Pub Date : 2024-03-30DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.1466
Thoha Firdaus, Arini Rosa Sinensis
Open Journal System (OJS) merupakan platform yang umum digunakan institusi untuk melakukan manajemen artikel karya ilmiah. OJS memiliki fitur yang sangat berlimpah, sehingga bagi pengguna baru memerlukan waktu yang cukup banyak untuk mempelajari jika dilakukan secara mandiri. STIT Nurussalam merupakan salah satu perguruan tinggi baru yang membutuhkan pelatihan pengelolaan dalam memanajemen karya ilmiah berbasis OJS. Sebelum dilakukan pelatihan, STIT Nurussalam hanya memiliki satu jurnal dan juga baru memiliki satu issu terbitan saja dengan pengelolaan terbitan yang masih perlu ditingkatkan. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membantu pengelola jurnal dalam meningkatkan kemampuan manajemen pengelolaan jurnal dengan baik dan cepat. Agar kedepannya jurnal yang dikelola dapat di manajemen sesuai dengan kaidah semestinya dan sesuai dengan standar akreditasi. Metode yang digunakan dalam proses pelatihan ini tersusun menjadi tiga tahapan, yaitu analisis situasi, implementasi, dan evaluasi. Tahap analisis adalah dimana dilakukan proses investigasi terhadap jurnal yang telah dimiliki, tahap implementasi adalah dimana dilakukan proses pelatihan, dan tahap evaluasi adalah dimana untuk mengetahui sejauh mana pelatihan ini mendapat respon baik atau buruk.Setelah dilakukan pelatihan selama dua hari, saat ini semua program studi di bawah perguruan tinggi STIT Nurussalam masing-masing telah memiliki jurnal secara mandiri dan dapat diakses secara online. Pengelola jurnal telah mampu dalam melakukan kustomisasi tampilan, serta telah mampu melakukan pengelolaan dengan baik dan benar dari mulai proses pengiriman naskah artikel sampai dengan terbit sesuai dengan standar akreditasi. Dari evaluasi, juga didapatkan hasil bahwa rata-rata 98,57% peserta merasa sangat puas dengan kegiatan yang telah dilakukan. Dari respon peserta juga mengharapkan akan ada kegiatan-kegiatan lainnya yang serupa. Setelah meninjau hasil implementasi pelatihan yang telah dilakukan serta evaluasi yang di dapatkan maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan yang telah dilakukan telah berhasil dalam meningkatkan manajemen pengelolaan jurnal yang baik dan benar sesuai dengan kaidah semestinya.
{"title":"PELATIHAN MANAJEMEN PENGELOLAAN JURNAL ILMIAH BERBASIS OPEN JOURNAL SYSTEM (OJS) DI SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) NURUSSALAM","authors":"Thoha Firdaus, Arini Rosa Sinensis","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i1.1466","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1466","url":null,"abstract":"Open Journal System (OJS) merupakan platform yang umum digunakan institusi untuk melakukan manajemen artikel karya ilmiah. OJS memiliki fitur yang sangat berlimpah, sehingga bagi pengguna baru memerlukan waktu yang cukup banyak untuk mempelajari jika dilakukan secara mandiri. STIT Nurussalam merupakan salah satu perguruan tinggi baru yang membutuhkan pelatihan pengelolaan dalam memanajemen karya ilmiah berbasis OJS. Sebelum dilakukan pelatihan, STIT Nurussalam hanya memiliki satu jurnal dan juga baru memiliki satu issu terbitan saja dengan pengelolaan terbitan yang masih perlu ditingkatkan. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk membantu pengelola jurnal dalam meningkatkan kemampuan manajemen pengelolaan jurnal dengan baik dan cepat. Agar kedepannya jurnal yang dikelola dapat di manajemen sesuai dengan kaidah semestinya dan sesuai dengan standar akreditasi. Metode yang digunakan dalam proses pelatihan ini tersusun menjadi tiga tahapan, yaitu analisis situasi, implementasi, dan evaluasi. Tahap analisis adalah dimana dilakukan proses investigasi terhadap jurnal yang telah dimiliki, tahap implementasi adalah dimana dilakukan proses pelatihan, dan tahap evaluasi adalah dimana untuk mengetahui sejauh mana pelatihan ini mendapat respon baik atau buruk.Setelah dilakukan pelatihan selama dua hari, saat ini semua program studi di bawah perguruan tinggi STIT Nurussalam masing-masing telah memiliki jurnal secara mandiri dan dapat diakses secara online. Pengelola jurnal telah mampu dalam melakukan kustomisasi tampilan, serta telah mampu melakukan pengelolaan dengan baik dan benar dari mulai proses pengiriman naskah artikel sampai dengan terbit sesuai dengan standar akreditasi. Dari evaluasi, juga didapatkan hasil bahwa rata-rata 98,57% peserta merasa sangat puas dengan kegiatan yang telah dilakukan. Dari respon peserta juga mengharapkan akan ada kegiatan-kegiatan lainnya yang serupa. Setelah meninjau hasil implementasi pelatihan yang telah dilakukan serta evaluasi yang di dapatkan maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan yang telah dilakukan telah berhasil dalam meningkatkan manajemen pengelolaan jurnal yang baik dan benar sesuai dengan kaidah semestinya.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"17 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140364422","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengabdian kepada masyarakat melalui penyuluhan pertanian berbasis agribisnis di Desa Cenrana telah memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan petani dan perkembangan sektor pertanian. Program ini memberdayakan petani dengan pengetahuan dan keterampilan baru dalam praktik pertanian agribisnis, memungkinkan mereka mengadopsi teknologi pertanian yang lebih efisien, diversifikasi produk, dan strategi pemasaran yang tepat sasaran. Partisipasi aktif masyarakat menciptakan kolaborasi yang kuat antara petani, penyedia layanan atau pengabdi dan pihak terkait, sehingga memungkinkan solusi lokal dapat diterapkan, mengingat beragamnya tantangan yang dihadapi masing-masing petani. Peningkatan akses pasar dan kesadaran akan pentingnya lingkungan telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian, memungkinkan petani untuk menjual produk mereka dengan harga yang lebih baik dan mencapai pendapatan yang lebih stabil. Meski telah mencapai hasil yang nyata, masih terdapat tantangan yang perlu diatasi, antara lain melanjutkan pendidikan, pendampingan, dan penguatan infrastruktur. Dengan tekad dan kerjasama yang terus menerus, program pengabdian kepada masyarakat ini dapat terus menjadi penggerak utama dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan membangun gairah terhadap sektor pertanian di Desa Cenrana. Dedikasi ini juga dapat memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan pendekatan serupa dalam mengembangkan pertanian berbasis agribisnis.
