Pub Date : 2019-05-15DOI: 10.24198/INTERMESTIC.V3N2.2
Addyssa M. Lentejas
Artikel ini berpendapat bahwa perempuan memiliki semua hak membuat keputusan untuk dirinya sendiri dan bahwa ia harus memiliki akses informasi mengenai kesehatan reproduksinya dan bagaimana cara merawatnya. Namun, wanita di daerah terpencil memiliki kekhawatiran dalam menggunakan alat kontrasepsi atau tidak tahu apa-apa tentangnya. Mengacu pada permasalahan tersebut, penelitian ini mengkaji bagaimana wanita mengatasi dampak dari kurangnya informasi yang diberikan oleh institusi tentang Hukum Kesehatan Reproduksi. Wawancara kualitatif dilakukan dengan wanita yang tinggal di barangays pinggiran kota Calbayog. Hasil menunjukkan bahwa lembaga-lembaga ini melakukan seminar tetapi kurang menjelaskan rincian penggunaan kontrasepsi dan pentingnya keluarga berencana untuk kesehatan wanita. Buruknya penerapan Responsible Parenthood and Reproductive Health Act tahun 2012 berkontribusi pada situasi sulit bagi perempuan di kota Calbayog.
{"title":"Inaccessible Right: The Effect of the Implementation of Reproductive Health Law to the Women of Calbayog City","authors":"Addyssa M. Lentejas","doi":"10.24198/INTERMESTIC.V3N2.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/INTERMESTIC.V3N2.2","url":null,"abstract":"Artikel ini berpendapat bahwa perempuan memiliki semua hak membuat keputusan untuk dirinya sendiri dan bahwa ia harus memiliki akses informasi mengenai kesehatan reproduksinya dan bagaimana cara merawatnya. Namun, wanita di daerah terpencil memiliki kekhawatiran dalam menggunakan alat kontrasepsi atau tidak tahu apa-apa tentangnya. Mengacu pada permasalahan tersebut, penelitian ini mengkaji bagaimana wanita mengatasi dampak dari kurangnya informasi yang diberikan oleh institusi tentang Hukum Kesehatan Reproduksi. Wawancara kualitatif dilakukan dengan wanita yang tinggal di barangays pinggiran kota Calbayog. Hasil menunjukkan bahwa lembaga-lembaga ini melakukan seminar tetapi kurang menjelaskan rincian penggunaan kontrasepsi dan pentingnya keluarga berencana untuk kesehatan wanita. Buruknya penerapan Responsible Parenthood and Reproductive Health Act tahun 2012 berkontribusi pada situasi sulit bagi perempuan di kota Calbayog.","PeriodicalId":111531,"journal":{"name":"Intermestic: Journal of International Studies","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131939935","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-15DOI: 10.24198/INTERMESTIC.V3N2.4
Sara Gabriella
Tulisan ini menganalisis bentuk upaya Interpol dalam pemberantasan isu penyelundupan narkoba di Indonesia dengan usaha kerja sama. Dengan menggunakan metode tracing, peneliti mengambil konsep Rezim Internasional dalam melihat bagaimana rezim membentuk usaha serta upaya Indonesia dalam menangani kasus penyelundupan narkoba. Artikel ini berkontribusi pada perluasan dan pendalaman teori rezim internasional dengan memperdalam tiga variabel utama menurut Stephen D. Krasner yaitu Kepentingan Negara, Kekuatan Politik, serta Norma dan Prinsip. Melihat variabel analisis, hasil akhir dari penelitian ini adalah kerja sama dalam rezim membangun dan mempengaruhi bentuk penanganan konsisten yang dipilih oleh Indonesia terkait isu penyelundupan narkoba agar lebih “tertata†dan menjadi alasan untuk memperkuat kerja sama. Hal ini didorong dengan bentuk murni dari narkoba sebagai salah satu isu kejahatan transnasional yang tidak mementingkan peran perbatasan negara dan menuntut kerja sama antarnegara.
