首页 > 最新文献

Buletin Penelitian Sistem Kesehatan最新文献

英文 中文
Kesiapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia Dalam Perdagangan Bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN 在自由贸易东盟经济社会中建立印度尼西亚卫生服务设施
IF 0.1 Pub Date : 2019-08-06 DOI: 10.22435/hsr.v22i2.965
M. Wahidin, Syarifah Nuraini, Ady Iswadhy Thomas
The ASEAN Economic Community (MEA) is a form of ASEAN economic integration, including the free trade of goods and services in health sector, which one of them is health services facilities. The study aimed to determine the readiness of health service facilities in Indonesia in dealing with free trade in health goods and services within the framework of the ASEAN Economic Community (MEA). This was qualitative study with descriptive analysis. The data used was secondary data from the Ministry of Health, health professionals, health-related associations, research reports and other data sources. The steps of the study were data searches, in-depth interviews and Focus Group Discussion with related parties. The facilities were specialist hospitals, specialistic clinics (medical specialist, dentistry specialist, medical and ambulatory evacuation clinics, specialist nursing clinics), acupuncture service facilities and primary clinics. Readiness was justifi ed by the availability of the health services facilities and supported regulation. The results of the study indicated that health service facilities in Indonesia are quite ready to face the free trade in health-related goods and services, except residential health facility. This study recommended the preparation of related regulation, fulfi llment of health service equipments, providing data of spscialistic clinic, collaboration with Capital investment  coordination board (BKPM), promortion and advocacy of foreign investment, acreditation for all health services fasilites, and monitoring and evaluation for health services. Abstrak Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan sebuah bentuk integrasi ekonomi ASEAN, termasuk dalam halperdagangan bebas barang jasa di bidang kesehatan, dan salah satunya adalah fasilitas pelayanan kesehatan. Kajian bertujuan untuk mengetahui kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas barang dan jasa kesehatan dalam kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kajian ini adalah kajian kualitatif dengan analisis deskriptif. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang bersumber dari Kementerian Kesehatan, profesi, asosiasi yang berkaitan, hasil penelitian maupun sumber data lainnya. Langkah kegiatan adalah melakukan penelusuran data, wawancara mendalam dan focus group discussion (FGD) dengan pihak yang berkaitan. Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi rumah sakit spesialistik, klinik utama (kedokteran spesialis, kedokteran gigi spesialis, klinik evakuasi medik dan ambulatory, klinik keperawatan spesialis), fasilitas pelayanan akupunktur dan klinik pratama. Kesiapan dilihat dari ketersediaan fasyankes dan peraturan yang mendukung. Hasil kajian menunjukkan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan Indonesia cukup siap dalam menghadapi perdagangan bebas barang dan jasa kesehatan, kecuali fasilitas kesehatan jasa pemukiman. Saran yang diberikan adalah penyiapan regulasi terkait, pemenuhan sarana danprasarana, pendataan klinik utama, kerja sama de
东盟经济共同体(MEA)是东盟经济一体化的一种形式,包括卫生部门的商品和服务自由贸易,其中之一是卫生服务设施。该研究旨在确定印尼卫生服务设施在东盟经济共同体框架内处理卫生产品和服务自由贸易的准备情况。这是一项描述性分析的定性研究。所使用的数据仅次于卫生部、卫生专业人员、健康相关协会、研究报告和其他数据来源。[UNK]研究的步骤包括数据搜索、深入访谈和与相关方的焦点小组讨论。设施包括专科医院、专科诊所(医学专家、牙科专家、医疗和门诊疏散诊所、专科护理诊所)、针灸服务设施和初级诊所。卫生服务设施的可用性和支持的监管证明了准备工作的合理性。研究结果表明,印度尼西亚的卫生服务机构已经做好了应对健康相关商品和服务自由贸易的准备,但住宅卫生机构除外。本研究建议制定相关法规,提供卫生服务设备,提供专科诊所的数据,与资本投资[UNK]协调委员会(BKPM)合作,促进和倡导外国投资,对所有卫生服务机构进行评估,并对卫生服务进行监测和评估。摘要东盟经济社会(MEA)是东盟经济一体化的一种形式,包括在卫生领域的商品自由贸易,其中一种是卫生服务设施。本研究的目的是了解印度尼西亚卫生服务设施在东盟经济社会框架内为货物和卫生服务自由贸易所做的准备情况。这是一项具有描述性分析的定性研究。所收集的数据是来自卫生部、职业、相关协会、研究结果或其他数据来源的二级数据。活动步骤是与相关方进行数据检索、深入访谈和焦点小组讨论(FGD)。卫生保健设施包括专科医院、主要诊所(专科医学、牙科专科医学、医疗和门诊疏散诊所、专科护理诊所)、针灸设施和初级诊所。从洋基队的待命和支持规则中可以看出他们的准备状态。研究表明,除住宅卫生设施外,印度尼西亚的卫生服务设施已做好充分准备,可以应对货物和卫生服务的自由贸易。建议是制定相关法规、供应和准备、主要临床输入、与模式资金协调机构的合作、外国投资的社会化和宣传、所有时尚案例的认证以及卫生服务的监测和评估。
{"title":"Kesiapan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Indonesia Dalam Perdagangan Bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN","authors":"M. Wahidin, Syarifah Nuraini, Ady Iswadhy Thomas","doi":"10.22435/hsr.v22i2.965","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsr.v22i2.965","url":null,"abstract":"The ASEAN Economic Community (MEA) is a form of ASEAN economic integration, including the free trade of goods and services in health sector, which one of them is health services facilities. The study aimed to determine the readiness of health service facilities in Indonesia in dealing with free trade in health goods and services within the framework of the ASEAN Economic Community (MEA). This was qualitative study with descriptive analysis. The data used was secondary data from the Ministry of Health, health professionals, health-related associations, research reports and other data sources. The steps of the study were data searches, in-depth interviews and Focus Group Discussion with related parties. The facilities were specialist hospitals, specialistic clinics (medical specialist, dentistry specialist, medical and ambulatory evacuation clinics, specialist nursing clinics), acupuncture service facilities and primary clinics. Readiness was justifi ed by the availability of the health services facilities and supported regulation. The results of the study indicated that health service facilities in Indonesia are quite ready to face the free trade in health-related goods and services, except residential health facility. This study recommended the preparation of related regulation, fulfi llment of health service equipments, providing data of spscialistic clinic, collaboration with Capital investment  coordination board (BKPM), promortion and advocacy of foreign investment, acreditation for all health services fasilites, and monitoring and evaluation for health services. \u0000Abstrak \u0000Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan sebuah bentuk integrasi ekonomi ASEAN, termasuk dalam halperdagangan bebas barang jasa di bidang kesehatan, dan salah satunya adalah fasilitas pelayanan kesehatan. Kajian bertujuan untuk mengetahui kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia dalam menghadapi perdagangan bebas barang dan jasa kesehatan dalam kerangka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Kajian ini adalah kajian kualitatif dengan analisis deskriptif. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yang bersumber dari Kementerian Kesehatan, profesi, asosiasi yang berkaitan, hasil penelitian maupun sumber data lainnya. Langkah kegiatan adalah melakukan penelusuran data, wawancara mendalam dan focus group discussion (FGD) dengan pihak yang berkaitan. Fasilitas pelayanan kesehatan meliputi rumah sakit spesialistik, klinik utama (kedokteran spesialis, kedokteran gigi spesialis, klinik evakuasi medik dan ambulatory, klinik keperawatan spesialis), fasilitas pelayanan akupunktur dan klinik pratama. Kesiapan dilihat dari ketersediaan fasyankes dan peraturan yang mendukung. Hasil kajian menunjukkan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan Indonesia cukup siap dalam menghadapi perdagangan bebas barang dan jasa kesehatan, kecuali fasilitas kesehatan jasa pemukiman. Saran yang diberikan adalah penyiapan regulasi terkait, pemenuhan sarana danprasarana, pendataan klinik utama, kerja sama de","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42664281","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Pengelolaan Obat Dengan E-Purchasing Untuk Pasien Program Rujuk Balik Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 患者电子采购药品管理参考计划返回一级医疗机构
