Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pH saliva pada pasien hipertensi yang mengkonsumsi obat ACE-inhibitor di RSI Siti Rahmah Padang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien hipertensi di poli penyakit dalam RSI Siti Rahmah Padang dari bulan Agustus 2016 - Juli 2017 berjumlah 177 orang dengan sampel 25 orang. Data disajikan dalam bentuk tabel dianalisa secara deskriptif untuk menunjukkan hasil pengamatan. Analisa secara univariat ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian pada laki-laki pH saliva paling banyak asam dan normal yaitu 3 orang (42,9%) sedangkan pada perempuan pH saliva paling banyak asam yaitu 9 orang (50%), pada umur dewasa menengah pH saliva paling banyak normal yaitu 10 orang (50%) sedangkan pada umur dewasa tua pH saliva paling banyak asam yaitu 4 orang (80%), pada penggunaan kaptopril pH saliva paling banyak asam yaitu 12 orang (70,6%), pada penggunaan banazepril pH saliva paling banyak normal yaitu 3 orang (75%), pada penggunaan lisinopril paling banyak pH saliva basa yaitu 1 orang (100%) sedangkan pada penggunaan perindopril paling banyak pH saliva normal yaitu 2 orang (66,7%) dan pada klasifikasi hipertensi prehipertensi pH saliva paling banyak normal yaitu 2 orang (50%), pada klasifikasi hipertensi stadium 1 pH saliva paling banyak asam yaitu 6 orang (54,5%) sedangkan pada klasifikasi hipertensi stadium 2 pH saliva paling banyak asam yaitu 5 orang (50%).
{"title":"DESKRIPSI pH SALIVA PADA PASIEN HIPERTENSI YANG MENGONSUMSI OBAT ACE-INHIBITOR DI RSI SITI RAHMAH PADANG","authors":"Lovea Nabilla, Abu Bakar, Utmi Arma","doi":"10.33854/JBDJBD.100","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.100","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan silent killer dimana gejala dapat bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pH saliva pada pasien hipertensi yang mengkonsumsi obat ACE-inhibitor di RSI Siti Rahmah Padang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien hipertensi di poli penyakit dalam RSI Siti Rahmah Padang dari bulan Agustus 2016 - Juli 2017 berjumlah 177 orang dengan sampel 25 orang. Data disajikan dalam bentuk tabel dianalisa secara deskriptif untuk menunjukkan hasil pengamatan. Analisa secara univariat ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian pada laki-laki pH saliva paling banyak asam dan normal yaitu 3 orang (42,9%) sedangkan pada perempuan pH saliva paling banyak asam yaitu 9 orang (50%), pada umur dewasa menengah pH saliva paling banyak normal yaitu 10 orang (50%) sedangkan pada umur dewasa tua pH saliva paling banyak asam yaitu 4 orang (80%), pada penggunaan kaptopril pH saliva paling banyak asam yaitu 12 orang (70,6%), pada penggunaan banazepril pH saliva paling banyak normal yaitu 3 orang (75%), pada penggunaan lisinopril paling banyak pH saliva basa yaitu 1 orang (100%) sedangkan pada penggunaan perindopril paling banyak pH saliva normal yaitu 2 orang (66,7%) dan pada klasifikasi hipertensi prehipertensi pH saliva paling banyak normal yaitu 2 orang (50%), pada klasifikasi hipertensi stadium 1 pH saliva paling banyak asam yaitu 6 orang (54,5%) sedangkan pada klasifikasi hipertensi stadium 2 pH saliva paling banyak asam yaitu 5 orang (50%).","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133493333","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Karies gigi paling sering terjadi pada anak-anak.Media penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan media animasi lebih efektif dibandingkan dengan media video dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandinganefektivitas penyuluhan dengan video dan animasi, jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional, populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas IV di SDN 027 Sungai Sapih Kec. Kuranji, Padang dengan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling sebanyak 48 orang, penelitian ini dilakukan pada bulan Mei di SDN 027 Sungai Sapih Kec. Kuranji Padang,analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji independent sample t-test. Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbandingan efektivitas penyuluhan dengan video animasi dan non animasi tentang makanan kariogenik terhadap pengetahuan siswa kelas IV di SDN 027 Sungai Sapih Kec. Kuranji, Padang dengan rata-rata pengetahuan siswa tertinggi berada pada kelompok menonton dengan animasi yaitu 13.79, dibandingkan menonton dengan video yaitu 3.58.
