Pub Date : 2024-05-03DOI: 10.22441/visikom.v23i01.20081
Joni Arman, Sofia Aunul, Reza Gusmanti, Ika Karisma
The director's communication style is an important element in the process of directing players according to the script and storyline of a film. This paper aims to describe the director's communication style in the pre-production and production stages. This paper uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques by interviewing the director and Turah's cast. The results of the study found that the director of the Turah film, Wicaksono Wisnu Legowo, used a communication style that dynamic which means that at each stage of film production, the director uses a different style. In the pre-production stage the director uses a reciprocal communication style in the preparatory sessions with the actors and a freelance communication style in the rehearsal sessions while in the production stage of the mise en scene sessions and directing the actors, the director uses a structured communication style and a dynamic communication style in the pre-take preparation sessions.
{"title":"Gaya Komunikasi Sutradara dalam Mengarahkan Pemain dalam Film Turah","authors":"Joni Arman, Sofia Aunul, Reza Gusmanti, Ika Karisma","doi":"10.22441/visikom.v23i01.20081","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/visikom.v23i01.20081","url":null,"abstract":"The director's communication style is an important element in the process of directing players according to the script and storyline of a film. This paper aims to describe the director's communication style in the pre-production and production stages. This paper uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques by interviewing the director and Turah's cast. The results of the study found that the director of the Turah film, Wicaksono Wisnu Legowo, used a communication style that dynamic which means that at each stage of film production, the director uses a different style. In the pre-production stage the director uses a reciprocal communication style in the preparatory sessions with the actors and a freelance communication style in the rehearsal sessions while in the production stage of the mise en scene sessions and directing the actors, the director uses a structured communication style and a dynamic communication style in the pre-take preparation sessions.","PeriodicalId":56211,"journal":{"name":"Jurnal Visi Komunikasi","volume":"81 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-05-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141016301","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-09DOI: 10.22441/visikom.v22i02.21678
Dina Regista Septiyani
JURNAL
期刊
{"title":"PENGARUH MEDIA SOSIAL INSTAGRAM @RUNHOODMAG TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI ATLETIK KOTA SERANG”","authors":"Dina Regista Septiyani","doi":"10.22441/visikom.v22i02.21678","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/visikom.v22i02.21678","url":null,"abstract":"<jats:p>JURNAL</jats:p>","PeriodicalId":56211,"journal":{"name":"Jurnal Visi Komunikasi","volume":"9 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139535238","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-09DOI: 10.22441/visikom.v22i02.20422
Alfiyya Hasna Kamilah
Pada 18 Januari 2021 SariWangi mengiklankan produknya dengan muatan konteks patriarki dalam kehidupan keluarga pasangan muda berjudul ‘Saatnya Bicara, Saatnya SariWangi #MariBicara’ di YouTube. Iklan ini menggunakan pendekatan slice of life dengan mengambil konflik mengenai isu kesetaraan gender dalam dinamika berkeluarga. Penelitian ini bertujuan untuk membongkar ideologi patriarki di unit keluarga yang bekerja pada tanda-tanda di balik iklan yang mengarah pada terjadinya konstruksi makna mitos. Teori semiotika Roland Barthes diterapkan dalam penelitian ini untuk mencari makna pesan yang disampaikan melalui tanda-tanda dalam iklan ini. Desain penelitian ini menggunakan paradigma kritis dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode analisis semiotika Barthes. Data penelitian diperoleh melalui observasi untuk mencari unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang didapat melalui proses signifikasi dua tahap yang dipahami dalam istilah denotasi dan konotasi ditemukan sejumlah tanda yang mengarah pada mitos berupa mitos maskulinitas dan domestikasi. Namun, di sini iklan dikonstruksikan sebagai media kritik terhadap patriarki privat. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya penyadaran gender yang dibangun iklan tersebut melalui tahap penyelesaian konflik berupa tindakan yang dinilai salah dengan meleburkan mitos tersebut. Dari iklan SariWangi tersebut dapat diketahui bentuk resistensi terhadap sakleknya budaya patriarki dalam sistem masyarakat.
