%. Based on bivariate analysis it is known that the related variables (p <0.05) with the incidence of anemia were age and sex (p = 0.0001). Variables unrelated to anemia are birthweight. There is a significant relationships between age and sex with the incidence of anemia among children in Indonesia, it needs to be counseling on the parents of children to provide adequate nutrition so that it can prevent the incidence of anemia in infants, especially at the age of 12-24 months with female sex. Abstrak Anemia adalah suatu kondisi di mana hemoglobin berada di bawah nilai normal. Anemia sering ditemukan pada anak-anak dan wanita hamil. Banyak faktor yang menyebabkan anemia yaitu kekurangn zat besi, defisiensi asam folat dan vitamin B12, bayi yang lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara Usia, Jenis kelamin dan berat badan lahir dengan anemia pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional.  Populasi penelitian adalah anak-anak berusia di bawah lima tahun, yang menjadi responden Riskesdas 2013, analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square.Penelitian menunjukkan dari 194,668 balita, yang mengalami anemia tertinggi pada usia 12 – 24 bulan yaitu 36,1%, jenis kelamin perempuan yaitu 57,9%,  berat badan lahir rendah sebanyak 20,6%, prevalensi anemia 20,4%. Berdasarkan analisis bivariat diketahui bahwa variabel yang berhubungan (p < 0,05) dengan kejadian anemia adalah usia dan jenis kelamin (p = 0,0001). Variabel yang tidak berhubungan dengan anemia adalah berat badan lahir.  Ada hubungan yang signifikan antara usia dan jenis kelamin dengan kejadian anemia pada balita di Indonesia, perlu dilakukan penyuluhan pada orang tua balita memberikan asupan nutrisi yang adekuat sehingga dapat mencegah kejadian anemia pada balita terutama pada usia 12 – 24 bulan dengan jenis kelamin perempuan.
贫血是指血红蛋白低于正常值的情况。贫血经常发生在儿童和孕妇身上。许多因素会导致贫血,如铁、叶酸和维生素B12缺乏、早产或出生体重低的婴儿。这项研究的目的是了解年龄、性别、出生体重与贫血之间的相关性。这项研究是基础健康研究(Riskesdas)2013年数据的一部分。研究人群是五岁以下的儿童,他们是2013年Riskesdas的受访者,本研究中使用的分析是卡方检验。结果表明,194668名儿童贫血率最高,年龄在12-24个月的[UNK]36.1%,女性57.9%,低出生体重20.6%,贫血患病率20.4%。根据双变量分析可知,与贫血发生率相关的变量(p<0.05)是年龄和性别(p=0.0001)。与贫血无关的变量是出生体重。年龄和性别与印度尼西亚儿童贫血的发生率有着显著的关系,需要向儿童的父母提供咨询,以提供足够的营养,从而预防婴儿贫血的发生,尤其是在12-24个月大的女性婴儿中。摘要贫血是一种血红蛋白低于正常水平的情况。贫血通常发生在怀孕的儿童和妇女身上。导致贫血的许多因素包括缺铁、叶酸缺乏和维生素B12、早产或低出生体重。这项研究的目的是找出年龄、性别和出生体重与新闻中贫血的关系。本研究采用横断面方法进行定量分析研究。研究人群是五岁以下的儿童,这成为Riskesdas 2013的回应,本研究中使用的分析是卡方检验。研究显示,194668份报告显示,在12-24个月大时出现最高贫血,即36.1%,女性57.9%,低出生体重20.6%,贫血患病率20.4%。基于双变量分析,已知与贫血相关的变量(p<0.05)是年龄和性别(p=0.0001)。与贫血无关的变量是出生体重。在印度尼西亚,年龄和性别与新闻中贫血的发生有着重要的关系,应该对新闻进行人口普查,父母提供足够的营养摄入,以防止新闻中贫血症的发生,尤其是在12-24个月大的女性年龄段。
{"title":"HUBUNGAN USIA, JENIS KELAMIN DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA BALITA DI INDONESIA","authors":"Syajaratuddur Faiqah, Ristrini Ristrini, Irmayani Irmayani","doi":"10.22435/HSR.V21I4.260","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSR.V21I4.260","url":null,"abstract":"Anemia is a condition where haemoglobin is below the normal value. Anaemia is often meet at children and pregnant women. Many factors cause anaemia i.e. iron, deficiency of folic acid and vitamin B12,  Babies who are born prematurely or have a low birth weight . The aim of this research was to know correlation between age, sex, birthweight  with anemia. This study is a part of Basic health research (Riskesdas) 2013 data. The study population was children under five years old, who were respondents Riskesdas 2013,  analysis used in this study is the Chi-Square test. The results showed that 194,668 children, the highest anemia at the age of 12-24 months  36,1%, female gender 57,9%, low birth weight 20,6%, prevalence anemia 20,4%. Based on bivariate analysis it is known that the related variables (p <0.05) with the incidence of anemia were age and sex (p = 0.0001). Variables unrelated to anemia are birthweight. There is a significant relationships between age and sex with the incidence of anemia among children in Indonesia, it needs to be counseling on the parents of children to provide adequate nutrition so that it can prevent the incidence of anemia in infants, especially at the age of 12-24 months with female sex. \u0000Abstrak \u0000Anemia adalah suatu kondisi di mana hemoglobin berada di bawah nilai normal. Anemia sering ditemukan pada anak-anak dan wanita hamil. Banyak faktor yang menyebabkan anemia yaitu kekurangn zat besi, defisiensi asam folat dan vitamin B12, bayi yang lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara Usia, Jenis kelamin dan berat badan lahir dengan anemia pada balita. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional.  Populasi penelitian adalah anak-anak berusia di bawah lima tahun, yang menjadi responden Riskesdas 2013, analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square.Penelitian menunjukkan dari 194,668 balita, yang mengalami anemia tertinggi pada usia 12 – 24 bulan yaitu 36,1%, jenis kelamin perempuan yaitu 57,9%,  berat badan lahir rendah sebanyak 20,6%, prevalensi anemia 20,4%. Berdasarkan analisis bivariat diketahui bahwa variabel yang berhubungan (p < 0,05) dengan kejadian anemia adalah usia dan jenis kelamin (p = 0,0001). Variabel yang tidak berhubungan dengan anemia adalah berat badan lahir.  Ada hubungan yang signifikan antara usia dan jenis kelamin dengan kejadian anemia pada balita di Indonesia, perlu dilakukan penyuluhan pada orang tua balita memberikan asupan nutrisi yang adekuat sehingga dapat mencegah kejadian anemia pada balita terutama pada usia 12 – 24 bulan dengan jenis kelamin perempuan.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49276617","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Hambatan Akses ke Puskesmas pada Lansia di Indonesia 印尼兰西亚图书馆拒绝访问
IF 0.1 Pub Date : 2019-01-02 DOI: 10.22435/hsr.v21i4.887
A. Laksono, Zainul Khaqiqi Nantabah, R. Wulandari
The elderly are one of the most vulnerable groups with very high dependency rates. This condition has the potential to cause other problems for the caregiver or his family. The elderly also has the potential to suffer from catastrophic diseases that have costly consequences. This research is a further analysis of Riskesdas 2013 data, that presented in descriptive quantitative. The results showed that elderly people living in urban as well as rural areas have a tendency of moderate access barrier to Puskesmas. There are still 15% of very poor elderly people who have major access barrier to Puskesmas. This study concludes that although elderly access to Puskesmas is quite good, but the access of very poor elderly is still need more attention. The government needs to provide basic health care facilities in more rural areas. The government also needs to realize a National Health Insurance with tax-based funding, to ensure universal coverage regardless of the ability to pay the community. Abstrak Lansia adalah salah satu kelompok rentan yang memiliki angka ketergantungan sangat tinggi. Kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah lain bagi yang merawat atau keluarganya. Lansia juga berpotensi menderita penyakit katastropik yang menimbulkan konsekuensi biaya yang mahal. Penelitian ini merupakan analisis lanjut data Riskesdas 2013, yang disajikan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia yang tinggal di perkotaan maupun perdesaan mempunyai kecenderungan hambatan akses sedang untuk ke Puskesmas. Masih ada 15% lansia sangat miskin yang memiliki hambatan besar ke Puskesmas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meski akses lansia ke Puskesmas sudah cukup baik, tetapi akses lansia yang sangat miskin masih perlu mendapat perhatian lebih. Pemerintah perlu menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar di wilayah perdesaan yang lebih banyak. Pemerintah juga perlu mewujudkan sebuah Jaminan Kesehatan Nasional dengan pendanaan berbasis pajak, untuk memastikan cakupan secara universal dengan tanpa menghiraukan kemampuan membayar masyarakat.  
