Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.651
Supena Supena
Bahasa di era global menjadi alat komunikasi yang sangat penting begitu juga dalam bidang ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa nasional. Selain itu, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa ilmu sehingga digunakan sebagai bahasa pengantar disemua lembaga pendidikan di Indonesia. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dengan pengguna terbanyak juga turut andil dalam pertukaran ilmu pengetahuan global. Penggunaan bahasa Inggris dalam penulisan berbagai sumber pustaka dan karya ilmiah menjadikan bahasa Inggris bahasa yang penting dalam bidang IPTEK. Penggunaan bahasa Indonesia tidak lepas dari adanya tantangan. Tantangan tersebut berasal dari dalam maupun dari luar. Starategi yang dilakukan untuk mengatasi tantangan ialah menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Masyarakat secara emosional sadar bahwa perilaku berbahasa tidak terkait dengan nasionalisme sehingga banyak orang lebih gemar menggunakan bahasa asing. Tantangan lainnya ialah persoalan tata istilah dan ungkapan ilmiah yang lebih sering mengadopsi bahasa asing. Strategi untuk mengatasi tantangan tersebut antara lain garis haluan kebahasaan; pengembangan bahasa; dan pembinaan bahasa; serta cakupan perencanaan bahasa. Adanya sikap positif terhadap bahasa Indonesia pun perlu ditingkatkan guna mentasi masalah tersebut yaitu (1) sikap kesetiaan berbahasa Indonesia dan (2) sikap kebanggaan berbahasa Indonesia.
{"title":"Peran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia Sebagai Alat yang Penting di Era Globalisasi","authors":"Supena Supena","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.651","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.651","url":null,"abstract":"Bahasa di era global menjadi alat komunikasi yang sangat penting begitu juga dalam bidang ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa nasional. Selain itu, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa ilmu sehingga digunakan sebagai bahasa pengantar disemua lembaga pendidikan di Indonesia. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dengan pengguna terbanyak juga turut andil dalam pertukaran ilmu pengetahuan global. Penggunaan bahasa Inggris dalam penulisan berbagai sumber pustaka dan karya ilmiah menjadikan bahasa Inggris bahasa yang penting dalam bidang IPTEK. Penggunaan bahasa Indonesia tidak lepas dari adanya tantangan. Tantangan tersebut berasal dari dalam maupun dari luar. Starategi yang dilakukan untuk mengatasi tantangan ialah menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Masyarakat secara emosional sadar bahwa perilaku berbahasa tidak terkait dengan nasionalisme sehingga banyak orang lebih gemar menggunakan bahasa asing. Tantangan lainnya ialah persoalan tata istilah dan ungkapan ilmiah yang lebih sering mengadopsi bahasa asing. Strategi untuk mengatasi tantangan tersebut antara lain garis haluan kebahasaan; pengembangan bahasa; dan pembinaan bahasa; serta cakupan perencanaan bahasa. Adanya sikap positif terhadap bahasa Indonesia pun perlu ditingkatkan guna mentasi masalah tersebut yaitu (1) sikap kesetiaan berbahasa Indonesia dan (2) sikap kebanggaan berbahasa Indonesia.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"28 24","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139782680","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.647
F. Purwati
Tubuh manusia menurut Islam diciptakan oleh Allah dari bahan berupa saripati tanah. Berdasarkan dalil dalam Al-Quran, mayoritas ulama berpendapat bahwa terdapat perbedaan sumber antara bahan yang digunakan untuk penciptaan tubuh Adam sebagai manusia pertama (Surah Al-Hijr), tubuh Hawa sebagai manusia kedua (Surah Ya Sin), dan tubuh dari keturunan Adam dan Hawa (Surah Al-Mu'minun). Dalam ajaran Islam, tubuh manusia dibentuk oleh Allah dengan bentuk terbaik yang memiliki sifat seimbang dalam susunan dan stuktur organ. Allah menetapkan jiwa sebagai pelengkap dan penyempurna dari tubuh manusia. Karena itu, tubuh manusia memiliki potensi jasmani yang kondisinya terpengaruh secara langsung oleh kondisi jiwa secara individu. Di dalam Al-Quran, tubuh manusia disebut sebagai basyar untuk menyatakan sifat-sifat biologis pada individu manusia. Secara fisik, tubuh manusia mirip dengan tubuh hewan tetapi dengan kondisi kekuatan otot yang lebih lemah. Tubuh manusia juga diciptakan berbeda-beda dari segi jenis kelamin, postur tubuh, dan warna kulit dengan tujuan agar manusia dapat saling mengenal satu sama lain.