龋齿最常发生在孩子身上。用动画媒体促进牙齿和口腔健康比视频媒体在提高牙齿和口腔健康知识方面更有效。本研究的目的是研究视频和动画教学的有效性,使用的研究类型是对交叉设计的分析调查,研究人口是SDN 027智赫Kec SDN 027的所有四年级学生。该研究采用采样技术的barranji于5月在SDN 027智人溪SDN 027进行了研究,共有48人的样本。barranji,本研究使用的数据分析是独立样本t测试。根据这项研究,在SDN 027 Kec智能河上,对四年级学生的就业食品和非动画视频的教育效果进行了比较。Kuranji,野外平均知识最高的学生是在动画观看组13.79,而不是在视频中是3.58。
{"title":"PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENYULUHAN DENGAN VIDEO DAN ANIMASI TENTANG MAKANAN KARIOGENIK TERHADAP PENGETAHUAN SISWA KELAS IV DI SDN 027SUNGAI SAPIH KEC. KURANJI, PADANG","authors":"Rahmi Puspita Sari, Dewi Elianora, Abu Bakar","doi":"10.33854/JBDJBD.103","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.103","url":null,"abstract":"Karies gigi paling sering terjadi pada anak-anak.Media penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dengan media animasi lebih efektif dibandingkan dengan media video dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandinganefektivitas penyuluhan dengan video dan animasi, jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional, populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas IV di SDN 027 Sungai Sapih Kec. Kuranji, Padang dengan teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling sebanyak 48 orang, penelitian ini dilakukan pada bulan Mei di SDN 027 Sungai Sapih Kec. Kuranji Padang,analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji independent sample t-test. Berdasarkan hasil penelitian terdapat perbandingan efektivitas penyuluhan dengan video animasi dan non animasi tentang makanan kariogenik terhadap pengetahuan siswa kelas IV di SDN 027 Sungai Sapih Kec. Kuranji, Padang dengan rata-rata pengetahuan siswa tertinggi berada pada kelompok menonton dengan animasi yaitu 13.79, dibandingkan menonton dengan video yaitu 3.58.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126221711","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Resorpsi tulang alveolar diakibatkan oleh berbagai kasus, antara lain pencabutan gigi, trauma atau kecelakaan lalu lintas, kanker, tumor tulang, dan penyakit degeneratif yang semakin meningkat sehingga tulang alveolar tidak adekuat bagi penempatan dental implan. Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam rongga mulut yang sering menjadi limbah setelah pencabutan. Gigi memiliki kandungan hidroksiapatit sekitar 60% yang hampir sama dengan tulang sehingga gigi dapat dimanfaatkan sebagai bahan scaffold hidroksiapatit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik scaffold hidroksiapatit dari gigi manusia dengan metode planetary ball mill dengan uji x-ray diffraction (XRD). Bahan dan metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan menggunakan gigi yang telah diekstraksi dan dibuang bagian mahkota kemudian dilakukan perebusan, dihancurkan manual menggunakan palu, ditimbang menggunakan neraca, dan dikalsinasi pada suhu 600°C, 900°C, dan 1200°C, setelah itu dihaluskan dengan planetary ball mill dan dilakukan uji XRD. Hasil: Terdapat pola difraksi XRD yang berbeda pada setiap sampel, kandungan hidroksiapatit dengan komposisi berbeda pada setiap sampel, dan ukuran kristal yang berbeda yaitu 30.771797 nm pada suhu 600°C, 42.401917 nm pada suhu 900°C, dan 46.175893 nm pada suhu 1200°C. Simpulan: Dari hasil pegujian XRD didapatkan scaffold dengan tingkat kristalinitas berbeda menggunakan metode planetary ball mill.