老年人是最易受伤害的群体之一,其抚养率非常高。这种情况可能会给护理人员或其家人带来其他问题。老年人也有可能患上灾难性疾病,造成代价高昂的后果。本研究是对Riskesdas 2013年数据的进一步分析,以描述性定量的方式呈现。结果表明,生活在城市和农村地区的老年人有中度使用Puskesmas障碍的趋势。仍然有15%的非常贫穷的老年人在使用Puskesmas方面存在主要障碍。本研究得出的结论是,尽管老年人获得Puskesmas的机会相当好,但非常贫困的老年人的获得仍然需要更多的关注。政府需要在更多的农村地区提供基本的医疗保健设施。政府还需要通过税收资助实现国民健康保险,以确保全民覆盖,而不管社区的支付能力如何。摘要Lansia是一个依赖性很高的弱势群体。这种情况可能会给护理人员或其家人带来其他问题。Lansia还可能遭受灾难性疾病的折磨,这些疾病具有成本效益。本研究是对Riskesdas 2013年数据的进一步分析,以定量描述的方式提供。研究表明,生活在城市或沙漠中的小巷往往会阻碍人们进入Puskesmas。仍然有15%的非常贫穷的寡妇对Puskesmas有很大的障碍。这项研究得出的结论是,尽管开放获取Puskesmas已经很好了,但非常差的开放获取仍然需要得到更多的关注。政府需要在更多的康复领域提供基本的医疗设施。政府还需要建立一个以税收为基础的国家健康保障体系,以确保在不忽视向公众支付能力的情况下进行全民对话。
{"title":"Hambatan Akses ke Puskesmas pada Lansia di Indonesia","authors":"A. Laksono, Zainul Khaqiqi Nantabah, R. Wulandari","doi":"10.22435/hsr.v21i4.887","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsr.v21i4.887","url":null,"abstract":"The elderly are one of the most vulnerable groups with very high dependency rates. This condition has the potential to cause other problems for the caregiver or his family. The elderly also has the potential to suffer from catastrophic diseases that have costly consequences. This research is a further analysis of Riskesdas 2013 data, that presented in descriptive quantitative. The results showed that elderly people living in urban as well as rural areas have a tendency of moderate access barrier to Puskesmas. There are still 15% of very poor elderly people who have major access barrier to Puskesmas. This study concludes that although elderly access to Puskesmas is quite good, but the access of very poor elderly is still need more attention. The government needs to provide basic health care facilities in more rural areas. The government also needs to realize a National Health Insurance with tax-based funding, to ensure universal coverage regardless of the ability to pay the community. \u0000Abstrak \u0000 \u0000Lansia adalah salah satu kelompok rentan yang memiliki angka ketergantungan sangat tinggi. Kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah lain bagi yang merawat atau keluarganya. Lansia juga berpotensi menderita penyakit katastropik yang menimbulkan konsekuensi biaya yang mahal. Penelitian ini merupakan analisis lanjut data Riskesdas 2013, yang disajikan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lansia yang tinggal di perkotaan maupun perdesaan mempunyai kecenderungan hambatan akses sedang untuk ke Puskesmas. Masih ada 15% lansia sangat miskin yang memiliki hambatan besar ke Puskesmas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meski akses lansia ke Puskesmas sudah cukup baik, tetapi akses lansia yang sangat miskin masih perlu mendapat perhatian lebih. Pemerintah perlu menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan dasar di wilayah perdesaan yang lebih banyak. Pemerintah juga perlu mewujudkan sebuah Jaminan Kesehatan Nasional dengan pendanaan berbasis pajak, untuk memastikan cakupan secara universal dengan tanpa menghiraukan kemampuan membayar masyarakat. \u0000 ","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49128439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
UNIT COST RUMAH SAKIT DAN TARIF INA-CBGS:
IF 0.1 Pub Date : 2019-01-02 DOI: 10.22435/hsr.v21i4.45
Lestari Handayani, S. Suharmiati, N. Pratiwi
Various comments either support or rejection made by the hospital since the introduction of INA-CBGs tariff of the National Health Insurance (JKN) in January of 2014. Some hospitals complained about the unfairness of tariff s that are considered inconsistent with the real cost of health services. INA-CBGs tariff s are subject to regulations. reviewed at least every two years. The Government evaluates and revises the tariff s determined based on Unit cost (UC) calculations and takes into account various aspects. The results showed that in general UC calculation result with step down method for inpatient and outpatient service at 84 Public Hospital BLU / BLUD is lower than INA-CBGs Tariff . It can be concluded that the implementation of INA-CBG tariff s still meet the sense of justice and can be applied. It is recommended that the tariff review also takes into account the UC change and global / regional / national economic conditions so it should not be done every two years. On the other hand, hospitals need to manage INA-CBGs health services fi nancing effi ciently in order to maintain the quality of service and to meet the patients demand.   ABSTRAK Berbagai komentar baik dukungan ataupun penolakan dilontarkan pihak rumah sakit (RS) sejak diberlakukan tarif INACBGs pada tahun 2014 dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sebagian RS mengeluhkan ketidak adilan besaran tarif yang dianggap tidak sesuai dengan biaya riil pelayanan kesehatan. Tarif INA-CBGs sesuai peraturan. ditinjau minimal setiap dua tahun. Pemerintah melakukan evaluasi dan revisi terhadap Tarif yang ditetapkan berdasar atas perhitungan Unit cost (UC) serta memperhitungkan berbagai aspek terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum hasil perhitungan UC dengan metode step down untuk pelayanan rawat inap, dan rawat jalan di 84 RS Umum BLU/BLUD lebih rendah dari Tarif INA-CBGs. Dapat disimpulkan bahwa pemberlakuan tarif INA-CBG masih memenuhi rasa keadilan dan dapat diterapkan. Direkomendasikan agar peninjauan tarif disamping memperhitungkan perubahan UC juga kondisi ekonomi global/regional/nasional sehingga dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan tidak harus dilakukan setiap dua tahun. Di pihak lain. RS perlu mengelola pembiayaan INA-CBGs untuk pelayanan kesehatan secara efi sien agar dapat menjaga mutu pelayanan sesuai harapan masyarakat.
