Pub Date : 2024-04-25DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1486
R. Kurniawati, Y. Lolan, Supriyatni K, A. Ramadhan, Shyfa Auliya Rahmaan, Meta Aryani, Widia Nuraeni, Kahfi Rizkianto
Health problems of Non-Communicable Diseases (NCDs), especially hypertension, which is a condition of abnormal blood pressure increase that occurs in the arteries. Referring to the results of Basic Health Research in 2018, Indonesian people who have an age of more than 18 years have a percentage of 34.1% and a percentage of 8.8% were diagnosed with hypertension. Hypertensive disease is a disease that must be handled appropriately and appropriately, the higher the blood pressure of the patient, the higher the risk of being received by the patient. This community service aims to implement preventive and promotive health efforts related to hypertension with mechanisms to increase public knowledge to prevent and control hypertension. This method of community service begins with the Training and Formation of Special Cadres of PTM Posbindu, distribution of Pre-test, counseling, and activities of PTM Posbindu, ending with the distribution of Post-test. With a target of cadres and 33 residents with hypertension. The whole series of community service activities have been carried out. Counseling, training, and the formation of special cadres of PTM Posbindu were successfully implemented, formed, and activated. After community service, there are differences in increasing residents' knowledge about hypertension. At the time of pre-test measurement, 24% of citizens were well informed, increasing when post-test measurements were carried out with results of 70% of citizens with good knowledge. Community service activities are carried out according to the plan agreed upon at MMRW. This community service has succeeded in increasing residents' knowledge about hypertension.
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEMANDIRIAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH UNTUK MENGENDALIKAN HIPERTENSI DI DESA CIPARAY RW 07 KABUPATEN BANDUNG","authors":"R. Kurniawati, Y. Lolan, Supriyatni K, A. Ramadhan, Shyfa Auliya Rahmaan, Meta Aryani, Widia Nuraeni, Kahfi Rizkianto","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1486","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1486","url":null,"abstract":"Health problems of Non-Communicable Diseases (NCDs), especially hypertension, which is a condition of abnormal blood pressure increase that occurs in the arteries. Referring to the results of Basic Health Research in 2018, Indonesian people who have an age of more than 18 years have a percentage of 34.1% and a percentage of 8.8% were diagnosed with hypertension. Hypertensive disease is a disease that must be handled appropriately and appropriately, the higher the blood pressure of the patient, the higher the risk of being received by the patient. This community service aims to implement preventive and promotive health efforts related to hypertension with mechanisms to increase public knowledge to prevent and control hypertension. This method of community service begins with the Training and Formation of Special Cadres of PTM Posbindu, distribution of Pre-test, counseling, and activities of PTM Posbindu, ending with the distribution of Post-test. With a target of cadres and 33 residents with hypertension. The whole series of community service activities have been carried out. Counseling, training, and the formation of special cadres of PTM Posbindu were successfully implemented, formed, and activated. After community service, there are differences in increasing residents' knowledge about hypertension. At the time of pre-test measurement, 24% of citizens were well informed, increasing when post-test measurements were carried out with results of 70% of citizens with good knowledge. Community service activities are carried out according to the plan agreed upon at MMRW. This community service has succeeded in increasing residents' knowledge about hypertension.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"20 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140658289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-04-25DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1467
Pratama Wirya Atmaja, Muhammad Muharrom Al Haromainy, R. Purnomo
Kompleksitas abad ke-21 menuntut pola pendidikan yang aktif, interaktif, dan imersif. Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sedati (MTs Nuhati) berkeinginan kuat untuk memfasilitasi proses pembelajaran semacam itu. Untuk mendukung misi itu, kami menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan media narasi digital interaktif (NDI) untuk pembelajaran multimodal, afektif, dan interaktif di MTs Nuhati. Bagian pertama pelatihan ini memberi keterampilan pada guru-guru untuk mendesain NDI sebagai presentasi MS PowerPoint, sementara bagian keduanya berupa simulasi penerapan presentasi tersebut di kelas. Untuk mendukung pemahaman para guru, kami menyampaikan tutorial NDI edukatif berdasarkan teori dari literatur dan juga menyediakan form desain narasi interaktif, templat MS PowerPoint interaktif dan naratif, dan contoh penerapan templat itu untuk menyampaikan pelajaran tertentu. Data kuantitatif dengan kuesioner dan data kualitatif dengan pengamatan dan diskusi membuktikan keberhasilan pelatihan ini, tidak hanya dalam mengasah keterampilan pembuatan dan penerapan NDI edukatif tetapi juga memotivasi para guru untuk terus mempelajari teknologi edukasi.
