Pub Date : 2021-08-29DOI: 10.52046/biosainstek.v3i2.758
Y. Tupamahu, S. J. Hehanussa
Virus SARS-Cov-2 atau virus Corona menyerang sistem pernapasan manusia dan menimbulkan gangguan ringan sampai berat, bahkan kematian. Penularannya antar manusia melalui cipratan liur (droplet) yang dikeluarkan seseorang dari mulut atau hidung ketika bersin, batuk, bahkan saat berbicara. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat diterapkan oleh masyarakat untuk memutus rantai penyebaran virus Corona, termasuk di Kelurahan Benteng Kota Ambon. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah kurangnya pemahaman Covid-19, dimana masih ada warga yang beranggapan bahwa Covid-19 itu tidak ada. Berdasarkan masalah dan solusi yang ditawarkan kepada mitra, maka kegiatan yang telah dilakukan adalah: (1) Ceramah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, (2) Ceramah Pencegahan Covid-19. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pemuda sebelum dan sesudah mendapatkan ceramah. Luaran kegiatan ini juga telah dipublikasikan pada media cetak dan elektronik http://beritakotaambon.com/mahasiswa-kkn-ukim-berkontribusi-putuskan-covid-19/, dan video kegiatan telah diupload di saluran Youtube https://www.youtube.com/watch?v=Buq6nISpXYk.
{"title":"Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Serta Pencegahan Covid-19 Oleh Pemuda Di Kelurahan Benteng Kota Ambon","authors":"Y. Tupamahu, S. J. Hehanussa","doi":"10.52046/biosainstek.v3i2.758","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v3i2.758","url":null,"abstract":"Virus SARS-Cov-2 atau virus Corona menyerang sistem pernapasan manusia dan menimbulkan gangguan ringan sampai berat, bahkan kematian. Penularannya antar manusia melalui cipratan liur (droplet) yang dikeluarkan seseorang dari mulut atau hidung ketika bersin, batuk, bahkan saat berbicara. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dapat diterapkan oleh masyarakat untuk memutus rantai penyebaran virus Corona, termasuk di Kelurahan Benteng Kota Ambon. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah kurangnya pemahaman Covid-19, dimana masih ada warga yang beranggapan bahwa Covid-19 itu tidak ada. Berdasarkan masalah dan solusi yang ditawarkan kepada mitra, maka kegiatan yang telah dilakukan adalah: (1) Ceramah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, (2) Ceramah Pencegahan Covid-19. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pemuda sebelum dan sesudah mendapatkan ceramah. Luaran kegiatan ini juga telah dipublikasikan pada media cetak dan elektronik http://beritakotaambon.com/mahasiswa-kkn-ukim-berkontribusi-putuskan-covid-19/, dan video kegiatan telah diupload di saluran Youtube https://www.youtube.com/watch?v=Buq6nISpXYk.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"83 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123355777","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-21DOI: 10.52046/biosainstek.v3i2.715
Fauziah Nurhamiddin, Nurmina Hamim
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peluang perpindahan konsumen dari satu merek handphone kemerek handphone lainnya, serta membuat prediksi peluang perpindahan konsumen merek handphone pada mahasiswa Muhammadiyah Maluku Utara dimasa yang akan datang. Data yang dilakukan adalah data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran koesioner pada 49 orang mahasiswa Muhammadiyah Maluku Utara pada bulan Oktober 2017. Data yang diperoleh dianalisis dengan Rantai Markov. Berdasarkan hasil analisis Rantai Markov diperoleh, pengguna merek handphone Samsung memiliki presentase terbanyak dan bahkan untuk periode berikutnya yaitu sebesar 47%, pada urutan kedua adalah Oppo sebesar 24%, kemudian Nokia sebesar 14%, Asus sebesar 08%, Vivo sebesar 04%, dan Iphone 02%.
