Kecerdasan merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari. Pada era globalisasi saat ini kecerdasan menjadi semakin penting agar mampu bersaing dengan yang lain. Ada banyak cara untuk meningkatkan kecerdasan seseorang salah satunya adalah dengan melatih gelombang otak. Gelombang otak yang sangat tepat untuk belajar dan meningkatkan kecerdasan adalah pada frekuensi 8-12 Hz dan termasuk range gelombang infrasonik. Selain itu, pemanfaatan gelombang otak pada frekuensi ini telah diaplikasikan di bidang kesehatan karena dapat menghilangkan depresi klinis pada pasien. Frekuensi gelombang infrasonik (8-12 Hz) tidak mudah untuk diciptakan namun dipasaran telah beredar kaset CD gelombang alfa. Sehingga aplikasi pemanfaatannya cukup mudah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan frekuensi gelombang Infrasonik (8-12 Hz) terhadap peningkatan kecerdasan mencit dan untuk mengetahui pengaruh paparan frekuensi gelombang infrasonik (8-12 Hz) terhadap viskositas darah mencit. Pengujian kecerdasan pada penelitian ini menggunakan labirin yakni dengan melihat lama waktu yang dibutuhkan mencit untuk melewati labirin, semakin cepat mencit melewati labirin maka mencit semakin cerdas. Untuk mengetahui viskositas darah mencit dengan melihat himatokrit yaitu presentase darah yang berupa sel.Analisa dalam penelitian ini menggunakan Anova dengan taraf signifikansi 5 %. Diketahui bahwa gelombang infrasonik (8-12 Hz) mempengaruhi kecerdasan dengan nilai signifikansinya sebesar 0 .000, dan gelombang infrasonik (8-12 Hz) juga mempengaruhi viskositas darah dengan nilai signifikansinya sebesar 0 .000.
{"title":"PENGARUH PAPARAN GELOMBANG INFRASONIK (8-12 Hz) TERHADAP KECERDASAN DAN VISKOSITAS DARAH (HEMATOKRIT) MENCIT","authors":"Millatul Qomariyah, A. Mulyono.","doi":"10.18860/NEU.V7I1.2634","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/NEU.V7I1.2634","url":null,"abstract":"Kecerdasan merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya sehari-hari. Pada era globalisasi saat ini kecerdasan menjadi semakin penting agar mampu bersaing dengan yang lain. Ada banyak cara untuk meningkatkan kecerdasan seseorang salah satunya adalah dengan melatih gelombang otak. Gelombang otak yang sangat tepat untuk belajar dan meningkatkan kecerdasan adalah pada frekuensi 8-12 Hz dan termasuk range gelombang infrasonik. Selain itu, pemanfaatan gelombang otak pada frekuensi ini telah diaplikasikan di bidang kesehatan karena dapat menghilangkan depresi klinis pada pasien. Frekuensi gelombang infrasonik (8-12 Hz) tidak mudah untuk diciptakan namun dipasaran telah beredar kaset CD gelombang alfa. Sehingga aplikasi pemanfaatannya cukup mudah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh paparan frekuensi gelombang Infrasonik (8-12 Hz) terhadap peningkatan kecerdasan mencit dan untuk mengetahui pengaruh paparan frekuensi gelombang infrasonik (8-12 Hz) terhadap viskositas darah mencit. Pengujian kecerdasan pada penelitian ini menggunakan labirin yakni dengan melihat lama waktu yang dibutuhkan mencit untuk melewati labirin, semakin cepat mencit melewati labirin maka mencit semakin cerdas. Untuk mengetahui viskositas darah mencit dengan melihat himatokrit yaitu presentase darah yang berupa sel.Analisa dalam penelitian ini menggunakan Anova dengan taraf signifikansi 5 %. Diketahui bahwa gelombang infrasonik (8-12 Hz) mempengaruhi kecerdasan dengan nilai signifikansinya sebesar 0 .000, dan gelombang infrasonik (8-12 Hz) juga mempengaruhi viskositas darah dengan nilai signifikansinya sebesar 0 .000.","PeriodicalId":17685,"journal":{"name":"Jurnal Neutrino","volume":"5 1","pages":"1-6"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-11-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87493986","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bilkis Rizqiyah, M. Muthmainnah, Umaiyatus Syarifah, Agus Mulyono
Rokok kretek merupakan salah satu produk budaya yang berurat akar pada kearifan lokal bangsa Indonesia. Merokok yang awalnya merupakan perlengkapan upacara adat telah bergeser menjadi kebiasaan umum dikalangan warga. Namun hingga saat ini isu pro-kontra rokok masih menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat. Rokok yang terbuat dari tembakau jika dibakar akan menghasilkan beberapa reaksi kimia. Reaksi penguapan nikotin dan reaksi penguapan air. Nikotin yang menguap akan mengalami kondensasi kembali dalam paru-paru sehingga terjadi deposit nikotin yang menyebabkan penyakit kanker. Di sisi lain industri rokok yang berpijak pada kearifan lokal, mampu menjaga stabilitas perekonomian negara lewat sumbangsihnya dalam berbagai sektor salah satunya adalah Ekonomi. Komposit didefinisikan sebagai suatu sistem material yang tersusun dari campuran/kombinasi dua atau lebih unsur-unsur utama yang secara makro berbeda bentuk dan komposisi material namun tidak dapat dipisahkan. Biofilter komposit merupakan campuran dari beberapa bahan yang berasal dari alam dan diolah menjadi material komposit yang bertujuan untuk menyerap dan menghilangkan partikel radikal bebas yang terdapat di lingkungan. Kurma merupakan salah satu buah yang banyak dimanfaatkan dalam kedokteran ala nabi. Biji kurma mengandung senyawa-senyawa penting salah satunya fenolik bioaktif yang merupakan anti oksidan bagi makhluk hidup. Pada penelitian ini serbuk biji kuma digunakan sebagai membran komposit yang mampu menangkap beberapa jenis radikal bebas dari asap rokok. Pembuatan membran menggunakan biji kurma sebagai filler dengan variasi matriks PEG dan putuh telur. Variasi komposisi yang digunakan adalah 0.7 gram, 0.8 gram, 0.9 gram dan 1 gram filler dengan 0.3 ml PEG dan putih telur. Hasil menunjukkan bahwa pada komposisi yang sama membran komposit biofilter berbahan biji kurma dengan matriks PEG memiliki kemampuan menangkap lima radikal bebas yaitu Hidroperoxida, CO 2- , C, Peroxy, O - 2, CuOx, dan CuGeO 3 . Membran komposit biofilter berbahan biji kurma dengan matriks putih telur memiliki kemampuan menangkap empat radikal bebas yaitu CO 2 - , C, CuOx, CuGeO 3 .
