Pub Date : 2022-07-08DOI: 10.24843/mite.2022.v21i01.p01
A. Febrianingrum, Subuh Pramono
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) merupakan sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi dengan lingkup dari terminal keluar (out-going) pemutus tenaga hingga peralatan pemisah/proteksi sisi masuk (in-coming) tranformator distribusi 20kV. JTM sebagai sistem distribusi yang menyalurkan listrik dan berhubungan dengan pelanggan harus memperhatikan tingkat keandalannya yaitu dapat menyuplai tenaga listrik ke konsumen secara continue. Tingkat keandalan sistem distribusi dapat ditentukan dengan menghitung SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) yaitu indeks keandalan dari banyaknya frekuensi pemadaman. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis indeks keandalan berbasis sistem diperoleh hasil 10,89 kali/pelanggan/tahun dengan total energy not served (ENS) sebesar 57772 kWh, nilai ini menunjukkan keandalan sistem distribusi masih dibawah standar indeks SPLN 68-2:1986. Selanjutnya, diperlukan adanya analisis, evaluasi penyebab trip serta kebijakan anggaran sebagai upaya untuk menekan nilai SAIFI. Kegiatan preventif meliputi : inspeksi rutin, pemasangan isolasi kawat, serta memanfaatkan teknologi IoT, database dan GPS untuk digitalisasi sistem untuk keandalan sistem distribusi. Kata Kunci: Jaringan tegangan menengah, Feeder, Trip, Keandalan, SAIFI.
{"title":"SAIFI untuk Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik pada Jaringan Transmisi Menengah 20 KV","authors":"A. Febrianingrum, Subuh Pramono","doi":"10.24843/mite.2022.v21i01.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2022.v21i01.p01","url":null,"abstract":"Jaringan Tegangan Menengah (JTM) merupakan sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi dengan lingkup dari terminal keluar (out-going) pemutus tenaga hingga peralatan pemisah/proteksi sisi masuk (in-coming) tranformator distribusi 20kV. JTM sebagai sistem distribusi yang menyalurkan listrik dan berhubungan dengan pelanggan harus memperhatikan tingkat keandalannya yaitu dapat menyuplai tenaga listrik ke konsumen secara continue. Tingkat keandalan sistem distribusi dapat ditentukan dengan menghitung SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) yaitu indeks keandalan dari banyaknya frekuensi pemadaman. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis indeks keandalan berbasis sistem diperoleh hasil 10,89 kali/pelanggan/tahun dengan total energy not served (ENS) sebesar 57772 kWh, nilai ini menunjukkan keandalan sistem distribusi masih dibawah standar indeks SPLN 68-2:1986. Selanjutnya, diperlukan adanya analisis, evaluasi penyebab trip serta kebijakan anggaran sebagai upaya untuk menekan nilai SAIFI. Kegiatan preventif meliputi : inspeksi rutin, pemasangan isolasi kawat, serta memanfaatkan teknologi IoT, database dan GPS untuk digitalisasi sistem untuk keandalan sistem distribusi. \u0000Kata Kunci: Jaringan tegangan menengah, Feeder, Trip, Keandalan, SAIFI. ","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44088185","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-08DOI: 10.24843/mite.2022.v21i01.p09
Govinda Riawan, I. Kumara, W. G. Ariastina
Upaya percepatan pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan terus dipacu pemerintah pusat yang ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Nasional. Salah satu pembangkit yang dikembangkan adalah Pembangkit Listrik.Tenaga Surya (PLTS). Saat ini PLTS di Indonesia terbangun mencapai 152,44 MW dari target yang ditetapkan sebesar 6,5 GW. Pemerintah pusat melalui Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral mengeluarkan kebijakan No. 49 Tahun 2018 tentang penggunaan PLTS Atap. Gianyar merupakan salah satu daerah yang memiliki iradiasi matahari yang baik dengan rata-rata 4,99 kWh/m2/hari, dimana sangat berpotensi dibangun PLTS atap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian energi listrik dan ekomoni yang dihasilkan dari PLTS 10 kWp di Desa Batuan. Selanjutnya mensurvei ke lapangan untuk mengumpulkan data-data guna melakukan