首页 > 最新文献

Jurnal Sain Veteriner最新文献

英文 中文
Safety Test for Ethanolic Neem Leaf (Azadirachta indica A. Juss.) Extract on Male Mice (Mus musculus L) Renal Structure 乙醇印楝叶的安全性试验提取液对雄性小鼠肾脏结构的影响
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.46758
Ayu Dwi Lestari, Agung Janika Sitasiwi, Sri Isdadiyanto
Neem leaves (Azadirachta indica A. Juss.) are often used as traditional medicine because they contain bioactive compounds such as azadirachtin, nimbidin and nimbolides. Consumption of traditional medicines for long periods can cause side effect on kidney. This study aims to find out the histological structure of glomerular and proximal tubular in the male mice (Mus musculus L.) kidneys after exposure to the ethanolic of neem leaves extract. Completely Randomized Design (CRD) consists of 2 treatment groups with 15 replications was used in this study. The first group is K (only treated with aquadest) and P group (treated by ethanolic neem leaves extrcat at the dosage 14 mg/ kg body weight). The treatment were given orally with a volume of 0.2 mL for 21 days. Feeding and drinking were carried out ad-libitum. At the 22 days, kidney was isolated, weighted and made for histological processed with 5 μm in thickness using paraffin method with Hematoxylin and Eosin staining. The variables observed in this study were kidney weight, water consumption, glomerular diameter, thick of Bowman capsule, diameter of proximal tubule and lumen diameter. Data were analyzed using the t test with a confidence level of 95%. The results of the analysis showed that the treatment has no significant effect (p> 0.05) to kidney weight, water consumption, glomerular diameter, thick of Bowman capsule, diameter of proximal tubules and lumen diameter. The study showed that the use of ethanolic neem leaves extract for 21 days still safe to be use as a traditional medicine.
印楝叶(印楝)通常被用作传统药物,因为它们含有生物活性化合物,如印楝素、nimbidin和nimbolides。长期服用中药会对肾脏产生副作用。本研究旨在了解印楝叶提取物乙醇作用下雄性小鼠肾脏肾小球和近端肾小管的组织学结构。本研究采用完全随机设计(CRD),分为2个处理组,每组15个重复。第一组为K组(仅用aquadest处理),P组(用乙醇印楝叶提取物处理,剂量为14 mg/ kg体重)。口服0.2 mL,连续治疗21 d。饲喂和饮水均为随意进行。22 d时,取肾分离、称重,石蜡法进行5 μm厚度的组织学处理,苏木精和伊红染色。本研究中观察到的变量有:肾脏重量、饮水量、肾小球直径、Bowman被囊厚度、近端小管直径和管腔直径。数据分析采用t检验,置信水平为95%。分析结果表明,处理无显著效果(p>0.05)与肾重、饮水量、肾小球直径、Bowman被囊厚度、近端小管直径、管腔直径之间的关系。研究表明,使用乙醇印楝叶提取物21天仍然可以作为传统药物安全使用。
{"title":"Safety Test for Ethanolic Neem Leaf (Azadirachta indica A. Juss.) Extract on Male Mice (Mus musculus L) Renal Structure","authors":"Ayu Dwi Lestari, Agung Janika Sitasiwi, Sri Isdadiyanto","doi":"10.22146/jsv.46758","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.46758","url":null,"abstract":"Neem leaves (Azadirachta indica A. Juss.) are often used as traditional medicine because they contain bioactive compounds such as azadirachtin, nimbidin and nimbolides. Consumption of traditional medicines for long periods can cause side effect on kidney. This study aims to find out the histological structure of glomerular and proximal tubular in the male mice (Mus musculus L.) kidneys after exposure to the ethanolic of neem leaves extract. Completely Randomized Design (CRD) consists of 2 treatment groups with 15 replications was used in this study. The first group is K (only treated with aquadest) and P group (treated by ethanolic neem leaves extrcat at the dosage 14 mg/ kg body weight). The treatment were given orally with a volume of 0.2 mL for 21 days. Feeding and drinking were carried out ad-libitum. At the 22 days, kidney was isolated, weighted and made for histological processed with 5 μm in thickness using paraffin method with Hematoxylin and Eosin staining. The variables observed in this study were kidney weight, water consumption, glomerular diameter, thick of Bowman capsule, diameter of proximal tubule and lumen diameter. Data were analyzed using the t test with a confidence level of 95%. The results of the analysis showed that the treatment has no significant effect (p> 0.05) to kidney weight, water consumption, glomerular diameter, thick of Bowman capsule, diameter of proximal tubules and lumen diameter. The study showed that the use of ethanolic neem leaves extract for 21 days still safe to be use as a traditional medicine.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005488","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Morfologi Pertumbuhan Tulang Toraks Ayam Kampung (Gallus gallus gallus) Pasca-Menetas Sampai Usia Sembilan Minggu 孵化后至九周龄家乡鸡胸骨的形态生长
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.78425
Nur Indah Septriani, Nisrina Salsabila, Ruchianasari Delia Putri, Asifa Bella Ilmy Firdaus, Frida Prasetyo Utami, Hendry Saragih
Ayam kampung (Gallus gallus gallus) adalah salah satu varietas ayam buras Indonesia. Siklus hidup ayam kampung cepat dengan indikator pertumbuhan dapat dilihat dari pertumbuhan tulangnya. Parameter pertumbuhan ayam salah satunya berasal dari perhitungan hasil pengukuran jarak antar tulang atau sendi. Salah satu bagian yang penting untuk diukur yaitu toraks ayam karena dada adalah salah satu bagian karkas ayam yang mengandung banyak daging. Lingkar, lebar, dan panjang dada pada ayam dapat digunakan untuk menaksir berat daging pada ayam. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui panjang tulang dada ayam pada fase pertumbuhan, mulai dari pre-starter sampai ke fase grower. Pengukuran tulang toraks meliputi bagian clavicula, sternum, coracoid, scapula, vertebrae, dan costae menggunakan kaliper dan jangka sorong. Data hasil pengukuran tulang toraks kemudian dianalisis menggunakan metode one-way ANOVA dan Uji Duncan, dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) menggunakan Microsoft Excel dan IBM SPSS Statistics 25. Laju pertumbuhan tulang sternum, coracoid, scapula dan costae mengalami peningkatan pesat sampai minggu ke-5 kemudian mengalami penurunan mulai minggu ke 7. Oleh karena itu pemberian pakan pada minggu awal menetas sampai mingg ke-5 perlu dimaksimalkan dengan memberikan pakan berprotein tinggi untuk memberikan pertumbuhan yang maksimal.