{"title":"MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI PENYULUHAN PERTANIAN BERBASIS AGRIBISNIS DI DESA CENRANA KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG","authors":"Romi Nugraha, Suriadi, Usman Rahman, Nurzadrina Wahyuddin, Nurrizki Yanti, Program Studi, Agribisnis, Akuntansi, Penyuluh Pertanian, Agribisnis Kesejahteraan, Petani, Sumartan, •. Meningkatkan, Kesejahteraan Petani, Melalui Penyuluhan, Pertanian Berbasis, Agribisnis di Desa, Cenrana Kabupaten, Sidenreng Rappang","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i1.1325","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1325","url":null,"abstract":"Pengabdian kepada masyarakat melalui penyuluhan pertanian berbasis agribisnis di Desa Cenrana telah memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan petani dan perkembangan sektor pertanian. Program ini memberdayakan petani dengan pengetahuan dan keterampilan baru dalam praktik pertanian agribisnis, memungkinkan mereka mengadopsi teknologi pertanian yang lebih efisien, diversifikasi produk, dan strategi pemasaran yang tepat sasaran. Partisipasi aktif masyarakat menciptakan kolaborasi yang kuat antara petani, penyedia layanan atau pengabdi dan pihak terkait, sehingga memungkinkan solusi lokal dapat diterapkan, mengingat beragamnya tantangan yang dihadapi masing-masing petani. Peningkatan akses pasar dan kesadaran akan pentingnya lingkungan telah memberikan dampak positif terhadap perekonomian, memungkinkan petani untuk menjual produk mereka dengan harga yang lebih baik dan mencapai pendapatan yang lebih stabil. Meski telah mencapai hasil yang nyata, masih terdapat tantangan yang perlu diatasi, antara lain melanjutkan pendidikan, pendampingan, dan penguatan infrastruktur. Dengan tekad dan kerjasama yang terus menerus, program pengabdian kepada masyarakat ini dapat terus menjadi penggerak utama dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan membangun gairah terhadap sektor pertanian di Desa Cenrana. Dedikasi ini juga dapat memberikan inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan pendekatan serupa dalam mengembangkan pertanian berbasis agribisnis.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"8 13","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140362391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-30DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.1470
Fitri Imansyah
Pertanian organik semakin diakui sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pangan global. Namun, tantangan dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman tanpa menggunakan pestisida kimia tetap menjadi masalah yang perlu diatasi. Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, memperkenalkan solusi lokal yang inovatif melalui pemanfaatan asap cair limbah serabut dan tempurung kelapa sebagai pestisida organik di Dusun Makmur, Desa Sungai Kupah. Metode kegiatan melibatkan pengumpulan limbah serabut dan tempurung kelapa dari industri lokal, diikuti dengan proses pembuatan asap cair melalui teknik pirolisis sederhana. Selanjutnya, uji efektivitas asap cair ini dilakukan dalam skala kecil pada tanaman sayuran dan padi di wilayah tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa aplikasi asap cair limbah kelapa mampu mengendalikan sejumlah hama dan penyakit tanaman secara efektif, sambil mempertahankan kualitas tanah dan tanaman yang sehat. Selain manfaat pertanian, kegiatan ini juga memberikan dampak ekonomi positif dengan menghasilkan produk bernilai tambah dari limbah kelapa dan mendukung keberlangsungan industri lokal. Selain manfaat langsung dalam pertanian, penggunaan asap cair juga memberikan dampak positif pada lingkungan dan ekonomi lokal dengan mengurangi limbah kelapa yang tidak termanfaatkan dan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia. Kesimpulannya, penggunaan asap cair limbah serabut dan tempurung kelapa menawarkan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk pertanian bersih di wilayah pedesaan seperti Dusun Makmur, Desa Sungai Kupah, sambil menggerakkan arah menuju pertanian yang lebih berkelanjutan secara global.