自2014年1月引入[联合王国]国民健康保险(JKN)INA CBGs费率以来,医院发表了各种支持或拒绝的评论。一些医院抱怨关税的不公平性,认为关税与医疗服务的实际成本不一致。INA CBG的关税受法规约束。至少每两年审查一次。政府评估和修订基于单位成本(UC)计算【UNK】确定的关税,并考虑到各个方面。结果表明,在一般情况下,84公立医院住院和门诊的阶梯法UC计算结果BLU/BLUD低于INA CBGs电价。可以得出结论[UNK],INA-CBG关税的实施仍然符合正义感,可以适用。建议联合国气候变化框架审查也考虑到UC的变化和全球/地区/国家经济状况,因此不应每两年进行一次联合国气候变暖框架审查。另一方面,医院需要有效管理INA CBGs的医疗服务资金[UNK],以保持服务质量并满足患者需求。自2014年国家健康保险(NSA)授予INACBGs关税以来,ABSTRAK的各种评论要么支持要么拒绝医院解雇(RS)。一些医院抱怨不公平的关税被认为不符合医疗成本。INA CBG根据规则征收关税。每两年得分最低。政府根据单位成本(UC)的计算对电价进行评估和修订,并计算各个相关方面。研究表明,总体而言,84所BLU/BLUD综合医院的住院阶梯法UC计算结果和道路护理结果低于INA CBG电价。可以得出结论,INA-CBG关税的实施仍然符合正义感,可以适用。建议除了计算UC以及全球/地区/国家经济状况的变化外,还应评估关税,以便在必要时进行评估,而不应每两年进行一次。在另一边。医院需要有效管理INA CBG用于医疗保健的资金,以便能够使服务相互符合公众的期望。
{"title":"UNIT COST RUMAH SAKIT DAN TARIF INA-CBGS:","authors":"Lestari Handayani, S. Suharmiati, N. Pratiwi","doi":"10.22435/hsr.v21i4.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsr.v21i4.45","url":null,"abstract":"Various comments either support or rejection made by the hospital since the introduction of INA-CBGs tariff of the National Health Insurance (JKN) in January of 2014. Some hospitals complained about the unfairness of tariff s that are considered inconsistent with the real cost of health services. INA-CBGs tariff s are subject to regulations. reviewed at least every two years. The Government evaluates and revises the tariff s determined based on Unit cost (UC) calculations and takes into account various aspects. The results showed that in general UC calculation result with step down method for inpatient and outpatient service at 84 Public Hospital BLU / BLUD is lower than INA-CBGs Tariff . It can be concluded that the implementation of INA-CBG tariff s still meet the sense of justice and can be applied. It is recommended that the tariff review also takes into account the UC change and global / regional / national economic conditions so it should not be done every two years. On the other hand, hospitals need to manage INA-CBGs health services fi nancing effi ciently in order to maintain the quality of service and to meet the patients demand. \u0000  \u0000ABSTRAK \u0000Berbagai komentar baik dukungan ataupun penolakan dilontarkan pihak rumah sakit (RS) sejak diberlakukan tarif INACBGs pada tahun 2014 dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sebagian RS mengeluhkan ketidak adilan besaran tarif yang dianggap tidak sesuai dengan biaya riil pelayanan kesehatan. Tarif INA-CBGs sesuai peraturan. ditinjau minimal setiap dua tahun. Pemerintah melakukan evaluasi dan revisi terhadap Tarif yang ditetapkan berdasar atas perhitungan Unit cost (UC) serta memperhitungkan berbagai aspek terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum hasil perhitungan UC dengan metode step down untuk pelayanan rawat inap, dan rawat jalan di 84 RS Umum BLU/BLUD lebih rendah dari Tarif INA-CBGs. Dapat disimpulkan bahwa pemberlakuan tarif INA-CBG masih memenuhi rasa keadilan dan dapat diterapkan. Direkomendasikan agar peninjauan tarif disamping memperhitungkan perubahan UC juga kondisi ekonomi global/regional/nasional sehingga dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan tidak harus dilakukan setiap dua tahun. Di pihak lain. RS perlu mengelola pembiayaan INA-CBGs untuk pelayanan kesehatan secara efi sien agar dapat menjaga mutu pelayanan sesuai harapan masyarakat.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43623140","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
Gambaran Pelayanan Klinik Sanitasi Terhadap Pasien Penyakit Berbasis Lingkungan (PBL) di Puskesmas Gucialit dan Puskesmas Gambut Gucialit和Gamma中心卫生临床服务的环境疾病(PBL)照片
IF 0.1 Pub Date : 2019-01-02 DOI: 10.22435/HSR.V21I4.638
Mugeni Sugiharto, Rika Sertiana Oktami
Sanitation clinic is an innovative health promotion program that is useful to tackle environmental-based diseases. Sanitation clinic activities such as counseling, home care and health interventions. This study aims to know of sanitation clinic activities at Gucialit and Gambut Public Health Center in tackling environment-based illness (PBL). Descriptive research type, using secondary data from sanitation clinic and health profi le of district health offi ce of Lumajang and Banjar 2014-2016, accompanied by indepth interview on information. Sanitation clinic activities obtained at Gucialit and Gambut Public Health Center such as counseling, home care and health intervention are going well. The internal referral system functions optimally, so patient visits at sanitation clinics increase. The existence of sanitation clinics in the Gucialit and Gambut Public Health Centers is very benefi cial in overcoming environmental-based diseases. Every Public health centers is important to carry out sanitation clinics, to support promotive services in tackling environment-based diseases. Abstrak Klinik sanitasi merupakan inovatif program promosi kesehatan yang bermanfaat untuk menanggulangi penyakit berbasis lingkungan. Kegiatan klinik sanitasi seperti konseling, kunjungan rumah (home care) dan intervensi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan klinik sanitasi di Puskesmas Gucialit dan Puskesmas Gambut dalam menanggulangi penyakit berbasis lingkungan. Jenis penelitian deskriptif, menggunakan data sekunder laporan klinik sanitasi dan Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Banjar tahun 2014–2016, disertai indepth interview pada informan. Kegiatan klinik sanitasi yang diperoleh di Puskesmas Gucialit dan Puskesmas Gambut seperti konseling, pada tindak lanjut (home care) dan intervensi kesehatan berjalan dengan baik. Sistem rujukan internal berfungsi optimal,sehingga kunjungan pasien di klinik sanitasi meningkat. Keberadaan klinik sanitasi di Puskesmas Gucialit dan Gambut sangat bermanfaat menanggulangi penyakit berbasis lingkungan. Setiap Puskesmas penting untuk melaksanakan klinik sanitasi, untuk mendukung pelayanan promotif dalam menanggulangi penyakit berbasis lingkungan.
卫生诊所是一项创新的健康促进计划,有助于解决环境性疾病。卫生诊所活动,如咨询、家庭护理和保健干预。本研究旨在了解古西亚利特和甘布特公共卫生中心在处理环境性疾病(PBL)方面的卫生诊所活动。描述性研究型,采用2014-2016年鲁马江和班贾尔县卫生厅卫生诊所和健康概况的二次数据,并辅以信息深度访谈。Gucialit和Gambut公共卫生中心开展的卫生诊所活动,如咨询、家庭护理和保健干预,进展顺利。内部转诊系统运行最佳,因此患者到卫生诊所就诊的次数增加。在古西亚利特和Gambut公共卫生中心设有卫生诊所,这对克服环境性疾病非常有利。每个公共卫生中心都必须开展卫生诊所,支持促进服务,以应对环境疾病。【摘要】中国科技创新项目促进了中国科技创新的发展,促进了中国科技创新的发展。Kegiatan klinik sanitasi seperconseling, kunjungan rumah(家庭护理)和干预kesehatan。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan klinik sanitasi di Puskesmas guialit dan Puskesmas Gambut dalam menanggulangi penyakit berkiki lingkungan。Jenis penelitian deskriptif, menggunakan data sekunder laporan klinik sanitasi dan profprofi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dankabupaten Banjar tahun 2014-2016, disertai深度访谈新闻工作者。Kegiatan klinik sanitasi yang diperoleh di Puskesmas guialiit和Puskesmas Gambut分别是家庭护理,paada tindak lanjut(家庭护理)和干预,Kegiatan klinik sanitasi yang diperoleh di Puskesmas guialiit和Puskesmas Gambut。系统优化内部结构,优化内部结构,优化内部结构,优化内部结构。Keberadaan klinik sanitasi di Puskesmas Gucialit dan Gambut sangat bermanfaat menanggulangi penyakit berbase lingkungan。设立普斯凯斯马市,以促进当地居民的生活和生活。
{"title":"Gambaran Pelayanan Klinik Sanitasi Terhadap Pasien Penyakit Berbasis Lingkungan (PBL) di Puskesmas Gucialit dan Puskesmas Gambut","authors":"Mugeni Sugiharto, Rika Sertiana Oktami","doi":"10.22435/HSR.V21I4.638","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSR.V21I4.638","url":null,"abstract":"Sanitation clinic is an innovative health promotion program that is useful to tackle environmental-based diseases. Sanitation clinic activities such as counseling, home care and health interventions. This study aims to know of sanitation clinic activities at Gucialit and Gambut Public Health Center in tackling environment-based illness (PBL). Descriptive research type, using secondary data from sanitation clinic and health profi le of district health offi ce of Lumajang and Banjar 2014-2016, accompanied by indepth interview on information. Sanitation clinic activities obtained at Gucialit and Gambut Public Health Center such as counseling, home care and health intervention are going well. The internal referral system functions optimally, so patient visits at sanitation clinics increase. The existence of sanitation clinics in the Gucialit and Gambut Public Health Centers is very benefi cial in overcoming environmental-based diseases. Every Public health centers is important to carry out sanitation clinics, to support promotive services in tackling environment-based diseases. \u0000Abstrak \u0000Klinik sanitasi merupakan inovatif program promosi kesehatan yang bermanfaat untuk menanggulangi penyakit berbasis lingkungan. Kegiatan klinik sanitasi seperti konseling, kunjungan rumah (home care) dan intervensi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan klinik sanitasi di Puskesmas Gucialit dan Puskesmas Gambut dalam menanggulangi penyakit berbasis lingkungan. Jenis penelitian deskriptif, menggunakan data sekunder laporan klinik sanitasi dan Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Banjar tahun 2014–2016, disertai indepth interview pada informan. Kegiatan klinik sanitasi yang diperoleh di Puskesmas Gucialit dan Puskesmas Gambut seperti konseling, pada tindak lanjut (home care) dan intervensi kesehatan berjalan dengan baik. Sistem rujukan internal berfungsi optimal,sehingga kunjungan pasien di klinik sanitasi meningkat. Keberadaan klinik sanitasi di Puskesmas Gucialit dan Gambut sangat bermanfaat menanggulangi penyakit berbasis lingkungan. Setiap Puskesmas penting untuk melaksanakan klinik sanitasi, untuk mendukung pelayanan promotif dalam menanggulangi penyakit berbasis lingkungan.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46791946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PERSPEKTIF MASYARAKAT TENTANG AKSES PELAYANAN KESEHATAN 公众对医疗保健机会的看法
