首页 > 最新文献

Riset Arsitektur (RISA)最新文献

英文 中文
PENGARUH INTERIOR BERGAYA ARSITEKTUR NEO-GOTIK TERHADAP KUALITAS AKUSTIK PADA GEREJA KATOLIK ST. YUSUF GEDANGAN SEMARANG 新哥特式建筑风格的内部影响了圣约瑟夫教堂的音响质量
Pub Date : 2023-01-09 DOI: 10.26593/risa.v7i01.6370.100-116
Finka Soelistyo, Handoko Sutanto
Abstrak - Gereja sebagai tempat ibadah dituntut untuk memiliki kualitas akustik yang ideal, tanpa melupakan aspek lain. Gereja Katolik St. Yusuf Gedangan merupakan salah satu bangunan bersejarah di Semarang dengan langgam arsitektur Neo-Gotik, dengan sedikit pengaruh Gotik. Pada zaman Neo-Gotik, perancangan sebuah gereja lebih ditekankan kepada aspek liturgis sehingga proporsi ruangnya cenderung dibuat gigantis. Ciri arsitektur Neo-Gotik lainnya adalah adanya kolom-kolom besar di dalam interior, denah yang memanjang, serta penggunaan material seperti kaca patri, kayu solid, serta lantai marmer. Ciri-ciri gereja Neo-Gotik tersebut dapat berpotensi mempengaruhi kualitas akustik seperti distribusi suara, kejelasan suara, waktu dengung, dan cacat akustik. Pada penelitian ini akan dilakukan pengamatan mengenai pengaruh interior bergaya arsitektur Neo-Gotik terhadap kualitas akustik menggunakan metode evaluasi pascahuni dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.  Pada penelitian ini dilakukan pembahasan mengenai teori arsitektur Neo-Gotik dan teori kualitas akustik ideal gereja, lalu membandingkan teori tersebut dengan hasil pengujian dan pengamatan di lapangan, perhitungan, serta simulasi menggunakan perangkat lunak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kualitas akustik pada gereja dengan parameter distribusi suara, kejelasan pidato, dan waktu dengung menggunakan sumber suara langsung maupun pengeras suara. Selain itu juga dibahas mengenai pengaruh penempatan speaker eksisting. Data kualitatif berupa persepsi umat terhadap artikulasi suara dan inteligibilitas suara juga digunakan untuk mendukung hasil perhitungan dan pengujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya interior Neo-Gotik pada Gereja Katolik Santo Yusuf Gedangan memiliki pengaruh terhadap kualitas akustik ruang ibadah ditinjau dari beberapa parameter kualitas akustik gereja. Denah Gereja yang berbentuk persegi panjang, menyebabkan distribusi suara menjadi kurang merata pada area duduk umat bagian belakang. Adanya kolom-kolom yang cukup besar pada inteiror ruang ibadah menyebabkan cacat akustik berupa bayangan bunyi. Volume ruang yang terlalu besar akibat ketinggian plafon yang tinggi dan bentuk plafon yang mengikuti sistem struktur rib vault menyebabkan waktu dengung menjadi tinggi atau tidak ideal. Selain itu, pemantulan pada plafon juga menyebabkan cacat akustik berupa long delayed reflection sehingga menurunkan kejelasan suara. Material interior yang seluruhnya merupakan material reflektif juga turut berperan dalam tingginya nilai waktu dengung yang juga berdampak pada rendahnya tingkat kejelasan pidato, diakibatkan oleh kurangnya pemantulan secara difusi. Penempatan loudspeaker eksisting pada ruang ibadah Gereja St. Yusuf Gedangan Semarang terbukti efektif dalam membantu memperbaiki distribusi suara, kejelasan pidato, dan mengurangi cacat akustik berupa bayangan bunyi, namun kurang efektif terhadap kejelasan pidato serta mempengaruhi adanya cacat akustik long delayed ref
抽象的教堂作为礼拜场所需要具备理想的音响品质,而不忽略其他方面。圣约瑟夫教堂是三宝垄历史建筑之一,具有新哥特式建筑风格,几乎没有哥特式建筑的影响。在新哥特式时代,教会的设计重点是礼拜仪式,因此其空间的比例往往是巨大的。其他新哥特建筑的特点是内部有大柱子,细长的平面图,以及使用彩色玻璃、实木和大理石地板等材料。新哥特式教堂的特征可能会对声音的分布、声音的清晰度、时间的谐振和声音缺陷等声音质量产生影响。在这项研究中,将观察到新哥特式建筑风格风格的内部影响,采用定量和定性方法对音质质量的评价方法。这项研究涉及新哥特式建筑理论和教会理想的音响质量理论,并将其与实地测试、观察、计算和软件模拟进行比较。这是为了了解教会的声音质量是如何通过声音分布参数、清晰的演讲和嗡嗡声使用直接声音来源或扬声器的。此外,还讨论了扬声器放置的影响。也用于支持计算和测试结果的定性数据,即人们对语音表达和语音智能的感知。研究结果表明,新哥特式天主教会的内部风格对教堂的音响质量产生了影响,这是教会的一些音响品质参数。教堂的平面图是长方形的,导致声音的分布在后面的人群中不平等。教堂内部的大量柱子导致声音阴影的声音出现。由于高海拔和基于肋穹结构系统的圆盘形状,空间体积过大,导致无人机的时间高度或不理想。此外,天花板的反光也会导致长时间的延迟反射,从而降低声音的清晰度。内部材料,完全是反射材料,也有助于提高无人机的时间价值,这也导致讲话清晰度较低,这是扩散反射的结果。圣约瑟夫教堂教堂教堂的扬声器展览被证明是有效的,有助于改善声音的分布、演讲的清晰度和减少声音的声音缺陷,但对声音的清晰度和长期听觉缺陷的影响。关键词:礼拜堂、新哥特式建筑、音响性能、圣约瑟夫教堂三宝垄
{"title":"PENGARUH INTERIOR BERGAYA ARSITEKTUR NEO-GOTIK TERHADAP KUALITAS AKUSTIK PADA GEREJA KATOLIK ST. YUSUF GEDANGAN SEMARANG","authors":"Finka Soelistyo, Handoko Sutanto","doi":"10.26593/risa.v7i01.6370.100-116","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i01.6370.100-116","url":null,"abstract":"Abstrak - Gereja sebagai tempat ibadah dituntut untuk memiliki kualitas akustik yang ideal, tanpa melupakan aspek lain. Gereja Katolik St. Yusuf Gedangan merupakan salah satu bangunan bersejarah di Semarang dengan langgam arsitektur Neo-Gotik, dengan sedikit pengaruh Gotik. Pada zaman Neo-Gotik, perancangan sebuah gereja lebih ditekankan kepada aspek liturgis sehingga proporsi ruangnya cenderung dibuat gigantis. Ciri arsitektur Neo-Gotik lainnya adalah adanya kolom-kolom besar di dalam interior, denah yang memanjang, serta penggunaan material seperti kaca patri, kayu solid, serta lantai marmer. Ciri-ciri gereja Neo-Gotik tersebut dapat berpotensi mempengaruhi kualitas akustik seperti distribusi suara, kejelasan suara, waktu dengung, dan cacat akustik. \u0000Pada penelitian ini akan dilakukan pengamatan mengenai pengaruh interior bergaya arsitektur Neo-Gotik terhadap kualitas akustik menggunakan metode evaluasi pascahuni dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.  Pada penelitian ini dilakukan pembahasan mengenai teori arsitektur Neo-Gotik dan teori kualitas akustik ideal gereja, lalu membandingkan teori tersebut dengan hasil pengujian dan pengamatan di lapangan, perhitungan, serta simulasi menggunakan perangkat lunak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kualitas akustik pada gereja dengan parameter distribusi suara, kejelasan pidato, dan waktu dengung menggunakan sumber suara langsung maupun pengeras suara. Selain itu juga dibahas mengenai pengaruh penempatan speaker eksisting. Data kualitatif berupa persepsi umat terhadap artikulasi suara dan inteligibilitas suara juga digunakan untuk mendukung hasil perhitungan dan pengujian. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya interior Neo-Gotik pada Gereja Katolik Santo Yusuf Gedangan memiliki pengaruh terhadap kualitas akustik ruang ibadah ditinjau dari beberapa parameter kualitas akustik gereja. Denah Gereja yang berbentuk persegi panjang, menyebabkan distribusi suara menjadi kurang merata pada area duduk umat bagian belakang. Adanya kolom-kolom yang cukup besar pada inteiror ruang ibadah menyebabkan cacat akustik berupa bayangan bunyi. Volume ruang yang terlalu besar akibat ketinggian plafon yang tinggi dan bentuk plafon yang mengikuti sistem struktur rib vault menyebabkan waktu dengung menjadi tinggi atau tidak ideal. Selain itu, pemantulan pada plafon juga menyebabkan cacat akustik berupa long delayed reflection sehingga menurunkan kejelasan suara. Material interior yang seluruhnya merupakan material reflektif juga turut berperan dalam tingginya nilai waktu dengung yang juga berdampak pada rendahnya tingkat kejelasan pidato, diakibatkan oleh kurangnya pemantulan secara difusi. Penempatan loudspeaker eksisting pada ruang ibadah Gereja St. Yusuf Gedangan Semarang terbukti efektif dalam membantu memperbaiki distribusi suara, kejelasan pidato, dan mengurangi cacat akustik berupa bayangan bunyi, namun kurang efektif terhadap kejelasan pidato serta mempengaruhi adanya cacat akustik long delayed ref","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130340769","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
MAKNA ZONASI LITURGI GEREJA KATOLIK SANTO IGNATIUS LOYOLA
Pub Date : 2023-01-09 DOI: 10.26593/risa.v7i01.6358.1-15
Clara Florida da Cunha, Purnama Salura
