Currently, there are still many family archive treatments that have not been handled properly. There are still difficulties in finding archives when they need them for administrative needs. Each member faces various problems in the management of archives, due to lack of awareness. Therefore, family archives that are managed systematically will provide convenience in solving problems faced quickly and effectively Family archive management is needed by every family in storing and handling family records that are considered to contain important information. There are many archive storage systems ranging from storage systems based on subject, name, date, region and number. This study aims to find out and analyze the appropriate family archive storage system to measure how effective it is for retrieval of archives that have been stored, the research method used is descriptive research with a qualitative approach. The data collection technique used is through informant interviews and documentation. The results showed that as many as 42 respondents had done a good archiving for their family archives even though it was not systematic in accordance with the existing archive storage system. The remaining 8 respondents still did not do a good filing for their family documents. So that for the process of retrieving the archives needed, the average respondent, especially those who do not file family documents properly, find it difficult to find the documents needed. From this research, it can be concluded that the importance of managing family archives properly to facilitate the rediscovery of needed archives and most importantly also maintain vital archives that have very important use value so as not to be damaged
{"title":"Family Archive Storage System For Effective Retrieval Of Archives Of Residents Of Dinoyo Malang Village","authors":"Tatiana Kristianingsih, F. Nikmah, Evi Suwarni","doi":"10.52644/joeb.v12i5.651","DOIUrl":"https://doi.org/10.52644/joeb.v12i5.651","url":null,"abstract":"Currently, there are still many family archive treatments that have not been handled properly. There are still difficulties in finding archives when they need them for administrative needs. Each member faces various problems in the management of archives, due to lack of awareness. Therefore, family archives that are managed systematically will provide convenience in solving problems faced quickly and effectively Family archive management is needed by every family in storing and handling family records that are considered to contain important information. There are many archive storage systems ranging from storage systems based on subject, name, date, region and number. This study aims to find out and analyze the appropriate family archive storage system to measure how effective it is for retrieval of archives that have been stored, the research method used is descriptive research with a qualitative approach. The data collection technique used is through informant interviews and documentation. The results showed that as many as 42 respondents had done a good archiving for their family archives even though it was not systematic in accordance with the existing archive storage system. The remaining 8 respondents still did not do a good filing for their family documents. So that for the process of retrieving the archives needed, the average respondent, especially those who do not file family documents properly, find it difficult to find the documents needed. From this research, it can be concluded that the importance of managing family archives properly to facilitate the rediscovery of needed archives and most importantly also maintain vital archives that have very important use value so as not to be damaged","PeriodicalId":139337,"journal":{"name":"Journal of Economics and Business UBS","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139311312","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keberhasilan peserta didik dalam belajar ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya adalah motivasi belajar. Setiap peserta didik memiliki motivasi belajar yang berbeda. Perbedaan ini memiliki dampak yang berbeda pula ketika peserta didik mengikuti pelajaran. Ini terjadi juga karena adanya perbedaan kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran. Perbedaan dalam motivasi belajar siswa menciptakan suatu situasi yang perlu dipahami oleh para guru, dan solusi harus ditemukan untuk mengatasi hal tersebut. Motivasi belajar peserta didik dapat mempengaruhi hasil belajarnya secara langsung. Apabila peserta didik memiliki motivasi belajar yang baik, maka hasil belajar juga akan baik dan jika peserta didik dalam belajar tidak memiliki motivasi yang baik, pasti akan berimbas pada hasil belajar yang kurang baik juga. Maka dari itu diperlukan upaya untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik SMP Negeri 3 Ketungau Hulu. Rencana aksi yang akan saya lakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PAK dan BP ialah “Meningkatkan Motivasi Belajar Kelas VII Dimensi Gotong Royong PAK dan BP Model Discovery Learning SMPN 3 Ketungau Hulu”. Discovery learning adalah model pembelajaran yang mengatur sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dengan motivasi belajar yang meningkat juga mempengaruhi peningkatan prestasi belajar peserta didik dari tindakan siklus I ke tindakan siklus II sebesar 87,5 % yaitu dari 12,5 %. menjadi 100 %. Peningkatan tersebut juga menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Discovery Learning akan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan akan berdampak meningkatnya prestasi belajar.