家禽(Gallus Gallus)是印尼养鸡的一种品种。家禽的活周期是快速的,其生长指标可以从其骨骼生长看出。鸡的生长参数之一来自骨或关节之间的测量结果。要测量的最重要的部分是鸡胸肉,因为鸡胸肉是鸡胸肉的一部分。鸡的腰围、宽度和胸长可以用来估计鸡的体重。因此,这项研究的目的是确定鸡的胸骨在生长阶段的长度,从前期开始到格罗夫阶段。胸廓骨测量包括clavicula、sternum、coracoid、scapula、脊椎动物和costae的横截面部分。胸腔的骨头,然后测量结果数据分析使用单程ANOVA和邓肯试验的方法,95%的信任水平(α= 0。05)用Microsoft Excel和IBM SPSS统计25。胸骨、冠状动脉、脊柱和科斯特西的骨增长率一直在迅速上升,直到第5周,然后从第7周开始下降。因此,在孵化前几周进行饲料喂养,直到5周需要通过提供高蛋白饲料来实现最大生长。
{"title":"Morfologi Pertumbuhan Tulang Toraks Ayam Kampung (Gallus gallus gallus) Pasca-Menetas Sampai Usia Sembilan Minggu","authors":"Nur Indah Septriani, Nisrina Salsabila, Ruchianasari Delia Putri, Asifa Bella Ilmy Firdaus, Frida Prasetyo Utami, Hendry Saragih","doi":"10.22146/jsv.78425","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.78425","url":null,"abstract":"Ayam kampung (Gallus gallus gallus) adalah salah satu varietas ayam buras Indonesia. Siklus hidup ayam kampung cepat dengan indikator pertumbuhan dapat dilihat dari pertumbuhan tulangnya. Parameter pertumbuhan ayam salah satunya berasal dari perhitungan hasil pengukuran jarak antar tulang atau sendi. Salah satu bagian yang penting untuk diukur yaitu toraks ayam karena dada adalah salah satu bagian karkas ayam yang mengandung banyak daging. Lingkar, lebar, dan panjang dada pada ayam dapat digunakan untuk menaksir berat daging pada ayam. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui panjang tulang dada ayam pada fase pertumbuhan, mulai dari pre-starter sampai ke fase grower. Pengukuran tulang toraks meliputi bagian clavicula, sternum, coracoid, scapula, vertebrae, dan costae menggunakan kaliper dan jangka sorong. Data hasil pengukuran tulang toraks kemudian dianalisis menggunakan metode one-way ANOVA dan Uji Duncan, dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) menggunakan Microsoft Excel dan IBM SPSS Statistics 25. Laju pertumbuhan tulang sternum, coracoid, scapula dan costae mengalami peningkatan pesat sampai minggu ke-5 kemudian mengalami penurunan mulai minggu ke 7. Oleh karena itu pemberian pakan pada minggu awal menetas sampai mingg ke-5 perlu dimaksimalkan dengan memberikan pakan berprotein tinggi untuk memberikan pertumbuhan yang maksimal.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Profil Hematologi Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diberi Salep Simplisia Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Setelah Dipapar Sinar Ultraviolet 小鼠血液学概论(Rattus norvegicus),采用伞形花丝药膏(芙蓉rosa-sinensis L)。暴露在紫外线下
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.82701
Wayan Gede Ananta Brahmananda, I Gusti Ngurah Sudisma, Anak Agung Sagung Kendran, I Wayan Sudira
Sinar ultraviolet (UV) dapat merusak kulit dan mempengaruhi darah sehingga dibutuhkan antioksidan yang terkandung dalam daun kembang sepatu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antioksidan pada salep simplisia daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) terhadap profil hematologi tikus putih (Rattus norvegicus) setelah paparan UV. Rancangan penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan sampel 30 ekor tikus putih galur wistar berjenis kelamin betina (100-150 gram) dibagi menjadi 6 perlakuan yang setiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus, yaitu (P0) sampel kontrol negatif tanpa diberi salep dan paparan UV, (P1) sampel kontrol positif tanpa diberi salep dan hanya dipapar UV, dan (P2, P3, P4, dan P5) sampel dengan pemberian salep simplisia daun kembang sepatu masing-masing dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan 40% secara topikal pada punggung yang sudah dicukur terlebih dahulu seluas 16 cm2 , kemudian dipapar UV. Spesimen darah diambil satu hari setelah perlakuan melalui vena orbitalis, selanjutnya dilakukan uji hematologi lengkap untuk mengetahui jumlah eritrosit (RBC), nilai hematokrit (HCT), kadar hemoglobin (Hb), dan jumlah leukosit (WBC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian salep simplisia daun kembang sepatu dapat mempertahankan jumlah RBC, nilai HCT, kadar Hb, dan jumlah WBC pada tikus kelompok perlakuan (P2, P3, P4, dan P5) dengan konsentrasi simplisia daun kembang sepatu (10%, 20%, 30%, dan 40%) menunjukkan hasil yang tidak berbeda signifikan (P>0,05) terhadap tikus perlakuan kontrol negatif (P0). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, pemberian salep simplisia daun kembang sepatu pada tikus putih setelah dipapar UV dapat mempertahankan jumlah RBC, nilai HCT, kadar Hb, dan jumlah WBC.
