Keju sebagai salah satu produk susu yang jenisnya sangat bervariasi, salah satunya keju lunak. Penambahan kultur bakteri asam laktat akan menghasilkan keju yang berpotensi sebagai keju probiotik. Penelitian bertujuan menganalisis kadar air, total asam tertitrasi, dan rendemen keju lunak dengan penambahan kultur tunggal dan campuran Lactobacillus rhamnosus dan Pediococcus pentosaceus pada penyimpanan dingin. Keju dibuat dari susu sapi, rennet hewani, kultur Lactobacillus rhamnosus dan Pediococcus pentosaceus. Penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan 3 perlakuan dan 6 kali ulangan. Perlakuan terdiri atas P1: keju dengan penambahan 5% Lactobacillus rhamnosus, P2: keju dengan penambahan 5% Pediococcus pentosaceus, dan P3: keju dengan penambahan 5% kultur campuran Lactobacillus rhamnosus dan Pediococcus pentosaceus. Keju disimpan pada suhu 4-10°C dan dilakukan pengujian kadar air dan total asam tertitrasi pada hari ke 0, 10, dan 20. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi (Anova) dan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kultur tunggal dan campuran Lactobacillus rhamnosus dan Pediococcus pentosaceus berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air dan TAT (p<0,01) keju lunak pada pengamatan hari ke 0, 10, dan 20. Selain itu, penambahan kultur tersebut juga berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap rendemen pada keju lunak yang dihasilkan. Kesimpulannya, penggunaan kultur campuran kurang efektif untuk menghasilkan keju lunak karena kultur Lactobacillus rhamnosus dan Pediococcus pentosaceus memiliki kemampuan yang berbeda dalam proses metabolisme pada media susu.
{"title":"Karakteristik Keju Lunak dengan Kultur Tunggal dan Campuran Lactobacillus rhamnosus dan Pediococcus pentosaceus pada Penyimpanan Dingin","authors":"None Ismiarti Ismiarti, None Nadlirotun Luthfi, None Beta Novia Putri","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.657","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.657","url":null,"abstract":"Keju sebagai salah satu produk susu yang jenisnya sangat bervariasi, salah satunya keju lunak. Penambahan kultur bakteri asam laktat akan menghasilkan keju yang berpotensi sebagai keju probiotik. Penelitian bertujuan menganalisis kadar air, total asam tertitrasi, dan rendemen keju lunak dengan penambahan kultur tunggal dan campuran Lactobacillus rhamnosus dan Pediococcus pentosaceus pada penyimpanan dingin. Keju dibuat dari susu sapi, rennet hewani, kultur Lactobacillus rhamnosus dan Pediococcus pentosaceus. Penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan 3 perlakuan dan 6 kali ulangan. Perlakuan terdiri atas P1: keju dengan penambahan 5% Lactobacillus rhamnosus, P2: keju dengan penambahan 5% Pediococcus pentosaceus, dan P3: keju dengan penambahan 5% kultur campuran Lactobacillus rhamnosus dan Pediococcus pentosaceus. Keju disimpan pada suhu 4-10°C dan dilakukan pengujian kadar air dan total asam tertitrasi pada hari ke 0, 10, dan 20. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis variansi (Anova) dan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kultur tunggal dan campuran Lactobacillus rhamnosus dan Pediococcus pentosaceus berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air dan TAT (p<0,01) keju lunak pada pengamatan hari ke 0, 10, dan 20. Selain itu, penambahan kultur tersebut juga berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap rendemen pada keju lunak yang dihasilkan. Kesimpulannya, penggunaan kultur campuran kurang efektif untuk menghasilkan keju lunak karena kultur Lactobacillus rhamnosus dan Pediococcus pentosaceus memiliki kemampuan yang berbeda dalam proses metabolisme pada media susu.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135470269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-28DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.674
None Yusmar M, None Aslamil M, None Siti Z
Penyakit bercak daun Curvularia sp. merupakan patogen bagi tanaman kelapa sawit di Indonesia. Salah satu alternatif pengendaliannya adalah dengan agen biokontrol antagonis Trichoderma harzianum menggunakan beberapa bahan alami yang dibentuk dalam formulasi biofungisida. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bahan pelet Trichoderma harzianum terbaik untuk menekan pertumbuhan Culvularia sp.secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 hingga Januari 2023 di Laboratorium Patologi, Entomologi, Mikrobiologi dan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (Trichoderma harzianum kulit ubi kayu, pisang kepok, ampas tebu, dedak padi) dengan masing-masing perlakuan diulang 5 kali, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing biofungisida pelet T. harzianum berbeda nyata terhadap Diameter Koloni, Kecepatan Tumbuh dan Daya Hambat. Biofungisida pelet Trichoderma harzianum berbahan kulit pisang kepok terbaik dalam menghambat Curvularia sp yakni 73,19 %.