{"title":"ANALISIS FISIS MEMBRAN BIOFILTER ASAP ROKOK BERBAHAN BIJI KURMA UNTUK MENANGKAP RADIKAL BEBAS","authors":"Bilkis Rizqiyah, M. Muthmainnah, Umaiyatus Syarifah, Agus Mulyono","doi":"10.18860/neu.v7i1.2638","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/neu.v7i1.2638","url":null,"abstract":"Rokok kretek merupakan salah satu produk budaya yang berurat akar pada kearifan lokal bangsa Indonesia. Merokok yang awalnya merupakan perlengkapan upacara adat telah bergeser menjadi kebiasaan umum dikalangan warga. Namun hingga saat ini isu pro-kontra rokok masih menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat. Rokok yang terbuat dari tembakau jika dibakar akan menghasilkan beberapa reaksi kimia. Reaksi penguapan nikotin dan reaksi penguapan air. Nikotin yang menguap akan mengalami kondensasi kembali dalam paru-paru sehingga terjadi deposit nikotin yang menyebabkan penyakit kanker. Di sisi lain industri rokok yang berpijak pada kearifan lokal, mampu menjaga stabilitas perekonomian negara lewat sumbangsihnya dalam berbagai sektor salah satunya adalah Ekonomi. Komposit didefinisikan sebagai suatu sistem material yang tersusun dari campuran/kombinasi dua atau lebih unsur-unsur utama yang secara makro berbeda bentuk dan komposisi material namun tidak dapat dipisahkan. Biofilter komposit merupakan campuran dari beberapa bahan yang berasal dari alam dan diolah menjadi material komposit yang bertujuan untuk menyerap dan menghilangkan partikel radikal bebas yang terdapat di lingkungan. Kurma merupakan salah satu buah yang banyak dimanfaatkan dalam kedokteran ala nabi. Biji kurma mengandung senyawa-senyawa penting salah satunya fenolik bioaktif yang merupakan anti oksidan bagi makhluk hidup. Pada penelitian ini serbuk biji kuma digunakan sebagai membran komposit yang mampu menangkap beberapa jenis radikal bebas dari asap rokok. Pembuatan membran menggunakan biji kurma sebagai filler dengan variasi matriks PEG dan putuh telur. Variasi komposisi yang digunakan adalah 0.7 gram, 0.8 gram, 0.9 gram dan 1 gram filler dengan 0.3 ml PEG dan putih telur. Hasil menunjukkan bahwa pada komposisi yang sama membran komposit biofilter berbahan biji kurma dengan matriks PEG memiliki kemampuan menangkap lima radikal bebas yaitu Hidroperoxida, CO 2- , C, Peroxy, O - 2, CuOx, dan CuGeO 3 . Membran komposit biofilter berbahan biji kurma dengan matriks putih telur memiliki kemampuan menangkap empat radikal bebas yaitu CO 2 - , C, CuOx, CuGeO 3 .","PeriodicalId":17685,"journal":{"name":"Jurnal Neutrino","volume":"30 1","pages":"40-48"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87991146","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Krisis energi merupakan faktor yang sangat urgen dalam penerapan ilmu pengetahuan, oleh karena itu dibutuhkan suatu metode penemuan sumber energi yang dapat diperbaharui; alternatif dan efisien sehingga dapat dijadikan solusi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh urine. Bakteri yang digunakan sebagai katalisator adalah bakteri Eschericia coli O157:H7 yang termasuk strain human . Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan bakteri Eschericia coli O157:H7 terhadap produksi energi listrik pada sel bahan bakar urine, serta untuk mengetahui efisiensi kerja sistem microbial fuel cell (MFC) dual chamber dalam menghasilkan energi listrik tertinggi pada masing-masing penambahan bakteri. Metode penghitungan jumlah koloni dan/atau volume bakteri Eschericia coli O157:H7 yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Optical Density . Berdasarkan penelitian ini didapatkan densitas daya per satuan luas elektroda sebesar 8003 mW/m 2 pada saat OD 0,6. Kuat arus maksimum yang dihasilkan mencapai 0,149 mA pada saat OD 0,2 dan tegangan maksimumnya sebesar 453 mV pada saat OD 0,6. Nilai efisiensi yang dihasilkan adalah dalam range 12,49% sampai 27,76% dengan efisiensi tertinggi 27,76 % pada perlakuan OD 0,6. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan bakteri Eschericia coli O157:H7 dengan metode optical density (OD 0,6) ke dalam 850 ml urine dalam kompartemen anoda mampu meningkatkan produksi energi listrik MFC dual chamber.
