Bermain video game dapat memicu terjadinya penurunan tajam penglihatan pada anak-anak maupun orang dewasa baik secara langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan aktivitas melihat dekat semakin meningkat. Durasi yang dianjurkan tidak melebihi 2 jam setiap harinya. Bila terlalu lama mata terpapar layar monitor akan menyebabkan kelainan refraksi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Ketajaman Penglihatan dan Durasi Bermain Video Game Pada Anak Usia Sekolah di warnet Go Net. Jenis penelitian ini mendeskipsikan secara kuantitatif dari hasil pemeriksaan tajam penglihatan dan durasi bermain video game pada anak usia sekolah. Populasi pada penelitian ini adalah anak-anak usia sekolah yang bermain game dengan metode acidental sampling selama dua minggu dan didapatkan sampel sebanyak 45 orang. Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa tajam penglihatan yang tidak normal terbanyak pada kategori lama dalam durasi bermain game sebanyak 16 orang (72.7%) untuk mata kanan dan sebanyak 15 orang (68.2%) dan tajam penglihatan normal terbanyak pada kategori tidak lama sebanyak 19 orang (82.6%) untuk mata kanan dan mata kiri.Disarankan untuk anak agar mengurangi durasi bermain game untuk menjaga kesehatan mata terutama tajam penglihatan mata.
{"title":"Gambaran Durasi Bermain Video Game Dan Tajam Penglihatan Pada Anak Usia Sekolah Di Warnet Go Net","authors":"Arief Witjaksono, Deasy Purnama Sari","doi":"10.38037/JSM.V15I2.221","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/JSM.V15I2.221","url":null,"abstract":"Bermain video game dapat memicu terjadinya penurunan tajam penglihatan pada anak-anak maupun orang dewasa baik secara langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan aktivitas melihat dekat semakin meningkat. Durasi yang dianjurkan tidak melebihi 2 jam setiap harinya. Bila terlalu lama mata terpapar layar monitor akan menyebabkan kelainan refraksi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Ketajaman Penglihatan dan Durasi Bermain Video Game Pada Anak Usia Sekolah di warnet Go Net. Jenis penelitian ini mendeskipsikan secara kuantitatif dari hasil pemeriksaan tajam penglihatan dan durasi bermain video game pada anak usia sekolah. Populasi pada penelitian ini adalah anak-anak usia sekolah yang bermain game dengan metode acidental sampling selama dua minggu dan didapatkan sampel sebanyak 45 orang. Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa tajam penglihatan yang tidak normal terbanyak pada kategori lama dalam durasi bermain game sebanyak 16 orang (72.7%) untuk mata kanan dan sebanyak 15 orang (68.2%) dan tajam penglihatan normal terbanyak pada kategori tidak lama sebanyak 19 orang (82.6%) untuk mata kanan dan mata kiri.Disarankan untuk anak agar mengurangi durasi bermain game untuk menjaga kesehatan mata terutama tajam penglihatan mata.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"136 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75470875","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Istiqomah M. Putri, Merry Wijaya, Astuti Dyah Bestari
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang banyak terjadi dan mempunyai tingkat mortalitas yang cukup tinggi serta mempengaruhi kualitas hidup dan produktifitas seseorang. Hipertensi relatif lebih tinggi terjadi pada wanita dengan prevalensi 28,8%. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan dan pemberian KIE tentang bahaya penggunaan KB hormonal pada akseptor KB hormonal yang memiliki hipertensi dan penggunaan secara jangka panjang. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian KIE menggunakan buku saku pada akseptor KB hormonal. Penelitian mengunakan kuantitatif semu experimental dengan one grup pre-test post-test. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling pada 100 akseptor KB hormonal di wilayah kerja Puskesmas Soreang yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data menggunakan kuesionar dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Hasil penelitian p-value=(,000) terdapat pengaruh yang bermakna pada pengetahuan akseptor KB hormonal di Puskesmas Soreang sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Pemberian KIE dengan buku saku meningkatkan pengetahuan akseptor KB hormonal tentang risiko hipertensi pada akseptor KB hormonal di Puskesmas Soreang.Diharapkan adanya peningkatan pengetahuan akseptor KB dalam memilih jenis kontrasepsi yang sesuai dengan keadaannya.
