首页 > 最新文献

Riset Arsitektur (RISA)最新文献

英文 中文
RUANG INTERPERSONAL BERDASARKAN POLA AKTIVITAS IBADAH JEMAAH MASJID AL-BAROKAH, SUKARAJA, CICENDO, BANDUNG DI MASA PANDEMI COVID-19
Pub Date : 2023-07-05 DOI: 10.26593/risa.v7i03.6929.287-303
Jasmine Athayanissa, Indri Astrina Fitria Indrarani
Abstrak - Pelaksanaan ibadah bersama sangat diutamakan dalam Islam. Memasuki tahun ke-3, Indonesia harus berjuang melawan persebaran varian baru pada masa pandemi Covid-19, yaitu Subvarian BA.2 atau Varian Omicron yang mengharuskan masjid, sebagai fasilitas ibadah bersama, melakukan penyesuaian kepada pengelola dan jemaah dalam pelaksanaan berbagai aktivitas. Begitu pula pada Masjid Al-Barokah yang berfungsi sebagai masjid permukiman di kawasan Sukaraja, Kota Bandung. Penjarakan antar individu dan kebersihan diri menjadi hal yang krusial untuk diawasi bersama.   Umat muslim permukiman yang terbiasa beribadah harian bersama di masjid, melakukan aktivitas jalinan persaudaraan bersama, harus mengubah tradisinya dalam menghindari virus yang lama tak kunjung pergi. Kekhusyukan ibadah jemaah yang dirasakan melalui kebersamaan dalam beraktivitas di masjid, harus dipaksa berubah dalam menjaga kesehatan diri. Adanya perubahan drastis yang kian berganti menjadi polemik tidak hanya bagi pengelola, tapi juga seluruh jemaah yang menjalankannya.   Penelitian menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan meminjam metode induktif dalam proses justifikasi dan konfirmasi hasil observasi. Pengamatan dilakukan pada pengelola, pelaksana, dan jemaah sebagai pelaku aktivitas ibadah pada area masjid, untuk mengetahui hasil nyata dari pola aktivitas yang berdasar pada posisi subjek yang beragam. Komunikasi langusng dan pengisian kuesioner oleh pelaku aktivitas juga dimanfaatkan untuk mendapatkan kualitas informasi yang lebih personal, berkaitan dengan pengamatan terhadap ruang interpersonal pengguna.   Kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil observasi dan sintesis adalah ditemukannya ruang interpersonal jemaah pada tiap aktivitas yang berpengaruh terhadap tindakannya atas penerapan protokol kesehatan covid-19. Pada tahapan aktivitas sesudah dan sebelum aktivitas ibadah, jemaah cenderung menerapkan sesuai dengan interpretasi dan keyakinannya masing-masing seperti tetap memakai masker dan mencuci tangan walaupun berada pada ruang publik dan berpapasan dengan banyak jemaah lainnya. Sedangkan saat jemaah memasuki ruang ibadah, adanya kecenderungan jemaah untuk mengikuti tindakan jemaah lainnya yang dapat mempengaruhi tindakan atas aktivitasnya seperti, melepas masker dan menjaga jarak.   Kata-kata kunci: aktivitas, interpersonal, masjid, omicron, pandemi, ruang  
在伊斯兰教中,集体敬拜是最重要的。到了第三年,印度尼西亚必须在Covid-19大流行期间与新的变种作斗争。万隆市苏加亚地区的al -气压清真寺也是如此。监禁个人和个人卫生是一起观察的关键。长期在清真寺举行集体祈祷活动、兄弟情谊活动的穆斯林定居点必须改变传统,以避免长期存在的病毒。通过在清真寺的共同活动,人们必须被迫改变他们对自己健康的看法。不仅对经理来说,整个教区都在进行着剧烈的变化。研究采用描述性的定性方法,采用在验证和验证观察过程中的归纳方法。对清真寺区域的管理人员、管理人员和朝圣者进行观察,以了解基于不同主题位置的活动模式的明显结果。经常通信和提交活动参与者的问卷也被用来获得更个性化的信息质量,与用户对个人空间的观察有关。根据观察和合成得出的结论是,在每一项影响他对covid-19健康协议实施的活动中,都发现了信徒间的空间。在礼拜后和礼拜前的活动阶段,朝圣者倾向于根据他们的解释和信仰坚持下去,比如在公共场合戴上面具和洗手,与许多其他朝圣者站在一起。然而,当朝圣者进入教堂时,他们倾向于跟随其他朝圣者的行为,这些行为可能会影响他们的活动,如摘下面具和保持距离。关键词:活动、人际关系、清真寺、奥密斯、大流行、空间
{"title":"RUANG INTERPERSONAL BERDASARKAN POLA AKTIVITAS IBADAH JEMAAH MASJID AL-BAROKAH, SUKARAJA, CICENDO, BANDUNG DI MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Jasmine Athayanissa, Indri Astrina Fitria Indrarani","doi":"10.26593/risa.v7i03.6929.287-303","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i03.6929.287-303","url":null,"abstract":"Abstrak - Pelaksanaan ibadah bersama sangat diutamakan dalam Islam. Memasuki tahun ke-3, Indonesia harus berjuang melawan persebaran varian baru pada masa pandemi Covid-19, yaitu Subvarian BA.2 atau Varian Omicron yang mengharuskan masjid, sebagai fasilitas ibadah bersama, melakukan penyesuaian kepada pengelola dan jemaah dalam pelaksanaan berbagai aktivitas. Begitu pula pada Masjid Al-Barokah yang berfungsi sebagai masjid permukiman di kawasan Sukaraja, Kota Bandung. Penjarakan antar individu dan kebersihan diri menjadi hal yang krusial untuk diawasi bersama. \u0000  \u0000Umat muslim permukiman yang terbiasa beribadah harian bersama di masjid, melakukan aktivitas jalinan persaudaraan bersama, harus mengubah tradisinya dalam menghindari virus yang lama tak kunjung pergi. Kekhusyukan ibadah jemaah yang dirasakan melalui kebersamaan dalam beraktivitas di masjid, harus dipaksa berubah dalam menjaga kesehatan diri. Adanya perubahan drastis yang kian berganti menjadi polemik tidak hanya bagi pengelola, tapi juga seluruh jemaah yang menjalankannya. \u0000  \u0000Penelitian menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan meminjam metode induktif dalam proses justifikasi dan konfirmasi hasil observasi. Pengamatan dilakukan pada pengelola, pelaksana, dan jemaah sebagai pelaku aktivitas ibadah pada area masjid, untuk mengetahui hasil nyata dari pola aktivitas yang berdasar pada posisi subjek yang beragam. Komunikasi langusng dan pengisian kuesioner oleh pelaku aktivitas juga dimanfaatkan untuk mendapatkan kualitas informasi yang lebih personal, berkaitan dengan pengamatan terhadap ruang interpersonal pengguna. \u0000  \u0000Kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil observasi dan sintesis adalah ditemukannya ruang interpersonal jemaah pada tiap aktivitas yang berpengaruh terhadap tindakannya atas penerapan protokol kesehatan covid-19. Pada tahapan aktivitas sesudah dan sebelum aktivitas ibadah, jemaah cenderung menerapkan sesuai dengan interpretasi dan keyakinannya masing-masing seperti tetap memakai masker dan mencuci tangan walaupun berada pada ruang publik dan berpapasan dengan banyak jemaah lainnya. Sedangkan saat jemaah memasuki ruang ibadah, adanya kecenderungan jemaah untuk mengikuti tindakan jemaah lainnya yang dapat mempengaruhi tindakan atas aktivitasnya seperti, melepas masker dan menjaga jarak. \u0000  \u0000Kata-kata kunci: aktivitas, interpersonal, masjid, omicron, pandemi, ruang \u0000 ","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130963596","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENDEKATAN LOKALITAS BALI PADA DESAIN ARSITEKTUR HOTEL POTATO HEAD STUDIOS DI SEMINYAK 巴厘岛本地设计土豆头工作室的方法
Pub Date : 2023-07-05 DOI: 10.26593/risa.v7i03.6925.228-248
Joshua Jordan, Bachtiar Fauzy
Abstrak - Globalisasi adalah fenomena yang sulit dihindari dan efeknya juga terasa di bidang arsitektur. Semakin ke sini, semakin banyak karya arsitektur di Indonesia yang dibangun sangat modern dan pendekatan lokalitas mulai dilupakan terutama dalam desain. Alhasil karya arsitektur Indonesia pun mulai kehilangan konteks dan identitas yang sesungguhnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap pendekatan lokalitas Bali yang diterapkan oleh Office for Metropolitan Architecture (OMA), pada desain arsitektur hotel Potato Head Studios di Seminyak, Bali. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif berupa deskripsi, komparasi, analisis, dan interpretasi. Teori yang digunakan adalah prinsip lokalitas Bali, teori pendekatan desain historis, historisisme, studi preseden dan material. Teori pendukung yang digunakan adalah Prinsip Penataan dan teori Good Building / Architecture. Objek studi dibagi lingkup telaahnya dari lingkup lingkungan sekitar, tapak, bentuk, sosok dan lingkup siklusnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan lokalitas Bali pada desain arsitektur hotel ini didominasi oleh konsep keserasian alam dengan pendekatan material. Penggunaan material melibatkan pengrajin lokal, menerapkan aspek keberlanjutan material pada proses pembangunan serta mendaur ulang material sehingga menciptakan suatu kreasi bentuk dan tekstur yang menarik pada elemen dinding, plafon dan lantainya. Selain itu pendekatan historis dari filosofi dan budaya Bali ditunjukkan dengan adanya penerapan konsep sanga mandala pada bentuk massa bangunan, dan penggunaan kalender kuno Tika yang diterjemahkan menjadi fasad kerawang. Dari konsep arsitektur Bali terlihat adanya penerapan natah sebagai wujud konsep rwabhineda dan juga unsur anyaman pada plafon, fasad dan railing. Pendekatan studi preseden juga dilakukan pada hotel ini sehingga menciptakan suatu desain arsitektur yang berbeda dari penginapan-penginapan di sekitarnya. Manfaat penelitian ini dapat memberi pemahaman kepada pembaca dan perancang mengenai pendekatan lokalitas Bali pada hotel ini serta menjadi inspirasi desain. Sebagai saran, pendekatan lokalitas Bali dari konsep arsitekturnya dapat diterapkan lebih jauh pada tapak dan bentuknya. Pola susunan kerawang kalender Tika juga dapat disederhanakan agar lebih mudah diidentifikasi kalendernya.   Kata-kata kunci: pendekatan perancangan, lokalitas, desain arsitektur, Bali
