Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi aktivitas guru dan siswa dan tes hasil belajar matematika dalam bentuk tes harian. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kelemahan pada siklus II menurun dari kelemahan yang terjadi pada siklus I, artinya telah terjadi peningkatan dalam proses pembelajaran. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I, sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi belajar matematika siswa meningkat. This study aims to improve the learning process and improve students' mathematics learning outcomes through the implementation of cooperative learning model Numbered Heads Together (NHT) stuctural approach. This research is a classroom action research with two cycles. Data collection is done through observation of teacher and student activity and test of mathematics learning outcomes in the form of daily test. The result of data analysis shows that the weakness in cycle II decreases from the weakness that occurs in cycle I, it means there has been improvement in the learning process. The average of student learning outcomes in cycle II is higher than the average of students 'learning outcomes in cycle I, so it can be said that the students' math achievement increased.
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktural Bersama Kepala Bernomor untuk Meningkatkan Pencapaian Kompetensi Matematika Siswa Kelas VIII/C SMP","authors":"Sakur, Syofnia, Siti Aisyah","doi":"10.32734/st.v2i2.547","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.547","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi aktivitas guru dan siswa dan tes hasil belajar matematika dalam bentuk tes harian. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kelemahan pada siklus II menurun dari kelemahan yang terjadi pada siklus I, artinya telah terjadi peningkatan dalam proses pembelajaran. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I, sehingga dapat dikatakan bahwa prestasi belajar matematika siswa meningkat. \u0000 \u0000This study aims to improve the learning process and improve students' mathematics learning outcomes through the implementation of cooperative learning model Numbered Heads Together (NHT) stuctural approach. This research is a classroom action research with two cycles. Data collection is done through observation of teacher and student activity and test of mathematics learning outcomes in the form of daily test. The result of data analysis shows that the weakness in cycle II decreases from the weakness that occurs in cycle I, it means there has been improvement in the learning process. The average of student learning outcomes in cycle II is higher than the average of students 'learning outcomes in cycle I, so it can be said that the students' math achievement increased.","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130002832","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rahmiana Zein, Mutia Khuratul Aini, Hermansyah Aziz
Biosorpsi zat warna Rhodamine B menggunakan cangkang Pensi (Corbicula moltkiana) telah dikaji. Percobaan dilakukan dengan system batch guna memperoleh kondisi optimum biosorspi zat warna. Kapasitas biosorpsi zat warna pada pH 2 adalah 0.9958 mg/g, dengan konsentrasi larutan mula-mula 150 mg/L waktu kontak 105 menit, massa biosorben 0.1 g, ukuran partikel 32 µm dan temperature pengeringan biosorben pada 75oC. Model isotherm Langmuir menunjukkan bahwa proses penyerapan berlangsung secara kimia dan biosorpsi homogeny dari adsorbat (Rhodamine B) pada permukaan biosorben membentuk lapisan tunggal dengan nilai R2 0.9966. Analisis XRF menunjukkan bahwa penurunan kadar unsur logam pada cangkang Pensi membuktikan bahwa proses biosorpsi berlangsung dengan pertukaran kation. Hasil analisis spektrum FT-IR membuktikan adanya interaksi antaramolekul Rhodamin B dengan gugus fungsi pada cangkang Pensi. Analisis dengan SEM memperlihatkan bahwa pori-pori cangkang Pensi telah terisi penuh oleh molekul Rhodamin B. Kondisi optimum biosorpsi telah diaplikasikan pada limbah kerupuk merah dengan kapasitas penyerapan sebesar 0,2835 mg/g. The biosorption of Rhodamine B dyes by Pensi (Corbicula moltkiana) shell has been investigated. The experiment was conducted in batch sistem in order to obtain the optimum conditions of dye biosorption. Biosorption capacity of dye was 0.9958 mg/g at pH 2, initial concentration 150 mg/L, contact time 105 minutes, biosorbent mass 0.1 gram, particle size 32 µ m and biosorbent drying temperature was at 75oC. The Langmuir Isotherm model showed chemisorption and homogeneous biosorption process of adsorbates onto the biosorbent surface formed monolayer dye molecules on the biosorbent surface with R2 value was 0.9966. XRF analysis showed that reduction of metals unsure quantity of pensi shell indicated biosorption process was occupied through cationic exchange. The result of FTIR spectra analysis indicated an interaction between Rhodamin B molecules and functional group of pensi shell. SEM analysis showed that the pensi shell pores were completely filled by Rhodamine B molecules. The optimum condition of biosorption has been aplicated in red chips wastewater industry with biosorption capacity was 0.2835 mg/g.