21 世纪的复杂性要求积极、互动和沉浸式的教育模式。努鲁尔-胡达-赛达提学校(MTs Nuhati)强烈希望促进这种学习过程。为了支持这一使命,我们在努哈蒂学校组织了一次培训,内容是如何使用交互式数字叙事(NDI)媒体进行多模态、情感和交互式学习。培训的第一部分向教师传授了将 NDI 设计成 MS PowerPoint 演示文稿的技能,第二部分则是在课堂上模拟实施演示文稿。为了帮助教师理解,我们根据文献中的理论提供了教育性 NDI 教程,还提供了互动式叙事设计表格、互动式和叙事式 MS PowerPoint 模板,以及应用模板讲授具体课程的示例。通过问卷调查获得的定量数据以及通过观察和讨论获得的定性数据证明,此次培训取得了成功,不仅磨练了创建和应用教育性 NDI 的技能,还激发了教师继续学习教育技术的动力。
{"title":"DESAIN DAN PENERAPAN PRESENTASI NARATIF DAN INTERAKTIF OLEH GURU MTS NURUL HUDA SEDATI UNTUK PEMBELAJARAN ABAD KE-21","authors":"Pratama Wirya Atmaja, Muhammad Muharrom Al Haromainy, R. Purnomo","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1467","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1467","url":null,"abstract":"Kompleksitas abad ke-21 menuntut pola pendidikan yang aktif, interaktif, dan imersif. Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sedati (MTs Nuhati) berkeinginan kuat untuk memfasilitasi proses pembelajaran semacam itu. Untuk mendukung misi itu, kami menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan media narasi digital interaktif (NDI) untuk pembelajaran multimodal, afektif, dan interaktif di MTs Nuhati. Bagian pertama pelatihan ini memberi keterampilan pada guru-guru untuk mendesain NDI sebagai presentasi MS PowerPoint, sementara bagian keduanya berupa simulasi penerapan presentasi tersebut di kelas. Untuk mendukung pemahaman para guru, kami menyampaikan tutorial NDI edukatif berdasarkan teori dari literatur dan juga menyediakan form desain narasi interaktif, templat MS PowerPoint interaktif dan naratif, dan contoh penerapan templat itu untuk menyampaikan pelajaran tertentu. Data kuantitatif dengan kuesioner dan data kualitatif dengan pengamatan dan diskusi membuktikan keberhasilan pelatihan ini, tidak hanya dalam mengasah keterampilan pembuatan dan penerapan NDI edukatif tetapi juga memotivasi para guru untuk terus mempelajari teknologi edukasi.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"62 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140655662","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-04-25DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1347
I. Adiasa, Aldrin, M. Julkarnain, Ismi Mashabai, Farisan Robban, Shinta Esabella
Sumbawa merupakan daerah yang minim pengolahan limbah sampah, terutama plastik. Pengolahan sampah plastik perlu dilakukan agar tidak terjadi penumpukan, terutama di pantai. Hal ini dikarenakan sampah plastik merupakan sampah yang sulit terurai. Salah satu daerah yang terdampak banyak sampah plastik yang berada di Sumbawa adalah Desa Labuhan. Oleh karena itu, perlu dilakukannya upaya untuk meminimalisir banyaknya sampah yang ada di Desa Labuhan ini dengan mengolahnya menjadi paving block. Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan paving block dari limbah sampah plastik. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan SDM Masyarakat Desa dalam meminimalisir Sampah Plastik yang ada. Metode yang digunakan yaitu melalui sosialisasi penyampaian materi dan diskusi tanya jawab langsung kepada masyarakat dan pelatihan secara langsung terkait pembuatan paving block plastik ini. Sebelum dilakukan pelatihan, Masyarakat diberikan pertanyaan pretest dan diakhiri dengan pertanyaan post-test. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah meningkatnya kemampuan warga desa dalam pengolahan sampah plastik menjadi produk paving block. Hal ini terlihat dari peningkatan pemahaman Masyarakat sebesar 68% yang dilihat dari perbandingan hasil pretest dan juga post-test. Selain itu, Masyarakat juga mampu mempraktikkan secara langsung proses pembuatan paving block dari limbah sampah plastik, sehingga Masyarakat dapat memanfaatkan pemahaman tersebut dengan cara membuat secara mandiri dan menjadikannya sebagai usaha sampingan dalam meminimalisir sampah plastik yang menumpuk. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mampu memberikan pemahaman dan kemampuan kepada warga desa dalam mengolah sampah plastik menjadi paving block.
