F. Tarigan, Liarosa veronika sinaga, Irene Rostina Sihura
Cakupan imunisasi dasar lengkap di Sumatera Utara 75,76%, Kabupaten Nias Selatan 80%. Laporan Puskesmas Luahagundre 80% bayi setiap desa mendapatkan imunisasi dasar lengkap, namun belum mencapai target renstra yang ditentukan Kementerian Kesehatan sebesar 92%. Survey awal dilakukan, pengetahuan ibu tentang Imunisasi lengkap masih rendah. Di Nias Selatan tarian Moyo kreasi, sering dipentaskan pada acara penyambutan tamu, acara pesta budaya, pernikahan, hari kesehatan nasional. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Tari Moyo kreasi terhadap pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap di UPTD Puskesmas Luahagundre Kecamatan Luahagundre Maniamolo Kabupaten Nias Selatan Tahun 2019. Jenis penelitian q uasi-experime nt dengan rancangan pretest-posttest one group only design . Populasi penelitian sebanyak 73 responden, jumlah sampel 30 responden. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling . Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan tarian Moyo kreasi. Analisis hasil penelitian menggunakan uji wilcoxon diperoleh P-value 0,000 dengan rata-rata nilai pengetahuan ibu sebelum tarian Moyo kreasi sebesar 1,87 dan sesudah dilakukan tarian Moyo kreasi sebesar 14,03, sehingga selisih perubahan peningkatan pengetahuan sebesar 12,16. Hasil penelitian menunjukan ada Pengaruh Tari Moyo Kreasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu. Diharapkan kader posyandu untuk lebih meningkatkan penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap kepada ibu dengan memanfaatkan metode tarian Moyo kreasi, mengembangkan syairnya menjadi pesan kesehatan.
{"title":"Pengaruh Tari Moyo Kreasi terhadap Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Imunisasi di UPTD Puskesmas Luahagundre Tahun 2019","authors":"F. Tarigan, Liarosa veronika sinaga, Irene Rostina Sihura","doi":"10.20527/jbk.v6i1.8667","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jbk.v6i1.8667","url":null,"abstract":"Cakupan imunisasi dasar lengkap di Sumatera Utara 75,76%, Kabupaten Nias Selatan 80%. Laporan Puskesmas Luahagundre 80% bayi setiap desa mendapatkan imunisasi dasar lengkap, namun belum mencapai target renstra yang ditentukan Kementerian Kesehatan sebesar 92%. Survey awal dilakukan, pengetahuan ibu tentang Imunisasi lengkap masih rendah. Di Nias Selatan tarian Moyo kreasi, sering dipentaskan pada acara penyambutan tamu, acara pesta budaya, pernikahan, hari kesehatan nasional. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Tari Moyo kreasi terhadap pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap di UPTD Puskesmas Luahagundre Kecamatan Luahagundre Maniamolo Kabupaten Nias Selatan Tahun 2019. Jenis penelitian q uasi-experime nt dengan rancangan pretest-posttest one group only design . Populasi penelitian sebanyak 73 responden, jumlah sampel 30 responden. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling . Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan tarian Moyo kreasi. Analisis hasil penelitian menggunakan uji wilcoxon diperoleh P-value 0,000 dengan rata-rata nilai pengetahuan ibu sebelum tarian Moyo kreasi sebesar 1,87 dan sesudah dilakukan tarian Moyo kreasi sebesar 14,03, sehingga selisih perubahan peningkatan pengetahuan sebesar 12,16. Hasil penelitian menunjukan ada Pengaruh Tari Moyo Kreasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu. Diharapkan kader posyandu untuk lebih meningkatkan penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap kepada ibu dengan memanfaatkan metode tarian Moyo kreasi, mengembangkan syairnya menjadi pesan kesehatan.","PeriodicalId":17756,"journal":{"name":"Jurnal Berkala Kesehatan","volume":"23 1","pages":"43-49"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82531187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sectio caesarea merupakan persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim serta berat diatas 500 gr. World Health Organization (WHO), menetapkan standar rata-rata sectio caesarea disebuah negara sekitar 5-15% per 1000 kelahiran. Kementerian Kesehatan RI mematok persalinan secara sectio caesarea sebanyak 20% dari total persalinan di Indonesia. Berdasarkan data yang didapatkan di RSUD Dr. Moch. Ansari Saleh pada tahun 2019 persalinan dengan tindakan sectio caesarea sebanyak 586 kasus (24%). Tujuan penelitian ini untuk untuk menganalisis hubungan usia ibu, paritas, komplikasi kehamilan, penyulit persalinan dan jaminan kesehatan dengan tindakan sectio caesarea . Metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan kasus kontrol retrospektif. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin di RSUD Dr. H.Moch. Ansari Saleh Banjarmasin pada tahun 2019 dengan jumlah 2495 orang. Analisis data secara deksriptif dan statistik dengan menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik berganda. Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara usia ibu (0,000), paritas (0,002), komplikasi kehamilan (0,000), penyulit persalinan (0,000) dan jaminan kesehatan (0,035) dengan tindakan sectio caesarea . Hasil analisa regresi logistik menunjukkan variabel usia ibu memiliki hubungan yang paling dominan dengan tindakan sectio caesarea (p=0,000, exp. B= 9,000).
