Pub Date : 2023-03-28DOI: 10.55081/jurdip.v3i2.858
I. Aprilo, Poppy Elisano Arfanda, M. Mappaompo, M. Saleh, Hasbunallah
The problem that arises is the use of technology in 21st-century physical education learning. Educators are required to use technology in every lesson that is carried out, to the demands and learning outcomes. The purpose of this paper is to present the advantages and disadvantages of technology in physical education learning based on the opinions of several previous studies. The writing of this article is a literature review in nature, analyzing reports that are relevant to the use of technology in learning. Literature was obtained using the search application on Google Scholar, Science Direct, Scopus, Web of Science, and books by entering the keywords "21st-century learning", "technology" and "physical education". The literature sources used are 2013-2023. The results of a review of several articles show that technology can help physical education learning, but some argue that physical education learning cannot be done using technology because the teacher's role cannot be replaced.
出现的问题是在21世纪的体育教育学习中使用技术。教育工作者被要求在每一节课中使用技术,以满足需求和学习成果。本文的目的是在前人研究的基础上,提出技术在体育学习中的利弊。这篇文章的写作本质上是一篇文献综述,分析与学习中使用技术相关的报告。通过b谷歌Scholar、Science Direct、Scopus、Web of Science、books等搜索应用程序,输入关键词“21st-century learning”、“technology”、“physical education”,获取文献。文献来源为2013-2023年。对几篇文章的回顾结果表明,技术可以帮助体育学习,但一些人认为,体育学习不能用技术来完成,因为教师的角色是不可替代的。
{"title":"Technology Adaptation in 21st Century Physical Education Learning: Literature Review","authors":"I. Aprilo, Poppy Elisano Arfanda, M. Mappaompo, M. Saleh, Hasbunallah","doi":"10.55081/jurdip.v3i2.858","DOIUrl":"https://doi.org/10.55081/jurdip.v3i2.858","url":null,"abstract":"The problem that arises is the use of technology in 21st-century physical education learning. Educators are required to use technology in every lesson that is carried out, to the demands and learning outcomes. The purpose of this paper is to present the advantages and disadvantages of technology in physical education learning based on the opinions of several previous studies. The writing of this article is a literature review in nature, analyzing reports that are relevant to the use of technology in learning. Literature was obtained using the search application on Google Scholar, Science Direct, Scopus, Web of Science, and books by entering the keywords \"21st-century learning\", \"technology\" and \"physical education\". The literature sources used are 2013-2023. The results of a review of several articles show that technology can help physical education learning, but some argue that physical education learning cannot be done using technology because the teacher's role cannot be replaced.","PeriodicalId":445845,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Pendidikan","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123832696","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendidikan yang berkualitas diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai. Tujuan penelitian ini Mengevaluasi faktor orisinilitas kreativitas guru PJOK pada Sekolah Dasar, mengevaluasi faktor elaborasi kreativitas guru PJOK pada Sekolah Dasar, mengevaluasi faktor fleksibilitas kreativitas guru PJOK pada Sekolah Dasar di Kabupaten Pringsewu. Pendekatan penelitian ini mix methode desain penelitian evaluasi kreativitas guru PJOK. Sumber data pada penelitian ini Kepala Sekolah, Guru PJOK, dan Siswa SD di Kabupaten Pringsewu. Teknik pengumpulan data kuisioner, observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut: pengumpulan data; reduksi data; penyajian data; menarik kesimpulan. Hasil penelitian Faktor orisinalitas hasil perhitungan reliabilitas dari butir item pernyataan kreativitas guru PJOK yang telah di uji cobakan r<0,62 interpretasi lemah. Faktor elaborasi kreativitas guru PJOK yang telah di uji cobakan r<0,49 interpretasi lemah. Faktor fleksibilitas kreativitas guru PJOK yang telah di uji cobakan r<1,04 interpretasi terkategori istimewa. Hal tersebut disebabkan guru PJOK melakukan variasi dalam pemanasan tidak pasif. Saat pemberian materi pembelajaran guru PJOK memberikan gerak dasar terlebih dahulu seperti gerak lokomotor non lokomotor dan manipulatif. Simpulkan kreativitas guru PJOK sudah menerapkan faktor fleksibilitas dengan baik. dalam penerapan faktor orisinalitas dan elaborasi guru PJOK di Kabupaten Pringsewu masih lemah
