Farida Nurun Nazah, S. Bahri, Michelle Angel Sutanto, Prasasti Cahyaningtyas
AbstractAn orderly and just balance of the interests of society, as well as control over potential social inequality, can only be created by establishing a law. The law that is formed will provide guarantees for welfare and security in society, because it functions as a regulatory medium for social interaction. Ironically, not all people have an understanding of the urgency of law, so that people who are not aware of the law emerge. Therefore, it is very important to carry out counseling and coaching to the community to revive their spirit of legal awareness. Students as agents of social change play an important role in realizing this mission, so they need to be involved and provided with provisions as mentors before going directly into society. This service activity is carried out by providing educational training to students who are members of the Legal Consultation and Aid Institute (LKBH) organization at the Faculty of Law, University of Esa Unggul. The method of implementing training activities is carried out in a virtual face-to-face manner through zoom meetings so that students from the central campus and branch campuses can be more flexible. At the end of the training, students are given a post test to measure their understanding after receiving an explanation of the training material. The results of the post test found that 90% of the students who attended the training could be used as lecturer companions when holding community service activities. Keywords: formation and application of law, public interest, public legal awareness. AbstrakKeseimbangan kepentingan masyarakat yang tertib dan berkeadilan, serta pengendalian potensi ketimpangan sosial, hanya dapat diciptakan dengan membentuk sebuah hukum. Hukum yang dibentuk akan memberikan jaminan kesejahteraan dan keamanan di masyarakat, karena berfungsi sebagai media pengatur interaksi sosial. Ironisnya, tidak semua masyarakat mempunyai pemahaman akan urgensi hukum, sehingga muncul perilaku masyarakat yang tidak sadar hukum. Oleh karena itu, sangat penting dilakukan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat untuk membangkitkan kembali semangat kesadaran hukum mereka. Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangat berperan penting dalam mewujudkan misi ini, sehingga perlu dilibatkan dan diberikan bekal sebagai mentor sebelum terjun langsung ke masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberi pelatihan edukasi kepada mahasiswa yang diprakarsai oleh organisasi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul. Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan dilakukan dengan cara tatap maya melalui zoom meeting supaya bisa lebih fleksibel diikuti oleh mahasiswa dari kampus pusat dan kampus cabang. Pada akhir pelatihan, mahasiswa diberikan post test untuk mengukur pemahaman mereka setelah menerima penjelasan materi pelatihan. Hasil post test didapat bahwa sebesar 90% dari mahasiswa yang mengikuti pelatihan sudah bisa dijadikan pendamping dosen ketika mengadak
摘要要实现社会利益的有序、公正的平衡,控制潜在的社会不平等,只能通过立法来实现。所形成的法律将为社会的福利和安全提供保障,因为它是社会互动的调节媒介。具有讽刺意味的是,并不是所有的人都了解法律的紧迫性,从而出现了不了解法律的人。因此,对社区居民进行心理辅导,唤醒他们的法律意识精神是十分重要的。学生作为社会变革的推动者在实现这一使命中发挥着重要作用,因此在直接进入社会之前,他们需要作为导师参与并提供规定。这项服务活动是通过向埃塞昂居大学法律系法律咨询和援助研究所(LKBH)组织的学生提供教育培训来进行的。培训活动的实施方式采用虚拟面对面的方式,通过缩放会议进行,使中心校区和分校的学生更加灵活。在培训结束时,学生们在接受培训材料的解释后进行一次后测,以衡量他们的理解程度。后测结果发现,参加培训的学员中,有90%的学员在举办社区服务活动时可以作为讲师同伴。关键词:法律的形成与适用,公共利益,公众法律意识。[摘要][footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com] [footnoter.com]。Hukum yang dibentuk akan成员,jaminan kesejahteraan an keamanan di masyarakat, karena berfungsi sebagai媒体,pengatur interaksi social。日本,日本,日本,日本,日本,日本,日本,日本,日本,日本,日本,日本,日本,日本,日本,日本。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Mahasiswa sebagai agen perubahan社会sangat berperan penting dalam mewujudkan misi ini, sehinga perlu diilibatkan和diberikkan bekal sebagai导师sebelumterjun langsung ke masyarakat。Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan成员,pelatihan edukasi kepaada mahasiswa yang diprakarsai oleh组织,Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH), Fakultas Hukum Universitas esunggul。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Hasil后测试didapat bahwa sebesar 90% dari mahasiswa yang mengikuti pelatihan sudah bisa dijadikan pendamping dosen ketika mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat。Kata kunci: pembentukan dan penerapan hukum, kepentingan masyarakat, kesadaran hukum masyarakat。
