Pub Date : 2022-07-12DOI: 10.52046/biosainstek.v4i2.1055
Sahriar Hamza
Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat. Peningkatan ini terjadi jaringan internet atau interconnection networking Ini dapat di buktikan dengan adanya riset yang di lakukan oleh lembaga e-Marketer bahwa tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7%. Kebutuhan akan internet saat ini menjadi sebuah Kebutuhan pokok baik untuk mencari informasi, komunikasi data maupun komunikasi personal sehingga banyak perusahaan dan instansi yang telah mengintegrasikan jaringan internet kedalam proses usaha atau proses kerja mereka. Pengujian terhadap packet ini dilakukan dengan memanfaatkan Firewall Mangle sebagai pusat pengaturan jalur packet data dengan memanfaatkan fungsi dari Firewall Mangle itu sendiri yang memiliki fasilitas berupa Mark Conection, Mark Packet dan Mark Routing. di dalam 3 fasilitas tersebut terdapat beberapa sub fungsi dari Firewall Mangle itu sendiri yang terdiri dari 5 sub fungsi atau Chain di antaranya adalah Prerouting, Input, Output, Forward dan Postrouting. Dari 3 proses utama dalam Firewall Mangle di atas masing-masing memiliki fungsi yang berbeda di antaranya Mark Conection melakukan penanda akhir sebuah packet pertama yang keluar dari proses di pc client ataupun packet hasil respon dari web server. Mark Packet mendai semua paket yang memiliki koneksi ke clinet maupun ke server. Mark Routing digunakan untuk pemilihan jalur routing ke internet dengan memanfaatkan 2 internet service provider atau ISP.
{"title":"Pemanfaatan Firewall Mangle Untuk Pengaturan Packet Data Menggunakan Mark Connection Mark Packet dan Mark Rouring dengan RouterBoard RB941-2nD","authors":"Sahriar Hamza","doi":"10.52046/biosainstek.v4i2.1055","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v4i2.1055","url":null,"abstract":"Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat. Peningkatan ini terjadi jaringan internet atau interconnection networking Ini dapat di buktikan dengan adanya riset yang di lakukan oleh lembaga e-Marketer bahwa tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7%. Kebutuhan akan internet saat ini menjadi sebuah Kebutuhan pokok baik untuk mencari informasi, komunikasi data maupun komunikasi personal sehingga banyak perusahaan dan instansi yang telah mengintegrasikan jaringan internet kedalam proses usaha atau proses kerja mereka. Pengujian terhadap packet ini dilakukan dengan memanfaatkan Firewall Mangle sebagai pusat pengaturan jalur packet data dengan memanfaatkan fungsi dari Firewall Mangle itu sendiri yang memiliki fasilitas berupa Mark Conection, Mark Packet dan Mark Routing. di dalam 3 fasilitas tersebut terdapat beberapa sub fungsi dari Firewall Mangle itu sendiri yang terdiri dari 5 sub fungsi atau Chain di antaranya adalah Prerouting, Input, Output, Forward dan Postrouting. Dari 3 proses utama dalam Firewall Mangle di atas masing-masing memiliki fungsi yang berbeda di antaranya Mark Conection melakukan penanda akhir sebuah packet pertama yang keluar dari proses di pc client ataupun packet hasil respon dari web server. Mark Packet mendai semua paket yang memiliki koneksi ke clinet maupun ke server. Mark Routing digunakan untuk pemilihan jalur routing ke internet dengan memanfaatkan 2 internet service provider atau ISP.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"161 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121511104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-12DOI: 10.52046/biosainstek.v4i2.1042
Yudit Agus Priambodo, Marlina Kamis
Banjir yang terjadi di Dusun Lukolamo Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah perlu penanganan yang serius mengingat akses jalan yang terputus adalah jalan nasional. Penanganan banjir bertujuan untuk mereduksi kerugian akibat banjir dan pengamanan akses jalan nasional. Oleh karena itu memerlukan informasi kejadian dan sebaran wilayah yang dapat diperoleh melalui kajian model banjir. Dalam penelitian ini, model HEC-RAS digunakan untuk memprediksi luas, kedalaman, dan durasi banjir. Dari hasil pemodelan ini diperoleh bahwa debit banjir rencana yang digunakan adalah untuk kala ulang 5 tahun karena mendekati kondisi banjir yang terjadi di lapangan. Luas genangan banjir maksimum yang terjadi yaitu 0.529 km2. Kedalaman air banjir maksimum di dusun Lukolamo setinggi ± 4m dan juga durasi waktu terjadinya banjir mulai awal gengangan sampai akhir selama 49.75 jam atau 2.07 hari. Perlu tindak lanjut yang lebih detail lagi mengingat data topografi yang digunakan adalah data DEM dari DEMNAS yang memiliki keterbatasan akurasi. Jadi data pengukuran topografi dilapangan merupakan data yang lebih akurat dalam memprediksi luas genangan dan kedalaman air akibat debit banjir rencana.
