首页 > 最新文献

Jurnal Sain Veteriner最新文献

英文 中文
Resistansi Penisilin terhadap Escherichia coli pada Susu Segar yang berasal dari Koperasi Ternak Sapi Cianjur Utara (KPSCU), Jawa Barat 青霉素对西爪哇西爪哇省北牛合作公司(KPSCU)新鲜牛奶中的Escherichia大肠杆菌的抗药性
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.83050
Dwida Agustina Suherman, Etih Sudarnika, Trioso Purnawarman
Resistansi antibiotik atau sering disebut sebagai pandemi senyap, merupakan satu diantara penyebab masalah kesehatan global yang harus diwaspadai. Susu segar merupakan media pembawa yang mudah terkontaminasi bakteri, salah satunya ialah bakteri E. coli. Antibiotik yang sering dipakai dalam pengobatan terhadap sapi adalah penisilin yaitu antibiotik golongan betalatam yang memiliki kemampuan membunuh bakteri dengan mencegah pembentukan protein dinding sel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan dan prevalensi E. coli pada susu segar, serta menguji resistansinya terhadap antibiotik penisilin. Sebanyak 75 sampel susu kandang dipilih secara acak, berasal dari 6 kelompok ternak sapi perah dan dikumpulkan oleh masing-masing petugas lapang. Uji identifikasi keberadaan E. coli mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 01-2897-2008 tentang metode pengujian cemaran mikroba pada susu, daging dan telur. Isolat bakteri yang teridentfikasi E. coli dilaukan pengujian resistansi terhadap antibiotik penisilin menggunakan metode Kirby-Bauer disk diffusion dengan penentuan standar berdasarkan Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI). Wawancara terstruktur dilakukan kepada 75 peternak yang diambil sampel susu kandang. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa bakteri E. coli yang terdeteksi pada sampel susu kandang sebanyak 24/75 isolat (32%). Hasil uji resistansi menunjukkan bahwa sebanyak 23/24 isolat E. coli (96%) resistan terhadap antibiotik penisilin. Kesimpulan dari penelitian ini E. coli yang berhasil diisolasi dari susu kandang di wilayah KPSCU telah resistan terhadap antibiotik penisilin, sehingga dibutuhkan penerapan praktik higiene sanitasi, pengawasan penggunaan antibiotik, peningkatan pengetahuan peternak dan petugas kesehatan hewan terkait penggunaan antibiotik di lapangan.
抗生素耐药性或常被称为无声流行病,是全球卫生问题的一个重要原因。新鲜牛奶是一种易受细菌污染的媒介,其中之一就是大肠杆菌。用于治疗牛的抗生素是盘尼西林,它是一种betalatam类抗生素,其作用是通过防止细胞壁蛋白的形成来杀死细菌。该研究的目的是检测新鲜牛奶中的大肠杆菌的存在和普及率,并测试其对青霉素抗生素的耐药性。由6群奶牛场工人随机挑选的多达75个奶牛场样本。大肠杆菌检测是指印尼国家标准(SNI) 01-2897-2008关于牛奶、肉类和蛋类微生物检测的方法。大肠杆菌化测试采用的是Kirby-Bauer disk diffsion,基于临床与实验室标准研究所(CLSI)的标准标准,对青霉素抗生素的抗药性进行了抗药性测试。对75名饲养员进行了结构化采访,他们接受了马厩牛奶的样本。所获得的数据是描述性的分析。检测结果显示,从笼乳样本中检测出的大肠杆菌约为24l75(32%)。电阻测试显示,已知有23/24种大肠杆菌(96%)抗菌素抗药性。这项研究得出的结论是,从KPSCU地区的笼乳中分离出来的大肠杆菌是对青霉素抗生素的耐药性,因此必须实施卫生实践、抗生素使用监督、农民和动物卫生工作者在该领域使用抗生素的知识增加。
{"title":"Resistansi Penisilin terhadap Escherichia coli pada Susu Segar yang berasal dari Koperasi Ternak Sapi Cianjur Utara (KPSCU), Jawa Barat","authors":"Dwida Agustina Suherman, Etih Sudarnika, Trioso Purnawarman","doi":"10.22146/jsv.83050","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.83050","url":null,"abstract":"Resistansi antibiotik atau sering disebut sebagai pandemi senyap, merupakan satu diantara penyebab masalah kesehatan global yang harus diwaspadai. Susu segar merupakan media pembawa yang mudah terkontaminasi bakteri, salah satunya ialah bakteri E. coli. Antibiotik yang sering dipakai dalam pengobatan terhadap sapi adalah penisilin yaitu antibiotik golongan betalatam yang memiliki kemampuan membunuh bakteri dengan mencegah pembentukan protein dinding sel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi keberadaan dan prevalensi E. coli pada susu segar, serta menguji resistansinya terhadap antibiotik penisilin. Sebanyak 75 sampel susu kandang dipilih secara acak, berasal dari 6 kelompok ternak sapi perah dan dikumpulkan oleh masing-masing petugas lapang. Uji identifikasi keberadaan E. coli mengacu kepada Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 01-2897-2008 tentang metode pengujian cemaran mikroba pada susu, daging dan telur. Isolat bakteri yang teridentfikasi E. coli dilaukan pengujian resistansi terhadap antibiotik penisilin menggunakan metode Kirby-Bauer disk diffusion dengan penentuan standar berdasarkan Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI). Wawancara terstruktur dilakukan kepada 75 peternak yang diambil sampel susu kandang. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa bakteri E. coli yang terdeteksi pada sampel susu kandang sebanyak 24/75 isolat (32%). Hasil uji resistansi menunjukkan bahwa sebanyak 23/24 isolat E. coli (96%) resistan terhadap antibiotik penisilin. Kesimpulan dari penelitian ini E. coli yang berhasil diisolasi dari susu kandang di wilayah KPSCU telah resistan terhadap antibiotik penisilin, sehingga dibutuhkan penerapan praktik higiene sanitasi, pengawasan penggunaan antibiotik, peningkatan pengetahuan peternak dan petugas kesehatan hewan terkait penggunaan antibiotik di lapangan.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005296","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kejadian Fascioliasis pada Sapi Perah di Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan 帕奇坦行政区 Tegalombo 县奶牛的法氏囊病发病率