{"title":"Pengaruh KIE Menggunakan Buku Saku terhadap Peningkatan Pengetahuan Akseptor KB Hormonal di Puskesmas Soreang Kabupaten Bandung Tahun 2019","authors":"Istiqomah M. Putri, Merry Wijaya, Astuti Dyah Bestari","doi":"10.38037/JSM.V15I1.165","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/JSM.V15I1.165","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang banyak terjadi dan mempunyai tingkat mortalitas yang cukup tinggi serta mempengaruhi kualitas hidup dan produktifitas seseorang. Hipertensi relatif lebih tinggi terjadi pada wanita dengan prevalensi 28,8%. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan dan pemberian KIE tentang bahaya penggunaan KB hormonal pada akseptor KB hormonal yang memiliki hipertensi dan penggunaan secara jangka panjang. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh pemberian KIE menggunakan buku saku pada akseptor KB hormonal. Penelitian mengunakan kuantitatif semu experimental dengan one grup pre-test post-test. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling pada 100 akseptor KB hormonal di wilayah kerja Puskesmas Soreang yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pengumpulan data menggunakan kuesionar dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Hasil penelitian p-value=(,000) terdapat pengaruh yang bermakna pada pengetahuan akseptor KB hormonal di Puskesmas Soreang sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Pemberian KIE dengan buku saku meningkatkan pengetahuan akseptor KB hormonal tentang risiko hipertensi pada akseptor KB hormonal di Puskesmas Soreang.Diharapkan adanya peningkatan pengetahuan akseptor KB dalam memilih jenis kontrasepsi yang sesuai dengan keadaannya.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73228809","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masa anak-anak berlangsung dari usia 3–6 tahun, pada masa ini menurut Osborn, White, dan Bloom bahwa perkembangan kognitif anak telah mencapai 50% ketika anak berusia 4 tahun, 80% ketika anak berusia 8 tahun, dan genap 100% ketika anak berusia 18 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini, yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut sebagai fase ”Golden Age”. Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kehamilan ibu di usia muda dengan perkembangan emosi anak usia 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian observational dengan desain kohort historikal dengan tekink pueposive sampling. Penelitian ini melihat hubunagna kehamilan ibu di usia muda dengan perkembangan emosia nanak usia 3-5 tahun di wilayah kerja puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung. Sampel dengan jumlah sampel 74 responden. Variabel Independen yaitu perkembangan emosi anak diukur menggunkan kuesioner SDQ. Variabel dependen yaitu usia ibu diukur menggunakan kuesioner. Variabel luar yaitu jumlah anak, jenis kelamin, pendidikan ibu ayah, pola asuh, dan pendapatan diukur menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan yaitu chi square dan multipel regresi logistik. Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan kehamilan di usia muda dengan perkembangan emosi anak usia 3-5 tahun. Anak usia 3-5 tahun yang lahir dari ibu yang hamil di usiamu dan mempunyai peluang 80 % mengalami gangguan perkembangan emosi disbanding ibu usia dewasa. Saran agar remaja, keluarga, dan tenaga kesehatan memperhatikan usia ketika hamil supaya dapat menghindari gangguan emosi anak usia 3-5 tahun dengan membuat program hamil di usai 20- 35 tahun.
