Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.646
A. Santoso
Sains dan Teknologi atau biasa disebut IPTEK sebagaai satu kesatuan yang tidak bisa disepakati. Semua bentuk Perubahan yang berlaku saat ini tidak jauh dari sains dan teknologi. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dekade ini tentu telah memberikan timbal Balik kepada pengguna baik individu, komunitas, dan negara. Sedihnya dunia saat ini memiliki banyak hal yang didukung oleh luasnya peradaban barat. Salah satu penyebabnya adalah sains dan teknologi yang telah memberikan kesejahteraan dan Kenyamanan masyarakat. Jika dilihat pengaruh sains dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial. Dalam membuktikan partisipasi pendidikan Islam dalam konteks budaya global, strategi yang perlu ditempuh. Pertama, melaksanakan inisisai dan inovasi kelembagaan pendidikan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Peradaban Islam memiliki ciri-ciri yang menonjol yaitu rasa ingin tahu yang bersifat ilmiah dan penyelidikan-penyelidikan ilmiah yang sistematis. Integritas pendidikan Islam terhadap IPTEK Dalam tantangan nya dunia pendidikan banyak dihadapi dengan berbagai persoalan yang berkaitan dengan IPTEK tak terlepas pada pendidikan Islam pula. Pertanyaannya bagaiman pendidikan Islam mampu berkontribusi dalam perkembangan IPTEK yang semakin hari semakin mengalami perkembangan.
{"title":"Kemajuan Sains dan Teknologi dalam Pendidikan Islam","authors":"A. Santoso","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.646","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.646","url":null,"abstract":"Sains dan Teknologi atau biasa disebut IPTEK sebagaai satu kesatuan yang tidak bisa disepakati. Semua bentuk Perubahan yang berlaku saat ini tidak jauh dari sains dan teknologi. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dekade ini tentu telah memberikan timbal Balik kepada pengguna baik individu, komunitas, dan negara. Sedihnya dunia saat ini memiliki banyak hal yang didukung oleh luasnya peradaban barat. Salah satu penyebabnya adalah sains dan teknologi yang telah memberikan kesejahteraan dan Kenyamanan masyarakat. Jika dilihat pengaruh sains dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial. Dalam membuktikan partisipasi pendidikan Islam dalam konteks budaya global, strategi yang perlu ditempuh. Pertama, melaksanakan inisisai dan inovasi kelembagaan pendidikan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Peradaban Islam memiliki ciri-ciri yang menonjol yaitu rasa ingin tahu yang bersifat ilmiah dan penyelidikan-penyelidikan ilmiah yang sistematis. Integritas pendidikan Islam terhadap IPTEK Dalam tantangan nya dunia pendidikan banyak dihadapi dengan berbagai persoalan yang berkaitan dengan IPTEK tak terlepas pada pendidikan Islam pula. Pertanyaannya bagaiman pendidikan Islam mampu berkontribusi dalam perkembangan IPTEK yang semakin hari semakin mengalami perkembangan.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"40 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139842171","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.645
Elly Jumati
Pembelajaran Aqidah Akhlak pada anak didik di sekolah memiliki peranan sangat penting dalam pembentukan kepribadian anak didik, karena pada usia dini lebih mudah untuk diluruskan, diperbaiki, atau dibentuk. Keberadaan Aqidah Akhlak sudah menjadi keharusan bagi umat, khususnya untuk lembaga dalam proses mengajar tidak dapat dipindahkan dari kehidupan umat Islam dimana dan kapan saja. Anak didik sebagai penerus bangsa perlu mendapat bekal yang cukup, lengkap dan seimbang baik dalam bidang umum maupun bidang agama. Jika hanya fokus pada pelajaran umum saja maka tidak imbang, sehingga terjadi penyimpangan perilaku pada anak didik, seperti pencurian, perjudian, perkelahian, seks bebas, pemakaian narkoba,dll. Keberadaan pembelajaran Aqidah Akhlak diharapkan dapat merubah kondisi dan situasi tersebut, dengan menjadikan anak didik berbudi pekerti, bertingkah laku baik sehingga terbentuk kepribadian yang baik dalam diri anak didik tersebut.