{"title":"SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBUATAN PAVING BLOCK DARI LIMBAH SAMPAH PLASTIK DI DESA LABUHAN KABUPATEN SUMBAWA","authors":"I. Adiasa, Aldrin, M. Julkarnain, Ismi Mashabai, Farisan Robban, Shinta Esabella","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1347","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1347","url":null,"abstract":"Sumbawa merupakan daerah yang minim pengolahan limbah sampah, terutama plastik. Pengolahan sampah plastik perlu dilakukan agar tidak terjadi penumpukan, terutama di pantai. Hal ini dikarenakan sampah plastik merupakan sampah yang sulit terurai. Salah satu daerah yang terdampak banyak sampah plastik yang berada di Sumbawa adalah Desa Labuhan. Oleh karena itu, perlu dilakukannya upaya untuk meminimalisir banyaknya sampah yang ada di Desa Labuhan ini dengan mengolahnya menjadi paving block. Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan paving block dari limbah sampah plastik. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan SDM Masyarakat Desa dalam meminimalisir Sampah Plastik yang ada. Metode yang digunakan yaitu melalui sosialisasi penyampaian materi dan diskusi tanya jawab langsung kepada masyarakat dan pelatihan secara langsung terkait pembuatan paving block plastik ini. Sebelum dilakukan pelatihan, Masyarakat diberikan pertanyaan pretest dan diakhiri dengan pertanyaan post-test. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah meningkatnya kemampuan warga desa dalam pengolahan sampah plastik menjadi produk paving block. Hal ini terlihat dari peningkatan pemahaman Masyarakat sebesar 68% yang dilihat dari perbandingan hasil pretest dan juga post-test. Selain itu, Masyarakat juga mampu mempraktikkan secara langsung proses pembuatan paving block dari limbah sampah plastik, sehingga Masyarakat dapat memanfaatkan pemahaman tersebut dengan cara membuat secara mandiri dan menjadikannya sebagai usaha sampingan dalam meminimalisir sampah plastik yang menumpuk. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mampu memberikan pemahaman dan kemampuan kepada warga desa dalam mengolah sampah plastik menjadi paving block.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"7 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140654772","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-04-25DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1496
Husnayaen, D. Arini, Alfian Anhar, R. Bela, I. M. A. Widnyana, Angger Bayu Pamungkas
Permasalahan penumpukan sampah bukan lagi permasalahan baru di Pantai Kuta. Berbagai upaya telah dilakukan oleh masyarakat dan Pemerintah daerah setempat dalam mengurangi pencemaran yang terjadi. Namun demikian, upaya tersebut masih belum mampu mengurangi tumpukan sampah yang ada di Pantai Kuta. Adanya fenomena angin barat yang mengirimkan sampah dari luar Pulau Bali dan kesadaran masyarakat sekitar yang kurang dalam menjaga lingkungan semakin memperburuk keindahan Pantai Kuta. Permasalahan sampah ini mengancam Pantai Kuta dari sisi keindahan, kesehatan masyarakat dan kehidupan biota yang ada disekitarnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan kegiatan aksi bersih pantai di sekitar Pantai Kuta. Aksi bersih pantai ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar dan wisatawan tentang pentingnya menjaga kebersihan sehingga keindahan Pantai Kuta dapat dinikmati dengan nyaman. Pelaksanaan aksi bersih pantai ini mendapat perhatian banyak pihak yang dihadiri oleh 1798 peserta yaitu terdiri dari berbagai macam golongan masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Kegiatan aksi bersih pantai terselenggarakan dengan baik dan berjalan lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun.
{"title":"AKSI BERSIH PANTAI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEPEDULIAN MASYARAKAT DALAM MENJAGA KEBERSIHAN PANTAI KUTA, PROVINSI BALI","authors":"Husnayaen, D. Arini, Alfian Anhar, R. Bela, I. M. A. Widnyana, Angger Bayu Pamungkas","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1496","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1496","url":null,"abstract":"Permasalahan penumpukan sampah bukan lagi permasalahan baru di Pantai Kuta. Berbagai upaya telah dilakukan oleh masyarakat dan Pemerintah daerah setempat dalam mengurangi pencemaran yang terjadi. Namun demikian, upaya tersebut masih belum mampu mengurangi tumpukan sampah yang ada di Pantai Kuta. Adanya fenomena angin barat yang mengirimkan sampah dari luar Pulau Bali dan kesadaran masyarakat sekitar yang kurang dalam menjaga lingkungan semakin memperburuk keindahan Pantai Kuta. Permasalahan sampah ini mengancam Pantai Kuta dari sisi keindahan, kesehatan masyarakat dan kehidupan biota yang ada disekitarnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan kegiatan aksi bersih pantai di sekitar Pantai Kuta. Aksi bersih pantai ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar dan wisatawan tentang pentingnya menjaga kebersihan sehingga keindahan Pantai Kuta dapat dinikmati dengan nyaman. Pelaksanaan aksi bersih pantai ini mendapat perhatian banyak pihak yang dihadiri oleh 1798 peserta yaitu terdiri dari berbagai macam golongan masyarakat mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Kegiatan aksi bersih pantai terselenggarakan dengan baik dan berjalan lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"37 22","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140657512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-04-25DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1456
Anita Maya Sutedja, Netty Kusumawati, Ira Nugerahani, Virly Virly