{"title":"Pemodelan dan Visualisasi Banjir Di Dusun Lukolamo Weda Tengah Kabupaten Halmahera Tengah","authors":"Yudit Agus Priambodo, Marlina Kamis","doi":"10.52046/biosainstek.v4i2.1042","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v4i2.1042","url":null,"abstract":"Banjir yang terjadi di Dusun Lukolamo Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah perlu penanganan yang serius mengingat akses jalan yang terputus adalah jalan nasional. Penanganan banjir bertujuan untuk mereduksi kerugian akibat banjir dan pengamanan akses jalan nasional. Oleh karena itu memerlukan informasi kejadian dan sebaran wilayah yang dapat diperoleh melalui kajian model banjir. Dalam penelitian ini, model HEC-RAS digunakan untuk memprediksi luas, kedalaman, dan durasi banjir. Dari hasil pemodelan ini diperoleh bahwa debit banjir rencana yang digunakan adalah untuk kala ulang 5 tahun karena mendekati kondisi banjir yang terjadi di lapangan. Luas genangan banjir maksimum yang terjadi yaitu 0.529 km2. Kedalaman air banjir maksimum di dusun Lukolamo setinggi ± 4m dan juga durasi waktu terjadinya banjir mulai awal gengangan sampai akhir selama 49.75 jam atau 2.07 hari. Perlu tindak lanjut yang lebih detail lagi mengingat data topografi yang digunakan adalah data DEM dari DEMNAS yang memiliki keterbatasan akurasi. Jadi data pengukuran topografi dilapangan merupakan data yang lebih akurat dalam memprediksi luas genangan dan kedalaman air akibat debit banjir rencana. ","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115339843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-08DOI: 10.52046/biosainstek.v4i1.955
A. Andiani, T. Lestari, A. Rahayu, Diah Merdekawati Surasno, Nani Supriyatni, Monsia A. Hi. Djafar, Musiana Musiana
Masalah gizi pada remaja muncul dikarenakan asupan gizi yang belum baik, yaitu ketidakseimbangan antara asupan gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Masalah gizi yang dapat terjadi pada remaja adalah gizi kurang (under weight ), obesitas (over weight ) dan anemia. Tujuan : Meningkatkan Pengetahuan Gizi Remaja pada Siswa SMU Katolik Bintang Laut Kota Ternate Tahun 2021 Metode: Desain Pengabdian masyarakat ini menggunakan desain pre eksperimental dengan menggunakan pendekatan one group pre-post test design. Tempat di SMA Katolik Bintang Laut Kota Ternate Tahun 2021, jumlah responden penyuluhan sebanyak 49 Responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini Purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Dari hasil Penyuluhan mengenai Pengetahuan Gizi Remaja pada siswa SMU, setelah dilakukan penyuluhan tingkat Pengetahuan Gizi Remaja ada peningkatan pada responden peserta penyuluhan tertinggi yaitu dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 34 siswa (69,4%), sisanya sebanyak 15 siswa (4%) dengan tingkat pengetahuan kurang. Peningkatan pengetahuan gizi remaja pada peserta penyuluhan yaitu tertinggi pada pertanyaan tentang jenis-jenis sayuran hijau (98%), Yang temasuk makanan pokok (95,9%), masalah gizi pada remaja putri (95,9%), Sumber karbohidrat yang dikonsumsi remaja (93,9%), Yang termasuk dalam lauk hewani (93,9%), Tujuan penyususnan menu seimbang bagi remaja (91,8%). Ada peningkatan pengetahuan siswa dan siswi SMU Katolik Bintang Laut mengenai pengetahuan gizi remaja sehingga diharapkan kegiatan edukasi pada siswa dan siswi (remaja) dan kerjasama antar lembaga perlu ditingkatkan untuk mencegah permasalahan yang sering dikalangan remaja yaitu kurang gizi, obesitas, pola makan yang salah dan anemia.