人们日益认识到,有机耕作是满足全球粮食需求的一种更环保的替代方法。然而,如何在不使用化学农药的情况下控制植物病虫害仍然是一个亟待解决的问题。在这项社区服务活动的实施过程中,我们在 Sungai Kupah 村的 Makmur Hamlet 引入了一种创新的本地解决方案,即利用椰子纤维和椰壳废料中的液态烟雾作为有机杀虫剂。活动方法包括从当地工业中收集椰子纤维和贝壳废料,然后通过简单的热解技术制成液态烟雾。此外,还对这种液态烟雾在该地区的蔬菜和水稻作物上进行了小规模的有效性测试。结果表明,椰子废液烟雾的应用能够有效控制多种植物病虫害,同时保持土壤质量和植物健康。除农业效益外,这项活动还通过利用椰子废料生产增值产品,支持当地产业的可持续发展,从而产生积极的经济影响。除了农业方面的直接效益外,使用液体烟雾还能减少未利用的椰子废料,减少对化学农药的依赖,从而对环境和当地经济产生积极影响。总之,利用椰子纤维和椰壳废物产生的液态烟雾为农村地区(如 Dusun Makmur、Sungai Kupah 村)的清洁农业提供了创新和可持续的解决方案,同时也推动了全球农业向更可持续的方向发展。
{"title":"PEMANFAATAN ASAP CAIR LIMBAH SERABUT DAN TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI PESTISIDA ORGANIK DI DUSUN MAKMUR DESA SUNGAI KUPAH","authors":"Fitri Imansyah","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i1.1470","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1470","url":null,"abstract":"Pertanian organik semakin diakui sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pangan global. Namun, tantangan dalam mengendalikan hama dan penyakit tanaman tanpa menggunakan pestisida kimia tetap menjadi masalah yang perlu diatasi. Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, memperkenalkan solusi lokal yang inovatif melalui pemanfaatan asap cair limbah serabut dan tempurung kelapa sebagai pestisida organik di Dusun Makmur, Desa Sungai Kupah. Metode kegiatan melibatkan pengumpulan limbah serabut dan tempurung kelapa dari industri lokal, diikuti dengan proses pembuatan asap cair melalui teknik pirolisis sederhana. Selanjutnya, uji efektivitas asap cair ini dilakukan dalam skala kecil pada tanaman sayuran dan padi di wilayah tersebut. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa aplikasi asap cair limbah kelapa mampu mengendalikan sejumlah hama dan penyakit tanaman secara efektif, sambil mempertahankan kualitas tanah dan tanaman yang sehat. Selain manfaat pertanian, kegiatan ini juga memberikan dampak ekonomi positif dengan menghasilkan produk bernilai tambah dari limbah kelapa dan mendukung keberlangsungan industri lokal. Selain manfaat langsung dalam pertanian, penggunaan asap cair juga memberikan dampak positif pada lingkungan dan ekonomi lokal dengan mengurangi limbah kelapa yang tidak termanfaatkan dan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia. Kesimpulannya, penggunaan asap cair limbah serabut dan tempurung kelapa menawarkan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk pertanian bersih di wilayah pedesaan seperti Dusun Makmur, Desa Sungai Kupah, sambil menggerakkan arah menuju pertanian yang lebih berkelanjutan secara global.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"33 22","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140362151","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-30DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.1351
Sri Suryanti, Hangger Gahara Mawandha, Achmad Himawan, R. Widyasaputra
Petani Dusun Sinogo mulai bulan November tahun 2022 mengembangkan tanaman Vanili (Vanilla planifolia Andrews) di dalam rumah kaca menggunakan media tanam campuran tanah, pupuk kandang dan cocofiber dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Penggunaan cocofiber menyebabkan media tanam cepat kering. Pada tahun 2023 petani vanili Dusun Sinogo menghadapi permasalahan terbatasnya air untuk penyiraman karena air yang digunakan berasal dari mata air yang jumlahnya sangat sedikit saat musim kemarau. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk memberikan informasi tentang teknologi irigasi tetes yang hemat air serta menerapkan teknis irigasi tetes pada budidaya vanili di dalam rumah kaca. Pengabdian kepada masyarakat dimulai dengan kegiatan survei untuk mengetahui kondisi wilayah dan tingkat pemahaman petani terhadap teknologi irigasi tetes. Tahap selanjutnya adalah penyuluhan dan praktek teknologi irigasi tetes. Monitoring evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil dari praktek irigasi tetes. Hasil survei menunjukkan bahwa 87 % anggota kelompok tani belum mengetahui tentang teknik irigasi tetes dan mereka sangat tertarik untuk menerapkan teknologi ini. Sebanyak 100 % responden menyatakan berminat untuk melakukan teknologi irigasi tetes pada tanaman vanili. Setelah dilakukan pengabdian kepada masyarakat petani Dusun Sinogo memahami tentang teknik irigasi tetes yang merupakan teknik irigasi hemat air. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat menunjukkan irigasi tetes berjalan tetapi masih terbatas karena air yang tertampung masih sedikit akibat dari curah hujan yang masih rendah sampai bulan Desember 2023. Kesimpulannya adalah sebagian besar anggota kelompok tani belum memahami teknik irigasi tetes. Keberhasilan teknik irigasi tetes dipengaruhi ketersediaan sumber air.
