首页 > 最新文献

Journal of Nutrition College最新文献

英文 中文
PENGGUNAAN MEDIA BOOKLET DALAM KONSELING GIZI TERHADAP SKOR PENGETAHUAN, SIKAP, ASUPAN NATRIUM DAN KALIUM PADA PASIEN HIPERTENSI 在营养咨询中使用介质对高血压患者的知识、态度、钠和钾摄入量的使用
Pub Date : 2022-04-28 DOI: 10.14710/jnc.v11i2.33192
Savitri Intan Rachmasari, M. Mardiana
Latar belakang: Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun 2013 sampai dengan 2018 menunjukkan proporsi hipertensi di Indonesia mengalami peningkatan, yaitu dari 25,8% menjadi 34,1%.Di Jawa Tengah, hipertensi menempati peringkat pertama dari seluruh Penyakit Tidak Menular yang dilaporkan, yaitu sebesar 68,6%. Kota Semarang tahun 2019 menunjukkan bahwa penyakit hipertensi menempati peringkat pertama untuk kasus Penyakit Tidak Menular di Puskesmas jumlah kasus sebanyak 232.180 kasus. Salah satu strategi penatalaksanaan penyakit hipertensi, yaitu dengan melakukan kegiatan konseling gizi dengan tujuan memperoleh pengetahuan yang baik. Media yang dipilih adalah booklet karena salah satu alat bantu yang tepat sesuai kebutuhan.Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling gizi dengan media booklet terhadap skor pengetahuan, sikap, asupan natrium, dan kalium pada pasien hipertensi.Metode: Jenis penelitian adalah quasi eksperimental design, dengan rancangan penelitian pretest-posttest with control group design. Subjek penelitian berjumlah 50 orang, terdiri atas 25 orang untuk kelompok kasus dan 25 orang untuk kelompok kontrol, yang dipilih dengan teknik random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, asupan natrium dan kalium. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terstruktur, buku foto makanan, dan media booklet. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon dan Uji Mann-Whitney.Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan, sikap, asupan natrium dan kalium setelah diberikan konseling gizi dengan media booklet dengan nilai (p=0,015;p<0,05), (p=0,000;p<0,05), (p=0,10; p<0,05),dan (p=0,013; p<0,05).Simpulan: Konseling gizi dengan media booklet berpengaruh meningkatkan skor pengetahuan, sikap, asupan natrium dan kalium pada pasien hipertensi.
背景:2013年至2018年的初级健康研究数据显示,印尼的高血压比例增加了25.8%,达到34.1%。在爪哇中部,高血压占所有非传染性疾病的首位,占68.6%。2019年三宝垄的数据显示,高血压在金斯马斯的非传染性疾病病例中排名第一,共有232,180例。治疗高血压的策略之一是进行营养咨询以获得良好的知识。由于需要适当的帮助,选择媒体指南。目的:研究旨在确定营养咨询与媒体指南对高血压患者的知识分数、态度、钠摄入量和钾摄入量的影响。方法:一种研究类型是一种实验设计quasi of experidesign,具有控制组的预后设计研究。研究对象有50人,由25人组成的案例组,由25人组成的控制组,他们采用随机抽样技术进行选择。收集的数据包括年龄、性别、教育、就业、知识、态度、钠和钾的摄入。使用的工具包括结构性问卷、食品照片簿和媒体指南。使用Wilcoxon测试和- whitney测试进行数据分析。结果:价值(p= 0.015;p< 0.05)、(p=0 0;p =0 0)、(p= 10;p < 0。05),(p = 0.013;p < 0。05)。总结:与媒体指南的营养咨询有助于提高高血压患者的知识、态度、钠和钾摄入量。
{"title":"PENGGUNAAN MEDIA BOOKLET DALAM KONSELING GIZI TERHADAP SKOR PENGETAHUAN, SIKAP, ASUPAN NATRIUM DAN KALIUM PADA PASIEN HIPERTENSI","authors":"Savitri Intan Rachmasari, M. Mardiana","doi":"10.14710/jnc.v11i2.33192","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i2.33192","url":null,"abstract":"Latar belakang: Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari tahun 2013 sampai dengan 2018 menunjukkan proporsi hipertensi di Indonesia mengalami peningkatan, yaitu dari 25,8% menjadi 34,1%.Di Jawa Tengah, hipertensi menempati peringkat pertama dari seluruh Penyakit Tidak Menular yang dilaporkan, yaitu sebesar 68,6%. Kota Semarang tahun 2019 menunjukkan bahwa penyakit hipertensi menempati peringkat pertama untuk kasus Penyakit Tidak Menular di Puskesmas jumlah kasus sebanyak 232.180 kasus. Salah satu strategi penatalaksanaan penyakit hipertensi, yaitu dengan melakukan kegiatan konseling gizi dengan tujuan memperoleh pengetahuan yang baik. Media yang dipilih adalah booklet karena salah satu alat bantu yang tepat sesuai kebutuhan.Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling gizi dengan media booklet terhadap skor pengetahuan, sikap, asupan natrium, dan kalium pada pasien hipertensi.Metode: Jenis penelitian adalah quasi eksperimental design, dengan rancangan penelitian pretest-posttest with control group design. Subjek penelitian berjumlah 50 orang, terdiri atas 25 orang untuk kelompok kasus dan 25 orang untuk kelompok kontrol, yang dipilih dengan teknik random sampling. Data yang dikumpulkan meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, asupan natrium dan kalium. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terstruktur, buku foto makanan, dan media booklet. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon dan Uji Mann-Whitney.Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan pada pengetahuan, sikap, asupan natrium dan kalium setelah diberikan konseling gizi dengan media booklet dengan nilai (p=0,015;p<0,05), (p=0,000;p<0,05), (p=0,10; p<0,05),dan (p=0,013; p<0,05).Simpulan: Konseling gizi dengan media booklet berpengaruh meningkatkan skor pengetahuan, sikap, asupan natrium dan kalium pada pasien hipertensi.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78776004","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
KONSUMSI MAKAN SIANG DAN JAJANAN KAITANNYA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DAN STATUS GIZI GURU 午餐消费与教师的工作生产力和营养状况有关
Pub Date : 2022-04-28 DOI: 10.14710/jnc.v11i2.33178
Vitria Melani, Putri Ronitawati, Prita Dhyani Swamilaksita, Laras Sitoayu, L. P. Dewanti, Fadilatunnisa Hayatunnufus
Latar belakang: Beberapa faktor yang memengaruhi produktivitas kerja guru yaitu makanan yang dikonsumsi dan status gizi. Konsumsi yang perlu diperhatikan adalah konsumsi makan siang dan jajanan.Tujuan: Menganalis hubungan konsumsi makan siang dan jajanan terhadap produktivitas kerja dan status gizi guruMetode: Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Oktober 2021 di SMK Pelita Ciampea Bogor. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan melibatkan 75 orang guru sebagai responden. Variabel yang diteliti meliputi karakteristik responden (usia, jenis kelamin, Pendidikan terakhir, dan lama bekerja), asupan makan siang dan jajanan, produktivitas kerja, dan status gizi guru. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Rerata usia guru 40 tahun, sebagian besar berpendidikan sarjana, dan rata-rata lama bekerja selama 11 tahun. Sebagian besar guru belum memenuhi asupan makan siang dan jajanan sesuai kebutuhan yang dianjurkan. Sebagian besar guru memiliki produktivitas kerja yang sangat baik (86,7%). Sejumlah 48% guru mengalami gizi lebih, 46,7% gizi normal, dan 5,3% gizi kurang. Analisis korelasi Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi makan siang dengan produktivitas kerja dan status gizi (p>0,05) Pada asupan jajanan, hanya konsumsi karbohidrat jajanan yang memiliki korelasi signifikan dengan produktivitas kerja (r=-0,259; p=0,025).Simpulan: Konsumsi karbohidrat dari jajanan memiliki korelasi yang signifikan dengan produktivitas kerja guru. Semakin tinggi konsumsi karbohidrat dari jajanan, maka semakin rendah produktivitas kerja guru. 