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.70602
Alek Arisona, Soedarmanto Indarjulianto, Catur Sugiyanto, Ambar Pertiwiningrum, Joko Prastowo, Yanuartono ., Alfarisa Nururrozi, Margaretha Arnita Wuri, Teguh Ari Prabowo
Fascioliasis adalah penyakit cacing hati yang dapat menyerang sapi dan sangat merugikan, karena dapat menurunkan produktivitas. Peternakan sapi perah di Tegalombo, Pacitan merupakan peternakan rakyat yang pengelolaannya banyak melibatkan perempuan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi fascioliasis pada sapi perah di kecamatan Tegalombo, kabupaten Pacitan. Sebanyak 50 ekor sapi perah digunakan sebagai sampel di dalam penelitian ini. Semua sapi diperiksa secara fisik, diambil fesesnya dan diperiksa adanya telur cacing Fasciola sp. Hasil pemeriksaan fisik sapi secara klinis menunjukkan bahwa semua sapi pada penelitian ini menunjukkan kondisi umum normal, nafsu makan baik, serta tidak ada abnormalitas yang signifikan pada semua bagian tubuh, sehingga dinyatakan sehat secara fisik. Hasil pemeriksaan sampel feses didapatkan adanya telur cacing Fasciola sp. pada 2 dari 50 ekor sapi (4%), sedangkan 48 ekor sapi lainnya (96 %) tidak ditemukan telur cacing. Kesimpulan dari peneltian ini adalah kejadian fascioliasis pada sapi perah di Tegalombo, kabupaten Pacitan rendah. Pemeriksaan secara periodik terhadap kemungkinan fascioliasis perlu dilakukan, sebagai langkah penanggulangan fascioliasis di daerah tersebut.
Fascioliasis是一种肝脏蠕虫,它可以攻击牛,对牛造成极大的伤害,因为它可以降低生产力。在Tegalombo的一个奶牛场,Pacitan是一个管理许多妇女的农民农场。这项研究的目的是确定帕西坦区Tegalombo街上奶牛的fascioliasis。在这项研究中,多达50头奶牛被用作样本。所有的牛都接受了身体检查、粪便检查和猪蛋样的检查。在50头牛中有2头(4%)是Fasciola sp,而其他48头(96%)是未发现蠕虫蛋。这项研究的结论是,在低Pacitan的Tegalombo的奶牛上发生了fascioliasis。需要对fascioliasis的可能性进行周期性的检查,作为该地区反法西斯主义的步骤。
{"title":"Kejadian Fascioliasis pada Sapi Perah di Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan","authors":"Alek Arisona, Soedarmanto Indarjulianto, Catur Sugiyanto, Ambar Pertiwiningrum, Joko Prastowo, Yanuartono ., Alfarisa Nururrozi, Margaretha Arnita Wuri, Teguh Ari Prabowo","doi":"10.22146/jsv.70602","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.70602","url":null,"abstract":"Fascioliasis adalah penyakit cacing hati yang dapat menyerang sapi dan sangat merugikan, karena dapat menurunkan produktivitas. Peternakan sapi perah di Tegalombo, Pacitan merupakan peternakan rakyat yang pengelolaannya banyak melibatkan perempuan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi fascioliasis pada sapi perah di kecamatan Tegalombo, kabupaten Pacitan. Sebanyak 50 ekor sapi perah digunakan sebagai sampel di dalam penelitian ini. Semua sapi diperiksa secara fisik, diambil fesesnya dan diperiksa adanya telur cacing Fasciola sp. Hasil pemeriksaan fisik sapi secara klinis menunjukkan bahwa semua sapi pada penelitian ini menunjukkan kondisi umum normal, nafsu makan baik, serta tidak ada abnormalitas yang signifikan pada semua bagian tubuh, sehingga dinyatakan sehat secara fisik. Hasil pemeriksaan sampel feses didapatkan adanya telur cacing Fasciola sp. pada 2 dari 50 ekor sapi (4%), sedangkan 48 ekor sapi lainnya (96 %) tidak ditemukan telur cacing. Kesimpulan dari peneltian ini adalah kejadian fascioliasis pada sapi perah di Tegalombo, kabupaten Pacitan rendah. Pemeriksaan secara periodik terhadap kemungkinan fascioliasis perlu dilakukan, sebagai langkah penanggulangan fascioliasis di daerah tersebut.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005492","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kejadian Penyakit Toxocariasis pada Pasien Anjing dan Kucing di Klinik Hewan Jogja Periode 2019-2020 2008年至2020年,Jogja动物诊所的狗和猫患弓形虫病
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.77271
Farhan Arhabi Prima, Fa'iz Ihsanul Kamil, Ida Tjahajati, Tri Ari Widiastuti, Gustaf Eifel Silalahi
Latar Belakang: Toxocariasis merupakan penyakit infeksi yang sering menyerang pada hewan kesayangan anjing kucing disebabkan oleh cacing Toxocara sp. Penyakit ini termasuk dalam golongan penyakit zoonosis karena dapat menular pada hewan dan pada manusia dapat menyebabkan visceral larval migrans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian penyakit zoonotik Toxocariasis pada pasien anjing dan kucing yang ditangani di Klinik Hewan Jogja selama masa pandemi Covid-19 tahun 2019-2020. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran angka kejadian penyakit zoonosis Toxocariasis pada anjing kucing, yang selanjutnya akan sangat bermanfaat untuk dasar edukasi ke masyarakat luas untuk pencegahan atau antisipasi penyakit zoonosis tersebut. Metode: Penelitian dilakukan dengan wawancara, dan melakukan pemeriksaan secara langsung pada pasien anjing kucing yang terindikasi menderita cacingan yang ditangani di KHJ selama covid-19 tahun 2019-2020. Selanjutnya dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium feses, dan penanganan pasien. Apabila ditemukan telur cacing Toxocara sp pada pemeriksaan mikroskopis feses, maka pasien dinyatakan positif menderita Toxocariasis. Penelitian juga memanfaatkan data medical record yang ada di Klinik Hewan Jogja. Hasil data yang diperoleh, selanjutnya dicatat, disajikan dalam bentuk tabel, dan dianalisis secara diskriptif. Hasil: Berdasar pada hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian penyakit zoonosis Toxocariasis tahun 2019 dan 2020 adalah pada pada anjing 1,60% dan 1,58%, dan pada kucing 4,30% dan 6,66%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama covid-19 sepanjang tahun 2019-2020 Januari sampai Desember di Klinik Hewan Jogja selalu menangani pasien anjing dan kucing yang menderita Toxocariasis.Simpulan Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa kejadian penyakit zoonosis Toxocariasis selalu ada di masyarakat, sehingga edukasi ke masyarakat luas untuk pencegahan atau antisipasi penyakit zoonosis tersebut harus terus dilakukan, sehingga masyarakat sehat terbebas dari penyakit zoonosis Toxocariasis.