{"title":"ORIENTASI PEMBENTUKAN DAN PENERAPAN HUKUM DI INDONESIA PERSPEKTIF MAQASHID ASY-SYARI’AH DAN HUKUM POSITIF DALAM REALISASINYA MEWUJUDKAN KESADARAN HUKUM MASYARAKAT","authors":"Farida Nurun Nazah, S. Bahri, Michelle Angel Sutanto, Prasasti Cahyaningtyas","doi":"10.47007/abd.v9i05.6658","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/abd.v9i05.6658","url":null,"abstract":"AbstractAn orderly and just balance of the interests of society, as well as control over potential social inequality, can only be created by establishing a law. The law that is formed will provide guarantees for welfare and security in society, because it functions as a regulatory medium for social interaction. Ironically, not all people have an understanding of the urgency of law, so that people who are not aware of the law emerge. Therefore, it is very important to carry out counseling and coaching to the community to revive their spirit of legal awareness. Students as agents of social change play an important role in realizing this mission, so they need to be involved and provided with provisions as mentors before going directly into society. This service activity is carried out by providing educational training to students who are members of the Legal Consultation and Aid Institute (LKBH) organization at the Faculty of Law, University of Esa Unggul. The method of implementing training activities is carried out in a virtual face-to-face manner through zoom meetings so that students from the central campus and branch campuses can be more flexible. At the end of the training, students are given a post test to measure their understanding after receiving an explanation of the training material. The results of the post test found that 90% of the students who attended the training could be used as lecturer companions when holding community service activities. Keywords: formation and application of law, public interest, public legal awareness. AbstrakKeseimbangan kepentingan masyarakat yang tertib dan berkeadilan, serta pengendalian potensi ketimpangan sosial, hanya dapat diciptakan dengan membentuk sebuah hukum. Hukum yang dibentuk akan memberikan jaminan kesejahteraan dan keamanan di masyarakat, karena berfungsi sebagai media pengatur interaksi sosial. Ironisnya, tidak semua masyarakat mempunyai pemahaman akan urgensi hukum, sehingga muncul perilaku masyarakat yang tidak sadar hukum. Oleh karena itu, sangat penting dilakukan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat untuk membangkitkan kembali semangat kesadaran hukum mereka. Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial sangat berperan penting dalam mewujudkan misi ini, sehingga perlu dilibatkan dan diberikan bekal sebagai mentor sebelum terjun langsung ke masyarakat. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberi pelatihan edukasi kepada mahasiswa yang diprakarsai oleh organisasi Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul. Metode pelaksanaan kegiatan pelatihan dilakukan dengan cara tatap maya melalui zoom meeting supaya bisa lebih fleksibel diikuti oleh mahasiswa dari kampus pusat dan kampus cabang. Pada akhir pelatihan, mahasiswa diberikan post test untuk mengukur pemahaman mereka setelah menerima penjelasan materi pelatihan. Hasil post test didapat bahwa sebesar 90% dari mahasiswa yang mengikuti pelatihan sudah bisa dijadikan pendamping dosen ketika mengadak","PeriodicalId":7362,"journal":{"name":"ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87680041","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gaslighting merupakan hubungan yang penuh dengan manipulasi dari seorang gaslighter kepada korbannya. Gaslighting biasanya terjadi dalam hubungan interpersonal dan siapapun dapat menjadi korban. Gaslighter biasanya adalah orang yang berposisi lebih dominan dan kadangkala memiliki kepribadian Narcissistic personality disorder (NPD). Dari sisi ilmu komunikasi, pola komunikasi gaslighting dapat dianalisa dengan melihat komponen-komponen pembentuknya. Namun harus disadari kadangkala kesalah pahaman akibat komunikator atau komunikan yang lemah dalam melakukan encoding dan decoding pesan, dianggap sebagai gaslighting. Dengan menyadari bahwa komunikan bukanlah orang yang pasif maka gaslighting dapat diubah dengan membangkitkan kepercayaan diri dari sang korban. Para korban juga harus berani meminta pertolongan agar dapat keluar dari kondisi yang merugikan, bahkan membahayakan dirinya. Hal ini dapat dianggap sebagai “noise” yang menghalangi berlanjutnya gaslighting. Dalam kondisi normal, “noise” merupakan penghambat tersampaikannya pesan dengan baik. Memperbesar “noise” dalam komunikasi dapat menjadi penghalang berlanjutnya gaslighting. Melalui Forum Ilmiah Abdimas yang diselenggarakan oleh LPPM Universitas Esa Unggul, edukasi mengenai gaslighting dan cara mencegahnya dilakukan secara daring. Tujuannya untuk menghindari jatuhnya korban atau perilaku gaslighting. Dalam edukasi yang dilakukan dalam bentuk webinar, para peserta mendapatkan pemaparan mengenai gaslighting serta cara menangkalnya.