紫外线会损害皮肤并影响血液,因此在芙蓉的花瓣中需要抗氧化剂。这项研究的目的是确定在紫外线暴露后,替平叶(学名Hibiscus rosa-sinensis L)对小鼠血液学(学名Rattus norvegicus)的影响。设计研究用随机的完整的设计方法(财富)30只白老鼠的雌性性别wistar样本(150克)分为6每组由5老鼠的尾巴,待遇(P0)负控制没有得到药膏和暴露在紫外线的样本,样本(P1)没有得到药膏和只有dipapar紫外线,积极控制(P2, P3、P4和P5)样本药膏的礼物simplisia木槿叶各浓度为10%,20%,30%到40%的人先把胡子刮成16平方公里,然后用紫外线测量。血液样本是在经红细胞治疗一天后采集的,然后进行完整的血液学测试,以确定促红细胞生成素(RBC)、红细胞压积值(HCT)、血红蛋白水平(Hb)和白细胞计数(WBC)的数量。研究结果表明,礼物药膏simplisia木槿叶可以维持红细胞的数量、价值HCT、Hb水平和待遇集团WBC的老鼠数量(P2, P3、P4和P5)浓度为simplisia木槿叶(10%,20%,30%,40%)表现出明显的结果没有什么不同(P> 0。05)对老鼠负控制(P0)待遇。从这项研究得出的结论来看,通过紫外线照射,白老鼠的皮瓣药膏可以维持红细胞、HCT值、Hb水平和WBC的数量。
{"title":"Profil Hematologi Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diberi Salep Simplisia Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) Setelah Dipapar Sinar Ultraviolet","authors":"Wayan Gede Ananta Brahmananda, I Gusti Ngurah Sudisma, Anak Agung Sagung Kendran, I Wayan Sudira","doi":"10.22146/jsv.82701","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.82701","url":null,"abstract":"Sinar ultraviolet (UV) dapat merusak kulit dan mempengaruhi darah sehingga dibutuhkan antioksidan yang terkandung dalam daun kembang sepatu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antioksidan pada salep simplisia daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) terhadap profil hematologi tikus putih (Rattus norvegicus) setelah paparan UV. Rancangan penelitian menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan sampel 30 ekor tikus putih galur wistar berjenis kelamin betina (100-150 gram) dibagi menjadi 6 perlakuan yang setiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus, yaitu (P0) sampel kontrol negatif tanpa diberi salep dan paparan UV, (P1) sampel kontrol positif tanpa diberi salep dan hanya dipapar UV, dan (P2, P3, P4, dan P5) sampel dengan pemberian salep simplisia daun kembang sepatu masing-masing dengan konsentrasi 10%, 20%, 30%, dan 40% secara topikal pada punggung yang sudah dicukur terlebih dahulu seluas 16 cm2 , kemudian dipapar UV. Spesimen darah diambil satu hari setelah perlakuan melalui vena orbitalis, selanjutnya dilakukan uji hematologi lengkap untuk mengetahui jumlah eritrosit (RBC), nilai hematokrit (HCT), kadar hemoglobin (Hb), dan jumlah leukosit (WBC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian salep simplisia daun kembang sepatu dapat mempertahankan jumlah RBC, nilai HCT, kadar Hb, dan jumlah WBC pada tikus kelompok perlakuan (P2, P3, P4, dan P5) dengan konsentrasi simplisia daun kembang sepatu (10%, 20%, 30%, dan 40%) menunjukkan hasil yang tidak berbeda signifikan (P>0,05) terhadap tikus perlakuan kontrol negatif (P0). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, pemberian salep simplisia daun kembang sepatu pada tikus putih setelah dipapar UV dapat mempertahankan jumlah RBC, nilai HCT, kadar Hb, dan jumlah WBC.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005489","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Identifikasi Protozoa Gastrointestinal pada Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) di Taman Satwa Sumatera Utara 北苏门答腊野生动物园苏门答腊猩猩(Pongo abelii)和婆罗洲猩猩(Pongo pygmaeus)的胃肠道原生动物鉴定
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.74935
Ferina Anggraini, Muhammad Hanafiah, Erdiansyah Rahmi, Farida Athaillah, Teuku Zahrial Helmi, Zainuddin .
Infeksi protozoa merupakan salah satu penyakit parasitik yang umumnya bersifat kronis serta menyebabkan penurunan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui protozoa gastrointestinal yang menginfeksi orangutan sumatera (Pongo abelii) dan orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) yang berada di Taman Satwa Sumatera Utara serta protozoa dari genus apa saja yang menginfeksi orangutan tersebut. Sampel pada penelitian ini menggunakan sampel feses yang didapat dari 1 individu orangutan sumatera dan 2 individu orangutan kalimantan. Sampel diambil tiga kali dalam kurun waktu yang berbeda dengan interval 3 minggu. Sampel feses diambil pada pagi hari kemudian ditambahkan dengan formalin 10% dengan perbandingan 1:1. Pemeriksaan sampel dengan menggunakan metode floatasi, metode modified Ziehl-Neelsen, dan metode sedimentasi formol-eter. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 2 dari 3 orangutan di Taman Satwa Sumatera Utara positif terinfeksi protozoa gastrointestinal. Orangutan sumatera bernama Stevee tidak terifeksi protozoa gastrointestinal dan orangutan kalimantan bernama Simba dan Hamidah positif terinfeksi genus protozoa gastrointestinal yaitu, Entamoeba sp., Balantidium sp. dan Cryptosporidium parvum.