IF 0.1 Pub Date : 2019-08-06 DOI: 10.22435/hsr.v22i2.1398
Herti Maryani, Lusi Kristiana, Pramita Andarwati, Astridya Paramita, Ira Ummu Aimanah
  PRB is a health service provided to people with chronic diseases. The implementation of PRB has been runningsince 2014, but until now it is still not optimal, one of which is the procurement and availability of medicines. The aim of the study was to study drug management for PRB patients. The research was conducted in Surabaya 2018. This is descriptive research with cross-sectional design. Data collection by in-depth interviews with pharmacy department managers in two FKTP units and pharmacies in Surabaya. Data were analyzed descriptively. The results of the study show that FKTP doesn’t buy medicine with e-purchasing, because the drug is given by the pharmacy according to the BPJS mapping list. The pharmacy has many obstacles to ordering drugs with e-purchase, so the order is done conventionally. The pharmacy orders drugs in several ways using the Order Letter, calling PBF and ordering via the WhatsApp (WA) application. The Guidelines for Procurement of Medicines with E-Purchasing Procedures Based on E-Catalogs already exist, but socialization must continue to be carried out, especially at the level of Puskesmas and pharmacies. Periodic evaluations must be carried out so that problems and defi ciencies that occur in the fi eld can be immediately resolved.Cooperation and good intentions are needed between various parties so that all involved can benefi t from this program, especially PRB patients. Abstrak Program Rujuk Balik (PRB) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis. PRBsudah berjalan sejak tahun 2014, namun masih belum optimal, salah satunya perihal pengelolaan obat. Tujuan penelitian adalah mengkaji pengelolaan obat untuk pasien PRB. Penelitian dilakukan di Surabaya tahun 2018. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan desain potong lintang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pengelola bagian farmasi di 2 unit Puskesmas dan 2 Apotek di Surabaya. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas tidak melakukan pengadaan obat secara e-purchasing, karena obat diberikan oleh apotek sesuai daftar mapping BPJS. Apotek mempunyai banyak kendala dalam melakukan pemesanan obat dengan e-purchase, sehingga pemesanan dilakukan secara konvensional. Apotek melakukan pemesanan obat dengan beberapa cara yaitu menggunakan Surat Pemesanan (SP), menelpon PBF (Perusahaan Besar Farmasi) dan melalui aplikasi WhatsApp (WA).Petunjuk pelaksanaan pengadaan obat dengan prosedur E-Purchasing, berdasarkan E-Catalogue, sudah ada namun sosialisasi harus terus dilakukan terutama di tingkat Puskesmas dan apotek. Evaluasi berkala harus dilakukan agar permasalahan dan kekurangan yang terjadi di lapangan dapat segera diselesaikan. Perlunya kerja sama dan komitmen antar berbagai pihak sehingga semua yang terlibat dapat merasakan manfaat akan program ini, terutama pasien PRB.
PRB是为慢性病患者提供的一项保健服务。自2014年以来,PRB一直在实施,但到目前为止,它仍然不是最佳的,其中之一是药品的采购和可获得性。本研究旨在探讨PRB患者的药物管理。该研究于2018年在泗水进行。这是采用横断面设计的描述性研究。通过对两个FKTP单位的药房部门经理和泗水的药店进行深入访谈收集数据。对数据进行描述性分析。研究结果表明,FKTP没有通过电子采购购买药品,因为药品是由药房根据BPJS的映射清单给药的。药房在网上订购药品有很多障碍,所以还是按传统方式下单。药房通过使用订购信、呼叫PBF和通过WhatsApp应用程序订购几种方式订购药品。《基于电子目录的电子采购程序的药品采购指南》已经存在,但必须继续进行社会化,特别是在Puskesmas和药房一级。必须进行定期评价,以便能够立即解决实地出现的问题和不足。需要各方的合作和良好的意愿,使各方都能从这个项目中受益,特别是PRB患者。摘要程序Rujuk Balik (PRB) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis。[2014] [font =宋体][font =宋体][font =宋体]。图隽penelitian adalah mengkaji penelolaan obat untuk pasen PRB。Penelitian dilakukan di Surabaya tahun 2018。詹尼斯·潘尼利特·阿达拉斯·邓加德·波东·林唐。彭普兰数据dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pengelola bagian farmasi di 2单位Puskesmas和2 Apotek di泗水。数据分析脚本。Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas tidak melakukan pengadaan obat secara电子采购,karena obat diberikan oleh apotek sesuai数据映射BPJS。aptek mempunyai banyak kendala dalam melakukan pemesanan obat dengan电子采购,sehinga pemesanan dilakukan secara。Apotek melakukan pemesanan obat dengan beberapan beberapan beberapan menggunakan Surat pemesanan (SP), menelpon PBF (Perusahaan Besar Farmasi)和melalui应用WhatsApp (WA)。Petunjuk pelaksanaan pengadaan obdenan检察机关电子采购,berdasarkan电子目录,sudah ada namun社会化采购,harus us dilakukan terutama di tingkat Puskesmas和apotek。评价小檗碱对小檗碱的影响,小檗碱对小檗碱的影响。Perlunya kerja sama dan komitmen antar berbagai pihak sehinga semua yang terliat merasakan manfaat akan program ini, terutama pasen PRB。
{"title":"Pengelolaan Obat Dengan E-Purchasing Untuk Pasien Program Rujuk Balik Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama","authors":"Herti Maryani, Lusi Kristiana, Pramita Andarwati, Astridya Paramita, Ira Ummu Aimanah","doi":"10.22435/hsr.v22i2.1398","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsr.v22i2.1398","url":null,"abstract":"  \u0000PRB is a health service provided to people with chronic diseases. The implementation of PRB has been runningsince 2014, but until now it is still not optimal, one of which is the procurement and availability of medicines. The aim of the study was to study drug management for PRB patients. The research was conducted in Surabaya 2018. This is descriptive research with cross-sectional design. Data collection by in-depth interviews with pharmacy department managers in two FKTP units and pharmacies in Surabaya. Data were analyzed descriptively. The results of the study show that FKTP doesn’t buy medicine with e-purchasing, because the drug is given by the pharmacy according to the BPJS mapping list. The pharmacy has many obstacles to ordering drugs with e-purchase, so the order is done conventionally. The pharmacy orders drugs in several ways using the Order Letter, calling PBF and ordering via the WhatsApp (WA) application. The Guidelines for Procurement of Medicines with E-Purchasing Procedures Based on E-Catalogs already exist, but socialization must continue to be carried out, especially at the level of Puskesmas and pharmacies. Periodic evaluations must be carried out so that problems and defi ciencies that occur in the fi eld can be immediately resolved.Cooperation and good intentions are needed between various parties so that all involved can benefi t from this program, especially PRB patients. \u0000Abstrak \u0000Program Rujuk Balik (PRB) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis. PRBsudah berjalan sejak tahun 2014, namun masih belum optimal, salah satunya perihal pengelolaan obat. Tujuan penelitian adalah mengkaji pengelolaan obat untuk pasien PRB. Penelitian dilakukan di Surabaya tahun 2018. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan desain potong lintang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pengelola bagian farmasi di 2 unit Puskesmas dan 2 Apotek di Surabaya. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Puskesmas tidak melakukan pengadaan obat secara e-purchasing, karena obat diberikan oleh apotek sesuai daftar mapping BPJS. Apotek mempunyai banyak kendala dalam melakukan pemesanan obat dengan e-purchase, sehingga pemesanan dilakukan secara konvensional. Apotek melakukan pemesanan obat dengan beberapa cara yaitu menggunakan Surat Pemesanan (SP), menelpon PBF (Perusahaan Besar Farmasi) dan melalui aplikasi WhatsApp (WA).Petunjuk pelaksanaan pengadaan obat dengan prosedur E-Purchasing, berdasarkan E-Catalogue, sudah ada namun sosialisasi harus terus dilakukan terutama di tingkat Puskesmas dan apotek. Evaluasi berkala harus dilakukan agar permasalahan dan kekurangan yang terjadi di lapangan dapat segera diselesaikan. Perlunya kerja sama dan komitmen antar berbagai pihak sehingga semua yang terlibat dapat merasakan manfaat akan program ini, terutama pasien PRB.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-08-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45637754","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Mewujudkan Desa ODF (Open Defecation Free) Melalui Kegiatan Inovatif Di Kabupaten Muaro Jambi, Sumedang dan Lombok Barat 通过在Muaro Jambi、Sumedang和West Block Capture的创新活动创建ODF村(开放式无排便)
IF 0.1 Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.22435/HSR.V22I1.855
Mugeni Sugiharto, N. Nurhayati
Introduction: The ODF (open defecation free) village to realize a healthy environment in preventing diarrheal diseases.This study aims to.  Local government support is very important to accelerate the increase in the number of ODF village coverage. The purpose of this study is to find out the efforts of the regional government to realize the ODF village. This type of research is descriptive, using secondary data obtained and interviews. Research sites in Muaro Jambi, Sumedang and West Lombok Regencies, 2016.  ODF villages have progressed along with increasing government support and community participation in encouraging stop open defecation free (SODF). The coverage of SODF people in 2016 in Muaro Jambi Regency was 78.07%, in Sumedang Regency 79.53%, and in West Lombok Regency 85.16%. Innovations to accelerate the realization of ODF villages include regulations, giving prizes, cooperating with NGOs and local entrepreneurs to make sanitation shops and sanitation savings and credit cooperatives, and providing punishment for people who break the agreement to stop defecating.  The support of the local government by making innovative activities has accelerated the increase in the coverage of ODF villages in each district. Local government support and community participation are very important to realize the ODF village. ABSTRAK Program desa ODF (open defication free) untuk mewujudkan lingkungan sehat dalam mencegah penyakit diare.  Dukungan pemerintah daerah sangat penting untuk percepatan peningkatan jumlah cakupan desa ODF.  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui upaya pemerintah daerah untuk menwujudkan desa ODF. Jenis penelitian diskriptif, menggunakan data sekunder diperoleh dan wawancara. Lokasi penelitian di Kabupaten Muaro Jambi, Sumedang dan Lombok Barat, tahun 2016. Terdapat kemajuan desa ODF seiring dengan meningkatnya dukungan pemerintah dan peran serta masyarakat menggalakkan stop buang air besar sembarangan (SBS). Cakupan masyarakat SBS tahun 2016 di Kabupaten Muaro Jambi 78,07%,  di Kabupaten Sumedang 79,53%, dan di Kabupaten Lombok Barat 85,16%. Inovasi untuk percepatan mewujudkan desa ODF diantaranya menerbitkan regulasi, pemberian hadiah, kerja sama dengan LSM dan pengusaha lokal membuat toko sanitasi dan koperasi simpan pinjam sanitasi, dan memberikan sangsi bagi masyarakat yang melanggar kesepakatan stop buang air besar. Adanya dukungan pemerintah daerah dengan membuat kegiatan inovatif , telah mempercepat peningkatan cakupan desa ODF disetiap kabupaten. Dukungan pemerintah daerah dan peran serta masyarakat sangat penting untuk mewujudkan desa ODF.
简介:ODF(开放式无排便)村实现了预防腹泻疾病的健康环境。这项研究的目的是。[UNK]地方政府的支持对于加快ODF村庄覆盖率的增加非常重要。本研究的目的是了解地方政府为实现ODF村所做的努力。这种类型的研究是描述性的,使用的是获得的次要数据和访谈。Muaro Jambi、Sumedang和West Lombok Regencies的研究点,2016年。随着政府支持和社区参与的增加,ODF村庄在鼓励停止露天排便(SODF)方面取得了进展。2016年,SODF人群在Muaro Jambi县的覆盖率为78.07%,在Sumedang县为79.53%,在West Lombok县为85.16%。加快实现ODF村庄的创新包括制定法规、颁发奖金、与非政府组织和当地企业家合作创建环卫商店、环卫储蓄和信贷合作社,-以及对违反协议停止排便的人进行惩罚。[UNK]地方政府通过开展创新活动提供的支持加快了ODF村庄在每个地区的覆盖率。地方政府的支持和社区的参与对ODF村的实现非常重要。ABSTRAK开放无脱脂乡村计划,创造健康的环境,预防腹泻。区域政府的支持对于加快ODF村庄覆盖率的提高至关重要。本研究的目的是了解当地政府为创建ODF村庄所做的努力。描述性研究类型,使用获得和访谈的次要数据。Muaro Jambi Cabinet,Sumedang和Western Lombok的研究地点,2016年。ODF村取得了进展,政府、角色和社会在鼓励停止非法大规模废水(SBS)方面加大了支持力度。2016年,Muaro Jambi内阁的SBS人口比例为78.07%,Sumedan内阁的[UNK]人口比例为79.53%,西龙目内阁人口比例为85.16%。加快创建ODF村庄的创新,包括发布法规、奖励、与LSM和当地企业合作、创建卫生商店和合作商店卫生贷款,以及对违反大型停水协议的人进行制裁。在创建创新活动方面得到了地区政府的支持,加快了ODF村庄在每个地区的覆盖范围。地区政府、角色和社会的支持对ODF村的创建至关重要。
{"title":"Mewujudkan Desa ODF (Open Defecation Free) Melalui Kegiatan Inovatif Di Kabupaten Muaro Jambi, Sumedang dan Lombok Barat","authors":"Mugeni Sugiharto, N. Nurhayati","doi":"10.22435/HSR.V22I1.855","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSR.V22I1.855","url":null,"abstract":"Introduction: The ODF (open defecation free) village to realize a healthy environment in preventing diarrheal diseases.This study aims to.  Local government support is very important to accelerate the increase in the number of ODF village coverage. The purpose of this study is to find out the efforts of the regional government to realize the ODF village. This type of research is descriptive, using secondary data obtained and interviews. Research sites in Muaro Jambi, Sumedang and West Lombok Regencies, 2016.  ODF villages have progressed along with increasing government support and community participation in encouraging stop open defecation free (SODF). The coverage of SODF people in 2016 in Muaro Jambi Regency was 78.07%, in Sumedang Regency 79.53%, and in West Lombok Regency 85.16%. Innovations to accelerate the realization of ODF villages include regulations, giving prizes, cooperating with NGOs and local entrepreneurs to make sanitation shops and sanitation savings and credit cooperatives, and providing punishment for people who break the agreement to stop defecating.  The support of the local government by making innovative activities has accelerated the increase in the coverage of ODF villages in each district. Local government support and community participation are very important to realize the ODF village. \u0000ABSTRAK \u0000Program desa ODF (open defication free) untuk mewujudkan lingkungan sehat dalam mencegah penyakit diare.  Dukungan pemerintah daerah sangat penting untuk percepatan peningkatan jumlah cakupan desa ODF.  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui upaya pemerintah daerah untuk menwujudkan desa ODF. Jenis penelitian diskriptif, menggunakan data sekunder diperoleh dan wawancara. Lokasi penelitian di Kabupaten Muaro Jambi, Sumedang dan Lombok Barat, tahun 2016. Terdapat kemajuan desa ODF seiring dengan meningkatnya dukungan pemerintah dan peran serta masyarakat menggalakkan stop buang air besar sembarangan (SBS). Cakupan masyarakat SBS tahun 2016 di Kabupaten Muaro Jambi 78,07%,  di Kabupaten Sumedang 79,53%, dan di Kabupaten Lombok Barat 85,16%. Inovasi untuk percepatan mewujudkan desa ODF diantaranya menerbitkan regulasi, pemberian hadiah, kerja sama dengan LSM dan pengusaha lokal membuat toko sanitasi dan koperasi simpan pinjam sanitasi, dan memberikan sangsi bagi masyarakat yang melanggar kesepakatan stop buang air besar. Adanya dukungan pemerintah daerah dengan membuat kegiatan inovatif , telah mempercepat peningkatan cakupan desa ODF disetiap kabupaten. Dukungan pemerintah daerah dan peran serta masyarakat sangat penting untuk mewujudkan desa ODF.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45173317","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
