Di Indonesia, telah terjadi pergeseran kuat pada perilaku konsumen yang sebelumnya berbelanja langsung kini beralih belanja secara digital dikarenakan Perubahan Gaya Hidup yang lebih praktis. Tujuan Penelitian untuk mengetahui Pengaruh kualitas, harga, jarak, dan rasa terhadap Keputusan pembelian salad buah melalui Food Delivery E-Commerce. Lokasi penelitian di Nayo Salad Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Dengan Metode Kuantitatif, Populasi konsumen nayo salad yang berbelanja menggunakan Food Delivery grabfood, gofood dan shopeefood. Sampel penelitian ini berjumlah 120 orang, Teknik pengambilan sampel digunakan Stratified Sampling dengan Metode analisis data: (1) Regresi linier berganda, (2) Uji Hipotesis ;Uji Bersama-sama dan parsial. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 2 variabel yang berpengaruh positif dan signifkan terhadap keputusan pembelian salad buah melalui E-commerce seperti: Rasa dan Harga sementara itu 2 variabel lagi seperti kualitas produk dan jarak tidak berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian salad buah melalui Food Delivery e-commerce Kota Medan.
{"title":"Preferensi Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Olahan Buah di Food Delivery E-Commerce Kota Medan","authors":"None Juli winando Lumban Toruan, None Zulheri Noer, None Rika Fitri Ilvira","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.629","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.629","url":null,"abstract":"Di Indonesia, telah terjadi pergeseran kuat pada perilaku konsumen yang sebelumnya berbelanja langsung kini beralih belanja secara digital dikarenakan Perubahan Gaya Hidup yang lebih praktis. Tujuan Penelitian untuk mengetahui Pengaruh kualitas, harga, jarak, dan rasa terhadap Keputusan pembelian salad buah melalui Food Delivery E-Commerce. Lokasi penelitian di Nayo Salad Kecamatan Medan Area, Kota Medan. Dengan Metode Kuantitatif, Populasi konsumen nayo salad yang berbelanja menggunakan Food Delivery grabfood, gofood dan shopeefood. Sampel penelitian ini berjumlah 120 orang, Teknik pengambilan sampel digunakan Stratified Sampling dengan Metode analisis data: (1) Regresi linier berganda, (2) Uji Hipotesis ;Uji Bersama-sama dan parsial. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 2 variabel yang berpengaruh positif dan signifkan terhadap keputusan pembelian salad buah melalui E-commerce seperti: Rasa dan Harga sementara itu 2 variabel lagi seperti kualitas produk dan jarak tidak berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian salad buah melalui Food Delivery e-commerce Kota Medan.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135587358","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.640
None Tria Rizki Anggraini, None Triman Tapi, None Gallusia Marhaeny Nur Isty
Tujuan penelitian ini mengetahui pendapatan, penerimaan dan kelayakan usahatani buah naga di Distrik Prafi Kabupaten Manokwari. Data yang digunkan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Aimasi, Distrik Prafi Kabupaten Manokwari, selama 3 bulan. Jumlah petani pada penelitian ini adalah 10 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada luasan lahan 0,5 ha memiliki rata-rata penerimaan pada luasan lahan 0,5 ha sebesar Rp9.482.400, untuk luasan lahan 1 ha memiliki rata-rata Rp14.502.400 dan untuk luasan lahan 2 ha mendapatkan rata-rata sebesar Rp22.292.800. pendapatan Rp7.715.725, pada luasan lahan 1 ha memiliki rata-rata pendapatan Rp19.885..100 dan untuk luasan lahan 2 ha memiliki rata-rata pendapatan Rp55.007.200, sehingga dari ketiga rata-rata pendapatan petani dikatakan mendapatkan keuntungan, untuk rata-rata Analisis yang dilakukan terhadap usahatani buah naga mengenai layak atau tidak untuk diusahakan.