{"title":"KARAKTERISTIK SCAFFOLD HIDROKSIAPATIT DARI GIGI MANUSIA MENGGUNAKAN UJI X-RAY DIFFRACTION (XRD)","authors":"Wenny Rosalina, Andries Pascawinata, Masra Roesnoer","doi":"10.33854/JBDJBD.105","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.105","url":null,"abstract":"Latar belakang: Resorpsi tulang alveolar diakibatkan oleh berbagai kasus, antara lain pencabutan gigi, trauma atau kecelakaan lalu lintas, kanker, tumor tulang, dan penyakit degeneratif yang semakin meningkat sehingga tulang alveolar tidak adekuat bagi penempatan dental implan. Gigi adalah bagian keras yang terdapat di dalam rongga mulut yang sering menjadi limbah setelah pencabutan. Gigi memiliki kandungan hidroksiapatit sekitar 60% yang hampir sama dengan tulang sehingga gigi dapat dimanfaatkan sebagai bahan scaffold hidroksiapatit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik scaffold hidroksiapatit dari gigi manusia dengan metode planetary ball mill dengan uji x-ray diffraction (XRD). Bahan dan metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan menggunakan gigi yang telah diekstraksi dan dibuang bagian mahkota kemudian dilakukan perebusan, dihancurkan manual menggunakan palu, ditimbang menggunakan neraca, dan dikalsinasi pada suhu 600°C, 900°C, dan 1200°C, setelah itu dihaluskan dengan planetary ball mill dan dilakukan uji XRD. Hasil: Terdapat pola difraksi XRD yang berbeda pada setiap sampel, kandungan hidroksiapatit dengan komposisi berbeda pada setiap sampel, dan ukuran kristal yang berbeda yaitu 30.771797 nm pada suhu 600°C, 42.401917 nm pada suhu 900°C, dan 46.175893 nm pada suhu 1200°C. Simpulan: Dari hasil pegujian XRD didapatkan scaffold dengan tingkat kristalinitas berbeda menggunakan metode planetary ball mill.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"291 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114399643","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Demam atau pireksia merupakan gejala dari suatu penyakit. Penyakit infeksi seperti demam berdarah, tifus, malaria, peradangan hati, dan penyakit infeksi lain merupakan contoh penyakit yang sering mempunyai gejala demam. Untuk mengurangi dampak negatif ini maka demam perlu diobati dengan antipiretik. Obat yang biasa digunakan adalah parasetamol dan asetosal. Beberapa penelitian tentang parasetamol akhir-akhir ini menemukan bahwa meskipun cukup aman tetapi parasetamol memiliki banyak efek samping. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih selalu digunakan karena efek samping yang ditimbulkan obat tradisional relatif kecil, sehingga aman digunakan. Salah satu contohnya adalah biji mahoni (Swietenia Mahagoni (L.). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium seca in vivo untuk mengetahui efektifitas antipiretik ekstrak biji mahoni (Swietenia Mahagoni (L.) terhadap tikus wistar. Analisis statistik menggunakan uji ANOVA dengan nilai p= 0,001
{"title":"UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK BIJI MAHONI (Swietenia Mahagoni (L.) Jacq) SEBAGAI ANTIPIRETIK PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus)","authors":"M. Fadhil, Eka Desnita, Dewi Elianora","doi":"10.33854/JBDJBD.106","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.106","url":null,"abstract":"Demam atau pireksia merupakan gejala dari suatu penyakit. Penyakit infeksi seperti demam berdarah, tifus, malaria, peradangan hati, dan penyakit infeksi lain merupakan contoh penyakit yang sering mempunyai gejala demam. Untuk mengurangi dampak negatif ini maka demam perlu diobati dengan antipiretik. Obat yang biasa digunakan adalah parasetamol dan asetosal. Beberapa penelitian tentang parasetamol akhir-akhir ini menemukan bahwa meskipun cukup aman tetapi parasetamol memiliki banyak efek samping. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih selalu digunakan karena efek samping yang ditimbulkan obat tradisional relatif kecil, sehingga aman digunakan. Salah satu contohnya adalah biji mahoni (Swietenia Mahagoni (L.). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium seca in vivo untuk mengetahui efektifitas antipiretik ekstrak biji mahoni (Swietenia Mahagoni (L.) terhadap tikus wistar. Analisis statistik menggunakan uji ANOVA dengan nilai p= 0,001","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132754649","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Resin komposit merupakan salah satu bahan kedokteran gigi yang terus berkembang hingga saat ini. Pengerutan selama polimerisasi merupakan salah satu kekurangan dari resin komposit sehingga dapat menyebabkan kebocoran mikro. Perbedaan komposisi berpengaruh terhadap terjadinya kebocoran mikro. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat kebocoran tumpatan resin komposit nanofiller komposisi A dengan resin komposit nanofiller komposisi B. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan mengukur derajat kebocoran mikro pada gigi setelah diberi perlakuan kemudian membandingkan derajat kebocoran mikro antar kelompok. Analisa statistik menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p= 0,014