Science club merupakan merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler di SMA Katolik Santa Maria Surabaya yang menjadi mitra dalam kegiatan abdimas. Kegiatan abdimas bertujuan melakukan pendampingan pengelolaan aktivitas laboratorium untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan teknik mikrobiologi dasar serta pemanfaatan mikroba dalam pengolahan makanan bagi siswa peserta science club. Abdimas dilakukan dalam tiga tahap perlaksanaan yaitu preparasi, pendampingan pengelolaan aktivitas laboratorium dan evaluasi. Preparasi dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam penyelenggaraan kegiatan science club disekolah mitra. Pelaksanaan pendampingan aktivitas laboratorium meliputi pembuatan materi ajar untuk pelaksanaan kegiatan science club, pelatihan bagi guru pendamping science club dan laboran, serta penyelenggaraan kegiatan praktikum bagi siswa peserta science club. Evaluasi untuk melihat ketercapaian tujuan abddimas dilakukan melalui pemberian kuis dan kuesioner untuk siswa peserta science club. Kegiatan abdimas menghasilkan buku "Panduan Dasar Uji Mikrobiologi†dan leaflet tentang â€Fermentasi Yoghurt†untuk pelaksanaan kegiatan praktikum bagi siswa peserta science club. Pelatihan yang diadakan selama abdimas memberikan ketrampilan pada guru pembina dan laboran dalam mempersiapkan dan mengelola aktivitas praktikum di laboratorium. Praktikum yang diberikan kepada siswa selama kegiatan abdimas dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentangdasar uji mikrobiologi dasar dan pemanfaatan mikroba dalam fermentasi yoghurt bagi siswa peserta ekstrakurikuler science club. Berdasarkan data hasil kuesioner, setelah mengikuti aktivitas laboratorium yang diberikan, memberi dampak bagi sebagian besar siswa peserta science club (98%) memiliki kemampuan mempraktekkan teknik dasar uji mikrobiologi dan menerapkan prinsip kerja aseptis untuk memanfaatkan mikroba dalam fermentasi yoghurt.
{"title":"PENDAMPINGAN PENGELOLAAN AKTIVITAS LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN KETRAMPILAN DASAR UJI MIKROBIOLOGI SERTA PEMANFAATAN MIKROBA DALAM PENGOLAHAN MAKANAN BAGI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SCIENCE CLUB DI SMA KATOLIK SANTA MARIA SURABAYA","authors":"Anita Maya Sutedja, Netty Kusumawati, Ira Nugerahani, Virly Virly","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1456","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1456","url":null,"abstract":"Science club merupakan merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler di SMA Katolik Santa Maria Surabaya yang menjadi mitra dalam kegiatan abdimas. Kegiatan abdimas bertujuan melakukan pendampingan pengelolaan aktivitas laboratorium untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan teknik mikrobiologi dasar serta pemanfaatan mikroba dalam pengolahan makanan bagi siswa peserta science club. Abdimas dilakukan dalam tiga tahap perlaksanaan yaitu preparasi, pendampingan pengelolaan aktivitas laboratorium dan evaluasi. Preparasi dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan dalam penyelenggaraan kegiatan science club disekolah mitra. Pelaksanaan pendampingan aktivitas laboratorium meliputi pembuatan materi ajar untuk pelaksanaan kegiatan science club, pelatihan bagi guru pendamping science club dan laboran, serta penyelenggaraan kegiatan praktikum bagi siswa peserta science club. Evaluasi untuk melihat ketercapaian tujuan abddimas dilakukan melalui pemberian kuis dan kuesioner untuk siswa peserta science club. Kegiatan abdimas menghasilkan buku \"Panduan Dasar Uji Mikrobiologi†dan leaflet tentang â€Fermentasi Yoghurt†untuk pelaksanaan kegiatan praktikum bagi siswa peserta science club. Pelatihan yang diadakan selama abdimas memberikan ketrampilan pada guru pembina dan laboran dalam mempersiapkan dan mengelola aktivitas praktikum di laboratorium. Praktikum yang diberikan kepada siswa selama kegiatan abdimas dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentangdasar uji mikrobiologi dasar dan pemanfaatan mikroba dalam fermentasi yoghurt bagi siswa peserta ekstrakurikuler science club. Berdasarkan data hasil kuesioner, setelah mengikuti aktivitas laboratorium yang diberikan, memberi dampak bagi sebagian besar siswa peserta science club (98%) memiliki kemampuan mempraktekkan teknik dasar uji mikrobiologi dan menerapkan prinsip kerja aseptis untuk memanfaatkan mikroba dalam fermentasi yoghurt.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"42 36","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140656958","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-04-25DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1285
Iik Muhamad Malik Matin, Ratna Widya Iswara, Dinda Kadarwati, Prihatin Oktivasari, Ayu Rosyida Zain, Maria Agustin, Defiana Arnaldy, I. Hermawan
The waste bank program at KRL Kampoeng Berseri is an effort to use waste as economic value. However, savings management is still done manually, so officers find it difficult when residents don't bring notes. As a result, the savings collected were taken immediately so that local residents received less benefit. This causes the enthusiasm of waste bank customers in Kampoeng Berseri to decrease so that the waste bank program does not run optimally. so it is necessary to apply information technology. For this reason, information technology is applied to manage waste savings and provides information technology training on waste savings management to waste bank administrators as managers and residents of the Kampoeng Berseri KRL environment. This service activity starts from preparation by identifying problems, determining solutions and developing applications. Then the implementation consisted of grants and training in managing the waste bank and residents around Limus Nunggal village. Lastly, evaluation to measure the results of community service activities. Based on the survey results, it shows that implementing community service can increase citizens' interest in using the application. Apart from that, residents also stated that this community service activity had good benefits and could be applied in everyday life and agreed to continue this service program in the future. The community service program has succeeded in improving the management of waste savings using information technology and increasing citizen participation and support for the program.