据奥斯本(Osborn)、怀特(White)和布鲁姆(Bloom)称,从3岁到6岁不等,儿童在4岁时的认知发育占50%,8岁时达到80%,18岁时达到100%。从0年到5年,在很小的时候就有了迅速的增长。这段时期常被称为“黄金时代”。黄金时代是观察幼儿花朵生长的关键时刻,这样在出现异常时就能尽早发现。这项研究的目的是确定2019年3月在万隆普斯马斯工作地区3-5岁儿童情绪发展的年轻母亲关系。这项研究是具有具有历史协调和抽样风格的观察研究。这项研究发现,hubunagna是一名很小的母亲怀孕,在万隆的puskesmas Ibrahim adjet工作区域发展出3-5岁的情绪nanak。样本,74名受访者。儿童情感发展的独立变量是用SDQ问卷来测量的。母亲年龄的变量是用问卷测量的。外部变量包括儿童数量、性别、母亲教育、教养和收入。使用的分析是chi square和多重物流回归。结果表明,年轻怀孕与3至5岁儿童的情感发展有关。3-5岁的儿童,在你这个年龄出生的准妈妈中,有80%的几率经历与成年母亲相关的情感发育障碍。建议青少年、家庭和卫生工作者观察怀孕年龄,以避免3-5岁儿童的情绪问题,在20- 35年后建立一个怀孕计划。
{"title":"Hubungan Kehamilan Ibu di Usia Muda dengan Perkembangan Emosi Anak Usia 3-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung","authors":"Sri Hennyati Amirudin","doi":"10.38037/jsm.v15i1.175","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v15i1.175","url":null,"abstract":"Masa anak-anak berlangsung dari usia 3–6 tahun, pada masa ini menurut Osborn, White, dan Bloom bahwa perkembangan kognitif anak telah mencapai 50% ketika anak berusia 4 tahun, 80% ketika anak berusia 8 tahun, dan genap 100% ketika anak berusia 18 tahun. Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan yang pesat pada usia dini, yaitu dari 0 sampai 5 tahun. Masa ini sering juga disebut sebagai fase ”Golden Age”. Golden age merupakan masa yang sangat penting untuk memperhatikan tumbuh kembang anak secara cermat agar sedini mungkin dapat terdeteksi apabila terjadi kelainan. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kehamilan ibu di usia muda dengan perkembangan emosi anak usia 3-5 tahun di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung Tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian observational dengan desain kohort historikal dengan tekink pueposive sampling. Penelitian ini melihat hubunagna kehamilan ibu di usia muda dengan perkembangan emosia nanak usia 3-5 tahun di wilayah kerja puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung. Sampel dengan jumlah sampel 74 responden. Variabel Independen yaitu perkembangan emosi anak diukur menggunkan kuesioner SDQ. Variabel dependen yaitu usia ibu diukur menggunakan kuesioner. Variabel luar yaitu jumlah anak, jenis kelamin, pendidikan ibu ayah, pola asuh, dan pendapatan diukur menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan yaitu chi square dan multipel regresi logistik. Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan kehamilan di usia muda dengan perkembangan emosi anak usia 3-5 tahun. Anak usia 3-5 tahun yang lahir dari ibu yang hamil di usiamu dan mempunyai peluang 80 % mengalami gangguan perkembangan emosi disbanding ibu usia dewasa. Saran agar remaja, keluarga, dan tenaga kesehatan memperhatikan usia ketika hamil supaya dapat menghindari gangguan emosi anak usia 3-5 tahun dengan membuat program hamil di usai 20- 35 tahun.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81903286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Setiap kehamilan dapat memiliki potensi dan membawa resiko bagi ibu sampai meimbulkan kematian ibu dan anak, oleh karena itu deteksi dini oleh tenaga kesehatan dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi yang dilahirkannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan. Penelitian ini menggunakan metode cros secsional dengan jumlah responden 35 ibu hamil. Analisis statsitik menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas ibu hamil melakukan kunjungan antenatal care yang sesuai sebanyak 80% dan mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan baik sebanyak 54.3% serta ada hubungan antar pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Batu Aji Kota Batam dengan p value 0.002.