{"title":"Kerja Sama Indonesia-Interpol dalam Menangani Isu Penyelundupan Narkoba di Wilayah Perbatasan Indonesia","authors":"Sara Gabriella","doi":"10.24198/INTERMESTIC.V3N2.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/INTERMESTIC.V3N2.4","url":null,"abstract":"Tulisan ini menganalisis bentuk upaya Interpol dalam pemberantasan isu penyelundupan narkoba di Indonesia dengan usaha kerja sama. Dengan menggunakan metode tracing, peneliti mengambil konsep Rezim Internasional dalam melihat bagaimana rezim membentuk usaha serta upaya Indonesia dalam menangani kasus penyelundupan narkoba. Artikel ini berkontribusi pada perluasan dan pendalaman teori rezim internasional dengan memperdalam tiga variabel utama menurut Stephen D. Krasner yaitu Kepentingan Negara, Kekuatan Politik, serta Norma dan Prinsip. Melihat variabel analisis, hasil akhir dari penelitian ini adalah kerja sama dalam rezim membangun dan mempengaruhi bentuk penanganan konsisten yang dipilih oleh Indonesia terkait isu penyelundupan narkoba agar lebih “tertata†dan menjadi alasan untuk memperkuat kerja sama. Hal ini didorong dengan bentuk murni dari narkoba sebagai salah satu isu kejahatan transnasional yang tidak mementingkan peran perbatasan negara dan menuntut kerja sama antarnegara.","PeriodicalId":111531,"journal":{"name":"Intermestic: Journal of International Studies","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114529005","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-15DOI: 10.24198/INTERMESTIC.V3N2.3
Yoga Suharman
Artikel ini bertujuan menjelaskan dua aspek politik keamanan di Laut Cina Selatan. Pertama, peran kolektif ASEAN dalam usaha memelihara stabilitas keamanan di Laut Cina Selatan dengan melihat pada aspek sistem keyakinan masing-masing negara yang berkepentingan. Kedua, konfigurasi kekuatan ekstra-regional dalam lingkup pengaruh pada kawasan yang dipersengketakan. Analisis dalam artikel ini menggunakan konsep Dilema Keamanan dan teori Persepsi. Data dan informasi dalam artikel ini diperoleh melalui telaah literatur dari sumber sekunder yang diinterpretasikan sehingga menghasilkan penjelasan yang bersifat analitis deskriptif. Artikel ini menunjukkan bahwa sebagian negara penuntut Laut Cina Selatan yang tergabung dalam ASEAN memiliki sistem keyakinan yang berbeda dalam mempersepsikan ancaman keamanan yang semakin diperumit oleh konfigurasi kekuatan ekstra-regional.
{"title":"Dilema Keamanan dan Respons Kolektif ASEAN Terhadap Sengketa Laut Cina Selatan","authors":"Yoga Suharman","doi":"10.24198/INTERMESTIC.V3N2.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/INTERMESTIC.V3N2.3","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan menjelaskan dua aspek politik keamanan di Laut Cina Selatan. Pertama, peran kolektif ASEAN dalam usaha memelihara stabilitas keamanan di Laut Cina Selatan dengan melihat pada aspek sistem keyakinan masing-masing negara yang berkepentingan. Kedua, konfigurasi kekuatan ekstra-regional dalam lingkup pengaruh pada kawasan yang dipersengketakan. Analisis dalam artikel ini menggunakan konsep Dilema Keamanan dan teori Persepsi. Data dan informasi dalam artikel ini diperoleh melalui telaah literatur dari sumber sekunder yang diinterpretasikan sehingga menghasilkan penjelasan yang bersifat analitis deskriptif. Artikel ini menunjukkan bahwa sebagian negara penuntut Laut Cina Selatan yang tergabung dalam ASEAN memiliki sistem keyakinan yang berbeda dalam mempersepsikan ancaman keamanan yang semakin diperumit oleh konfigurasi kekuatan ekstra-regional.","PeriodicalId":111531,"journal":{"name":"Intermestic: Journal of International Studies","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116482388","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-15DOI: 10.24198/INTERMESTIC.V3N2.5
G. Cuaton
Studi ini mengidentifikasi alasan di balik pemanfaatan atau pengabaian pemanfaatan atas berbagai mekanisme akuntabilitas dan menyelidiki bagaimana organisasi non-pemerintah memanfaatkan dan menanggapi umpan balik dan hirauan yang diajukan. Studi kasus ini mengumpulkan data melalui penelitian pustaka dan penelitian lapangan yang dianalisis menggunakan analisis konten tematik. Temuan menunjukkan banyak hirauan yang muncul, baik sensitif atau non-sensitif, melalui nomor hotline, konsultasi masyarakat, kunjungan kantor, kotak umpan balik dan poster untuk melaporkan ketidakkonsistenan dalam pelaksanaan proyek dan menyatakan hal positif. Tekanan masyarakat, politisasi lokal, ketakutan akan pembalasan dari manajemen, dan lokasi yang jauh di mana mekanisme ini dipasang menghambat penerima manfaat untuk menyuarakan keprihatinan mereka. Secara umum, mekanisme akuntabilitas ini terbukti bermanfaat dan meningkatkan pelayanan-pengiriman dan implementasi proyek.