{"title":"PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI BANK SAMPAH KAMPUNG RAMAH LINGKUNGAN KAMPOENG BERSERI, KECAMATAN CILEUNGSI, KABUPATEN BOGOR","authors":"Iik Muhamad Malik Matin, Ratna Widya Iswara, Dinda Kadarwati, Prihatin Oktivasari, Ayu Rosyida Zain, Maria Agustin, Defiana Arnaldy, I. Hermawan","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1285","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1285","url":null,"abstract":"The waste bank program at KRL Kampoeng Berseri is an effort to use waste as economic value. However, savings management is still done manually, so officers find it difficult when residents don't bring notes. As a result, the savings collected were taken immediately so that local residents received less benefit. This causes the enthusiasm of waste bank customers in Kampoeng Berseri to decrease so that the waste bank program does not run optimally. so it is necessary to apply information technology. For this reason, information technology is applied to manage waste savings and provides information technology training on waste savings management to waste bank administrators as managers and residents of the Kampoeng Berseri KRL environment. This service activity starts from preparation by identifying problems, determining solutions and developing applications. Then the implementation consisted of grants and training in managing the waste bank and residents around Limus Nunggal village. Lastly, evaluation to measure the results of community service activities. Based on the survey results, it shows that implementing community service can increase citizens' interest in using the application. Apart from that, residents also stated that this community service activity had good benefits and could be applied in everyday life and agreed to continue this service program in the future. The community service program has succeeded in improving the management of waste savings using information technology and increasing citizen participation and support for the program.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"5 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140654884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-04-25DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1477
Fitri Imansyah, Rudy Gianto
This community service activity (PKM) aims to introduce and train the community to process their rice harvests using appropriate technology, in the form of a grain peeling machine. The main target of this PKM activity is the people of the Jaya Mandiri Farmers Group in Batu Layang Village RT.04/RW.15, North Pontianak District, who still have limited means for their agricultural activities. The methods applied in this PKM activity are science and technology diffusion, socialization, and active community participation. So that with this PKM activity, the community has gained knowledge and skills in processing their post-harvest rice products, and it is hoped that this can help overcome their productivity problems due to limited agricultural facilities. Cleaning rice not only aims to remove empty grains, dirt and other foreign objects, but also increases the selling value per unit weight, increases the efficiency of drying and processing post-harvest products and extends shelf life. The working principle of the automatic rice cleaning tool is that when the rice is in the main reservoir, it then goes down through a small gap so that when it comes down it is cleaned with a fan so that the dirt stuck to the rice is blown away and the clean rice enters the reservoir section. The construction of this rice cleaning machine is divided into a hoper as a place to input rice, a crankshaft system, while the drive system consists of an electric motor, pulley, belt, pegs, bearings. With this device, the process of cleaning rice can be carried out simply and easily, and the process time, namely cleaning time, is shorter. With a shorter processing time, the production rate per unit time becomes greater. Improving the quality of agricultural products is very important in supporting food security and farmer welfare. One of the key aspects in ensuring the quality of agricultural products is the post-harvest processing process, especially the rice cleaning process. In this context, this research aims to optimize the rice refining process through the implementation of effective applied strategies. This study was conducted through a comprehensive series of laboratory experiments and field tests. Refining methods involving a combination of traditional and innovative technologies were evaluated to find the most efficient strategy for improving rice quality. The research results show that the use of a combination of certain technologies can increase the efficiency of rice cleaning, as well as reduce yield losses and increase the selling value of the product. This research makes a significant contribution to the development of agricultural practices that are sustainable and oriented towards quality results. These findings have direct implications for farmers in increasing the competitiveness of their products in local and global markets, as well as in supporting government efforts to achieve national food security goals.