{"title":"Penyuluhan Pengetahuan Gizi Remaja Pada Siswa SMU Katolik Bintang Laut Kota Ternate Tahun 2021","authors":"A. Andiani, T. Lestari, A. Rahayu, Diah Merdekawati Surasno, Nani Supriyatni, Monsia A. Hi. Djafar, Musiana Musiana","doi":"10.52046/biosainstek.v4i1.955","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v4i1.955","url":null,"abstract":"Masalah gizi pada remaja muncul dikarenakan asupan gizi yang belum baik, yaitu ketidakseimbangan antara asupan gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Masalah gizi yang dapat terjadi pada remaja adalah gizi kurang (under weight ), obesitas (over weight ) dan anemia. Tujuan : Meningkatkan Pengetahuan Gizi Remaja pada Siswa SMU Katolik Bintang Laut Kota Ternate Tahun 2021 Metode: Desain Pengabdian masyarakat ini menggunakan desain pre eksperimental dengan menggunakan pendekatan one group pre-post test design. Tempat di SMA Katolik Bintang Laut Kota Ternate Tahun 2021, jumlah responden penyuluhan sebanyak 49 Responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini Purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Dari hasil Penyuluhan mengenai Pengetahuan Gizi Remaja pada siswa SMU, setelah dilakukan penyuluhan tingkat Pengetahuan Gizi Remaja ada peningkatan pada responden peserta penyuluhan tertinggi yaitu dengan tingkat pengetahuan baik sebanyak 34 siswa (69,4%), sisanya sebanyak 15 siswa (4%) dengan tingkat pengetahuan kurang. Peningkatan pengetahuan gizi remaja pada peserta penyuluhan yaitu tertinggi pada pertanyaan tentang jenis-jenis sayuran hijau (98%), Yang temasuk makanan pokok (95,9%), masalah gizi pada remaja putri (95,9%), Sumber karbohidrat yang dikonsumsi remaja (93,9%), Yang termasuk dalam lauk hewani (93,9%), Tujuan penyususnan menu seimbang bagi remaja (91,8%). Ada peningkatan pengetahuan siswa dan siswi SMU Katolik Bintang Laut mengenai pengetahuan gizi remaja sehingga diharapkan kegiatan edukasi pada siswa dan siswi (remaja) dan kerjasama antar lembaga perlu ditingkatkan untuk mencegah permasalahan yang sering dikalangan remaja yaitu kurang gizi, obesitas, pola makan yang salah dan anemia.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127821662","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-03DOI: 10.52046/biosainstek.v4i1.714
M. F. H. Ambar, Umar Tangke, Syahnul S. Titaheluw, Aisyah Bafagih
Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dengan tujuan untuk menentukan produk olahan hasil perikanan unggulan di Kota Ternate. Metode dan prosedur pengambilan data yang dilakukan adalah survey, observasi lapangan dan wawancara yang kemudian dianalisis menggunakan metode skoring. Hasil penilitian didapat bahwa produk serundeng tuna merupakan produk olahan perikanan yang lebih unggul pertama di kota ternate berdasarkan hasil analisis menggunakan metode Bayes dengan kriteria nilai A₁ = 2 (stok terbatas dan ada produk saingan), A₂ = 2 (bahan baku tersedia dan harga bahan baku tinggi), A₃ = 2 (bahan baku tambahan stabil dengan harga murah), A₄ = 2 (tenaga kerja banyak, kurang membutuhkan skill dan upah rendah), A₅ = 2 (Mudah dalam pengolahan, penyimpanan dan distribusi), A₆ = 2 (Tidak memerlukan teknologi khusus), A₇ =2 (harga mahal), A₈ = 2 (ada nilai tambah dan keuntungan), A₉ = 1 (menghasilkan limbah yang banyak) dengan nilai gabung (NG) 1.90 kemudian produk unggulan kedua yaitu Abon Ikan Tuna dengan kriteria nilai A₁=2 (stok terbatas dan ada produk saingan), A₂=2 (bahan baku tersedia dan harga bahan baku tinggi), A₃=1 (bahan baku tambahan mahal dan ketersediaannya kontinu), A₄=2 (tenaga kerja banyak, kurang membutuhkan skill dan upah rendah), A₃=2 (Mudah dalam pengolahan, penyimpanan dan distribusi), A₆=2 (Tidak memerlukan teknologi khusus), A₇ =2 (harga mahal), A₈ = 2 (ada nilai tambah dan keuntungan), A₉ = 1 (menghasilkan limbah yang banyak) dengan nilai gabung (NG) 1.80.
{"title":"Jenis Produk Olahan Perikanan Unggulan di Kota Ternate","authors":"M. F. H. Ambar, Umar Tangke, Syahnul S. Titaheluw, Aisyah Bafagih","doi":"10.52046/biosainstek.v4i1.714","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v4i1.714","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dengan tujuan untuk menentukan produk olahan hasil perikanan unggulan di Kota Ternate. Metode dan prosedur pengambilan data yang dilakukan adalah survey, observasi lapangan dan wawancara yang kemudian dianalisis menggunakan metode skoring. Hasil penilitian didapat bahwa produk serundeng tuna merupakan produk olahan perikanan yang lebih unggul pertama di kota ternate berdasarkan hasil analisis menggunakan metode Bayes dengan kriteria nilai A₁ = 2 (stok terbatas dan ada produk saingan), A₂ = 2 (bahan baku tersedia dan harga bahan baku tinggi), A₃ = 2 (bahan baku tambahan stabil dengan harga murah), A₄ = 2 (tenaga kerja banyak, kurang membutuhkan skill dan upah rendah), A₅ = 2 (Mudah dalam pengolahan, penyimpanan dan distribusi), A₆ = 2 (Tidak memerlukan teknologi khusus), A₇ =2 (harga mahal), A₈ = 2 (ada nilai tambah dan keuntungan), A₉ = 1 (menghasilkan limbah yang banyak) dengan nilai gabung (NG) 1.90 kemudian produk unggulan kedua yaitu Abon Ikan Tuna dengan kriteria nilai A₁=2 (stok terbatas dan ada produk saingan), A₂=2 (bahan baku tersedia dan harga bahan baku tinggi), A₃=1 (bahan baku tambahan mahal dan ketersediaannya kontinu), A₄=2 (tenaga kerja banyak, kurang membutuhkan skill dan upah rendah), A₃=2 (Mudah dalam pengolahan, penyimpanan dan distribusi), A₆=2 (Tidak memerlukan teknologi khusus), A₇ =2 (harga mahal), A₈ = 2 (ada nilai tambah dan keuntungan), A₉ = 1 (menghasilkan limbah yang banyak) dengan nilai gabung (NG) 1.80.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124035713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-20DOI: 10.52046/biosainstek.v4i1.958