{"title":"Anatomi Tubuh Manusia Mengenal Sistem-Sistem Organ Manusia menurut Al Quran","authors":"F. Purwati","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.647","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.647","url":null,"abstract":"Tubuh manusia menurut Islam diciptakan oleh Allah dari bahan berupa saripati tanah. Berdasarkan dalil dalam Al-Quran, mayoritas ulama berpendapat bahwa terdapat perbedaan sumber antara bahan yang digunakan untuk penciptaan tubuh Adam sebagai manusia pertama (Surah Al-Hijr), tubuh Hawa sebagai manusia kedua (Surah Ya Sin), dan tubuh dari keturunan Adam dan Hawa (Surah Al-Mu'minun). Dalam ajaran Islam, tubuh manusia dibentuk oleh Allah dengan bentuk terbaik yang memiliki sifat seimbang dalam susunan dan stuktur organ. Allah menetapkan jiwa sebagai pelengkap dan penyempurna dari tubuh manusia. Karena itu, tubuh manusia memiliki potensi jasmani yang kondisinya terpengaruh secara langsung oleh kondisi jiwa secara individu. Di dalam Al-Quran, tubuh manusia disebut sebagai basyar untuk menyatakan sifat-sifat biologis pada individu manusia. Secara fisik, tubuh manusia mirip dengan tubuh hewan tetapi dengan kondisi kekuatan otot yang lebih lemah. Tubuh manusia juga diciptakan berbeda-beda dari segi jenis kelamin, postur tubuh, dan warna kulit dengan tujuan agar manusia dapat saling mengenal satu sama lain.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"297 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139842447","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.650
S. Asih
Menanamkan pendidikan Islam pada anak sejak dini berarti ikut mempersiapkan generasi bangsa yang berkarakter, anak-anak adalah calon generasi bangsa yang diharapkan mampu memimpin bangsa dan menjadikan negara yang berperadaban, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dengan berakhlak mulia serta menjadi generasi yang berilmu pengetahuan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.. Oleh karena itu pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah sebagai salah satu upaya pembentukan karakter siswa sangatlah penting. Pembentukan karakter anak akan lebih baik jika muncul dari kesadaran keberagamaan bukan hanya karena sekedar berdasarkan prilaku yang membudaya dalam masyarakat. Dalam mengacu pada perilaku, sikap, dan moralitas seseorang. Akhlak mencakup aspek etika, moralitas, dan tata krama yang diatur oleh ajaran agama Islam. Akhlak adalah bagian penting dari ajaran Islam yang melibatkan hubungan antara manusia dengan Allah dan hubungan antara manusia dengan sesama manusia. Caranya adalah terus berusaha untuk selalu ber-akhlakul karimah sebagaimana sudah dicontohkan oleh Rasulullah seperti tawadlu, lemah lembut, sabar, berbuat berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk, dan lain sebagainya. Akhlak yang baik akan menjadi benteng, akan menjadi perisai atau pelindung dalam setiap langkah kehidupan. Sehingga, manusia tidak akan berbuat dosa. Hasilnya, pembangunan disemua bidang akan stabil.
