Salah satu tanaman sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat yaitu tanaman pakcoy. Pertumbuhan dan hasil suatu tanaman dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara, sehingga diperlukan penambahan bahan organik yang akan meningkatkan kandungan unsur hara dalam tanah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi dan kombinasi terbaik pemberian bahan organik (pupuk kompos sampah kota dan pupuk kandang sapi) terhadap bobot isis, kadar air, N-total, C-organik, dan hasil tanaman pakcoy. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah kompos sampah kota organik dan faktor kedua adalah pupuk kandang sapi, masing-masing terdiri dari 4 taraf, yaitu 0%, 3%, 6%, dan 9%, diulang dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara kompos sampah kota dengan pupuk kandang sapi terhadap bobot isi, kadar air, N-Total, dan C-Organik tanah pada tanaman pakcoy setelah panen. Pupuk kandang sapi berpengaruh mandiri terhadap bobot isi tanah, N-Total, dan C-Organik tanah. Penurunan bobot isi tanah terbesar, peningkatan N-Total dan C-Organik terbesar terjadi pada dosis 9,0% (k4), sementara kompos sampah kota dengan pupuk kandang sapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air tanah pada tanaman pakcoy setelah panen. Sedangkan terjadi interaksi antara kompos sampah kota dengan pupuk kandang sapi terhadap berat panen dan berat layak konsumsi tanaman pakcoy. Kombinasi dosis 9,0% (s4) kompos sampah kota dan 6,0% (k3) pupuk kandang sapi memberikan hasil terbaik terhadap berat panen dan berat layak konsumsi tanaman pakcoy.
{"title":"Pengaruh Bahan Organik terhadap Bobot Isi, Kadar Air, N-total, C-organik Tanah, dan Hasil Tanaman Pakcoy di Kabupaten Indramayu","authors":"None Henly Yulina, None Wiwik Ambarsari, None Fadhillah Laila","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.672","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.672","url":null,"abstract":"Salah satu tanaman sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat yaitu tanaman pakcoy. Pertumbuhan dan hasil suatu tanaman dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara, sehingga diperlukan penambahan bahan organik yang akan meningkatkan kandungan unsur hara dalam tanah tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui interaksi dan kombinasi terbaik pemberian bahan organik (pupuk kompos sampah kota dan pupuk kandang sapi) terhadap bobot isis, kadar air, N-total, C-organik, dan hasil tanaman pakcoy. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama adalah kompos sampah kota organik dan faktor kedua adalah pupuk kandang sapi, masing-masing terdiri dari 4 taraf, yaitu 0%, 3%, 6%, dan 9%, diulang dua kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara kompos sampah kota dengan pupuk kandang sapi terhadap bobot isi, kadar air, N-Total, dan C-Organik tanah pada tanaman pakcoy setelah panen. Pupuk kandang sapi berpengaruh mandiri terhadap bobot isi tanah, N-Total, dan C-Organik tanah. Penurunan bobot isi tanah terbesar, peningkatan N-Total dan C-Organik terbesar terjadi pada dosis 9,0% (k4), sementara kompos sampah kota dengan pupuk kandang sapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air tanah pada tanaman pakcoy setelah panen. Sedangkan terjadi interaksi antara kompos sampah kota dengan pupuk kandang sapi terhadap berat panen dan berat layak konsumsi tanaman pakcoy. Kombinasi dosis 9,0% (s4) kompos sampah kota dan 6,0% (k3) pupuk kandang sapi memberikan hasil terbaik terhadap berat panen dan berat layak konsumsi tanaman pakcoy.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135470263","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kebutuhan pupuk organik pada budidaya padi organik di Desa Mekarwangi, Kec. Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya berkisar 5-10 ton/ha. Pupuk organik yang digunakan umumnya dari kompos jerami padi dan kotoran ternak yang menjadi beban berat petani bila dibutuhkan dalam satuan yang luas dan pada musim tanam yang serempak. Alternatif sumber bahan organik untuk budidaya padi organik adalah memanfaatkan tanaman paku air Azolla. Tanaman Azolla banyak ditemukan pada permukaan sawah. Tanaman Azolla mengandung unsur hara yang lengkap dan kaya akan nitrogen. Tanaman azolla dapat meningkatkan mutu kompos jerami sebagai pupuk organik padat, disamping itu Azolla dapat pula dibuat pupuk organik cair yang dapat diaplikasikan langsung ke tanaman padi. Pemanfaatan azolla sebagai pupuk organik padat dan cair perlu disosialisasikan pada petani padi organik khususnya di sentra padi organik di Kecamatan Cisayong Tasikmalaya. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilakukan berupa penyuluhan memberi pengetahuan tentang potensi dan manfaat Azolla sebagai sumber pupuk organik. Peningkatan pengetahuan petani setelah mengikuti penyuluhan dikaji dengan kuisioner yang diisi sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan. Data kuistioner dianalisis menggunakan Uji Dua Sampel Berpasangan (Paired Sample T-Test) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil kegiatan PKM menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan petani terkait pemanfaatan tanaman Azolla sebagai pupuk organik padat dan pupuk organik cair setelah dilakukan penyuluhan. Peningkatan pengetahuan ini dapat menjadi salah satu pemicu dalam mengaplikasikan pengetahuannya pada kegiatan budidaya padi organik.