原生动物感染是一种常见的慢性寄生虫病,导致体重减轻。该研究的目的是确定在苏门答腊岛动物公园感染苏门答腊人(Pongo abelii)和加里曼丹人(Pongo pygmaeus)的胃原动物以及感染猩猩的任何属原生动物。该研究的样本使用来自一名苏门答腊猩猩和两名婆罗洲猩猩的粪便样本。样本在不同时间间隔3周内采集了三次。粪便样本于上午提取,然后加入10%福尔马林,以1:1为比较。用flodis方法、修饰Ziehl-Neelsen方法和formoal -醚沉淀样本。研究结果显示,苏门答腊北部动物公园的3只猩猩中有2只感染了胃原生动物。苏门答腊岛红猩猩的名字叫Stevee,并没有被加里曼丹红猩猩和被称为辛巴的加里曼丹红猩猩感染。
{"title":"Identifikasi Protozoa Gastrointestinal pada Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) di Taman Satwa Sumatera Utara","authors":"Ferina Anggraini, Muhammad Hanafiah, Erdiansyah Rahmi, Farida Athaillah, Teuku Zahrial Helmi, Zainuddin .","doi":"10.22146/jsv.74935","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.74935","url":null,"abstract":"Infeksi protozoa merupakan salah satu penyakit parasitik yang umumnya bersifat kronis serta menyebabkan penurunan berat badan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui protozoa gastrointestinal yang menginfeksi orangutan sumatera (Pongo abelii) dan orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) yang berada di Taman Satwa Sumatera Utara serta protozoa dari genus apa saja yang menginfeksi orangutan tersebut. Sampel pada penelitian ini menggunakan sampel feses yang didapat dari 1 individu orangutan sumatera dan 2 individu orangutan kalimantan. Sampel diambil tiga kali dalam kurun waktu yang berbeda dengan interval 3 minggu. Sampel feses diambil pada pagi hari kemudian ditambahkan dengan formalin 10% dengan perbandingan 1:1. Pemeriksaan sampel dengan menggunakan metode floatasi, metode modified Ziehl-Neelsen, dan metode sedimentasi formol-eter. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 2 dari 3 orangutan di Taman Satwa Sumatera Utara positif terinfeksi protozoa gastrointestinal. Orangutan sumatera bernama Stevee tidak terifeksi protozoa gastrointestinal dan orangutan kalimantan bernama Simba dan Hamidah positif terinfeksi genus protozoa gastrointestinal yaitu, Entamoeba sp., Balantidium sp. dan Cryptosporidium parvum.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penggunaan Al Aiming Reduction Forceps dan Toogling Rode yang Dimodifikasi dalam Penanganan Displasia Coxo Femoral (Hip Displasia) pada Anjing Golden Retriever 在治疗金毛猎犬股骨粗隆发育不良(髋关节发育不良)时使用改良瞄准缩紧钳和趾骨固定器
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.80496
Dhirgo Adji, R. Aria Aji Brameswara
AbstractSurgical treatment of coxo-femoral dysplasia (CFD) is quite difficult. The use of al aiming reduction forceps in the installation of toogling rode is an alternative method that can be further developed for handling CFD without osteotomy of the femoral head (FHO). The combination among good action, appropriate treatment and rehabilitation therapy could be ideal step for better recovery of patients with CFD. Complete recovery in this case occurred at 4 months postoperatively, and the dog is currently in normal condition, able to stand and walk very well. Key words : CFD, al aiming reduction forceps, toogling rode, FHO, rehabilitation
摘要髋股发育不良(CFD)的手术治疗相当困难。在安装工具时使用全瞄准复位钳是一种替代方法,可以进一步开发用于处理CFD而无需股骨头截骨(FHO)。良好的行动、适当的治疗和康复治疗相结合是使CFD患者更好地康复的理想步骤。该病例于术后4个月完全恢复,犬目前状态正常,能够站立和行走。关键词:CFD,全瞄准复位钳,刀具,FHO,康复
{"title":"Penggunaan Al Aiming Reduction Forceps dan Toogling Rode yang Dimodifikasi dalam Penanganan Displasia Coxo Femoral (Hip Displasia) pada Anjing Golden Retriever","authors":"Dhirgo Adji, R. Aria Aji Brameswara","doi":"10.22146/jsv.80496","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.80496","url":null,"abstract":"AbstractSurgical treatment of coxo-femoral dysplasia (CFD) is quite difficult. The use of al aiming reduction forceps in the installation of toogling rode is an alternative method that can be further developed for handling CFD without osteotomy of the femoral head (FHO). The combination among good action, appropriate treatment and rehabilitation therapy could be ideal step for better recovery of patients with CFD. Complete recovery in this case occurred at 4 months postoperatively, and the dog is currently in normal condition, able to stand and walk very well. Key words : CFD, al aiming reduction forceps, toogling rode, FHO, rehabilitation","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005293","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Multidrug-Resistant Strain ExPEC Isolat Asal Puyuh (Coturnix coturnix japonica) 耐多药菌株exic isolasal Puyuh (Coturnix Coturnix japonica)
Pub Date : 2023-08-01 DOI: 10.22146/jsv.78592
Wahyu Prihtiyantoro, Agus Purnomo, Sudarisman ., Khusnan Khusnan
AbstractExtraintestinal Escherichia coli (ExPEC) causes colibacillosis in poultry, including quail. ExPEC is a pathogenic E. coli that causes colibacillosis outside the gastrointestinal tract of poultry, in the form of peritonitis, pericarditis, salpingitis, synovitis, osteomyelitis, septicemia, pneumonitis, nephritis, pleurisy, proventriculitis and ventriculitis. In poultry farming antibiotics are used to promote growth and egg production, prevention and treatment of bacterial infections. Antibiotic resistance is a new problem that arises in poultry farming. In this study, 24 isolates of ExPEC strain from quail were used. These isolates did not differentiate sorbitol in the MacConkey (SMAC) sorbitol test assay. Antibiotic resistance was tested based on the inhibition of bacterial growth on Muller Hinnton Agar (MHA) media. 10 types of antibiotics were used to observe their resistance in all isolates. Resistance to Amikacin (87.5%), Ampicillin (87.5%), Ciprofloxacin (100%), Clindamycin (95.83%), Cefoxacin (25.0%), Doxycycline (87.5%), Erythromycin (100%), Gentamicin (95.83%), Penicillin (95.83%) and Tetracycline (83.3%). The isolates had multidrug-resistance between 3 to 10 types of antibiotics. This study showed that ExPEC isolates from quail were resistant to the type of antibiotics tested, so that the use of antibiotics in quail culture should be limited to reduce and prevent the emergence of new antibiotic resistance. Keyword: Escherichia coli, sorbitol-negative, quail, antibiotics resistance