{"title":"Menangkal Gaslighting Dalam Bentuk Intimidasi Dan Manipulasi Komunikasi","authors":"Indriati Yulistiani, Arbania Fitriani, Putri Hayari, Elvinesya Sukardi","doi":"10.47007/abd.v9i05.6508","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/abd.v9i05.6508","url":null,"abstract":"Gaslighting merupakan hubungan yang penuh dengan manipulasi dari seorang gaslighter kepada korbannya. Gaslighting biasanya terjadi dalam hubungan interpersonal dan siapapun dapat menjadi korban. Gaslighter biasanya adalah orang yang berposisi lebih dominan dan kadangkala memiliki kepribadian Narcissistic personality disorder (NPD). Dari sisi ilmu komunikasi, pola komunikasi gaslighting dapat dianalisa dengan melihat komponen-komponen pembentuknya. Namun harus disadari kadangkala kesalah pahaman akibat komunikator atau komunikan yang lemah dalam melakukan encoding dan decoding pesan, dianggap sebagai gaslighting. Dengan menyadari bahwa komunikan bukanlah orang yang pasif maka gaslighting dapat diubah dengan membangkitkan kepercayaan diri dari sang korban. Para korban juga harus berani meminta pertolongan agar dapat keluar dari kondisi yang merugikan, bahkan membahayakan dirinya. Hal ini dapat dianggap sebagai “noise” yang menghalangi berlanjutnya gaslighting. Dalam kondisi normal, “noise” merupakan penghambat tersampaikannya pesan dengan baik. Memperbesar “noise” dalam komunikasi dapat menjadi penghalang berlanjutnya gaslighting. Melalui Forum Ilmiah Abdimas yang diselenggarakan oleh LPPM Universitas Esa Unggul, edukasi mengenai gaslighting dan cara mencegahnya dilakukan secara daring. Tujuannya untuk menghindari jatuhnya korban atau perilaku gaslighting. Dalam edukasi yang dilakukan dalam bentuk webinar, para peserta mendapatkan pemaparan mengenai gaslighting serta cara menangkalnya.","PeriodicalId":7362,"journal":{"name":"ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83275815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Indonesia sebagai negara berkembang menghadapi berbagai masalah penyakit menular dan penyakit tidak menular sehingga menurunkan kualitas kesehatan masyarakat. Penyakit menular (PM) maupun penyakit tidak menular (PTM) dapat dicegah dengan menerapkan pola gizi seimbang dan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat. Hal ini mendorong dilaksanakannya pengabdian masyarakat di RW 01 Kelurahan Kota Bambu Utara Jakarta Barat dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penerapan pola gizi seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), agar masyarakat mendapatkan kualitas kesehatan yang lebih baik. Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi secara langsung dengan penyuluhan metoda ceramah, turun ke rumah-rumah warga dan metode edukasi tidak langsung dengan penyampaian informasi melalui media sosial. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bertambahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pola gizi seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) .Kata Kunci: gizi, penyakit,penyuluhan
{"title":"EDUKASI MASYARAKAT TENTANG GIZI SEIMBANG DAN PERILAKU HIDUP SEHAT (PHBS) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DI RW 01 KELURAHAN KOTA BAMBU UTARA JAKARTA BARAT","authors":"Inherni Marti Abna, Mellova Amir, Sri Rahayu, Zahra Marseli, Raihaque Fahd Alam, Bella Nur Husna, Diana Mursalina, Walunari Wetenrisui, Jesisca Endah Artati Prasetyo","doi":"10.47007/abd.v9i05.6727","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/abd.v9i05.6727","url":null,"abstract":"Indonesia sebagai negara berkembang menghadapi berbagai masalah penyakit menular dan penyakit tidak menular sehingga menurunkan kualitas kesehatan masyarakat. Penyakit menular (PM) maupun penyakit tidak menular (PTM) dapat dicegah dengan menerapkan pola gizi seimbang dan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat. Hal ini mendorong dilaksanakannya pengabdian masyarakat di RW 01 Kelurahan Kota Bambu Utara Jakarta Barat dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penerapan pola gizi seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), agar masyarakat mendapatkan kualitas kesehatan yang lebih baik. Metode yang digunakan dalam program pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi secara langsung dengan penyuluhan metoda ceramah, turun ke rumah-rumah warga dan metode edukasi tidak langsung dengan penyampaian informasi melalui media sosial. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah bertambahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pola gizi seimbang dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) .Kata Kunci: gizi, penyakit,penyuluhan","PeriodicalId":7362,"journal":{"name":"ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"124 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77321641","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pelaksanaan pelatihan ini bertujuan untuk mendidik dan mendampingi Masyarakat Desa Dawuhan Kulon Kecamatan Kedungbanteng dalam upaya menjaga kelestarian air tanh dengan membuat lubang resapan biopori. Hal itu sangat perlu dilakukan karena pengetahuan dan keterampilan terkait pembuatan lubang resapan biopori, belum dimiliki oleh khalayak sasaran. Metode yang digunakan adalah partisipatif, dikombinasi dengan knowledge transfer serta learning by doing, yang terbagi dalam empat bagian yaitu: persiapan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi, serta pendampingan, sebagai bentuk tindak lanjut. Pelaksanaan pelatihan berlangsung dengan baik dan lancar, berkat dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Khayalak sasaran telah mampu membuat lubang biopori secara swadaya di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Selain itu, peserta pelatihan juga mampu menularkan pengetahuan dan keterampilannya dalam membuat lubang resapan biopori kepada warga masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.