从 2022 年 11 月开始,Sinogo Hamlet 的农民在温室中种植香草(Vanilla planifolia Andrews),土壤、粪肥和椰子纤维的混合比例为 1:1:1。2023 年,Sinogo Hamlet 的香草种植者面临着浇水用水有限的问题,因为他们使用的水来自泉水,而在旱季泉水的数量很少。社区服务活动的目的是提供有关节水滴灌技术的信息,并将滴灌技术应用于温室香草种植。社区服务从调查开始,以确定该地区的状况和农民对滴灌技术的了解程度。下一阶段是滴灌技术的咨询和实践。为确定滴灌实践的结果,进行了评估监测。调查结果显示,87% 的农民小组成员不了解滴灌技术,他们对应用该技术非常感兴趣。共有 100%的受访者表示有兴趣在香草植物上应用滴灌技术。社区服务结束后,Sinogo Hamlet 的农民了解了滴灌技术,这是一种节水灌溉技术。社区服务的实施结果表明,滴灌技术已经开始运行,但由于 2023 年 12 月之前降雨量较少,收集的水量仍然较少,因此滴灌技术的应用仍然有限。结论是大多数农民小组成员不了解滴灌技术。滴灌技术的成功与否受水源供应的影响。
{"title":"APLIKASI TEKNOLOGI IRIGASI TETES PADA KEGIATAN BUDIDAYA TANAMAN VANILI DI RUMAH KACA DUSUN SINOGO, PAGERHARJO, SAMIGALUH, KULON PROGO, YOGYAKARTA","authors":"Sri Suryanti, Hangger Gahara Mawandha, Achmad Himawan, R. Widyasaputra","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i1.1351","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1351","url":null,"abstract":"Petani Dusun Sinogo mulai bulan November tahun 2022 mengembangkan tanaman Vanili (Vanilla planifolia Andrews) di dalam rumah kaca menggunakan media tanam campuran tanah, pupuk kandang dan cocofiber dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Penggunaan cocofiber menyebabkan media tanam cepat kering. Pada tahun 2023 petani vanili Dusun Sinogo menghadapi permasalahan terbatasnya air untuk penyiraman karena air yang digunakan berasal dari mata air yang jumlahnya sangat sedikit saat musim kemarau. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk memberikan informasi tentang teknologi irigasi tetes yang hemat air serta menerapkan teknis irigasi tetes pada budidaya vanili di dalam rumah kaca. Pengabdian kepada masyarakat dimulai dengan kegiatan survei untuk mengetahui kondisi wilayah dan tingkat pemahaman petani terhadap teknologi irigasi tetes. Tahap selanjutnya adalah penyuluhan dan praktek teknologi irigasi tetes. Monitoring evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil dari praktek irigasi tetes. Hasil survei menunjukkan bahwa 87 % anggota kelompok tani belum mengetahui tentang teknik irigasi tetes dan mereka sangat tertarik untuk menerapkan teknologi ini. Sebanyak 100 % responden menyatakan berminat untuk melakukan teknologi irigasi tetes pada tanaman vanili. Setelah dilakukan pengabdian kepada masyarakat petani Dusun Sinogo memahami tentang teknik irigasi tetes yang merupakan teknik irigasi hemat air. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat menunjukkan irigasi tetes berjalan tetapi masih terbatas karena air yang tertampung masih sedikit akibat dari curah hujan yang masih rendah sampai bulan Desember 2023. Kesimpulannya adalah sebagian besar anggota kelompok tani belum memahami teknik irigasi tetes. Keberhasilan teknik irigasi tetes dipengaruhi ketersediaan sumber air.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"45 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140362965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Discourse on the utilization of medicinal plants, which have the potential to be made into liquid soap and balsam, is very much needed for SMA and SMK students as knowledge in doing entrepreneurship in developing pharmaceutical products. Therefore, community service activities (PKM) are needed to provide knowledge and skills regarding the manufacture of liquid soap from basil and balsam extracts from Eucalyptus oil. The purpose of this PKM activity is to provide knowledge, understanding, and skills regarding the procedures for making liquid soap from extracts of basil and balsam leaves from Eucalyptus oil. This PKM activity includes the planning stages, such as making socialization flyers, materials, and videos on making soap and balm from natural ingredients. The implementation stage of providing materials and simulations for SMA/K children in Bekasi City at the STIKes Mitra Keluarga Pharmaceuticals Laboratory, Bekasi. The Evaluation Stage is in the form of taking a response score on the use of liquid soap and balsam by the PKM participants. The results of this PKM showed that there were 26 SMA/SMK students in attendance in Bekasi City, with 84.61% of SMK students dominating the participants. The preferred product was Balsam Eucalyptus oil, especially in terms of aroma, texture, and warmth. This PKM concludes that participants have a new understanding of the use of basil leaves and Eucalyptus oil for making liquid soap and balsam. The product that the participants liked was balsam Eucalyptus oil compared to basil leaf extract liquid soap.