学生学习的成功与否取决于很多因素,其中包括学习动机。每个学生都有不同的学习动机。这种差异在学生上课时会产生不同的影响。这也是因为学习者在学习过程中有不同的需求。学习动机的差异造成了教师需要了解的情况,并需要找到克服这种情况的解决方案。学习者的学习动机会直接影响他们的学习效果。如果学生有良好的学习动机,那么学习效果也会好,如果学生在学习中没有良好的学习动机,肯定也会影响到学习效果。因此,需要努力提高克吞高胡鲁第三中学学生的学习积极性。为提高学生在PAK和BP学习中的学习积极性,我将采取的行动计划是 "提高PAK和BP第七班学生的学习积极性,提高Gotong Royong发现式学习模式的积极性"。发现式学习是一种学习模式,它通过通知、部分或全部由儿童自己发现的方式,让儿童获得他们不知道的知识。本研究采用课堂行动研究法(PTK)。本研究发现,随着学习动机的增强,学生的学习成绩从周期 I 行动到周期 II 行动也提高了 87.5%,即从 12.5%提高到 100%。这一增长也表明,发现学习学习模式的使用将能够提高学生的学习动机,并对提高学习成绩产生影响。
{"title":"Meningkatkan Motivasi Belajar Kelas VII Dimensi Gotong Royong Pak an Bp Model Discovery Learning SMPN 3 Ketungau Hulu","authors":"Paulus Cuan","doi":"10.52644/joeb.v12i5.689","DOIUrl":"https://doi.org/10.52644/joeb.v12i5.689","url":null,"abstract":"Keberhasilan peserta didik dalam belajar ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya adalah motivasi belajar. Setiap peserta didik memiliki motivasi belajar yang berbeda. Perbedaan ini memiliki dampak yang berbeda pula ketika peserta didik mengikuti pelajaran. Ini terjadi juga karena adanya perbedaan kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran. Perbedaan dalam motivasi belajar siswa menciptakan suatu situasi yang perlu dipahami oleh para guru, dan solusi harus ditemukan untuk mengatasi hal tersebut. Motivasi belajar peserta didik dapat mempengaruhi hasil belajarnya secara langsung. Apabila peserta didik memiliki motivasi belajar yang baik, maka hasil belajar juga akan baik dan jika peserta didik dalam belajar tidak memiliki motivasi yang baik, pasti akan berimbas pada hasil belajar yang kurang baik juga. Maka dari itu diperlukan upaya untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik SMP Negeri 3 Ketungau Hulu. Rencana aksi yang akan saya lakukan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran PAK dan BP ialah “Meningkatkan Motivasi Belajar Kelas VII Dimensi Gotong Royong PAK dan BP Model Discovery Learning SMPN 3 Ketungau Hulu”. Discovery learning adalah model pembelajaran yang mengatur sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dengan motivasi belajar yang meningkat juga mempengaruhi peningkatan prestasi belajar peserta didik dari tindakan siklus I ke tindakan siklus II sebesar 87,5 % yaitu dari 12,5 %. menjadi 100 %. Peningkatan tersebut juga menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Discovery Learning akan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan akan berdampak meningkatnya prestasi belajar.","PeriodicalId":139337,"journal":{"name":"Journal of Economics and Business UBS","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139309665","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fraud star yaitu: pressure (tekanan), opportunity (kesempatan), rationalization (rasionalisasi), capability (kemampuan), dan integrity (integritas) terhadap financial statement fraud dengan kualitas audit sebagai variabel moderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2017- 2020. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling dan data yang valid adalah data laporan keuangan yang telah diaudit sebagai sampel yang dipilih periode tahun 2017-2020 berjumlah 144 (seratus empat puluh empat) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengolahan data menggunakan analisis regresi berganda yang dibantu oleh program Eviews. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa elemen pengaruh fraud star terhadap financial statement fraud yang menggunakan model Beneish M-Score dengan kualitas audit dengan variabel moderasi yang diuraikan sebagai berikut yaitu: pressure (tekanan) tidak berpengaruh negatif terhadap financial statement fraud, opportunity (kesempatan) dan rasionalization (rasionalisasi) berpengaruh positif terhadap financial statement fraud, capability (kemampuan) tidak berpengaruh positif terhadap financial statement fraud, integrity (integritas) berpengaruh negatif terhadap financial statement fraud, kualitas audit tidak memperlemah pengaruh negatif pressure (tekanan) terhadap financial statement fraud, kualitas audit memperlemah pengaruh positif opportunity (kesempatan) terhadap financial statement fraud, kualitas audit tidak memperlemah pengaruh negatif rasionalization (rasionalisasi) dan capability (kemampuan) terhadap financial statement fraud, dan kualitas audit memperkuat pengaruh positif integrity (integritas) terhadap financial statement fraud. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya mengunakan pengujian alat deteksi fraud, salah satunya fraud star yaitu alat untuk mendeteksi financial statement fraud (kecurangan laporan keuangan) yang dapat membantu investor dalam menganalisis untuk memberikan informasi kondisi keuangan perusahaan yang akan diinvestasikan di perusahaan-perusahaan dan diperlukan penggunaan implementasi kualitas audit eksternal atas laporan keuangan untuk menghindari laporan keuangan salah saji serta juga bagi calon investor tentang penggunaan model Beneish M-Score pada financial statement untuk prediksi menentukan kategori perusahaan adalah manipulator atau tidak sehingga membutuhkan analisis yang lebih mendalam dalam pengambilan keputusan.