{"title":"Pengaruh Penambahan Bakteri Eschericia Colio157:h7 Terhadap Produksi Energi Listrik Pada Sel Bahan Bakar Urine","authors":"Subur Pramono, E. Rani","doi":"10.18860/NEU.V0I0.2586","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/NEU.V0I0.2586","url":null,"abstract":"Krisis energi merupakan faktor yang sangat urgen dalam penerapan ilmu pengetahuan, oleh karena itu dibutuhkan suatu metode penemuan sumber energi yang dapat diperbaharui; alternatif dan efisien sehingga dapat dijadikan solusi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh urine. Bakteri yang digunakan sebagai katalisator adalah bakteri Eschericia coli O157:H7 yang termasuk strain human . Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan bakteri Eschericia coli O157:H7 terhadap produksi energi listrik pada sel bahan bakar urine, serta untuk mengetahui efisiensi kerja sistem microbial fuel cell (MFC) dual chamber dalam menghasilkan energi listrik tertinggi pada masing-masing penambahan bakteri. Metode penghitungan jumlah koloni dan/atau volume bakteri Eschericia coli O157:H7 yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Optical Density . Berdasarkan penelitian ini didapatkan densitas daya per satuan luas elektroda sebesar 8003 mW/m 2 pada saat OD 0,6. Kuat arus maksimum yang dihasilkan mencapai 0,149 mA pada saat OD 0,2 dan tegangan maksimumnya sebesar 453 mV pada saat OD 0,6. Nilai efisiensi yang dihasilkan adalah dalam range 12,49% sampai 27,76% dengan efisiensi tertinggi 27,76 % pada perlakuan OD 0,6. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan bakteri Eschericia coli O157:H7 dengan metode optical density (OD 0,6) ke dalam 850 ml urine dalam kompartemen anoda mampu meningkatkan produksi energi listrik MFC dual chamber.","PeriodicalId":17685,"journal":{"name":"Jurnal Neutrino","volume":"27 1","pages":"153812"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87350062","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kebutuhan energi listrik di Indonesia yang terus meningkat telah memicu dilakukannya berbagai riset ke arah teknologi inovatif yang lebih efektif, efisien dan ramah lingkungan untuk memproduksi energi listrik. Salah satu teknologi alternatif yang bisa dikembangkan adalah Microbial Fuel Cell (MFC) yang berbasis prinsip bioelektrokimia dengan memanfaatkan urin dan mikroorganisme bakteri Eschericia Coli untuk memecah substrat sehingga menghasilkan energi listrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efisiensi Urin dan bakteri Eschericia Coli dalam menghasilkan elektron dan mengetahui pembentukan biofilm yang terjadi, Metode penelitian yang digunakan adalah studi eksperimental dengan melakukan uji perbandingan hasil Kuat Arus dan Tegangan pada perlakuan variasi temperatur dan nilai Optical Density yang dihasilkan, serta Daya Hantar Listrik. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pada od 0 dengan nilai Imax 1,815 A dan Vmax 0,849 V pada suhu 37oC, dan nilai Power Density 559,125 mW .Pada beberapa nilai OD dan perlakuan variasi temperatur di dapat nilai kuat arus dan Tegangan mengalami kenaikan ini bisa terjadi karena bakteri E.coli yang digunakan sedang berada pada fase eksponensial. Ada juga nilai kuat arus dan tegangan mengalami penurunan, Penurunan ini terjadi sehubungan dengan kondisi bakteri yang mulai memasuki fase kematian. dan penurunan kuat arus dan tegangan juga bisa terjadi sehubungan dengan aktivitas bakteri di dalam anoda yang lama kelamaan dapat membentuk Biofilm pada permukaan elektroda dan semakin tinggi konsentrasi suatu larutan semakin tinggi daya hantar listriknya atau konduktivitasnya.