{"title":"Urgensi Pendidikan Akhlak Budi Pekerti Sebagai Pondasi dalam Perspektif Islam","authors":"S. Asih","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.650","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.650","url":null,"abstract":"Menanamkan pendidikan Islam pada anak sejak dini berarti ikut mempersiapkan generasi bangsa yang berkarakter, anak-anak adalah calon generasi bangsa yang diharapkan mampu memimpin bangsa dan menjadikan negara yang berperadaban, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dengan berakhlak mulia serta menjadi generasi yang berilmu pengetahuan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.. Oleh karena itu pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah sebagai salah satu upaya pembentukan karakter siswa sangatlah penting. Pembentukan karakter anak akan lebih baik jika muncul dari kesadaran keberagamaan bukan hanya karena sekedar berdasarkan prilaku yang membudaya dalam masyarakat. Dalam mengacu pada perilaku, sikap, dan moralitas seseorang. Akhlak mencakup aspek etika, moralitas, dan tata krama yang diatur oleh ajaran agama Islam. Akhlak adalah bagian penting dari ajaran Islam yang melibatkan hubungan antara manusia dengan Allah dan hubungan antara manusia dengan sesama manusia. Caranya adalah terus berusaha untuk selalu ber-akhlakul karimah sebagaimana sudah dicontohkan oleh Rasulullah seperti tawadlu, lemah lembut, sabar, berbuat berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk, dan lain sebagainya. Akhlak yang baik akan menjadi benteng, akan menjadi perisai atau pelindung dalam setiap langkah kehidupan. Sehingga, manusia tidak akan berbuat dosa. Hasilnya, pembangunan disemua bidang akan stabil.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"55 47","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139844607","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.648
Partiyah Partiyah
Dalam ekonomi Islam, bisnis dan etika tidak harus dipandang sebagai dua hal yang bertentangan, sebab, bisnis yang merupakan simbol dari urusan duniawi juga dianggap sebagai integral dari hal-hal yang bersifat investasi akhirat. Artinya, jika orientasi bisnis dan upaya investasi akhirat diniatkan sebagai ibadah dan merupakan totalitas kepatuhan kepada Tuhan, maka bisnis dengan sendirinya harus sejalan dengan kaidah-kiadah moral yang berlandasan keimanan kepada akhirat. Bahkan dalam Islam, pengetian bisnis tidak di batasi dengan urusan dunia saja, tetapi mencakup seluruh kegiatan di dunia yang dibisniskan diniatkan sebagai ibadah untuk meraih keuntungan atau pahala akhirat.
{"title":"Etika Bisnis dalam Perspektif Islam","authors":"Partiyah Partiyah","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.648","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.648","url":null,"abstract":"Dalam ekonomi Islam, bisnis dan etika tidak harus dipandang sebagai dua hal yang bertentangan, sebab, bisnis yang merupakan simbol dari urusan duniawi juga dianggap sebagai integral dari hal-hal yang bersifat investasi akhirat. Artinya, jika orientasi bisnis dan upaya investasi akhirat diniatkan sebagai ibadah dan merupakan totalitas kepatuhan kepada Tuhan, maka bisnis dengan sendirinya harus sejalan dengan kaidah-kiadah moral yang berlandasan keimanan kepada akhirat. Bahkan dalam Islam, pengetian bisnis tidak di batasi dengan urusan dunia saja, tetapi mencakup seluruh kegiatan di dunia yang dibisniskan diniatkan sebagai ibadah untuk meraih keuntungan atau pahala akhirat.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"27 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139782766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.648
Partiyah Partiyah
Dalam ekonomi Islam, bisnis dan etika tidak harus dipandang sebagai dua hal yang bertentangan, sebab, bisnis yang merupakan simbol dari urusan duniawi juga dianggap sebagai integral dari hal-hal yang bersifat investasi akhirat. Artinya, jika orientasi bisnis dan upaya investasi akhirat diniatkan sebagai ibadah dan merupakan totalitas kepatuhan kepada Tuhan, maka bisnis dengan sendirinya harus sejalan dengan kaidah-kiadah moral yang berlandasan keimanan kepada akhirat. Bahkan dalam Islam, pengetian bisnis tidak di batasi dengan urusan dunia saja, tetapi mencakup seluruh kegiatan di dunia yang dibisniskan diniatkan sebagai ibadah untuk meraih keuntungan atau pahala akhirat.