背景:Toxocariasis是一种由Toxocara sp引起的宠物猫易受感染的传染病。这项研究的目的是确定在Covid-19大流行期间在Jogja动物诊所治疗的动物和猫病的发生率。预计,研究结果将为猫科动物动物病的普遍教育和预期提供数字。方法:研究方法包括接受访谈,以及在2016年至2019年的covid-19期间对KHJ治疗蛔虫虫患进行现场检查。接下来是anamnesa,物理检查,实验室粪便检查和病人护理。当在显微镜下观察粪便时发现了毒素虫卵,患者的排毒性检测呈阳性。研究还利用了Jogja动物诊所的医疗记录。所获得的数据被记录下来,以表格形式呈现,并进行解释性分析。结果:根据研究表明,2019年和2020年动物毒素病毒性zoonosis Toxocariasis的发病率为1.60%和1.58%,猫发病率为4.30%和66%。研究结果显示,在2016 -2020年1月至12月的covid-19年间,Jogja动物诊所一直为患弓形虫病的狗和猫患者提供治疗。研究得出的结论表明,人力车毒素病的发生率一直存在于社会中,因此应该继续对全国范围内的人进行教育,以预防或预测人畜异虫病,从而使健康社会摆脱人畜异虫病的影响。
{"title":"Kejadian Penyakit Toxocariasis pada Pasien Anjing dan Kucing di Klinik Hewan Jogja Periode 2019-2020","authors":"Farhan Arhabi Prima, Fa'iz Ihsanul Kamil, Ida Tjahajati, Tri Ari Widiastuti, Gustaf Eifel Silalahi","doi":"10.22146/jsv.77271","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.77271","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Toxocariasis merupakan penyakit infeksi yang sering menyerang pada hewan kesayangan anjing kucing disebabkan oleh cacing Toxocara sp. Penyakit ini termasuk dalam golongan penyakit zoonosis karena dapat menular pada hewan dan pada manusia dapat menyebabkan visceral larval migrans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian penyakit zoonotik Toxocariasis pada pasien anjing dan kucing yang ditangani di Klinik Hewan Jogja selama masa pandemi Covid-19 tahun 2019-2020. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran angka kejadian penyakit zoonosis Toxocariasis pada anjing kucing, yang selanjutnya akan sangat bermanfaat untuk dasar edukasi ke masyarakat luas untuk pencegahan atau antisipasi penyakit zoonosis tersebut. Metode: Penelitian dilakukan dengan wawancara, dan melakukan pemeriksaan secara langsung pada pasien anjing kucing yang terindikasi menderita cacingan yang ditangani di KHJ selama covid-19 tahun 2019-2020. Selanjutnya dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium feses, dan penanganan pasien. Apabila ditemukan telur cacing Toxocara sp pada pemeriksaan mikroskopis feses, maka pasien dinyatakan positif menderita Toxocariasis. Penelitian juga memanfaatkan data medical record yang ada di Klinik Hewan Jogja. Hasil data yang diperoleh, selanjutnya dicatat, disajikan dalam bentuk tabel, dan dianalisis secara diskriptif. Hasil: Berdasar pada hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian penyakit zoonosis Toxocariasis tahun 2019 dan 2020 adalah pada pada anjing 1,60% dan 1,58%, dan pada kucing 4,30% dan 6,66%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama covid-19 sepanjang tahun 2019-2020 Januari sampai Desember di Klinik Hewan Jogja selalu menangani pasien anjing dan kucing yang menderita Toxocariasis.Simpulan Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa kejadian penyakit zoonosis Toxocariasis selalu ada di masyarakat, sehingga edukasi ke masyarakat luas untuk pencegahan atau antisipasi penyakit zoonosis tersebut harus terus dilakukan, sehingga masyarakat sehat terbebas dari penyakit zoonosis Toxocariasis.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Histological Analysis of Intestinum Tenue Rabbit Atherosclerosis Model 家兔肠tenue动脉粥样硬化模型组织学分析
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.81748
Vista Budiariati, Ariana ., Teguh Budipitojo
Atherosclerosis is a vascular disease that occurs as a result of a progressive inflammatory response in blood vessels. The method of inducing atherosclerosis with the rabbit animal model can be done by modifying the high-fat diet which can lead to hypercholesterolemia within a few days to the inducement of atheromatic lesions. This study was conducted to analyze the histology of the small intestine in a group of rabbits fed with standard diet and atherosclerosis model of rabbits fed with atherogenic diet. The results of morphometry analysis in the small intestine showed that the duodenal submucosa in group B was wider than group A, while the length of jejunal villi in group B was shorter than group A. Changes in the intestine were also followed by changes in the cell population. The number of goblet cells in the duodenum was less in group B compared to group A, but the number of goblet cells in the jejunum was actually more in group B than in group A. Further research is needed to determine the mechanism that causes this change so that it can support modeling of atherosclerosis in rabbits according to the pathophysiology and pathogenesis of diseases that occur in humans.