IF 0.1 Pub Date : 2019-01-02 DOI: 10.22435/HSR.V21I4.231
Hario Megatsari, A. Laksono, I. A. Ridlo, Mohammad Yoto, Arsya Nur Azizah
Access to health services is often seen only from the provider perspective, while from the community side as a user is less noticed. Improving the quality of health services access requires a complete perspective on two diff erent sides. This research is designed descriptively qualitative. Data were collected by Focus Group Discussion (FGD), in-depth interview and observation. The research was conducted in Malang Regency in June-August 2018. The study results showed health services access generally the community believes that there are still perceived defi ciencies. Especially on the aspect of physical access, due to poor facilities and infrastructure. In addition, social access was also considered inadequate, because there were still health workers who served with less friendly. This study concludes that people still feel access to physical and social aspects is still diffi cult. It should be recommended to the local government for eff orts to improve physical access, and the Health Offi ce to disseminate health information about the rights of patients to the community. Abstrak Akses pelayanan kesehatan seringkali dilihat hanya dari perspektif pemberi pelayanan saja, sementara akses dari sisi masyarakat sebagai pengguna kurang terperhatikan. Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan dari sisi akses memerlukan perspektif yang lengkap dari dua sisi yang berbeda. Penelitian ini didesain secara deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan Focus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam dan pengamatan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Malang pada bulan Juni–Agustus 2018. Hasil penelitian menunjukkan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang ada, secara umum masyarakat berpendapat bahwa masih ada kekurangan yang dirasakan. Terutama pada aspek akses secara fisik, dikarenakan sarana dan prasarana yang kurang baik. Selain itu akses secara sosial juga dirasa kurang, karena masih ada tenaga kesehatan yang melayani dengan kurang ramah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa masyarakat masih merasa akses dari aspek fisik dan sosial masih sulit. Perlu direkomendasikan pada pemerintah daerah setempat untuk upayaperbaikan akses secara fi sik, dan Dinkes untuk mendiseminasikan informasi kesehatan mengenai hak pasien kepada masyarakat.
获得医疗服务通常只能从提供者的角度来看待,而从社区的角度来看,作为用户,人们很少注意到这一点。提高获得卫生服务的质量需要从两个不同的方面全面看待。这项研究的设计具有描述性和定性。数据通过焦点小组讨论(FGD)、深度访谈收集这项研究于2018年6月至8月在马朗县进行。研究结果表明,社区普遍认为获得医疗服务仍然存在不足。特别是在物理访问方面,由于设施和基础设施较差。此外,社会准入也被认为是不够的,因为仍有卫生工作者与不那么友好的人一起服务。这项研究得出的结论是,人们仍然觉得很难接触到身体和社会方面。应建议地方政府努力改善身体接触,并建议卫生官员向社区传播有关患者权利的健康信息。摘要获得医疗服务通常只从服务提供者的角度来看,而从公共方面作为用户的访问则不太明显。提高获取方面的卫生服务质量需要从两个不同方面全面看待。这项研究是定性设计的。通过焦点小组讨论(FGD)、深入访谈和观察收集的数据。研究于2018年6月至8月在不幸的开普敦进行。研究表明,现有卫生服务的可用性,一般公众认为仍然存在明显的不足。尤其是在物理访问方面,考虑到糟糕的举止和预测。此外,由于仍然缺乏友好的医疗保健,也缺乏社会服务。这项研究得出的结论是,人们仍然觉得身体和社会接触仍然很困难。需要向地方政府建议,尽量改善身体接触,并向Dinkes建议,尽量减少有关患者社会权利的健康信息。
{"title":"PERSPEKTIF MASYARAKAT TENTANG AKSES PELAYANAN KESEHATAN","authors":"Hario Megatsari, A. Laksono, I. A. Ridlo, Mohammad Yoto, Arsya Nur Azizah","doi":"10.22435/HSR.V21I4.231","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSR.V21I4.231","url":null,"abstract":"Access to health services is often seen only from the provider perspective, while from the community side as a user is less noticed. Improving the quality of health services access requires a complete perspective on two diff erent sides. This research is designed descriptively qualitative. Data were collected by Focus Group Discussion (FGD), in-depth interview and observation. The research was conducted in Malang Regency in June-August 2018. The study results showed health services access generally the community believes that there are still perceived defi ciencies. Especially on the aspect of physical access, due to poor facilities and infrastructure. In addition, social access was also considered inadequate, because there were still health workers who served with less friendly. This study concludes that people still feel access to physical and social aspects is still diffi cult. It should be recommended to the local government for eff orts to improve physical access, and the Health Offi ce to disseminate health information about the rights of patients to the community. \u0000Abstrak \u0000Akses pelayanan kesehatan seringkali dilihat hanya dari perspektif pemberi pelayanan saja, sementara akses dari sisi masyarakat sebagai pengguna kurang terperhatikan. Perbaikan kualitas pelayanan kesehatan dari sisi akses memerlukan perspektif yang lengkap dari dua sisi yang berbeda. Penelitian ini didesain secara deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dengan Focus Group Discussion (FGD), wawancara mendalam dan pengamatan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Malang pada bulan Juni–Agustus 2018. Hasil penelitian menunjukkan aksesibilitas pelayanan kesehatan yang ada, secara umum masyarakat berpendapat bahwa masih ada kekurangan yang dirasakan. Terutama pada aspek akses secara fisik, dikarenakan sarana dan prasarana yang kurang baik. Selain itu akses secara sosial juga dirasa kurang, karena masih ada tenaga kesehatan yang melayani dengan kurang ramah. Penelitian ini menyimpulkan bahwa masyarakat masih merasa akses dari aspek fisik dan sosial masih sulit. Perlu direkomendasikan pada pemerintah daerah setempat untuk upayaperbaikan akses secara fi sik, dan Dinkes untuk mendiseminasikan informasi kesehatan mengenai hak pasien kepada masyarakat.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49163605","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 20
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PUTRI PESANTREN X YOGYAKARTA 我一直很清楚,也不了解《日惹》的要点
IF 0.1 Pub Date : 2019-01-02 DOI: 10.22435/hsr.v21i4.930
Eka Denis Machfutra, Annita Noor, Asropi Asropi, Riantina Luxiarti, Nur Fatihah Mutmainah
Pesantren X, a place for female Islamic student’s living in from many districts in Indonesia, has a lot of health issues both personal hygiene and environmental health. Room sanitation as a part of wide environment at Pesantren X was determined by student’s daily activity and their behaviours from one to another. This study aims to identify the conditions of female student’s room as well as their behaviour. This is a qualitative study. The data were collected by in-depth interviews with fi ve female Islamic students. The observation was conducted to describe conditions in female student’s room and surrounded environment. Female Islamic students have a risk to disease transmissions such as scabies, severe acute respiratory infection and other disease symptoms. This study indicated female students’ rooms were densely populated, one room occupied by 12 girls. Moreover, they also had not been taught on how to keep their rooms and beds neat and clean. They thought that Pesantren life is to live what it is. This implied an attitude of ignorance by female Islamic studentsin maintaining the rooms cleanliness. Those attitudes and behaviours have to be changed by Pesantren’s teacher by giving them good examples. By this, students would know, have strong will, and do a hygiene and healthy lifestyle. Abstrak Pesantren X, sebagai tempat berkumpulnya para santri dari berbagai daerah di Indonesia, memiliki banyak sekali problematika kesehatan, mulai dari kebersihan diri hingga kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan di dalam kamar ditentukan oleh kebiasaan sehari-hari santri serta perilaku antara santri satu dengan santri lainnya. Hal tersebut berisiko akan terjadinya sakit dan penyakit, diantaranya kudis, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan berbagai macam gejala penyakit. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kamar serta kebiasaan santri putri di dalam kamar mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data wawancara mendalam dan pengamatan (observasi) terhadap 5 (lima) orang santri, di kamar dan ruang-ruang yang bersifat umum. Hasil studi ini menunjukkan bahwa kamar santri putri dalam keadaan padat karena setiap kamar dihuni oleh 6–8 orang. Santri memiliki kebiasaan  meninggalkan kamarnya dalam keadaan tidak rapi atau berantakan. Selain itu, santri juga belum pernah diajarkan tata cara membersihkan dan menata tempat tidur dan sprei. Santri beranggapan bahwa hidup pesantren itu hidup apa adanya. Hal tersebut menyiratkan sikap semau gue atau tidak peduli dalam hal kebersihan dan kerapian kamar. Oleh karena itu. sikap dan kebiasaan tersebut perlu diubah. Perilaku dapat diubah dengan adanya keteladanan dari pengelola pesantren agar santri putri tahu, mau dan mampu hidup bersih dan sehat .