使用潘西壳(moltkiana)进行生物测定。实验采用批制系统进行,以获得色质最佳的生物索拉西环境。biosorpsi容量2颜色物质的pH是0。9958 mg / g,起初150 mg / L溶液浓度时间接触105分钟,质量biosorben 0.1 g, 32µm颗粒的大小和温度对75oC biosorben干燥。isotherm模型Langmuir表明化学吸收过程和biosorpsi homogeny从adsorbat (Rhodamine B)的单亲biosorben表面形成一层9966 R2值0。XRF分析表明,铅壳上的金属元素水平的下降证明,生物吸收过程是通过交换阳离子进行的。FT-IR光谱分析的结果证明罗达敏B分子之间存在一种相互作用分析闪地表明壳毛孔填满了铅笔Rhodamin分子B .最佳条件biosorpsi已经应用于污水饼干大小的红色具有吸收0.2835 mg / g。Rhodamine B dyes biosorption》由铅笔(Corbicula moltkiana)已被investigated外壳。was conducted实验》批在订单系统为了得到·戴伊biosorption之最佳条件。Biosorption capacity of·戴伊pH是0。9958 mg / g at 2时代,双臀150 mg / L,联系人名字的首字母105分钟,biosorbent团0.1克,粒子大小32µm和biosorbent干是at 75oC的温度。Langmuir模型展示了化学和均匀的生物吸收过程,进入生物表层表面留下了一个基于R2值的克隆体上的单层分子。XRF分析那里那个metals的减少不确定数量的壳牌公司indicated铅笔biosorption的过程是occupied无论是cationic交易所。FTIR光谱分析之论点indicated an Rhodamin B分子之间interaction and functional group of壳牌铅笔。SEM分析那里那个《贝壳pores铅笔是完全充满Rhodamine偏B分子。最佳condition of biosorption已被aplicated》红薯片和biosorption wastewater工业capacity是0。2835 mg / g。
{"title":"Pemanfaatan Cangkang Pensi (Corbicula Moltkiana) sebagai Bahan Penyerap Zat Warna Rhodamin B Dalam Larutan","authors":"Rahmiana Zein, Mutia Khuratul Aini, Hermansyah Aziz","doi":"10.32734/ST.V2I2.500","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/ST.V2I2.500","url":null,"abstract":"Biosorpsi zat warna Rhodamine B menggunakan cangkang Pensi (Corbicula moltkiana) telah dikaji. Percobaan dilakukan dengan system batch guna memperoleh kondisi optimum biosorspi zat warna. Kapasitas biosorpsi zat warna pada pH 2 adalah 0.9958 mg/g, dengan konsentrasi larutan mula-mula 150 mg/L waktu kontak 105 menit, massa biosorben 0.1 g, ukuran partikel 32 µm dan temperature pengeringan biosorben pada 75oC. Model isotherm Langmuir menunjukkan bahwa proses penyerapan berlangsung secara kimia dan biosorpsi homogeny dari adsorbat (Rhodamine B) pada permukaan biosorben membentuk lapisan tunggal dengan nilai R2 0.9966. Analisis XRF menunjukkan bahwa penurunan kadar unsur logam pada cangkang Pensi membuktikan bahwa proses biosorpsi berlangsung dengan pertukaran kation. Hasil analisis spektrum FT-IR membuktikan adanya interaksi antaramolekul Rhodamin B dengan gugus fungsi pada cangkang Pensi. Analisis dengan SEM memperlihatkan bahwa pori-pori cangkang Pensi telah terisi penuh oleh molekul Rhodamin B. Kondisi optimum biosorpsi telah diaplikasikan pada limbah kerupuk merah dengan kapasitas penyerapan sebesar 0,2835 mg/g. \u0000 \u0000The biosorption of Rhodamine B dyes by Pensi (Corbicula moltkiana) shell has been investigated. The experiment was conducted in batch sistem in order to obtain the optimum conditions of dye biosorption. Biosorption capacity of dye was 0.9958 mg/g at pH 2, initial concentration 150 mg/L, contact time 105 minutes, biosorbent mass 0.1 gram, particle size 32 µ m and biosorbent drying temperature was at 75oC. The Langmuir Isotherm model showed chemisorption and homogeneous biosorption process of adsorbates onto the biosorbent surface formed monolayer dye molecules on the biosorbent surface with R2 value was 0.9966. XRF analysis showed that reduction of metals unsure quantity of pensi shell indicated biosorption process was occupied through cationic exchange. The result of FTIR spectra analysis indicated an interaction between Rhodamin B molecules and functional group of pensi shell. SEM analysis showed that the pensi shell pores were completely filled by Rhodamine B molecules. The optimum condition of biosorption has been aplicated in red chips wastewater industry with biosorption capacity was 0.2835 mg/g.","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133343329","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adanya miskonsepsi siswa dalam memahami konsep geometri khususnya dalam bangun datar segiempat adalah bukti nyata proses pembelajaran yang dikelola guru belum mampu membangun konsep bangun datar yang benar. Peralihan pengalaman belajar yang belum matang, diduga salah satu penyebab pemicu munculnya miskonsepsi siswa. Fakta tersebut mendasari dilakukannya penelitian ini dengan menerapkan pendekatan SAVI. Sehubungan dengan itu, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan secara komperhensip miskonsepsi siswa yang terjadi sebelum dan sesuadah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan SAVI. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain One Group Pree and Post tes Desain. Subbjek penelitian ini terdiri dari 127 oarang siswa yang berasal dari tiga tingkat SD kelas III, yakni SD dengan kategori Tinggi, sedang dan rendah. Data penelitian dikumpulkan dengan tes, dan dianalisi dengan statistic deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan penerapan pendekatan SAVI berkontribusi terhadap penurunan miskonsepsi siswa: (1) secara keseluruhan sebesar 34,2%; (2) berdasarkan jenis bangun segiempat sebesar 30% pada persegi, 34% persegi panjang, 35% jajargenjang, 38% belah ketupat dan 34% trapesium. The existence of student’s misconception in understanding the concept of geometry, especially in the quadrilateral is a concrete evidence of the learning process that is managed by teacher has not been able to build the correct concept of plane figure. The transition of the immature learning experience, allegedly one of the causes of the trigger for the misconception of students. The facts underlie this research by applying the SAVI approach. The purpose of this study is to describe comprehensively the student misconceptions that occurred before and after following the learning by the SAVI approach. The research method used is experiment with design of One Group pretest and Post test Design. This research sub-section consists of 127 students from three primary grades, ie High, middle and low grade. The research data was collected by the test, and analyzed by descriptive statistic. The results showed that the application of SAVI approach contributed to the decrease of student’s misconception: (1) overall by 34.2%; (2) 30% base on the type of quadrilateral, 34% rectangle, 35% parallelogram, 38% rhombus and 34% trapezium.