{"title":"121 Pengaruh Fraud Star Terhadap Financial Statement Fraud Dengan Kualitas Audit Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017 - 2020)","authors":"Jojor Lamria Situmorang, Sukrisno. . Agoes","doi":"10.52644/joeb.v12i5.664","DOIUrl":"https://doi.org/10.52644/joeb.v12i5.664","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana fraud star yaitu: pressure (tekanan), opportunity (kesempatan), rationalization (rasionalisasi), capability (kemampuan), dan integrity (integritas) terhadap financial statement fraud dengan kualitas audit sebagai variabel moderasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2017- 2020. Sampel dipilih dengan metode purposive sampling dan data yang valid adalah data laporan keuangan yang telah diaudit sebagai sampel yang dipilih periode tahun 2017-2020 berjumlah 144 (seratus empat puluh empat) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengolahan data menggunakan analisis regresi berganda yang dibantu oleh program Eviews. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa elemen pengaruh fraud star terhadap financial statement fraud yang menggunakan model Beneish M-Score dengan kualitas audit dengan variabel moderasi yang diuraikan sebagai berikut yaitu: pressure (tekanan) tidak berpengaruh negatif terhadap financial statement fraud, opportunity (kesempatan) dan rasionalization (rasionalisasi) berpengaruh positif terhadap financial statement fraud, capability (kemampuan) tidak berpengaruh positif terhadap financial statement fraud, integrity (integritas) berpengaruh negatif terhadap financial statement fraud, kualitas audit tidak memperlemah pengaruh negatif pressure (tekanan) terhadap financial statement fraud, kualitas audit memperlemah pengaruh positif opportunity (kesempatan) terhadap financial statement fraud, kualitas audit tidak memperlemah pengaruh negatif rasionalization (rasionalisasi) dan capability (kemampuan) terhadap financial statement fraud, dan kualitas audit memperkuat pengaruh positif integrity (integritas) terhadap financial statement fraud. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya mengunakan pengujian alat deteksi fraud, salah satunya fraud star yaitu alat untuk mendeteksi financial statement fraud (kecurangan laporan keuangan) yang dapat membantu investor dalam menganalisis untuk memberikan informasi kondisi keuangan perusahaan yang akan diinvestasikan di perusahaan-perusahaan dan diperlukan penggunaan implementasi kualitas audit eksternal atas laporan keuangan untuk menghindari laporan keuangan salah saji serta juga bagi calon investor tentang penggunaan model Beneish M-Score pada financial statement untuk prediksi menentukan kategori perusahaan adalah manipulator atau tidak sehingga membutuhkan analisis yang lebih mendalam dalam pengambilan keputusan.","PeriodicalId":139337,"journal":{"name":"Journal of Economics and Business UBS","volume":"48 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139311053","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Beberapa tahun belakangan ini, bisnis retail mengalami pertumbuhan di Indonesia. Hal ini dilihat dari semakin berkembangnya bisnis retail modern yang makin banyak di lingkungan masyarakat. Bahkan tidak sedikit pula bisnis retail tradisional yang mulai berbenah menjadi bisnis retail semi-modern. Hal itu dimulai dengan kebijakan pemerintah yang mengeluarkan Keppres No. 96/2000 mengenai bidang usaha tertutup dan terbuka bagi penanaman modal asing. Hal ini menyebabkan persaingan bisnis retail tidak hanya melibatkan pemain lokal, melainkan melibatkan pemain asing/investor asing. Indogrosir merupakan pusat perbelanjaan modern dengan format distribusi ke pedagang retail/eceran tradisional serta memenuhi kebutuhan sehari-hari. Indogrosir yang memiliki nama korporasi PT Inti Cakrawala Citra ini merupakan anak perusahaan dari PT Indomarco Prismatama (Indomaret). Menyadari bahwa dibutuhkan suatu strategi komunikasi pemasaran yang saling terintegrasi untuk meningkatkan reputasi perusahaan, peneliti membuat suatu penelitian yaitu “Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Indogrosir dalam Meningkatkan Reputasi Perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan pengambilan data di toko Indogrosir Kemayoran yang terletak di Jakarta Pusat. Hal yang menarik perhatian peneliti untuk mengambil objek penelitian di Indogrosir tidak terlepas dari perkembangan dunia retail semakin meningkat, baik dari penjualan dan keuntungannya. Jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis sebagai dasar penelitian, di mana paradigma ini melihat pengamatan dan objektivitas untuk menemukan realitas ilmu pengetahuan.