STRATEGI PEMERINTAH DALAM PEMBERANTASAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN MERANGIN 世界民主化中的话语策略
IF 0.1 Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.22435/HSR.V22I1.1799
N. Susianti
Kasus DBD di Indonesia terus berfluktuasi dan semakin meningkat angka kesakitan dan sebaran wilayah yang terjangkit. Kabupaten Merangin merupakan kabupaten dengan Case Fatality Rate (CFR) tertinggi di Provinsi Jambi untuk tahun 2015, selain itu belum efektifnya upaya pemberantasan yang dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, untuk mengidentifikasi aspek implementasi upaya pemberantasan dan menentukan strategi pemberantasan DBD di Kabupaten Merangin. Lokasi penelitian di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, pemilihan kecamatan dan kelurahan dilakukan secara purposiv sampling, dengan kriteria Case Fatality Rate (CFR) meningkat signifikan dengan 14 kasus di tahun 2014 menjadi 84 kasus di tahun 2015 dan 1 orang meninggal, yaitu di wilayah kerja puskesmas Kandis. Pemilihan desa dalam hal ini diwakili oleh Rukun Tetangga (RT) dipilih yaitu yang terdekat dengan puskesmas. Skema pengkajian berdasarkan skema implementasi kebijakan pemerintah dalam pemberantasan DBD dengan identifikasi faktor berdasarkan analisis USG (Urgensi, Serious, Growth). Strategi upaya pemberantasan berdasarkan analisis SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats). Penentuan alternatif strategi dipilih berdasarkan teori tapisan Mc. Namara, dengan 5 kriteria yaitu efektifitas, kemudahan, manfaat, waktu dan biaya. Hasil penelitian menunjukkan ketidaktepatan pelaksanaan upaya pemberantasan DBD di Kabupaten Merangin yaitu belum terintegrasinya kegiatan pemberantasan DBD dengan sektor terkait, masyarakat dan sektor swasta dalam terutama pada gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin dan mandiri. Strategi utama yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah mendapatkan dukungan kebijakan pemerintah terkait upaya pemberantasan DBD dengan melibatkan semua sektor terkait, masyarakat dan sektor swasta di dalam mengkampanyekan gerakan pemberantasan DBD melalui gerakan PSN secara rutin baik di lingkungan rumah maupun di intansi/institusi.
印尼的DBD病例继续波动,疼痛和感染地区传播的数量正在增加。Merangin县与2015年占碑省最高的病死率(CFR)相吻合,废除死刑的努力尚未生效。本研究是一项定性描述性研究,旨在确定根除工作的实施方面,并在广播章节中确定根除DBD的战略。占碑省情报、紧急情况和欺诈性选择内阁的研究地点是故意抽样的,病例死亡率(CFR)标准从2014年的14例大幅增加到2015年的84例,其中一人死亡,即在加拿大中央工作场所。在这种情况下,村庄选择由最靠近puskemas的邻居Rukun(RT)代表。基于政府根除DBD政策实施方案的研究方案,基于USG分析的因素识别(紧迫性、严重性、增长性)。基于SWOT分析的根除战略。根据Mc筛选理论选择的替代策略定义。Namara,有5个标准:效率、容易性、效益、时间和成本。研究表明,彩虹角的DBD根除工作没有得到妥善实施,即根除DBD活动没有与相关部门、公共和私营部门,特别是与尼亚穆克-萨朗过境点(PSN)运动常规和独立地结合起来。政府可以采取的主要战略是通过让所有相关部门、社会和私营部门参与通过PSN运动在家庭环境和机构/机构中传播消除DBD运动,从而获得与消除DBD努力相关的政府政策支持。
{"title":"STRATEGI PEMERINTAH DALAM PEMBERANTASAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KABUPATEN MERANGIN","authors":"N. Susianti","doi":"10.22435/HSR.V22I1.1799","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSR.V22I1.1799","url":null,"abstract":"Kasus DBD di Indonesia terus berfluktuasi dan semakin meningkat angka kesakitan dan sebaran wilayah yang terjangkit. Kabupaten Merangin merupakan kabupaten dengan Case Fatality Rate (CFR) tertinggi di Provinsi Jambi untuk tahun 2015, selain itu belum efektifnya upaya pemberantasan yang dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, untuk mengidentifikasi aspek implementasi upaya pemberantasan dan menentukan strategi pemberantasan DBD di Kabupaten Merangin. Lokasi penelitian di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, pemilihan kecamatan dan kelurahan dilakukan secara purposiv sampling, dengan kriteria Case Fatality Rate (CFR) meningkat signifikan dengan 14 kasus di tahun 2014 menjadi 84 kasus di tahun 2015 dan 1 orang meninggal, yaitu di wilayah kerja puskesmas Kandis. Pemilihan desa dalam hal ini diwakili oleh Rukun Tetangga (RT) dipilih yaitu yang terdekat dengan puskesmas. Skema pengkajian berdasarkan skema implementasi kebijakan pemerintah dalam pemberantasan DBD dengan identifikasi faktor berdasarkan analisis USG (Urgensi, Serious, Growth). Strategi upaya pemberantasan berdasarkan analisis SWOT (Strenght, Weaknesses, Opportunities, Threats). Penentuan alternatif strategi dipilih berdasarkan teori tapisan Mc. Namara, dengan 5 kriteria yaitu efektifitas, kemudahan, manfaat, waktu dan biaya. Hasil penelitian menunjukkan ketidaktepatan pelaksanaan upaya pemberantasan DBD di Kabupaten Merangin yaitu belum terintegrasinya kegiatan pemberantasan DBD dengan sektor terkait, masyarakat dan sektor swasta dalam terutama pada gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin dan mandiri. Strategi utama yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah mendapatkan dukungan kebijakan pemerintah terkait upaya pemberantasan DBD dengan melibatkan semua sektor terkait, masyarakat dan sektor swasta di dalam mengkampanyekan gerakan pemberantasan DBD melalui gerakan PSN secara rutin baik di lingkungan rumah maupun di intansi/institusi.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48205907","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
HUBUNGAN SISTEM PEMBAYARAN SATU KELUARGA (KOLEKTIF) TERHADAP PERPINDAHAN KELAS KEPESERTAAN DAN KEPATUHAN PEMBAYARAN IURAN BPJS DI KABUPATEN MALANG 英国翻译系统(集体)对制造商对BJS翻译的关注和执行的贡献
IF 0.1 Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.22435/HSR.V22I1.157
Zulfa Auliyati Agustina, Nailul Izza
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengalami defisit anggaran sekitar Rp. 5.7 triliun pada tahun 2015, pada tahun 2016 mencapai Rp. 9,7 triliun dan pada akhir tahun 2017 defisit anggaran juga mencapai Rp. 9 triliun. Pemerintah berupaya untuk meminimalkan defisit anggaran yang terjadi pada BPJS dengan meningkatkan besaran iuran bulanan untuk peserta mandiri kelas satu dan dua. Selain itu, sistem pembayaran juga mengalami perubahan yaitu bersifat kolektif untuk seluruh anggota keluarga. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan analisis hubungan sistem pembayaran iuran satu keluarga (kolektif) terhadap perpindahan kelas kepesertaan dan kepatuhan peserta dalam membayaran iuran bulanan. Metode penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan sampel penelitian adalah peserta BPJS mandiri di Kabupaten Malang yang terpilih secara acak. Analisis data dilakukan dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan (67%), dengan pekerjaan terbanyak sebagai ibu rumah tangga (40%). Rentang umur terbanyak 35-44 tahun (27%) dengan pendidikan terakhir tamat SMA (41%). Pendapatan berada pada tingkat sedang dan pengeluaran rendah. Penerapan sistem pembayaran iuran kolektif berhubungan dengan  terjadinya perpindahan kelas kepesertaan (p=0,032) dan kepatuhan pembayaran iuran (p=0,007). Upaya edukasi dan sosialisasi kepada peserta BPJS mandiri perlu terus dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran peserta dalam kepatuhan membayar iuran. Memberdayakan kelompok-kelompok kegiatan masyarakat dalam rangka memampukan peserta BPJS mandiri memenuhi iuran bulanan.