simulasi unjuk kerja, perbandingan, dan kelayakan investasi dari pembangunan PLTS tersebut. Pengumpulan data produksi riil dan komsumsi riil dilakukan selama 12 bulan. Simulasi menggunakan program PVsyst dan kelayakan investasi menggunakan beberapa metode, seperti Net Present Value (NPV), Internal Rat of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), Profitability Index (PI), dan Payback Period (PP). Total potensi PLTS rumah tangga Desa Batuan sebesar 9,3 kWp dari luas seluruh atap pemasangan sebesar 78,11 m2. Pembangunan PLTS pada rumah tangga di Desa Batuan berkapasitas 10 kWp memiliki potensi 6336,3 kWh dalam setahun dengan unjuk kerja 30,9%, sedangkan pada produksi riil PLTS ini mampu menghasilkan total 8.502 kWh dalam setahun. Pada analisis ekonomi, tingkat kelayakan investasi pembangunan PLTS ini dinyatakan tidak layak, dengan nilai NPV Rp. - 321.004.050 pada tingkat diskonto 10%, nilai IRR – 90,4%, BCR bernilai 0,78, PI di angka 0,32, dan PP yang mencapai 78 tahun. Kata Kunci— Energi Terbarukan, PLTS Atap, Unjuk Kerja, Investasi Energi.
{"title":"Analisis Performansi dan Ekonomi PLTS Atap 10 kWp pada Bangunan Rumah Tangga di Desa Batuan Gianyar","authors":"Govinda Riawan, I. Kumara, W. G. Ariastina","doi":"10.24843/mite.2022.v21i01.p09","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2022.v21i01.p09","url":null,"abstract":"Upaya percepatan pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan terus dipacu pemerintah pusat yang ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Nasional. Salah satu pembangkit yang dikembangkan adalah Pembangkit Listrik.Tenaga Surya (PLTS). Saat ini PLTS di Indonesia terbangun mencapai 152,44 MW dari target yang ditetapkan sebesar 6,5 GW. Pemerintah pusat melalui Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral mengeluarkan kebijakan No. 49 Tahun 2018 tentang penggunaan PLTS Atap. Gianyar merupakan salah satu daerah yang memiliki iradiasi matahari yang baik dengan rata-rata 4,99 kWh/m2/hari, dimana sangat berpotensi dibangun PLTS atap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kajian energi listrik dan ekomoni yang dihasilkan dari PLTS 10 kWp di Desa Batuan. Selanjutnya mensurvei ke lapangan untuk mengumpulkan data-data guna melakukan simulasi unjuk kerja, perbandingan, dan kelayakan investasi dari pembangunan PLTS tersebut. Pengumpulan data produksi riil dan komsumsi riil dilakukan selama 12 bulan. Simulasi menggunakan program PVsyst dan kelayakan investasi menggunakan beberapa metode, seperti Net Present Value (NPV), Internal Rat of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), Profitability Index (PI), dan Payback Period (PP). Total potensi PLTS rumah tangga Desa Batuan sebesar 9,3 kWp dari luas seluruh atap pemasangan sebesar 78,11 m2. Pembangunan PLTS pada rumah tangga di Desa Batuan berkapasitas 10 kWp memiliki potensi 6336,3 kWh dalam setahun dengan unjuk kerja 30,9%, sedangkan pada produksi riil PLTS ini mampu menghasilkan total 8.502 kWh dalam setahun. Pada analisis ekonomi, tingkat kelayakan investasi pembangunan PLTS ini dinyatakan tidak layak, dengan nilai NPV Rp. - 321.004.050 pada tingkat diskonto 10%, nilai IRR – 90,4%, BCR bernilai 0,78, PI di angka 0,32, dan PP yang mencapai 78 tahun. \u0000Kata Kunci— Energi Terbarukan, PLTS Atap, Unjuk Kerja, Investasi Energi.","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47672219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-08DOI: 10.24843/mite.2022.v21i01.p08
Gede Patrianaya Margayasa Wirsuyana, Linawati Linawati, Ida Bagus Gede Manuaba, Rukmi Sari Hartati