背景:影响教师工作效率的几个因素是摄食食品和营养状况。重要的消费是午餐和零食的消费。目标:分析古鲁方法的午餐消费和营养状况:研究于2021年6月至10月在SMK Pelita Ciampea Bogor进行。该研究的设计涉及75名教师答辩。受研究的变量包括受访者的特征(年龄、性别、教育程度、工作时间)、午餐和饮食、工作效率和教师的营养状况。数据分析使用目标相关性测试95%的可靠性。成绩:40岁教师年龄,主要受过教育,平均工作时间11年。大多数老师还没有满足他们推荐的午餐和零食的需求。大多数教师的工作效率很高(86.7%)。48%的教师营养丰富,46.7%正常营养,5.3%的教师营养不足。Spearman相关分析表明,在jajanan摄入量中,午餐消费与工作生产力和营养状况(p> 0.05)之间没有明显的联系,只有jajanan碳水化合物的摄入量与工作生产力(r=- 0259;p = 0,025)。总结:零食的碳水化合物消费与教师的工作效率有着显著的关系。食品中的碳水化合物消费量越高,教师的工作效率就越低。
{"title":"KONSUMSI MAKAN SIANG DAN JAJANAN KAITANNYA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA DAN STATUS GIZI GURU","authors":"Vitria Melani, Putri Ronitawati, Prita Dhyani Swamilaksita, Laras Sitoayu, L. P. Dewanti, Fadilatunnisa Hayatunnufus","doi":"10.14710/jnc.v11i2.33178","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i2.33178","url":null,"abstract":"Latar belakang: Beberapa faktor yang memengaruhi produktivitas kerja guru yaitu makanan yang dikonsumsi dan status gizi. Konsumsi yang perlu diperhatikan adalah konsumsi makan siang dan jajanan.Tujuan: Menganalis hubungan konsumsi makan siang dan jajanan terhadap produktivitas kerja dan status gizi guruMetode: Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Oktober 2021 di SMK Pelita Ciampea Bogor. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan melibatkan 75 orang guru sebagai responden. Variabel yang diteliti meliputi karakteristik responden (usia, jenis kelamin, Pendidikan terakhir, dan lama bekerja), asupan makan siang dan jajanan, produktivitas kerja, dan status gizi guru. Analisis data menggunakan uji korelasi Spearman dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Rerata usia guru 40 tahun, sebagian besar berpendidikan sarjana, dan rata-rata lama bekerja selama 11 tahun. Sebagian besar guru belum memenuhi asupan makan siang dan jajanan sesuai kebutuhan yang dianjurkan. Sebagian besar guru memiliki produktivitas kerja yang sangat baik (86,7%). Sejumlah 48% guru mengalami gizi lebih, 46,7% gizi normal, dan 5,3% gizi kurang. Analisis korelasi Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi makan siang dengan produktivitas kerja dan status gizi (p>0,05) Pada asupan jajanan, hanya konsumsi karbohidrat jajanan yang memiliki korelasi signifikan dengan produktivitas kerja (r=-0,259; p=0,025).Simpulan: Konsumsi karbohidrat dari jajanan memiliki korelasi yang signifikan dengan produktivitas kerja guru. Semakin tinggi konsumsi karbohidrat dari jajanan, maka semakin rendah produktivitas kerja guru. ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75459219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TINGKAT PENDIDIKAN, KEJADIAN DIARE DAN RISIKO KURANG ENERGI KRONIS PADA WANITA USIA SUBUR DI PROVINSI-PROVINSI KEPULAUAN DI INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2018) 印度尼西亚群岛各省教育水平、腹泻发生率和育龄妇女长期能源寿命较低的风险(RISKESDAS数据分析)
Pub Date : 2022-04-28 DOI: 10.14710/jnc.v11i2.31901
Fikria Maharani Putri, Idrus Jus’at, Laras Sitoayu, Vitria Melani, Khairizka Citra Palupi
Latar Belakang: Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang diukur dengan Lingkar Lengan Atas (LiLA) merupakan salah satu keadaan malgizi yang terjadi pada wanita usia subur (WUS). Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi ini, beberapa yang diteliti dalam penelitian ini yaitu tingkat pendidikan dan diare.Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan diare terhadap lingkar lengan atas WUS 15-19 tahun di provinsi-provinsi kepulauan di Indonesia (NTT, NTB, Maluku, Maluku Utara dan Kepulauan Riau).Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan 3.838 WUS 15-19 tahun.  Analisis data sekunder dari Riskesdas 2018 kemudian diolah pada Juni 2021 oleh peneliti. Data dianalisa menggunakan uji Regresi Linier Berganda Variabel Dummy dan uji Logistik Regresi untuk melihat apakah tingkat pendidikan dan diare merupakan faktor yang mempengaruhi risiko KEK.Hasil: Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan LiLA (p=0,001) dan berisiko terjadinya KEK pada WUS. Wanita usia subur dengan pendidikan rendah (SD dan SMP) yang pernah menderita diare lebih berisiko KEK dari WUS dengan pendidikan lebih tinggi (SMA). Walaupun demikian, tidak ada hubungan antara diare dengan LiLA (p=0,846) dan tidak mempengaruhi risiko KEK pada WUS.. WUS dengan pendidikan rendah (SD dan SMP) yang pernah menderita diare memiliki ukuran LiLA lebih kecil dari WUS dengan pendidikan lebih tinggi (SMA).Simpulan : WUS dengan pendidikan rendah (SD dan SMP) yang pernah menderita diare cenderung lebih berisiko KEK