{"title":"Strategi Integrated Marketing Communication dalam Mendukung Reputasi Merek Indogrosir","authors":"Mikhael Jatu Hendra Permana, Irmulansati Tomohardjo, Leila Mona Ganiem","doi":"10.52644/joeb.v12i5.663","DOIUrl":"https://doi.org/10.52644/joeb.v12i5.663","url":null,"abstract":"Beberapa tahun belakangan ini, bisnis retail mengalami pertumbuhan di Indonesia. Hal ini dilihat dari semakin berkembangnya bisnis retail modern yang makin banyak di lingkungan masyarakat. Bahkan tidak sedikit pula bisnis retail tradisional yang mulai berbenah menjadi bisnis retail semi-modern. Hal itu dimulai dengan kebijakan pemerintah yang mengeluarkan Keppres No. 96/2000 mengenai bidang usaha tertutup dan terbuka bagi penanaman modal asing. Hal ini menyebabkan persaingan bisnis retail tidak hanya melibatkan pemain lokal, melainkan melibatkan pemain asing/investor asing. Indogrosir merupakan pusat perbelanjaan modern dengan format distribusi ke pedagang retail/eceran tradisional serta memenuhi kebutuhan sehari-hari. Indogrosir yang memiliki nama korporasi PT Inti Cakrawala Citra ini merupakan anak perusahaan dari PT Indomarco Prismatama (Indomaret). Menyadari bahwa dibutuhkan suatu strategi komunikasi pemasaran yang saling terintegrasi untuk meningkatkan reputasi perusahaan, peneliti membuat suatu penelitian yaitu “Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Indogrosir dalam Meningkatkan Reputasi Perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan pengambilan data di toko Indogrosir Kemayoran yang terletak di Jakarta Pusat. Hal yang menarik perhatian peneliti untuk mengambil objek penelitian di Indogrosir tidak terlepas dari perkembangan dunia retail semakin meningkat, baik dari penjualan dan keuntungannya. Jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis sebagai dasar penelitian, di mana paradigma ini melihat pengamatan dan objektivitas untuk menemukan realitas ilmu pengetahuan.","PeriodicalId":139337,"journal":{"name":"Journal of Economics and Business UBS","volume":"2021 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139332605","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perkembangan teknologi digital telah membawa tantangan baru dalam pengelolaan sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat di era modern. Konsep manajemen SDM telah menjadi fokus utama organisasi dalam menghadapi perubahan. Tujuan penelitian untuk menganalisis bagaimana konsep manajemen SDM dapat mempengaruhi kesejahteraan rakyat di tengah tantangan digital. Studi ini menggunakan metode analisis deskriptif untuk mempelajari literatur terkait dan menggali pemahaman mendalam tentang konsep manajemen SDM. Temuan utama menunjukkan bahwa peran manajemen SDM sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat di era tantangan digital. Manajemen SDM yang efektif melibatkan pengembangan keterampilan digital, pemilihan, dan penempatan tenaga kerja yang tepat, serta pengelolaan kinerja yang efisien. Dukungan yang tepat dari manajemen dan penggunaan teknologi yang cerdas dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan. organisasi untuk mengadopsi kebijakan fleksibilitas kerja yang memungkinkan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Penggunaan alat digital yang tepat, sistem manajemen kinerja berbasis teknologi, dapat membantu memonitor dan meningkatkan kesejahteraan. Hasil penelitian Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan, pemerintah juga harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan SDM. Hal ini dapat dilakukan melalui kebijakan pendidikan yang memperkuat keterampilan digital, regulasi yang mendukung inovasi teknologi, dan pembangunan infrastruktur digital yang memadai. konsep manajemen SDM memiliki peran krusial dalam mempengaruhi kesejahteraan rakyat di era tantangan digital. Dalam menghadapi perubahan ini, organisasi perlu mengadopsi strategi yang adaptif dan inovatif, serta mengutamakan kesejahteraan. pemerintah dapat menciptakan kondisi mendukung pengembangan SDM dan meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.
