Pepaya merupakan salah satu tumbuhan dengan berbagai macam manfaat, salah satunya adalah potensi antibakteri daun pepaya. Potensi antibakteri pada ekstrak maupun fraksi ekstrak yang dimiliki daun pepaya dapat berperan sebagai anti jerawat. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk membuat sedian gel fraksi n-hexan dan etil asetat ekstrak etanol kemudian dilanjutkan dengan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran. Hasil yang diperoleh gel fraksi n-hexan 0,6% dan 0,8% memiliki aktivitas antibakteri dengan diameter zona hambat yang dihasilkan masing-masing sebesar 6,80 mm, dan 2,77 mm. Kesimpulan penelitian ini adalah gel fraksi n-hexan dapat menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes yang merupakan bakteri penyebab jerawat.
{"title":"Uji aktivitas antibakteri gel fraksi n-heksan dan etil asetat ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) sebagai anti jerawat","authors":"Noor Hadızah, Benazir Evita Rukaya, Syuhada","doi":"10.57174/jborn.v2i2.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.57174/jborn.v2i2.32","url":null,"abstract":"Pepaya merupakan salah satu tumbuhan dengan berbagai macam manfaat, salah satunya adalah potensi antibakteri daun pepaya. Potensi antibakteri pada ekstrak maupun fraksi ekstrak yang dimiliki daun pepaya dapat berperan sebagai anti jerawat. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk membuat sedian gel fraksi n-hexan dan etil asetat ekstrak etanol kemudian dilanjutkan dengan uji aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran. Hasil yang diperoleh gel fraksi n-hexan 0,6% dan 0,8% memiliki aktivitas antibakteri dengan diameter zona hambat yang dihasilkan masing-masing sebesar 6,80 mm, dan 2,77 mm. Kesimpulan penelitian ini adalah gel fraksi n-hexan dapat menghambat pertumbuhan Propionibacterium acnes yang merupakan bakteri penyebab jerawat.","PeriodicalId":9118,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmacy","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85601002","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Antioksidan berperan sebagai senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas. Salah satu antioksidan yang terdapat pada tanaman adalah flavonoid, dimana senyawa tersebut merupakan kandungan terbesar dalam tanaman cempedak (Artocarpus champaden Spreng.). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat daun cempedak (EEDC) berdasarkan nilai IC50 yang diperoleh. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH, dimana terdapat 5 variasi konsentrasi ekstrak dan baku pembanding kuersetin yang digunakan. Berdasarkan uji tersebut maka diperoleh nilai IC50 EEDC sebesar 213,721 ppm. Kesimpulan penelitian ini adalah EEDC memiliki aktivitas antioksidan yang termasuk adalam kategori sedang.
{"title":"Uji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat daun cempedak (Artocarpus champaden Spreng.)","authors":"Nadillah, Benazir Evita Rukaya, Syuhada","doi":"10.57174/jborn.v2i2.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.57174/jborn.v2i2.40","url":null,"abstract":"Antioksidan berperan sebagai senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas. Salah satu antioksidan yang terdapat pada tanaman adalah flavonoid, dimana senyawa tersebut merupakan kandungan terbesar dalam tanaman cempedak (Artocarpus champaden Spreng.). Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat daun cempedak (EEDC) berdasarkan nilai IC50 yang diperoleh. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH, dimana terdapat 5 variasi konsentrasi ekstrak dan baku pembanding kuersetin yang digunakan. Berdasarkan uji tersebut maka diperoleh nilai IC50 EEDC sebesar 213,721 ppm. Kesimpulan penelitian ini adalah EEDC memiliki aktivitas antioksidan yang termasuk adalam kategori sedang.","PeriodicalId":9118,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmacy","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76773397","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah bawaan yang menyebabkan anemia yang mengharuskan pasien mendapatkan tranfusi darah seumur hidupnya, hal ini berdampak pada penurunan kualitas hidup. Kualitas hidup anak thalasemia adalah persepsi anak thalasemia tentang hidupnya di dalam lingkungan dia hidup yang dihubungkan dengan tujuan, harapan dan perhatian yang dimiliki. Oleh karena itu dukungan keluarga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak thalasemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia di ruang Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 30 orang menggunakan tehnik total sampling dan uji statistik Spearmen rank. Penelitian menunjukkan dukungan keluarga yang positif sebanyak 26 responden (87%) dan kualitas hidup normal sebanyak 24 responden (80%). Berdasarkan analisis dengan uji Spearmen rank diperoleh p value <0,05, artinya terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia. Anak dengan dukungan keluarga positif menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan anak dengan dukungan keluarga negatif.