{"title":"BUDAYA PATRIARKI DALAM IKLAN SARIWANGI VERSI ‘SAATNYA BICARA, SAATNYA SARIWANGI #MARIBICARA’ (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)","authors":"Alfiyya Hasna Kamilah","doi":"10.22441/visikom.v22i02.20422","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/visikom.v22i02.20422","url":null,"abstract":"Pada 18 Januari 2021 SariWangi mengiklankan produknya dengan muatan konteks patriarki dalam kehidupan keluarga pasangan muda berjudul ‘Saatnya Bicara, Saatnya SariWangi #MariBicara’ di YouTube. Iklan ini menggunakan pendekatan slice of life dengan mengambil konflik mengenai isu kesetaraan gender dalam dinamika berkeluarga. Penelitian ini bertujuan untuk membongkar ideologi patriarki di unit keluarga yang bekerja pada tanda-tanda di balik iklan yang mengarah pada terjadinya konstruksi makna mitos. Teori semiotika Roland Barthes diterapkan dalam penelitian ini untuk mencari makna pesan yang disampaikan melalui tanda-tanda dalam iklan ini. Desain penelitian ini menggunakan paradigma kritis dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode analisis semiotika Barthes. Data penelitian diperoleh melalui observasi untuk mencari unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang didapat melalui proses signifikasi dua tahap yang dipahami dalam istilah denotasi dan konotasi ditemukan sejumlah tanda yang mengarah pada mitos berupa mitos maskulinitas dan domestikasi. Namun, di sini iklan dikonstruksikan sebagai media kritik terhadap patriarki privat. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya penyadaran gender yang dibangun iklan tersebut melalui tahap penyelesaian konflik berupa tindakan yang dinilai salah dengan meleburkan mitos tersebut. Dari iklan SariWangi tersebut dapat diketahui bentuk resistensi terhadap sakleknya budaya patriarki dalam sistem masyarakat.","PeriodicalId":56211,"journal":{"name":"Jurnal Visi Komunikasi","volume":" 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139628341","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-06DOI: 10.22441/visikom.v22i02.24229
Intan Leliana, Gema Irhamdhika, A. Haikal, R. Septian, E. Kusnadi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemecahan masalah etika pada era dimana deepfake merebak, dan memberikan pemahaman mengenai risiko yang bisa ditimbulkan dari pembuatan video deepfake untuk menjaga integritas komunikasi. Deepfake adalah sebuah bentuk Artificial Intelligence (AI) yang menjadi fenomena di era digital saat ini, Dalam beberapa kasus, deepfake digunakan untuk tujuan jahat, seperti pemalsuan video atau audio dengan maksud merusak reputasi seseorang atau menyebarkan informasi palsu. Para pengguna deepfake dapat membuat video palsu dari seseorang yang akhirnya dapat melanggar privasi mereka seperti mengganti identitas seseorang dalam situasi dimana saat identifikasi hal-hal yang krusial seperti akun perbankan atau keamanan nasional. Kemajuan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang canggih mengacu kepada manipulasi gambar atau video untuk menyatukan kemiripan seseorang ke wajah orang lain, jadi seolah olah-olah mereka sedang melakukan atau mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Metode dalam penelitian ini adalah dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang didapat dari sumber data kemudian dianalisis secara mendalam. Penelitian kualitatif dengan menggunkana metode literatur diambil untuk penelitian ini. Deepfake adalah tantangan serius bagi etika komunikasi dan integritas informasi. Untuk menjaga integritas komunikasi dalam era deepfake, diperlukan upaya kolaboratif dari masyarakat, pemerintah, lembaga, dan individu. Etika dalam berkomunikasi dan literasi media harus ditingkatkan, sementara regulasi dan teknologi pendukung juga perlu berkembang. Hanya dengan pendekatan holistik seperti ini, kita dapat menjaga integritas komunikasi dalam era deepfake yang semakin kompleks.