Multilevel Inverter (MLI) merupakan salah satu jenis inverter yang memiliki gelombang tegangan keluaran bertingkat. Meskipun lebih baik dari inverter konvensional, MLI yang beroperasi pada frekuensi rendah masih mengandung harmonisa orde rendah pada tegangan dan arus keluaran yang berdampak negatif pada sistem kelistrikan. Untuk mengatasi masalah ini, banyak peneliti telah mengembangkan berbagai teknik kontrol dan pada modulasi inverter untuk mengurangi harmonisa dan meminimalkan kerugian penyaklaran dengan tujuan mengoptimalkan efisiensi inverter. Selective harmonic elimination pulse-width modulation (SHEPWM) adalah kontrol paling optimal dari semua metode yang telah dikembangkan untuk menghilangkan harmonisa orde rendah dari tegangan keluaran inverter. Namun, ada tantangan dalam proses analisis MLI menggunakan SHEPWM karena penyelesaian persamaan yang sulit. Bio-inspired intelligent algorithms (BIA) digunakan untuk memecahkan masalah ini. Paper ini menjelaskan secara lengkap review dari berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait dengan prinsip operasi sembilan jenis BIA dan aplikasinya dalam mereduksi harmonisa. Kesimpulan dibuat berdasarkan informasi yang diambil dari literatur. Semua informasi penting dalam paper ini mengenai reduksi harmonisa pada MLI akan membantu penelitian di masa depan untuk merancang sistem konversi daya yang efisien. Kata Kunci— Bio-inspired algorithm, harmonisa, multilevel inverter, optimalisasi, selective harmonic elimination.
{"title":"Literature Review Metode Reduksi Harmonisa Berbasis Kecerdasan Buatan pada Multilevel Inverter","authors":"Gede Patrianaya Margayasa Wirsuyana, Linawati Linawati, Ida Bagus Gede Manuaba, Rukmi Sari Hartati","doi":"10.24843/mite.2022.v21i01.p08","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2022.v21i01.p08","url":null,"abstract":"Multilevel Inverter (MLI) merupakan salah satu jenis inverter yang memiliki gelombang tegangan keluaran bertingkat. Meskipun lebih baik dari inverter konvensional, MLI yang beroperasi pada frekuensi rendah masih mengandung harmonisa orde rendah pada tegangan dan arus keluaran yang berdampak negatif pada sistem kelistrikan. Untuk mengatasi masalah ini, banyak peneliti telah mengembangkan berbagai teknik kontrol dan pada modulasi inverter untuk mengurangi harmonisa dan meminimalkan kerugian penyaklaran dengan tujuan mengoptimalkan efisiensi inverter. Selective harmonic elimination pulse-width modulation (SHEPWM) adalah kontrol paling optimal dari semua metode yang telah dikembangkan untuk menghilangkan harmonisa orde rendah dari tegangan keluaran inverter. Namun, ada tantangan dalam proses analisis MLI menggunakan SHEPWM karena penyelesaian persamaan yang sulit. Bio-inspired intelligent algorithms (BIA) digunakan untuk memecahkan masalah ini. Paper ini menjelaskan secara lengkap review dari berbagai penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait dengan prinsip operasi sembilan jenis BIA dan aplikasinya dalam mereduksi harmonisa. Kesimpulan dibuat berdasarkan informasi yang diambil dari literatur. Semua informasi penting dalam paper ini mengenai reduksi harmonisa pada MLI akan membantu penelitian di masa depan untuk merancang sistem konversi daya yang efisien. \u0000Kata Kunci— Bio-inspired algorithm, harmonisa, multilevel inverter, optimalisasi, selective harmonic elimination.","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47071139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-08DOI: 10.24843/mite.2022.v21i01.p04
Putu Aryasuta Wicaksana, I. B. A. Swamardika, R. S. Hartati
Abstract— Data is an asset for every company, especially Customer Data. Processing of customer data hereinafter can be referred to as Data Mining. The current tight competition in the industry makes companies have to be careful in processing their customer data, one of which is processing customer data for CRM operations. With the aim of recognizing customers by analyzing customer behavior. So this can be an investment for the company. Customer behavior can be predicted using the RFM model. And on this occasion, the author conducts a study on the implementation the RFM Model in data mining in helping companies to better understand their customers. From the results of the review, the RFM model in the 2016-2021 range, it is more combined with data mining techniques, namely the clustering algorithm, where the goal is to group or segment customers. And from the results of the review, the author also formulates research that can be done, namely combining the RFM model with the TOPSIS method.