{"title":"Strategi Pembelajaran Aqidah Akhlak dalam Membentuk Karakter Anak di MTSN 2 Tanjung Jabung Timur","authors":"Elly Jumati","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.645","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.645","url":null,"abstract":"Pembelajaran Aqidah Akhlak pada anak didik di sekolah memiliki peranan sangat penting dalam pembentukan kepribadian anak didik, karena pada usia dini lebih mudah untuk diluruskan, diperbaiki, atau dibentuk. Keberadaan Aqidah Akhlak sudah menjadi keharusan bagi umat, khususnya untuk lembaga dalam proses mengajar tidak dapat dipindahkan dari kehidupan umat Islam dimana dan kapan saja. Anak didik sebagai penerus bangsa perlu mendapat bekal yang cukup, lengkap dan seimbang baik dalam bidang umum maupun bidang agama. Jika hanya fokus pada pelajaran umum saja maka tidak imbang, sehingga terjadi penyimpangan perilaku pada anak didik, seperti pencurian, perjudian, perkelahian, seks bebas, pemakaian narkoba,dll. Keberadaan pembelajaran Aqidah Akhlak diharapkan dapat merubah kondisi dan situasi tersebut, dengan menjadikan anak didik berbudi pekerti, bertingkah laku baik sehingga terbentuk kepribadian yang baik dalam diri anak didik tersebut.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"72 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139844031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.650
S. Asih
Menanamkan pendidikan Islam pada anak sejak dini berarti ikut mempersiapkan generasi bangsa yang berkarakter, anak-anak adalah calon generasi bangsa yang diharapkan mampu memimpin bangsa dan menjadikan negara yang berperadaban, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dengan berakhlak mulia serta menjadi generasi yang berilmu pengetahuan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.. Oleh karena itu pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah sebagai salah satu upaya pembentukan karakter siswa sangatlah penting. Pembentukan karakter anak akan lebih baik jika muncul dari kesadaran keberagamaan bukan hanya karena sekedar berdasarkan prilaku yang membudaya dalam masyarakat. Dalam mengacu pada perilaku, sikap, dan moralitas seseorang. Akhlak mencakup aspek etika, moralitas, dan tata krama yang diatur oleh ajaran agama Islam. Akhlak adalah bagian penting dari ajaran Islam yang melibatkan hubungan antara manusia dengan Allah dan hubungan antara manusia dengan sesama manusia. Caranya adalah terus berusaha untuk selalu ber-akhlakul karimah sebagaimana sudah dicontohkan oleh Rasulullah seperti tawadlu, lemah lembut, sabar, berbuat berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk, dan lain sebagainya. Akhlak yang baik akan menjadi benteng, akan menjadi perisai atau pelindung dalam setiap langkah kehidupan. Sehingga, manusia tidak akan berbuat dosa. Hasilnya, pembangunan disemua bidang akan stabil.
{"title":"Urgensi Pendidikan Akhlak Budi Pekerti Sebagai Pondasi dalam Perspektif Islam","authors":"S. Asih","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.650","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.650","url":null,"abstract":"Menanamkan pendidikan Islam pada anak sejak dini berarti ikut mempersiapkan generasi bangsa yang berkarakter, anak-anak adalah calon generasi bangsa yang diharapkan mampu memimpin bangsa dan menjadikan negara yang berperadaban, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dengan berakhlak mulia serta menjadi generasi yang berilmu pengetahuan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.. Oleh karena itu pembelajaran pendidikan agama Islam di sekolah sebagai salah satu upaya pembentukan karakter siswa sangatlah penting. Pembentukan karakter anak akan lebih baik jika muncul dari kesadaran keberagamaan bukan hanya karena sekedar berdasarkan prilaku yang membudaya dalam masyarakat. Dalam mengacu pada perilaku, sikap, dan moralitas seseorang. Akhlak mencakup aspek etika, moralitas, dan tata krama yang diatur oleh ajaran agama Islam. Akhlak adalah bagian penting dari ajaran Islam yang melibatkan hubungan antara manusia dengan Allah dan hubungan antara manusia dengan sesama manusia. Caranya adalah terus berusaha untuk selalu ber-akhlakul karimah sebagaimana sudah dicontohkan oleh Rasulullah seperti tawadlu, lemah lembut, sabar, berbuat berbuat baik kepada orang yang berbuat buruk, dan lain sebagainya. Akhlak yang baik akan menjadi benteng, akan menjadi perisai atau pelindung dalam setiap langkah kehidupan. Sehingga, manusia tidak akan berbuat dosa. Hasilnya, pembangunan disemua bidang akan stabil.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"27 6","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139784957","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.646