{"title":"Analisis Perpindahan Penggunaan Merek Handphone Dikalangan Mahasiswa dengan Rantai Markov","authors":"Fauziah Nurhamiddin, Nurmina Hamim","doi":"10.52046/biosainstek.v3i2.715","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v3i2.715","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peluang perpindahan konsumen dari satu merek handphone kemerek handphone lainnya, serta membuat prediksi peluang perpindahan konsumen merek handphone pada mahasiswa Muhammadiyah Maluku Utara dimasa yang akan datang. Data yang dilakukan adalah data primer yang dikumpulkan melalui penyebaran koesioner pada 49 orang mahasiswa Muhammadiyah Maluku Utara pada bulan Oktober 2017. Data yang diperoleh dianalisis dengan Rantai Markov. Berdasarkan hasil analisis Rantai Markov diperoleh, pengguna merek handphone Samsung memiliki presentase terbanyak dan bahkan untuk periode berikutnya yaitu sebesar 47%, pada urutan kedua adalah Oppo sebesar 24%, kemudian Nokia sebesar 14%, Asus sebesar 08%, Vivo sebesar 04%, dan Iphone 02%.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"647 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126913760","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-20DOI: 10.52046/biosainstek.v3i2.735
Nani Supriyatni, A. Andiani, A. Rahayu, Suryani Mansyur, Diah Merdekawati Surasno, Tutik Lestari, Musiana Musiana, Monisa A. Hi Djafar
Stunting adalah masalah gizi kronis yang dihadapi Indonesia saat ini. Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%. Prevalensi stunting menurut data Riskesdas 2018, terdapat 11,5% balita yang sangat pendek dan 19,3% balita pendek. Hal ini akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Tujuan : memberikan edukasi gizi kepada kelompok sasaran yaitu ibu yang memiliki balita untuk meningkatkan pengetahuan gizinya sehingga dapat memperhatikan asupan gizi mulai masa kehamilan hingga anak bertumbuh secara optimal pada usia 2 tahun (1000 HPK). Metode: Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan pada kelompok sasaran dengan melibatkan berbagai organisasi yang ada di masyarakat baik organisasi profesi yaitu PD IAKMI Maluku Utara dan juga organisasi daerah yaitu PW Nasyiatul Aisyiyah Maluku Utara. Jumlah peserta penyuluhan terbatas yaitu sebanyak 25 orang karena adanya kondisi pandemi covid-19. Untuk mengukur keberhasilan penyuluhan, maka diadakan pre test sebelum penyuluhan dan post -test setelah penyuluhan. Selain penyuluhan juga diadakan pembagian masker dan goody bag bertema stunting. Hasil: terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 20 orang yang meningkat pengetahuannya, nilai rata2 post test (6,28) lebih dari nilai rata- rata pre test yaitu 4,88. Kesimpulan dan Saran: Ada peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penyebab stunting dan pencegahannya melalui persiapan 1000 HPK sehingga diharapkan kegiatan edukasi pada masyarakat dan kerjasama antar lembaga perlu ditingkatkan untuk menurunkan prevalensi stunting pada balita menjadi 14,9% sesuai stranas 2025.
替身是当今印尼面临的慢性营养问题。世界卫生组织(WHO)收集的幼童发育不良数据包括世界卫生组织(World Health Organization)。2005年至2017年印尼儿童发育不良的平均发病率为36.4%。根据2018年Riskesdas数据,发育迟缓率为11.5%,幼儿死亡率为193%。这将对印尼未来的人力资源质量产生影响。目的:为一群初生婴儿的目标母亲提供营养教育,以提高其营养摄入量,使她们能够注意到从怀孕到孩子在2岁时最佳生长的营养摄入量(1000 HPK)。方法:这项活动以培训目标小组的形式进行,涉及社区中存在的专业组织在马鲁库北部,以及区域组织PW nasytul Aisyiyah north。由于covid-19大流行,接受教育的人数限制在25人。为了测量教育的成功,可以在咨询前进行预赛,在咨询后进行泰斯特。除咨询外,还组织了一组面具和一个充气袋主题的分解。结果:认识的人增加了20人的知识,测试后的gpa(6.28)超过了考试前的平均分数为4.88分。结论和建议:根据2025年的标准,通过准备1000 HPK提高了公众对发育不良原因和预防的认识,预计将增加对社会的教育和机构间合作的认识,将幼儿的发育高峰降低到14.9%。
{"title":"Kolaborasi Cegah Stunting Dengan Mempersiapkan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Jambula","authors":"Nani Supriyatni, A. Andiani, A. Rahayu, Suryani Mansyur, Diah Merdekawati Surasno, Tutik Lestari, Musiana Musiana, Monisa A. Hi Djafar","doi":"10.52046/biosainstek.v3i2.735","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v3i2.735","url":null,"abstract":"Stunting adalah masalah gizi kronis yang dihadapi Indonesia saat ini. Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4%. Prevalensi stunting menurut data Riskesdas 2018, terdapat 11,5% balita yang sangat pendek dan 19,3% balita pendek. Hal ini akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Tujuan : memberikan edukasi gizi kepada kelompok sasaran yaitu ibu yang memiliki balita untuk meningkatkan pengetahuan gizinya sehingga dapat memperhatikan asupan gizi mulai masa kehamilan hingga anak bertumbuh secara optimal pada usia 2 tahun (1000 HPK). Metode: Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan pada kelompok sasaran dengan melibatkan berbagai organisasi yang ada di masyarakat baik organisasi profesi yaitu PD IAKMI Maluku Utara dan juga organisasi daerah yaitu PW Nasyiatul Aisyiyah Maluku Utara. Jumlah peserta penyuluhan terbatas yaitu sebanyak 25 orang karena adanya kondisi pandemi covid-19. Untuk mengukur keberhasilan penyuluhan, maka diadakan pre test sebelum penyuluhan dan post -test setelah penyuluhan. Selain penyuluhan juga diadakan pembagian masker dan goody bag bertema stunting. Hasil: terdapat peningkatan pengetahuan sebanyak 20 orang yang meningkat pengetahuannya, nilai rata2 post test (6,28) lebih dari nilai rata- rata pre test yaitu 4,88. Kesimpulan dan Saran: Ada peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai penyebab stunting dan pencegahannya melalui persiapan 1000 HPK sehingga diharapkan kegiatan edukasi pada masyarakat dan kerjasama antar lembaga perlu ditingkatkan untuk menurunkan prevalensi stunting pada balita menjadi 14,9% sesuai stranas 2025.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134208863","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-18DOI: 10.52046/biosainstek.v3i2.731
Juwaida Jalil, A. Andiani, Diah Merdekawati Surasno
?????????????????????