{"title":"Upaya Konservasi Air Tanah Di Desa Dawuhan Kulon Kabupaten Banyumas Melalui Implementasi Lubang Resapan Biopori","authors":"Dian Bhagawati","doi":"10.47007/abd.v9i05.6459","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/abd.v9i05.6459","url":null,"abstract":"Pelaksanaan pelatihan ini bertujuan untuk mendidik dan mendampingi Masyarakat Desa Dawuhan Kulon Kecamatan Kedungbanteng dalam upaya menjaga kelestarian air tanh dengan membuat lubang resapan biopori. Hal itu sangat perlu dilakukan karena pengetahuan dan keterampilan terkait pembuatan lubang resapan biopori, belum dimiliki oleh khalayak sasaran. Metode yang digunakan adalah partisipatif, dikombinasi dengan knowledge transfer serta learning by doing, yang terbagi dalam empat bagian yaitu: persiapan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi, serta pendampingan, sebagai bentuk tindak lanjut. Pelaksanaan pelatihan berlangsung dengan baik dan lancar, berkat dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Khayalak sasaran telah mampu membuat lubang biopori secara swadaya di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Selain itu, peserta pelatihan juga mampu menularkan pengetahuan dan keterampilannya dalam membuat lubang resapan biopori kepada warga masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.","PeriodicalId":7362,"journal":{"name":"ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90535646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Henry Arianto, Francisca Romana, E. Wahyudi, Zulfikar Judge, A. Fitria, Fitria Olivia, Joko Widarto, I. G. A. Kurniawan, Anna Triningsih, Achmad Edi Subiyanto, Wasis Susetio, Rizka Amelia Azis, Nurhayani Nurhayani, Nur Hayati, Elok Hikmawati, Agus Suprajogi, Anatomi Muliawan, A. Siswanto, Gousta Feriza
AbstractChildren are basically good imitators. What's more, in the era of the digital world and the internet, children can more easily access shows on social media and exchange information via cell phones. With the ease of accessing the internet, it is not uncommon for children to commit acts that violate the law, such as theft, fights, and other criminal acts, so that the child is then subject to criminal proceedings. For children who are in conflict with this law, Indonesia actually already has rules for handling them, namely Law Number 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice System. However, it seems that the procedure for handling and protecting children who have problems with the law still needs to be socialized more intensely, because there are still many parties who have not implemented the provisions of the law. For example, the provision regarding children who commit crimes in their detention cells cannot be combined with adults, the fact is that in the field there are still cells whose detention cells are joined by adults. One of the aims and objectives of the community service activities carried out by lecturers at the Faculty of Law, Esa Unggul University, is to socialize the handling and protection of children who have problems with the law. It is hoped that after this socialization there will be no wrong handling procedures for children who have problems with the law, and also children who are in conflict with the law will get the rights as regulated in the legislation. Keywords: child, unlawful act, handling. AbstrakAnak pada dasarnya adalah peniru yang baik. Terlebih lagi dalam era dunia digital dan internet ini anak bisa lebih mudah mengakses tontonan di media sosial dan bertukar informasi lewat ponsel. Dengan kemudahan mengakses internet tersebut membuat anak tidak jarang melakukan perbuatan yang melanggar hukum, seperti pencurian, tawuran, dan tindak pidana lainnya, sehingga anak kemudian di proses pidana. Terhadap anak yang berkonflik dengan hukum ini, Indonesia sebenarnya sudah memiliki aturan untuk penanganannya, yaitu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Namun nampaknya prosedur penanganan dan perlindungan bagi anak yang bermasalah dengan hukum ini masih perlu di sosialisasikan lebih intens, karena masih banyak para pihak yang belum melaksanakan ketentuan undang-undang tersebut. Misalnya ketentuan mengenai anak yang melakukan tindak pidana sel tahanannya tidak boleh digabung dengan orang dewasa, faktanya dilapangan masih ada yang sel tahanannya bergabung dengan orang dewasa. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen-dosen Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul salah satu maksud dan tujuannya adalah ingin mensosialisikan mengenai penanganan dan perlindungan bagi anak yang bermasalah dengan hukum. Diharapkan setelah sosialisasi ini maka tidak ada prosedur penanganan yang salah terhadap anak yang bermasalah dengan hukum, dan juga anak yang berhadapan dengan hukum me
儿童基本上是很好的模仿者。更重要的是,在数字世界和互联网时代,孩子们可以更容易地在社交媒体上观看节目,并通过手机交流信息。随着上网的便利,儿童犯下违法行为的情况并不少见,例如盗窃、打架和其他犯罪行为,因此儿童随后受到刑事诉讼。对于违反这项法律的儿童,印度尼西亚实际上已经有了处理他们的规则,即2012年关于少年刑事司法系统的第11号法律。然而,处理和保护有法律问题的儿童的程序似乎仍然需要更加强烈的社会化,因为仍然有许多当事人没有执行法律规定。例如,关于在拘留室中犯罪的儿童的规定不能与成年人合并,事实是,在实地仍然有一些拘留室与成年人合并。埃隆居大学法律系讲师开展的社区服务活动的目的和目标之一是使处理和保护有法律问题的儿童的工作社会化。希望在这种社会化之后,对有法律问题的儿童不再有错误的处理程序,对有法律冲突的儿童也能得到立法规定的权利。关键词:儿童,违法行为,处理。【摘要】【摘要】anak pada dasarnya adalah peniru yang baik。Terlebih lagi dalam era dunia digital dan internet ini anak bisa lebih mudah mengaks tontoni media social dan bertukar informaset ponsel。登干kemudahan mengaks是互联网上的翻译,但会员anak tidak jarang melakukan perbuatan yang melanggar hukum, perperti penurian, tawuran, dan tindak pidana lainnya, sehinga anak kemudian di propropidana。Terhadap anak yang berkonflik dengan hukum ini,印度尼西亚sebenarya sudah memoriliki aturan untuk penanganannya, yitu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang system Peradilan Pidana anak。亚衲族Namun nampaknya prosedur penanganan丹perlindungan bagi人杨bermasalah dengan hukum ini masih perlu di sosialisasikan lebih定向,林嘉欣masih banyak对位pihak杨belum melaksanakan ketentuan undang-undang于。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakakan oleh doh - doh akultas Hukum Universitas esunggul salah satu maksud dan tujuannya adalah ingin mensosialiskan mengenai penanganan dan perlindungan bagi anak yang bermasalah dengan Hukum。我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿,我的女儿是我的女儿。Kata kunci: anak, melanggar hukum, penanganan。