{"title":"Tingkat Kreativitas Mengajar Guru Penjas Pada Jenjang Sekolah Dasar Di Kabupaten Pringsewu","authors":"Satria Armanjaya, Ziko Fajar Ramadhan, Fadlu Rachman, Felinda Sari, Andri Prasetiyo, Ahmad Nuruhidin","doi":"10.55081/jurdip.v3i2.813","DOIUrl":"https://doi.org/10.55081/jurdip.v3i2.813","url":null,"abstract":"Pendidikan yang berkualitas diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat tercapai. Tujuan penelitian ini Mengevaluasi faktor orisinilitas kreativitas guru PJOK pada Sekolah Dasar, mengevaluasi faktor elaborasi kreativitas guru PJOK pada Sekolah Dasar, mengevaluasi faktor fleksibilitas kreativitas guru PJOK pada Sekolah Dasar di Kabupaten Pringsewu. Pendekatan penelitian ini mix methode desain penelitian evaluasi kreativitas guru PJOK. Sumber data pada penelitian ini Kepala Sekolah, Guru PJOK, dan Siswa SD di Kabupaten Pringsewu. Teknik pengumpulan data kuisioner, observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dengan langkah-langkah sebagai berikut: pengumpulan data; reduksi data; penyajian data; menarik kesimpulan. Hasil penelitian Faktor orisinalitas hasil perhitungan reliabilitas dari butir item pernyataan kreativitas guru PJOK yang telah di uji cobakan r<0,62 interpretasi lemah. Faktor elaborasi kreativitas guru PJOK yang telah di uji cobakan r<0,49 interpretasi lemah. Faktor fleksibilitas kreativitas guru PJOK yang telah di uji cobakan r<1,04 interpretasi terkategori istimewa. Hal tersebut disebabkan guru PJOK melakukan variasi dalam pemanasan tidak pasif. Saat pemberian materi pembelajaran guru PJOK memberikan gerak dasar terlebih dahulu seperti gerak lokomotor non lokomotor dan manipulatif. Simpulkan kreativitas guru PJOK sudah menerapkan faktor fleksibilitas dengan baik. dalam penerapan faktor orisinalitas dan elaborasi guru PJOK di Kabupaten Pringsewu masih lemah","PeriodicalId":445845,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Pendidikan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124068550","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-27DOI: 10.55081/jurdip.v3i2.861
Heka Mayasari br Sembiring
Pneelitian ini dilakukan di UPT SD Negeri 064959 Medan, standar peralatan atletik sangat tidak memungkinkan jika diberikan pada siswa usia sekolah dasar, sebab untuk postur tubuh dan kemampuan beban berat masih belum layak diterapkan pada proses pembelajaran sekolah dasar. Prioritas dalam pembelajaran khususnya materi atletik adalah mengenalkan dengan baik dan mengupayakan agar siswa dapat melakukan tenik dan gaya yang benar dalam melakukan gerakan setiap nomor atletik.Tujuan penelitian pengembangan peralatan modifikasi atletik adalah melatih guru untuk terampil melakukan modifikasi dalam pembelajaran PJOK khususnya materi atletik dengan bahan yang mudah dijumpai, mudah untuk diolah secara sederhana, praktis, dan ekonomis, sehingga sangat tepat digunakan oleh seluruh kalangan sekolah khususnya sekolah dasar.Tahapan pembuatan peralatan modifikasi atletik adalah dengan menggunakan desain penelitian pengembangan atau research and development (RnD) melalui Intructional design (desain pembelajaran) dengan pendekatan ADDIE (analysis, design, development, implementation, dan evaluation).Produk penelitian yang dihasilkan berupamedia audio visual dalam bentuk Corps Diplomatique(CD) merupakan hasil perkembangan teknologi yang dikembangkan berupa gambar bersuara untuk memberi kemudahan dalam proses pembuatan peralatan modifikasi atletik.