印度尼西亚对电能的持续增长导致对更有效、更有效、更环保的创新技术的研究。最先进的替代技术之一是生物电化学微生物,它们利用尿液和大肠杆菌微生物分解基质,产生电能。研究的目的是测量尿液和效率Eschericia细菌大肠杆菌中产生电子和知道发生了biofilm形成,实验所用的研究方法是研究进行比较测试结果强大电流和电压产生的温度变化和价值光学密度待遇,以及送电力资源。这项研究的结果就是在od值0和Imax 1,815 A和Vmax 0.849 V 37oC温度下,功率密度559.125 mW的价值。在一些od值和温度变化待遇可以强大电流和电压值因大肠杆菌增加这可能发生在阶段使用的指数。电流和电压的强值也会下降,这一下降是由于细菌进入死亡阶段。强电流和电压的强度下降也可能是由于遗传因子内部的细菌活动逐渐在电极表面形成生物薄膜,溶液的浓度越高,导电性或导电性也就越高。
{"title":"PENGARUH SUHU TERHADAP PENAMBAHAN BAKTERI Eschericia coli O157:H7 DALAM URIN UNTUK PEMBENTUKAN BIOFILM DAN PRODUKSI ELEKTRON","authors":"Ahmad Riza Wahdi, Avin Ainur Fitrianingsih","doi":"10.18860/NEU.V0I0.2589","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/NEU.V0I0.2589","url":null,"abstract":"Kebutuhan energi listrik di Indonesia yang terus meningkat telah memicu dilakukannya berbagai riset ke arah teknologi inovatif yang lebih efektif, efisien dan ramah lingkungan untuk memproduksi energi listrik. Salah satu teknologi alternatif yang bisa dikembangkan adalah Microbial Fuel Cell (MFC) yang berbasis prinsip bioelektrokimia dengan memanfaatkan urin dan mikroorganisme bakteri Eschericia Coli untuk memecah substrat sehingga menghasilkan energi listrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efisiensi Urin dan bakteri Eschericia Coli dalam menghasilkan elektron dan mengetahui pembentukan biofilm yang terjadi, Metode penelitian yang digunakan adalah studi eksperimental dengan melakukan uji perbandingan hasil Kuat Arus dan Tegangan pada perlakuan variasi temperatur dan nilai Optical Density yang dihasilkan, serta Daya Hantar Listrik. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu pada od 0 dengan nilai Imax 1,815 A dan Vmax 0,849 V pada suhu 37oC, dan nilai Power Density 559,125 mW .Pada beberapa nilai OD dan perlakuan variasi temperatur di dapat nilai kuat arus dan Tegangan mengalami kenaikan ini bisa terjadi karena bakteri E.coli yang digunakan sedang berada pada fase eksponensial. Ada juga nilai kuat arus dan tegangan mengalami penurunan, Penurunan ini terjadi sehubungan dengan kondisi bakteri yang mulai memasuki fase kematian. dan penurunan kuat arus dan tegangan juga bisa terjadi sehubungan dengan aktivitas bakteri di dalam anoda yang lama kelamaan dapat membentuk Biofilm pada permukaan elektroda dan semakin tinggi konsentrasi suatu larutan semakin tinggi daya hantar listriknya atau konduktivitasnya.","PeriodicalId":17685,"journal":{"name":"Jurnal Neutrino","volume":"46 1","pages":"155103"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81280470","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Minyak goreng yang sudah berulangkali dipanaskan akan berwarna hitam dan mengandung logam-logam berat. Untuk meremajakannya diperlukan teknologi alternatif yang mampu mereduksi logam berat pada minyak goreng bekas. Salah satunya adalah membran PMC yang digunakansebagai filter. Membran di uji sifat fisis (debit aliran, kerapatan, porositas) dengan variasi ukuran mesh dan komposisi karbon aktif tempurung kelapa. Matrik berasal dari campuran 0.3 gr PEG, 5 ml PVA, dan 5 ml Aquades. Filler berupa serbuk karbon aktif berasal dari limbah tempurung kelapa. Membran di buat dengan variasi ukuran mesh 60, 100, 120 mesh dan komposisi 1, 3, dan 5 gr. Karbon aktif diperoleh dari tempurung kelapa dengan teknik pemanasan pada temperatur 500 o C dan aktifasi kimia dengan larutan H 3 PO 4 5 M. Hasil terbaik ditunjukkan pada membran dengan penambahan karbon aktif 5 gram 120 mesh yang memiliki efektifitas penyaringan paling baik dan adsorbsi logam berat paling maksimal. Debit aliran semakin meningkat dengan nilai 0.0333 (ml/menit) dan kerapatan membran semakin kecil 0.95534 (gr/cm) dengan porositas 0.39 %. Hasil AAS menunjukan logam Cu mengalami penurunan kadar logam sebesar 0.0819 mg/L dan logam Fe 0.0285 mg/L. Membran ini merupakan membran mikrofiltrasi dengan rata-rata pori-pori 160.4 nm yang mampu mereduksi partikel dan bakteri dengan ukuran 400 nm hingga 2 µm
{"title":"Karakterisasi Sifat Fisis Membran Polimer Matrik Komposit(pmc) Dari Karbon Aktif Tempurung Kelapa Untuk Adsorbsi Logam Berat Pada Minyak Goreng Bekas","authors":"Vivi Nurmayanti, E. Hastuti","doi":"10.18860/NEU.V0I0.2590","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/NEU.V0I0.2590","url":null,"abstract":"Minyak goreng yang sudah berulangkali dipanaskan akan berwarna hitam dan mengandung logam-logam berat. Untuk meremajakannya diperlukan teknologi alternatif yang mampu mereduksi logam berat pada minyak goreng bekas. Salah satunya adalah membran PMC yang digunakansebagai filter. Membran di uji sifat fisis (debit aliran, kerapatan, porositas) dengan variasi ukuran mesh dan komposisi karbon aktif tempurung kelapa. Matrik berasal dari campuran 0.3 gr PEG, 5 ml PVA, dan 5 ml Aquades. Filler berupa serbuk karbon aktif berasal dari limbah tempurung kelapa. Membran di buat dengan variasi ukuran mesh 60, 100, 120 mesh dan komposisi 1, 3, dan 5 gr. Karbon