Ansietas atau kecemasan merupakan masalah yang sering muncul dan menyulitkan dokter gigi dalam melakukan perawatan yang seharusnya. Penduduk Indonesia yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut yang datang ke tempat pelayanan ke dokter gigi untuk mendapatkan pengobatan hanya 29,6%. Survei yang dilakukan di Canada menunjukkan 5,5% pasien sangat takut ke dokter gigi dan 9,5% menyatakan agak takut ke dokter gigi. Ansietas dialami oleh orang dewasa terlebih lagi anak-anak. Ansietas adalah respon alami dari tubuh ketika menghadapi situasi stress. Ansietas pada kedokteran gigi mempunyai beberapa tingkatan mulai dari yang ringan, sedang, dan sangat parah. Ada beberapa cara untuk menangani ansietas dengan melakulan Cognitive Behavioural Therapy (CBT) atau Exposure Therapy melalui beberapa tahapan yaitu pemberian informasi dengan metode “Tell Show Do”, lalu relaksasi seluruh tubuh dan otot-otot. Metode yang sering digunakan adalah menginstruksikan pasien untuk menarik napas dan menghembuskannya pelan-pelan sambil pasien berhitung sampai empat. Hal lain juga dapat dilakukan distraksi dengan cara memecah fokus anak terhadap kecemasan yang sedang dirasakan dengan mengajak anak berbicara dan melibatkan anak dalam aktivitas yang membuat berpikir, sehingga lupa terhadap perasaan cemasnya. Metode selanjutnya berupa reinforcement/ penghargaan yang biasanya akan efektif bila penghargaan tersebut merupakan hal yang sangat disukai anak, keterlibatan orang tua juga akan membantu mengurangi kecemasan anak. Selain itu juga dapat dilakukan video based patient education berupa informasi mengenai diagnosis penyakit, penyebab penyakit, tahapan perawatan, proses penyembuhan dan hasilnya, kemungkinan kesembuhan (prognosis), komplikasi yang mungkin dapat terjadi setelah perawatan, serta akibat yang ditimbulkan jika tidak dilakukan perawatan.
Ansietas或焦虑是一个经常出现的问题,并使牙医难以进行适当的治疗。印度尼西亚有牙齿和口腔健康问题的居民来牙医那里接受治疗的地方只有29.6%。加拿大的调查显示,5.5%的病人对牙医有强烈的恐惧,9.5%的患者表示对牙医有一定的恐惧。成人比儿童更能体验退行性。Ansietas是身体面对压力时的自然反应。牙医的退行性从轻微、中度和严重程度开始。有几种方法可以治疗ansietas,方法是通过一系列的“Tell Show Do”方法提供信息,然后放松全身和肌肉。最常用的方法是指导病人吸气,慢慢呼气,同时数到四。另一种方法是通过邀请孩子说话,让孩子参与让他们思考的活动,从而忘记他们的焦虑来分散孩子的注意力。如果回报是孩子的最爱,下一种通常是有效的恢复/奖励方法将有助于减轻孩子的焦虑。此外,还可以通过视频传播关于疾病诊断、病因、治疗阶段、治疗过程及其结果、可能的康复、治疗后可能出现的并发症以及治疗不进行治疗的后果。
{"title":"PENANGANAN ANSIETAS PADA PRAKTEK KEDOKTERAN GIGI MANAGEMENT OF ANXIETY IN THE DENTAL CLINIC","authors":"H. Amir","doi":"10.33854/JBDJBD.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.36","url":null,"abstract":"Ansietas atau kecemasan merupakan masalah yang sering muncul dan menyulitkan dokter gigi dalam melakukan perawatan yang seharusnya. Penduduk Indonesia yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut yang datang ke tempat pelayanan ke dokter gigi untuk mendapatkan pengobatan hanya 29,6%. Survei yang dilakukan di Canada menunjukkan 5,5% pasien sangat takut ke dokter gigi dan 9,5% menyatakan agak takut ke dokter gigi. Ansietas dialami oleh orang dewasa terlebih lagi anak-anak. Ansietas adalah respon alami dari tubuh ketika menghadapi situasi stress. Ansietas pada kedokteran gigi mempunyai beberapa tingkatan mulai dari yang ringan, sedang, dan sangat parah. Ada beberapa cara untuk menangani ansietas dengan melakulan Cognitive Behavioural Therapy (CBT) atau Exposure Therapy melalui beberapa tahapan yaitu pemberian informasi dengan metode “Tell Show Do”, lalu relaksasi seluruh tubuh dan otot-otot. Metode yang sering digunakan adalah menginstruksikan pasien untuk menarik napas dan menghembuskannya pelan-pelan sambil pasien berhitung sampai empat. Hal lain juga dapat dilakukan distraksi dengan cara memecah fokus anak terhadap kecemasan yang sedang dirasakan dengan mengajak anak berbicara dan melibatkan anak dalam aktivitas yang membuat berpikir, sehingga lupa terhadap perasaan cemasnya. Metode selanjutnya berupa reinforcement/ penghargaan yang biasanya akan efektif bila penghargaan tersebut merupakan hal yang sangat disukai anak, keterlibatan orang tua juga akan membantu mengurangi kecemasan anak. Selain itu juga dapat dilakukan video based patient education berupa informasi mengenai diagnosis penyakit, penyebab penyakit, tahapan perawatan, proses penyembuhan dan hasilnya, kemungkinan kesembuhan (prognosis), komplikasi yang mungkin dapat terjadi setelah perawatan, serta akibat yang ditimbulkan jika tidak dilakukan perawatan.