{"title":"SIMULASI PEMBUATAN SABUN CAIR EKSTRAK DAUN KEMANGI DAN BALSAM EUCALYPTUS OIL BAGI SISWA/I SMA/K DI KOTA BEKASI","authors":"R. Anindita, Dede Dwi Nathalia, Maya Uzia Beandrade, Intan Kurnia Putri, Melania Perwitasari, Nofria Rizki Amalia Harahap","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i1.1439","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1439","url":null,"abstract":"Discourse on the utilization of medicinal plants, which have the potential to be made into liquid soap and balsam, is very much needed for SMA and SMK students as knowledge in doing entrepreneurship in developing pharmaceutical products. Therefore, community service activities (PKM) are needed to provide knowledge and skills regarding the manufacture of liquid soap from basil and balsam extracts from Eucalyptus oil. The purpose of this PKM activity is to provide knowledge, understanding, and skills regarding the procedures for making liquid soap from extracts of basil and balsam leaves from Eucalyptus oil. This PKM activity includes the planning stages, such as making socialization flyers, materials, and videos on making soap and balm from natural ingredients. The implementation stage of providing materials and simulations for SMA/K children in Bekasi City at the STIKes Mitra Keluarga Pharmaceuticals Laboratory, Bekasi. The Evaluation Stage is in the form of taking a response score on the use of liquid soap and balsam by the PKM participants. The results of this PKM showed that there were 26 SMA/SMK students in attendance in Bekasi City, with 84.61% of SMK students dominating the participants. The preferred product was Balsam Eucalyptus oil, especially in terms of aroma, texture, and warmth. This PKM concludes that participants have a new understanding of the use of basil leaves and Eucalyptus oil for making liquid soap and balsam. The product that the participants liked was balsam Eucalyptus oil compared to basil leaf extract liquid soap.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"42 13","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140363462","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-03-30DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.1469
Ika Priantari, Tri Setyowati
Ikhtiar mengenai kelestarian lingkungan hidup ini konsisten disuaran oleh IMM Kabupaten Jember. Hanya saja aktivis lingkungan hidup IMM masih belum memiliki kemampuan standar untuk mengedukasi Masyarakat menerapkan teknologi Takakura ini. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa ada dua problem yang dihadapi oleh anggota IKatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Jember yakni pertama, aktivis IMM belum memahami cara kerja dari teknologi Takakura, kedua aktivis IMM masih belum memiliki keterampilan menerapkan teknologi Takakura ini. Tujuan kegiatan ini adalah pertama, untuk meningkatkan pemahaman aktivis IMM mengenai teknologi takukura. Tujuan kedua adalah untuk meningkatkan keterampilan aktivis IMM menerapkan teknologi Takakura. Metode Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan dengan menyiapkan alat dan bahan, memberi bimbingan dan penyuluhan, memberikan serta simulasi pembuatan teknologi Takakura. Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi keberhasilan program pengabdian kepada Masyarakat. Evaluasi dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest kepada peserta. Proses dan tahapan penerapan teknologi Takakura yang diberikan kepada kepada aktivis Lingkungan Hidup Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini telah mampu meningkatkan kemampuan peserta yang sangat signifikan. Sebelum dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat, hasil pretest menunjukkan bahwa nilai rata-rata peserta sebesar 28,2 poin. Setelah dilaksanakan kegiatan kemampuan peserta sebesar 81,79 poin. Kegiatan pengabdian ini telah mampu meningkatkan kemampuan peserta sebesar 53,59 poin. Oleh karenanya, kegiatan ini dianggap telah mampu dan berhasil memberdayakan aktivis lingkungan hidup Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Jember.
{"title":"PENINGKATAN KESADARAN LINGKUNGAN ANGGOTA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH MELALUI PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK DENGAN TEKNOLOGI TAKAKURA","authors":"Ika Priantari, Tri Setyowati","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i1.1469","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1469","url":null,"abstract":"Ikhtiar mengenai kelestarian lingkungan hidup ini konsisten disuaran oleh IMM Kabupaten Jember. Hanya saja aktivis lingkungan hidup IMM masih belum memiliki kemampuan standar untuk mengedukasi Masyarakat menerapkan teknologi Takakura ini. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa ada dua problem yang dihadapi oleh anggota IKatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Jember yakni pertama, aktivis IMM belum memahami cara kerja dari teknologi Takakura, kedua aktivis IMM masih belum memiliki keterampilan menerapkan teknologi Takakura ini. Tujuan kegiatan ini adalah pertama, untuk meningkatkan pemahaman aktivis IMM mengenai teknologi takukura. Tujuan kedua adalah untuk meningkatkan keterampilan aktivis IMM menerapkan teknologi Takakura. Metode Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan dengan menyiapkan alat dan bahan, memberi bimbingan dan penyuluhan, memberikan serta simulasi pembuatan teknologi Takakura. Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi keberhasilan program pengabdian kepada Masyarakat. Evaluasi dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest kepada peserta. Proses dan tahapan penerapan teknologi Takakura yang diberikan kepada kepada aktivis Lingkungan Hidup Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini telah mampu meningkatkan kemampuan peserta yang sangat signifikan. Sebelum dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat, hasil pretest menunjukkan bahwa nilai rata-rata peserta sebesar 28,2 poin. Setelah dilaksanakan kegiatan kemampuan peserta sebesar 81,79 poin. Kegiatan pengabdian ini telah mampu meningkatkan kemampuan peserta sebesar 53,59 poin. Oleh karenanya, kegiatan ini dianggap telah mampu dan berhasil memberdayakan aktivis lingkungan hidup Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kabupaten Jember.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"57 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140362841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-26DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.1358
N. A. Berlianti, Edy Supriyanto, Dewi Rokhmah
Desa Pace merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di Kabupaten Jember. Penduduk desa pace mayoritas sebagai petani kopi yang tergabung dalam gabungan kelompok tani yang beranggotakan 10 kelompok tani dengan masing-masing per/kelompok kurang lebih 10-20 orang petani. Pada musim panen kopi, sisa hasil limbah kulit kopi masih belum banyak dimanfaatkan dengan maksimal, umumnya sisa hasil pertanian kopi dijual dengan harga yang sangat murah yakni sekitar 8 ribu per/karung besar. Hal ini menjadikan alasan utama kami sebagai tim pengabdian untuk memberikan nilai tambah pada limbah kulit kopi dengan memberikan pelatihan dan praktik dalam meningkatkan keterampilan petani kopi dalam mengelola dan mengolah limbah kulit kopi. Kegiatan diawali dengan permintaan mitra untuk memberikan penyuluhan, praktik serta pendampingan dalam mengelola dan mengolah limbah kulit kopi pasca panen. Partisipatif dalam kegiatan pengabdian melibatkan komunitas petani kopi aktif yang berjumlah 50 petani. Hasil kegiatan ini ialah anggota gapoktan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola dan mengolah limbah kulit kopi menjadi bahan baku tepung kulit kopi yang nantinya dapat dikarakterisasi lebih lanjut menjadi bio plastik, bio pellet, campuran pakan ternak, kompos blok, cascarapeat block, bio pop, bio briket dan produk olahan lainnya yang memiliki nilai tambah sehingga dapat memberikan penghasilan tambahan khususnya para petani kopi di desa pace kecamatan silo kabupaten jember. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan, harapannya mampu meningkatkan ketrampilan dan pendapatan mitra dalam mengelola dan mengolah limbah kulit kopi menjadi bahan baku tepung kulit kopi.