这种Pneelitian是在UPT SD Negeri 064959 Medan进行的,体育装备的标准在小学阶段是不可能的,因为对于姿势和体重来说,小学学习是不可能的。学习尤其是运动材料的首要任务是良好地介绍和寻求学生在每个运动数字的运动中做正确的时间和风格。运动改良设备开发研究的目的是训练教师熟练地在运动材料中进行修改运动改良设备的开发阶段是利用开发或研发的设计,通过分析、设计、发展、执行和评估。最低工资媒体的可视化音频产品以CD的形式出现,是声学技术发展的结果,以方便在运动改良设备的制造过程中。
{"title":"Pengembangan Alat Modifikasi Kids’ Athletics Pada Pembelajaran Pjok Di UPT SD Negeri 064959","authors":"Heka Mayasari br Sembiring","doi":"10.55081/jurdip.v3i2.861","DOIUrl":"https://doi.org/10.55081/jurdip.v3i2.861","url":null,"abstract":"Pneelitian ini dilakukan di UPT SD Negeri 064959 Medan, standar peralatan atletik sangat tidak memungkinkan jika diberikan pada siswa usia sekolah dasar, sebab untuk postur tubuh dan kemampuan beban berat masih belum layak diterapkan pada proses pembelajaran sekolah dasar. Prioritas dalam pembelajaran khususnya materi atletik adalah mengenalkan dengan baik dan mengupayakan agar siswa dapat melakukan tenik dan gaya yang benar dalam melakukan gerakan setiap nomor atletik.Tujuan penelitian pengembangan peralatan modifikasi atletik adalah melatih guru untuk terampil melakukan modifikasi dalam pembelajaran PJOK khususnya materi atletik dengan bahan yang mudah dijumpai, mudah untuk diolah secara sederhana, praktis, dan ekonomis, sehingga sangat tepat digunakan oleh seluruh kalangan sekolah khususnya sekolah dasar.Tahapan pembuatan peralatan modifikasi atletik adalah dengan menggunakan desain penelitian pengembangan atau research and development (RnD) melalui Intructional design (desain pembelajaran) dengan pendekatan ADDIE (analysis, design, development, implementation, dan evaluation).Produk penelitian yang dihasilkan berupamedia audio visual dalam bentuk Corps Diplomatique(CD) merupakan hasil perkembangan teknologi yang dikembangkan berupa gambar bersuara untuk memberi kemudahan dalam proses pembuatan peralatan modifikasi atletik.","PeriodicalId":445845,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130988037","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-23DOI: 10.55081/jurdip.v3i2.783
Ricky Apriansyah, Ahmad Atiq, Muhammad Fahrurrozi Bafadal, Wiwik Yunitaningrum, Mimi Haetami
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan akurasi siswa atau pemain Sepakbola, yaitu meningkatkan kemampuan Akurasi passing dengan variasi latihan terhadap akurasi passing sepakbola pada siswa ekstrakurikuler SMP Negeri 01 Kubu. Penelitian ini memnggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen dan rancangan penelitian ini menggunakan one grup pre test-post test design serta menggunakan instrument penelitian berupa Tes Akurasi Passing Diamond. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 01 Kubu yang berjumlah 15 orang yang berlokasikan di Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat pengaruh variasi latihan terhadap Akurasi passing diamond Sepakbola pada ekstrakurikuler di SMA Negeri 01 Kubu dengan peningkatan diperoleh sebesar 42,30% kemampuan ketepatan para siswa setelah diberikan treatment atau perlakuan sebanayak 11 kali pertemuan.