Abstrak - Setelah diadakan Konsili Vatikan ke-II, Gereja Katolik yang cenderung hangat dengan identitas langgam gotik kini bentuknya semakin beragam karena gereja mulai menerima keragaman dimuka bumi. Bentuk bangunan gereja yang beragam ini tidak memperlihatkan fungsinya sebagai rumah Tuhan. Bentuk gereja ada yang terlihat seperti mall, museum, stadion, dan sebagainya. Sedangkan fungsi utama gereja adalah untuk menampung kegiatan liturgi yang merupakan aktivitas simbolik untuk memuji dan menyembah Tuhan. Aktivitas dalam ruang mempengaruhi kebutuhan ruang, sama halnya dengan aktivitas liturgi yang bergerak secara linear sehingga mempengaruhi bentuk gereja yang linear. Paus Benediktus XVI menjadi khawatir dengan pemudaran makna pada gereja katolik, sehingga membuat kongregasi untuk membahas makna sakralitas pada gereja. Hal ini menjadi penting dibahas untuk melihat makna bentuk Gereja Katolik yang memusat apakah serupa dengan makna gereja yang sesuai dengan aktivitas linearnya. Dengan itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap makna zonasi liturgi Gereja Katolik Santo Ignatius Loyola dengan pendekatan Spektrum Makna. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif-deduktif. Metode pertama adalah, mengumpulkan data kolektif dengan merekam data objek studi dan membuka bangunan menjadi 3 zona ruang liturgi, yakni Narthex, Nave dan Sanctuary dengan teori property komposisi. Kedua, membuat acuan denah dan ruang liturgi Gereja Katolik dengan pendekatan Martasudjita, Eliade, Hoffman, Jones, dan Barrie. Ketiga, pengumpulan data analisis dengan wawancara triangulasi sumber kepada arsitek, pengguna gereja, dan pengunjung gereja dengan skala semantik. Keempat, menggunakan teori Spektrum Makna untuk mengungkap makna yang terdapat pada tiap zona ruang liturgi. Hasil yang ditemukan adalah makna zonasi liturgi Gereja Santo Ignatius Loyola didominasi pada makna kesepakatan kolektif dengan adanya hubungan sebab-akibat buatan manusia. Makna dari hubungan sebab akibat buatan manusia menciptakan kesepakatan universal sehingga komposisi ruang dan elemen-elemen arsitektur membentuk gereja yang sangat erat dengan makna simbolik yang mendukung kegiatan liturgi dengan baik dan mengungkapkan makna nilai simbolik yang melandasi perayaan iman kegiatan liturgi. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk para arsitek teoritisi maupun praktisi, pengelola gereja, dan masyarakat awam untuk memahami komposisi ruang dan elemen-elemen arsitektural yang membentuk makna arsitektur Gereja Katolik.   Kata Kunci: Gereja Katolik, Makna, Bentuk, Liturgi, Spektrum Makna
在梵蒂冈第二次会议举行后,随着教会开始接受地球上的多样性,天主教会逐渐以哥特人的身份温暖起来。各种各样的教堂建筑形式并不能说明它作为上帝之家的功能。教堂的形状看起来像购物中心、博物馆、体育场等等。然而,教会的主要功能是保留礼拜活动,这是一种象征性的活动,用来赞美和敬拜上帝。空间中的活动影响空间的需求,就像礼拜活动影响教堂的线性形式一样。教皇本笃十六世(pope忧虑和抗氧的天主教堂,这使集会讨论意义sakralitas意义的异端邪说。这是重要的讨论明白天主教会的中间形式的意义是否类似于线性的教会活动的意义。因此,这项研究的目的是通过研究光谱意义来揭示天主教会圣依纳爵·洛约拉礼拜的意义。本研究中使用的方法论是描述性的方法,而不是kualitatif-deduktif方法。第一种方法是通过记录研究对象的数据来收集集体数据,并将建筑开放为三个区域的礼拜空间,即Narthex, Nave和避难所,与成分属性理论。第二,以尊严、埃莱德、霍夫曼、琼斯和巴里的方法为天主教教堂提供平面图和礼拜室。第三,通过对建筑师、教会用户和教会参观者的源测度采访来分析数据。第四,使用意义光谱理论来揭示礼拜空间每个区域的意义。其结果是,圣依纳爵·洛约拉教会的礼拜意义主要在于与人为因果关系的集体协议的意义。人为因果关系的意义创造了一个普遍的共识,使空间和建筑元素的组成与支持礼拜活动的象征意义紧密相连,并揭示了推动礼拜活动信仰庆祝活动的象征性意义。本研究有望成为理论家、从业者、教会管理人员和俗人的参考,以了解构成天主教建筑意义的建筑空间和元素的组成。关键词:天主教会,意义,形式,礼拜,意义光谱
{"title":"MAKNA ZONASI LITURGI GEREJA KATOLIK SANTO IGNATIUS LOYOLA","authors":"Clara Florida da Cunha, Purnama Salura","doi":"10.26593/risa.v7i01.6358.1-15","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i01.6358.1-15","url":null,"abstract":"Abstrak - Setelah diadakan Konsili Vatikan ke-II, Gereja Katolik yang cenderung hangat dengan identitas langgam gotik kini bentuknya semakin beragam karena gereja mulai menerima keragaman dimuka bumi. Bentuk bangunan gereja yang beragam ini tidak memperlihatkan fungsinya sebagai rumah Tuhan. Bentuk gereja ada yang terlihat seperti mall, museum, stadion, dan sebagainya. Sedangkan fungsi utama gereja adalah untuk menampung kegiatan liturgi yang merupakan aktivitas simbolik untuk memuji dan menyembah Tuhan. Aktivitas dalam ruang mempengaruhi kebutuhan ruang, sama halnya dengan aktivitas liturgi yang bergerak secara linear sehingga mempengaruhi bentuk gereja yang linear. Paus Benediktus XVI menjadi khawatir dengan pemudaran makna pada gereja katolik, sehingga membuat kongregasi untuk membahas makna sakralitas pada gereja. Hal ini menjadi penting dibahas untuk melihat makna bentuk Gereja Katolik yang memusat apakah serupa dengan makna gereja yang sesuai dengan aktivitas linearnya. Dengan itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap makna zonasi liturgi Gereja Katolik Santo Ignatius Loyola dengan pendekatan Spektrum Makna. \u0000Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif-deduktif. Metode pertama adalah, mengumpulkan data kolektif dengan merekam data objek studi dan membuka bangunan menjadi 3 zona ruang liturgi, yakni Narthex, Nave dan Sanctuary dengan teori property komposisi. Kedua, membuat acuan denah dan ruang liturgi Gereja Katolik dengan pendekatan Martasudjita, Eliade, Hoffman, Jones, dan Barrie. Ketiga, pengumpulan data analisis dengan wawancara triangulasi sumber kepada arsitek, pengguna gereja, dan pengunjung gereja dengan skala semantik. Keempat, menggunakan teori Spektrum Makna untuk mengungkap makna yang terdapat pada tiap zona ruang liturgi. \u0000Hasil yang ditemukan adalah makna zonasi liturgi Gereja Santo Ignatius Loyola didominasi pada makna kesepakatan kolektif dengan adanya hubungan sebab-akibat buatan manusia. Makna dari hubungan sebab akibat buatan manusia menciptakan kesepakatan universal sehingga komposisi ruang dan elemen-elemen arsitektur membentuk gereja yang sangat erat dengan makna simbolik yang mendukung kegiatan liturgi dengan baik dan mengungkapkan makna nilai simbolik yang melandasi perayaan iman kegiatan liturgi. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk para arsitek teoritisi maupun praktisi, pengelola gereja, dan masyarakat awam untuk memahami komposisi ruang dan elemen-elemen arsitektural yang membentuk makna arsitektur Gereja Katolik. \u0000  \u0000Kata Kunci: Gereja Katolik, Makna, Bentuk, Liturgi, Spektrum Makna","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133227830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
IMPLEMENTASI PHASE CHANGE MATERIAL PADA DOUBLE SKIN FACADE SEBAGAI UPAYA MENCAPAI KENYAMANAN TERMAL RUANG DALAM BANGUNAN PADA KONTEKS KOTA BANDUNG
Pub Date : 2023-01-09 DOI: 10.26593/risa.v7i01.6359.16-30
L. Setiawan, Wulani Enggar Sari
Abstrak - Selubung bangunan menjadi salah satu elemen bangunan yang penting untuk menciptakan kenyamanan termal ruang dalam bangunan karena berinteraksi langsung dengan lingkungan di luar bangunan. Double skin facade merupakan salah satu strategi rancangan selubung bangunan yang tidak hanya dapat digunakan sebagai bagian dari rancangan fasad bangunan tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kenyamanan termal ruang dalam bangunan. Seiring perkembangan teknologi, rancangan double skin facade juga semakin beragam dan berkembang salah satunya dengan teknologi material yang digunakan. Phase change material merupakan teknologi material yang dapat diaplikasikan di berbagai elemen bangunan seperti selubung bangunan atau double skin facade. Phase change material merupakan material yang mempunyai kemampuan untuk melepaskan dan menyimpan energi panas laten. Phase change material memiliki kemampuan untuk berubah fasa dari cair menjadi padat maupun sebaliknya. Sebagian jenis phase change material memiliki karakter transparan yang dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan pada elemen bangunan transparan seperti selubung bangunan atau double skin facade sebagai strategi untuk meningkatkan kenyamanan termal ruang dalam bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi phase change material pada double-skin facade bangunan terhadap kenyamanan termal ruang dalam bangunan di Kota Bandung. phase change material sendiri merupakan material yang belum banyak diterapkan khususnya dalam dunia arsitektur sehingga penelitian perihal phase change material ini dapat menambah pengetahuan mengenai inovasi strategi mencapai kenyamanan termal ruang dalam pada bangunan.  Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental menggunakan simulasi digital. Eksperimen dengan simulasi digital dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Design Builder dan EnergyPlus. Analisis dilakukan dengan membandingkan kondisi model simulasi sebelum aplikasi phase change material pada double skin facade dan setelah aplikasi phase change material pada double skin facade. Berdasarkan proses analisis, diperoleh kesimpulan bahwa Aplikasi phase change material dapat meningkatkan kenyamanan termal ruang dalam bangunan. Alternatif rancangan double skin facade dengan phase change material memiliki pengaruh perubahan temperatur operatif rata-rata hingga sebesar 7,34% dibandingkan ruangan tanpa penggunaan phase change material.   Kata Kunci: phase change material, double skin facade, kenyamanan termal ruang dalam