{"title":"OPTIMASI OPTIMASI PROSES PEMBERSIHAN BERAS: STRATEGI TERAPAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HASIL PERTANIAN","authors":"Fitri Imansyah, Rudy Gianto","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1477","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1477","url":null,"abstract":"This community service activity (PKM) aims to introduce and train the community to process their rice harvests using appropriate technology, in the form of a grain peeling machine. The main target of this PKM activity is the people of the Jaya Mandiri Farmers Group in Batu Layang Village RT.04/RW.15, North Pontianak District, who still have limited means for their agricultural activities. The methods applied in this PKM activity are science and technology diffusion, socialization, and active community participation. So that with this PKM activity, the community has gained knowledge and skills in processing their post-harvest rice products, and it is hoped that this can help overcome their productivity problems due to limited agricultural facilities. Cleaning rice not only aims to remove empty grains, dirt and other foreign objects, but also increases the selling value per unit weight, increases the efficiency of drying and processing post-harvest products and extends shelf life. The working principle of the automatic rice cleaning tool is that when the rice is in the main reservoir, it then goes down through a small gap so that when it comes down it is cleaned with a fan so that the dirt stuck to the rice is blown away and the clean rice enters the reservoir section. The construction of this rice cleaning machine is divided into a hoper as a place to input rice, a crankshaft system, while the drive system consists of an electric motor, pulley, belt, pegs, bearings. With this device, the process of cleaning rice can be carried out simply and easily, and the process time, namely cleaning time, is shorter. With a shorter processing time, the production rate per unit time becomes greater.\u0000Improving the quality of agricultural products is very important in supporting food security and farmer welfare. One of the key aspects in ensuring the quality of agricultural products is the post-harvest processing process, especially the rice cleaning process. In this context, this research aims to optimize the rice refining process through the implementation of effective applied strategies. This study was conducted through a comprehensive series of laboratory experiments and field tests. Refining methods involving a combination of traditional and innovative technologies were evaluated to find the most efficient strategy for improving rice quality. The research results show that the use of a combination of certain technologies can increase the efficiency of rice cleaning, as well as reduce yield losses and increase the selling value of the product. This research makes a significant contribution to the development of agricultural practices that are sustainable and oriented towards quality results. These findings have direct implications for farmers in increasing the competitiveness of their products in local and global markets, as well as in supporting government efforts to achieve national food security goals.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"69 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140655434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-04-25DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1438
Dian Ratu Ayu Uswatun Khasanah, Eti Ferawati, M. Muzammil, Ronald Jolly Pongatung
Dusun Kalikesek termasuk dataran tinggi, dikelilingi oleh lembah gunung Ungaran yang memiliki sumber mata air yang jernih dan melimpah. Dusun Kalikesek berada di bawah hutan pinus yang terdapat pohon aren dengan jumlah yang cukup banyak di sekeliling desanya. Banyaknya pohon aren ini maka dusun Kalikesek dikenal dengan Arenan Kalikesek. Dengan banyaknya pohon aren ini, maka dusun Kalikesek merupakan sentra penghasil kolang-kaling yang banyak. Melimpahnya kolang-kaling ini justru menjadi permasalahan tersendiri bagi masyarakat setempat. Pengolahan kolang-kaling yang masih sangat sederhana yaitu hanya direbus dan direndam mengakibatkan kolang-kaling ini tidak dapat bertahan lama. Sebagian besar kolang-kaling yang sudah direndam hanya diberikan sebagai pakan hewan ternak saja. Tujuan dari pengabdian ini untuk mendampingi UKM Dusun Kalikesek Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal dalam mengolah kolang-kaling agar menambah nilai jual. Metode pengabdian ini dilakukan 3 tahap yakni persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini menghasilkan bahwa kolang-kaling yang tadinya hanya dapat bertahan dalam 3-7 hari dengan diolah menjadi minuman dalam kemasan dapat bertahan 3-8 bulan. Kolang- kaling yang hanya dijadikan makanan hewan ternak kini diolah menjadi produk yang dapat memiliki daya jual tinggi. Dengan branding NHEZ menjadikan tampilan minuman kolang kaling mudah diingat oleh kosumen dan pasar, tidak hanya kemasan kosong tanpa gambar dan huruf.