{"title":"Uji Pelet Biofungisida Trichoderma harzianum Mengandung Beberapa Bahan Alami terhadap Curvularia sp. Secara In Vitro","authors":"None Yusmar M, None Aslamil M, None Siti Z","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.674","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.674","url":null,"abstract":"Penyakit bercak daun Curvularia sp. merupakan patogen bagi tanaman kelapa sawit di Indonesia. Salah satu alternatif pengendaliannya adalah dengan agen biokontrol antagonis Trichoderma harzianum menggunakan beberapa bahan alami yang dibentuk dalam formulasi biofungisida. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bahan pelet Trichoderma harzianum terbaik untuk menekan pertumbuhan Culvularia sp.secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 hingga Januari 2023 di Laboratorium Patologi, Entomologi, Mikrobiologi dan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (Trichoderma harzianum kulit ubi kayu, pisang kepok, ampas tebu, dedak padi) dengan masing-masing perlakuan diulang 5 kali, sehingga terdapat 20 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing biofungisida pelet T. harzianum berbeda nyata terhadap Diameter Koloni, Kecepatan Tumbuh dan Daya Hambat. Biofungisida pelet Trichoderma harzianum berbahan kulit pisang kepok terbaik dalam menghambat Curvularia sp yakni 73,19 %.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135470271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-28DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.665
None Anna Prima Putri
Penggunaan pupuk kimia dapat menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah serta adanya residu kimia pada hasil pertanian yang akan dikonsumsi. Tuuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan gerakan tani organik di Kelompok Tani Takbau I Desa Binuang, Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan dengan teknik studi kasus yang memfokuskan pada penerapan gerakan tani pro organik di Kelompok Tani Takbau I, serta kendala yang dihadapi Kelompok Tani Takbau I dalam penerapan gerakan tani pro organik. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan teknik pemilihan informan purposive. Untuk meningkatkan kualitas data, penelitian ini menggunakan teknik member checking, yaitu dengan menanyakan pertanyaaan yang sama dalam beberapa jenis informan dan melakukan pengecekan konsistensi jawaban dari berbagai informan tersebut. Hasil penelitian ini adalah kondisi tanah di Desa Binuang tergolong agak masam (pH 5,5-5,9) sehingga perlu diberikan bahan-bahan organik untuk menyuburkan tanah. Pekerjaan dominan yang terdapat di Desa Binuang adalah petani yakni 318 orang. Penerapan gerakan tani pro organik sudah dilakukan selama tiga tahun terakhir. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan gerakan pertanian organik telah dilakukan Kelompok Tani Takbau I namun masih ada beberapa kendala yang ditemukan yakni masih adanya petani yang belum menyadari pentingnya pertanian organik. Selain itu, bahan baku pembuatan pupuk organik masih ada yang sulit ditemukan.