建筑的抽象结构构成了建筑中与外部环境直接相互作用的热空间的重要组成部分。双皮面膜是一种设计方案,它不仅可以作为建筑表面设计的一部分,还可以用来促进建筑内部的热舒适。随着技术的发展,双皮肤表面的设计也随着材料技术的发展而更加多样化和发达。物料相变化是一种材料技术,可以应用于建筑的各个元素,如建筑物的外壳或双层皮肤。物质相位变化是一种有能力释放和储存潜在热量的物质。物质相位的变化有能力从液体到固体再到固体。有些材料相移的性质是透明的,可以利用和应用于透明结构的元素,如建筑层或双皮肤表面,以促进建筑内部的热舒适。本研究的目的是确定在万隆内部舒适的热空间中使用的“二次皮肤变化”材料的影响。材料变化本身是一种尚未在建筑中得到特别应用的材料,因此,关于材料变化相位的研究可以增加在建筑内部舒适的热空间中进行战略创新创新的知识。这类研究是一种使用数字模拟的实验方法的定量研究。通过设计设计软件和EnergyPlus进行的数字模拟实验。分析方法是比较皮肤表层的物相变化应用程序和双皮肤表层材料变化应用程序之前的模拟条件。根据分析过程,得出的结论是,材料相移应用可以增加建筑物内部的热舒适。一种材料相变化双皮肤表单的替代方案,在没有材料相变化的情况下,平均温度变化的影响为7.34%。关键词:材料相位变化,皮肤表皮,内部热舒适
{"title":"IMPLEMENTASI PHASE CHANGE MATERIAL PADA DOUBLE SKIN FACADE SEBAGAI UPAYA MENCAPAI KENYAMANAN TERMAL RUANG DALAM BANGUNAN PADA KONTEKS KOTA BANDUNG","authors":"L. Setiawan, Wulani Enggar Sari","doi":"10.26593/risa.v7i01.6359.16-30","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i01.6359.16-30","url":null,"abstract":"Abstrak - Selubung bangunan menjadi salah satu elemen bangunan yang penting untuk menciptakan kenyamanan termal ruang dalam bangunan karena berinteraksi langsung dengan lingkungan di luar bangunan. Double skin facade merupakan salah satu strategi rancangan selubung bangunan yang tidak hanya dapat digunakan sebagai bagian dari rancangan fasad bangunan tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kenyamanan termal ruang dalam bangunan. \u0000Seiring perkembangan teknologi, rancangan double skin facade juga semakin beragam dan berkembang salah satunya dengan teknologi material yang digunakan. Phase change material merupakan teknologi material yang dapat diaplikasikan di berbagai elemen bangunan seperti selubung bangunan atau double skin facade. Phase change material merupakan material yang mempunyai kemampuan untuk melepaskan dan menyimpan energi panas laten. Phase change material memiliki kemampuan untuk berubah fasa dari cair menjadi padat maupun sebaliknya. Sebagian jenis phase change material memiliki karakter transparan yang dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan pada elemen bangunan transparan seperti selubung bangunan atau double skin facade sebagai strategi untuk meningkatkan kenyamanan termal ruang dalam bangunan. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi phase change material pada double-skin facade bangunan terhadap kenyamanan termal ruang dalam bangunan di Kota Bandung. phase change material sendiri merupakan material yang belum banyak diterapkan khususnya dalam dunia arsitektur sehingga penelitian perihal phase change material ini dapat menambah pengetahuan mengenai inovasi strategi mencapai kenyamanan termal ruang dalam pada bangunan.  \u0000Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimental menggunakan simulasi digital. Eksperimen dengan simulasi digital dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Design Builder dan EnergyPlus. Analisis dilakukan dengan membandingkan kondisi model simulasi sebelum aplikasi phase change material pada double skin facade dan setelah aplikasi phase change material pada double skin facade. \u0000Berdasarkan proses analisis, diperoleh kesimpulan bahwa Aplikasi phase change material dapat meningkatkan kenyamanan termal ruang dalam bangunan. Alternatif rancangan double skin facade dengan phase change material memiliki pengaruh perubahan temperatur operatif rata-rata hingga sebesar 7,34% dibandingkan ruangan tanpa penggunaan phase change material. \u0000  \u0000Kata Kunci: phase change material, double skin facade, kenyamanan termal ruang dalam","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121319362","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TATA RUANG DAN BENTUK ARSITEKTUR JAWA PADA RESTORAN PLATARAN DHARMAWANGSA DI JAKARTA 雅加达达摩天鹅广场餐厅的爪哇空间和建筑布局
Pub Date : 2023-01-09 DOI: 10.26593/risa.v7i01.6364.84-99
Audy Widhianingtyas, S. Aly
Abstrak - Salah satu cerminan kekayaan budaya Indonesia adalah arsitektur tradisional, tak terkecuali arsitektur Jawa yang sarat makna. Sayangnya, eksistensi arsitektur tradisional di era modern kian memudar. Adanya Plataran Dharmawangsa sebagai contoh pelestarian arsitektur Jawa meski telah mengalami penyesuaian pada fungsi dan desain menimbulkan ketertarikan untuk mempelajari bagaimana tata ruang dan bentuk arsitektur Jawa pada restoran Plataran Dharmawangsa di Jakarta. Untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan, dilakukan kajian teori untuk mendasari penelitian ini. Teori yang dikaji adalah teori tata ruang dan bentuk arsitektur Jawa, ditinjau dari aspek orientasi, zonasi dan ruang-ruang, bentuk bangunan tradisional, elemen pembentuk ruang (konsep kepala-badan-kaki), struktur dan konstruksi, serta ornamen, hingga diperoleh rangkuman sebagai alat analisis. Pada Bab 3, dipaparkan data-data terkait dengan objek penelitian yaitu Plataran Dharmawangsa berkaitan dengan teori arsitektur Jawa yang telah dipelajari pada bab 2, dimulai dari aspek orientasi, zonasi, ruang, massa, elemen pembentuk ruang, struktur, dan ornamen yang ada lewat foto-foto dan deskripsi. Pemaparan ini berfokus pada Ruang Sedap Malam, Ruang Kenanga, Ruang Melati, Ruang Kantil, dan Surau. Pada Bab 4, tata ruang dan bentuk arsitektur Jawa pada objek dianalisis dari keenam aspek, menggunakan alat analisis di bab 2. Hasilnya ditentukan dengan parameter ‘sesuai’, ‘penyesuaian’, atau ‘tidak sesuai’, dan kemudian dirangkum. Pada Bab 5, disimpulkan bahwa dapat ditemukan tata ruang dan bentuk arsitektur Jawa pada restoran Plataran Dharmawangsa di Jakarta dengan adanya penyesuaian pada tiga aspek. Dari segi ruang, aspek orientasi dan zonasi ruang telah mengalami pergeseran akibat faktor geografis dan penyesuaian fungsi. Dari segi bentuk, penyesuaian terdapat pada aspek elemen pembentuk ruang, khususnya variabel pelingkup yang kini dikombinasikan dengan material dinding yang lebih transparan. Hal ini mendukung keharmonisan dengan alam dan menyatukan keragaman fasad pada Plataran Dharmawangsa. Tata ruang dan bentuk arsitektur Jawa ini kini menjadi karakteristik dan nilai tambah bagi restoran Plataran Dharmawangsa, dengan aktivitas restoran yang tetap dapat terwadahi dengan baik. Kata Kunci: tata ruang, bentuk, arsitektur Jawa, restoran, Plataran Dharmawangsa, Jakarta
印尼文化财富的抽象反映之一是传统建筑,而爪哇建筑本身也充满了意义。可悲的是,传统建筑在现代的存在正在消失。由于达玛旺旺斯岛是爪哇建筑群保存的一个例子,尽管它的功能和设计受到了一些变化,研究了雅加达达玛温斯广场餐厅的爪哇建筑的布局和形状,这让人很感兴趣。为了找到问题的答案,进行理论研究来支持这项研究。研究的理论包括爪哇建筑的布局和形状理论,从方向、分区和房间的各个方面、传统建筑的形状、空间的组成元素(脚的概念)、结构和建筑以及装饰,直到获得一种分析工具的总结。在第三章中,达玛温岛研究对象的数据与第二章中研究的爪哇建筑理论有关,从定位、区域、空间、质量、空间的组成元素、结构和通过照片和描述发现的装饰。这些接触集中在舒适的夜晚、茄属植物的空间、茉莉的空间、阴郁的空间和鬃毛的空间。在第4章中,用第2章的分析工具分析了爪哇建筑的六个方面。结果是由参数“相应的”、“调整的”或“不兼容的”来定义的,然后总结。在第5章中,研究表明,在雅加达达摩天鹅广场餐厅可以找到爪哇的空间和建筑形式,并对这三方面进行了调整。在空间方面,定位和分区的各个方面都受到地理因素和功能调整的影响。从形状的角度来看,调整是空间形成元素的各个方面,特别是现在与更透明的墙壁材料结合的范围变量。它促进与自然的和谐,统一了达摩天鹅平原上不同的fasad。爪哇的空间布局和建筑形式现在是达摩沃扬平原餐厅的特点和增值,其餐厅活动保持良好的安全。关键词:空间、形状、建筑、爪哇餐馆、雅加达达摩天鹅平原
{"title":"TATA RUANG DAN BENTUK ARSITEKTUR JAWA PADA RESTORAN PLATARAN DHARMAWANGSA DI JAKARTA","authors":"Audy Widhianingtyas, S. Aly","doi":"10.26593/risa.v7i01.6364.84-99","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i01.6364.84-99","url":null,"abstract":"Abstrak - Salah satu cerminan kekayaan budaya Indonesia adalah arsitektur tradisional, tak terkecuali arsitektur Jawa yang sarat makna. Sayangnya, eksistensi arsitektur tradisional di era modern kian memudar. Adanya Plataran Dharmawangsa sebagai contoh pelestarian arsitektur Jawa meski telah mengalami penyesuaian pada fungsi dan desain menimbulkan ketertarikan untuk mempelajari bagaimana tata ruang dan bentuk arsitektur Jawa pada restoran Plataran Dharmawangsa di Jakarta. \u0000Untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan, dilakukan kajian teori untuk mendasari penelitian ini. Teori yang dikaji adalah teori tata ruang dan bentuk arsitektur Jawa, ditinjau dari aspek orientasi, zonasi dan ruang-ruang, bentuk bangunan tradisional, elemen pembentuk ruang (konsep kepala-badan-kaki), struktur dan konstruksi, serta ornamen, hingga diperoleh rangkuman sebagai alat analisis. \u0000Pada Bab 3, dipaparkan data-data terkait dengan objek penelitian yaitu Plataran Dharmawangsa berkaitan dengan teori arsitektur Jawa yang telah dipelajari pada bab 2, dimulai dari aspek orientasi, zonasi, ruang, massa, elemen pembentuk ruang, struktur, dan ornamen yang ada lewat foto-foto dan deskripsi. Pemaparan ini berfokus pada Ruang Sedap Malam, Ruang Kenanga, Ruang Melati, Ruang Kantil, dan Surau. \u0000Pada Bab 4, tata