{"title":"SOSIALISASI MENGENAI PROSEDUR PENANGANAN DAN PERLINDUNGAN UNTUK ANAK YANG MELAKUKAN PERBUATAN MELANGGAR HUKUM","authors":"Henry Arianto, Francisca Romana, E. Wahyudi, Zulfikar Judge, A. Fitria, Fitria Olivia, Joko Widarto, I. G. A. Kurniawan, Anna Triningsih, Achmad Edi Subiyanto, Wasis Susetio, Rizka Amelia Azis, Nurhayani Nurhayani, Nur Hayati, Elok Hikmawati, Agus Suprajogi, Anatomi Muliawan, A. Siswanto, Gousta Feriza","doi":"10.47007/abd.v9i05.6645","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/abd.v9i05.6645","url":null,"abstract":"AbstractChildren are basically good imitators. What's more, in the era of the digital world and the internet, children can more easily access shows on social media and exchange information via cell phones. With the ease of accessing the internet, it is not uncommon for children to commit acts that violate the law, such as theft, fights, and other criminal acts, so that the child is then subject to criminal proceedings. For children who are in conflict with this law, Indonesia actually already has rules for handling them, namely Law Number 11 of 2012 concerning the Juvenile Criminal Justice System. However, it seems that the procedure for handling and protecting children who have problems with the law still needs to be socialized more intensely, because there are still many parties who have not implemented the provisions of the law. For example, the provision regarding children who commit crimes in their detention cells cannot be combined with adults, the fact is that in the field there are still cells whose detention cells are joined by adults. One of the aims and objectives of the community service activities carried out by lecturers at the Faculty of Law, Esa Unggul University, is to socialize the handling and protection of children who have problems with the law. It is hoped that after this socialization there will be no wrong handling procedures for children who have problems with the law, and also children who are in conflict with the law will get the rights as regulated in the legislation. Keywords: child, unlawful act, handling. AbstrakAnak pada dasarnya adalah peniru yang baik. Terlebih lagi dalam era dunia digital dan internet ini anak bisa lebih mudah mengakses tontonan di media sosial dan bertukar informasi lewat ponsel. Dengan kemudahan mengakses internet tersebut membuat anak tidak jarang melakukan perbuatan yang melanggar hukum, seperti pencurian, tawuran, dan tindak pidana lainnya, sehingga anak kemudian di proses pidana. Terhadap anak yang berkonflik dengan hukum ini, Indonesia sebenarnya sudah memiliki aturan untuk penanganannya, yaitu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Namun nampaknya prosedur penanganan dan perlindungan bagi anak yang bermasalah dengan hukum ini masih perlu di sosialisasikan lebih intens, karena masih banyak para pihak yang belum melaksanakan ketentuan undang-undang tersebut. Misalnya ketentuan mengenai anak yang melakukan tindak pidana sel tahanannya tidak boleh digabung dengan orang dewasa, faktanya dilapangan masih ada yang sel tahanannya bergabung dengan orang dewasa. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen-dosen Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul salah satu maksud dan tujuannya adalah ingin mensosialisikan mengenai penanganan dan perlindungan bagi anak yang bermasalah dengan hukum. Diharapkan setelah sosialisasi ini maka tidak ada prosedur penanganan yang salah terhadap anak yang bermasalah dengan hukum, dan juga anak yang berhadapan dengan hukum me","PeriodicalId":7362,"journal":{"name":"ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"48 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90803134","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Radisti Ayu Praptiwi, Dwi Cahyo Josohadi Subroto, M. Idrus, Datu Datu, Andi Cakra Gunar Putra, Aurelia Amarylis Salsabila, Prawesti Wulandari
Kampung Penyu yang berlokasi di Desa Barugaiya, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan wilayah peneluran bagi berbagai macam spesies penyu, yang merupakan salah satu satwa endemik dan karismatik wilayah perairan tropis dan subtropis. Jumlah populasi satwa ini diprediksi kian menurun setiap tahunnya akibat berbagai macam faktor, diantaranya: perburuan telur penyu yang masih lazim dikonsumsi oleh masyarakat sekitar, serta degradasi habitat akibat badai ektrim dan naiknya permukaan air laut setiap tahunnya. Oleh karena itu, upaya konservasi dan pengelolaan wilayah peneluran penyu penting untuk dilakukan untuk menjaga kelestarian satwa karismatik ini. Sejak tahun 2013, upaya konservasi dan pengelolaan penyu di wilayah Selayar diprakarsai oleh Lembaga Konservasi Kerukunan Pemuda Pelindung Penyu, atau dikenal Kampung Penyu, yang diinisiasi oleh Sileya Scuba Divers (SSD) dan masyarakat Dusun Tulang Desa Barugaia. Namun, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Kampung Penyu adalah regenerasi anggota penggiat konservasi yang mampu melaksanakan upaya konservasi dan pengelolaan penyu secara kontinyu. Hal ini terutama disebabkan oleh kurangnya kapasitas generasi muda di wilayah tersebut dalam teknik dasar konservasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berfokuskan pada pelatihan teknik dasar konservasi spesies penyu kepada kelompok pemuda Desa Barugaia yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Sahabat Alam. Adapun kegiatan ini diharapkan akan memfasilitasi regenerasi penggiat konservasi di wilayah tersebut, sehingga upaya pelestarian spesies penyu di Kabupaten Kepulauan Selayar dapat terus berlanjut.