?????????????????????
{"title":"Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Tosa Kecamatan Tidore Selatan Kota Tidore Kepulauan Tahun 2019","authors":"Juwaida Jalil, A. Andiani, Diah Merdekawati Surasno","doi":"10.52046/biosainstek.v3i2.731","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v3i2.731","url":null,"abstract":"?????????????????????","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114197239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-05-21DOI: 10.52046/biosainstek.v3i2.723
Merlin LD Ndera, Nani Supriyatni, A. Rahayu
Penyakit kronis menyebabkan sistem kekebalan tubuh penderitanya melemah dan lebih sulit melawan infeksi. Akibatnya, tubuh penderita penyakit kronis akan lebih mudah terserang penyakit, termasuk Covid-19 yang disebabkan oleh infeksi virus Corona (Yurianto,2020). Covid-19 ini bisa menyerang hampir seluruh kalangan usia, namun demikian data yang ada saat ini menunjukkan bahwa kelompok usia lanjut dan orang yang mempunyai riwayat penyakit kronis (ko-morbid) memiliki risiko untuk terkena lebih sering dan dengan komplikasi yang lebih buruk dari penyakit ini. Riwayat penyakit kronis yang dimaksud antara lain adalah hipertensi, diabetes melitus, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit paru kronis. Khusus untuk mereka dengan diabetes, merupakan komorbiditas kedua tersering ditemukan, sekitar 8% kasus, setelah hipertensi, dan dengan angka kematian tiga kali lipat dibandingkan penderita secara umum (7.3% berbanding 2.3%), (PB PERKENI,2020) Tujuan : Untuk mengetahui Pengaruh Komorbid terhadap Covid-19 di wilayah Kerja Puskesmas Kota Ternate Tahun 2020 Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi analitik, dengan desain cross sectional study. Lokasi penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Ternate dengan populasi adalah semua pasien penderita covid-19 yang berjumlah 108 responden Di wilayah kerja puskesmas Kota Ternate Tahun 2020 Hasil : hasil analisis menunjukkan bahwa Ada pengaruh dimana pasien komorbid lebih bersiko akan terkena covid 19. Yaitu pasien covid-19 dengan hipertensi (p = 0,002), diabetes mellitus (p = 0,000), dan asma (p= 0,001). Sedangkan tidak ada pengaruh pasien Covid 19 dengan disertaai pneumonia (p = 0,671). Hasil analisis multivariate bahwa pengaruh diabetes mellitus terhadap covid-19 dengan nilai signifikan p 0.037 merupakan faktor komorbid yang sangat berpengaruh 3.385 kali lipat pada penderita Covid-19. Penderita Covid-19 dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap kondisi kesehatannya dengan selalu menjaga sisitim imun tubuh dan melakukan protocol kesehatan
{"title":"Faktor Komorbid terhadap Covid-19 di Puskesmas Kota Tahun 2020","authors":"Merlin LD Ndera, Nani Supriyatni, A. Rahayu","doi":"10.52046/biosainstek.v3i2.723","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v3i2.723","url":null,"abstract":"Penyakit kronis menyebabkan sistem kekebalan tubuh penderitanya melemah dan lebih sulit melawan infeksi. Akibatnya, tubuh penderita penyakit kronis akan lebih mudah terserang penyakit, termasuk Covid-19 yang disebabkan oleh infeksi virus Corona (Yurianto,2020). Covid-19 ini bisa menyerang hampir seluruh kalangan usia, namun demikian data yang ada saat ini menunjukkan bahwa kelompok usia lanjut dan orang yang mempunyai riwayat penyakit kronis (ko-morbid) memiliki risiko untuk terkena lebih sering dan dengan komplikasi yang lebih buruk dari penyakit ini. Riwayat