ruang dan bentuk arsitektur Jawa pada objek dianalisis dari keenam aspek, menggunakan alat analisis di bab 2. Hasilnya ditentukan dengan parameter ‘sesuai’, ‘penyesuaian’, atau ‘tidak sesuai’, dan kemudian dirangkum. \u0000Pada Bab 5, disimpulkan bahwa dapat ditemukan tata ruang dan bentuk arsitektur Jawa pada restoran Plataran Dharmawangsa di Jakarta dengan adanya penyesuaian pada tiga aspek. Dari segi ruang, aspek orientasi dan zonasi ruang telah mengalami pergeseran akibat faktor geografis dan penyesuaian fungsi. Dari segi bentuk, penyesuaian terdapat pada aspek elemen pembentuk ruang, khususnya variabel pelingkup yang kini dikombinasikan dengan material dinding yang lebih transparan. Hal ini mendukung keharmonisan dengan alam dan menyatukan keragaman fasad pada Plataran Dharmawangsa. Tata ruang dan bentuk arsitektur Jawa ini kini menjadi karakteristik dan nilai tambah bagi restoran Plataran Dharmawangsa, dengan aktivitas restoran yang tetap dapat terwadahi dengan baik. \u0000Kata Kunci: tata ruang, bentuk, arsitektur Jawa, restoran, Plataran Dharmawangsa, Jakarta","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129003501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGARUH BUKAAN RUANG TERHADAP SENSE OF SACRED SPACE JEMAAT (OBJEK STUDI: GEREJA ST. GABRIEL BANDUNG)
Pub Date : 2023-01-09 DOI: 10.26593/risa.v7i01.6360.31-48
Dian Novita, Aldyfra L. Lukman
  Abstrak - Gereja St. Gabriel adalah rumah Allah dan wadah bagi umat Katolik beribadah. Gereja Katolik St. Gabriel memiliki konsep yang mengutamakan keterhubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan juga manusia dengan lingkungan. Kenyamanan ruang merupakan faktor penting dalam mendukung suasana beribadah, sehingga Gereja St. Gabriel memperkuat konsepnya dengan konsep desain pasif dan ekologis. Konsep tersebut diwujudkan melalui transparansi dan keterbukaan bangunan gereja yang besar terhadap lingkungannya, untuk mengoptimalkan pencahayaan dan penghawaan alami.  Hal tersebut yang membuat wujud fisik Gereja St. Gabriel memiliki perbedaan dengan Gereja Katolik pada umumnya, yang relatif tertutup dengan bukaan terbatas, untuk meminimalisasi gangguan suara dari luar guna membentuk suasana ibadah yang lebih sakral. Pengalaman ruang dalam gereja akan mempengaruhi suasana ibadah dan pengalaman spiritualitas jemaat saat melaksanakan kegiatan ibadah. Suasana dan pemaknaan ruang yang tidak hanya dipersepsikan secara visual saja, namun dapat dipengaruhi juga dengan indera pendengaran bahkan hingga ke indera penciuman. Oleh karena itu, penelitian ini menarik untuk dilakukan, untuk memahami bagaimana sebuah bukaan ruang di bangunan ibadah membentuk sense of sacred space bagi jemaat nya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang disampaikan secara deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, studi literatur, dan menyebarkan kuesioner kepada jemaat gereja. Data dianalisis sesuai dengan kajian teori yang digunakan dan juga dari hasil kuesioner mengenai sense of sacred space jemaat terhadap bukaan di Gereja St. Gabriel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sense of sacred space jemaat dapat terbentuk jika suasana ruang ibadah tenang dan kondusif. Bukaan ruang memiliki peranan penting dalam membentuk suasana tersebut. Maka, dapat disimpulkan bahwa melalui kualitas visual dan audial yang dihasilkan dari bukaan, yang memiliki perbandingan peranan sebagai penyangga audio – visual lebih besar dibandingkan peranan sebagai penyaring cahaya, akan menciptakan sense of sacred space jemaat dalam Gereja St. Gabriel. Kata Kunci: Bukaan Ruang, Gereja Katolik, Sense of Sacred Space.
抽象的-圣加布里埃尔教堂是天主教徒的圣殿和场所。圣加布里埃尔天主教堂的概念强调了人与上帝、人与人以及人与环境之间的联系。舒适的空间是维持敬拜氛围的一个重要因素,因此圣加布里埃尔教会用被动和生态设计的概念来强化概念。这一概念是通过大型教堂建筑对其环境的透明度和开放来实现的,以优化自然的灯光和煽动。这使得圣加布里埃尔教堂的物质形式与一般天主教会(church of St. Gabriel)有不同之处,天主教会相对有限,以最小化外部声音干扰,形成一种更神圣的崇拜氛围。教堂的空间体验将影响礼拜的气氛和举行礼拜活动时的灵性体验。大气和空间的充气不仅是视觉上的,而且可以通过听觉甚至嗅觉来影响。因此,这项研究很有吸引力,因为它了解在崇拜大楼中发现的空间是如何为他的会众创造神圣的感觉的。本研究采用描述性的定性方法。通过实地观察、文献研究和向教会会众分发问卷收集数据。数据是根据所使用的理论研究以及对圣加布里埃尔教堂空缺空间感的调查结果进行分析的。研究表明,如果礼拜场所的气氛是平静和有益的,就可以建立神圣的空间感。空间的开口在形成大气中起着重要的作用。因此,我们可以得出结论,通过从管道中产生的视觉和听觉品质,即作为音频支持的比较——视觉比作为一个滤光器的角色更重要,将在圣加布里埃尔教堂中创造出一种神圣的空间会众感。关键词:空间释放,天主教会,神圣的空间感。
{"title":"PENGARUH BUKAAN RUANG TERHADAP SENSE OF SACRED SPACE JEMAAT (OBJEK STUDI: GEREJA ST. GABRIEL BANDUNG)","authors":"Dian Novita, Aldyfra L. Lukman","doi":"10.26593/risa.v7i01.6360.31-48","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i01.6360.31-48","url":null,"abstract":"  \u0000Abstrak - Gereja St. Gabriel adalah rumah Allah dan wadah bagi umat Katolik beribadah. Gereja Katolik St. Gabriel memiliki konsep yang mengutamakan keterhubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan juga manusia dengan lingkungan. Kenyamanan ruang merupakan faktor penting dalam mendukung suasana beribadah, sehingga Gereja St. Gabriel memperkuat konsepnya dengan konsep desain pasif dan ekologis. Konsep tersebut diwujudkan melalui transparansi dan keterbukaan bangunan gereja yang besar terhadap lingkungannya, untuk mengoptimalkan pencahayaan dan penghawaan alami.  Hal tersebut yang membuat wujud fisik Gereja St. Gabriel memiliki perbedaan dengan Gereja Katolik pada umumnya, yang relatif tertutup dengan bukaan terbatas, untuk meminimalisasi gangguan suara dari luar guna membentuk suasana ibadah yang lebih sakral. Pengalaman ruang dalam gereja akan mempengaruhi suasana ibadah dan pengalaman spiritualitas jemaat saat melaksanakan kegiatan ibadah. Suasana dan pemaknaan ruang yang tidak hanya dipersepsikan secara visual saja, namun dapat dipengaruhi juga dengan indera pendengaran bahkan hingga ke indera penciuman. Oleh karena itu, penelitian ini menarik untuk dilakukan, untuk memahami bagaimana sebuah bukaan ruang di bangunan ibadah membentuk sense of sacred space bagi jemaat nya. \u0000Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang disampaikan secara deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi lapangan, studi literatur, dan menyebarkan kuesioner kepada jemaat gereja. Data dianalisis sesuai dengan kajian teori yang digunakan dan juga dari hasil kuesioner mengenai sense of sacred space jemaat terhadap bukaan di Gereja St. Gabriel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sense of sacred space jemaat dapat terbentuk jika suasana ruang ibadah tenang dan kondusif. Bukaan ruang memiliki peranan penting dalam membentuk suasana tersebut. Maka, dapat disimpulkan bahwa melalui kualitas visual dan audial yang dihasilkan dari bukaan, yang memiliki perbandingan peranan sebagai penyangga audio – visual lebih besar dibandingkan peranan sebagai penyaring cahaya, akan menciptakan sense of sacred space jemaat dalam Gereja St. Gabriel. \u0000Kata Kunci: Bukaan Ruang, Gereja Katolik, Sense of Sacred Space.","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"64 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133455276","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
STUDI PENJAJARAN CANDI BUDDHA DI PADANG LAWAS, SUMATRA UTARA DAN MATARAM KUNO
Pub Date : 2023-01-09 DOI: 10.26593/risa.v7i01.6362.66-83
Pininta Taruli Ayeris, Rahadian Prajudi Herwindo