{"title":"Penerapan Gerakan Tani Pro Organik di Kelompok Tani Takbau I Desa Binuang Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar Provinsi Riau","authors":"None Anna Prima Putri","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.665","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.665","url":null,"abstract":"Penggunaan pupuk kimia dapat menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah serta adanya residu kimia pada hasil pertanian yang akan dikonsumsi. Tuuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan gerakan tani organik di Kelompok Tani Takbau I Desa Binuang, Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan dengan teknik studi kasus yang memfokuskan pada penerapan gerakan tani pro organik di Kelompok Tani Takbau I, serta kendala yang dihadapi Kelompok Tani Takbau I dalam penerapan gerakan tani pro organik. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan teknik pemilihan informan purposive. Untuk meningkatkan kualitas data, penelitian ini menggunakan teknik member checking, yaitu dengan menanyakan pertanyaaan yang sama dalam beberapa jenis informan dan melakukan pengecekan konsistensi jawaban dari berbagai informan tersebut. Hasil penelitian ini adalah kondisi tanah di Desa Binuang tergolong agak masam (pH 5,5-5,9) sehingga perlu diberikan bahan-bahan organik untuk menyuburkan tanah. Pekerjaan dominan yang terdapat di Desa Binuang adalah petani yakni 318 orang. Penerapan gerakan tani pro organik sudah dilakukan selama tiga tahun terakhir. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan gerakan pertanian organik telah dilakukan Kelompok Tani Takbau I namun masih ada beberapa kendala yang ditemukan yakni masih adanya petani yang belum menyadari pentingnya pertanian organik. Selain itu, bahan baku pembuatan pupuk organik masih ada yang sulit ditemukan.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135470448","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-28DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.654
None Orpa Wangguway, None Benang Purwanto, None Susan Carolina Labatar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan serta efektivitas peningkatan pengetahuan petani tentang pemanfaatan limbah sabut kelapa sebagai media tanam sawi pakcoy. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposife sampling. Sampel yang diambil yaitu anggota kelompok tani dan masyarakat Kampung Sauabas berjumlah 20 orang. Analisis data yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan yaitu metode kelompok dengan teknik ceramah, diskusi, demonstrasi cara. Media yang digunakan yaitu peta singkap dan alat serta bahan untuk pembuatan media tanam. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah peningkatan pengetahuan petani, peningkatan keterampilan petani, serta efektifitas peningkatan pengetahuan (EPP) diukur menggunakan kuesioner, Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 4 point dari kategori mengetahui ke kategori sangat mengetahui. Efektivitas peningkatan pengetahuan iresponden sebesari95% termasuk ikategori efektif.
{"title":"Efektivitas Peningkatan Pengetahuan Petani tehadap Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa sebagai Media Tanam Sawi Pakcoy (Brassica rapa L) di Kampung Sauabas Distrik Manokwari Timur Kabupaten Manokwari","authors":"None Orpa Wangguway, None Benang Purwanto, None Susan Carolina Labatar","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.654","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.654","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan serta efektivitas peningkatan pengetahuan petani tentang pemanfaatan limbah sabut kelapa sebagai media tanam sawi pakcoy. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposife sampling. Sampel yang diambil yaitu anggota kelompok tani dan masyarakat Kampung Sauabas berjumlah 20 orang. Analisis data yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan yaitu metode kelompok dengan teknik ceramah, diskusi, demonstrasi cara. Media yang digunakan yaitu peta singkap dan alat serta bahan untuk pembuatan media tanam. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah peningkatan pengetahuan petani, peningkatan keterampilan petani, serta efektifitas peningkatan pengetahuan (EPP) diukur menggunakan kuesioner, Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 4 point dari kategori mengetahui ke kategori sangat mengetahui. Efektivitas peningkatan pengetahuan iresponden sebesari95% termasuk ikategori efektif.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135470451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisi strategi nafkah rumah tangga buruh tani di Diistrik Prafi Kabupaten Manokwari. Informan yang di gunakan sebanyak 45 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan FGD, Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data kualitatif yang disampaikan Miles dan Huberman yang membagi analisis data penelitian kualitatif ke dalam tiga tahap, yaitu: reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verifying). Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bawha Sumber nafkah buruh tani berasal dari sektor farm income sebagai sumber nafkah utama, dan sektor non- farm income sebagai sumber nafkah pendukung.Buruh tani memaksimlkan penggunaan modal nafkah (fisik, manusia, finanasial, dan sosial) untuk mengakses sumber nafkah.Pola nafkah yang digunakan adalah pola nafkah ganda sebagai buruh tani dan buruh bangunan untuk mendukung aktivitas nafkah utama (usahatani pribadi).