背景:用上臂(LiLA)测量的慢性能量缺乏是育龄妇女(WUS)的一种营养不良。影响这种情况的许多因素,其中一些因素是教育水平和腹泻率。目标:在印度尼西亚的群岛省份(NTT、NTB、马鲁库、北马鲁库和廖内群岛),了解15-19年WUS上臂的关系和腹泻。方法:这项研究采用了3838 WUS 15-19年的横截面设计。2018年Riskesdas的次要数据分析随后于2021年6月由研究人员进行。利用虚拟变量的线性回归测试和回归物流测试来分析数据,看看教育和腹泻水平是否构成影响流行风险的因素。结果:受教育程度与LiLA (p= 001)之间存在联系,并且有发生WUS kpop的风险。受过低教育的育龄妇女(小学和初中)腹泻的风险比受过高等教育的韩国人高。然而,腹泻与LiLA (p= 0.846)和不影响kpa在WUS的风险。曾患腹泻的初中生比初中生小,接受高等教育。总结:受腹泻教育的初中生更有可能患上痢疾
{"title":"TINGKAT PENDIDIKAN, KEJADIAN DIARE DAN RISIKO KURANG ENERGI KRONIS PADA WANITA USIA SUBUR DI PROVINSI-PROVINSI KEPULAUAN DI INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2018)","authors":"Fikria Maharani Putri, Idrus Jus’at, Laras Sitoayu, Vitria Melani, Khairizka Citra Palupi","doi":"10.14710/jnc.v11i2.31901","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i2.31901","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang diukur dengan Lingkar Lengan Atas (LiLA) merupakan salah satu keadaan malgizi yang terjadi pada wanita usia subur (WUS). Banyak faktor yang mempengaruhi kondisi ini, beberapa yang diteliti dalam penelitian ini yaitu tingkat pendidikan dan diare.Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan diare terhadap lingkar lengan atas WUS 15-19 tahun di provinsi-provinsi kepulauan di Indonesia (NTT, NTB, Maluku, Maluku Utara dan Kepulauan Riau).Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan 3.838 WUS 15-19 tahun.  Analisis data sekunder dari Riskesdas 2018 kemudian diolah pada Juni 2021 oleh peneliti. Data dianalisa menggunakan uji Regresi Linier Berganda Variabel Dummy dan uji Logistik Regresi untuk melihat apakah tingkat pendidikan dan diare merupakan faktor yang mempengaruhi risiko KEK.Hasil: Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan LiLA (p=0,001) dan berisiko terjadinya KEK pada WUS. Wanita usia subur dengan pendidikan rendah (SD dan SMP) yang pernah menderita diare lebih berisiko KEK dari WUS dengan pendidikan lebih tinggi (SMA). Walaupun demikian, tidak ada hubungan antara diare dengan LiLA (p=0,846) dan tidak mempengaruhi risiko KEK pada WUS.. WUS dengan pendidikan rendah (SD dan SMP) yang pernah menderita diare memiliki ukuran LiLA lebih kecil dari WUS dengan pendidikan lebih tinggi (SMA).Simpulan : WUS dengan pendidikan rendah (SD dan SMP) yang pernah menderita diare cenderung lebih berisiko KEK","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75099329","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
MAKAN PAGI, AKTIVITAS FISIK, DAN MAKAN MALAM BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI KOTA YOGYAKARTA 早午餐、体育活动和晚餐与日惹青少年的营养状况有关
Pub Date : 2022-04-28 DOI: 10.14710/jnc.v11i2.33184
Dorothy Anita Putri Tarib Halawa, Toto Sudargo, Tri Siswati
Latar belakang: Konsumsi makanan dan aktivitas fisik merupakan faktor langsung yang mempengaruhi status gizi. Pemenuhan kebutuhan sarapan dapat mencegah terjadinya obesitas, sebaliknya makan malam yang terlambat cenderung meningkatkan risiko obesitas.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan sarapan, aktivitas fisik dan makan malam dengan status gizi.Metode: Studi observasional dengan rancangan cross-sectional, pada bulan Januari-Februari 2017, di SMAN 11 Yogyakarta. Sampel sebanyak 121 orang, yang ditentukan dengan kriteria inklusi yaitu usia 15-18 tahun, tidak menjalani diet tertentu, tidak sedang puasa dan bersedia menjadi responden. Variabel bebas adalah sarapan, aktivitas fisik dan makan malam, masing-masing diukur dengan kuesioner kebiasaan sarapan selama 1 minggu, IPAQ (International Physical Activity Questionnaire) selama 1 minggu, food recall questionnaire 3 x 24 jam. Sarapan dikategorikan menjadi sering (≥ 4 hari) dan jarang (< 4 hari); aktivitas fisik dikategorikan menjadi kurang (≤1706 MET-menit/minggu) dan cukup (> 1706 MET-menit/minggu); makan malam dikategorikan menjadi lebih (> 25%) dan cukup (≥ 25%). Variabel terikat adalah status gizi yang dinilai dengan IMT/U. Data dianalisis dengan uji Chi-square.Hasil: Sebanyak 72,7% responden mempunyai status gizi normal, 78,5% mempunyai kebiasaan sarapan sering, 64,2% mempunyai jumlah asupan makan malam cukup, dan 50,4% mempunyai aktivitas fisik kurang. Hubungan antara sarapan, aktifitas fisik, dan makan malam dengan status gizi menunjukkan nilai p dan RP masing-masing (p=0,047, RP=2,1, CI 95% 1,0-4,1), (p=0,786, RP=0,9, CI 95% 0,4-1,8) dan (p=0,087, RP=0,5, CI 95% 0,2-1,1)Kesimpulan: Remaja yang jarang sarapan berisiko untuk menderita obesitas sebanyak 2,1 kali dibanding yang sering sarapan. Aktivitas fisik dan jumlah makan malam tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan status gizi.