{"title":"Sosialisasi Tanaman Azolla sebagai Pupuk Organik Padat dan Cair pada Petani Padi Organik di Cisayong Tasikmalaya","authors":"None Mieke Rochimi Setiawati, None Diyan Herdiyantoro, None Pujawati Suryatmana","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.664","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.664","url":null,"abstract":"Kebutuhan pupuk organik pada budidaya padi organik di Desa Mekarwangi, Kec. Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya berkisar 5-10 ton/ha. Pupuk organik yang digunakan umumnya dari kompos jerami padi dan kotoran ternak yang menjadi beban berat petani bila dibutuhkan dalam satuan yang luas dan pada musim tanam yang serempak. Alternatif sumber bahan organik untuk budidaya padi organik adalah memanfaatkan tanaman paku air Azolla. Tanaman Azolla banyak ditemukan pada permukaan sawah. Tanaman Azolla mengandung unsur hara yang lengkap dan kaya akan nitrogen. Tanaman azolla dapat meningkatkan mutu kompos jerami sebagai pupuk organik padat, disamping itu Azolla dapat pula dibuat pupuk organik cair yang dapat diaplikasikan langsung ke tanaman padi. Pemanfaatan azolla sebagai pupuk organik padat dan cair perlu disosialisasikan pada petani padi organik khususnya di sentra padi organik di Kecamatan Cisayong Tasikmalaya. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilakukan berupa penyuluhan memberi pengetahuan tentang potensi dan manfaat Azolla sebagai sumber pupuk organik. Peningkatan pengetahuan petani setelah mengikuti penyuluhan dikaji dengan kuisioner yang diisi sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan. Data kuistioner dianalisis menggunakan Uji Dua Sampel Berpasangan (Paired Sample T-Test) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil kegiatan PKM menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan petani terkait pemanfaatan tanaman Azolla sebagai pupuk organik padat dan pupuk organik cair setelah dilakukan penyuluhan. Peningkatan pengetahuan ini dapat menjadi salah satu pemicu dalam mengaplikasikan pengetahuannya pada kegiatan budidaya padi organik.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135470273","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Produktivitas apel saat ini masih cukup tinggi, namun akhir-akhir ini dibayangi dengan masalah perubahan iklim, alih fungsi lahan, kerusakan lahan, dan hilirisasi yang belum optimal. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dilakukanlah kajian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan mengembangkan komoditas apel di wilayah Malang. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan data dilakukan melalui Indepth Interview (Wawancara Mendalam) dan Focus Group Discussion (FGD). Data dan informasi yang diperoleh kemudian dilakukan analisis deskriptif dan menggunakan analisis SWOT untuk menentukan strategi yang tepat dalam mempertahankan dan mengembangkan apel di wilayah Kabupaten Malang. Berdasarkan analisis SWOT, strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan apel adalah perbaikan kualitas dan kuantitas apel melalui budidaya yang ramah lingkungan, jarak tanam rapat, adaptif terhadap iklim, dan perbaikan varietas. Selain itu, juga perlu menjaga kualitas pasca panen apel melalui grading kualitas. Perlunya promosi yang masif untuk pemasaran apel serta segementasi pasar untuk industri maupun non industri.