Pesantren X是印度尼西亚许多地区的伊斯兰女学生居住的地方,有很多健康问题,包括个人卫生和环境健康。房间卫生是Pesantren X大环境的一部分,由学生的日常活动和他们的行为决定。本研究旨在确定UNK女性研究生的房间条件及其行为。这是一项定性研究。这些数据是通过对五名伊斯兰女学生的深入访谈收集的。进行观察是为了描述女学生房间和[UNK]周围环境的情况。伊斯兰女学生有传播疾病的风险,如疥疮、严重急性呼吸道感染和其他疾病症状。这项研究表明,女学生的房间人口稠密,其中一个房间有12个女孩。此外,他们也没有被教导如何保持房间和床的整洁。他们认为,佩森特伦的生活就是过真实的生活。这暗示了伊斯兰女学生在保持房间清洁方面的无知态度。Pesantren的老师必须通过给他们树立好榜样来改变这些态度和行为。这样,学生们就会知道,有强烈的意志,并养成卫生和健康的生活方式。作为印尼各地圣人的聚集地,《X战警》摘要存在许多健康问题,从自我清洁到环境清洁。房间周围环境的清洁程度是由神圣的日常习俗以及神圣与神圣之间的行为决定的。这会导致疼痛和疾病,包括kudus、急性呼吸道感染(ISPA)和各种症状。本研究的目的是了解房间的状况以及儿媳在房间里的习惯。本研究采用定性方法,收集了五(5)位圣人在房间和公共空间的深度访谈数据和观察结果。这项研究的结果表明,女儿的避难所是坚固的,因为每个房间都有6-8个人居住。桑特里有一个习惯,就是在不舒服或一团糟的情况下离开他的房间。此外,桑特里从来没有被教过如何清理、整理床铺和喷洒。桑特里认为这些中心的生活就是这样。这意味着我通常的态度,或者说我不在乎打扫卫生和房间双胞胎。这就是为什么。这种态度和习惯需要改变。为了让公主知道、想要并能够干净健康地生活,控制器可以通过上瘾来改变行为。
{"title":"PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT SANTRI PUTRI PESANTREN X YOGYAKARTA","authors":"Eka Denis Machfutra, Annita Noor, Asropi Asropi, Riantina Luxiarti, Nur Fatihah Mutmainah","doi":"10.22435/hsr.v21i4.930","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsr.v21i4.930","url":null,"abstract":"Pesantren X, a place for female Islamic student’s living in from many districts in Indonesia, has a lot of health issues both personal hygiene and environmental health. Room sanitation as a part of wide environment at Pesantren X was determined by student’s daily activity and their behaviours from one to another. This study aims to identify the conditions of female student’s room as well as their behaviour. This is a qualitative study. The data were collected by in-depth interviews with fi ve female Islamic students. The observation was conducted to describe conditions in female student’s room and surrounded environment. Female Islamic students have a risk to disease transmissions such as scabies, severe acute respiratory infection and other disease symptoms. This study indicated female students’ rooms were densely populated, one room occupied by 12 girls. Moreover, they also had not been taught on how to keep their rooms and beds neat and clean. They thought that Pesantren life is to live what it is. This implied an attitude of ignorance by female Islamic studentsin maintaining the rooms cleanliness. Those attitudes and behaviours have to be changed by Pesantren’s teacher by giving them good examples. By this, students would know, have strong will, and do a hygiene and healthy lifestyle. \u0000Abstrak \u0000Pesantren X, sebagai tempat berkumpulnya para santri dari berbagai daerah di Indonesia, memiliki banyak sekali problematika kesehatan, mulai dari kebersihan diri hingga kebersihan lingkungan. Kebersihan lingkungan di dalam kamar ditentukan oleh kebiasaan sehari-hari santri serta perilaku antara santri satu dengan santri lainnya. Hal tersebut berisiko akan terjadinya sakit dan penyakit, diantaranya kudis, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan berbagai macam gejala penyakit. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kamar serta kebiasaan santri putri di dalam kamar mereka. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data wawancara mendalam dan pengamatan (observasi) terhadap 5 (lima) orang santri, di kamar dan ruang-ruang yang bersifat umum. Hasil studi ini menunjukkan bahwa kamar santri putri dalam keadaan padat karena setiap kamar dihuni oleh 6–8 orang. Santri memiliki kebiasaan  meninggalkan kamarnya dalam keadaan tidak rapi atau berantakan. Selain itu, santri juga belum pernah diajarkan tata cara membersihkan dan menata tempat tidur dan sprei. Santri beranggapan bahwa hidup pesantren itu hidup apa adanya. Hal tersebut menyiratkan sikap semau gue atau tidak peduli dalam hal kebersihan dan kerapian kamar. Oleh karena itu. sikap dan kebiasaan tersebut perlu diubah. Perilaku dapat diubah dengan adanya keteladanan dari pengelola pesantren agar santri putri tahu, mau dan mampu hidup bersih dan sehat .","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44479589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
Kebugaran Jasmani menurut instrument GPAQ dibandingkan dengan VO2max pada wanita umur 25 sampai 54 tahun GPAQ仪器对25至54岁女性的VO2max进行了身体健康比较
IF 0.1 Pub Date : 2019-01-02 DOI: 10.22435/HSR.V21I4.752
Olwin Nainggolan, Lely Indrawati, J. Pradono
The Global Physicall Activity Questionnaire (GPAQ) is the most commonly used tool for measuring physical activity in surveys. Receiver Operating Analysis (ROC) is performed to see the GPAQ instrumen's diagnostic ability to physical activity with VO2max as a comparison. The aims of study is to determine the distribution of METs minutes / weeks of each activity domain, cut off point METs, area under the curve (AUC), sensitivity, specificity, positive predictive value and negative predictive value of GPAQ instrumen measurement with gold standard VO2max. Examination of fitness level using a bicycle static (ergocycle) with astrand method. Research subjects were women aged 25 to 54 years as many as 117 people in Central Bogor District. It is descriptive research with cross sectional design. The measurement of physical activity is done by interview using GPAQ instrumen version 2 which consists of 16 questions on 3 domains of activities ie work, travel and recreation. The results showed that all respondents did not have heavy category activity either job or recreation domain. Average METs score with moderate job domain 4271,69 ± 2874,34; travel domain 1058 ± 1730; medium category recreation domain with METs value of 181.23 ± 471,594 and the overall average total METs were 5511.11 ± 3440.48. Cut off point value of GPAQ instrumen is 4,668 / week; sensitivity = 50,0; specificity = 43,3; a positive predictive value of 75.9%; negative predictive value of 29.3%. The concluded that the average value of METs for each domains over estimate activity, the level of physical activity using GPAQ instrumen is not accurate and there is no correlation between the level of physical activity with GPAQ instrumen compared with fitness V02max with P = 0.451. An alternative instrumen for the assessment of physical activity in a population-based survey is required. Abstrak Instrumen Global Physicall Activity Questionnaire (GPAQ) adalah tools yang paling sering digunakan untuk mengukur aktifitas fisik dalam survei yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan. Analisis Receiver Operating (ROC) dilakukan untuk melihat kemampuan diagnostik instrumen GPAQ terhadap aktifitas fisik dengan nilai VO2max sebagai pembanding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran nilai METs menit/minggu setiap domain aktifitas, nilai cut off point METs, luas daerah di bawah kurva (AUC), sensitifitas, spesifisitas, nilai prediksi positif dan nilai prediksi negatif dari pengukuran GPAQ dengan gold standard pemerikaan VO2max. Pemeriksaan tingkat kebugaran menggunakan sepeda statis (ergocycle) dengan metoda astrand. Subyek penelitian adalah wanita umur 25 sampai dengan 54 tahun sebanyak 117 orang di Kecamatan Bogor Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan uji diagnostik dengan disain potong lintang. Pengukuran aktifitas fisik dilakukan dengan wawancara secara terstruktur menggunakan instrumen GPAQ versi 2 yang terdiri dari 16 pertanyaan pada 3 domain aktifitas yaitu pekerjaan, perja