{"title":"PENYULUHAN PRAKTIK KELOMPOK TANI DALAM PENGOLAHAN BAHAN BAKU BIO-PLASTIK DENGAN MEMANFAAFKAN LIMBAH KULIT KOPI","authors":"N. A. Berlianti, Edy Supriyanto, Dewi Rokhmah","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i1.1358","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1358","url":null,"abstract":"Desa Pace merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di Kabupaten Jember. Penduduk desa pace mayoritas sebagai petani kopi yang tergabung dalam gabungan kelompok tani yang beranggotakan 10 kelompok tani dengan masing-masing per/kelompok kurang lebih 10-20 orang petani. Pada musim panen kopi, sisa hasil limbah kulit kopi masih belum banyak dimanfaatkan dengan maksimal, umumnya sisa hasil pertanian kopi dijual dengan harga yang sangat murah yakni sekitar 8 ribu per/karung besar. Hal ini menjadikan alasan utama kami sebagai tim pengabdian untuk memberikan nilai tambah pada limbah kulit kopi dengan memberikan pelatihan dan praktik dalam meningkatkan keterampilan petani kopi dalam mengelola dan mengolah limbah kulit kopi. Kegiatan diawali dengan permintaan mitra untuk memberikan penyuluhan, praktik serta pendampingan dalam mengelola dan mengolah limbah kulit kopi pasca panen. Partisipatif dalam kegiatan pengabdian melibatkan komunitas petani kopi aktif yang berjumlah 50 petani. Hasil kegiatan ini ialah anggota gapoktan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola dan mengolah limbah kulit kopi menjadi bahan baku tepung kulit kopi yang nantinya dapat dikarakterisasi lebih lanjut menjadi bio plastik, bio pellet, campuran pakan ternak, kompos blok, cascarapeat block, bio pop, bio briket dan produk olahan lainnya yang memiliki nilai tambah sehingga dapat memberikan penghasilan tambahan khususnya para petani kopi di desa pace kecamatan silo kabupaten jember. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan, harapannya mampu meningkatkan ketrampilan dan pendapatan mitra dalam mengelola dan mengolah limbah kulit kopi menjadi bahan baku tepung kulit kopi.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"111 S138","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140429198","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-26DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.1251
N. Lestari, Sutarsi, Diana Purbasari, Iwan Taruna
Minuman jamu merupakan warisan budaya Indonesia yang berbahan aneka rempah dan memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh seperti menyegarkan tubuh, mempercepat metabolisme, dan menambah nafsu makan. UMKM “Jamu Pojok Bangka” merupakan salah satu industri rumah tangga yang memasok jamu keliling di Jember. Akan tetapi, sebagian besar jamu masih dijual dengan menggunakan botol bekas AMDK tanpa penambahan label yang tentunya tidak terjamin kesehatannya dan kurang menarik konsumen. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan terkait pengemasan dan pelabelan yang sesuai standar, sehingga dapat menjamin keamanan produk jamu dan dapat meningkatkan daya saing ekonomi. Pengabdian dilakukan dengan dua metode yaitu ceramah dan pelatihan. Metode ceramah dilakukan di awal untuk memberikan pemahaman terkait bagaimana pengemasan produk yang baik. Selanjutnya metode pelatihan dilakukan terkait proses produksi, pemilihan kemasan, proses pengemasan, serta desain pelabelan. Pendampingan telah dilakukan selama 6 bulan. Pada proses produksi dilakukan perubahan layout sehingga lebih efektif dan minim kontaminasi. Pemilihan kemasan dibedakan menjadi dua macam berdasarkan perbedaan metode penjualan, yaitu menggunakan kemasan kaca atau plastik HDPE ukuran 1,5 L untuk penjualan keliling yang diecer kembali dengan gelas serta menggunakan plastik PET ukuran 250 mL yang disertai label untuk penjualan eceran. Pengujian daya tarik konsumen dilakukan dengan membandingkan hasil penjualan jamu menggunakan kemasan lama dan kemasan baru. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa kemasan baru lebih diminati konsumen dibandingkan kemasan lama. Berdasarkan survey diketahui bahwa produk dengan kemasan dan label baru lebih disukai konsumen karena lebih menarik, aman, dan informatif.