{"title":"Pengaruh Latihan Passing Diamond Terhadap Akurasi Passing Siswa Ekstrakulikuler Sepakbola SMA Negeri 01 Kubu Tahun 2022","authors":"Ricky Apriansyah, Ahmad Atiq, Muhammad Fahrurrozi Bafadal, Wiwik Yunitaningrum, Mimi Haetami","doi":"10.55081/jurdip.v3i2.783","DOIUrl":"https://doi.org/10.55081/jurdip.v3i2.783","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan akurasi siswa atau pemain Sepakbola, yaitu meningkatkan kemampuan Akurasi passing dengan variasi latihan terhadap akurasi passing sepakbola pada siswa ekstrakurikuler SMP Negeri 01 Kubu. Penelitian ini memnggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen dan rancangan penelitian ini menggunakan one grup pre test-post test design serta menggunakan instrument penelitian berupa Tes Akurasi Passing Diamond. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 01 Kubu yang berjumlah 15 orang yang berlokasikan di Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Kabupaten Kubu Raya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat pengaruh variasi latihan terhadap Akurasi passing diamond Sepakbola pada ekstrakurikuler di SMA Negeri 01 Kubu dengan peningkatan diperoleh sebesar 42,30% kemampuan ketepatan para siswa setelah diberikan treatment atau perlakuan sebanayak 11 kali pertemuan. \u0000 ","PeriodicalId":445845,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Pendidikan","volume":"399 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126970845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-22DOI: 10.55081/jurdip.v3i2.843
Endalina Br Karo Sekali
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah pembelajaran tematik dapat meningkatkan pendidikan karakter peserta didik di Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Sebagai populasi dan sampelnya adalah siswa Kelas 1 yang terdapat pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 dengan jumlah keseluruhan 27 orang (total sampling). Yang terdiri dari 13 laki-laki dan 14 perempuan serta memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Pada pelaksanaan atau pemberian tindakan siklus I hasilnya menunjukan bahwa dari jumlah siswa 27 orang siswa, 11 orang (40,74%) termasuk kategori baik dan cukup sebesar 16 siswa (59,26%). Pada siklus II mengalami peningkatan dimana karakter siswa meningkat dengan melihat jumlah siswa sebesar 20 orang termasuk kategori sangat baik dengan persentase sebesar 74,07% sedangkan sisanya sebanyak 7 orang termasuk pada kategori baik yaitu sebesar 25,93%. mengalami peningkatan dan bila dibandingkan dengan capaian silkus I maka dapat dikatakan pada siklus II sudah mencapai hasil yang diharapkan dan telah mencapai target. Kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran tematik dapat meningkatkan pendidikan karakter siswa Kota Medan serta berdampak positif dan dapat meningkatkan karakter siswa.
{"title":"Pendidikan Karakter Dengan Pembelajaran Tematik Siswa Kelas 1 di Kota Medan","authors":"Endalina Br Karo Sekali","doi":"10.55081/jurdip.v3i2.843","DOIUrl":"https://doi.org/10.55081/jurdip.v3i2.843","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah pembelajaran tematik dapat meningkatkan pendidikan karakter peserta didik di Kota Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Sebagai populasi dan sampelnya adalah siswa Kelas 1 yang terdapat pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022 dengan jumlah keseluruhan 27 orang (total sampling). Yang terdiri dari 13 laki-laki dan 14 perempuan serta memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Pada pelaksanaan atau pemberian tindakan siklus I hasilnya menunjukan bahwa dari jumlah siswa 27 orang siswa, 11 orang (40,74%) termasuk kategori baik dan cukup sebesar 16 siswa (59,26%). Pada siklus II mengalami peningkatan dimana karakter siswa meningkat dengan melihat jumlah siswa sebesar 20 orang termasuk kategori sangat baik dengan persentase sebesar 74,07% sedangkan sisanya sebanyak 7 orang termasuk pada kategori baik yaitu sebesar 25,93%. mengalami peningkatan dan bila dibandingkan dengan capaian silkus I maka dapat dikatakan pada siklus II sudah mencapai hasil yang diharapkan dan telah mencapai target. Kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran tematik dapat meningkatkan pendidikan karakter siswa Kota Medan serta berdampak positif dan dapat meningkatkan karakter siswa.","PeriodicalId":445845,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125842691","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-20DOI: 10.55081/jurdip.v3i2.830
Amir Supriadi, Budi Valianto, Mesnan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Koordinasi Mata-Kaki Dan Power Otot Tungkai Terhadap Hasil Shooting mahasiswa Pendidikan kepelatihan olahraga yang mengambil mata kuliah sepak bola dasar. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Purposive Sampling. yaitu sebanyak 10 orang menjadi sampel. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan teknik korelasi melalui tes dan pengukuran, pada umumnya merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu yang bersamaan. Dari hasil uji korelasi hipotesis pertama diperoleh nilai signifikansi 0,032 < 0,05 maka ada hubungan yang signifikan antara Koordinasi mata-kaki dengan hasil shooting bola. Hasil uji hipotesis kedua nilai signifikansi 0.005 < 0.05, maka ada hubungan yang signifikan antara power otot tungkai dengan hasil shooting bola. Berdasarkan uji korelasi ganda pada tabel model summary diketahui bahwa besarnya hubungan antara koordinasi mata kaki dan power otot tungkai (secara simultan) terhadap Hasil shooting bola yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,584 hal ini menunjukkan pengaruh yang sedang. Sedangkan kontribusi atau sumbangan secara simultan variabel koordinasi mata kaki dengan power otot tungkai adalah 34,1% sedangkan 65,9% ditentukan oleh variabel lain.