{"title":"Strategi Pengembangan Komoditas Buah Apel di Kabupaten Malang","authors":"None Estri Pamungkasih, None Rahmadina Fitria Ristanti, None Kinta Ramayanti, None Iftita Yustitia Arini","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.635","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.635","url":null,"abstract":"Produktivitas apel saat ini masih cukup tinggi, namun akhir-akhir ini dibayangi dengan masalah perubahan iklim, alih fungsi lahan, kerusakan lahan, dan hilirisasi yang belum optimal. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dilakukanlah kajian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dapat dilakukan untuk mempertahankan dan mengembangkan komoditas apel di wilayah Malang. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan data dilakukan melalui Indepth Interview (Wawancara Mendalam) dan Focus Group Discussion (FGD). Data dan informasi yang diperoleh kemudian dilakukan analisis deskriptif dan menggunakan analisis SWOT untuk menentukan strategi yang tepat dalam mempertahankan dan mengembangkan apel di wilayah Kabupaten Malang. Berdasarkan analisis SWOT, strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan apel adalah perbaikan kualitas dan kuantitas apel melalui budidaya yang ramah lingkungan, jarak tanam rapat, adaptif terhadap iklim, dan perbaikan varietas. Selain itu, juga perlu menjaga kualitas pasca panen apel melalui grading kualitas. Perlunya promosi yang masif untuk pemasaran apel serta segementasi pasar untuk industri maupun non industri.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135587493","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Distrik Prafi merupakan salah satu sentra produksi ternak sapi, menurut data BPP pada tahun 2022 ada sebanyak 4.322 ekor populasi ternak sapi yang tersebar di Distrik Prafi dan selalu mengalami peningkatan populasi setiap tahunnya. Sebanyak 1.756 ekor sapi dikembangkan di Kampung Udapi Hilir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji keuntungan dan kelayakan usaha pada peternakan sapi potong di Kampung Udapi Hilir Distrik Prafi Kabupaten Manokwari. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi dengan sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Populasi peternak usaha sapi potong sebanyak 45 kepala keluarga kemudian penentuan sampel dilakukan menggunakan rumus Slovin dengan galat 10% sehingga sampel yang dibutuhkan sebanyak 31 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dengan cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang dinyatakan oleh informasi secara lisan dengan menggunakan analisis finansial yang ditinjau dari Revenue Cost Ratio (R/C), Break Event Point (BEP), dan Harga Pokok Produksi. Hasil penelitian menunjukan nilai R/C yaitu 1,98, nilai BEP unit sebesar 0,18, nilai BEP rupiah sebesar Rp.2.656.067 dan nilai HPP Rp. 7.348.702. Dilihat dari keseluruhan perhitungan analisis keuangan dapat disimpulkan bahwa nilai yang dihasilkan lebih besar dari biaya produksi maka usaha peternakan yang ada di Kampung Udapi Hilir layak untuk dikembangkan. Hasil menunjukan bahwa secara simultan karakteristik peternak sangat mempengaruhi usaha yang sedang dijalankan. Secara parsial menunjukan bahwa faktor umur, tingkat pendidikan dan pengalaman beternak sangat berkaitan erat dengan proses produksi.