{"title":"Etika Bisnis dalam Perspektif Islam","authors":"Partiyah Partiyah","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.648","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.648","url":null,"abstract":"Dalam ekonomi Islam, bisnis dan etika tidak harus dipandang sebagai dua hal yang bertentangan, sebab, bisnis yang merupakan simbol dari urusan duniawi juga dianggap sebagai integral dari hal-hal yang bersifat investasi akhirat. Artinya, jika orientasi bisnis dan upaya investasi akhirat diniatkan sebagai ibadah dan merupakan totalitas kepatuhan kepada Tuhan, maka bisnis dengan sendirinya harus sejalan dengan kaidah-kiadah moral yang berlandasan keimanan kepada akhirat. Bahkan dalam Islam, pengetian bisnis tidak di batasi dengan urusan dunia saja, tetapi mencakup seluruh kegiatan di dunia yang dibisniskan diniatkan sebagai ibadah untuk meraih keuntungan atau pahala akhirat.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"132 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139842431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.649
Sargiyo Sargiyo
Pendidikan 4.0 sebuah program untuk mendukung terwujudnya pendidikan cerdas melalui peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan, perluasan akses,dan relevansi memanfaatkan teknologi dalam mewujudkan pendidikan kelas dunia. Tujuannya untuk menghasilkan siswa yang memiliki keterampilan kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan kreatif. Di era ini diperlukan kemampuan literasi, baik literasi lama maupun literasi baru. Tujuan utama pembelajaran literasi mengembangkan kompetensi siswa sebagai komunikator yang kompeten dalam konteks multiliterasi, multikultural,dan multimedia melalui pemberdayaan multiintelegensi. Guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia harus mampu mendesain proses pembelajaran menjadi kekinian, kontekstual, dengan menekankan pada penguatan kompetensi literasi lama, namun harus berwawasan pada penguatan literasi baru yang menyatu dalam penguatan empat keterampilan berbahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berwawasan literasi baru dengan penguatan literasi lama akan berhasil dengan baik bila guru dan dosen bahasa Indonesia berwawasan literasi baru. Ada lima kualifikasi dan kompetensi guru yang dibutuhkan di era 4.0. yaitu educational competence, kompetensi mendidik/pembelajaran berbasis internet of thing sebagai basic skill, competence for technological commercialization,competence in globalization, competence in future strategies, dan conselor competence.
{"title":"Urgensi Literasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Era Industri 4.0 di MTSN 2 Tanjung Jabung Timur","authors":"Sargiyo Sargiyo","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.649","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.649","url":null,"abstract":"Pendidikan 4.0 sebuah program untuk mendukung terwujudnya pendidikan cerdas melalui peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan, perluasan akses,dan relevansi memanfaatkan teknologi dalam mewujudkan pendidikan kelas dunia. Tujuannya untuk menghasilkan siswa yang memiliki keterampilan kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan kreatif. Di era ini diperlukan kemampuan literasi, baik literasi lama maupun literasi baru. Tujuan utama pembelajaran literasi mengembangkan kompetensi siswa sebagai komunikator yang kompeten dalam konteks multiliterasi, multikultural,dan multimedia melalui pemberdayaan multiintelegensi. Guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia harus mampu mendesain proses pembelajaran menjadi kekinian, kontekstual, dengan menekankan pada penguatan kompetensi literasi lama, namun harus berwawasan pada penguatan literasi baru yang menyatu dalam penguatan empat keterampilan berbahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berwawasan literasi baru dengan penguatan literasi lama akan berhasil dengan baik bila guru dan dosen bahasa Indonesia berwawasan literasi baru. Ada lima kualifikasi dan kompetensi guru yang dibutuhkan di era 4.0. yaitu educational competence, kompetensi mendidik/pembelajaran berbasis internet of thing sebagai basic skill, competence for technological commercialization,competence in globalization, competence in future strategies, dan conselor competence.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"10 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139843216","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.653