抽象全球化是一种难以避免的现象,其影响也在建筑领域感受到。这里的建筑工作越多,印尼的建筑工程就越现代化,当地的建筑方法也开始被遗忘,尤其是在设计上。这导致印尼建筑失去了真正的背景和身份。这项研究的目的是揭开巴厘岛大都会建筑办公室(OMA)在巴厘岛塞马克酒店(potathead Studios)设计的巴厘岛本地方法。本研究采用描述、比较、分析和解释等定性方法。使用的理论是巴厘岛地处原理、历史设计方法理论、历史研究、先例和材料研究。所使用的支持理论是建筑和建筑原理。研究对象分为环境、胎面、形状、图形和循环环境的研究范围。研究表明,巴厘岛酒店建筑设计的地方性方法主要是由材料方法与自然和谐的概念主导。材料的使用包括当地工匠,将可持续性的材料应用于构建过程和回收材料,从而在墙壁、天花板和地板元素中创造吸引人的形状和纹理。此外巴厘岛的宗教和文化哲学的历史表现方法的应用形式建筑质量,桑嘎曼荼罗的概念和使用古代Tika译作门面kerawang的日历。巴厘岛的建筑概念表明,natah将成为rwabhineda概念的实体,以及天花板、fasad和railing的编织元素的应用。酒店也采用了一种判例方法,从而创造了一种与周边酒店不同的建筑设计。这项研究的好处可以让读者和设计师了解巴厘岛当地的方法,并启发设计。作为建议,巴厘岛建筑概念的地区性方法可以进一步应用于它的位置和形状。也可以简化日历设置模式,以便更容易识别日历。关键词:设计方法、lokalitas、建筑设计、巴厘岛
{"title":"PENDEKATAN LOKALITAS BALI PADA DESAIN ARSITEKTUR HOTEL POTATO HEAD STUDIOS DI SEMINYAK","authors":"Joshua Jordan, Bachtiar Fauzy","doi":"10.26593/risa.v7i03.6925.228-248","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i03.6925.228-248","url":null,"abstract":"Abstrak - Globalisasi adalah fenomena yang sulit dihindari dan efeknya juga terasa di bidang arsitektur. Semakin ke sini, semakin banyak karya arsitektur di Indonesia yang dibangun sangat modern dan pendekatan lokalitas mulai dilupakan terutama dalam desain. Alhasil karya arsitektur Indonesia pun mulai kehilangan konteks dan identitas yang sesungguhnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap pendekatan lokalitas Bali yang diterapkan oleh Office for Metropolitan Architecture (OMA), pada desain arsitektur hotel Potato Head Studios di Seminyak, Bali. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif berupa deskripsi, komparasi, analisis, dan interpretasi. Teori yang digunakan adalah prinsip lokalitas Bali, teori pendekatan desain historis, historisisme, studi preseden dan material. Teori pendukung yang digunakan adalah Prinsip Penataan dan teori Good Building / Architecture. Objek studi dibagi lingkup telaahnya dari lingkup lingkungan sekitar, tapak, bentuk, sosok dan lingkup siklusnya. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan lokalitas Bali pada desain arsitektur hotel ini didominasi oleh konsep keserasian alam dengan pendekatan material. Penggunaan material melibatkan pengrajin lokal, menerapkan aspek keberlanjutan material pada proses pembangunan serta mendaur ulang material sehingga menciptakan suatu kreasi bentuk dan tekstur yang menarik pada elemen dinding, plafon dan lantainya. Selain itu pendekatan historis dari filosofi dan budaya Bali ditunjukkan dengan adanya penerapan konsep sanga mandala pada bentuk massa bangunan, dan penggunaan kalender kuno Tika yang diterjemahkan menjadi fasad kerawang. Dari konsep arsitektur Bali terlihat adanya penerapan natah sebagai wujud konsep rwabhineda dan juga unsur anyaman pada plafon, fasad dan railing. Pendekatan studi preseden juga dilakukan pada hotel ini sehingga menciptakan suatu desain arsitektur yang berbeda dari penginapan-penginapan di sekitarnya. Manfaat penelitian ini dapat memberi pemahaman kepada pembaca dan perancang mengenai pendekatan lokalitas Bali pada hotel ini serta menjadi inspirasi desain. Sebagai saran, pendekatan lokalitas Bali dari konsep arsitekturnya dapat diterapkan lebih jauh pada tapak dan bentuknya. Pola susunan kerawang kalender Tika juga dapat disederhanakan agar lebih mudah diidentifikasi kalendernya. \u0000  \u0000Kata-kata kunci: pendekatan perancangan, lokalitas, desain arsitektur, Bali","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128543464","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ADAPTIVE REUSE PADA GEDUNG PERTUNJUKAN DE MAJESTIC SEBAGAI BANGUNAN CAGAR BUDAYA GOLONGAN A DI KOTA BANDUNG
Pub Date : 2023-04-04 DOI: 10.26593/risa.v7i02.6601.136-150
Jessica Victoryana, Harastoeti Dibyo Hartono
Abstrak - Gedung Pertunjukan De Majestic merupakan bangunan cagar budaya golongan A di Kota Bandung. Bangunan yang berlokasi di Jalan Braga no 1, Bandung ini dibangun pada tahun 1920 dengan nama pertama Concordia Bioscoop. Gedung De Majestic merupakan bioskop pertama yang berdiri di Kota Bandung, dan merupakan bioskop pertama yang menayangkan film di Kota Bandung. Sayangnya masa kejayaan dari Gedung De Majestic hanya berlangsung sampai kepada tahun 2002 yang pada akhirnya dilakukan kegiatan pelestarian dan penggantian fungsi bangunan.  Sepanjang umurnya, bangunan ini sudah mengalami beberapa kali upaya pelestarian seiring dengan perkembangan zaman, serta pergantian kepengelolaan sampai saat ini. Pelestarian terhadap Gedung De Majestic ini adalah sebuah bentuk usaha untuk mempertahankan eksistensinya. Perubahan yang telah dialami oleh Gedung De Majestic antara lain; Gedung Bioskop Majestic, Asia Africa Cultural Center, New Majestic, Gedung Pertunjukan De Majestic. Gedung De Majestic ini pun memiliki sejarah cukup kelam yang terjadi pada tahun 2008, hal ini yang menyebabkan terus menurunnya minat berkunjung dari masyarakat dan juga penggunaan bangunan ini. Dengan keadaan seperti ini, bangunan menjadi kurang mendapat perhatian sebagai bangunan cagar budaya di Kota Bandung, padahal fisik bangunan sendiri dapat dikategorikan terawat dengan baik dan masih bisa dioptimalkan. Maka dari hal tersebut, penelitian ini mengarah pada evaluasi Gedung De Majestic ini terkait dengan fungsinya guna menciptakan kajian yang solutif untuk meningkatkan vitalitas dan potensi Gedung De Majestic. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan evaluasi kualitatif, dengan mengkaji kondisi Gedung De Majestic secara fisik dan operasionalnya. Setelah itu dilakukan juga analisis terkait dengan keselarasan dengan kawasan tempat bangunan berdiri, dan peruntukkan kawasannya sesuai dengan regulasi Kota Bandung yang sudah ditetapkan pemerintah. Penelitian ini juga mengacu kepada teori – teori terkait pelestarian bangunan, prinsip – prinsip adaptive re-use, dan regulasi yang mengatur bangunan cagar budaya di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah gagasan dan ide fungsi baru yang sudah melewati proses analisis yang berarti memiliki potensi paling besar untuk diimplementasikan kepada Gedung De Majestic. Gagasan fungsi baru yang dipilih sudah melewati proses analisis seperti lokasi, nilai sejarah, karakteristik bangunan, kebutuhan ruang, hingga potensi pada bangunan dan bagi kawasan. Adanya fungsi baru pada bangunan ini diharapkan dapat meningkatkan vitalitas bangunan dan minat berkunjung pada bangunan maupun kawasan, serta mengembalikan nilai – nilai yang sudah mulai pudar di zaman modern ini di kalangan masyarakat. Dengan adanya fungsi yang baru, kiranya dapat membuat masyarakat dalam dan luar kota dapat turut memelihara, melindungi, dan memanfaatkan keberadaan Bangunan Cagar Budaya di Kota Bandung.   Kata-kata kunci: Pelestarian, Bangunan Cagar Budaya, Adaptive Re
抽象的德莫斯蒂克展览中心是万隆市的A类保留地。这栋建筑位于布拉加1号街,万隆街建于20世纪20年代,它的名字是协和式生物望远镜。雄伟的大楼De电影院是第一个站在万隆市的是电影院,也是第一个在万隆市放映。不幸的是,“宏伟”建筑的全盛时期一直持续到2002年才结束。整个建筑年龄,经历过几次努力保护随着时代的发展,以及迄今为止kepengelolaan更迭。对这些De雄伟的建筑是一种保护努力保持存在。宏伟建筑所经历的变化包括以下内容:雄伟的电影院,亚洲非洲文化中心、雄伟的新剧院De雄伟。这个雄伟的大楼De也有足够的黑暗历史发生在2008年,这导致继续下降,从社会和来访的兴趣也使用这些建筑。建筑的这种情况下,作为建筑缺乏关注建筑物理在万隆,而自己的文化保护区分类保养得很好,还可以优化。因此,这项研究导致对De Majestic building的评估与其宗旨相关,创造了一种提高企业活力和潜力的灵丹研究。这项研究使用描述性方法和定性评价,雄伟的大楼De身体状况评估和业务。随后,它还分析了与该建筑所在地区的和谐关系,并将其分配给万隆政府管理的地区。这项研究也指理论——保护建筑,相关理论原则原则adaptive re-use,印尼和管理保护区建筑的监管。这项研究的结果是一个新功能的想法和想法已经通过分析过程,这意味着它有最大的潜力实现宏伟大厦。选定的新功能已经通过分析过程的想法比如位置、历史价值的建筑特征,对地区的空间,到建筑的潜力和需求。人们希望,新建筑的功能将有助于提高建筑物的活力和对建筑和地区的访问兴趣,并恢复这些价值观——这些价值观在现代社会已逐渐消失。有了新的功能,内外部社区可以帮助保护、保护和利用万隆保护区建筑的存在。关键词:保护、保护区建筑、再使用、宏伟大厦