背景:食物的摄入和体育活动是影响营养状况的直接因素。多吃早餐可以防止肥胖,而迟吃的晚餐则会增加肥胖的风险。目的:了解早餐、体育活动和营养状况的晚餐之间的关系。方法:2017年1月至2月,《日惹》第11章的交叉设计观察研究。根据15-18岁的包容标准,共有121个样本,他们没有饮食,没有禁食,愿意作为受访者。自由变量是早餐、身体活动和晚餐,每一种都是用一周的早餐习惯问卷、IPAQ(国际物理活动问题)、一周的食物回忆问题3×24小时来衡量的。早餐分为经常(≥4天)和罕见(< 4天);体育活动分为没有足够(1706≤MET-menit /周)和(1706 > MET-menit /周);晚餐分为足够(> 25%)和(≥25%)。绑定变量是由IMT/U判断的营养状态。数据是通过chi square测试分析的。结果:72.7%的受访者有正常的营养状况,78.5%有规律的早餐习惯,64.2%的人有足够的晚餐摄入量,50%的人缺乏体育活动。之间的关系和地位、身体活动和晚餐吃早餐营养指出彼此的p值和RP (p = 0.047 RP = 2.1, 95% CI 1,0-4,1), (p = 0.786, RP = 0.9, 95% CI 0,4-1,8(3)和(p = 0.087, RP = 0.5, 95% CI 0,2-1,1)结论:肥胖的青少年很少冒险早餐比经常吃早餐的2.1次。身体活动和晚餐数量与营养状况没有意义。
{"title":"MAKAN PAGI, AKTIVITAS FISIK, DAN MAKAN MALAM BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI REMAJA DI KOTA YOGYAKARTA","authors":"Dorothy Anita Putri Tarib Halawa, Toto Sudargo, Tri Siswati","doi":"10.14710/jnc.v11i2.33184","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i2.33184","url":null,"abstract":"Latar belakang: Konsumsi makanan dan aktivitas fisik merupakan faktor langsung yang mempengaruhi status gizi. Pemenuhan kebutuhan sarapan dapat mencegah terjadinya obesitas, sebaliknya makan malam yang terlambat cenderung meningkatkan risiko obesitas.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan sarapan, aktivitas fisik dan makan malam dengan status gizi.Metode: Studi observasional dengan rancangan cross-sectional, pada bulan Januari-Februari 2017, di SMAN 11 Yogyakarta. Sampel sebanyak 121 orang, yang ditentukan dengan kriteria inklusi yaitu usia 15-18 tahun, tidak menjalani diet tertentu, tidak sedang puasa dan bersedia menjadi responden. Variabel bebas adalah sarapan, aktivitas fisik dan makan malam, masing-masing diukur dengan kuesioner kebiasaan sarapan selama 1 minggu, IPAQ (International Physical Activity Questionnaire) selama 1 minggu, food recall questionnaire 3 x 24 jam. Sarapan dikategorikan menjadi sering (≥ 4 hari) dan jarang (< 4 hari); aktivitas fisik dikategorikan menjadi kurang (≤1706 MET-menit/minggu) dan cukup (> 1706 MET-menit/minggu); makan malam dikategorikan menjadi lebih (> 25%) dan cukup (≥ 25%). Variabel terikat adalah status gizi yang dinilai dengan IMT/U. Data dianalisis dengan uji Chi-square.Hasil: Sebanyak 72,7% responden mempunyai status gizi normal, 78,5% mempunyai kebiasaan sarapan sering, 64,2% mempunyai jumlah asupan makan malam cukup, dan 50,4% mempunyai aktivitas fisik kurang. Hubungan antara sarapan, aktifitas fisik, dan makan malam dengan status gizi menunjukkan nilai p dan RP masing-masing (p=0,047, RP=2,1, CI 95% 1,0-4,1), (p=0,786, RP=0,9, CI 95% 0,4-1,8) dan (p=0,087, RP=0,5, CI 95% 0,2-1,1)Kesimpulan: Remaja yang jarang sarapan berisiko untuk menderita obesitas sebanyak 2,1 kali dibanding yang sering sarapan. Aktivitas fisik dan jumlah makan malam tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan status gizi.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74062739","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ASUPAN VITAMIN D, FREKUENSI MAKAN DAN KELUHAN GEJALA GASTRITIS PADA MAHASISWA 维生素D的摄入,饮食频率和对大学生胃炎症状的抱怨
Pub Date : 2022-04-28 DOI: 10.14710/jnc.v11i2.33126
Astrid Wahyu Prihashinta, Dittasari Putriana
Latar belakang: Prevalensi gastritis di Jawa Tengah tahun 2014 sebesar 79,6%. Gastritis sering menyerang usia produktif (15-64 tahun), termasuk mahasiswa. Aktivitas dan jadwal perkuliahan yang cukup padat dapat meningkatkan risiko gastritis yang dipengaruhi oleh asupan dan pola makan mahasiswa, seperti asupan vitamin D dan frekuensi makan yang kurang.Tujuan: Menganalisis hubungan asupan vitamin D dan frekuensi makan dengan keluhan gejala gastritis pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)..Metode: Penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional, melibatkan 50 subjek berusia 21-23 tahun dari FH UMS. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Pengambilan data asupan vitamin D menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) selama tiga bulan terakhir, data frekuensi makan dan keluhan gejala gastritis diambil menggunakan kuesioner frekuensi makan dan keluhan gejala gastritis, pengisian dilakukan secara online dengan mengirimkan link googleform melalui whatsapp group. Analisis data menggunakan Pearson Product Moment dengan p < 0,05.Hasil: Lebih dari setengah subjek memiliki asupan vitamin D yang kurang (64%), dan keluhan gejala gastritis yang rutin (58%). Sebanyak 40% subjek memiliki frekuensi makan yang kurang baik. Terdapat hubungan antara asupan vitamin D (p<0,001, r= -0,651) dan frekuensi makan (p<0,001, r= -0,743) dengan keluhan gejala gastritis pada mahasiswa FH UMS.Simpulan: Terdapat hubungan antara asupan vitamin D dan frekuensi makan dengan keluhan gejala gastritis pada mahasiswa FH UMS. Diharapkan mahasiswa dapat menjaga frekuensi makan minimal 3x sehari, serta mencukupi kebutuhan vitamin D agar terhindar dari keluhan gejala gastritis.
背景:2014年爪哇中部胃炎流行为79.6%。胃炎经常影响有生产力的年龄(15-64岁),包括大学生。适度的活动和大学日程安排会增加受学生摄入量和饮食影响的胃炎风险,如维生素D摄入量和饮食频率较低。目标:分析维生素D和食道之间的关系,抱怨学生Muhammadiyah Surakarta (UMS)的胃炎症状。方法:交叉设计的分析观察研究,涉及FH UMS中年龄在21-23岁的50名受试者。抽样技术采用了简单的随机抽样方法。维生素D摄入量数据在过去的三个月里使用半定量食物问题问题,摄取饮食频率数据和胃炎症状投诉,使用饮食频率问卷和胃炎症状投诉进行在线充电,通过通过whatsapp群发送谷歌链接。数据分析使用皮尔森产品力矩与p < 0.05。结果:超过一半的受试者维生素D摄入量较低(64%),定期胃炎症状投诉(58%)。多达40%的受试者饮食频率较差。维生素D摄入量(p< 001, r= - 0651)和饮食频率(p< 001, r= - 743)之间存在联系,有FH UMS学生胃炎症状的投诉。结论:维生素D摄入量和饮食频率之间存在联系,抱怨FH UMS学生胃炎症状。预计学生将能够每天至少吃三顿饭,并足够的维生素D,以避免抱怨胃炎症状。
{"title":"ASUPAN VITAMIN D, FREKUENSI MAKAN DAN KELUHAN GEJALA GASTRITIS PADA MAHASISWA","authors":"Astrid Wahyu Prihashinta, Dittasari Putriana","doi":"10.14710/jnc.v11i2.33126","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i2.33126","url":null,"abstract":"Latar belakang: Prevalensi gastritis di Jawa Tengah tahun 2014 sebesar 79,6%. Gastritis sering menyerang usia produktif (15-64 tahun), termasuk mahasiswa. Aktivitas dan jadwal perkuliahan yang cukup padat dapat meningkatkan risiko gastritis yang dipengaruhi oleh asupan dan pola makan mahasiswa, seperti asupan vitamin D dan frekuensi makan yang kurang.Tujuan: Menganalisis hubungan asupan vitamin D dan frekuensi makan dengan keluhan gejala gastritis pada mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)..Metode: Penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional, melibatkan 50 subjek berusia 21-23 tahun dari FH UMS. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Pengambilan data asupan vitamin D menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ) selama tiga bulan terakhir, data frekuensi makan dan keluhan gejala gastritis diambil menggunakan kuesioner frekuensi makan dan keluhan gejala gastritis, pengisian dilakukan secara online dengan mengirimkan link googleform melalui whatsapp group. Analisis data menggunakan Pearson Product Moment dengan p < 0,05.Hasil: Lebih dari setengah subjek memiliki asupan vitamin D yang kurang (64%), dan keluhan gejala gastritis yang rutin (58%). Sebanyak 40% subjek memiliki frekuensi makan yang kurang baik. Terdapat hubungan antara asupan vitamin D (p<0,001, r= -0,651) dan frekuensi makan (p<0,001, r= -0,743) dengan keluhan gejala gastritis pada mahasiswa FH UMS.Simpulan: Terdapat hubungan antara asupan vitamin D dan frekuensi makan dengan keluhan gejala gastritis pada mahasiswa FH UMS. Diharapkan mahasiswa dapat menjaga frekuensi makan minimal 3x sehari, serta mencukupi kebutuhan vitamin D agar terhindar dari keluhan gejala gastritis.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88339765","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS ASUPAN ZAT BESI HEME DAN NON HEME, VITAMIN B12 DAN FOLAT SERTA ASUPAN ENHANCER DAN INHIBITOR ZAT BESI BERDASARKAN STATUS ANEMIA PADA SANTRIWATI 分析血红素和非血红素的摄入量、维生素B12、叶酸、受体和铁抑制剂摄入量和铁抑制剂摄入量