{"title":"PERBEDAAN KEBOCORAN TUMPATAN RESIN KOMPOSIT NANOFILLER DENGAN KOMPOSISI YANG BERBEDA","authors":"Oniel Syukma Pertiwi, Darmawangsa Darmawangsa, Widyawati Widyawati","doi":"10.33854/JBDJBD.101","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.101","url":null,"abstract":"Resin komposit merupakan salah satu bahan kedokteran gigi yang terus berkembang hingga saat ini. Pengerutan selama polimerisasi merupakan salah satu kekurangan dari resin komposit sehingga dapat menyebabkan kebocoran mikro. Perbedaan komposisi \u0000berpengaruh terhadap terjadinya kebocoran mikro. Penelitian ini \u0000dilakukan untuk mengetahui perbedaan tingkat kebocoran tumpatan resin komposit nanofiller komposisi A dengan resin komposit nanofiller komposisi B. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan mengukur derajat kebocoran mikro pada gigi setelah diberi perlakuan kemudian membandingkan derajat kebocoran mikro antar kelompok. Analisa statistik menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh nilai p= 0,014","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"261 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133652974","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah utama kesehatan gigi dan mulut yang paling banyak dijumpai di rongga mulut adalah karies gigi. Proses karies gigi yang tidak dilakukan perawatan akan berlanjut mengenai ruang pulpa yang mengakibatkan terjadinya infeksi pulpa. Streptococcus viridans menginvasi dan berkoloni pada pulpa yang terkena karies sehingga menimbulkan infeksi saluran akar gigi. Berbagai penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan melalui pengobatan kedokteran, ternyata masih bisa diatasi dengan pengobatan herbal. Pengobatan herbal memiliki keunggulan yang terletak pada bahan dasarnya yang bersifat alami sehingga efek sampingnya dapat ditekan sedemikian mungkin. Salah satu obat herbal yang dapat digunakan adalah bawang merah (Allium cepa L). Kandungan bawang merah yaitu allisin dan allin, flavonoid dan pektin dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang merah (Allium cepa L) dalam pembentukan zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Analisis statistik menggunakan uji Kruskal-wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata diameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 80% yaitu 15,6 mm. Hasil uji statistik nilai p= 0,000
{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BAWANG MERAH (Allium Cepa L.) TERHADAP ZONA HAMBAT PERTUMBUHAN Streptococcus viridians","authors":"Defni Roza, Kornialia Kornialia, Edrizal Edrizal","doi":"10.33854/JBDJBD.99","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.99","url":null,"abstract":"Masalah utama kesehatan gigi dan mulut yang paling banyak dijumpai di rongga mulut adalah karies gigi. Proses karies gigi yang tidak dilakukan perawatan akan berlanjut mengenai ruang pulpa yang mengakibatkan terjadinya infeksi pulpa. Streptococcus viridans menginvasi dan berkoloni pada pulpa yang terkena karies sehingga menimbulkan infeksi saluran akar gigi. Berbagai penyakit yang sudah tidak dapat disembuhkan melalui pengobatan kedokteran, ternyata masih bisa diatasi dengan pengobatan herbal. Pengobatan herbal memiliki keunggulan yang terletak pada bahan dasarnya yang bersifat alami sehingga efek sampingnya dapat ditekan sedemikian mungkin. Salah satu obat herbal yang dapat digunakan adalah bawang merah (Allium cepa L). Kandungan bawang merah yaitu allisin dan allin, flavonoid dan pektin dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang merah (Allium cepa L) dalam pembentukan zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus viridans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Analisis statistik menggunakan uji Kruskal-wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata diameter zona hambat tertinggi pada konsentrasi 80% yaitu 15,6 mm. Hasil uji statistik nilai p= 0,000","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122230287","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pola sidik bibir dapat dipengararuhi oleh jenis kelamin dan ras. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran pola sidik bibir berdasarkan jenis kelamin pada suku minang di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang tahun 2017. Desain penelitian ini adalah deskriptif observasional. Populasi dari penelitian ini adalah individu yang berjenis kelamin laki-laki atau perempuan suku minang dari dua generasi pada mahasiswa preklinik angkatan 2013-2016 di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang tahun 2017 dengan 133 sampel penelitian dengan metode total sampling, waktu penelitian 29 Mei 2017 dengan pemeriksaan klinis. Analisis data ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi dan grafik distribusi frekuensi dengan menggunakan program Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada responden laki-laki didominasi pola sidik bibir tipe 4 yaitu 22 orang (53.7%) dan pada responden perempuan didominasi pola sidik bibir tipe 2 yaitu 42 orang (45.7%) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang tahun 2017.