{"title":"Peningkatan Kapasitas Pemuda Desa Barugaia Dalam Teknik Dasar Konservasi Penyu Laut dan Pengelolaan Wilayah Kampung Penyu, Kabupaten Kepulauan Selayar","authors":"Radisti Ayu Praptiwi, Dwi Cahyo Josohadi Subroto, M. Idrus, Datu Datu, Andi Cakra Gunar Putra, Aurelia Amarylis Salsabila, Prawesti Wulandari","doi":"10.47007/abd.v9i05.6572","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/abd.v9i05.6572","url":null,"abstract":"Kampung Penyu yang berlokasi di Desa Barugaiya, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan wilayah peneluran bagi berbagai macam spesies penyu, yang merupakan salah satu satwa endemik dan karismatik wilayah perairan tropis dan subtropis. Jumlah populasi satwa ini diprediksi kian menurun setiap tahunnya akibat berbagai macam faktor, diantaranya: perburuan telur penyu yang masih lazim dikonsumsi oleh masyarakat sekitar, serta degradasi habitat akibat badai ektrim dan naiknya permukaan air laut setiap tahunnya. Oleh karena itu, upaya konservasi dan pengelolaan wilayah peneluran penyu penting untuk dilakukan untuk menjaga kelestarian satwa karismatik ini. Sejak tahun 2013, upaya konservasi dan pengelolaan penyu di wilayah Selayar diprakarsai oleh Lembaga Konservasi Kerukunan Pemuda Pelindung Penyu, atau dikenal Kampung Penyu, yang diinisiasi oleh Sileya Scuba Divers (SSD) dan masyarakat Dusun Tulang Desa Barugaia. Namun, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Kampung Penyu adalah regenerasi anggota penggiat konservasi yang mampu melaksanakan upaya konservasi dan pengelolaan penyu secara kontinyu. Hal ini terutama disebabkan oleh kurangnya kapasitas generasi muda di wilayah tersebut dalam teknik dasar konservasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berfokuskan pada pelatihan teknik dasar konservasi spesies penyu kepada kelompok pemuda Desa Barugaia yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Sahabat Alam. Adapun kegiatan ini diharapkan akan memfasilitasi regenerasi penggiat konservasi di wilayah tersebut, sehingga upaya pelestarian spesies penyu di Kabupaten Kepulauan Selayar dapat terus berlanjut.","PeriodicalId":7362,"journal":{"name":"ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80681281","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anak-anak marginal yang tergabung di dalam komunitas Wepose Surabaya memiliki persamaan dengan anak-anak pada umumnya yaitu senang membeli berbagai jenis jajanan. Namun sayangnya setelah mengkonsumsi jajan, bungkusan jajan atau sisa makanan tersebut tidak dibuang di tempat sampah. Seharusnya anak-anak membuang sampah pada tempatnya dan bahkan dipilah sesuai dengan jenis sampah yang hendak dibuang. Salah satu penyebab hal ini terjadi yaitu ketidaktahuan mereka mengenai perbedaan sampah organik, non-organik dan B3. Kegiatan Abdimasberupa psikoedukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemilahan sampah organik, non-organik dan B3. Kegiatan ini diikuti oleh 15 anak yang memiliki rentang usia 7 hingga 11 tahun. Kegiatan berlangsung dengan lancar. Dalam kegiatan ini dilakukan pre test dan post test tentang pengetahuan jenis sampah. Data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan uji statistik non parametrik Wilcoxon Signed Ranks Test. Dari uji statistik tersebut menunjukkan ada perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan peserta sebelum dan setelah pemberian psikoedukasi. Pemberian psikoedukasi dapat meningkatkan pengetahuan peserta terkait pemilahan sampah organik dan non-organik.