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129562205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kekurangan hormon estrogen pada wanita pasca menopause mempengaruhi proses remodeling tulang, mengakibatkan terganggunya keseimbangan kerja osteoblas dan osteoklas sehingga menurunkan kuantitas tulang. Radiografi panoramik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas tulang mandibula sebagai deteksi dini penurunan kuantitas tulang pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai ketebalan tulang kortikal kondilus dan kortikal mandibula wanita pasca menopause dengan radiograf panoramik digital. Metode penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan teknik insidental random purposive sampling, sehingga di peroleh 29 sampel radiograf panoramik wanita pasca menopause usia 50-80. Data dicatat, lalu dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Penelitian dilakukan di RSGM FKG UNPAD Bandung. Hasil penelitian berupa nilai rata-rata ketebalan tulang kortikal kondilus dan mandibula pada 6 wanita menopause dengan osteoporosis mempunyai nilai kortikal kondilus regio kanan area anterior dan posterior mempunyai nilai yang sama 0,17 mm, pada superior 0,18 mm dan pada regio kiri seimbang pada semua area yaitu 0,18 mm. Sedangkan pada 23 sampel wanita menopause tanpa osteoporosis regio kanan area anterior dan superior dengan nilai 0,27 mm sama dengan regio kiri area superior, serta regio kanan area posterior sama nilainya dengan regio kiri area anterior dan posterior yaitu 0,23 mm. Nilai ketebalan tulang kortikal mandibula wanita osteoporosis lebih rendah dari wanita tanpa osteoporosis dan cendrung seimbang regio kanan dan kiri. Simpulan penelitian ini adalah nilai ketebalan tulang kortikal kondilus dan mandibula wanita pasca menopause dengan osteoporosis ternyata memiliki nilai ketebalan tulang kortikal kondilus dan mandibula lebih rendah dari wanita pasca menopause normal.
{"title":"NILAI KETEBALAN KORTIKAL KONDILUS DAN MANDIBULA DILIHAT DARI RADIOGRAF PANORAMIK DIGITAL PADA WANITA PASCA MENOPAUSE","authors":"Resti Iswani, Ria Noerianingsih, Azhari Azhari","doi":"10.33854/JBDJBD.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.27","url":null,"abstract":"Kekurangan hormon estrogen pada wanita pasca menopause mempengaruhi proses remodeling tulang, mengakibatkan terganggunya keseimbangan kerja osteoblas dan osteoklas sehingga menurunkan kuantitas tulang. Radiografi panoramik dapat digunakan untuk mengukur kuantitas tulang mandibula sebagai deteksi dini penurunan kuantitas tulang pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai ketebalan tulang kortikal kondilus dan kortikal mandibula wanita pasca menopause dengan radiograf panoramik digital. Metode penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan teknik insidental random purposive sampling, sehingga di peroleh 29 sampel radiograf panoramik wanita pasca menopause usia 50-80. Data dicatat, lalu dikumpulkan dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Penelitian dilakukan di RSGM FKG UNPAD Bandung. Hasil penelitian berupa nilai rata-rata ketebalan tulang kortikal kondilus dan mandibula pada 6 wanita menopause dengan osteoporosis mempunyai nilai kortikal kondilus regio kanan area anterior dan posterior mempunyai nilai yang sama 0,17 mm, pada superior 0,18 mm dan pada regio kiri seimbang pada semua area yaitu 0,18 mm. Sedangkan pada 23 sampel wanita menopause tanpa osteoporosis regio kanan area anterior dan superior dengan nilai 0,27 mm sama dengan regio kiri area superior, serta regio kanan area posterior sama nilainya dengan regio kiri area anterior dan posterior yaitu 0,23 mm. Nilai ketebalan tulang kortikal mandibula wanita osteoporosis lebih rendah dari wanita tanpa osteoporosis dan cendrung seimbang regio kanan dan kiri. Simpulan penelitian ini adalah nilai ketebalan tulang kortikal kondilus dan mandibula wanita pasca menopause dengan osteoporosis ternyata memiliki nilai ketebalan tulang kortikal kondilus dan mandibula lebih rendah dari wanita pasca menopause normal.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133700768","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fauzia Nilam Orienty, Juni Handajani, Tetiana Haniastuti
Periodontitis merupakan infeksi kronis pada jaringan periodontal yang disebabkan oleh interaksi antara bakteri periodonpatogen dengan sistem pertahanan tubuh. Antiinflamasi non steroid (AINS) adalah salah satu golongan obat yang digunakan pada kasus periodontitis. Konsumsi AINS dalam jangka waktu panjang memberikan efek samping seperti gangguan pada gastrointestinal. Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tanaman obat yang mempunyai bahan aktif berupa andrographolide yang memiliki efek antiinflamasi dengan cara menghambat migrasi sel inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek ekstrak sambiloto terhadap jumlah sel inflamasi pada kasus periodontitis yang diinduksi pada tikus. Penelitian ini menggunakan 64 tikus Wistar jantan. Periodontitis pada tikus diinduksi dengan cara pemasangan silk ligature pada daerah subgingiva gigi anterior rahang bawah selama 14 hari. Setelah 14 hari, ligasi dilepaskan dan tikus dari masing-masing kelompok diberi perlakuan ekstrak sambiloto 600 mg/kg BB (kelompok I), ekstrak sambiloto 900 mg/kg BB (kelompok II), aspirin (kelompok III) dan saline (kelompok IV) secara per oral. Tikus didekapitasi pada hari ke-1, -3, -5 dan -7 setelah perlakuan. Spesimen didekalsifikasi menggunakan EDTA 0,1M, ditanam pada parafin dan dilakukan pemotongan. Pengecatan hematoksilin eosin dilakukan untuk menghitung jumlah sel inflamasi. Hasil uji Anava dua jalur menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antar kelompok, mengindikasikan bahwa ekstrak sambiloto berpengaruh terhadap jumlah infiltrasi sel inflamasi. Hasil uji LSD memperlihatkan bahwa ekstrak sambiloto 900 mg/kg BB lebih efektif dalam menurunkan jumlah sel netrofil dan makrofag dibandingkan dengan ekstrak sambiloto dosis 600 mg/kg BB, aspirin dan saline. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak sambiloto 900 mg/kg BB dapat menurunkan jumlah sel inflamasi pada tikus yang diinduksi periodontitis.
{"title":"EFEK EKSTRAK SAMBILOTO (Andrographis Paniculata) TERHADAP JUMLAH SEL INFLAMASI PADA MODEL PERIODONTITIS","authors":"Fauzia Nilam Orienty, Juni Handajani, Tetiana Haniastuti","doi":"10.33854/JBDJBD.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.25","url":null,"abstract":"Periodontitis merupakan infeksi kronis pada jaringan periodontal yang disebabkan oleh interaksi antara bakteri periodonpatogen dengan sistem pertahanan tubuh. Antiinflamasi non steroid (AINS) adalah salah satu golongan obat yang digunakan pada kasus periodontitis. Konsumsi AINS dalam jangka waktu panjang memberikan efek samping seperti gangguan pada gastrointestinal. Sambiloto (Andrographis paniculata) merupakan tanaman obat yang mempunyai bahan aktif berupa andrographolide yang memiliki efek antiinflamasi dengan cara menghambat migrasi sel inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek ekstrak sambiloto terhadap jumlah sel inflamasi pada kasus periodontitis yang diinduksi pada tikus. Penelitian ini menggunakan 64 tikus Wistar jantan. Periodontitis pada tikus diinduksi dengan cara pemasangan silk ligature pada daerah subgingiva gigi anterior rahang bawah selama 14 hari. Setelah 14 hari, ligasi dilepaskan dan tikus dari masing-masing kelompok diberi perlakuan ekstrak sambiloto 600 mg/kg BB (kelompok I), ekstrak sambiloto 900 mg/kg BB (kelompok II), aspirin (kelompok III) dan saline (kelompok IV) secara per oral. Tikus didekapitasi pada hari ke-1, -3, -5 dan -7 setelah perlakuan. Spesimen didekalsifikasi menggunakan EDTA 0,1M, ditanam pada parafin dan dilakukan pemotongan. Pengecatan hematoksilin eosin dilakukan untuk menghitung jumlah sel inflamasi. Hasil uji Anava dua jalur menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) antar kelompok, mengindikasikan bahwa ekstrak sambiloto berpengaruh terhadap jumlah infiltrasi sel inflamasi. Hasil uji LSD memperlihatkan bahwa ekstrak sambiloto 900 mg/kg BB lebih efektif dalam menurunkan jumlah sel netrofil dan makrofag dibandingkan dengan ekstrak sambiloto dosis 600 mg/kg BB, aspirin dan saline. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak sambiloto 900 mg/kg BB dapat menurunkan jumlah sel inflamasi pada tikus yang diinduksi periodontitis.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122453807","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kunjungan ke dokter gigi dirasakan sebagai hal yang kurang menyenangkan bagi anak. Anak kecil menghindari kunjungan ke dokter gigi karena takut terhadap rasa nyeri yang bisa timbul pada saat perawatan di klinik dokter gigi. Pada saat anak mengalami pertumbuhan fisik, mereka juga mengalami pola pembentukan kepribadian yang dipengaruhi bawaan lahir dan lingkungan. Kecemasan pada masa kanak-kanak timbul secara sadar pada saat terjadi konflik antara insting rasa puas dan kenyataan. Lama kelamaan menjadi kecemasan yang tidak disadari. Kecemasan pada perawatan ortodonti sama besarnya dengan rasa cemas pada perawatan gigi yang lainnya. Anak pada usia yang sama memiliki variasi pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan psikososial. Kondisi berbeda tersebut memerlukan pendekatan berbeda pula pada setiap individu. Dokter gigi perlu meningkatkan kesadaran diri atas pentingnya rasa cemas terhadap perawatan ortodonti yang timbul dalam diri pasien. Dokter gigi harus mampu mengevaluasi penyebab rasa cemas dan faktor-faktor klinis yang menyebabkan rasa cemas. Dokter gigi perlu memahami beberapa teknik pendekatan terhadap anak. Pola pendekatan yang baik dalam memulai perawatan ortodonti dapat mempengaruhi rencana perawatan ortodonti selanjutnya dan kesuksesan perawatan ortodonti itu sendiri.