{"title":"Analisa Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Sectio Caesarea di RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2019","authors":"Arrifah Noer Emma, Triawanti Triawanti, Bahrul Ilmi, Eko Suhartono, Erida Widyamala","doi":"10.20527/jbk.v6i1.8752","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jbk.v6i1.8752","url":null,"abstract":"Sectio caesarea merupakan persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim serta berat diatas 500 gr. World Health Organization (WHO), menetapkan standar rata-rata sectio caesarea disebuah negara sekitar 5-15% per 1000 kelahiran. Kementerian Kesehatan RI mematok persalinan secara sectio caesarea sebanyak 20% dari total persalinan di Indonesia. Berdasarkan data yang didapatkan di RSUD Dr. Moch. Ansari Saleh pada tahun 2019 persalinan dengan tindakan sectio caesarea sebanyak 586 kasus (24%). Tujuan penelitian ini untuk untuk menganalisis hubungan usia ibu, paritas, komplikasi kehamilan, penyulit persalinan dan jaminan kesehatan dengan tindakan sectio caesarea . Metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan kasus kontrol retrospektif. Populasi penelitian adalah seluruh ibu bersalin di RSUD Dr. H.Moch. Ansari Saleh Banjarmasin pada tahun 2019 dengan jumlah 2495 orang. Analisis data secara deksriptif dan statistik dengan menggunakan uji chi-square dan uji regresi logistik berganda. Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan antara usia ibu (0,000), paritas (0,002), komplikasi kehamilan (0,000), penyulit persalinan (0,000) dan jaminan kesehatan (0,035) dengan tindakan sectio caesarea . Hasil analisa regresi logistik menunjukkan variabel usia ibu memiliki hubungan yang paling dominan dengan tindakan sectio caesarea (p=0,000, exp. B= 9,000).","PeriodicalId":17756,"journal":{"name":"Jurnal Berkala Kesehatan","volume":"164 1","pages":"37-42"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75384960","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam bidang pariwisata sangat diperlukan untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja pada pengunjung dan pekerja di tempat wisata. peran pokdarwis dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan gambaran pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kelompok sadar wisata di Desa Caturharjo, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan rancangan one group pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling yang terdiri dari pemuda desa dan pokdarwis desa caturharjo dengan jumlah sampel sebanyak 12 orang setiap kelompok Kemudian dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan pengetahuan saat pretest dan posttes t dalam kategori kurang sebesar 58,33% atau sebanyak 7 orang. Namun, terdapat perbedaan rata-rata pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan sebesar 16,33 saat posttest.Tidak terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan, namun terdapat peningkatan rata-rata pengetahuan.