{"title":"Hubungan Koordinasi Mata-Kaki dan Power Otot Tungkai Terhadap Hasil Shooting Pada Mata Kuliah Sepak Bola Dasar","authors":"Amir Supriadi, Budi Valianto, Mesnan","doi":"10.55081/jurdip.v3i2.830","DOIUrl":"https://doi.org/10.55081/jurdip.v3i2.830","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Koordinasi Mata-Kaki Dan Power Otot Tungkai Terhadap Hasil Shooting mahasiswa Pendidikan kepelatihan olahraga yang mengambil mata kuliah sepak bola dasar. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Purposive Sampling. yaitu sebanyak 10 orang menjadi sampel. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan teknik korelasi melalui tes dan pengukuran, pada umumnya merupakan cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu yang bersamaan. \u0000Dari hasil uji korelasi hipotesis pertama diperoleh nilai signifikansi 0,032 < 0,05 maka ada hubungan yang signifikan antara Koordinasi mata-kaki dengan hasil shooting bola. Hasil uji hipotesis kedua nilai signifikansi 0.005 < 0.05, maka ada hubungan yang signifikan antara power otot tungkai dengan hasil shooting bola. Berdasarkan uji korelasi ganda pada tabel model summary diketahui bahwa besarnya hubungan antara koordinasi mata kaki dan power otot tungkai (secara simultan) terhadap Hasil shooting bola yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,584 hal ini menunjukkan pengaruh yang sedang. Sedangkan kontribusi atau sumbangan secara simultan variabel koordinasi mata kaki dengan power otot tungkai adalah 34,1% sedangkan 65,9% ditentukan oleh variabel lain.","PeriodicalId":445845,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Pendidikan","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128347047","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-01DOI: 10.55057/jdpd.2023.5.1.11
Kompetensi guru merupakan keupayaan dan kecekapan yang perlu dikuasai oleh seorang guru dalam usaha merealisasikan proses pembelajaran yang meliputi aspek perancangan, pelaksanaan sehingga penilaian pembelajaran. Kompetensi guru yang bermutu tinggi dalam melaksanakan sistem pengajaran akan memberi impak besar dalam kemenjadian murid. Ini memberi gambaran bahawa kompetensi guru merupakan kompenan utama dalam pemindahan isi pengajaran kepada murid. Tujuan kajian ini dijalankan adalah untuk meneliti cabaran guru matematik dalam pengajaran topik pecahan serta meneroka kompetensi yang diperlukan oleh guru dalam pengajaran matematik bagi topik pecahan sekolah rendah. Kajian ini merupakan sebuah kajian kualitatif yang mengaplikasikan pendekatan kajian kes melibatkan enam orang guru matematik sekolah rendah di daerah Dalat, Sarawak sebagai peserta kajian. Pemilihan peserta kajian adalah berdasarkan kepada kesanggupan guru terlibat dalam kajian secara sukarela, guru opsyen matematik, pengalaman mengajar melebihi 5 tahun dan telah mengajar topik pecahan. Terdapat tiga kaedah kajian yang digunakan dalam mendapatkan data iaitu pemerhatian, temu bual dan analisis dokumen guru. Keseluruhan data yang telah diperolehi dianalisis secara deskriptif. Dapatan kajian menunjukkan bahawa cabaran utama guru matematik dalam pengajaran pecahan adalah disebabkan oleh kurangnya faktor kesediaan murid sebelum sesi pengajaran dilaksanakan. Manakala kompetensi guru matematik dalam pengajaran topik pecahan sekolah rendah adalah pada tahap berupaya memberi impak kepada intelektual murid menguasai isi pengajaran yang disampaikan. Cadangan kajian pada masa hadapan adalah dengan memberi perhatian kepada kompetensi guru dalam kemahiran topik matematik yang lain. Ini bagi menyeimbang dan meningkatkan pencapaian matematik murid dalam semua kemahiran matematik di peringkat sekolah rendah.