{"title":"Pengaruh Penerapan Pendekatan Savi terhadap Miskonsepsi Siswa Sekolah Dasar pada Bangun Datar Segiempat","authors":"S. Saragih, D Zuhri","doi":"10.32734/st.v2i2.548","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.548","url":null,"abstract":"Adanya miskonsepsi siswa dalam memahami konsep geometri khususnya dalam bangun datar segiempat adalah bukti nyata proses pembelajaran yang dikelola guru belum mampu membangun konsep bangun datar yang benar. Peralihan pengalaman belajar yang belum matang, diduga salah satu penyebab pemicu munculnya miskonsepsi siswa. Fakta tersebut mendasari dilakukannya penelitian ini dengan menerapkan pendekatan SAVI. Sehubungan dengan itu, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan secara komperhensip miskonsepsi siswa yang terjadi sebelum dan sesuadah mengikuti pembelajaran dengan pendekatan SAVI. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain One Group Pree and Post tes Desain. Subbjek penelitian ini terdiri dari 127 oarang siswa yang berasal dari tiga tingkat SD kelas III, yakni SD dengan kategori Tinggi, sedang dan rendah. Data penelitian dikumpulkan dengan tes, dan dianalisi dengan statistic deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan penerapan pendekatan SAVI berkontribusi terhadap penurunan miskonsepsi siswa: (1) secara keseluruhan sebesar 34,2%; (2) berdasarkan jenis bangun segiempat sebesar 30% pada persegi, 34% persegi panjang, 35% jajargenjang, 38% belah ketupat dan 34% trapesium. \u0000 \u0000The existence of student’s misconception in understanding the concept of geometry, especially in the quadrilateral is a concrete evidence of the learning process that is managed by teacher has not been able to build the correct concept of plane figure. The transition of the immature learning experience, allegedly one of the causes of the trigger for the misconception of students. The facts underlie this research by applying the SAVI approach. The purpose of this study is to describe comprehensively the student misconceptions that occurred before and after following the learning by the SAVI approach. The research method used is experiment with design of One Group pretest and Post test Design. This research sub-section consists of 127 students from three primary grades, ie High, middle and low grade. The research data was collected by the test, and analyzed by descriptive statistic. The results showed that the application of SAVI approach contributed to the decrease of student’s misconception: (1) overall by 34.2%; (2) 30% base on the type of quadrilateral, 34% rectangle, 35% parallelogram, 38% rhombus and 34% trapezium.","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132023520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Brute force attack adalah salah satu serangan praktis (bersifat praktek) yang dapat digunakan untuk memecahkan teknik pengamanan kriptografi dengan cara mencoba seluruh kemungkinan jawaban/kunci yang ada. Secara umum seluruh jenis algoritma kriptografi dapat dipecahkan dengan menggunakan brute force attack, namun dalam pelaksanaannya brute force attack memerlukan perangkat, power, trials, waktu dan memory yang sangat besar, dimana semakin kompleks teknik/informasi yang harus dipecahkan, maka proses pencarian solusinya akan semakin lama, sehingga dalam hal ini terdapat pertimbangan terhadap kemunculan faktor keberuntungan (luck) untuk menemukan solusi serangan. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai teknik dan paramter yang dibutuhkan dalam melakukan brute force attack terhadap password yang telah dihash dengan menggunakan algoritma SHA-256, yaitu algoritma fungsi hash standar Amerika Serikat berdasarkan pada dokumen NIST Federal Information Processing 180-3 – Secure Hash Standard (SHS). Brute force attack is one of the practical attacks that could be used to solve cryptographic security techniques by trying all possible answers / keys. Generally, all types of cryptographic algorithms could be solved by using brute force attack, but practically brute force attack implementation requires huge devices, powers, trials, times and memories, where the more complex techniques / information to be solved, means the longer search process will be, beside also considers the emergence of luck factor to find an attack solution. This paper will discuss about the techniques and parameters required in performing brute force attack against passwords that have been hashed using SHA-256 algorithm, that is United States standard hash function algorithm based on NIST document Federal Information Processing 180-3 - Secure Hash Standard (SHS).
蛮力攻击是一种实际的攻击,它可以通过尝试所有可能的答案/钥匙来破解密码安全技术。一般来说所有的密码算法可以解决的畜生畜生用武力攻击,但在执行力攻击需要电源设备,试验、巨大的时间和内存越来越复杂在哪里-信息技术需要解决的过程,那么解决方案的时间越长,所以在这方面也会有对新出现的运气因素考虑(运气),以找到解决办法的攻击。这篇文章将讨论使用SHA-256算法(美国标准的联邦信息处理文件)使用美国标准哈希功能算法所需要的蛮力攻击密码。蛮力攻击是一种可以用来解决通过可能的答案来寻求密码技术的实际附件。Generally,所有types of cryptographic算法可以被用解决了畜生畜生力攻击,但practically力攻击implementation requires巨大的功率试验,《泰晤士报》和《回忆,带给您哪里情结techniques -越资讯网成为解决了,意味着《时间搜索的过程将充满活力也considers the emergence of因子去找到一个攻击solution好运。这篇论文将讨论使用sha256算法篡改的技术和抛物面攻击密码。
{"title":"Brute Force Attack pada Algoritma SHA-256","authors":"Sandromedo Christa Nugroho","doi":"10.32734/st.v2i2.477","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.477","url":null,"abstract":"Brute force attack adalah salah satu serangan praktis (bersifat praktek) yang dapat digunakan untuk memecahkan teknik pengamanan kriptografi dengan cara mencoba seluruh kemungkinan jawaban/kunci yang ada. Secara umum seluruh jenis algoritma kriptografi dapat dipecahkan dengan menggunakan brute force attack, namun dalam pelaksanaannya brute force attack memerlukan perangkat, power, trials, waktu dan memory yang sangat besar, dimana semakin kompleks teknik/informasi yang harus dipecahkan, maka proses pencarian solusinya akan semakin lama, sehingga dalam hal ini terdapat pertimbangan terhadap kemunculan faktor keberuntungan (luck) untuk menemukan solusi serangan. Pada tulisan ini akan dibahas mengenai teknik dan paramter yang dibutuhkan dalam melakukan brute force attack terhadap password yang telah dihash dengan menggunakan algoritma SHA-256, yaitu algoritma fungsi hash standar Amerika Serikat berdasarkan pada dokumen NIST Federal Information Processing 180-3 – Secure Hash Standard (SHS). \u0000 \u0000Brute force attack is one of the practical attacks that could be used to solve cryptographic security techniques by trying all possible answers / keys. Generally, all types of cryptographic algorithms could be solved by using brute force attack, but practically brute force attack implementation requires huge devices, powers, trials, times and memories, where the more complex techniques / information to be solved, means the longer search process will be, beside also considers the emergence of luck factor to find an attack solution. This paper will discuss about the techniques and parameters required in performing brute force attack against passwords that have been hashed using SHA-256 algorithm, that is United States standard hash function algorithm based on NIST document Federal Information Processing 180-3 - Secure Hash Standard (SHS).","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132305456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Irmeilyana, Ngudiantoro, A. Desiani, Salman Alfarisy
Desa Limbang Jaya terletak di Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Sebagian besar masyarakat di Limbang Jaya bekerja sebagai pengrajin songket untuk wanita dan pandai besi untuk pria. Produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, namun tingkat produktivitasnya masih rendah. Hal tersebut menyebabkan rendahnya penghasilan masyarakat. Terdapat karakteristik yang mempengaruhi tingkat produktivitas perajin. Analisis jalur adalah metode yang dapat digunakan untuk mencari karakteristik yang mempengaruhi produktivitas. Analisis jalur mampu menunjukkan variabel eksogen ketika berpengaruh langsung dan tidak langsung pada variabel endogen. Variabel eksogen dalam penelitian ini terdiri dari: usia, pendidikan, masa kerja, motivasi kerja, budaya kerja dan motivasi bisnis. Variabel endogen terdiri dari: produktivitas dan pendapatan. Data yang diperoleh dengan metode purposif sampling terdiri dari 34 responden pandai besi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada produktivitas pandai besi, tidak ada variabel eksogen yang mempengaruhinya. Untuk pendapatan pandai besi, pengaruh budaya kerja secara langsung. Desa Limbang Jaya is located in Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, South Sumatera Province. Most of people in Limbang Jaya work as songket crafters for women and blacksmiths for men. Their product has a good quality, but their level productivity is low. It causes the income for them is low. There are characteristics that influence the level productivity of crafters. Path analysis is method that can be used to look for the characteristic that influence the productivity. Path analysis is able to show exogenous variables when effect directly and indirectly on endogenous variables. Exogenous variables in this study consisted of: age, education, work period, work motivation, work culture and business motivation. Endogenous variables consisted of: productivity and income. The obtained data by purposive sampling method consist of 34 blacksmith respondents. The results showed that on the productivity of blacksmith, there is no exogenous variables that influence it. For income of blacksmith, work culture influence directly.