动脉粥样硬化是一种血管疾病,是由于血管的进行性炎症反应而发生的。用家兔动物模型诱导动脉粥样硬化的方法可以通过改变高脂肪饮食,使其在几天内引起高胆固醇血症,从而诱发动脉粥样硬化病变。本研究采用标准日粮饲养家兔和致动脉粥样硬化日粮饲养家兔的小肠组织学分析。小肠形态分析结果显示,B组十二指肠黏膜下层较A组宽,空肠绒毛较A组短。肠道的变化也伴随着细胞群的变化。与A组相比,B组十二指肠中的杯状细胞数量较少,但空肠中的杯状细胞数量实际上在B组中多于A组。需要进一步的研究来确定导致这种变化的机制,以便根据人类疾病的病理生理学和发病机制来支持兔动脉粥样硬化的建模。
{"title":"Histological Analysis of Intestinum Tenue Rabbit Atherosclerosis Model","authors":"Vista Budiariati, Ariana ., Teguh Budipitojo","doi":"10.22146/jsv.81748","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.81748","url":null,"abstract":"Atherosclerosis is a vascular disease that occurs as a result of a progressive inflammatory response in blood vessels. The method of inducing atherosclerosis with the rabbit animal model can be done by modifying the high-fat diet which can lead to hypercholesterolemia within a few days to the inducement of atheromatic lesions. This study was conducted to analyze the histology of the small intestine in a group of rabbits fed with standard diet and atherosclerosis model of rabbits fed with atherogenic diet. The results of morphometry analysis in the small intestine showed that the duodenal submucosa in group B was wider than group A, while the length of jejunal villi in group B was shorter than group A. Changes in the intestine were also followed by changes in the cell population. The number of goblet cells in the duodenum was less in group B compared to group A, but the number of goblet cells in the jejunum was actually more in group B than in group A. Further research is needed to determine the mechanism that causes this change so that it can support modeling of atherosclerosis in rabbits according to the pathophysiology and pathogenesis of diseases that occur in humans.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Case Report: Diagnosis and Therapy Technique for Dirofilariasis – Ehrlichiosis Coinfection in a Domestic Dog 家犬双丝虫病-埃利希体病合并感染的诊治技术报告
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.73313
Joan Elviyanti, Arief Purwo Mihardi, Anita Esfandiari, Rizal Arifin Akbari
Multiple pathogenic agents, such as dirofilariasis and ehrlichiosis coinfection in the dog, cause coinfection disease. This paper aims to elucidate the diagnosis and therapy technique of dirofilariasis and ehrlichiosis coinfection disease in a dog. The owner brought a 4-year-old female dog named Lua to Rvet Clinic Tajur Halang Bogor with complaints of always painting when doing activities and lying down. The dog was just adopted one month from the shelter with many ticks and mosquitoes in the cage. The dog was diagnosed with dirofilariasis and ehrlichiosis by physical examination and laboratory tests. The laboratory tests included radiography, haematology, blood smear, and antigen test by SNAP® 4Dx® Plus Test (IDEXX, US). The dog was given doxycycline 10 mg/kg BW BID orally for three weeks, vitamin B12 0.025mg/kg BW BID orally for three weeks, furosemide 2 mg/kg BW SID orally for one week, Coenzyme-Q10 SID orally for three weeks, and selamectin topical drop every month for three months. A blood smear on the 21st day after therapy did not show microfilariae in 20 hpf with three repetitions. It means the therapy combinations are used effectively to reduce microfilariae and maintain the clinical sign of a dog due to dirofilariasis accompanied by ehrlichiosis.