{"title":"KREATIVITAS PENGOLAHAN KOLANG-KALING KELOMPOK UKM DUSUN KALIKESEK KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL","authors":"Dian Ratu Ayu Uswatun Khasanah, Eti Ferawati, M. Muzammil, Ronald Jolly Pongatung","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1438","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1438","url":null,"abstract":"Dusun Kalikesek termasuk dataran tinggi, dikelilingi oleh lembah gunung Ungaran yang memiliki sumber mata air yang jernih dan melimpah. Dusun Kalikesek berada di bawah hutan pinus yang terdapat pohon aren dengan jumlah yang cukup banyak di sekeliling desanya. Banyaknya pohon aren ini maka dusun Kalikesek dikenal dengan Arenan Kalikesek. Dengan banyaknya pohon aren ini, maka dusun Kalikesek merupakan sentra penghasil kolang-kaling yang banyak. Melimpahnya kolang-kaling ini justru menjadi permasalahan tersendiri bagi masyarakat setempat. Pengolahan kolang-kaling yang masih sangat sederhana yaitu hanya direbus dan direndam mengakibatkan kolang-kaling ini tidak dapat bertahan lama. Sebagian besar kolang-kaling yang sudah direndam hanya diberikan sebagai pakan hewan ternak saja. Tujuan dari pengabdian ini untuk mendampingi UKM Dusun Kalikesek Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal dalam mengolah kolang-kaling agar menambah nilai jual. Metode pengabdian ini dilakukan 3 tahap yakni persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil dari kegiatan ini menghasilkan bahwa kolang-kaling yang tadinya hanya dapat bertahan dalam 3-7 hari dengan diolah menjadi minuman dalam kemasan dapat bertahan 3-8 bulan. Kolang- kaling yang hanya dijadikan makanan hewan ternak kini diolah menjadi produk yang dapat memiliki daya jual tinggi. Dengan branding NHEZ menjadikan tampilan minuman kolang kaling mudah diingat oleh kosumen dan pasar, tidak hanya kemasan kosong tanpa gambar dan huruf.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"67 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140655608","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fashion merupakan sebuah produk yang diciptakan mewakili kebutuhan individual. Fashion remaja berkembang pesat mengikuti jaman, dengan demikian munculah fenomena gaya busana salah satunya trend bergaya streetwear yang sempat trend juga pada era 90an. Salah satu Fashion Streetwear yang banyak digunakan adalah cardigan. Keberadaan Cardigan Rajut Bangka Belitug (CRAB) memiliki pangsa pasar tersendiri, khususnya dari sisi fashion anak muda. CRAB hadir dengan motif yang mengangkat unsur kearifan lokal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu daun simpur. Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu dapat menghasilkan produk wirausaha berupa CRAB dengan motif simpur sebagai bagian dari kearifan lokal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam mendorong perekonomian baru bagi mahasiswa. Proses produksi CRAB menggunakan kuesioner uji kelayakan produk dan analisis ekonomi. Berdasarkan kuesioner diperoleh hasil bahwa terdapat 111 responden. Menurut responden usaha produk CRAB memiliki peluang untuk diproduksi dan dapat diterima cukup baik oleh calon konsumen sebesar 97,3%. Selain itu, Usaha produk CRAB cukup menjanjikan dengan hasil analisis ekonomi didapatkan profit yang mencapai >5,5 juta dalam kurun waktu 3 bulan. Sehingga usaha ini layak untuk dikembangkan berdasarkan uji kelayakan dan analisis ekonomi yang digunakan.
{"title":"POTENSI PENGEMBANGAN FASHION STREETWEAR MELALUI MOTIF DAUN SIMPUR PADA CRAB DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG","authors":"Nurul Janah, Rohil Agatha Lusia, Robakiah Robakiah, D. Andini, Desti Aulia Pratiwi, Desy Yuliana Dalimunthe","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1409","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1409","url":null,"abstract":"Fashion merupakan sebuah produk yang diciptakan mewakili kebutuhan individual. Fashion remaja berkembang pesat mengikuti jaman, dengan demikian munculah fenomena gaya busana salah satunya trend bergaya streetwear yang sempat trend juga pada era 90an. Salah satu Fashion Streetwear yang banyak digunakan adalah cardigan. Keberadaan Cardigan Rajut Bangka Belitug (CRAB) memiliki pangsa pasar tersendiri, khususnya dari sisi fashion anak muda. CRAB hadir dengan motif yang mengangkat unsur kearifan lokal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu daun simpur. Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu dapat menghasilkan produk wirausaha berupa CRAB dengan motif simpur sebagai bagian dari kearifan lokal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam mendorong perekonomian baru bagi mahasiswa. Proses produksi CRAB menggunakan kuesioner uji kelayakan produk dan analisis ekonomi. Berdasarkan kuesioner diperoleh hasil bahwa terdapat 111 responden. Menurut responden usaha produk CRAB memiliki peluang untuk diproduksi dan dapat diterima cukup baik oleh calon konsumen sebesar 97,3%. Selain itu, Usaha produk CRAB cukup menjanjikan dengan hasil analisis ekonomi didapatkan profit yang mencapai >5,5 juta dalam kurun waktu 3 bulan. Sehingga usaha ini layak untuk dikembangkan berdasarkan uji kelayakan dan analisis ekonomi yang digunakan.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"52 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140656499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-04-25DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i2.1485
Hodriani Hodriani, A. Rahmi, Sri Hadiningrum, Wan Nova Listia, Junaidi Junaidi
Kabupaten Deli Serdang termasuk daerah lokus stunting yang ada di Sumatera Utara. Salah satu dari 45 desa Lokus stunting Kabupaten Deli Serdang adalah Desa Kelambir yang terletak di Kecamatan Pantai Labu. Desa Kelambir telah membentuk sususan pengurusan KPM yang memiliki peranan penting pembina pencegahan stunting yang kegiatan dilaksanakan untuk pencegahan stunting untuk pemenuhan gizi balita dan ibu hamil.Kegiatan pendampingan ini bertujuan dalam pemenuhan gizi masyarakat khususnya pada berisiko stunting, memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam penyediaan makanan sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal serta meningkatkan kesejahteraan keluarga. Metode pada kegiatan ini yaitu pendekatan kepada mitra selanjutnya pelaksanaan yang meliputi kegiatan pendidikan, sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan dalam membuat menu sehat pencegah stunting. Hasil kegiatan menunjukkan dampak positif dari sosialisasi dan pendampingan ini. Peserta kegiatan baik dari tim PKK, calon penganting, ibu hamil maupun ibu yang mempunyai anak usia balita dapat memahami pemanfaatan pangan lokal sebagai menu dapur sehat untuk mencegah stunting. Hasil yang positif dari evaluasi akan mengindikasikan bahwa peserta telah mampu menginternalisasi informasi tersebut dan mengaplikasikannya dalam konteks kehidupan sehari-hari.Pemanfaatan pangan lokal nusantara bukan hanya sekadar inovasi kuliner, tetapi juga merupakan strategi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan anak balita. Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan makan yang sehat, hubungan sinergis antara lingkungan, ekonomi lokal, dan kesehatan masyarakat.