加入Wepose泗水社区的边缘儿童与普通儿童有相似之处,即儿童喜欢购买不同种类的食品。但不幸的是,在吃完零食后,什锦饭或剩菜不会被扔进垃圾箱。孩子们应该把垃圾倒在适当的地方,甚至按垃圾分类。导致这一现象的原因之一是他们对有机、无机和B3垃圾的区别一无所知。这种心理教育的抽象活动旨在提高有机、无机和B3垃圾堆的知识。接着是15个年龄在7到11岁之间的孩子。事情进展顺利。在这个活动中进行了关于垃圾知识的预测和后测。您所获得的数据是使用Wilcoxon Signed Ranks检测的非参数统计结果进行分析的。这些统计数据显示,参与者在精神教育前后的知识存在显著差异。对有机和非有机废物处理的给予可以提高参与者的知识。
{"title":"SAMPAH HARUS DIPILAH! PSIKOEDUKASI PEMILAHAN SAMPAH PADA ANAK MARGINAL DI KOMUNITAS WEPOSE SURABAYA","authors":"Fransisca Kristina Hariyono, Fransiska Octaviani, Khaerina Herind","doi":"10.47007/abd.v9i05.6643","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/abd.v9i05.6643","url":null,"abstract":" Anak-anak marginal yang tergabung di dalam komunitas Wepose Surabaya memiliki persamaan dengan anak-anak pada umumnya yaitu senang membeli berbagai jenis jajanan. Namun sayangnya setelah mengkonsumsi jajan, bungkusan jajan atau sisa makanan tersebut tidak dibuang di tempat sampah. Seharusnya anak-anak membuang sampah pada tempatnya dan bahkan dipilah sesuai dengan jenis sampah yang hendak dibuang. Salah satu penyebab hal ini terjadi yaitu ketidaktahuan mereka mengenai perbedaan sampah organik, non-organik dan B3. Kegiatan Abdimasberupa psikoedukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang pemilahan sampah organik, non-organik dan B3. Kegiatan ini diikuti oleh 15 anak yang memiliki rentang usia 7 hingga 11 tahun. Kegiatan berlangsung dengan lancar. Dalam kegiatan ini dilakukan pre test dan post test tentang pengetahuan jenis sampah. Data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan uji statistik non parametrik Wilcoxon Signed Ranks Test. Dari uji statistik tersebut menunjukkan ada perbedaan yang signifikan terhadap pengetahuan peserta sebelum dan setelah pemberian psikoedukasi. Pemberian psikoedukasi dapat meningkatkan pengetahuan peserta terkait pemilahan sampah organik dan non-organik.","PeriodicalId":7362,"journal":{"name":"ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80820706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Business English dan Perpajakan adalah mata kuliah wajib pada Fakultas Ekonomi di Universitas. Beberapa pelajaran harus dipelajari oleh mahasiswa termasuk Job Interview dan Pajak Penghasilan Usaha. Peserta didik di Panti Asuhan Islam Medika Kasih masih belajar di sekolah menengah atas dan semester pertama di universitas. Pelajaran Job Interview dan Pajak Penghasilan Usaha terdengar baru di telinga mereka atau mereka telah mempelajari semua pelajaran tapi tidak terperinci. Untuk itu, peneliti akan memberikan peserta pelajaran dasar untuk belajar dan untuk persiapan di karir bisnis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan pengajar dan siswa. Contextual Teaching and Learning (CTL) diperlukan untuk menganalisa proses semua kegiatan. Kegiatan ini mengaplikasikan mengajarkan semua teori, mempraktekkan job interview role play, mendiskusikan latihan pajak penghasilan dan di akhir kegiatan, melakukan tanya jawab tentang semua materi yang telah diberikan. Kegiatan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan kedua pelajaran di dalam dunia kerja. Kata kunci: Teori, Praktek, CTL
{"title":"PEMBELAJARAN JOB INTERVIEW DAN PAJAK PENGHASILAN USAHA PADA PESERTA DIDIK PANTI ASUHAN ISLAM MEDIA KASIH","authors":"Aliya Noor Cahyani, Mohammad Eddy Rosyadi","doi":"10.47007/abd.v9i05.6552","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/abd.v9i05.6552","url":null,"abstract":"Business English dan Perpajakan adalah mata kuliah wajib pada Fakultas Ekonomi di Universitas. Beberapa pelajaran harus dipelajari oleh mahasiswa termasuk Job Interview dan Pajak Penghasilan Usaha. Peserta didik di Panti Asuhan Islam Medika Kasih masih belajar di sekolah menengah atas dan semester pertama di universitas. Pelajaran Job Interview dan Pajak Penghasilan Usaha terdengar baru di telinga mereka atau mereka telah mempelajari semua pelajaran tapi tidak terperinci. Untuk itu, peneliti akan memberikan peserta pelajaran dasar untuk belajar dan untuk persiapan di karir bisnis. Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan pengajar dan siswa. Contextual Teaching and Learning (CTL) diperlukan untuk menganalisa proses semua kegiatan. Kegiatan ini mengaplikasikan mengajarkan semua teori, mempraktekkan job interview role play, mendiskusikan latihan pajak penghasilan dan di akhir kegiatan, melakukan tanya jawab tentang semua materi yang telah diberikan. Kegiatan ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil akhir dari kegiatan ini adalah peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan kedua pelajaran di dalam dunia kerja. Kata kunci: Teori, Praktek, CTL","PeriodicalId":7362,"journal":{"name":"ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88683657","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ibu hamil perlu mengetahui senam yoga untuk kehamilan karena senam yoga dapat memberikan kesehatan, ketenangan dan kebahagiaan dimana pikiran menjadi lebih fokus, konsentrasi dalam keseharian dan mengurangi keluhan yang terjadi selama kehamilan dan persalinan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang aplikasi yoga pada ibu hamil untuk memberi kemudahan ibu melakukannya dirumah. Pelaksanaan program pengabdian ini dilakukan melalui penyuluhan dan demonstrasi yoga kehamilan menggunakan slide PPT dan leaflet. Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini Ibu hamil mengerti dan mamahami tentang prenatal yoga dan manfaat untuk kehamilannya sehingga ibu dapat menghadapi persalinan dengan nyaman dan ibu ingin melakukan yoga secara rutin jika ada pelayanan di puskesmas atau melakukan yoga mandiri. Prenatal yoga dapat dilakukan melalui gerakan tubuh yang disertai tehknik pegaturan nafas dan pemusatan konsentrasi, fisik akan lebih sehat, bugar, kuat, emosi akan lebih seimbang. Prenatal yoga dapat mengurangi rasa sakit, cemas, rasa takut, menguatkan otot, tidur lebih nyaman dan mempermudah proses persalianan