{"title":"Kompetensi Guru Matematik Dalam Pengajaran Topik Pecahan Sekolah Rendah","authors":"","doi":"10.55057/jdpd.2023.5.1.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.55057/jdpd.2023.5.1.11","url":null,"abstract":"Kompetensi guru merupakan keupayaan dan kecekapan yang perlu dikuasai oleh seorang guru dalam usaha merealisasikan proses pembelajaran yang meliputi aspek perancangan, pelaksanaan sehingga penilaian pembelajaran. Kompetensi guru yang bermutu tinggi dalam melaksanakan sistem pengajaran akan memberi impak besar dalam kemenjadian murid. Ini memberi gambaran bahawa kompetensi guru merupakan kompenan utama dalam pemindahan isi pengajaran kepada murid. Tujuan kajian ini dijalankan adalah untuk meneliti cabaran guru matematik dalam pengajaran topik pecahan serta meneroka kompetensi yang diperlukan oleh guru dalam pengajaran matematik bagi topik pecahan sekolah rendah. Kajian ini merupakan sebuah kajian kualitatif yang mengaplikasikan pendekatan kajian kes melibatkan enam orang guru matematik sekolah rendah di daerah Dalat, Sarawak sebagai peserta kajian. Pemilihan peserta kajian adalah berdasarkan kepada kesanggupan guru terlibat dalam kajian secara sukarela, guru opsyen matematik, pengalaman mengajar melebihi 5 tahun dan telah mengajar topik pecahan. Terdapat tiga kaedah kajian yang digunakan dalam mendapatkan data iaitu pemerhatian, temu bual dan analisis dokumen guru. Keseluruhan data yang telah diperolehi dianalisis secara deskriptif. Dapatan kajian menunjukkan bahawa cabaran utama guru matematik dalam pengajaran pecahan adalah disebabkan oleh kurangnya faktor kesediaan murid sebelum sesi pengajaran dilaksanakan. Manakala kompetensi guru matematik dalam pengajaran topik pecahan sekolah rendah adalah pada tahap berupaya memberi impak kepada intelektual murid menguasai isi pengajaran yang disampaikan. Cadangan kajian pada masa hadapan adalah dengan memberi perhatian kepada kompetensi guru dalam kemahiran topik matematik yang lain. Ini bagi menyeimbang dan meningkatkan pencapaian matematik murid dalam semua kemahiran matematik di peringkat sekolah rendah.","PeriodicalId":445845,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Pendidikan","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128468470","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-01DOI: 10.55057/jdpd.2023.5.1.15
The abolition of the Primary School Assessment Test (UPSR) conducted by MOE has provoked various reactions among educators, parents and students. This string of UPSR abolition, indirectly brings the classroom assessment is a priority in the assessment of the year 6 students. The aim of this research was to identify the readiness of the year sixth Malay Language teachers towards the abolition of the UPSR in the implementation of the Classroom Assessment (PBD). The findings showed that teachers are knowledgeable and ready to implement PBD after the abolition of UPSR. In conclusion, the year sixth Malay Language teacher should implement the PBD better, transparently and in accordance with the guidelines set to ensure that the assessment is of good quality.