德利瑟当行政区(Deli Serdang Regency)是北苏门答腊的发育迟缓地区之一。位于 Pantai Labu 分区的 Kelambir 村是 Deli Serdang 行政区 45 个发育迟缓地区之一。Kelambir 村成立了一个 KPM 管理委员会,该委员会在促进预防发育迟缓方面发挥着重要作用,其开展的活动旨在预防发育迟缓,满足幼儿和孕妇的营养需求。 这项援助活动旨在满足社区营养需求,尤其是发育迟缓的风险需求,获得利用当地资源提供健康营养食品的知识和技能,并改善家庭福利。这项活动的方法是先接触合作伙伴,然后再实施,其中包括教育活动、社会化、培训和协助制作健康菜单,以防止发育迟缓。活动结果表明,这种社会化和指导产生了积极影响。来自库尔德工人党团队的活动参与者、准新娘、孕妇和五岁以下儿童的母亲都能了解如何利用当地食物作为健康的厨房菜单来预防发育迟缓。评估的积极结果将表明,参与者能够将信息内化并应用到日常生活中。 当地食物的利用不仅是一种烹饪创新,也是满足孕妇和五岁以下儿童营养需求的可持续战略。这项活动有望创造一个健康的饮食环境,在环境、地方经济和公众健康之间形成一种协同关系。
{"title":"OPTIMALKAN KESEHATAN KELUARGA: PENDAMPINGAN TPK DALAM PENINGKATAN GIZI DAN PENCEGAHAN STUNTING DI DESA KELAMBIR KABUPATEN DELI SERDANG","authors":"Hodriani Hodriani, A. Rahmi, Sri Hadiningrum, Wan Nova Listia, Junaidi Junaidi","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1485","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1485","url":null,"abstract":"Kabupaten Deli Serdang termasuk daerah lokus stunting yang ada di Sumatera Utara. Salah satu dari 45 desa Lokus stunting Kabupaten Deli Serdang adalah Desa Kelambir yang terletak di Kecamatan Pantai Labu. Desa Kelambir telah membentuk sususan pengurusan KPM yang memiliki peranan penting pembina pencegahan stunting yang kegiatan dilaksanakan untuk pencegahan stunting untuk pemenuhan gizi balita dan ibu hamil.Kegiatan pendampingan ini bertujuan dalam pemenuhan gizi masyarakat khususnya pada berisiko stunting, memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam penyediaan makanan sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal serta meningkatkan kesejahteraan keluarga. Metode pada kegiatan ini yaitu pendekatan kepada mitra selanjutnya pelaksanaan yang meliputi kegiatan pendidikan, sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan dalam membuat menu sehat pencegah stunting. Hasil kegiatan menunjukkan dampak positif dari sosialisasi dan pendampingan ini. Peserta kegiatan baik dari tim PKK, calon penganting, ibu hamil maupun ibu yang mempunyai anak usia balita dapat memahami pemanfaatan pangan lokal sebagai menu dapur sehat untuk mencegah stunting. Hasil yang positif dari evaluasi akan mengindikasikan bahwa peserta telah mampu menginternalisasi informasi tersebut dan mengaplikasikannya dalam konteks kehidupan sehari-hari.Pemanfaatan pangan lokal nusantara bukan hanya sekadar inovasi kuliner, tetapi juga merupakan strategi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan anak balita. Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan makan yang sehat, hubungan sinergis antara lingkungan, ekonomi lokal, dan kesehatan masyarakat.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"31 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140658258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}