{"title":"Strategi Nafkah Rumah Tangga Buruh Tani di Distrik Prafi Kabupaten Manokwari","authors":"None Retno Paranta, None Mikhael Mikhael, None Bangkit Lutfiaji Syaefullah","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.648","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.648","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisi strategi nafkah rumah tangga buruh tani di Diistrik Prafi Kabupaten Manokwari. Informan yang di gunakan sebanyak 45 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan FGD, Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data kualitatif yang disampaikan Miles dan Huberman yang membagi analisis data penelitian kualitatif ke dalam tiga tahap, yaitu: reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verifying). Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bawha Sumber nafkah buruh tani berasal dari sektor farm income sebagai sumber nafkah utama, dan sektor non- farm income sebagai sumber nafkah pendukung.Buruh tani memaksimlkan penggunaan modal nafkah (fisik, manusia, finanasial, dan sosial) untuk mengakses sumber nafkah.Pola nafkah yang digunakan adalah pola nafkah ganda sebagai buruh tani dan buruh bangunan untuk mendukung aktivitas nafkah utama (usahatani pribadi).","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135470452","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kabupaten Bondowoso telah dikenal sebagai salah satu sentra usaha perkebunan budidaya tembakau di Indonesia. Kabupaten Bondowoso dikenal sebagai sentra tembakau sejak tahun 1900-an saat dimulainya industrialisasi perkebunan tembakau oleh perusahaan perusahaan Belanda di saat itu. Usahas budidaya tanaman tembakau saat ini terus berjalan dan dibudidayakan oleh masyarakat dan perusahaan di Kabupaten Bondowoso. Studi ini bertujuan untuk memperlajari faktor faktor yang menyebabkan usaha budidaya komoditas perkebunan tembakau ini terus berlangsung di Kabupaten Bondowoso. Metode penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan mewawancarai petani tembakau di Kabupaten Bondowoso. Selain itu juga digunakan data sekunder berupa data peta dan pola curah hujan untuk mengetahui kesesuain kondisi geografis dan iklim di Kabupaten Bondowoso untuk usaha budidaya tembakau. Berdasarkan studi ini diketahui ada beberapa faktor yang mendorong usaha budidaya tembakau ini berkelanjutan seperti kesesuaian kondisi geogra iklim, kultur masyarakat, adanya kelembagaan, dan dukungan dari pemerintah setempat. Sedangkan beberapa faktor yang bisa menghambat keberlanjutan usaha budidaya tembakau antara lain degradasi lahan pertanian, adanya RUU-PDPTK, dan daya tawar petani yang rendah dalam menentukan harga jual tembakau.
{"title":"Studi Usaha Perkebunan Berkelanjutan Tembakau Khas Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur","authors":"None Hasbi Mubarak Suud, None Ferry Dinata, None Desika Sinaga","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.695","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.695","url":null,"abstract":"Kabupaten Bondowoso telah dikenal sebagai salah satu sentra usaha perkebunan budidaya tembakau di Indonesia. Kabupaten Bondowoso dikenal sebagai sentra tembakau sejak tahun 1900-an saat dimulainya industrialisasi perkebunan tembakau oleh perusahaan perusahaan Belanda di saat itu. Usahas budidaya tanaman tembakau saat ini terus berjalan dan dibudidayakan oleh masyarakat dan perusahaan di Kabupaten Bondowoso. Studi ini bertujuan untuk memperlajari faktor faktor yang menyebabkan usaha budidaya komoditas perkebunan tembakau ini terus berlangsung di Kabupaten Bondowoso. Metode penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan mewawancarai petani tembakau di Kabupaten Bondowoso. Selain itu juga digunakan data sekunder berupa data peta dan pola curah hujan untuk mengetahui kesesuain kondisi geografis dan iklim di Kabupaten Bondowoso untuk usaha budidaya tembakau. Berdasarkan studi ini diketahui ada beberapa faktor yang mendorong usaha budidaya tembakau ini berkelanjutan seperti kesesuaian kondisi geogra iklim, kultur masyarakat, adanya kelembagaan, dan dukungan dari pemerintah setempat. Sedangkan beberapa faktor yang bisa menghambat keberlanjutan usaha budidaya tembakau antara lain degradasi lahan pertanian, adanya RUU-PDPTK, dan daya tawar petani yang rendah dalam menentukan harga jual tembakau.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135427334","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-28DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.688
None Putri Andrina Gianti, None Asep Yusuf, None Wahyu Kristian Sugandi, None Muhammad Achirul Nanda