{"title":"Pemansuhan UPSR: Kesediaan Guru Bahasa Melayu Tahun Enam Dalam Melaksanakan Pentaksiran Bilik Darjah","authors":"","doi":"10.55057/jdpd.2023.5.1.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.55057/jdpd.2023.5.1.15","url":null,"abstract":"The abolition of the Primary School Assessment Test (UPSR) conducted by MOE has provoked various reactions among educators, parents and students. This string of UPSR abolition, indirectly brings the classroom assessment is a priority in the assessment of the year 6 students. The aim of this research was to identify the readiness of the year sixth Malay Language teachers towards the abolition of the UPSR in the implementation of the Classroom Assessment (PBD). The findings showed that teachers are knowledgeable and ready to implement PBD after the abolition of UPSR. In conclusion, the year sixth Malay Language teacher should implement the PBD better, transparently and in accordance with the guidelines set to ensure that the assessment is of good quality.","PeriodicalId":445845,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Pendidikan","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124268012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-01DOI: 10.55057/jdpd.2023.5.1.10
Pembelajaran secara dalam talian (PdPc) ialah kaedah pembelajaran semasa pandemik Covid-19 yang mencabar dunia pendidikan di seluruh dunia. Makan, tujuan kajian ini dilakasankan bagi mengkaji tahap kesediaan dan cabaran pendidik dalam menjalankan pembelajaran dan pemudahcaraan dalam talian semasa pandemik. Kajian dijalankan dengan menggunakan reka bentuk tinjauan serta pendekatan kuantitatif dengan gunakan borang soal selidik Google Form untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk kajian. Populasi kajian ialah guru-guru di Malaysia, manakala sampel kajian ialah seramai 30 orang guru yang di pilih daripada Sekolah Jenis Kebangsaan Tamil Ladang Sungai Baru, Melaka yang merupakan sekolah luar bandar. Data dianalisis dengan menggunakan Perisian Statiscal Package for Social Science (SPSS) versi 26 digunakan bagi menganalisis untuk nilai min, sisihan piawai, peratus dan frekuensi secara deskriptif. Dapatan analisis deskriptif bagi tahap kesediaan guru sekolah rendah SJKT Ladang Sungai Baru dalam pembelajaran dan pemudahcaraan dalam talian adalah sederhana, manakala tahap cabaran adalah tinggi. Kesimpulanya, guru sekolah rendah luar bandar ini mempunyai kemahiran yang lemah dalam melaksanakan pembelajaran dalam talian. Kajian ini memberi satu gambaran untuk pihak pentadbir bagi meningkatkan lagi kesediaan guru dan membendung cabaran guru bagi mengelakkan perkara ini berulang pada masa hadapan. Ini bermakna guru juga boleh meningkatkan potensi diri mereka dengan menyertai kursus pendidikan, latihan dan program pembangunan dalam pelbagai platform secara talian, termasuk platform komunikasi dan kolaborasi.
{"title":"Kesediaan Guru Dalam Melaksanakan Pembelajaran Dan Pemudahcaraan Dalam Talian Semasa Pandemik Covid-19","authors":"","doi":"10.55057/jdpd.2023.5.1.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.55057/jdpd.2023.5.1.10","url":null,"abstract":"Pembelajaran secara dalam talian (PdPc) ialah kaedah pembelajaran semasa pandemik Covid-19 yang mencabar dunia pendidikan di seluruh dunia. Makan, tujuan kajian ini dilakasankan bagi mengkaji tahap kesediaan dan cabaran pendidik dalam menjalankan pembelajaran dan pemudahcaraan dalam talian semasa pandemik. Kajian dijalankan dengan menggunakan reka bentuk tinjauan serta pendekatan kuantitatif dengan gunakan borang soal selidik Google Form untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk kajian. Populasi kajian ialah guru-guru di Malaysia, manakala sampel kajian ialah seramai 30 orang guru yang di pilih daripada Sekolah Jenis Kebangsaan Tamil Ladang Sungai Baru, Melaka yang merupakan sekolah luar bandar. Data dianalisis dengan menggunakan Perisian Statiscal Package for Social Science (SPSS) versi 26 digunakan bagi menganalisis untuk nilai min, sisihan piawai, peratus dan frekuensi