{"title":"ADAPTIVE REUSE PADA GEDUNG PERTUNJUKAN DE MAJESTIC SEBAGAI BANGUNAN CAGAR BUDAYA GOLONGAN A DI KOTA BANDUNG","authors":"Jessica Victoryana, Harastoeti Dibyo Hartono","doi":"10.26593/risa.v7i02.6601.136-150","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i02.6601.136-150","url":null,"abstract":"Abstrak - Gedung Pertunjukan De Majestic merupakan bangunan cagar budaya golongan A di Kota Bandung. Bangunan yang berlokasi di Jalan Braga no 1, Bandung ini dibangun pada tahun 1920 dengan nama pertama Concordia Bioscoop. Gedung De Majestic merupakan bioskop pertama yang berdiri di Kota Bandung, dan merupakan bioskop pertama yang menayangkan film di Kota Bandung. Sayangnya masa kejayaan dari Gedung De Majestic hanya berlangsung sampai kepada tahun 2002 yang pada akhirnya dilakukan kegiatan pelestarian dan penggantian fungsi bangunan.  \u0000Sepanjang umurnya, bangunan ini sudah mengalami beberapa kali upaya pelestarian seiring dengan perkembangan zaman, serta pergantian kepengelolaan sampai saat ini. Pelestarian terhadap Gedung De Majestic ini adalah sebuah bentuk usaha untuk mempertahankan eksistensinya. Perubahan yang telah dialami oleh Gedung De Majestic antara lain; Gedung Bioskop Majestic, Asia Africa Cultural Center, New Majestic, Gedung Pertunjukan De Majestic. Gedung De Majestic ini pun memiliki sejarah cukup kelam yang terjadi pada tahun 2008, hal ini yang menyebabkan terus menurunnya minat berkunjung dari masyarakat dan juga penggunaan bangunan ini. Dengan keadaan seperti ini, bangunan menjadi kurang mendapat perhatian sebagai bangunan cagar budaya di Kota Bandung, padahal fisik bangunan sendiri dapat dikategorikan terawat dengan baik dan masih bisa dioptimalkan. Maka dari hal tersebut, penelitian ini mengarah pada evaluasi Gedung De Majestic ini terkait dengan fungsinya guna menciptakan kajian yang solutif untuk meningkatkan vitalitas dan potensi Gedung De Majestic. \u0000Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan evaluasi kualitatif, dengan mengkaji kondisi Gedung De Majestic secara fisik dan operasionalnya. Setelah itu dilakukan juga analisis terkait dengan keselarasan dengan kawasan tempat bangunan berdiri, dan peruntukkan kawasannya sesuai dengan regulasi Kota Bandung yang sudah ditetapkan pemerintah. Penelitian ini juga mengacu kepada teori – teori terkait pelestarian bangunan, prinsip – prinsip adaptive re-use, dan regulasi yang mengatur bangunan cagar budaya di Indonesia. \u0000Hasil dari penelitian ini adalah sebuah gagasan dan ide fungsi baru yang sudah melewati proses analisis yang berarti memiliki potensi paling besar untuk diimplementasikan kepada Gedung De Majestic. Gagasan fungsi baru yang dipilih sudah melewati proses analisis seperti lokasi, nilai sejarah, karakteristik bangunan, kebutuhan ruang, hingga potensi pada bangunan dan bagi kawasan. Adanya fungsi baru pada bangunan ini diharapkan dapat meningkatkan vitalitas bangunan dan minat berkunjung pada bangunan maupun kawasan, serta mengembalikan nilai – nilai yang sudah mulai pudar di zaman modern ini di kalangan masyarakat. Dengan adanya fungsi yang baru, kiranya dapat membuat masyarakat dalam dan luar kota dapat turut memelihara, melindungi, dan memanfaatkan keberadaan Bangunan Cagar Budaya di Kota Bandung. \u0000  \u0000Kata-kata kunci: Pelestarian, Bangunan Cagar Budaya, Adaptive Re","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125868384","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
CITRA DESA TRUSMI SEBAGAI WADAH AKTIVITAS MASYARAKAT TRUSMI村的形象是社区活动的容器
Pub Date : 2023-04-04 DOI: 10.26593/risa.v7i02.6602.151-168
Julian Farrel Malik Hakim, Franseno Pujianto
Abstrak - Citra merupakan bayangan visual yang terbentuk karena adanya interaksi antara manusia sebagai pengamat dengan suatu objek. Gambaran tersebut merupakan kesan akan suatu objek yang mudah diingat oleh pengamat. Citra dalam arsitektur memiliki peran untuk memberikan bayangan kepada pengamat tentang struktur dari suatu ruang atau wilayah. Pengamat akan memiliki bayangan jika mengingat tentang wilayah tersebut. Citra yang dimunculkan akan berbeda, tergantung siapa yang mengamatinya. (Lynch, 1960). Memperkuat citra pada suatu wilayah sangat diperlukan dikarenakan dapat membuat pemaknaan bagi seseorang yang berada pada wilayah tersebut sehingga memiliki ikatan. Seseorang akan memaknai jika dia ingat akan tempat tersebut disaat dia pernah beraktivitas pada tempat tersebut. Desa Trusmi Cirebon merupakan Desa yang sudah memiliki identitas sebagai desa “Sentra Batik” serta desa yang masih mempertahankan aktivitas tradisi kebuyutan. Identitas tersebut terjadi karena masih dapat ditemukan aktivitas yang berhubungan dengan tradisi dan kerajinan batik pada desa ini. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh aktivitas keseharian dan aktivitas tradisi yang dilakukan oleh masyarakat terhadap elemen pembentuk citra pada Desa Trusmi. Tempat untuk melakukan aktivitas akan diidentifikasi oleh masyarakat sebagai elemen pembentuk citra Desa Trusmi. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, data diperoleh dari studi literatur, pengamatan langsung ke lapangan, serta wawancara terhadap penduduk Desa Trusmi. Pengamatan berfokus pada aktivitas dari warga dan tempat beraktivitasnya, yang kemudian dibuat mapping aktivitas pada Desa tersebut. kemudian , dari data aktivitas tersebut, akan dianalisis dengan elemen- elemen pembentuk citra sehingga dapat diketahui path/ jalur yang digunakan untuk aktivitas, edge/ batas yang menjadi batas ruang aktivitas, district/ kawasan yang ditemukan sebagai pusat aktivitas, nodes/ simpul yang menjadi titik berkumpul, dan landmark yang menjadi pengarah orientasi aktivitas.  Kesimpulan dari penelitian ini, ditemukan bahwa “Citra Desa Trusmi” dapat ditemukan berdasarkan analisis tempat dilakukannya aktivitas masyarakat yang terdapat pada Desa Trusmi. Ini menunjukan adanya pengaruh dari aktivitas keseharian warga dan aktivitas yang dilakukan sebagai tradisi dalam membentuk gambaran fisik dari Desa Trusmi.  Desa Trusmi Cirebon dapat disimpulkan merupakan desa yang citra-nya mudah untuk diingat dikarenakan pada desa ini dapat ditemukan Path Utama yang menjadi tempat aktivitas keseharian, Strong Edge yang berupa dinding showroom batik yang menerus di Path Utama tersebut, District Pusat Aktivitas RItual dan Komersial, Anchor Nodes, dan Landmark yang digunakan untuk mengarahkan masyarakat dalam desa dan pengunjung dari luar desa. Kata Kunci: Elemen Pembentuk Citra, Aktivitas, Kerajinan Kain Batik, Tradisi Kebuyutan, Desa Trusmi Cirebon
抽象图像是一种视觉阴影,是人类作为观察者与物体的相互作用而形成的。这是一种对物体的印象,很容易被观察者记住。在建筑中,图像的作用是向观察者投射空间或区域的结构。如果观察者记得那个区域,他们就会有阴影。它的图像会有所不同,这取决于谁在观察它。林奇(,1960年)。加强一个地区的形象是必不可少的,因为它可以提升该地区的人,使他们有一个联系。当他在那个地方有活动的时候,有人会告诉他他是否记得那个地方。Trusmi Cirebon是一个以“Sentra蜡染”为身份的村庄,也是一个保持传统前线活动的村庄。这是因为在这个村子里仍然可以找到与蜡染传统和工艺有关的活动。本研究旨在了解社区日常活动和传统活动对特鲁smi村塑造形象元素的影响。活动的地点将被社区认定为Trusmi村形象的组成元素。该方法包括定量方法、文献研究、实地观察和对特鲁特smi村民的采访等数据。观察集中在当地居民的活动和活动地点,然后在该村进行更大规模的活动。然后,从活动数据中,将对图像生成的元素进行分析,这样就可以确定用于活动的路径、边缘/边界成为活动空间的边界、被发现为活动中心的区域/节点,以及活动的方向标记。这项研究的结论是,可以在分析特鲁smi村公民活动的背景时找到“特鲁smi村形象”。这表明,公民的日常活动和作为传统的活动塑造了特鲁smi村的物理形象。Trusmi村位于西可以总结为代表的形象容易记住的村子,因为在这个村子的主要路径成为日常活动的地方,都能找到特朗边缘的对手并驾齐驱的主要路径上的蜡染展厅墙壁,仪式和商业活动中心,区综合Nodes,用来引导社会的地标村外的村民和游客。关键词:形象塑造元素、活动、蜡染工艺、民族传统、特鲁smi Cirebon村