{"title":"Hubungan dukungan keluarga dengan kualıtas hıdup anak thalasemıa","authors":"Karmitasari Yanra Katimenta, Agustina Nugrahini, Wenna Araya, Erista Rusana","doi":"10.57174/jborn.v2i2.24","DOIUrl":"https://doi.org/10.57174/jborn.v2i2.24","url":null,"abstract":"Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah bawaan yang menyebabkan anemia yang mengharuskan pasien mendapatkan tranfusi darah seumur hidupnya, hal ini berdampak pada penurunan kualitas hidup. Kualitas hidup anak thalasemia adalah persepsi anak thalasemia tentang hidupnya di dalam lingkungan dia hidup yang dihubungkan dengan tujuan, harapan dan perhatian yang dimiliki. Oleh karena itu dukungan keluarga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak thalasemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia di ruang Flamboyan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 30 orang menggunakan tehnik total sampling dan uji statistik Spearmen rank. Penelitian menunjukkan dukungan keluarga yang positif sebanyak 26 responden (87%) dan kualitas hidup normal sebanyak 24 responden (80%). Berdasarkan analisis dengan uji Spearmen rank diperoleh p value <0,05, artinya terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup anak thalasemia. Anak dengan dukungan keluarga positif menunjukkan kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan anak dengan dukungan keluarga negatif.","PeriodicalId":9118,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmacy","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73545483","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Skizofrenia paranoid merupakan tipe skizofrenia yang paling banyak diderita di berbagai negara. Gejala psikosis yang dialami berupa delusi yang secara relatif stabil, seringkali bersifat paranoid, biasanya disertai dengan halusinasi, terutama halusinasi pendengaran, dan gangguan persepsi. Pasien “X” berumur 22 tahun dirawat dan didiagnosa skizofrenia paranoid dengan keluhan gelisa selama 4 hari terakhir, emosi labil, teriak-teriak, memukul, mengancam akan membunuh. Pasien mendapatkan terapi risperidon 2 mg, lorazepam 1 mg, trifluoferazin 5 m, dan olanzapin 5 mg. Masalah terkait obat yang ditemukan adalah adanya interaksi obat risperidon dengan lorazepam, yaitu dapat meningkatkan sedasi dan trifluoferazin dengan risperidon dapat memperpanjang interval QT. Pemantauan perbaikan gejala psikosis, efek sedasi dan gangguan ritme jantung perlu dilakukan utuk memastikan keberhasilan dan keamanan dari terapi yang diberikan.
{"title":"Potensi peningkatan efek sedasi dan gangguan ritme jantung pada pengobatan skizofrenia","authors":"Julaeha Julaeha, Nurhaliza","doi":"10.57174/jborn.v2i2.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.57174/jborn.v2i2.26","url":null,"abstract":"Skizofrenia paranoid merupakan tipe skizofrenia yang paling banyak diderita di berbagai negara. Gejala psikosis yang dialami berupa delusi yang secara relatif stabil, seringkali bersifat paranoid, biasanya disertai dengan halusinasi, terutama halusinasi pendengaran, dan gangguan persepsi. Pasien “X” berumur 22 tahun dirawat dan didiagnosa skizofrenia paranoid dengan keluhan gelisa selama 4 hari terakhir, emosi labil, teriak-teriak, memukul, mengancam akan membunuh. Pasien mendapatkan terapi risperidon 2 mg, lorazepam 1 mg, trifluoferazin 5 m, dan olanzapin 5 mg. Masalah terkait obat yang ditemukan adalah adanya interaksi obat risperidon dengan lorazepam, yaitu dapat meningkatkan sedasi dan trifluoferazin dengan risperidon dapat memperpanjang interval QT. Pemantauan perbaikan gejala psikosis, efek sedasi dan gangguan ritme jantung perlu dilakukan utuk memastikan keberhasilan dan keamanan dari terapi yang diberikan.","PeriodicalId":9118,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmacy","volume":"320 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85433093","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Haris H, Muhammad Ali, Rohandi Baharuddin, Muhammad Aris, Lily Herawati
Stunting merupakan kondisi gizi buruk pada balita usia 24-59 bulan dengan kondisi postur tubuh tidak seusai dengan umur anak. Berbagai faktor yang menyebabkan faktor seperti kondisi ekonomi keluarga dan pengetahuan keluarga. Untuk mengendalikan terjadinya stunting ini diperlukan identifikasi pengetahuan orang tua mengenai pencegahan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua mengenai pencegahan stunting. Metode dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan deksriptif, teknik pengambilan sampel adalah random dengan pendekatan purposive sampling. Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan mengenai pengetahuan umum mengenai stunting, penyebab dan upaya mencegah terjadinya stunting. Responden merupakan orang tua yang memiliki balita. Penelitian ini dilakukan di desa Malinau Hulu kabupaten Malinau. Hasil penelitian ini melibatkan 20 responden yang merupakan orang tua balita dengan status 75% sebagai ibu dan 25% sebagai ayah. Pengetahuan orang tua dengan kategori baik sebanyak 40%, cukup 35% dan kurang 25%. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan orang tua untuk pencegahan stunting.