{"title":"Kunjungan Antenatal Care dintinjau dari Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Batu Aji Kota Batam Tahun 2019","authors":"Ika Novita Sari","doi":"10.38037/jsm.v15i1.160","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/jsm.v15i1.160","url":null,"abstract":"Setiap kehamilan dapat memiliki potensi dan membawa resiko bagi ibu sampai meimbulkan kematian ibu dan anak, oleh karena itu deteksi dini oleh tenaga kesehatan dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi yang dilahirkannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan. Penelitian ini menggunakan metode cros secsional dengan jumlah responden 35 ibu hamil. Analisis statsitik menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas ibu hamil melakukan kunjungan antenatal care yang sesuai sebanyak 80% dan mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan baik sebanyak 54.3% serta ada hubungan antar pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan dengan kunjungan antenatal care di Puskesmas Batu Aji Kota Batam dengan p value 0.002.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83718203","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penurunan jumlah refleks berkedip berperan terhadap rendahnya produksi air mata dan secara temporer menimbulkan stres pada kornea dan mengakibatkan mata kering. Untuk mengurangi kemugkinan terjadinya mata kering ketika menggunakan komputer, dianjurkan untuk lebih sering berkedip untuk menjaga kelembaban permukaan okular. Refleks berkedip yang tidak sempurna juga ditemukan pada pengguna komputer yang juga berdampak terhadap stabilitas air mata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil uji schirmer test I sebelum dan sesudah 2 jam penggunaan komputer. Jenis Penelitian dengan Pre dan Post sebelum dan sesudah 2 jam menggunakan komputer secara cross sectional dengan metode penelitian menggunakan purposive sampling dengan metode perhitungan Uji Wilcoxon. Penelitian ini menggunakan Tes Schirmer dan Lembar Observasional. Hasil penelitian di dapat bahwa 23 orang (76.7%) sesudah 2 jam menggunakan komputer dikategorikan mengalami Non Dry Eye, kemudian sebanyak 3 orang (10.0%) dikategorikan mengalami Dry Eye Ringan dan 7 orang (13.3%) dikategorikan Dry Eye Sedang dari jumlah sampel sebanyak 30 orang. Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan komputer (p=0.03). Disarankan agar tidak menggunakan komputer pada jam istirahat mengistirahatkan mata, mengatur tingkat kesilauan komputer, dan mengatur jarak pandang ke layar.
{"title":"Perbandingan Hasil Uji Schirmer Test I Sebelum dan Sesudah 2 jam Menggunakan Komputer pada Mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia","authors":"Arief Witjaksono, Anisa Carolina","doi":"10.38037/JSM.V15I1.161","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/JSM.V15I1.161","url":null,"abstract":"Penurunan jumlah refleks berkedip berperan terhadap rendahnya produksi air mata dan secara temporer menimbulkan stres pada kornea dan mengakibatkan mata kering. Untuk mengurangi kemugkinan terjadinya mata kering ketika menggunakan komputer, dianjurkan untuk lebih sering berkedip untuk menjaga kelembaban permukaan okular. Refleks berkedip yang tidak sempurna juga ditemukan pada pengguna komputer yang juga berdampak terhadap stabilitas air mata. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil uji schirmer test I sebelum dan sesudah 2 jam penggunaan komputer. Jenis Penelitian dengan Pre dan Post sebelum dan sesudah 2 jam menggunakan komputer secara cross sectional dengan metode penelitian menggunakan purposive sampling dengan metode perhitungan Uji Wilcoxon. Penelitian ini menggunakan Tes Schirmer dan Lembar Observasional. Hasil penelitian di dapat bahwa 23 orang (76.7%) sesudah 2 jam menggunakan komputer dikategorikan mengalami Non Dry Eye, kemudian sebanyak 3 orang (10.0%) dikategorikan mengalami Dry Eye Ringan dan 7 orang (13.3%) dikategorikan Dry Eye Sedang dari jumlah sampel sebanyak 30 orang. Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah menggunakan komputer (p=0.03). Disarankan agar tidak menggunakan komputer pada jam istirahat mengistirahatkan mata, mengatur tingkat kesilauan komputer, dan mengatur jarak pandang ke layar.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"57 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91337147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bacterial vaginosis (BV) merupakan kondisi ketidak seimbangan dari ekosistem vagina, yaitu menurunnya jumlah Lactobacillus yang diikuti dengan peningkatan jumlah Gardnerella vaginalis dan kuman anaerob lainnya. BV biasanya tidak bergejala, namun ketika menimbulkan gejala biasanya disertai dengan keputihan yang berbau. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan Analisis Data Sekunder. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pasien atau WUS yang terdata atau tercatat dalam laporan di wilayah Kabupaten Bandung yaitu sebanyak 83 orang. Hasil penelitian menunjukan dari 83 WUS yang dilakukan pemeriksaan, sebanyak 4 orang yang merokok dan 1 orang yang positif BV dengan p Value 1,10. Dalam hal ini secara statistik tidak menunjukan adanya pengaruh merokok dengan kejadian BV. Sedangkan untuk aktivitas seksual secara statistik menunjukan bahwa p Value 0,010 maka terdapat pengaruh yang signifikan antara aktifitas seksual secara aktif dengan kejadian BV. Pada faktor penggunaan cairan pencuci vagina menunjukan dengan p Value 0,012 maka secara statistik menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara penggunaan cairan pencuci vagina dengan kejadian BV. Sedangkan yang terakhir secara statistik menjukan p Value 0,012 maka dapat terlihat bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara penggunaan alat kontrasepsi dengan kejadian BV. Diharapkan masyarakat dapat mengetahui tanda gejala BV secara dini dan menghindari faktor-faktor yang dapat memperberat kejadian BV. Dan petugas kesehatan dapat melakukan screening secara dini terutama pada wus yang mempunyai faktor risiko.