Lidya M. Ivakdalam
Kebersihan mulut dan gigi mempunyai arti yang penting karena, apabila tidak dibersihkan secara sempurna maka sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan melekat pada gigi dan dapat memproduksi asam. Organ tubuh gigi perlu dijaga dengan baik mengingat fungsinya sebagai alat untuk mengunyah makanan, berbicara dan tampilan kecantikan. Gangguan kesakitan dapat menghambat aktifitas dan kenyamanan dalam bekerja dan atau belajar. Lokasi sosialisasi kebersihan mulut dan gigi di SD Inpres Lesluru. Permasalahan yang ditemui adalah adanya karies gigi dan kerusakan pada gigi, hal ini diakibatkan ketidaktahuan anak-anak tentang cara menggosok gigi yang benar. Solusi yang ditawarkan adalah memberikan sosialisasi tentang kesehatan gigi dan mulut. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 90% siswa senang makan jajanan yang manis-manis, 20% siswa sudah melakukan kegiatan menggosok gigi dua kali sehari (pagi sebelum kesekolah dan malam sebelum tidur), 40% siswa menggosok gigi hanya di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah dan sisanya belum rutin menggosok gigi, 35% siswa sudah paham cara menggosok gigi dengan benar, 100% siswa sudah menggosok gigi mengunakan pasta gigi, rata-rata siswa pernah mengalami sakit gigi antara 3-4 kali per tahun, dan 90% siswa sudah bisa melakukan proses menggosok gigi secara baik dan benar.
{"title":"Perubahan Perilaku Hidup Sehat, Masyarakat Bebas Karies Gigi di Negeri Lesluru, Kecamatan Teon Nila Sarua Maluku Tengah","authors":"Lidya M. Ivakdalam","doi":"10.52046/biosainstek.v4i1.958","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v4i1.958","url":null,"abstract":"Kebersihan mulut dan gigi mempunyai arti yang penting karena, apabila tidak dibersihkan secara sempurna maka sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan melekat pada gigi dan dapat memproduksi asam. Organ tubuh gigi perlu dijaga dengan baik mengingat fungsinya sebagai alat untuk mengunyah makanan, berbicara dan tampilan kecantikan. Gangguan kesakitan dapat menghambat aktifitas dan kenyamanan dalam bekerja dan atau belajar. Lokasi sosialisasi kebersihan mulut dan gigi di SD Inpres Lesluru. Permasalahan yang ditemui adalah adanya karies gigi dan kerusakan pada gigi, hal ini diakibatkan ketidaktahuan anak-anak tentang cara menggosok gigi yang benar. Solusi yang ditawarkan adalah memberikan sosialisasi tentang kesehatan gigi dan mulut. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa 90% siswa senang makan jajanan yang manis-manis, 20% siswa sudah melakukan kegiatan menggosok gigi dua kali sehari (pagi sebelum kesekolah dan malam sebelum tidur), 40% siswa menggosok gigi hanya di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah dan sisanya belum rutin menggosok gigi, 35% siswa sudah paham cara menggosok gigi dengan benar, 100% siswa sudah menggosok gigi mengunakan pasta gigi, rata-rata siswa pernah mengalami sakit gigi antara 3-4 kali per tahun, dan 90% siswa sudah bisa melakukan proses menggosok gigi secara baik dan benar.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115707534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-15DOI: 10.52046/biosainstek.v4i1.722
Mariam Hi. M. Nur, Umar Tangke, Djabaluddin Namsa
Produksi ikan kembung di Kota Ternate dengan menggunakan alat tangkap hand line terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah trip maupun unit alat tangkap karena ikan kembung mempunyai nilai ekonomis tinggi serta peluang pasar yang besar, tetapi dalam produksinya nelayan hanya mengandalkan hasil tangkapan yang berasal dari alam dan dilakukan secara terus menerus, sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif terhadap distribusi dan kondisi populasinya. Pengumpulan data panjang ikan kembung selama bulan November sampai desember 2020 di PPN Ternate, Pasar Higiensi dilakukan untuk pendugaan prameter populasi ikan kembung dan tingkat eksploitasi di perairan Pulau Ternate meliputi kelompok umur, pertumbuhan, mortalitas, dan yield per recruitment di Perairan Pulau Ternate dan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi Pemerintah Daerah dan nelayan sebagai acuan dalam pengelolaan sumberdaya ikan kembung secara optimal. Hasil penelitian didapat bahwa pendugaan parameter pertumbuhan ikan kembung yang didaratkan di Kota Ternate memiliki panjang maksimum, dengan mortalitas alami dari ikan kembung, M = 0.02 per tahun dan mortalitas penangkapan F= 13.5 per tahun maka diperoleh nilai tingkat eksploitasi E = 0.46. laju eksploitasi tersebut mengindikasikan bahwa tingkat eksploitasi ikan kembung sudah mendekati nilai maksimum (E= 0,50). sedangkan nilai B/R didapatkan sebesar 0.5 dimana nilai tersebut menunjukan bahwa biomas yang tersisa dari ikan yang masuk ke perairan sebesar 50 % hal ini menunjukan bahwa tingkat eksploitasi sudah mengalami overfishing atau lebih dari 0.46 (46%) karena tingkat eksploitasi saat ini sudah mencapai 0.68.