{"title":"Gambaran pengetahuan orang tua tentang pencegahan stuntıng dı desa Malınau Hulu","authors":"Haris H, Muhammad Ali, Rohandi Baharuddin, Muhammad Aris, Lily Herawati","doi":"10.57174/jborn.v2i2.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.57174/jborn.v2i2.42","url":null,"abstract":"Stunting merupakan kondisi gizi buruk pada balita usia 24-59 bulan dengan kondisi postur tubuh tidak seusai dengan umur anak. Berbagai faktor yang menyebabkan faktor seperti kondisi ekonomi keluarga dan pengetahuan keluarga. Untuk mengendalikan terjadinya stunting ini diperlukan identifikasi pengetahuan orang tua mengenai pencegahan stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan orang tua mengenai pencegahan stunting. Metode dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan deksriptif, teknik pengambilan sampel adalah random dengan pendekatan purposive sampling. Kuesioner ini terdiri dari 20 pertanyaan mengenai pengetahuan umum mengenai stunting, penyebab dan upaya mencegah terjadinya stunting. Responden merupakan orang tua yang memiliki balita. Penelitian ini dilakukan di desa Malinau Hulu kabupaten Malinau. Hasil penelitian ini melibatkan 20 responden yang merupakan orang tua balita dengan status 75% sebagai ibu dan 25% sebagai ayah. Pengetahuan orang tua dengan kategori baik sebanyak 40%, cukup 35% dan kurang 25%. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlu upaya untuk meningkatkan pengetahuan orang tua untuk pencegahan stunting.","PeriodicalId":9118,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmacy","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83046266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
WOS Zubaydah WOS Zubaydah, Rini Novianti, Astrid Indalifiany
Tumbuhan Etlingera rubroloba merupakan tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan karena mengandung senyawa polifenol. Manfaat batang Etlingera rubroloba sebagai antioksidan dapat formulasikan dalam bentuk sediaan topikal yaitu spray gel. Penggunaan Na-CMC sebagai basis gel memiliki keuntungan dengan menghasilkan basis gel yang jernih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi, evaluasi fisik dan stabilitas fisik dari sediaan spray gel ekstrak etanol batang Etlingera rubroloba. Ekstrak yang diperoleh kemudian diformulasikan menjadi spray gel dengan variasi konsentrasi Na-CMC F1 (0,1%), F2 (0,2%), F3 (0,3%), F4 (0,4%) dan F5 (0,5%). Evaluasi fisik meliputi uji organoleptik, uji pH, uji viskositas, uji pola penyemprotan, uji waktu kering, uji homogenitas dan uji hedonik sedangkan stabilitas fisik meliputi pengujian sentrifugasi dan cycling test. Hasil evaluasi fisik didapatkan setiap formula masuk dalam rentang syarat sediaan spray gel yang baik. Hasil pengujian stabilitas fisik setelah cycling test menunjukkan adanya penurunan viskositas pada setiap formula dan tidak terjadi perubahan dari segi organoleptik maupun pH dari sediaan spray gel setelah cycling test. Hasil uji hedonik didapatkan formula 3 dan 4 lebih disukai. Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa F3 dan F4 merupakan formula yang optimum berdasarkan evaluasi fisik, stabilitas fisik dan juga pengujian hedonik.