{"title":"Faktor Determinan Kejadian Bacterial Vaginosis (BV) di Kabupaten Bandung","authors":"Rosita Rosita","doi":"10.38037/JSM.V15I1.162","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/JSM.V15I1.162","url":null,"abstract":"Bacterial vaginosis (BV) merupakan kondisi ketidak seimbangan dari ekosistem vagina, yaitu menurunnya jumlah Lactobacillus yang diikuti dengan peningkatan jumlah Gardnerella vaginalis dan kuman anaerob lainnya. BV biasanya tidak bergejala, namun ketika menimbulkan gejala biasanya disertai dengan keputihan yang berbau. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan Analisis Data Sekunder. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pasien atau WUS yang terdata atau tercatat dalam laporan di wilayah Kabupaten Bandung yaitu sebanyak 83 orang. \u0000Hasil penelitian menunjukan dari 83 WUS yang dilakukan pemeriksaan, sebanyak 4 orang yang merokok dan 1 orang yang positif BV dengan p Value 1,10. Dalam hal ini secara statistik tidak menunjukan adanya pengaruh merokok dengan kejadian BV. Sedangkan untuk aktivitas seksual secara statistik menunjukan bahwa p Value 0,010 maka terdapat pengaruh yang signifikan antara aktifitas seksual secara aktif dengan kejadian BV. Pada faktor penggunaan cairan pencuci vagina menunjukan dengan p Value 0,012 maka secara statistik menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara penggunaan cairan pencuci vagina dengan kejadian BV. Sedangkan yang terakhir secara statistik menjukan p Value 0,012 maka dapat terlihat bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara penggunaan alat kontrasepsi dengan kejadian BV. \u0000Diharapkan masyarakat dapat mengetahui tanda gejala BV secara dini dan menghindari faktor-faktor yang dapat memperberat kejadian BV. Dan petugas kesehatan dapat melakukan screening secara dini terutama pada wus yang mempunyai faktor risiko.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"103 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74531219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) disebutkan bahwa pengetahuan dasar kesehatan reproduksi relatif terbatas sebesar 57,89% responden tidak mengetahui pengertian seksualitas. Sikap responden terhadap promosi kesehatan seksualitas berdasarkan mitos dalam masyarakat memberikan indikasi yang relatif baik, namun nuansa keraguan juga relatif terasa. Informasi mengenai seksualitas hanya 58,33% didapat melalui tenaga kesehatan, dan 31,67% didapat melalui sumber lain. Pengetahuan sebagai alat jasminan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku didasarkan atas pengetahuan akan lebih langgeng dibandingkan dengan tanpa didasari pengetahuan. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya seksualitas terganggu adalah pengetahuan dan kecemasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan.Pengetahuan ibu hamil primigravida trimester I terhadap berhubungan seks selama kehamilan di Wilayah kerja Puskesmas Sei Langkai Kota Batam. Penelitian ini bersifat Cross Sectional, tempat penelitian Wilayah kerja Puskesmas Sei Langkai Kota Batam, populasi penelitian adalah ibu hamil yang datang melakukan ANC dengan teknik pengambilan sample Accidental Sampling, jumlah sample 48 responden. Instrument yang digunakan untuk variable independen da variable dependen menggunakan kuisioner yang telah di uji validitas yang digunakan yaitu analisa chi-square. Hasil penelitian yang dilakukan dari 48 responden mempunyai pengetahuan yang baik dan melakukan stimulasi dengan baik yaitu 30 responen (62,5%), p-value 0.003 <0.05.
