Latar Belakang Desain tata letak ruang RSGM yang baik dan nyaman akan mempengaruhi kepuasan pelanggannya, baik pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan atau bersifat multifaktorial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa Co-Ass terhadap desain tata letak ruang RSGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Padang. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 100 orang mahasiswa Co-Ass yang memenuhi kriteria inklusi dan bekerja aktif selama periode September 2014 sampai dengan Maret 2015 yang diambil secara total sampling. Desain tata ruang RSGM Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Padang merupakan variabel pengaruh yang diukur melalui acces, security, understanding customer dan kepuasan mahasiswa Co-Ass. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan skala Likert dan Semantic Differentials, yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil Penelitian analisis regresi berganda menunjukkan bahwa security (p = 0.535) tidak berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa Co-Ass. Variabel acces (p = 0.000) dan understanding customer (p = 0.010) berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan mahasiswa Co-Ass sebesar 41,9% (R2 = 0.419). Kontribusi paling besar pada variabel acces 83,3% (partial eta square = 0.833) dan understanding customer 62,8% (partial eta square = 0.628). Kesimpulannya 1) Acces dan understanding customer berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa Co-Ass; 2) Semakin baik acces dan understanding customer maka semakin tinggi kepuasan mahasiswa Co-Ass; 3) Security tidak berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa Co-Ass; 4) Kepuasan mahasiswa Co-Ass terhadap desain tata ruang RSGM terbesar dipengaruhi oleh acces.
RSGM空间设计良好、舒适的背景将影响其客户的满意度、内部客户和外部客户。许多因素可能影响客户满意度或多因素因素。这项研究的目的是找出影响大学生大学生对巴东Baiturrahmah university牙科学院(Baiturrahmah university)布局布局的满意因素。本研究方法是跨部门方法调查。研究对象有100名大学生,他们在2014年9月至2015年3月期间符合包容标准,活跃工作。Baiturrahmah大学牙科学院的RSGM设计,字段是一个通过访问、安全、了解客户和大学生满意度来衡量影响的变量。测量仪是一种具有Likert和semandifferals规模的问卷调查,测试了其有效性和可靠性。多次回归分析的研究表明,安全(p = 0535)对大学生满意度没有影响。变量访问(p = 000,000)和了解客户(010)对共同学生的满意度产生了显著影响,占41.9% (R2 = 019)。变量产出83.3% (partial eta square = 0.833)和了解客户62.8% (partial eta square = 0.628)的主要贡献。结论1)接触和了解客户对大学生的满意度有影响;2)接触越好,了解客户,大学生越满意;安全不影响大学生的满意度;4)学生对室内设计的共同满意度最大的一次接触受到了影响。
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA CO-ASS TERHADAP DESAIN TATA LETAK RUANG RSGM FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG","authors":"Satria Yandi, B. Priyono, Niken Widyanti Sriyono","doi":"10.33854/JBDJBD.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.41","url":null,"abstract":"Latar Belakang Desain tata letak ruang RSGM yang baik dan nyaman \u0000akan mempengaruhi kepuasan pelanggannya, baik pelanggan internal \u0000dan pelanggan eksternal. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi \u0000kepuasan pelanggan atau bersifat multifaktorial. Penelitian ini \u0000bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi \u0000kepuasan mahasiswa Co-Ass terhadap desain tata letak ruang RSGM \u0000Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Padang. Metode \u0000Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan \u0000pendekatan cross sectional. Subjek penelitian berjumlah 100 orang \u0000mahasiswa Co-Ass yang memenuhi kriteria inklusi dan bekerja aktif \u0000selama periode September 2014 sampai dengan Maret 2015 yang \u0000diambil secara total sampling. Desain tata ruang RSGM Fakultas \u0000Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Padang merupakan \u0000variabel pengaruh yang diukur melalui acces, security, understanding \u0000customer dan kepuasan mahasiswa Co-Ass. Alat ukur yang digunakan \u0000adalah kuesioner dengan skala Likert dan Semantic Differentials, yang \u0000telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil Penelitian analisis regresi \u0000berganda menunjukkan bahwa security (p = 0.535) tidak berpengaruh \u0000terhadap kepuasan mahasiswa Co-Ass. Variabel acces (p = 0.000) \u0000dan understanding customer (p = 0.010) berpengaruh secara signifikan \u0000terhadap kepuasan mahasiswa Co-Ass sebesar 41,9% (R2 = 0.419). \u0000Kontribusi paling besar pada variabel acces 83,3% (partial eta square \u0000= 0.833) dan understanding customer 62,8% (partial eta square = \u00000.628). Kesimpulannya 1) Acces dan understanding customer \u0000berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa Co-Ass; 2) Semakin baik \u0000acces dan understanding customer maka semakin tinggi kepuasan \u0000mahasiswa Co-Ass; 3) Security tidak berpengaruh terhadap kepuasan \u0000mahasiswa Co-Ass; 4) Kepuasan mahasiswa Co-Ass terhadap desain \u0000tata ruang RSGM terbesar dipengaruhi oleh acces.