{"title":"Pendugaan Parameter Populasi Ikan Kembung yang Didaratkan di PPN Ternate dan Pasar Higienis Kota Ternate","authors":"Mariam Hi. M. Nur, Umar Tangke, Djabaluddin Namsa","doi":"10.52046/biosainstek.v4i1.722","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v4i1.722","url":null,"abstract":"Produksi ikan kembung di Kota Ternate dengan menggunakan alat tangkap hand line terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah trip maupun unit alat tangkap karena ikan kembung mempunyai nilai ekonomis tinggi serta peluang pasar yang besar, tetapi dalam produksinya nelayan hanya mengandalkan hasil tangkapan yang berasal dari alam dan dilakukan secara terus menerus, sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif terhadap distribusi dan kondisi populasinya. Pengumpulan data panjang ikan kembung selama bulan November sampai desember 2020 di PPN Ternate, Pasar Higiensi dilakukan untuk pendugaan prameter populasi ikan kembung dan tingkat eksploitasi di perairan Pulau Ternate meliputi kelompok umur, pertumbuhan, mortalitas, dan yield per recruitment di Perairan Pulau Ternate dan dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi Pemerintah Daerah dan nelayan sebagai acuan dalam pengelolaan sumberdaya ikan kembung secara optimal. Hasil penelitian didapat bahwa pendugaan parameter pertumbuhan ikan kembung yang didaratkan di Kota Ternate memiliki panjang maksimum, dengan mortalitas alami dari ikan kembung, M = 0.02 per tahun dan mortalitas penangkapan F= 13.5 per tahun maka diperoleh nilai tingkat eksploitasi E = 0.46. laju eksploitasi tersebut mengindikasikan bahwa tingkat eksploitasi ikan kembung sudah mendekati nilai maksimum (E= 0,50). sedangkan nilai B/R didapatkan sebesar 0.5 dimana nilai tersebut menunjukan bahwa biomas yang tersisa dari ikan yang masuk ke perairan sebesar 50 % hal ini menunjukan bahwa tingkat eksploitasi sudah mengalami overfishing atau lebih dari 0.46 (46%) karena tingkat eksploitasi saat ini sudah mencapai 0.68.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117108771","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-15DOI: 10.52046/biosainstek.v4i1.956
Suryani Mansur, Diah Merdekawati Surasno, A. Rahayu
Berdasarkan United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) Global Statistics Pada tahun 2018 terdapat 1,8 juta orang menjadi terinfeksi HIV baru. Orang yang hidup dengan HIV/ AIDS (ODHA) dari 75% mengetahui status HIV merekadan 940.000 orang meninggal karena penyakit terkait AIDS. Pada tahun 2018 penderita HIV sebanyak 45 orang sedangkan AIDS adalah 15 orang. Jumlah ODHA yang ditemukan dengan pengobatan ART sampai Maret 2021 di Maluku Utara adalah 49 orang. Gangguan gizi pada ODHA umumnya terlihat pada penurunan berat badan (wasting). Oleh karena itu, perlu upaya intervensi pola makan yang baik pada ODHA untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Tujuan: Kegiatan penagbdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada ODHA tentang pola makan yang sehat dan bergizi seimbang. Metode: k egiatan ini dilakukan dengan konseling gizi dan pemberian menu diet untuk ODHA yaitu tinggi energi, tinggi protein dan lemak cukup. Kesimpulan: Frekuensi kebiasaan makan pada ODHA di Kota Ternate untuk makanan pokok yaitu yaitu paling sering >1x/hari berupa Nasi sebanyak 70%, konsumsi mie 40% , Jagung 30%; berbahan lauk pauk paling sering (>1x/hr) adalah Ikan (80%), telur (50%), dan Tempe (40%). Berbahan sayuran berupa Sayur bayam, Sawi dan Kacang Panjang sebanyak 4 orang (40%), dan frekuensi makan buah- buahan paling sering 4-6x/hr yaitu buah semangka dan jeruk sebanyak 5 orang (50%), dan 1-3x minggu konsumsi Apel sebanyak 4 orang (40%). Saran: Orang dengan HIV/AIDS sebaiknya selalu menjaga kesehatan dan asupan gizi yang baik untuk meningkatkan kualitas hidupnya di masyarakat.