secara deskriptif. Dapatan analisis deskriptif bagi tahap kesediaan guru sekolah rendah SJKT Ladang Sungai Baru dalam pembelajaran dan pemudahcaraan dalam talian adalah sederhana, manakala tahap cabaran adalah tinggi. Kesimpulanya, guru sekolah rendah luar bandar ini mempunyai kemahiran yang lemah dalam melaksanakan pembelajaran dalam talian. Kajian ini memberi satu gambaran untuk pihak pentadbir bagi meningkatkan lagi kesediaan guru dan membendung cabaran guru bagi mengelakkan perkara ini berulang pada masa hadapan. Ini bermakna guru juga boleh meningkatkan potensi diri mereka dengan menyertai kursus pendidikan, latihan dan program pembangunan dalam pelbagai platform secara talian, termasuk platform komunikasi dan kolaborasi.","PeriodicalId":445845,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Pendidikan","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122494062","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-01DOI: 10.55057/jdpd.2023.5.1.3
Tugas mengajar secara PdPR sepanjang pandemik covid-19 merupakan satu cabaran yang perlu ditempuhi oleh guru-guru. Kajian ini dijalankan untuk mengenal pasti cabaran-cabaran yang dihadapi oleh guru prasekolah di daerah Ranau, Sabah sepanjang melaksanakan pengajaran semasa pandemik covid-19. Pendekatan kajian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan kaedah tinjauan. Kajian ini menggunakan instrumen soal selidik. Pilihan item dalam instrumen soal selidik kajian ini menggunakan lima titik skala likert tiga titik iaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, tidak pasti, setuju dan sangat setuju. Saiz sampel dalam kajian ini melibatkan 64 orang guru prasekolah di daerah Ranau, Sabah. Data yang terkumpul melalui soal selidik akan direkodkan untuk tujuan analisis. Perisian SPSS versi 20 digunakan untuk menganalisis data melalui soal selidik menggunakan statistik min dan sisihan piawai. Hasil kajian menunjukkan guru prasekolah menghadapi cabaran dari aspek pelaksanaan PdPR, cabaran semasa melaksanakan PdPR, cabaran dari aspek kanak-kanak dan cabaran dari aspek ibu bapa. Cabaran-cabaran yang dihadapi oleh guru prasekolah dalam kajian ini dapat membantu KPM untuk melihat punca peratus kanak-kanak menguasai kemahiran 4M semasa PdPR adalah rendah.
{"title":"Cabaran Guru Prasekolah Dalam Melaksanakan Pengajaran Dan Pembelajaran Di Rumah (PDPR) Semasa Pandemik Covid-19: Satu Kajian Kes Di Daerah Ranau","authors":"","doi":"10.55057/jdpd.2023.5.1.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.55057/jdpd.2023.5.1.3","url":null,"abstract":"Tugas mengajar secara PdPR sepanjang pandemik covid-19 merupakan satu cabaran yang perlu ditempuhi oleh guru-guru. Kajian ini dijalankan untuk mengenal pasti cabaran-cabaran yang dihadapi oleh guru prasekolah di daerah Ranau, Sabah sepanjang melaksanakan pengajaran semasa pandemik covid-19. Pendekatan kajian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan kaedah tinjauan. Kajian ini menggunakan instrumen soal selidik. Pilihan item dalam instrumen soal selidik kajian ini menggunakan lima titik skala likert tiga titik iaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, tidak pasti, setuju dan sangat setuju. Saiz sampel dalam kajian ini melibatkan 64 orang guru prasekolah di daerah Ranau, Sabah. Data yang terkumpul melalui soal selidik akan direkodkan untuk tujuan analisis. Perisian SPSS versi 20 digunakan untuk menganalisis data melalui soal selidik menggunakan statistik min dan sisihan piawai. Hasil kajian menunjukkan guru prasekolah menghadapi cabaran dari aspek pelaksanaan PdPR, cabaran semasa melaksanakan PdPR, cabaran dari aspek kanak-kanak dan cabaran dari aspek ibu bapa. Cabaran-cabaran yang dihadapi oleh guru prasekolah dalam kajian ini dapat membantu KPM untuk melihat punca peratus kanak-kanak menguasai kemahiran 4M semasa PdPR adalah rendah.","PeriodicalId":445845,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Pendidikan","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133243794","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}