{"title":"Literature Review Analisis Perilaku Pelanggan Menggunakan RFM Model","authors":"Putu Aryasuta Wicaksana, I. B. A. Swamardika, R. S. Hartati","doi":"10.24843/mite.2022.v21i01.p04","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2022.v21i01.p04","url":null,"abstract":"Abstract— Data is an asset for every company, especially Customer Data. Processing of customer data hereinafter can be referred to as Data Mining. The current tight competition in the industry makes companies have to be careful in processing their customer data, one of which is processing customer data for CRM operations. With the aim of recognizing customers by analyzing customer behavior. So this can be an investment for the company. Customer behavior can be predicted using the RFM model. And on this occasion, the author conducts a study on the implementation the RFM Model in data mining in helping companies to better understand their customers. From the results of the review, the RFM model in the 2016-2021 range, it is more combined with data mining techniques, namely the clustering algorithm, where the goal is to group or segment customers. And from the results of the review, the author also formulates research that can be done, namely combining the RFM model with the TOPSIS method.","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44670736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-08DOI: 10.24843/mite.2022.v21i01.p06
Jakaria Sembiring, Farli Rossi, Try Susanto
Wahana VTOL-plane merupakan wahana hybrid yang menggabungkan wahana fixed-wing dan wahana rotary-wing dengan kelebihan endurance yang baik serta maneuver yang baik. Penggabungan dua jenis UAV ini memerlukan sistem kendali yang mampu menstabilkan perpindahan dari mode fixed-wing ke mode rotary-wing maupun sebaliknya. Terjadi disorientasi sikap berupa penurunan ketinggian disebabkan overshoot. oleh karena itu, kendali membutuhkan banyak parameter masukan. Metode kendali Linear Quadratic Regulator (LQR) salah satu metode kendali yang mampu menghasilkan kesalahan minimum dan mampu menangani banyak parameter masukan. Sistem kendali LQR menghasilkan respon kendali dengan nilai rise time sesuai kebutuhan. Kendali LQR telah memenuhi spesifikasi dari kebutuhan wahana VTOL-plane dalam menangani kesalahan minimum. Terjadinya disorientasi sikap disebabkan overshoot, serta penanganan sistem kendali yang hanya mampu menangani sedikit masukan dan keluaran pada wahana VTOL-plane. Kata Kunci— Kendali, LQR, Overshoot, UAV.