据BPP数据,到2022年,Prafi地区已经是奶牛生产中心之一,据BPP统计,在Prafi地区,养牛数量已经达到4322只,而且每年的数量都在增加。下游乌达皮村总共生产了1756头牛。这项研究的目的是了解和审查在Udapi village养牛场的企业的利润和价值。收集数据的方法是通过观察、采访和文档使用的数据来源的主要和次要数据进行的。于是,由45名家庭首领组成的养牛场人口采用了一种10%错误的Slovin配方,要求31名受访者提供样本。在该研究中使用的数据分析技术是定量分析,其方法是利用Revenue Cost Ratio (R/C)、Break Point Point (BEP)和生产成本等分析分析口头信息所述的描述性数据。研究表明,R/C的总价值为1.98,英镑单位为0.18,卢比为2.65.067卢比,卢比为HPP值为7,348,702。从整体财务分析来看,可以得出结论,由此产生的价值超过了生产成本,因此下游乌达皮村的畜牧业是可行的。结果表明,同时饲养动物的特性对正在进行的企业有着深远的影响。部分证据表明,年龄、教育水平和养牛经验与生产过程密切相关。
{"title":"Analisis Kelayakan Finansial Usaha Peternakan Sapi di Kampung Udapi Hilir Distrik Prafi Manokwari Papua Barat","authors":"None Alpia Sahupala, None Bangkit Lutfiaji Syaefullah, None Petrus Dominikus Sadsoeitoeboen","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.641","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.641","url":null,"abstract":"Distrik Prafi merupakan salah satu sentra produksi ternak sapi, menurut data BPP pada tahun 2022 ada sebanyak 4.322 ekor populasi ternak sapi yang tersebar di Distrik Prafi dan selalu mengalami peningkatan populasi setiap tahunnya. Sebanyak 1.756 ekor sapi dikembangkan di Kampung Udapi Hilir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji keuntungan dan kelayakan usaha pada peternakan sapi potong di Kampung Udapi Hilir Distrik Prafi Kabupaten Manokwari. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi dengan sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Populasi peternak usaha sapi potong sebanyak 45 kepala keluarga kemudian penentuan sampel dilakukan menggunakan rumus Slovin dengan galat 10% sehingga sampel yang dibutuhkan sebanyak 31 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kuantitatif dengan cara penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang dinyatakan oleh informasi secara lisan dengan menggunakan analisis finansial yang ditinjau dari Revenue Cost Ratio (R/C), Break Event Point (BEP), dan Harga Pokok Produksi. Hasil penelitian menunjukan nilai R/C yaitu 1,98, nilai BEP unit sebesar 0,18, nilai BEP rupiah sebesar Rp.2.656.067 dan nilai HPP Rp. 7.348.702. Dilihat dari keseluruhan perhitungan analisis keuangan dapat disimpulkan bahwa nilai yang dihasilkan lebih besar dari biaya produksi maka usaha peternakan yang ada di Kampung Udapi Hilir layak untuk dikembangkan. Hasil menunjukan bahwa secara simultan karakteristik peternak sangat mempengaruhi usaha yang sedang dijalankan. Secara parsial menunjukan bahwa faktor umur, tingkat pendidikan dan pengalaman beternak sangat berkaitan erat dengan proses produksi.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135587487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.628
None Intan Yuli Nur Khasanah, None Agung Wibowo, None Dwiningtyas Padmaningrum
Pemberdayaan kelompok tani dalam kegiatan pelestarian lingkungan merupakan suatu kegiatan untuk menggerakkan dan mendayagunakan masyarakat dalam menjaga serta memelihara lingkungan agar tetap berfungsi bagi kelangsungan kehidupan. Pemberdayaan dapat dilakukan dengan mengembangkan nilai-nilai modal sosial seperti partisipasi, timbal balik, kepercayaan, norma sosial, nilai-nilai dan tindakan proaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemberdayaan kelompok melalui pengembangan nilai-nilai modal sosial dalam pelestarian lingkungan di Kabupaten Karanganyar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode penentuan informan di penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang merupakan penentuan informan secara sengaja disesuaikan kebutuhan penelitian dan snowball sampling yang merupakan metode penentuan informan secara tidak disengaja asalkan memenuhi kriteria informan penelitian. Metode analisis data yang digunakan meliputi tahap pengumpulan data, tahap kondensasi data, tahap penyajian data, tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kegiatan pemberdayaan kelompok dapat dijalankan saat nilai-nilai modal sosial dalam kelompok juga dikembangkan dan dijaga dengan baik. Adanya penerapan nilai-nilai modal sosial membuat tujuan, visi dan misi kelompok semakin mudah tercapai. Pemberdayaan yang memperhatikan nilai-nilai modal sosial akan mempermudah kegiatan pelestarian lingkungan untuk bisa dijalankan sesuai dengan kebijakan dan tujuannya. Kegiatan pemberdayaan kelompok dalam melakukan pelestarian lingkungan dapat dijalankan dengan baik dengan adanya pengembangan nilai-nilai modal sosial di dalam kelompok.