{"title":"PENDAMPINGAN PENGEMASAN DAN PELABELAN UMKM “JAMU POJOK BANGKA” UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING EKONOMI","authors":"N. Lestari, Sutarsi, Diana Purbasari, Iwan Taruna","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i1.1251","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1251","url":null,"abstract":"Minuman jamu merupakan warisan budaya Indonesia yang berbahan aneka rempah dan memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh seperti menyegarkan tubuh, mempercepat metabolisme, dan menambah nafsu makan. UMKM “Jamu Pojok Bangka” merupakan salah satu industri rumah tangga yang memasok jamu keliling di Jember. Akan tetapi, sebagian besar jamu masih dijual dengan menggunakan botol bekas AMDK tanpa penambahan label yang tentunya tidak terjamin kesehatannya dan kurang menarik konsumen. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan terkait pengemasan dan pelabelan yang sesuai standar, sehingga dapat menjamin keamanan produk jamu dan dapat meningkatkan daya saing ekonomi. Pengabdian dilakukan dengan dua metode yaitu ceramah dan pelatihan. Metode ceramah dilakukan di awal untuk memberikan pemahaman terkait bagaimana pengemasan produk yang baik. Selanjutnya metode pelatihan dilakukan terkait proses produksi, pemilihan kemasan, proses pengemasan, serta desain pelabelan. Pendampingan telah dilakukan selama 6 bulan. Pada proses produksi dilakukan perubahan layout sehingga lebih efektif dan minim kontaminasi. Pemilihan kemasan dibedakan menjadi dua macam berdasarkan perbedaan metode penjualan, yaitu menggunakan kemasan kaca atau plastik HDPE ukuran 1,5 L untuk penjualan keliling yang diecer kembali dengan gelas serta menggunakan plastik PET ukuran 250 mL yang disertai label untuk penjualan eceran. Pengujian daya tarik konsumen dilakukan dengan membandingkan hasil penjualan jamu menggunakan kemasan lama dan kemasan baru. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa kemasan baru lebih diminati konsumen dibandingkan kemasan lama. Berdasarkan survey diketahui bahwa produk dengan kemasan dan label baru lebih disukai konsumen karena lebih menarik, aman, dan informatif.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"5 18","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140430593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perawatan kulit dan wajah telah dikenal sejak dahulu kala dan telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Masyarakat semakin menyadari bahaya kosmetika dari bahan kimia. Interaksi bahan kimia dengan kulit seringkali menimbulkan masalah seperti iritasi, komedo, kulit semakin kering, bahkan kulit menghitam dan mengelupas. Seiring dengan konsep back to nature, yaitu kembali menggunakan bahan alami untuk merawat kecantikan kulit maka perlu dikembangkan potensi lokal sebagai bahan baku perawatan kulit. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di desa Tanjung Baru kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan lulur tradisional untuk perawatan wajah dan kulit dari daun bidara. Peserta kegiatan adalah ibu-ibu dan remaja putri, karena mereka yang sering melakukan perawatan tersebut. Kegiatan berupa penyuluhan tentang pentingnya perawatan kulit dan wajah, pelatihan cara pembuatan lulur dari daun bidara, cara penggunaan lulur dan penyimpanan. Selanjutnya dilakukan evaluasi melalui Pre-test, Pos-Tes dan kuesioner. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta kegiatan tentang perawatan kulit dan wajah, meningkatnya pengetahuan tentang bahaya kosmetik dari bahan kimia dan meningkatnya pengetahuan penggunaan bahan nabati sebagai bahan baku lulur dari semula 35,33 % menjadi 95,33 %. Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa peserta kegiatan menyukai produk lulur yang dihasilkan. Hasil uji tingkat kesukaan menunjukkan sebanyak 86,68 % peserta sangat suka terhadap 5 jenis tingkat kesukaan yang diujikan yaitu aroma, tekstur, warna, kekentalan dan kenyamanan lulur dari daun bidara. Tidak ada peserta yang menyatakan tidak suka, kurang suka dan netral. Hasil kegiatan menunjukkan lulur dari daun bidara diterima dengan baik, peserta juga antusias melanjutkan membuat lulur untuk perawatan kulit dan wajah.