{"title":"SOSIALISASI APLIKASI YOGA PADA IBU HAMIL DALAM KEGIATAN INI MASA PENTING DI PUSKESMAS LANDASAN ULIN","authors":"N. Wati, Khairunisa Khairunisa","doi":"10.47007/abd.v9i05.6609","DOIUrl":"https://doi.org/10.47007/abd.v9i05.6609","url":null,"abstract":"Ibu hamil perlu mengetahui senam yoga untuk kehamilan karena senam yoga dapat memberikan kesehatan, ketenangan dan kebahagiaan dimana pikiran menjadi lebih fokus, konsentrasi dalam keseharian dan mengurangi keluhan yang terjadi selama kehamilan dan persalinan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang aplikasi yoga pada ibu hamil untuk memberi kemudahan ibu melakukannya dirumah. Pelaksanaan program pengabdian ini dilakukan melalui penyuluhan dan demonstrasi yoga kehamilan menggunakan slide PPT dan leaflet. Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini Ibu hamil mengerti dan mamahami tentang prenatal yoga dan manfaat untuk kehamilannya sehingga ibu dapat menghadapi persalinan dengan nyaman dan ibu ingin melakukan yoga secara rutin jika ada pelayanan di puskesmas atau melakukan yoga mandiri. Prenatal yoga dapat dilakukan melalui gerakan tubuh yang disertai tehknik pegaturan nafas dan pemusatan konsentrasi, fisik akan lebih sehat, bugar, kuat, emosi akan lebih seimbang. Prenatal yoga dapat mengurangi rasa sakit, cemas, rasa takut, menguatkan otot, tidur lebih nyaman dan mempermudah proses persalianan","PeriodicalId":7362,"journal":{"name":"ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77310317","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-06-09DOI: 10.55849/abdimas.v1i1.150
M. Fiqih, Amatillah Thaha, Shidiq Shidiq, Moch. Aniq Nafis, Weng Martin
Background. Madrasah diniyah education develops with the pesantren policy to open up about a systematic and structured formal education system. Purpose. Because of this, madrasah diniyah education also requires a guarantee system which is the focus of the efforts carried out by the internal madrasah itself so that it can be more transformative, inclusive, and open to change in the public interest. Method. The method used is Qualitative with the Field Research model with interviews and direct observation of the research object. This research focuses on the concept of an internal quality assurance system offered to Madrasah Diniyah Education units. Al-Hidayah as an effort to implement SPMI in related education units. Results. The concept offered by the researcher is the eight principles of quality assurance of the International Standard Organization (ISO) version, and the concept of the quality assurance framework version of Umaedi's MPMBS carried out with EDS (School Self-Evaluation), which in the view of researchers can be implemented in the Madrasah Diniyah Education unit PP. Al-Hidayah Conclusion. Internal quality assurance in madrasah Diniyah PP. Al-Hidayah is very doable regarding the ISO version of the quality assurance concept regarding the eight principles of internal quality assurance, Internal quality assurance in madrasah diniyah PP. Al-Hidayah can also be pursued by adjusting the MPMBS concept, namely school-based quality improvement management conceptualized by Umaedi with four frameworks: resources, accountability, curriculum, and school personnel.
{"title":"The Concept of Internal Quality Assurance in Madrasah Diniyah PP. Al-Hidayah Tanggulangin Sidoarjo","authors":"M. Fiqih, Amatillah Thaha, Shidiq Shidiq, Moch. Aniq Nafis, Weng Martin","doi":"10.55849/abdimas.v1i1.150","DOIUrl":"https://doi.org/10.55849/abdimas.v1i1.150","url":null,"abstract":"Background. Madrasah diniyah education develops with the pesantren policy to open up about a systematic and structured formal education system.\u0000Purpose. Because of this, madrasah diniyah education also requires a guarantee system which is the focus of the efforts carried out by the internal madrasah itself so that it can be more transformative, inclusive, and open to change in the public interest.\u0000Method. The method used is Qualitative with the Field Research model with interviews and direct observation of the research object. This research focuses on the concept of an internal quality assurance system offered to Madrasah Diniyah Education units. Al-Hidayah as an effort to implement SPMI in related education units.\u0000Results. The concept offered by the researcher is the eight principles of quality assurance of the International Standard Organization (ISO) version, and the concept of the quality assurance framework version of Umaedi's MPMBS carried out with EDS (School Self-Evaluation), which in the view of researchers can be implemented in the Madrasah Diniyah Education unit PP. Al-Hidayah\u0000Conclusion. Internal quality assurance in madrasah Diniyah PP. Al-Hidayah is very doable regarding the ISO version of the quality assurance concept regarding the eight principles of internal quality assurance, Internal quality assurance in madrasah diniyah PP. Al-Hidayah can also be pursued by adjusting the MPMBS concept, namely school-based quality improvement management conceptualized by Umaedi with four frameworks: resources, accountability, curriculum, and school personnel.\u0000 ","PeriodicalId":7362,"journal":{"name":"ABDIMAS TALENTA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"79 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85064545","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}