犬双丝虫病和埃利希体病合并感染等多种病原可引起合并感染。本文旨在阐述犬双丝虫病和埃利希体病合并感染的诊断和治疗方法。主人带着一只名叫Lua的4岁母狗来到Tajur Halang Bogor的Rvet诊所,抱怨它在活动和躺下时总是画画。这只狗刚被收养一个月,笼子里有很多虱子和蚊子。经体格检查和实验室检查,该犬被诊断为双丝虫病和埃利希体病。实验室检查包括x线摄影、血液学、血液涂片和SNAP®4Dx®Plus test (IDEXX,美国)抗原检测。给予强力霉素10 mg/kg BW BID口服3周,维生素B12 0.025mg/kg BW BID口服3周,呋塞米2 mg/kg BW SID口服1周,辅酶q10 SID口服3周,selamectin每月外用滴剂,连续3个月。治疗后第21天的血液涂片在20 hpf中未显示微丝蚴,重复3次。这意味着治疗组合有效地减少了微丝虫病,并维持了狗因双丝虫病伴埃利希体病而出现的临床症状。
{"title":"Case Report: Diagnosis and Therapy Technique for Dirofilariasis – Ehrlichiosis Coinfection in a Domestic Dog","authors":"Joan Elviyanti, Arief Purwo Mihardi, Anita Esfandiari, Rizal Arifin Akbari","doi":"10.22146/jsv.73313","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.73313","url":null,"abstract":"Multiple pathogenic agents, such as dirofilariasis and ehrlichiosis coinfection in the dog, cause coinfection disease. This paper aims to elucidate the diagnosis and therapy technique of dirofilariasis and ehrlichiosis coinfection disease in a dog. The owner brought a 4-year-old female dog named Lua to Rvet Clinic Tajur Halang Bogor with complaints of always painting when doing activities and lying down. The dog was just adopted one month from the shelter with many ticks and mosquitoes in the cage. The dog was diagnosed with dirofilariasis and ehrlichiosis by physical examination and laboratory tests. The laboratory tests included radiography, haematology, blood smear, and antigen test by SNAP® 4Dx® Plus Test (IDEXX, US). The dog was given doxycycline 10 mg/kg BW BID orally for three weeks, vitamin B12 0.025mg/kg BW BID orally for three weeks, furosemide 2 mg/kg BW SID orally for one week, Coenzyme-Q10 SID orally for three weeks, and selamectin topical drop every month for three months. A blood smear on the 21st day after therapy did not show microfilariae in 20 hpf with three repetitions. It means the therapy combinations are used effectively to reduce microfilariae and maintain the clinical sign of a dog due to dirofilariasis accompanied by ehrlichiosis.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Knowledge, Attitude, and Practice of Dog Owners on Rabies In The Province of West Java 西爪哇省狗主对狂犬病的知识、态度和做法
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.80495
Dinda Devira, Tyagita ., Helni Mariani
West Java Province is one of the regions that is still not rabies-free. Although the ISIKHNAS data shows that West Java had no rabies cases in 2021, there were 313 cases of bites by Rabies Transmitting Animals reported, so the public needs to remain vigilant against rabies. This study aims to determine and analyze the dog owner's level of knowledge, attitude, and practice regarding rabies. The research was conducted using a survey method (questionnaire) using a Google form which was distributed via social media and was filled in by 108 respondents from various regions in West Java in October-November 2022. The questionnaire in this study was the result of a modification from previous research in Sukabumi Regency and is valid and reliable based on test results to 30 respondents outside the research sample. The research data were then processed descriptively. The study's findings revealed that most of the respondents (43.5%) have sufficient level of knowledge, positive attitude level (89.8%) and good practice level (84.3%). There is some knowledge that has not been obtained properly, especially in the information that there is no effective drug to cure rabies. The findings of this study may provide the foundational information for future research and help to identify the kinds of interventions and programs that can be put in place to prevent and reduce rabies cases throughout all study locations.
西爪哇省是仍未消灭狂犬病的地区之一。尽管ISIKHNAS数据显示,西爪哇在2021年没有狂犬病病例,但报告了313例狂犬病传播动物咬伤病例,因此公众需要对狂犬病保持警惕。本研究旨在确定和分析狗主人对狂犬病的知识水平、态度和行为。该研究采用调查方法(问卷)进行,使用谷歌表格,该表格通过社交媒体分发,并于2022年10月至11月由西爪哇不同地区的108名受访者填写。本研究的问卷是对先前在水滨县的研究进行修改的结果,根据对研究样本外30名受访者的测试结果,本研究的问卷是有效和可靠的。然后对研究数据进行描述性处理。研究结果显示,大多数受访者(43.5%)有足够的知识水平,积极的态度水平(89.8%)和良好的实践水平(84.3%)。有一些知识没有得到适当的获取,特别是在没有有效药物治疗狂犬病的信息中。这项研究的结果可能为未来的研究提供基础信息,并有助于确定可以在所有研究地点实施的预防和减少狂犬病病例的干预措施和计划。
{"title":"Knowledge, Attitude, and Practice of Dog Owners on Rabies In The Province of West Java","authors":"Dinda Devira, Tyagita ., Helni Mariani","doi":"10.22146/jsv.80495","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.80495","url":null,"abstract":"West Java Province is one of the regions that is still not rabies-free. Although the ISIKHNAS data shows that West Java had no rabies cases in 2021, there were 313 cases of bites by Rabies Transmitting Animals reported, so the public needs to remain vigilant against rabies. This study aims to determine and analyze the dog owner's level of knowledge, attitude, and practice regarding rabies. The research was conducted using a survey method (questionnaire) using a Google form which was distributed via social media and was filled in by 108 respondents from various regions in West Java in October-November 2022. The questionnaire in this study was the result of a modification from previous research in Sukabumi Regency and is valid and reliable based on test results to 30 respondents outside the research sample. The research data were then processed descriptively. The study's findings revealed that most of the respondents (43.5%) have sufficient level of knowledge, positive attitude level (89.8%) and good practice level (84.3%). There is some knowledge that has not been obtained properly, especially in the information that there is no effective drug to cure rabies. The findings of this study may provide the foundational information for future research and help to identify the kinds of interventions and programs that can be put in place to prevent and reduce rabies cases throughout all study locations.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005493","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Valiasi Metode Analisis Penetapan Kadar Linkomisin pada Ayam Broiler menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) 用高性能的液体色谱分析方法验证溴化胺水平
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.76861
Alfian Yusak Muzaki, Cahyo Wibisono, Ika Nindya Irianti, Agustina Dwi Wijayanti, Dyah Ayu Widiasih
Antibiotik adalah obat yang sering digunakan dalam pengobatan infeksi bakteri dengan menghambat pertumbuhan atau dengan membunuh bakteri. Salah satu obat yang sering digunakan untuk terapi bakteri pada ayam broiler adalah lincomycin, yaitu antibiotik bubuk larut yang digunakan untuk mengobati penyakit menular seperti penyakit pernapasan kronis kompleks (CRD) dan mikoplasmosis. Penggunaan antibiotik pada ayam broiler meningkatkan risiko residu karena kadar obat yang tertinggal, sehingga perlu dilakukan metode analisis kadar lincomycin menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas metode analisis kadar linkomisin pada ayam dengan HPLC merk Shimadzu 6.1, fase gerak yang terdiri dari campuran buffer dan asetonitril (89:11) dengan aliran laju 1 ml/menit, detektor UV Vis dengan panjang gelombang 220 nm, dan kolom C18 Shim-pack berukuran 150 L x 4,6 mm pada 350C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai tersebut sesuai dengan kriteria validasi berdasarkan linearitas, spesifisitas, akurasi, presisi, parameter Limit of Detection (LOD), dan Limit of Quantification (LOQ) atau batas kuantifikasi. Kesimpulan yang diperoleh adalah metode analisis kadar lincomycin menggunakan HPLC ini memiliki kriteria yang sesuai dan dapat digunakan untuk mengukur kadar lincomycin pada ayam broiler.