{"title":"Pemberdayaan Kelompok Tani melalui Pengembangan Nilai-Nilai Modal Sosial dalam Pelestarian Lingkungan di Kabupaten Karanganyar","authors":"None Intan Yuli Nur Khasanah, None Agung Wibowo, None Dwiningtyas Padmaningrum","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.628","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.628","url":null,"abstract":"Pemberdayaan kelompok tani dalam kegiatan pelestarian lingkungan merupakan suatu kegiatan untuk menggerakkan dan mendayagunakan masyarakat dalam menjaga serta memelihara lingkungan agar tetap berfungsi bagi kelangsungan kehidupan. Pemberdayaan dapat dilakukan dengan mengembangkan nilai-nilai modal sosial seperti partisipasi, timbal balik, kepercayaan, norma sosial, nilai-nilai dan tindakan proaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemberdayaan kelompok melalui pengembangan nilai-nilai modal sosial dalam pelestarian lingkungan di Kabupaten Karanganyar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode penentuan informan di penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang merupakan penentuan informan secara sengaja disesuaikan kebutuhan penelitian dan snowball sampling yang merupakan metode penentuan informan secara tidak disengaja asalkan memenuhi kriteria informan penelitian. Metode analisis data yang digunakan meliputi tahap pengumpulan data, tahap kondensasi data, tahap penyajian data, tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kegiatan pemberdayaan kelompok dapat dijalankan saat nilai-nilai modal sosial dalam kelompok juga dikembangkan dan dijaga dengan baik. Adanya penerapan nilai-nilai modal sosial membuat tujuan, visi dan misi kelompok semakin mudah tercapai. Pemberdayaan yang memperhatikan nilai-nilai modal sosial akan mempermudah kegiatan pelestarian lingkungan untuk bisa dijalankan sesuai dengan kebijakan dan tujuannya. Kegiatan pemberdayaan kelompok dalam melakukan pelestarian lingkungan dapat dijalankan dengan baik dengan adanya pengembangan nilai-nilai modal sosial di dalam kelompok.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135587363","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Harga bawang merah yang berfluktuasi merupakan masalah yang dihadapi konsumen maupun petani sebagi produsen, selain itu elastisitas transmisi harga bawang merah juga merupakan isu penting bagi petani yang market power-nya lemah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fluktuasi harga dan elastisitas transmisi harga bawang merah di 5 (lima) Kabupaten penghasil bawang merah di Sumatera Utara. Metode yang digunakan ialah koefisien keragaman yang dilengkapi dengan grafik fluktuasi harga dan perhitungan elastisitas transmisi harga dari tingkjat pedagang pengumpul ke tingkat petani produsen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi harga bawang merah di Sumatera Utara terbilang tinggi dengan koefisien keragaman (KK) bernilai > 9%. Elastisitas transmisi harga (ET) bawang merah di Sumatera Utara bersifat inelastis dengan nilai ET < 1. Nilai ET < 1 menandakan bahwa pasar bawang merah di Sumatera Utara bercorak oligopsoni yang berarti harga pasar dipengaruhi oleh pedagang pengecer atau dengan kata lain market power petani bawang merah di Sumatera Utara lemah.