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122227620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Internal Bleaching adalah salah satu perawatan yang bertujuan untuk meningkatkan warna pada gigi non vital. Perubahan warna pada gigi setelah perawatan endodontik merupakan hal yang menjadi perhatian oleh pasien dan dokter gigi. Pemutihan gigi setelah perawatan endodontik adalah sesuatu yang penting untuk mengembalikan warna pada gigi sebelum dilakukan perawatan restoratif permanen. Tujuan: Menjelaskan perawatan Internal Bleaching pada pasien yang memiliki riwayat trauma. Laporan Kasus: Pasien wanita dengan umur 19 tahun datang ke klinik RSGMP dengan keluhan gigi insisivus sentralis atas sebelah kiri telah mengalami perubahan warna. Pasien memiliki riwayat trauma pada gigi anterior yang mulai mengalami perubahan warna sejak dua tahun yang lalu. Pada gambaran radiografi terlihat bahwa gigi 21 sudah dilakukan perawatan saluran akar. Perawatan: Perawatan saluran akar sudah dilakukan pada gigi 21 yang mengalami perubahan warna. Perawatan Internal Bleaching dilakukan untuk mengembalikan warna pada gigi. Kesimpulan: Perawatan Internal Bleaching dapat mengembalikan estetik pada gigi non vital yang telah mengalami perubahan warna akibat riwayat trauma.
{"title":"PERAWATAN INTERNAL BLEACHING PADA INSISIVUS SENTRAL KIRI ATAS PASKA PERAWATAN ENDODONTIC PADA PASIEN DENGAN RIWAYAT TRAUMA","authors":"Deli Mona","doi":"10.33854/JBDJBD.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.40","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Internal Bleaching adalah salah satu perawatan yang bertujuan untuk meningkatkan warna pada gigi non vital. Perubahan warna pada gigi setelah perawatan endodontik merupakan hal yang menjadi perhatian oleh pasien dan dokter gigi. Pemutihan gigi setelah perawatan endodontik adalah sesuatu yang penting untuk mengembalikan warna pada gigi sebelum dilakukan perawatan restoratif permanen. Tujuan: Menjelaskan perawatan Internal Bleaching pada pasien yang memiliki riwayat trauma. Laporan Kasus: Pasien wanita dengan umur 19 tahun datang ke klinik RSGMP dengan keluhan gigi insisivus sentralis atas sebelah kiri telah mengalami perubahan warna. Pasien memiliki riwayat trauma pada gigi anterior yang mulai mengalami perubahan warna sejak dua tahun yang lalu. Pada gambaran radiografi terlihat bahwa gigi 21 sudah dilakukan perawatan saluran akar. Perawatan: Perawatan saluran akar sudah dilakukan pada gigi 21 yang mengalami perubahan warna. Perawatan Internal Bleaching dilakukan untuk mengembalikan warna pada gigi. Kesimpulan: Perawatan Internal Bleaching dapat mengembalikan estetik pada gigi non vital yang telah mengalami perubahan warna akibat riwayat trauma.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130522190","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menghisap ibu jari merupakan kebiasaan yang menyenangkan bagi anak. Kebiasaan tersebut apabila berlangsung dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya maloklusi serta membutuhkan pengobatan yang mahal untuk memperbaikinya. Bad oral habit wajar terjadi pada usia kurang dari enam tahun, namun dapat berlanjut pada usia lebih dari enam tahun yang dapat menyebabkan kelainan pada struktur dento-fasial. Laporan kasus seorang anak umur 9 tahun 6 bulan mempunyai kebiasaan mengisap ibu jari (thumb sucking) sejak kecil dan kebiasaan tersebut berlanjut sampai sekarang. Anak tersebut tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik. Pemeriksaan intra oral gigi anterior rahang atas terlihat proklinasi. Penanganan yang dilakukan pada anak tersebut adalah dilakukannya pemeriksaan lengkap diikuti dengan pemakaian alat orto trainer. Kesimpulan; pemeriksaan lengkap pada kasus kebiasaan buruk (bad oral habit) menghisap ibu jari perlu dilakukan, mengingat akibat yang dapat ditimbulkannya. Pemeriksaan lengkap perlu dilakukan, untuk melihat sejauh mana nantinya hasil perawatan yang kita lakukan.