Sunarti Sunarti
Abad 21 perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi berlangsung sangat cepat dan penuh persaingan. Pendidikan ditantang untuk memusatkan perhatian pada terbentuknya manusia masa depan yang memiliki karakteristik diantaranya kepekaan, kemandirian, dan tanggung jawab. Paradigma pendidikan telah mengalami pergeseran dari paradigma behavioristik menuju konstruktivistik yang ditandai adanya perbedaan orientasi pembelajaran. Tujuan makalah ini adalah untuk menganalisis proses belajar menurut teori konstruktivistik dan implementasinya dalam pembelajaran IPA abad 21. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi Pustaka. Hal pertama yang dilakukan peneliti yaitu memberikan definisi konstruktivisme dan pembelajaran abad 21. Langkah kedua adalah mencari informasi tentang proses belajar mengajar menurut teori konstruktivistik dan pembelajaran IPA abad 21. Langkah ketiga yaitu peneliti mensintesis beberapa informasi tentang implementasi konstruktivisme dalam pembelajaran IPA abad 21. Berdasarkan kajian pustaka menunjukkan bahwa proses belajar mengajar menurut teori konstruktivistik melibatkan peran guru, siswa, sarana prasarana, dan evaluasi belajar. Implementasi pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajarn IPA abad 21 meliputi keterampilan siswa dalam pemahaman, analisis, penerapan pada kelompok eksperimen dalam berkolaborasi, dan penggunaan bahan ajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
{"title":"Implementasi Pembelajaran Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPA Abad 21","authors":"Sunarti Sunarti","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.653","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.653","url":null,"abstract":"Abad 21 perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan informasi berlangsung sangat cepat dan penuh persaingan. Pendidikan ditantang untuk memusatkan perhatian pada terbentuknya manusia masa depan yang memiliki karakteristik diantaranya kepekaan, kemandirian, dan tanggung jawab. Paradigma pendidikan telah mengalami pergeseran dari paradigma behavioristik menuju konstruktivistik yang ditandai adanya perbedaan orientasi pembelajaran. Tujuan makalah ini adalah untuk menganalisis proses belajar menurut teori konstruktivistik dan implementasinya dalam pembelajaran IPA abad 21. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi Pustaka. Hal pertama yang dilakukan peneliti yaitu memberikan definisi konstruktivisme dan pembelajaran abad 21. Langkah kedua adalah mencari informasi tentang proses belajar mengajar menurut teori konstruktivistik dan pembelajaran IPA abad 21. Langkah ketiga yaitu peneliti mensintesis beberapa informasi tentang implementasi konstruktivisme dalam pembelajaran IPA abad 21. Berdasarkan kajian pustaka menunjukkan bahwa proses belajar mengajar menurut teori konstruktivistik melibatkan peran guru, siswa, sarana prasarana, dan evaluasi belajar. Implementasi pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajarn IPA abad 21 meliputi keterampilan siswa dalam pemahaman, analisis, penerapan pada kelompok eksperimen dalam berkolaborasi, dan penggunaan bahan ajar dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"24 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139782819","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.644
Jami Jami
Perkembangan ilmu kimia yang sampai sekarang masih terus dikembangkan dengan berbagai manfaatnya. Cendekiawan Islam tidak kalah dengan cendekiawan Barat dalam menyumbangkan berbagai penemuannya sebagai sebuah kontribusi yang sangat penting dalam dunia kimia. Jabir Ibnu Hayyan salah satu cendekiawan Muslim dalam bidang Kimia dengan berbagai penemuannya salah satunya teori hukum perbandingan tetap. Selain Jabir ibnu Hayyan ada beberapa cendekiawan Muslim yang berpengaruh dengan perkembangan ilmu sains lainnya seperti Ibnu Sina dan Al- Zahrawi bidang Kedokteran, Al-Khawarizmi di bidang Matematika, Ibnu Haitham bidang Optik, Al Battani bidang Astronomi, dan masih banyak cendekiawan lainnya. Penting sekali untuk menelusuri sejarah keilmuan oleh tokoh-tokoh Islam sebagai motivasi dalam melanjutkan kontribusi mereka dibidang keilmuan masing-masing.