{"title":"Analisis Fluktuasi Harga dan Elastisitas Transmisi Harga Bawang Merah di Sumatera Utara","authors":"None Gloria Bilivani Gulo, None Roma Apriandi Harefa, None Jusmer Sihotang, None Jongkers Tampubolon","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.627","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.627","url":null,"abstract":"Harga bawang merah yang berfluktuasi merupakan masalah yang dihadapi konsumen maupun petani sebagi produsen, selain itu elastisitas transmisi harga bawang merah juga merupakan isu penting bagi petani yang market power-nya lemah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fluktuasi harga dan elastisitas transmisi harga bawang merah di 5 (lima) Kabupaten penghasil bawang merah di Sumatera Utara. Metode yang digunakan ialah koefisien keragaman yang dilengkapi dengan grafik fluktuasi harga dan perhitungan elastisitas transmisi harga dari tingkjat pedagang pengumpul ke tingkat petani produsen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi harga bawang merah di Sumatera Utara terbilang tinggi dengan koefisien keragaman (KK) bernilai > 9%. Elastisitas transmisi harga (ET) bawang merah di Sumatera Utara bersifat inelastis dengan nilai ET < 1. Nilai ET < 1 menandakan bahwa pasar bawang merah di Sumatera Utara bercorak oligopsoni yang berarti harga pasar dipengaruhi oleh pedagang pengecer atau dengan kata lain market power petani bawang merah di Sumatera Utara lemah.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135585948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat memiliki potensi peternakan. Data Balai Penyuluhan Pertanian Distrik Prafi tahun 2022 menampilkan populasi ternak kambing di Distrik Prafi 520 ekor dan meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kelayakan usaha ternak kambing. Lokasi penelitian di Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Data ini dikumpulkan melalui instrumen kuesioner, observasi, wawancara, Focus Group Discussion dan dokumentasi. Sampel pada penelitian ini 51 peternak kambing yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Peubah penelitian ini terdiri atas peubah terikat yaitu kelayakan usaha dan peubah bebas yaitu karakteristik peternak serta sistem usaha peternakan. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Analisis data statistik deskriptif meliputi: perhitungan rerata, nilai Revenue Cost Ratio (R/C), Break Event Point (BEP) harga dan BEP unit. Analisis data statistik inferensial yang digunakan adalah analisis statistik korelasi pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha ternak kambing di Distrik Prafi termasuk layak untuk dikembangkan dengan rata-rata nilai R/C 1,75; BEP harga Rp 3.143.647 dan BEP unit 0,63. Variabel yang berhubungan signifikan terhadap kelayakan usaha adalah variabel jumlah ternak (X1.4) dengan nilai koefisien korelasi 0,392 dan nilai signifikansi 0,004. Hal ini berarti semakin banyak jumlah ternak kambing yang diusahakan maka nilai kelayakan usaha semakin tinggi.
{"title":"Analisis Kelayakan Usaha Peternakan Kambing di Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat","authors":"None Lilis Iriyanti, None Oeng Anwarudin, None Hotmauli Febriana Pardosi","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.642","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.642","url":null,"abstract":"Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat memiliki potensi peternakan. Data Balai Penyuluhan Pertanian Distrik Prafi tahun 2022 menampilkan populasi ternak kambing di Distrik Prafi 520 ekor dan meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kelayakan usaha ternak kambing. Lokasi penelitian di Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Data ini dikumpulkan melalui instrumen kuesioner, observasi, wawancara, Focus Group Discussion dan dokumentasi. Sampel pada penelitian ini 51 peternak kambing yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Peubah penelitian ini terdiri atas peubah terikat yaitu kelayakan usaha dan peubah bebas yaitu karakteristik peternak serta sistem usaha peternakan. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan inferensial. Analisis data statistik deskriptif meliputi: perhitungan rerata, nilai Revenue Cost Ratio (R/C), Break Event Point (BEP) harga dan BEP unit. Analisis data statistik inferensial yang digunakan adalah analisis statistik korelasi pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usaha ternak kambing di Distrik Prafi termasuk layak untuk dikembangkan dengan rata-rata nilai R/C 1,75; BEP harga Rp 3.143.647 dan BEP unit 0,63. Variabel yang berhubungan signifikan terhadap kelayakan usaha adalah variabel jumlah ternak (X1.4) dengan nilai koefisien korelasi 0,392 dan nilai signifikansi 0,004. Hal ini berarti semakin banyak jumlah ternak kambing yang diusahakan maka nilai kelayakan usaha semakin tinggi.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"2011 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135587362","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.630
None Adi Hartono, None Yuda Adisti, None Dewi Nurul Atika, None Rusdiah Murni Nasution
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi budidaya Gryllus bimaculatus sebagai usaha peternakan. Penelitian ini termasuk penelitian survey. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi pada peternakan jangkrik yang khusus membudidayakan Gryllus bimaculatus. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak Gryllus bimaculatus dapat memperoleh keuntungan sekitar Rp. 9.500.000/bulan. Prosedur budidaya jangkrik tersebut terdiri dari tiga tahapan utama, yakni: pembibitan, pemeliharaan pada tahap larva dan dewasa serta pemanenan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa budidaya Gryllus bimaculatus memiliki potensi yang cukup besar dalam memajukan perekonomian masyarakat.