Pub Date : 2022-04-28 DOI: 10.14710/jnc.v11i2.32197
Ika Nanda Ayuningtyas, A. F. A. Tsani, Aryu Candra, Fillah Fithra Dieny
heme. Ketersediaan sumber zat besi yang terbatas menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi anemia pada santriwati di pondok pesantren.Tujuan: Mengetahui perbedaan asupan zat besi hem dan non hem, vitamin B12 dan folat, serta asupan enhancer dan inhibitor zat besi berdasarkan status anemia pada santriwati.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 58 santriwati berusia 15-19 tahun yang dipilih dengan metode purposive sampling. Subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu anemia dan non anemia. Data Penilaian asupan zat besi, hem, dan non hem menggunakan kuesioner IRONIC FFQ sedangkan asupan vitamin B12, folat, enhancer (protein, vitamin C, zinc) dan inhibitor (fitat, tanin, kalsium) menggunakan kuesioner SQFFQ. Pengukuran kadar Hb dengan metode cyanmethemoglobin. Analisis bivariat menggunakan uji Independent T-test dan Mann Whitney.Hasil: Sembilan puluh satu koma empat persen asupan zat besi subjek tergolong kurang. Asupan zat besi pada kelompok non anemia lebih besar dari kelompok anemia. Pada kelompok anemia rerata asupan hem sebesar 0,4 mg dan asupan non hem sebesar 5,58 mg. Sedangkan pada kelompok non anemia, rerata asupan hem sebesar 0,94 mg dan asupan non hem sebesar 9,04 mg. Terdapat perbedaan yang signifikan antara asupan zat besi total (p<0,001), besi hem (p<0,001) , besi non hem (p<0,001), serta asupan zinc, protein, vitamin B12 dan kalsium (p<0,05) berdasarkan status anemia.Simpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara asupan zat besi hem, besi non hem, vitamin B12,  protein, zinc dan kalsium berdasarkan status anemia.
血红素。在寄宿学校,桑蒂瓦蒂贫乏性贫血的原因之一是有限的铁资源。目标:了解赫姆和非赫姆铁摄入量、维生素B12和叶酸摄入量以及santriwati贫血基础的铁摄入量和抑制剂抑制剂。方法:研究采用分段设计,采用采用采样方法的58名15-19岁的圣特里瓦蒂。受试者分为贫血和非贫血两组。铁、hem和非hem摄入量数据采用铁制FFQ问卷,而维生素B12、叶酸、固定剂(蛋白质、维生素C、锌)和抑制剂(fitat、tanin、钙)则使用SQFFQ问卷。用cyanthemoglobin方法测量Hb。bivariat分析采用了独立性T-test和Mann Whitney。结果:受试者铁摄入量减少90%。非贫血组的铁摄入量比贫血组大。哼哼摄入量平均为0.4 mg,非哼哼摄入量为5.58 mg。而在非贫血群体中,哼哼摄入量平均为0.94 mg,非哼哼摄入量为9.04 mg。总铁摄入量(p< 001)、铁摄入量(p . 001)、非热量摄入量(p . < 001)、铁非热量摄入量(p . <0 . 05)、锌、蛋白质、维生素B12和钙摄入量(p . <0。结论:铁制、非粘性铁、维生素B12、蛋白质、锌和钙因贫血状况而存在显著差异。
{"title":"ANALISIS ASUPAN ZAT BESI HEME DAN NON HEME, VITAMIN B12 DAN FOLAT SERTA ASUPAN ENHANCER DAN INHIBITOR ZAT BESI BERDASARKAN STATUS ANEMIA PADA SANTRIWATI","authors":"Ika Nanda Ayuningtyas, A. F. A. Tsani, Aryu Candra, Fillah Fithra Dieny","doi":"10.14710/jnc.v11i2.32197","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i2.32197","url":null,"abstract":"heme. Ketersediaan sumber zat besi yang terbatas menjadi salah satu penyebab tingginya prevalensi anemia pada santriwati di pondok pesantren.Tujuan: Mengetahui perbedaan asupan zat besi hem dan non hem, vitamin B12 dan folat, serta asupan enhancer dan inhibitor zat besi berdasarkan status anemia pada santriwati.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 58 santriwati berusia 15-19 tahun yang dipilih dengan metode purposive sampling. Subjek dibagi menjadi dua kelompok yaitu anemia dan non anemia. Data Penilaian asupan zat besi, hem, dan non hem menggunakan kuesioner IRONIC FFQ sedangkan asupan vitamin B12, folat, enhancer (protein, vitamin C, zinc) dan inhibitor (fitat, tanin, kalsium) menggunakan kuesioner SQFFQ. Pengukuran kadar Hb dengan metode cyanmethemoglobin. Analisis bivariat menggunakan uji Independent T-test dan Mann Whitney.Hasil: Sembilan puluh satu koma empat persen asupan zat besi subjek tergolong kurang. Asupan zat besi pada kelompok non anemia lebih besar dari kelompok anemia. Pada kelompok anemia rerata asupan hem sebesar 0,4 mg dan asupan non hem sebesar 5,58 mg. Sedangkan pada kelompok non anemia, rerata asupan hem sebesar 0,94 mg dan asupan non hem sebesar 9,04 mg. Terdapat perbedaan yang signifikan antara asupan zat besi total (p<0,001), besi hem (p<0,001) , besi non hem (p<0,001), serta asupan zinc, protein, vitamin B12 dan kalsium (p<0,05) berdasarkan status anemia.Simpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara asupan zat besi hem, besi non hem, vitamin B12,  protein, zinc dan kalsium berdasarkan status anemia.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74188449","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
TRANSPORTATION MODE CHOICE AND OBESITY: A CROSS-SECTIONAL STUDY AT SENIOR HIGH SCHOOL FEMALE STUDENT IN YOGYAKARTA, INDONESIA 交通方式选择与肥胖:印尼日惹市高中女生的横断面研究
Pub Date : 2022-04-28 DOI: 10.14710/jnc.v11i2.33158
Michdarul Mizwar, D. Astiti, A. S. Aji, T. Siswati
Background: The prevalence of obesity has increased worldwide. Indonesia has also experienced a similar rising trend in obesity, especially in adolescents. The current phenomena is shifting mode of transportation from active to passive.Objective: The objective of the study was to determine the correlation between transportation mode and obesity in high school adolescents in Yogyakarta, Indonesia.Methods: A cross-sectional study was created and a total of 238 adolescent girls in class XI from all high schools/equivalents in Bantul, Yogyakarta Province, Indonesia  was recruited. Data were collected in February-May 2017. Data characteristics, duration and mode of transportation were collected using a structured questionnaire. In addition, body mass index measured to determine obesity. A logistic regression analysis was performed using SPSS version 20.0.Results: Subjects who used passive transportation mode had a risk of having obesity (OR 5.63, 95% CI: 1.71-8.52). Furthermore, passive transport duration >15 minutes increased the risk of obesity (OR 2.51, 95% CI: 1.07-5.99), while active transport >15 minutes was a protective factor (OR: 0.21 95% CI: 0.19-0.89).Conclusions: There were correlation between the type and duration of the transportation mode used with obesity in adolescent girls.