计划生育协调机构(BKKBN)进行的研究指出,基本的生殖健康知识相对有限,57.89%的受访者不了解性。被认为是基于神话的性健康促进的人的态度提供了相对好的迹象,但怀疑的细微差别也是相对的。关于性的信息只有58.33%是通过卫生保健获得的,31.67%是通过其他来源获得的。知识是一种天然的结婚工具,对于建立一个人的经验和研究行动是必不可少的,事实证明,基于知识的行为比没有基础知识的行为更持久。性被打断的一个因素是知识和焦虑。这项研究的目的是找出其中的联系。据了解,primigravida怀孕怀孕怀孕期间在巴塔姆镇的Puskesmas职场发生性行为。该研究是在工作区域进行的交叉研究,该研究对象是出生在巴坦市的Puskesmas Sei Langkai市的孕妇,她们以提取意外样本技术加入非国大,样本数量为48名受访者。用于独立变量da可变dependen的工具使用的问卷测试了用于chi square分析的有效性。48名受访者进行的研究表明,30人反应良好,激励也很好,即30人响应(62.5%),p-价值0.003 <0.05。
{"title":"Hubungan Pengetahuan dengan Kecemasan Ibu Hamil Primigravida terhadap Berhubungan Seks selama Kehamilan di Wilayah kerja Puskesmas Sei Langkai Kota Batam","authors":"S. Susanti","doi":"10.38037/JSM.V15I1.157","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/JSM.V15I1.157","url":null,"abstract":"Penelitian yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) disebutkan bahwa pengetahuan dasar kesehatan reproduksi relatif terbatas sebesar 57,89% responden tidak mengetahui pengertian seksualitas. Sikap responden terhadap promosi kesehatan seksualitas berdasarkan mitos dalam masyarakat memberikan indikasi yang relatif baik, namun nuansa keraguan juga relatif terasa. Informasi mengenai seksualitas hanya 58,33% didapat melalui tenaga kesehatan, dan 31,67% didapat melalui sumber lain. Pengetahuan sebagai alat jasminan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku didasarkan atas pengetahuan akan lebih langgeng dibandingkan dengan tanpa didasari pengetahuan. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya seksualitas terganggu adalah pengetahuan dan kecemasan. \u0000Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan.Pengetahuan ibu hamil primigravida trimester I terhadap berhubungan seks selama kehamilan di Wilayah kerja Puskesmas Sei Langkai Kota Batam. \u0000Penelitian ini bersifat Cross Sectional, tempat penelitian Wilayah kerja Puskesmas Sei Langkai Kota Batam, populasi penelitian adalah ibu hamil yang datang melakukan ANC dengan teknik pengambilan sample Accidental Sampling, jumlah sample 48 responden. Instrument yang digunakan untuk variable independen da variable dependen menggunakan kuisioner yang telah di uji validitas yang digunakan yaitu analisa chi-square. \u0000Hasil penelitian yang dilakukan dari 48 responden mempunyai pengetahuan yang baik dan melakukan stimulasi dengan baik yaitu 30 responen (62,5%), p-value 0.003 <0.05.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"401 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75355455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Amalia, B. Pratama, Intan Juliani Agustin, Kiki Khusnul Khotimah, A. MuhamadRezaFajrin, N. Lestari, Shofia Siti Jauza
Pendahuluan Indonesia termasuk negara dengan jumlah penyakit Atritis Gout terbanyak, dan penyakit ini banyak diderita oleh lanjut usia. Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas, dengan memicu berbagai gejala terutam fungsi fisiologis hilangnya secara perlahan kemampuan jaringan, kesulitan mempertahankan struktur serta dan tidak dapat bertahan terhadap jejas (infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Ratnaningsih, 2018). Nyeri sandi merupakan tanda dan gejala dari penyakit Atritis Gout, Nyeri sangat menganggu menyulitkan banyak orang dibanding suatu penyakit manapun. Tujuan dari literature review ini yaitu untuk megetahui adakah pengaruh pemberian kompres hangat jahe merah terhadap tingkat nyeri Athritis Gout. Metode yang digunakan yaitu Literature review yang dilakukan berdasarkan issue, metodologi dan persamaan hasil. Penelitian ini menggunakan 20 jurnal yang sudah memiliki ISSN dengan hasil penelitian menunjukkan efektifitas kompres hangat jahe merah dapat mengurangi nyeri Athritis Gout. Kesimpulannya terdapat pengaruh pemberian kompres hangat jahe merah terhadap tingkat nyeri arthritis gout (asam urat). Disarankan kepada masyarakat, Puskesmas atau Rumah sakit untuk mengaplikasikan kompres hangat jahe merah sebagai intervensi nonfarmakologi dalam mengatasi keluhan nyeri pada penderita arthritis gout.