{"title":"PEMAHAMAN PROSES PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN PSIKOSOSIAL ANAK SEBAGAI SALAH SATU STRATEGI MENCAPAI KESUKSESAN PERAWATAN ORTODONTI","authors":"Samson Peter Louis Alfredo","doi":"10.33854/JBDjbd.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDjbd.31","url":null,"abstract":"Kunjungan ke dokter gigi dirasakan sebagai hal yang kurang menyenangkan bagi anak. Anak kecil menghindari kunjungan ke dokter gigi karena takut terhadap rasa nyeri yang bisa timbul pada saat perawatan di klinik dokter gigi. Pada saat anak mengalami pertumbuhan fisik, mereka juga mengalami pola pembentukan kepribadian yang dipengaruhi bawaan lahir dan lingkungan. Kecemasan pada masa kanak-kanak timbul secara sadar pada saat terjadi konflik antara insting rasa puas dan kenyataan. Lama kelamaan menjadi kecemasan yang tidak disadari. Kecemasan pada perawatan ortodonti sama besarnya dengan rasa cemas pada perawatan gigi yang lainnya. Anak pada usia yang sama memiliki variasi pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan psikososial. Kondisi berbeda tersebut memerlukan pendekatan berbeda pula pada setiap individu. Dokter gigi perlu meningkatkan kesadaran diri atas pentingnya rasa cemas terhadap perawatan ortodonti yang timbul dalam diri pasien. Dokter gigi harus mampu mengevaluasi penyebab rasa cemas dan faktor-faktor klinis yang menyebabkan rasa cemas. Dokter gigi perlu memahami beberapa teknik pendekatan terhadap anak. Pola pendekatan yang baik dalam memulai perawatan ortodonti dapat mempengaruhi rencana perawatan ortodonti selanjutnya dan kesuksesan perawatan ortodonti itu sendiri.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132381810","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wanita hamil umumnya mengutamakan kesehatan kehamilannya tetapi kurang memperhatikan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya. Wanita hamil biasanya mengalami perubahan perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya. Untuk mencegah terjadinya gingivitis pada masa kehamilan dapat dilakukan kontrol plak secara efektif. Salah satu untuk mengurangi pertumbuhan plak yang dilakukan secara mekanis adalah dengan menggunakan sikat gigi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyikatan gigi secara manual dan elektrik pada gingivitis ringan wanita hamil trimester I. Sampel pada penelitian ini adalah pasien wanita hamil trimester I berjumlah 20 orang terdiri dari dua kelompok, kelompok A dan kelompok B masing-masing 10 orang. Kelompok A dilakukan metode penyikatan secara manual dan kelompok B dengan sikat gigi elektrik. Dilakukan pengukuran Plak Indek (PI) dan Gingival Indek (GI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran Plak Indek (PI) dan Gingival Indek (GI) baik dengan menggunakan sikat gigi manual maupun sikat gigi elektrik dengan uji t tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p > 0.05). Kesimpulan dari penelitian ini dengan sikat gigi manual akan sama efektifnya dengan sikat gigi elektrik dalam pembersihan plak jika digunakan secara benar
{"title":"EFEKTIVITAS PENYIKATAN GIGI SECARA MANUAL DAN ELEKTRIK PADA GINGIVITIS RINGAN WANITA HAMIL TRIMESTER I","authors":"Yenita Alamsyah","doi":"10.33854/jbdjbd.46","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/jbdjbd.46","url":null,"abstract":"Wanita hamil umumnya mengutamakan kesehatan kehamilannya tetapi kurang memperhatikan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya. Wanita hamil biasanya mengalami perubahan perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan mulutnya. Untuk mencegah terjadinya gingivitis pada masa kehamilan dapat dilakukan kontrol plak secara efektif. Salah satu untuk mengurangi pertumbuhan plak yang dilakukan secara mekanis adalah dengan menggunakan sikat gigi \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyikatan gigi secara manual dan elektrik pada gingivitis ringan wanita hamil trimester I. \u0000Sampel pada penelitian ini adalah pasien wanita hamil trimester I berjumlah 20 orang terdiri dari dua kelompok, kelompok A dan kelompok B masing-masing 10 orang. Kelompok A dilakukan metode penyikatan secara manual dan kelompok B dengan sikat gigi elektrik. Dilakukan pengukuran Plak Indek (PI) dan Gingival Indek (GI). \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengukuran Plak Indek (PI) dan Gingival Indek (GI) baik dengan menggunakan sikat gigi manual maupun sikat gigi elektrik dengan uji t tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p > 0.05). \u0000Kesimpulan dari penelitian ini dengan sikat gigi manual akan sama efektifnya dengan sikat gigi elektrik