{"title":"Analisis Potensi Ekonomi Budidaya Gryllus bimaculatus sebagai Usaha Peternakan","authors":"None Adi Hartono, None Yuda Adisti, None Dewi Nurul Atika, None Rusdiah Murni Nasution","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.630","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.630","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi budidaya Gryllus bimaculatus sebagai usaha peternakan. Penelitian ini termasuk penelitian survey. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi pada peternakan jangkrik yang khusus membudidayakan Gryllus bimaculatus. Analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak Gryllus bimaculatus dapat memperoleh keuntungan sekitar Rp. 9.500.000/bulan. Prosedur budidaya jangkrik tersebut terdiri dari tiga tahapan utama, yakni: pembibitan, pemeliharaan pada tahap larva dan dewasa serta pemanenan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa budidaya Gryllus bimaculatus memiliki potensi yang cukup besar dalam memajukan perekonomian masyarakat.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135587489","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.631
None Arnita Lamani, None Maria Herawati, None Bangkit Lutfiaji Syaefullah
Asosiasi Kerukunan peternak ayam petelur Manokwari (ASPATER) baru dibentuk pada tahun 2020. Asosiasi ini merupakan lembaga untuk para peternak ayam petelur yang digunakan sebagai wadah berhimpun untuk membantu mengembangkan usaha serta menyelesaikan masalah yang ada di peternak ayam petelur, adanya asosiasi bisa memperkuat kinerja usaha peternakan ayam petelur sehingga merasakan manfaat dari adanya asosiasi ini. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui motivasi peternak ayam petelur menjadi anggota Asosiasi Kerukunan Peternak Ayam Petelur (ASPATER) Manokwari. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan analisis data menggunakan skala likert. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Metode pengambilan populasi dan sampel dilaksanakan dengan menggunakan sampel sebanyak 20 peternak ayam petelur anggota aspater dari 39 peternak ayam petelur anggota aspater. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa Purposive sampling. Kreteria yang dipilih oleh penelitian ini adalah anggota yang masih aktif memelihara ayam petelur. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik memiliki kategori tinggi dengan skor 77%, sedangkan pada motivasi ekstrinsik memiliki kategori sangat tinggi dengan skor 81,44%. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi ekstrinsik lebih mempengaruhi peternak ayam petelur untuk bergabung didalam asosiasi kerukunan peternak ayam petelur. Sehingga peternak dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha ternak ayam petelur.
{"title":"Motivasi Peternak Ayam Petelur menjadi Anggota Asosiasi Kerukunan Peternak Ayam Petelur (ASPATER) Manokwari","authors":"None Arnita Lamani, None Maria Herawati, None Bangkit Lutfiaji Syaefullah","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.631","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.631","url":null,"abstract":"Asosiasi Kerukunan peternak ayam petelur Manokwari (ASPATER) baru dibentuk pada tahun 2020. Asosiasi ini merupakan lembaga untuk para peternak ayam petelur yang digunakan sebagai wadah berhimpun untuk membantu mengembangkan usaha serta menyelesaikan masalah yang ada di peternak ayam petelur, adanya asosiasi bisa memperkuat kinerja usaha peternakan ayam petelur sehingga merasakan manfaat dari adanya asosiasi ini. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui motivasi peternak ayam petelur menjadi anggota Asosiasi Kerukunan Peternak Ayam Petelur (ASPATER) Manokwari. Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan analisis data menggunakan skala likert. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Metode pengambilan populasi dan sampel dilaksanakan dengan menggunakan sampel sebanyak 20 peternak ayam petelur anggota aspater dari 39 peternak ayam petelur anggota aspater. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berupa Purposive sampling. Kreteria yang dipilih oleh penelitian ini adalah anggota yang masih aktif memelihara ayam petelur. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi intrinsik memiliki kategori tinggi dengan skor 77%, sedangkan pada motivasi ekstrinsik memiliki kategori sangat tinggi dengan skor 81,44%. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi ekstrinsik lebih mempengaruhi peternak ayam petelur untuk bergabung didalam asosiasi kerukunan peternak ayam petelur. Sehingga peternak dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha ternak ayam petelur.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135587492","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.634