A. Santoso
Sains dan Teknologi atau biasa disebut IPTEK sebagaai satu kesatuan yang tidak bisa disepakati. Semua bentuk Perubahan yang berlaku saat ini tidak jauh dari sains dan teknologi. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dekade ini tentu telah memberikan timbal Balik kepada pengguna baik individu, komunitas, dan negara. Sedihnya dunia saat ini memiliki banyak hal yang didukung oleh luasnya peradaban barat. Salah satu penyebabnya adalah sains dan teknologi yang telah memberikan kesejahteraan dan Kenyamanan masyarakat. Jika dilihat pengaruh sains dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial. Dalam membuktikan partisipasi pendidikan Islam dalam konteks budaya global, strategi yang perlu ditempuh. Pertama, melaksanakan inisisai dan inovasi kelembagaan pendidikan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Peradaban Islam memiliki ciri-ciri yang menonjol yaitu rasa ingin tahu yang bersifat ilmiah dan penyelidikan-penyelidikan ilmiah yang sistematis. Integritas pendidikan Islam terhadap IPTEK Dalam tantangan nya dunia pendidikan banyak dihadapi dengan berbagai persoalan yang berkaitan dengan IPTEK tak terlepas pada pendidikan Islam pula. Pertanyaannya bagaiman pendidikan Islam mampu berkontribusi dalam perkembangan IPTEK yang semakin hari semakin mengalami perkembangan.
{"title":"Kemajuan Sains dan Teknologi dalam Pendidikan Islam","authors":"A. Santoso","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.646","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.646","url":null,"abstract":"Sains dan Teknologi atau biasa disebut IPTEK sebagaai satu kesatuan yang tidak bisa disepakati. Semua bentuk Perubahan yang berlaku saat ini tidak jauh dari sains dan teknologi. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dekade ini tentu telah memberikan timbal Balik kepada pengguna baik individu, komunitas, dan negara. Sedihnya dunia saat ini memiliki banyak hal yang didukung oleh luasnya peradaban barat. Salah satu penyebabnya adalah sains dan teknologi yang telah memberikan kesejahteraan dan Kenyamanan masyarakat. Jika dilihat pengaruh sains dan teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial. Dalam membuktikan partisipasi pendidikan Islam dalam konteks budaya global, strategi yang perlu ditempuh. Pertama, melaksanakan inisisai dan inovasi kelembagaan pendidikan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Peradaban Islam memiliki ciri-ciri yang menonjol yaitu rasa ingin tahu yang bersifat ilmiah dan penyelidikan-penyelidikan ilmiah yang sistematis. Integritas pendidikan Islam terhadap IPTEK Dalam tantangan nya dunia pendidikan banyak dihadapi dengan berbagai persoalan yang berkaitan dengan IPTEK tak terlepas pada pendidikan Islam pula. Pertanyaannya bagaiman pendidikan Islam mampu berkontribusi dalam perkembangan IPTEK yang semakin hari semakin mengalami perkembangan.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"52 22","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139782244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.647
F. Purwati
Tubuh manusia menurut Islam diciptakan oleh Allah dari bahan berupa saripati tanah. Berdasarkan dalil dalam Al-Quran, mayoritas ulama berpendapat bahwa terdapat perbedaan sumber antara bahan yang digunakan untuk penciptaan tubuh Adam sebagai manusia pertama (Surah Al-Hijr), tubuh Hawa sebagai manusia kedua (Surah Ya Sin), dan tubuh dari keturunan Adam dan Hawa (Surah Al-Mu'minun). Dalam ajaran Islam, tubuh manusia dibentuk oleh Allah dengan bentuk terbaik yang memiliki sifat seimbang dalam susunan dan stuktur organ. Allah menetapkan jiwa sebagai pelengkap dan penyempurna dari tubuh manusia. Karena itu, tubuh manusia memiliki potensi jasmani yang kondisinya terpengaruh secara langsung oleh kondisi jiwa secara individu. Di dalam Al-Quran, tubuh manusia disebut sebagai basyar untuk menyatakan sifat-sifat biologis pada individu manusia. Secara fisik, tubuh manusia mirip dengan tubuh hewan tetapi dengan kondisi kekuatan otot yang lebih lemah. Tubuh manusia juga diciptakan berbeda-beda dari segi jenis kelamin, postur tubuh, dan warna kulit dengan tujuan agar manusia dapat saling mengenal satu sama lain.