aktif diperoleh dari tempurung kelapa dengan teknik pemanasan pada temperatur 500 o C dan aktifasi kimia dengan larutan H 3 PO 4 5 M. Hasil terbaik ditunjukkan pada membran dengan penambahan karbon aktif 5 gram 120 mesh yang memiliki efektifitas penyaringan paling baik dan adsorbsi logam berat paling maksimal. Debit aliran semakin meningkat dengan nilai 0.0333 (ml/menit) dan kerapatan membran semakin kecil 0.95534 (gr/cm) dengan porositas 0.39 %. Hasil AAS menunjukan logam Cu mengalami penurunan kadar logam sebesar 0.0819 mg/L dan logam Fe 0.0285 mg/L. Membran ini merupakan membran mikrofiltrasi dengan rata-rata pori-pori 160.4 nm yang mampu mereduksi partikel dan bakteri dengan ukuran 400 nm hingga 2 µm","PeriodicalId":17685,"journal":{"name":"Jurnal Neutrino","volume":"71 1","pages":"155573"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84481324","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mekanisme erupsi suatu gunungapi dapat dilihat berdasarkan karakteristik dan bagaimana model kantong magma gunungapi tersebut. Karakteristik dan posisi kantong magma dapat diestimasi dengan mengunakan metode seismik yaitu dengan menganalisa rekaman sinyal seismik dari suatu gempa vulkanik maupun tektonik. Analisis terhadap rekaman sinyal gempa vulkanik (tipe A dan tipe B) dan tremor harmonik yang didapatkan dari 3 stasiun seismik yaitu Ijen (Ijen), Terowongan Ijen (TRWI) dan Kawah Utara Ijen (KWUI) dilakukan dengan cara menyeleksi sinyal berdasarkan waveform dan dilihat pola spektralnya untuk mendapatkan kandungan frekuensinya. Analisis hiposenter dilakukan untuk mengetahui kedalaman gempa vulkanik dan mengestmasi dimanakah dan bagaimana model kantong magmanya. Dari perhitungan diperoleh sebaran posisi hiposenter berada pada kedalaman berkisar 0–2.500 meter dibawah Kawah Ijen untuk Gempa VB, 2.000–2.500 meter dibawah Kawah Ijen untuk Gempa VA dan 5.000–50.000 meter dibawah permukaan laut untuk Gempa Tektonik Lokal. Hasil penelitian menunjukkan daerah aseismik berada pada kedalaman lebih dari 4000 meter dibawah permukaan laut, yang diindikasikan sebagai kantung magma. Adapun proses internal yang terjadi adalah lebih disebabkan oleh adanya pergeseran patahan karena terjadi peningkatan aktivitas magma. Dan didapatkan pula bahwa model kantong magmanya bersistem ganda. Pada model ini, Letusan dapat dipandang sebagai terjadinya proses pengosongan kantong magma dangkal. Gaya eksternal F(t) dianalogikan tekanan magma yang mengandung gas Pm(t) , gaya pegas ( -ky ) analog dengan tekanan hidrotermal dari air danau kawah. Diasumsikan bahwa ketika gaya eksternal yang mendorong massa sudah melebihi gaya pegas dan redamannya yang menahan massa, maka gaya eksternal akan keluar pada panjang pegas dan massa akan memantul kembali. Keadaan tersebut dianalogikan dengan terjadinya erupsi, yaitu ketika tekanan magma ( Pm ) sudah melebih tekanan hidrotermal ( Ph ), maka tekanan akan keluar dan terjadi erupsi. Kata kunci :
{"title":"MEKANISME ERUPSI DAN MODEL KANTONG MAGMA GUNUNGAPI IJEN","authors":"Hena Dian Ayu, Akhmad Jufriadi","doi":"10.18860/NEU.V0I0.2585","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/NEU.V0I0.2585","url":null,"abstract":"Mekanisme erupsi suatu gunungapi dapat dilihat berdasarkan karakteristik dan bagaimana model kantong magma gunungapi tersebut. Karakteristik dan posisi kantong magma dapat diestimasi dengan mengunakan metode seismik yaitu dengan menganalisa rekaman sinyal seismik dari suatu gempa vulkanik maupun tektonik. Analisis terhadap rekaman sinyal gempa vulkanik (tipe A dan tipe B) dan tremor harmonik yang didapatkan dari 3 stasiun seismik yaitu Ijen (Ijen), Terowongan Ijen (TRWI) dan Kawah Utara Ijen (KWUI) dilakukan dengan cara menyeleksi sinyal berdasarkan waveform dan dilihat pola spektralnya untuk mendapatkan kandungan frekuensinya. Analisis hiposenter dilakukan untuk mengetahui kedalaman gempa vulkanik dan mengestmasi dimanakah dan bagaimana model kantong magmanya. Dari perhitungan diperoleh sebaran posisi hiposenter berada pada kedalaman berkisar 0–2.500 meter dibawah Kawah Ijen untuk Gempa VB, 2.000–2.500 meter dibawah Kawah Ijen untuk Gempa VA dan 5.000–50.000 meter dibawah permukaan laut untuk Gempa Tektonik Lokal. Hasil penelitian menunjukkan daerah aseismik berada pada kedalaman lebih dari 4000 meter dibawah permukaan laut, yang diindikasikan sebagai kantung magma. Adapun proses internal yang terjadi adalah lebih disebabkan oleh adanya pergeseran patahan karena terjadi peningkatan aktivitas magma. Dan didapatkan pula bahwa model kantong magmanya bersistem ganda. Pada model ini, Letusan dapat dipandang sebagai terjadinya proses pengosongan kantong magma dangkal. Gaya eksternal F(t) dianalogikan tekanan magma yang mengandung gas Pm(t) , gaya pegas ( -ky ) analog dengan tekanan hidrotermal dari air danau kawah. Diasumsikan bahwa ketika gaya eksternal yang mendorong massa sudah melebihi gaya pegas dan redamannya yang menahan massa, maka gaya eksternal akan keluar pada panjang pegas dan massa akan memantul kembali. Keadaan tersebut dianalogikan dengan terjadinya erupsi, yaitu ketika tekanan magma ( Pm ) sudah melebih tekanan hidrotermal ( Ph ), maka tekanan akan keluar dan terjadi erupsi. Kata kunci :","PeriodicalId":17685,"journal":{"name":"Jurnal Neutrino","volume":"116 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2014-05-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87734726","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Akhmad Jufriadi, M. Maryanto, Adi Susilo, B. Purwanto, M. Hendrasto