{"title":"Humanitarian Accountability in Post-Haiyan Response in the Philippines","authors":"G. Cuaton","doi":"10.24198/INTERMESTIC.V3N2.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/INTERMESTIC.V3N2.5","url":null,"abstract":"Studi ini mengidentifikasi alasan di balik pemanfaatan atau pengabaian pemanfaatan atas berbagai mekanisme akuntabilitas dan menyelidiki bagaimana organisasi non-pemerintah memanfaatkan dan menanggapi umpan balik dan hirauan yang diajukan. Studi kasus ini mengumpulkan data melalui penelitian pustaka dan penelitian lapangan yang dianalisis menggunakan analisis konten tematik. Temuan menunjukkan banyak hirauan yang muncul, baik sensitif atau non-sensitif, melalui nomor hotline, konsultasi masyarakat, kunjungan kantor, kotak umpan balik dan poster untuk melaporkan ketidakkonsistenan dalam pelaksanaan proyek dan menyatakan hal positif. Tekanan masyarakat, politisasi lokal, ketakutan akan pembalasan dari manajemen, dan lokasi yang jauh di mana mekanisme ini dipasang menghambat penerima manfaat untuk menyuarakan keprihatinan mereka. Secara umum, mekanisme akuntabilitas ini terbukti bermanfaat dan meningkatkan pelayanan-pengiriman dan implementasi proyek.","PeriodicalId":111531,"journal":{"name":"Intermestic: Journal of International Studies","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128373851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-05-15DOI: 10.24198/INTERMESTIC.V3N2.6
F. Hakiki
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui resistensi gerakan International Freedom Battalion (IFB) terhadap Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) di Suriah. Melalui metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik dan kerangka konsep gerakan sosial dan resistensi dapat diidentifikasi dan dijelaskan bentuk-bentuk resistensi yang dilakukan IFB terhadap ISIS yang melakukan dominasi di Suriah. Penulis menemukan adanya resistensi IFB terhadap ISIS dilatarbelakangi oleh keberadaan tiga dominasi yang dilakukan ISIS, yaitu dominasi material, dominasi status, dan dominasi ideologi. Tindakan resistensi IFB meliputi dua elemen di dalamnya, yaitu action dan opposition. Action dari tindakan resistensi IFB berupa serangkaian aksi militer pada 2015-2017 terhadap tiga dominasi ISIS. Sementara opposition dari tindakan resistensi IFB meliputi perlawanan terhadap okupasi wilayah yang dilakukan ISIS, perlawanan terhadap cap takfiri ISIS, dan perlawanan terhadap ideologi fasisme gaya baru ISIS demi mempertahankan Revolusi Rojava.