{"title":"Pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Kelompok Sadar Wisata di Desa Caturharjo Yogyakarta","authors":"Surahma Asti Mulasari, Masruddin Masruddin, Annisa Nurul Izza, Farisa Hidayatullah, Fransiscus D.P.B.M.A, Astry Axmalia, Intan Wahyuni Tukiyo","doi":"10.20527/jbk.v6i1.8355","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jbk.v6i1.8355","url":null,"abstract":"Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam bidang pariwisata sangat diperlukan untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja pada pengunjung dan pekerja di tempat wisata. peran pokdarwis dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sangat penting. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan gambaran pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada kelompok sadar wisata di Desa Caturharjo, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan rancangan one group pretest-posttest. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling yang terdiri dari pemuda desa dan pokdarwis desa caturharjo dengan jumlah sampel sebanyak 12 orang setiap kelompok Kemudian dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat peningkatan pengetahuan saat pretest dan posttes t dalam kategori kurang sebesar 58,33% atau sebanyak 7 orang. Namun, terdapat perbedaan rata-rata pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan sebesar 16,33 saat posttest.Tidak terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan, namun terdapat peningkatan rata-rata pengetahuan.","PeriodicalId":17756,"journal":{"name":"Jurnal Berkala Kesehatan","volume":"51 1","pages":"31-36"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85511387","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sungai Citarum merupakan salah satu DAS yang memiliki tingkat pencemaran yang tinggi. Masyarakat yang tinggal di bantaran DAS masih memiliki perilaku hidup sehat yang rendah. Penelitian bertujuan untuk menganalisis fa k tor-faktor yang mempengaruhi intensi masyarakat dalam berperilaku pola hidup sehat. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan pendekatan cross-section al . Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Juli 2018, di Bantaran Hulu sungai Citarum Desa Tarumjaya Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan kerangka teori Planned Behavior . Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner terdiri dari item pertanyaan tentang variabel sikap, norma so s ial, perceive behavioral control , dan intensi ma s y a rakat dalam PHBS. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 39 responden, yang diambil secara simple random sampling . Analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa intensi masyarakat tentang pentingnya PHBS sebagian besar kategori tinggi sebanyak 38,5 %, kategori sedang 61,5 % dan kategori rendah sebanyak 0 %. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi perilaku pola hidup sehat adalah faktor sikap masyarakat terhadap kesehatan itu sendiri dan norma subjektif. Sikap yang positif pada pola hidup sehat sebagai faktor dominan yang mempengaruhi intensi untuk berperilaku hidup sehat. Norma subjektif yang memiliki peran signifikan terhadap intensi adalah dukungan lingkungan sekitar dan tokoh masyarakat.
{"title":"Penerapan Teori Plan Behavior: Faktor yang Mempengaruhi Niat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat","authors":"I. Fuady, Ditha Prasanti, S. S. Indriani","doi":"10.20527/jbk.v6i1.8638","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jbk.v6i1.8638","url":null,"abstract":"Sungai Citarum merupakan salah satu DAS yang memiliki tingkat pencemaran yang tinggi. Masyarakat yang tinggal di bantaran DAS masih memiliki perilaku hidup sehat yang rendah. Penelitian bertujuan untuk menganalisis fa k tor-faktor yang mempengaruhi intensi masyarakat dalam berperilaku pola hidup sehat. Metode penelitian menggunakan kuantitatif dengan pendekatan cross-section al . Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Juli 2018, di Bantaran Hulu sungai Citarum Desa Tarumjaya Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Penelitian ini menggunakan kerangka teori Planned Behavior . Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner terdiri dari item pertanyaan tentang variabel sikap, norma so s ial, perceive behavioral control , dan intensi ma s y a rakat dalam PHBS. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 39 responden, yang diambil secara simple random sampling . Analisis data pada penelitian ini dengan menggunakan uji regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa intensi masyarakat tentang pentingnya PHBS sebagian besar kategori tinggi sebanyak 38,5 %, kategori sedang 61,5 % dan kategori rendah sebanyak 0 %. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi perilaku pola hidup sehat adalah faktor sikap masyarakat terhadap kesehatan itu sendiri dan norma subjektif. Sikap yang positif pada pola hidup sehat sebagai faktor dominan yang mempengaruhi intensi untuk berperilaku hidup sehat. Norma subjektif yang memiliki peran signifikan terhadap intensi adalah dukungan lingkungan sekitar dan tokoh masyarakat.","PeriodicalId":17756,"journal":{"name":"Jurnal Berkala Kesehatan","volume":"5 1","pages":"24-30"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88824522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Objective Structured Clinical Examintion (OSCE) merupakan salah satu metode penilaian kompetensi klinis. OSCE menimbulkan tekanan karena harus mengkolaborasikan skill dengan daya ingat yang kuat sehingga meningkatkan kecemasan yang akan berdampak pada perfoma mahasiswa. Salah satu bentuk strategi yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan adalah dengan aromaterapi jenis lavender yang mempunyai sifat menenangkan, merangsang tidur, efek anxyolitic (anti kecemasan), dan efek psikologis lainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas aromaterapi terhadap tingkat kecemasan menghadapi OSCE pada mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan pendekatan pre-post test with control design. Jumlah sampel sebanyak 32 responden yang terdiri dari 16 responden sebagai kelompok kontrol dan 16 responden sebagai kelompok intervensi (mendapat perlakuan aromaterapi lavender dengan cara inhalasi/menghirup aromaterapi yang telah diteteskan pada cutton bud). Sampel diambil menggunakan teknik simple random sample. Analisis data menggunakan Paired Sample Test. Hasil penelitian didapatkan terjadi penurunan kelompok intervensi sebelum pemberian aroma terapi 57,75 menjadi 51,31 dengan p = 0,001 < 0,05. Aromaterapi lavender efektif dalam menurunkan kecemasan menghadapi OSCE pada mahasiswa keperawatan. Penurunan kecemasan terjadi karena salah satu kandungan lavender yaitu linalool yang mempunyai efek anxyolitic (anti kecemasan).
{"title":"Efektifitas Aromaterapi Lavender terhadap Tingkat Kecemasan Menghadapi Osce pada Mahasiswa Keperawatan","authors":"Aris Setyawan, Eka Oktavianto","doi":"10.20527/jbk.v6i1.8356","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jbk.v6i1.8356","url":null,"abstract":"Objective Structured Clinical Examintion (OSCE) merupakan salah satu metode penilaian kompetensi klinis. OSCE menimbulkan tekanan karena harus mengkolaborasikan skill dengan daya ingat yang kuat sehingga meningkatkan kecemasan yang akan berdampak pada perfoma mahasiswa. Salah satu bentuk strategi yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan adalah dengan aromaterapi jenis lavender yang mempunyai sifat menenangkan, merangsang tidur, efek anxyolitic (anti kecemasan), dan efek psikologis lainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas aromaterapi terhadap tingkat kecemasan menghadapi OSCE pada mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan pendekatan pre-post test with control design. Jumlah sampel sebanyak 32 responden yang terdiri dari 16 responden sebagai kelompok kontrol dan 16 responden sebagai kelompok intervensi (mendapat perlakuan aromaterapi lavender dengan cara inhalasi/menghirup aromaterapi yang telah diteteskan pada cutton bud). Sampel diambil menggunakan teknik simple random sample. Analisis data menggunakan Paired Sample Test. Hasil penelitian didapatkan terjadi penurunan kelompok intervensi sebelum pemberian aroma terapi 57,75 menjadi 51,31 dengan p = 0,001 < 0,05. Aromaterapi lavender efektif dalam menurunkan kecemasan menghadapi OSCE pada mahasiswa keperawatan. Penurunan kecemasan terjadi karena salah satu kandungan lavender yaitu linalool yang mempunyai efek anxyolitic (anti kecemasan).","PeriodicalId":17756,"journal":{"name":"Jurnal Berkala Kesehatan","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91184967","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Di Indonesia tahun 2017 perkiraan diare di fasilitas kesehatan 6.897.463. Insiden diare balita di Indonesia adalah 6,7 persen. Karakteristik diare balita terjadi pada kelompok umur 12-23 bulan, berdasarkan karakteristik penduduk, kelompok umur balita adalah kelompok paling tinggi menderita diare.Tujuan penelitian ini diketahuinya efektifitas Baby Massage terhadap frekuensi buang air besar balita usia 1-5 dengan diare di RSUD dr. Murjani Sampit. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Exsperiment dengan metode two group . Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Besar sampel yang digunakan sebanyak 24 balita, terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi atau pengamatan. Bahan yang digunakan adalah nutrimoist oil untuk pemijatan. Hasil penelitian adanya perbedaan antara frekuensi diare antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol nilai p-value=0,000 < nilai α=0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan. Rata-rata penurunan frekuensi buang air besar pada kelompok intervensi adalah 2,00 dengan standar deviasi 0,739, dan pada kelompok kontrol memiliki rata-rata penurunan frekuensi BAB 4,42 dengan standar deviasi 1,240. Kesimpulan ada perbedaan rata-rata frekuensi diare yang signifikan pada balita antara kelompok intervensi yang diberikan Baby Massage dengan kelompok kontrol tidak diberikan Baby Massage
{"title":"Baby Massage terhadap Frekuensi Buang Air Besar pada Balita dengan Diare","authors":"Happy Marthalena Simanungkalit, Siska Siska","doi":"10.20527/jbk.v5i2.7025","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jbk.v5i2.7025","url":null,"abstract":"Di Indonesia tahun 2017 perkiraan diare di fasilitas kesehatan 6.897.463. Insiden diare balita di Indonesia adalah 6,7 persen. Karakteristik diare balita terjadi pada kelompok umur 12-23 bulan, berdasarkan karakteristik penduduk, kelompok umur balita adalah kelompok paling tinggi menderita diare.Tujuan penelitian ini diketahuinya efektifitas Baby Massage terhadap frekuensi buang air besar balita usia 1-5 dengan diare di RSUD dr. Murjani Sampit. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Exsperiment dengan metode two group . Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling. Besar sampel yang digunakan sebanyak 24 balita, terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi atau pengamatan. Bahan yang digunakan adalah nutrimoist oil untuk pemijatan. Hasil penelitian adanya perbedaan antara frekuensi diare antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol nilai p-value=0,000 < nilai α=0,05, maka terdapat perbedaan yang signifikan. Rata-rata penurunan frekuensi buang air besar pada kelompok intervensi adalah 2,00 dengan standar deviasi 0,739, dan pada kelompok kontrol memiliki rata-rata penurunan frekuensi BAB 4,42 dengan standar deviasi 1,240. Kesimpulan ada perbedaan rata-rata frekuensi diare yang signifikan pada balita antara kelompok intervensi yang diberikan Baby Massage dengan kelompok kontrol tidak diberikan Baby Massage","PeriodicalId":17756,"journal":{"name":"Jurnal Berkala Kesehatan","volume":"1 1","pages":"53-59"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89100276","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Deva Dasilva, Linda Suwarni, Selviana Selviana, M. Mawardi
Perilaku seksual remaja sudah sangat mengkhawatirkan, terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mencegah perilaku seks pranikah remaja. Pendid i kan kesehatan melalui media film menjadi media yang menarik bagi remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan self efficacy remaja dalam menolak ajakan seks pranikah antara sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan melalui media film. P enelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest . Sampel dalam penelitian ini berjumlah 279 remaja SMA Muhammadiyah 1 Pontianak dengan teknik purposive sampling . Uji Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95% digunakan dalam analisa data bivariate. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan self efficacy antara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui media film ( p- value < 0 . 05). Pendidikan kesehatan melalui media film dapat dijadikan sebagai media alternative dalam upaya pencegahan perilaku seks pranikah remaja melalui peningkatan pengetahuan, sikap, dan self efficacy remaja dalam menolak ajakan seks pranikah.