{"title":"PEMERIKSAAN LENGKAP KEBIASAAN BURUK MENGISAP IBU JARI (THUMB SUCKING) (LAPORAN KASUS)","authors":"Dewi Elianora","doi":"10.33854/jbdjbd.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/jbdjbd.4","url":null,"abstract":"Menghisap ibu jari merupakan kebiasaan yang menyenangkan bagi anak. Kebiasaan tersebut apabila berlangsung dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya maloklusi serta membutuhkan pengobatan yang mahal untuk memperbaikinya. Bad oral habit wajar terjadi pada usia kurang dari enam tahun, namun dapat berlanjut pada usia lebih dari enam tahun yang dapat menyebabkan kelainan pada struktur dento-fasial. Laporan kasus seorang anak umur 9 tahun 6 bulan mempunyai kebiasaan mengisap ibu jari (thumb sucking) sejak kecil dan kebiasaan tersebut berlanjut sampai sekarang. Anak tersebut tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik. Pemeriksaan intra oral gigi anterior rahang atas terlihat proklinasi. Penanganan yang dilakukan pada anak tersebut adalah dilakukannya pemeriksaan lengkap diikuti dengan pemakaian alat orto trainer. Kesimpulan; pemeriksaan lengkap pada kasus kebiasaan buruk (bad oral habit) menghisap ibu jari perlu dilakukan, mengingat akibat yang dapat ditimbulkannya. Pemeriksaan lengkap perlu dilakukan, untuk melihat sejauh mana nantinya hasil perawatan yang kita lakukan.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133688022","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ulkus traumatikus merupakan salah satu lesi di rongga mulut yang sering terjadi pada masyarakat. Ulkus traumatikus adalah jenis ulser yang disebabkan oleh faktor lokal. Gambaran klinis ulkus traumatikus bervariasi, sesuai dengan intensitas dan ukuran dari trauma yang menjadi penyebabnya. Biasanya berupa ulser tunggal yang berbentuk oval dan cekung, bagian tengah ulkus biasanya kuning-kelabu atau berwarna putih/abu-abu dengan pinggir eritematous. Etiologi ulkus berbagai macam salah satunya adalah trauma mekanik yang disebabkan tekanan dari sayap gigi tiruan lengkap yang tidak pas atau kepanjangan. Ulkus sangat sakit dan nyeri jika disentuh. Penatalaksanaan kasus adalah penyingkiran faktor penyebab, yaitu pengurangan sayap gigi tiruan lengkap yang terlalu panjang. Selain itu pemberian medikasi seperti Kenalog dan vitamin C berguna untuk anti inflamasi, menghilangkan rasa sakit serta mempercepat penyembuhan luka.