dalam pembersihan plak jika digunakan secara benar","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129888661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pomegranate (Punica granatum) has been known to contain many active mineral ingredient such as iron, magnesium, potassium, zinc, phosphorus, including calcium. Calcium levels in this fruit are 10mg in every 100g it is almost equivalent to the levels of vitamin C in this fruit. The research aims to know the benefit and effectiveness of the extract pomegranate (Punica granatum) to increase calcium blood level of the white rats (Rattus n orvegicus). This study used an experimental laboratory method. The pomegranate extract (Punica granatum) made in the Kopertis Laboratory X. Dose of pomegranate (Punica granatum) made in pharmaceutical laboratory Andalas University, Padang are 2mg, 4 mg, 8mg, 16mg and negative control without giving any extract. The results of this study showed that the higher the dose given, also increase the calcium blood level. Compared with the negative control group, the pomegranate extract (Punica granatum) at doses of 2 mg, 4 mg, 8 mg resulted in calcium blood levels are lower than the negative control. While on the 16mg dose showed elevated the calcium blood levels compared to the negative control group. This shows that the smallest dose of pomegranate extract that is able to increase the calcium blood levels at 16mg dose. Anova test showed a significant result of the observation value (p<0.05) in increase a calcium blood levels of white rats (Rattus Norvegicus). Conclusion pomegranate extract (Punica Granatum) has an effect in increasing the calcium blood level but not significant.
{"title":"EFEKTIVITAS EKSTRAK BUAH DELIMA (Punica granatum) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KALSIUM DALAM DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)","authors":"Indy Variety, Edrizal Edrizal, Eka Desnita","doi":"10.33854/jbdjbd.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/jbdjbd.22","url":null,"abstract":"Pomegranate (Punica granatum) has been known to contain many active mineral ingredient such as iron, magnesium, potassium, zinc, phosphorus, including calcium. Calcium levels in this fruit are 10mg in every 100g it is almost equivalent to the levels of vitamin C in this fruit. The research aims to know the benefit and effectiveness of the extract pomegranate (Punica granatum) to increase calcium blood level of the white rats (Rattus n orvegicus). This study used an experimental laboratory method. The pomegranate extract (Punica granatum) made in the Kopertis Laboratory X. Dose of pomegranate (Punica granatum) made in pharmaceutical laboratory Andalas University, Padang are 2mg, 4 mg, 8mg, 16mg and negative control without giving any extract. The results of this study showed that the higher the dose given, also increase the calcium blood level. Compared with the negative control group, the pomegranate extract (Punica granatum) at doses of 2 mg, 4 mg, 8 mg resulted in calcium blood levels are lower than the negative control. While on the 16mg dose showed elevated the calcium blood levels compared to the negative control group. This shows that the smallest dose of pomegranate extract that is able to increase the calcium blood levels at 16mg dose. Anova test showed a significant result of the observation value (p<0.05) in increase a calcium blood levels of white rats (Rattus Norvegicus). Conclusion pomegranate extract (Punica Granatum) has an effect in increasing the calcium blood level but not significant.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125453618","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Meniran has scientific name Phyllanthus niruri L..It uses to increase imun system of human body. Nonspecific of Imun system is first defendent to protect human body from microorganism, because it gives direct respon to antigen then it will destroy bacteria with phagocytosis process. Meniran extract is known can obstruct xanthin oksidase invitro, protect hepatocyte cell of liver from carbon tetrachloride and cytotoxity that induction with galaktosamin.To determined imunomodulator activity of some ethyl acetat extract subfraction of meniran (Phyllanthus niruri [L.]). Some ethyl acetat extract subfraction of meniran (Phyllanthus niruri [L.]) administered orally with single dose 100 mg/kg BB for eight group of subfraction and Tween 80 1% as control for 6 days. After 6 days subfractions have been conducted in white male mice with carbon clearance method. A value of Index Phagocytosis (IF) < 1 has imunosupressant activity and IF > 1 has imunostimulant activity. The increasing of phagositosis index with carbon clearance method showed the effect from each group of subfraction with control was unsignificant (P>0,05). The incerasing of leucocyte cell component especially for limfosit cell, eusinofil, and segmen neutrofil was significant for each group of subfraction (P0,05). The increasing of spleen limfosit cell showed optimal effect in subfraction number three (P