Limbang Jaya村位于苏门答腊南部Ogan Ilir地区的cape stone street。在Limbang Jaya,大多数社区为妇女制作松木工艺品,为男性制作铁匠。生产的产品质量很好,但生产率仍然很低。这导致了低社会收入。影响工匠生产力水平的特点。路径分析是一种可以用来查找影响生产力的特征的方法。通路分析可以在对内生变量的直接和间接影响时显示出外生变量。这项研究的外来变量包括年龄、教育、工作时间、工作动机、工作文化和商业动机。内生变量包括:生产力和收入。通过样本采样方法获得的数据由34名铁匠答辩人组成。研究表明,在铁匠的生产力中,任何外来变量都不会影响它。对于铁匠的收入来说,直接影响工作文化。Limbang Jaya is loven村位于南苏门答腊省Ogan Ilir区Ogan Ilir地区。大多数人在生活中工作,因为他们是妇女和黑人。他们的产品质量很好,但他们的生产水平很低。因为他们的收入很低。影响蟹的生产水平是一种性格特征。Path analysis的方法是用来检查影响其结果的性格特征。路径分析可以在对子宫内变量的直接和间接效果时显示异型变量。这项研究包括年龄、教育、周期、工作激励、工作文化和商业激励。生产和收入的内生变量。采样方法与铁匠34号反应人员签订的宣誓书。人们认为黑史密斯的产品没有什么奇怪的变化会影响到它。由于铁匠的收入,工作文化直接影响。
{"title":"Analisis Karakter Yang Mempengaruhi Produktivitas Pandai Besi Di Desa Limbang Jaya Menggunakan Analisis Jalur","authors":"Irmeilyana, Ngudiantoro, A. Desiani, Salman Alfarisy","doi":"10.32734/st.v2i2.465","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.465","url":null,"abstract":"Desa Limbang Jaya terletak di Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Sebagian besar masyarakat di Limbang Jaya bekerja sebagai pengrajin songket untuk wanita dan pandai besi untuk pria. Produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, namun tingkat produktivitasnya masih rendah. Hal tersebut menyebabkan rendahnya penghasilan masyarakat. Terdapat karakteristik yang mempengaruhi tingkat produktivitas perajin. Analisis jalur adalah metode yang dapat digunakan untuk mencari karakteristik yang mempengaruhi produktivitas. Analisis jalur mampu menunjukkan variabel eksogen ketika berpengaruh langsung dan tidak langsung pada variabel endogen. Variabel eksogen dalam penelitian ini terdiri dari: usia, pendidikan, masa kerja, motivasi kerja, budaya kerja dan motivasi bisnis. Variabel endogen terdiri dari: produktivitas dan pendapatan. Data yang diperoleh dengan metode purposif sampling terdiri dari 34 responden pandai besi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada produktivitas pandai besi, tidak ada variabel eksogen yang mempengaruhinya. Untuk pendapatan pandai besi, pengaruh budaya kerja secara langsung. \u0000 \u0000Desa Limbang Jaya is located in Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, South Sumatera Province. Most of people in Limbang Jaya work as songket crafters for women and blacksmiths for men. Their product has a good quality, but their level productivity is low. It causes the income for them is low. There are characteristics that influence the level productivity of crafters. Path analysis is method that can be used to look for the characteristic that influence the productivity. Path analysis is able to show exogenous variables when effect directly and indirectly on endogenous variables. Exogenous variables in this study consisted of: age, education, work period, work motivation, work culture and business motivation. Endogenous variables consisted of: productivity and income. The obtained data by purposive sampling method consist of 34 blacksmith respondents. The results showed that on the productivity of blacksmith, there is no exogenous variables that influence it. For income of blacksmith, work culture influence directly. ","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130016965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Prilaku belajar adalah suatu sikap y ang muncul dari diri siswa dalam menanggapi dan meresponi setiap kegiatan belajar mengajar yang terjadi. salah satu wujud dari prilaku adalah motivasi belajar. Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan). Stimulus yang diberikan guru dalam pembelajaran tertuang dalam rancangan aktifitas pembelajaran. Aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan yang dirancang guru untuk mewujudkan dan atau menciptkan kondisi belajar siswa (stimulus). Pemilihan aktivitas belajar yang sesuai memungkinkan untuk terjadinya efektivitas pedagogis dalam mencapai tujuan pembelajaran, maupun dapat membentuk prilaku positif siswa (respon) dalam belajar. Desain pembelajaran berbasis outdoor-medelling mathematics memuat serangkain aktivitas kegiatan pembelajaran yang berbassis investigasi konteks masalah outdoor (masalah real life) dengan muatan konten materi modeling mathematics. Pada makalah ini akan membahas prilaku belajar dan bagaimana motivasi terbentuk melaui aktifitas kegiatan pebelajaran outdoor-medelling mathematics yang diklasifikasikan menjadi motoractivities mentalactivities, visualactivities, emotionalactivities, motoractivitie.Melalui metode kulitatif deskriptif, dengan mengambil 20 siswa kelas IX-B SMP N 1 Muaro Jambi yang mempunyai gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Setelah pelaksanaan pembelajaran, pengambilan data dilakukan melalui angket, dan lembar pengamatan beserta wawancara ke subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas belajar dalam pembelajaran yang dapat memotivasi siswa belajar matematika adalah visualactivities sebesar 74,16%; motoractivities sebesar 96,67%; mentalactivities sebesar 71,66%; dan emotionalactivities sebesar 73,33%. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan aktivitas belajar dalam pembelajaran outdoor-medelling mathematics matematika yang paling dominan dapat memotivasi siswa belajar adalah motoractivities dengan persentasi 96,67% dengan kriteria sangat baik dan sangat memotivasi siswa belajar matematika dalam pembelajaran luar kelas. Indikatornya adalah melakukan percobaan. Kelebihan aktivitas belajar dalam pembelajaran outdoor-medelling mathematics adalah, aktivitas belajar lebih membuat siswa termotivasi untuk belajar matematika. Siswa menjadi lebih aktif dan interaksi dengan teman sesamanya semakin meningkat juga. Adapun kelemahan aktivitas belajar dalam pembelajaran luar kelas adalah sulit untuk siswa terfokus dalam aktivitas belajar yang sedang dilakukan. Learning behavior is an attitude that arises from students in responding and responding to each teaching and learning activity that occurs. one form of behavior is learning motivation. According to behavioristic theory, learning is a change in behavior as a result of an interaction between stimulus (stimulus) and response (response). The stimulus given by the teacher in learning is contained in the de