{"title":"PELATIHAN PEMBUATAN LULUR TRADISIONAL DARI DAUN BIDARA (Ziziphus spina christi L.) DI DESA TANJUNG BARU, OGAN ILIR, SUMATRA SELATAN","authors":"Poedji Leokitowati Hariani, Bijak Rihandi Ahadito Fatma, Muhammad Said, Dedi Rohendi, Perawatan Kecantikan","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i1.1379","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1379","url":null,"abstract":"Perawatan kulit dan wajah telah dikenal sejak dahulu kala dan telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Masyarakat semakin menyadari bahaya kosmetika dari bahan kimia. Interaksi bahan kimia dengan kulit seringkali menimbulkan masalah seperti iritasi, komedo, kulit semakin kering, bahkan kulit menghitam dan mengelupas. Seiring dengan konsep back to nature, yaitu kembali menggunakan bahan alami untuk merawat kecantikan kulit maka perlu dikembangkan potensi lokal sebagai bahan baku perawatan kulit. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di desa Tanjung Baru kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan lulur tradisional untuk perawatan wajah dan kulit dari daun bidara. Peserta kegiatan adalah ibu-ibu dan remaja putri, karena mereka yang sering melakukan perawatan tersebut. Kegiatan berupa penyuluhan tentang pentingnya perawatan kulit dan wajah, pelatihan cara pembuatan lulur dari daun bidara, cara penggunaan lulur dan penyimpanan. Selanjutnya dilakukan evaluasi melalui Pre-test, Pos-Tes dan kuesioner. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta kegiatan tentang perawatan kulit dan wajah, meningkatnya pengetahuan tentang bahaya kosmetik dari bahan kimia dan meningkatnya pengetahuan penggunaan bahan nabati sebagai bahan baku lulur dari semula 35,33 % menjadi 95,33 %. Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa peserta kegiatan menyukai produk lulur yang dihasilkan. Hasil uji tingkat kesukaan menunjukkan sebanyak 86,68 % peserta sangat suka terhadap 5 jenis tingkat kesukaan yang diujikan yaitu aroma, tekstur, warna, kekentalan dan kenyamanan lulur dari daun bidara. Tidak ada peserta yang menyatakan tidak suka, kurang suka dan netral. Hasil kegiatan menunjukkan lulur dari daun bidara diterima dengan baik, peserta juga antusias melanjutkan membuat lulur untuk perawatan kulit dan wajah.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"43 14","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140431292","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-26DOI: 10.29303/abdiinsani.v11i1.1368
Muharni, Heni Yohandini, Ferlinahayati, Julinar
Indralaya Mulya merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan berjarak sekitar 6 KM dari kampus Universitas Sriwijaya Indralaya. Dalam kehidupan modern saat ini pola hidup masyarakat cendrung tidak sehat seiring mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, kurang mengkonsumsi sayur- sayuran dan buah- buahan dan kegiatan olah raga yang relatif kurang. Hal ini akan memicu kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia). Berbagai komplikasi dapat ditimbulkan oleh tingginya kadar kolesterol dalam darah diantaranya penyakit jantung. Mengingat kondisi kadar kolesterol tinggi ini lazim ditemukan pada masyarakat, maka telah diperkenalkan pada masyarakat tentang pencegahan kondisi hiperkolesterolemia dan penurunan resiko penyakit jantung dengan mengkonsumsi minuman kesehatan. Pada kegiatan ini telah dilakukan sosialisasi penggunaan tumbuhan obat tradisional (temulawak, daun jambu biji, belimbing manis, dan daun sirih hijau) untuk mencegah hiperkolesterolemia. Selanjutnya juga dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol peserta kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan masyarakat memiliki rasa ingin tau yang besar tentang penggunaan tumbuhan obat untuk menurunkan kolesterol, masyarakat relatif paham tentang dampak hiperkolesterolemia. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol menunjukkan peserta (20 orang) memiliki kadar kolesterol dalam kondisi normal. Berdasarkan kegiatan ini disimpulkan masyarakat Indralaya mulya relatif dalam kondisi sehat dan memiliki kepedulian yang tinggi dalam menjaga kesehatannya.
{"title":"PENCEGAHAN HIPERKOLESTEROLEMIA DAN PENURUNAN RESIKO PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGKONSUMSI MINUMAN KESEHATAN","authors":"Muharni, Heni Yohandini, Ferlinahayati, Julinar","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i1.1368","DOIUrl":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i1.1368","url":null,"abstract":"Indralaya Mulya merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan berjarak sekitar 6 KM dari kampus Universitas Sriwijaya Indralaya. Dalam kehidupan modern saat ini pola hidup masyarakat cendrung tidak sehat seiring mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, kurang mengkonsumsi sayur- sayuran dan buah- buahan dan kegiatan olah raga yang relatif kurang. Hal ini akan memicu kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia). Berbagai komplikasi dapat ditimbulkan oleh tingginya kadar kolesterol dalam darah diantaranya penyakit jantung. Mengingat kondisi kadar kolesterol tinggi ini lazim ditemukan pada masyarakat, maka telah diperkenalkan pada masyarakat tentang pencegahan kondisi hiperkolesterolemia dan penurunan resiko penyakit jantung dengan mengkonsumsi minuman kesehatan. Pada kegiatan ini telah dilakukan sosialisasi penggunaan tumbuhan obat tradisional (temulawak, daun jambu biji, belimbing manis, dan daun sirih hijau) untuk mencegah hiperkolesterolemia. Selanjutnya juga dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol peserta kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan masyarakat memiliki rasa ingin tau yang besar tentang penggunaan tumbuhan obat untuk menurunkan kolesterol, masyarakat relatif paham tentang dampak hiperkolesterolemia. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol menunjukkan peserta (20 orang) memiliki kadar kolesterol dalam kondisi normal. Berdasarkan kegiatan ini disimpulkan masyarakat Indralaya mulya relatif dalam kondisi sehat dan memiliki kepedulian yang tinggi dalam menjaga kesehatannya.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"6 18","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140430303","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}