抗生素是一种通过抑制生长或杀死细菌来治疗细菌感染的药物。在鸡broiler的细菌治疗中最常用的药物之一是一种用于治疗复杂呼吸道疾病(CRD)和真菌烟病等传染病的耐溶剂抗生素。将抗生素用于家禽broiler的使用增加了药物残留的风险,因此有必要使用高水平chplc分析lincomycin的方法。本研究旨在探讨linkomisin水平鸡肉用HPLC分析方法的有效性Shimadzu 6。1,阶段运动品牌混合组成的缓冲和asetonitril(89:11) 1毫升/分钟的速度流动,探测器和220 nm波长的紫外线相对,C18柱Shim-pack对350C 150 L×4.6毫米。研究结果表明,这些值符合线性、特定度、准确性、精度、精度、测量参数和数量限额(LOQ)和数量限额(LOQ)的验证标准。结论是使用HPLC对lincomycin水平的分析方法具有适当的标准,可以用来测量broiler鸡肉中的lincomycin水平。
{"title":"Valiasi Metode Analisis Penetapan Kadar Linkomisin pada Ayam Broiler menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)","authors":"Alfian Yusak Muzaki, Cahyo Wibisono, Ika Nindya Irianti, Agustina Dwi Wijayanti, Dyah Ayu Widiasih","doi":"10.22146/jsv.76861","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.76861","url":null,"abstract":"Antibiotik adalah obat yang sering digunakan dalam pengobatan infeksi bakteri dengan menghambat pertumbuhan atau dengan membunuh bakteri. Salah satu obat yang sering digunakan untuk terapi bakteri pada ayam broiler adalah lincomycin, yaitu antibiotik bubuk larut yang digunakan untuk mengobati penyakit menular seperti penyakit pernapasan kronis kompleks (CRD) dan mikoplasmosis. Penggunaan antibiotik pada ayam broiler meningkatkan risiko residu karena kadar obat yang tertinggal, sehingga perlu dilakukan metode analisis kadar lincomycin menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui validitas metode analisis kadar linkomisin pada ayam dengan HPLC merk Shimadzu 6.1, fase gerak yang terdiri dari campuran buffer dan asetonitril (89:11) dengan aliran laju 1 ml/menit, detektor UV Vis dengan panjang gelombang 220 nm, dan kolom C18 Shim-pack berukuran 150 L x 4,6 mm pada 350C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai tersebut sesuai dengan kriteria validasi berdasarkan linearitas, spesifisitas, akurasi, presisi, parameter Limit of Detection (LOD), dan Limit of Quantification (LOQ) atau batas kuantifikasi. Kesimpulan yang diperoleh adalah metode analisis kadar lincomycin menggunakan HPLC ini memiliki kriteria yang sesuai dan dapat digunakan untuk mengukur kadar lincomycin pada ayam broiler.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Identifikasi Fenotip dan Genotip Staphylococcus aureus Isolat Asal Susu Sapi Perah Mastitis Subklinis di Wilayah Pamulihan, Kabupaten Sumedang Jawa Barat 西爪哇 Sumedang 县 Pamulihan 地区亚临床乳腺炎奶牛牛奶中金黄色葡萄球菌分离物的表型和基因分型鉴定
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.76052
Sarasati Windria, Alifya Azzahra Cahyaningtyas, Adi Imam Cahyadi, Hesti Lina Wiraswati, Julia Ramadhanti
Staphylococcus aureus adalah bakteri coccus Gram positif dari keluarga staphylococcaceae sebagai bakteri utama penyebab mastitis subklinis. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan identifikasi bakteri Staphylococcus aureus sebagai penyebab mastitis subklinis pada sapi perah dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Sampel penelitian berupa 38 isolat Staphylococcus aureus yang telah diisolasi dari sampel susu sapi perah penderita mastitis subklinis pada penelitian sebelumnya di Peternakan Mekar Bakti dan Peternakan Putra Saluyu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Hasil identifikasi fenotipik isolat Staphylococcus aureus yang dikultur pada media Blood Plate Agar (BAP) menunjukkan sebanyak 10 isolat (26%) bersifat α-hemolisis, 28 isolat (74%) bersifat β-hemolisis. Pewarnaan Gram pada 38 isolat (100%) menunjukkan koloni bersifat gram positif dengan bentuk koloni coccus bergerombol. Hasil uji katalase dan koagulase pada 38 isolat (100%) menunjukkan hasil positif. Hasil uji DNase pada 29 isolat (76%) bereaksi positif, sedangkan sebanyak 9 isolat (24%) menunjukkan hasil negatif. Identifikasi secara genotipik dilakukan berdasarkan amplifikasi terhadap gen 23S rRNA, gen nuc, dan gen coa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 38 isolat (100%) teridentifikasi sebagai Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri penyebab mastitis subklinis pada sapi perah di Wilayah Kabupaten Sumedang