{"title":"ULKUS TRAUMATIKUS DISEBABKAN TRAUMA MEKANIK DARI SAYAP GIGI TIRUAN LENGKAP (LAPORAN KASUS)","authors":"Abu Bakar","doi":"10.33854/JBDjbd.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDjbd.6","url":null,"abstract":"Ulkus traumatikus merupakan salah satu lesi di rongga mulut yang sering terjadi pada masyarakat. Ulkus traumatikus adalah jenis ulser yang disebabkan oleh faktor lokal. Gambaran klinis ulkus traumatikus bervariasi, sesuai dengan intensitas dan ukuran dari trauma yang menjadi penyebabnya. Biasanya berupa ulser tunggal yang berbentuk oval dan cekung, bagian tengah ulkus biasanya kuning-kelabu atau berwarna putih/abu-abu dengan pinggir eritematous. Etiologi ulkus berbagai macam salah satunya adalah trauma mekanik yang disebabkan tekanan dari sayap gigi tiruan lengkap yang tidak pas atau kepanjangan. Ulkus sangat sakit dan nyeri jika disentuh. Penatalaksanaan kasus adalah penyingkiran faktor penyebab, yaitu pengurangan sayap gigi tiruan lengkap yang terlalu panjang. Selain itu pemberian medikasi seperti Kenalog dan vitamin C berguna untuk anti inflamasi, menghilangkan rasa sakit serta mempercepat penyembuhan luka.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124587858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rampan karies adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan suatu keadaan sebagian besar atau semua gigi susu yang mengalami kerusakan (karies) secara luas dan berkembang dengan cepat. Pada umumnya, susu botol diberikan pada balita sepanjang hari mulai dari anak bermain sampai tidur. Tindakan ini adalah penyebab utama terjadinya rampan karies. Karies yang mengenai anak usia balita sangat sering ditemukan dimana hampir separuhnya adalah karies rampan. Karies rampan dapat menimbulkan berbagai masalah pada anak. Pada anak dengan karies rampan seringkali ditemukan keluhan seperti anak merasa sakit dan rewel. Banyak faktor penyebab terjadinya karies rampan namun yang paling utama adalah kurangnya kebersihan gigi dan mulut, seringnya konsumsi sukrosa, kebiasaan mengisap dot yang berisi gula terutama menjelang tidur malam, struktur gigi yang kurang baik, serta adanya aktivitas bakteri karies yang tinggi. Karies rampan harus segera dirawat untuk menghilangkan keluhan dan faktor penyebab utama serta dilakukan pencegahan agar kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi karies rampan pada anak usia balita di taman kanak-kanak kota Padang. Jenis penelitian adalah deskriptif observasional dengan menggunakan metode survei. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 386 orang. Teknik pengambilan sampel secara stratified random sampling. Analisis data secara manual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi karies rampan pada anak usia balita di taman kanak-kanak Kota Padang adalah sebesar 35%, karies bukan rampan 51%, dan bebas karies 14%. Simpulan penelitian adalah prevalensi karies rampan di taman kanak-kanak Kota Padang adalah tinggi. Karies gigi pada anak balita masih tinggi mencapai angka 86%, dimana angka tertinggi adalah karies bukan rampan, kemudian karies rampan.
{"title":"PREVALENSI KARIES RAMPAN PADA ANAK USIA BALITA DI TAMAN KANAK-KANAK KOTA PADANG","authors":"P. Astari, Masra Roesnoer, S. Utami","doi":"10.33854/JBDJBD.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.2","url":null,"abstract":"Rampan karies adalah istilah yang digunakan untuk mengambarkan suatu keadaan sebagian besar atau semua gigi susu yang mengalami kerusakan (karies) secara luas dan berkembang dengan cepat. Pada umumnya, susu botol diberikan pada balita sepanjang hari mulai dari anak bermain sampai tidur. Tindakan ini adalah penyebab utama terjadinya rampan karies. Karies yang mengenai anak usia balita sangat sering ditemukan dimana hampir separuhnya adalah karies rampan. Karies rampan dapat menimbulkan berbagai masalah pada anak. Pada anak dengan karies rampan seringkali ditemukan keluhan seperti anak merasa sakit dan rewel. Banyak faktor penyebab terjadinya karies rampan namun yang paling utama adalah kurangnya kebersihan gigi dan mulut, seringnya konsumsi sukrosa, kebiasaan mengisap dot yang berisi gula terutama menjelang tidur malam, struktur gigi yang kurang baik, serta adanya aktivitas bakteri karies yang tinggi. Karies rampan harus segera dirawat untuk menghilangkan keluhan dan faktor penyebab utama serta dilakukan pencegahan agar kesehatan gigi dan mulut tetap terjaga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prevalensi karies rampan pada anak usia balita di taman kanak-kanak kota Padang. Jenis penelitian adalah deskriptif observasional dengan menggunakan metode survei. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 386 orang. Teknik pengambilan sampel secara stratified random sampling. Analisis data secara manual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi karies rampan pada anak usia balita di taman kanak-kanak Kota Padang adalah sebesar 35%, karies bukan rampan 51%, dan bebas karies 14%. Simpulan penelitian adalah prevalensi karies rampan di taman kanak-kanak Kota Padang adalah tinggi. Karies gigi pada anak balita masih tinggi mencapai angka 86%, dimana angka tertinggi adalah karies bukan rampan, kemudian karies rampan.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125538272","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
E-glass fiber dental tersedia sangat terbatas di Indonesia dan mempunyai harga relatif mahal. Glass fiber non dental lebih mudah didapatkan dan harga lebih terjangkau. Glass fiber non dental umumnya digunakan sebagai bahan bangunan dan otomotif. Bakteri Streptococcus mutans mempunyai kemampuan menempel pada seluruh permukaan dalam mulut termasuk material gigi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan komposisi antara glass fiber dental dan glass fiber non dental pada fiber reinforced composite terhadap perlekatan bakteri Streptococcus mutans. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah E-glass fiber dental (Fiber-splint, Polydentia SA, Switzerland), glass fiber non dental A (LT, China), flowable komposit (CharmFil Flow, Denkist, Korea) dan silane coupling agent (Monobond S, Ivoclar Vivadent, Liechtenstein). Subjek dibagi dalam 2 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 sampel. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA. Hasil penelitian menunjukkan rerata perlekatan bakteri glass fiber dental (934±7,48), glass fiber non dental (756,8±10,35). Hasil analisis statistik menunjukkan variabel komposisi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perlekatan bakteri(p <0,05). Kesimpulan bahwa kandungan logam alkali (Na2O dan K2O) yang pada glass fiber dapat mempengaruhi jumlah perlekatan bakteri Streptococcus mutans.