2015年,健康保险局(BPJS)的预算赤字约为5.7万亿卢比,2016年达到9.7万亿卢比,2017年底,预算赤字也达到9万亿卢比。政府正试图通过增加一等和二等自营职业者的月营业额来最大限度地减少BPJS的预算赤字。此外,整个家庭的支付制度也发生了集体变化。本研究的目的是分析单一家庭支付制度(集体)与参与阶层转移和月供制度参与者合并之间的关系。本研究方法采用横断面设计,以一个样本为研究对象,是一个独立的BPJS参与者在随机抽取的Poor Chapter中进行研究。数据分析采用卡方检验。研究表明,大多数响应者是女性(67%),家庭主妇的工作最多(40%)。最高年龄范围35-44岁(27%),接受中等教育(41%)。收入处于当前水平,产出较低。集体支付系统的吸收与转换类的转移(p=0.032)和支付的到期(p=0.007)有关。需要继续对自营职业的BPJS参与者进行教育和社会化努力,以提高参与者遵守工资单的意识。赋予社区活动团体权力,使BPJS参与者能够达到每月的营业额。
{"title":"HUBUNGAN SISTEM PEMBAYARAN SATU KELUARGA (KOLEKTIF) TERHADAP PERPINDAHAN KELAS KEPESERTAAN DAN KEPATUHAN PEMBAYARAN IURAN BPJS DI KABUPATEN MALANG","authors":"Zulfa Auliyati Agustina, Nailul Izza","doi":"10.22435/HSR.V22I1.157","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSR.V22I1.157","url":null,"abstract":"Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengalami defisit anggaran sekitar Rp. 5.7 triliun pada tahun 2015, pada tahun 2016 mencapai Rp. 9,7 triliun dan pada akhir tahun 2017 defisit anggaran juga mencapai Rp. 9 triliun. Pemerintah berupaya untuk meminimalkan defisit anggaran yang terjadi pada BPJS dengan meningkatkan besaran iuran bulanan untuk peserta mandiri kelas satu dan dua. Selain itu, sistem pembayaran juga mengalami perubahan yaitu bersifat kolektif untuk seluruh anggota keluarga. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan analisis hubungan sistem pembayaran iuran satu keluarga (kolektif) terhadap perpindahan kelas kepesertaan dan kepatuhan peserta dalam membayaran iuran bulanan. Metode penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan sampel penelitian adalah peserta BPJS mandiri di Kabupaten Malang yang terpilih secara acak. Analisis data dilakukan dengan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah perempuan (67%), dengan pekerjaan terbanyak sebagai ibu rumah tangga (40%). Rentang umur terbanyak 35-44 tahun (27%) dengan pendidikan terakhir tamat SMA (41%). Pendapatan berada pada tingkat sedang dan pengeluaran rendah. Penerapan sistem pembayaran iuran kolektif berhubungan dengan  terjadinya perpindahan kelas kepesertaan (p=0,032) dan kepatuhan pembayaran iuran (p=0,007). Upaya edukasi dan sosialisasi kepada peserta BPJS mandiri perlu terus dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran peserta dalam kepatuhan membayar iuran. Memberdayakan kelompok-kelompok kegiatan masyarakat dalam rangka memampukan peserta BPJS mandiri memenuhi iuran bulanan.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43748487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENERAPAN MODEL DISCHARGE PLANNING TERSTRUKTUR DAN HOME CARE DALAM MENINGKATKAN SELF CARE PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA NUSA TENGGARA BARAT 模型开发描述了结构规划和住宅,其中包括房子里的结核菌的附属设施和BIMA
IF 0.1 Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.22435/HSR.V22I1.69
Muhtar Muhtar, A. Haris, Aniharyati Aniharyati
Latar Belakang: Penyakit TB merupakan masalah kesehatan masarakat di seluruh dunia dan menjadi penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan, dan merupakan nomor satu terbesar dalam kelompok penyakit infeksi. Penerapan discharge planning terstruktur melalui 5 (lima) tahap langkah kegiatan dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku perawatan diri (self care) penderita TB paru selama menjalani pengobatan TB yang biasanya berlangsung sampai 6 bulan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care dalam meningkatkan self care penderita tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Daerah Bima. Metode: Menggunakan randomized control group pretest posttest design, penelitan ini melibatkan dua kelompok subjek yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang dilakukan randomisasi. Populasi dalam penelitan ini adalah semua penderita TB paru yang menjalani rawat inap di RSUD Bima selama tahun 2017 yang tersebar di dua ruangan yaitu ruangan penyakit dalam dan ruangan perawatan isolasi. Pengambilan sampel menggunakan tehnik non probability sampling yaitu purposive sampling. Analisis data menggunakan statistik non parametris  Wilcoxon sign rank test dan Mann-Whitney test, hipotesis alternatif diterima bila nilai p ≤ 0,05. Hasil: Self care demand dan self care agency penderita TB paru mengalami peningkatan, uji Wilcoxon Signed Rank Test dan uji Mann-Whitney Test menunjukan nilai p<0,05, yang berarti ada pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care dalam meningkatkan self care penderita tuberkulosis. Kesimpulan: ada pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care terhadap self care demand penderita TB paru di Rumah Sakit Umum Daerah Bima.