{"title":"Pengembangan dan pengujian sifat fisik sediaan spray gel darı ekstrak etanol batang Etlıngera rubroloba menggunakan basıs gel Na-CMC","authors":"WOS Zubaydah WOS Zubaydah, Rini Novianti, Astrid Indalifiany","doi":"10.57174/jborn.v2i2.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.57174/jborn.v2i2.27","url":null,"abstract":"Tumbuhan Etlingera rubroloba merupakan tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan karena mengandung senyawa polifenol. Manfaat batang Etlingera rubroloba sebagai antioksidan dapat formulasikan dalam bentuk sediaan topikal yaitu spray gel. Penggunaan Na-CMC sebagai basis gel memiliki keuntungan dengan menghasilkan basis gel yang jernih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi, evaluasi fisik dan stabilitas fisik dari sediaan spray gel ekstrak etanol batang Etlingera rubroloba. Ekstrak yang diperoleh kemudian diformulasikan menjadi spray gel dengan variasi konsentrasi Na-CMC F1 (0,1%), F2 (0,2%), F3 (0,3%), F4 (0,4%) dan F5 (0,5%). Evaluasi fisik meliputi uji organoleptik, uji pH, uji viskositas, uji pola penyemprotan, uji waktu kering, uji homogenitas dan uji hedonik sedangkan stabilitas fisik meliputi pengujian sentrifugasi dan cycling test. Hasil evaluasi fisik didapatkan setiap formula masuk dalam rentang syarat sediaan spray gel yang baik. Hasil pengujian stabilitas fisik setelah cycling test menunjukkan adanya penurunan viskositas pada setiap formula dan tidak terjadi perubahan dari segi organoleptik maupun pH dari sediaan spray gel setelah cycling test. Hasil uji hedonik didapatkan formula 3 dan 4 lebih disukai. Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa F3 dan F4 merupakan formula yang optimum berdasarkan evaluasi fisik, stabilitas fisik dan juga pengujian hedonik.","PeriodicalId":9118,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmacy","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73752251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif bagi ibu dan bayinya. Tujuan penelitian ini untuk menilai pengetahuan calon mempelai terhadap Inisisasi Menyusui Dini (IMD) di kota Tarakan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study dengan total sampel sebanyak 50 orang calon mempelai yang sedang bimbingan pra nikah di kantor Kementerian Agama kota Tarakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden rata-rata 25-29 tahun, berpendidikan menengah dan pekerjaan swasta. Pengetahuan calon mempelai terhadap IMD secara statistik semua bermakna dan ada peningkatan pengetahuan setelah diberikan intervensi dengan nilai p<0,05. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan calon mempelai terhadap IMD masih rendah dan ada perubahan positif setelah diberikan penyuluhan. IMD seyogyanya diberikan kepada calon mempelai agar ada kesiapan untuk memberikan IMD kepada bayinya pada saat melahirkan.
{"title":"Pengaruh penyuluhan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) terhadap pengetahuan calon mempelaı terhadap IMD dı kota Tarakan","authors":"M. Aris, Muliyadi","doi":"10.57174/jborn.v2i2.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.57174/jborn.v2i2.31","url":null,"abstract":"Menyusui sejak dini mempunyai dampak yang positif bagi ibu dan bayinya. Tujuan penelitian ini untuk menilai pengetahuan calon mempelai terhadap Inisisasi Menyusui Dini (IMD) di kota Tarakan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study dengan total sampel sebanyak 50 orang calon mempelai yang sedang bimbingan pra nikah di kantor Kementerian Agama kota Tarakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia responden rata-rata 25-29 tahun, berpendidikan menengah dan pekerjaan swasta. Pengetahuan calon mempelai terhadap IMD secara statistik semua bermakna dan ada peningkatan pengetahuan setelah diberikan intervensi dengan nilai p<0,05. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan calon mempelai terhadap IMD masih rendah dan ada perubahan positif setelah diberikan penyuluhan. IMD seyogyanya diberikan kepada calon mempelai agar ada kesiapan untuk memberikan IMD kepada bayinya pada saat melahirkan.","PeriodicalId":9118,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmacy","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77867160","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The traditional system of medicine in Sri Lanka has shown much better improvement, has fewer side effects, and is less expensive than modern synthetic drugs in the treatment of many diseases. The objective of the present study was to comparatively evaluate the qualitative and quantitative analysis of phytochemical constituents of leaves of Murraya koenigii (L.) Spreng., Tinospora cordifolia (Wild) Hook.f., Enicostemma axillare (Lam) A. Raynal, and Gymnema sylvestre R. Br. were collected from Jaffna District. The shade-dried leaves were powdered and extracted with ethanol using the cold extraction technique. These ethanolic extracts were subjected to phytochemical analysis using recommended laboratory techniques. The one-way analysis of variance (ANOVA) and Tukey's multiple comparisons at probability value (p <0.05) were used in the statistical analysis of the data. Phytochemical screening showed the presence of alkaloids, flavonoids, tannins, terpenoids, steroids, saponins, phenols, and glycosides. Murraya koenigii shows the highest phenol and alkaloid contents (1960.71±66.88 and 19.42±0.26). Enicostemma axillare shows the highest flavonoid and tannin contents (22.27±0.86 and 1.26±0.017). Therefore, E. axillare and M. koenigii can be used as nutraceuticals in traditional medicine.