玻璃纤维牙釉质在印尼非常有限,而且价格相对较低。不齿玻璃纤维更容易买到,价格也更实惠。非牙玻璃纤维通常用作建筑材料和汽车。链球菌有能力附着在口腔的所有表面,包括牙齿材料。这项研究的目的是确定纤维菌丝和非齿玻璃纤维复合材料对链球菌甲壳素的影响。该研究使用的材料包括E-glass fiding, Polydentia SA, Switzerland, glass fiber non dental A (LT, China),浮质复合材料(CharmFil Flow, Denkist,韩语)和silane coupling剂(Monobond S, Ivoclar Vivadent,列敦士登)。受试者分为两组,每组由5个样本组成。结果是用ANAVA分析的。研究结果显示平均perlekatan细菌玻璃纤维牙科(±934 7,48)、玻璃纤维非牙科(756.8±10,35)。统计分析表明,成分变量对细菌传播产生了重大影响(p < 0.05)。结论是玻璃纤维中的碱性金属含量(Na2O和K2O)会影响链球菌的含量。
{"title":"THE EFFECT OF COMPOSITION GLASS FIBRE NON DENTAL AND GLASS FIBER NON DENTAL IN FIBER REINFORCED COMPOSITE TO THE STREPTOCOCCUS MUTANS BACTERIA","authors":"Z. Y. Dewi","doi":"10.33854/JBDJBD.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.38","url":null,"abstract":"E-glass fiber dental tersedia sangat terbatas di Indonesia dan mempunyai harga relatif mahal. Glass fiber non dental lebih mudah didapatkan dan harga lebih terjangkau. Glass fiber non dental umumnya digunakan sebagai bahan bangunan dan otomotif. Bakteri Streptococcus mutans mempunyai kemampuan menempel pada seluruh permukaan dalam mulut termasuk material gigi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan komposisi antara glass fiber dental dan glass fiber non dental pada fiber reinforced composite terhadap perlekatan bakteri Streptococcus mutans. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah E-glass fiber dental (Fiber-splint, Polydentia SA, Switzerland), glass fiber non dental A (LT, China), flowable komposit (CharmFil Flow, Denkist, Korea) dan silane coupling agent (Monobond S, Ivoclar Vivadent, Liechtenstein). Subjek dibagi dalam 2 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 sampel. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan ANAVA. Hasil penelitian menunjukkan rerata perlekatan bakteri glass fiber dental (934±7,48), glass fiber non dental (756,8±10,35). Hasil analisis statistik menunjukkan variabel komposisi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perlekatan bakteri(p <0,05). Kesimpulan bahwa kandungan logam alkali (Na2O dan K2O) yang pada glass fiber dapat mempengaruhi jumlah perlekatan bakteri Streptococcus mutans.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130355709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) merupakan pilihan perawatan yang efektif dan terjangkau pada kasus kehilangan gigi sebagian. Kebanyakan pasien dari segala usia memilih menghindari penggunaan logam pada perawatan GTSL karena menginginkan senyum yang cemerlang. Pada kehilangan gigi sebagian dengan gigi penyangga resesi gingiva, pembuatan GTSL resin akrilik konvensional menimbulkan masalah estetik karena cangkolan yang terlihat saat pasien tersenyum. Laporan kasus ini memaparkan penatalaksanaan kehilangan gigi sebagian dengan GTSL kerangka logam kombinasi bahan fleksibel pada kasus gigi penyangga resesi gingiva. Pasien perempuan, berusia 70 tahun datang ke RSGMP FKG USU dengan keluhan ingin dibuatkan gigi tiruan rahang atas dan bawah yang terbaik, gigi depan rahang bawahnya goyang sejak 8 tahun yang lalu, pasien tidak ingin terlihat ompong sebelum gigi tiruannya selesai. Pemeriksaan intra oral menunjukkan gigi yang hilang pada rahang atas 17, 25, 26; rahang bawah 37, 38, 45, 46; 15, 27, 28 ekstrusi; 24 resesi gingiva dan 31 mobiliti derajat II, 41 mobiliti derajat III. Penatalaksanaan kasus untuk rahang atas adalah dengan GTSL kerangka logam kombinasi bahan fleksibel dan GTSL imidiat resin akrilik untuk rahang bawah. Cangkolan wrap around pada gigi penyangga 24 dengan prinsip retento-grip tissue-bearing retention berfungsi sebagai lengan retentif sekaligus menutupi resesi gingiva, cangkolan akers pada 16 memaksimalkan retensi dan konektor mayor anterior-posterior palatal strap berfungsi untuk mendistribusikan beban ke gigi penyangga dan jaringan pendukung serta memberikan kenyamanan pada pasien. Perawatan kasus dengan GTSL kerangka logam kombinasi bahan fleksibel memiliki keuntungan yang diperoleh dari bahan fleksibel dimana lengan retentif menutupi resesi gingiva sehingga estetik tercapai dan kerangka logam menjadikan gigi tiruan lebih kaku, kuat dan stabil.selanjutnya dan kesuksesan perawatan ortodonti itu sendiri.