{"title":"Kendali Sudut Pitch dan Roll fase Lepas Landas pada Pesawat VTOL-plane","authors":"Jakaria Sembiring, Farli Rossi, Try Susanto","doi":"10.24843/mite.2022.v21i01.p06","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2022.v21i01.p06","url":null,"abstract":"Wahana VTOL-plane merupakan wahana hybrid yang menggabungkan wahana fixed-wing dan wahana rotary-wing dengan kelebihan endurance yang baik serta maneuver yang baik. Penggabungan dua jenis UAV ini memerlukan sistem kendali yang mampu menstabilkan perpindahan dari mode fixed-wing ke mode rotary-wing maupun sebaliknya. Terjadi disorientasi sikap berupa penurunan ketinggian disebabkan overshoot. oleh karena itu, kendali membutuhkan banyak parameter masukan. Metode kendali Linear Quadratic Regulator (LQR) salah satu metode kendali yang mampu menghasilkan kesalahan minimum dan mampu menangani banyak parameter masukan. Sistem kendali LQR menghasilkan respon kendali dengan nilai rise time sesuai kebutuhan. Kendali LQR telah memenuhi spesifikasi dari kebutuhan wahana VTOL-plane dalam menangani kesalahan minimum. Terjadinya disorientasi sikap disebabkan overshoot, serta penanganan sistem kendali yang hanya mampu menangani sedikit masukan dan keluaran pada wahana VTOL-plane. \u0000 Kata Kunci— Kendali, LQR, Overshoot, UAV.","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49541891","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-08DOI: 10.24843/mite.2022.v21i01.p11
I. G. Suniantara, Linawati Linawati, Ida Bagus Kerthyayana Manuaba
Abstract— The development of increasingly sophisticated technology makes mobile devices become main alternative in managing life's affairs. Mobile device that offers services and computing is a smartphone. The sophistication of smartphone technology can be used to process attendance. Attendance system is a system that can record presence of each user, attendance system can be processed using several types of attendance including conventional attendance using a signature and digital attendance using Face Recognition and QR code. Processing attendance system, the geolocation feature can be used to find location. This study aims to explain and determine the best digital attendance method between Face Recognition and QR code using geolocation. Based on the explanation of previous research and comparing the Face Recognition and QR code methods in processing the attendance system, the results obtained that the QR code method is the best method for digital attendance because it has high accuracy and is easier to implement. Key Words— Attendance System, Mobile Device, Geolocation, Face Recognition, QR code
{"title":"Perbandingan Face Recognition dan QR Code Dalam Sistem Absensi Menggunakan Geolocation Berbasis Mobile","authors":"I. G. Suniantara, Linawati Linawati, Ida Bagus Kerthyayana Manuaba","doi":"10.24843/mite.2022.v21i01.p11","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2022.v21i01.p11","url":null,"abstract":"Abstract— The development of increasingly sophisticated technology makes mobile devices become main alternative in managing life's affairs. Mobile device that offers services and computing is a smartphone. The sophistication of smartphone technology can be used to process attendance. Attendance system is a system that can record presence of each user, attendance system can be processed using several types of attendance including conventional attendance using a signature and digital attendance using Face Recognition and QR code. Processing attendance system, the geolocation feature can be used to find location. This study aims to explain and determine the best digital attendance method between Face Recognition and QR code using geolocation. Based on the explanation of previous research and comparing the Face Recognition and QR code methods in processing the attendance system, the results obtained that the QR code method is the best method for digital attendance because it has high accuracy and is easier to implement. \u0000Key Words— Attendance System, Mobile Device, Geolocation, Face Recognition, QR code","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49031441","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-08DOI: 10.24843/mite.2022.v21i01.p02