斯里兰卡的传统医学系统已经显示出更好的改善，副作用更少，并且在治疗许多疾病方面比现代合成药物更便宜。摘要本研究的目的是比较评价柯氏木耳(Murraya koenigii, L.)叶片化学成分的定性和定量分析。Spreng。;野生堇青花(Tinospora cordifolia)，青藤草(Lam) A. Raynal，青藤草(Gymnema sylvestre) R. Br。从贾夫纳区收集。将遮荫干燥的叶片制成粉末，用乙醇冷提取技术进行提取。使用推荐的实验室技术对这些乙醇提取物进行植物化学分析。数据的统计分析采用单因素方差分析(ANOVA)和概率值(p <0.05)的Tukey多重比较。植物化学筛选显示其含有生物碱、黄酮类、单宁、萜类、类固醇、皂苷、酚类和苷类。柯氏木鱼的酚和生物碱含量最高，分别为1960.71±66.88和19.42±0.26。黄酮类和单宁含量最高，分别为22.27±0.86和1.26±0.017。因此，腋窝芽孢杆菌和柯氏芽孢杆菌可作为传统医学的营养保健品。
{"title":"Comparative Analysis of Qualitative and Quantitative Phytochemical Evaluation of Selected Leaves of Medicinal Plants in Jaffna, Sri Lanka","authors":"G. Rajkumar, P. Panambara, Vinotha Sanmugarajah","doi":"10.33084/bjop.v5i2.3091","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/bjop.v5i2.3091","url":null,"abstract":"The traditional system of medicine in Sri Lanka has shown much better improvement, has fewer side effects, and is less expensive than modern synthetic drugs in the treatment of many diseases. The objective of the present study was to comparatively evaluate the qualitative and quantitative analysis of phytochemical constituents of leaves of Murraya koenigii (L.) Spreng., Tinospora cordifolia (Wild) Hook.f., Enicostemma axillare (Lam) A. Raynal, and Gymnema sylvestre R. Br. were collected from Jaffna District. The shade-dried leaves were powdered and extracted with ethanol using the cold extraction technique. These ethanolic extracts were subjected to phytochemical analysis using recommended laboratory techniques. The one-way analysis of variance (ANOVA) and Tukey's multiple comparisons at probability value (p <0.05) were used in the statistical analysis of the data. Phytochemical screening showed the presence of alkaloids, flavonoids, tannins, terpenoids, steroids, saponins, phenols, and glycosides. Murraya koenigii shows the highest phenol and alkaloid contents (1960.71±66.88 and 19.42±0.26). Enicostemma axillare shows the highest flavonoid and tannin contents (22.27±0.86 and 1.26±0.017). Therefore, E. axillare and M. koenigii can be used as nutraceuticals in traditional medicine.","PeriodicalId":9118,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmacy","volume":"69 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87004140","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes mellitus is becoming a metabolic disease that is defined by the level of hyperglycemia. Nowadays, it has a serious threat to public healthiness in throughout the world. Constituents and extracts isolated from diverse natural resources, mainly plants, have constantly been a rich store for controlling and treating diabetes problems. Numerous researches are ongoing to identify the suitable traditional medical drugs, medicinal herbs, and resources for managing this condition. Murraya koenigii Spreng (family Rutaceae) is commonly known as a ‘curry leaf tree’ locally. It is widely scattered in India and Sri Lanka, and leaves are commonly used for cooking. And also mainly used for various health conditions such as diabetes, anemia, diarrhea, and others. The present review aimed to critically review the anti-hyperglycemic effect of the M. koenigii based on the review, in vitro, in vivo, and clinical studies. Based on this review, the M. koenigii possess flavonoids, phenols, saponins, alkaloids, tannins, and cardiac glycosides. It has shown a potential anti-hyperglycemic effect on induced diabetic rats. This review reported the potential of M. koenigii and its extract to be a high-value dietary product in terms of its anti-hyperglycemic effects and industrial profits. Therefore, the present review supports the researchers and readers/users to realize the importance of using M. koenigii in managing diabetes mellitus. Further, this review provides a valuable document for future scientific-related clinical trials in diabetic patients.