{"title":"Edukasi Pola Makan pada Orang dengan HIV/Aids (ODHA) di Kota Ternate","authors":"Suryani Mansur, Diah Merdekawati Surasno, A. Rahayu","doi":"10.52046/biosainstek.v4i1.956","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v4i1.956","url":null,"abstract":"Berdasarkan United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) Global Statistics Pada tahun 2018 terdapat 1,8 juta orang menjadi terinfeksi HIV baru. Orang yang hidup dengan HIV/ AIDS (ODHA) dari 75% mengetahui status HIV merekadan 940.000 orang meninggal karena penyakit terkait AIDS. Pada tahun 2018 penderita HIV sebanyak 45 orang sedangkan AIDS adalah 15 orang. Jumlah ODHA yang ditemukan dengan pengobatan ART sampai Maret 2021 di Maluku Utara adalah 49 orang. Gangguan gizi pada ODHA umumnya terlihat pada penurunan berat badan (wasting). Oleh karena itu, perlu upaya intervensi pola makan yang baik pada ODHA untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Tujuan: Kegiatan penagbdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada ODHA tentang pola makan yang sehat dan bergizi seimbang. Metode: k egiatan ini dilakukan dengan konseling gizi dan pemberian menu diet untuk ODHA yaitu tinggi energi, tinggi protein dan lemak cukup. Kesimpulan: Frekuensi kebiasaan makan pada ODHA di Kota Ternate untuk makanan pokok yaitu yaitu paling sering >1x/hari berupa Nasi sebanyak 70%, konsumsi mie 40% , Jagung 30%; berbahan lauk pauk paling sering (>1x/hr) adalah Ikan (80%), telur (50%), dan Tempe (40%). Berbahan sayuran berupa Sayur bayam, Sawi dan Kacang Panjang sebanyak 4 orang (40%), dan frekuensi makan buah- buahan paling sering 4-6x/hr yaitu buah semangka dan jeruk sebanyak 5 orang (50%), dan 1-3x minggu konsumsi Apel sebanyak 4 orang (40%). Saran: Orang dengan HIV/AIDS sebaiknya selalu menjaga kesehatan dan asupan gizi yang baik untuk meningkatkan kualitas hidupnya di masyarakat.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132932929","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-15DOI: 10.52046/biosainstek.v4i1.719
Abdulharis Baharudin, Umar Tangke, S. S. Titaheluw
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi spasial dan temporal konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan laut di perairan Teluk weda kabupaten Halmahera Tengah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan menganalisis hubungan konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan ikan pelagis di perairan Teluk Weda Kabupaten Halmahera Tengah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian empirik dengan metode eksperimental fishing, yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan penangkapan oleh nelayan. Proses pengambilan data primer berupa data posisi tangkap, jumlah hasil tangkapan, suhu permukaan laut dan klorofil-a dilakukan dilapangan pada saat operasi penangkapan berlangsung. Hasil penelitian di perairan teluk weda kondisi klorofil-a pada perairan teluk weda cukup fluktuatif pada bulan September 2020 sampai Februari 2021 dengan nilai rata-rata adalah 1.0 mg/m3, dan nilai terendah adalah 0.4 mg/m3 pada bulam Februari 2021 dan nilai tertinggi 1.8 mg/m3 pada bulan Oktober 2020. Jenis tangkapan ikan pelagis kecil yamg merupakan hasil tangkapan kapal KM. Panzer 01 diperairan teluk weda adalah terdiri dari ikan layang (Decapterus sp), tongkol (Euthynnus affinis) kembung (Rastreliger sp), dan selar (Selaroides sp). Komuditas tangkapan utama yang didaratkan adalah ikan layang yang merupakan spesies dominan dengan presentase mencapai 80-90% dari total hasil tangkapan.