{"title":"Ilmuan Kimia Dalam Sejarah Islam Terhadap Perkembangan Sains","authors":"Jami Jami","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.644","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.644","url":null,"abstract":"Perkembangan ilmu kimia yang sampai sekarang masih terus dikembangkan dengan berbagai manfaatnya. Cendekiawan Islam tidak kalah dengan cendekiawan Barat dalam menyumbangkan berbagai penemuannya sebagai sebuah kontribusi yang sangat penting dalam dunia kimia. Jabir Ibnu Hayyan salah satu cendekiawan Muslim dalam bidang Kimia dengan berbagai penemuannya salah satunya teori hukum perbandingan tetap. Selain Jabir ibnu Hayyan ada beberapa cendekiawan Muslim yang berpengaruh dengan perkembangan ilmu sains lainnya seperti Ibnu Sina dan Al- Zahrawi bidang Kedokteran, Al-Khawarizmi di bidang Matematika, Ibnu Haitham bidang Optik, Al Battani bidang Astronomi, dan masih banyak cendekiawan lainnya. Penting sekali untuk menelusuri sejarah keilmuan oleh tokoh-tokoh Islam sebagai motivasi dalam melanjutkan kontribusi mereka dibidang keilmuan masing-masing.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"57 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139843462","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.652
Suty Harningsih
Dari hasil penelitian yang dilakukan, temuannya adalah: 1) Kepengawasan dalam meningkatkan profesionalis guru pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur dilaksanakan melalui rapat kerja madrasah atau musyawarah warga madrasah, dengan melibatkan wakil kepala madrasah, pengawas, guru-guru dan komite madrasah. Kegiatan ini dimaksudkan menyusun rencana yang lebih berkualitas, dan menimbulkan komitmen tugas dalam pelaksanaan program supervisi pendidikan agama Islam. Dengan kegiatan perencanaan sebagaimana dilaksanakan dapat menghasilkan rencana-rencana tertulis yang dijadikan pedoman pelaksanaan kepengawasan dalam meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam. 2) Pengoranisasian sumberdaya untuk pelaksanaan pengawasan guru pendidikan agama Islam mencakup pembagian tugas, pembuatan jadwal, dan penyediaan biaya untuk mendukung pelaksanaan rencana supervisi pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur. 3) Pelaksanaan pengawasan terhadap guru meningkatkan profesionalisme guru di MAN 2 Tanjab Timur melalui kegiatan kunjungan kelas, bimbingan individual dan supervisi klinis dengan tindak lanjutpembinaan kegiatan lesson study sebagi forum pembinaan dan peningkatan keterampilan mengajar para guru. 4) Evaluasi atas pelaksanaan rencana supervisi pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur adalah menilai kinerja supervisi pendidikan agama Islam untuk memastikan apakah program terlaksana dengan baik atau masih belum terlaksana dikarenakan berbagai faktor yang ada dalam pelaksanaan pengawasan dalam meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur ini.