Hanjeli merupakan tanaman pangan yang dapat menjadi alternatif dalam pemenuhan pangan di Indonesia. Hanjeli (Coix lacryma-jobi) merupakan tanaman sumber karbohidrat dan juga herbal. Penelitian kali ini menggunakan metode rekayasa (engineering), yaitu dengan melakukan kegiatan modifikasi mesin sehingga mendapatkan hasil mesin sehingga terdapat kontribusi baru, baik dalam bentuk ataupun produk yang dihasilkan. Hasil dari modifikasi mesin pengayak hanjeli adalah dengan penambahan hopper, mengganti dudukan motor listrik dan mengganti bentuk penampan 1. Perbedaan bentuk dari penampan awal dan bentuk Penampan yang sudah di modifikasi Perbedaan dari model ayakan ini membuat proses ayakan biji hanjeli yang sudah dikupas lebih mudah terayak dengan bentuk yang lebih minimalis, membuat biji hanjeli saat dilakukan pengayakan lebih mudah dalam proses pengayakan. Dengan penambahan hopper pada mesin pengayak hanjeli dapat menjadi tempat penampung biji hanjeli secara continu. Pemindahan posisi motor listrik dapat menambah ruang gerak dari opertator. Perubahan bentuk ayakan juga dapat meminimalisir biji hanjeli yang tersangkut seperti pada bentuk ayakan sebelumnya dengan mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
{"title":"Modifikasi Unit Pengayak Hanjeli pada Mesin Pengolah Hanjeli (MPH TEP-2022)","authors":"None Putri Andrina Gianti, None Asep Yusuf, None Wahyu Kristian Sugandi, None Muhammad Achirul Nanda","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.688","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.688","url":null,"abstract":"Hanjeli merupakan tanaman pangan yang dapat menjadi alternatif dalam pemenuhan pangan di Indonesia. Hanjeli (Coix lacryma-jobi) merupakan tanaman sumber karbohidrat dan juga herbal. Penelitian kali ini menggunakan metode rekayasa (engineering), yaitu dengan melakukan kegiatan modifikasi mesin sehingga mendapatkan hasil mesin sehingga terdapat kontribusi baru, baik dalam bentuk ataupun produk yang dihasilkan. Hasil dari modifikasi mesin pengayak hanjeli adalah dengan penambahan hopper, mengganti dudukan motor listrik dan mengganti bentuk penampan 1. Perbedaan bentuk dari penampan awal dan bentuk Penampan yang sudah di modifikasi Perbedaan dari model ayakan ini membuat proses ayakan biji hanjeli yang sudah dikupas lebih mudah terayak dengan bentuk yang lebih minimalis, membuat biji hanjeli saat dilakukan pengayakan lebih mudah dalam proses pengayakan. Dengan penambahan hopper pada mesin pengayak hanjeli dapat menjadi tempat penampung biji hanjeli secara continu. Pemindahan posisi motor listrik dapat menambah ruang gerak dari opertator. Perubahan bentuk ayakan juga dapat meminimalisir biji hanjeli yang tersangkut seperti pada bentuk ayakan sebelumnya dengan mendapatkan hasil yang lebih maksimal.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135428439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-28DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.681
None Robiatul Adawiyah, None La Ode Safuan, None Makmur Jaya Arma, None Andi Nurmas, None Terry Pakki
Rendahnya produksi bawang merah di Sulawesi Tenggara antara lain disebabkan oleh kondisi tanah yang kurang optimal karena didominasi oleh lahan Ultisol yang kesehatan tanahnya rendah. Oleh karena itu, kondisi tanah perlu diperbaiki dengan pemberian pupuk organik seperti abu sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis abu sekam padi sebagai media tanam pada budidaya tanaman bawang merah yang ditanam di polibeg. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Anduonohu Kecamatana Kambu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dan Laboratorium Unit Agronomi Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo, Kendari, dari bulan Juni sampai bulan September 2022. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) satu faktor yaitu dosis abu sekam padi yang terdiri dari 4 taraf: tanpa abu sekam padi (kontrol) (S0), dosis 0,5 t ha-1 (A1), dosis 1 t ha-1 (A2), dan dosis 1,5 t ha-1 (A3). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 4 tanaman, secara keseluruhan terdapat 48 tanaman. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah umbi, diameter umbi, bobot kering umbi perumpun dan produksi. Data hasil pengamatan dianalisis dengan Anova diuji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan (UJBD) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa abu sekam padi sebagai media tanam dapat meningkatkan pertumbuhan dan prodksi bawang merah. Dosis abu sekam padi 1 t ha-1 merupakan dosis terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah.