背景:结核病是一个巨大的全球健康问题,是仅次于心血管疾病和呼吸道疾病的第三大死因,也是感染群体中的头号死因。出院计划由五(5)个步骤组成,这些步骤可以在结核病治疗期间提高对肺结核的认识、意识和自我护理,通常持续6个月。目的:本研究旨在证明毕马综合医院实施结构化出院计划模式和家庭护理对提高肺结核患者自我护理的影响。方法:采用随机对照组前测后测设计,该打印涉及两组受试者,行为组和对照组。这项研究中的人群都是2017年在Bima RSUD住院的肺结核患者,他们在室内疾病和隔离护理室这两个房间里传播。使用非概率抽样技术的抽样是有目的的抽样。使用非参数统计学[UNK]Wilcoxon符号秩检验和Mann-Whitney检验的数据分析,当p值≤0.05时接受替代假设。结果:自我护理需求和自我护理机构的肺结核患者经历了增加,Wilcoxon Signed Rank检验和Mann-Whitney检验显示p<0.05,这意味着结构化出院计划模型和家庭护理在增加肺结核患者自我护理方面的应用受到了影响。结论:毕马综合医院实施结构化出院计划模式和家庭护理对肺结核患者的自我护理需求有影响。
{"title":"PENERAPAN MODEL DISCHARGE PLANNING TERSTRUKTUR DAN HOME CARE DALAM MENINGKATKAN SELF CARE PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA NUSA TENGGARA BARAT","authors":"Muhtar Muhtar, A. Haris, Aniharyati Aniharyati","doi":"10.22435/HSR.V22I1.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSR.V22I1.69","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penyakit TB merupakan masalah kesehatan masarakat di seluruh dunia dan menjadi penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan, dan merupakan nomor satu terbesar dalam kelompok penyakit infeksi. Penerapan discharge planning terstruktur melalui 5 (lima) tahap langkah kegiatan dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku perawatan diri (self care) penderita TB paru selama menjalani pengobatan TB yang biasanya berlangsung sampai 6 bulan. \u0000Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care dalam meningkatkan self care penderita tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Daerah Bima. \u0000Metode: Menggunakan randomized control group pretest posttest design, penelitan ini melibatkan dua kelompok subjek yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang dilakukan randomisasi. Populasi dalam penelitan ini adalah semua penderita TB paru yang menjalani rawat inap di RSUD Bima selama tahun 2017 yang tersebar di dua ruangan yaitu ruangan penyakit dalam dan ruangan perawatan isolasi. Pengambilan sampel menggunakan tehnik non probability sampling yaitu purposive sampling. Analisis data menggunakan statistik non parametris  Wilcoxon sign rank test dan Mann-Whitney test, hipotesis alternatif diterima bila nilai p ≤ 0,05. \u0000Hasil: Self care demand dan self care agency penderita TB paru mengalami peningkatan, uji Wilcoxon Signed Rank Test dan uji Mann-Whitney Test menunjukan nilai p<0,05, yang berarti ada pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care dalam meningkatkan self care penderita tuberkulosis. \u0000Kesimpulan: ada pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care terhadap self care demand penderita TB paru di Rumah Sakit Umum Daerah Bima.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46809563","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINDAKAN DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DI KOTA BANDUNG 知识与万隆防治蚊虫的行为(PSN)的关系
IF 0.1 Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.22435/HSR.V22I1.73
Hubullah Fuadzy
Latar belakang: Kota Bandung merupakan wilayah endemik Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Jawa Barat. Satu di antara faktor risiko peningkatan kasus DBD adalah infestasi Aedes aegypti di pemukiman penduduk. Infestasi Ae. aegypti tersebut dipengaruhi oleh tindakan masyarakat dalam melaksanakan 3M Plus di rumah tinggal. Penelitian yang membahas sumber informasi yang diperoleh masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan DBD dan dampaknya terhadap tindakan PSN di Kota Bandung masih sangat terbatas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan terhadap tindakan PSN Plus. Metode: Analisis ini merupakan lanjutan dari penelitian “penentuan faktor risiko sanitasi rumah tinggal pada kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandung”. Total data yang dianalisis adalah 783 responden. Tahapan analisisnya adalah pertama menentukan hubungan sumber informasi dengan tingkat pengetahuan responden mengenai DBD secara umum, kedua menentukan hubungan pengetahuan dengan tindakan PSN Plus, dan ketiga menentukan hubungan pengetahuan jenis kontainer dengan infestasi Ae. aegypti pradewasa. Hasil: Penelitian ini memberikan gambaran bahwa berbagai jenis sumber  informasi mengenai DBD dapat meningkatkan pengetahuan responden di Kota Bandung. Pengetahuan mengenai PSN Plus dapat meningkatkan 1,4 kali kebiasaan responden untuk melakukan tindakan menguras dan menutup kontainer air. Namun, tindakan tersebut belum mampu membasmi infestasi Ae. aegypti pradewasa pada kontainer air di rumah tinggal. Kesimpulan: Pengetahuan responden di Kota Bandung berhubungan dengan tindakan PSN plus tetapi belum mampu membasmi infestasi Ae. aegypti di rumah tinggal.
背景:该市是西爪哇登革热(DBD)的最高流行区。DBD病例增加的风险因素之一是人群中的埃及伊蚊感染。埃及伊蚊感染受到在家实施3M Plus的公众行动的影响。讨论公众信息来源以提高DBD知识及其对万隆市PSN行动的影响的研究仍然非常有限。目的:本研究旨在分析PSN Plus行为与知识的关系。方法:本分析是“确定万隆市DBD事件中家庭卫生生活风险因素”研究的延续。分析的总数据为783份回复。分析水平首先确定信息来源与对DBD的总体反应水平的关系,第二确定知识与PSN-Plus行动的关系,以及第三确定知识容器类型与埃及伊蚊感染的关系。结果:本研究认为,有关DBD的各种信息来源可以增加对万隆市应对措施的了解。了解PSN Plus可以将响应率提高1.4倍,从而采取行动减少并关闭水容器。然而,这一行动并不能根除埃及伊蚊对家中水箱的侵扰。结论:城市反应知识与PSN加作用有关,但不能在家中消除埃及伊蚊感染。
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINDAKAN DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DI KOTA BANDUNG","authors":"Hubullah Fuadzy","doi":"10.22435/HSR.V22I1.73","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSR.V22I1.73","url":null,"abstract":"Latar belakang: Kota Bandung merupakan wilayah endemik Demam Berdarah Dengue (DBD) tertinggi di Jawa Barat. Satu di antara faktor risiko peningkatan kasus DBD adalah infestasi Aedes aegypti di pemukiman penduduk. Infestasi Ae. aegypti tersebut dipengaruhi oleh tindakan masyarakat dalam melaksanakan 3M Plus di rumah tinggal. Penelitian yang membahas sumber informasi yang diperoleh masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan DBD dan dampaknya terhadap tindakan PSN di Kota Bandung masih sangat terbatas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan terhadap tindakan PSN Plus. Metode: Analisis ini merupakan lanjutan dari penelitian “penentuan faktor risiko sanitasi rumah tinggal pada kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandung”. Total data yang dianalisis adalah 783 responden. Tahapan analisisnya adalah pertama menentukan hubungan sumber informasi dengan tingkat pengetahuan responden mengenai DBD secara umum, kedua menentukan hubungan pengetahuan dengan tindakan PSN Plus, dan ketiga menentukan hubungan pengetahuan jenis kontainer dengan infestasi Ae. aegypti pradewasa. Hasil: Penelitian ini memberikan gambaran bahwa berbagai jenis sumber  informasi mengenai DBD dapat meningkatkan pengetahuan responden di Kota Bandung. Pengetahuan mengenai PSN Plus dapat meningkatkan 1,4 kali kebiasaan responden untuk melakukan tindakan menguras dan menutup kontainer air. Namun, tindakan tersebut belum mampu membasmi infestasi Ae. aegypti pradewasa pada kontainer air di rumah tinggal. Kesimpulan: Pengetahuan responden di Kota Bandung berhubungan dengan tindakan PSN plus tetapi belum mampu membasmi infestasi Ae. aegypti di rumah tinggal.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42640649","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Gambaran Akses Pelayanan Kesehatan pada Balita di Indonesia 印度尼西亚巴里塔医疗服务的形象
IF 0.1 Pub Date : 2019-05-17 DOI: 10.22435/HSR.V22I1.439
Zainul Khaqiqi Nantabah, A. ZulfaAuliyati, A. Laksono