{"title":"Resistensi Terbuka International Freedom Battalion (IFB) terhadap ISIS di Suriah","authors":"F. Hakiki","doi":"10.24198/INTERMESTIC.V3N2.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/INTERMESTIC.V3N2.6","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk mengetahui resistensi gerakan International Freedom Battalion (IFB) terhadap Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) di Suriah. Melalui metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik dan kerangka konsep gerakan sosial dan resistensi dapat diidentifikasi dan dijelaskan bentuk-bentuk resistensi yang dilakukan IFB terhadap ISIS yang melakukan dominasi di Suriah. Penulis menemukan adanya resistensi IFB terhadap ISIS dilatarbelakangi oleh keberadaan tiga dominasi yang dilakukan ISIS, yaitu dominasi material, dominasi status, dan dominasi ideologi. Tindakan resistensi IFB meliputi dua elemen di dalamnya, yaitu action dan opposition. Action dari tindakan resistensi IFB berupa serangkaian aksi militer pada 2015-2017 terhadap tiga dominasi ISIS. Sementara opposition dari tindakan resistensi IFB meliputi perlawanan terhadap okupasi wilayah yang dilakukan ISIS, perlawanan terhadap cap takfiri ISIS, dan perlawanan terhadap ideologi fasisme gaya baru ISIS demi mempertahankan Revolusi Rojava.","PeriodicalId":111531,"journal":{"name":"Intermestic: Journal of International Studies","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134263420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-30DOI: 10.24198/INTERMESTIC.V3N1.4
M. D. Resuello
The study identified the Local Economic Development enabling environment to support small and medium enterprises (SMEs) in Aichi Prefecture, Japan. It employed participant observation research method in the national, regional, prefectural, city, and town governments, academic and research institutions, SMEs, chamber of commerce, business associations, and communities’ levels in Aichi Prefecture. The study revealed that Japanese government provides business support for SMEs as the force behind an economy with thriving SMEs industry. The support to hard infrastructure was identified as LED enabling environment fostering connectedness, innovation and value creation for SMEs’ attraction, growth, and global expansion. This is common among the selected local governments towards building up local competitiveness, addressing job and wealth creation, and promoting liveability through hard infrastructure development. The LED in Japan can be applied as a model for developing countries, especially in the ASEAN Region, in addressing poverty reduction and wealth creation.
{"title":"Hard Infrastructure as Local Economic Development (LED) Enabling Environment in Selected Local Governments in Aichi Prefecture, Japan","authors":"M. D. Resuello","doi":"10.24198/INTERMESTIC.V3N1.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/INTERMESTIC.V3N1.4","url":null,"abstract":"The study identified the Local Economic Development enabling environment to support small and medium enterprises (SMEs) in Aichi Prefecture, Japan. It employed participant observation research method in the national, regional, prefectural, city, and town governments, academic and research institutions, SMEs, chamber of commerce, business associations, and communities’ levels in Aichi Prefecture. The study revealed that Japanese government provides business support for SMEs as the force behind an economy with thriving SMEs industry. The support to hard infrastructure was identified as LED enabling environment fostering connectedness, innovation and value creation for SMEs’ attraction, growth, and global expansion. This is common among the selected local governments towards building up local competitiveness, addressing job and wealth creation, and promoting liveability through hard infrastructure development. The LED in Japan can be applied as a model for developing countries, especially in the ASEAN Region, in addressing poverty reduction and wealth creation.","PeriodicalId":111531,"journal":{"name":"Intermestic: Journal of International Studies","volume":"33 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132791170","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-30DOI: 10.24198/INTERMESTIC.V3N1.5
Rizky Widiasa
Tulisan ini bertujuan untuk menelaah konflik antara Rusia dengan Ukraina yang berakhir dengan lepasnya wilayah Krimea. Rusia membela diri dengan menyatakan bahwa aneksasi terhadap Krimea adalah upaya membebaskan wilayah tersebut bertujuan untuk melindungi mayoritas warga etnisnya dari dampak ketidakstabilan politik yang terjadi di Ukraina akibat munculnya gerakan revolusioner. Dengan analisis secara khusus yang menitik beratkan pada kesamaan identitas dari warga Ukraina di Krimea dengan orang-orang Rusia, tulisan ini secara umum berargumen bagaimana secara historis kesamaan identitas dapat menjadi faktor yang mendukung tindakan opresif yang dilakukan oleh suatu negara dalam meraih ambisi geopolitiknya. Tulisan ini mengungkap bagaimana suatu identitas yang dimiliki bersama oleh negara dengan negara lainnya dapat digunakan sebagai isu krusial untuk menjustifikasi tindakan unilateral terhadap negara lain.