penyakit kronis yang dimaksud antara lain adalah hipertensi, diabetes melitus, penyakit kardiovaskuler, dan penyakit paru kronis. Khusus untuk mereka dengan diabetes, merupakan komorbiditas kedua tersering ditemukan, sekitar 8% kasus, setelah hipertensi, dan dengan angka kematian tiga kali lipat dibandingkan penderita secara umum (7.3% berbanding 2.3%), (PB PERKENI,2020) Tujuan : Untuk mengetahui Pengaruh Komorbid terhadap Covid-19 di wilayah Kerja Puskesmas Kota Ternate Tahun 2020 Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi analitik, dengan desain cross sectional study. Lokasi penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Ternate dengan populasi adalah semua pasien penderita covid-19 yang berjumlah 108 responden Di wilayah kerja puskesmas Kota Ternate Tahun 2020 Hasil : hasil analisis menunjukkan bahwa Ada pengaruh dimana pasien komorbid lebih bersiko akan terkena covid 19. Yaitu pasien covid-19 dengan hipertensi (p = 0,002), diabetes mellitus (p = 0,000), dan asma (p= 0,001). Sedangkan tidak ada pengaruh pasien Covid 19 dengan disertaai pneumonia (p = 0,671). Hasil analisis multivariate bahwa pengaruh diabetes mellitus terhadap covid-19 dengan nilai signifikan p 0.037 merupakan faktor komorbid yang sangat berpengaruh 3.385 kali lipat pada penderita Covid-19. Penderita Covid-19 dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap kondisi kesehatannya dengan selalu menjaga sisitim imun tubuh dan melakukan protocol kesehatan","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129909551","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-08-08DOI: 10.52046/BIOSAINSTEK.V2I2.478
Simson Naten
Gereja-gereja memiliki pemahamanan prinsip dan pola pelayanan bergereja yang berbeda terutama dalam pengembangan dan penerapan pengendalian internnya. Sehingga gereja di perhadapakan pada masalah Pemanfaatan kas dalam menjalankan aktifitasnya. Kondisi ini memungkinkan kas berpotensi terhadap kesalahan pencatatan, penyimpangan maupun penyalahgunaan yang tidak sesuai dengan prosedur. Karena itu untuk menghasilkan suatu informasi akuntansi yang baik dibutuhkan pengendalian intern yang baik, harus di bentuk suatu fungsi yang baik pula untuk mengawasi penerimaan dan pengeluaran kas melalui pencatatan akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pengendalian intern yang dijalankan oleh Gereja Protestan Maluku khususnya Jemaat GPM Amahusu Klasis Pulau Ambon, apakah penerapan pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan sudah sesuai teori akuntansi yang ada. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas terhadap struktur organisasi, system otorisasi, prosedur pencatatan, serta praktik yang dijalankan oleh Gereja Protestan Maluku Jemaat Amahusu. (2) Menguji dan menganalisis penerapan sistem pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas pada Jemaat GPM Amahusu apakah sudah berjalan efektif. 3. Melihat bagaimana bentuk system pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas Jemaat GPM Amahusu sudah berjalan efektif. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan gereja-gereja di Rayon Bantul masih terdapat beberapa hal yang belum sesuai dengan Sisitem Pengendalian Interen (SPI), tetapi telah disesuaikan dengan kondisi yang ada dalam gereja. Beberapa hal yang kurang sesuai adalah dalam hal pemisahan fungsi yang dalam praktiknya belum dilakukan secara tegas, otoritas dan adanya nomor bukti yang tidak tercetak.