{"title":"Pengaruh Pemberian Kompres Hangat Jahe Merah Terhadap Tingkat Nyeri Arthritis Gout (Asam Urat)","authors":"I. Amalia, B. Pratama, Intan Juliani Agustin, Kiki Khusnul Khotimah, A. MuhamadRezaFajrin, N. Lestari, Shofia Siti Jauza","doi":"10.38037/JSM.V15I1.169","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/JSM.V15I1.169","url":null,"abstract":"Pendahuluan Indonesia termasuk negara dengan jumlah penyakit Atritis Gout terbanyak, dan penyakit ini banyak diderita oleh lanjut usia. Lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas, dengan memicu berbagai gejala terutam fungsi fisiologis hilangnya secara perlahan kemampuan jaringan, kesulitan mempertahankan struktur serta dan tidak dapat bertahan terhadap jejas (infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Ratnaningsih, 2018). Nyeri sandi merupakan tanda dan gejala dari penyakit Atritis Gout, Nyeri sangat menganggu menyulitkan banyak orang dibanding suatu penyakit manapun. Tujuan dari literature review ini yaitu untuk megetahui adakah pengaruh pemberian kompres hangat jahe merah terhadap tingkat nyeri Athritis Gout. Metode yang digunakan yaitu Literature review yang dilakukan berdasarkan issue, metodologi dan persamaan hasil. Penelitian ini menggunakan 20 jurnal yang sudah memiliki ISSN dengan hasil penelitian menunjukkan efektifitas kompres hangat jahe merah dapat mengurangi nyeri Athritis Gout. Kesimpulannya terdapat pengaruh pemberian kompres hangat jahe merah terhadap tingkat nyeri arthritis gout (asam urat). Disarankan kepada masyarakat, Puskesmas atau Rumah sakit untuk mengaplikasikan kompres hangat jahe merah sebagai intervensi nonfarmakologi dalam mengatasi keluhan nyeri pada penderita arthritis gout.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"112 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81650660","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Angka anemia kehamilan trimester I (3,8%), trimester II (13,6%) dan trimester III (24,8%). Anemia defisiensi zat besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Salah satu penyebab anemia pada kehamilan adalah kurangnya pengetahuan dan sikap negatif dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Fe). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan dengan sikap ibu hamil dalam mengkonsumsi Fe di Praktik Mandiri Bidan ‘I’ Kabupaten Bandung Tahun 2019. Penelitian menggunakan prosedur penelitian deskriptif, dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2019 . Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan pada bulan Agustus sampai September 2019 dibidan I. Jumlah sampel 30 orang, diambil menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian, ibu hamil memiliki pengetahuan cukup (60%), ibu hasil dengan pengetahuan baik (37%), ibu hamil dengan pengetahuan kurang (3%), ibu hamil dengan sikap positif dalam mengkonsumsi Fe (100%). Kesimpulan penelitian adalah sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan cukup dan semua ibu hamil memiliki sikap positif dalam mengkonsumsi Fe. Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam mengkonsumsi Fe perlu dilakukan penyuluhan secara rutin dan peningkatan distribusi Fe oleh bidan dengan kerjasama dengan kader dan puskesmas.