{"title":"Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Kesejahteraan Rakyat di Era Tantangan Digital","authors":"Arif Rahman Hakim","doi":"10.52644/joeb.v12i4.467","DOIUrl":"https://doi.org/10.52644/joeb.v12i4.467","url":null,"abstract":"Perkembangan teknologi digital telah membawa tantangan baru dalam pengelolaan sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat di era modern. Konsep manajemen SDM telah menjadi fokus utama organisasi dalam menghadapi perubahan. Tujuan penelitian untuk menganalisis bagaimana konsep manajemen SDM dapat mempengaruhi kesejahteraan rakyat di tengah tantangan digital. Studi ini menggunakan metode analisis deskriptif untuk mempelajari literatur terkait dan menggali pemahaman mendalam tentang konsep manajemen SDM. Temuan utama menunjukkan bahwa peran manajemen SDM sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat di era tantangan digital. Manajemen SDM yang efektif melibatkan pengembangan keterampilan digital, pemilihan, dan penempatan tenaga kerja yang tepat, serta pengelolaan kinerja yang efisien. Dukungan yang tepat dari manajemen dan penggunaan teknologi yang cerdas dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan. organisasi untuk mengadopsi kebijakan fleksibilitas kerja yang memungkinkan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Penggunaan alat digital yang tepat, sistem manajemen kinerja berbasis teknologi, dapat membantu memonitor dan meningkatkan kesejahteraan. Hasil penelitian Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan, pemerintah juga harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan SDM. Hal ini dapat dilakukan melalui kebijakan pendidikan yang memperkuat keterampilan digital, regulasi yang mendukung inovasi teknologi, dan pembangunan infrastruktur digital yang memadai. konsep manajemen SDM memiliki peran krusial dalam mempengaruhi kesejahteraan rakyat di era tantangan digital. Dalam menghadapi perubahan ini, organisasi perlu mengadopsi strategi yang adaptif dan inovatif, serta mengutamakan kesejahteraan. pemerintah dapat menciptakan kondisi mendukung pengembangan SDM dan meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.","PeriodicalId":139337,"journal":{"name":"Journal of Economics and Business UBS","volume":"156 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125776966","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Artikel ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh lingkungan kerja non fisik dan motivasi intrinsik terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam meningkatkan kinerja karyawan di RSIA Mutiara Bunda Cilegon. OCB merupakan perilaku sukarela dan proaktif yang dilakukan oleh karyawan di luar tugas utama mereka, yang secara langsung berkontribusi pada keberhasilan organisasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan kepada 150 responden karyawan RSIA Mutiara Bunda Cilegon. Instrumen penelitian terdiri dari skala pengukuran untuk lingkungan kerja non fisik, motivasi intrinsik, OCB, dan kinerja karyawan. Hasil analisis data menggunakan teknik regresi linier berganda menunjukkan bahwa lingkungan kerja non fisik memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap OCB. Hal ini menunjukkan bahwa aspek-aspek seperti budaya organisasi, hubungan antar rekan kerja, dan keadilan organisasi yang ada di lingkungan kerja berpengaruh terhadap kecenderungan karyawan untuk melakukan OCB. Selain itu, motivasi intrinsik juga ditemukan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap OCB. Karyawan yang memiliki motivasi intrinsik yang tinggi cenderung lebih aktif dan proaktif dalam memberikan kontribusi ekstra kepada organisasi. Selain itu, OCB juga terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang secara sukarela melakukan OCB cenderung memiliki kinerja yang lebih baik. Oleh karena itu, RSIA Mutiara Bunda Cilegon dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung OCB dan memperkuat motivasi intrinsik karyawan. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dan praktis dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi OCB dan kinerja karyawan di RSIA Mutiara Bunda Cilegon. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi manajemen untuk mengembangkan strategi pengelolaan lingkungan kerja dan motivasi intrinsik yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan dan keberhasilan organisasi.
{"title":"Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Dan Motivasi Intrinsik Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Di Rsia Mutiara Bunda Cilegon","authors":"Shifana Mardhatillah, Wawan Prahiawan, Roni Kambara","doi":"10.52644/joeb.v12i4.466","DOIUrl":"https://doi.org/10.52644/joeb.v12i4.466","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk menginvestigasi pengaruh lingkungan kerja non fisik dan motivasi intrinsik terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) dalam meningkatkan kinerja karyawan di RSIA Mutiara Bunda Cilegon. OCB merupakan perilaku sukarela dan proaktif yang dilakukan oleh karyawan di luar tugas utama mereka, yang secara langsung berkontribusi pada keberhasilan organisasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang diberikan kepada 150 responden karyawan RSIA Mutiara Bunda Cilegon. Instrumen penelitian terdiri dari skala pengukuran untuk lingkungan kerja non fisik, motivasi intrinsik, OCB, dan kinerja karyawan. Hasil analisis data menggunakan teknik regresi linier berganda menunjukkan bahwa lingkungan kerja non fisik memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap OCB. Hal ini menunjukkan bahwa aspek-aspek seperti budaya organisasi, hubungan antar rekan kerja, dan keadilan organisasi yang ada di lingkungan kerja berpengaruh terhadap kecenderungan karyawan untuk melakukan OCB. Selain itu, motivasi intrinsik juga ditemukan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap OCB. Karyawan yang memiliki motivasi intrinsik yang tinggi cenderung lebih aktif dan proaktif dalam memberikan kontribusi ekstra kepada organisasi. Selain itu, OCB juga terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang secara sukarela melakukan OCB cenderung memiliki kinerja yang lebih baik. Oleh karena itu, RSIA Mutiara Bunda Cilegon dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung OCB dan memperkuat motivasi intrinsik karyawan. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dan praktis dalam memahami faktor-faktor yang mempengaruhi OCB dan kinerja karyawan di RSIA Mutiara Bunda Cilegon. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi manajemen untuk mengembangkan strategi pengelolaan lingkungan kerja dan motivasi intrinsik yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan dan keberhasilan organisasi.","PeriodicalId":139337,"journal":{"name":"Journal of Economics and Business UBS","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115204480","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi aktivitas dan efisiensi biaya distribusi dalam manajemen rantai pasok sehingga dapat memberikan rekomendasi perbaikan bagi perusahaan. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini merupakan evaluasi kualitatif dengan menggunakan analisa isi deskriptif sebagai teknik evaluasi data dengan menggunakan data primer berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dan data sekunder yang diperoleh dari data-data relevan perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan GM of Department Trading & Business Development, diperoleh fenomena yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu terdapat kondisi under supply serta biaya demurrage dan klaim kualitas. Karakteristik orisinalisasi penelitian ini adalah pembahasan yang komprehensif dalam distribusi rantai pasok dalam kaitannya dengan kuantitas supply, product quality serta aktivitas bongkar muat yang belum ada dalam penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan kondisi distribusi rantai pasok tidak optimal selama tahun 2019-2021 sehingga menyebabkan kondisi under supply dan loss supply dan tingginya demurrage dalam biaya bongkar muat yang disebabkan oleh kualitas komunikasi yang berjalan tidak efektif. Hasil ini mengimplikasikan bahwa komunikasi dan pemantauan yang optimal dalam distribusi rantai pasok sangat berperan penting terhadap kualitas distribusi dan efisiensi biaya yang ditimbulkan.