本研究的目的了解在马诺克瓦里地区Prafi区的龙之子的收入、收入和可行性。用于的数据是原始和次要数据。一种使用定量描述性分析方法的数据分析方法,采用采样方法进行抽样分析。这项研究在Prafi区Manokwari village ai马西进行了3个月。这项研究的农民人数是10人。研究结果显示,0.5公顷(1英亩)的土地面积平均为0.5公顷(0.5公顷),1公顷(1公顷)的土地面积平均为0.44.502.400,2公顷(0.32.22.800)。收入是rp7,715,725,在占地1公顷的土地上,平均收入是rp19,885。100亩地的平均收入为2公顷,2公顷的土地收入为2公顷,这使得这三个农民的平均收入中有一部分被认为是有利的,因为对龙的果实果实的平均分析是可行的还是不可行的。
{"title":"Prospek Budidaya Buah Naga (Hylocereus Polyrhizuz) Studi Kelayakan Usahatani Buah Naga di Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Papua Barat","authors":"None Tria Rizki Anggraini, None Triman Tapi, None Gallusia Marhaeny Nur Isty","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.640","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.640","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini mengetahui pendapatan, penerimaan dan kelayakan usahatani buah naga di Distrik Prafi Kabupaten Manokwari. Data yang digunkan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Aimasi, Distrik Prafi Kabupaten Manokwari, selama 3 bulan. Jumlah petani pada penelitian ini adalah 10 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada luasan lahan 0,5 ha memiliki rata-rata penerimaan pada luasan lahan 0,5 ha sebesar Rp9.482.400, untuk luasan lahan 1 ha memiliki rata-rata Rp14.502.400 dan untuk luasan lahan 2 ha mendapatkan rata-rata sebesar Rp22.292.800. pendapatan Rp7.715.725, pada luasan lahan 1 ha memiliki rata-rata pendapatan Rp19.885..100 dan untuk luasan lahan 2 ha memiliki rata-rata pendapatan Rp55.007.200, sehingga dari ketiga rata-rata pendapatan petani dikatakan mendapatkan keuntungan, untuk rata-rata Analisis yang dilakukan terhadap usahatani buah naga mengenai layak atau tidak untuk diusahakan.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135587491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.636
None Vera Oktaviani, None Triman Tapi, None Gallusia Marhaeny Nur Isty
Tujuan penelitian ini menganalisis besarnya pendapatan dan kelayakan usahatani jagung di Kampung Udapi Hilir. Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan di Kampung Udapi Hilir selama 3 bulan dengan jumlah sampel 20 orang petani jagung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan yang di terima petani pada lahan 0,5 hektar sebanyak 5 orang petani sebesar Rp3.600.000/produksi dan untuk lahan 1 hektar sebanyak 15 orang petani sebesar Rp12.000.000/produksi, rata-rata penerimaan sebesar Rp7.800.000. Untuk pendapatan bersih dengan lahan 0,5 hektar mendapatkan Rp-2.717.800/produksi. Berbeda dengan lahan 1 hektar mendapatkan pendapatan Rp2.997.733/produksi. Simpulan dari penelitian ini yaitu pendapatan usahatani jagung di Kampung Udapi Hilir dengan kepemilikan lahan 0,5 hektar dikatakan rugi, tetapi petani tetap menanamnya karena kebutuhan untuk pakan ternak, kerugian itu dapat di tutup dengan penghasilan dari tanaman lain atau usaha lain yang sedang dikembangkan. Sedangkan untuk kepemilikan lahan 1 hektar dikatakan untung. Jika di lihat berdasarkan analisis R/C luasan lahan 0,5 hektar mendapatkan R/C sebesar 0,5698 yang di katakan tidak layak. Sedangkan untuk luasan lahan 1 hektar mendapatkan R/C sebesar 1 yang berarti impas sehingga usahatani ini dapat di kembangkan lebih lanjut agar menghasilkan produksi yang lebih tinggi.