{"title":"Penerapan Manajemen Kepengawasan dalam Peningkatan Profesionalisme Guru Di Man 2 Tanjung Jabung Timur","authors":"Suty Harningsih","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.652","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.652","url":null,"abstract":"Dari hasil penelitian yang dilakukan, temuannya adalah: 1) Kepengawasan dalam meningkatkan profesionalis guru pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur dilaksanakan melalui rapat kerja madrasah atau musyawarah warga madrasah, dengan melibatkan wakil kepala madrasah, pengawas, guru-guru dan komite madrasah. Kegiatan ini dimaksudkan menyusun rencana yang lebih berkualitas, dan menimbulkan komitmen tugas dalam pelaksanaan program supervisi pendidikan agama Islam. Dengan kegiatan perencanaan sebagaimana dilaksanakan dapat menghasilkan rencana-rencana tertulis yang dijadikan pedoman pelaksanaan kepengawasan dalam meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam. 2) Pengoranisasian sumberdaya untuk pelaksanaan pengawasan guru pendidikan agama Islam mencakup pembagian tugas, pembuatan jadwal, dan penyediaan biaya untuk mendukung pelaksanaan rencana supervisi pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur. 3) Pelaksanaan pengawasan terhadap guru meningkatkan profesionalisme guru di MAN 2 Tanjab Timur melalui kegiatan kunjungan kelas, bimbingan individual dan supervisi klinis dengan tindak lanjutpembinaan kegiatan lesson study sebagi forum pembinaan dan peningkatan keterampilan mengajar para guru. 4) Evaluasi atas pelaksanaan rencana supervisi pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur adalah menilai kinerja supervisi pendidikan agama Islam untuk memastikan apakah program terlaksana dengan baik atau masih belum terlaksana dikarenakan berbagai faktor yang ada dalam pelaksanaan pengawasan dalam meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur ini.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"59 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139844537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.644
Jami Jami
Perkembangan ilmu kimia yang sampai sekarang masih terus dikembangkan dengan berbagai manfaatnya. Cendekiawan Islam tidak kalah dengan cendekiawan Barat dalam menyumbangkan berbagai penemuannya sebagai sebuah kontribusi yang sangat penting dalam dunia kimia. Jabir Ibnu Hayyan salah satu cendekiawan Muslim dalam bidang Kimia dengan berbagai penemuannya salah satunya teori hukum perbandingan tetap. Selain Jabir ibnu Hayyan ada beberapa cendekiawan Muslim yang berpengaruh dengan perkembangan ilmu sains lainnya seperti Ibnu Sina dan Al- Zahrawi bidang Kedokteran, Al-Khawarizmi di bidang Matematika, Ibnu Haitham bidang Optik, Al Battani bidang Astronomi, dan masih banyak cendekiawan lainnya. Penting sekali untuk menelusuri sejarah keilmuan oleh tokoh-tokoh Islam sebagai motivasi dalam melanjutkan kontribusi mereka dibidang keilmuan masing-masing.
{"title":"Ilmuan Kimia Dalam Sejarah Islam Terhadap Perkembangan Sains","authors":"Jami Jami","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.644","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.644","url":null,"abstract":"Perkembangan ilmu kimia yang sampai sekarang masih terus dikembangkan dengan berbagai manfaatnya. Cendekiawan Islam tidak kalah dengan cendekiawan Barat dalam menyumbangkan berbagai penemuannya sebagai sebuah kontribusi yang sangat penting dalam dunia kimia. Jabir Ibnu Hayyan salah satu cendekiawan Muslim dalam bidang Kimia dengan berbagai penemuannya salah satunya teori hukum perbandingan tetap. Selain Jabir ibnu Hayyan ada beberapa cendekiawan Muslim yang berpengaruh dengan perkembangan ilmu sains lainnya seperti Ibnu Sina dan Al- Zahrawi bidang Kedokteran, Al-Khawarizmi di bidang Matematika, Ibnu Haitham bidang Optik, Al Battani bidang Astronomi, dan masih banyak cendekiawan lainnya. Penting sekali untuk menelusuri sejarah keilmuan oleh tokoh-tokoh Islam sebagai motivasi dalam melanjutkan kontribusi mereka dibidang keilmuan masing-masing.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"73 15","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139783859","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}