本研究的目的是评估供应链管理中的活动和销售成本效率,以便为公司提供改进建议。总的来说,本研究的结果是一种定性评估,使用描述性内容分析作为一种数据评估技术,使用从企业相关数据中获得的原始数据、观察、文档和次要数据进行分析。根据与GM & Business Development公司的采访,这项研究背后存在着供不应求、供不应求和质量索赔等现象。本研究的独创性特征是对供应、生产质量和卸载活动的全面交流。研究结果显示,在2019-2021年期间,供应链的分布条件处于不理想状态,导致由于有效的通信质量而导致的供应状况和供应损失以及装卸成本的高失衡。这一结果表明,在分销链的最佳通信和监控对其成本的分配质量和效率发挥着至关重要的作用。
{"title":"Evaluasi Distribusi Manajemen Rantai Pasok Komoditas Bahan Baku Industri Semen (Studi Kasus Pada PT X)","authors":"Dian Aisyah Rahayu, Chaerul D. Djakman","doi":"10.52644/joeb.v12i4.499","DOIUrl":"https://doi.org/10.52644/joeb.v12i4.499","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi aktivitas dan efisiensi biaya distribusi dalam manajemen rantai pasok sehingga dapat memberikan rekomendasi perbaikan bagi perusahaan. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini merupakan evaluasi kualitatif dengan menggunakan analisa isi deskriptif sebagai teknik evaluasi data dengan menggunakan data primer berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dan data sekunder yang diperoleh dari data-data relevan perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan GM of Department Trading & Business Development, diperoleh fenomena yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu terdapat kondisi under supply serta biaya demurrage dan klaim kualitas. Karakteristik orisinalisasi penelitian ini adalah pembahasan yang komprehensif dalam distribusi rantai pasok dalam kaitannya dengan kuantitas supply, product quality serta aktivitas bongkar muat yang belum ada dalam penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan kondisi distribusi rantai pasok tidak optimal selama tahun 2019-2021 sehingga menyebabkan kondisi under supply dan loss supply dan tingginya demurrage dalam biaya bongkar muat yang disebabkan oleh kualitas komunikasi yang berjalan tidak efektif. Hasil ini mengimplikasikan bahwa komunikasi dan pemantauan yang optimal dalam distribusi rantai pasok sangat berperan penting terhadap kualitas distribusi dan efisiensi biaya yang ditimbulkan.","PeriodicalId":139337,"journal":{"name":"Journal of Economics and Business UBS","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130671723","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dengan adanya Model Kompetensi Jabatan yang secara spesifik merefleksikan Lembaga Sosial, maka diharapkan dapat menjadi panduan dalam membentuk perilaku kerja setiap Duta Lembaga Sosial yang sesuai dengan perilaku-perilaku yang diharapkan oleh organisasi sehingga setiap Duta Lembaga Sosial dapat memberikan kontribusi positif yang optimal dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2) Model kompetensi lebih terarah terhadap fungsi yang ada di unit kerja sehingga kedepan Corpu sebagai penyelenggara Pendidikan dan pelatihan serta LSP Lembaga Sosial sebagai penyelenggara asesmen kompetensi dapat menyelaraskan model kompetensi tersebut. Model Kompetensi yang secara spesifik merefleksikan kompetensi Duta Lembaga Sosial, maka diharapkan dapat menjadi panduan dalam membentuk perilaku kerja setiap Duta Lembaga Sosial yang sesuai dengan perilaku-perilaku yang diharapkan oleh organisasi sehingga setiap Duta Lembaga Sosial dapat memberikan kontribusi positif yang optimal dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kedeputian Bidang MSDM, Corpu dan LSP Lembaga Sosial dapat menselaraskan dan bersama-sama menjalankan kebijakan Model kompetensi guna mendapatkan SDM yang potensial.