Abstrak - Arsitektur candi merupakan salah satu arsitektur tertua yang terdapat di Indonesia maupun di dunia, candi yang berasal dari kata candika grha dengan arti rumah Dewi Candika yaitu dewi maut tetapi Soekmono (1977 :231) mengatakan candi tidak selalu dianggap makam, tetapi merupakan sebuah bangunan kuil. Candi – candi Buddha Padang Lawas yang diambil sebagai objek penelitian terdiri dari Candi Bahal I, II, III dan Candi Sipamutung disandingkan dengan candi – candi Buddha Mataram Kuno, Jawa Tengah. Unsur – unsur arsitektur candi – candi Buddha Padang Lawas memiliki pola arsitektur yang unik dan berbeda dengan arsitektur candi Buddha Jawa pada umumnya. Perkiraan pembangunan dari abad ke-9 – ke-13 untuk arsitektur candi – candi di Sumatra didukung juga dengan fakta bahwa Sumatra dalam Kerajaan Sriwijaya, merupakan pusat penyebaran agama Buddha yang paling awal sebelum Mataram Kuno yang dipercayai disebarkan sebelum tahun 5M- 6M, berdasarkan catatan seorang keturunan Cina Bernama Fa Hsien sekitar abad ke-4. Arsitektur candi Buddha Padang Lawas maupun di seluruh Sumatra belum memiliki ciri yang jelas jika disejajarkan dengan candi – candi Jawa yang memiliki pedoman dan ciri – ciri yang sudah dikaji secara lebih jelas. Gambaran dari arsitektur candi – candi Buddha Padang Lawas jika dilihat dari unsur – unsur arsitekturnya secara sekilas memiliki keunikan dan tampak yang berbeda dengan candi di Jawa, hal ini digunakan sebagai penelitian studi penjajaran antara candi Buddha Padang Lawas dan Mataram Kuno. Tujuan dari penelitian untuk memahami perbedaan dan persamaan dari arsitektur candi yang dibangun di kedua daerah yang berbeda dan faktor – faktor yang mempengaruhi persamaan dan perbedaan arsitektur candi. Penjajaran ini dilakukan dikarenakan juga tidak ada pedoman yang jelas untuk arsitektur Buddha, berbeda dengan arsitektur Hindu dengan kitab Mānasāra, maka arsitektur diteliti lebih lanjut untuk memperlihatkan hubungannya. Data arsitektur candi – candi Buddha Padang Lawas dan Mataram Kuno berdasarkan objek penelitian yang sudah disebutkan dengan penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif analitik, dengan teknik pengumpulan data dirujuk dari dokumen dan studi pustaka. Arsitektur candi – candi Buddha Padang Lawas dan Mataram Kuno disandingkan untuk menganalisa persamaan dan perbedaan dengan teori Arsitektur candi Buddha, aliran, dan yang terpenting unsur arsitektur yang terdiri dari tata massa atau pola perletakan, tata ruang, sosok bangunan dan siluet bangunan, dan ragam hias & ornamentasi pada bangunan candi. Hal – hal dari persamaan, perbedaan, dan kemiripan pasti dipengaruhi oleh faktor – faktor tertentu yang memberikan keunikan pada arsitektur, pada penelitian ini faktor – faktor dilihat dari faktor alam yang mempengaruhi arsitektur candi, faktor bahan dan keteknikan yang terkait dengan alam, faktor religiusitas yang mempengaruhi pola arsitektur, dan faktor sosial-budaya-politik.  Hasil dari analisis adalah ditemukan banyak persamaa
寺庙建筑是印度尼西亚和世界上最古老的建筑之一,寺庙的起源是“坎迪卡格拉”(candika grha),意思是“死亡女神但Soekmono之家”(1977年:231),它说寺庙并不总是被认为是坟墓,而是一座寺庙建筑。寺庙——巴东佛寺作为研究对象,由巴哈尔一世、二世、三世和与爪哇中部的古马塔兰佛寺相参照。元素——寺庙建筑的元素——巴东寺的建筑模式是独一无二的,与爪哇岛佛教寺庙的一般建筑不同。估计9—13世纪的建筑——苏门答腊的寺庙寺庙建筑也支持与苏门答腊Sriwijaya的国度里,这一事实是古代最早的佛教传播之前马塔兰中心年之前广为流传的信仰-一米半吨,根据记录一位名叫Fa常显大约4世纪的中国血统。巴东寺和整个苏门答腊的建筑与指引和标记的爪哇寺庙的建筑相比,还没有明显的特色。寺庙的建筑图景——古老的佛教寺庙——从元素上看——建筑的元素乍一看与爪哇的寺庙不同,这被用作研究巴东佛寺和古代马塔兰佛寺之间的联系。研究的目的是理解在这两个不同地区建造的寺庙建筑的差异和相似性,以及因素——影响寺庙建筑多样性和多样性的因素。机械化这样做是因为佛教建筑,也没有明确的指导方针与印度教建筑不同,《Mānasāra,那么建筑表达关系的进一步研究。寺庙建筑数据——巴东古佛寺和马塔兰古研究对象的研究对象,通过分析定性描述性描述性方法的研究,从文档和文献研究中引用的数据收集技术。寺庙建筑——巴东古庙和马塔兰古庙用来分析佛教寺庙的建筑理论、流动,最重要的是建筑的质量或建筑模式、空间布局、建筑的轮廓和轮廓,以及寺庙建筑的花饰和装饰。方程的事情——、差异和相似之处一定是受到某些因素——因素给建筑的独特性,在这项研究的因素——从因素影响寺庙建筑的自然因素,因式分解与自然相关的材料和工程,因式分解影响建筑模式的复兴,sosial-budaya-politik因素。分析结果显示,苏门答腊岛和爪哇寺庙的建筑元素中有许多相似和不同之处,包括质地、空间、建筑图形和装饰。人们发现的相似之处很少,但人们发现的相似之处很大程度上是由于当地寺庙的宗教、自然、材料和技术的结合。发现的差异也最明显的是,在一种佛教平面图中,寺庙的质量分布模式与爪哇佛教寺庙的宗教和自然因素的影响大不相同。关键词:寺庙建筑,佛陀建筑,巴东古典建筑,建筑元素
{"title":"STUDI PENJAJARAN CANDI BUDDHA DI PADANG LAWAS, SUMATRA UTARA DAN MATARAM KUNO","authors":"Pininta Taruli Ayeris, Rahadian Prajudi Herwindo","doi":"10.26593/risa.v7i01.6362.66-83","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i01.6362.66-83","url":null,"abstract":"Abstrak - Arsitektur candi merupakan salah satu arsitektur tertua yang terdapat di Indonesia maupun di dunia, candi yang berasal dari kata candika grha dengan arti rumah Dewi Candika yaitu dewi maut tetapi Soekmono (1977 :231) mengatakan candi tidak selalu dianggap makam, tetapi merupakan sebuah bangunan kuil. Candi – candi Buddha Padang Lawas yang diambil sebagai objek penelitian terdiri dari Candi Bahal I, II, III dan Candi Sipamutung disandingkan dengan candi – candi Buddha Mataram Kuno, Jawa Tengah. Unsur – unsur arsitektur candi – candi Buddha Padang Lawas memiliki pola arsitektur yang unik dan berbeda dengan arsitektur candi Buddha Jawa pada umumnya. Perkiraan pembangunan dari abad ke-9 – ke-13 untuk arsitektur candi – candi di Sumatra didukung juga dengan fakta bahwa Sumatra dalam Kerajaan Sriwijaya, merupakan pusat penyebaran agama Buddha yang paling awal sebelum Mataram Kuno yang dipercayai disebarkan sebelum tahun 5M- 6M, berdasarkan catatan seorang keturunan Cina Bernama Fa Hsien sekitar abad ke-4. Arsitektur candi Buddha Padang Lawas maupun di seluruh Sumatra belum memiliki ciri yang jelas jika disejajarkan dengan candi – candi Jawa yang memiliki pedoman dan ciri – ciri yang sudah dikaji secara lebih jelas. Gambaran dari arsitektur candi – candi Buddha Padang Lawas jika dilihat dari unsur – unsur arsitekturnya secara sekilas memiliki keunikan dan tampak yang berbeda dengan candi di Jawa, hal ini digunakan sebagai penelitian studi penjajaran antara candi Buddha Padang Lawas dan Mataram Kuno. Tujuan dari penelitian untuk memahami perbedaan dan persamaan dari arsitektur candi yang dibangun di kedua daerah yang berbeda dan faktor – faktor yang mempengaruhi persamaan dan perbedaan arsitektur candi. Penjajaran ini dilakukan dikarenakan juga tidak ada pedoman yang jelas untuk arsitektur Buddha, berbeda dengan arsitektur Hindu dengan kitab Mānasāra, maka arsitektur diteliti lebih lanjut untuk memperlihatkan hubungannya. \u0000Data arsitektur candi – candi Buddha Padang Lawas dan Mataram Kuno berdasarkan objek penelitian yang sudah disebutkan dengan penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif analitik, dengan teknik pengumpulan data dirujuk dari dokumen dan studi pustaka. Arsitektur candi – candi Buddha Padang Lawas dan Mataram Kuno disandingkan untuk menganalisa persamaan dan perbedaan dengan teori Arsitektur candi Buddha, aliran, dan yang terpenting unsur arsitektur yang terdiri dari tata massa atau pola perletakan, tata ruang, sosok bangunan dan siluet bangunan, dan ragam hias & ornamentasi pada bangunan candi. Hal – hal dari persamaan, perbedaan, dan kemiripan pasti dipengaruhi oleh faktor – faktor tertentu yang memberikan keunikan pada arsitektur, pada penelitian ini faktor – faktor dilihat dari faktor alam yang mempengaruhi arsitektur candi, faktor bahan dan keteknikan yang terkait dengan alam, faktor religiusitas yang mempengaruhi pola arsitektur, dan faktor sosial-budaya-politik.  \u0000Hasil dari analisis adalah ditemukan banyak persamaa","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133290072","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
OPTIMALISASI NILAI ILUMINASI DENGAN SKYLIGHT DAN MATERIAL TRANSPARAN UNTUK BANGUNAN DERET-BERTINGKAT PADA RUKO GAIA DI AYODHYA, ALAM SUTERA, TANGERANG 以天光和透明材料的优化造影价值,在阿约提亚,丝绸自然丹哥亚
Pub Date : 2022-10-05 DOI: 10.26593/risa.v6i04.6149.384-403
Felisitas Devina D, Ariani Mandala
Abstrak - Bangunan deret-bertingkat seperti ruko (rumah-toko) memiliki permasalahan dalam mengakomodasi kebutuhan pencahayaan alami akibat tipologi bangunan yang linear, keterbatasan untuk membuat bukaan samping, dan terdiri dari dua lantai atau lebih. Tipologi bangunan demikian menghasilkan distribusi cahaya yang tidak merata, terutama pada bagian tengah ke belakang bangunan dan lantai-lantai selain lantai teratas. Salah satu upaya untuk memasukkan cahaya alami atau daylight ke dalam bangunan ruko yang bentuknya memanjang adalah dengan menggunakan bukaan atas (top lighting). Namun keberadaan bukaan atas pun tidak memungkinkan untuk menerangi lantai selain lantai teratas dari bangunan ruko akibat terhalang permukaan lantai. Material transparan seperti kaca memungkinkan transmisi cahaya yang lebih tinggi daripada material opaque, sehingga dengan menggunakan material kaca dapat meningkatkan iluminasi pada ruang di balik kaca tersebut. Tujuan studi ini adalah untuk mengkaji kesesuaian tingkat iluminasi pada desain pencahayaan alami Ruko Gaia terhadap nilai Daylight Factor (DF), Spatial Daylight Autonomy (sDA), dan Annual Sunlight Exposure (aSE) sesuai standar BREEAM dan IES LM-83-12, mengkaji pengaruh  perubahan posisi skylight-tangga dan penggunaan material transparan pada bidang lantai-tangga terhadap tingkat iluminasi, serta melakukan optimalisasi desain untuk meningkatkan nilai DF sesuai standar yang digunakan. Penelitian diawali dengan melakukan evaluasi pada desain pencahayaan alami Ruko Gaia. Dengan melakukan simulasi alternatif, kemudian akan dilakukan pengkajian pengaruh perubahan posisi skylight-tangga dan penggunaan material transparan pada bidang lantai-tangga terhadap tingkat iluminasi. Apabila tingkat iluminasi yang dihasilkan belum mencapai standar yang ditentukan, dilakukan optimalisasi dengan pengingkatan nilai Visible Light Transmittance (VLT) atau penambahan dimensi skylight. Metode yang digunakan adalah metoda kuantitatif berupa evaluasi desain perencanaan dan simulasi alternatif. Teori-teori maupun data Ruko Gaia dikumpulkan dari studi literatur, website, brosur, maupun pihak agen properti, serta pengolahan data simulasi dengan software SketchUp dan Lightstanza.  Berdasarkan evaluasi, tingkat iluminasi pada Ruko Gaia belum memenuhi standar BREEAM dari nilai DF dalam kondisi langit overcast, terutama pada lantai dasar. Berbagai studi alternatif menghasilkan kesimpulan bahwa walaupun meningkatkan nilai DF, perubahan posisi tangga-skylight dan penggunaan lantai-tangga transparan belum menghasilkan nilai DF yang sesuai standar BREEAM. Optimalisasi nilai DF dapat dicapai dengan meningkatkan nilai VLT atau memperbesar dimensi skylight.   Kata Kunci: bangunan deret-bertingkat, pencahayaan alami, daylight, skylight, material transparan, tingkat iluminasi, Daylight Factor