{"title":"ETIKA DALAM ERA DEEPFAKE: BAGAIMANA MENJAGA INTEGRITAS KOMUNIKASI","authors":"Intan Leliana, Gema Irhamdhika, A. Haikal, R. Septian, E. Kusnadi","doi":"10.22441/visikom.v22i02.24229","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/visikom.v22i02.24229","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemecahan masalah etika pada era dimana deepfake merebak, dan memberikan pemahaman mengenai risiko yang bisa ditimbulkan dari pembuatan video deepfake untuk menjaga integritas komunikasi. Deepfake adalah sebuah bentuk Artificial Intelligence (AI) yang menjadi fenomena di era digital saat ini, Dalam beberapa kasus, deepfake digunakan untuk tujuan jahat, seperti pemalsuan video atau audio dengan maksud merusak reputasi seseorang atau menyebarkan informasi palsu. Para pengguna deepfake dapat membuat video palsu dari seseorang yang akhirnya dapat melanggar privasi mereka seperti mengganti identitas seseorang dalam situasi dimana saat identifikasi hal-hal yang krusial seperti akun perbankan atau keamanan nasional. Kemajuan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang canggih mengacu kepada manipulasi gambar atau video untuk menyatukan kemiripan seseorang ke wajah orang lain, jadi seolah olah-olah mereka sedang melakukan atau mengatakan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi. Metode dalam penelitian ini adalah dengan cara mendeskripsikan fakta-fakta yang didapat dari sumber data kemudian dianalisis secara mendalam. Penelitian kualitatif dengan menggunkana metode literatur diambil untuk penelitian ini. Deepfake adalah tantangan serius bagi etika komunikasi dan integritas informasi. Untuk menjaga integritas komunikasi dalam era deepfake, diperlukan upaya kolaboratif dari masyarakat, pemerintah, lembaga, dan individu. Etika dalam berkomunikasi dan literasi media harus ditingkatkan, sementara regulasi dan teknologi pendukung juga perlu berkembang. Hanya dengan pendekatan holistik seperti ini, kita dapat menjaga integritas komunikasi dalam era deepfake yang semakin kompleks.","PeriodicalId":56211,"journal":{"name":"Jurnal Visi Komunikasi","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139629801","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-02DOI: 10.22441/visikom.v22i02.21444
Emeralda Aisha, Halida Bahalwan
Twitter merupakan platform media sosial yang mempromosikan pembicaraan publik, dimana para pengguna bisa saling berinteraksi satu sama lain tanpa sekat yang berarti. Lingkungan Twitter ini membuat para pengguna merepresentasikan dirinya dengan cara yang berbeda-beda tergantung dengan tujuan penggunaan mereka dalam menggunakan Twitter sebagaimana dijelaskan oleh konsep Ekologi Media. Untuk itu, penelitian ini berupaya melihat bagaimana representasi dan ekspresi diri para pengguna Twitter yang dipengaruhi oleh berbagai fitur yang ada di Twitter. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini antara lain: (1) Mengetahui Twitter mempengaruhi representasi diri pengguna (2) Menjelaskan Twitter sebagai media teknologi membentuk cara berkomunikasi tertentu bagi para pengguna. Penelitian ini merupakan micro research, yang dilakukan secara kualitatif kepada 10 orang pengguna Twitter dengan metode random sampling. Hasil penelitian menunjukan representasi diri yang dilakukan oleh para pengguna Twitter tidak terlepas dari bagaimana Twitter membebaskan para penggunanya untuk berekspresi dan karakter Twitter yang cepat dan up to date.
{"title":"TWITTER: REPRESENTASI DAN EKSPRESI DIRI TANPA SEKAT","authors":"Emeralda Aisha, Halida Bahalwan","doi":"10.22441/visikom.v22i02.21444","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/visikom.v22i02.21444","url":null,"abstract":"Twitter merupakan platform media sosial yang mempromosikan pembicaraan publik, dimana para pengguna bisa saling berinteraksi satu sama lain tanpa sekat yang berarti. Lingkungan Twitter ini membuat para pengguna merepresentasikan dirinya dengan cara yang berbeda-beda tergantung dengan tujuan penggunaan mereka dalam menggunakan Twitter sebagaimana dijelaskan oleh konsep Ekologi Media. Untuk itu, penelitian ini berupaya melihat bagaimana representasi dan ekspresi diri para pengguna Twitter yang dipengaruhi oleh berbagai fitur yang ada di Twitter. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini antara lain: (1) Mengetahui Twitter mempengaruhi representasi diri pengguna (2) Menjelaskan Twitter sebagai media teknologi membentuk cara berkomunikasi tertentu bagi para pengguna. Penelitian ini merupakan micro research, yang dilakukan secara kualitatif kepada 10 orang pengguna Twitter dengan metode random sampling. Hasil penelitian menunjukan representasi diri yang dilakukan oleh para pengguna Twitter tidak terlepas dari bagaimana Twitter membebaskan para penggunanya untuk berekspresi dan karakter Twitter yang cepat dan up to date. ","PeriodicalId":56211,"journal":{"name":"Jurnal Visi Komunikasi","volume":"17 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139452735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-28DOI: 10.22441/visikom.v22i01.16994
Adam Rivai, Ahmadi Ahmadi
Tujuan penelitian ini untuk merubah pola fikir masyarakat kususnya pemuda pancoran barat IV Rt10/01, agar kedepan nya nanti lebih bijak mengamati dalam sebuah informasi yang diterima. Penelitian ini menyadarkan pemuda masyarakat pancoran barat IV akan pentingnya mencari data dan menelusuri sumber-sumber terpercaya yang nantinya dikonsentrasikan secara tepat dan akurat. Semua bersama-sama tidak secara luas mempengaruhi penyebaran berita di media sosial yang berbasis web menyebar dengan cepat. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dengan memanfaatkan kajian informasi esensial berupa survei dengan Skala likert dengan skor 1-5 mulai dari sangat setuju (SS), setuju (S), cukup setuju (CS), tidak setuju (TS) dan sampai dengan sangat tidak setuju (STS). Bedasarkan hasil penelitian pengaruh berita Hoax di instagram terhadap perubahan sikap remaja antara usia 20-25 tahun, dengan skor 0,620 (cukup kuat). adapun mayoritas responden berjenis kelamin Laki-laki dengan persentase (57%) dengan usia terbanyak antara 20 sampai dengan 25 tahun, dengan persentase (64,5). Adapun yang berjenis kelamin perempuan sebesar (43%) dengan usia dibawah 20 tahun. Hasil uji pengukuran menunjukan bahwa variabel X (Berita Hoax di Instagram) dan variabel Y (Perubahan sikap remaja) dan semua indikator memiliki tingkat validitas yang memenuhi syarat, karena nilai KMO variabel X sebesar (0,837) dan variabel Y sebesar (0,854). Nilai ini melebihi 0,5 yang berarti nilai tersebut valid dan memenuhi syarat. Kemudian nilai Alpha Cronbach untuk variabel X sebesar (0,865) dan Y sebesar (0,910). Kedepan nya untuk pencegahan suatu berita hoax remaja lingkungan pancoran barat IV harus lebih bijak menanggapi berita di instagram. tidak melihat dari satu sumber dan lebih bertanggung jawab menyebarkan info pemberitaan yang ada di media sosial instagram, di harapkan pemerintah lebih tegas menindak pelaku yang menyebarkan berita Hoax.Kata kunci : Komunikasi, Media Sosial, Instagram, Informasi Hoax, Perubahan Sikap.
这项研究的目的是改变社区居民,尤其是 Pancoran Barat IV Rt10/01 社区青年的思维方式,使他们今后能够更加明智地观察所获得的信息。这项研究使 Pancoran Barat IV 社区的青年认识到搜索数据和寻找可靠来源的重要性,这些数据和来源日后将被精确、准确地集中起来。所有这些都不会广泛影响新闻在网络社交媒体上的快速传播。本研究采用定量方法,通过调查形式进行基本信息研究,采用李克特量表,从非常同意(SS)、同意(S)、基本同意(CS)、不同意(TS)到非常不同意(STS),分值为 1-5 分。根据 Instagram 上的虚假新闻对 20-25 岁青少年态度变化的影响的研究结果,得分为 0.620(足够强烈),而大多数受访者为男性,占 57%,最高年龄为 20-25 岁,占 64.5%。女性占 43%,年龄在 20 岁以下。测量检验结果表明,变量 X(Instagram 上的虚假新闻)和变量 Y(青少年态度的变化)以及所有指标都具有合格的效度,因为变量 X 的 KMO 值为(0.837),变量 Y 的 KMO 值为(0.854)。该值超过了 0.5,这意味着该值是有效和合格的。变量 X 的 Cronbach Alpha 值为(0.865),变量 Y 的 Cronbach Alpha 值为(0.910)。未来,为了防止恶作剧新闻的发生,Pancoran Barat IV 地区的青少年必须更加明智地应对 Instagram 上的新闻,不要只看到一个来源,在社交媒体 Instagram 上传播新闻信息时要更加负责任,希望政府能够对传播恶作剧新闻的肇事者采取更加强硬的行动:传播,社交媒体,Instagram,虚假信息,态度转变。
{"title":"PENGARUH TENTANG BERITA HOAX DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM PADA KASUS FPI-POLRI DI KM.50 TERHADAP PERUBAHAN SIKAP REMAJA RT10/01 DI LINGKUNGAN PANCORAN BARAT IV","authors":"Adam Rivai, Ahmadi Ahmadi","doi":"10.22441/visikom.v22i01.16994","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/visikom.v22i01.16994","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk merubah pola fikir masyarakat kususnya pemuda pancoran barat IV Rt10/01, agar kedepan nya nanti lebih bijak mengamati dalam sebuah informasi yang diterima. Penelitian ini menyadarkan pemuda masyarakat pancoran barat IV akan pentingnya mencari data dan menelusuri sumber-sumber terpercaya yang nantinya dikonsentrasikan secara tepat dan akurat. Semua bersama-sama tidak secara luas mempengaruhi penyebaran berita di media sosial yang berbasis web menyebar dengan cepat. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dengan memanfaatkan kajian informasi esensial berupa survei dengan Skala likert dengan skor 1-5 mulai dari sangat setuju (SS), setuju (S), cukup setuju (CS), tidak setuju (TS) dan sampai dengan sangat tidak setuju (STS). Bedasarkan hasil penelitian pengaruh berita Hoax di instagram terhadap perubahan sikap remaja antara usia 20-25 tahun, dengan skor 0,620 (cukup kuat). adapun mayoritas responden berjenis kelamin Laki-laki dengan persentase (57%) dengan usia terbanyak antara 20 sampai dengan 25 tahun, dengan persentase (64,5). Adapun yang berjenis kelamin perempuan sebesar (43%) dengan usia dibawah 20 tahun. Hasil uji pengukuran menunjukan bahwa variabel X (Berita Hoax di Instagram) dan variabel Y (Perubahan sikap remaja) dan semua indikator memiliki tingkat validitas yang memenuhi syarat, karena nilai KMO variabel X sebesar (0,837) dan variabel Y sebesar (0,854). Nilai ini melebihi 0,5 yang berarti nilai tersebut valid dan memenuhi syarat. Kemudian nilai Alpha Cronbach untuk variabel X sebesar (0,865) dan Y sebesar (0,910). Kedepan nya untuk pencegahan suatu berita hoax remaja lingkungan pancoran barat IV harus lebih bijak menanggapi berita di instagram. tidak melihat dari satu sumber dan lebih bertanggung jawab menyebarkan info pemberitaan yang ada di media sosial instagram, di harapkan pemerintah lebih tegas menindak pelaku yang menyebarkan berita Hoax.Kata kunci : Komunikasi, Media Sosial, Instagram, Informasi Hoax, Perubahan Sikap.","PeriodicalId":56211,"journal":{"name":"Jurnal Visi Komunikasi","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139353992","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-28DOI: 10.22441/visikom.v22i01.19230
Rafika Hani, Yuliani Dewi Risanti
This research focused on the implementation of Cyber Public Relations activities through the use of social media. Cyber Public Relations activities are increasingly being carried out by Public Relations practitioners in line with the increasing internet users in Indonesia. The purpose of this study was to determine how the campaign activities carried out by Syar'i Muslim clothing companies through the implementation of Cyber Public Relations which focused on the use of social media through the stages of strategic communication planning. This research uses a qualitative case study method with data collection through observation, documentation and in-depth interviews with the owners and employees of the companies that are the research objects. The results showed that in campaign activities, the object under study had determined the values in Hijrah to be communicated in the implementation of Cyber Public Relations. In the communication media selection stage, the company uses social media Facebook, Twitter and finally focuses on using Instagram. As for measuring the effectiveness of the campaign, it has not been done optimally because it is only seen from the number of followers, likes, comments and shares obtained from each content uploaded on social media.
{"title":"AKTIVITAS CYBER PUBLIC RELATIONS ELMIKA HIJRAH MELALUI MEDIA SOSIAL","authors":"Rafika Hani, Yuliani Dewi Risanti","doi":"10.22441/visikom.v22i01.19230","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/visikom.v22i01.19230","url":null,"abstract":"This research focused on the implementation of Cyber Public Relations activities through the use of social media. Cyber Public Relations activities are increasingly being carried out by Public Relations practitioners in line with the increasing internet users in Indonesia. The purpose of this study was to determine how the campaign activities carried out by Syar'i Muslim clothing companies through the implementation of Cyber Public Relations which focused on the use of social media through the stages of strategic communication planning. This research uses a qualitative case study method with data collection through observation, documentation and in-depth interviews with the owners and employees of the companies that are the research objects. The results showed that in campaign activities, the object under study had determined the values in Hijrah to be communicated in the implementation of Cyber Public Relations. In the communication media selection stage, the company uses social media Facebook, Twitter and finally focuses on using Instagram. As for measuring the effectiveness of the campaign, it has not been done optimally because it is only seen from the number of followers, likes, comments and shares obtained from each content uploaded on social media.","PeriodicalId":56211,"journal":{"name":"Jurnal Visi Komunikasi","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354069","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-28DOI: 10.22441/visikom.v22i01.18242