{"title":"GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN KERANGKA LOGAM KOMBINASI BAHAN FLEKSIBEL SEBAGAI UPAYAMEMENUHI KEBUTUHAN ESTETIK PADA GIGI PENYANGGA DENGAN RESESI GINGIVA","authors":"Sri Yuliharsini, Syafrinani Syafrinani","doi":"10.33854/JBDJBD.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.32","url":null,"abstract":"Gigi tiruan sebagian lepasan (GTSL) merupakan pilihan perawatan yang efektif dan terjangkau pada kasus kehilangan gigi sebagian. Kebanyakan pasien dari segala usia memilih menghindari penggunaan logam pada perawatan GTSL karena menginginkan senyum yang cemerlang. Pada kehilangan gigi sebagian dengan gigi penyangga resesi gingiva, pembuatan GTSL resin akrilik konvensional menimbulkan masalah estetik karena cangkolan yang terlihat saat pasien tersenyum. Laporan kasus ini memaparkan penatalaksanaan kehilangan gigi sebagian dengan GTSL kerangka logam kombinasi bahan fleksibel pada kasus gigi penyangga resesi gingiva. Pasien perempuan, berusia 70 tahun datang ke RSGMP FKG USU dengan keluhan ingin dibuatkan gigi tiruan rahang atas dan bawah yang terbaik, gigi depan rahang bawahnya goyang sejak 8 tahun yang lalu, pasien tidak ingin terlihat ompong sebelum gigi tiruannya selesai. Pemeriksaan intra oral menunjukkan gigi yang hilang pada rahang atas 17, 25, 26; rahang bawah 37, 38, 45, 46; 15, 27, 28 ekstrusi; 24 resesi gingiva dan 31 mobiliti derajat II, 41 mobiliti derajat III. Penatalaksanaan kasus untuk rahang atas adalah dengan GTSL kerangka logam kombinasi bahan fleksibel dan GTSL imidiat resin akrilik untuk rahang bawah. Cangkolan wrap around pada gigi penyangga 24 dengan prinsip retento-grip tissue-bearing retention berfungsi sebagai lengan retentif sekaligus menutupi resesi gingiva, cangkolan akers pada 16 memaksimalkan retensi dan konektor mayor anterior-posterior palatal strap berfungsi untuk mendistribusikan beban ke gigi penyangga dan jaringan pendukung serta memberikan kenyamanan pada pasien. Perawatan kasus dengan GTSL kerangka logam kombinasi bahan fleksibel memiliki keuntungan yang diperoleh dari bahan fleksibel dimana lengan retentif menutupi resesi gingiva sehingga estetik tercapai dan kerangka logam menjadikan gigi tiruan lebih kaku, kuat dan stabil.selanjutnya dan kesuksesan perawatan ortodonti itu sendiri.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131649769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Candida albicans merupakan bagian flora normal rongga mulut pada 30-50% populasi. Organisme ini dapat menimbulkan infeksi oportunis di rongga mulut jika terdapat faktor-faktor predisposisi yang mendukung. Pasien pengguna gigi tiruan disarankan membersihkan gigi tiruan dengan larutan pembersih. Daun sirih (Familia piperaceae) memiliki nama binomial Piper betle Linn, merupakan salah satu tanaman yang diketahui berkhasiat sebagai antiseptik dan desinfektan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas larutan tablet pembersih gigi tiruan dan rebusan daun sirih terhadap pertumbuhan Candida albicans pada lempeng resin akrilik polimerisasi panas. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain post test control group design. Sampel penelitian dikelompokkan dalam 3 kelompok perlakuan. Hasil uji statistik diperoleh p=0,000 yang berarti diketahui adanya perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada masing-masing kelompok sampel. Rebusan daun sirih 50% lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans pada lempeng resin akrilik polimerisasi panas.