{"title":"CITRA DESA TRUSMI SEBAGAI WADAH AKTIVITAS MASYARAKAT","authors":"Julian Farrel Malik Hakim, Franseno Pujianto","doi":"10.26593/risa.v7i02.6602.151-168","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i02.6602.151-168","url":null,"abstract":"Abstrak - Citra merupakan bayangan visual yang terbentuk karena adanya interaksi antara manusia sebagai pengamat dengan suatu objek. Gambaran tersebut merupakan kesan akan suatu objek yang mudah diingat oleh pengamat. Citra dalam arsitektur memiliki peran untuk memberikan bayangan kepada pengamat tentang struktur dari suatu ruang atau wilayah. Pengamat akan memiliki bayangan jika mengingat tentang wilayah tersebut. Citra yang dimunculkan akan berbeda, tergantung siapa yang mengamatinya. (Lynch, 1960). Memperkuat citra pada suatu wilayah sangat diperlukan dikarenakan dapat membuat pemaknaan bagi seseorang yang berada pada wilayah tersebut sehingga memiliki ikatan. Seseorang akan memaknai jika dia ingat akan tempat tersebut disaat dia pernah beraktivitas pada tempat tersebut. \u0000Desa Trusmi Cirebon merupakan Desa yang sudah memiliki identitas sebagai desa “Sentra Batik” serta desa yang masih mempertahankan aktivitas tradisi kebuyutan. Identitas tersebut terjadi karena masih dapat ditemukan aktivitas yang berhubungan dengan tradisi dan kerajinan batik pada desa ini. \u0000Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh aktivitas keseharian dan aktivitas tradisi yang dilakukan oleh masyarakat terhadap elemen pembentuk citra pada Desa Trusmi. Tempat untuk melakukan aktivitas akan diidentifikasi oleh masyarakat sebagai elemen pembentuk citra Desa Trusmi. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, data diperoleh dari studi literatur, pengamatan langsung ke lapangan, serta wawancara terhadap penduduk Desa Trusmi. Pengamatan berfokus pada aktivitas dari warga dan tempat beraktivitasnya, yang kemudian dibuat mapping aktivitas pada Desa tersebut. kemudian , dari data aktivitas tersebut, akan dianalisis dengan elemen- elemen pembentuk citra sehingga dapat diketahui path/ jalur yang digunakan untuk aktivitas, edge/ batas yang menjadi batas ruang aktivitas, district/ kawasan yang ditemukan sebagai pusat aktivitas, nodes/ simpul yang menjadi titik berkumpul, dan landmark yang menjadi pengarah orientasi aktivitas.  \u0000Kesimpulan dari penelitian ini, ditemukan bahwa “Citra Desa Trusmi” dapat ditemukan berdasarkan analisis tempat dilakukannya aktivitas masyarakat yang terdapat pada Desa Trusmi. Ini menunjukan adanya pengaruh dari aktivitas keseharian warga dan aktivitas yang dilakukan sebagai tradisi dalam membentuk gambaran fisik dari Desa Trusmi.  \u0000Desa Trusmi Cirebon dapat disimpulkan merupakan desa yang citra-nya mudah untuk diingat dikarenakan pada desa ini dapat ditemukan Path Utama yang menjadi tempat aktivitas keseharian, Strong Edge yang berupa dinding showroom batik yang menerus di Path Utama tersebut, District Pusat Aktivitas RItual dan Komersial, Anchor Nodes, dan Landmark yang digunakan untuk mengarahkan masyarakat dalam desa dan pengunjung dari luar desa. \u0000Kata Kunci: Elemen Pembentuk Citra, Aktivitas, Kerajinan Kain Batik, Tradisi Kebuyutan, Desa Trusmi Cirebon","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125329172","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERWUJUDAN GAGASAN “COMPLEXITY AND CONTRADICTION IN ARCHITECTURE” OLEH ROBERT VENTURI PADA ARSITEKTUR PURI AGUNG KARANGASEM BALI 罗伯特·文图里(ROBERT VENTURI)在巴厘岛大KARANGASEM castle的建筑中表达了“建筑的综合与和谐”
Pub Date : 2023-04-04 DOI: 10.26593/risa.v7i02.6604.169-183
Ilona Beatrix Hendrata, Yuswadi Saliya
  Abstrak - Arsitektur Posmodern mulai digagaskan sekitar tahun 1960-an, ketika para arsitek yang didukung oleh ide-ide para filsuf dan sastrawan melihat bahwa arsitektur modern sudah tidak lagi sesuai dengan zaman karena ketidakmampuan dalam menjawab konteks budaya yang spesifik dalam sebuah karya arsitektur. Seorang tokoh bernama Robert Venturi adalah salah seorang yang berperan penting dalam perkembangan Arsitektur Posmodern dengan berbagai gagasannya, yang paling terkenal adalah “Less is Bore” yang menanggapi semboyan arsitektur “Less is More” pada arsitektur Modern. Robert Venturi menulis beberapa buku, diantaranya adalah “Complexity and Contradiction in Architecture” yang berisi gagasan-gagasan Posmodern Robert Venturi.  Arsitektur Posmodern yang memiliki pemikiran eklektik dan hybrid juga turut berkembang pesat di Indonesia, khususnya di Pulau Bali sebagai salah satu pusat kebudayaan. Arsitektur yang menjadi ciri khas Pulau Bali adalah Pura sebagai tempat ibadah dan Puri sebagai tempat tinggal kerajaan Bali. Puri Agung Karangasem berada di pusat Kota Amlapura, kerajaan di Bali Timur. Didirikan pada akhir abad ke-19 oleh Anak Agung Anglurah Ktut Karangasem yang diangkat sebagai Stadholder II. Puri Agung Karangasem menerapkan konsep perpaduan antara beberapa budaya dalam arsitekturnya. Arsitektur Bali, arsitektur kolonial sesuai dengan masa pembangunan, dan ada pengaruh Cina. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analisis. Data yang telah terkumpul akan diproses dengan cara dibandingkan, dikelompokkan dan disimpulkan. Dalam studi akan dicari gagasan-gagasan Venturi dalam “Complexity and Contradiction in Architecture” yang tercermin dalam arsitektur Puri Agung Karangasem. Hasil penelitian menunjukkan banyaknya gagasan Venturi yang terwujud dilihat dari tata massa dan tata ruang, sosok bangunan dan ornamentasi hasil akulturasi ketiga budaya. Hal ini membuktikan bahwa sebelum Arsitektur Posmodern berkembang di tahun 1960 dan Venturi mengeluarkan gagasan, Puri Agung Karangasem di Pulau Bali sudah menerapkan konsep ini dalam pembangunan Puri sejak lebih dari 60 tahun sebelumnya.   Kata Kunci: Puri, Bali, Robert Venturi, arsitektur Posmodern
抽象的、现代的建筑开始于20世纪60年代,当时建筑师们在哲学家和文学思想的支持下发现,现代建筑不再适合现代建筑,因为他们无法在建筑中回答特定的文化背景。一位名叫罗伯特·文图里(Robert Venturi)的人物在波里斯现代建筑的发展中发挥了重要作用。罗伯特·文图里写了几本书,其中包含了罗伯特·文图里主义思想的“综合性和建筑传统”。具有兼容性和混合思维的本土建筑也在印尼蓬勃发展,尤其是在巴厘岛,作为文化中心之一。巴厘岛的建筑特色是寺庙作为礼拜场所,城堡作为巴厘岛王国的住所。卡兰加森大城堡位于巴厘岛东部王国阿姆拉普拉的中心。它是19世纪末由伟大的盎格鲁拉·卡姆加森的儿子建造的,他被任命为Stadholder II。大卡兰加闪城堡采用了几种文化在其建筑中混合的概念。巴厘岛的建筑,殖民时期的建筑,以及中国的影响。本研究基于描述性分析方法的定性研究。收集的数据将通过比较来处理,分组并总结。在这项研究中,Venturi的思想将在反映在大卡兰加森城堡建筑中的“综合体与建筑传统”中找到。研究表明,文图里的想法在质量和空间布局、建筑和文化第三种水产养殖的特性上得到了体现。这证明,在1960年占生建筑发展之前,巴厘岛的大卡姆加森庄园(great Karangasem)在60多年前就将这一概念应用于城堡的建设。关键词:城堡,巴厘岛,罗伯特·文图里,现代性建筑
{"title":"PERWUJUDAN GAGASAN “COMPLEXITY AND CONTRADICTION IN ARCHITECTURE” OLEH ROBERT VENTURI PADA ARSITEKTUR PURI AGUNG KARANGASEM BALI","authors":"Ilona Beatrix Hendrata, Yuswadi Saliya","doi":"10.26593/risa.v7i02.6604.169-183","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i02.6604.169-183","url":null,"abstract":"  \u0000Abstrak - Arsitektur Posmodern mulai digagaskan sekitar tahun 1960-an, ketika para arsitek yang didukung oleh ide-ide para filsuf dan sastrawan melihat bahwa arsitektur modern sudah tidak lagi sesuai dengan zaman karena ketidakmampuan dalam menjawab konteks budaya yang spesifik dalam sebuah karya arsitektur. Seorang tokoh bernama Robert Venturi adalah salah seorang yang berperan penting dalam perkembangan Arsitektur Posmodern dengan berbagai gagasannya, yang paling terkenal adalah “Less is Bore” yang menanggapi semboyan arsitektur “Less is More” pada arsitektur Modern. Robert Venturi menulis beberapa buku, diantaranya adalah “Complexity and Contradiction in Architecture” yang berisi gagasan-gagasan Posmodern Robert Venturi.  \u0000Arsitektur Posmodern yang memiliki pemikiran eklektik dan hybrid juga turut berkembang pesat di Indonesia, khususnya di Pulau Bali sebagai salah satu pusat kebudayaan. Arsitektur yang menjadi ciri khas Pulau Bali adalah Pura sebagai tempat ibadah dan Puri sebagai tempat tinggal kerajaan Bali. Puri Agung Karangasem berada di pusat Kota Amlapura, kerajaan di Bali Timur. Didirikan pada akhir abad ke-19 oleh Anak Agung Anglurah Ktut Karangasem yang diangkat sebagai Stadholder II. Puri Agung Karangasem menerapkan konsep perpaduan antara beberapa budaya dalam arsitekturnya. Arsitektur Bali, arsitektur kolonial sesuai dengan masa pembangunan, dan ada pengaruh Cina. \u0000Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analisis. Data yang telah terkumpul akan diproses dengan cara dibandingkan, dikelompokkan dan disimpulkan. Dalam studi akan dicari gagasan-gagasan Venturi dalam “Complexity and Contradiction in Architecture” yang tercermin dalam arsitektur Puri Agung Karangasem. Hasil penelitian menunjukkan banyaknya gagasan Venturi yang terwujud dilihat dari tata massa dan tata ruang, sosok bangunan dan ornamentasi hasil akulturasi ketiga budaya. Hal ini membuktikan bahwa sebelum Arsitektur Posmodern berkembang di tahun 1960 dan Venturi mengeluarkan gagasan, Puri Agung Karangasem di Pulau Bali sudah menerapkan konsep ini dalam pembangunan Puri sejak lebih dari 60 tahun sebelumnya. \u0000  \u0000Kata Kunci: Puri, Bali, Robert Venturi, arsitektur Posmodern","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125428407","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
KAJIAN KARYA ARSITEKTUR C.P. WOLFF SCHOEMAKER DAN HENRI MACLAINE PONT DITINJAU DARI PRINSIP ARSITEKTUR NUSANTARA 建筑学研究中心沃尔夫·斯梅克和亨利·麦克莱恩·杜邦是努桑塔拉建筑原理的基础