{"title":"Anatomi Tubuh Manusia Mengenal Sistem-Sistem Organ Manusia menurut Al Quran","authors":"F. Purwati","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.647","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.647","url":null,"abstract":"Tubuh manusia menurut Islam diciptakan oleh Allah dari bahan berupa saripati tanah. Berdasarkan dalil dalam Al-Quran, mayoritas ulama berpendapat bahwa terdapat perbedaan sumber antara bahan yang digunakan untuk penciptaan tubuh Adam sebagai manusia pertama (Surah Al-Hijr), tubuh Hawa sebagai manusia kedua (Surah Ya Sin), dan tubuh dari keturunan Adam dan Hawa (Surah Al-Mu'minun). Dalam ajaran Islam, tubuh manusia dibentuk oleh Allah dengan bentuk terbaik yang memiliki sifat seimbang dalam susunan dan stuktur organ. Allah menetapkan jiwa sebagai pelengkap dan penyempurna dari tubuh manusia. Karena itu, tubuh manusia memiliki potensi jasmani yang kondisinya terpengaruh secara langsung oleh kondisi jiwa secara individu. Di dalam Al-Quran, tubuh manusia disebut sebagai basyar untuk menyatakan sifat-sifat biologis pada individu manusia. Secara fisik, tubuh manusia mirip dengan tubuh hewan tetapi dengan kondisi kekuatan otot yang lebih lemah. Tubuh manusia juga diciptakan berbeda-beda dari segi jenis kelamin, postur tubuh, dan warna kulit dengan tujuan agar manusia dapat saling mengenal satu sama lain.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"17 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139782667","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.649
Sargiyo Sargiyo
Pendidikan 4.0 sebuah program untuk mendukung terwujudnya pendidikan cerdas melalui peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan, perluasan akses,dan relevansi memanfaatkan teknologi dalam mewujudkan pendidikan kelas dunia. Tujuannya untuk menghasilkan siswa yang memiliki keterampilan kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan kreatif. Di era ini diperlukan kemampuan literasi, baik literasi lama maupun literasi baru. Tujuan utama pembelajaran literasi mengembangkan kompetensi siswa sebagai komunikator yang kompeten dalam konteks multiliterasi, multikultural,dan multimedia melalui pemberdayaan multiintelegensi. Guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia harus mampu mendesain proses pembelajaran menjadi kekinian, kontekstual, dengan menekankan pada penguatan kompetensi literasi lama, namun harus berwawasan pada penguatan literasi baru yang menyatu dalam penguatan empat keterampilan berbahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berwawasan literasi baru dengan penguatan literasi lama akan berhasil dengan baik bila guru dan dosen bahasa Indonesia berwawasan literasi baru. Ada lima kualifikasi dan kompetensi guru yang dibutuhkan di era 4.0. yaitu educational competence, kompetensi mendidik/pembelajaran berbasis internet of thing sebagai basic skill, competence for technological commercialization,competence in globalization, competence in future strategies, dan conselor competence.