{"title":"EFEKTIVITAS PEMBERSIH GIGI TIRUAN DENGAN REBUSAN DAUN SIRIH 25% DAN 50% TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans PADA LEMPENG RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS","authors":"Indah Rahayu, Okmes Fadriyanti, Edrizal Edrizal","doi":"10.33854/JBDJBD.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.28","url":null,"abstract":"Candida albicans merupakan bagian flora normal rongga mulut pada 30-50% populasi. Organisme ini dapat menimbulkan infeksi oportunis di rongga mulut jika terdapat faktor-faktor predisposisi yang mendukung. Pasien pengguna gigi tiruan disarankan membersihkan gigi tiruan dengan larutan pembersih. Daun sirih (Familia piperaceae) memiliki nama binomial Piper betle Linn, merupakan salah satu tanaman yang diketahui berkhasiat sebagai antiseptik dan desinfektan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas larutan tablet pembersih gigi tiruan dan rebusan daun sirih terhadap pertumbuhan Candida albicans pada lempeng resin akrilik polimerisasi panas. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain post test control group design. Sampel penelitian dikelompokkan dalam 3 kelompok perlakuan. Hasil uji statistik diperoleh p=0,000 yang berarti diketahui adanya perbedaan yang signifikan (p<0,05) pada masing-masing kelompok sampel. Rebusan daun sirih 50% lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans pada lempeng resin akrilik polimerisasi panas.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130921736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Streptococcus mutans bakteri yang bersifat kariogenik atau penyebab terjadinya karies pada gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kapuk randu (Ceiba pentandra L. Gaertn) terhadap bakteri Streptococcus mutans. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia Kopertis Wilayah X, Padang, pada bulan April 2015. Bahan yang digunakan adalah ekstrak daun kapuk randu konsentrasi 20 %, 30 %, 40 %, 50 %, 60 % dan 80 % dengan menggunakan DMSO. Kontrol positif menggunakan amoxicilin. Diuji menggunakan Uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi tingkat konsentrasi ekstrak daun kapuk randu (Ceiba pentandra L. Gaertn) maka semakin tinggi pula diameter zona hambat terhadap bakteri Streptococcus mutans dengan nilai rata-rata yang diperoleh 16 mm, 19 mm, 21 mm, 23 mm, 24 mm, 26 mm dan 25 mm secara berurutan. Berdasarkan uji statistik ANOVA diameter zona hambat (mm) dalam berbagai konsentrasi ekstrak daun kapuk randu menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05)
链球菌菌是活的或导致蛀牙的原因。本研究的目的是确定链球菌菌提取物的抗菌活性。所使用的研究类型是实验实验室。这项研究于2015年4月在巴东X区哥白尼的生物化学实验室进行。使用的材料是20 %、30 %、40 %、50%、60%和80%的木屑提取物。用确认的阿莫西林控制。使用ANOVA测试进行LSD测试。研究表明,randu提提物的浓度越高(Ceiba pentandra L. Gaertn),平均绩点为16毫米、19毫米、21毫米、23毫米、24毫米、26毫米和25毫米。根据统计数据,兰度不同片叶提取物浓度中的抑制区(mm),表明存在重大差异(p< 0.05)
{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KAPUK RANDU (Ceiba pentandra (L.) Gaertn) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans","authors":"Busman Busman, Edrizal Edrizal, Danu Eko Saputra","doi":"10.33854/JBDJBD.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.8","url":null,"abstract":"Streptococcus mutans bakteri yang bersifat kariogenik atau penyebab terjadinya karies pada gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun kapuk randu (Ceiba pentandra L. Gaertn) terhadap bakteri Streptococcus mutans. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biokimia Kopertis Wilayah X, Padang, pada bulan April 2015. Bahan yang digunakan adalah ekstrak daun kapuk randu konsentrasi 20 %, 30 %, 40 %, 50 %, 60 % dan 80 % dengan menggunakan DMSO. Kontrol positif menggunakan amoxicilin. Diuji menggunakan Uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan semakin tinggi tingkat konsentrasi ekstrak daun kapuk randu (Ceiba pentandra L. Gaertn) maka semakin tinggi pula diameter zona hambat terhadap bakteri Streptococcus mutans dengan nilai rata-rata yang diperoleh 16 mm, 19 mm, 21 mm, 23 mm, 24 mm, 26 mm dan 25 mm secara berurutan. Berdasarkan uji statistik ANOVA diameter zona hambat (mm) dalam berbagai konsentrasi ekstrak daun kapuk randu menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05)","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133468936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Citra Lestari, Kwartarini Murdiastuti, Ahmad Syaify
Resesi gingiva adalah terbukanya akar gigi akibat pergeseran posisi margin gingiva ke apikal dari cemento enamel junction. Salah satu perawatan resesi gingiva adalah flep posisi koronal (FPK) yang dapat dilakukan dengan dan tanpa acellular dermal matrix allograft (ADMA). Acellular dermal matrix allograft merupakan jaringan kulit yang diambil dari individu lain yang diproses khusus sehingga sel-sel dermal terangkat dengan tetap mempertahankan matriks kolagen regeneratif. Kandungan utama ADMA terdiri dari kolagen, elastin, proteoglikan dan pembuluh darah yang berguna mengarahkan regenerasi dan reparasi jaringan periodontal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas flep posisi koronal dengan dan tanpa acellular dermal matrix allograft pada perawatan resesi gingiva dilihat dari parameter gingival thickness (GT) yang dinilai dari dua daerah yaitu ketebalan gingiva keratin (GT1) dan ketebalan mukosa alveolar (GT2). Penelitian dilakukan terhadap 20 kasus resesi gingiva dengan melihat pengukuran GT1 dan GT2 dilakukan sebelum dan 3 bulan sesudah operasi. Hasil analisis statistik unpaired t-test menunjukkan adanya perbedaan peningkatan GT1 dan GT2 yang bermakna (p
{"title":"EFEKTIVITAS FLEP POSISI KORONAL DENGAN DAN TANPA ACELLULAR DERMAL MATRIX ALLOGRAFT PADA RESESI GINGIVA","authors":"Citra Lestari, Kwartarini Murdiastuti, Ahmad Syaify","doi":"10.33854/JBDJBD.52","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.52","url":null,"abstract":"Resesi gingiva adalah terbukanya akar gigi akibat pergeseran posisi margin gingiva ke apikal dari cemento enamel junction. Salah satu perawatan resesi gingiva adalah flep posisi koronal (FPK) yang dapat dilakukan dengan dan tanpa acellular dermal matrix allograft (ADMA). Acellular dermal matrix allograft merupakan jaringan kulit yang diambil dari individu lain yang diproses khusus sehingga sel-sel dermal terangkat dengan tetap mempertahankan matriks kolagen regeneratif. Kandungan utama ADMA terdiri dari kolagen, elastin, proteoglikan dan pembuluh darah yang berguna mengarahkan regenerasi dan reparasi jaringan periodontal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas flep posisi koronal dengan dan tanpa acellular dermal matrix allograft pada perawatan resesi gingiva dilihat dari parameter gingival thickness (GT) yang dinilai dari dua daerah yaitu ketebalan gingiva keratin (GT1) dan ketebalan mukosa alveolar (GT2). \u0000 \u0000Penelitian dilakukan terhadap 20 kasus resesi gingiva dengan melihat pengukuran GT1 dan GT2 dilakukan sebelum dan 3 bulan sesudah operasi. Hasil analisis statistik unpaired t-test menunjukkan adanya perbedaan peningkatan GT1 dan GT2 yang bermakna (p","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115241435","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}