Kadek Cahyadi Arta, Andrian Febriyanto, Ida Bagus, Harisanjaya Adi Nugraha, I. G. S. Widharma, Ida Bagus Irawan Purnama
Animal husbandry is an activity of breeding and rearing carried out with a cage or a loose system. Loose livestock systems are commonly found in the Nusa Tenggara region, and some areas in Bali. This type of farm is difficult to monitor so it is vulnerable to theft. In addition to the possibility of theft, this livestock grazing system also has many other risks, one of which is the loss of cows either because they are lost or trapped in some places. Therefore, it is necessary to develop a tracking device that is able to monitor the presence of these livestock. This research aims to implement internet of things (IoT) for monitoring livestock or pets using GPS, NodeMCU ESP 8266, Firebase and Kodular. Data in the form of latitude and longitude values obtained by the GPS module will be sent to Firebase via a WiFi network. That data is then displayed in the Kodular application in latitude, longitude coordinates, and markers on maps. In addition, this tracking device that can be worn around the neck of the animal is equipped with an LED light that aims to monitor the position of livestock at night so that the position of them can be seen when it is dark. Keywords — Animal Tracking, Firebase, GPS, IoT, Kodular
{"title":"Animal Tracking Berbasis Internet of Things","authors":"Kadek Cahyadi Arta, Andrian Febriyanto, Ida Bagus, Harisanjaya Adi Nugraha, I. G. S. Widharma, Ida Bagus Irawan Purnama","doi":"10.24843/mite.2022.v21i01.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2022.v21i01.p02","url":null,"abstract":"Animal husbandry is an activity of breeding and rearing carried out with a cage or a loose system. Loose livestock systems are commonly found in the Nusa Tenggara region, and some areas in Bali. This type of farm is difficult to monitor so it is vulnerable to theft. In addition to the possibility of theft, this livestock grazing system also has many other risks, one of which is the loss of cows either because they are lost or trapped in some places. Therefore, it is necessary to develop a tracking device that is able to monitor the presence of these livestock. This research aims to implement internet of things (IoT) for monitoring livestock or pets using GPS, NodeMCU ESP 8266, Firebase and Kodular. Data in the form of latitude and longitude values obtained by the GPS module will be sent to Firebase via a WiFi network. That data is then displayed in the Kodular application in latitude, longitude coordinates, and markers on maps. In addition, this tracking device that can be worn around the neck of the animal is equipped with an LED light that aims to monitor the position of livestock at night so that the position of them can be seen when it is dark. \u0000Keywords — Animal Tracking, Firebase, GPS, IoT, Kodular","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45444433","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-08DOI: 10.24843/mite.2022.v21i01.p05
Pratolo Rahardjo
Intisari— Dalam perkembangan teknologi, penerapan sistem otomatis mulai marak diterapkan dalam berbagai bidang. Sistem otomatis mampu memberikan kemudahan dalam penerapannya, baik dari segi efisiensi waktu dan tenaga. Peneliti merancang sebuah perangkat yang mampu bekerja secara otomatis untuk melakukan proses penyiraman tanaman berdasarkan pada keadaan tanah dari tanaman tersebut. Sistem otomatis yang dirancang oleh peneliti menggunakan mikrokontroler Arduino Mega 2560 sebagai kendali utama dan soil moisture sensor untuk mendeteksi tingkat kelembaban tanah. Proses penyiraman tanaman terjadi berdasarkan tingkat kelembaban yang telah dideteksi oleh soil moisture sensor. Berdasarkan pada pengujian yang telah dilakukan, proses penyiraman dilakukan saat tingkat kelembaban tanah bernilai kurang dari 20%. Sedangkan, ketika tingkat kelembaban tanah bernilai lebih dari 20%, maka proses penyiraman akan berhenti. Kata Kunci—Arduino Mega 2560, Soil Moisture Sensor, Sistem Otomatis, Mangga Harum Manis