摘要肠道大肠杆菌(expc)可引起包括鹌鹑在内的家禽大肠杆菌病。exic是一种致病性大肠杆菌,可引起家禽胃肠道外的大肠杆菌病,表现为腹膜炎、心包炎、输卵管炎、滑膜炎、骨髓炎、败血症、肺炎、肾炎、胸膜炎、脑室前炎和脑室炎。在家禽养殖中,抗生素用于促进生长和产蛋,预防和治疗细菌感染。抗生素耐药性是家禽养殖中出现的一个新问题。本研究采用24株鹌鹑exc分离株。这些分离株在MacConkey (SMAC)山梨醇试验中不能区分山梨醇。通过对Muller Hinnton琼脂(MHA)培养基上细菌生长的抑制来检测抗生素耐药性。采用10种抗生素对所有分离株进行耐药性观察。对阿米卡星(87.5%)、氨苄西林(87.5%)、环丙沙星(100%)、克林霉素(95.83%)、头孢沙星(25.0%)、多西环素(87.5%)、红霉素(100%)、庆大霉素(95.83%)、青霉素(95.83%)、四环素(83.3%)耐药。分离株具有3 ~ 10种抗生素的多重耐药。结果表明,从鹌鹑中分离出的ExPEC对所检测的抗生素具有耐药性,因此应限制鹌鹑养殖中抗生素的使用,以减少和防止新的抗生素耐药性的出现。关键词:大肠杆菌;山梨醇阴性;鹌鹑
{"title":"Multidrug-Resistant Strain ExPEC Isolat Asal Puyuh (Coturnix coturnix japonica)","authors":"Wahyu Prihtiyantoro, Agus Purnomo, Sudarisman ., Khusnan Khusnan","doi":"10.22146/jsv.78592","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.78592","url":null,"abstract":"AbstractExtraintestinal Escherichia coli (ExPEC) causes colibacillosis in poultry, including quail. ExPEC is a pathogenic E. coli that causes colibacillosis outside the gastrointestinal tract of poultry, in the form of peritonitis, pericarditis, salpingitis, synovitis, osteomyelitis, septicemia, pneumonitis, nephritis, pleurisy, proventriculitis and ventriculitis. In poultry farming antibiotics are used to promote growth and egg production, prevention and treatment of bacterial infections. Antibiotic resistance is a new problem that arises in poultry farming. In this study, 24 isolates of ExPEC strain from quail were used. These isolates did not differentiate sorbitol in the MacConkey (SMAC) sorbitol test assay. Antibiotic resistance was tested based on the inhibition of bacterial growth on Muller Hinnton Agar (MHA) media. 10 types of antibiotics were used to observe their resistance in all isolates. Resistance to Amikacin (87.5%), Ampicillin (87.5%), Ciprofloxacin (100%), Clindamycin (95.83%), Cefoxacin (25.0%), Doxycycline (87.5%), Erythromycin (100%), Gentamicin (95.83%), Penicillin (95.83%) and Tetracycline (83.3%). The isolates had multidrug-resistance between 3 to 10 types of antibiotics. This study showed that ExPEC isolates from quail were resistant to the type of antibiotics tested, so that the use of antibiotics in quail culture should be limited to reduce and prevent the emergence of new antibiotic resistance. Keyword: Escherichia coli, sorbitol-negative, quail, antibiotics resistance","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135005486","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Karakteristik Calving Interval pada Sapi Jawa-Brebes di Kabupaten Brebes Jawa Tengah Indonesia
Pub Date : 2023-04-02 DOI: 10.22146/jsv.77833
Agung Budiyanto, Slamet Hartanto, Imawan Daru Prasetya, Ismu Subroto, Zulfianto Hadratus Asy'ari, Erent Sahat Timotius Sihombing, Yaflet Elifelet Mabel, Annisa Sonia Orintamara, Muhammad Wildan Nasir
Sapi Jabres sebagai sumber daya genetik ternak lokal Indonesia harus dilindungi dan dilestarikan. Namun, kajian karakteristik kinerja reproduksi terutama calving interval pada sapi Jabres pada berbagai umur masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui calving interval sapi Jabres di kabupaten Brebes. Metode yang digunakan adalah survei dengan purposive sampling. Data diolah secara statistik menggunakan analisis deskriptif. Data disajikan dengan nilai rata-rata ± standar deviasi. Sampel data diambil dari catatan penampilan reproduksi dari 90 ekor sapi Jabres. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa calving interval sapi Jawa Brebes di desa Pangerasan Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes pada umur 3-5 tahun sebesar 399,2±8,5 hari, umur 6-8 tahun sebesar 416,1±11,0 hari, dan umur lebih dari 9 tahun sebesar 408,0±12,6 hari. Kesimpulan penelitian ini adalah calving interval pada sapi Jabres pada semua umur cukup baik tetapi belum ideal. 
作为当地家畜的遗传资源,Jabres必须得到保护和保护。然而,对生殖性能特征的研究主要是在不同年龄时缩短牛的间隙。这项研究的目的是确定布雷比斯区奶牛的间距。采用的方法是采样目的调查。通过描述性分析进行统计数据。与平均成绩呈现数据±标准差。数据样本来自90头日本奶牛的生殖记录。这项研究的分析结果表明,崩解间隔Pangerasan村街道Bantarkawung县牛爪哇布雷比布雷比大小的3 - 5岁时399.2±8.5天,6 - 8岁大416.1±11.0天,超过9岁大408.0±12.6天。这项研究的结论是,所有年龄的Jabres的牛间歇都很好,但并不理想。