苏拉威西东南部的洋葱产量较低,部分原因是土壤条件不佳,主要由低地健康的Ultisol土地控制。因此,土壤条件需要用有机肥料如米糠等灰来改善。这项研究的目的是确定稻壳灰的剂量,作为种植聚酯洋葱作物的媒介。这项研究是在苏拉威西省东南部肯卡纳省的Anduonohu底岩和Kendari大学农学单位实验室进行的,从6月到2022年9月。使用的设计是由组的随机设计而成的一种因素:没有稻壳灰(控制)(S0), 0.5 t -1 (A1),一剂1 t -1 (A2),一剂1.5 t - 13 (A3)。每一次治疗重复3次,获得12个试验单元。每个实验单元由4种植物组成,共48种。观察到的变量包括植物的高度、树叶的数量、树叶的面积、块茎的数量、块茎的直径、圆柱体的干重量和生产。观测数据与Anova进行了进一步的测试,以95%的信度进行对照试验。研究结果表明,作为种植媒介的米糠可以促进洋葱的生长和生长。稻壳1 t -1的灰剂量是促进洋葱生长和生产的最佳剂量。
{"title":"Penentuan Dosis Abu Sekam Padi sebagai Media Tanam pada Budidaya Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)","authors":"None Robiatul Adawiyah, None La Ode Safuan, None Makmur Jaya Arma, None Andi Nurmas, None Terry Pakki","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.681","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.681","url":null,"abstract":"Rendahnya produksi bawang merah di Sulawesi Tenggara antara lain disebabkan oleh kondisi tanah yang kurang optimal karena didominasi oleh lahan Ultisol yang kesehatan tanahnya rendah. Oleh karena itu, kondisi tanah perlu diperbaiki dengan pemberian pupuk organik seperti abu sekam padi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis abu sekam padi sebagai media tanam pada budidaya tanaman bawang merah yang ditanam di polibeg. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Anduonohu Kecamatana Kambu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dan Laboratorium Unit Agronomi Fakultas Pertanian, Universitas Halu Oleo, Kendari, dari bulan Juni sampai bulan September 2022. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) satu faktor yaitu dosis abu sekam padi yang terdiri dari 4 taraf: tanpa abu sekam padi (kontrol) (S0), dosis 0,5 t ha-1 (A1), dosis 1 t ha-1 (A2), dan dosis 1,5 t ha-1 (A3). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 4 tanaman, secara keseluruhan terdapat 48 tanaman. Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah umbi, diameter umbi, bobot kering umbi perumpun dan produksi. Data hasil pengamatan dianalisis dengan Anova diuji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan (UJBD) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa abu sekam padi sebagai media tanam dapat meningkatkan pertumbuhan dan prodksi bawang merah. Dosis abu sekam padi 1 t ha-1 merupakan dosis terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135428594","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-28DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.668
None Damianus J. F. Lepong, None Merci R. Waani, None Sjenny S. Malalantang
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas dan menghtung kapasitas tampung sorgum varietas Suri 4 pada fase pemanenan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perbedaan fase pemanenan dan 9 ulangan. Fase pemanenan terdiri dari fase berbunga, fase soft dough dan fase hard dough. Variabel yang diukur yaitu produksi bahan kering, rasio daun batang dan kapasitas tampung. Hasil analisis menunjukkan bahwa fase pemanenan memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi bahan kering, rasio daun batang dan kapasitas tampung. Fase hard dough memiliki produksi bahan kering dan kapasitas tampung sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari fase soft dough dan fase berbunga. Fase soft dough memiliki rasio daun batang yang sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari fase hard dough dan fase berbunga. Disimpulkan bahwa perbedaan fase pemanenan tanaman sorgum memberikan perbedaan produktivitas, kapasitas tampung dan rasio daun batang, dimana untuk produktivitas bahan kering dan kapasitas tampung yang tertinggi diperoleh pada fase hard dough sedangkan untuk rasio daun batang tertinggi diperoleh pada fase soft dough.