{"title":"UJI IMUNOMODULATOR BEBERAPA SUBFRAKSI EKSTRAK ETIL ASETAT MENIRAN (Phyllanthus niruri [L]) PADA MENCIT PUTIH JANTAN DENGAN METODA CARBON CLEARANCE","authors":"Yufri Aldi, Nisya Ogiana, D. Handayani","doi":"10.33854/JBDJBD.55","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.55","url":null,"abstract":"Meniran has scientific name Phyllanthus niruri L..It uses to increase imun system of human body. Nonspecific of Imun system is first defendent to protect human body from microorganism, because it gives direct respon to antigen then it will destroy bacteria with phagocytosis process. Meniran extract is known can obstruct xanthin oksidase invitro, protect hepatocyte cell of liver from carbon tetrachloride and cytotoxity that induction with galaktosamin.To determined imunomodulator activity of some ethyl acetat extract subfraction of meniran (Phyllanthus niruri [L.]). Some ethyl acetat extract subfraction of meniran (Phyllanthus niruri [L.]) administered orally with single dose 100 mg/kg BB for eight group of subfraction and Tween 80 1% as control for 6 days. After 6 days subfractions have been conducted in white male mice with carbon clearance method. A value of Index Phagocytosis (IF) < 1 has imunosupressant activity and IF > 1 has imunostimulant activity. The increasing of phagositosis index with carbon clearance method showed the effect from each group of subfraction with control was unsignificant (P>0,05). The incerasing of leucocyte cell component especially for limfosit cell, eusinofil, and segmen neutrofil was significant for each group of subfraction (P0,05). The increasing of spleen limfosit cell showed optimal effect in subfraction number three (P","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116968166","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Manipulasi basis gigi tiruan nilon termo plastic dengan teknik injection moulding akan menghasilkan nilon sisa (spru) dan nilon sisa dapat dimanfaatkan kembali dengan cara daur ulang dikarenakan ikatan linear dari nilon sehingga material ini dapat dipanaskan kembali. Namun, daur ulang pada nilon sisa akan menyebabkan penyerapan air semakin bertambah dan hal ini akan berdampak pada nilon sebagai basis gigi tiruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan nilon murni pada nilon daur ulang terhadap penyerapan air basis gigi tiruan nilon termoplastik. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Sampel pada penelitian ini adalah nilon termoplastik berbentuk silindris berukuran diameter 15 ± 1 mm dan ketebalan 0,5 + 0,1 mm dengan jumlah sebanyak 27 sampel untuk 3 kelompok. Hasil uji nilai penyerapan air di analisis dengan uji ANOVA serta uji LSD. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara nilon murni dengan nilon daur ulang (p = 0,001) dan juga antara nilon daur ulang dengan kombinasi 60% nilon murni dengan 40% nilon daur ulang (p = 0,004), tetapi tidak ada perbedaan antara nilon murni dengan kombinasi 60% nilon murni dengan 40% nilon daur ulang dengan nilai (p = 0,629). Sebagai kesimpulan, penambahan 60% nilon murni pada 40% nilon daur ulang menghasilkan nilai penyerapan air yang sama baiknya dengan nilai penyerapan air pada nilon murni.
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN NILON MURNI PADA NILON DAUR ULANG TERHADAP PENYERAPAN AIR BASIS GIGI TIRUAN NILON TERMOPLASTIK","authors":"Angeline Angeline, Haslinda Z Tamin","doi":"10.33854/JBDJBD.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.37","url":null,"abstract":"Manipulasi basis gigi tiruan nilon termo plastic dengan teknik injection moulding akan menghasilkan nilon sisa (spru) dan nilon sisa dapat dimanfaatkan kembali dengan cara daur ulang dikarenakan ikatan linear dari nilon sehingga material ini dapat dipanaskan kembali. Namun, daur ulang pada nilon sisa akan menyebabkan penyerapan air semakin bertambah dan hal ini akan berdampak pada nilon sebagai basis gigi tiruan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan nilon murni pada nilon daur ulang terhadap penyerapan air basis gigi tiruan nilon termoplastik. Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Sampel pada penelitian ini adalah nilon termoplastik berbentuk silindris berukuran diameter 15 ± 1 mm dan ketebalan 0,5 + 0,1 mm dengan jumlah sebanyak 27 sampel untuk 3 kelompok. Hasil uji nilai penyerapan air di analisis dengan uji ANOVA serta uji LSD. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara nilon murni dengan nilon daur ulang (p = 0,001) dan juga antara nilon daur ulang dengan kombinasi 60% nilon murni dengan 40% nilon daur ulang (p = 0,004), tetapi tidak ada perbedaan antara nilon murni dengan kombinasi 60% nilon murni dengan 40% nilon daur ulang dengan nilai (p = 0,629). Sebagai kesimpulan, penambahan 60% nilon murni pada 40% nilon daur ulang menghasilkan nilai penyerapan air yang sama baiknya dengan nilai penyerapan air pada nilon murni.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114966109","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Resin akrilik polimerisasi panas (RAPP) merupakan bahan yang sering digunakan sebagai bahan basis gigitiruan. Sifat bahan RAPP terutama sifat mekanis tergantung pada kekuatan impak. RAPP memiliki kekuatan impak yang rendah sehingga mudah patah apabila terjatuh. Kekuatan impak resin akrilik dapat ditingkatkan dengan penambahan serat kaca (SK) dan serat poliester (SP). Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan desain post test group only control. Penelitian ini dilakukan pada sampel RAPP tanpa penambahan serat (A), dengan penambahan SK 1% (B), SK 3% (C), SP 1% (D) dan SP 3% (E) dengan ukuran sampel 80 mm x 10 mm x 4 mm. Jumlah total sampel sebanyak 30 sampel yang terdiri dari 6 sampel untuk masing-masing kelompok perlakuan. Setiap sampel dilakukan perhitungan kekuatan impak dan dianalisis dengan uji ANOVA satu arah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat kaca dan serat poliester terhadap kekuatan impak pada bahan basis gigitiruan RAPP. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh penambahan SK dan SP terhadap kekuatan impak bahan basis RAPP dengan p = 0,001 (p < 0,05) dengan pasangan perlakuan yang bermakna adalah kelompok (A) dan (B) dengan p = 0,002 (p < 0,05), kelompok (A) dan (C) dengan p = 0,001 (p < 0,05), kelompok (A) dan (D) dengan p = 0,006 (p < 0,05) serta kelompok (A) dan (E) p = 0,001 (p < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan dengan penambahan SK 1% atau SP 1% dapat meningkatkan kekuatan impak, sehingga bahan basis gigitiruan yang dihasilkan akan lebih resisten terhadap benturan
热聚合树脂是一种常用的口腔固定材料。强奸材料的主要机械性质取决于斧头的力量。说唱的动力很低,所以在秋天很容易折断。丙烯酸树脂的强度可以通过增加玻璃纤维和聚酯纤维来增强。本研究设计是一种只有后测试组控制的实验实验室。该研究是在不增加纤维的情况下进行的,在不增加纤维的情况下进行的,在不增加纤维的情况下进行的,在不增加纤维的情况下进行的,在不增加纤维的情况下进行的,在不增加纤维的情况下进行的。每个治疗组共有30个样本,由6个样本组成。每个样本都进行了剥离强度的计算,并通过一种方向的ANOVA测试来分析分析,以确定在咀嚼基质上增加玻璃和聚酯纤维的影响。结果研究表明增加SK和SP有影响的力量impak猛击基础材料和p = 0.001 (p < 0。05)夫妻有意义的待遇是一群(A)和(B) p = (p < 0。05),使小组(A)和(C) p = 0.001 (p < 0。05),小组(A)和(D) p = 0.006 (p < 0。05)小组(A)和(E) p = 0.001 (p < 0。05)。研究表明,SK 1%或SP - 1%的增强剂可以增强宿主的力量,从而产生咬基材料对碰撞的抵抗力更强
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN SERAT KACA DAN SERAT POLIESTER TERHADAP KEKUATAN IMPAK BAHAN BASIS GIGITIRUAN RESIN AKRILIK POLIMERISASI PANAS","authors":"W. Fransisca, I. D. Nasution","doi":"10.33854/JBDJBD.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.10","url":null,"abstract":"Resin akrilik polimerisasi panas (RAPP) merupakan bahan yang sering digunakan sebagai bahan basis gigitiruan. Sifat bahan RAPP terutama sifat mekanis tergantung pada kekuatan impak. RAPP memiliki kekuatan impak yang rendah sehingga mudah patah apabila terjatuh. Kekuatan impak resin akrilik dapat ditingkatkan dengan penambahan serat kaca (SK) dan serat poliester (SP). Rancangan penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan desain post test group only control. Penelitian ini dilakukan pada sampel RAPP tanpa penambahan serat (A), dengan penambahan SK 1% (B), SK 3% (C), SP 1% (D) dan SP 3% (E) dengan ukuran sampel 80 mm x 10 mm x 4 mm. Jumlah total sampel sebanyak 30 sampel yang terdiri dari 6 sampel untuk masing-masing kelompok perlakuan. Setiap sampel dilakukan perhitungan kekuatan impak dan dianalisis dengan uji ANOVA satu arah untuk mengetahui pengaruh penambahan serat kaca dan serat poliester terhadap kekuatan impak pada bahan basis gigitiruan RAPP. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh penambahan SK dan SP terhadap kekuatan impak bahan basis RAPP dengan p = 0,001 (p < 0,05) dengan pasangan perlakuan yang bermakna adalah kelompok (A) dan (B) dengan p = 0,002 (p < 0,05), kelompok (A) dan (C) dengan p = 0,001 (p < 0,05), kelompok (A) dan (D) dengan p = 0,006 (p < 0,05) serta kelompok (A) dan (E) p = 0,001 (p < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan dengan penambahan SK 1% atau SP 1% dapat meningkatkan kekuatan impak, sehingga bahan basis gigitiruan yang dihasilkan akan lebih resisten terhadap benturan","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"18 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134463297","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang. Salah satu bahan alloplastik yang berkembang pesat saat ini yaitu hidroksiapatit (HA) sintetik. Hidroksiapatit sintetik konvensional yang banyak digunakan saat ini yaitu hidroksiapatit mikrokristalin dimana struktrur kristalnya berada dalam kisaran mikrometer. Beberapa dekade terakhir bentuk nanokristalin dari hidroksiapatit (10-100 nm) mendapat perhatian dari banyak peneliti terutama mengenai sifat fisik, mekanik, kimia dan biologisnya karena hidroksiapatit nanokristalin ini lebih menyerupai bentuk hidroksiapatit alami yang terdapat pada tulang dibandingkan hidroksiapatit mikrokristalin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan proses penyembuhan tulang antara implantasi hidroksiapatit nanokristalin dan hidroksiapatit mikrokristalin. Metode. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan hewan coba kelinci berjumlah 18 ekor dibagi dalam 2 kelompok periode dekapitasi yaitu 9 ekor kelinci pada periode dekapitasi 2 minggu dan 9 ekor kelinci pada periode dekapitasi 4 minggu. Masing-masing periode dekapitasi ini kemudian dibagi lagi menjadi 3 kelompok lagi yaitu kelompok implantasi hidroksiapatit nanokristalin, kelompok implantasi hidroksiapatit mikrokristalin dan kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan uji statistik Kruskal wallis dan Mann Whitney U. Hasil. Pertumbuhan tulang baru yang ditunjukkan kelompok HA nanokristalin lebih tinggi dibandingkan HA mikrokristalin secara bermakna pada periode 2 minggu (p = 0,00). Pertumbuhan tulang baru yang ditunjukkan kelompok HA nanokristalin juga lebih tinggi dibandingkan HA mikrokristalin secara bermakna pada periode 4 minggu (p = 0,006). Kesimpulan. proses penyembuhan tulang pada implantasi hidroksiapatit nanokristalin lebih cepat dibandingkan proses penyembuhan tulang pada implantasi hidroksiapatit mikrokristalin.
{"title":"PERBANDINGAN PROSES PENYEMBUHAN TULANG ANTARA IMPLANTASI HIDROKSIAPATIT NANOKRISTALIN DAN HIDROKSIAPATIT MIKROKRISTALIN (Kajian pada tulang tibia kelinci","authors":"Andries Pascawinata, Prihartiningsih Prihartiningsih, Bambang Dwirahardjo","doi":"10.33854/JBDJBD.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.33854/JBDJBD.45","url":null,"abstract":"Latar belakang. Salah satu bahan alloplastik yang berkembang pesat saat ini yaitu hidroksiapatit (HA) sintetik. Hidroksiapatit sintetik konvensional yang banyak digunakan saat ini yaitu hidroksiapatit mikrokristalin dimana struktrur kristalnya berada dalam kisaran mikrometer. Beberapa dekade terakhir bentuk nanokristalin dari hidroksiapatit (10-100 nm) mendapat perhatian dari banyak peneliti terutama mengenai sifat fisik, mekanik, kimia dan biologisnya karena hidroksiapatit nanokristalin ini lebih menyerupai bentuk hidroksiapatit alami yang terdapat pada tulang dibandingkan hidroksiapatit mikrokristalin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan proses penyembuhan tulang antara implantasi hidroksiapatit nanokristalin dan hidroksiapatit mikrokristalin. \u0000Metode. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan hewan coba kelinci berjumlah 18 ekor dibagi dalam 2 kelompok periode dekapitasi yaitu 9 ekor kelinci pada periode dekapitasi 2 minggu dan 9 ekor kelinci pada periode dekapitasi 4 minggu. Masing-masing periode dekapitasi ini kemudian dibagi lagi menjadi 3 kelompok lagi yaitu kelompok implantasi hidroksiapatit nanokristalin, kelompok implantasi hidroksiapatit mikrokristalin dan kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan uji statistik Kruskal wallis dan Mann Whitney U. \u0000Hasil. Pertumbuhan tulang baru yang ditunjukkan kelompok HA nanokristalin lebih tinggi dibandingkan HA mikrokristalin secara bermakna pada periode 2 minggu (p = 0,00). Pertumbuhan tulang baru yang ditunjukkan kelompok HA nanokristalin juga lebih tinggi dibandingkan HA mikrokristalin secara bermakna pada periode 4 minggu (p = 0,006). \u0000Kesimpulan. proses penyembuhan tulang pada implantasi hidroksiapatit nanokristalin lebih cepat dibandingkan proses penyembuhan tulang pada implantasi hidroksiapatit mikrokristalin.","PeriodicalId":431866,"journal":{"name":"B-Dent, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124673027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}