Aktivitas Gunung Ijen pada bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 2012 menarik untuk dikaji karena aktivitas selama bulan tersebut mengalami perubahan status dari kondisi normal menjadi waspada kemudian meningkat menjadi siaga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik gempa vulkanik (tipe A dan tipe B) dan tremor harmonik serta melakukan identifikasi kantong magma dan proses internal Gunung Ijen terkait dengan seismisitasnya. Analisa data dilakukan pada data rekaman sesimik dari gempa vulkanik (tipe A dan tipe B) dan tremor harmonik yang didapatkan dari 3 stasiun seismik yaitu Ijen (Ijen), Terowongan Ijen (TRWI) dan Kawah Utara Ijen (KWUI). Sinyal diseleksi berdasarkan waveform dan dianalisis spektralnya untuk mendapatkan kandungan frekuensinya. Analisis hiposenter dilakukan untuk mengetahui kedalaman gempa-gempa vulkanik yang digunakan sebagai dasar identifikasi kantong magma dan proses internal Gunung Ijen. Berdasarkan analisa terhadap data rekaman sinyal seismik didapatkan karakteristik gempa vulkanik dalam (VA) memiliki ciri sinyal dengan amplitude berkisar 5–46 mm, lama gempa berkisar 6–45 detik, kandungan frekuensi berkisar 3,4 Hz dan kedalaman sumber gempa berkisar 2.500 – 4.000 meter dibawah Kawah Ijen. Gempa Vulkanik Dangkal (VB) memiliki ciri sinyal dengan amplitude berkisar 3–46 mm, lama gempa berkisar 5–25 detik, kandungan frekuensi berkisar 2,6 Hz dan kedalaman sumber gempa berkisar 0 - 2.500 meter dibawah Kawah Ijen. Untuk Tremor vulkanik kandungan frekuensinya berkisar 0,83 Hz, amplitude berkisar 0,5 – 45 mm dan sumber berada di bawah kawah. Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Ijen mengalami peningkatan tinggi ditandai dengan peningkatan gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa vulkanik dangkal (VB) diikuti oleh tremor harmonik serta peningkatan energi gempa vulkanik yang terkai dengan proses internal yang merupakan proses pergerakan magma dari dalam bumi menuju permukaan disebabkan oleh adanya kegiatan tektonik disekitar gunung yang menyebabkan adanya suplai magma dari kantong magma dalam yang diperkirakan berada pada kedalaman lebih dari 4000 meter dibawah permukaan laut.
{"title":"Analisis Sinyal Seismik Untuk Mengetahui Proses Internal Gunung Ijen Jawa Timur","authors":"Akhmad Jufriadi, M. Maryanto, Adi Susilo, B. Purwanto, M. Hendrasto","doi":"10.18860/NEU.V0I0.2443","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/NEU.V0I0.2443","url":null,"abstract":"Aktivitas Gunung Ijen pada bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 2012 menarik untuk dikaji karena aktivitas selama bulan tersebut mengalami perubahan status dari kondisi normal menjadi waspada kemudian meningkat menjadi siaga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik gempa vulkanik (tipe A dan tipe B) dan tremor harmonik serta melakukan identifikasi kantong magma dan proses internal Gunung Ijen terkait dengan seismisitasnya. Analisa data dilakukan pada data rekaman sesimik dari gempa vulkanik (tipe A dan tipe B) dan tremor harmonik yang didapatkan dari 3 stasiun seismik yaitu Ijen (Ijen), Terowongan Ijen (TRWI) dan Kawah Utara Ijen (KWUI). Sinyal diseleksi berdasarkan waveform dan dianalisis spektralnya untuk mendapatkan kandungan frekuensinya. Analisis hiposenter dilakukan untuk mengetahui kedalaman gempa-gempa vulkanik yang digunakan sebagai dasar identifikasi kantong magma dan proses internal Gunung Ijen. Berdasarkan analisa terhadap data rekaman sinyal seismik didapatkan karakteristik gempa vulkanik dalam (VA) memiliki ciri sinyal dengan amplitude berkisar 5–46 mm, lama gempa berkisar 6–45 detik, kandungan frekuensi berkisar 3,4 Hz dan kedalaman sumber gempa berkisar 2.500 – 4.000 meter dibawah Kawah Ijen. Gempa Vulkanik Dangkal (VB) memiliki ciri sinyal dengan amplitude berkisar 3–46 mm, lama gempa berkisar 5–25 detik, kandungan frekuensi berkisar 2,6 Hz dan kedalaman sumber gempa berkisar 0 - 2.500 meter dibawah Kawah Ijen. Untuk Tremor vulkanik kandungan frekuensinya berkisar 0,83 Hz, amplitude berkisar 0,5 – 45 mm dan sumber berada di bawah kawah. Aktivitas Gempa Vulkanik Gunung Ijen mengalami peningkatan tinggi ditandai dengan peningkatan gempa vulkanik dalam (VA) dan gempa vulkanik dangkal (VB) diikuti oleh