{"title":"Penyelarasan Model Kompetensi Dalam Upaya Mendukung Sumber Daya Manusia Organisasi Yang Modern Di Lembaga Xy","authors":"Erry Endry","doi":"10.52644/joeb.v12i4.468","DOIUrl":"https://doi.org/10.52644/joeb.v12i4.468","url":null,"abstract":"Dengan adanya Model Kompetensi Jabatan yang secara spesifik merefleksikan Lembaga Sosial, maka diharapkan dapat menjadi panduan dalam membentuk perilaku kerja setiap Duta Lembaga Sosial yang sesuai dengan perilaku-perilaku yang diharapkan oleh organisasi sehingga setiap Duta Lembaga Sosial dapat memberikan kontribusi positif yang optimal dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 2) Model kompetensi lebih terarah terhadap fungsi yang ada di unit kerja sehingga kedepan Corpu sebagai penyelenggara Pendidikan dan pelatihan serta LSP Lembaga Sosial sebagai penyelenggara asesmen kompetensi dapat menyelaraskan model kompetensi tersebut. Model Kompetensi yang secara spesifik merefleksikan kompetensi Duta Lembaga Sosial, maka diharapkan dapat menjadi panduan dalam membentuk perilaku kerja setiap Duta Lembaga Sosial yang sesuai dengan perilaku-perilaku yang diharapkan oleh organisasi sehingga setiap Duta Lembaga Sosial dapat memberikan kontribusi positif yang optimal dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kedeputian Bidang MSDM, Corpu dan LSP Lembaga Sosial dapat menselaraskan dan bersama-sama menjalankan kebijakan Model kompetensi guna mendapatkan SDM yang potensial.","PeriodicalId":139337,"journal":{"name":"Journal of Economics and Business UBS","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130182430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini merupakan penelitian survei terhadap pegawai di Inspektorat Daerah Kabupaten Kabupaten Kebumen. Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauhmana lingkungan pengendalian (control environment) dibangun dalam penyelenggaraan SPIP Terintegrasi. Variabel dalam penelitian ini adalah delapan sub unsur dalam lingkungan pengendalian SPIP yaitu (1) Penegakan integritas dan nilai etika, (2) Komitmen terhadap kompetensi; (3) Kepemimpinan yang kondusif; (4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; (5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; (6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia; (7) Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif; serta (8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen sebanyak 53 orang. Jumlah responden yang diambil dalam penelitan ini sebanyak 43 orang. Teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik Nonprobability sampling dengan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dengan menggunakan aplikasi excel yang dikembangkan oleh BPKP, secara kolektif nilai lingkungan pengendalian Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen sebesar 3,125 (memadai). Sedangkan nilai masing-masing sub unsur: (1) Penegakkan integritas dan nilai etika memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (2)Komitmen terhadap kompetensi memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (3)Kepemimpinan yang kondusif memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (4)Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (7) Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif memperoleh nilai 3 (cukup memadai), dan (8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait memperoleh nilai 4 (memadai). Implikasi dari penelitian ini Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen perlu membangun mekanisme reward and punishment atas produktivitas kinerja pengawasan yang dilakukan agar sebanding antara beban kerja, risiko kerja dan kompensasi yang diterima pegawai.