{"title":"Analisis Motivasi Belajar Siswa SMP Dalam Pembalajaran Outdoor-Modeling Mathematics Berdasarkan Gaya Belajar","authors":"Sofnidar, Hartina, Kamid, Khairul Anwar","doi":"10.32734/st.v2i2.549","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.549","url":null,"abstract":"Prilaku belajar adalah suatu sikap y ang muncul dari diri siswa dalam menanggapi dan meresponi setiap kegiatan belajar mengajar yang terjadi. salah satu wujud dari prilaku adalah motivasi belajar. Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan). Stimulus yang diberikan guru dalam pembelajaran tertuang dalam rancangan aktifitas pembelajaran. Aktivitas pembelajaran merupakan kegiatan yang dirancang guru untuk mewujudkan dan atau menciptkan kondisi belajar siswa (stimulus). Pemilihan aktivitas belajar yang sesuai memungkinkan untuk terjadinya efektivitas pedagogis dalam mencapai tujuan pembelajaran, maupun dapat membentuk prilaku positif siswa (respon) dalam belajar. Desain pembelajaran berbasis outdoor-medelling mathematics memuat serangkain aktivitas kegiatan pembelajaran yang berbassis investigasi konteks masalah outdoor (masalah real life) dengan muatan konten materi modeling mathematics. Pada makalah ini akan membahas prilaku belajar dan bagaimana motivasi terbentuk melaui aktifitas kegiatan pebelajaran outdoor-medelling mathematics yang diklasifikasikan menjadi motoractivities mentalactivities, visualactivities, emotionalactivities, motoractivitie.Melalui metode kulitatif deskriptif, dengan mengambil 20 siswa kelas IX-B SMP N 1 Muaro Jambi yang mempunyai gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. Setelah pelaksanaan pembelajaran, pengambilan data dilakukan melalui angket, dan lembar pengamatan beserta wawancara ke subjek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa aktivitas belajar dalam pembelajaran yang dapat memotivasi siswa belajar matematika adalah visualactivities sebesar 74,16%; motoractivities sebesar 96,67%; mentalactivities sebesar 71,66%; dan emotionalactivities sebesar 73,33%. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan aktivitas belajar dalam pembelajaran outdoor-medelling mathematics matematika yang paling dominan dapat memotivasi siswa belajar adalah motoractivities dengan persentasi 96,67% dengan kriteria sangat baik dan sangat memotivasi siswa belajar matematika dalam pembelajaran luar kelas. Indikatornya adalah melakukan percobaan. Kelebihan aktivitas belajar dalam pembelajaran outdoor-medelling mathematics adalah, aktivitas belajar lebih membuat siswa termotivasi untuk belajar matematika. Siswa menjadi lebih aktif dan interaksi dengan teman sesamanya semakin meningkat juga. Adapun kelemahan aktivitas belajar dalam pembelajaran luar kelas adalah sulit untuk siswa terfokus dalam aktivitas belajar yang sedang dilakukan. \u0000 \u0000Learning behavior is an attitude that arises from students in responding and responding to each teaching and learning activity that occurs. one form of behavior is learning motivation. According to behavioristic theory, learning is a change in behavior as a result of an interaction between stimulus (stimulus) and response (response). The stimulus given by the teacher in learning is contained in the de","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132618986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa SMA dalam pemecahan masalah matematika. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan dua siklus kegiatan. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa kelas matematika SMA XII. Subjek diberikan tes pemecahan masalah matematika untuk mendapatkan data keterampilan mereka dalam pemecahan masalah matematika. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Silabus, Rencana Pelajaran dan lembar aktivitas Siswa. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes pemecahan masalah. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis naratif deskriptif data kualitatif dan analisis statistik deskriptif data kuantitatif. Dari data kualitatif ditemukan peningkatan keterampilan siswa dalam pemecahan masalah matematika yang meliputi keterampilan mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, merancang dan melaksanakan rencana untuk memecahkan masalah, dan menafsirkan solusi. Peningkatan prestasi belajar ditunjukkan dengan peningkatan skor rata-rata 66,18 pada siklus 1 menjadi 86,32 pada siklus II. Dari data kualitatif dan kuantitatif dapat disimpulkan bahwa PBL telah meningkatkan keterampilan siswa dalam keterampilan masalah matematika serta proses pembelajaran. Penelitian ini memberi tanda bagi peneliti lain untuk mengetahui dampak PBL lainnya dalam Pembelajaran Matematika. The goal of this research is to improve senior high school’s student skill in mathematics problem solving. Learning model used in this study is Problem Based Learning (PBL). This research used the Classroom Action Research model that conducted with two cycles activities. The subject of this research were 20 students on mathematics class of grade XII senior high schools. Subject were given mathematical problem solving test to get the data of their skills in mathematics problem solving. Learning instruments used in this research were Syllabus, Lesson Plan and Students’ activities sheet. Instrument used for data collecting is problem solving test. Data analysis techniques in this study are descriptive narrative analysis of qualitative data and descriptive statistics analysis of quantitative data. From qualitative data founded the improvement of students’ skill in mathematics problem solving which included the skill of identifying problem, formulating problem, design and carrying out the plan for solving problem, and interpreting the solution. The improvement of learning achievement showed by increasing of means score 66.18 in 1st cycle into 86.32 in the 2nd cycle. From the qualitative and quantitative data can be concluded that PBL has improved the students’ skill in mathematics problem skill as well as the learning process. This study giving a sign for other researcher to find out the other impact of PBL in Learning Mathematics.