{"title":"Urgensi Literasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Era Industri 4.0 di MTSN 2 Tanjung Jabung Timur","authors":"Sargiyo Sargiyo","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.649","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.649","url":null,"abstract":"Pendidikan 4.0 sebuah program untuk mendukung terwujudnya pendidikan cerdas melalui peningkatan dan pemerataan kualitas pendidikan, perluasan akses,dan relevansi memanfaatkan teknologi dalam mewujudkan pendidikan kelas dunia. Tujuannya untuk menghasilkan siswa yang memiliki keterampilan kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan kreatif. Di era ini diperlukan kemampuan literasi, baik literasi lama maupun literasi baru. Tujuan utama pembelajaran literasi mengembangkan kompetensi siswa sebagai komunikator yang kompeten dalam konteks multiliterasi, multikultural,dan multimedia melalui pemberdayaan multiintelegensi. Guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia harus mampu mendesain proses pembelajaran menjadi kekinian, kontekstual, dengan menekankan pada penguatan kompetensi literasi lama, namun harus berwawasan pada penguatan literasi baru yang menyatu dalam penguatan empat keterampilan berbahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berwawasan literasi baru dengan penguatan literasi lama akan berhasil dengan baik bila guru dan dosen bahasa Indonesia berwawasan literasi baru. Ada lima kualifikasi dan kompetensi guru yang dibutuhkan di era 4.0. yaitu educational competence, kompetensi mendidik/pembelajaran berbasis internet of thing sebagai basic skill, competence for technological commercialization,competence in globalization, competence in future strategies, dan conselor competence.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"27 24","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139783493","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.652
Suty Harningsih
Dari hasil penelitian yang dilakukan, temuannya adalah: 1) Kepengawasan dalam meningkatkan profesionalis guru pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur dilaksanakan melalui rapat kerja madrasah atau musyawarah warga madrasah, dengan melibatkan wakil kepala madrasah, pengawas, guru-guru dan komite madrasah. Kegiatan ini dimaksudkan menyusun rencana yang lebih berkualitas, dan menimbulkan komitmen tugas dalam pelaksanaan program supervisi pendidikan agama Islam. Dengan kegiatan perencanaan sebagaimana dilaksanakan dapat menghasilkan rencana-rencana tertulis yang dijadikan pedoman pelaksanaan kepengawasan dalam meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam. 2) Pengoranisasian sumberdaya untuk pelaksanaan pengawasan guru pendidikan agama Islam mencakup pembagian tugas, pembuatan jadwal, dan penyediaan biaya untuk mendukung pelaksanaan rencana supervisi pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur. 3) Pelaksanaan pengawasan terhadap guru meningkatkan profesionalisme guru di MAN 2 Tanjab Timur melalui kegiatan kunjungan kelas, bimbingan individual dan supervisi klinis dengan tindak lanjutpembinaan kegiatan lesson study sebagi forum pembinaan dan peningkatan keterampilan mengajar para guru. 4) Evaluasi atas pelaksanaan rencana supervisi pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur adalah menilai kinerja supervisi pendidikan agama Islam untuk memastikan apakah program terlaksana dengan baik atau masih belum terlaksana dikarenakan berbagai faktor yang ada dalam pelaksanaan pengawasan dalam meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur ini.
{"title":"Penerapan Manajemen Kepengawasan dalam Peningkatan Profesionalisme Guru Di Man 2 Tanjung Jabung Timur","authors":"Suty Harningsih","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.652","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.652","url":null,"abstract":"Dari hasil penelitian yang dilakukan, temuannya adalah: 1) Kepengawasan dalam meningkatkan profesionalis guru pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur dilaksanakan melalui rapat kerja madrasah atau musyawarah warga madrasah, dengan melibatkan wakil kepala madrasah, pengawas, guru-guru dan komite madrasah. Kegiatan ini dimaksudkan menyusun rencana yang lebih berkualitas, dan menimbulkan komitmen tugas dalam pelaksanaan program supervisi pendidikan agama Islam. Dengan kegiatan perencanaan sebagaimana dilaksanakan dapat menghasilkan rencana-rencana tertulis yang dijadikan pedoman pelaksanaan kepengawasan dalam meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam. 2) Pengoranisasian sumberdaya untuk pelaksanaan pengawasan guru pendidikan agama Islam mencakup pembagian tugas, pembuatan jadwal, dan penyediaan biaya untuk mendukung pelaksanaan rencana supervisi pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur. 3) Pelaksanaan pengawasan terhadap guru meningkatkan profesionalisme guru di MAN 2 Tanjab Timur melalui kegiatan kunjungan kelas, bimbingan individual dan supervisi klinis dengan tindak lanjutpembinaan kegiatan lesson study sebagi forum pembinaan dan peningkatan keterampilan mengajar para guru. 4) Evaluasi atas pelaksanaan rencana supervisi pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur adalah menilai kinerja supervisi pendidikan agama Islam untuk memastikan apakah program terlaksana dengan baik atau masih belum terlaksana dikarenakan berbagai faktor yang ada dalam pelaksanaan pengawasan dalam meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam di MAN 2 Tanjab Timur ini.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"78 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139784609","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.651