tremor harmonik serta peningkatan energi gempa vulkanik yang terkai dengan proses internal yang merupakan proses pergerakan magma dari dalam bumi menuju permukaan disebabkan oleh adanya kegiatan tektonik disekitar gunung yang menyebabkan adanya suplai magma dari kantong magma dalam yang diperkirakan berada pada kedalaman lebih dari 4000 meter dibawah permukaan laut.","PeriodicalId":17685,"journal":{"name":"Jurnal Neutrino","volume":"1 1","pages":"22-30"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79972761","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini merupakan studi awal untuk menentukan daerah yang memiliki potensi panasbumi berdasarkan pengukuran gayaberat di Blawan-Ijen, Jawa Timur. Pengukuran data primer dilakukan dengan menggunakan Gravitimeter LaCoste & Romberg tipe G-1053. Data anomali Bouger dari hasil perhitungan koreksi-koreksi metode gayaberat kemudian dibawa ke bidang datar selanjutnya dilakukan pemisahan anomali regional dan anomali sisa dengan menggunakan metode kontinuasi ke atas. Hasil interpretasi terhadap anomali sisa yang dilakukan pada tiga penampang adalah penampang A-A’ nilai densitasnya yaitu: ρ 1 =2.58 gr/cm3, ρ 2 =2.80 gr/cm3 , ρ 3 =2.67 gr/cm3, dan ρ 4 =2.69 gr/cm3, sedangkan untuk penampang B-B’ nilai densitasnya adalah ρ 1 =2.58 gr/cm3, ρ 2 =2.82 gr/cm3, ρ 3 =2.67 gr/cm3, dan untuk penampang C-C’ nilai densitasnya yaitu ρ 1 =2.585 gr/cm3, ρ 2 =2.82 gr/cm3, ρ 3 =2.67 gr/cm3 dan ρ 4 =2.684 gr/cm3. Dari hasil pemodelan 2D dan 3D dapat terlihat bahwa pada daerah yang memiliki manifestasi air panas didominasi oleh batuan ρ 1 karena memiliki nilai densitas paling rendah yang berada pada daerah Blawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa reservoir panasbumi daerah Blawan-Ijen didominasi oleh batuan yang memiliki porositas tinggi (densitas rendah) dan tingkat permeabilitasnya tinggi dengan jumlah volume sebesar 101.20 juta m3.
{"title":"STUDI POTENSI ENERGI GEOTHERMAL BLAWAN- IJEN, JAWA TIMUR BERDASARKAN METODE GRAVITY","authors":"Raehanayati Raehanayati, Arief Rachmansyah, Sukir Maryanto","doi":"10.18860/NEU.V0I0.2444","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/NEU.V0I0.2444","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan studi awal untuk menentukan daerah yang memiliki potensi panasbumi berdasarkan pengukuran gayaberat di Blawan-Ijen, Jawa Timur. Pengukuran data primer dilakukan dengan menggunakan Gravitimeter LaCoste & Romberg tipe G-1053. Data anomali Bouger dari hasil perhitungan koreksi-koreksi metode gayaberat kemudian dibawa ke bidang datar selanjutnya dilakukan pemisahan anomali regional dan anomali sisa dengan menggunakan metode kontinuasi ke atas. Hasil interpretasi terhadap anomali sisa yang dilakukan pada tiga penampang adalah penampang A-A’ nilai densitasnya yaitu: ρ 1 =2.58 gr/cm3, ρ 2 =2.80 gr/cm3 , ρ 3 =2.67 gr/cm3, dan ρ 4 =2.69 gr/cm3, sedangkan untuk penampang B-B’ nilai densitasnya adalah ρ 1 =2.58 gr/cm3, ρ 2 =2.82 gr/cm3, ρ 3 =2.67 gr/cm3, dan untuk penampang C-C’ nilai densitasnya yaitu ρ 1 =2.585 gr/cm3, ρ 2 =2.82 gr/cm3, ρ 3 =2.67 gr/cm3 dan ρ 4 =2.684 gr/cm3. Dari hasil pemodelan 2D dan 3D dapat terlihat bahwa pada daerah yang memiliki manifestasi air panas didominasi oleh batuan ρ 1 karena memiliki nilai densitas paling rendah yang berada pada daerah Blawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa reservoir panasbumi daerah Blawan-Ijen didominasi oleh batuan yang memiliki porositas tinggi (densitas rendah) dan tingkat permeabilitasnya tinggi dengan jumlah volume sebesar 101.20 juta m3.","PeriodicalId":17685,"journal":{"name":"Jurnal Neutrino","volume":"19 1","pages":"31-39"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87478502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi reservoar panasbumi dengan metode geomagnetik daerah Blawan Kecamatan Sempol Kabupaten Bondowoso. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alat Proton Precision Magnetometer (PPM-856), Global Positioning System (GPS) dan termometer. Luas area penelitian 1100 meter dan 650 meter dengan menggunakan spasi 50 meter. Pengolahan data menggunakan koreksi IGRF, diurnal, pengangkatan ke atas dan reduksi ke kutub yang berguna untuk memudahkan interpretasi. Nilai kontur anomali lokal sekitar -800 nT sampai 960 nT. Pemodelan 2 dimensi menggunakan metode talwani menghasilkan pola distribusi manifestasi panasbumi berasal dari Pegunungan Kendeng yang mengalir ke Blawan melalui celah atau patahan. Reservoar panasbumi belawan terjadi akibat adanya intrusi batuan gunungapi sehingga pada daerah tersebut memiliki nilai suseptibilitas yang rendah dan suhunya sangat panas. Potensi lokasi reservoar berada di penampang A-B pada kedalaman 889 meter dan D-E pada kedalaman 905 meter. Pemodelan 3 dimensi menghasilkan volume sebesar 133.16 juta m3, suhu reservoar 70.2oC dan rapat daya spekulatif 10 MW/km2 serta konversi energi 10%.