{"title":"Sistem Penyiraman Otomatis Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah Berbasis Mikrokontroler Arduino Mega 2560 Pada Tanaman Mangga Harum Manis Buleleng Bali","authors":"Pratolo Rahardjo","doi":"10.24843/mite.2022.v21i01.p05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2022.v21i01.p05","url":null,"abstract":"Intisari— Dalam perkembangan teknologi, penerapan sistem otomatis mulai marak diterapkan dalam berbagai bidang. Sistem otomatis mampu memberikan kemudahan dalam penerapannya, baik dari segi efisiensi waktu dan tenaga. Peneliti merancang sebuah perangkat yang mampu bekerja secara otomatis untuk melakukan proses penyiraman tanaman berdasarkan pada keadaan tanah dari tanaman tersebut. Sistem otomatis yang dirancang oleh peneliti menggunakan mikrokontroler Arduino Mega 2560 sebagai kendali utama dan soil moisture sensor untuk mendeteksi tingkat kelembaban tanah. Proses penyiraman tanaman terjadi berdasarkan tingkat kelembaban yang telah dideteksi oleh soil moisture sensor. Berdasarkan pada pengujian yang telah dilakukan, proses penyiraman dilakukan saat tingkat kelembaban tanah bernilai kurang dari 20%. Sedangkan, ketika tingkat kelembaban tanah bernilai lebih dari 20%, maka proses penyiraman akan berhenti. \u0000Kata Kunci—Arduino Mega 2560, Soil Moisture Sensor, Sistem Otomatis, Mangga Harum Manis","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48677669","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-08DOI: 10.24843/mite.2022.v21i01.p07
Koko Friansa, Justin Pradipta, Irsyad Nashirul Haq, Edi Leksono, Kristiawan Ariwibawa
Pada penelitian ini, berkontribusi untuk mencari sudut, lokasi, dan susunan modul PV kanopi optimum dengan metode analisis pembayangan menggunakan simulasi perangkat lunak PVSyst. Kapasitas modul PV yang digunakan sebesar 20 kWp yang diintegrasikan sebagai kanopi di jalan penyeberangan LABTEK V dan LABTEK VI kampus ITB, Bandung. Koordinat dari lokasi modul PV yang digunakan yaitu 6,89 LS dan 107,61 LT (- 6,89 oS, 107,61 oE). Tipe pemasangan PV yang digunakan yaitu tipe kemiringan tetap atau fixed tilt. Objek bangunan dan pohon di sekitar modul PV menyebabkan efek pembayangan di modul PV dan perlu dilakukan optimasi dan analisis pembayangan untuk menghasilkan kinerja maksimum. Optimasi pertama dilakukan yaitu optimasi sudut dengan mencari sudut kemiringan dan azimuth optimum untuk menghasilkan kinerja yang maksimum. Hasil yang didapat yaitu kinerja maksimum terjadi pada sudut kemiringan PV 11o dan azimuth 0o dengan iradiansi global efektif sebesar 1160,1 kWh/m2/tahun dan energi susunan PV sebesar 21,75 MWh/tahun. Setelah dilakukan optimasi sudut, dilakukan penambahan skenario optimasi yaitu optimasi pergeseran dan susunan PV untuk meningkatkan kinerja modul PV. Pada penambahan skenario optimasi pergeseran dan susunan, terjadi peningkatan iradiansi global efektif yaitu berturut-turut sebesar 72 kWh/m2/tahun dan 14,9 kWh/m2/tahun dan peningkatan energi susunan PV yaitu berturut-turut sebesar 1,26 MWh/tahun dan 0,25 MWh/tahun. Kata Kunci— PV kanopi, iradiansi global efektif, energi susunan modul PV, analisis pembayangan
{"title":"Peningkatan Kinerja Modul PV Kanopi dengan Optimasi Pembayangan pada Area Terbatas","authors":"Koko Friansa, Justin Pradipta, Irsyad Nashirul Haq, Edi Leksono, Kristiawan Ariwibawa","doi":"10.24843/mite.2022.v21i01.p07","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2022.v21i01.p07","url":null,"abstract":"Pada penelitian ini, berkontribusi untuk mencari sudut, lokasi, dan susunan modul PV kanopi optimum dengan metode analisis pembayangan menggunakan simulasi perangkat lunak PVSyst. Kapasitas modul PV yang digunakan sebesar 20 kWp yang diintegrasikan sebagai kanopi di jalan penyeberangan LABTEK V dan LABTEK VI kampus ITB, Bandung. Koordinat dari lokasi modul PV yang digunakan yaitu 6,89 LS dan 107,61 LT (- 6,89 oS, 107,61 oE). Tipe pemasangan PV yang digunakan yaitu tipe kemiringan tetap atau fixed tilt. Objek bangunan dan pohon di sekitar modul PV menyebabkan efek pembayangan di modul PV dan perlu dilakukan optimasi dan analisis pembayangan untuk menghasilkan kinerja maksimum. Optimasi pertama dilakukan yaitu optimasi