Pub Date : 2023-04-04 DOI: 10.26593/risa.v7i02.6600.117-135
Handoyo Lawiguna, Rahadian Prajudi Herwindo
Abstrak - Charles Prosper Wolff Schoemaker dan Henri Maclaine Pont adalah dua orang arsitek berkebangsaan Belanda yang berkarya di Hindia Belanda pada periode 1900-1940. Pada periode ini identitas dari arsitektur Nusantara tengah dicari oleh arsitek Belanda karena perkembangan pemikiran baru arsitektur yang melibatkan kelokalan setempat. Pemikiran ini lahir karena pemikiran yang lama kurang meletakkan arsitektur dengan konteks geografisnya, dimana pemikiran arsitektur “barat” masih mendominasi perancangan. Kedua arsitek tersebut merupakan tokoh yang cukup lantang dalam menyuarakan pemikiran dan idealismenya tentang identitas arsitektur Nusantara sehingga mereka sering berdebat, menginisiasi ide masing-masing untuk mengembangkan identitas arsitektur Nusantara. Keduanya diperkirakan menggunakan pendekatan arsitektur Nusantara namun dari sudut pandang yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan cara mendeskripsikan objek – objek terpilih dari kedua sosok tersebut  serta menjajaran objek dan dibandingkan dengan teori arsitektur Nusantara oleh Prof. Josef Prijotomo. Data dikumpulkan dengan observasi lapangan serta studi pustaka. Data dikelompokkan berdasarkan variabel penelitian, yaitu tata ruang, struktur – konstruksi – material, dan sosok bangunan. Teknik analisis dilakukan dengan mengaitkan data yang ada dengan teori arsitektur Nusantara serta diintepretasi juga dengan teori lain yang mendukung penelitian untuk membaca arsitektur Nusantara pada objek studi. Hasil penelitian ini menghasilkan suatu kesimpulan, yaitu dalam karyanya, Schoemaker menafsirkan arsitektur Nusantara dengan pendekatan fungsional dan estetika, dimana fungsional tersebut terkait dengan kenyamanan ruang dan kaitannya dengan iklim lokal. Unsur estetika dibuat dengan menempelkan ornamen yang berkaitan dengan candi. Pendekatan perancangan yang dilakuan oleh Schoemaker adalah modern – lokal, yaitu pemikiran modern dan menambahkan unsur lokal. Berkebalikan dengan Schoemaker, Pont menafsirkan dan mengaplikasikan arsitektur Nusantara lebih menyeluruh. Pont lebih membaca konteks lokal sampai ke akarnya dengan mempelajari sejarah dan budaya agar arsitektur tersebut kontestual dengan alam, sosial, dan budaya lokal. Dalam karyanya, Pont hampir selalu mengaplikasikan teori arsitektur Nusantara, baik pada tatanan ruang, struktur – konstruksi – material, ataupun sosok bangunannya, sehingga bisa disimpulkan pendekatan merancang Pont adalah lokal – modern yaitu mengembangkan dan memperkaya arsitektur lokal dengan kemajuan ataupun pemikiran modern yang bisa mendampingi dan melengkapi arsitektur Nusantara.   Kata Kunci: arsitektur Nusantara, Schoemaker, Pont
抽象的查尔斯·普罗斯帕·沃尔夫·斯梅克和亨利·麦克雷恩·杜邦是在20至1940年间在荷兰东印度群岛工作的两名荷兰建筑师。在这一时期,荷兰建筑师正在寻找新建筑思维,因为它涉及当地建筑的新思维。这种想法的诞生是因为长期以来,建筑缺乏以其地理背景为基础的思想,在这种背景下,“西方”建筑仍然占据主导地位。这两位建筑师在表达他对努桑塔拉建筑身份的想法和理想时都表现得很好,以至于他们经常进行辩论,从而提出了他们各自的想法,以发展努桑塔拉建筑的身份。他们都被认为使用了群岛建筑的方法,但从不同的角度。该研究采用一种描述性的方法,通过描述这两种人物所选择的对象——对象,并对其进行研究,并与约瑟夫·普里乔托姆教授(joseph Prijotomo)的《建筑理论》(Nusantara theory)进行比较。通过实地观察和库研究收集数据。数据是根据研究的变量来分组的,比如空间、结构、材料和结构。分析技术是将现有的数据与努桑塔拉建筑理论联系起来,并与其他支持研究在研究对象上阅读努桑塔拉建筑的理论联系起来。这项研究得出的结论是,在他的著作中,舒梅克用功能性和美学方法来解释群岛架构,其中功能性与空间舒适性和当地气候的关系有关。美学元素是通过粘贴与寺庙相关的装饰品而形成的。Schoemaker的设计方法是现代的——本地的,也就是说,现代的思维方式增加了当地的元素。与Schoemaker, Pont的对比更全面地解释和应用群岛架构。桥通过研究历史和文化,使建筑与当地的自然、社会和文化融合,从而更好地触及当地的背景。著作中,杜邦几乎总是群岛建筑应用理论,擅长空间秩序——建筑结构材料,或一个当地的建筑设计方法可以推断出,杜邦是现代——即发展和丰富了当地建筑和现代进步或想法的建筑可以陪伴和互补的群岛。关键词:建筑群岛,Schoemaker, Pont
{"title":"KAJIAN KARYA ARSITEKTUR C.P. WOLFF SCHOEMAKER DAN HENRI MACLAINE PONT DITINJAU DARI PRINSIP ARSITEKTUR NUSANTARA","authors":"Handoyo Lawiguna, Rahadian Prajudi Herwindo","doi":"10.26593/risa.v7i02.6600.117-135","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i02.6600.117-135","url":null,"abstract":"Abstrak - Charles Prosper Wolff Schoemaker dan Henri Maclaine Pont adalah dua orang arsitek berkebangsaan Belanda yang berkarya di Hindia Belanda pada periode 1900-1940. Pada periode ini identitas dari arsitektur Nusantara tengah dicari oleh arsitek Belanda karena perkembangan pemikiran baru arsitektur yang melibatkan kelokalan setempat. Pemikiran ini lahir karena pemikiran yang lama kurang meletakkan arsitektur dengan konteks geografisnya, dimana pemikiran arsitektur “barat” masih mendominasi perancangan. Kedua arsitek tersebut merupakan tokoh yang cukup lantang dalam menyuarakan pemikiran dan idealismenya tentang identitas arsitektur Nusantara sehingga mereka sering berdebat, menginisiasi ide masing-masing untuk mengembangkan identitas arsitektur Nusantara. Keduanya diperkirakan menggunakan pendekatan arsitektur Nusantara namun dari sudut pandang yang berbeda. \u0000Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan cara mendeskripsikan objek – objek terpilih dari kedua sosok tersebut  serta menjajaran objek dan dibandingkan dengan teori arsitektur Nusantara oleh Prof. Josef Prijotomo. Data dikumpulkan dengan observasi lapangan serta studi pustaka. Data dikelompokkan berdasarkan variabel penelitian, yaitu tata ruang, struktur – konstruksi – material, dan sosok bangunan. Teknik analisis dilakukan dengan mengaitkan data yang ada dengan teori arsitektur Nusantara serta diintepretasi juga dengan teori lain yang mendukung penelitian untuk membaca arsitektur Nusantara pada objek studi. \u0000Hasil penelitian ini menghasilkan suatu kesimpulan, yaitu dalam karyanya, Schoemaker menafsirkan arsitektur Nusantara dengan pendekatan fungsional dan estetika, dimana fungsional tersebut terkait dengan kenyamanan ruang dan kaitannya dengan iklim lokal. Unsur estetika dibuat dengan menempelkan ornamen yang berkaitan dengan candi. Pendekatan perancangan yang dilakuan oleh Schoemaker adalah modern – lokal, yaitu pemikiran modern dan menambahkan unsur lokal. Berkebalikan dengan Schoemaker, Pont menafsirkan dan mengaplikasikan arsitektur Nusantara lebih menyeluruh. Pont lebih membaca konteks lokal sampai ke akarnya dengan mempelajari sejarah dan budaya agar arsitektur tersebut kontestual dengan alam, sosial, dan budaya lokal. Dalam karyanya, Pont hampir selalu mengaplikasikan teori arsitektur Nusantara, baik pada tatanan ruang, struktur – konstruksi – material, ataupun sosok bangunannya, sehingga bisa disimpulkan pendekatan merancang Pont adalah lokal – modern yaitu mengembangkan dan memperkaya arsitektur lokal dengan kemajuan ataupun pemikiran modern yang bisa mendampingi dan melengkapi arsitektur Nusantara. \u0000  \u0000Kata Kunci: arsitektur Nusantara, Schoemaker, Pont","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"78 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125220343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KAJIAN ESTETIKA MASJID SALMAN ITB DITINJAU DARI STRUKTUR
Pub Date : 2023-04-04 DOI: 10.26593/risa.v7i02.6607.212-227
G. Pratomo, Kamal Abdullah Arif, Enrico Nirwan Histanto