Putri Micella Pellondo’u
Abstrak : Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan unit eselon I di bawah kementrian keuangan yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan. Dalam mengelola administrasi pegawai tugas belajar, Subbagian Kepangkatan memiliki admin tugas belajar yang memiliki tugas dalam melayani administrasi pegawai tugas belajar di lingkungan DJP. Pelayanan administrasi tugas belajar antara lain Kenaikan Pangkat dan Grading, administrasi kepegawaian seperti pengisian Self-Assessment Kesehatan (SAK), SPT Tahunan, LHKPN, LP2P, dan administrasi terkait tugas belajar lainnya. Jumlah pegawai tugas belajar yang diampu oleh Subbagian Kepangkatan berkisar antara 500 s.d. 1000 orang. Untuk mengakomodir pengelolaan administrasi pegawai tugas belajar diperlukan saluran komunikasi yang digunakan untuk menjembatani penyampaian informasi antara PTB DJP dan organisasi (DJP). Pada awalnya saluran komunikasi yang digunakan adalah Whatsapp. Selain itu, adanya keterbatasan waktu dalam mengakses konten di Whatsapp menyebabkan anggota grup yang baru bergabung tidak bisa mengakses informasi yang sudah diinfokan sebelumnya sehingga pegawai tugas belajar yang baru bergabung mengajukan pertanyaan berulang. Whatsapp tidak memiliki fitur pembuatan tautan (link) konten sehingga informasi yang sudah pernah diposting sebelumnya tidak bisa dikumpul menjadi suatu daftar isi. Oleh karena itu, diperlukan suatu aplikasi yang dapat mengakomodir kebutuhan dalam pengelolaan administrasi pegawai tugas terkait informasi tugas belajar seperti cara pembuatan Kontrak Kinerja, cara pengisian realisasi (IP Semester atau IP Kumulatif) di e-performance, dan administrasi kepegawaian (SPT Tahunan, LHKPN, LP2P, dan sebagainya). Untuk mengakomodir kebutuhan pengelolaan pegawai tugas belajar tersebut, diperlukan sebuah aplikasi yang dapat menampung anggota dalam jumlah besar dalam satu grup, kemampuan aplikasi dalam menyimpan pesan sehingga tetap dapat diakses oleh anggota yang baru bergabung, kemampuan mengorganisir konten menjadi bentuk daftar isi melalui fitur link, dan fitur channel yang digunakan untuk komunikasi satu arah sehingga tidak bercampur dengan informasi lain. Dengan mempertimbangkan kebutuhan tersebut di atas maka aplikasi yang dipilih untuk dapat mengakomodir kebutuhan tersebut terdapat di Telegram.Abstract : The Directorate General of Taxes (DGT) is an echelon I unit under the Ministry of Finance which has the task of formulating and implementing policies and technical standardization in the field of taxation. In managing the administration of study assignment employees, the Rank Subdivision has a study assignment admin who has the task of serving the administration of learning assignment employees within the DGT environment. Administrative services for learning assignments include promotion and grading, personnel administration such as filling out Health Self-Assessments (SAK), Annual SPT, LHKPN, LP2P, and administration related to oth
{"title":"Efektivitas Telegram Sebagai Media Informasi Pegawai Tugas Bekajar Di Lingkungan Direktorat Jenderal Kajak","authors":"Putri Micella Pellondo’u","doi":"10.22441/visikom.v22i01.18242","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/visikom.v22i01.18242","url":null,"abstract":"Abstrak : Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan unit eselon I di bawah kementrian keuangan yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perpajakan. Dalam mengelola administrasi pegawai tugas belajar, Subbagian Kepangkatan memiliki admin tugas belajar yang memiliki tugas dalam melayani administrasi pegawai tugas belajar di lingkungan DJP. Pelayanan administrasi tugas belajar antara lain Kenaikan Pangkat dan Grading, administrasi