{"title":"Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Penerimaan dan Pengeluaran Kas untuk Organisasi Non Profit (Studi Empiris pada Jemaat GPM Amahusu)","authors":"Simson Naten","doi":"10.52046/BIOSAINSTEK.V2I2.478","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/BIOSAINSTEK.V2I2.478","url":null,"abstract":"Gereja-gereja memiliki pemahamanan prinsip dan pola pelayanan bergereja yang berbeda terutama dalam pengembangan dan penerapan pengendalian internnya. Sehingga gereja di perhadapakan pada masalah Pemanfaatan kas dalam menjalankan aktifitasnya. Kondisi ini memungkinkan kas berpotensi terhadap kesalahan pencatatan, penyimpangan maupun penyalahgunaan yang tidak sesuai dengan prosedur. Karena itu untuk menghasilkan suatu informasi akuntansi yang baik dibutuhkan pengendalian intern yang baik, harus di bentuk suatu fungsi yang baik pula untuk mengawasi penerimaan dan pengeluaran kas melalui pencatatan akuntansi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pengendalian intern yang dijalankan oleh Gereja Protestan Maluku khususnya Jemaat GPM Amahusu Klasis Pulau Ambon, apakah penerapan pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan sudah sesuai teori akuntansi yang ada. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas terhadap struktur organisasi, system otorisasi, prosedur pencatatan, serta praktik yang dijalankan oleh Gereja Protestan Maluku Jemaat Amahusu. (2) Menguji dan menganalisis penerapan sistem pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas pada Jemaat GPM Amahusu apakah sudah berjalan efektif. 3. Melihat bagaimana bentuk system pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas Jemaat GPM Amahusu sudah berjalan efektif. Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pengendalian intern penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan gereja-gereja di Rayon Bantul masih terdapat beberapa hal yang belum sesuai dengan Sisitem Pengendalian Interen (SPI), tetapi telah disesuaikan dengan kondisi yang ada dalam gereja. Beberapa hal yang kurang sesuai adalah dalam hal pemisahan fungsi yang dalam praktiknya belum dilakukan secara tegas, otoritas dan adanya nomor bukti yang tidak tercetak.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123572360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-01-14DOI: 10.52046/BIOSAINSTEK.V2I01.331
Ramli Ramli, Namira Namira, A. Rahayu
Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 mengamanahkan dilakukannya proses wajib lapor pecandu narkotika ke Puskesmas, Rumah Sakit, atau lembaga rehabilitasi medis dan lembaga rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan. Pelaksanaan proses wajib lapor memerlukan koordinasi antara instansi-instansi yang terkait dengan dukungan dari masyarakat sehingga dapat mencapai hasil yang optimal (BNN RI, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait Advokasi, Kemitaraan dan Pemberdayaan dalam Upaya Rehabilitasi Penyelahgunaan Narkoba di BNNP Maluku Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif, pengumpulan data melalui wawancara mendalam, penentuan informan dilakukan dengan tehnik purposive sampling dan jumlah informan sebanyak 4 orang dengan rincian 2 informan pegawai BNNP Maluku Utara dan 2 informan pegawai Lapas Kelas IIA Ternate. Berdasarkan hasil penelitian terkait Advokasi adanya dukungan dari berbagai pihak, diantaranya : Lapas Kelas IIA Ternate, Puskesmas Kalumata, RSUD Dr. Hasan Boesoirie, Klinik Pratama, LSM Rorano, dan lain-lain. Bentuk Kemitraan BNNP Malut dirumuskan dalam surat Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar institusi, diantaranya : Perjanjian Kerjasama antara Bidang Rehabilitasi BNNP Maluku Utara dengan Lapas Kelas IIA Ternate tentang dukungan layanan Rehabilitasi bagi pecandu dan korban penyalahgunaan Narkoba, Perjanjian Kerjasama dengan Puskesmas Kalumata tentang dukungan Pelayanan Rehabilitasi bagi pecandu dan korban Penyalahgunaan Narkotika pada fasilitas pemerintah. Adapun kegiatan Pemberdayaan melakukan penyuluhan dan pelatihan untuk memotivasi klien agar mengikuti layanan program rehabilitasi dan mengasah ketrampilan yang dimiliki klien sesuai bakat dan minat. Kendala yang ditemukan kurangnya pengguna melapor diri secara sukarela, sumber daya terbatas dan kurangnya sarana prasarana pendukung lainnya. Disarankan kepada Bidang Rehabilitasi BNNP Maluku Utara agar selalu melakukan penyuluhan dan memotivasi pengguna sehingga mereka secara sukarela melakukan rehabilitasi narkoba, menyediakan rumah damping, dan alat transportasi seperti bus dan speed boat.