背景:肥胖的患病率在世界范围内呈上升趋势。印度尼西亚的肥胖率也出现了类似的上升趋势,尤其是在青少年中。当前的现象是交通方式由主动向被动转变。目的:本研究的目的是确定在日惹,印度尼西亚高中青少年的交通方式和肥胖之间的相关性。方法:建立了一项横断面研究,共招募了238名来自印度尼西亚日惹省班图尔市所有高中/同等学校的11年级女生。数据收集于2017年2月至5月。使用结构化问卷收集数据特征、持续时间和运输方式。此外,身体质量指数的测量可以确定是否肥胖。采用SPSS 20.0进行logistic回归分析。结果:使用被动交通方式的受试者有肥胖的风险(OR 5.63, 95% CI: 1.71-8.52)。此外,被动转运时间>15分钟增加肥胖的风险(OR: 2.51, 95% CI: 1.07-5.99),而主动转运时间>15分钟是一个保护因素(OR: 0.21 95% CI: 0.19-0.89)。结论:少女交通方式的类型和持续时间与肥胖存在相关性。
{"title":"TRANSPORTATION MODE CHOICE AND OBESITY: A CROSS-SECTIONAL STUDY AT SENIOR HIGH SCHOOL FEMALE STUDENT IN YOGYAKARTA, INDONESIA","authors":"Michdarul Mizwar, D. Astiti, A. S. Aji, T. Siswati","doi":"10.14710/jnc.v11i2.33158","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i2.33158","url":null,"abstract":"Background: The prevalence of obesity has increased worldwide. Indonesia has also experienced a similar rising trend in obesity, especially in adolescents. The current phenomena is shifting mode of transportation from active to passive.Objective: The objective of the study was to determine the correlation between transportation mode and obesity in high school adolescents in Yogyakarta, Indonesia.Methods: A cross-sectional study was created and a total of 238 adolescent girls in class XI from all high schools/equivalents in Bantul, Yogyakarta Province, Indonesia  was recruited. Data were collected in February-May 2017. Data characteristics, duration and mode of transportation were collected using a structured questionnaire. In addition, body mass index measured to determine obesity. A logistic regression analysis was performed using SPSS version 20.0.Results: Subjects who used passive transportation mode had a risk of having obesity (OR 5.63, 95% CI: 1.71-8.52). Furthermore, passive transport duration >15 minutes increased the risk of obesity (OR 2.51, 95% CI: 1.07-5.99), while active transport >15 minutes was a protective factor (OR: 0.21 95% CI: 0.19-0.89).Conclusions: There were correlation between the type and duration of the transportation mode used with obesity in adolescent girls.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76160588","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
POTENSI TANGKAI TERONG (Solanum melongena) SEBAGAI IMMUNE BOOSTER 茄子茎的潜力使它成为免疫助推器
Pub Date : 2022-04-28 DOI: 10.14710/jnc.v11i2.31767
Liesty Kurnia Ratri, Chatarina Devi Aristi Nugraha, N. Rahma, Diana Nur Afifah
Latar belakang: Tangkai terong (Solanum melongena) merupakan limbah dan biasanya dibuang karena tidak dapat dimanfaatkan kembali. Namun, berdasarkan beberapa penelitian melaporkan bahwa tangkai terong memiliki kandungan antioksidan dalam bentuk senyawa fenolik yang paling tinggi jika dibandingkan dengan bagian terong lainnya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif ekstrak tangkai terong dan efektivitasnya melalui uji fenolik, flavonoid, IC50, dan uji in vitro daya hambat denaturasi protein.Metode: Tangkai terong diperoleh dari kecamatan Bandungan, kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan secara in vitro. Ekstraksi tangkai terong dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etil asetat. Pengujian total fenolik menggunakan metode Folin-Ciocalteau, total flavonoid diuji menggunakan standar quersetin dan rutin, pengujian IC50 menggunakan DPPH, dan daya hambat denaturasi protein dilakukan menggunakan albumin sebagai kontrol dan natrium diklofenak sebagai kontrol positif.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa total fenolik ekstrak tangkai terong sebesar 190,47 mgGAE/g yang tergolong tinggi, total flavonoid berdasarkan standar quersetin dan rutin sebesar 62,38 mgQE/g dan 427,61 mgRE/g yang tergolong tinggi, uji IC50 ekstrak tangkai terong menunjukan nilai 255 ppm dan dikategorikan aktivitas antioksidannya sangat lemah, dan berdasarkan uji daya hambat denaturasi protein pada menit ke-30, persen denaturasi ekstrak tangkai terong, natrium diklofenak, dan albumin sebesar 14,70%, 1,30%, dan 25,84%.Simpulan: Ekstrak tangkai terong tinggi akan kandungan fenolik dan flavonoid tetapi aktivitas antioksidan berdasarkan nilai IC50 tergolong sangat lemah. Ekstrak tangkai terong memiliki daya hambat denaturasi protein yang cukup baik. Penguji efektivitas tangkai terong secara in vivo sebaiknya dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
背景:茄子茎(Solanum longena)是一种废物,通常因不能再使用而被丢弃。然而,根据几项研究,茄子的抗氧化物含量在不同种类的茄子中是最高的。目的:本研究旨在通过酚性、类黄酮、IC50和蛋白质抑制亚硫酸亚硫酸测试,确定其培养基的生物活性化合物及其有效性。茄子茎是从三宝垄达班达姆省获得的。这项研究是在体外进行的。茄子的提取方法是用醋酸乙酯溶剂进行的。总表型测试使用folin-封卡图方法,总flavonoid测试使用quersetin标准和常规测试,IC50测试使用DPPH,以及蛋白质抑制抑制以白蛋白为控制,以偏导性钠为积极控制。结果:大小的研究结果表明,总酚茄子的茎提取物190.47 mgGAE - g属于高的,类黄酮总量根据quersetin标准,并定期为62.38 mgQE / g和427.61 mgRE - g有点高,螺旋藻茄子的茎提取物显示测试的价值255分类很弱,活动含大量抗氧化剂和mtc拖住denaturasi动力测试蛋白质根据百分之三十分钟,denaturasi茄子的茎提取物、diklofenak钠白蛋白为14.70%,1.30%和25.84%。结论:terong轴提取物的酚含量和类黄酮含量高,但基于IC50值的抗氧化剂活性非常低。茄子提取物具有足够的蛋白质密度抑制能力。在体内对茄子茎的有效性进行测试时,最好能得到更准确的结果。