{"title":"Karakteristik Calving Interval pada Sapi Jawa-Brebes di Kabupaten Brebes Jawa Tengah Indonesia","authors":"Agung Budiyanto, Slamet Hartanto, Imawan Daru Prasetya, Ismu Subroto, Zulfianto Hadratus Asy'ari, Erent Sahat Timotius Sihombing, Yaflet Elifelet Mabel, Annisa Sonia Orintamara, Muhammad Wildan Nasir","doi":"10.22146/jsv.77833","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.77833","url":null,"abstract":"Sapi Jabres sebagai sumber daya genetik ternak lokal Indonesia harus dilindungi dan dilestarikan. Namun, kajian karakteristik kinerja reproduksi terutama calving interval pada sapi Jabres pada berbagai umur masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui calving interval sapi Jabres di kabupaten Brebes. Metode yang digunakan adalah survei dengan purposive sampling. Data diolah secara statistik menggunakan analisis deskriptif. Data disajikan dengan nilai rata-rata ± standar deviasi. Sampel data diambil dari catatan penampilan reproduksi dari 90 ekor sapi Jabres. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa calving interval sapi Jawa Brebes di desa Pangerasan Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes pada umur 3-5 tahun sebesar 399,2±8,5 hari, umur 6-8 tahun sebesar 416,1±11,0 hari, dan umur lebih dari 9 tahun sebesar 408,0±12,6 hari. Kesimpulan penelitian ini adalah calving interval pada sapi Jabres pada semua umur cukup baik tetapi belum ideal. ","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84411669","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Proses Penyembelihan dan Waktu Mati Sempurna Sapi Bali sebagai Hewan Kurban di Kabupaten Manokwari 在马奥克瓦里区,巴厘岛牛作为祭祀动物的完美宰杀和死亡过程
Pub Date : 2023-04-02 DOI: 10.22146/jsv.76415
Priyo Sambodo, Isti Widayati, Dwi Nurhayati, A. Baaka, P. ., J. Palulungan, Rizki Arizona, Noviyanti ., Noveling Inriani, E. K. Suawa, S. D. Rumetor, M. J. Wajo
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek kesejahteraan hewan berdasarkan tata cara pemisahan dan handling sapi ketika akan disembelih, berapa lama waktu maksimal sapi Bali yang disembelih mati sempurna dan indikator kematian apa yang paling lama hilang setelah sapi disembelih. Penelitian ini dilakukan pada 57 ekor sapi Bali yang disembelih di 5 masjid di Kabupaten Manokwari yang menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban. Pengamatan tata cara pemisahan dan handling sapi dilakukan dengan observasi. Waktu henti darah memancar dihitung sejak awal darah memancar sampai tidak lagi memancar. Indikator kematian lain (refleks pupil, refleks kornea, pernafasan ritmik, tonus rahang, tonus lidah, refleks ekor, refleks anus, dan refleks tracak) dihitung setelah waktu henti darah memancar diperoleh. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Data henti darah memancar dihitung rerata dan simpangan bakunya, sedangkan indikator lain disajikan dengan range tiap menit dalam tabel. Pemisahan antara lokasi penempatan dengan penyembelihan dan penggunaan kandang jepit modifikasi untuk handling telah dilakukan disebagian besar lokasi pengamatan. Waktu henti darah memancar pada penelitian ini adalah 2,93 menit. Refleks kornea dan tonus lidah merupakan indikator tercepat yang hilang, yaitu 4-5 menit setelah darah berhenti memancar, kemudian berturut-turut diikuti dengan pernafasan ritmik dan tonus rahang, yaitu masing-masing 5-6 menit serta refleks ekor dan refleks tracak, yaitu 6-7 menit. Refleks anus merupakan indikator terlama yang hilang, yaitu 7-8 menit setelah darah berhenti memancar. Kesimpulan: sebagain besar masjid telah memperhatikan kesejahteraan hewan berdasarkan lokasi dan tata cara penyembelihan. Sapi Bali sebagai hewan kurban di Kabupaten Manokwari mengalami mati sempurna pada menit ke 13,93 dan indikator kematian terakhir yang hilang adalah refleks anus.
本研究旨在了解动物的福利方面,根据屠宰时的分治和管理条例,巴厘岛屠宰的最多时间是完美的,以及屠宰后最长的死亡指标是什么。这项研究涉及在Manokwari地区正在进行祭祀动物屠杀的5座清真寺屠杀57头巴厘岛母牛。观察牛的分离和处理条例是通过观察来进行的。血液流动的停止时间从血液流动的开始计算,直到不再流动。其他致命指标(瞳孔反射、角膜反射、有节奏呼吸、下颌tonus、舌头tonus、尾部反射、肛门反射和劳格反射)是在获得连续血流量后计算的。所获得的数据是描述性的分析。血流成河的数据是计算其密度和交叉量的,而其他指标则与表中的每分钟数一起显示。地点与屠宰之间的分离,以及用于处理的临时羊圈的使用,已经在大多数观察地点进行了分离。这项研究的放血时间为2.93分钟。角膜反射和舌头tonus是失去的最快的指标,在血液停止跳动4-5分钟后,然后是连续的有节奏呼吸和下颚tonus呼吸,即每5-6分钟,包括6-7分钟。肛门反射是血液停止跳动后7-8分钟内最古老的指标。结论:大多数清真寺都根据地点和屠宰条例来关心动物的福利。巴厘岛牛作为一种祭祀动物,Manokwari地区在13.93分钟内经历了一次完美的死亡,而失踪的最后一个指标是肛门反射。
{"title":"Proses Penyembelihan dan Waktu Mati Sempurna Sapi Bali sebagai Hewan Kurban di Kabupaten Manokwari","authors":"Priyo Sambodo, Isti Widayati, Dwi Nurhayati, A. Baaka, P. ., J. Palulungan, Rizki Arizona, Noviyanti ., Noveling Inriani, E. K. Suawa, S. D. Rumetor, M. J. Wajo","doi":"10.22146/jsv.76415","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.76415","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek kesejahteraan hewan berdasarkan tata cara pemisahan dan handling sapi ketika akan disembelih, berapa lama waktu maksimal sapi Bali yang disembelih mati sempurna dan indikator kematian apa yang paling lama hilang setelah sapi disembelih. Penelitian ini dilakukan pada 57 ekor sapi Bali yang disembelih di 5 masjid di Kabupaten Manokwari yang menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban. Pengamatan tata cara pemisahan dan handling sapi dilakukan dengan observasi. Waktu henti darah memancar dihitung sejak awal darah memancar sampai tidak lagi memancar. Indikator kematian lain (refleks pupil, refleks kornea, pernafasan ritmik, tonus rahang, tonus lidah, refleks ekor, refleks anus, dan refleks tracak) dihitung setelah waktu henti darah memancar diperoleh. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Data henti darah memancar dihitung rerata dan simpangan bakunya, sedangkan indikator lain disajikan dengan range tiap menit dalam tabel. Pemisahan antara lokasi penempatan dengan penyembelihan dan penggunaan kandang jepit modifikasi untuk handling telah dilakukan disebagian besar lokasi pengamatan. Waktu henti darah memancar pada penelitian ini adalah 2,93 menit. Refleks kornea dan tonus lidah merupakan indikator tercepat yang hilang, yaitu 4-5 menit setelah darah berhenti memancar, kemudian berturut-turut diikuti dengan pernafasan ritmik dan tonus rahang, yaitu masing-masing 5-6 menit serta refleks ekor dan refleks tracak, yaitu 6-7 menit. Refleks anus merupakan indikator terlama yang hilang, yaitu 7-8 menit setelah darah berhenti memancar. Kesimpulan: sebagain besar masjid telah memperhatikan kesejahteraan hewan berdasarkan lokasi dan tata cara penyembelihan. Sapi Bali sebagai hewan kurban di Kabupaten Manokwari mengalami mati sempurna pada menit ke 13,93 dan indikator kematian terakhir yang hilang adalah refleks anus.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75090898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Characterization of Newcastle Disease Virus Isolated from Peacocks in Palembang City, South Sumatra 南苏门答腊岛巨港市孔雀分离的新城疫病毒的鉴定
Pub Date : 2023-04-02 DOI: 10.22146/jsv.76226
L. Angeliya, Akbar Agus Anshori Mussama, S. Alawiyah, T. Guntoro, E. A. Srihanto, Y. P. Kristianingrum, W. Asmara, M. H. Wibowo
Introduction: Newcastle Disease (ND) is an infectious disease in various types of poultry caused by the Newcastle Disease Virus (NDV). Cases of ND in Indonesia have been reported in commercial and backyard chickens, pigeons, ducks and geese, even in eagles and peacocks. Peacock is a wild bird protected by Indonesia's Government Regulation No. 7 of 1999. This study aims to identify, isolate and characterize the NDV molecularly in cases diagnosed as ND in peacocks. Method: Samples were obtained from organs (lungs and spleen) of peacocks which showed neurological symptoms, diarrhoea and then died. Real-time RT-PCR ND was used to identify the cause of death of the peacock. Virus isolation and observation of embryonic changes and death were carried out on embryonic chicken eggs. Sequencing was carried out to characterize the F and HN entire genes of the NDV. The nucleotide sequences were analyzed using MEGA-X software, including amino acid prediction, analysis of genetic variation at the amino acid level, homology and construction of the phylogenic tree. Result: The results of the sample identification were positive for the Newcastle disease virus. Observations of chicken embryos are stunted, have few feathers, are haemorrhagic, and die in less than 60 hours. Virus isolation was obtained with a titer of 26. Molecular analysis showed that the RRQKRF cleavage site pattern in the F gene had homology of 95.8-97.6% and was in the same branching area as the previous ND virus in Indonesia. There were no amino acid mutations at the antigenic site, glycolysis and neutralization epitopes in the HN gene. Conclusion: The virus isolated from the peacock is a velogenic strain of NDV, subgenotype VII.2 and has a close genetic range to the NDV that has been previously reported in commercial and domestic poultry. This result shows that ND is also a threat to protected wild birds.
简介:新城疫病是由新城疫病毒(NDV)引起的一种禽类传染病。印度尼西亚已报告在商业和后院饲养的鸡、鸽子、鸭和鹅,甚至鹰和孔雀中发生新城疫病例。孔雀是一种野生鸟类,受印度尼西亚1999年第7号政府条例保护。本研究旨在对孔雀ND病例进行NDV的分子鉴定、分离和鉴定。方法:对出现神经症状、腹泻后死亡的孔雀进行肺、脾等脏器取样。采用实时荧光定量pcr技术鉴定孔雀死因。对鸡胚蛋进行了病毒分离和胚胎变化及死亡观察。对NDV的F和HN全基因进行了测序。利用MEGA-X软件对核苷酸序列进行分析,包括氨基酸预测、氨基酸水平遗传变异分析、同源性分析和系统发育树构建。结果:样品鉴定结果为新城疫病毒阳性。观察到鸡胚胎发育迟缓,羽毛稀少,出血,在不到60小时内死亡。获得病毒分离,滴度为26。分子分析显示,F基因的RRQKRF切割位点模式同源性为95.8 ~ 97.6%,与印尼先前发现的ND病毒处于同一分支区。HN基因的抗原位点、糖酵解和中和表位均未发现氨基酸突变。结论:从孔雀中分离到的病毒是NDV的一种速度源毒株,亚基因型为VII.2,与以前在商品家禽和家禽中报道的NDV具有密切的遗传范围。这一结果表明,ND对受保护的野生鸟类也是一种威胁。
{"title":"Characterization of Newcastle Disease Virus Isolated from Peacocks in Palembang City, South Sumatra","authors":"L. Angeliya, Akbar Agus Anshori Mussama, S. Alawiyah, T. Guntoro, E. A. Srihanto, Y. P. Kristianingrum, W. Asmara, M. H. Wibowo","doi":"10.22146/jsv.76226","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.76226","url":null,"abstract":"Introduction: Newcastle Disease (ND) is an infectious disease in various types of poultry caused by the Newcastle Disease Virus (NDV). Cases of ND in Indonesia have been reported in commercial and backyard chickens, pigeons, ducks and geese, even in eagles and peacocks. Peacock is a wild bird protected by Indonesia's Government Regulation No. 7 of 1999. This study aims to identify, isolate and characterize the NDV molecularly in cases diagnosed as ND in peacocks. Method: Samples were obtained from organs (lungs and spleen) of peacocks which showed neurological symptoms, diarrhoea and then died. Real-time RT-PCR ND was used to identify the cause of death of the peacock. Virus isolation and observation of embryonic changes and death were carried out on embryonic chicken eggs. Sequencing was carried out to characterize the F and HN entire genes of the NDV. The nucleotide sequences were analyzed using MEGA-X software, including amino acid prediction, analysis of genetic variation at the amino acid level, homology and construction of the phylogenic tree. Result: The results of the sample identification were positive for the Newcastle disease virus. Observations of chicken embryos are stunted, have few feathers, are haemorrhagic, and die in