唇印模式可能受到性别和种族的影响。本研究的目的是于2017年Baiturrahmah jalan university of Baiturrahmah barage school中,观察minang部落性别的唇印图图。本研究的设计是描述性的观察。该研究的人口是米南人,在2017年12月29日Baiturrahmah jalan university牙科学前2013-2016学年中,两代人的男性或女性。数据分析使用微软Excel程序,使用频率分布图表和频率分布图进行展示。研究表明,男性受访者中有22人(53.7%)的唇纹,女性受访者中有42人(45.7%)的唇纹。
{"title":"MEMBANDINGKAN POLA SIDIK BIBIR SEBAGAI SARANA IDENTIFIKASI JENIS KELAMIN PADA SUKU MINANG DI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG TAHUN 2017","authors":"Ainul Mardiah, Firdaus Firdaus, Efa Ismardianita","doi":"10.33854/JBDJBD.127","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.127","url":null,"abstract":"Pola sidik bibir dapat dipengararuhi oleh jenis kelamin dan ras. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran pola sidik bibir berdasarkan jenis kelamin pada suku minang di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang tahun 2017. Desain penelitian ini adalah deskriptif observasional. Populasi dari penelitian ini adalah individu yang berjenis kelamin laki-laki atau perempuan suku minang dari dua generasi pada mahasiswa preklinik angkatan 2013-2016 di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang tahun 2017 dengan 133 sampel penelitian dengan metode total sampling, waktu penelitian 29 Mei 2017 dengan pemeriksaan klinis. Analisis data ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi dan grafik distribusi frekuensi dengan menggunakan program Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada responden laki-laki didominasi pola sidik bibir tipe 4 yaitu 22 orang (53.7%) dan pada responden perempuan didominasi pola sidik bibir tipe 2 yaitu 42 orang (45.7%) di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Padang tahun 2017.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123030962","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Staphylococcus aures merupakan bakteri patogen yang banyak berhubungan dengan infeksi pada rongga mulut manusia. Staphylococcus aureus dapat diisolasi dari plak pada gigi tiruan sebesar 88%. Selain itu Angular cheilitis merupakan penyakit lain yang berhubungan dengan Staphylococcus aureus. Pengobatan yang digunakan untuk infeksi rongga mulut biasanya dengan penggunaan obat kumur ataupun antibiotik. Namun saat ini banyak digunakan tumbuhan obat untuk pengobatan infeksi karena mengandung bahan yang memiliki efek samping yang lebih minimal. Salah satu dari tumbuhan yang biasa digunakan sebagai tumbuhan obat adalah kulit batang mangga (Mangifera indica Linn) karena mengandung senyawa flavonoid dan saponin yang bersifat sebagai antibakteri. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium untuk mengetahui mengetahui konsentrasi hambat minimum dan konsentrasi bunuh minimum dari ekstrak kulit batang mangga (Mangifera indica Linn)terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Analisa statistik menggunakan uji Kruskal-wallis dengan nilai p= 0,000
{"title":"UJI AKTIVITAS EKSTRAK KULIT BATANG MANGGA (Mangiferaindica Linn) TERHADAP KADAR HAMBAT MINIMUM (KHM) DAN KADAR BUNUH MINIMUM (KBM) BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO PADA ANGULAR CHEILITIS","authors":"Merisa Ningsih, Yenita Alamsyah, Kornialia Kornialia","doi":"10.33854/JBDJBD.107","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.107","url":null,"abstract":"Staphylococcus aures merupakan bakteri patogen yang banyak berhubungan dengan infeksi pada rongga mulut manusia. Staphylococcus aureus dapat diisolasi dari plak pada gigi tiruan sebesar 88%. Selain itu Angular cheilitis merupakan penyakit lain yang berhubungan dengan Staphylococcus aureus. Pengobatan yang digunakan untuk infeksi rongga mulut biasanya dengan penggunaan obat kumur ataupun antibiotik. Namun saat ini banyak digunakan tumbuhan obat untuk pengobatan infeksi karena mengandung bahan yang memiliki efek samping yang lebih minimal. Salah satu dari tumbuhan yang biasa digunakan sebagai tumbuhan obat adalah kulit batang mangga (Mangifera indica Linn) karena mengandung senyawa flavonoid dan saponin yang bersifat sebagai antibakteri. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium untuk mengetahui mengetahui konsentrasi hambat minimum dan konsentrasi bunuh minimum dari ekstrak kulit batang mangga (Mangifera indica Linn)terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Analisa statistik menggunakan uji Kruskal-wallis dengan nilai p= 0,000","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126730052","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak terjadi di masyarakat saat ini adalah karies gigi. Streptococcus mutans merupakan salah satu mikroorganisme spesifik penyebab karies gigi. Pencegahan karies dapat dilakukan dengan penggunaan bahan antimikroba yang berasal dari alam seperti jamur tiram putih. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jamur yang memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jamur kayu lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri ekstrak jamur tiram putih terhadap bakteri Streptococcus mutans penyebab karies gigi. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental Laboratorium dengan metode disc diffusion dengan mengukur zona hambat yang mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans oleh ekstrak jamur tiram putih. Konsentrasi ekstrak jamur tiram putih yang digunakan dan rerata diameter zona hambat yaitu 10% (10,55 mm), 20% (12,12 mm), 40% (12,16 mm), 60% (13,63 mm) dan 80% (10,91 mm) dengan kontrol positif sebagai pembanding adalah amoxicillin 32 μg/ml. Hasil penelitian di uji menggunakan uji One Way Anova, diketahui rerata diameter zona hambat paling besar adalah pada konsentrasi 60% (13,63 mm) dengan kategori kuat.
{"title":"UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK JAMUR TIRAM PURIH (PLEUROTUS OSTREATUS) TERHADAP BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS PENYEBAB KARIES GIGI","authors":"Kartika Khairani, Busman Busman, Edrizal Edrizal","doi":"10.33854/JBDJBD.102","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.102","url":null,"abstract":"Masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak terjadi di masyarakat saat ini adalah karies gigi. Streptococcus mutans merupakan salah satu mikroorganisme spesifik penyebab karies gigi. Pencegahan karies dapat dilakukan dengan penggunaan bahan antimikroba yang berasal dari alam seperti jamur tiram putih. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan jamur yang memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jamur kayu lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri ekstrak jamur tiram putih terhadap bakteri Streptococcus mutans penyebab karies gigi. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental Laboratorium dengan metode disc diffusion dengan mengukur zona hambat yang mengindikasikan adanya hambatan pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans oleh ekstrak jamur tiram putih. Konsentrasi ekstrak jamur tiram putih yang digunakan dan rerata diameter zona hambat yaitu 10% (10,55 mm), 20% (12,12 mm), 40% (12,16 mm), 60% (13,63 mm) dan 80% (10,91 mm) dengan kontrol positif sebagai pembanding adalah amoxicillin 32 μg/ml. Hasil penelitian di uji menggunakan uji One Way Anova, diketahui rerata diameter zona hambat paling besar adalah pada konsentrasi 60% (13,63 mm) dengan kategori kuat.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134138988","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sri Wahyuni Ritonga, Nurhamidah Nurhamidah, Citra Lestari