{"title":"POTENSI TANGKAI TERONG (Solanum melongena) SEBAGAI IMMUNE BOOSTER","authors":"Liesty Kurnia Ratri, Chatarina Devi Aristi Nugraha, N. Rahma, Diana Nur Afifah","doi":"10.14710/jnc.v11i2.31767","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i2.31767","url":null,"abstract":"Latar belakang: Tangkai terong (Solanum melongena) merupakan limbah dan biasanya dibuang karena tidak dapat dimanfaatkan kembali. Namun, berdasarkan beberapa penelitian melaporkan bahwa tangkai terong memiliki kandungan antioksidan dalam bentuk senyawa fenolik yang paling tinggi jika dibandingkan dengan bagian terong lainnya.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif ekstrak tangkai terong dan efektivitasnya melalui uji fenolik, flavonoid, IC50, dan uji in vitro daya hambat denaturasi protein.Metode: Tangkai terong diperoleh dari kecamatan Bandungan, kabupaten Semarang. Penelitian ini dilakukan secara in vitro. Ekstraksi tangkai terong dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etil asetat. Pengujian total fenolik menggunakan metode Folin-Ciocalteau, total flavonoid diuji menggunakan standar quersetin dan rutin, pengujian IC50 menggunakan DPPH, dan daya hambat denaturasi protein dilakukan menggunakan albumin sebagai kontrol dan natrium diklofenak sebagai kontrol positif.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa total fenolik ekstrak tangkai terong sebesar 190,47 mgGAE/g yang tergolong tinggi, total flavonoid berdasarkan standar quersetin dan rutin sebesar 62,38 mgQE/g dan 427,61 mgRE/g yang tergolong tinggi, uji IC50 ekstrak tangkai terong menunjukan nilai 255 ppm dan dikategorikan aktivitas antioksidannya sangat lemah, dan berdasarkan uji daya hambat denaturasi protein pada menit ke-30, persen denaturasi ekstrak tangkai terong, natrium diklofenak, dan albumin sebesar 14,70%, 1,30%, dan 25,84%.Simpulan: Ekstrak tangkai terong tinggi akan kandungan fenolik dan flavonoid tetapi aktivitas antioksidan berdasarkan nilai IC50 tergolong sangat lemah. Ekstrak tangkai terong memiliki daya hambat denaturasi protein yang cukup baik. Penguji efektivitas tangkai terong secara in vivo sebaiknya dilakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81401083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
HUBUNGAN KERAGAMAN ASUPAN PROTEIN HEWANI, POLA ASUH MAKAN, DAN HIGIENE SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN STUNTING 动物蛋白摄入、饮食模式和家庭卫生卫生的多样性与特技表演的发生率之间的关系
Pub Date : 2022-01-31 DOI: 10.14710/jnc.v11i1.31960
Hesti Permata Sari, Imelda Natalia, Afina Rachma Sulistyaning, F. Farida
ABSTRAK Latar Belakang: Stunting merupakan terhambatnya tumbuh kembang yang ditandai nilai Z-score indeks PB/U atau TB/U <-2SD. Stunting menjadi masalah utama di Indonesia dengan persentase balita stunting di tahun 2018 mencapai 30%. Banyumas merupakan kabupaten kedua dengan prevalensi balita stunting terbanyak di Jawa Tengah. Stunting disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya asupan protein hewani, higiene sanitasi rumah yang buruk, dan pola asuh yang kurang tepat.Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan keragaman asupan protein hewani, pola asuh makan, dan higiene sanitasi rumah terhadap kejadian stunting anak balita.Metode: Rancangan penelitian berupa observasi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 61 anak balita, ditentukan menggunakan simple random sampling pada balita berusia 12-59 bulan di Desa Karanglewas, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah. Pengambilan data menggunakan kuesioner FFQ, CFQ, dan observasi rumah sehat. Data dianalisis menggunakan Pearson Product Moment, kemudian dilanjutkan dengan uji regresi linier berganda.Hasil : Keragaman asupan protein hewani pada responden tidak berbeda jauh (50,8% rendah dan 49,2% tinggi). Sebagian besar responden mendapatkan pola asuh makan tepat (98,4%), tetapi higiene sanitasi rumah masih rendah (70,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan keragaman asupan protein hewani terhadap kejadian stunting pada anak balita (p=0,024, r=0,289). Namun tidak terdapat hubungan pola asuh makan (p=0,327) dan higiene sanitasi rumah (p=0,103) terhadap kejadian stunting pada anak balita. Uji multivariat menunjukkan keragaman asupan protein hewani dan higiene sanitasi rumah secara bersama-sama mempengaruhi kejadian stunting (p=0,038, r2=0,102).Simpulan: Terdapat hubungan keragaman asupan protein hewani terhadap kejadian stunting. Keragaman asupan protein hewani dan higinene sanitasi rumah mempengaruhi kejadian stunting apabila terjadi bersama-sama.