{"title":"Model Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis","authors":"Yenita Roza, Eliya Astika","doi":"10.32734/st.v2i2.556","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.556","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan siswa SMA dalam pemecahan masalah matematika. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan dua siklus kegiatan. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa kelas matematika SMA XII. Subjek diberikan tes pemecahan masalah matematika untuk mendapatkan data keterampilan mereka dalam pemecahan masalah matematika. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Silabus, Rencana Pelajaran dan lembar aktivitas Siswa. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes pemecahan masalah. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis naratif deskriptif data kualitatif dan analisis statistik deskriptif data kuantitatif. Dari data kualitatif ditemukan peningkatan keterampilan siswa dalam pemecahan masalah matematika yang meliputi keterampilan mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, merancang dan melaksanakan rencana untuk memecahkan masalah, dan menafsirkan solusi. Peningkatan prestasi belajar ditunjukkan dengan peningkatan skor rata-rata 66,18 pada siklus 1 menjadi 86,32 pada siklus II. Dari data kualitatif dan kuantitatif dapat disimpulkan bahwa PBL telah meningkatkan keterampilan siswa dalam keterampilan masalah matematika serta proses pembelajaran. Penelitian ini memberi tanda bagi peneliti lain untuk mengetahui dampak PBL lainnya dalam Pembelajaran Matematika. \u0000 \u0000The goal of this research is to improve senior high school’s student skill in mathematics problem solving. Learning model used in this study is Problem Based Learning (PBL). This research used the Classroom Action Research model that conducted with two cycles activities. The subject of this research were 20 students on mathematics class of grade XII senior high schools. Subject were given mathematical problem solving test to get the data of their skills in mathematics problem solving. Learning instruments used in this research were Syllabus, Lesson Plan and Students’ activities sheet. Instrument used for data collecting is problem solving test. Data analysis techniques in this study are descriptive narrative analysis of qualitative data and descriptive statistics analysis of quantitative data. From qualitative data founded the improvement of students’ skill in mathematics problem solving which included the skill of identifying problem, formulating problem, design and carrying out the plan for solving problem, and interpreting the solution. The improvement of learning achievement showed by increasing of means score 66.18 in 1st cycle into 86.32 in the 2nd cycle. From the qualitative and quantitative data can be concluded that PBL has improved the students’ skill in mathematics problem skill as well as the learning process. This study giving a sign for other researcher to find out the other impact of PBL in Learning Mathematics.","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125099787","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui penerapan Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran kelompok STAD. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII8 MTsN Andalan Pekanbaru pada semester kedua tahun akademik 2015/2016 dengan subjek sebanyak 36 siswa, terdiri dari 18 laki-laki dan 18 perempuan. Instrumen penelitian terdiri dari perangkat pembelajaran dan pengumpul data instrumen. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Silabus, Rencana Pelajaran dan Lembar Kerja. Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes hasil belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II telah terjadi peningkatan dari penerapan pada siklus I. Kelemahan pada siklus I meningkat pada siklus II implementasi sesuai dengan perencanaan peningkatan setelah siklus refleksi I. Jumlah siswa yang mencapai Kriteria Penguasaan Minimum meningkat dari skor dasar ke tes harian II. Jumlah siswa yang mencapai Kriteria Penguasaan Minimum pada skor dasar, tes harian I dan tes harian II masing-masing 11 orang (30,55%), 23 orang (63,88%) dan 26 orang (72,22%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Pembelajaran kontekstual dan kelompok pada pembelajaran STAD dapat meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar matematika dari siswa di kelas VIII8 MTsN Andalan Pekanbaru pada semester II tahun akademik 2015/2016 di Kompetensi Dasar 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume Balok, Kubus, Prisma, dan Piramida. This research aims to improve the learning process and increase the student’s mathematics learning outcomes through the implementation of Contextual Teaching and Learning in Cooperative Learning of STAD. This type of research is the Classroom Action Research with two cycle. The research was conducted in class VIII8 MTsN Andalan Pekanbaru in the second semester of the 2015/2016 academic year with the subject of as many as 36 students, consist of 18 boys and 18 girls. The research instrument consists of learning devices and instrument data collectors. Learning device used in this research is the Syllabus, Lesson Plan and Worksheet. The instrument data collector used in this research is the observation sheet and math achievement test. Data analysis technique used is descriptive statistical analysis. Based on the result of the research showed that implementation of learning process on cycle II had happened improvement from implementation on cycle I. Weakness on cycle I is improved on implementation cycle II according with planning of improvement after reflection cycle I. Number of students that reach Minimum Mastery Criteria increase from basic score to daily test II. The number of students who r