  Abstrak - Masjid Salman ITB merupakan salah satu karya arsitektur monumental yang ada di Indonesia Memiliki atap melengkung ke atas dengan ruang sholat yang merupakan area bebas kolom dan hingga sekarang masih dapat berfungsi dengan baik. Struktur sendiri memiliki fungsinya sebagai media untuk menyalurkan beban, namun fungsi struktur dari sebuah bangunan tidak hanya berhenti sampai disitu, tetapi juga sebagai nilai keindahan dari karya arsitektur itu sendiri. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji pemanfaatan struktur pada bangunan Masjid Salman ITB yang tidak hanya berfungsi sebagai media penyaluran beban pada bangunan, tetapi juga memiliki nilai estetis. Hasil penelitian dapat menjadi pengembangan keilmuan mengenai perancangan struktur yang dapat meningkatkan nilai estetika bangunan. Perancang dapat memanfaatkan keilmuan ini dalam mengambangkan desain yang berbasis struktur, sehingga kedepannya elemen struktur tidak hanya lagi dipandang sebagai pelengkap bangunan, tetapi memiliki nilai yang sama dengan desain arsitekturalnya. Teori yang digunakan untuk mengkaji estetika struktur adalah teori Bjorn Normann, dimana estetika struktur dapat dinilai dari fungsi mekanikal dan fungsi spasial. Teori tersebut akan menjadi dasar hasil kajian dari buku-buku yang terkait dengan struktur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pengolahan data yang bersumber dari studi literatur, pengamatan langsung, wawancara, dan simulasi. Analisis dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama yaitu, pembahasan struktur terhadap aspek strukturalnya sebagai media penyalur beban. Bagian kedua yaitu, pembahasan struktur terhadap aspek asritekturalnya sebagai wujud, ekspresi, dan elemen pembagi ruang. Pembahasan tersebut mengsilkan temuan yang menjadi dasar penarikan kesimpulan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, struktur sebagai elemen pembentuk ruang memiliki peran tertinggi dalam mencapai etetika struktur pada Masjid Salman ITB. Selanjutnya, struktur sebagai ekspresi bangunan masih memiliki peran yang cukup tinggi dalam mencapai estetika struktur pada Masjid Salman ITB. Terakhir, struktur sebagai wujud bangunan memiliki peran yang paling rendah untuk mencapai estetika struktur pada Masjid Salman ITB. Adapun hal ini dapat tercapai karena peran struktur sebagai penyalur beban yang memiliki penekanan pada pengoptimalan bentuk struktur dan konfigurasinya.   Kata Kunci: Masjid Salman ITB, estetika struktur, fungsi struktural, fungsi arsitektural, penyalur beban, wujud, ekspresi, ruang dalam
印度尼西亚萨勒曼清真寺(Salman ITB)是这座不朽建筑的杰作之一,它的屋顶向上弯曲,祈祷区是一个免费的列区,至今仍在发挥作用。结构本身具有引导负荷的媒体功能,但建筑结构的功能不仅止于此,而且作为建筑作品本身的美学价值。这项研究的目的是研究萨勒曼·伊特布清真寺建筑的结构,该建筑不仅是作为重量传递媒介,而且具有审美价值。研究结果可以是关于结构设计的科学发展,可以提高建筑的美学价值。设计师可以利用这种科学来平衡基于结构的设计,这样在未来,结构元素不仅被视为建筑的补充,而且具有与建筑设计相同的价值。用来审美结构的理论是比约恩·诺曼理论,在这个理论中,审美结构可以从机械功能和空间功能来判断。这一理论将成为研究结构的书籍的基础。该研究是一种基于文献研究、直接观察、采访和模拟的数据处理的定性描述性研究研究。分析分为两大部分。第一部分是作为一种负载媒介对结构方面的讨论。第二部分是结构讨论其asritecture方面的存在、表达和空间分散剂元素。研究结果为推论提供了依据。从这项研究可以得出结论,作为空间形成元素的结构在萨勒曼ITB清真寺的建筑实践中起着最高的作用。此外,建筑表达结构在萨勒曼ITB清真寺的审美结构中仍扮演着相当高的角色。最后,建筑结构在萨尔曼ITB清真寺的审美结构中所起的作用最低。这是由于结构作为负载分配器的作用,强调结构的优化和配置。关键词:Salman ITB清真寺,美观结构,结构功能,建筑功能,承运人,化身,表达,内部空间
{"title":"KAJIAN ESTETIKA MASJID SALMAN ITB DITINJAU DARI STRUKTUR","authors":"G. Pratomo, Kamal Abdullah Arif, Enrico Nirwan Histanto","doi":"10.26593/risa.v7i02.6607.212-227","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i02.6607.212-227","url":null,"abstract":"  \u0000Abstrak - Masjid Salman ITB merupakan salah satu karya arsitektur monumental yang ada di Indonesia Memiliki atap melengkung ke atas dengan ruang sholat yang merupakan area bebas kolom dan hingga sekarang masih dapat berfungsi dengan baik. Struktur sendiri memiliki fungsinya sebagai media untuk menyalurkan beban, namun fungsi struktur dari sebuah bangunan tidak hanya berhenti sampai disitu, tetapi juga sebagai nilai keindahan dari karya arsitektur itu sendiri. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji pemanfaatan struktur pada bangunan Masjid Salman ITB yang tidak hanya berfungsi sebagai media penyaluran beban pada bangunan, tetapi juga memiliki nilai estetis. Hasil penelitian dapat menjadi pengembangan keilmuan mengenai perancangan struktur yang dapat meningkatkan nilai estetika bangunan. Perancang dapat memanfaatkan keilmuan ini dalam mengambangkan desain yang berbasis struktur, sehingga kedepannya elemen struktur tidak hanya lagi dipandang sebagai pelengkap bangunan, tetapi memiliki nilai yang sama dengan desain arsitekturalnya. Teori yang digunakan untuk mengkaji estetika struktur adalah teori Bjorn Normann, dimana estetika struktur dapat dinilai dari fungsi mekanikal dan fungsi spasial. Teori tersebut akan menjadi dasar hasil kajian dari buku-buku yang terkait dengan struktur. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pengolahan data yang bersumber dari studi literatur, pengamatan langsung, wawancara, dan simulasi. Analisis dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama yaitu, pembahasan struktur terhadap aspek strukturalnya sebagai media penyalur beban. Bagian kedua yaitu, pembahasan struktur terhadap aspek asritekturalnya sebagai wujud, ekspresi, dan elemen pembagi ruang. Pembahasan tersebut mengsilkan temuan yang menjadi dasar penarikan kesimpulan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, struktur sebagai elemen pembentuk ruang memiliki peran tertinggi dalam mencapai etetika struktur pada Masjid Salman ITB. Selanjutnya, struktur sebagai ekspresi bangunan masih memiliki peran yang cukup tinggi dalam mencapai estetika struktur pada Masjid Salman ITB. Terakhir, struktur sebagai wujud bangunan memiliki peran yang paling rendah untuk mencapai estetika struktur pada Masjid Salman ITB. Adapun hal ini dapat tercapai karena peran struktur sebagai penyalur beban yang memiliki penekanan pada pengoptimalan bentuk struktur dan konfigurasinya. \u0000  \u0000Kata Kunci: Masjid Salman ITB, estetika struktur, fungsi struktural, fungsi arsitektural, penyalur beban, wujud, ekspresi, ruang dalam","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125263680","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
EVALUASI PENERAPAN KONSEP BIOKLIMATIK PADA RAD+AR HQ 在RAD+AR HQ的应用评估
Pub Date : 2023-04-04 DOI: 10.26593/risa.v7i02.6605.184-195
Benno Tumpak Ahimsa Sirait, Yenny Gunawan
Abstrak - Arsitektur bioklimatik sudah ada sejak abad ke 20 namun perkembangannya di Indonesia baru belakangan ini terlihat. Arsitektur di Indonesia seringkali meniru atau menjiplak arsitektur di luar negeri dengan iklim berbeda yang menciptakan bangunan yang tidak nyaman bagi penggunanya dan juga boros penggunaan energinya. Letak Indonesia di iklim tropis masih belum banyak dikembangkan penerapannya dalam arsitektur yang banyak digunakan. Penelitian dimulai dengan mengkaji konsep bioklimatik di Jakarta dan bangunan RAD+ar HQ sebagai objek studi dengan konsep arsitektur bioklimatik. Selanjutnya dilakukan pengambilan data fisik, data pengukuran kondisi lingkungan, dan data wawancara persepsi untuk melakukan evaluasi terhadap bagaimana penerapan konsep bioklimatik pada bangunan RAD+ar HQ dan bagaimana persepsi pengguna bangunan terhadap kenyamanan termal dan visual pada bangunan RAD+ar HQ/. Dari penelitian tersebut, didapatkan bahwa penerapan konsep bioklimatik pada bangunan RAD+ar HQ belum sepenuhnya karena konsep awal yang berbeda serta adanya modifikasi karena keterbatasan dari kondisi pandemi, yang mementingkan sirkulasi antar pengguna di bangunan. Pengguna bangunan RAD+ar HQ sebagian besar sudah merasa nyaman secara termal dan visualnya namun belum semua pengguna merasa nyaman secara termal, hal ini dapat diakibatkan dari kondisi termal yang mayoritas ruangannya berada diluar standar kenyamanan termal. Bangunan ini sudah menerapkan arsitektur bioklimatik walaupun belum sepenuhnya diterapkan    Kata Kunci: arsitektur bioklimatik, arsitektur tropis, RAD+ar Headquarters
抽象的,bioklical建筑早在20世纪就存在了,但直到最近印尼的发展才有所显现。印度尼西亚的建筑经常在不同的气候下复制或复制建筑,这使得建筑不舒服,也浪费了能源。印度尼西亚在热带气候中的位置仍然没有在广泛使用的建筑中开发应用。这项研究首先审查了雅加达的bioklical概念和RAD+ar HQ作为bioklical架构的研究对象。接下来是物理数据提取,环境条件测量数据,和感知数据访谈,以评估如何应用bioklical概念对RAD+ar HQ的应用,以及用户对RAD+ar HQ的可行性和可视舒适性的看法。从这项研究中,人们发现,将bioklitic概念应用到RAD+ar总部并不完全是因为最初的概念不同,也不完全是由于以用户之间循环为中心的流感大流行环境的限制而进行的修改。RAD+ar总部的大多数用户已经在热视觉上感到舒适,但不是所有的用户都能在热环境中感到舒适,这可能是由于大多数房间超出了热舒适标准。该建筑采用了biokliarchitecture,尽管还没有完全应用关键字:biokmatical架构,热带建筑,RAD+ar Headquarters