{"title":"Kapasitas Tampung Ternak Sapi Potong dan Produktivitas Sorgum Varietas Suri 4 pada Fase Pemanenan yang Berbeda","authors":"None Damianus J. F. Lepong, None Merci R. Waani, None Sjenny S. Malalantang","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.668","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.668","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas dan menghtung kapasitas tampung sorgum varietas Suri 4 pada fase pemanenan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perbedaan fase pemanenan dan 9 ulangan. Fase pemanenan terdiri dari fase berbunga, fase soft dough dan fase hard dough. Variabel yang diukur yaitu produksi bahan kering, rasio daun batang dan kapasitas tampung. Hasil analisis menunjukkan bahwa fase pemanenan memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi bahan kering, rasio daun batang dan kapasitas tampung. Fase hard dough memiliki produksi bahan kering dan kapasitas tampung sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari fase soft dough dan fase berbunga. Fase soft dough memiliki rasio daun batang yang sangat nyata (P<0,01) lebih tinggi dari fase hard dough dan fase berbunga. Disimpulkan bahwa perbedaan fase pemanenan tanaman sorgum memberikan perbedaan produktivitas, kapasitas tampung dan rasio daun batang, dimana untuk produktivitas bahan kering dan kapasitas tampung yang tertinggi diperoleh pada fase hard dough sedangkan untuk rasio daun batang tertinggi diperoleh pada fase soft dough.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135428595","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kualitas air dapat menurun akibat meningkatnya kegiatan yang tidak terkontrol sehingga terjadi pencemaran air. Akibatnya, sumber air menjadi tercemar dan beracun yang dapat mengganggu aktivitas dan kebutuhan makhluk hidup. Selain itu, pembuangan limbah juga dapat mengurangi kandungan oksigen yang mengakibatkan makhluk hidup kekurangan oksigen. Agar kualitas air membaik, maka perlu perlakuan seperti metode gelembung nano. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji metode gelembung nano tipe venturi untuk pemisahan air dan minyak pada sampel limbah cair, dan meningkatkan kualitas air yang meliputi pH, suhu, kadar oksigen, dan padatan terlarut. Venturi pada gelembung nano sendiri bekerja dengan adanya perubahan tekanan dan kecepatan aliran, di mana tekanan air pada pipa menyempit menurun sehingga kecepatan aliran air bertambah. Hasil penggelembungan atau bubbling pada sampel sendiri dipengaruhi oleh jenis gas yang digunakan untuk menyuplai perangkat gelembung nano, dan gas ozon lebih efektif karena dapat sebagai disinfektan yang efektif untuk menghilangkan bau dan membasmi virus dan bakteri. Pada pengukuran awal sebelum perlakuan, kadar pemecahan oksigen (DO) sampel air sebesar 6.4 mg/L dengan TDS sebesar 165 ppm. Setelah 15 menit pengujian, terjadi kenaikan kadar DO dan TDS masing-masing sebesar 7.3 mg/L dan 231 ppm, yang dapat disimpulkan bahwa metode gelembung nano menggunakan pipa Venturi ini dapat memperbaiki kualitas air dan memisahkan kandungan zat yang tercampur pada sampel air.
{"title":"Analisis Teknik dan Uji Kinerja Pembangkit Gelembung Mikro dan Nano Tipe Venturi untuk Penanganan Limbah Cair","authors":"None Mochamad Anfasa Nurrachman, None Asep Yusuf, None Muhammad Achirul Nanda","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.687","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.687","url":null,"abstract":"Kualitas air dapat menurun akibat meningkatnya kegiatan yang tidak terkontrol sehingga terjadi pencemaran air. Akibatnya, sumber air menjadi tercemar dan beracun yang dapat mengganggu aktivitas dan kebutuhan makhluk hidup. Selain itu, pembuangan limbah juga dapat mengurangi kandungan oksigen yang mengakibatkan makhluk hidup kekurangan oksigen. Agar kualitas air membaik, maka perlu perlakuan seperti metode gelembung nano. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji metode gelembung nano tipe venturi untuk pemisahan air dan minyak pada sampel limbah cair, dan meningkatkan kualitas air yang meliputi pH, suhu, kadar oksigen, dan padatan terlarut. Venturi pada gelembung nano sendiri bekerja dengan adanya perubahan tekanan dan kecepatan aliran, di mana tekanan air pada pipa menyempit menurun sehingga kecepatan aliran air bertambah. Hasil penggelembungan atau bubbling pada sampel sendiri dipengaruhi oleh jenis gas yang digunakan untuk menyuplai perangkat gelembung nano, dan gas ozon lebih efektif karena dapat sebagai disinfektan yang efektif untuk menghilangkan bau dan membasmi virus dan bakteri. Pada pengukuran awal sebelum perlakuan, kadar pemecahan oksigen (DO) sampel air sebesar 6.4 mg/L dengan TDS sebesar 165 ppm. Setelah 15 menit pengujian, terjadi kenaikan kadar DO dan TDS masing-masing sebesar 7.3 mg/L dan 231 ppm, yang dapat disimpulkan bahwa metode gelembung nano menggunakan pipa Venturi ini dapat memperbaiki kualitas air dan memisahkan kandungan zat yang tercampur pada sampel air.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"98 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135428597","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}