抽象的结构,如ruko(房屋商店),由于线性建筑的分布式结构,侧向开口的限制,以及两层或两层以上的建筑,对这种自然照明的需求存在问题。这样的结构分类学产生了不均匀的光分布,尤其是在建筑后面的中央和上层以外的楼层。将自然光或日光引入细长的鲁科建筑的一个尝试是使用顶部的开口。但即使是开口,也不可能照亮房间的顶层,因为地板表面受阻。像玻璃这样的透明材料使光的传播比不透明度高得多,因此使用玻璃材料可以增加玻璃后面空间的照明。这项研究的目的是评估了光照水平的一致性对价值的储藏室里盖亚的自然日光照明设计因子(DF),空间日光Autonomy (sDA),年度阳光曝光(因为)标准BREEAM和咪咪LM-83-12,回顾skylight-tangga位置和使用透明材料的变化影响lantai-tangga领域对光照水平,以及做了优化设计的增值,DF所使用的标准。这项研究首先是对Ruko Gaia的自然照明设计进行评估。通过进行替代模拟,将研究天光梯子位置的变化以及楼梯场使用透明材料对光照水平的影响。如果生成的照明率没有达到规定的标准,则采用可见光传输值(VLT)或增加天光维度的优化来实现。采用的方法是一种定量方法,即规划设计评估和替代模拟。Ruko Gaia的理论和数据都来自文学研究、网站、小册子和房地产经纪人,以及与素描chup和Lightstanza软件进行的模拟数据处理。根据评估,盖亚Ruko的照明水平还没有达到天空漫射条件下DF值的标准,尤其是基层。不同的替代研究得出的结论是,虽然增加了DF值,但天窗的位置和使用透明楼梯的使用并没有产生符合BREEAM标准的DF值。通过增加VLT值或增加skylight维度来实现DF值的优化。关键词:侧层建筑,自然光,日光,天窗,透明材料,照明水平,日光因子
{"title":"OPTIMALISASI NILAI ILUMINASI DENGAN SKYLIGHT DAN MATERIAL TRANSPARAN UNTUK BANGUNAN DERET-BERTINGKAT PADA RUKO GAIA DI AYODHYA, ALAM SUTERA, TANGERANG","authors":"Felisitas Devina D, Ariani Mandala","doi":"10.26593/risa.v6i04.6149.384-403","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v6i04.6149.384-403","url":null,"abstract":"Abstrak - Bangunan deret-bertingkat seperti ruko (rumah-toko) memiliki permasalahan dalam mengakomodasi kebutuhan pencahayaan alami akibat tipologi bangunan yang linear, keterbatasan untuk membuat bukaan samping, dan terdiri dari dua lantai atau lebih. Tipologi bangunan demikian menghasilkan distribusi cahaya yang tidak merata, terutama pada bagian tengah ke belakang bangunan dan lantai-lantai selain lantai teratas. \u0000Salah satu upaya untuk memasukkan cahaya alami atau daylight ke dalam bangunan ruko yang bentuknya memanjang adalah dengan menggunakan bukaan atas (top lighting). Namun keberadaan bukaan atas pun tidak memungkinkan untuk menerangi lantai selain lantai teratas dari bangunan ruko akibat terhalang permukaan lantai. Material transparan seperti kaca memungkinkan transmisi cahaya yang lebih tinggi daripada material opaque, sehingga dengan menggunakan material kaca dapat meningkatkan iluminasi pada ruang di balik kaca tersebut. \u0000Tujuan studi ini adalah untuk mengkaji kesesuaian tingkat iluminasi pada desain pencahayaan alami Ruko Gaia terhadap nilai Daylight Factor (DF), Spatial Daylight Autonomy (sDA), dan Annual Sunlight Exposure (aSE) sesuai standar BREEAM dan IES LM-83-12, mengkaji pengaruh  perubahan posisi skylight-tangga dan penggunaan material transparan pada bidang lantai-tangga terhadap tingkat iluminasi, serta melakukan optimalisasi desain untuk meningkatkan nilai DF sesuai standar yang digunakan. \u0000Penelitian diawali dengan melakukan evaluasi pada desain pencahayaan alami Ruko Gaia. Dengan melakukan simulasi alternatif, kemudian akan dilakukan pengkajian pengaruh perubahan posisi skylight-tangga dan penggunaan material transparan pada bidang lantai-tangga terhadap tingkat iluminasi. Apabila tingkat iluminasi yang dihasilkan belum mencapai standar yang ditentukan, dilakukan optimalisasi dengan pengingkatan nilai Visible Light Transmittance (VLT) atau penambahan dimensi skylight. \u0000Metode yang digunakan adalah metoda kuantitatif berupa evaluasi desain perencanaan dan simulasi alternatif. Teori-teori maupun data Ruko Gaia dikumpulkan dari studi literatur, website, brosur, maupun pihak agen properti, serta pengolahan data simulasi dengan software SketchUp dan Lightstanza.  \u0000Berdasarkan evaluasi, tingkat iluminasi pada Ruko Gaia belum memenuhi standar BREEAM dari nilai DF dalam kondisi langit overcast, terutama pada lantai dasar. Berbagai studi alternatif menghasilkan kesimpulan bahwa walaupun meningkatkan nilai DF, perubahan posisi tangga-skylight dan penggunaan lantai-tangga transparan belum menghasilkan nilai DF yang sesuai standar BREEAM. Optimalisasi nilai DF dapat dicapai dengan meningkatkan nilai VLT atau memperbesar dimensi skylight. \u0000  \u0000Kata Kunci: bangunan deret-bertingkat, pencahayaan alami, daylight, skylight, material transparan, tingkat iluminasi, Daylight Factor","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117089851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGARUH DESAIN DINDING SUSUNAN BATA BERONGGA SEBAGAI SELUBUNG BANGUNAN TERHADAP KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS SEKOLAH ALFA OMEGA TANGERANG
Pub Date : 2022-10-05 DOI: 10.26593/risa.v6i04.6151.423-439
Dickinson Alfred Aritonang, Nancy Yusnita Nugroho
Abstrak - Sekolah Alfa Omega merupakan sebuah sekolah yang memiliki desain merespon alam. Strategi desain dibuat sedemikian sehingga secara konsep desain, menjawab permasalahan iklim di tempat sekolah itu dibangun. Berlokasi di area yang memiliki iklim tropis, dengan lebih spesifiknya area rawa dan persawahan, membuat iklim di sekitar tempat tersebut terasa kurang nyaman dengan temperatur udara yang cukup tinggi dan tingkat kelembapan udara yang berada di atas tingkat kenyamanan termal untuk beraktivitas.  Sekolah tersebut didesain dengan melakukan pengolahan pada kulit bangunannya. Raw Architect selaku pihak yang mendesain sekolah ini, memilih material bata dengan alasan utama mengangkat lokalitas yang berada pada kawasan tersebut. Selain itu, dengan menggunakan material bata sebagai bagian dari elemen arsitektural di dalam bangunan tersebut, maka mereka dapat seminimum mungkin menciptakan jejak karbon, yaitu emisi dari kegiatan manusia yang dalam waktu lama akan menimbulkan dampak negatif kepada alam, dimana ini berarti mereka dapat menciptakan desain yang tidak hanya mengangkat lokalitas tetapi juga ramah lingkungan.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah pengaruh dari dinding dengan susunan bata berongga dalam desain selubung bangunan ruang terhadap kenyamanan termal yang coba dibuat di dalam desain Sekolah Alfa Omega.Penelitian merupakan penelitian dengan jenis evaluatif – eksperimental dengan pendekatan kuantitatif dengan cara mendeskripsikan keadaan dan kondisi baik dari segi arsitektural, maupun segi kenyamanan termal yang ada lalu dibandingkan dengan teori mengenai kenyamanan termal secara umum dan secara lebih khusus sebagai sebuah sekolah. Penelitian ini dilakukan secara tidak langsung melalui media komputer, internet, serta program simulasi untuk melakukan pengukuran tingkat kenyamanan termal pada Sekolah Alfa Omega.  Hasil dari penelitiannya adalah pemahaman akan bagaimana pengaruh dari dinding dengan susunan bata berongga sebagai sebuah selubung bangunan dalam menanggapi iklim yang ada di daerah tersebut, sehingga dapat dipahami bagaimanakah kemampuan dari dinding ban dalam selubung ruang dalam mencapai kenyamanan termal yang dapat mendukung aktivitas di dalamnya sebagai sebuah sekolah. Dan apabila ditemukan ketidaknyamanan termal pada aplikasi material tersebut sebagai selubung bangunan, maka akan dicari cara untuk mengoptimalkan kualitas termal nya dengan teori-teori dan eksperimen simulasi.   Kata-kata kunci: Kenyamanan termal, selubung bangunan, dinding berongga, sekolah
抽象的-阿尔法-欧米加学校是一所对自然有反应的学校。设计策略的制定方式是为了解决学校所在的气候问题。位于热带气候较特殊的沼泽和稻田地区,附近的气候受到足够高的空气温度和高于热舒适水平的空气湿度的影响。这所学校的设计是通过处理建筑的外壳。设计这所学校的人选择砖块材料,其主要原因是重新安置当地居民。此外,作为建筑元素的一部分,用砖块材料在建筑里面,那么他们可以在尽可能低的水平创造的人类活动排放的碳足迹,就是很长一段时间会对自然构成负面影响,这意味着他们可以在上面创建的设计不仅提升地方性,而且环保。这项研究的目的是看看在阿尔法-欧米加学校设计中,用空心砖结构的墙壁对空间结构的隔热性能是否有影响。研究是一种评估类型的研究——一种量化方法的实验,通过描述现有的建筑环境和热舒适方面,以及与一般和更具体地说,作为一所学校的热舒适理论进行比较。这项研究是通过计算机媒体、互联网和模拟程序间接完成的,目的是测量阿尔法-欧米加学校的热舒适度水平。研究是理解的结果会如何影响中空的墙砖结构建筑作为一个鞘中回应在该地区的气候,所以可以理解如何从轮胎墙的能力空间鞘中达到舒适的热可以作为一个学校里面的支持活动。如果在材料应用中发现热不适作为建筑的外壳,将会寻找一种方法,用模拟理论和实验来优化其热质量。关键词:热舒适,建筑外壳,空心墙,学校