{"title":"Analisis Kelayakan Usahatani Jagung di Kampung Udapi Hilir Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Papua Barat","authors":"None Vera Oktaviani, None Triman Tapi, None Gallusia Marhaeny Nur Isty","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.636","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.636","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini menganalisis besarnya pendapatan dan kelayakan usahatani jagung di Kampung Udapi Hilir. Data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan di Kampung Udapi Hilir selama 3 bulan dengan jumlah sampel 20 orang petani jagung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan yang di terima petani pada lahan 0,5 hektar sebanyak 5 orang petani sebesar Rp3.600.000/produksi dan untuk lahan 1 hektar sebanyak 15 orang petani sebesar Rp12.000.000/produksi, rata-rata penerimaan sebesar Rp7.800.000. Untuk pendapatan bersih dengan lahan 0,5 hektar mendapatkan Rp-2.717.800/produksi. Berbeda dengan lahan 1 hektar mendapatkan pendapatan Rp2.997.733/produksi. Simpulan dari penelitian ini yaitu pendapatan usahatani jagung di Kampung Udapi Hilir dengan kepemilikan lahan 0,5 hektar dikatakan rugi, tetapi petani tetap menanamnya karena kebutuhan untuk pakan ternak, kerugian itu dapat di tutup dengan penghasilan dari tanaman lain atau usaha lain yang sedang dikembangkan. Sedangkan untuk kepemilikan lahan 1 hektar dikatakan untung. Jika di lihat berdasarkan analisis R/C luasan lahan 0,5 hektar mendapatkan R/C sebesar 0,5698 yang di katakan tidak layak. Sedangkan untuk luasan lahan 1 hektar mendapatkan R/C sebesar 1 yang berarti impas sehingga usahatani ini dapat di kembangkan lebih lanjut agar menghasilkan produksi yang lebih tinggi.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"328 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135587359","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.626
None Dewi Haryani, None Ivan Mambaul Munir, None Eka Rastyanto Amrulloh, None Kardiyono Kardiyono
Talas beneng dikenal sebagai talas dari pandeglang, Banten. Talas beneng memiliki umbi yang besar dibandingkan dengan talas lain di Indonesia sehingga disebut talas beneng yang berasal dari Beneuh (besar) dan Koneng (kuning). Petani memanfaatkan umbi talas beneng sebagai tepung. Tepung talas beneng sudah dipasarkan hingga ke luar Banten dan telah memiliki pelaku yang menjalankan saluran rantai pasok talas beneng. Seluruh pelaku yang terlibat dalam rantai pasok memiliki keuntungan jika berjalan dengan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mekanisme dan efisiensi rantai pasok tepung talas beneng di Banten. Metode deskriptif digunakan untuk menerangkan aspek sasaran, aspek struktur, aspek manajemen, aspek sumberdaya dan aspek proses bisnis dalam rantai pasok tepung talas beneng di Banten dengan pendekatan Food Supply Chain Networking. Selanjutnya digunakan metode analisis efisiensi untuk menentukan nilai efisiensi suatu saluran rantai pasok dengan pendekatan marjin pemasaran dan farmer’s share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola saluran yang paling tidak efisien adalah saluran 1 dengan marjin pemasaran sebesar Rp. 16.000/kg, dan memiliki nilai farmer’s share sebesar 43.7% dengan struktur rantai pasok; Petani - pengepul - pengolah - konsumen. Saluran yang paling efisien adalah pola saluran 3 dengan marjin pemasaran sebesar Rp. 22.000 per kg tepung, nilai farmer’s share sebesar 62.5% dan struktur rantai ; Petani - pengepul - pengolah - pengepul - konsumen. Namun, penelitian ini mengungkap bahwa nilai marjin pemasaran yang tinggi tidak serta merta memberikan farmer’s share yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya standar kualitas tepung talas yang dibeli oleh konsumen.