{"title":"Strategi Promosi Kesehatan Dalam Upaya Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba Oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Utara Tahun 2019","authors":"Ramli Ramli, Namira Namira, A. Rahayu","doi":"10.52046/BIOSAINSTEK.V2I01.331","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/BIOSAINSTEK.V2I01.331","url":null,"abstract":"Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009 mengamanahkan dilakukannya proses wajib lapor pecandu narkotika ke Puskesmas, Rumah Sakit, atau lembaga rehabilitasi medis dan lembaga rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan. Pelaksanaan proses wajib lapor memerlukan koordinasi antara instansi-instansi yang terkait dengan dukungan dari masyarakat sehingga dapat mencapai hasil yang optimal (BNN RI, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait Advokasi, Kemitaraan dan Pemberdayaan dalam Upaya Rehabilitasi Penyelahgunaan Narkoba di BNNP Maluku Utara. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif, pengumpulan data melalui wawancara mendalam, penentuan informan dilakukan dengan tehnik purposive sampling dan jumlah informan sebanyak 4 orang dengan rincian 2 informan pegawai BNNP Maluku Utara dan 2 informan pegawai Lapas Kelas IIA Ternate. Berdasarkan hasil penelitian terkait Advokasi adanya dukungan dari berbagai pihak, diantaranya : Lapas Kelas IIA Ternate, Puskesmas Kalumata, RSUD Dr. Hasan Boesoirie, Klinik Pratama, LSM Rorano, dan lain-lain. Bentuk Kemitraan BNNP Malut dirumuskan dalam surat Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar institusi, diantaranya : Perjanjian Kerjasama antara Bidang Rehabilitasi BNNP Maluku Utara dengan Lapas Kelas IIA Ternate tentang dukungan layanan Rehabilitasi bagi pecandu dan korban penyalahgunaan Narkoba, Perjanjian Kerjasama dengan Puskesmas Kalumata tentang dukungan Pelayanan Rehabilitasi bagi pecandu dan korban Penyalahgunaan Narkotika pada fasilitas pemerintah. Adapun kegiatan Pemberdayaan melakukan penyuluhan dan pelatihan untuk memotivasi klien agar mengikuti layanan program rehabilitasi dan mengasah ketrampilan yang dimiliki klien sesuai bakat dan minat. Kendala yang ditemukan kurangnya pengguna melapor diri secara sukarela, sumber daya terbatas dan kurangnya sarana prasarana pendukung lainnya. Disarankan kepada Bidang Rehabilitasi BNNP Maluku Utara agar selalu melakukan penyuluhan dan memotivasi pengguna sehingga mereka secara sukarela melakukan rehabilitasi narkoba, menyediakan rumah damping, dan alat transportasi seperti bus dan speed boat.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116371795","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-01-07DOI: 10.52046/BIOSAINSTEK.V2I01.325
Emamalina Asra, Nani Supriyatni, Suryani Mansyur
Stigma adalah suatu sifat yang menghubungkan seseorang yang terinfeksi HIV dengan nilai-nilai negatif yang diberikan oleh masyarakat. Pemberian Stigma membuat ODHA diperlakukan secara berbeda dengan orang lain dan dapat menghambat proses pengobatan dan dapat meningkatkan jumlah pengidap AIDS. Jenis penelitian ini adalah penelitian Survey Analitik dengan rancangan Cross Sectional Study.Pengumpulan data menggunakan koesener untuk megidentifikasi variabel penelitian.Pengelolaan data menggunakan komputerisasi dengan menggunakan program spss dan analisis data menggunakan analisis Chi-square.Penyajian data penelitian dalam bentuk tabel dari populasi pada penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga masyarakat Kayu Merah Kota Ternate dengan besar sampel yang digunakan adalah 88 KK (kepala keluarga).Hasil penelitian yang dilihat dari uji Chi-square diperoleh distribusi tidak bermakna antara pengetahuan ( =0,754 > 0,1) tingkat pendidikan ( =0,988 > 0,1), dan keterpaparan media ( =0,710 > 0,1) dengan stigma terhadap ODHA (orang dengan HIV dan AIDS). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepada instansi Puskesmas setempat perlu meningkatkan promosi tentang HIV dan AIDS, dan penanggulangan preventif atau peraturan dari pemerintah pusat dan daerah dalam bentuk UU serta adanya kontrol masyarakat terhadap hukum yang berkaitan perzinaan (seks bebas) dan kepada peneliti selanjutnya sebaiknya mengmbil variabel selain dari penelitian ini yakni variabel interaksi dengan ODHA dan pemberian label negatif misalnya penyakit kutukan.