{"title":"Distribusi Parameter Oseanografi Dengan Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Kecil Untuk Pemetaan Distribusi Daerah Potensial Penangkapan Di Perairan Teluk Weda","authors":"Abdulharis Baharudin, Umar Tangke, S. S. Titaheluw","doi":"10.52046/biosainstek.v4i1.719","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v4i1.719","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variasi spasial dan temporal konsentrasi klorofil-a dan sebaran suhu permukaan laut di perairan Teluk weda kabupaten Halmahera Tengah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan menganalisis hubungan konsentrasi klorofil-a dan suhu permukaan laut dengan hasil tangkapan ikan pelagis di perairan Teluk Weda Kabupaten Halmahera Tengah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian empirik dengan metode eksperimental fishing, yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan penangkapan oleh nelayan. Proses pengambilan data primer berupa data posisi tangkap, jumlah hasil tangkapan, suhu permukaan laut dan klorofil-a dilakukan dilapangan pada saat operasi penangkapan berlangsung. Hasil penelitian di perairan teluk weda kondisi klorofil-a pada perairan teluk weda cukup fluktuatif pada bulan September 2020 sampai Februari 2021 dengan nilai rata-rata adalah 1.0 mg/m3, dan nilai terendah adalah 0.4 mg/m3 pada bulam Februari 2021 dan nilai tertinggi 1.8 mg/m3 pada bulan Oktober 2020. Jenis tangkapan ikan pelagis kecil yamg merupakan hasil tangkapan kapal KM. Panzer 01 diperairan teluk weda adalah terdiri dari ikan layang (Decapterus sp), tongkol (Euthynnus affinis) kembung (Rastreliger sp), dan selar (Selaroides sp). Komuditas tangkapan utama yang didaratkan adalah ikan layang yang merupakan spesies dominan dengan presentase mencapai 80-90% dari total hasil tangkapan.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"89 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117088064","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-15DOI: 10.52046/biosainstek.v4i1.721
Sayang Bidul, Umar Tangke, I. W. Laitupa
Produksi ikan cakalang pada dasarnya merupakan hasil proses penagkapan yang dilakukan oleh para nelayan dengan menggunakan berbagai alat tangkap baik yang bersifat tradsional maupun modern. Ikan cakalang termasuk dalam family Scombridae, merupakan ikan pelagis besar yang hidup secara bergerombol. Usaha penangkapan ikan cakalang dengan Pole And Line membutuhkan investasi yang besar. Dengan demikian analisis finansial terhadap usaha ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah lebih menguntungkan jika menginvestasikan uang pada kegiatan penangkapan ikan cakalang dengan pole and line atau lebih baik pada usaha lain. Hal ini yang mendasari pelaksanaan penelitian ini, dengan tujuan menghitung keuntungan dan kelayakan usaha perikanan cakalang dengan alat tangkap Pole And Line di PPN Kota Ternate. Penelitian ini dilaksanakan bulan April- Mei 2021 sentral di PPN Kota Ternate dan dalam penelitian ini ada data pengamatan Kapal pole and line yang beroperasi di PPN Ternate, salah satunya kapal KM. Inka Mina 992 dengan tanda selar No 924 M.M e, terbuat dari kayu besi dengan tempat pemancing dihaluan kapal. Dimensi KM. Inka Mina 992 adalah panjang (L) 19 m, lebar (B) 3, 8 dan tinggi (D) 1,75 m. Kapasitas muatan kapal 37 GT, dengan mesin utama merk Mistsubishi 6D15 berkekuatan 120 PK. Terdapat empat metode yang biasa dipertimbangkan dalam penilaian aliran kas dari suatu investasi agar dapat mengukur nilai investasi mana yang layak untuk dikembangkan dari ke-5 unit usaha pole and line. Keempat metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (B/C) dan Payback Period (PP).
芦苇的生产基本上是渔民使用各种传统和现代捕鱼工具进行的捕捞过程的结果。芦苇鱼属于斯科姆布里科,是一种群居的大型远洋鱼类。使用鱼竿和鱼线捕鱼需要大量的投资。因此,对这一努力的财务分析很重要,要弄清楚把钱投资在鱼杆和鱼线上是否更有利可图,或者更好地投资于其他尝试。这是这项研究的基础,目的是计算渔业的利润和价值,以及在特内特市PPN的鱼竿和鱼线捕捞工具。该研究于2021年4月至5月在特内特市的PPN进行,在这项研究中,在一艘公里外的船的PPN Ternate上有一项南极观测数据。印加米娜992号,标记为924 M.M。维度公里。Inka米娜992是长(L) 19米,宽(B) 3、8和高(D) 1.75米。船的载重量能力是37 GT,与主引擎“密宗”6D15为120本研究采用的四种方法是now now Value (NPV)、内部回报率(IRR)、Benefit cotio (B/C)和PP (PP)回报率。
{"title":"Analisis Kelayakan Finansial Usaha Perikanan Pole And Line Di PPN Kota Ternate","authors":"Sayang Bidul, Umar Tangke, I. W. Laitupa","doi":"10.52046/biosainstek.v4i1.721","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v4i1.721","url":null,"abstract":"Produksi ikan cakalang pada dasarnya merupakan hasil proses penagkapan yang dilakukan oleh para nelayan dengan menggunakan berbagai alat tangkap baik yang bersifat tradsional maupun modern. Ikan cakalang termasuk dalam family Scombridae, merupakan ikan pelagis besar yang hidup secara bergerombol. Usaha penangkapan ikan cakalang dengan Pole And Line membutuhkan investasi yang besar. Dengan demikian analisis finansial terhadap usaha ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah lebih menguntungkan jika menginvestasikan uang pada kegiatan penangkapan ikan cakalang dengan pole and line atau lebih baik pada usaha lain. Hal ini yang mendasari pelaksanaan penelitian ini, dengan tujuan