青少年的性行为一直令人担忧,而且每年都在增加。需要作出努力防止青少年婚前性行为。通过电影媒体传播健康成为青少年的一个有趣的媒介。本研究的目的是了解青少年在接受医学教育前和之后拒绝婚前性行为的知识、态度和自卫方面的差异。P enelitian是一种试验方法与一组预先测试后的方法相协调的结果。本研究的样本包括279名高中学生穆罕默德1本切割技术的切割技术。威尔科森95%的可靠性测试用于双变量数据分析。这项研究发现,在通过电影媒体(p- value < 0)接受健康教育之前和之后,知识、态度和自我批评之间存在显著差异。05)。通过电影媒体提供的健康教育可以作为一种替代媒体,通过增加青少年对婚前性行为的认识、态度和自我激励来预防青少年婚前性行为。
{"title":"Pendidikan Kesehatan melalui Media Film dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan, Sikap, Self Efficacy Pencegahan Seks Pranikah Remaja","authors":"Deva Dasilva, Linda Suwarni, Selviana Selviana, M. Mawardi","doi":"10.20527/jbk.v5i2.7155","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jbk.v5i2.7155","url":null,"abstract":"Perilaku seksual remaja sudah sangat mengkhawatirkan, terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk mencegah perilaku seks pranikah remaja. Pendid i kan kesehatan melalui media film menjadi media yang menarik bagi remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan, sikap dan self efficacy remaja dalam menolak ajakan seks pranikah antara sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan melalui media film. P enelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan pendekatan one group pretest posttest . Sampel dalam penelitian ini berjumlah 279 remaja SMA Muhammadiyah 1 Pontianak dengan teknik purposive sampling . Uji Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95% digunakan dalam analisa data bivariate. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan self efficacy antara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui media film ( p- value < 0 . 05). Pendidikan kesehatan melalui media film dapat dijadikan sebagai media alternative dalam upaya pencegahan perilaku seks pranikah remaja melalui peningkatan pengetahuan, sikap, dan self efficacy remaja dalam menolak ajakan seks pranikah.","PeriodicalId":17756,"journal":{"name":"Jurnal Berkala Kesehatan","volume":"2 1","pages":"40-44"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88521607","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) berfungsi untuk mencegah penyakit serta menjaga, melindungi dan meningkatkan kesehatan. Anak jalanan rentan terhadap gangguan kesehatan karena banyak terpapar polusi dan terkena kontaminasi akibat lingkungan yang tidak bersih. Agar terhindar dari berbagai macam penyakit anak jalanan harus menerapkan PHBS. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan nilai PHBS dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak jalanan. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional . Populasi dan sampel ditentukan berdasarkan teknik accidental sampling, sehingga diperoleh populasi dan sampel berjumlah 46 anak jalanan. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak jalanan dengan nilai p = 0,175 dan 0,132. Ada hubungan antara nilai dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak jalanan dengan nilai p=0,009. Berdasarkan hasil dan analisis dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap tidak berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, sedangkan nilai berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak jalanan.
{"title":"Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Anak Jalanan di Yayasan Rumah Impian Yogyakarta","authors":"Estu Vitriani, Dyah Suryani","doi":"10.20527/jbk.v5i2.6987","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jbk.v5i2.6987","url":null,"abstract":"Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) berfungsi untuk mencegah penyakit serta menjaga, melindungi dan meningkatkan kesehatan. Anak jalanan rentan terhadap gangguan kesehatan karena banyak terpapar polusi dan terkena kontaminasi akibat lingkungan yang tidak bersih. Agar terhindar dari berbagai macam penyakit anak jalanan harus menerapkan PHBS. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan nilai PHBS dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak jalanan. Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional . Populasi dan sampel ditentukan berdasarkan teknik accidental sampling, sehingga diperoleh populasi dan sampel berjumlah 46 anak jalanan. Data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak jalanan dengan nilai p = 0,175 dan 0,132. Ada hubungan antara nilai dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak jalanan dengan nilai p=0,009. Berdasarkan hasil dan analisis dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap tidak berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, sedangkan nilai berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada anak jalanan.","PeriodicalId":17756,"journal":{"name":"Jurnal Berkala Kesehatan","volume":"211 3","pages":"45-52"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72575138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak yang mengalami kekurangan gizi, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Gunung Mas merupakan salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah yang cakupan pemberian ASI eksklusifnya masih rendah (3,1%) dan prevalensi balita pendek mencapai 34,5%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting . Metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan kontrol retrospektif. Populasi penelitian adalah semua anak berusia 24-36 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tampang Tumbang Anjir dengan jumlah sampel yaitu 78 balita. Variabel yang diteliti adalah pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8,97% balita yang diberikan ASI eksklusif dengan stunting dan 41% balita yang tidak diberikan ASI eksklusif dengan stunting , hasil uji statistik menunjukkan p<0,000 dan nilai OR 29,558. Kesimpulan: ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting pada usia 24-36 bulan.