ABSTRAK Anak balita merupakan periode masa yang disebut golden age. Akses pelayanan kesehatan untuk kelompok ini menjadi perhatian karena kesinambungan hidup pada kelompok tersebut menjadi salah satu tolok ukur pembangunan kesehatan. Penelitian ini merupakan analisis lanjut data Riskesdas 2013, yang disajikan secara deskriptif kuantitatif. Analisis dilakukan pada variabel-variabel cakupan kunjungan balita ke pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan dimaksud adalah Rumah Sakit, Puskesmas/Pustu, Praktik Dokter/Klinik, dan Polindes/Praktik Bidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang tinggal di perkotaan dan pada kelompok kaya dan sangat kaya memiliki akses yang lebih baik di Rumah Sakit dan praktik dokter/klinik pada akses rawat jalan dan rawat inap. Sementara mereka yang tinggal di perdesaan dan pada kelompok miskin memiliki akses yang lebih baik ke Puskesmas/Pustu dan Polindes/praktik bidan baik di rawat jalan maupun rawat inap. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa balita yang tinggal di perkotaan dan pada kelompok kaya memiliki akses yang lebih baik pada pelayanan kesehatan rujukan, sementara mereka yang tinggal di perdesaan dan pada kelompok miskin memiliki akses yang lebih baik di fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Kata kunci: akses, pelayanan kesehatan, balita   ABSTRACT Toddler is a period of time called golden age. Access to health services for this group is a concern because the continuity of life in the group is one of the benchmarks for health development. This research is an advance analysis of the Riskesdas 2013, which is presented in quantitative descriptive manner. Analysis was carried out on the variables of coverage of toddler visits to health services. The intended health services are hospitals, health center/Pustu, doctor/clinic, and Polindes/midwife, both on outpatient visits and inpatients. The results showed that toddlers who lived in urban areas and in the rich and very rich groups had better access in hospitals and doctor/clinic practices on access to outpatient and inpatient care. While those who live in rural areas and the poor have better access to health center/Pustu and Polindes/ midwives both in outpatient and inpatient care. Based on the results of the study it can be concluded that toddlers who live in urban areas and in rich groups have better access to referral health services, while those who live in rural areas and in poor groups have better access to basic health care facilities. Keyword: access, health services, toddler
ABSTRAK新闻是一段被称为黄金时代的时期。这一群体获得医疗服务是一个重点,因为这一群体的终身联系是衡量健康发展的指标之一。本研究是对Riskesdas 2013年数据的进一步分析,以定量描述的方式提供。对卫生服务的可变变量新闻访问进行了分析。医疗服务包括医院、中心、医生/诊所和多核苷酸/比丹诊所。研究表明,生活在城市和富裕群体中的新闻可以更好地获得医院和医疗/临床实践,而不是街头护理和医院。而那些生活在贫困中的人可以更好地在街道和医院使用Puskesmas/中心和脊髓灰质炎/诊所。根据研究结果,可以得出结论,生活在城市和富裕群体的新闻有更好的机会获得参考卫生服务,而生活在遗憾中和贫困群体的新闻则有更好的途径获得基本卫生设施。关键词:获取、保健、新闻【UNK】摘要幼儿是一段被称为黄金时代的时期。这一群体获得保健服务的机会令人关切,因为该群体的生命连续性是健康发展的基准之一。本研究是对2013年Riskesdas的前瞻性分析,以定量描述的方式呈现。对幼儿就诊医疗服务覆盖率的变量进行了分析。预期的医疗服务包括医院、医疗中心/Pustu、医生/诊所和脊髓灰质炎/助产士,包括门诊和住院。结果表明,生活在城市地区、富裕和非常富裕群体中的幼儿在获得门诊和住院护理方面有更好的机会进入医院和医生/诊所。而那些生活在农村地区的人和穷人在门诊和住院治疗中可以更好地获得医疗中心/Pustu和脊髓灰质炎/助产士的服务。根据这项研究的结果,可以得出结论,生活在城市地区和富裕群体中的幼儿有更好的机会获得转诊医疗服务,而生活在农村地区和贫困群体中的儿童有更好的途径获得基本医疗设施。关键词:访问,医疗服务,幼儿
{"title":"Gambaran Akses Pelayanan Kesehatan pada Balita di Indonesia","authors":"Zainul Khaqiqi Nantabah, A. ZulfaAuliyati, A. Laksono","doi":"10.22435/HSR.V22I1.439","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSR.V22I1.439","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Anak balita merupakan periode masa yang disebut golden age. Akses pelayanan kesehatan untuk kelompok ini menjadi perhatian karena kesinambungan hidup pada kelompok tersebut menjadi salah satu tolok ukur pembangunan kesehatan. Penelitian ini merupakan analisis lanjut data Riskesdas 2013, yang disajikan secara deskriptif kuantitatif. Analisis dilakukan pada variabel-variabel cakupan kunjungan balita ke pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan dimaksud adalah Rumah Sakit, Puskesmas/Pustu, Praktik Dokter/Klinik, dan Polindes/Praktik Bidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita yang tinggal di perkotaan dan pada kelompok kaya dan sangat kaya memiliki akses yang lebih baik di Rumah Sakit dan praktik dokter/klinik pada akses rawat jalan dan rawat inap. Sementara mereka yang tinggal di perdesaan dan pada kelompok miskin memiliki akses yang lebih baik ke Puskesmas/Pustu dan Polindes/praktik bidan baik di rawat jalan maupun rawat inap. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa balita yang tinggal di perkotaan dan pada kelompok kaya memiliki akses yang lebih baik pada pelayanan kesehatan rujukan, sementara mereka yang tinggal di perdesaan dan pada kelompok miskin memiliki akses yang lebih baik di fasilitas pelayanan kesehatan dasar. \u0000Kata kunci: akses, pelayanan kesehatan, balita \u0000  \u0000ABSTRACT \u0000Toddler is a period of time called golden age. Access to health services for this group is a concern because the continuity of life in the group is one of the benchmarks for health development. This research is an advance analysis of the Riskesdas 2013, which is presented in quantitative descriptive manner. Analysis was carried out on the variables of coverage of toddler visits to health services. The intended health services are hospitals, health center/Pustu, doctor/clinic, and Polindes/midwife, both on outpatient visits and inpatients. The results showed that toddlers who lived in urban areas and in the rich and very rich groups had better access in hospitals and doctor/clinic practices on access to outpatient and inpatient care. While those who live in rural areas and the poor have better access to health center/Pustu and Polindes/ midwives both in outpatient and inpatient care. Based on the results of the study it can be concluded that toddlers who live in urban areas and in rich groups have better access to referral health services, while those who live in rural areas and in poor groups have better access to basic health care facilities. \u0000Keyword: access, health services, toddler","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42856753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Gender dynamics on access to maternal care among nine ethnics in Indonesia 印度尼西亚九个种族获得产妇护理的性别动态
IF 0.1 Pub Date : 2019-05-16 DOI: 10.22435/HSR.V22I1.652
I. Siti
This is a review of maternal mortality risk due to preference of non skilled health worker delivery assistance among 9 ethnics applying gender analysis. Data obtained from 9 ethnograpic studies reports conducted by Pusat Humaniora. Estimation of maternal mortality rate (MMR) in Indonesia is between 305 (Supas) – 359 (Susenas) per 100.000 live birth. There is no single cause of maternal death. The greatest contributors 75% are due to direct cause namely bleeding, infection, hypertension, delivery complication and unsafe abortion. Government intervention prioritizes to prevent direct cause of maternal death through health service delivery improvement. Among them are midwives in village, PONEK, PONED. However MMR is still high. Social factors as Indirect causes such as poverty, distance, information, inadequate service and culture have not yet considered as important. In fact contribution of social factors cannot be neglected. This review explores gender dynamics of preferences on non skilled health worker delivery assistance from 9 ethnic in Sumatra, Jawa and NTT. The results showed each ethinc had different gender dynamics. Among which are gender relation in each culture. Some ethnic shows gender equity, while others believe woman have full responsibility of her pregnancy and delivery without assistance from others. Powerlessness of woman is indicated by preference of traditional birth attendant for delivery due to culture and comfort. Even the pregnant women herself did not aware that delivery is a life risk. However the studies showed there is no sharp inequity with strong preference to boy over girl. Accessibility, education, comfort perceived culture, and economy are important for delivery assisted by health providers.