摘要背景:演出阻碍了生长,以PB/U或TB/U -2SD的成绩为标志。印尼的主要问题是,2018年5岁以下的儿童发育不良比例高达30%。Banyumas是第二区,在爪哇岛中部发育迟缓的儿童普及率最高。发育不良是由各种因素引起的,比如缺乏动物蛋白质摄入量,缺乏良好的家庭卫生,以及缺乏适当的教养。目的:本研究旨在分析影响儿童发育不良行为的动物蛋白、饮食模式和家庭卫生的多样性。方法:采用分段方法分析观测的研究设计。该样本由61名5岁以下儿童组成,他们在爪哇岛中部的Banyumas区karanglewang village, 12-59个月大的幼儿身上进行了简单的随机样本。数据检索使用FFQ问卷、CFQ和健康家庭观察。使用皮尔森产品瞬间分析数据,然后进行多次线性回归测试。结果:动物蛋白摄入在受访者中并没有太大的不同(50.8%低,49.2%高)。大多数受访者获得了正确的饮食模式(98.4%),但家庭卫生仍然很低(70.5%)。bivariat分析表明,动物蛋白摄入量与幼儿发育过程(p= 024, r= 0.289)的突变有关。但缺乏饮食教养(p= 327)和家庭卫生(p= 103)对幼儿发育不良事件的影响。多变量测试显示动物蛋白质摄入量和家庭卫生系统的多样性共同影响发育过程(p= 038, r2= 0.102)。结论:动物蛋白质摄入的多样性与发育过程有关。动物蛋白和家庭卫生组织的多样性影响了一起出现发育的事件。
{"title":"HUBUNGAN KERAGAMAN ASUPAN PROTEIN HEWANI, POLA ASUH MAKAN, DAN HIGIENE SANITASI RUMAH DENGAN KEJADIAN STUNTING","authors":"Hesti Permata Sari, Imelda Natalia, Afina Rachma Sulistyaning, F. Farida","doi":"10.14710/jnc.v11i1.31960","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i1.31960","url":null,"abstract":"ABSTRAK Latar Belakang: Stunting merupakan terhambatnya tumbuh kembang yang ditandai nilai Z-score indeks PB/U atau TB/U <-2SD. Stunting menjadi masalah utama di Indonesia dengan persentase balita stunting di tahun 2018 mencapai 30%. Banyumas merupakan kabupaten kedua dengan prevalensi balita stunting terbanyak di Jawa Tengah. Stunting disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya asupan protein hewani, higiene sanitasi rumah yang buruk, dan pola asuh yang kurang tepat.Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan keragaman asupan protein hewani, pola asuh makan, dan higiene sanitasi rumah terhadap kejadian stunting anak balita.Metode: Rancangan penelitian berupa observasi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 61 anak balita, ditentukan menggunakan simple random sampling pada balita berusia 12-59 bulan di Desa Karanglewas, Kecamatan Jatilawang, Banyumas, Jawa Tengah. Pengambilan data menggunakan kuesioner FFQ, CFQ, dan observasi rumah sehat. Data dianalisis menggunakan Pearson Product Moment, kemudian dilanjutkan dengan uji regresi linier berganda.Hasil : Keragaman asupan protein hewani pada responden tidak berbeda jauh (50,8% rendah dan 49,2% tinggi). Sebagian besar responden mendapatkan pola asuh makan tepat (98,4%), tetapi higiene sanitasi rumah masih rendah (70,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan keragaman asupan protein hewani terhadap kejadian stunting pada anak balita (p=0,024, r=0,289). Namun tidak terdapat hubungan pola asuh makan (p=0,327) dan higiene sanitasi rumah (p=0,103) terhadap kejadian stunting pada anak balita. Uji multivariat menunjukkan keragaman asupan protein hewani dan higiene sanitasi rumah secara bersama-sama mempengaruhi kejadian stunting (p=0,038, r2=0,102).Simpulan: Terdapat hubungan keragaman asupan protein hewani terhadap kejadian stunting. Keragaman asupan protein hewani dan higinene sanitasi rumah mempengaruhi kejadian stunting apabila terjadi bersama-sama.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79290999","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
PENGARUH PEMBERIAN KURMA AJWA (PHOENIX DACTYLIFERA) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA 刺枣(凤梨)对老年人血压的影响
Pub Date : 2022-01-31 DOI: 10.14710/jnc.v11i1.32573
Edwin Agung Prayoga, Arwinda Nugraheni, Enny Probosari, A. Syauqy
Latar Belakang: Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit kardiovaskuler dan menjadi salah satu beban kesehatan global yang paling penting. Kurma Ajwa memiliki kandungan flavonoid yang diketahui memiliki efek menurunkan tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian kurma Ajwa terhadap tekanan darah dengan mengetahui perbedaan penurunan tekanan darah setelah pemberian kurma Ajwa antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.Metode: Desain penelitian ini menggunakan Randomized Controlled Trial (RCT) dua kelompok dengan teknik systematic random sampling. Sebanyak 40 subjek berusia >60 tahun ikut dalam penelitian ini. Subjek secara acak dibagi menjadi dua kelompok: kelompok perlakuan yang menerima intervensi kurma Ajwa (20 sampel) dan yang lainnya adalah kelompok kontrol (20 sampel). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengukuran tekanan darah, dan pengukuran antropometri. Tekanan darah diukur sebelum, selama dan sesudah pemberian kurma Ajwa 100 g / hari selama 6 minggu. Data dianalisis dengan independent t test, uji Mann-Whitney, Wilcoxon, dan ANCOVA.Hasil: Terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistolik (p < 0,001) dan diastolik (p < 0,001) setelah pemberian kurma Ajwa antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol . Tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok perlakuan rata-rata turun sebesar 14 mmHg dan 8,5 mmHg. Tidak ada variabel perancu yang berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah dalam penelitian ini.Simpulan: Pemberian kurma Ajwa 100 g / hari selama 6 minggu berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah pada lansia.
背景:高血压是心血管疾病发生的主要危险因素,是全球健康最重要的负担之一。枣有一种含有类黄黄酮的化合物,已知会降低血压。目的:本研究旨在确定Ajwa枣椰树对血压的影响,了解治疗小组和控制小组之间的血压下降差异。方法:这项研究的设计使用两组带有系统抽样技术的随机控制试验(RCT)。40名年龄在>60岁的受试者加入研究。受试者随机分为两组:接受枣Ajwa干预的治疗小组(20个样本),另一组是控制小组(20个样本)。数据收集是通过采访、血压测量和人体测量来完成的。在Ajwa枣每周100克/天内测量血压。数据是通过独立性t测试、Mann-Whitney测试、Wilcoxon和ANCOVA进行分析的。结果:收缩压降低(p < 0.001)和舒张压下降(p < 0.001)在治疗小组和控制小组之间进行Ajwa枣椰树枣后的差异。收缩压和舒张压治疗组的平均下降为14 mmHg和8.5 mmHg。在这项研究中,没有任何杂色变量对血压下降有显著影响。结:Ajwa枣在6周内每周100克/天对老年人的血压下降有显著影响。
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN KURMA AJWA (PHOENIX DACTYLIFERA) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA","authors":"Edwin Agung Prayoga, Arwinda Nugraheni, Enny Probosari, A. Syauqy","doi":"10.14710/jnc.v11i1.32573","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i1.32573","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit kardiovaskuler dan menjadi salah satu beban kesehatan global yang paling penting. Kurma Ajwa memiliki kandungan flavonoid yang diketahui memiliki efek menurunkan tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian kurma Ajwa terhadap tekanan darah dengan mengetahui perbedaan penurunan tekanan darah setelah pemberian kurma Ajwa antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.Metode: Desain penelitian ini menggunakan Randomized Controlled Trial (RCT) dua kelompok dengan teknik systematic random sampling. Sebanyak 40 subjek berusia >60 tahun ikut dalam penelitian ini. Subjek secara acak dibagi menjadi dua kelompok: kelompok perlakuan yang menerima intervensi kurma Ajwa (20 sampel) dan yang lainnya adalah kelompok kontrol (20 sampel). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengukuran tekanan darah, dan pengukuran antropometri. Tekanan darah diukur sebelum, selama dan sesudah pemberian kurma Ajwa 100 g / hari selama 6 minggu. Data dianalisis dengan independent t test, uji Mann-Whitney, Wilcoxon, dan ANCOVA.Hasil: Terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sistolik (p < 0,001) dan diastolik (p < 0,001) setelah pemberian kurma Ajwa antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol . Tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok perlakuan rata-rata turun sebesar 14 mmHg dan 8,5 mmHg. Tidak ada variabel perancu yang berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah dalam penelitian ini.Simpulan: Pemberian kurma Ajwa 100 g / hari selama 6 minggu berpengaruh signifikan terhadap penurunan tekanan darah pada lansia.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91382388","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Journal of Nutrition College
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1