kepegawaian seperti pengisian Self-Assessment Kesehatan (SAK), SPT Tahunan, LHKPN, LP2P, dan administrasi terkait tugas belajar lainnya. Jumlah pegawai tugas belajar yang diampu oleh Subbagian Kepangkatan berkisar antara 500 s.d. 1000 orang. Untuk mengakomodir pengelolaan administrasi pegawai tugas belajar diperlukan saluran komunikasi yang digunakan untuk menjembatani penyampaian informasi antara PTB DJP dan organisasi (DJP). Pada awalnya saluran komunikasi yang digunakan adalah Whatsapp. Selain itu, adanya keterbatasan waktu dalam mengakses konten di Whatsapp menyebabkan anggota grup yang baru bergabung tidak bisa mengakses informasi yang sudah diinfokan sebelumnya sehingga pegawai tugas belajar yang baru bergabung mengajukan pertanyaan berulang. Whatsapp tidak memiliki fitur pembuatan tautan (link) konten sehingga informasi yang sudah pernah diposting sebelumnya tidak bisa dikumpul menjadi suatu daftar isi. Oleh karena itu, diperlukan suatu aplikasi yang dapat mengakomodir kebutuhan dalam pengelolaan administrasi pegawai tugas terkait informasi tugas belajar seperti cara pembuatan Kontrak Kinerja, cara pengisian realisasi (IP Semester atau IP Kumulatif) di e-performance, dan administrasi kepegawaian (SPT Tahunan, LHKPN, LP2P, dan sebagainya). Untuk mengakomodir kebutuhan pengelolaan pegawai tugas belajar tersebut, diperlukan sebuah aplikasi yang dapat menampung anggota dalam jumlah besar dalam satu grup, kemampuan aplikasi dalam menyimpan pesan sehingga tetap dapat diakses oleh anggota yang baru bergabung, kemampuan mengorganisir konten menjadi bentuk daftar isi melalui fitur link, dan fitur channel yang digunakan untuk komunikasi satu arah sehingga tidak bercampur dengan informasi lain. Dengan mempertimbangkan kebutuhan tersebut di atas maka aplikasi yang dipilih untuk dapat mengakomodir kebutuhan tersebut terdapat di Telegram.Abstract : The Directorate General of Taxes (DGT) is an echelon I unit under the Ministry of Finance which has the task of formulating and implementing policies and technical standardization in the field of taxation. In managing the administration of study assignment employees, the Rank Subdivision has a study assignment admin who has the task of serving the administration of learning assignment employees within the DGT environment. Administrative services for learning assignments include promotion and grading, personnel administration such as filling out Health Self-Assessments (SAK), Annual SPT, LHKPN, LP2P, and administration related to oth","PeriodicalId":56211,"journal":{"name":"Jurnal Visi Komunikasi","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139353982","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-28DOI: 10.22441/visikom.v22i01.15672
D. Firmansyah, A. Anindita, Alifiah Ghaniyyu Widyaningrum
Media sosial dengan cepat menjadi outlet stasiun televisi dalam menayangkan berita di luar program yang dimilikinya. Pengabungan platform yang sudah nyata dilakukan adalah penggabungan media sosial dengan media kontemporer televisi. Konvergensi televisi dan media sosial berpotensi mendukung masa depan ekonomi baru untuk jurnalisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konvergensi televisi dan media sosial dalam distribusi konten berita daerah di SCTV. Teori yang mendukung penelitian ini adalah konvergensi kontinum. Model ini berfungsi sebagai instrumen untuk mendefinisikan dan mengevaluasi tahapan proses konvergensi yang terjadi dalam suatu ruang berita, dan bukan untuk menilai keberhasilan suatu ruang berita. Lima tahap tersebut terdiri atas tahap cross promotion, cloning, coopetition, content sharing, full convergence.Studi kasus digunakan sebagai suatu penjelasan komprehensif yang berkaitan dengan berbagi aspek seseorang, suatu kelompok, suatu organisasi, suatu program atau suatu situasi kemasyarakatan yang diteliti, diupayakan dan ditelaah sedalam mungkin. Studi kasus fokus pada distribusi konten berita daerah pada kanal Liputan 6 di Youtube. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan obeservasi lingkungan terhadap sampel penelitian. Key informan adalah Manajer Pengembangan Konten Berita Daerah, Lita Hariyani, yang bertanggung jawab merancang konten dan mendistribusikan konten berita dari biro daerah di seluruh Indonesia untuk ditayangkan di televisi dan media sosial.