本研究旨在通过在STAD小组学习中的实践教学和语境学习来提高学生的学习过程和数学成绩。这种研究是双循环的课堂行动研究。这项研究在课堂上做个VIII8旗舰北干巴鲁学术与主题2015/2016多达36年第二学期学生,18和18男女组成。研究工具包括工具学习和收集工具。本研究使用的学习工具是教学大纲、课程计划和工作表。这项研究中使用的仪器收集数据是观察和测试结果表学习数学。数据分析技术使用的是描述性统计分析。研究结果表明,在学习过程执行根据周期II周期增加了应用于我。在我上升周期循环的弱点实施符合规划周期之后我反思。学生人数的增加最低标准掌握基本分数的增加到每日测试II。分数达到最低标准掌握基本的学生人数,每人每日测试I和II的日常测试11人(30,55%),23(63,88%)和26人(72,22%)。本研究结果表明,STAD学习的语境学习和小组应用可以增加学习过程,增加2016年学年二学期新课程VIII8 MTsN班学生的数学学习成绩,在基本能力5.3中计算表面面积、立方体、棱柱和金字塔。这项研究给学生的学习带来了成长过程和增加学习的机会,通过在STAD的合作学习中进行的意识教学和学习。这是一种研究类型,是一个教室动作研究两个周期。这项研究包括2016年2015年学术界第二学期MTsN本科生的8级MTsN本科生。研究工具是学习设备和数据收集的关键。这个研究中使用的学习工具是Syllabus、Lesson Plan和Worksheet。这项研究的工具数据收集者在这篇研究中使用的是观察表和数学测试。used技术分析数据是描述统计分析。论点》改编自研究那里那个implementation of继续学习的过程循环II有发生improvement从implementation)周期我。的弱项在周期上是改良on implementation improvement (time after倒影)的周期II和计划根据周期I .安卓设备最低的学生那河段当家Criteria增加从基本分数到每日测试II。所有能接触到基本范围最低的学生准则,每天测试我和日常测试II都很尊重11人(3055%),23人(63.88%)和26人(722%)。Results of this research indicates that应用程序《Contextual教导和学习在合作学习的STAD can improve学习的过程和增加的数学学习outcomes境个学生在课VIII8的旗舰北干巴鲁第二个学期学业成绩5年2015/2016 at Basic Competencies。地面面积和体积》3 Calculates Beam立方体,棱镜和金字塔。
{"title":"Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII8 MTsN Andalan Pekanbaru","authors":"S. Heleni, Salmaini Safitri Syam, T. Solfitri","doi":"10.32734/st.v2i2.551","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.551","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui penerapan Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual dalam Pembelajaran kelompok STAD. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII8 MTsN Andalan Pekanbaru pada semester kedua tahun akademik 2015/2016 dengan subjek sebanyak 36 siswa, terdiri dari 18 laki-laki dan 18 perempuan. Instrumen penelitian terdiri dari perangkat pembelajaran dan pengumpul data instrumen. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Silabus, Rencana Pelajaran dan Lembar Kerja. Instrumen pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes hasil belajar matematika. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II telah terjadi peningkatan dari penerapan pada siklus I. Kelemahan pada siklus I meningkat pada siklus II implementasi sesuai dengan perencanaan peningkatan setelah siklus refleksi I. Jumlah siswa yang mencapai Kriteria Penguasaan Minimum meningkat dari skor dasar ke tes harian II. Jumlah siswa yang mencapai Kriteria Penguasaan Minimum pada skor dasar, tes harian I dan tes harian II masing-masing 11 orang (30,55%), 23 orang (63,88%) dan 26 orang (72,22%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Pembelajaran kontekstual dan kelompok pada pembelajaran STAD dapat meningkatkan proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar matematika dari siswa di kelas VIII8 MTsN Andalan Pekanbaru pada semester II tahun akademik 2015/2016 di Kompetensi Dasar 5.3 Menghitung luas permukaan dan volume Balok, Kubus, Prisma, dan Piramida. \u0000 \u0000This research aims to improve the learning process and increase the student’s mathematics learning outcomes through the implementation of Contextual Teaching and Learning in Cooperative Learning of STAD. This type of research is the Classroom Action Research with two cycle. The research was conducted in class VIII8 MTsN Andalan Pekanbaru in the second semester of the 2015/2016 academic year with the subject of as many as 36 students, consist of 18 boys and 18 girls. The research instrument consists of learning devices and instrument data collectors. Learning device used in this research is the Syllabus, Lesson Plan and Worksheet. The instrument data collector used in this research is the observation sheet and math achievement test. Data analysis technique used is descriptive statistical analysis. Based on the result of the research showed that implementation of learning process on cycle II had happened improvement from implementation on cycle I. Weakness on cycle I is improved on implementation cycle II according with planning of improvement after reflection cycle I. Number of students that reach Minimum Mastery Criteria increase from basic score to daily test II. The number of students who r","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128712340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menurut standar isi dari kurikulum 2013, pembelajaran fisika harus mampu mengembangkan nilai-nilai dari sikap sosial atau konten kecerdasan sosial dari materi yang dipelajari oleh peserta didik. Penelitian yang dilakukan bertujuan mengembangkan konten kecerdasan sosial dari materi fisika dalam bentuk bahan ajar. Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian dan pengembangan. Tahapan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sampai uji terbatas. Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang diperoleh dapat dikemukanan beberapa hasil penelitian yaitu: konten kecerdasan sosial yang dikembangkan dalam bentuk bahan ajar fisika memiliki nilai validitas yang tinggi yaitu 89,30 dengan kategori sangkat valid; ujicoba terbatas terhadap bahan ajar efektif digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi siswa, dan; bahan ajar memiliki nilai praktikalitas sebesar 91,10 atau dengan kategori sangat praktis menurut guru dan sebesar 76,20 atau dengan kategori praktis menurut siswa. Hasil penelitianyang dilakukan menunjukkan bahwa konten kecerdasan sosial yang dikembangkan dalam bentuk bahan ajar fisika sangat valid, efektif dan praktis digunakan dalam pembelajaran di kelas untuk mata pelajaran fisika. Based on a content standard of the 2013 curriculum, learning material of physics should be able to build values of social attitudes or social intelligence content. The purpose of research is to develop the content of social intelligence based on physics in teaching material product. The research method is research and development. Stages of research and development carried out until preliminary field testing. Based on the data analysis of research, there are several research results. First, content of social intelligence developed in teaching teaching product of physics has a high validity value about 89.30 with very valid category. Second. Product of teaching materials with social intelligence content could be to to improve the student competence in preliminary field testing. The last, teaching materials of physics has a practicality value about 91.10 or a very practical category by teacher and about 76.20 or a practical category by students. The results of reseach show that the content of social intelligence teaching material of physics is very valid, effective and practical using in learning for physics subject.