Makan sirih adalah bagian yang melengkapi struktur kebudayaan dan biasanya erat dengan kebiasaan yang terdapat pada masyarakat di daerah tertentu, International Agency for Research on Cancer (IARC) menyebutkan bahwa menyirih berdampak pada kesehatan dan berpotensi menyebabkan kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “pengaruh budaya makan sirih terhadap penyakit periodontal pada masyarakat di desa Tanjung Medan Kecamatan Bilah Barat Labuhan Batu. Desain penelitian ini adalah survei dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian adalah masyarakat yang berada di desa Tanjung Medan Kecamatan Bilah Barat Labuhan Batu dengan populasi 880 jiwa dengan 46 sampel metode total sampling, waktu penelitian pada tanggal 24 Desember 2015 dan instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran penyakit periodontal. Analisis secara univariat ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dengan kepercayaan 95% α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan frekuensi menyirih per hari terhadap penyakit periodontitis, p=0,027, terdapat hubungan waktu menyirih per hari terhadap penyakit periodontitis, p=0,017, terdapat hubungan yang bermakna kompsisi menyirih terhadap penyakit periodontitis, p=0,001 dan disimpulkan bahwa adanya pengaruh frekuensi, waktu dan komposisi makan sirih terhadap penyakit periodontal.
国际癌症研究机构(International Agency for Research on Cancer)称,食用槟榔对文化结构的补充,通常与该地区特定社区的做法密切相关。这项研究的目的是确定“嚼槟榔文化对好望角棉兰西经板条箱的牙周病的影响”。本研究的设计是跨部门研究方法的调查。研究人口是丹戎Medan西部街道街道街道上的一个社区,那里有880名居民,他们总共有46种抽样样本、2015年12月24日的研究时间以及使用问卷调查和牙周病测量工具进行研究。频率分布表显示因式地分析和测试用二元chi-square 95%的信任α= 0。05。根据研究的结果显示每天有槟榔频率关系患牙周炎,p = 0.027,每天有时间关系槟榔患牙周炎,p = 0,017,有意义的关系kompsisi槟榔患牙周炎,p = 0.001和推断,时间和频率的影响对牙周病的成分吃槟榔。
{"title":"PENGARUH BUDAYA MAKAN SIRIH TERHADAP PENYAKIT PERIODONTAL PADA MASYARAKAT DI DESA TANJUNG MEDAN KECAMATAN BILAH BARAT LABUHAN BATU","authors":"Sri Wahyuni Ritonga, Nurhamidah Nurhamidah, Citra Lestari","doi":"10.33854/JBDJBD.88","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.88","url":null,"abstract":"Makan sirih adalah bagian yang melengkapi struktur kebudayaan dan biasanya erat dengan kebiasaan yang terdapat pada masyarakat di daerah tertentu, International Agency for Research on Cancer (IARC) menyebutkan bahwa menyirih berdampak pada kesehatan dan berpotensi menyebabkan kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “pengaruh budaya makan sirih terhadap penyakit periodontal pada masyarakat di desa Tanjung Medan Kecamatan Bilah Barat Labuhan Batu. Desain penelitian ini adalah survei dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian adalah masyarakat yang berada di desa Tanjung Medan Kecamatan Bilah Barat Labuhan Batu dengan populasi 880 jiwa dengan 46 sampel metode total sampling, waktu penelitian pada tanggal 24 Desember 2015 dan instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran penyakit periodontal. Analisis secara univariat ditampilkan dengan tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dengan kepercayaan 95% α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan frekuensi menyirih per hari terhadap penyakit periodontitis, p=0,027, terdapat hubungan waktu menyirih per hari terhadap penyakit periodontitis, p=0,017, terdapat hubungan yang bermakna kompsisi menyirih terhadap penyakit periodontitis, p=0,001 dan disimpulkan bahwa adanya pengaruh frekuensi, waktu dan komposisi makan sirih terhadap penyakit periodontal.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132660422","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}