葡萄球菌菌是一种阳性的葡萄球菌,是一种导致亚型乳房炎的主要细菌。这项研究的目的是通过多面体摄取链(PCR)来确定牛乳球菌是奶牛亚型乳房炎的病因。该研究样本包括38种葡萄球菌葡萄球菌,从过去一项研究中分离出杆菌fenotipik鉴定隔离的金色dikultur血板使媒体(fir)显示多达10隔离(26%)是α-hemolisis, 28隔离(74%)的β-hemolisis。38个异构体上的克色素沉着(100%)显示出阳性的群落与球茎的菌落形态。在38个同位素的催化和凝结剂测试结果呈阳性。对29个亚铁(76%)的dna检测结果呈阳性,而多达9个单独体(24%)显示结果为阴性。基因组识别是基于对第23个rRNA、nuc基因和coa基因的放大进行的。研究结果表明,38种分离(100%)被确定为葡萄球菌aureus,这是苏当摄政地区奶牛场的一种亚型乳房炎细菌
{"title":"Identifikasi Fenotip dan Genotip Staphylococcus aureus Isolat Asal Susu Sapi Perah Mastitis Subklinis di Wilayah Pamulihan, Kabupaten Sumedang Jawa Barat","authors":"Sarasati Windria, Alifya Azzahra Cahyaningtyas, Adi Imam Cahyadi, Hesti Lina Wiraswati, Julia Ramadhanti","doi":"10.22146/jsv.76052","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.76052","url":null,"abstract":"Staphylococcus aureus adalah bakteri coccus Gram positif dari keluarga staphylococcaceae sebagai bakteri utama penyebab mastitis subklinis. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan identifikasi bakteri Staphylococcus aureus sebagai penyebab mastitis subklinis pada sapi perah dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR). Sampel penelitian berupa 38 isolat Staphylococcus aureus yang telah diisolasi dari sampel susu sapi perah penderita mastitis subklinis pada penelitian sebelumnya di Peternakan Mekar Bakti dan Peternakan Putra Saluyu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Hasil identifikasi fenotipik isolat Staphylococcus aureus yang dikultur pada media Blood Plate Agar (BAP) menunjukkan sebanyak 10 isolat (26%) bersifat α-hemolisis, 28 isolat (74%) bersifat β-hemolisis. Pewarnaan Gram pada 38 isolat (100%) menunjukkan koloni bersifat gram positif dengan bentuk koloni coccus bergerombol. Hasil uji katalase dan koagulase pada 38 isolat (100%) menunjukkan hasil positif. Hasil uji DNase pada 29 isolat (76%) bereaksi positif, sedangkan sebanyak 9 isolat (24%) menunjukkan hasil negatif. Identifikasi secara genotipik dilakukan berdasarkan amplifikasi terhadap gen 23S rRNA, gen nuc, dan gen coa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 38 isolat (100%) teridentifikasi sebagai Staphylococcus aureus yang merupakan bakteri penyebab mastitis subklinis pada sapi perah di Wilayah Kabupaten Sumedang","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Dermatosis pada Ruminansia akibat Defisiensi Vitamin C: Ulasan Singkat 维生素C缺乏引起的皮肤病:简短回顾
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.71186
Yanuartono Yanuartono, Soedarmanto Indarjulianto, Alfarisa Nururrozi, Dhasia Ramandani, Hary Purnamaningsih
Vitamin C bersifat esensial untuk mamalia, termasuk manusia, primata, dan marmut, meskipun mamalia lain, seperti ruminansia, babi, kuda, anjing, dan kucing, dapat mensintesis vitamin C dari glukosa di hati. Ruminansia pada dasarnya bergantung pada sintesis endogen karena vitamin C asal pakan sebagian besar dirusak semuanya oleh mikroorganisme rumen. Dengan demikian, ruminansia lebih bergantung vitamin C endogen untuk mencukupi kebutuhan tubuhnya guna memenuhi persyaratan fisiologis dibandingkan dengan hewan lain. Meskipun demikian, ruminansia muda lebih rentan terhadap defisiensi vitamin C karena biasanya hanya memperoleh diet dengan kandungan vitamin C yang rendah. Produksi vitamin C endogen pada ruminansia muda dapat mencapai tingkat maksimal setelah umur 16 minggu. Konsentrasi vitamin C pada ruminansia muda yang rendah tersebut berpotensi menimbulkan dermatosis pada ruminansia muda. Tulisan ini bertujuan untuk mengulas secara singkatnya defisiensi vitamin C yang terkait dengan dermatosis pada ruminansia.