{"title":"PENGARUH DESAIN DINDING SUSUNAN BATA BERONGGA SEBAGAI SELUBUNG BANGUNAN TERHADAP KENYAMANAN TERMAL RUANG KELAS SEKOLAH ALFA OMEGA TANGERANG","authors":"Dickinson Alfred Aritonang, Nancy Yusnita Nugroho","doi":"10.26593/risa.v6i04.6151.423-439","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v6i04.6151.423-439","url":null,"abstract":"Abstrak - Sekolah Alfa Omega merupakan sebuah sekolah yang memiliki desain merespon alam. Strategi desain dibuat sedemikian sehingga secara konsep desain, menjawab permasalahan iklim di tempat sekolah itu dibangun. Berlokasi di area yang memiliki iklim tropis, dengan lebih spesifiknya area rawa dan persawahan, membuat iklim di sekitar tempat tersebut terasa kurang nyaman dengan temperatur udara yang cukup tinggi dan tingkat kelembapan udara yang berada di atas tingkat kenyamanan termal untuk beraktivitas.  \u0000Sekolah tersebut didesain dengan melakukan pengolahan pada kulit bangunannya. Raw Architect selaku pihak yang mendesain sekolah ini, memilih material bata dengan alasan utama mengangkat lokalitas yang berada pada kawasan tersebut. Selain itu, dengan menggunakan material bata sebagai bagian dari elemen arsitektural di dalam bangunan tersebut, maka mereka dapat seminimum mungkin menciptakan jejak karbon, yaitu emisi dari kegiatan manusia yang dalam waktu lama akan menimbulkan dampak negatif kepada alam, dimana ini berarti mereka dapat menciptakan desain yang tidak hanya mengangkat lokalitas tetapi juga ramah lingkungan.  \u0000Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah pengaruh dari dinding dengan susunan bata berongga dalam desain selubung bangunan ruang terhadap kenyamanan termal yang coba dibuat di dalam desain Sekolah Alfa Omega.Penelitian merupakan penelitian dengan jenis evaluatif – eksperimental dengan pendekatan kuantitatif dengan cara mendeskripsikan keadaan dan kondisi baik dari segi arsitektural, maupun segi kenyamanan termal yang ada lalu dibandingkan dengan teori mengenai kenyamanan termal secara umum dan secara lebih khusus sebagai sebuah sekolah. Penelitian ini dilakukan secara tidak langsung melalui media komputer, internet, serta program simulasi untuk melakukan pengukuran tingkat kenyamanan termal pada Sekolah Alfa Omega.  \u0000Hasil dari penelitiannya adalah pemahaman akan bagaimana pengaruh dari dinding dengan susunan bata berongga sebagai sebuah selubung bangunan dalam menanggapi iklim yang ada di daerah tersebut, sehingga dapat dipahami bagaimanakah kemampuan dari dinding ban dalam selubung ruang dalam mencapai kenyamanan termal yang dapat mendukung aktivitas di dalamnya sebagai sebuah sekolah. Dan apabila ditemukan ketidaknyamanan termal pada aplikasi material tersebut sebagai selubung bangunan, maka akan dicari cara untuk mengoptimalkan kualitas termal nya dengan teori-teori dan eksperimen simulasi. \u0000  \u0000Kata-kata kunci: Kenyamanan termal, selubung bangunan, dinding berongga, sekolah","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133185529","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
CERMINAN ARSITEKTUR NUSANTARA PADA TAMPILAN GEDUNG PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS INDONESIA, DEPOK 印尼大学中央行政大楼的努桑塔拉建筑的反映,德波克
Pub Date : 2022-10-05 DOI: 10.26593/risa.v6i04.6152.440-451
Demitra Nur Alia, Yuswadi Saliya
Abstrak - Arsitektur Nusantara merupakan pengetahuan turun temurun dalam perihal merancang ruang, yang sesuai dengan kondisi geoklimatik, yang mewujudkan kebhinekaan dari Sabang sampai Merauke. Arsitektur Nusantara dapat digolongkan sebagai suatu unsur kebudayaan, dalam ranah pengetahuan arsitektur. Tanpa disadari, pokok dari ilmu arsitektur Nusantara akan selalu tertanam pada masyarakat Nusantara, seperti sebuah identitas. Rekam jejak Arsitektur Nusantara tercatat di dalam masyarakat lisan, dimana ucapan dan benda menjadi medium mencatat dan merekam pengetahuan terhadap Arsitektur Nusantara. Ketiadaan rekam jejak tertulis memberi kesan bahwa pengetahuan Arsitektur Nusantara seakan sudah tenggelam.  Salah satu rekam jejak arsitektur Nusantara yang dapat ditemukan hingga hari ini adalah bangunan Candi Nusantara, yang bersifat ikonik dan monumental. Bangunan Candi memegang kepentingan dan keutamaan yang melebihi bangunan lain. Kekayaan arsitektur candi Nusantara dapat menggambarkan betapa tingginya budaya, peradaban, dan arsitektur di Nusantara. Selain mewadahi fungsi dan kegiatan tertentu, Candi juga dapat dijadikan alat dalam mengungkapkan budaya Nusantara.   Arsitektur Nusantara seringkali dianggap sebagai hal yang kuno dan ketinggalan zaman. Pengaruh arsitektur Barat lebih mudah diterima masyarakat Nusantara, sehingga mendorong terjadinya peleburan budaya yang memudarkan ke-Nusantara-an dalam arsitektur di Indonesia, mengakibatkan adanya pergeseran di dalam tatanan ruang, tampilan bentuk dan tampang, hingga skala dan proporsi. Arsitektur Nusantara yang mengkini akan bertumbuh, bertransformasi, mengglobal, namun tetap memiliki kekuatan yang bersumber pada konteks lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ke-Nusantara-an pada arsitektur objek studi yang berupa bangunan pendidikan yang dibangun pada era modern. Metode Penelitian yang dilakukan adalah kualitatif-deskriptif, melalui pengumpulan data, yang berjalan bersamaan dengan studi pustaka dan literatur yang mendukung. Pada penelitian ini, Teori utama yang digunakan adalah Teori Arsitektur Nusantara oleh Prof. Josef Prijotomo, yang kemudian dibantu dengan metode Unsur-unsur Kuat pada Candi. Persandingan terhadap candi akan digunakan sebagai alat untuk menganalisis objek studi Gedung Pusat Administrasi Universitas Indonesia. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Gedung Pusat Administrasi Universitas Indonesia memiliki unsur-unsur kuat candi pada arsitekturnya, dengan mencakup duabelas unsur yaitu hierarki perletakan, axis/sumbu, pembagian tiga, komposisi geometrik, irama dan pengulangan, efek perspektifis, simetri, mimesis, komposisi solid-void, tekstur – elemen garis – efek gelap terang, ragam hias biomimesis, dan material. Dengan memenuhi unsur-unsur candi, dapat diketahui bahwa Gedung Pusat Administrasi Universitas Indonesia mencerminkan Arsitektur Nusantara, melalui proses transformasi dengan percampuran arsitektur modern.   Kata-kata kunci: Arsitektur Nusantara, Cand
抽象建筑是一种传统的设计空间的知识,它符合基里穆坎的条件,从沙邦到梅尔克,揭示了从沙邦到梅尔克的新奇之处。数字架构可以被归类为一种文化,在建筑知识的领域中。不知不觉中,群岛建筑科学的基础将永远根植于群岛社会,就像一种身份。建筑记录群岛口头记录在这样一个社会中,语言和物体在哪里成为记录和记录媒介知识对建筑的群岛。建筑知识缺乏书面记录暗示群岛好像已经被水淹没了。群岛的建筑记录可以发现之一,直到今天是标志性的群岛,寺庙建筑和纪念性。寺庙建筑拥有超过其他建筑物的重要性和优先级。财富群岛,它可以描述寺庙建筑文化、文明和建筑在群岛有多高。除了佛寺有很多功能和某些活动,也可以作为群岛文化表达的工具。群岛通常被视为一件古老的建筑和过时。西方建筑更容易接受社会群岛的影响,所以在诱发ke-Nusantara-an里渐渐消失的建筑文化融合在印尼移位,导致的空间秩序,形状和外观,其规模和比例的表情。群岛的建筑mengkini转变,全球化就会增长,但当地仍有力量来源的上下文。本研究旨在评估ke-Nusantara-an建筑的研究对象的现代建筑教育时代建造的。是kualitatif-deskriptif所做的研究方法,通过数据收集,同时进行文献研究和文献的支持。在建筑理论研究的主要理论是由教授约瑟夫。Prijotomo群岛,然后帮助的方法元素强烈的庙宇。对寺庙将被用作工具来分析对象的Persandingan研究印尼大学行政中心大楼。基于这一研究可以得出结论,行政中心大楼印尼大学有着强大的寺庙建筑的元素,包括12个元素即perletakan, axis -灯芯,划分三个等级的几何构图、节奏和重复perspektifis效应、对称、mesis (solid-void成分,质地——线要素——biomimesis图案,黑暗与光明和材料的效果。元素和满足寺庙时,可知的建筑反映了印尼群岛大学行政中心大楼,通过多姿多彩的现代建筑的转变过程。关键词:群岛,寺庙建筑外表,印尼大学行政中心大楼
{"title":"CERMINAN ARSITEKTUR NUSANTARA PADA TAMPILAN GEDUNG PUSAT ADMINISTRASI UNIVERSITAS INDONESIA, DEPOK","authors":"Demitra Nur Alia, Yuswadi Saliya","doi":"10.26593/risa.v6i04.6152.440-451","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v6i04.6152.440-451","url":null,"abstract":"Abstrak - Arsitektur Nusantara merupakan pengetahuan turun temurun dalam perihal merancang ruang, yang sesuai dengan kondisi geoklimatik, yang mewujudkan kebhinekaan dari Sabang sampai Merauke. Arsitektur Nusantara dapat digolongkan sebagai suatu unsur kebudayaan, dalam ranah pengetahuan arsitektur. Tanpa disadari, pokok dari ilmu arsitektur Nusantara akan selalu tertanam pada masyarakat Nusantara, seperti sebuah identitas. Rekam jejak Arsitektur Nusantara tercatat di dalam masyarakat lisan, dimana ucapan dan benda menjadi medium mencatat dan merekam pengetahuan terhadap Arsitektur Nusantara. Ketiadaan rekam jejak tertulis memberi kesan bahwa pengetahuan Arsitektur Nusantara seakan sudah tenggelam.  \u0000Salah satu rekam jejak arsitektur Nusantara yang dapat ditemukan hingga hari ini adalah bangunan Candi Nusantara, yang bersifat ikonik dan monumental. Bangunan Candi memegang kepentingan dan keutamaan yang melebihi bangunan lain. Kekayaan arsitektur candi Nusantara dapat menggambarkan betapa tingginya budaya, peradaban, dan arsitektur di Nusantara. Selain mewadahi fungsi dan kegiatan tertentu, Candi juga dapat dijadikan alat dalam mengungkapkan budaya Nusantara.   \u0000Arsitektur Nusantara seringkali dianggap sebagai hal yang kuno dan ketinggalan zaman. Pengaruh arsitektur Barat lebih mudah diterima masyarakat Nusantara, sehingga mendorong terjadinya peleburan budaya yang memudarkan ke-Nusantara-an dalam arsitektur di Indonesia, mengakibatkan adanya pergeseran di dalam tatanan ruang, tampilan bentuk dan tampang, hingga skala dan proporsi. Arsitektur Nusantara yang mengkini akan bertumbuh, bertransformasi, mengglobal, namun tetap memiliki kekuatan yang bersumber pada konteks lokal. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ke-Nusantara-an pada arsitektur objek studi yang berupa bangunan pendidikan yang dibangun pada era modern. Metode Penelitian yang dilakukan adalah kualitatif-deskriptif, melalui pengumpulan data, yang berjalan bersamaan dengan studi pustaka dan literatur yang mendukung. Pada penelitian ini, Teori utama yang digunakan adalah Teori Arsitektur Nusantara oleh Prof. Josef Prijotomo, yang kemudian dibantu dengan metode Unsur-unsur Kuat pada Candi. Persandingan terhadap candi akan digunakan sebagai alat untuk menganalisis objek studi Gedung Pusat Administrasi Universitas Indonesia. \u0000Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Gedung Pusat Administrasi Universitas Indonesia memiliki unsur-unsur kuat candi pada arsitekturnya, dengan mencakup duabelas unsur yaitu hierarki perletakan, axis/sumbu, pembagian tiga, komposisi geometrik, irama dan pengulangan, efek perspektifis, simetri, mimesis, komposisi solid-void, tekstur – elemen garis – efek gelap terang, ragam hias biomimesis, dan material. Dengan memenuhi unsur-unsur candi, dapat diketahui bahwa Gedung Pusat Administrasi Universitas Indonesia mencerminkan Arsitektur Nusantara, melalui proses transformasi dengan percampuran arsitektur modern. \u0000  \u0000Kata-kata kunci: Arsitektur Nusantara, Cand","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124463038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PELESTARIAN WUJUD BUDAYA JAWA PADA STRUKTUR DAN KONSTRUKSI MASJID SAID NAUM
Pub Date : 2022-10-05 DOI: 10.26593/risa.v6i04.6150.404-422
Indira Rahma D, Alwin Suryono Sombu
Abstrak - Dalam konteks arsitektur masa kini, banyak karya arsitektur yang mencoba mengembalikan nilai-nilai dan bentuk fisik arsitektur tradisional, sebagai bentuk pelestarian arsitektur masa lampau dalam konteks waktu masa kini, dan merupakan pengembangan dari konsep-konsep tradisional dengan teknologi yang lebih maju.  Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap wujud budaya Jawa yang terkandung dalam struktur dan konstruksi, serta tektonika Masjid Said Naum, serta tindakan-tindakan pelestarian yang terjadi di dalamnya. Atribut spesifik yang diteliti adalah struktur dan konstruksinya, dengan lingkup tektonika ruang, struktur, dan ornamen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menjabarkan pengamatan struktur dan konstruksi Masjid Said Naum menggunakan teori tektonika beserta identifikasi wujud budaya Jawa yang terkandung di dalamnya, sehingga menemukan tindakan-tindakan yang diambil dalam melakukan pelestarian budaya Jawa.  Hasil penelitian mengungkap budaya Jawa yang dilestarikan pada sistem struktur dan konstruksi, serta tektonika Masjid Said Naum dalam wujud artefak, aktivitas, dan gagasan. Tindakan pelestarian yang dilakukan adalah tindakan adaptasi dan preservasi. Terjadi tindakan adaptasi wujud artefak budaya Jawa pada elemen-elemen fisik Masjid Said Naum, dimana banyak terjadi reinterpretasi oleh arsitek, seperti penghilangan kolom soko guru dan inovasi bentuk tajug untuk memanfaatkan material dan teknologi yang lebih modern, namun dari segi aktivitas sebagian besar masih dipreservasi karena mengingat fungsi masjid yang sejalan dengan aktivitas beribadah dan status sosial masyarakat Jawa. Wujud gagasan budaya Jawa mengalami tindakan adaptasi dan preservasi, dimana adaptasi terjadi sebagai bentuk pergerakan bahasa ruang dan struktur yang lebih modern, dan preservasi dari prinsip-prinsip karakter orang Jawa yang saling mendukung dan menjaga keseimbangan diri dengan alam. Dapat disimpulkan bahwa struktur dan konstruksi Masjid Said Naum, meskipun telah mengalami proses adaptasi yang ekstensif untuk menyesuaikan diri terhadap konteksnya, tetap menghasilkan produk arsitektur yang melestarikan budaya Jawa, terutama pada tatanan struktur yang sejalan dengan konsep ketuhanan di Jawa, dan ekspresi struktur yang jujur dan apa adanya namun tetap memiliki makna pada setiap elemen dan penempatannya.   Kata-kata kunci: pelestarian, budaya Jawa, struktur, konstruksi, Masjid Said Naum
抽象地说——在现代建筑的背景下,许多建筑作品试图恢复传统建筑的价值和物理形式,作为保护过去建筑的一种形式,在当前的背景下,是一种先进技术的传统概念的发展。这项研究旨在揭示爪哇文化在结构和建筑中所体现的文化形式,以及赛义德纳姆清真寺的构造,以及其中的保护措施。所研究的特定属性是结构和构造,带有空间、结构和装饰的范围。该研究采用一种定性的方法,描述了赛义德·纳姆清真寺的结构和建造,利用tektonika理论,并确定其中包含的爪哇文化实体,从而发现了在保护爪哇文化中所采取的行动。研究发现,爪哇文化存在于结构和建筑系统中,以及赛义德纳清真寺的人工制品、活动和思想形式。保存的行为是改编和保留的行为。爪哇文化适应实体文物行为发生在物理元素说但清真寺,由建筑师reinterpretasi发生了很多事情,如消除梭哥和创新形式的tajug老师利用专栏更现代的材料和技术,但大部分还是dipreservasi因为活动方面的功能符合活动的清真寺礼拜爪哇和社会地位。爪哇文化思想的表现经历了一种适应和预防行为,在这种行为中,这种适应发生在一种更现代的空间语言运动和结构中,并观察了爪哇人相互支持和与自然保持平衡的性格原则。可以得出结论说但清真寺,虽然经历了建筑结构和上下文来适应广泛的适应过程,保持产品维护秩序,尤其是在爪哇文化的建筑结构符合神的概念在爪哇的,诚实的结构和表达的本来面目,但仍然对每个元素都有意义和马屁精。关键词:保护,爪哇文化,结构,建筑,萨伊纳姆清真寺
{"title":"PELESTARIAN WUJUD BUDAYA JAWA PADA STRUKTUR DAN KONSTRUKSI MASJID SAID NAUM","authors":"Indira Rahma D, Alwin Suryono Sombu","doi":"10.26593/risa.v6i04.6150.404-422","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v6i04.6150.404-422","url":null,"abstract":"Abstrak - Dalam konteks arsitektur masa kini, banyak karya arsitektur yang mencoba mengembalikan nilai-nilai dan bentuk fisik arsitektur tradisional, sebagai bentuk pelestarian arsitektur masa lampau dalam konteks waktu masa kini, dan merupakan pengembangan dari konsep-konsep tradisional dengan teknologi yang lebih maju.  \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap wujud budaya Jawa yang terkandung dalam struktur dan konstruksi, serta tektonika Masjid Said Naum, serta tindakan-tindakan pelestarian yang terjadi di dalamnya. Atribut spesifik yang diteliti adalah struktur dan konstruksinya, dengan lingkup tektonika ruang, struktur, dan ornamen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menjabarkan pengamatan struktur dan konstruksi Masjid Said Naum menggunakan teori tektonika beserta identifikasi wujud budaya Jawa yang terkandung di dalamnya, sehingga menemukan tindakan-tindakan yang diambil dalam melakukan pelestarian budaya Jawa.  \u0000Hasil penelitian mengungkap budaya Jawa yang dilestarikan pada sistem struktur dan konstruksi, serta tektonika Masjid Said Naum dalam wujud artefak, aktivitas, dan gagasan. Tindakan pelestarian yang dilakukan adalah tindakan adaptasi dan preservasi. \u0000Terjadi tindakan adaptasi wujud artefak budaya Jawa pada elemen-elemen fisik Masjid Said Naum, dimana banyak terjadi reinterpretasi oleh arsitek, seperti penghilangan kolom soko guru dan inovasi bentuk tajug untuk memanfaatkan material dan teknologi yang lebih modern, namun dari segi aktivitas sebagian besar masih dipreservasi karena mengingat fungsi masjid yang sejalan dengan aktivitas beribadah dan status sosial masyarakat Jawa. Wujud gagasan budaya Jawa mengalami tindakan adaptasi dan preservasi, dimana adaptasi terjadi sebagai bentuk pergerakan bahasa ruang dan struktur yang lebih modern, dan preservasi dari prinsip-prinsip karakter orang Jawa yang saling mendukung dan menjaga keseimbangan diri dengan alam. \u0000Dapat disimpulkan bahwa struktur dan konstruksi Masjid Said Naum, meskipun telah mengalami proses adaptasi yang ekstensif untuk menyesuaikan diri terhadap konteksnya, tetap menghasilkan produk arsitektur yang melestarikan budaya Jawa, terutama pada tatanan struktur yang sejalan dengan konsep ketuhanan di Jawa, dan ekspresi struktur yang jujur dan apa adanya namun tetap memiliki makna pada setiap elemen dan penempatannya. \u0000  \u0000Kata-kata kunci: pelestarian, budaya Jawa, struktur, konstruksi, Masjid Said Naum","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130036508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Riset Arsitektur (RISA)
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1