{"title":"Analisis Efisiensi Rantai Pasok Tepung Talas Beneng di Banten","authors":"None Dewi Haryani, None Ivan Mambaul Munir, None Eka Rastyanto Amrulloh, None Kardiyono Kardiyono","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.626","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.626","url":null,"abstract":"Talas beneng dikenal sebagai talas dari pandeglang, Banten. Talas beneng memiliki umbi yang besar dibandingkan dengan talas lain di Indonesia sehingga disebut talas beneng yang berasal dari Beneuh (besar) dan Koneng (kuning). Petani memanfaatkan umbi talas beneng sebagai tepung. Tepung talas beneng sudah dipasarkan hingga ke luar Banten dan telah memiliki pelaku yang menjalankan saluran rantai pasok talas beneng. Seluruh pelaku yang terlibat dalam rantai pasok memiliki keuntungan jika berjalan dengan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum mekanisme dan efisiensi rantai pasok tepung talas beneng di Banten. Metode deskriptif digunakan untuk menerangkan aspek sasaran, aspek struktur, aspek manajemen, aspek sumberdaya dan aspek proses bisnis dalam rantai pasok tepung talas beneng di Banten dengan pendekatan Food Supply Chain Networking. Selanjutnya digunakan metode analisis efisiensi untuk menentukan nilai efisiensi suatu saluran rantai pasok dengan pendekatan marjin pemasaran dan farmer’s share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola saluran yang paling tidak efisien adalah saluran 1 dengan marjin pemasaran sebesar Rp. 16.000/kg, dan memiliki nilai farmer’s share sebesar 43.7% dengan struktur rantai pasok; Petani - pengepul - pengolah - konsumen. Saluran yang paling efisien adalah pola saluran 3 dengan marjin pemasaran sebesar Rp. 22.000 per kg tepung, nilai farmer’s share sebesar 62.5% dan struktur rantai ; Petani - pengepul - pengolah - pengepul - konsumen. Namun, penelitian ini mengungkap bahwa nilai marjin pemasaran yang tinggi tidak serta merta memberikan farmer’s share yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya standar kualitas tepung talas yang dibeli oleh konsumen.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135585946","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.632
None Apri Suryono, None Sapja Anantanyu, None Agung Wibowo
Area persawahan Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, mencakup 5.235 hektar, menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2020. Banyak petani telah berubah pikiran setelah jambu kristal ditemukan di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Dengan demikian, banyak petani memilih menanam jambu kristal daripada padi. Sekitar 90 hektar sawah di Kecamatan Mirit telah diubah menjadi lahan jambu kristal. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini akan mengkaji keputusan petani padi untuk beralih komoditas ke jambu kristal, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan petani padi untuk beralih komoditas ke jambu kristal, dan menganalisis dampak faktor-faktor yang memengaruhi keputusan petani padi untuk beralih komoditas ke jambu kristal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Survei dilakukan terhadap 77 responden yang dipilih melalui metode proporsional random sampling. Untuk menganalisis data statistik inferensial, uji regresi logistik digunakan dengan program IBM Statistics 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% atau 58 petani membuat keputusan secara rasional, dan 25% atau 19 petani lainnya membuat keputusan secara intuitif. Dalam penelitian ini, variabel seperti umur, lingkungan sosial dan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan yang dibuat oleh petani padi saat memutuskan untuk beralih dari komoditas ke jambu kristal. Di sisi lain, variabel seperti luas lahan, pendapatan, dan tingkat pendidikan formal dan nonformal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan yang dibuat oleh petani padi saat memutuskan untuk beralih ke komoditas lain.