{"title":"Identifikasi Reservoar Daerah Panasbumi Dengan Metode Geomagnetik Daerah Blawan Kecamatan Sempol Kabupaten Bondowoso","authors":"Akhmad Afandi, Sukir Maryanto, Arief Rachmansyah","doi":"10.18860/NEU.V0I0.2441","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/NEU.V0I0.2441","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi reservoar panasbumi dengan metode geomagnetik daerah Blawan Kecamatan Sempol Kabupaten Bondowoso. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alat Proton Precision Magnetometer (PPM-856), Global Positioning System (GPS) dan termometer. Luas area penelitian 1100 meter dan 650 meter dengan menggunakan spasi 50 meter. Pengolahan data menggunakan koreksi IGRF, diurnal, pengangkatan ke atas dan reduksi ke kutub yang berguna untuk memudahkan interpretasi. Nilai kontur anomali lokal sekitar -800 nT sampai 960 nT. Pemodelan 2 dimensi menggunakan metode talwani menghasilkan pola distribusi manifestasi panasbumi berasal dari Pegunungan Kendeng yang mengalir ke Blawan melalui celah atau patahan. Reservoar panasbumi belawan terjadi akibat adanya intrusi batuan gunungapi sehingga pada daerah tersebut memiliki nilai suseptibilitas yang rendah dan suhunya sangat panas. Potensi lokasi reservoar berada di penampang A-B pada kedalaman 889 meter dan D-E pada kedalaman 905 meter. Pemodelan 3 dimensi menghasilkan volume sebesar 133.16 juta m3, suhu reservoar 70.2oC dan rapat daya spekulatif 10 MW/km2 serta konversi energi 10%.","PeriodicalId":17685,"journal":{"name":"Jurnal Neutrino","volume":"50 1","pages":"1-10"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82260602","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam proses pelayaran, selain kesalahan manusia, faktor cuaca juga sangat berpengaruh dalam menentukan keselamatan kapal. Sehingga pola pengenalan cuaca maritim yang dalam hal ini meliputi kecepatan arus, tinggi gelombang dan curah hujan diolah untuk nantinya digunakan sebagai rekomendasi keselamatan pelayaran kapal. Hasil pengujian pengenalan pola cuaca maritime menggunakan ANFIS, didapatkan hasil paling mendekati keakuratan pada pengujian nilai keluaran tinggi gelombang, dimana diperoleh nilai error training sebesar 0.1. sedangkan pada pengenalan pola kecepatan arus memiliki nilai error training sebesar 0.7, pada data pengenalan pola terakhir yaitu nilai curah hujan dengan nilai error training yang sangat besar yaitu 9.01, hal ini dikarenakan data yang digunakan dalam proses pengenalan pola curah hujan merupakan data harian, berbeda dengan 2 variabel sebelumnya yang menggunakan data pengenalan pola perjam, karena dalam hal ini ANFIS sangat peka terhadap jumlah data.
{"title":"PENGENALAN POLA CUACA MARITIM (CURAH HUJAN, TINGGI GELOMBANG DAN KECEPATAN ARUS) DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) PADA JALUR PELAYARAN SURABAYA-MAKASAR","authors":"Riska Lutfiana, M. Tirono","doi":"10.18860/NEU.V0I0.2446","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/NEU.V0I0.2446","url":null,"abstract":"Dalam proses pelayaran, selain kesalahan manusia, faktor cuaca juga sangat berpengaruh dalam menentukan keselamatan kapal. Sehingga pola pengenalan cuaca maritim yang dalam hal ini meliputi kecepatan arus, tinggi gelombang dan curah hujan diolah untuk nantinya digunakan sebagai rekomendasi keselamatan pelayaran kapal. Hasil pengujian pengenalan pola cuaca maritime menggunakan ANFIS, didapatkan hasil paling mendekati keakuratan pada pengujian nilai keluaran tinggi gelombang, dimana diperoleh nilai error training sebesar 0.1. sedangkan pada pengenalan pola kecepatan arus memiliki nilai error training sebesar 0.7, pada data pengenalan pola terakhir yaitu nilai curah hujan dengan nilai error training yang sangat besar yaitu 9.01, hal ini dikarenakan data yang digunakan dalam proses pengenalan pola curah hujan merupakan data harian, berbeda dengan 2 variabel sebelumnya yang menggunakan data pengenalan pola perjam, karena dalam hal ini ANFIS sangat peka terhadap jumlah data.","PeriodicalId":17685,"journal":{"name":"Jurnal Neutrino","volume":"11 1","pages":"47-52"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2013-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81368015","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}