Supena Supena
Bahasa di era global menjadi alat komunikasi yang sangat penting begitu juga dalam bidang ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa nasional. Selain itu, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa ilmu sehingga digunakan sebagai bahasa pengantar disemua lembaga pendidikan di Indonesia. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dengan pengguna terbanyak juga turut andil dalam pertukaran ilmu pengetahuan global. Penggunaan bahasa Inggris dalam penulisan berbagai sumber pustaka dan karya ilmiah menjadikan bahasa Inggris bahasa yang penting dalam bidang IPTEK. Penggunaan bahasa Indonesia tidak lepas dari adanya tantangan. Tantangan tersebut berasal dari dalam maupun dari luar. Starategi yang dilakukan untuk mengatasi tantangan ialah menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Masyarakat secara emosional sadar bahwa perilaku berbahasa tidak terkait dengan nasionalisme sehingga banyak orang lebih gemar menggunakan bahasa asing. Tantangan lainnya ialah persoalan tata istilah dan ungkapan ilmiah yang lebih sering mengadopsi bahasa asing. Strategi untuk mengatasi tantangan tersebut antara lain garis haluan kebahasaan; pengembangan bahasa; dan pembinaan bahasa; serta cakupan perencanaan bahasa. Adanya sikap positif terhadap bahasa Indonesia pun perlu ditingkatkan guna mentasi masalah tersebut yaitu (1) sikap kesetiaan berbahasa Indonesia dan (2) sikap kebanggaan berbahasa Indonesia.
{"title":"Peran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia Sebagai Alat yang Penting di Era Globalisasi","authors":"Supena Supena","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.651","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.651","url":null,"abstract":"Bahasa di era global menjadi alat komunikasi yang sangat penting begitu juga dalam bidang ilmu pengetahuan. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa nasional. Selain itu, bahasa Indonesia juga berfungsi sebagai bahasa ilmu sehingga digunakan sebagai bahasa pengantar disemua lembaga pendidikan di Indonesia. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dengan pengguna terbanyak juga turut andil dalam pertukaran ilmu pengetahuan global. Penggunaan bahasa Inggris dalam penulisan berbagai sumber pustaka dan karya ilmiah menjadikan bahasa Inggris bahasa yang penting dalam bidang IPTEK. Penggunaan bahasa Indonesia tidak lepas dari adanya tantangan. Tantangan tersebut berasal dari dalam maupun dari luar. Starategi yang dilakukan untuk mengatasi tantangan ialah menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Masyarakat secara emosional sadar bahwa perilaku berbahasa tidak terkait dengan nasionalisme sehingga banyak orang lebih gemar menggunakan bahasa asing. Tantangan lainnya ialah persoalan tata istilah dan ungkapan ilmiah yang lebih sering mengadopsi bahasa asing. Strategi untuk mengatasi tantangan tersebut antara lain garis haluan kebahasaan; pengembangan bahasa; dan pembinaan bahasa; serta cakupan perencanaan bahasa. Adanya sikap positif terhadap bahasa Indonesia pun perlu ditingkatkan guna mentasi masalah tersebut yaitu (1) sikap kesetiaan berbahasa Indonesia dan (2) sikap kebanggaan berbahasa Indonesia.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"151 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139842412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.654
Sumarto Sumarto
Manajemen bimbingan dan konseling adalah segala upaya atau cara yang Digunakan untuk mendayagunakan secara optimal semua komponen atau sumber daya tenaga, dana, sarana-prasarana dan sistem informasi berupa himpunan data bimbingan dan konseling untuk menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 diterbitkan untuk menjadi acuan baru pelaksanaan tata kelola bimbingan dan konseling mulai dari planning, organizing, staffing, leading dan controlling. Bimbingan dan konseling memiliki konsep dan peran yang ideal, karena dengan berfungsinya bimbingan dan konseling secara optimal semua kebutuhan dan permasalahan siswa di sekolah akan dapat ditangani dengan baik. Suatu program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak mungkin akan tersusun, terselenggara dan tercapai apabila tidak dikelola dalam suatu sistem manajemen yang bermutu. Manajemen yang bermutu adalah ditemukannya kemampuan manajer pendidikan di sekolah dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumberdaya yang ada.