全球身体活动问卷(GPAQ)是调查中最常用的测量身体活动的工具。进行受试者操作分析(ROC),以观察GPAQ仪器对身体活动和最大摄氧量的诊断能力作为比较。研究目的是确定GPAQ仪器用金标准VO2max测量各活动域的met分/周分布、截断点METs、曲线下面积(AUC)、灵敏度、特异性、阳性预测值和阴性预测值。用阿斯特兰德方法用静态自行车(ergocycle)检查体能水平。研究对象是中央茂物区的117名年龄在25至54岁之间的女性。采用横断面设计的描述性研究。体育活动的测量采用GPAQ量表第2版进行访谈,该量表包括工作、旅行和娱乐3个活动领域的16个问题。结果表明,所有被调查者在工作和娱乐领域的类别活动都不重。中等职业领域的met平均得分为4271,69±2874,34;旅行域1058±1730;中度休闲区METs值为181.23±471,594,整体平均总METs值为5511.11±3440.48。GPAQ仪器截止点值为4668 /周;灵敏度= 50,0;特异性= 43,3;阳性预测值为75.9%;阴性预测值为29.3%。结果表明,各域的METs平均值高估了活动量,使用GPAQ仪器测量的运动水平不准确,运动水平与健身V02max之间没有相关性(P = 0.451)。在以人口为基础的调查中,需要一种评估身体活动的替代工具。【摘要】仪器全球身体活动问卷(GPAQ)是一种健康工具,可用于研究全球身体活动状况。分析受试者操作(ROC)与kemapan诊断仪器(GPAQ)的关系,分析kemapan诊断仪器对kemapan诊断的影响。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran nilai METs menit/minggu setap domain aktifitas, nilai cut off point METs, luas daerah di bawah kurva (AUC), sensitifitas, spesifisitas, nilai prediksi positive和nilai prediksi negative dari pengukuran GPAQ dengan金标准peremerikaan VO2max。Pemeriksaan tingkat kebugaran menggunakan sepeda statis (ergocycle) dengan mettoda astra。Subyek penelitian adalah wanita umur 25 sampai dengan 54 tahun sebanyak 117 orang di Kecamatan茂物登加。Penelitian ini merupakan Penelitian desktop desktop是一种典型的诊断方法。企鹅aktifitas finisik dilakukan dengan wawankara secara terstrucktur menggunakan instrumentgpaq versi 2 yang terdiri dari 16 pertanaan pada 3 domain aktifitas yitu pekerjaan, perjalanan dan rekreasi。[2][1][1][1][1][1][1][1][3]。Rata-rata nilai met dengan域pekerjaan水平seang 4271,69±2874,34;域perjalanan 1058±1730;domain rekreasi kategori sedang dengan nilai METs 181,23±471,594 dan nilai rata-rat total keseluruhan METs adalah 5511,11±3440,48。Nilai截止点仪GPAQ sebesar 4.668/明谷,灵敏度=50,0;spesifisitas = 43, 3;Nilai预测阳性75.9%;Nilai预测为负29.3%。Dapat dispulse kan bahwa nilai rata-rata METs tiap域aktifitas过估,tingkat aktifitas fisik menggunakan仪器GPAQ tidak akurat dan tidak ada korelasi antara tingkat aktifitas fisik dengan仪器GPAQ dibandingkan dengan kebugaran V02max dengan P=0.451。可选择的仪器包括:人口普查、人口普查、人口普查、人口普查等。
{"title":"Kebugaran Jasmani menurut instrument GPAQ dibandingkan dengan VO2max pada wanita umur 25 sampai 54 tahun","authors":"Olwin Nainggolan, Lely Indrawati, J. Pradono","doi":"10.22435/HSR.V21I4.752","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSR.V21I4.752","url":null,"abstract":"The Global Physicall Activity Questionnaire (GPAQ) is the most commonly used tool for measuring physical activity in surveys. Receiver Operating Analysis (ROC) is performed to see the GPAQ instrumen's diagnostic ability to physical activity with VO2max as a comparison. The aims of study is to determine the distribution of METs minutes / weeks of each activity domain, cut off point METs, area under the curve (AUC), sensitivity, specificity, positive predictive value and negative predictive value of GPAQ instrumen measurement with gold standard VO2max. Examination of fitness level using a bicycle static (ergocycle) with astrand method. Research subjects were women aged 25 to 54 years as many as 117 people in Central Bogor District. It is descriptive research with cross sectional design. The measurement of physical activity is done by interview using GPAQ instrumen version 2 which consists of 16 questions on 3 domains of activities ie work, travel and recreation. The results showed that all respondents did not have heavy category activity either job or recreation domain. Average METs score with moderate job domain 4271,69 ± 2874,34; travel domain 1058 ± 1730; medium category recreation domain with METs value of 181.23 ± 471,594 and the overall average total METs were 5511.11 ± 3440.48. Cut off point value of GPAQ instrumen is 4,668 / week; sensitivity = 50,0; specificity = 43,3; a positive predictive value of 75.9%; negative predictive value of 29.3%. The concluded that the average value of METs for each domains over estimate activity, the level of physical activity using GPAQ instrumen is not accurate and there is no correlation between the level of physical activity with GPAQ instrumen compared with fitness V02max with P = 0.451. An alternative instrumen for the assessment of physical activity in a population-based survey is required. \u0000Abstrak \u0000Instrumen Global Physicall Activity Questionnaire (GPAQ) adalah tools yang paling sering digunakan untuk mengukur aktifitas fisik dalam survei yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan. Analisis Receiver Operating (ROC) dilakukan untuk melihat kemampuan diagnostik instrumen GPAQ terhadap aktifitas fisik dengan nilai VO2max sebagai pembanding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran nilai METs menit/minggu setiap domain aktifitas, nilai cut off point METs, luas daerah di bawah kurva (AUC), sensitifitas, spesifisitas, nilai prediksi positif dan nilai prediksi negatif dari pengukuran GPAQ dengan gold standard pemerikaan VO2max. Pemeriksaan tingkat kebugaran menggunakan sepeda statis (ergocycle) dengan metoda astrand. Subyek penelitian adalah wanita umur 25 sampai dengan 54 tahun sebanyak 117 orang di Kecamatan Bogor Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan uji diagnostik dengan disain potong lintang. Pengukuran aktifitas fisik dilakukan dengan wawancara secara terstruktur menggunakan instrumen GPAQ versi 2 yang terdiri dari 16 pertanyaan pada 3 domain aktifitas yaitu pekerjaan, perja","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48625513","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Meningkatnya Risiko Disabilitas Pada Penduduk Dengan Penyakit Tidak Menular: Analisa Lanjut Riskesdas 2013 非传染性疾病人群残疾风险增加:2013年Riskesdas的进一步分析
IF 0.1 Pub Date : 2019-01-02 DOI: 10.22435/HSR.V21I4.221
Isfandari Siti, Betty Roosihermiatie
Intersectoral approach is essential to develop program for people with disability in Indonesia. Coordination across ministries are necessary to manage this issue. The planning, provision and monitoring of medical and support services as well as program for population groups with disability may require assessment. Purpose of this study is to assess disability in Indonesia. Methods: performing analysis of disability data from 2013 Indonesian Household Health Survey known as Riskesdas. Level of disability obtained from two main population groups: those with and without non communicable disease (NCD). They then divided by age. The World Health Organization Disability Assessment Schedule II (WHODASII) was used to measure disability. Results: contribution of NCD on disability is obvious among older age indicated by higher proportion of disability with NCD. While risk of disability among younger age is unclear, since disability with NCDproportion is lower than disability without NCD. Probably risk of disability among younger age is other than NCD. None of the groups had members with extreme disability on their global WHO-DASII scores. The analysis identifi es target groups for each stakeholder to develop program for people with disability to reach their maximum potential. Abstrak Penanganan penduduk dengan disabilitas membutuhkan keterlibatan lintas kementerian. Diperlukan informasi besar masalah penduduk dengan disabilitas di Indonesia. Analisa bertujuan mengetahui besaran masalah. Metode: analisa deskriptif univariat dan bivariat data disabilitas Riskesdas 2013 untuk memperoleh Informasi disabilitas seluruh penduduk. Selanjutnya dilakukan analisa besaran disabilitas pada penduduk dengan dan tanpa Penyakit Tidak Menular (PTM). Kelompok ini kemudian digolongkan menurut umur. Instrumen The World Health Organization Disability Assessment Schedule II (WHO-DASII) digunakan untuk mengukur disabilitas. Hasil: 18% penduduk Indonesia mengalami disabilitas. Informasi lebih rinci 8,2% mengalami kesulitan ringan, 6,8% kesulitan sedang dan 3% kesulitan berat. Kontribusi PTM terhadap disabilitas terlihat jelas pada kelompok usia 45 tahun atau lebih ditunjukkan dengan lebih tingginya proporsi disabilitas dengan PTM. Sedangkan risiko disabilitas pada kelompok usia sebelum 45 tahun bukan PTM, karena proporsidisabilitas dengan PTM lebih rendah.