menghitung keuntungan dan kelayakan usaha perikanan cakalang dengan alat tangkap Pole And Line di PPN Kota Ternate. Penelitian ini dilaksanakan bulan April- Mei 2021 sentral di PPN Kota Ternate dan dalam penelitian ini ada data pengamatan Kapal pole and line yang beroperasi di PPN Ternate, salah satunya kapal KM. Inka Mina 992 dengan tanda selar No 924 M.M e, terbuat dari kayu besi dengan tempat pemancing dihaluan kapal. Dimensi KM. Inka Mina 992 adalah panjang (L) 19 m, lebar (B) 3, 8 dan tinggi (D) 1,75 m. Kapasitas muatan kapal 37 GT, dengan mesin utama merk Mistsubishi 6D15 berkekuatan 120 PK. Terdapat empat metode yang biasa dipertimbangkan dalam penilaian aliran kas dari suatu investasi agar dapat mengukur nilai investasi mana yang layak untuk dikembangkan dari ke-5 unit usaha pole and line. Keempat metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (B/C) dan Payback Period (PP).","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133665004","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-15DOI: 10.52046/biosainstek.v4i1.953
Indriana Djamaluddin, A. Andiani, Diah Merdekawati Surasno
Berdasarkan catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO) overweight dan obesitas merupakan faktor risiko penyebab kematian nomor lima. Sedikitnya 2,8 juta penduduk meninggal per tahun akibat dari overweight dan obesitas. Ada 42 juta anak mengalami obesitas dan 35 juta diantaranya berasal dari Negara-negara berkembang. Di seluruh dunia prevalensi obesitas anak meningkat dari 4,2% pada tahun 1990 menjadi 6,7% pada tahun 2010. Di Indonesia orang yang mengalami berat badan (overweight) mencapai 21,7% dan terus meningkat setiap tahunya (WHO, 2011). Trend ini diperkirakan akan mencapai 9,1% atau 60 juta, pada tahun 2020 (Devi,2011). Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecukupan energy dan protein, kebiasaan sarapan, frekuensi makanan jajan, dan jumlah uang jajan dengan status gizi siswa SD Negeri 48 Kota Ternate Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian obsevasi analitik, dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 48 Kota Ternate dengan jumlah sampel 81 responden (Total Sampling). Hasil analisis menunjukkan bahwa semua variabel yang diteliti tidak ada hubungan antara tingkat kecukupan Energi (p= 0,695) dan hubungan antara tingkat kecukupan protein (p= 0,767) untuk variabel frekuensi makanan jajan (p= 1,000) kebiasaan sarapan (p= 1,000), dan uang jajan (p= 1,000) dengan status gizi anak sekolah dasar SD Negeri 48 Kota Ternate Tahun 2019. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka disarankan kepada orang tua siswa untuk memberikan peningkatkan pengetahuan tentang gizi terutama tentang memilih jajanan serta mempraktekanya dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi perilaku yang dapat ditiru oleh anak.
{"title":"Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Gizi dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar di SD Negeri 48 Kota Ternate Tahun 2019","authors":"Indriana Djamaluddin, A. Andiani, Diah Merdekawati Surasno","doi":"10.52046/biosainstek.v4i1.953","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v4i1.953","url":null,"abstract":"Berdasarkan catatan Badan Kesehatan Dunia (WHO) overweight dan obesitas merupakan faktor risiko penyebab kematian nomor lima. Sedikitnya 2,8 juta penduduk meninggal per tahun akibat dari overweight dan obesitas. Ada 42 juta anak mengalami obesitas dan 35 juta diantaranya berasal dari Negara-negara berkembang. Di seluruh dunia prevalensi obesitas anak meningkat dari 4,2% pada tahun 1990 menjadi 6,7% pada tahun 2010. Di Indonesia orang yang mengalami berat badan (overweight) mencapai 21,7% dan terus meningkat setiap tahunya (WHO, 2011). Trend ini diperkirakan akan mencapai 9,1% atau 60 juta, pada tahun 2020 (Devi,2011). Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecukupan energy dan protein, kebiasaan sarapan, frekuensi makanan jajan, dan jumlah uang jajan dengan status gizi siswa SD Negeri 48 Kota Ternate Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian obsevasi analitik, dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 48 Kota Ternate dengan jumlah sampel 81 responden (Total Sampling). Hasil analisis menunjukkan bahwa semua variabel yang diteliti tidak ada hubungan antara tingkat kecukupan Energi (p= 0,695) dan hubungan antara tingkat kecukupan protein (p= 0,767) untuk variabel frekuensi makanan jajan (p= 1,000) kebiasaan sarapan (p= 1,000), dan uang jajan (p= 1,000) dengan status gizi anak sekolah dasar SD Negeri 48 Kota Ternate Tahun 2019. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka disarankan kepada orang tua siswa untuk memberikan peningkatkan pengetahuan tentang gizi terutama tentang memilih jajanan serta mempraktekanya dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi perilaku yang dapat ditiru oleh anak.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"300 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124258200","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}