{"title":"EVALUASI PENERAPAN KONSEP BIOKLIMATIK PADA RAD+AR HQ","authors":"Benno Tumpak Ahimsa Sirait, Yenny Gunawan","doi":"10.26593/risa.v7i02.6605.184-195","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i02.6605.184-195","url":null,"abstract":"Abstrak - Arsitektur bioklimatik sudah ada sejak abad ke 20 namun perkembangannya di Indonesia baru belakangan ini terlihat. Arsitektur di Indonesia seringkali meniru atau menjiplak arsitektur di luar negeri dengan iklim berbeda yang menciptakan bangunan yang tidak nyaman bagi penggunanya dan juga boros penggunaan energinya. Letak Indonesia di iklim tropis masih belum banyak dikembangkan penerapannya dalam arsitektur yang banyak digunakan. Penelitian dimulai dengan mengkaji konsep bioklimatik di Jakarta dan bangunan RAD+ar HQ sebagai objek studi dengan konsep arsitektur bioklimatik. Selanjutnya dilakukan pengambilan data fisik, data pengukuran kondisi lingkungan, dan data wawancara persepsi untuk melakukan evaluasi terhadap bagaimana penerapan konsep bioklimatik pada bangunan RAD+ar HQ dan bagaimana persepsi pengguna bangunan terhadap kenyamanan termal dan visual pada bangunan RAD+ar HQ/. Dari penelitian tersebut, didapatkan bahwa penerapan konsep bioklimatik pada bangunan RAD+ar HQ belum sepenuhnya karena konsep awal yang berbeda serta adanya modifikasi karena keterbatasan dari kondisi pandemi, yang mementingkan sirkulasi antar pengguna di bangunan. Pengguna bangunan RAD+ar HQ sebagian besar sudah merasa nyaman secara termal dan visualnya namun belum semua pengguna merasa nyaman secara termal, hal ini dapat diakibatkan dari kondisi termal yang mayoritas ruangannya berada diluar standar kenyamanan termal. Bangunan ini sudah menerapkan arsitektur bioklimatik walaupun belum sepenuhnya diterapkan    Kata Kunci: arsitektur bioklimatik, arsitektur tropis, RAD+ar Headquarters","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132483789","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
UPAYA PENINGKATAN PERFORMA PENCAHAYAAN DAN IMPLEMENTASI PRINSIP HEMAT ENERGI PADA AREA DUDUK PUJASERA FOODSTEP DI APARTEMEN PARAHYANGAN RESIDENCE BANDUNG 加强照明性能,并在万隆驻地公寓的美食区实现节能原理
Pub Date : 2023-04-04 DOI: 10.26593/risa.v7i02.6606.196-211
M. Halim, Mira Dewi Pangestu
Abstrak - Pencahayaan merupakan salah satu hal krusial untuk dapat berjalannya aktivitas. Pencahayaan dapat dikategorikan baik, jika dapat memenuhi standar kenyamanan visual sesuai tuntutan aktivitas pada ruang. Salah satu aspek yang memengaruhi karakteristik pencahayaan pada sebuah ruang adalah tipologinya, di mana ruang yang luas atau gemuk memiliki area tengah yang lebih sulit dijangkau oleh pencahayaan alami (Anasiru, 2016) sehingga lebih mengandalkan pencahayaan buatan. Meskipun begitu, tipologi ruang gemuk dapat tidak sepenuhnya bergantung pada pencahayaan buatan, karena sudah banyak inovasi dalam memasukkan pencahayaan alami. Dengan begitu, dapat dilakukan penghematan energi untuk pencahayaan pada bangunan. Objek yang ditinjau dalam penelitian ini adalah Pujasera FoodStep, sebuah area komersial pada lantai semi basement Apartemen Parahyangan Residence. Objek penelitian ini yang diisi oleh berbagai gerai makanan dan area duduk. Selain digunakan untuk aktivitas makan juga seringkali digunakan untuk belajar, mengerjakan tugas kuliah, maupun sekadar diskusi. Ruangan yang cukup luas ini memanfaatkan pencahayaan buatan sebagai sumber pencahayaan utama. Terdapat juga bukaan samping dan light well sebagai sumber pencahayaan alami. Aspek kuantitas dan kualitas pencahayaan menjadi penting dalam pemenuhan kenyamanan visual, terutama pada Pujasera yang digunakan sebagai area makan, belajar, dan mengerjakan tugas. Selain itu, sebagai ruangan yang cenderung luas, besar kemungkinan area ini memanfaatkan cahaya buatan sebagai sistem pencahayaan utamanya. Maka dari itu, diperlukan strategi untuk dapat memanfaatkan cahaya alami dari bukaan samping dan lightwell sehingga dapat meringankan beban pencahayaan buatan. Hal ini menjadi semakin penting melihat kondisi eksisting yang seakan tidak memanfaatkan cahaya alami sama sekali, di mana semua lampu dinyalakan sepanjang harinya, pada area – area dekat bukaan sekalipun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat kenyamanan visual pada kondisi eksisting, mencari usulan strategi terkait pencahayaan buatan untuk dapat memenuhi kenyamanan visual, sekaligus strategi kolaborasi antara pencahayaan buatan dengan pencahayaan alami untuk menghemat energi. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksperimental, dengan pendekatan kuantitatif melalui simulasi yang dibantu software Dialux Light Wizard, Evo, dan Curic Sun.  Lewat penelitian ini, diperoleh beberapa kesimpulan. Pertama, pencahayaan pada kondisi eksisting yang mengandalkan cahaya buatan sebagai penerangan utamanya belum memenuhi standar kenyamanan visual. Kedua, diperoleh hasil desain pencahayaan buatan yang dapat mencapai kenyamanan visual. Ketiga, adalah diperolehnya usulan strategi yang dapat mengkolaborasikan pencahayaan buatan dengan pencahayaan alami. Saran yang dapat diberikan lewat penelitian ini adalah untuk mempertimbangkan peran elemen – elemen lain diluar pencahayaan buatan sebagai aspek yang juga memengaruhi pencahayaan dalam ruang. Elem
抽象的光是走向活动的关键因素之一。如果灯光能达到空间活动要求的可视舒适性标准,它们就可以很好地分类。影响房间灯光特征的一个方面是其无光泽,在那里大房间或胖空间有一个更难以自然灯光到达的中心区域(Anasiru, 2016年),因此更依赖人工灯光。然而,肥胖空间的营养学可能并不完全依赖人造光,因为在引入自然光方面有很多创新。这样可以节省建筑物照明的能源。这项研究的主题是美食台阶,这是一处半地下室公寓地下室的商业区域。本研究的主题是食品供应站和座位区。除了用于饮食活动外,它还经常用于学习、做作业或纯粹的讨论。宽敞的空间利用人工照明作为主要照明来源。还有侧向释放和照明井作为天然光源。灯光的数量和质量方面在满足视觉舒适性方面变得很重要,尤其是在用作吃饭、学习和工作区域的美食中。此外,作为一个宽敞的房间,这个区域很可能利用人工照明作为它的主要照明系统。因此,需要一种策略来利用侧边的自然光和闪电,从而减轻人工照明的负担。更重要的是,在完全没有自然光的情况下,即使是在接近开口的地方,所有的灯都是开着的。本研究的目的是研究现有条件的可视舒适性,寻找关于人工照明的战略建议,以满足视觉舒适性,以及人工照明与自然照明之间的合作策略,以节省能源。使用的方法是一种实验描述性的,通过一种辅助软件Dialux Light向导、Evo和Curic Sun的模拟定量方法。通过这项研究,得出了一些结论。首先,以人工照明为主要照明条件的照明还不符合视觉安慰的标准。第二,采用人工灯光设计,以获得视觉舒适性。第三,它提出了一种策略,可以用自然光来配合人工照明。通过这项研究,可以提出的建议是考虑元素的作用——人工照明之外的其他元素,作为影响室内灯光的一个方面。这些元素包括侧向开口和lightwell的设计,以及墙壁、地板和天花板材料的使用。关键词:灯光,可视舒适性,节能,美食
{"title":"UPAYA PENINGKATAN PERFORMA PENCAHAYAAN DAN IMPLEMENTASI PRINSIP HEMAT ENERGI PADA AREA DUDUK PUJASERA FOODSTEP DI APARTEMEN PARAHYANGAN RESIDENCE BANDUNG","authors":"M. Halim, Mira Dewi Pangestu","doi":"10.26593/risa.v7i02.6606.196-211","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i02.6606.196-211","url":null,"abstract":"Abstrak - Pencahayaan merupakan salah satu hal krusial untuk dapat berjalannya aktivitas. Pencahayaan dapat dikategorikan baik, jika dapat memenuhi standar kenyamanan visual sesuai tuntutan aktivitas pada ruang. Salah satu aspek yang memengaruhi karakteristik pencahayaan pada sebuah ruang adalah tipologinya, di mana ruang yang luas atau gemuk memiliki area tengah yang lebih sulit dijangkau oleh pencahayaan alami (Anasiru, 2016) sehingga lebih mengandalkan pencahayaan buatan. Meskipun begitu, tipologi ruang gemuk dapat tidak sepenuhnya bergantung pada pencahayaan buatan, karena sudah banyak inovasi dalam memasukkan pencahayaan alami. Dengan begitu, dapat dilakukan penghematan energi untuk pencahayaan pada bangunan. \u0000Objek yang ditinjau dalam penelitian ini adalah Pujasera FoodStep, sebuah area komersial pada lantai semi basement Apartemen Parahyangan Residence. Objek penelitian ini yang diisi oleh berbagai gerai makanan dan area duduk. Selain digunakan untuk aktivitas makan juga seringkali digunakan untuk belajar, mengerjakan tugas kuliah, maupun sekadar diskusi. Ruangan yang cukup luas ini memanfaatkan pencahayaan buatan sebagai sumber pencahayaan utama. Terdapat juga bukaan samping dan light well sebagai sumber pencahayaan alami. \u0000Aspek kuantitas dan kualitas pencahayaan menjadi penting dalam pemenuhan kenyamanan visual, terutama pada Pujasera yang digunakan sebagai area makan, belajar, dan mengerjakan tugas. Selain itu, sebagai ruangan yang cenderung luas, besar kemungkinan area ini memanfaatkan cahaya buatan sebagai sistem pencahayaan utamanya. Maka dari itu, diperlukan strategi untuk dapat memanfaatkan cahaya alami dari bukaan samping dan lightwell sehingga dapat meringankan beban pencahayaan buatan. Hal ini menjadi semakin penting melihat kondisi eksisting yang seakan tidak memanfaatkan cahaya alami sama sekali, di mana semua lampu dinyalakan sepanjang harinya, pada area – area dekat bukaan sekalipun. \u0000Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat kenyamanan visual pada kondisi eksisting, mencari usulan strategi terkait pencahayaan buatan untuk dapat memenuhi kenyamanan visual, sekaligus strategi kolaborasi antara pencahayaan buatan dengan pencahayaan alami untuk menghemat energi. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksperimental, dengan pendekatan kuantitatif melalui simulasi yang dibantu software Dialux Light Wizard, Evo, dan Curic Sun.  \u0000Lewat penelitian ini, diperoleh beberapa kesimpulan. Pertama, pencahayaan pada kondisi eksisting yang mengandalkan cahaya buatan sebagai penerangan utamanya belum memenuhi standar kenyamanan visual. Kedua, diperoleh hasil desain pencahayaan buatan yang dapat mencapai kenyamanan visual. Ketiga, adalah diperolehnya usulan strategi yang dapat mengkolaborasikan pencahayaan buatan dengan pencahayaan alami. \u0000Saran yang dapat diberikan lewat penelitian ini adalah untuk mempertimbangkan peran elemen – elemen lain diluar pencahayaan buatan sebagai aspek yang juga memengaruhi pencahayaan dalam ruang. Elem","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123658562","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENERAPAN KOMPONEN MODIFIKASI STRUKTUR RISHA DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR RUMAH TINGGAL DENGAN APLIKASI BERBASIS SMARTPHONE 智能手机基于应用程序的家居设计中RISHA结构修改组件的应用