跨部门方法对于制定印度尼西亚残疾人方案至关重要。管理这一问题需要各部门之间的协调。医疗和支助服务以及残疾人方案的规划、提供和监测可能需要进行评估。本研究的目的是评估印尼的残疾状况。方法:对2013年印度尼西亚家庭健康调查(Riskesdas)中的残疾数据进行分析。从两个主要人口群体获得的残疾水平:患有和不患有非传染性疾病的人。然后按年龄分组。使用世界卫生组织残疾评估表II (WHODASII)来衡量残疾。结果:非传染性疾病对老年人致残的贡献明显,非传染性疾病致残比例较高。由于非传染性疾病致残的比例低于非传染性疾病致残的比例,因此年轻人致残的风险尚不清楚。年轻人的残疾风险可能不是非传染性疾病。在世卫组织- dasii全球评分中,没有一个小组的成员有极度残疾。该分析确定了每个利益相关者的目标群体,以制定残疾人计划,以最大限度地发挥其潜力。【摘要】槟城与槟城、槟城与残疾、槟城与残疾、槟城与残疾。印尼残疾人协会(Diperlukan informasi besar masalah penduduk dengan disability)。阿纳丽莎·贝尔图胡安·曼格塔惠·贝萨兰·马萨拉。方法:单变量和双变量数据失能分析。《风险与统计》2013年版。Selanjutnya dilakukan analisa besaran disabilitas pada penduduk dengan dan tanpa Penyakit Tidak Menular (PTM)。Kelompok ini kemudian digolongkan menutut umur。世界卫生组织残疾评估附表二(WHO-DASII)。Hasil: 18% penduduk印度尼西亚mengalami残疾。Informasi lebih rinci 8.2%门加罗米克苏利坦林根,6.8%克苏利坦色当丹3%克苏利坦贝拉特。Kontribusi PTM是指残障者的残障者的残障者的残障者的残障者的残障者的残障者的残障者。Sedangkan visiko disabilitas pada kelompok usia sebelum 45 tahun bukan PTM, karena proporsidisabilitas dengan PTM lebih rendah。
{"title":"Meningkatnya Risiko Disabilitas Pada Penduduk Dengan Penyakit Tidak Menular: Analisa Lanjut Riskesdas 2013","authors":"Isfandari Siti, Betty Roosihermiatie","doi":"10.22435/HSR.V21I4.221","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSR.V21I4.221","url":null,"abstract":"Intersectoral approach is essential to develop program for people with disability in Indonesia. Coordination across ministries are necessary to manage this issue. The planning, provision and monitoring of medical and support services as well as program for population groups with disability may require assessment. Purpose of this study is to assess disability in Indonesia. Methods: performing analysis of disability data from 2013 Indonesian Household Health Survey known as Riskesdas. Level of disability obtained from two main population groups: those with and without non communicable disease (NCD). They then divided by age. The World Health Organization Disability Assessment Schedule II (WHODASII) was used to measure disability. Results: contribution of NCD on disability is obvious among older age indicated by higher proportion of disability with NCD. While risk of disability among younger age is unclear, since disability with NCDproportion is lower than disability without NCD. Probably risk of disability among younger age is other than NCD. None of the groups had members with extreme disability on their global WHO-DASII scores. The analysis identifi es target groups for each stakeholder to develop program for people with disability to reach their maximum potential. \u0000Abstrak \u0000Penanganan penduduk dengan disabilitas membutuhkan keterlibatan lintas kementerian. Diperlukan informasi besar masalah penduduk dengan disabilitas di Indonesia. Analisa bertujuan mengetahui besaran masalah. Metode: analisa deskriptif univariat dan bivariat data disabilitas Riskesdas 2013 untuk memperoleh Informasi disabilitas seluruh penduduk. Selanjutnya dilakukan analisa besaran disabilitas pada penduduk dengan dan tanpa Penyakit Tidak Menular (PTM). Kelompok ini kemudian digolongkan menurut umur. Instrumen The World Health Organization Disability Assessment Schedule II (WHO-DASII) digunakan untuk mengukur disabilitas. Hasil: 18% penduduk Indonesia mengalami disabilitas. Informasi lebih rinci 8,2% mengalami kesulitan ringan, 6,8% kesulitan sedang dan 3% kesulitan berat. Kontribusi PTM terhadap disabilitas terlihat jelas pada kelompok usia 45 tahun atau lebih ditunjukkan dengan lebih tingginya proporsi disabilitas dengan PTM. Sedangkan risiko disabilitas pada kelompok usia sebelum 45 tahun bukan PTM, karena proporsidisabilitas dengan PTM lebih rendah.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43680532","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS BIAYA KESEHATAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI TINGKAT PUSKESMAS DALAM MENYUKSESKAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT 健康成本分析健康促进活动的成本和健康赋权社区在健康社会运动的成功
IF 0.1 Pub Date : 2018-10-23 DOI: 10.22435/hsr.v21i3.407
Astridya Paramita, Lusi Kristiana, A. Kristanto
Primary health care (Puskesmas) are the pioneer of GERMAS movement by health promotion and community empowerment activities (Promkes and PM). Financial support is one of the most important resources to managing activities. The object of this research is to provide information of costs and financial sources of Promkes and PM activities in Puskesmas. This research is a secondary data analysis of Health Cost Research for First Level Health Facility (RPK FKTP) 2015. The unit of analysis is puskesmas which organize Promkes and PM activities. There were 299 puskesmas in 2013 and 302 puskesmas in 2014. The data was analyze descriptively and comparing the amount and percentage of cost Promkes and PM activities in 2013/2014 along with financial resources by characteristics of Puskesmas. The results showed the average cost of organizing the Promkes and PM activities in 2014 is increasing, but the average percentage has decreased. In the period of 2013–2014, the average percentage to managing activities is 7,8%. The main financial source of the program is BOK. This condition occurs throughout the region. The cost of organizing the activities is directly proportional to the FCI category, but is inversely proportional to the IPKM category. Furthermore, in 2014 there is also an increased cost to organize activities in inpatient primary health care (Puskesmas rawat inap) and non-inpatient primary health care (Puskesmas non rawat inap). There is no minimum standard to regulate costing for program. It recommends to set up a minimum budget standard to takes account the categories of FCI and IPKM, arrange indicators to evaluate Promkes and PM activities to generate an ideal budget for Promkes and PM activities at puskesmas for succeeding the Germas movement. Abstrak Puskesmas menjadi ujung tombak keberhasilan GERMAS melalui kegiatan wajib promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat (Promkes dan PM). Dukungan anggaran menjadi salah satu sumber daya penting penyelenggaraan kegiatan. Penelitian ini bertujuan memberi informasi besaran biaya dan sumber dana penyelenggaraan kegiatan Promkes dan PM di Puskesmas. Penelitian ini merupakan analisis lanjut data sekunder Riset Pembiayaan Kesehatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (RPK FKTP) 2015. Unit analisis adalah puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan Promkes dan PM yaitu 299 puskesmas di tahun 2013 dan 302 puskesmas di tahun 2014. Analisa data secara deskriptif dan komparasi terhadap besaran dan rerata persentase biaya tahun 2013/2014, sumber dana, dengan memperhatikan karakteristik Puskesmas. Hasil menginformasikan rerata biaya penyelenggaraan kegiatan Promkes dan PM tahun 2014 mengalami pertambahan, namun penurunan dalam rerata persentase biaya. Pada periode tahun 2013–2014, rerata persentase biaya penyelenggaraan adalah 7,8%. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan sumber dana utama. Tahun 2014 seluruh regional mengalami pertambahan biaya penyelenggaraan, namun penurunan dalam rata-rata persentase biaya.