{"title":"Manajemen Konseling Sekolah dalam Mengatasi Masalah Siswa di Pondok Pesantren Ulumul Qur’an Hidayatullah Kabupaten Rejang Lebong","authors":"Sumarto Sumarto","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.654","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.654","url":null,"abstract":"Manajemen bimbingan dan konseling adalah segala upaya atau cara yang Digunakan untuk mendayagunakan secara optimal semua komponen atau sumber daya tenaga, dana, sarana-prasarana dan sistem informasi berupa himpunan data bimbingan dan konseling untuk menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 diterbitkan untuk menjadi acuan baru pelaksanaan tata kelola bimbingan dan konseling mulai dari planning, organizing, staffing, leading dan controlling. Bimbingan dan konseling memiliki konsep dan peran yang ideal, karena dengan berfungsinya bimbingan dan konseling secara optimal semua kebutuhan dan permasalahan siswa di sekolah akan dapat ditangani dengan baik. Suatu program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak mungkin akan tersusun, terselenggara dan tercapai apabila tidak dikelola dalam suatu sistem manajemen yang bermutu. Manajemen yang bermutu adalah ditemukannya kemampuan manajer pendidikan di sekolah dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumberdaya yang ada.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"142 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139842846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-02-12DOI: 10.47783/jurpendigu.v5i1.654
Sumarto Sumarto
Manajemen bimbingan dan konseling adalah segala upaya atau cara yang Digunakan untuk mendayagunakan secara optimal semua komponen atau sumber daya tenaga, dana, sarana-prasarana dan sistem informasi berupa himpunan data bimbingan dan konseling untuk menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 diterbitkan untuk menjadi acuan baru pelaksanaan tata kelola bimbingan dan konseling mulai dari planning, organizing, staffing, leading dan controlling. Bimbingan dan konseling memiliki konsep dan peran yang ideal, karena dengan berfungsinya bimbingan dan konseling secara optimal semua kebutuhan dan permasalahan siswa di sekolah akan dapat ditangani dengan baik. Suatu program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak mungkin akan tersusun, terselenggara dan tercapai apabila tidak dikelola dalam suatu sistem manajemen yang bermutu. Manajemen yang bermutu adalah ditemukannya kemampuan manajer pendidikan di sekolah dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumberdaya yang ada.
{"title":"Manajemen Konseling Sekolah dalam Mengatasi Masalah Siswa di Pondok Pesantren Ulumul Qur’an Hidayatullah Kabupaten Rejang Lebong","authors":"Sumarto Sumarto","doi":"10.47783/jurpendigu.v5i1.654","DOIUrl":"https://doi.org/10.47783/jurpendigu.v5i1.654","url":null,"abstract":"Manajemen bimbingan dan konseling adalah segala upaya atau cara yang Digunakan untuk mendayagunakan secara optimal semua komponen atau sumber daya tenaga, dana, sarana-prasarana dan sistem informasi berupa himpunan data bimbingan dan konseling untuk menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 diterbitkan untuk menjadi acuan baru pelaksanaan tata kelola bimbingan dan konseling mulai dari planning, organizing, staffing, leading dan controlling. Bimbingan dan konseling memiliki konsep dan peran yang ideal, karena dengan berfungsinya bimbingan dan konseling secara optimal semua kebutuhan dan permasalahan siswa di sekolah akan dapat ditangani dengan baik. Suatu program pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah tidak mungkin akan tersusun, terselenggara dan tercapai apabila tidak dikelola dalam suatu sistem manajemen yang bermutu. Manajemen yang bermutu adalah ditemukannya kemampuan manajer pendidikan di sekolah dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumberdaya yang ada.","PeriodicalId":17690,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Guru","volume":"22 13","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139782962","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}