{"title":"Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Di Praktik Mandiri Bidan ‘I’ Kabupaten Bandung Tahun 2019","authors":"Naili Rahmawati","doi":"10.38037/JSM.V15I1.173","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/JSM.V15I1.173","url":null,"abstract":"Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang cukup tinggi. Angka anemia kehamilan trimester I (3,8%), trimester II (13,6%) dan trimester III (24,8%). Anemia defisiensi zat besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. Salah satu penyebab anemia pada kehamilan adalah kurangnya pengetahuan dan sikap negatif dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Fe). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan dengan sikap ibu hamil dalam mengkonsumsi Fe di Praktik Mandiri Bidan ‘I’ Kabupaten Bandung Tahun 2019. Penelitian menggunakan prosedur penelitian deskriptif, dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2019 . Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan pada bulan Agustus sampai September 2019 dibidan I. Jumlah sampel 30 orang, diambil menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian, ibu hamil memiliki pengetahuan cukup (60%), ibu hasil dengan pengetahuan baik (37%), ibu hamil dengan pengetahuan kurang (3%), ibu hamil dengan sikap positif dalam mengkonsumsi Fe (100%). Kesimpulan penelitian adalah sebagian besar ibu hamil memiliki pengetahuan cukup dan semua ibu hamil memiliki sikap positif dalam mengkonsumsi Fe. Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam mengkonsumsi Fe perlu dilakukan penyuluhan secara rutin dan peningkatan distribusi Fe oleh bidan dengan kerjasama dengan kader dan puskesmas.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87673718","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Eyes health is the most important thing in getting visual information to do daily activities. But visual disturbance or refraction disorders, experienced by many people and it cannot be ignored because they can disturb activities. Each people need to know about those kinds of refraction disorders. That way, it is expected that people can anticipate the symptoms of this refraction disorder. Knowledge of refraction disorder such as myopia, hypermetropy, and astigmatism is important for all people, especially for people who are steeped in the field of optical refraction. The purpose of this research is to know about refraction disorders knowledge of the first grade optition refraction students. The method that used in this research is descriptive quantitative, which the data from research sample is analyzed corresponding to statistic method that being used. While the instrument is questionnaire in the form of closed questions. The population is 54 regular university students majoring in optical refraction. Result of the research shows that 38% students in a good category, 44 % students are enough and the rest 18 % are in the poor category. Based on the result of the research, a solution is needed to improve students knowledge about optical refraction disorder.
{"title":"Gambaran Pengetahuan Mahasiswa Tingkat Satu Diploma Tiga Refraksi Optisi Tentang Kelainan Refraksi","authors":"Jaja Muhammad Jabbar, Rafhi Ghani Mahenra","doi":"10.38037/JSM.V15I1.163","DOIUrl":"https://doi.org/10.38037/JSM.V15I1.163","url":null,"abstract":" \u0000Eyes health is the most important thing in getting visual information to do daily activities. But visual disturbance or refraction disorders, experienced by many people and it cannot be ignored because they can disturb activities. Each people need to know about those kinds of refraction disorders. That way, it is expected that people can anticipate the symptoms of this refraction disorder. Knowledge of refraction disorder such as myopia, hypermetropy, and astigmatism is important for all people, especially for people who are steeped in the field of optical refraction. The purpose of this research is to know about refraction disorders knowledge of the first grade optition refraction students. The method that used in this research is descriptive quantitative, which the data from research sample is analyzed corresponding to statistic method that being used. While the instrument is questionnaire in the form of closed questions. The population is 54 regular university students majoring in optical refraction. Result of the research shows that 38% students in a good category, 44 % students are enough and the rest 18 % are in the poor category. Based on the result of the research, a solution is needed to improve students knowledge about optical refraction disorder. ","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87286703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}