{"title":"Stigma terhadap Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) pada Masyarakat di Kelurahan Kayu Merah Kota Ternate Tahun 2019","authors":"Emamalina Asra, Nani Supriyatni, Suryani Mansyur","doi":"10.52046/BIOSAINSTEK.V2I01.325","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/BIOSAINSTEK.V2I01.325","url":null,"abstract":"Stigma adalah suatu sifat yang menghubungkan seseorang yang terinfeksi HIV dengan nilai-nilai negatif yang diberikan oleh masyarakat. Pemberian Stigma membuat ODHA diperlakukan secara berbeda dengan orang lain dan dapat menghambat proses pengobatan dan dapat meningkatkan jumlah pengidap AIDS. Jenis penelitian ini adalah penelitian Survey Analitik dengan rancangan Cross Sectional Study.Pengumpulan data menggunakan koesener untuk megidentifikasi variabel penelitian.Pengelolaan data menggunakan komputerisasi dengan menggunakan program spss dan analisis data menggunakan analisis Chi-square.Penyajian data penelitian dalam bentuk tabel dari populasi pada penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga masyarakat Kayu Merah Kota Ternate dengan besar sampel yang digunakan adalah 88 KK (kepala keluarga).Hasil penelitian yang dilihat dari uji Chi-square diperoleh distribusi tidak bermakna antara pengetahuan ( =0,754 > 0,1) tingkat pendidikan ( =0,988 > 0,1), dan keterpaparan media ( =0,710 > 0,1) dengan stigma terhadap ODHA (orang dengan HIV dan AIDS). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepada instansi Puskesmas setempat perlu meningkatkan promosi tentang HIV dan AIDS, dan penanggulangan preventif atau peraturan dari pemerintah pusat dan daerah dalam bentuk UU serta adanya kontrol masyarakat terhadap hukum yang berkaitan perzinaan (seks bebas) dan kepada peneliti selanjutnya sebaiknya mengmbil variabel selain dari penelitian ini yakni variabel interaksi dengan ODHA dan pemberian label negatif misalnya penyakit kutukan.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126935736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-01-06DOI: 10.52046/BIOSAINSTEK.V2I01.323
Said Ar. Assagaf
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – November 2019 di Desa Namlea, dengan tujuan untuk mengetahui pemberian musa alang-alang serta NPK Phonska berbagai takaran agar menghasilkan Hasil terbaik dari Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor pemberian Mmulsa alang-alang dan faktor pemberian pupuk NPK ponska. Faktor pertama adalah mulsa (M) yang terdiri atas 3 taraf perlakuan yaitu M0 = Tanpa mulsa, M1 = Dengan ketebalan 2 cm, M2 = Dengan ketebalan 4 cm. Faktor kedua adalah pupuk Npk ponska (P) yang terdiri atas 4 taraf perlakuan yakni P0 = tanpa pupuk Npk (control), P1 = 200 Kg /Ha setara dengan 5 Gram/Tanaman, P2 = 300 Kg/Hasetara dengan 7,5 Garam/Tanaman. Hasil Penelitian di dapat bahwa pada pemberian mulsa alang dengan ketebalan 4 cm perpetak bepengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat. Pada Pemberian pupuk NPK Phonska dengan dosis 300 Kg/Ha setara dengan 7,5 Gram/Tanamanberpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat. Interaksi antara mulsa alang dengan ketebalan 4 cm perpetak dan pupuk NPK Phonska dengan dosis P2 = 300 Kg/Ha setara dengan 7,5 Gram/Tanaman berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat.
{"title":"Pengaruh Pemberian Mulsa Alang-Alang dan Pupuk NPK Phonska Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)","authors":"Said Ar. Assagaf","doi":"10.52046/BIOSAINSTEK.V2I01.323","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/BIOSAINSTEK.V2I01.323","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – November 2019 di Desa Namlea, dengan tujuan untuk mengetahui pemberian musa alang-alang serta NPK Phonska berbagai takaran agar menghasilkan Hasil terbaik dari Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor pemberian Mmulsa alang-alang dan faktor pemberian pupuk NPK ponska. Faktor pertama adalah mulsa (M) yang terdiri atas 3 taraf perlakuan yaitu M0 = Tanpa mulsa, M1 = Dengan ketebalan 2 cm, M2 = Dengan ketebalan 4 cm. Faktor kedua adalah pupuk Npk ponska (P) yang terdiri atas 4 taraf perlakuan yakni P0 = tanpa pupuk Npk (control), P1 = 200 Kg /Ha