{"title":"Bingkai Identitas dalam Konflik Geopolitik: Intervensi Militer Rusia di Ukraina","authors":"Rizky Widiasa","doi":"10.24198/INTERMESTIC.V3N1.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/INTERMESTIC.V3N1.5","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk menelaah konflik antara Rusia dengan Ukraina yang berakhir dengan lepasnya wilayah Krimea. Rusia membela diri dengan menyatakan bahwa aneksasi terhadap Krimea adalah upaya membebaskan wilayah tersebut bertujuan untuk melindungi mayoritas warga etnisnya dari dampak ketidakstabilan politik yang terjadi di Ukraina akibat munculnya gerakan revolusioner. Dengan analisis secara khusus yang menitik beratkan pada kesamaan identitas dari warga Ukraina di Krimea dengan orang-orang Rusia, tulisan ini secara umum berargumen bagaimana secara historis kesamaan identitas dapat menjadi faktor yang mendukung tindakan opresif yang dilakukan oleh suatu negara dalam meraih ambisi geopolitiknya. Tulisan ini mengungkap bagaimana suatu identitas yang dimiliki bersama oleh negara dengan negara lainnya dapat digunakan sebagai isu krusial untuk menjustifikasi tindakan unilateral terhadap negara lain.","PeriodicalId":111531,"journal":{"name":"Intermestic: Journal of International Studies","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127086518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-30DOI: 10.24198/INTERMESTIC.V3N1.3
Dewi Agha Putri
Climate change phenomenon has become one of the major issues discussed in the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). ASEAN as one of the most influential regions in the world tries to combat climate change by developing renewable energy and creating a better living in the region. To pursue its ambition, ASEAN cooperates with United States of America (U.S) as one of its dialogue partners following the implementation of the ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) 2016-2025. This paper is using qualitative research method through secondary data analysis to explain how ASEAN-U.S cooperation on renewable energy helps ASEAN to combat climate change. Throughout the research, ASEAN-U.S cooperation on renewable energy is potentially beneficial and helpful for ASEAN to pursue its ambition in terms of investment provision and technology and information exchange.
{"title":"ASEAN-U.S Cooperation on Renewable Energy: ASEAN’s Response to Climate Change Phenomenon","authors":"Dewi Agha Putri","doi":"10.24198/INTERMESTIC.V3N1.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/INTERMESTIC.V3N1.3","url":null,"abstract":"Climate change phenomenon has become one of the major issues discussed in the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). ASEAN as one of the most influential regions in the world tries to combat climate change by developing renewable energy and creating a better living in the region. To pursue its ambition, ASEAN cooperates with United States of America (U.S) as one of its dialogue partners following the implementation of the ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation (APAEC) 2016-2025. This paper is using qualitative research method through secondary data analysis to explain how ASEAN-U.S cooperation on renewable energy helps ASEAN to combat climate change. Throughout the research, ASEAN-U.S cooperation on renewable energy is potentially beneficial and helpful for ASEAN to pursue its ambition in terms of investment provision and technology and information exchange.","PeriodicalId":111531,"journal":{"name":"Intermestic: Journal of International Studies","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131921128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-11-30DOI: 10.24198/INTERMESTIC.V3N1.1
A. Bainus, Junita Budi Rachman
{"title":"Editorial: Sustainable Development Goals","authors":"A. Bainus, Junita Budi Rachman","doi":"10.24198/INTERMESTIC.V3N1.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/INTERMESTIC.V3N1.1","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":111531,"journal":{"name":"Intermestic: Journal of International Studies","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116487300","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}