{"title":"Analisis Control Environment Evaluation (CEE) dalam Penerapan SPIP Terintegrasi di Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen","authors":"Mifta Nurokhman, Dona Primasari","doi":"10.52644/joeb.v12i4.304","DOIUrl":"https://doi.org/10.52644/joeb.v12i4.304","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian survei terhadap pegawai di Inspektorat Daerah Kabupaten Kabupaten Kebumen. Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauhmana lingkungan pengendalian (control environment) dibangun dalam penyelenggaraan SPIP Terintegrasi. Variabel dalam penelitian ini adalah delapan sub unsur dalam lingkungan pengendalian SPIP yaitu (1) Penegakan integritas dan nilai etika, (2) Komitmen terhadap kompetensi; (3) Kepemimpinan yang kondusif; (4) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan; (5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; (6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia; (7) Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif; serta (8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen sebanyak 53 orang. Jumlah responden yang diambil dalam penelitan ini sebanyak 43 orang. Teknik pengumpulan sampel menggunakan teknik Nonprobability sampling dengan metode purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dengan menggunakan aplikasi excel yang dikembangkan oleh BPKP, secara kolektif nilai lingkungan pengendalian Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen sebesar 3,125 (memadai). Sedangkan nilai masing-masing sub unsur: (1) Penegakkan integritas dan nilai etika memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (2)Komitmen terhadap kompetensi memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (3)Kepemimpinan yang kondusif memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (4)Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (5) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (6) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia memperoleh nilai 3 (cukup memadai), (7) Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif memperoleh nilai 3 (cukup memadai), dan (8) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait memperoleh nilai 4 (memadai). Implikasi dari penelitian ini Inspektorat Daerah Kabupaten Kebumen perlu membangun mekanisme reward and punishment atas produktivitas kinerja pengawasan yang dilakukan agar sebanding antara beban kerja, risiko kerja dan kompensasi yang diterima pegawai.","PeriodicalId":139337,"journal":{"name":"Journal of Economics and Business UBS","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115503420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bagi seorang individu, pekerjaan memberikan peluang untuk pemenuhan keinginan dan kebutuhan sekaligus menjadi pintu gerbang untuk mendapatkan nama dan ketenaran. Meskipun sangat sedikit yang mencari jalan untuk mencapai aktualisasi diri yang dapat mengarah pada perbuatan apa yang diinginkan hati mereka. Kecenderungan seorang karyawan adalah untuk terus melacak kemajuan di pekerjaan, pengembangan pribadi, atau up-gradasi tentang tujuan diri.Frustrasi karyawan yang timbul karena aspirasi promosi. Ini menjadi sebuah kebutuhan ego, frustrasi karena penyumbatan hasil yang diinginkan, untuk alasan apa pun dapat menyebabkan kerusakan komunikasi antara karyawan dengan organisasi. Putusnya komunikasi dapat menyebabkan terbentuknya penghalang psikologis yang menghalangi karyawan untuk mengakses atau bahkan mencari lebih banyak informasi yang relevan. Karyawan yang paling frustrasi adalah orang-orang yang paling sedikit mengetahui visi dan misi organisasi. Ini mungkin berarti kegagalan untuk mengantisipasi dan mencegah masalah di pihak organisasi serta individu di mana keduanya akan kalah, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh job-related uncertainty, job-related anxiety, dan job frustration terhadap job disengagement pada karyawan PT BCA di Jakarta. Peneliti menggunakan metode survey research sebagai pengumpulan data dengan responden enam puluh tujuh. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode regresi linear berganda. Hasil dari penelitian antara job-related anxiety dan job frustration hanya job-related uncertainty yang tidak berpengaruh positif terhadap job disengagement. Perusahaan perlu memberikan fasilitas yang mendukung pekerjaan dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan berkualitas.
{"title":"Pengaruh Job-Related Uncertainty, Job-Related Anxiety, dan Job Frustration terhadap Job Disengagement pada Organisasi","authors":"S. Hidayat, Tiara Puspa","doi":"10.52644/joeb.v12i4.273","DOIUrl":"https://doi.org/10.52644/joeb.v12i4.273","url":null,"abstract":"Bagi seorang individu, pekerjaan memberikan peluang untuk pemenuhan keinginan dan kebutuhan sekaligus menjadi pintu gerbang untuk mendapatkan nama dan ketenaran. Meskipun sangat sedikit yang mencari jalan untuk mencapai aktualisasi diri yang dapat mengarah pada perbuatan apa yang diinginkan hati mereka. Kecenderungan seorang karyawan adalah untuk terus melacak kemajuan di pekerjaan, pengembangan pribadi, atau up-gradasi tentang tujuan diri.Frustrasi karyawan yang timbul karena aspirasi promosi. Ini menjadi sebuah kebutuhan ego, frustrasi karena penyumbatan hasil yang diinginkan, untuk alasan apa pun dapat menyebabkan kerusakan komunikasi antara karyawan dengan organisasi. Putusnya komunikasi dapat menyebabkan terbentuknya penghalang psikologis yang menghalangi karyawan untuk mengakses atau bahkan mencari lebih banyak informasi yang relevan. Karyawan yang paling frustrasi adalah orang-orang yang paling sedikit mengetahui visi dan misi organisasi. Ini mungkin berarti kegagalan untuk mengantisipasi dan mencegah masalah di pihak organisasi serta individu di mana keduanya akan kalah, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh job-related uncertainty, job-related anxiety, dan job frustration terhadap job disengagement pada karyawan PT BCA di Jakarta. Peneliti menggunakan metode survey research sebagai pengumpulan data dengan responden enam puluh tujuh. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode regresi linear berganda. Hasil dari penelitian antara job-related anxiety dan job frustration hanya job-related uncertainty yang tidak berpengaruh positif terhadap job disengagement. Perusahaan perlu memberikan fasilitas yang mendukung pekerjaan dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan berkualitas.","PeriodicalId":139337,"journal":{"name":"Journal of Economics and Business UBS","volume":"482 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132890270","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}