setara dengan 5 Gram/Tanaman, P2 = 300 Kg/Hasetara dengan 7,5 Garam/Tanaman. Hasil Penelitian di dapat bahwa pada pemberian mulsa alang dengan ketebalan 4 cm perpetak bepengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat. Pada Pemberian pupuk NPK Phonska dengan dosis 300 Kg/Ha setara dengan 7,5 Gram/Tanamanberpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat. Interaksi antara mulsa alang dengan ketebalan 4 cm perpetak dan pupuk NPK Phonska dengan dosis P2 = 300 Kg/Ha setara dengan 7,5 Gram/Tanaman berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121212427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-12-31DOI: 10.52046/biosainstek.v1i01.322
Said Ar. Assagaf
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dosis mana yang terbaik dari pemberian Pupuk Kandang dan Urea terhadap hasil Tumbuh Tanaman Buncis (Phaseolus Vulgaris L). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu Pupuk Kandang (K) terdiri dari : K0 = Kontrol (tanpa perlakuan), K1 = 10 ton/Ha setara dengan 3 kg/bedeng, K2 = 20 ton/Ha setara dengan 6 kg/bedeng dan Pupuk Urea (U) terdiri dari : U0 = Kontrol (tanpan perlakuan), U1 = 200 kg/Ha setara dengan 0,06 g/bedeng , U2 = 400 kg/Ha setara dengan 0,12 g/bedeng dengan ulangi sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 27 unit percobaan. Setiap percobaan ditentukan 10 tanaman sampel yang diambil secara acak. Hasil penelitian di dapat bahwa pemberian pupuk kandang sapi (organik) 10 ton/Ha setara dengan 3 kg/bedeng dan 20 ton/Ha setara dengan 6 kg/bedeng memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis, pupuk Urea (anorganik) 200 kg/Ha setara dengan 0,06 kg/bedeng dan 400 kg/Ha setara dengan 0,12 kg/bedeng memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis dan interaksi antara pemberian pupuk kandang sapi (organik) 10 ton/Ha setara dengan 3 kg/bedeng dan pupuk Urea (anorganik) 200 kg/Ha setara dengan 0,06 kg/bedeng memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis.
本研究旨在探讨哪一个是最好的礼物粪肥和尿素的剂量对种植庄稼的豆子(一小撮Phaseolus寻常L)的结果。这项研究中使用的设计因子与这个模式是随机设计小组(架子)组成的两个因素,即粪肥组成(K): K0 =控制(没有)待遇,K1 = 10吨-哈相当于3公斤/城堡,K2 = 20吨/ Ha相当于6公斤/城堡和化肥尿素(U)组成:U0 =控制,U1 = 200公斤/Ha等于0.06 g/bedeng, U2 = 400公斤/Ha等于0.12 g/bedeng,重复3次,所以有27个测试单元。每个实验指定10个随机提取的植物样本。研究表明,10吨(有机)牛粪(有机)相当于3公斤(3公斤),20吨(20吨)等于6公斤(6公斤)无机化肥尿素(相当于0,06公斤)200 kg / Ha -城堡和400公斤/哈相当于0.12公斤豆子对植物几乎都对增长构成迫在眉睫的影响和结果之间的互动和有机肥料牛棚(礼物)10吨-哈相当于3公斤的城堡和无机化肥尿素(200公斤)-哈相当于0,06公斤都给出了非常真实的影响和豆类作物的生长。
{"title":"Pengaruh Dosis Pupuk Kandang dan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L) di Desa Batuboy Kecamatan Namlea Kabupaten Buru","authors":"Said Ar. Assagaf","doi":"10.52046/biosainstek.v1i01.322","DOIUrl":"https://doi.org/10.52046/biosainstek.v1i01.322","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dosis mana yang terbaik dari pemberian Pupuk Kandang dan Urea terhadap hasil Tumbuh Tanaman Buncis (Phaseolus Vulgaris L). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu Pupuk Kandang (K) terdiri dari : K0 = Kontrol (tanpa perlakuan), K1 = 10 ton/Ha setara dengan 3 kg/bedeng, K2 = 20 ton/Ha setara dengan 6 kg/bedeng dan Pupuk Urea (U) terdiri dari : U0 = Kontrol (tanpan perlakuan), U1 = 200 kg/Ha setara dengan 0,06 g/bedeng , U2 = 400 kg/Ha setara dengan 0,12 g/bedeng dengan ulangi sebanyak 3 kali, sehingga terdapat 27 unit percobaan. Setiap percobaan ditentukan 10 tanaman sampel yang diambil secara acak. Hasil penelitian di dapat bahwa pemberian pupuk kandang sapi (organik) 10 ton/Ha setara dengan 3 kg/bedeng dan 20 ton/Ha setara dengan 6 kg/bedeng memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis, pupuk Urea (anorganik) 200 kg/Ha setara dengan 0,06 kg/bedeng dan 400 kg/Ha setara dengan 0,12 kg/bedeng memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis dan interaksi antara pemberian pupuk kandang sapi (organik) 10 ton/Ha setara dengan 3 kg/bedeng dan pupuk Urea (anorganik) 200 kg/Ha setara dengan 0,06 kg/bedeng memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis.","PeriodicalId":148806,"journal":{"name":"JURNAL BIOSAINSTEK","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122210205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}