{"title":"A Review of Anti-hyperglycemic Effects of Curry Leaf Tree (Murraya koenigii)","authors":"Vinotha Sanmugarajah, G. Rajkumar","doi":"10.33084/bjop.v5i2.3300","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/bjop.v5i2.3300","url":null,"abstract":"Diabetes mellitus is becoming a metabolic disease that is defined by the level of hyperglycemia. Nowadays, it has a serious threat to public healthiness in throughout the world. Constituents and extracts isolated from diverse natural resources, mainly plants, have constantly been a rich store for controlling and treating diabetes problems. Numerous researches are ongoing to identify the suitable traditional medical drugs, medicinal herbs, and resources for managing this condition. Murraya koenigii Spreng (family Rutaceae) is commonly known as a ‘curry leaf tree’ locally. It is widely scattered in India and Sri Lanka, and leaves are commonly used for cooking. And also mainly used for various health conditions such as diabetes, anemia, diarrhea, and others. The present review aimed to critically review the anti-hyperglycemic effect of the M. koenigii based on the review, in vitro, in vivo, and clinical studies. Based on this review, the M. koenigii possess flavonoids, phenols, saponins, alkaloids, tannins, and cardiac glycosides. It has shown a potential anti-hyperglycemic effect on induced diabetic rats. This review reported the potential of M. koenigii and its extract to be a high-value dietary product in terms of its anti-hyperglycemic effects and industrial profits. Therefore, the present review supports the researchers and readers/users to realize the importance of using M. koenigii in managing diabetes mellitus. Further, this review provides a valuable document for future scientific-related clinical trials in diabetic patients.","PeriodicalId":9118,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmacy","volume":"65 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87734759","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Chandra Adam Lesmana, Ni Putu Ermi Hikmawanti, A. Yumita
In Indonesia, Epiphyllum oxypetalum (DC.) Haw. is known as Wijaya Kusuma. The plant is grown for home decorating and used widely as medicine in some areas. This narrative review discusses the pharmacognosy, phytochemical, and pharmacology aspects of E. oxypetalum. The review is limited to original articles and abstracts available in Science Direct, PubMed, and Google Scholar. The keyword used to search the articles was “Epiphyllum oxypetalum”. The plant contains proteins, amino acids, alkaloids, saponins, terpenoids, steroids, flavonoids, tannins, glycosides, and resins. The plant has pharmacological activities such as anti-inflammatory, antimicrobials, antidiabetic, and antioxidant properties. Researchers interested in developing E. oxypetalum as a medicinal plant might use this review as a reference.
{"title":"Pharmacognosy, Phytochemical, and Pharmacology of Wijaya Kusuma (Epiphyllum oxypetalum (DC.) Haw.) – An Update Review","authors":"Chandra Adam Lesmana, Ni Putu Ermi Hikmawanti, A. Yumita","doi":"10.33084/bjop.v5i2.3342","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/bjop.v5i2.3342","url":null,"abstract":"In Indonesia, Epiphyllum oxypetalum (DC.) Haw. is known as Wijaya Kusuma. The plant is grown for home decorating and used widely as medicine in some areas. This narrative review discusses the pharmacognosy, phytochemical, and pharmacology aspects of E. oxypetalum. The review is limited to original articles and abstracts available in Science Direct, PubMed, and Google Scholar. The keyword used to search the articles was “Epiphyllum oxypetalum”. The plant contains proteins, amino acids, alkaloids, saponins, terpenoids, steroids, flavonoids, tannins, glycosides, and resins. The plant has pharmacological activities such as anti-inflammatory, antimicrobials, antidiabetic, and antioxidant properties. Researchers interested in developing E. oxypetalum as a medicinal plant might use this review as a reference.","PeriodicalId":9118,"journal":{"name":"Borneo Journal of Pharmacy","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74776501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：