{"title":"Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Petani Beralih Komoditas Padi Sawah menjadi Jambu Kristal di Desa Wergoyanan, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen","authors":"None Apri Suryono, None Sapja Anantanyu, None Agung Wibowo","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.632","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.632","url":null,"abstract":"Area persawahan Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, mencakup 5.235 hektar, menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2020. Banyak petani telah berubah pikiran setelah jambu kristal ditemukan di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Dengan demikian, banyak petani memilih menanam jambu kristal daripada padi. Sekitar 90 hektar sawah di Kecamatan Mirit telah diubah menjadi lahan jambu kristal. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini akan mengkaji keputusan petani padi untuk beralih komoditas ke jambu kristal, menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan petani padi untuk beralih komoditas ke jambu kristal, dan menganalisis dampak faktor-faktor yang memengaruhi keputusan petani padi untuk beralih komoditas ke jambu kristal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Survei dilakukan terhadap 77 responden yang dipilih melalui metode proporsional random sampling. Untuk menganalisis data statistik inferensial, uji regresi logistik digunakan dengan program IBM Statistics 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% atau 58 petani membuat keputusan secara rasional, dan 25% atau 19 petani lainnya membuat keputusan secara intuitif. Dalam penelitian ini, variabel seperti umur, lingkungan sosial dan ekonomi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan yang dibuat oleh petani padi saat memutuskan untuk beralih dari komoditas ke jambu kristal. Di sisi lain, variabel seperti luas lahan, pendapatan, dan tingkat pendidikan formal dan nonformal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan yang dibuat oleh petani padi saat memutuskan untuk beralih ke komoditas lain.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135587361","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.633
None Wanda Ira Aprillia, None Purwanta Purwanta, None Gallusia Marhaeny Nur Isty
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap peternak babi terkait penyakit ASF. Pelaksanaan dilakukan selama dua bulan terhitung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2023, yang berlokasi di Kelurahan Padarni Distrik Manokwari Barat Provinsi Papua Barat. Variabel penelitian adalah tingkat pengetahuan dan sikap peternak babi terhadap penyakit ASF.Analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan deskriptif kualitatif, dimana dengan menyimpulkan suatu masalah yang akan diteliti, penulis mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh partisipan, mentabulasikan data berdasarkan jenis variabel dari seluruh partisipan, menyajikan dari setiap variabel yang diteliti. Pengujian peningkatan pengetahuan dan sikap peternak babi dilakukan dengan alat ukur pre test dan post test dengan metode paired sample t-test.Peningkatan pengetahuan dan sikap berpengaruh nyata P (0,05) terhadap tingkat pengetahuan penyakit ASF karena terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi, antara lain umur, pendidikan, pengalaman beternak, dan jumlah ternak. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya penyuluhan tentang ASF melalui pre test dan post test terjadinya peningkatan pengetahuan dan sikap peternak di Kelurahan Padarni Distrik Manokwari Barat, sebelumnya ada pada kategori pengetahuan (tinggi) dan sikap (setuju) menjadi pengetahuan (sangat tinggi) dan sikap (sangat setuju) setelah dilakukan penyampaian materi tentang pencegahan penyakit ASF dengan melakukan desinfektan kandang.
{"title":"Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Peternak Babi terhadap Penyakit African Swine Fever (ASF) di Manokwari Barat","authors":"None Wanda Ira Aprillia, None Purwanta Purwanta, None Gallusia Marhaeny Nur Isty","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.633","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.633","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap peternak babi terkait penyakit ASF. Pelaksanaan dilakukan selama dua bulan terhitung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2023, yang berlokasi di Kelurahan Padarni Distrik Manokwari Barat Provinsi Papua Barat. Variabel penelitian adalah tingkat pengetahuan dan sikap peternak babi terhadap penyakit ASF.Analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan deskriptif kualitatif, dimana dengan menyimpulkan suatu masalah yang akan diteliti, penulis mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh partisipan, mentabulasikan data berdasarkan jenis variabel dari seluruh partisipan, menyajikan dari setiap variabel yang diteliti. Pengujian peningkatan pengetahuan dan sikap peternak babi dilakukan dengan alat ukur pre test dan post test dengan metode paired sample t-test.Peningkatan pengetahuan dan sikap berpengaruh nyata P (0,05) terhadap tingkat pengetahuan penyakit ASF karena terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi, antara lain umur, pendidikan, pengalaman beternak, dan jumlah ternak. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya penyuluhan tentang ASF melalui pre test dan post test terjadinya peningkatan pengetahuan dan sikap peternak di Kelurahan Padarni Distrik Manokwari Barat, sebelumnya ada pada kategori pengetahuan (tinggi) dan sikap (setuju) menjadi pengetahuan (sangat tinggi) dan sikap (sangat setuju) setelah dilakukan penyampaian materi tentang pencegahan penyakit ASF dengan melakukan desinfektan kandang.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135587488","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-27DOI: 10.47687/snppvp.v4i1.643
None Alsep Rizam
Informasi mengenai karakteristik Kelompok Wanita Tani penerima Program Pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) sangat diperlukan terutama bagi pengambil kebijakan agar mendapat gambaran awal sebagai langkah untuk menganalisis lebih lanjut perihal kebijakan pengentasan kerentanan dan kerawanan pangan di pedesaan yang menjadi isu sentral saat ini. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik kelompok wanita tani penerima program pemanfaatan pekarangan pangan lestari (p2l) di Kabupaten Tanggamus. Penentuan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling (Judment Sampling) tehnik pengambilan dengan cara Non Probabilitas dimana sampel diambil tidak secara acak melainkan dipilih Kelompok Wanitatani yang terlibat langsung dalam program P2L tahun 2022 dengan masing-masing kelompok 30 orang yang terdiri dari pengurus dan anggota, sempel dipilih dari dua kelompok wanitatani dengan jumlah 60 responden. Hasil analisis diskripsi menghasilkan gambaran spesifik tentang karakteristik rumah tangga kelompok wanita tani terkait umur, pendidikan, luas lahan pekarangan rumah tangga anggota kelompok wanitatani, struktur pendapatan rumah tangga , dan pola konsumsi rumah tangga kelompok wanita tani penerima p2l di kabupaten tanggamus,dari hasil penelitian dapat disimpulkan karaktaristik umur yang produktif dan pendidikan yang menengah keatas akan lebih cepat mengadopsi suatu inovasi dan teknologi karena wanita tani muda selain mempunyai semangat untuk mengetahui dan mencari tahu apa yang belum diketahuinya tentu dukungan kemampuan fisik juga menjadi faktor penentu keberhasilan dalam melakukan usahataninya.
{"title":"Karakteristik Rumah Tangga Kelompok Wanita Tani (KWT) yang Menerapkan Program Pangan Lestari di Kabupaten Tanggamus","authors":"None Alsep Rizam","doi":"10.47687/snppvp.v4i1.643","DOIUrl":"https://doi.org/10.47687/snppvp.v4i1.643","url":null,"abstract":"Informasi mengenai karakteristik Kelompok Wanita Tani penerima Program Pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) sangat diperlukan terutama bagi pengambil kebijakan agar mendapat gambaran awal sebagai langkah untuk menganalisis lebih lanjut perihal kebijakan pengentasan kerentanan dan kerawanan pangan di pedesaan yang menjadi isu sentral saat ini. Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik kelompok wanita tani penerima program pemanfaatan pekarangan pangan lestari (p2l) di Kabupaten Tanggamus. Penentuan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling (Judment Sampling) tehnik pengambilan dengan cara Non Probabilitas dimana sampel diambil tidak secara acak melainkan dipilih Kelompok Wanitatani yang terlibat langsung dalam program P2L tahun 2022 dengan masing-masing kelompok 30 orang yang terdiri dari pengurus dan anggota, sempel dipilih dari dua kelompok wanitatani dengan jumlah 60 responden. Hasil analisis diskripsi menghasilkan gambaran spesifik tentang karakteristik rumah tangga kelompok wanita tani terkait umur, pendidikan, luas lahan pekarangan rumah tangga anggota kelompok wanitatani, struktur pendapatan rumah tangga , dan pola konsumsi rumah tangga kelompok wanita tani penerima p2l di kabupaten tanggamus,dari hasil penelitian dapat disimpulkan karaktaristik umur yang produktif dan pendidikan yang menengah keatas akan lebih cepat mengadopsi suatu inovasi dan teknologi karena wanita tani muda selain mempunyai semangat untuk mengetahui dan mencari tahu apa yang belum diketahuinya tentu dukungan kemampuan fisik juga menjadi faktor penentu keberhasilan dalam melakukan usahataninya.","PeriodicalId":495417,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Pembangunan dan Pendidikan Vokasi Pertanian","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135587490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}