维生素C对哺乳动物来说是必不可少的,包括人类、灵长类动物和土拨鼠,尽管其他哺乳动物,如ruminansia、猪、马、狗和猫,都能从肝脏的葡萄糖中合成维生素C。Ruminansia本质上依赖于内源性维生素C的合成,因为它的主要成分被rumen微生物破坏了。因此,反刍动物比其他动物更依赖内生维生素C来满足身体的生理需求。然而,年轻的ruminansia更容易受到维生素C的影响,因为它通常只摄取低维生素C的饮食。在幼苗16周大的时候,可以达到最高水平。这种低氧核糖核酸的维生素C浓度可能会导致年轻的营养不良。这篇文章的目的是指出与ruminansia皮肤病相关的维生素C缺乏。
{"title":"Dermatosis pada Ruminansia akibat Defisiensi Vitamin C: Ulasan Singkat","authors":"Yanuartono Yanuartono, Soedarmanto Indarjulianto, Alfarisa Nururrozi, Dhasia Ramandani, Hary Purnamaningsih","doi":"10.22146/jsv.71186","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.71186","url":null,"abstract":"Vitamin C bersifat esensial untuk mamalia, termasuk manusia, primata, dan marmut, meskipun mamalia lain, seperti ruminansia, babi, kuda, anjing, dan kucing, dapat mensintesis vitamin C dari glukosa di hati. Ruminansia pada dasarnya bergantung pada sintesis endogen karena vitamin C asal pakan sebagian besar dirusak semuanya oleh mikroorganisme rumen. Dengan demikian, ruminansia lebih bergantung vitamin C endogen untuk mencukupi kebutuhan tubuhnya guna memenuhi persyaratan fisiologis dibandingkan dengan hewan lain. Meskipun demikian, ruminansia muda lebih rentan terhadap defisiensi vitamin C karena biasanya hanya memperoleh diet dengan kandungan vitamin C yang rendah. Produksi vitamin C endogen pada ruminansia muda dapat mencapai tingkat maksimal setelah umur 16 minggu. Konsentrasi vitamin C pada ruminansia muda yang rendah tersebut berpotensi menimbulkan dermatosis pada ruminansia muda. Tulisan ini bertujuan untuk mengulas secara singkatnya defisiensi vitamin C yang terkait dengan dermatosis pada ruminansia.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005290","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pengaruh Penambahan Tepung Protein Maggot Black Soldier Fly (Hermetia illucens) terhadap Palatabilitas Pakan Kucing Komersial 增加《黑战士》(Hermetia illucens)蛋白质粉对商业猫食的可责制的影响
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.81730
Bayu Febram Prasetyo, Dedi Rahmat Setiadi, Handri Dwi Agung
Larva Black Soldier Fly (BSF) spesies Hermetia illucens mengandung nutrisi protein yang berpotensi menjadi sumber pakan alternatif hewan peliharaan yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan memiliki komposisi nutrisi yang ideal. Namun, laporan penggunaannya masih belum diketahui sebagai bahan pakan kucing. Uji palatabilitas pakan komersial dengan penambahan tepung protein maggot bertujuan untuk mengetahui daya terima pakan yang dikonsumsi. Uji palatabilitas dilakukan dengan metode monadik atau single bowl pada kucing domestik jantan dalam dua tahap, adaptasi pakan dan pemberian pakan uji pada empat kelompok perlakuan (0,25%, 50%, dan 75%) dengan penambahan tepung maggot, yang masing-masing terdiri dari 3 ekor kucing. Hasil pengujian diperoleh dari jumlah konsumsi pakan harian dengan cara jumlah pakan yang diberikan dikurangi dengan jumlah sisa pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) pada perlakuan P1 119±15,36 (g/hari) dan 204±26,31 (kkal/hari) pada jumlah konsumsi pakan dan jumlah kebutuhan kucing harian. Dapat disimpulkan bahwa tepung protein maggot BSF dapat menjadi sumber bahan pakan kucing.
黑军苍蝇幼虫(BSF)一种Hermetia illucens,其蛋白质营养可能成为环保、可持续的宠物替代饲料来源,并具有理想的营养成分。然而,这些报告被认为是猫的饲料材料。通过增加镁蛋白粉来测试商业饲料的质量。解决问题的方法是通过两阶段的单口相声或单碗测试,将四种治疗方法(0.25%、50%和75%)的饲料与加料maggot进行测试,每次由3只猫组成。测试结果来自每日饲料的摄入量,通过减少饲料的数量和剩余的摄入量。研究结果表明,并没有出现真正的区别待遇(P> 0。05)在P1 119±15.36 (g - 204天)和±26,31 (kkal /天)每日猫饲料消费金额和数量的需求。可以得出结论,麦麸质素BSF可以成为猫饲料的来源。
{"title":"Pengaruh Penambahan Tepung Protein Maggot Black Soldier Fly (Hermetia illucens) terhadap Palatabilitas Pakan Kucing Komersial","authors":"Bayu Febram Prasetyo, Dedi Rahmat Setiadi, Handri Dwi Agung","doi":"10.22146/jsv.81730","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.81730","url":null,"abstract":"Larva Black Soldier Fly (BSF) spesies Hermetia illucens mengandung nutrisi protein yang berpotensi menjadi sumber pakan alternatif hewan peliharaan yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan memiliki komposisi nutrisi yang ideal. Namun, laporan penggunaannya masih belum diketahui sebagai bahan pakan kucing. Uji palatabilitas pakan komersial dengan penambahan tepung protein maggot bertujuan untuk mengetahui daya terima pakan yang dikonsumsi. Uji palatabilitas dilakukan dengan metode monadik atau single bowl pada kucing domestik jantan dalam dua tahap, adaptasi pakan dan pemberian pakan uji pada empat kelompok perlakuan (0,25%, 50%, dan 75%) dengan penambahan tepung maggot, yang masing-masing terdiri dari 3 ekor kucing. Hasil pengujian diperoleh dari jumlah konsumsi pakan harian dengan cara jumlah pakan yang diberikan dikurangi dengan jumlah sisa pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (P>0,05) pada perlakuan P1 119±15,36 (g/hari) dan 204±26,31 (kkal/hari) pada jumlah konsumsi pakan dan jumlah kebutuhan kucing harian. Dapat disimpulkan bahwa tepung protein maggot BSF dapat menjadi sumber bahan pakan kucing.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005291","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Sain Veteriner
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1