初级卫生保健(Puskesmas)是德国卫生保健运动的先驱,通过健康促进和社区赋权活动(Promkes和PM)。财政支持是管理活动最重要的资源之一。本研究的目的是提供在Puskesmas Promkes和PM活动的成本和资金来源的信息。本研究是《2015年基层卫生设施卫生成本研究》(RPK FKTP)的二次数据分析。分析单元是组织项目和项目管理活动的puskesmas。2013年有299起,2014年有302起。对数据进行描述性分析,并根据Puskesmas的特征比较2013/2014年成本Promkes和PM活动的数量和百分比以及财务资源。结果表明,2014年组织prokes和PM活动的平均成本在增加,但平均百分比有所下降。在2013-2014年期间,管理活动的平均百分比为7.8%。该计划的主要资金来源是韩国银行。这种情况发生在整个地区。组织活动的成本与FCI类别成正比,但与IPKM类别成反比。此外,2014年还增加了组织住院初级保健(Puskesmas rawat inap)和非住院初级保健(Puskesmas non rawat inap)活动的费用。没有最低标准来规范项目的成本。建议建立最低预算标准,考虑到FCI和IPKM的类别,安排指标来评估Promkes和PM活动,为puskesmas的Promkes和PM活动产生理想的预算,以继承德国运动。摘要:Puskesmas menjadi ujung tombak keberhasilan GERMAS melalui kegiatan wajib promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat (promkesmas dan PM)。Dukungan anggaran menjadi salah satu sumber daya penyelenggaran kegiatan。潘尼利安是突尼斯的一个成员,他说,潘尼利安是突尼斯的一个成员,他说,潘尼利安是突尼斯的一个成员。Penelitian ini merupakan分析数据,参见Riset Pembiayaan Kesehatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (RPK FKTP) 2015。单位分析adalah puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan Promkes dan PM yyitu 299 puskesmas di tahun 2013和302 puskesmas di tahun 2014。2013/2014年,统计数据,统计数据,统计数据,统计数据,统计数据,统计数据,统计数据,统计数据,统计数据。2014年11月,马来西亚总理达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔·达喀尔。2013-2014年帕达尔期间,按比例计算,比亚亚penyelengaraan adalah为7.8%。班团行动Kesehatan (BOK) merupakan number dana utama。Tahun 2014 seluruh区域mengalami pertambahan biaya penyelenggaraan, namun penurunan dalam rata-rata代表biaya。Besar anggaran penyelenggaran kegiatan berbanding lurus dengan kategori FCI, namun berbanding terbalik dengan kategori IPKM。2014年1月,biaya penyelenggaraan kegiatan paada puskesmas non - rawat - apap, puskesmas perairan atau - daerah terptanbah。比利时和比利时的标准最低限度的anggaran kegiatan Promkes和PM。Disarankan perlu ditetapkan标准anggaran yang成员perperhatikan kategori IPKM和FCI, pensuan指标keberhasilan kegiatan promesan PM untuk成员perperoleh besaran理想anggaran kegiatan promesan PM di Puskesmas demi keberhasilan GERMAS。
{"title":"ANALISIS BIAYA KESEHATAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI TINGKAT PUSKESMAS DALAM MENYUKSESKAN GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT","authors":"Astridya Paramita, Lusi Kristiana, A. Kristanto","doi":"10.22435/hsr.v21i3.407","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsr.v21i3.407","url":null,"abstract":"Primary health care (Puskesmas) are the pioneer of GERMAS movement by health promotion and community empowerment activities (Promkes and PM). Financial support is one of the most important resources to managing activities. The object of this research is to provide information of costs and financial sources of Promkes and PM activities in Puskesmas. This research is a secondary data analysis of Health Cost Research for First Level Health Facility (RPK FKTP) 2015. The unit of analysis is puskesmas which organize Promkes and PM activities. There were 299 puskesmas in 2013 and 302 puskesmas in 2014. The data was analyze descriptively and comparing the amount and percentage of cost Promkes and PM activities in 2013/2014 along with financial resources by characteristics of Puskesmas. The results showed the average cost of organizing the Promkes and PM activities in 2014 is increasing, but the average percentage has decreased. In the period of 2013–2014, the average percentage to managing activities is 7,8%. The main financial source of the program is BOK. This condition occurs throughout the region. The cost of organizing the activities is directly proportional to the FCI category, but is inversely proportional to the IPKM category. Furthermore, in 2014 there is also an increased cost to organize activities in inpatient primary health care (Puskesmas rawat inap) and non-inpatient primary health care (Puskesmas non rawat inap). There is no minimum standard to regulate costing for program. It recommends to set up a minimum budget standard to takes account the categories of FCI and IPKM, arrange indicators to evaluate Promkes and PM activities to generate an ideal budget for Promkes and PM activities at puskesmas for succeeding the Germas movement. \u0000Abstrak \u0000Puskesmas menjadi ujung tombak keberhasilan GERMAS melalui kegiatan wajib promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat (Promkes dan PM). Dukungan anggaran menjadi salah satu sumber daya penting penyelenggaraan kegiatan. Penelitian ini bertujuan memberi informasi besaran biaya dan sumber dana penyelenggaraan kegiatan Promkes dan PM di Puskesmas. Penelitian ini merupakan analisis lanjut data sekunder Riset Pembiayaan Kesehatan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (RPK FKTP) 2015. Unit analisis adalah puskesmas yang menyelenggarakan kegiatan Promkes dan PM yaitu 299 puskesmas di tahun 2013 dan 302 puskesmas di tahun 2014. Analisa data secara deskriptif dan komparasi terhadap besaran dan rerata persentase biaya tahun 2013/2014, sumber dana, dengan memperhatikan karakteristik Puskesmas. Hasil menginformasikan rerata biaya penyelenggaraan kegiatan Promkes dan PM tahun 2014 mengalami pertambahan, namun penurunan dalam rerata persentase biaya. Pada periode tahun 2013–2014, rerata persentase biaya penyelenggaraan adalah 7,8%. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan sumber dana utama. Tahun 2014 seluruh regional mengalami pertambahan biaya penyelenggaraan, namun penurunan dalam rata-rata persentase biaya.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2018-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45465532","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1