None Elisabeth Yuliana Devota Hombahomba, None Purwanta Purwanta, None Gallusia Marhaeny Nur Isty
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap peternak terhadap penyakit African Swine Fever (ASF). Metode penelitian deskirptif yang besifat kualitatif. Variabel pengukuran tingkat pengetahuan dan sikap peternak terhadap penyakit ASF. Analisis data dilakukan dengan paired sample t-test dengan menggunakan alat uji softwere statistical product and service solution (SPSS) versi 16.0. Sasaran penelitian ini adalah peternak babi sebanyak 29 orang dimana dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel dan pendataan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan selanjutnya sebagai penunjangnya disertakan dokumentasi. Pre test dan post test untuk pengukuran tingkat pengetahuan mengalami perubahan dari kategori rendah sebanyak 7 peternak (68,96%), kategori sedang dengan 20 peternak (68.96%), dan kategori tinggi sejumlah 2 peternak (6,89%) meningkat ke kategori tinggi dengan 13 peternak (44,82%) dan kategori sangat tinggi dengan sebanyak 16 peternak (55.17%), sementara untuk tingkat sikap 25 peternak (86,20%) barada pada kategori tidak setuju, 2 peternak (6,89%) pada kategori netral, dan 2 peternak (6,89%) termasuk dalam kategori setuju mengalami perubahan ke kategori setuju sebanyak 11 peternak (37,93%) dan sebanyak 18 peternak (62,06%) masuk pada kategori sangat setuju. Hasil uji t-test menunjukan adanya pengaruh dari penyuluhan tentang penyakit ASF terhadap perubahan tingkat pengetahuan dan sikap peternak terhadap penyakit ASF. Faktor yang mempengarhui penigkatan adalah karakteristik peternak bedasarkan umur, tingkat pendidikan dan pengalaman melakukan kegiatan beternak.
{"title":"Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Peternak Babi terhadap Penyakit African Swine Fever (ASF) di Kampung Meyes Distrik Manokwari Utara","authors":"None Elisabeth Yuliana Devota Hombahomba, None Purwanta Purwanta, None Gallusia Marhaeny Nur Isty","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.634","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.634","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap peternak terhadap penyakit African Swine Fever (ASF). Metode penelitian deskirptif yang besifat kualitatif. Variabel pengukuran tingkat pengetahuan dan sikap peternak terhadap penyakit ASF. Analisis data dilakukan dengan paired sample t-test dengan menggunakan alat uji softwere statistical product and service solution (SPSS) versi 16.0. Sasaran penelitian ini adalah peternak babi sebanyak 29 orang dimana dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel dan pendataan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan selanjutnya sebagai penunjangnya disertakan dokumentasi. Pre test dan post test untuk pengukuran tingkat pengetahuan mengalami perubahan dari kategori rendah sebanyak 7 peternak (68,96%), kategori sedang dengan 20 peternak (68.96%), dan kategori tinggi sejumlah 2 peternak (6,89%) meningkat ke kategori tinggi dengan 13 peternak (44,82%) dan kategori sangat tinggi dengan sebanyak 16 peternak (55.17%), sementara untuk tingkat sikap 25 peternak (86,20%) barada pada kategori tidak setuju, 2 peternak (6,89%) pada kategori netral, dan 2 peternak (6,89%) termasuk dalam kategori setuju mengalami perubahan ke kategori setuju sebanyak 11 peternak (37,93%) dan sebanyak 18 peternak (62,06%) masuk pada kategori sangat setuju. Hasil uji t-test menunjukan adanya pengaruh dari penyuluhan tentang penyakit ASF terhadap perubahan tingkat pengetahuan dan sikap peternak terhadap penyakit ASF. Faktor yang mempengarhui penigkatan adalah karakteristik peternak bedasarkan umur, tingkat pendidikan dan pengalaman melakukan kegiatan beternak.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135587357","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}