这是一项应用性别分析对9个民族中由于偏好非技术卫生工作者接生援助而导致的孕产妇死亡风险的审查。数据来自Pusat Humaniora进行的9项人种学研究报告。据估计,印度尼西亚的产妇死亡率在每100 000例活产305例(苏帕)至359例(苏塞纳)之间。产妇死亡没有单一的原因。最大的原因是直接原因,即出血、感染、高血压、分娩并发症和不安全流产,占75%。政府干预的重点是通过改善保健服务来预防孕产妇死亡的直接原因。其中包括在PONEK, PONED村的助产士。然而,产妇死亡率仍然很高。社会因素作为贫困、距离、信息、服务不足和文化等间接原因尚未被视为重要因素。事实上,社会因素的贡献是不容忽视的。本综述探讨了苏门答腊、爪哇和NTT省9个族裔对非技术卫生工作者提供援助的偏好的性别动态。结果显示,每个民族都有不同的性别动态。其中包括各个文化中的性别关系。一些民族表现出性别平等,而另一些民族则认为女性完全有责任怀孕和分娩,而不需要别人的帮助。由于文化和舒适度的原因,传统助产士更倾向于分娩,这表明了妇女的无能为力。甚至孕妇自己也没有意识到分娩是一种生命风险。然而,研究表明,男女性别并没有明显的不平等,男重女轻。可及性、教育、舒适感知文化和经济对卫生服务提供者协助分娩很重要。
{"title":"Gender dynamics on access to maternal care among nine ethnics in Indonesia","authors":"I. Siti","doi":"10.22435/HSR.V22I1.652","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSR.V22I1.652","url":null,"abstract":"This is a review of maternal mortality risk due to preference of non skilled health worker delivery assistance among 9 ethnics applying gender analysis. Data obtained from 9 ethnograpic studies reports conducted by Pusat Humaniora. Estimation of maternal mortality rate (MMR) in Indonesia is between 305 (Supas) – 359 (Susenas) per 100.000 live birth. There is no single cause of maternal death. The greatest contributors 75% are due to direct cause namely bleeding, infection, hypertension, delivery complication and unsafe abortion. Government intervention prioritizes to prevent direct cause of maternal death through health service delivery improvement. Among them are midwives in village, PONEK, PONED. However MMR is still high. Social factors as Indirect causes such as poverty, distance, information, inadequate service and culture have not yet considered as important. In fact contribution of social factors cannot be neglected. This review explores gender dynamics of preferences on non skilled health worker delivery assistance from 9 ethnic in Sumatra, Jawa and NTT. The results showed each ethinc had different gender dynamics. Among which are gender relation in each culture. Some ethnic shows gender equity, while others believe woman have full responsibility of her pregnancy and delivery without assistance from others. Powerlessness of woman is indicated by preference of traditional birth attendant for delivery due to culture and comfort. Even the pregnant women herself did not aware that delivery is a life risk. However the studies showed there is no sharp inequity with strong preference to boy over girl. Accessibility, education, comfort perceived culture, and economy are important for delivery assisted by health providers.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-05-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42934330","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Analisis Sosiogram untuk Penentuan Agen Perubahan; Studi Kasus pada Program Desa Sehat Berdaya Sosiogram分析用于测定变化剂;强村工程案例研究
IF 0.1 Pub Date : 2019-05-16 DOI: 10.22435/HSR.V22I1.1202
A. Laksono, Hario Megatsari, I. A. Ridlo, Muhammad Yoto, Arsya Nur Azizah, Nabigh Abdul Jabbar, M. Ainurrohman
Program Desa Sehat Berdaya lebih menekankan pada kegiatan promotif dan preventif yang berorientasi menjaga dan meningkatkan status kesehatan masyarakat di desa dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, program ini perlu untuk mengidentifikasi Agen Perubahan, agar program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar dan diterima oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran proses penentuan agen perubahan melalui sosiogram. Penelitian didesain secara kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Selama pengumpulan data peneliti tinggal dan berbaur dengan masyarakat selama 3 bulan. Penelitian dilakukan di tiga desa wilayah Kecamatan Kalipare. Hasil penelitian menemukan bahwa agen perubahan yang terpilih dari ragam latar belakang yang berbeda. Di Desa Sumber Petung terpilih seorang mantan lurah, Desa Arjosari terpilih seorang tenaga kesehatan, dan Desa Kali Asri terpilih seorang ketua Penggerak PKK. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa agen perubahan dapat ditentukan dengan bantuan analisis sosiogram. Analisis sosiogram menentukan agen perubahan bisa dengan latar belakang tokoh yang sangat berbeda, semuanya ditentukan berdasar pada penerimaan masyarakat sebagai sasaran.
“健康农村方案”更加重视旨在保持和改善村庄公共卫生状况的宣传和预防活动,使其接近公共独立。在实施过程中,该计划需要确定变革的推动者,以便公众运行的公共财政计划能够顺利运行并被公众接受。这项研究是为了通过社会图谱来了解确定变革推动者的过程。研究是定性描述设计的。数据收集采用参与式观察方法和深入访谈。在收集研究数据的过程中,与公众呆在一起3个月。在卡利帕雷区的三个村庄进行了研究。研究发现,所选择的变革推动者来自不同的背景模式。Sources Petung村当选为前统治者,Arjosari村当选为卫生工作者,Kali Asri村当选为PKK运动领导人。根据研究结果,可以得出结论,通过社会图谱分析可以确定变化的动因。社会图谱分析定义了具有非常不同背景数字的变革推动者,所有这些都是在公众接受为目标的基础上确定的。
{"title":"Analisis Sosiogram untuk Penentuan Agen Perubahan; Studi Kasus pada Program Desa Sehat Berdaya","authors":"A. Laksono, Hario Megatsari, I. A. Ridlo, Muhammad Yoto, Arsya Nur Azizah, Nabigh Abdul Jabbar, M. Ainurrohman","doi":"10.22435/HSR.V22I1.1202","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSR.V22I1.1202","url":null,"abstract":"Program Desa Sehat Berdaya lebih menekankan pada kegiatan promotif dan preventif yang berorientasi menjaga dan meningkatkan status kesehatan masyarakat di desa dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, program ini perlu untuk mengidentifikasi Agen Perubahan, agar program pemberdayaan masyarakat yang dijalankan dapat berjalan dengan lancar dan diterima oleh masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran proses penentuan agen perubahan melalui sosiogram. Penelitian didesain secara kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi partisipatif dan wawancara mendalam. Selama pengumpulan data peneliti tinggal dan berbaur dengan masyarakat selama 3 bulan. Penelitian dilakukan di tiga desa wilayah Kecamatan Kalipare. Hasil penelitian menemukan bahwa agen perubahan yang terpilih dari ragam latar belakang yang berbeda. Di Desa Sumber Petung terpilih seorang mantan lurah, Desa Arjosari terpilih seorang tenaga kesehatan, dan Desa Kali Asri terpilih seorang ketua Penggerak PKK. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa agen perubahan dapat ditentukan dengan bantuan analisis sosiogram. Analisis sosiogram menentukan agen perubahan bisa dengan latar belakang tokoh yang sangat berbeda, semuanya ditentukan berdasar pada penerimaan masyarakat sebagai sasaran.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1,"publicationDate":"2019-05-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48274187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1