Pub Date : 2023-01-09 DOI: 10.26593/risa.v7i01.6361.49-65
Marisstella Joan, Laurentia Carissa
Abstrak - RISHA(Rumah Instan Sederhana Sehat) merupakan teknologi struktur pracetak dengan sistem knock-down atau dapat dibongkar pasang yang dirancang oleh Pusat Penelitiandan Pengembangan (PUSLITBANG) Permukiman pada tahun 2004. RISHA mempunyai komponen struktural dengan ukuran yang terbatas yaitu 1,8 m dan 3 m. RISHA kemudian dikembangkan untuk menambah ukuran komponen P1 sehingga didapatkan ukuran luas lantai bangunan yang lebih variatif. Pengembangan RISHA ini memberikan keuntungan yang besar dalam perancangan rumah tinggal dibanding perancangan konvensional. Penggunaan teknologi informasi merupakan salah satu media yang sangat bermanfaat untuk jaman yang semakin berkembang. Tidak banyak orang mengetahui cara menggunakan software CAD, karena itu perancangan aplikasi ini akan membantu mempercepat proses perancangan, pembangunan dan perhitungan biaya RISHA baik untuk arsitek, aplikator maupun calon pengguna. Konsep instan akan tetap terpenuhi dengan adanya aplikasi berbasis smartphone ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk melanjutkan penelitian dari RISHA modifikasi dengan merancang variasi modul ruang untuk mengakomodasi aktivitas pada fungsi hunian yang disesuaikan dengan ruang gerak dan jumlah penghuni. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang prototipe aplikasi smartphone melalui website figma untuk mempermudah proses perancangan dan pembangunan rumah RISHA dengan komponen modifikasinya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu perancangan denah rumah dengan RISHA modifikasi berdasarkan data dari studi literatur dan metode kuantitatif dari hasil wawancara dengan pihak yang berpengalaman dalam industri RISHA untuk validasi penggunaan aplikasi smartphone. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukan tiga tata letak yang dapat mengakomodasi aktivitas manusia pada rumah tinggal. Ketiga tata letak tersebut mempunyai keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Tata letak A mempunyai harga struktur dari Rp20.976.000,00 sampai Rp20.812.000,00 dengan kelebihan yaitu mempunyai RTH (RuangTerbuka Hijau) serta bisa menjadi arah masuknya sumber cahaya, sedangkan kekurangannya adalah membutuhkan tapak yang besar karena bentuk denah yang asimetris. Tata letak B merupakan perancangan yang paling sederhana, harga strukturnya mulai dari Rp16.640.000,00 sampai Rp18.224.000,00, sedangkan kekurangannya adalah tidak ada ruang makan, sehingga harus digabung dengan ruang keluarga. Tata Letak C merupakan tata letak yang paling luas, sehingga biaya strukturnya paling besar yaitu dari Rp23.888.000,00 sampai Rp24.816.000,00. Aplikasi akan menyajikan rancangan rumah tinggal dan harga strukturnya, kemudian dihubungkan dengan website PUPR untuk menghubungi aplikator. Aplikasi ini dapat mempermudah aplikator, arsitek dan calon penghuni dalam proses perancangan dan pembangunan rumah tinggal RISHA.   Kata Kunci : Rancangan arsitektur, RISHA, Sistem informasi, Aplikasi rancangan, Beton pracetak  
抽象- RISHA(简单的健康即时房屋)是一种先进的结构技术,具有knots -down系统或可拆卸系统,该系统由研究与发展中心(PUSLITBANG)于2004年设计。RISHA的结构成分有限,只有1.8米(4英尺)和3米(8英尺)长。然后,RISHA被开发出来,以增加P1部件的大小,从而获得更多样化的建筑地板的面积。RISHA的开发在住宅设计方面比传统设计有更大的优势。使用信息技术是一种对不断发展的时代非常有用的媒介。很少有人知道如何使用CAD软件,因为它的设计将有助于加快建筑师、应用程序程序和成本计算。这些基于智能手机的应用程序仍然会实现即时概念。本研究的目的是继续对RISHA进行改进的研究,设计出不同的空间模块,以适应适应与运动空间和居住者数量相适应的居住功能的活动。此外,这项研究的目的是通过figma网站设计智能手机应用程序的原型,使RISHA的房屋的设计和建造过程更加复杂。使用的方法是一种定性方法,即房屋计划设计,与RISHA基于文献研究和定量方法的数据的改良,对RISHA行业经验丰富的专业人士进行采访,以验证智能手机应用程序的使用。这项研究的结论是,在住宅中发现了三种可以容纳人类活动的布局。这三个布局分别有优点和缺点。A的布局从rp20.976000.00到rp20.812,000.00的结构成本,其好处是有RTH(绿色开放空间),可以成为光源的方向,而缺乏是因为不对称的平面图需要很大的足迹。B布局是最简单的设计,结构成本从rp16,640.000.00到rp18,22万4000.00,而缺乏空间,因此必须与家庭空间合并。C布局是最广泛的布局,因此该结构的成本从rp23,888,000.00到rp24,816,000.00不等。应用程序将提供住宅设计和结构成本,然后连接到PUPR网站联系应用程序。这将有助于RISHA住宅设计和建设过程中的应用程序、建筑师和未来住户。关键词:建筑设计,RISHA,信息系统,设计应用程序,预制混凝土
{"title":"PENERAPAN KOMPONEN MODIFIKASI STRUKTUR RISHA DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR RUMAH TINGGAL DENGAN APLIKASI BERBASIS SMARTPHONE","authors":"Marisstella Joan, Laurentia Carissa","doi":"10.26593/risa.v7i01.6361.49-65","DOIUrl":"https://doi.org/10.26593/risa.v7i01.6361.49-65","url":null,"abstract":"Abstrak - RISHA(Rumah Instan Sederhana Sehat) merupakan teknologi struktur pracetak dengan sistem knock-down atau dapat dibongkar pasang yang dirancang oleh Pusat Penelitiandan Pengembangan (PUSLITBANG) Permukiman pada tahun 2004. RISHA mempunyai komponen struktural dengan ukuran yang terbatas yaitu 1,8 m dan 3 m. RISHA kemudian dikembangkan untuk menambah ukuran komponen P1 sehingga didapatkan ukuran luas lantai bangunan yang lebih variatif. Pengembangan RISHA ini memberikan keuntungan yang besar dalam perancangan rumah tinggal dibanding perancangan konvensional. \u0000Penggunaan teknologi informasi merupakan salah satu media yang sangat bermanfaat untuk jaman yang semakin berkembang. Tidak banyak orang mengetahui cara menggunakan software CAD, karena itu perancangan aplikasi ini akan membantu mempercepat proses perancangan, pembangunan dan perhitungan biaya RISHA baik untuk arsitek, aplikator maupun calon pengguna. Konsep instan akan tetap terpenuhi dengan adanya aplikasi berbasis smartphone ini. \u0000Tujuan penelitian ini adalah untuk melanjutkan penelitian dari RISHA modifikasi dengan merancang variasi modul ruang untuk mengakomodasi aktivitas pada fungsi hunian yang disesuaikan dengan ruang gerak dan jumlah penghuni. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk merancang prototipe aplikasi smartphone melalui website figma untuk mempermudah proses perancangan dan pembangunan rumah RISHA dengan komponen modifikasinya. \u0000Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu perancangan denah rumah dengan RISHA modifikasi berdasarkan data dari studi literatur dan metode kuantitatif dari hasil wawancara dengan pihak yang berpengalaman dalam industri RISHA untuk validasi penggunaan aplikasi smartphone. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukan tiga tata letak yang dapat mengakomodasi aktivitas manusia pada rumah tinggal. Ketiga tata letak tersebut mempunyai keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Tata letak A mempunyai harga struktur dari Rp20.976.000,00 sampai Rp20.812.000,00 dengan kelebihan yaitu mempunyai RTH (RuangTerbuka Hijau) serta bisa menjadi arah masuknya sumber cahaya, sedangkan kekurangannya adalah membutuhkan tapak yang besar karena bentuk denah yang asimetris. Tata letak B merupakan perancangan yang paling sederhana, harga strukturnya mulai dari Rp16.640.000,00 sampai Rp18.224.000,00, sedangkan kekurangannya adalah tidak ada ruang makan, sehingga harus digabung dengan ruang keluarga. Tata Letak C merupakan tata letak yang paling luas, sehingga biaya strukturnya paling besar yaitu dari Rp23.888.000,00 sampai Rp24.816.000,00. Aplikasi akan menyajikan rancangan rumah tinggal dan harga strukturnya, kemudian dihubungkan dengan website PUPR untuk menghubungi aplikator. Aplikasi ini dapat mempermudah aplikator, arsitek dan calon penghuni dalam proses perancangan dan pembangunan rumah tinggal RISHA. \u0000  \u0000Kata Kunci : Rancangan arsitektur, RISHA, Sistem informasi, Aplikasi rancangan, Beton pracetak \u0000 ","PeriodicalId":166027,"journal":{"name":"Riset Arsitektur (RISA)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133209137","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Riset Arsitektur (RISA)
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1