sudut dengan mencari sudut kemiringan dan azimuth optimum untuk menghasilkan kinerja yang maksimum. Hasil yang didapat yaitu kinerja maksimum terjadi pada sudut kemiringan PV 11o dan azimuth 0o dengan iradiansi global efektif sebesar 1160,1 kWh/m2/tahun dan energi susunan PV sebesar 21,75 MWh/tahun. Setelah dilakukan optimasi sudut, dilakukan penambahan skenario optimasi yaitu optimasi pergeseran dan susunan PV untuk meningkatkan kinerja modul PV. Pada penambahan skenario optimasi pergeseran dan susunan, terjadi peningkatan iradiansi global efektif yaitu berturut-turut sebesar 72 kWh/m2/tahun dan 14,9 kWh/m2/tahun dan peningkatan energi susunan PV yaitu berturut-turut sebesar 1,26 MWh/tahun dan 0,25 MWh/tahun. \u0000Kata Kunci— PV kanopi, iradiansi global efektif, energi susunan modul PV, analisis pembayangan","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48507385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-08DOI: 10.24843/mite.2022.v21i01.p03
Cokorda Gde Indra Raditya, Putu Adhitya Santika Dharma, I. Putra, I. B. K. Sugirianta, Ida Bagus Oka Purnama
The utilization of natural resources and energy is increasing day by day, one of which is the use of natural gas as fuel for both household and industrial needs. Safety aspects in the use of this gas must be considered because gas leaks can trigger fires. Therefore we need a tool that can detect and notify gas leaks as early as possible. This study proposes a gas leak detector based on the Internet of Things (IoT) using NodeMCU ESP8266 as a microcontroller. This detection system uses the MQ-2 sensor as a detector of gas levels and a flame sensor as a detector of ultraviolet light as an indication of a fire. The resulting output is a notification message from the Telegram Bot sent via NodeMCU. In this case, the buzzer and LED will give a signal if the MQ-2 sensor detects gas levels above 500 ADC, then the NodeMCU will send a command to the Telegram Bot to send a notification message in real-time. In addition, the detected gas levels are also displayed on the 16x2 LCD screen. The experimental results show that the ideal distance to detect gas is under 6 cm and fire below 20 cm with a sensor response time of 2 seconds. The existence of this tool is expected to minimize the risk of fire due to gas leakage. Keywords—fire, gas leak, NodeMCU, Telegram
{"title":"Pendeteksi Kebocoran Gas dan Kebakaran Dini Menggunakan NodeMCU Berbasis Telegram","authors":"Cokorda Gde Indra Raditya, Putu Adhitya Santika Dharma, I. Putra, I. B. K. Sugirianta, Ida Bagus Oka Purnama","doi":"10.24843/mite.2022.v21i01.p03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/mite.2022.v21i01.p03","url":null,"abstract":"The utilization of natural resources and energy is increasing day by day, one of which is the use of natural gas as fuel for both household and industrial needs. Safety aspects in the use of this gas must be considered because gas leaks can trigger fires. Therefore we need a tool that can detect and notify gas leaks as early as possible. This study proposes a gas leak detector based on the Internet of Things (IoT) using NodeMCU ESP8266 as a microcontroller. This detection system uses the MQ-2 sensor as a detector of gas levels and a flame sensor as a detector of ultraviolet light as an indication of a fire. The resulting output is a notification message from the Telegram Bot sent via NodeMCU. In this case, the buzzer and LED will give a signal if the MQ-2 sensor detects gas levels above 500 ADC, then the NodeMCU will send a command to the Telegram Bot to send a notification message in real-time. In addition, the detected gas levels are also displayed on the 16x2 LCD screen. The experimental results show that the ideal distance to detect gas is under 6 cm and fire below 20 cm with a sensor response time of 2 seconds. The existence of this tool is expected to minimize the risk of fire due to gas leakage. \u0000Keywords—fire, gas leak, NodeMCU, Telegram","PeriodicalId":53323,"journal":{"name":"Majalah Ilmiah Teknologi Elektro","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48140377","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}