{"title":"Pengembangan Konten Kecerdasan Sosial dalam Materi Fisika untuk Pencapaian Kompetensi Siswa Secara Komprehensif","authors":"Zuhendri Kamus, Asrizal, Suci Indah Putri","doi":"10.32734/st.v2i2.558","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.558","url":null,"abstract":"Menurut standar isi dari kurikulum 2013, pembelajaran fisika harus mampu mengembangkan nilai-nilai dari sikap sosial atau konten kecerdasan sosial dari materi yang dipelajari oleh peserta didik. Penelitian yang dilakukan bertujuan mengembangkan konten kecerdasan sosial dari materi fisika dalam bentuk bahan ajar. Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian dan pengembangan. Tahapan penelitian dan pengembangan yang dilakukan sampai uji terbatas. Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang diperoleh dapat dikemukanan beberapa hasil penelitian yaitu: konten kecerdasan sosial yang dikembangkan dalam bentuk bahan ajar fisika memiliki nilai validitas yang tinggi yaitu 89,30 dengan kategori sangkat valid; ujicoba terbatas terhadap bahan ajar efektif digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan kompetensi siswa, dan; bahan ajar memiliki nilai praktikalitas sebesar 91,10 atau dengan kategori sangat praktis menurut guru dan sebesar 76,20 atau dengan kategori praktis menurut siswa. Hasil penelitianyang dilakukan menunjukkan bahwa konten kecerdasan sosial yang dikembangkan dalam bentuk bahan ajar fisika sangat valid, efektif dan praktis digunakan dalam pembelajaran di kelas untuk mata pelajaran fisika. \u0000 \u0000Based on a content standard of the 2013 curriculum, learning material of physics should be able to build values of social attitudes or social intelligence content. The purpose of research is to develop the content of social intelligence based on physics in teaching material product. The research method is research and development. Stages of research and development carried out until preliminary field testing. Based on the data analysis of research, there are several research results. First, content of social intelligence developed in teaching teaching product of physics has a high validity value about 89.30 with very valid category. Second. Product of teaching materials with social intelligence content could be to to improve the student competence in preliminary field testing. The last, teaching materials of physics has a practicality value about 91.10 or a very practical category by teacher and about 76.20 or a practical category by students. The results of reseach show that the content of social intelligence teaching material of physics is very valid, effective and practical using in learning for physics subject.","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130577815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Samsidar Samsidar, Kania Nursawitri, Radi Purbakawaca, S. Suparman, M. Ridho, Jajang Nurjaman, A. Irfan, Muhammad Ikhsan
Saat ini, kalibrasi sensor gas harus dikembangkan untuk kepentingannya dalam mengetahui hasil pengukuran secara akurat. Dalam penelitian ini, kami telah mengkalibrasi sensor gas MQ-7 yang spesifik untuk mengukur gas CO dan MQ-136 yang spesifik untuk mengukur SO2. Pada awalnya, kami mengkalibrasi Sensor MQ-7 ke sensor ECOM J2KN Pro untuk mengetahui tingkat pengukuran akurat gas SO2. Selanjutnya, kami mengukur sisa gas yang dihasilkan dari roasting kopi Liberica dan Arabica. Setelah itu, kami menganalisanya secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kalibrasi sensor MQ-7 adalah 62,87% dan sensor MQ-135 adalah 88,43%. Pengukuran gas residu kopi Liberica dan Arabica adalah 83,89% dan 88,09%. Sehingga, MQ-136 dan MQ-7 dapat digunakan sebagai alat ukur yang baik untuk gas residu dalam roasting kopi. Nowadays, the calibration of gas sensor should be developed for its importance to know the result of measurement in accurately. In this research, we have calibrated the MQ-7 gas sensor that specific to measure the CO gas and MQ-136 that specific to measure the SO2. In the beginning, we calibrate the MQ-7 Sensor to ECOM J2KN Pro sensor to know the accurate measurement level of SO2 gas. Next, we measure the residual gas that produced from coffee roasting of Liberica and Arabica coffee. After that, we analyse it in quantitative. The result show that calibration of MQ-7 censor is 62.87% and MQ-135 sensor is 88.43%. The measurement of residual gas of Liberica and Arabica coffee are 83.89% and 88.09%. So that, the MQ-136 and MQ-7 can be used as a good measurement tool of residual gas ini coffee roasting.
{"title":"Kalibrasi Sensor Mq-7 Dan Mq-136 Terhadap Sensor Ecom J2kn Pro Sebagai Alat Pengukur Gas Buang (Co Dan So2) Pada Proses Roasting Kopi","authors":"Samsidar Samsidar, Kania Nursawitri, Radi Purbakawaca, S. Suparman, M. Ridho, Jajang Nurjaman, A. Irfan, Muhammad Ikhsan","doi":"10.32734/st.v2i2.491","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/st.v2i2.491","url":null,"abstract":"Saat ini, kalibrasi sensor gas harus dikembangkan untuk kepentingannya dalam mengetahui hasil pengukuran secara akurat. Dalam penelitian ini, kami telah mengkalibrasi sensor gas MQ-7 yang spesifik untuk mengukur gas CO dan MQ-136 yang spesifik untuk mengukur SO2. Pada awalnya, kami mengkalibrasi Sensor MQ-7 ke sensor ECOM J2KN Pro untuk mengetahui tingkat pengukuran akurat gas SO2. Selanjutnya, kami mengukur sisa gas yang dihasilkan dari roasting kopi Liberica dan Arabica. Setelah itu, kami menganalisanya secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kalibrasi sensor MQ-7 adalah 62,87% dan sensor MQ-135 adalah 88,43%. Pengukuran gas residu kopi Liberica dan Arabica adalah 83,89% dan 88,09%. Sehingga, MQ-136 dan MQ-7 dapat digunakan sebagai alat ukur yang baik untuk gas residu dalam roasting kopi. \u0000 \u0000Nowadays, the calibration of gas sensor should be developed for its importance to know the result of measurement in accurately. In this research, we have calibrated the MQ-7 gas sensor that specific to measure the CO gas and MQ-136 that specific to measure the SO2. In the beginning, we calibrate the MQ-7 Sensor to ECOM J2KN Pro sensor to know the accurate measurement level of SO2 gas. Next, we measure the residual gas that produced from coffee roasting of Liberica and Arabica coffee. After that, we analyse it in quantitative. The result show that calibration of MQ-7 censor is 62.87% and MQ-135 sensor is 88.43%. The measurement of residual gas of Liberica and Arabica coffee are 83.89% and 88.09%. So that, the MQ-136 and MQ-7 can be used as a good measurement tool of residual gas ini coffee roasting.","PeriodicalId":117967,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Science and Technology (ST)","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117339385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}