less than 60 hours. Virus isolation was obtained with a titer of 26. Molecular analysis showed that the RRQKRF cleavage site pattern in the F gene had homology of 95.8-97.6% and was in the same branching area as the previous ND virus in Indonesia. There were no amino acid mutations at the antigenic site, glycolysis and neutralization epitopes in the HN gene. Conclusion: The virus isolated from the peacock is a velogenic strain of NDV, subgenotype VII.2 and has a close genetic range to the NDV that has been previously reported in commercial and domestic poultry. This result shows that ND is also a threat to protected wild birds.","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77160520","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KARAGENIN SEBAGAI MODEL INFLAMASI PADA KULIT MENCIT: GAMBARAN MAKROSKOPIK DAN HISTOPATOLOGIS 皮肤炎症模型:宏观和组织学图像
Pub Date : 2023-04-02 DOI: 10.22146/jsv.62689
S. Widyarini, S. ., Yuli Purwandari Kristianingrum, B. Sutrisno
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model inflamasi kulit pada punggung mencit betina galur Swiss dengan menggunakan karagenin dengan berbagai konsentrasi. Pada penelitian ini akan digunakan 45 ekor mencit  betina galur Swiss umur 2 bulan yang dibagi dalam tiga kelompok secara acak. Kelompok I diberi karagenin  1%. Kelompok II diberi karagenin 2%, dan kelompok III diberi karagenin 4%. Induksi inflamasi dengan karagenin dilakukan melalui injeksi sub kutan karagenin dengan volume 0,1 mL pada kulit punggung mencit.  Sebelum dilakukan injeksi karagenin tebal lipat kulit (skin-fold thickness) diukur dengan menggunakan jangka sorong digital. Selanjutnya setiap jam setelah injeksi sampai dengan jam ke- 6 pasca injeksi. Hewan coba selanjutnya dietanasi dengan cara dislokasi servikalis pada akhir jam ke-6. Organ kulit diambil dengan memotong kulit pada area dimana injeksi karagenin dilakukan dan selanjutnya diawetkan dengan formalin 10% untuk pemeriksaan histopatologis dengan pewarnaan hematoxylin eosin. Analisis data tebal lipat kulit dianalisis dengan Two Ways Anova dan diikuti dengan post hoc test Tukey test. Hasil penelitian memperlihatkan  ada perbedaan bermakna pada tebal lipat kulit antar kelompok perlakuan (p<0,05). Injeksi subkutaneuos karagenin 1%, 2% dan 4% meningkatkan tebal lipat kulit sebesar 35%, 50% dan 60% pada jam pertama pasca injeksi (p<0,05). Inflamasi mild dan moderate  pada bagian dermis ditemukan pasca injeksi karagenin 1% dan 2%. Infamasi severe pada bagian dermis dan panikulus ditemukan pasca injeksi karagenin 4%. Karagenin  dapat dipakai sebagai model inflamasi akut pada kulit punggung mencit. 
这项研究的目的是用不同浓度的karagenin来制作一种瑞士凤尾鱼脊皮肤炎症模型。在这项研究中,45只瑞士雌蛙将被用于2个月大的2只幼蛙,并被随机分成3组。我的团队得到了kar代理商1%的股份。第二组得到2%的kar代理商,第三组得到4%的kar代理商。karagenin皮下的炎症诱导是通过karagenin皮下注射的0.1毫升硬皮质注射进行的。在进行皮肤增厚注射之前,用数字绳测量过。以后每小时注射后6小时注射后。下一个实验动物是在6点结束时被错处喂养的。皮肤器官是通过在注射karagenin的区域切割皮肤而被提取出来的,然后用10%的甲醛进行组织病理学检查,以治疗黄铁矿eosin色素沉着。厚实的皮肤数据分析采用两种方法进行,然后进行post hoc测试测试。研究表明,治疗组之间的表皮厚度有显著差异(p< 0.05)。皮下注射karagenin为1%,2%和4%增加皮肤厚度为35%,50%和60%在注射后的第一小时(p< 0.05)。真皮中度和中度是注射后1%和2%。真皮和板牙的切口是在注射后4%被发现的。Karagenin可以作为急性背皮炎症模型。
{"title":"KARAGENIN SEBAGAI MODEL INFLAMASI PADA KULIT MENCIT: GAMBARAN MAKROSKOPIK DAN HISTOPATOLOGIS","authors":"S. Widyarini, S. ., Yuli Purwandari Kristianingrum, B. Sutrisno","doi":"10.22146/jsv.62689","DOIUrl":"https://doi.org/10.22146/jsv.62689","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membuat model inflamasi kulit pada punggung mencit betina galur Swiss dengan menggunakan karagenin dengan berbagai konsentrasi. Pada penelitian ini akan digunakan 45 ekor mencit  betina galur Swiss umur 2 bulan yang dibagi dalam tiga kelompok secara acak. Kelompok I diberi karagenin  1%. Kelompok II diberi karagenin 2%, dan kelompok III diberi karagenin 4%. Induksi inflamasi dengan karagenin dilakukan melalui injeksi sub kutan karagenin dengan volume 0,1 mL pada kulit punggung mencit.  Sebelum dilakukan injeksi karagenin tebal lipat kulit (skin-fold thickness) diukur dengan menggunakan jangka sorong digital. Selanjutnya setiap jam setelah injeksi sampai dengan jam ke- 6 pasca injeksi. Hewan coba selanjutnya dietanasi dengan cara dislokasi servikalis pada akhir jam ke-6. Organ kulit diambil dengan memotong kulit pada area dimana injeksi karagenin dilakukan dan selanjutnya diawetkan dengan formalin 10% untuk pemeriksaan histopatologis dengan pewarnaan hematoxylin eosin. Analisis data tebal lipat kulit dianalisis dengan Two Ways Anova dan diikuti dengan post hoc test Tukey test. Hasil penelitian memperlihatkan  ada perbedaan bermakna pada tebal lipat kulit antar kelompok perlakuan (p<0,05). Injeksi subkutaneuos karagenin 1%, 2% dan 4% meningkatkan tebal lipat kulit sebesar 35%, 50% dan 60% pada jam pertama pasca injeksi (p<0,05). Inflamasi mild dan moderate  pada bagian dermis ditemukan pasca injeksi karagenin 1% dan 2%. Infamasi severe pada bagian dermis dan panikulus ditemukan pasca injeksi karagenin 4%. Karagenin  dapat dipakai sebagai model inflamasi akut pada kulit punggung mencit. ","PeriodicalId":17708,"journal":{"name":"Jurnal Sain Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91541252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Sain Veteriner
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1