{"title":"Konvergensi Televisi Dan Media Sosial Dalam Distribusi Konten Berita","authors":"D. Firmansyah, A. Anindita, Alifiah Ghaniyyu Widyaningrum","doi":"10.22441/visikom.v22i01.15672","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/visikom.v22i01.15672","url":null,"abstract":"Media sosial dengan cepat menjadi outlet stasiun televisi dalam menayangkan berita di luar program yang dimilikinya. Pengabungan platform yang sudah nyata dilakukan adalah penggabungan media sosial dengan media kontemporer televisi. Konvergensi televisi dan media sosial berpotensi mendukung masa depan ekonomi baru untuk jurnalisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konvergensi televisi dan media sosial dalam distribusi konten berita daerah di SCTV. Teori yang mendukung penelitian ini adalah konvergensi kontinum. Model ini berfungsi sebagai instrumen untuk mendefinisikan dan mengevaluasi tahapan proses konvergensi yang terjadi dalam suatu ruang berita, dan bukan untuk menilai keberhasilan suatu ruang berita. Lima tahap tersebut terdiri atas tahap cross promotion, cloning, coopetition, content sharing, full convergence.Studi kasus digunakan sebagai suatu penjelasan komprehensif yang berkaitan dengan berbagi aspek seseorang, suatu kelompok, suatu organisasi, suatu program atau suatu situasi kemasyarakatan yang diteliti, diupayakan dan ditelaah sedalam mungkin. Studi kasus fokus pada distribusi konten berita daerah pada kanal Liputan 6 di Youtube. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan obeservasi lingkungan terhadap sampel penelitian. Key informan adalah Manajer Pengembangan Konten Berita Daerah, Lita Hariyani, yang bertanggung jawab merancang konten dan mendistribusikan konten berita dari biro daerah di seluruh Indonesia untuk ditayangkan di televisi dan media sosial.","PeriodicalId":56211,"journal":{"name":"Jurnal Visi Komunikasi","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-07-28DOI: 10.22441/visikom.v22i01.19682
Monica Novelyana, Cendera Rizky Anugerah Bangun, Teguh Putranto
#BlackLivesMatter merupakan sebuah tagar yang digunakan untuk menyuarakan ketidakadilan yang dihadapi oleh kaum berkulit hitam. Tagar tersebut sempat mendominasi media sosial Twitter pada Mei 2020 sebagai respon dari kematian George Ffloyd dan sebagai wujud dukungan masyarakat bagi kaum berkulit hitam. Gerakan tersebut memunculkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk fandom dari BTS, yaitu ARMY. Tanpa perintah langsung dari idola mereka, BTS ARMY berpartisipasi dengan menggunakan konten yang telah ada dalam fandomnya dan bekerja sama untuk mendukung #BlackLivesMatter di Twitter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana budaya partisipatif BTS ARMY dalam isu #BlackLivesMatter di Twitter dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya partisipatif yang terjadi selama keterlibatan mereka dalam isu ini dapat dikategorikan dalam bentuk affiliations, expressions, collaborative problem solving, dan circulation.
#BlackLivesMatter 是一个标签,用于表达黑人面临的不公正待遇。2020 年 5 月,这个标签在 Twitter 上占据了主导地位,它是对乔治-弗洛伊德(George Ffloyd)之死的回应,也是对黑人的一种公开支持。这场运动得到了各方的支持,包括 BTS 的粉丝 ARMY。在没有偶像直接命令的情况下,BTS ARMY 利用粉丝中现有的内容参与其中,共同在 Twitter 上支持 #BlackLivesMatter 运动。本研究旨在通过案例研究法了解 BTS ARMY 在 Twitter 上的 #BlackLivesMatter 事件中的参与文化。研究结果表明,BTS ARMY 在参与#BlackLivesMatter 的过程中形成的参与文化可分为从属关系、表达方式、合作解决问题和传播等形式。
{"title":"Budaya Partisipatif BTS ARMY dalam Isu #BlackLivesMatter di Twitter","authors":"Monica Novelyana, Cendera Rizky Anugerah Bangun, Teguh Putranto","doi":"10.22441/visikom.v22i01.19682","DOIUrl":"https://doi.org/10.22441/visikom.v22i01.19682","url":null,"abstract":"#BlackLivesMatter merupakan sebuah tagar yang digunakan untuk menyuarakan ketidakadilan yang dihadapi oleh kaum berkulit hitam. Tagar tersebut sempat mendominasi media sosial Twitter pada Mei 2020 sebagai respon dari kematian George Ffloyd dan sebagai wujud dukungan masyarakat bagi kaum berkulit hitam. Gerakan tersebut memunculkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk fandom dari BTS, yaitu ARMY. Tanpa perintah langsung dari idola mereka, BTS ARMY berpartisipasi dengan menggunakan konten yang telah ada dalam fandomnya dan bekerja sama untuk mendukung #BlackLivesMatter di Twitter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana budaya partisipatif BTS ARMY dalam isu #BlackLivesMatter di Twitter dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya partisipatif yang terjadi selama keterlibatan mereka dalam isu ini dapat dikategorikan dalam bentuk affiliations, expressions, collaborative problem solving, dan circulation.","PeriodicalId":56211,"journal":{"name":"Jurnal Visi Komunikasi","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354035","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}