{"title":"Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan","authors":"Sofia Mawaddah","doi":"10.20527/jbk.v5i2.7340","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jbk.v5i2.7340","url":null,"abstract":"Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak yang mengalami kekurangan gizi, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Gunung Mas merupakan salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Tengah yang cakupan pemberian ASI eksklusifnya masih rendah (3,1%) dan prevalensi balita pendek mencapai 34,5%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting . Metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan kontrol retrospektif. Populasi penelitian adalah semua anak berusia 24-36 bulan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tampang Tumbang Anjir dengan jumlah sampel yaitu 78 balita. Variabel yang diteliti adalah pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8,97% balita yang diberikan ASI eksklusif dengan stunting dan 41% balita yang tidak diberikan ASI eksklusif dengan stunting , hasil uji statistik menunjukkan p<0,000 dan nilai OR 29,558. Kesimpulan: ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI eksklusif dan kejadian stunting pada usia 24-36 bulan.","PeriodicalId":17756,"journal":{"name":"Jurnal Berkala Kesehatan","volume":"91 1","pages":"60-66"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89266281","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Desi Lustiyani Putri Ndruru, Herbert Wau, Putranto Manalu
Layanan kesehatan yang berkualitas adalah layanan kesehatan yang efisien, sebaliknya layanan kesehatan yang kurang atau tidak bermutu adalah akan membuat layanan organisasi menjadi sangat boros dan mengelurkan biaya yang mahal. Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan, data kunjungan ibu bersalin di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sri Ratu Medan dalam tiga tahun terakhir menunjukan angka yang menurun pada tahun 2015 sebanyak 681 ibu bersalin, tahun 2016 sebanyak 573 ibu bersalin, tahun 2017 sebanyak 505 ibu bersalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan persalinan dengan kepuasan ibu bersalin di RSIA Sri Ratu Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross- sectional . Populasi dalam penelitian ini adalah pasien ibu bersalin di RSIA Sri Ratu Medan dengan jumlah sampel 83 orang. Analisis dengan menggunakan uji Chi-square dengan α<0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai p-value antara bukti fisik ( p-value = 0,001), kehandalan ( p-value = 0,000), daya tanggap ( p-value = 0,001), jaminan ( p-value = 0,115), perhatian ( p-value = 0,243) terhadap kepuasan ibu bersalin di RSIA Sri Ratu Medan. Terdapat hubungan yang bermakna antara bukti fisik, kehandalan, daya tanggap terhadap kepuasan ibu bersalin dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jaminan dan perhatian terhadap kepuasan Ibu Bersalin di RSIA Sri Ratu Medan.
{"title":"Kualitas Pelayanan Persalinan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sriratu Medan","authors":"Desi Lustiyani Putri Ndruru, Herbert Wau, Putranto Manalu","doi":"10.20527/jbk.v5i2.7236","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jbk.v5i2.7236","url":null,"abstract":"Layanan kesehatan yang berkualitas adalah layanan kesehatan yang efisien, sebaliknya layanan kesehatan yang kurang atau tidak bermutu adalah akan membuat layanan organisasi menjadi sangat boros dan mengelurkan biaya yang mahal. Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan, data kunjungan ibu bersalin di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Sri Ratu Medan dalam tiga tahun terakhir menunjukan angka yang menurun pada tahun 2015 sebanyak 681 ibu bersalin, tahun 2016 sebanyak 573 ibu bersalin, tahun 2017 sebanyak 505 ibu bersalin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan persalinan dengan kepuasan ibu bersalin di RSIA Sri Ratu Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross- sectional . Populasi dalam penelitian ini adalah pasien ibu bersalin di RSIA Sri Ratu Medan dengan jumlah sampel 83 orang. Analisis dengan menggunakan uji Chi-square dengan α<0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai p-value antara bukti fisik ( p-value = 0,001), kehandalan ( p-value = 0,000), daya tanggap ( p-value = 0,001), jaminan ( p-value = 0,115), perhatian ( p-value = 0,243) terhadap kepuasan ibu bersalin di RSIA Sri Ratu Medan. Terdapat hubungan yang bermakna antara bukti fisik, kehandalan, daya tanggap terhadap kepuasan ibu bersalin dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jaminan dan perhatian terhadap kepuasan Ibu Bersalin di RSIA Sri Ratu Medan.","PeriodicalId":17756,"journal":{"name":"Jurnal Berkala Kesehatan","volume":"23 1","pages":"67-75"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78691401","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}